ek.kes3

34
3 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pada sistem pasar yang disebut juga sistem harga menjalankan dua fungsi penting dan terkait erat. Pertama sistem itu menyajikan mekanisme otomatis untuk mendistribusikan barang dan jasa. Sistem yang dimaksud disini adalah supply dan permintaan. Setiap produsen memproduksi suatu barang atau jasa bukan untuk dipakai sendiri melainkan untuk dipasarkan atau dijual. Konsumen terus menerus membutuhkan barang`atau jasa. Dengan demikikan, produsen selalu siap dengan barang dan jasa untuk memenuhi permintaan konsumen. Supply suatu barang datang dari produsen –produsen yang menghasilkan barang yang sama ketika ditawarkan dipasar. Jumlah supply barang dan jasa akan berbeda dengan jumlah persediaan barang. Maka dapat disimpulkan bahwa Supply adalah jumlah barang pada suatu pasar yang ingin dijual oleh penjual pada suatu saat tertentu dalam berbagai tingkat harga. Pada sistem pasar yang disebut juga sistem harga menjalankan dua fungsi penting dan terkait erat.Pertama sistem itu menyajikan mekanisme otomatis untuk mendistribusikan barang dan

Upload: pipid-ari-wibowo

Post on 08-Aug-2015

40 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ek.kes3

3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pada sistem pasar yang disebut juga sistem harga menjalankan dua

fungsi penting dan terkait erat. Pertama sistem itu menyajikan mekanisme

otomatis untuk mendistribusikan barang dan jasa. Sistem yang dimaksud

disini adalah supply dan permintaan.

Setiap produsen memproduksi suatu barang atau jasa bukan untuk

dipakai sendiri melainkan untuk dipasarkan atau dijual. Konsumen terus

menerus membutuhkan barang`atau jasa. Dengan demikikan, produsen

selalu siap dengan barang dan jasa untuk memenuhi permintaan

konsumen. Supply suatu barang datang dari produsen –produsen yang

menghasilkan barang yang sama ketika ditawarkan dipasar. Jumlah supply

barang dan jasa akan berbeda dengan jumlah persediaan barang. Maka

dapat disimpulkan bahwa Supply adalah jumlah barang pada suatu pasar

yang ingin dijual oleh penjual pada suatu saat tertentu dalam berbagai

tingkat harga.

Pada sistem pasar yang disebut juga sistem harga menjalankan dua

fungsi penting dan terkait erat.Pertama sistem itu menyajikan mekanisme

otomatis untuk mendistribusikan barang dan jasa.Sistem yang dimaksud

disini adalah supply dan permintaan

Prinsip supply dan permintaan membuat kita mampu memprediksi

secara pasti bagaiman kecenderungan perilaku rumah tangga dan

perusahaan dipasar nasional dan internasional. Misalnya sewaktu harga

barang naik rumah tangga cenderung membeli lebih sedikit barang itu dan

perusahaan cenderung menawarkan lebih banyak.

Oleh karena itu Perubahan harga juga menimbulkan akibat yang

berbeda dari jumlah supply berbagai barang. Ukuran kuantitatif sebagai

akibat perubahan harga terhadap perubahan jumlah barang yang

ditawarkan dinamakan elastisitas supply. Elastisitas supply ini mengukur

responsive penawarn sebagai akibat perubahan harga.

Page 2: ek.kes3

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apakah definisi supply dan elastisitas supply?

2. Bagamainan bentuk kurva supply dan elastisitasnya?

3. Faktor apa yang mempengaruhi supply dan elastisitasnya?

4. Bagaimana cara menghitung supply maksimal?

1.3 TUJUAN

1. Mengetahui definisi supply dan elastisitas supply

2. Mengetahui bentuk kurva supply dan elastisitasnya?

3. Mengetahui Faktor apa yang mempengaruhi supply dan elastisitasnya?

4. Mengetahui cara menghitung supply maksimal?

4

Page 3: ek.kes3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 SUPPLY

1) PENGERTIAN SUPPLY

Pada dasarnya penawaran (supply) dalam ilmu ekonomi manajerial

dapat didefinisikan sebagai kuantitas produk (barang dan/atau jasa) yang

ditawarkan untuk dijual di pasar, yang secara umum sangat tergantung

pada sejumlah besar variable (Vincen Gaspersz: 2003).

Hukum penawaran adalah suatu pernyataan yang menjelaskan

tentang sifat hubungan antara harga sesuatu barang dan jumlah barang

tersebut yang ditawarkan para penjual. Dalam hukum ini dinyatakan

bagaimana keinginan para penjual untuk menawarkan barangnya apabila

harganya tinggi dan bagaimana pula keinginan untuk menawarkan

barangnya tersebut apabila harganya rendah. Hukum penawaran pada

dasarnya mengatakan bahwa makin tinggi harga sesuatu barang, semakin

banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual.

Sebaliknya, makin rendah harga sesuatu barang semakin sedikit jumlah

barang tersebut yang ditawarkan (ceteris paribus). Contohnya adalah

penawaran sandal dalam suatu pasar. Harganya Rp 50.000 maka para

penjual akan menawarkan sebanyak 800 sandal. Jumlah yang akan

ditawarkan menjadi semakin lebih sedikit pada harga yang lebih rendah.

Pada harga Rp 10.000, para penjual hanya bersedia menawarkan 100

sandal.

2) BENTUK KURVA SUPPLY

Kurva supply yaitu suatu kurva yang menunjukkan hubungan

diantara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang

ditawarkan. Dengan menggunakan data dalam tabel 2.1 dapat dilukiskan

kurva penawaran sepatu, yaitu seperti yang ditunjukkan dalam Gambar

2.1. titik A, B, C, D dan E dalam Gambar 4.5 secara berturut-turut

5

Page 4: ek.kes3

menggambarkan keadaan A, B, C, D dan E dalam Tabel 2.1. Kurva SS,

yaitu kurva yang melalui titik A, B, C, D dan E adalah kurva penawaran.

Dalam menganalisis kurva penawaran perlu dibedakan diantara dua

pengertian yaitu “penawaran” dan “jumlah barang yang ditawarkan”.

Dalam analisis ekonomi, penawaran berarti keseluruhan kurva penawaran.

Sedangkan jumlah barang yang ditawarkan berarti jumlah barang yang

ditawarkan pada suatu tingkat harga tertentu. Sebagai contoh, titik C

menggambarkan keadaan berikut: pada harga Rp 30.000 jumlah barang

(sandal) yang ditawarkan adalah 600 buah. Informasi ini menunjukkan

“jumlah barang yang ditawarkan” pada harga Rp 3000. Penawaran

digambarkan oleh kurva ABCDE.

Tabel 2.1 Daftar Penawaran Sandal

Keadaan Harga (Rupiah) Jumlah yang

ditawarkan

A

B

C

D

E

50.000

40.000

30.000

20.000

10.000

900

800

600

375

100

Gambar 2.1 Kurva Penawaran Buku Tulis

Pada umumnya kurva penawaran menaik dari kiri bawah ke kanan

atas. Berarti arah pergerakannya berlawanan dengan arah pergerakan

kurva permintaan. Bentuk kurva penawaran bersifat seperti itu karena

hubungan yang positif di antara harga dan jumlah barang yang ditawarkan,

yaitu makin tinggi harga, makin banyak jumlah yang ditawarkan.

6

Page 5: ek.kes3

3) FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUPPLY

Pada dasarnya penawaran (supply) dalam ekonomi menejerial

dapat didefinisikan sebagai kuantitas produk (barang dan/atau jasa) yang

ditawarkan untuk dijual di pasar, yang secara umum sangat tergantung

pada sejumlah besar variable. Bagaimanapun juga, para ahli ekonomi telah

merumuskan beberapa variable penting yang mempengaruhi penawaran

suatu produk (Qsx), antara lain:

a. Harga dari produk yang ditawarkan itu (Px)

Harga suatu barang selalu dipandang sebagai faktor yang sangat

penting dalam menentukan penawaran tersebut. Oleh sebab itu makin

tinggi harga sesuatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut

akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin rendah harga

sesuatu barang semakin sedikit jumlah barang tersebut yang

ditawarkan. Contohnya adalah penawaran sandal dalam suatu pasar.

Harganya Rp 5000 maka para penjual akan menawarkan sebanyak 900

buku tulis. Jumlah yang akan ditawarkan menjadi semakin lebih

sedikit pada harga yang lebih rendah. Pada harga Rp 10.000, para

penjual hanya bersedia menawarkan 100 sandal.

b. Harga dari input yang digunakan untuk memproduksi produk X itu (Pi)

Pembayaran terhadap faktor-faktor produksi merupakan

pengeluaran yang sangat penting dalam proses produksi berbagai

perusahaan. Pengeluaran tersebut mempunyai peranan yang sangat

7

Page 6: ek.kes3

besar dalam menentukan biaya produksi. Tanpa adanya kenaikan

produktivitas dan efisiensi kenaikan harga faktor-faktor produksi akan

menaikkan biaya produksi. Di beberapa perusahaan kenaikan

pengeluaran untuk memperoleh faktor-faktor produksi akan

menyebabkan biaya produksi melebihi hasil penjualannya dan mereka

mengalami kerugian. Ini dapat menimbulkan penutupan usaha tersebut

dan jumlah penawaran barang menjadi berkurang. Di perusahaan

lainnya, kenaikan harga faktor-faktor produksi mengurangi

keuntungan mereka. Kalau tingkat keuntungan suatu usaha tidak

menarik lagi, mereka akan pindah ke usaha lain. Juga tindakan ini

dapat mengurangi penawaran dalam sesuatu kegiatan ekonomi

tertentu.

c. Harga dari produk lain (bukan X) yang berkaitan dalam produksi (Pr)

Telah diterangkan sebelumnya dalam membahas teori permintaan

bahwa barang-barang ada yang saling bersaing (barang-barang

pengganti) satu sama lain dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

Barang-barang seperti itu dapat menimbulkan pengaruh yang penting

kepada penawaran sesuatu barang. Contohnya, oleh karena kenaikan

biaya produksi di luar negeri maka buku tulis yang diimpor bertambah

mahal harganya. Beberapa konsumen sandal impor sekarang lebih suka

membeli sandal buatan dalam negeri dan menaikkan permintaan

terhadap barang tersebut. Kenaikan ini akan mendorong kepada

produsen dalam negeri menaikkan produksi dan penawaran sandal.

d. Tingkat teknologi yang tersedia (T)

Tingkat teknologi memegang peranan yang penting dalam

menentukan banyaknya jumlah barang yang dapat ditawarkan.

Kenikan produksi dan perkembangan ekonomi yang pesat di berbagai

Negara terutama disebabkan oleh penggunaan teknologi yang semakin

modern. Kemajuan teknologi telah dapat mengurangi biaya produksi,

mempertinggi produktivitas, mempertinggi mutu barang dan

menciptakan barang-barang yang baru. Dalam hubungannya dengan

penawaran suatu barang, kemajuan teknologi menimbulkan 2 efek

8

Page 7: ek.kes3

berikut: (i) produksi dapat ditambah dengan lebih cepat, dan (ii) biaya

produksi semakin murah. Dengan demikian keuntungan menjadi

bertambah tinggi. Berdasarkan kepada kedua akibat ini dapatlah

disimpulkan bahwa kemajuan teknologi cenderung untuk

menimbulkan kenaikan penawaran. Contohnya, ditemukannya mesin

ice cream yang bisa mengura ngi tenaga kerja. Dengan mengurangi

biaya-biaya perusahaan, kemajuan teknologi dapat meningkatkan

jumlah penawaran ice cream.

e. Tujuan perusahaan

Dalam teori ekonomi selalu dimisalkan perusahaan berusaha

memaksimumkan keuntungan. Dengan pemisalan ini tiap perusahaan

tidak berusaha untuk menggunakan kapasitas memproduksinya secara

maksimal, tetapi akan menggunakannya pada tingkat kapasitas yang

memaksimumkan keuntungannya. Dalam prakteknya perusahaan-

perusahaan banyak yang mempunyai tujuan lain. Ada perusahaan yang

tidak mau menanggung resiko, dan untuk itu mereka melakukan

kegiatan yang lebih aman walaupun keuntungannya lebih kecil. Ada

pula perusahaan, seperti perusahaan yang dimiliki pemerintah, lebih

menekankan mencapai produksi yang maksimal daripada keuntungan

yang maksimal. Dalam hal ini yang kemudian akan dapat dilihat

bahwa keuntungan maksimal dicapai bukan pada waktu kapasitas

produksi mancapai maksimum. Tujuan yang berbeda tersebut

menimbulkan efek yang berbeda terhadap penentuan tingkat produksi.

Dengan demikian penawaran sesuatu barang akan berbeda sifatnya

sekiranya terjadi perubahan dalam tujuan yang ingin dicapai

perusahaan.

f. Ekspektasi produsen berkaitan dengan harga produk X yang

ditawarkan itu di masa mendatang (Pe). Contoh : jika produsen beras

mengetahui jika harga sepatu akan naik 2 hari lagi, maka perusahaan

akan menyimpan sebagian produksinya untuk dijual 2 hari lagi, dan

berarti jumlah penawaran hari ini akan berkurang.

9

Page 8: ek.kes3

g. Banyak perusahaan yang memproduksi produk sejenis yang

ditawarkan itu (Nf).

h. Faktor-faktor spesifik lain yang berkaitan dengan penawaran terhadap

produk X itu, misalnya kondisi perekonomian negara, fasilitas dari

pemerintah, keadaan politik, dll (O)

Tabel 2.2 Ringkasan Bentuk Hubungan Variable-Variabel dalam

Fungsi Penawaran dengan Kuantitas Penawaran Produk pada Waktu

Tertentu

No Nama Variabel Simbol Bentuk HubunganTanda Slope

Parameter

1 Harga produk P Positif (searah) Positif (+)

2 Harga Input Pi Negative (terbalik) Negative (-)

3Harga produk lain

yang berkaitanPr

Positif (searah)

untuk produk

komplementer

dalam produksi

Negative (terbalik)

untuk produk

substitusi dalam

produksi

Positif (+)

Negative (-)

4

Ekspektasi harga

produk di masa

mendatang

Pe Negative (terbalik) Negative (-)

5Tingkat teknologi

yang tersediaN Negative (terbalik) Positif (+)

6Banyaknya

perusahaan sejenisNf Negative (terbalik) Positif (+)

10

Page 9: ek.kes3

Konsep dasar dan fungsi penawaran untuk suatu produk, dapat

dinyatakan dalam bentuk hubungan antara kuantitas yang ditawarkan

(kuantitas penawaran) dan sekumpulan variable spesifik yang

mempengaruhi penawaran dari produk X itu. Dalam bentuk model

matematik, konsep penawaran suatu produk X, dinotasikan sebagai

berikut:

Qsx = f(Px, Pi, Pr, T, Pe, Nf, O)

Qsx = f(Px, Pi, Pr, T, Pe, Nf, O)

Qsx = kuantitas produk X

f = notasi fungsi yang berarti “fungsi dari” atau “tergantung

pada”

Px, = Harga dari produk X

Pi =Harga dari inputyang digunakan untuk memproduksi

produk X

Pr = Harga dari produk lain (bukan X) yang berkaitan dalam

produksi

T = Tingkat teknologi yang tersedia

Pe = Ekspektasi produsen berkaitan dengan harga produk X

yang ditawarkan dimasa mendatang

Nf = Banyak perusahaan yang memproduksi produk

O = Faktor-faktor spesifik lain yang berkaitan dengan

penawaran terhadap produk X

Berdasarkan konsep ekonomi manajerial, boleh dinyatakan bahwa

apabila Qsx = f (Px,) telah diturunkan dari fungsi penawaran umum yaitu

Qsx = f(Px, Pi, Pr, T, Pe, Nf, O) , dengan jalan membuat variable-variabel

penentu penawaran konstan, maka perubahan dalam kuantitas produk yang

11

Page 10: ek.kes3

di tawarkan (∆Qsx) hanya dapat disebabkan oleh perubahan dalam harga

produk itu (∆Px) atau ceteris paribus.

4) GERAKAN SEPANJANG KURVA PENAWARAN DAN

PERGESERAN KURVA PENAWARAN

Analisis mengenai supply menurut Sadono Sukirno (2010) perlu

dibedakan menjadi dua pengertian yaitu gerakan sepanjang kurva

penawaran dan pergeseran kurva penawaran.

Perubahan harga menimbulkan gerakan sepanjang kurva

penawaran.

Dimisalkan pada mulanya kurva penawaran adalah SS. Titik A

menggambarkan bahwa pada waktu harga permen adalah P

(Rp.5.000) jumlah yang ditawarkan adalah Q (80). Titik B

menggambarkan Ketika harga permen turun menjadi P1

(Rp.2.500), jumlah permen yang ditawarkan (40). Maka titik A

bergerak (pindah) ke titik B, perubahan ini yang menggambarkan

gerakan sepanjang kurva penawaran.

Sedangkan perubahan faktor-faktor lain diluar harga

menimbulkan pergeseran kurva tersebut.

Kurva penawaran menunjukkan seberapa besar jumlah yang

ditawarkan produsen untuk setiap harga , dengan asumsi semua

faktor lain, di luar harga yang mempengaruhi keputusan produsen

untuk menjual barang itu tidak berubah (Mankiww, 2006)

Contoh : misalkan harga gula menurun. Karena gula merupakan

input dari permen maka turunnya harga gula akan semakin

menguntungkan. Karena dengan turunnya harga gula namun

harga permen tetap P (Rp 5.000), hal ini akan meningkatkan

jumlah penawaran permen (100). Dengan demikian kurva

penawarannya akan bergeser ke kanan dan sebaliknya jika harga

input naik, dan harga permen tetap P maka kurva penawaran akan

bergeser ke kiri.

12

Page 11: ek.kes3

Gambar 2.2 pergeseran kurva penawaran

5) CARA MENGHITUNG SUPPLY MAKSIMAL

Perhitungan terhadap banyaknya barang yang akan di tawarkan

(supply maksimal) di dasarkan pada kemampuan organisasi mengelola

resources untuk melakukan proses produksi. Organisasi ataupun produsen

harus dapat mengkaitkan dari suatu input , proses dan menjadikannya

sebuah produk (out put).

Proses produksi dapat diartikan sebagai cara, metode dan teknik

untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa

dengan menggunakan sumber daya (man, money, method, material,

market, machine, time, technique, dan information) yang ada sehingga

menjadi barang hasil yang dikehendaki (out put).

Secara skematis sederhana sistem produksi dapat digambarkan

seperti dalam gambar berikut:

13

INPUT

(6 M, 2T, 1I)

OUT PUT

(JUMLAH PRODUK)

PROSES

(PROSES PRODUKSI)

Page 12: ek.kes3

Beberapa karakteristik proses yang perlu diperhatikan dalam suatu sistem

produksi adalah kapasitas. Kapasitas adalah tingkat output (barang yang akan

ditawarkan) maksimal dari suatu proses (Vincent, 2003). Ada beberapa hal yang

perlu diketahui oleh produsen dalam menentukan supply maksimal, diantaranya :

1) Identifikasi resources

2) Menentukan resources yang paling dominan, dengan asumsi resources

lain terpenuhi

3) Menetukan jumlah waktu yang tersedia dalam satu periode

4) Identifikasi kebutuhan waktu untuk satu kali proses produksi

5) Menghitung supply maksimal yaitu dengan cara jumlah waktu yang

tersedia dalam satu periode di kalikan dengan jumlah produk yang

dihasilkan dalam satu kali produksi dikalikan dengan resources

dominan dibagi dengan waktu yang dibutuhkan untuk satu kali

produksi.

Contoh perhitungan supply maksimal PT. KUE BASAH adalah sebuah

perusahaan pembuat Donat, dimana dalam pabrik ini mempunyai 20 pekerja, yang

kerja 8 jam per shift. Pabrik beroprasi selama 1 shift perhari, dan pabrik memiliki

10 (wajan/penggorengan dan kompor) untuk menggoreng donat. Setiap wajan

mampu merebus 25 donat. Dan satu kali penggorengan membutuhkan waktu 10

menit. Perhitungan supply maksimalnya adalah :

Diketahui :

1) Identifikasi resources : jumlah pekerja : 20 pekerja, machine : 10

wajan, bahan-bahan untuk membuat donat

2) Menentukan resources yang paling dominan : machine : 10 wajan

3) Menetukan jumlah waktu yang tersedia dalam satu periode : 8 jam

4) Identifikasi kebutuhan waktu untuk satu kali proses produksi: 10 menit

5) Jumlah donat yang dapat direbus dalam 1 wajan : 25

Maka perhitungannya:

8 jam x60 menit x25 pcs x10 (wajan+kompor)30 menit

=4.000 Donat

14

Page 13: ek.kes3

2.2 ELASTISITAS SUPPLY

1. PENGERTIAN ELASTISITAS SUPPLY

Menurut Soedono Sukirno (2010) elastisitas supply adalah mengukur

responsif penawaran sebagai akibat perubahan harga. Penawaran barang

dikatakan elastis jika jumlah barang yang ditawarkan berubah jika

harganya berubah. Penawaran dikatakan inelastis jika jumlah yang

ditawarkan berubah hanya sedikit jika harganya berubah (Mankiw, 2006)

2. JENIS ELASTISITAS SUPPLY

Karena elastisitas harga penawaran mengukur seberapa rsponsifnya

jumlah penawaran terhadap harga hal ini digambarkan dalam bentuk

elastisitas kurva penawaran yaitu terdiri dari lima jenis elastisitas :

a. Elastis sempurna

Elastis sempurna wujud apabila para penjual bersedia menjual semua

barangnya pada suatu harga tertentu. Apabila penawaran suatu barang

bersifat elastis sempurna, kurva penawarannya sejajar dengan sumbu

datar. Contoh : BBM, pengelola SPBU bersedia menjual semua BBM

pasokan dari PERTAMINA sesuai dengan harga yang ditetapkan

pemerintah.

b. Elastis uniter

Kurva penawaran elastisitasnya uniter apabila kurva tersebut bermula

dari titik 0.

c. Tidak elastis

Kurva penawaran adalah tidak elastis apabila perubahan harga

menimbulkan perubahan yang relatif kecil terhadap penawaran.

Contoh: barang mewah, tas dengan merek terkenal di dunia (merek

X). perubahan harga hanya akan menimbulkan perubahan yang

relative kecil karena biasanya barang yang memiliki brand mewah

diproduksi dengan jumlah yang terbatas.

d. Tidak elastis sempurna

Tidak elastis sempurna (kurva penawarannya sejajar sumbu

tegak) wujud apabila penjual sama sekali tidak dapat menambah

penawarannya walaupun harga bertambah tinggi. Contoh : kavling

15

Page 14: ek.kes3

tanah disuatu perumahan. Jika perumahan X mamiliki 15 kavling

berapapun harga yang ditawarkan kavling tanah yang ditawarkan tetap

berjumlah 15 kavling.

e. Elastis

Kurva penawaran adalah elastis apabila perubahan harga

menyebabkan perubahan yang relatif besar terhadap penawaran.

Contoh barang elektronik atau furniture.

Grafik 2.1 macam-macam elastisitas penawaran

P P

S1

S5

0 Q

(i) Elastis sempurna (ii) Tidak elastis sempurna :

Elastisitas = tak terbatas Elastisitas = 0

S3

P P

P1 P1

S2

0 Q Q1 Q Q1

(iii) Elastis uniter: Elastisitas = 1 (iv) Tidak elastis =

elastisitas < 1

16

Page 15: ek.kes3

P

P

P1

S4

O Q Q1

(v) Elastis : Elastisitas > 1

Jika kurva ini digabung menjadi satu maka akan terbentuk kuva seperti di

bawah ini

Grafik 2.2 gabungan dari berbagai macam kurva elastisitas

3. CARA PENGUKURAN ELASTISITAS SUPPLY

Elastisitas penawaran diukur melalui koefisien elastisitas, yang

dinotasikan sebagai Es, dan didefinisikan sebagai presentase perubahan

kuantitas yang ditawarkan dibagi dengan presentase perubahan harga,

sebagai berikut:

Es = (%ΔQs/%ΔP) = (ΔQs/Qs) / ( ΔP/P) = (ΔQs/ ΔP) (P/Qs)

Karena harga produk dan kuantitas yang ditawarkan berhubungan

secara positif (searah) dengan tanda dari slope parameter harga adalah

17

P1

P

S1 S2 S3

S4

S5

∆𝑄1= 0 ∆𝑄2< 1

∆𝑄3= 1 ∆𝑄5 ~ ∆𝑄4> 1

Page 16: ek.kes3

positif (ΔQs/ ΔP>0), sesuai dengan hukum penawaran, maka koefisien

elastisitas penawaran (Es) selalu bernilai positif. Dengan demikian nilai

koefisien elastisitas penawaran yang kecil akan memberikan gejala bahwa

penawaran produk oleh produsen kurang sensitive terhadap perubahan

harga, sebaliknya semakin besar nilai dari koefisien elastisitas penawaran

berarti penawaran produk oleh produsen semakin sensitive terhadap

perubahan harga apabila peningkatan harga produk. Sebagai missal,

apabila peningkatan harga produk sebesar 10% akan menyebabkan

peningkatan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen sebesar 30% maka

berarti koefisien elastisitas penawaran untuk produk itu adalah sebesar:

Es = (%ΔQs/%ΔP) = (30%/10%) = 3. Sebaliknya jika peningkatan

harga sebesar 10%hanya meningkatkan penawaran produk sebesar 5%,

berarti koefisien elastisitas penawaran hanya sebesar Es = (%ΔQs/%ΔP) =

(5%/10%) = 0,5. Tampak di sini bahwa nilai koefisien elastisitas

penawaran yang kecil lebih besar Es = 0,5 menunjukkan penawaran

produk oleh produsen kurang sensitive terhadap perubahan harga, apabila

dibandingkan dengan nilai koefisien elastisitas penawaran yang lebih

besar, Es = 3. Perlu dicatat di sini bahwa koefisien elastisitas penawaran

dihitung untuk pergerakan sepanjang kurva penawaran (fungsi penawaran)

tertentu apabila terjadi perubahan harga produk, dengan mengasumsikan

semua variable penentu penawaran adalah konstan.

Menurut Sadono Sukirno, koefisien elastisitas penawaran dapat

dihitung dengan mengunakan rumus berikut :

Es = Persentasi perubah an jumla h barang yang ditawarkan

Persentasi peruba h an harga

18

Page 17: ek.kes3

Untuk tujuan penghitungan rumus diatas perlu diubah menjadi

QB - QA

Es = QA

PB - PA

PA

Dimana Es adalah koefisien elastisitas penawaran, QB jumlah

barang baru yang ditawarkan, QA adalah jumlah penawaran yang asal, PB

adalah tingkat harga yang baru dan PA adalah tingkat harga yang asal.

Apabila persentase perubahan kuantitas penawaran produk lebih

besar daripada persentase perubahan harga produk, penawaran itu disebut

elastik (elastic). Dalam bentuk matematik penawaran disebut elastic

apabila koefisien elastisitas penawaran lebih besar daripada satu, Es =

%Qs / %P > 1. Sebaliknya apabila persentase perubahan kuantitas

penawaran produk lebih kecil daripada persentase perubahan harga

produk, penawaran itu disebut inelastik. Dalam bentuk matematik

penawaran disebut inelastik apabila koefisien elastisitas penawaran lebih

kecil daripada satu, Es=%Qs / %P < 1. Dalam situasi tertentu, apabila

persentase perubahan kuantitas penawaran produk sama dengan persentase

perubahan harga produk, penawarn itu disebut elastik unitary (unitary

elastic). Dalam bentuk matematik penawaran disebut elastic unitary

apabila koefisien elastisitas penawaran sama denagan satu, Es=

%Qs/%P = 1. Secara teori, apabila tidak terjadi perubahan kuantitas

penawaran produk (Qs = 0%) untuk setiap persentase perubahan harga

produk, penawaran itu disebut inelastic sempurna (perfectly inelastic).

Dalam bentuk matematik penawaran inelastic sempurna apabila koefisien

elastisitas penawaran sama dengan nol, Es=%Qs/%P = 0. Penawaran

inelastik sempurna ditandai dengan kurva penawaran yang sejajar denagan

sumbu vertikal. Sebaliknya apabila selalu terjadi perubahn kuantitas

penawaran produk, meskipun tidak terjadi perubahan harga produk

19

Page 18: ek.kes3

(P=0%), penawaran itu disebut elastik sempurna (perfectly elastic).

Dalam situasi ini nilai koefisien elastisitas penawaran tidak dapat

ditentukan atau dikatakan tidak terdefinisi, karena dallm matematika tidak

ada definisi untuk setiap bilangan yang dibagi dengan nol. Bilangan -

atau + dalam matematika menunjukkan bilangan yang tak terhitung

banyaknya maupun nilainya dalam suatu urutan bilangan , bukan

merupakan nilai hasil pembagian dari dari setiap bilangan dengan nol.

Penawaran elastik sempurna ditandai dengan kurva penawaran yang

sejajar dengan sumbu horizontal.

4. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ELASTISITAS SUPPLY

Faktor – faktor yang dapat dianggap sebagai factor yang sangat

penting di dalam menentukan elastisitas penawaran menurut Sadono

Sukirno yaitu :

1. Sifat perubahan biaya produksi

Bagaimana biaya produksi akan berubah sekiranya harus

dilakukan pertambahan produksi, sangat besar pengaruhnya kepada

elastisitas penawaran. Penawaran akan bersifat tidak elastic apabila

kenaikan penawaran hanya dapat dilakukan dengan mengeluarkan biaya

yang snagat tinggi. Tetapi kalau penawaran dapat diatambah denagan

mengeluarkan biaya tambahan yang tidak terlalu besar, penawaran akan

bersifat elastic.

Apabila biaya produksi akan meningkat denagan cepat atau

akan mengalami pertambahan yang sedikit saja, apabila produksi

ditambah, tergantung kepada banyak factor. Salah satu factor yang

penting adalah sampai dimana tingkat penggunaan kapasitas alat yang

dimiliki perusahaan. Apabila kapasitasnya telah mencapai tingkat yang

tinggi, investasi baru haruslah dilakukan dengan menambah produksi.

Dalam keadaan ini kurva akan menjadi tidak elastic, terutama apabila

factor-faktor produksi yang diperlukan untuk menaikkan produksi

sangat sukar untuk diperoleh.

20

Page 19: ek.kes3

2. Jangka waktu analisis

Di dalam menganalisis pengaruh waktu kepada elastisitas

penawaran, biasanya dibedakan tiga jenis jangka waktu yaitu :

Masa amat singkat

Masa amat singkat adalah jangka waktu dimana para penjual tidak

dapat menambah penawarannya. Dengan demikian penawarannya

bersifat tidak elastic sempurna. Keadaan ini di tunjukkan dalam

gambar 5.6 (i). misalkan pada mulanya jumlah barang yang

diperjualbelikan adalah Q. Seterusnya misalkan terjadi kenaikan

permintaan, yaitu dari DD menjadi D1D1 . dalam mas yang sangat

singkat jumlah barang tidak dapat ditambah, maka harga

mengalami kenaikan yang tinggi (dari P menjadi P1).

Grafik 2.3 kurva supply masa amat singkat

Jangka pendek

Di dalam jangka pendek kapasitas alat-alat reproduksi yang ada

tidak dapat di tambah. Tetapi setiap perusahaan masih dapat

menaikkan produksi dengan kapasitas yang tersedia itu dengan cara

menngunakn factor-faktor produksi, termasuk barang modal secara

lebih intensif. Antara lain caranya ialah memperpanjang jam kerja,

memperbaiki manajemen produksi, menggunakan tenaga kerja

lebih efektif dan sebagainya. Usaha ini akan menambahkan

produksi barang yang ditawarkan. Tetapi pertambahan tersebut

tidaklah terlalu besar. Keadaan ini ditunjukkan dalam Gambar 5.6

(ii). Karena produksi dapat ditambah dari Q menjadi Q1 maka

21

P1

P

∆𝑄= 0

Page 20: ek.kes3

kenaikan permintaan dari DD menjadi D1D1 tidak menaikkan harga

sebesar seperti yang berlaku dalam masa yang singkat.

Grafik 2.4 kurva supply jangka pendek

Jangka panjang

Produksi dan jumlah barang yang ditawarkan dapat dengan mudah

ditambah dalam jangka panjang. Oleh karenanya penawaran

bersifat elastic yaitu seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 5.6

(iii). Dapat dilihat bahwa barang yang diperjualbelikan bertambah

sebesar QQ1 karena permintaan bertambah dari DD menjadi D1D1.

Pertambahan ini adalah jauh lebih besar dari pertambahan dalam

jangka pendek. Oleh karena pertambahan penawaran yang cukup

besar tersebut kenaikan harga dari P menjadi P1 adalah lebih kecil

daripada dalam keadaan jangka waktu amat singkat dan jangka

pendek.

Grafik 2.5 kurva supply jangka panjang

22

P1

P

S

∆𝑄< 1

P1

P

S

∆𝑄= 1

Page 21: ek.kes3

KESIMPULAN

1) Pada dasarnya penawaran (supply) dalam ilmu ekonomi manajerial

dpt didefinisikan sebagai kuantitas produk (barang dan/atau jasa)

yang ditawarkan untuk dijual di pasar, yang secara umum sangat

tergantung pada sejumlah besar variable (Vincen Gaspersz: 2003).

2) Hukum penawaran pada dasarnya mengatakan bahwa makin tinggi

harga sesuatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan

ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin rendah harga

sesuatu barang semakin sedikit jumlah barang tersebut yang

ditawarkan (ceteris paribus).

3) Kurva supply yaitu suatu kurva yang menunjukkan hubungan

diantara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang

tersebut yang ditawarkan.

4) variable penting yang mempengaruhi penawaran suatu produk

(Qsx), antara lain:Harga dari produk yang ditawarkan itu (Px),

Harga dari input yang digunakan untuk memproduksi produk X itu

(Pi), Harga dari produk lain (bukan X) yang berkaitan dalam

produksi (Pr), Tingkat teknologi yang tersedia (T), Ekspektasi

produsen berkaitan dengan harga produk X yang ditawarkan itu di

masa mendatang (Pe), Banyak perusahaan yang memproduksi

produk sejenis yang ditawarkan itu (Nf)., Faktor-faktor spesifik

lain yang berkaitan dengan penawaran terhadap produk X itu,

misalnya kondisi perekonomian negara, fasilitas dari pemerintah,

keadaan politik, dll (O)

5) Berdasarkan konsep ekonomi manajerial, boleh dinyatakan bahwa

apabila Qsx = f (Px,) telah diturunkan dari fungsi penawaran umum

yaitu Qsx = f(Px, Pi, Pr, T, Pe, Nf, O) , dengan jalan membuat variable-

variabel penentu penawaran konstan, maka perubahan dalam

kuantitas produk yang di tawarkan (∆Qsx) hanya dapat disebabkan

oleh perubahan dalam harga produk itu (∆Px) atau ceteris paribus.

23

Page 22: ek.kes3

6) Perubahan harga menimbulkan gerakan sepanjang kurva

penawaran.

7) Sedangkan perubahan faktor-faktor lain diluar harga menimbulkan

pergeseran kurva tersebut.

8) Menghitung supply maksimal yaitu dengan cara jumlah waktu

yang tersedia dalam satu periode di kalikan dengan jumlah produk

yang dihasilkan dalam satu kali produksi dikalikan dengan

resources dominan dibagi dengan waktu yang dibutuhkan untuk

satu kali produksi.

9) Elastisitas supply adalah mengukur responsif penawaran sebagai

akibat perubahan harga. Penawaran barang dikatakan elastis jika

jumlah barang yang ditawarkan berubah jika harganya berubah.

Penawaran dikatakan inelastis jika jumlah yang ditawarkan berubah

hanya sedikit jika harganya berubah (Mankiw, 2006)

10) Jenis elastisitas Supply: Elastis sempurna, Elastis uniter, Tidak

elastic, Tidak elastis sempurna dan Elastis

11) Menurut Sadono Sukirno, koefisien elastisitas penawaran dapat

dihitung dengan mengunakan rumus berikut :

Es = Persentasi perubah an jumla h barang yang ditawarkan

Persentasi peruba h an harga

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ELASTISITAS SUPPLY

12) Faktor – faktor yang dapat dianggap sebagai factor yang sangat

penting di dalam menentukan elastisitas penawaran yaitu :Sifat

perubahan biaya produksi dancJangka waktu analisis

24

Page 23: ek.kes3

DAFTAR PUSTAKA

Sukirno, sadono. 2010. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta :PT raja grafindo persada

Mankiw,Gregory.2006. Economics Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta: Salemba Empat

Gaspersz, Vincent. 2003. Ekonomi Manajerial. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Hakim.2010. makalah supply. http://www. /mohammad_hakim_31/d/84404273-Makalah-Supply-Kel-4 pdf. 2/04/2012

25