ejournal administrasi bisnis volume 6, nomor 2, 2018

16
eJournal Administrasi Bisnis, 2018, 6 (2): 355-369 ISSN 2355-5408, ejournal.Adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2018 Strategi Pengembangan Daya Tarik Wisata Dalam Meningkatkan Jumlah Pengunjung Untuk Berwisata Di Lamin Etam Ambors Samboja Riska Noor Gusti Maulidta eJournal Administrasi Bisnis Volume 6, Nomor 2, 2018

Upload: others

Post on 27-Jan-2022

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

eJournal Administrasi Bisnis, 2018, 6 (2): 355-369 ISSN 2355-5408, ejournal.Adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2018

Strategi Pengembangan Daya Tarik Wisata Dalam

Meningkatkan Jumlah Pengunjung Untuk Berwisata Di Lamin

Etam Ambors Samboja

Riska Noor Gusti Maulidta

eJournal Administrasi Bisnis

Volume 6, Nomor 2, 2018

eJournal Administrasi Bisnis, 2018, 6 (2): 355-369 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2018

STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA

DALAM MENINGKATKAN JUMLAH PENGUNJUNG

UNTUK BERWISATA DI LAMIN ETAM AMBORS

SAMBOJA

Riska Noor Gusti Maulidta1

Ringkasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menganalisa serta

mengidentifikasi strategi pengembangan sebuah daya tarik wisata di Lamin Etam

Ambors dalam meningkatkan jumlah pengunjung untuk berwisata. Jenis

penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu deskriptif analisis. Jenis data

yang digunakan adalah data wawancara dan data observasi, dengan metode

analisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Adapun hasil penelitian dengan menggunakan alat analisis PESTEL (Politics,

Economics, Technology, Environment, Law) dan SWOT (Strenght, weakness,

opportunity, threats). Menunjukkan bahwa, sebuah daya tarik wisata masih

diperlukan pengembangan guna membuat para wisatawan tidak jenuh dengan

atraksi wisata yang telah tersedia dengan adanya inovasi-inovasi yang

membangun untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa strategi yang sesuai dengan pengembangan

adalah dengan menggunakan kekuatan dan kesempatan yang memiliki bobot dan

rating tertinggi. Strategi pertama, aktivasi penglolaan Tourism Marketing.

Kedua, membangun kemitraan pemasaran dan memberikan diskon harga paket

gathering pada perusahaan, instansi, organisasi dan komunitas yang akan

mengadakan di Wisata LEA. Ketiga yaitu menambah atraksi wisata edukasi dan

wahana yang menantang. Kemudian keempat, membuat gedung aula serbaguna.

Kelima adalah pengadaan tanda pengarah jalan dan papan Sapta Pesona pada

setiap zona rekreasi.

Kata Kunci: Strategi, Pengembangan, Analisis SWOT

Pendahuluan

Pariwisata merupakan kegiatan yang terbentuk dari serangkaian

perjalanan dari tempat asal menuju destinasi wisata yang bersifat hanya sementara

dan dapat menikmati dunia pariwisata sesuai dengan yang diharapkan oleh

wisatawan. Kegiatan ini telah mendunia sehingga banyak wilayah yang

mempunyai daya tarik wisata yang mempunyai ragam budaya keunikan

1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Mulawarman. Email: [email protected]

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 2, 2018: 355-369

356

tersendiri. Perkembangan pariwisata melaju sangat cepat di-era modern ini dan

masyarakat dunia pun berbondong-bondong untuk mendatangi tempat wisata

yang terkenal dimulai dari daerah pelosok hingga di kota-kota besar lainnya dan

menjadikan tren berwisata. Suatu daerah memiliki daya tarik wisata yang

berbagai macam dimulai dari wisata alam, wisata buatan, dan wisata minat

khusus. Berbagai macam daerah mempunyai ciri khas masing-masing atraksi

yang disajikan untuk wisatawan. Salah satu daerah yang memiliki potensi sebagai

destinasi wisata yaitu Kalimantan Timur, di Kaltim terdiri dari 3 Kota dan 7

Kabupaten. Terdapat Kabupaten Kutai Kartanegara yang wilayahnya cukup luas

menjadikan potensi yang besar untuk dikembangkan. Lokasi dipilihnya pada

penelitian ini terletak didaerah Kecamatan Samboja yang menghubungkan antara

Kota Balikpapan dan Samarinda, karena ketertarikan dalam menjalankan suatu

usaha pariwisata untuk lebih dipublikasikan dan dikembangkan agar lebih baik

untuk kedepannya. Destinasi ini bernama Lamin Etam Ambors berada pada

naungan dan dikelola secara mandiri oleh PT. Tirta Panorama Borneo.

Destinasi ini telah melalui tahap yang panjang dimulai dari perencanaan,

konsep, tujuan, serta mempertimbangkan resiko dan dampak yang ditimbulkan

dengan dibangunnya daya tarik wisata ini. Dengan dibukanya taman wisata,

konsep yang dirancang tengah berjalan. Walaupun pengunjungnya banyak pada

hari-hari tertentu khususnya hari libur nasional, serta akses infrastruktur masih

berada didaerah yang kurang terjangkau dari perkotaan dan masih membutuhkan

inovasi-inovasi baru agar pengunjung tidak merasa jenuh sehingga kunjungan

wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara dapat meningkat, namun

kawasan wisata ini telah menjadi daya tarik wisata yang banyak diminati

masyarakat lokal oleh karena itu dibutuhkannya Strategi Pengembangan Daya

Tarik Wisata dalam Meningkatkan Jumlah Pengujung untuk Berwisata di Lamin

Etam Ambors Samboja.

Kerangka Dasar Teori

Strategi

Menurut Fred R. David (2010: 18) strategi adalah sarana bersama dengan

tujuan jangka panjang yang hendak dicapai. Merupakan aksi potensial yang

membutuhkan keputusan manajemen puncak dan sumber daya perusahaan dalam

jumlah besar. Strategi mempengaruhi perkembangan jangka panjang perusahaan

dan berorientasi pada masa yang akan datang.

Pengembangan Pariwisata

Didalam Undang-Undang Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan,

pada BAB I Ketentuan umum, di Pasal 1, ayat ke-3 disebutkan, pariwisata adalah

berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan

yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah

daerah. Pengembangan pariwisata merupakan suatu rangkaian upaya untuk

mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan berbagai sumber daya pariwisata

Strategi Pengembangan Daya Tarik Wisata (Riska Noor Gusti Maulidta)

357

mengintegrasikan segala bentuk aspek diluar pariwisata yang berkaitan secara

langsung maupun tidak langsung akan kelangsungan pengembangan pariwisata.

Daya Tarik Wisata

Tertulis pada Undang-undang No. 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan,

pada BAB I Ketentuan umum, Pasal 1, ayat ke-5 disebutkan, Daya Tarik Wisata

adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa

keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi

sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan.

Analisis Faktor Eksternal (PESTEL)

Pada lingkungan makro mencakup keadaan lingkungan yang luas di mana

sebuah industri perusahaan berada. Menurut Thompson, Strickland, dan Gamble

(2014), analisis PESTEL sangat fokus terhadap enam komponen utama yang

strategis dalam lingkungan makro, yaitu Political, Economic, Social,

Technological, Environmental, dan Legal. Setiap komponen dapat mempengaruhi

keberlangsungan pada bisnis sebuah perusahaan. Selain itu, analisis ini juga dapat

digunakan untuk membuat strategi jangka panjang dan bisnis model.

Analisis SWOT

Menurut Rangkuti, (2013) bahwa Analisis SWOT adalah identifikasi

berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis

ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan

peluang (opportunity) namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan

(weakness) dan ancaman (threats). Proses pengambilan pengembangan misi,

tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategi

harus menganalisis faktor-faktor strategi perusahaan atau (kekuatan, kelemahan,

peluang dan ancaman) dalam kondisi saat ini.

Matriks EFE dan Matriks IFE

Menurut David (2010 : 229), metode matriks Eksternal Factor Evaluation

(EFE) digunakan untuk meringkas dan mengevaluasi informasi-informasi tentang

faktor demografi, faktor ekonomi, faktor alam, faktor teknologi, faktor

politik/pemerintahan/hukum, faktor sosial/budaya. Sedangkan, matriks Internal

Factor Evaluation (IFE) digunakan untuk meringkas dan mengevaluasi kekuatan

dan kelemahan utama dalam area-area fungsional bisnis, dan juga menjadi

landasan untuk mengindentifikasi serta mengevaluasi hubungan diantara area

tersebut (David, 2010 : 158).

Matriks SWOT

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi perusahaan. SWOT merupakan singkatan dari Strenght

(kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (peluang), dan Threats

(ancaman).

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 2, 2018: 355-369

358

Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Berdasarkan penelitian yang diteliti, jenis penelitian yang digunakan pada

penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

Fokus Penelitian

Fokus penelitian adalah pemusatan fokus kepada intisari penelitian yang

akan dilakukan. hal tersebut harus dilakukan dengan cara eksplisit agar

kedepannya dapat meringankan peneliti sebelum turun atau melakukan

observasi/pengamatan. Pada penelitian ini berfokus pada pengembangan yang

dilakukan oleh manajemen destinasi taman wisata LEA untuk meningkatkan

jumlah pengunjung yang berwisata.

Sumber Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis data kualitatif dari

sumber data primer dan sekunder.

1. Sumber data primer adalah sumber data yang secara langsung memberikan

data kepada pengumpul data, menurut Sugiyono (2015:225).Sumber primer ini

berupa catatan hasil wawancara yang diperoleh melalui wawancara yang

penulis lakukan.

2. Sumber data sekunder merupakan sumber data yang tidak memberikan

informasi secara langsung kepada pengumpul data. Sumber data sekunder ini

dapat berupa hasil pengolahan lebih lanjut dari data primer yang disajikan

dalam bentuk lain atau dari orang lain, menurut Sugiyono (2015:225).

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini memperoleh data yang

dapat dipercaya kebenarannya dan relevan masalah yang diteliti, maka

pengumpulan data yang dilakukan dengan beberapa metode yaitu : Metode

Observasi, Metode Wawancara, Metode Dokumentasi, dan Metode Studi Pustaka.

Metode Analisis Data

Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2015:246) mengemukakan

bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan

berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.

Artinya dalam analisis data perlu adanya penggalian informasi secara terus-

menerus agar informasi yang didapatkan benar-benar lebih mendalam dan sudah

sampai titik pusat terhadap informasi yang diinginkan.

Menurut Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2015:247) aktivitas dalam

analisis data memiliki 3 tahap yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan

kesimpulan.

Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Hasil Penelitian

Setelah melakukan penelitian, dimulai dari observasi tempat dan

melakukan beberapa wawancara oleh kedua responden yaitu Bapak Arel

Hermawan selaku Vice Director dan Bapak Agus Subroto sebagai Manager HRD

Strategi Pengembangan Daya Tarik Wisata (Riska Noor Gusti Maulidta)

359

dan Operational pada PT. Tirta Panorama Borneo, telah mendapatkan hasil

berupa deskripsi dan analisis data sebagai berikut :

Potensi Daya Tarik Wisata Lamin Etam Ambors

Setelah mendapatkan jabaran dari potensi internal dan eksternal

tersebut maka Daya Tarik Wisata Lamin Etam Ambors mempunyai potensi

untuk dikembangkan seperti memaksimalkan atraksi wisata yang ada ataupun

menginprovisasi dengan inovasi wahana yang baru, membuat papan sapta

pesona, dan pengarah jalan menuju destinasi wisata.

Hasil Analisis Faktor Eksternal (Analisis PESTEL)

a. Politik

Pengaruh polotik dalam Daya Tarik Wisata Lamin Etam Ambors tidaklah

besar, karena daya tarik wisata ini yang dikelolah oleh PT. Tirta Panorama

Borneo adalah milik pengusaha beserta bekerja sama dengan beberapa Top

Manajemen lainnya. Kontribusi dari pemerintah daerah pun sangat minim, hal

yang berhubungan dengan pemerintah daerah seperti perizinan dan pajak.

b. Ekonomi

Dilihat dari pertumbuhan ekonomi, Wisata Lamin Etam Ambors memiliki

dana awal yang bersubsidi dari owner sendiri untuk kebutuhan dan keperluan

Lamin Etam Ambors. Wisata ini memiliki progress nya seperti halnya telah

mampu membiayai finansial contohnya gaji karyawan dan biaya operasional.

Lamin Etam Ambors pun baru bisa mengelolah keuangan sendiri dan

mendapat keuntungan hingga dapat memutar kembali roda keuangan hingga

mengelolah profit yang diterima terhitung dari 2 tahun belakangan ini.

Perusahaan ini termasuk perusahaan grup yang meminjam keperusahaan-

perusahaan lain dengan sistem hutang kemudian memberikan pembayaran

secara berkala setiap bulannya, namun profit/keuntungan yang didapatkan

dengan adanya peningkatan jumlah pengunjung akan sangat membantu

perkembangan yang akan direncanakan oleh manajemen pengelolah.

c. Sosial

Melihat dari segi sosial, Wisata Lamin Etam Ambors mendapatkan respon

dengan sangat baik dan terbuka lebar bagi masyarakat lokal sekitar tempat

wisata, juga mengakibatkan dampak yang positif bagi perekonomian

masyarakat lingkungan wisata. Namun, terdapat kemungkinan adanya

kekurangan yang timbul seperti sumber daya manusia yang kurang dengan

pengetahuan umum, sehingga dari pihak pengelolah sendiri harus mengadakan

pelatihan (training) bagi yang ingin bergabung dengan Lamin Etam Ambors.

d. Teknologi

Perkembangan teknologi meningkat dengan cepat, produk baru

pariwisata, seperti kendaraan segala medan, selancar angin dan lainnya

memberikan cara bagi orang untuk memuaskan preferensi rekreasi. Teknologi

produksi bahan-bahan baru, rekreasi dan bisnis pariwisata menawarkan cara

untuk mengurangi biaya dan meningkatkan kualitas produk. Kemajuan dalam

telekomunikasi akan terus menciptakan peluang promosi baru. Inovasi

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 2, 2018: 355-369

360

teknologi yang berkelanjutan terkait dengan berbagai aspek kehidupan, dan

pekerjaan telah menciptakan atau meningkatkan waktu luang bagi banyak

orang. Bagi Wisata Lamin Etam Ambors teknologi juga sangat dibutuhkan

untuk menunjang kelangsungan kegiatan yang ada ditempat wisata. Contohnya

seperti alat musik elekton, soundsistem, motor ATV, hingga transportasi kereta

thomas. Hal baru yang diberikan untuk para pengunjung adalah adanya mobil

golf cart yang bisa dinaiki maksimal 4 orang untuk mengelilingi area Wisata

Lamin Etam Ambors dengan durasi waktu 30 menit hingga 60 menit lamanya

dikenakan harga sebesar 100.000 rupiah sampai 150.000 rupiah.

e. Environment (Lingkungan)

Keadaan lingkungan sangat diperhatikan oleh manajemen penglolah untuk

kenyamanan para pengunjung yang berwisata ke Lamin Etam Ambors, dapat

dilihat dari lingkungan yang bersih, tempat sampah yang tersedia disegala

tempat hingga suasana yang asri dan rindang dengan adanya pepohonan yang

hijau membuat pengunjung lebih merasakan nuansa alam dipedasaan. Cara

mengelolah kebersihan di Lamin Etam Ambors, dimulai dari sampah yang

dihasilkan kebanyakan adalah dedauan yang disapu setiap hari pada pukul jam

7 pagi dengan membagi pada zona masing-masing dan sore pada pukul 5 sore

sampah yang ada pada tempat sampah dikumpulkan lalu dibuang pada tempat

pembuangan yang disediakan Lamin Atam Ambors. Sampah yang di hasilkan

sebagian didaur ulang sebagai pupuk untuk tanaman-tanaman yang ada, namun

kekurangannya belum adanya pengepul sampah plastik sehingga dapat dijual.

Akan tetapi masih direncankannya mendaur ulang dengan menggunakan

kreatifitas dari masyarakat sekitar.

f. Law (Legal/Hukum)

Daya Tarik Wisata Lamin Etam Ambors telah memiliki legalitas ataupun

berizin yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah Kutai Kartanegara yang

berpusat di Kecamatan Tenggarong, dibutuhkan waktu tidak singkat untuk

mendapatkan perizinan tersebut. Melalui proses yang panjang daya tarik ini

telah diakui sebagai salah satu destinasi wisata yang berada di Kutai

Kartanegara tepatnya pada Kecamatan Samboja yang dikenal dengan nama

Taman Wisata Lamin Etam Ambors.

Hasil Identifikasi Analisis SWOT

Analisis SWOT pada Daya Tarik Wisata Lamin Etam Ambors Di

Samboja

KEKUATAN KELEMAHAN

1. Penyatuan wisata nuansa alam dengan

wisata rekreasi

2. Tersedia wahana untuk acara kegiatan

Gathering

3. Menyediakan atraksi wisata terapi ikan

dan pemancingan

4. Fasilitas lengkap dengan toilet dan

1. Mencari investor yang bersedia untuk

bisa bekerja sama

2. Terbatasnya dana untuk biaya

improvisasi

3. Masih kurangnya informasi adanya

sapta pesona

4. Memerlukan sumber daya manusia yang

Strategi Pengembangan Daya Tarik Wisata (Riska Noor Gusti Maulidta)

361

Musolah

5. Kebersihan yang terjamin serta

tersedianya listrik dan air bersih

spesialis

5. Tidak adanya bantuan atau kontribusi

dari pemerintah daerah

PELUANG ANCAMAN

1. Memiliki kesempatan menjadi investor

2. Minat bagi wisatawan yang terus

meningkat

3. Memanfaatkan kegiatan Gathering

pada perusahaan yang ada

4. Menambah destinasi wisata yang ada

di Samboja khususnya

5. Kesempatan memberikan lapangan

pekerjaan baru

1. Ketidakpatuhan para pengunjung pada

SOP yang telah ditetapkan oleh

perusahaan

2. Bahayanya penyakit menular dari satwa

yang berada dilokasi wisata

3. Kemajuan perkembangan teknologi

serta wisata modern sehingga terjadi

urbanisasi

4. Para pengunjung yang jenuh dengan

atraksi wisata yang tidak memiliki

improvisasi/inovasi

5. Memberikan peluang bagi para pesaing

untuk menciptakan destinasi wisata

yang sama

Sumber : Data Diolah, 2017

Hasil Identifikasi matriks EFE (eksternal Factor Evaluation) dan IFE

(Internal Factor Evaluation)

Hasil Analisis Matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation)

Faktor Eksternal Bobot Rating Skor

Peluang

1. Memiliki kesempatan menjadi investor 0,111 3,5 0,389

2. Minat bagi wisatawan yang terus meningkat 0,124 3,5 0,434

3. Memanfaatkan kegiatan Gathering pada perusahaan

yang ada 0,094 4 0,378

4. Menambah destinasi wisata yang ada di Samboja

khususnya 0,121 3 0,362

5. Kesempatan memberikan lapangan pekerjaan baru 0,095 4 0,381

Subtotal 0,546 18 1,944

Ancaman

1. Ketidakpatuhan para pengunjung pada SOP yang

telah ditetapkan oleh perusahaan 0,077 1,5 0,115

2. Bahayanya penyakit menular dari satwa yang

berada dilokasi wisata 0,076 1 0,076

3. Kemajuan perkembangan teknologi serta wisata

modern sehingga terjadi urbanisasi 0,092 2,5 0,230

4. Para pengunjung yang jenuh dengan atraksi wisata

yang tidak memiliki improvisasi/inovasi 0,101 2,5 0,254

5. Memberikan peluang bagi para pesaing untuk

menciptakan destinasi wisata yang sama 0,108 2 0,216

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 2, 2018: 355-369

362

Subtotal 0,454 9,5 0,891

Total 1 27,5 2,835

Sumber : Data Diolah, 2017

Berdasarkan hasil perhitungan yan dijabarkan pada tabel diatas,

menghasilkan total skor sebesar 2,835 dari rata-rata diatas (2,5) yang diperoleh

menunjukakan Daya Tarik Wisata Lamin Etam Ambors berada dalam rata-rata

(tahap progress) untuk memanfaatkan peluang yang ada untuk mengatasi

beberapa ancaman pada Wisata Lamin Etam Ambors.

Hasil Analisis Matriks IFE (Internal Factor Evaluation)

Faktor Internal Bobot Rating Skor

Kekuatan

1. Penyatuan wisata nuansa alam dengan wisata

rekreasi 0,124 3 0,371

2. Tersedia wahana untuk acara kegiatan Gathering 0,121 4 0,484

3. Menyediakan atraksi wisata terapi ikan dan

pemancingan 0,124 3,5 0,433

4. Fasilitas lengkap dengan toilet dan Musolah 0,088 3 0,263

5. Kebersihan yang terjamin serta tersedianya listrik

dan air bersih 0,097 4 0,387

Subtotal 0,553 17,5 1,938

Kelemahan

1. Mencari investor yang bersedia untuk bisa bekerja

sama 0,097 2 0,193

2. Terbatasnya dana untuk biaya improvisasi/inovasi 0,109 3 0,326

3. Masih kurangnya informasi adanya sapta pesona 0,082 2 0,163

4. Memerlukan sumber daya manusia yang spesialis 0,088 3,5 0,307

5. Tidak adanya bantuan atau kontribusi dari

pemerintah daerah 0,073 2,5 0,181

Subtotal 0,447 13 1,171

Total 1 30,5 3,109

Sumber : Data Diolah, 2017

Berdasarkan perhitungan tabel tersebut terlihat dari matriks IFE

memperoleh total skor yang dimiliki Daya Tarik Wisata Lamin Etam Ambors

dalah sebesar 3,109. Skor yang diperoleh mendapatkan hasil diatas rata-rata (2,5).

Skor tersebut mengindikasikan bahwa Daya Tarik Wisata Lamin Etam Ambors

dapat memanfaatkan/merespon kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi

kelemahan yang ada.

Hasil Identifikasi Matriks SWOT

Dari hasil analisis faktor EFE pada tahap sebelumnya diperoleh hasil yang

dapat dilihat pada tabel identifikasi faktor EFE (Eksternal Factor Evaluation)

untuk faktor peluang (opportunity) mempunyai total skor 1,944 dan faktor

ancaman (threat) dengan total skor 0,891. Selisih dari faktor eksternal (peluang -

Strategi Pengembangan Daya Tarik Wisata (Riska Noor Gusti Maulidta)

363

ancaman) adalah 1,05, dalam selisih ini menunjukkan bahwa pengaruh peluang

lebih besar dibandingkan pengaruh ancaman yang ada terhadap Wisata Lamin

Etam Ambors, sama halnya dengan faktor EFE, dari hasil analisis faktor IFE pada

tahap sebelumnya diperoleh hasil yang dapat dilihat pada tabel 4.7, identifikasi

faktor IFE (Internal Factor Evaluation) untuk faktor kekuatan (strength)

mempunyai skor 1,938 dan faktor kelemahan (weakness) dengan total skor 1,171.

Selisih dari faktor internal (kekuatan - kelemahan) adalah 0,77 dalam selisih ini

menunjukkan bahwa pengaruh kekuatan lebih besar dibandingkan pengaruh

kelemahan yang ada pada Wisata Lamin Etam Ambors.

Berdasarkan dari penggabungan yang membandingkan faktor EFE dan

IFE tersebut diperoleh selisih faktor EFE yaitu 1,05 dan faktor IFE yaitu 0,77.

Dari selisih tersebut mendapatkan posisi strategi pemasaran pada Wisata Lamin

Etam Ambors. Posisi strategis pemasaran dianalisis dengan menggunakan matriks

posisi, sehingga akan menghasilkan titik koordinat (x,y). Nilai x diperoleh dari

selisih faktor internal (kekuatan – kelemahan) dan nilai y diperoleh dari selisih

faktor eksternal (peluang – ancaman). Posisi titik koordinat dapat dilihat dalam

gambar sebagai berikut :

Diagram Hasil Analisis SWOT

Sumber : Data Diolah, 2017

Dari gambar diagram hasil analisis SWOT diatas, sangat jelas

menunjukkan bahwa Wisata Lamin Etam Ambors berada pada kuadran 1 (strategi

agresif), artinya bahwa posisi ini memperoleh situasi bisnis yang menguntungkan.

Wisata Lamin Etam Ambors memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat

memanfaatkan peluang yang ada. Setelah mendapatkan hasil pada gambar

diagram analisis SWOT diatas, maka tahap selanjutnya yaitu melakukan analisis

dengan menyusun faktor – faktor strategi baik eksternal maupun internal dalam

matriks SWOT. Analisis penyusunan faktor – faktor strategi eksternal maupun

internal dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Kuadran 3

Strategi Turn-Around

Kuadran 4 Strategi Defensif

Kuadran 1

Strategi Agresif

Kuadran 2

Strategi Diversifikasi

1,05

0,77

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 2, 2018: 355-369

364

Hasil Analisis Matriks SWOT Wisata Lamin Etam Ambors

Faktor Internal

Faktor Eksternal

Kekuatan (S)

1. Penyatuan wisata nuansa

alam dengan wisata

rekreasi.

2. Tersedia wahana untuk

acara kegiatan

Gathering.

3. Menyediakan atraksi

wisata terapi ikan dan

pemancingan.

4. Fasilitas lengkap dengan

toilet dan Musolah.

5. Kebersihan yang

terjamin serta

tersedianya listrik dan

air bersih.

Kelemahan (W)

1. Mencari investor yang

bersedia untuk bisa

bekerja sama.

2. Terbatasnya dana untuk

biaya improvisasi.

3. Masih kurangnya

informasi adanya sapta

pesona.

4. Memerlukan sumber

daya manusia yang

spesialis.

5. Tidak adanya bantuan

atau kontribusi dari

pemerintah daerah.

Peluang (O)

1. Memiliki kesempatan

menjadi investor.

2. Minat bagi wisatawan yang

terus meningkat.

3. Memanfaatkan kegiatan

Gathering pada perusahaan

yang ada.

4. Menambah destinasi wisata

yang ada di Samboja

khususnya.

5. Kesempatan memberikan

lapangan pekerjaan baru.

STRATEGI (SO)

1. Aktivasi pengelolaan

Tourism Marketing

(S2,S3,S5,O1,O5)

2. Membangun kemitraan

pemasaran dan

memberikan diskon harga

paket gathering di Wisata

LEA. (S2,O2,O3)

3. Menambah atraksi wisata

edukasi dan wahana yang

menantang.

(S1,S2,O2,O3,O4)

4. Membuat gedung aula

serbaguna (S4,O2)

5. Pengadaan tanda

pengarah jalan dan papan

Sapta Pesona pada setiap

zona rekreasi (S4,S5,O4)

STRATEGI (WO)

1. Menjadikan perusahaan

yang bisa bekerja sama

untuk penanaman modal

bagi insvestor secara

profesional dan

confidence. (W1,O1)

2. Mengadakan event

makan sepuasnya, bayar

seikhlasnya pada setiap

hari libur nasional.

(W2,O2)

3. Membuka lowongan

pekerjaan atau membuat

open recruitment bagi

masyarakat. (W4,O5)

4. Bekerja sama dengan biro

perjalanan dan travel

maupun hotel.

(W1,O2,O4)

Ancaman (T)

1. Ketidakpatuhan para

pengunjung pada SOP yang

telah ditetapkan oleh

perusahaan.

2. Bahayanya penyakit menular

dari satwa yang berada

dilokasi wisata.

3. Kemajuan perkembangan

teknologi serta wisata modern

sehingga terjadi urbanisasi.

4. Para pengunjung yang jenuh

dengan atraksi wisata yang

tidak memiliki

improvisasi/inovasi.

STRATEGI (ST) 1. Bekerja sama dengan

investor lainnya untuk

membuat kolam

renang waterboom.

(S1,T3,T4)

2. Membuat Family

cottages untuk liburan

keluarga. (S1,T5)

3. Memperbarui dan

melengkapi peralatan

yang ada pada fasilitas

umum. (S4,T3)

4. Tersedia fasilitas wifi

STRATEGI (WT)

1. Menambah relasi

ataupun menjalin

kerjasama dengan

perusahaan-perusahaan

yang bersinergi.

(W1,W2,T3,T4)

2. Bantuan dari

pemerintah daerah

berupa bantuan moral

dan finansial. (W5,O5)

3. Pengadaan penanda

himbauan peraturan

dan larangan bagi

Strategi Pengembangan Daya Tarik Wisata (Riska Noor Gusti Maulidta)

365

5. Memberikan peluang bagi

para pesaing untuk

menciptakan destinasi wisata

yang sama.

bagi wisatawan.

(S1,T3)

5. Membuka pendopo

sovenir unik untuk

pengunjung. (S4,T4)

pengunjung. (W3,T1)

4. Bekerja sama dengan

investor untuk

membuat masing-

masing zona sesuai

dengan kebutuhan.

(W1,W2,T2)

Sumber : Data Diolah, 2017

Pembahasan

Berbagai strategi yang telah dijabarkan diatas, kekemukakan guna

pengembangan dalam meningkatkan jumlah pengunjung untuk berwisata di

Lamin Etam Ambors Samboja, menyesuaikan dengan posisi yang telah diketahui

dalam matriks posisi SWOT pada diagram analisis SWOT diatas. Dalam

penelitian yang dilakukan pada Daya Tarik Wisata Lamin Etam Ambors, diagram

menunjukkan posisi berada pada kuadran 1 sehingga dalam strategi

pengembangan, strategi yang tepat digunakan dalam posisi tersebut adalah

strategi agresif. Strategi agresif adalah strategi yang berfokus pada strategi SO

(Strenghts - Opportunities) yaitu strategi dengan memanfaatkan seluruh kekuatan

untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Sehingga

mendapatkan hasil strategi yang tepat digunakan manajemen pengelola yaitu :

1. Aktivasi pengelolaan Tourism Marketing. (S2,S3,S5,O1,O5)

2. Membangun kemitraan pemasaran dan memberikan diskon harga paket

gathering pada perusahaan, instansi, organisasi dan komunitas yang akan

mengadakan di Wisata LEA. (S2,O2,O3)

3. Menambah atraksi wisata edukasi dan wahana yang menantang.

(S1,S2,O2,O3,O4)

4. Membuat gedung aula serbaguna. (S4,O2)

5. Pengadaan tanda pengarah jalan dan papan Sapta Pesona pada setiap zona

rekreasi. (S4,S5,O4)

Berdasarkan hasil analisis SWOT, strategi pengembangan yang tepat digunakan

oleh Wisata Lamin Etam Ambors saat ini adalah menerapkan strategi SO

(Strenghts - Opportunities). Strategi SO dilakukan untuk memanfaatkan kekuatan

yang ada dengan tujuan mendapatkan peluang pada Wisata Lamin Etam Ambors.

Strategi SO (Strenghts - Opportunities) di antaranya yaitu :

a. Strategi SO1

Merupakan aktivasi pengelolaan tourism marketing, dengan adanya aktivasi

pengelolaan sosial media sebagai sarana promosi interaktif dan komunikatif

terhadap pasar sasaran. Suatu daya tarik wisata harus memiliki strategi

pemasaran yang merupakan langkah untuk mulai membuka perhatian

masyarakat luas sehingga menimbulkan minat wisatawan untuk berkunjung ke

destinasi wisata Lamin Etam Ambors. Pendekatan strategi pertumbuhan untuk

pemasaran destinasi wisata. Informasi pada sosial media, website/blog,

maupun media internet lainnya akan mencapai dan meyakinkan pengunjung

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 2, 2018: 355-369

366

untuk datang kesebuah destinasi. Publik dan hubungan media akan

memperkuat pesan kunci, memberikan sebuah citra yang baik, konsisten dan

relevan. Promosi menyediakan pasar sasaran dengan informasi yang akurat

dan tepat waktu untuk membantu para calon pengunjung untuk memutuskan

pergi berwisata ke detinasi wisata Lamin Etam Ambors, informasi tersebut

penting dan praktis digunakan pengunjung potensial yang sudah ada dan juga

akurat.

b. Strategi SO2

Merupakan strategi untuk membangun kemitraan pemasaran dan memberikan

diskon (potongan harga) bagi perusahaan yang akan mengadakan gathering

dilokasi Wisata Lamin Etam Ambors. Sasaran yang ditargetkan untuk

perusahaan-perusahaan yang ada di Balikpapan, dan Tenggarong, perusahaan

akan tertarik dengan adanya potongan harga (diskon) lengkap dengan

outbound/wahana serta mempunyai acara game kegiatan gathering berpadu

dengan nuansa alam yang rindang dan nyaman. Dalam hal ini, membangun

kemitraan pemasaran merupakan faktor untuk menjalin kerjasama sehingga

berpengaruh terhadap kepuasan dan loyalitas wisatawan untuk kunjungan

ulang. Dengan demikian, maka manajemen pengelola memiliki program aksi

seperti halnya membentuk komite pemasaran yang berdedikasi dan

berpengalaman sebagai bagian dari struktur pengelolaan destinasi yang

menyeluruh untuk memandu dan memberikan advis dalam pengambilan

keputusan, serta mengembangkan rencana pemasaran stratejik sebagai

panduan dalam pemasaran destinasi wisata Lamin Etam Ambors.

c. Strategi SO3

Menambah wisata edukasi dan wahana yang menantang ataupun memacu

adrenalin yaitu menambah wawasan pengetahuan seperti halnya edukasi

tentang perkebunan yang bertujuan lebih mengenal jenis tumbuh-tumbuhan

pangan sehari-hari bagi lembaga pemdidikan seperti paud dan taman kanak-

kanak yang disampaikan oleh tourguide. Sedangkan menambah wahana yang

menantang dan memacu adrenalin seperti membuat climbing wall atau tower

climbing bagi wisatawan yang berminat untuk merasakan sensasi panjat

tebing. Disamping itu, adapula standar operasional prosedur seperti etika

pemanjatan, teknik pemanjatan, ketinggian yang dicapai, keselamatan dalam

pemanjatan, peralatan panjat, pencegahan kecelakaan dan pertolongan pertama

serta mencakup hal lainnya yang dapat dilakukan ketika terjadi pada suatu

kondisi tertentu dapat teratasi. Tidak hanya wahana yang menantang,

manajemen pengelola akan lebih baik bila mampu menyelanggarakan festival

dan event apapun yang bekerjasama dengan organisasi masyarakat hingga

komunitas-komunitas yang ada di Kaliantan Timur khususnya pada kota-kota

terdekat seperti Kota Samarinda dan Balikpapan. Dengan adanya perencanaan

strategi pengembangan event yang lebih menkoordinasi, mengelola, dan

mempromosikan festival dan event yang diselengarakan, maka akan menarik

Strategi Pengembangan Daya Tarik Wisata (Riska Noor Gusti Maulidta)

367

pengunjung dan masyarakat sekitar untuk terlibat untuk mendukung

pembentukan citra destinasi wisata Lamin Etam Ambors.

d. Strategi SO4

Merupakan strategi dengan membuat gedung aula serba guna yang bermanfaat

untuk mengadakan acara formal maupun semi formal hingga kegiatan menarik

yang kondisinya dilakukan pada dalam ruangan (indoor). Fasilitas dan

Pelayanan ini akan membuat wisatawan merasa nyaman selama berada

ditempat wisata. Penempatannya aula pun harus tepat, memiliki ukuran sesuai

dengan kebutuhan sehingga dapat menjadi bangunan kokoh berdiri serta

kegiatan atraksi yang unik dan event luar biasa dapat terlaksana dengan lancar.

Mengenai dana, umumnya dana atau dalam pembiayaan lebih terbatas

dibanding dengan barang-barang konsumsi dan produk jasa. Pertimbangan

outspend (biaya pengeluaran) menjadi salah satu cara agar pembangunan tetap

bejalan dengan baik.

e. Strategi SO5

Pengadaan tanda pengarah jalan dan papan Sapta Pesona pada setiap zona

rekreasi. Untuk pengadaan tanda petunjuk arah menuju destinasi wisata Lamin

Etam Ambors berfokus pada pengunjung yang perdana (pertama kali)

mendatangi daya tarik wisata ini, yang berguna kemudahan menemukan akses

jalan, mengetahui berapa jarak tempuh yang dilalui hingga sampai ketujuan.

Kemudian pengadaan program papan Sapta Pesona bermanfaat untuk

mengoptimalkan sosialisasi Sapta Pesona kepada pelaku bisnis pariwisata dan

meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap upaya menciptakan keamanan,

dan kenyamanan, ketertiban, keteraturan dan kedisplinan, kebersihan dan

keindahan, serta keramatamahan (Hospitality).

Setelah dari penjelasan kelima strategi diatas, dapat dihasilkan bahwa

strategi tepat untuk diterapkan dalam meningkatkan jumlah pengunjung untuk

berwisata di Lamin Etam Ambors adalah strategi SO1 merupakan strategi

aktivasi pengelolaan Tourism Marketing. Alternatif strategi ini dipilih dengan

alasan perlunya promosi maupun publikasi tentang daya tarik wisata akan

membantu peningkatan jumlah kunjungan serta melakukan inovasi-inovasi

baru akan mendatangkan kunjungan ulang dari wisatawan yang berantusias.

Penutup

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari bab sebelumnya

mengenai “Strategi Pengembangan Daya Tarik Wisata Dalam meningkatkan

Jumlah Pengunjung Untuk Berwisata Di Lamin Etam Ambors”, sehingga dapat

menjawab pertanyaan pada rumusan masalah, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa dari hasil analisis matriks SWOT, dapat dilihat bahwa strategi

pengembangan yang tepat digunakan adalah strategi SO (Strengths –

Opportunity), yaitu pertama, aktivasi pengelolaan Tourism Marketing. Kedua,

Membangun kemitraan pemasaran dan memberikan diskon harga paket gathering

pada perusahaan, instansi, organisasi dan komunitas yang akan mengadakan di

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 2, 2018: 355-369

368

Wisata LEA. Ketiga yaitu menambah atraksi wisata edukasi dan wahana yang

menantang. Kemudian keempat, membuat gedung aula serbaguna. Kelima adalah

pengadaan tanda pengarah jalan dan papan Sapta Pesona pada setiap zona

rekreasi. Strategi SO dilakukan untuk memanfaatkan kekuatan yang ada dengan

tujuan mendapatkan peluang pada Wisata Lamin Etam Ambors sehingga destinasi

wisata ini ramai pengunjung, dan wisatawan pun tidak merasa jenuh serta dapat

menikmati liburan yang berkesan dan menyenangkan. Dengan meningkatnya

pengunjung yang datang maka Wisata Lamin Etam Ambors akan lebih semakin

maju agar dapat memberikan atraksi yang terbaik bagi wisatawan sebagai daya

tarik wisata di Samboja, Kukar, Kalimantan Timur.

a. Saran Strategis Dalam pengembangan daya tarik wisata untuk meningkatkan jumlah

pengunjung, peneliti menyarankan adalah dengan menjalankan promosi

aktivasi sosial media sebagai sarana promosi interaktif dan komunikatif

terhadap pasar sasaran dan pengelolaan tourism marketing.

b. Saran akademis 1) Disarankan bagi peneliti lain agar dapat melakukan penelitian lebih

mendalam tentang strategi pengembangan diberbagai obyek lainnya. Selain

itu, diharapkan peneliti juga menggunakan analisis SWOT maupun alat

analisis lainya agar lebih memperbanyak lagi sumber referensi yang akurat

terkait dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian.

2) Disarankan untuk peneliti selanjutnya, bagi yang hendak melakukan

penelitian pada obyek penelitian yang sama diharapkan dapat menggunakan

metode dan teknik pengumpulan data yang berbeda guna memperluas

wawasan/pengetahuan bagi peneliti maupun pembaca.

Daftar Pustaka

Abdullah, Mulat Wigati. 2008. Sosiologi VII, Jakarta: grasindo.

Agustin, dkk. 2013. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan wisatawan

domestik terhadap obyek wisata bahari pulau cingkuak kabupaten

pesisir selatan: Sumatera Barat.

Damanik, Janianton dan Weber, Helmut. 2006. Perencanaan Ekowisata dari

Teori Ke Aplikasi. Yogyakarta: PUSPAR UGM.

David, Fred R. 2010. Strategic Management : A Competitive Advantage

Approach, Concept and Cases (13th Edition). Prentice Hall

International, London.

Guslan, Ahmad. 2016. Analisis Strategi Saluran Pemasaran Usaha Budidaya

Udang Windu Di Desa Pegat Batumbuk Kecamatan Pulau Derawan

Kabupaten Berau: Universitas Mulawarman.

Hakim, Zul. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Wisatawan

Pada Area Wisata Gili Trawangan: Universitas Mataram.

Strategi Pengembangan Daya Tarik Wisata (Riska Noor Gusti Maulidta)

369

Hasan, Ali, S.E.,M.M. 2015. Tourism Marketing. Yogyakarta: CAPS.

Hasan, dkk. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Wisatawan

Dalam Melakukan Kunjungan Wisata: Kota Tidore Kepulauan.

Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial, Yogyakarta, Penerbit

Erlangga.

Kurniasih, Riski. 2017. Analisis Strategi Pemasaran Warung Bakso Katon Netro

Wong Solo di Kecamatan Long Kali Kabupaten Paser: Universitas

Mulawarman

Moleong, J Lexy, Prof. Dr. 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.

Remaja Rosdakaya.

Nadhor, M. 2007. Jurnal. Analisis Pengaruh Promosi Wisata Dalam Meningkatan

Kunjungan Wisata (Di Taman Wisata Goa Maharani Paciran

Lamongan): Jawa Timur.

Octaviani, dkk. 2012. Strategi Promosi Pariwisata Kota Pekanbaru: Riau

Rangkuti, Freddy. 2011. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta:

Rangkuti, Freddy. 2013. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:

Rangkuti, Freddy. 2015. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta:

Rangkuti, Freddy. 2015. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:

PT. Gramedia.

Sefira, dkk. 2013. “Analisis Strategi Pengembangan Pariwisata

Daerah”.Universitas Brawijaya: Jawa Timur. (diakses 06 Oktober

2016).

Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alphabeta.

Sukmadinata. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja

Rosdakaya.

Dokumen-dokumen :

Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan

Sumber Internet :

Badan Pusat Statistik Indonesia. 2017. https://www.bps.go.id/index.php/brs/1403.

Tentang Kunjungan Wisatawan Mancanega Ke Indonesia. (diakses 11

Febuari 2017)

Pradikta, Angga. 2013. “Strategi Pengembangan Obyek Wisata Waduk

Gunungrowo Indah Dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan Asli

Daerah(PAD)KabupatenPati”.

http://lib.unnes.ac.id/18444/1/7450408015.pdf. (diakses 18 Oktober

2016).

Soebagyo. 2012. “Stratergi Pengembangan Pariwisata di Indonesia”. http://

www.liquidity.stiead.ac.id/wp-content/uploads/2012/10/8-_Soebagyo-

Liquidity-STIEAD.pdf. (diakses 06 Oktober 2016).