ekaragaman spesies dan sebaran lalat buaii @iptera...

8
- Air. td hosidltrg S.nb.ta BKSPf w|dFh Brr.t Bitlrrg tlEu P.rtaDi.D Udyersltrs Srlts! Agen! Tlrtayas. S€r?Dl B$tetr 13 - 16 AFII zlxr!, PENGGUNAAN ATRAKTAI\I DALAM MONITORING KEAI\EKARAGAMAN SPESIES DAN SEBARAN LALAT BUAII @IPTERA:TEPNRITIDAE) PAI}A TANAMAN BUAE DI BERBAGAI KETINGGIAN TEMPAT Yulia Pujiasafi Jurusan llana danPenyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Sriwliaya JlnRayaPalembang-Prabumulih Km 32 Inderalaya Ogan llir Sumatera Selatan ABSTRACT Theobjectives of the reseach were 1) to monitortle *istence offraitflies spr'sies in fruit plarrtation and 2) to knowdispersal offruitlies in low andhighland in South Sumatera Province. The assasment was conduc@d from July to Desember 2008. The acperimmtusedwas p"rposive sampling method. Fruit crop were usedas objea of raeoch i.e. I) belinbing (Averhoa cuottbola L.), 2) belimbing wuluh (Averhoa bilimbi L.), 3) jambu bfri (Psidiun guqiqea L.), 4) Jambu bol (Slzygiun 5) Jambu air @ugenia qrca Burm F.),6) nanga (Mangifera indicaL.), 7)pepaya (Corica pqayae L). The resultshowed 3 species offiitJlies were found attack Irui, in lowlarrd and highland in South Sumatera, Those species were Boctrocera albistrigan, B. corambolae andB. pryyae. B- camnbolae was a polyphagous species compmeu'ith the others.This specles attacked in almostall oI fruit (7 kinds of fuit). Diversity of fruiflies was found in lowland rather than highland. The relatiottship betveen airctarrl ad spaies offuitflies capua tetd to bespeific- Key words : fruitflies, atrclatt biodivercity e-mail: I'uh Pttii&rrti

Upload: others

Post on 19-Oct-2019

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EKARAGAMAN SPESIES DAN SEBARAN LALAT BUAII @IPTERA ...eprints.unsri.ac.id/515/5/Pages_from_bks_barat_banten_09.pdf · @IPTERA:TEPNRITIDAE) PAI}A TANAMAN BUAE DI BERBAGAI KETINGGIAN

- Air. td

hosidltrg S.nb.ta BKS Pf w|dFh Brr.t Bitlrrg tlEu P.rtaDi.DUdyersltrs Srlts! Agen! Tlrtayas. S€r?Dl B$tetr

13 - 16 AFII zlxr!,

PENGGUNAAN ATRAKTAI\I DALAM MONITORINGKEAI\EKARAGAMAN SPESIES DAN SEBARAN LALAT BUAII

@IPTERA:TEPNRITIDAE) PAI}A TANAMAN BUAE DI BERBAGAIKETINGGIAN TEMPAT

Yulia Pujiasafi

Jurusan llana dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas SriwliayaJlnRaya Palembang-Prabumulih Km 32 Inderalaya Ogan llir Sumatera Selatan

ABSTRACT

The objectives of the reseach were 1) to monitor tle *istence offraitflies spr'sies in fruit plarrtationand 2) to know dispersal offruitlies in low and highland in South Sumatera Province. The assasmentwas conduc@d from July to Desember 2008. The acperimmt used was p"rposive sampling method.Fruit crop were used as objea of raeoch i.e. I) belinbing (Averhoa cuottbola L.), 2) belimbingwuluh (Averhoa bilimbi L.), 3) jambu bfri (Psidiun guqiqea L.), 4) Jambu bol (Slzygiun5) Jambu air @ugenia qrca Burm F.),6) nanga (Mangifera indica L.), 7) pepaya (Corica pqayaeL). The result showed 3 species offiitJlies were found attack Irui, in lowlarrd and highland in SouthSumatera, Those species were Boctrocera albistrigan, B. corambolae and B. pryyae. B- camnbolaewas a polyphagous species compme u'ith the others. This specles attacked in almost all oI fruit (7kinds of fuit). Diversity of fruiflies was found in lowland rather than highland. The relatiottshipbetveen airctarrl ad spaies offuitflies capua tetd to be speific-

Key words : fruitflies, atrclatt biodivercity

e-mail:

I'uh Pttii&rrti

Page 2: EKARAGAMAN SPESIES DAN SEBARAN LALAT BUAII @IPTERA ...eprints.unsri.ac.id/515/5/Pages_from_bks_barat_banten_09.pdf · @IPTERA:TEPNRITIDAE) PAI}A TANAMAN BUAE DI BERBAGAI KETINGGIAN

Mdlng Sdr|r.ta BKS PT Witrl}ah B.r.t Bldalg ll|ru PcrtsnlanUnlveFitas $rlt|D,rtt ng Tlrtrtnsr S.r.Dg B.nteD

13 - 16 Aprtl zlxt!)

PENI}AIIULUAI\

lalat buah yang paling banyak menyerang buah dan sayuran di Indonesia

diidentifikasi sebagai genus Bactrocera. Lalat buah genus Bactrocera (Diptera: Tepbritidae)

merupakan spesies lalat buah asli dati daetah tropis yang secara ekonomis merupakan lalat

buah penting yang berasosiasi dengan be6agai buah-buah tropis. Berdasarkan kesukaannya,

spesies lalat buab tersebut buah-buah yang berkulit lunak dan tipis. Famili

Tephritidae merupakan ftmili teftesar dari ordo Diptera dan merupakar salatr satu famili

yang penting karena secara ekonomi sangpt merugikan- Di Indonesia Bactlocera W.dit€rnukan di dataran rcndah sampai di dataran tinggi @rew 1989; White & Elson 1994; Kalli

1992). Weems dan Hepper'(2002), melapo*an lebih 150 jenis buah dan sayuran diserang

lalat buah kelompok Bactrocera spp, Keragaman tertinggi dari spesies tersebut dikeahui

berada di kepulauan Indonesia Spesies lalat buah 1lang diketahui sangar berbahaya dan

menyebabkan banyak kerusakan dan kerugian terhadap buah-buahan di Indonesia ialah

Bactrocera carambolae Drew dan Hancock, Bactrocera papayae Drew dan Hancock.

(Anthony et a1.,2005) Keanekaragaman dan sebaran lalat buah secara langsung dipengaruhi

oleh faktor-faktor alam seperti letak geogra.fis, ketinggian tempat diatas permukaan laut, suhu

dan kelembaban. Faktor pencarian inang dapnt menyebabkan lalat buah rna'npu rcrbang jauh

sampai 30 mil untuk menemukan buah sebagi tempat meletakkan telur (Amstrong er a/.

1997;Lianget al. 1991). lalat buah me,nyerang buah-buahan yang nenjelang masak. Gejala

serangan lalat buah ditandai oleh adanya noda-noda kecil bekas tusukan ovipositor imago

betina. Noda-noda kecil ini kemudian berkembang menjadi bercak coklat sebagai akibat

aktivitas larva di dalam buab, pe*embangan lebih lanjut buah akan membusuk dan rontok.

Untuk melakukao monitoring atas populasi dan spesies yang menyenng sekaligus

sebarannya dapat digunakan mt penikat atau atraktan. Jenis zat pemikat (ataktan) yang

sering digunakan dan memiliki pengaruh daya pikat yang kuat ialah: Methyl Eugenol (ME)

dan Cue Lure (Cue). KeduB atlaktan ini meinpunyai daya pikat yang be6eda, ME mempunyai

daya pikat dengan j"ngkalan radius lebih kurang 0,8 kro, sedangkan Cue hanya pada radius

O3 lm (Dr,ew 1978). Pujiasrui et al. Q005) meneliti tentang atraktan yang diperoleh dengan

membuat ekstak dari daun selasih hijau yang mampu memikat lalaf buah yang menyerang

pada buah belimbing, Dari penelitian (Kardinan, 2003) dilaporkan bahwa eksfak selasi hijau

mengandung metil eugetrol sekitar 67 persen. Grainge dan Ahmed (1987) me,nuliskan bahwa

dalam minyak selasih hijau mengandung bahan yang mampu untuk menarik lalat buah jantan.

Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mengetahui p€ngaruh atraktan dalam

wlioAdidEi]&i

Page 3: EKARAGAMAN SPESIES DAN SEBARAN LALAT BUAII @IPTERA ...eprints.unsri.ac.id/515/5/Pages_from_bks_barat_banten_09.pdf · @IPTERA:TEPNRITIDAE) PAI}A TANAMAN BUAE DI BERBAGAI KETINGGIAN

Pro8ldtlgsemlr.t 81(s PTN Wilay.h B at Bld.nt ltou Prrt d.trUDlvci5lEs su|lr!,Agc||g Thyar. ScrrDg B||rtrn

13 - 16 ADrtl 201X,

keanekaragaman spesies dan sebaran lalat buah (Diptera:Tepbritidae) prada trnaman buah di

beftagai ketinggian ternpat di Suamtera Selaran.

BAHANDAI\METODE

Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai Desember 2fi)8. Survei dilaksanal<an

di sentra tanaman buah-buahan di Sumatera Selatan. Lokasi srnvei didasarkan pada

keberadaan buah di beberapa Kabupaten dan kota di Sumatera Selatan. Pemeliharaan buah

ten€rang; p€ngarmtan dan identifkasi dilaksanakan di Laboratorium Entomologi Balai

Karantina Tumbuhan (BKT) Kelas I Boom Baru Palembang dan Laboratorium Entomologi

Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universibs Sriwijaya. Penelitian

ini merupakan kegiatan survei lapangan dengan menggunakan metode observasi, dengan cara

menjajaki secara langsung daerah penelitian dan menentukan lokasi penelitian berdasarkan

ketinggian tempat diatas permukaan laut yaitu: l) dataran rendah (0-100 n@l), 2) dataran

sedang (400-600 mdpD, 3) datann tinegi (?5G1300 mdpl). Tempat pengamatan dan

pengambilan sampel adalah pertanaman buah-buahan milik petani. Adapun buah-buahan yang

diamati ialah: l) belimbing (Averhoa corambola L.), 2) belimbing wru/ltth (Averhoa bilimbi

L.), 3) jambu brji (Psidium gaqjava L.), 4) Jambu bl (S),zygt nt 5) Jambu air

(Eugenia aquea Bunn. F.),6) mzngea (Iv{angifera indica L.),7) pqaya (Carica papayae L.).

Penentuan tanaftm contoh dilakukan secara sengaja, dengan memilih buah yang sudah tua

dan menjelang ma6ak yang memperlihatkan gejala bekas tusukan ovipositor lalat buah.

Mengambil buah muda atau hra yang nampak busuk yang masih hada di pohon yang diduga

discraag lalat buah. I-alat buah jantan dikumpulkan menggunakan alat trapping tipe Steiner,

dengan zat penarik (atraktan) Methyl Eugenol (ME) Cue Lure (Cue) dan ekstnk selasih hijau

(S$. Perangkap dipasang di kebun buah-buahan dengan cara digantung di bawah tajuk

tanaman yang tidak terlalu rimbun. Pemasangan perangkap dilakukan pukul 8.00-12.00 dalam

keadaan cuaca c€ratl dan tidak hujan- Perangkap digantung di pohon dengan ketinggian

minimal 0,5 m atau disesuaikan dengan vegetasi inang yang ada. Banyaknya perangkap yang

dipasang minimf dua perangkap untuk masing-masing ahaktan stag fise5neikan dengan luas

kebun. Penganraan dilakukan setiap hari. Imago yang muncul dipindahkan setiap sor€ dan

dipelihara selama tujuh hari, dengan diberi mrknn madu Lalat buah yang

dimasukkan dalam botol vial diberi lab€l data lokasi, jcnis zat pemikat dan deta lain ymg

diperlukan. Inago yang didapat selanjutnya dikoleksi untuk proses identifikasi di

laboratorium ldentifikasi menggunakar beberapa kunci diantaranya ditulis l{ardy (1983),

Yulia Puilastuti

Page 4: EKARAGAMAN SPESIES DAN SEBARAN LALAT BUAII @IPTERA ...eprints.unsri.ac.id/515/5/Pages_from_bks_barat_banten_09.pdf · @IPTERA:TEPNRITIDAE) PAI}A TANAMAN BUAE DI BERBAGAI KETINGGIAN

ProddlDf S.Dlr.tr BLS PIl{ Wtryah B.r.t BldrrC lbnE palanl.|rfrl|rlr.lE Srl6D tgcr! nrry|6.sq.ry Bartcn

13 - 16AFll201t9

Drew et al. (1989), Drew dan I{ancock (1994), Rohani dan lbrdhim (1990), White dan Elson

(1994').

EASILDAI{ PEMBAIIASAN

Satu spesies lalat buah dapat ditemukan menyerang pada beberapa jenis tanaman

buah. Artinya satu spesies lalat buah itu memiliki banyak tanaman inang (Tabel l). 8.

carambolae diperoleh dari pemelihanan buah terserang yang diperoleh dari be$agai

ketinggian tempat. Menurut Schoonhovet et al. (1997) serangga yang tergolong polifag dapat

hidup lebih dari satu jenis tanamaa" tlisebabkan oleh kemampuan serangga itu b€radBptasi

dengan inang. Spesies yang hanya meiryerang satu jenis inang atau dari satu jenis famili

diduga ada kaitan dengan sifat mmofag.

Jumlah spesies lalat buah yang ditemukan pada pemeliharaan buah terserang dari

dataran r€ndah tebih banyak dibandingkan dengan buah dari dataran tinggi. Begitu jugs pada

pemeliharaan jenis buah yang 6ama, dit€mukan spesies yaag sama di dataran rendah dan

dataran sedatr& namrm tidak dit€mukan di dataran tinggi. Sebagai contob,8. albistrigata

ditemukan pada jambu biji di dataran r€dah dan sedang namun tidak dit€mukar di dataran

tinggi. Dari hasil pengamatan juga ditemukan spesies yang b€rada dimana saja artinya

dit€rilkan menyeftmg pada tanaman yang sama di beftagai ketinggian t€mpat, sebagai

contoh spesies B. caranbolae yary dit€mukan pada belimbing dan jambu biii pada semua

ketinggian tempat. Hal tasebut menunjukkan trahwa spesies B. carambolae mampu

bradapasi pada semua kondisi iklim nifxo (misal t€me€ratur) dengan spral buah yang

teneraDg ada di semua ketinggian teNnpat. tlal tersebut a&an menentukan status dari speies

lalat buah t€rsebut, apakah bersifat monofag oligofag atau polifag (White dan Ilarris (1994).

Satu spesies tanrmen ineng dapat diserang lebih dari satu spesies lalat buah. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa dalarn satu tanaman dapat diserang oleh l-5 spesies lalat buah

(Tab€l l). Artinya satu jeiris tanarnan inang itu dis€nangi oleh beberapa spesies lalat buah.

Menwut Kalli (1992) penampilan warna kuning pada buah dan aloma eksnaksi ester dan

asam organik mengundang lalat betina untuk meletakkan telur. Dari sudut tqnaman inatrg

yang disenangi oleh banyak spesies lalat buah tersebut belum dapat d{jelaskan dengan pasti.

Diduga hal itu disebabkan oleh sifat imago lalat buah yang tidak memiliki kesensitifan

terhadap jenis tanaman inang tertentu.

vulb f,'iiotfr.rtl

Page 5: EKARAGAMAN SPESIES DAN SEBARAN LALAT BUAII @IPTERA ...eprints.unsri.ac.id/515/5/Pages_from_bks_barat_banten_09.pdf · @IPTERA:TEPNRITIDAE) PAI}A TANAMAN BUAE DI BERBAGAI KETINGGIAN

kosidlDg Scntrat Bf,S Ft W||.Fb ErrrtfttengnDr Pert iarUnlverdt s Solt D AgeDt Tl.tay'rra SeraDg BrntGn

13 - l6Aprll2OO9

Tabel l. Spesies lalat buah dan tanaman ineng di bertagai ketinggian tempat di atas

permukaan laut

No. Spesies lalat buah InangKetinggian tempat (m dpl)

0-100 400-600 750-1300

Bactrocera

albistrigata

Bactrocera

carambolae

Bactrocga

papoyae

Eugenia aqueaBwm.F.

(Jambu air)

Psidium guajava L. (Jambu

brjr)

Sltzygium ma I ac cew e (J ambu

bol)*

Averhoa bilimbi L.

@elimbing wuluh)*

Averhoa caranbola L.

(Belimbing)

Carica papaye L, (Pepaya)

Eugenia aquea Bwm. F.

(Jambu air)

Mangifera indica L.

(Mangga)

Psidium guajava L. (Jambu

brji)

Syzygium nmlrccense

(Jambu bol)*

Carica papaye L.(Pepaya)

Eugenia aqueaBrlrm.F.

(Jambu air)

+

+

_l_

+ +

+

Ketemtrgan: + : dit€mukan ; -: tidak dilah*an pengambilan sampel; 0:tidak ditemukan

Dilihat dari cara ditemutannya sp€sies lalat buab, ketiga spesies tersebut ditemukan pada

pemeliharaan koleksi buah )'aog t€rs€mng lalat buah. Sedarykan de,ngan penasangan

perangkap, terjadi kekhususm ahaktan dengan spesies lalat buah yang tertangkap. 8.

albistrigata hanya tertarik d€ngan atraktan Cue hne saja. B. carambolae dan B. papayae

tertarik pada atraktan metil eugenol dan ekstrak selasih hijar.r" namun tidak tertarik pada

atrallan Cne hre. Hal tersebut menunjukken bahwa di alam, kedua s6ies (B.caronbolae

+

0

-r

+

+

++

+_|.

+

Vuno Puliastuti

Page 6: EKARAGAMAN SPESIES DAN SEBARAN LALAT BUAII @IPTERA ...eprints.unsri.ac.id/515/5/Pages_from_bks_barat_banten_09.pdf · @IPTERA:TEPNRITIDAE) PAI}A TANAMAN BUAE DI BERBAGAI KETINGGIAN

Prorldhg S?mlrrta B1(l PTI{ WlLy.t Bar.t Bldaog |||mu P.rt nlarUdvcrthr| Solt ! AgcrATtrt !fr.a scraDg B{rtcD

13 - 16 Apdl2(,|to

dan B.ppayae) betina dewasa menghasilken zat yaag mengandung metil eugenol sehingga

bahan t€rsebut digunakan sebagai komunikasi sexual dianara lalat jantan dan betina. Bahan

yang digunakan adalah atraktan komersil yang dijual secara umum dan mengandung hampir

85 persen metil euge,nol. Eksfak selasih hijau mengandung sekitar 67 persen metil eugenol

(Kadinaq 2003) sehinggo mampu menarik lalat buah dan dapat digunakan sebagai

perangkap lalat buah jantan. Dara selengkapnya disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Spesies lalat buah yang ditemukan melalui pengoleksian buah dan pemasangan

Ditemukan melaluiSpesies lalat buah

No. Pemasangan perangkapKoleksi buah

ME

l .n

3.

Bactrocera albis trigata

Bactrocera caronbolae

Bactrocero pqcyae

+

+

+

+

Keterangan: ME : metil eugenol; Cue : Cue Lure; SH: eksfak Selasih Hijau

+ : ditemukan : - : tidak ditemukan

Apabila dilihet dari jenis ahaktan yong digunakan unhrk meinerangkap lalat buah,

terdapat temuan yang menarik yaitu tidak semua atraktan yang sama mamlru memikal spesies

lalat buah yalrg sams. Pada ketinggian t€rnpat yang berbed4 B. caranbolae tidak tertarik

de,ngan metil eugenol, sebaliknya dengan atraktao ekstrak selasih hijau, B. caranrbolae pada

semua ketinggian n mpu tery€rangkap. Penyebab dari fenomena ini belum jelas, namun

didup beberapa fakor yang me,nyebabkan, misalnya deirgan suhu yang tingg di da€rah

dataran rcndah menyebabkan penguapsn yang cepat pada metil eugenol, sehingga efek daya

tarik tertsdap lalat buah menjadi rendah. Data selengkapnya disampaikan pada Tabel 3.

Tabel 3. Spesies lalat buah terperangkap dari berbagai ketinggian ternpat

Ketinggian t€mpat (mdpl)

No. Spesics lalat buah 400- 750- AtraldanGl00

600 1300

l .

2-

B rc trocera ol bis trigata

Bactrocera

+

+

+

+

f Cue

ME

Yulio Pujldnrni

Page 7: EKARAGAMAN SPESIES DAN SEBARAN LALAT BUAII @IPTERA ...eprints.unsri.ac.id/515/5/Pages_from_bks_barat_banten_09.pdf · @IPTERA:TEPNRITIDAE) PAI}A TANAMAN BUAE DI BERBAGAI KETINGGIAN

PrGtdiDS sdnir.tt D|(s PTI{ wlLy.h Barat Bidant lhr Pcrt .tri.DUDlvctrlt$ tulbD Agcng Tirtafraa Scrarg BaDteD

13 - 16 Aprll2009

J.

4-

5.

carmrrbolae

Bactrocela

carambolae

Bactrocera papayae

Bactrocera papsyae

+

+

+

+

SH

ME

SH

KESIMPULAII

Ditemukan 3 spesie,s lalat buah yang menyerang buahan baik di dataran rendah,

sedang maupun dataran tinggi, yaitu Bactrocera albistrigatta, B. caranbolae dan B.

papayae. Spesies 8. carambolae lebih bersifat poligfag karena mempunyai banyak inang.

Keanekaragaman lalat buah lebih banyak dilemukan di daerah dataran rendah bila

dibandingkan di dataian tinggi. Terdapat kekhususan hubungan ketertarikan lalat buah

terhadap atraktan.

DAFTARPUSTAKA

Anthony RC, Ksren FA, Amy E, Carmichael, Jhon AM, Ragbu S, Gmrge KR. Davit K.Yeartes. 2005. lnvasive Phytophagous pest arising through recent topicalevolutionary radiation: T\e Bactrocera dorsalrs Complex of Fruit F[es. AnnualReview of Entomology, 2005; 50:293-319.

Amstrong KF, Cameron CM, Frampton ER. 1997. Fruit Fly (Diptera: Tephritidae) speciesidentification: arapid moleculer diagrostic lgshnigue for quarantine application.Bulletin Entomology Research. 87: I I l-l 18

f,hew RAl, Hooper GHS, Barcman MA. 1978. Economic fruit flies of the south PacificRegion, MCF, Romig Queensland. 137 pp.

Drew RAI. 1989. The Tropical Fruit Flies (Diptera: Tephritidae ) ofthe Australian andOceanian Regions. /z: memoirs of Queensland Museum. Vol.25.A-Queensland Gov.Project.52l pp.

Drew RAI, Hancock DL. 1994.'[\e Bactrocera dorsalis complex of fruit fly @iptera:Tepbritidae: Dacinae) in Asia Bulletin of Entomologist Research. Cab. Intemational.

Grainge,M. and S. Ahmed (1987). Handbook of Plants with Pest-Contol Properties.John Wiley & Sons. New York.

Hardy DE. 1983. The fruit flies oftribe Euphrantini of Indonesia" New Cuinea, and adjacentislands (Tephritidae: Diptera). lnternational Journal of Entomology 25:152-205.

Vulb Pttji6tuti

Page 8: EKARAGAMAN SPESIES DAN SEBARAN LALAT BUAII @IPTERA ...eprints.unsri.ac.id/515/5/Pages_from_bks_barat_banten_09.pdf · @IPTERA:TEPNRITIDAE) PAI}A TANAMAN BUAE DI BERBAGAI KETINGGIAN

ProcldltrSSc|lh.trB|(stTI{WlLtlhB.ntEtd glhr PcrbrlallhlvcrslbrSlr.Dlg.ngTtrlry.{S€rrDgB. .m

13 - 16 Aprll 2009

Kalli MB. 1992. Mengatasi buah rontok, busuk dan berulat Penebar Swadaya. Jakarta

Kardinm, A. 2ffi3. Mengeiral lebih dekat selasih I aeman ketramat multi menfaat.Agromedia Pustaka Taagemng

Liang GQ, Yang GH, Liang F, Ian QQ, Xu W. I 99 I . The first report of an analysis ofprotein fiom larvae offour species ot fruit fleis with elechoplioresis. Acta AgriculturalUnivenity Jianxiensis. 13:13zl-'136.

Pujiastuti,Y., T.Adam dan M.tiusmiati. 2007. Bioaktivitas Konrbinasi Minyak selasih hijaudaD Ekstrak Buah Belimbing Sebagai Afiattan Lalat Buah (Bactocera spp) (Diptera :Tephritidae) Pada Tanaman Belimbing (Avurhoa carambola L)

Rohani and Ibrahin AG. 1990. llandbook on identification of&uit flies in the tnopics.Universiti Pertanian Malaysia Serdang.

Schoonhoven LM, Jermy T,and Van Loon JJA. 1997. trsect Plant Biology from Physiologyto evolution. Chapman & Hall. Loudon

Whit€, I.A. and Errol-Hanis M. 199,4. Fruit flies of Economic Significance: Theiridentification and bionomics. ACIAR Austalia.

ftnkhtitu,'ifii