ejournal - jurnal administrasi bisnis · web viewimplementasi balanced scorecard dalam pengukuran...

27
eJournal Administrasi Bisnis, 2016, 4 (2): 576 - 589 ISSN 2355-5408, ejournal.Adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2016 IMPLEMENTASI BALANCED SCORECARD DALAM PENGUKURAN KINERJA RS. IBU DAN ANAK AISYIYAH SAMARINDA Kasmawati eJournal Administrasi Bisnis Volume 4, Nomor 2, 2016

Upload: duongdang

Post on 28-Apr-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: eJournal - Jurnal Administrasi Bisnis · Web viewIMPLEMENTASI BALANCED SCORECARD DALAM PENGUKURAN KINERJA RS. IBU DAN ANAK AISYIYAH SAMARINDA Kasmawati Abstrak Penelitian ini bertujuan

eJournal Administrasi Bisnis, 2016, 4 (2): 576 - 589ISSN 2355-5408, ejournal.Adbisnis.fisip-unmul.ac.id© Copyright 2016

IMPLEMENTASI BALANCED SCORECARD DALAM PENGUKURAN KINERJA RS. IBU DAN ANAK

AISYIYAH SAMARINDA

Kasmawati

eJournal Administrasi BisnisVolume 4, Nomor 2, 2016

Page 2: eJournal - Jurnal Administrasi Bisnis · Web viewIMPLEMENTASI BALANCED SCORECARD DALAM PENGUKURAN KINERJA RS. IBU DAN ANAK AISYIYAH SAMARINDA Kasmawati Abstrak Penelitian ini bertujuan

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 2, 2016 :576 - 589

HALAMAN PERSETUJUAN PENERBITAN ARTIKEL EJOURNAL

Artikel eJournal dengan identitas sebagai berikut:

Judul : Implementasi Balanced Scorecard Dalam Pengukuran Kinerja RS.

Ibu Dan Anak Aisyiyah Samarinda

Pengarang : Kasmawati

NIM : 1202095148

Program : S1 Administrasi Bisnis

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman

telah diperiksa dan disetujui untuk dionlinekan di eJournal Program S1 Administrasi Bisnis Fisip Unmul.

Samarinda, 20 Juni 2016

Pembimbing I, Pembimbing II,

Mansyur, SE.,M.Si Ir. Noercahyono, MM NIDN. 11 07016201 NIP.

Bagian di bawah iniDIISI OLEH ADMIN EJOURNAL S1 ADMINISTRASI BISNIS

Identitas terbitan untuk artikel di atas

Nama Terbitan : eJournal Administrasi BisnisKetua Prodi

Volume : S1 Administrasi Bisnis

577

Page 3: eJournal - Jurnal Administrasi Bisnis · Web viewIMPLEMENTASI BALANCED SCORECARD DALAM PENGUKURAN KINERJA RS. IBU DAN ANAK AISYIYAH SAMARINDA Kasmawati Abstrak Penelitian ini bertujuan

Impementasi Balanced Scorecard Dalam Pengukuran Kinerja (Kasmawati)

Nomor :

Tahun :Adietya Arie H, S.Sos., M.AB

Halaman : NIP. 19810430 200501 1 001

578

Page 4: eJournal - Jurnal Administrasi Bisnis · Web viewIMPLEMENTASI BALANCED SCORECARD DALAM PENGUKURAN KINERJA RS. IBU DAN ANAK AISYIYAH SAMARINDA Kasmawati Abstrak Penelitian ini bertujuan

eJournal Administrasi Bisnis, 2016, 4 (2) : 576 - 589ISSN 2355-5408 , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id© Copyright 2016

IMPLEMENTASI BALANCED SCORECARD DALAM PENGUKURAN KINERJA RS. IBU DAN ANAK

AISYIYAH SAMARINDA

Kasmawati1

AbstrakPenelitian ini bertujuan mengetahui dan menganalisa kinerja RSIA

Aisyiyah Samarinda berdasarkan konsep Balance Scorecard. Hasil penelitian, bahwa empat variabel Balanced Scorecard bisa diterapkan pada RSIA Aisyiyah Samarinda. Terbukti, pada perspektif keuangan; rasio likuiditas sebesar 12,55, rasio aktivitas sebesar 0,93, rasio rentabilitas sebesar 0,044, cost recovery rate sebesar 1,2. Pada perspektif pelanggan nilai rata-rata 3,81, perspektif proses bisnis internal dengan nilai rata-rata 3,94, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan 3,58. Artinya secara umum hasil pengukuran menunjukan kinerja RSIA Aisyiyah Samarinda sudah cukup baik. Namun demikian, dari hasil penelitian bisa disarankan antara lain agar papan penunjuk diperbaiki, membuat kantin untuk pelanggan, gedung RSIA Aisyiyah ditingkatkan, dan meningkatkan SDM agar lebih berkualitas lagi.

Kata Kunci : Pengukuran Kinerja,Balanced Scorecard.

PendahuluanSeiring perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran, rumah sakit

telah berkembang dari suatu lembaga sosial menjadi suatu lembaga yang lebih berorientasi kepada bisnis, terlebih setelah para pemodal diperbolehkan untuk mendirikan rumah sakit di bawah badan hukum yang bertujuan mencari laba (profit). Karena itu kini banyak bertumbuh rumah sakit swasta yang tujuannya selain punya misi sosial juga bertujuan sebagai lahan bisnis.

Di kota-kota besar rumah sakit bertumbuh, baik yang dikelola sebuah komunitas, yayasan maupun badan hukum perseroan. Maka tak heran juga berkembang rumah sakit khusus sesuai dengan jenis layanannya, misalnya rumah sakit ibu dan anak, rumah sakit jantung, bahkan ada rumah sakit khusus kanker dan rumah sakit jiwa, selain tentu rumah sakit umum yang banyak dikelola pemerintah daerah.

1 Mahasiswa Program S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: [email protected]

Page 5: eJournal - Jurnal Administrasi Bisnis · Web viewIMPLEMENTASI BALANCED SCORECARD DALAM PENGUKURAN KINERJA RS. IBU DAN ANAK AISYIYAH SAMARINDA Kasmawati Abstrak Penelitian ini bertujuan

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 2, 2016 :576 - 589

Dalam penelitian ini penulis memilih Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Aisyiyah Samarinda. Rumah sakit berbadan hukum yayasan ini, merupakan kelanjutan dan pengembangan dari Rumah Sakit Bersalin ‘Aisyiyah’ yang didirikan pada tahun 1967. RSIA Aisyiyah Samarinda tetap eksis memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Kota Samarinda dan secara terus menerus meningkatkan mutu pelayanan yang Islami serta sebagai sarana dakwah kepada masyarakat Kota Samarinda. Sebagai rumah sakit khusus, RSIA Aisyiyah Samarinda merupakan salah satu rumah sakit yang berusaha memberikan pelayanan kesehatan secara profesional dan bermutu kepada pasien. Tuntutan profesionalisme dan peningkatan mutu memaksa pihak rumah sakit untuk selalu memperbaiki kinerja. Namun kinerja ini tampak bermasalah terutama kinerja keuangan pada tahun 2015 dibanding setahun sebelumnya atau 2014.

Dari data yang didapat Penulis, ada penuruan jumlah pasien yang signifikan 2015 jika dibanding setahun sebelumnya atau pada 2014. Untuk jenis layanan rawat inap, terjadi penurunan jumlah pasien mencapai 604 orang atau turun sekitar 26 persen. Sedangkan pada jenis layanan rawat jalan terjadi penurunan 5.633 pasien atau berkurang sekitar 41 persen. Melihat karakter khusus RSIA Aisyiyah Samarinda dengan segala problematikanya ini, penulis tertarik melakukan penelitian lebih lanjut berkaitan dengan kinerjanya. Model pengukuran kinerja yang bisa digunakan adalah Balance Scorecard. Konsep Balanced Scorecard adalah sarana komunikasi yang dapat menjelaskan visi, misi, dan strategi perusahaan yang diterjemahkan dalam pelaksanaan pada tingkat manajemen puncak sampai level bawah perusahaan.

Berdasarkan uraian dan permasalahan di atas, penulis tertarik untuk melakukan analisa tentang penerapan (implementasi) konsep Balanced Scorecard dalampengukuran kinerja RSIA Aisyiyah Samarinda dengan judul: Implementasi Balance Scorecard dalam Pengukuran Kinerja RS Ibu dan Anak Aisyiyah Samarinda.

Kerangka Dasar TeoriPengertian Balance Scorecard

Menurut Kaplan (1996: 07) Balanced Scorecard melengkapi seperangkat ukuran financial kinerja masa lalu dengan ukuran pendorong (drivers) kinerja masa depan. Tujuan dan ukuran scorecard diturunkan dari visi dan strategi. Tujuan dan ukuran memandang kinerja perusahaan dari empat perspektif: financial, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Empat perspektif ini memberi kerangka kerja bagi Balanced Scorecard.

Menurut Bastian (2008: 171) Balanced Scorecard merupakan pendekatan yang berfokus pada serangkaian ide manajemen strategi yang menilai kinerja organisasi dengan menggunakan ukuran kinerja dilihat dari

577

Page 6: eJournal - Jurnal Administrasi Bisnis · Web viewIMPLEMENTASI BALANCED SCORECARD DALAM PENGUKURAN KINERJA RS. IBU DAN ANAK AISYIYAH SAMARINDA Kasmawati Abstrak Penelitian ini bertujuan

Impementasi Balanced Scorecard Dalam Pengukuran Kinerja (Kasmawati)

empat perspektif yaitu: Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan, Perspektif Proses Bisnis Internal, dan Perspektif Inovasi dan Pembelajaran.

PelayananMenurut Soedjas (2014: 9), tidak ada satupun produk baik fisik ataupun

jasa yang berdiri sendiri, selalu ada aspek pelayanan yang menyertainya. Dalam banyak hal, justru aspek pelayanan yang jauh lebih menentukan penjualan. Elemen penting untuk kesuksesan berbisnis tidak hanya content (isi, rasa, jenis yang dijual) dan context (wadah penyajian, citra), tetapi juga contact (seperti cara berkomunikasi, berinteraksi dengan pelanggan). Adapun Kotler (2003: 464) menyebutkan bahwa pelayanan (service) dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan atau kinerja yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain. Pengertian Kinerja

Kinerja adalah hasil yang diperoleh oleh suatu organisasi baik organisasi tersebut bersifat profit oriented dan non profit oriented yang dihasilkan selama satu periode waktu (Irham, 2013). Secara lebih tegas Amstron dan Baron (1998: 15) mengatakan kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi.

Sedangkan pengukuran kinerja menurut Mangkunegara (2005: 47) adalah tindakan pengukuran yang dilakukan terhadap berbagai aktifitas dalam rantai nilai yang ada pada perusahaan. Sistem pengukuran kinerja diperkuat dengan menetapkan reward and punishment system. Menurut Stout dalam Perspektif Keuangan

Perspektif keuangan merupakan suatu ikhtisar dari konsekuensi ekonomi yang terjadi. Pengukuran kinerja keuangan menunjukkan apakah perencanaan, implementasi dan pelaksanaan dari strategi memberikan perbaikan mendasar. Perspektif Pelanggan

Kinerja kedua ini semakin penting mengingat semakin tingginya tingkat persaingan mempertahankan pelanggan lama dan merebut pelanggan baru. Dalam perspektif pelanggan,organisasi sektor publik berfokus untuk memenuhi kepuasan masyarakat melalui penyediaan barang dan pelayanan publik yang berkualitas dengan harga yang terjangkau. Dalam rangka memenuhi kepuasan pelanggan organisasi sektor publik harus mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan, kemudian membuat ukuran-ukuran kepuasan tersebut (Mahmudi, 2005). Perspektif Proses Bisnis Internal

Dalam perspektif ini memungkinkan manajer untuk mengetahui seberapa baik bisnis mereka berjalan dan apakah produk dan jasa mereka sesuai dengan spesipikasi pelanggan. Jadi, dapat disimpulakan bahwa kinerja pada perspektif proses internal dapat ditingkatkan apabila didukung beberapa faktor

578

Page 7: eJournal - Jurnal Administrasi Bisnis · Web viewIMPLEMENTASI BALANCED SCORECARD DALAM PENGUKURAN KINERJA RS. IBU DAN ANAK AISYIYAH SAMARINDA Kasmawati Abstrak Penelitian ini bertujuan

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 2, 2016 :576 - 589

antara lain: ketersediaan peralatan, sarana dan prasarana yang memadai dan proses layanan yang baik.Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Perspektif ini difokuskan untuk menjawab pertanyaan bagaimana organisasi terus melakukan perbaikan dan menambah nilai bagi pelanggan dan stakeholder-nya? Hal ini berkaitan dengan pengembangan kemampuan sumber daya manusia yang bekerja dalam organisasi. Perspektif ini merupakan perspektif non-keuangan yang dijadikan salah satu indikator pengukuran dalam proses penerapan Balanced Scorecard.

Pada pengukuran kinerja, perspektif ini kadang diabaikan walaupun sebenarnya sangat menentukan perkembangan dan ketahanan dari sebuah entitas bisnis. Dalam perspektif ini yang dijadikan patokan adalah adanya perhatian terhadap karyawan dan peningkatan kemampuan (skill) yang dimiliki, serta perhatian terhadap pengembangan sistem informasi dari suatu entitas bisnis.

Metodologi PenelitianJenis Penelitian

Penelitian ini merupakan studi kasus dengan jenis kualitatif dan kuantitatif. Penelitian dilakukan pada RSIA Aisyiyah Samarinda dengan data elemen-elemen yang menjadi tolak ukur dalam pengukuran kinerja dengan konsep Balanced Scorecard.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut:1. Penelitian lapangan (field work research), dengan cara: Observasi

(pengamatan), wawancara (Interview), dan kuesioner. 2. Penelitian kepustakaan (Library Research), yaitu dengan mempelajari

literatur dan tulisan-tulisan yang berhubungan dengan masalah yang dibahas, dimaksudkan untuk memperoleh landasan teori yang akan digunakan dalam membahas masalah yang akan diteliti.

Alat Pengukur DataInstrumen yang digunakan dalam penelitian berupa kuesioner, dengan

tingkat pengukuran ordinal, kategori jawaban terdiri atas lima tingkat (skala likert). Untuk analisis secara kuantitatif, maka alternatif jawaban dapat diberi skor dari nilai 1-5, yaitu 5 = sangat puas/setuju, 4 = puas/setuju, 3= netral, 2= tidak puas/setuju, dan 1 = sangat tidak puas/setuju.

Untuk mengetahui tingkat kepuasan customer, langkah analisis data antara lain data kuantitatif yang diperoleh dari pengisian kuesioner oleh para responden diubah menjadi data kuantitatif dengan memberikan skor pada masing-masing pilihan jawaban dengan skala likert. Kemudian data itu dibuat dalam bentuk tabel.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

579

Page 8: eJournal - Jurnal Administrasi Bisnis · Web viewIMPLEMENTASI BALANCED SCORECARD DALAM PENGUKURAN KINERJA RS. IBU DAN ANAK AISYIYAH SAMARINDA Kasmawati Abstrak Penelitian ini bertujuan

Impementasi Balanced Scorecard Dalam Pengukuran Kinerja (Kasmawati)

Uji Validitas dan Realiabilitas KuisionerSebelum kuesioner disebarkan kepada responden maka dilakukan

pengujian terhadap validitas dan reliabilitas kuesioner untuk ketiga perspektif kuesioner yang akan diukur kinerjanya yaitu kuesioner perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Pengujian dilakukan terhadap 30 responden, dengan α = 0,05, dan hasilnya semua butir pertanyaan setiap perspektif itu valid dan realibel. Analisis dan PembahasanPerspektif Keuangan

Seluruh hasil perhitungan pengukuran kinerja keuangan secara ringkas dapat disajikan pada tabel di bawah ini.

Tabel Rasio Keuangan RSIA Aisyiyah Samarinda Tahun 2015No Jenis Rasio Rumus Nilai Ukuran Baku

1.Rasio Likuiditas

Current Rasio Aset LancarKewajiban Jk. Pendek 12,55 1,75-2,75

2.

Rasio Solvabilitas

Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Aset

Modal SendiriTotal Aset 0,93 0,4-0,5

3.Rasio Aktivitas

Total Asset TurnoverTotal Pendapatan

1,05 x 0,9-1,1 xTotal Aset

4.Rasio Rentabilitas

Return On AsetLaba/Surplus

0,044 0,025-0,15Total Aset

5. Cost Recovery RateTotal Pendapatan

1,2 >1Biaya OperasionalSumber: Data diolah

Berdasarkan Tabeldi atas, nilai perspektif keuangan RSIA Aisyiyah Samarinda dilihat dari rasio likuiditas, solvabilitas, rasio aktivitas, rasio rentabillitas dan CRR semua lebih baik jika membandingkan dengan ukuran baku perumahsakitan. Dan tidak ditemukan nilai di bawah nilai baku perumahsakitan. Artinya untuk perspektif keuangan RSIA Aisyiyah Samarinda dalam kondisi ideal dan sehat.

Perspektif PelangganPada perspektif pelanggan ada lima variabel yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu:a. Wujud Fisik (Tangibles)

Pada variabel wujud fisik, hasil pengukuran bahwa responden yang paling banyak menyatakan yaitu pada item peralatan operasional rumah sakit sudah baik dengan nilai rata-rata 3,90, begitu juga pada item

580

Page 9: eJournal - Jurnal Administrasi Bisnis · Web viewIMPLEMENTASI BALANCED SCORECARD DALAM PENGUKURAN KINERJA RS. IBU DAN ANAK AISYIYAH SAMARINDA Kasmawati Abstrak Penelitian ini bertujuan

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 2, 2016 :576 - 589

kenyamanan dan kebersihan ruang pemeriksaan senilai rata-rata 3,81. Masing-masing dari item tersebut responden menjawab puas/sangat puas 72% dan 70% pada item kedua pada variabel wujud fisik (tangibles).

Sedang nilai rata-rata yang paling rendah adalah item ketersediaan faktor pendukung di dalam lingkungan rumah sakit seperti ketersediaan mesin ATM, kantin, dan lain-lain yaitu hanya sebesar 3,59. Hal ini terutama karena belum ada kantin yang disiapkan untuk para keluarga pasien dan pasien yang rawat jalan saat berkunjung.

Hal ini membuat pasien sedikit kerepotan harus keluar untuk mencari makanan. Sedangkan mesin ATM hanya ada dua bank yang menyiapkan ATM di lingkungan rumah sakit yaitu BNI dan Bank Mandiri, sehingga nasabah bank lain merasa tidak leluasa dalam menggunakan kedua ATM tersebut. Selain itu, kekurangan wujud fisik lainnya adalah kurangnya kejelasan papan petunjuk atau informasi pelayanan dengan nilai rata-rata hanya 3,67. Hal ini dikarenakan sejumlah papan petunjuk atau denah site rumah sakit yang masih kurang.

b. Keandalan (Reliability)Pada variabel keandalan (reliability) dan berdasarkan hasil

pengolahan kuesioner dari masing-masing itemmenjelaskan bahwa responden yang paling banyak menyatakan puas dan sangat puas yaitu pada item kecepatan dan kemudahan prosedur pelayanan dengan nilai rata-rata 3,81. Responden menyatakan puas/sangat puas masing-masing sebesar 66%, dan yang menyatakan cukup puas sebesar 34%.

Pada variabel keandalan (reliability) ditemukan responden yang menyatakan tidak puas sebesar 6% pada item ketepatan jadwal pelayanan dijalankan (waktu buka pendaftaran, kedataangan dokter) dengan nilai rata-rata 3,61. Menurut penuturan pasien yang sedang berkunjung rawat jalan maupun rawat inap menyatakan bahwa waktu kedatangan dokter agak terlambat karena sebagian dokter spesialis buka praktek di tempat lain.

Dengan demikian secara keseluruhan dari data kuesioner variabel keandalan (reliability) didapati nilai rata-rata keseluruhan sebesar 3,72 yang menunjukkan kategori cukup baik (3-3,9), dan rumah sakit masih bisa meningkatkan untuk mencapai nilai ideal sebesar 5 dari variabel keandalan (realibility).

c. Daya Tanggap(Responsiveneess) Pada variabel daya tanggap (responsiveneess) dan berdasarkan hasil

pengolahan kuesioner, maka dari masing-masing itemmenjelaskan bahwa responden yang paling banyak menyatakan puas yaitu pada item petugas segera memberikan bantuan bila ada kesulitan pada pasien dengan nilai rata-rata 3,95. Pada variabel ini, responden yang menyatakan puas/sangat puas sebanyak 78% dan 20% responden menyatakan cukup puas serta hanya 2% yang menyatakan tidak puas dengan alasan tidak setiap petugas yang sigap dalam memberikan bantuan apabila ada kesulitan pada pasien.

581

Page 10: eJournal - Jurnal Administrasi Bisnis · Web viewIMPLEMENTASI BALANCED SCORECARD DALAM PENGUKURAN KINERJA RS. IBU DAN ANAK AISYIYAH SAMARINDA Kasmawati Abstrak Penelitian ini bertujuan

Impementasi Balanced Scorecard Dalam Pengukuran Kinerja (Kasmawati)

Namun demikian, dari keseluruhan item variabel daya tanggap yang menyatakan sangat puas sebesar 15%, responden yang menyatakan puas sebesar 57% dan 27% responden menyatakan cukup puas dan sisanya hanya 1% responden menyatakan tidak puas. Dan nila rata-rata dari keseluruhan item variabel daya tanggap sebesar 3,85. Nilai ini menunjukkan kategori cukup baik (3-3,9), dan rumah sakit masih bisa meningkatkan untuk mencapai nilai ideal sebesar 5 dari variabel daya tanggap.

d. Jaminan(Assurance)Pada variabel jaminan (assurance) dan berdasarkan hasil pengolahan

kuisioner, maka dari masing-masing itemmenjelaskan bahwa responden yang paling banyak yaitu pada item keterampilan para dokter, perawat, dan petugas lainnya dalam melayani pasien dengan nilai rata-rata 3,98. Pada item ini, masing-masing menyatakan puas/sangat puas 80%, dan 20% responden menjawab cukup puas.

Item yang terendah pada variabel ini ada pada item perilaku petugas menimbulkan rasa aman dan percaya dengan nilai rata-rata 3,83, yakni masing-masing menyatakan puas/sangat puas sebesar 71%. Dan pada item keramahan dan kesopanan petugas dalam memberikan pelayanan responden menyatakan puas/sangat puas masing-masing 74% dengan nilai rata-rata 3,86.

Tidak ditemukan adanya responden yang menjawab tidak puas, dengan begitu pada variabel jaminan (assurance) didapati nilai rata-rata keseluruhan item sebesar 3,89, yang menunjukkan kategori cukup baik (3-3,9), dan rumah sakit masih bisa meningkatkan untuk mencapai nilai ideal sebesar 5 dari variabel jaminan (assurance).

e. Empati (emphaty)Pada variabel empati (emphaty) dan berdasarkan hasil pengolahan

kuisioner, dari masing-masing itemmenjelaskan, pernyataan yang paling memuaskan yaitu pada item pelayanan kepada semua pasien tanpa memandang status sosial dan lain-lain dengan nilai rata-rata 3,76, yakni masing-masing menyatakan puas/sangat puas 76% dan 22% responden menyatakan cukup puas, hanya ditemukan 2% responden yang menyatakan sangat tidak puas.

Pada item pemberi informasi kepada pasien apabila ada hal baru dalam pelayanan kesehatan berada pada nilai rata-rata 3,72, yang masing-masing responden menyatakan puas/sangat puas sebesar 63% dan 34% responden menyatakan cukup puas dan pada item ini 3% responden menyatakan tidak puas. Pada item ketersediaan dan kecukupan waktu bagi pasien/keluarga pasienberkonsultasi, responden menyatakan puas/sangat puas 63%, dan 37% responden menyatakan cukup puas.

Berdasarkan pengolahan data kuesioner pada variabel empati (emphaty) didapati responden yang menyatakan puas sebesar 56%, responden yang menyatakan puas sebesar 11 %, dan responden yang

582

Page 11: eJournal - Jurnal Administrasi Bisnis · Web viewIMPLEMENTASI BALANCED SCORECARD DALAM PENGUKURAN KINERJA RS. IBU DAN ANAK AISYIYAH SAMARINDA Kasmawati Abstrak Penelitian ini bertujuan

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 2, 2016 :576 - 589

menyatakan cukup puas sebesar 31%, serta masing-masing 1% responden menyatakan tidak puas dan sangat tidak puas. Nilai rata-rata keseluruhan item sebesar 3,76 yang menunjukkan kategori cukup baik (standar 3-3,9), dan rumah sakit masih bisa meningkatkan untuk mencapai nilai ideal sebesar 5 dari variabel empati.

Berdasarkan pada penilaian masing-masing variabel perspektif pelanggan di atas, total keseluruhan nilai perspektif pelanggan sebesar 3,81. Artinya nilai tersebut masuk kategori cukup baik dapat dilihat pada tabel.

Tabel Nilai Kinerja Perspektif PelangganNo. Variabel Nilai Rata-rata Kategori1 Wujud Fisik (Tangibles) 3,75 Cukup Baik2 Keandalan (Reliability) 3,72 Cukup Baik3 Daya Tanggap (Responsiveneess) 3,85 Cukup Baik4 Jaminan (Assurance) 3,98 Cukup Baik5 Empati (Emphaty) 3,76 Cukup Baik

Jumlah 3,81 Cukup BaikSumber: Data diolah

Di samping menggunakan kuesioner untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan, peneliti juga membuat pertanyaan terbuka kepada setiap responden. Ini lakukan untuk menampung item-item yang belum ditanyakan di dalam pernyataan tertutup dan mengetahui pendapat responden secara bebas. Hasilnya, pertanyaan nomor 1 mengenai saran responden terhadap RSIA Aisyiyah Samarinda dalam upaya peningkatan pelayanan, masing-masing menjawab 25% menyarankan lahan parkir diperluas dan gedung RSIA Aisyiyah Samarinda diperbesar.

Kemudian sebanyak 23% menyarankan adanya peningkatan pelayanan serta waktu konsultasi dokter ditambah. Sedangkan 15% menyarankan agar informasi tentang penggunaan Jamkesda dan BPJS diperjelas pada calon pasien yang akan menggunakan jasa RSIA Aisyiyah Samarinda sehingga tidak terjadinya informasi yang simpang siur. Hanya sebanyak 2% menyarankan agar waktu pendaftaran ditambah.

Perspektif Proses Bisnis InternalPada perspektif proses bisnis internal ada tiga variabel yang akan

dibahas dalam penelitian ini yaitu:a. Peralatan

Variabel ini menggambarkan kondisi peralatan yang dimiliki RSIA Aisyiyah Samarinda. Berdasarkan data kuesioner sebelumnya, nilai tertinggi sebesar 4,12 terdapat pada item peralatan kerja dalam kondisi baik dan layak dipakai, diikuti nilai terbesar kedua masing-masing 3,96 pada item peralatan tersedia dalam jumlah yang memadai dan item alat tulis kantor yang dibutuhkan tersedia dan dalam kondisi baik. Adapun nilai yang terendah

583

Page 12: eJournal - Jurnal Administrasi Bisnis · Web viewIMPLEMENTASI BALANCED SCORECARD DALAM PENGUKURAN KINERJA RS. IBU DAN ANAK AISYIYAH SAMARINDA Kasmawati Abstrak Penelitian ini bertujuan

Impementasi Balanced Scorecard Dalam Pengukuran Kinerja (Kasmawati)

terdapat pada item dilakukan pengecekan dan perbaikan inventaris kantor sebesar 3,78.

Pada variabel ini nilai rata-rata seluruh item sebesar 3,95. Rinciannya antara lain 45% responden menyatakan setuju, 30% responden menyatakan cukup setuju, dan 25% responden menyatakan sangat setuju. Berdasarkan pengolahan data kusioner pada variabel peralatan menunjukkan kategori cukup baik (3-3,9), dan rumah sakit masih bisa meningkatkan untuk mencapai nilai ideal sebesar 5 dari variabel peralatan.

b. Sarana dan PrasaranaAdalah variabel yang menggambarkan kondisi sarana dan prasarana

yang dimiliki RSIA Aisyiyah Samarinda. Berdasarkan hasil pengukuran menunjukan bahwa nilai tertinggi sebesar 4,20 terdapat pada item prasarana RSIA Aisyiyah Samarinda (seperti air, listrik, sistem informasi dan komunikasi, dan lain-lain) berfungsi dengan baik masing-masing responden menyatakan setuju/sangat setuju sebesar 80% dan 20%.

Kemudian, diikuti nilai terbesar kedua 3,98 pada item komputerisasi telah berjalan dengan baik dalam menunjang efisiensi dan efektifitas bekerja masing-masing responden menyatakan setuju/sangat setuju 66% dan 16%. Selanjutnya, nilai 3,88 terdapat pada item data dan informasi yang dibutuhkan dalam mendukung pekerjaan dapat diperoleh dengan mudah dan lengkap masing-masing responden menyatakan setuju/sangat setuju sebesar 52% dan 18% sisanya menyatakan cukup setuju sebesar 30%.

Adapun nilai terendah pada variabel sarana dan prasarana terdapat pada item gedung/ruang (rawat jalan, rawat inap, rawat gawat darurat, gedung administrasi dan ruang lain) dalam kondisi baik dan dalam keadaan bersih sebesar 3,76, masing-masing responden menyatakan setuju/sangat setuju hanya 40% dan 18%, sisanya menyatakan cukup setuju 42%.

Pada variabel ini nilai rata-rata seluruh item sebesar 3,93. Rinciannya antara lain 58% responden menyatakan setuju, 25% responden menyatakan cukup setuju, dan 17% responden menyatakan sangat setuju. Berdasarkan pengolahan data kusioner pada variabel sarana dan prasarana menunjukkan kategori cukup baik (3-3,9), dan rumah sakit masih bisa meningkatkan untuk mencapai nilai ideal sebesar 5 dari variabel sarana dan prasarana.

c. ProsesBerdasarkan hasil pengukuran, nilai tertinggi pada item pegawai

rumah sakit mampu memberikan pelayanan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebesar 4,04, dengan rincian masing-masing responden menyatakan setuju/sangat setuju sebesar 60% dan 22%, dan responden yang menyatakan cukup setuju sebesar 18%. Pada item ini tidak ditemukan responden yang menyatakan sangat tidak setuju/tidak setuju.

Sedangkan item yang terendah terdapat pada pegawai rumah sakit mampu mengatasi hambatan dalam pekerjaan sebesar 3,76, masing-masing

584

Page 13: eJournal - Jurnal Administrasi Bisnis · Web viewIMPLEMENTASI BALANCED SCORECARD DALAM PENGUKURAN KINERJA RS. IBU DAN ANAK AISYIYAH SAMARINDA Kasmawati Abstrak Penelitian ini bertujuan

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 2, 2016 :576 - 589

responden menyatakan setuju/sangat setuju sebesar 54% dan 14%, dan responden yang menyatakan cukup setuju sebesar 26%, sisanya responden menyatakan tidak setuju sebesar 6%.

Sedang pada item target dan waktu penyelesaian pekerjaan sesuai dengan kemampuan pegawai rumah sakit sebesar 4,00, masing-masing responden menyatakan setuju/sangat setuju ssebesar 48% dan 26%, dan responden yang menyatakan cukup setuju sebesar 26%. Tidak ditemukan pada item ini responden yang menyatakan tidak setuju.

Pada variabel Proses ini, nilai rata-rata seluruh item sebesar 3,93 dengan rincian 54% responden menyatakan setuju, 23% responden menyatakan cukup setuju, dan 21% responden menyatakan sangat setuju, dan ditemukan responden yang menyatakan tidak setuju hanya sebesar 2%. Dengan demikian, berdasarkan pengolahan data kuesioner pada variabel Proses ini menunjukkan kategori cukup baik karena sudah di atas standar baku (3-3,9).

Tabel Nilai Kinerja Perspektif Proses Bisnis InternalNo. Variabel Nilai Rata-rata Kategori1 Peralatan 3,96 Cukup Baik2 Sarana dan Prasarana 3,93 Cukup Baik3 Proses 3,93 Cukup Baik

Jumlah 3,94 Cukup BaikSumber: Data dioalah

Perspektif Pembelajaran dan PertumbuhanPada pembelajaran dan pertumbuhan ada dua variabel yang akan

dibahas dalam penelitian ini yaitu:a. Kemampuan

Berdasarkan jawaban responden variabel kemampuan menunjukkan nilai tertinggi sebesar 3,82 terdapat pada item lingkungan kerja kondusif untuk belajar pekerjaan yang baru, dengan rincian responden yang menyatakan sangat setuju sebesar 20%, responden yang menyatakan setuju sebesar 46%, responden yang menyatakan cukup setuju sebesar 30%, dan pada item ini ditemukan responden yang menyatakan tidak setuju sebesar 4%.

Selain itu pada item adanya kesempatan bagi pegawai untuk melanjutkan pendidikan dan adanya kesempatan untuk mengembangkan bakat dan prakarsa dengan nilai rata-rata sebesar 3,50. Rincian dari masing-masing item responden menyatakan sangat setuju sebesar 32% dan 18%, responden menyatakan setuju sebesar 14% dan 26%, responden yang menyatakan cukup setuju sebesar 30% dan 44%, masing-masing item ditemukan responden yang menyatakan tidak setuju sebesar 20% dan 12%, namun pada item nomor 2 ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju sebesar 4%.

585

Page 14: eJournal - Jurnal Administrasi Bisnis · Web viewIMPLEMENTASI BALANCED SCORECARD DALAM PENGUKURAN KINERJA RS. IBU DAN ANAK AISYIYAH SAMARINDA Kasmawati Abstrak Penelitian ini bertujuan

Impementasi Balanced Scorecard Dalam Pengukuran Kinerja (Kasmawati)

Kemudian pada item terdapat diklat-diklat bagi pegawai RSIA Aisyiyah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai kebutuhan tugas dengan nilai rata-rata 3,58, dengan rincian yang menyatakan sangat setuju 30%, setuju sebanyak 26%, cukup setuju sebanyak 20%, tidak setuju sebanyak 20%. Pada item ini ditemukan responden yang menyatakan sangat tidak setuju sebesar 4%.

Pada item adanya pengarahan tugas pokok dan fungsi dari pimpinan dengan nilai rata-rata 3,74, peneliti merincikan pada item ini yaitu responden yang menyatakan sangat setuju 30%, setuju sebanyak 30%, cukup setuju sebanyak 24%, tidak setuju sebanyak 16%, dan tidak ditemukan responden yang menyatakan tidak setuju.

Pada item pimpinan memberikan pengarahan yang jelas sebelum melaksanakan tugas dan pada item pimpinan meningkatkan gairah kerja dan membina tingkah laku/moral yang positif masing-masing sebesar 3,54. Rinciannya adalah responden yang menyatakan sangat setuju masing-masing item sebesar 14% dan 18%, responden yang menyatakan setuju masing-masing sebesar 38% dan 30%, responden yang menyatakan cukup setuju masing-masing sebesar 36% dan 40%, dan masing-masing item ditemukan responden yang menyatakan tidak setuju sebesar 12%.

Dan nilai terendah pada variabel ini terdapat pada item pimpinan meningkat gairah kerja dan membina tingkah laku yang produktif dengan nilai rata-rata 3,38, dengan rincian responden yaitu 22% menyatakan sangat setuju, 14% responden menyatakan setuju, 44% responden menyatakan cukup setuju, dan ditemukan 20% responden menyatakan tidak setuju.

Dari seluruh pembahasan masing-masing item pada variabel yang terdapat pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dengan nilai rata-rata sebesar 3,58 dan dapat dikategorikan cukup baik (3-3,9) atas kebijakan yang diambil manajemen RSIA Aisyiyah Samarinda dalam meningkatkan kemampuan pegawai, namun nilai tersebut masih dapat ditingkatkan kembali hingga mencapai nilai ideal 5.

b. MotivasiPada distribusi jawaban responden variabel motivasi menunjukkan

nilai tertinggi dengan nilai rata-rata sebesar 4,08 pada item sistem absensi berjalan dengan baik dengan rincian yaitu responden yang menyatakan sangat setuju sebesar 24%, responden yang meyatakan setuju sebesar 60%, dan responden yang menyatakan cukup setuju sebesar 16%, tidak ditemukan responden yang menyatakan tidak setuju.

Nilai rendah pada variabel ini terdapat pada tiga item yaitu promosi berjalan baik sesuai dengan kebutuhan, keterbukaan dalam menyampaikan pendapat baik kepada pimpinan maupun rekan sekerja, dan RSIA Aisyiyah Samarinda ini memberikan penghargaan bagi pegawai yang berprestasi yang masing-masing item dengan nilai rata-rata 3,32 dengan rincian sebagai berikut: responden yang menyatakan sangat setuju sebesar 10%, 16%, dan

586

Page 15: eJournal - Jurnal Administrasi Bisnis · Web viewIMPLEMENTASI BALANCED SCORECARD DALAM PENGUKURAN KINERJA RS. IBU DAN ANAK AISYIYAH SAMARINDA Kasmawati Abstrak Penelitian ini bertujuan

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 2, 2016 :576 - 589

30%, responden yang menyatakan setuju sebesar 22%, 6%, dan 8%. Dan responden yang menyatakan cukup setuju masing-masing sebesar 58%, 72%, 26%, dari ketiga item tersebut ditemukan responden yang menyatakan tidak setuju masing-masing sebesar 10%, 6%, dan 36%.

Pada item RSIA Aisyiyah Samarinda ini memberikan teguran kepada pegawai yang bekerja tidak sesuai dengan standar pelayanan dengan nilai rata-rata 3,80, dan rinciannya sebagai berikut: responden yang menyatakan sangat setuju sebesar 28%, setuju sebesar 40%, cukup setuju sebesar 16%, dan ditemukan responden yang menyatakan tidak setuju sebesar 16%.

Pada item kerjasama dalam tim maupun antar bagian di RSIA Aisyiyah Samarinda dalam menyelesaikan pekerjaan berjalan dengan baik dengan nilai rata-rata 3,86, dengan rinciannya sebagai berikut: responden yang menyatakan sangat setuju sebesar 18%, setuju sebesar 50%, cukup setuju sebesar 32%, dan tidak ditemukan responden yang menyatakan tidak setuju.

Pada item komunikasi antar rekan sekerja maupun antar bagian berjalan dengan baik dan item hubungan sosial sesama rekan kerja terjalin dengan baik masin-masing dengan nilai rata-rata 4,04 dan rinciannya sebagai berikut: responden yang menyatakan sangat setuju masing-masing sebesar 14% dan 20%, setuju sebesar 76% dan 64%, cukup setuju sebesar 10% dan 16%, dan tidak ditemukan responden yang menyatakan tidak setuju.

Pada item ruang kerja nyaman dan memadai dengan nilai rata-rata sebesar 3,68 dan rincian adalah responden yang menyatakan sangat setuju sebesar 16%, responden yang menyatakan setuju sebesar 36%, dan responden yang menyatakan cukup setuju sebesar 48%, tidak ditemukan responden yang menayatakan tidak setuju.

Pimpinan memberikan contoh teladan yang baik pada bawahan pada item ini dengan nilai rat-rata sebesar 3,64 dengan rincian sebagai berikut: responden yang menyatakan sangat setuju sebesar 18%, responden yang menyatakan setuju sebesar 30%, dan responden yang menyatakan cukup setuju sebesar 50%, dan ditemukan responden yang menyatakan tidak setuju sebesar 2%.

Kemudian pada item RSIA Aisyiyah Samarinda memberikan remune-rasi/tunjangan kepada pegawai sesuai dengan tingkat tanggung jawab dan profesionalisme memiliki nilai rata-rata sebesar 3,60, dengan rincian responden sebagai berikut: responden yang menyatakan sangat setuju sebesar 18%, responden yang menyatakan setuju sebesar 30%, dan responden yang menyatakan cukup setuju sebesar 46%, dan ditemukan sebesar 6% responden yang menayatakan tidak setuju.

Pada item pimpinan memberikan motivasi kepada bawahan dalam bekerja memiliki nilai rata-rata sebesar 3,48 dengan rincian sebagai berikut:

587

Page 16: eJournal - Jurnal Administrasi Bisnis · Web viewIMPLEMENTASI BALANCED SCORECARD DALAM PENGUKURAN KINERJA RS. IBU DAN ANAK AISYIYAH SAMARINDA Kasmawati Abstrak Penelitian ini bertujuan

Impementasi Balanced Scorecard Dalam Pengukuran Kinerja (Kasmawati)

responden yang menyatakan sangat setuju sebesar 12%, responden yang menyatakan setuju sebesar 34%, dan responden yang menyatakan cukup setuju sebesar 44%, dan ditemukan sebesar 10% responden yang menyatakan tidak setuju.

Dari seluruh pembahasan masing-masing item pada variabel yang terdapat pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dengan nilai rata-rata sebesar 3,63 dan dapat dikategorikan cukup baik (3-3,9), namun nilai tersebut masih dapat ditingkatkan kembali hingga mencapai nilai ideal 5. Seperti terlihat pada tabel di bawah ini.

Tabel Nilai Kinerja Perspektif Pembelajaran dan PertumbuhanNo Variabel Nilai Rata-rata Kategori1 Kemampuan 3,582 Motivasi 3,68

Jumlah 3,63 Cukup Baik Sumber: Data diolahPenutup

Rasio likuiditas untuk current rasio menunjukkan nilai yang sangat baik dibandingkan dengan ukuran baku perumahsakitan. Current rasio RSIA Aisyiyah Samarinda sebesar 12,55 (ukuran baku 1,75-2,75).

Rasio solvabilitas untuk rasio modal sendiri terhadap total aset menunjukkan nilai yang sangat memuaskan jika dibandingkan dengan ukuran baku perumahsakitaan. Rasio modal sendiri dengan total aset RSIA Aisyiyah Samarinda sebesar 0,93 (ukuran baku, 0,4-0,5).

Rasio aktivitas untuk total asset turnover menunjukkan nilai yang lebih baik dibandingkan dengan ukuraan baku perumahsakitan RSIA Aisyiyah Samarinda 1,05 kali dalam setahun (ukuran baku, 0,0-1,1 kali).

Rasio rentabilitas untuk return on asset menunjukkan nilai yang sangat baik jika dibandingkan dengan ukuran baku perumahsakitan. Return on aset sebesar 0,044 (ukuran baku, 0,025 - 0,15).

Cost recovery rate sudah menunjukkan di atas nilai baku yakni sebesar 1,2 (nilai ideal atau ukuran baku >1).

Berdasarkan uraian di atas pengukuran kinerja keuangan RSIA Aisyiyah Samarinda sesuai perspektif keuangan Balanced Scorecard tidak ditemukan adanya nilai yang kurang memuaskan. Semua menunjukkan kinerja keuangan yang cukup baik. Kinerja RSIA Aisyiyah Samarinda menurut perspektif pelanggan, secara umum juga dinilai sudah cukup baik dengan nilai rata-rata mencapai 3,81 (skala nilai tertinggi 5). Kemudian pada faktor keandalan seperti kecepatan dan kemudahan prosedur pelayanan, faktor daya tanggap seperti petugas segera memberikan bantuan jika ada kesulitan pasien, semuanya menunjukkan kinerja cukup baik.

Kinerja RSIA Aisyiyah Samarinda perspektif proses bisnis internal juga dinilai sudah cukup baik dengan nilai rata-rata 3,94 (skala nilai tertinggi 5).

588

Page 17: eJournal - Jurnal Administrasi Bisnis · Web viewIMPLEMENTASI BALANCED SCORECARD DALAM PENGUKURAN KINERJA RS. IBU DAN ANAK AISYIYAH SAMARINDA Kasmawati Abstrak Penelitian ini bertujuan

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 2, 2016 :576 - 589

Misalnya variabel peralatan pada item peralatan kerja dalam kondisi baik dan layak pakai, serta peralatan tersedia dalam jumlah yang memadai. Demikian pula pada variabel sarana dan prasarana, juga rata-rata dinilai sudah cukup baik, seperti sarana air, listrik, sistem informasi dan komunikasi. Pun begitu pada variabel proses, yang dinilai sangat baik dan memuaskan misalnya pada item pegawai rumah sakit mampu memberikan pelayanan dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mencapai nilai 4,04.

Kinerja Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dinilai juga sudah cukup baik dengan nilai rata-rata3,58 (skala nilai tertinggi 5). Pada kinerja ini, tertinggi misalnya pada variabel kemampuan pada item lingkungan kerja yang kondusif untuk belajar pekerjaan yang baru mencapai 3,82, dan pada variabel motivasi item absensi berjalan dengan baik yang mencapai 4,08.

Daftar PustakaAfandi,2013. Analisis Pendekatan Balanced Scorecard Sebagai Suatu Sistem

Pengukuran Kinerja (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Ibnu Sina) Makasar: Skripsi Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Hasanudin.

Bastian, Indra. 2008. Akuntansi Kesehatan. Jakarta: Erlangga.Dharma, Surya, 2005. Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya.

Yogyakarta : Pustaka PelajarHartati, 2012. Pengukuran Kinerja RSUD DR. Moewardi Surakarta Dengan

Menggunakan Metode Balanced Scorecard. Jakarta: Tesis Fakultas Ekonomi, Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik.

http://adityolaksono26.blogspot.co.id/2015/03/.html dilihat pada tanggal 03 Februari 2016.

http://alit159a.blogspot.co.id/2013/01/pengertian-balanced-scorecard.html dilihat pada tanggal 20 Februari 2016.

http://www.seputarpengetahuan.com/2016/08/6-pengertian-jasa-menurut-para-ahli-terlengkap.html dilihat pada tanggal 06 Februari 2016.

https://carapedia.com/pengertian_definisi_perusahaan_info2035.htmldi lihat pada tanggal 03 Februari 2016.

https://kedaiobatcocc.wordpress.com/2010/05/24/definisi-tugas-dan-fungsi-rumah-sakit-menurut-who/ dilihat pada tanggal 20 Februari 2016.

Kaplan, Robert S., dan David P Norton. 2014. Menerapkan Strategi Menjadi Aksi Balanced Scorecard. Jakarta: Erlangga

Kasmir, 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Prenada MediaMangkunegara, Anwar Prabu. 2005. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Refika

Aditama.Mulyadi, 2001. Balanced Scorecard Alat Manajemen Kontemporer Untuk

Pelipat Ganda Kinerja Keuangan Perusahaan. Jakarta: Salemba EmpatPeraturan Mentri Kesehatan RI Nomor 1171/Menkes/Per/Vii/2001 Tentang

Sistem Informasi Rumah Sakit, 2011. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

589

Page 18: eJournal - Jurnal Administrasi Bisnis · Web viewIMPLEMENTASI BALANCED SCORECARD DALAM PENGUKURAN KINERJA RS. IBU DAN ANAK AISYIYAH SAMARINDA Kasmawati Abstrak Penelitian ini bertujuan

Impementasi Balanced Scorecard Dalam Pengukuran Kinerja (Kasmawati)

Robert S. Kaplan, Anthony A. Atkinson, 2012. Akuntansi Manajemen Edisi Kelima jilid 2. Jakarta: PT. Indeks.

590