ekma4116 manajemen pertemuan vi.pdf
TRANSCRIPT
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 1/59
Pertemuan VI
Modul VIII Globalisasi
Rengganis Banitya Rachmat
EKMA4116 Manajemen
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 2/59
Apa itu GLOBALISASI?(1)
Malcom Waters proses sosial yang mengakibatkan batasan geografi
dalam aspek sosial-budaya menjadi kurang penting, yang terwujud
di dalam kesadaran orang
Mansour Fakih Suatu proses pengintegrasian ekonomi national bangsa-bangsa ke dalam suatu sistem ekonomi global
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 3/59
Apa itu GLOBALISASI?(2)
J.A Scholte 5 kategori pengertian Globalisasi:
1. Globalisasi sebagai internationalisasi
2. Globalisasi sebagai liberalisasi
3. Globalisasi sebagai universalisasi4. Globalisasi sebagai westernisasi atau modernisasi
5. Globalisasi sebagai penghapusan batas-batas teritorial
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 4/59
Apa itu GLOBALISASI?(2)Dalam Kontek Politik International
Realisme Sebagai mekanisme yang sengaja dirancang oleh suatu negara sebagiperwujudkan keinginan mendapatkan keuntungan untuk negara tersebut
Liberalisme
Setiap individu memiliki banyak kesamaan kepentingan , mereka bisa bekerja dalam sekala national maupun international sehingga memberikanmanfaat bagi semua orang secara global
Neo-Marxisme
negara berperan penting sebagai regulator, mereka secara perlahankehilangan kontrol atas ekonomi
Sebagai proses yang tidak seimbang dimana kekuasaan ekonomisemakin terpusat dikalangan negara industry maju
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 5/59
Proses Globalisasi
Proses globalisasi sudah ada semenjak Abad 19, dimana adaperdagangan, serta kolonialisasi dari bangsa eropa
Globalisasi Abad 21, ditandai dengan perkembangan teknologi,
Regionalisasi, Perdagangan International
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 6/59
Faktor Pendukung Globalisasi
1. Swastanisasi/Privatisasi
2. Korporatisme
3. Perusahaan, Bank, Pasar Modal
4. Perdagangan Bebas
5. Pemaksaan Ide-ide dan nilai-nilai kapitalisme6. Pemantapan ide-ide separatisme dan pemecah-belahan
negara
Kemajuan teknologi, Permintaan pasar dunia, LogikaKapitalism
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 7/59
Proses Globalisasi
Fase 1: Kolonialism
Perkembangan Kapitalisme di Eropa mengharuskanekspansi secara Fisik untuk memperoleh bahan bakumentah
Fase 2: Era Pembangunan Ditandai dengan masa kemerdekaan negara dunia ketigasecara fisik, akan tetapi negara bekas koloni mereka tetappertahankan melalui kontrol teori dan perubahan sosial
Fase 3: Era Globalisasi Ditandai dengan liberalisasi segala bidang melaluistruktural adjustment program oleh lembaga finansialglobal dan disepakati oleh rezim GATT dan perdagangan bebas
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 8/59
Pro-kontra Globalisasi
PRO-GLOBALISASI KONTRA-GLOBALISASI
• Sebagai Lompatan Kualitas • Perluasan ekonomi-Politik
•Tidak ada lagi Negara imprialis • Usaha status quo negara maju
sebagai pemimpin dunia atasnegar-negara miskin dan
berkembang
• Kekayaan yang ada dimanapun
di dunia adalah milik bersama dandikelola oleh pare pemilik modal
dan teknologi
• Membuat peran negara
melemah dan meruntuhkan batas2 national
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 9/59
Globalisasi dan Neo-Liberalisme
Neo-Liberalism: suatu paham bahwa pertumbuhan ekonomidicapai sebagai hasil normal dari kompetisi bebas.
Kompetisi yang agresif lahir dari kepercayaan bahwa pasar bebas
adalah cara yang efisien dan tepat untuk mengalokasikan
sumber daya alam rakyat, untuk memenuhi kebutuhan
manusia.
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 10/59
Globalisasi dan Neo-Liberalisme
Pokok-pokok pendirian neoliberal: membebaskan perusahaan swasta dari campur tanganpemerintah
menghentikan subsidi negara kepada rakyat
penghapusan ideologi kesejahteraan bersama dan pemilikankomunal seperti yang masih banyak dianut masyarakat tradisional
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 11/59
Peranan Perusahaan Multinational
dalam Globalisasi
Menanamkan Modal
Menciptakan Lapangan Pekerjaan Baru
Membawa pengetahuan Manajemen dan etika bisnis yang
lebih profisional Teknologi
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 12/59
Daya saing
Tujuan dari kebijakan perdagangan Indonesia membangun dayasaing berkelanjutan dari produk-produk Indonesia di pasar
international yang dilandasi oleh kopetensi inti yang didukung
oleh seluruh potensi yang dimilik bangsa Indonesia
Daya saing indonesia meningkat (peringkat 44 dunia, 5 Asean)
Faktor yang mempengaruhi daya saing, infrastruktur, efisiensipasar tenaga kerja, stabilitas makroekonomi
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 13/59
Strategi Meningkatkan Daya Saing Produk
Lokal
Sektor yang bisa membantu negara kita menjadi semakin maju dan sejahtera:1. Peningkatkan Kualitas Sektor dan Teknologi Pertanian
Memerlukan banyak tenaga kerja
Jika sektor pertanian sudah tangguh dan efisien, maka akanmemberikan dukungan bagi sektor industri lainnya
2. Peningkatan daya saing di bidang Agribisnis
Dampak negative liberalisasi bagi pertanian:
- Menempatkan petani sebagai obyek yang disetir oleh penanam modal
- Tidak adanya proteksi yang substansial bagi petani- dihapuskan subsidi di sektor pertanian
-Membanjirnya produk Import
- Sektor pertanian menjadi urusan elit ekonomi sambil mempercepaturbanisasi
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 14/59
Strategi Meningkatkan Daya Saing
Produk Lokal
3. Kemitraan Kooperasi pengusaha besar membantu UKM untuk meningkatkan daya saingdan kinerja
4. Pengembangan Potensi Lokal
jangan melakukan impor barang dan jasa yang bisa diproduksisendiri
menerapkan prinsip produksi untuk konsumsi sendiri,
mengupayakan agar arus uang tidak banyak keluar dari komunitaslokal
mendorong barang dan jasa yang bermutu tinggi
reorientasi kebijakan perdagangan
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 15/59
Strategi Meningkatkan Daya Saing
Produk Lokal
5. Restrukturisasi Lingkup Organisasi Industri
menetapkan pengembangan berbasis cluster (pengelompokan industridengan satu industri saling berhubungan secara intensif dan membentukkemitraan dengan industri pendukung dan terkait.
4 Kategori industri
- Padat Sumber Daya Alam
- Padat Karya
- Padat Modal- Padat Teknologi
6. Peningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 16/59
Strategi Meningkatkan Daya Saing
Produk Lokal
7. Peran Strategis Manajemen SDM dalam Pergulatan di KancahGlobalisasi
mengerahkan seluruh sumber daya dimana fungsi perusahaan
adalah mengerahkan seluruh sumber daya atau kemampuan internal
untuk menghadapi kepentingan pasar sebagai faktor eksternal utama
8. Peningkatan Profesionalisme
9. Memperbesar peranan Industri kecil dan rumah tangga10. Peningkatkan Penggunaan teknologi dan IPTEK
11. Pemantapan Desentralisasi dan Otonomi
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 17/59
Strategi Meningkatkan Daya Saing Produk
Lokal
13. Pembentukan Masyarakat Informasi
14. Peningkatkan Kemampuan dan Kinerja Individu melalui
Organisasi Belajar
15. Privatisasi BUMN
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 18/59
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 19/59
Cara Memasuki Pasar International
Mengenal dan menganalisis potensi pasar suatu negara
Optimalisasi kontak melalui hubungan pribadi
Mengembangkan keharmonisan hubungan pengusaha kecil,
menegah, besar
Membangun pranata bisnis untuk UKM
Membangun kemitraan strategis
Menggiatkan promosi dan teknik penjualan’pameran perdagangan international
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 20/59
Cara Memasuki Pasar International
Peningkatkan upaya diplomasi emerintah dan swasta dalam
bidang industri danan perdaganan international serta
struktur industri indonesia
Pemanfaatan HAM kadaluarsa
Analisa Pasar
Mencetak SDM yang berkualitas
Pemanfaatan business technology center Perbaikan profesionalisme pimpinan perusahaan
Penciptaan wirausaha yang tangguh
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 21/59
Perdagangan International Indonesia
ASEAN (Indonesia dengan negara-negara ASEAN)
Indonesia-Jepang (FTA)
Indonesia-Australia
Indonesia-ChileIndonesia-Selandia baru
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 22/59
Indonesia-Jepang 20 Agustus 2007 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Jepang
Shinzo ABE pada tanggal 20 Agustus 2007 telah menandatangani perjanjian kemitraanekonomi Indonesia-Jepang (Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement/IJ-EPA).
Perjanjian IJ-EPA ini merupakan perjanjian bilateral yang pertama bagi Indonesia
Perjanjian IJ-EPA meliputi beberapa sektor yaitu : Trade in Goods, Investment, Trade in
Services, Movement of Natural Persons, Intellectual Property Rights, Cooperation,
Competition Policy, Energy and Mineral Resources, Government Procurement, CustomProcedures, Improvement of Business Environment, Dispute Avoidance and Settlement.
IJ-EPA mencakup lingkup yang luas dengan tujuan mempererat kemitraan ekonomi
diantara kedua negara, termasuk kerjasama di bidang capacity building, liberalisasi,
peningkatan perdagangan dan investasi yang ditujukan pada peningkatan arus barung di
lintas batas, investasi dan jasa, pergerakan tenaga kerja diantara kedua negara dan
perdagangan.
Bagi Indonesia, IJ-EPA merupakan komplementer untuk kerjasama regional seperti
ASEAN plus, APEC dan WTO Putaran Pembangunan Doha. IJ-EPA akan memberikan
peningkatan ekspor produk dan tenaga jasa Indonesia, peningkatan investasi Jepang, serta
peningkatan kemampuan industri Indonesia.
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 23/59
Hambatan memasuki Pasar Jepang
Hambatan tariff
jepang mesih memberlakukan import tarif
Hambatan non-tariff
cth. The plant protection law
The consumer product safety law
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 24/59
Mengembangkan Keharmonisan
hubungan antar level pengusaha
Pengingkatan akses pengusaha kecil dan menengah terhadao
sumber bahan produksi dan permodalan, disamping juga
teknologi, manajemen dan segi-segi lainnya yang penting.
Peningkatakan akses pada pasar, yang meliputi suatu
spektrum kegiatan yang luas mulai dari pencadangan usaha,
sampai usaha imformasi pasara, bantuan produksi, dan
prasaranan serta sarana pemasaran.
Kewirausahaan
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 25/59
PERJANJIAN Perdagangan International
GATTWTO
ASEAN
AFTA
NAFTAASEAN-China
ASEAN-KOREA
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 26/59
Dampak Business Global
Serbuan Modal Asing Serbuan Tenaga Asing ke Indonesia
Terjadinya perubahan pada pola konsumsi pangan Indonesia
Penggunaan hak paten
Budaya Konsumtif
Peningkatan dari penguasaan sumber daya alam
Penguasaan bisnis oleh perusahaan trans national besar
Penguasaan negara maju terhadap kekayaan hayati Relokasi industri pencemar lingkungan
Komersialisasi Pendidikan
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 27/59
Pengaruh / Efek Globalisasi
Lingkungan bisnis dalam ekonomi lobal
Terciptanya bisnis baru
Sistem sosial, politik, hukum baru
Penghapusan / pengurangan regulasi (deregulasi) Pesaing baru dari mancanegara
Tekanan-tekanan untuk meningkatkan kualitas dan
produktivitas
Persebaran dan keragaman tekanan kerja
Dampak terhadap organisasi dan manajemen lokal
Pengubahan struktur, pemberdayaan karyawan, kerja dirancang
dalam bentuk “team”, landasan kekuatan perusahaan berubah, dll
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 28/59
Pertemuan VI
Modul IX Manajemen Perubahan
Rengganis Banitya Rachmat
EKMA4116 Manajemen
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 29/59
Manajemen Perubahan
Sifat dasar Perubahan
Michael Hammer & james Champy (1994) ,mengaitkan ekonomi dengankonsep globalisasi. Ekonomi global berdampak terhadap 3 C (customer,competition, change). Konsumer menjadi penentu, Kompetitor semakin banyak, dan perubahan konstan.
Stewart (1997), perubahan:- Perubahan adalah fenomena alami
- Tujuan perubahan, membantu kelangsungan hidup&pertumbuhan
- Kelangsungan hidup & pertumbuhan tergantung pada adaptasi terhadapsebuah lingkungan berubah
- Lingkungan dapat dan sedang dipengaruhi dan dibentuk oleh berbagaitindakan dan keputusan organisasi
- Belajar dari pengalaman adalah penting untuk proses adapatasi dan perubahanyang sukses
- Individu2 berubah baik ke arah-arah yang sama maupun unik
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 30/59
Manajemen PerubahanManajemen perubahan: mengantisipasi, menanggapi, dan mengambil
inisiatif untuk memastikan agar perubahan dan proses-proses dapat berlangsung dengan cara yang mendukung kesepakatan dan keberhasilanpencapaian sasaran-sasaran.
3 Hukum perubahan
hukum alam (law of nature) perubahan harus melibatkan anggotaorganisasi
hukum kekacauan (law of chaos) setiap kegiatan perubahan pastitimbul kekacauan
hukum halusinasi (law of hallucinosis) perubahan membutuhkanperan positif yang memiliki kompetensi dan komitmen tinggi
Lace A. Berger (1994) 4 hal yang harus diperhatikan oleh organisasidalam rangka menyesuaikan diri yaitu, strategi operasi (operation) , budaya (culture), dan apresiasi (reward)
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 31/59
Tahap-Tahap perubahan
Marti Smye & Lace A. Berger (1994) 3 tahap penting untuk
mencapai perubahan
Tahap 1: mengupayakan perubahan dalam konteks organisasi
- Penjelasan tentang tujuan dan alasan perlunya perubahan- Menampilkan performance drivers yang menyangkut tujuan,
kunci keberhasilan, sistem pelaporan, dan penegakan sistem
penghargaan
- Menciptakan proses kerja yang meliputi integrasi dari semuaelemen yang menunjang tujuan.
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 32/59
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 33/59
Tahap-Tahap perubahanTahap 3: mengupayakan perubahan melalui perilaku anggota
organisasi
- Menciptakan situasi dimana setiap individu measa siap dan ikut
melakukan perubahan
- Menciptakan keterbukaan dalam upaya merespon setiapkebutuhan
- Membangun keahlian baru serta memberikan waktu dalam usaha
penyesuaian diri
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 34/59
Model PerubahanNadler (1995) ada 4 perubahan yang bisa dilakukan oleh
organisasi
TUNING
Bersifat antisipatori
dan incremental
Redirecting
Bersifat antisipatori
dan radikal
Adapting
Bersifat reaktif dan
incremental
Overhauling
Bersifat reaktif degan
skala yang sangat radikal.
Cth. revolusioner
Incremental Radical
Anticipatory
Reactive
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 35/59
Hambatan dalam melakukan perubahan
Resistensi Individual individu punya potensi sebagaisumber penolakan atas perubahan
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 36/59
Hambatan dalam melakukan perubahan
Resistensi Kelompok Kerja dan Organisational
hakikatnya organisasi bersifat konservasi, secara aktif bagiorganisasi bisnis maupun pemerintah menolak terjadinyaperubahan
Hambatan Internal organisasi
Konflik kepentingan ; Sikap curiga terhadap perubahan;Pengaruh budaya dan sistem kerja lama; Struktur organsasi
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 37/59
Penyebab gagalnya suatu perubahan Terlalu Puas diri
Lemahnya pengarahan gabungan
Meremehkan kekuatan visi
Komunikasi visi yang buruk
Membiarkan hambatan menghalangi visi baru Gagal menciptakan hasil jangka pendek
Terlalu cepat menyatakan keberhasilan
Lalai menanamkan perubahan secara kokoh dalam kultur
perusahaan
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 38/59
Pendekatan dalam manjemen perubahan
organisasi
Kurt Lewin
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 39/59
Pendekatan dalam manjemen perubahan
organisasi
Unfreezing: berbagai usaha untuk mengatasi tekanan2 darikelompok penentang dan pendukung perubahan.
Movement: secara bertahap tapi pasti, perubahan
dilakukan.Jumlah penentang perubahan berkurang dan
jumlah pendukung bertambah.
Refreezing: Jika kondisi yang diinginkan telah tercapai,stabilkan melalui aturan-aturan baru, sistem kompensasi baru,
dan cara pengelolaan organisasi yang baru lainnya.
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 40/59
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 41/59
Cara mencegah dan mengatasi hambatan
yang muncul
Selain itu:1. Mengembangkan kepemimpinan yang mampu membangun
kesamaan dalam kesadaran akan urgensi dan visi terhadap
proses perubahan yang sedang dan akan dilaksanakan
2. Membangun kepemimpinan kolektif yang kuat dan efektif
untuk mereduksi potensi konflik yang relatif tinggi pada
masa transisi / membangun kepercayaan
3. Membangun kepercayaan stakeholders terhadap
kesungguhan dan kejujuran pimpinan
4. Dsb, (modul 9 hal 9. 23-9.24)
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 42/59
Keberhasilan dalam perubahan
Agar organisasi dan individu berhasil dalam melakukan perubahanmaka mereka harus memiliki:
Keberanian harus memiliki keberanian, imajinasi, dan
komitmen jika ingin terjadinya perubahan Transformasi mindset untuk melakukan perubahan diperlukan
perubahan dalam cara berpikir; pimpinan perusahaan dianjurkan
untuk memprioritaskan perubahan mindset para karyawan mereka
Sense of Urgency visi yang jelas maka sense of urgency dapatdigunakan sebagai tuntunan arah perubahan yang dilakukan
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 43/59
Mempersiapkan Perubahan
Strategi mempersiapkan Perubahan:1. Melakukan pengelolaan manajemen SDM yang berorientasi
pada masa depan
2. Menuju SDM berkualitas dan memiliki keunggulan
3. Memiliki pemimpin yang unggul
4. Memiliki pimpinan dan manajer bervisi ke depan dan masa
depan
5. Pemahaman berbagai faktor keunggulan perusahaan6. Melakukan perubahan internal organisasi
7. Penerapan manajemen kompetensi
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 44/59
Pengelolaan manajemen SDM yang
berorientasi pada Masa depan
Manajemen SDM berfungsi tidak lagi sebagai personnelspecialist, tetapi sebagai pembina dan pengarah para manajerlini.
Dengan adanya paradigma baru, semua manajer berperan
sebagai personnel specialist yang bekewajibanmemberdayagunakan karyawan bawahannya dengan berkoordinasi dengan manajer SDM.
Seorang profesional SDM: orang-orang yang memilikikeahlian dibidangnya, memiliki kemampuan manajerial,menguasai sistem informasi manajemen kepegawaian,motivasi berprestasi tinggi, berjiwa kreatif, inovatif,
berkepribadian dewasa, mental dengan kecerdasan emosiyang baik
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 45/59
Menuju SDM berkualitas unggul
MSDM yang profesional harus berusaha membanguncompetitive advantage
Competitive advantage bisa dicapai dengan meningkatkan
kualitas SDM, pembaharuan dinamika MSDM, pengelolaan
proses perubahan organisasi melalui fungsi MSDM
Faktor yang mempengaruhinya adalah gerakan manajemen
sebagai ilmu, gerakan kesejahteraan industri, gerakan awal
psikologi industri, gerakan hubungan antar manusia, serta
gerakan MSDM sebagai profesi
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 46/59
Memiliki Pemimpin yang Unggul
Manajemen perubahan transformasional memerlukan beberapakarakteristik pemimpin yang memiliki:
Inovasi dari bawah ke atas
Kepemimpinan di Segala Tingkatan
Melibatkan organisasi
Menciptakan keahlian dan perilaku baru
Memiliki metrik/ukuran untuk memantau kemajuan
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 47/59
Memiliki pimpinan dan manajer bervisi
ke depan
Pemimpin yang visioner memiliki ciri-ciri, sebgai berikut:
1. Mempunyai energi yang besar dan mampu mengalihkan energiitu ke bawahan
2. Mampu menumbuhkan motivasi pembelajaran dan perubahan
yang berkesinambungan3. Tingkat persepsi dan wawasan yang luar biasa terhadap realita
dunia dan terhadap diri pribadi
4. Kekuatan emosional untuk mengatasi kecemasan diri sendiri danorang lain, karena pembelajaran dan perubahan makin menjadi
gaya hidup5. mampu merancang organisasi dengna menghormati dan
memanfaatkan totalitas pegawai sebagai manusia yang utuh
6. Dsb (modul 9 hal 9.40-9.41)
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 48/59
Pemahaman bebagai faktor keungulan
perusahaan
Kecepatan perubahan di luar harus diimbagi dengan kesiapan
manusia, sistem, manajemen, kepemimpinan serta informasi
yang tepat dan cepat.
Faktor keungglan yang mendominasi sekarang adalah dari
intangible aset (aset yang tak terlihat) bukan di tangible assets
(aset terlihat)
Aset tak terlihat seperti, kompetensi karyawan, inovasi,
patent, etcAset terlihat seperti, Gedung, inventory, dll.
M l k k b h I l
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 49/59
Melakukan perubahan Internal
organisasi
Langkah pertama yang harus dilakukan perusahaan untuk
mengimbangi dan mengatasi persaingan dan tuntutan pasar yang
berubah dengan cepat adalah merubah mentalitas dan pola pikir
karyawan perusahaan.Memetakan tingkat persaingan dan perubahan yang dihadapinya.
pemetaan harus selaras dengan kebutuhan perubahan perusahaan
termasuk berbagai faktor eksternal yang mengelilingi perusahaan.
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 50/59
Penerapan Manajemen Kompetensi
Manajemen kompetensi : suatu kerangka/gambaran kerja untukmenyesuaikan tujuan dan strategi perusahaan dengan
kompetensi-kompetensi karyawan yang dimilikinya.
Jika Perusahaan bisa secara optimal memetakan kompetensi setiap
karyawannya maka perusahaan akan mampu:
1. Meningkatkan efisiensi departemen SDM
2. Menempatkan setiap karyawan terbaik untuk tiap posisi3. Membuat perencanaan karier cepat dan akurat
4. Dsb (modul 9 hal 9.43-9.42)
P b h i i b l j d l
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 51/59
Perubahan organisasi belajar dalam
manajemen perubahan
Definisi -definisi Organisasi belajar modul 9 hal. 9.50-9.51
Belajar sebagai aktifitas untuk meningkatkan pengertian atau kesadaran kitatentang diri sendiri (self-awareness), dunia sekitar kita (cosmo-awareness),kesadaran tentang tuhan dan dunia gaib (theo-awareness), dan relasi
ketiganya (relationship awareness)
Dengan mempertajam pengertian tersebut, maka:
- hidup dengan harmoni, relevansi, dan aktualitas level tinggi dengan duniasekitar kita
- Memberdayakan potensi dunia sekeliling untuk menciptakan seperangkatnilai organik yang bermanfaat bagi dunia sekeliling
- Terus menerus mampu meningkatkan mutu sajian nilai di atas, yang padagilirannya memperbesar nilai tukar dari dunia sekelilingnya
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 52/59
3 tingkat kesuksesan:
1. Sukses survivatif survive, tidak punah digulung perubahan
2. Sukses inovatif
berhasil melalui inovasi dengan mampunya kita menawarkanproduk-produk yang inovatif ke pasar
3. Sukses Kualitatif
sukses ini diperoleh, sesudah mengalami sukses inovatif tadi,
dengan menjaga mutu bahkan bisa ditingkatkan terus menerus.
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 53/59
Disiplin untuk melakukan perubahan
Peter Senge 5 disiplin yang harus dijalankan oleh para pemimpin agar
organisasi mampu melakukan perubahan
1. Mengembangkan personel mastery atau penguasaan pribadi seluruh karyawanorganisasi
2. Membangun model mental, yakni membangun citra, asumsi atau keyakinan
yang telah tertanam kuat dalam pikiran setiap orang dilatarbelakangi olehpengalaman setiap individu.
3. Membangun visi bersama (shared vision)
4. Membangun pembelajaran tim (team learning)
5. Membangun cara berpikir secara sistem atau berpikir sistemik (system
thinking)
2 dispilin pertama dibangun dalam rangka mengubah cara berpikir orang2dalam organisasi
3 disiplin sisanya dibangun untuk mengubah hubungan interaksi orang-
orangnya
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 54/59
Kenapa organisasi harus terus belajar?
Art kleiner gagasan organisasi belajar disebarluaskan untuk:1. Mencapai kinerja tinggi dan memenangkan persaingan
2. Hubungan dengan pelanggan lebih baik
3. Mengindari penurunan
4. Memperbaiki kualitas
5. Memunculkan inovasi
6. Memenuhi kebutuhan pribadi dan spiritual
7. Dsb. (modul 9 hal 9.58-9.59)
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 55/59
Tipe Pembelajaran
4 tipe pembelajaran yang dikembangkan dalam organisasi belajar:
1. Mempelajari fakta-fakta, pengetahuan, proses, dan prosedur
2. Mempelajari keterampilan kerja baru yang bisa ditransfer ke
situasi lain.
3. Belajar beradaptasi
4. Belajar mempelajari sesuatu
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 56/59
Ciri-Ciri Organisasi belajar
1. Misi dan visi perusahaan dinyatakan dan dipahami secaraluas oleh anggota organisasi
2. Mengalirkan misi dan visi ke kelompok, divisi, dan
departemen
3. Misi dan visi perusahaan merupakan inspirasi yang
membibing kinerja setiap anggota organisasi
4. Menyediakan pelatihan berkesinambungan bagi setiap
anggota di setiap tingkatan5. Para manajer mengalirkan jenis-jenis pelatihan kepada para
anak buahnya dsb (modul 9 hal 9.60-9.61)
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 57/59
Knowledge ManagementKnowledge Management: (KM) Sistem yang diciptakan agar
knowledge (yang berisi pengetahuan dan pengalaman) organisasidapat selalu terdokumentasi dan dapat diambil dengan cepat kapansaja diperlukan
Dua sudut pandang KM:
1. Secara operasional
merupakan aktivitas perusahaan atauorganisasi di mana terjadi pengembangan dan pemanfaatanpengetahuan
2. Secara Strategis Suatu langkah untuk memantapkan setiaporganisasi atau perusahaan sebagai perusahaan yang bebasis
pengetahuan
Pada hakikatnya KM adalah suatu aktivitas yang menghubungkanantara belajar, perubahan, dan inovasi.
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 58/59
Tujuan penerapan KM1. Efisiensi waktu dan biaya
2. Peningkatkan aset pengetahuan3. Kemampuan beradaptasi
4. Peningkatkan produktivitas
Michael Zack (1999)
3 pilar knowledge dalam organisasi untukmenghasilkan daya saing
1. Knowledge inti yang diperlukan sebuah bisnis (core knowladge)
2. Knowledge yang membuat keungulan bersaing sehinggasekaligus perusahaan dapat mampu berhadapan langsung dengan
pesaingnya (Advance Knowledge)3. Knowledge yang membuat perusahaan dapat merubah ‘aturanmain dunia bisnis yang digeluti dan membuat perusahaanmenjadi pemimpin di bidang bisnisnya (innovative knowladge)
7/27/2019 EKMA4116 Manajemen Pertemuan VI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/ekma4116-manajemen-pertemuan-vipdf 59/59
IKLIM Inovasi dalam Perusahaan
J.Pj De Jong & R. kemp (2003) kondisi yang mendoronginovasi dalam perusahaan adalah:
a. Selalu ada tantangan kerja
b. Keleluasaan untuk menentukan cara kerja yang berorientasipada hasil
c. Arah yang jelas dari perusahaan
d. Iklim yang selalu mendukung gagasan baru
e. Kontak eksternal yang intensif dengan pelanggan, rekanan,pemasok, bahkan pesaing,
f. Identitas perbedaan yang jelas dengan pesaing
g. Adanya permintaan yang selalu bervariasi