efektivitas penggunaan metode glenn doman …/efekti... · kisi-kisi soal pretest dan postest ........

105
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN DALAM BENTUK FLASHCARD TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK CEREBRAL PALSY DI SLB D YPAC SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010 Oleh : SELVY DWI ANGGRAINI K 5106005 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Luar Biasa Jurusan Ilmu Pendidikan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: nguyenkiet

Post on 05-Feb-2018

278 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN

DALAM BENTUK FLASHCARD TERHADAP PENINGKATAN

KEMAMPUAN MEMBACA ANAK CEREBRAL PALSY

DI SLB D YPAC SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010

Oleh :

SELVY DWI ANGGRAINI

K 5106005

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Luar Biasa Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta, dengan judul :

“EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN DALAM

BENTUK FLASHCARD TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN

MEMBACA ANAK CEREBRAL PALSY DI SLB D YPAC SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2009/2010”

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I,

Drs. A. Salim Choiri, M.Kes NIP. 19570901 198203 1 002

Pembimbing II,

Drs. Maryadi, M.Ag NIP. 19520601 198103 1 003

Page 3: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Pada hari : Senin

Tanggal : 5 April 2010

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

1. Ketua : Drs. Sukarno, M.Pd 1. ___________

2. Sekretaris : Dra. B. Sunarti, M.Pd 2. __________

3. Anggota I : Drs. A. Salim Choiri, M.Kes 3. ___________

4. Anggota II : Drs. Maryadi, M.Ag 4. __________

Disyahkan Oleh :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatulloh, M.Pd

NIP. 19600727 198702 1 001

Page 4: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

ABSTRAK

Selvy Dwi Anggraini. EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN DALAM BENTUK FLASHCARD TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK CEREBRAL PALSY DI SLB D YPAC SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Maret 2010.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan metode Glenn Doman dalam bentuk flashcard terhadap peningkatan kemampuan membaca anak cerebral palsy di SLB D YPAC Surakarta tahun ajaran 2009/2010.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi adalah seluruh siswa kelas 1 D1 yang mengalami cerebral palsy, yang berjumlah 5 orang. Dalam penelitian ini tidak diterapkan sampel dan teknik sampling karena semua anak menjadi subjek penelitian. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes yang terdiri dari tes objektif (menjodohkan) dan tes lisan (tes membaca). Tes objektif berguna untuk mengukur kemampuan membaca gambar, sedangkan tes lisan lebih menekankan pada kemampuan membaca tanpa gambar bagi anak cerebral palsy. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik non parametrik dengan analisis Uji Ranking Bertanda Wilcoxon.

Hasil analisis untuk tes menjodohkan menunjukkan Z hitung sebesar -2,032 dengan probabilitas (P) 0,042 dan hasil analisis untuk tes membaca menunjukkan Z hitung sebesar -2,060 dengan probabilitas (P) 0,039. Karena nilai probabilitas dari Z hitung, baik dari tes menjodohkan maupun membaca lebih kecil dari probabilitas kesalahan yaitu 5% ( = 0,05), maka hipotesis yang berbunyi ”metode Glenn Doman dalam bentuk flashcard efektif dalam meningkatkan kemampuan membaca anak cerebral palsy di SLB D YPAC Surakarta tahun ajaran 2009/2010” dapat diterima kebenarannya.

Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa metode Glenn Doman dalam bentuk flashcard efektif dalam meningkatkan kemampuan membaca anak cerebral palsy di SLB D YPAC Surakarta tahun ajaran 2009/2010.

Page 5: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

ABSTRACT

Selvy Dwi Anggraini. THE EFFECTIVENESS OF GLENN DOMAN METHOD IN THE FORM OF FLASHCARD TO IMPROVE READING ABILITY A CEREBRAL PALSY CHILDREN AT SLB D YPAC SURAKARTA IN ACADEMIC YEAR 2009/2010. Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education. Sebelas Maret University, March 2010.

The aim of this research is to know the effectiveness of Glenn Doman method in the form of flashcard to improve reading ability cerebral palsy children at SLB D YPAC Surakarta in academic year 2009/2010.

This research uses experimental method. The population are all of the student in the first grade D1 who have cerebral palsy, consist of 5 person. In this research does not apply sample and technique sampling because all of the children become subject of research. The technique of collecting data is done with test which contains of objective test (matching) and oral test (reading test). Objective test is used to measure reading ability of picture, while oral test emphasize at reading ability without picture to cerebral palsy children. The technique of analyzing data that used is statistic non parametric with Wilcoxon Signed Rank Test Analysis.

The analysis result to match test shows Z = -2,032 with probablilitas (P) 0,042 and the analysis result to read test shows Z = -2,060 with probablilitas (P) 0,039. Because the of the score probablilitas from Z, while matching test or reading test are lower than wrong probabliltas that is 5% (α = 0,05), it can be concluded that the hypothesis says “ Glenn Doman method in form of flashcard is effective to improve reading ability cerebral palsy children at SLB D YPAC Surakarta in academic year 2009/2010” it can be accepted.

According the result of analysis can be concluded that Glenn Doman Method in form of flashcard is effective to improve reading ability cerebral palsy children at SLB D YPAC Surakarta in academic year 2009/2010.

Page 6: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

MOTTO

Lakukanlah hal-hal biasa dengan kasih luar biasa

(Ibu Teresa. Disadur dari buku Taste Berry for Teens, karya Bettie B. Youngs)

Lakukanlah semua kebajikan yang kaubisa, dengan segala sarana yang kau bisa,

dalam segala cara yang kau bisa, di segala tempat yang kau bisa, di segala

waktu yang kau bisa, kepada segala orang yang kau bisa, selama yang kau bisa

(Penulis)

Page 7: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

PERSEMBAHAN

Karya kecil ini kupersembahkan untuk :

1. Mama dan Bapak tercinta, untuk setiap

lantunan doa, cinta yang tak pernah pudar,

dan terimakasih karena telah berhasil

mengubah kebingunganku menjadi

senyuman

2. Kakaku, Teh’Ika bersama dua keponakan

kecilku, Mahesa dan Lakeisha yang selalu

menyadarkanku pada ketulusan

3. A’Aldy, terimakasih untuk motivasi yang

tak pernah terhenti

4. Teman-teman mahasiswa PLB angkatan

2006

5. Almamater

Page 8: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Luar Biasa Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini, baik pada saat tahap perencanaan,

penelitian di lapangan, pengumpulan data, sampai terselesaikannya skripsi ini,

tidak luput dari beberapa masalah, terutama karena keterbatasan pengetahuan

penulis dalam mengaplikasikan teori pada praktek yang sebenarnya. Untuk itu,

dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada

pihak-pihak yang telah bersedia membantu dalam kelancaran skripsi ini. Penulis

haturkan banyak terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatulloh, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Rusdiana Indianto, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

3. Drs. A. Salim Choiri, M.Kes selaku Ketua Program Studi Pendidikan Luar

Biasa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta, sekaligus Pembimbing I, atas waktu, bimbingan dan arahannya

selama penyusunan skripsi

4. Drs. Maryadi, M.Ag, selaku Pembimbing II atas waktu, bimbingan dan

motivasinya selama penyusunan skripsi

5. Dra. Endang Murtiningsih, selaku Kepala Sekolah SLB D YPAC Surakarta,

atas ijin untuk melakukan penelitian

6. Nikmah, S.Pd selaku Guru Kelas I DI SLB D YPAC Surakarta, atas segala

bantuan dan bimbingannya pada saat penelitian

7. Dra. Wati Karwati, S.Pd selaku Kepala Sekolah SLB AL-HUDA Sadananya,

atas ijin untuk melakukan tryout

Page 9: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

8. Sahabat-sahabat terbaikku (Renni Puji Hastuti, Nita Styani, dan Anita

Cahyaningsih), terimakasih untuk persahabatan kita yang begitu indah

9. Saudara-Saudaraku di Kost “SK” (Iwien, Mb. Komang, Mb. Pipit, Mb. Tanti,

Mb. Pen, Mb. Amel) dan di Kost Tisanda (Tya, Mb. Ina, Helly), terimaksih

untuk persaudaraan dan motivasi yang kalian berikan untukku

10. Siswa-siswi Kelas I DI SLB D YPAC Surakarta, atas senyum tulus yang

selalu menjadi sumber inspirasiku, terimakasih atas bantuannya

11. Teman-teman PLB angkatan ’06, terimakasih atas dukungannya

12. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini

Semoga Allah SWT membalas budi baik yang telah mereka berikan kepada

penulis.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari

sempurna dan masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat

mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kualitas

isi skripsi ini.

Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya

dan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan dunia pendidikan pada umumnya.

Amiin

Surakarta, Maret 2010

Penulis

Page 10: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

HALAMAN PENGAJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iv

HALAMAN ABSTRAK ........................................................................... v

HALAMAN ABSTRACK ........................................................................ vi

HALAMAN MOTTO ............................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ viii

KATA PENGANTAR .............................................................................. ix

DAFTAR ISI ........................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................. 4

C. Pembatasan Masalah ................................................................. 4

D. Rumusan Masalah ..................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian .................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................. 7

A. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 7

1. Tinjauan Anak Cerebral Palsy .............................................. 7

a. Pengertian anak Cerebral Palsy ....................................... 7

b. Sebab-sebab terjadinya

Cerebral Palsy ................................................................. 8

c. Tanda-Tanda dan Gejala Cerebral Palsy ......................... 13

d. Kebutuhan Anak Cerebral Palsy ...................................... 17

Page 11: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

halaman

e. Masalah dan Hambatan Anak Cerebral Palsy

dalam Mengikuti Pendidikan .......................................... 19

2. Tinjauan Kemampuan Membaca .......................................... 21

a. Pengertian Kemampuan Membaca ................................. 21

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Kemampuan membaca ................................................. 22

c. Tujuan dan Manfaat Membaca ....................................... 24

3. Tinjauan Media Flashcard .................................................... 25

a. Pengertian Media Flashcard ........................................... 25

b. Fungsi Media Flashcard ................................................. 27

c. Kelebihan dan Kekurangan

Media Flashcard ............................................................ 29

4. Tinjauan Metode Glenn Doman ........................................... 31

a. Pengertian Metode Glenn Doman ................................... 31

b. Desain Metode Glenn Doman ........................................ 34

c. Prosedur Penggunaan Metode

Glenn Doman ................................................................ 34

B. Kerangka Berpikir ..................................................................... 37

C. Perumusan Hipotesis ................................................................. 38

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 39

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 39

1. Tempat Penelitian ............................................................... 39

2. Waktu Penelitian.................................................................. 39

B. Metode Penelitian...................................................................... 40

C. Populasi, Sampel dan Sampling ................................................. 42

1. Populasi .............................................................................. 43

2. Sampel ................................................................................ 44

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 44

Tes ............................................................................................ 44

E. Teknik Analis Data.................................................................... 50

Page 12: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

halaman

BAB IV HASIL, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN .............................. 51

A. Deskripsi Data Penelitian .......................................................... 52

1. Data Hasil Tes Awal (Pretest) .............................................. 53

2. Data Hasil Tes Akhir (Posttest) ............................................ 55

B. Pengujian Hipotesis .................................................................. 57

C. Rangkuman Untuk Pembuktian Hipotesis ................................. 58

D. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................... 60

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .............................. 64

A. Kesimpulan Penelitian .............................................................. 64

B. Implikasi Hasil Penelitian ......................................................... 64

1. Implikasi Teoritis ................................................................. 64

2. Implikasi Praktis .................................................................. 64

C. Saran......................................................................................... 64

1. Untuk Guru ......................................................................... 65

2. Untuk Siswa ........................................................................ 65

3. Untuk Kepala Sekolah ......................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 66

LAMPIRAN ............................................................................................ 70

Page 13: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 1. Jadwal Waktu Penelitian ............................................................ 39

Tabel 2. Desain Penelitian ........................................................................ 42

Tabel 3. Daftar Skor Tes Menjodohkan Sebelum Perlakuan (Pretest) ....... 53

Tabel 4. Daftar Skor Tes Membaca Sebelum Perlakuan (Pretest) ............. 53

Tabel 5. Daftar Nilai Keseluruhan Sebelum Perlakuan (Pretest) ............... 54

Tabel 6. Daftar Skor Tes Menjodohkan Setelah Perlakuan (Posttest) ........ 55

Tabel 7. Daftar Skor Tes Membaca Setelah Perlakuan (Posttest) .............. 56

Tabel 8. Daftar Nilai Keseluruhan Setelah Perlakuan (Posttest) ................ 56

Tabel 9. Perhitungan Analisis Uji Ranking Bertanda Wilcoxon

Untuk Tes Menjodohkan ............................................................ 57

Tabel 10. Perhitungan Analisis Uji Ranking Bertanda Wilcoxon

Untuk Tes Membaca .................................................................. 58

Tabel 11. Kesimpulan Hasil Penelitian ..................................................... 59

Page 14: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar 1. Desain Media Flashcard Glenn Doman ................................... 34

Gambar 2. Bagan Kerangka Berpikir........................................................ 38

Gambar 3. Grafik Histogram Nilai Menjodohkan dan Membaca

Sebelum Perlakuan (Prettest) .................................................. 55

Gambar 4. Grafik Histogram Nilai Menjodohkan dan Membaca

Setelah Perlakuan (Posttest) .................................................... 57

Page 15: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

DAFTAR LAMPIRAN

halaman

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ..................................... 70

Lampiran 2. Kisi-kisi soal Pretest dan Postest .......................................... 78

Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ....................................................... 79

Lampiran 4. Kisi-kisi soal tryout .............................................................. 81

Lampiran 4. Soal tryout ........................................................................... 82

Lampiran 5. Uji validitas tes menjodohkan .............................................. 84

Lampiran 6. Uji validitas tes membaca ..................................................... 86

Lampiran 7. Reliabilitas tes menjodohkan ................................................ 87

Lampiran 8. Reliabilitas tes membaca ...................................................... 88

Lampiran 9. Analisis statistik (Wilcoxon) tes menjodohkan ..................... 89

Lampiran 10. Analisis statistik (Wilcoxon) tes membaca ......................... 90

Lampiran 11. Perhitungan Analisis Ranking Bertanda Wilcoxon

(TPS Menjodohkan dan Membaca) .................................... 91

Lampiran 12. Hasil Pretest dan Posttest.................................................... 92

Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan ..................................... 93

Perijinan .................................................................................................. 94

Page 16: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap orangtua tentu menginginkan anaknya terlahir dalam keadaan

sempurna. Namun, harapan tidak selamanya menjadi kenyataan. Anak yang

terlahir memiliki suatu abnormalitas, baik dari segi fisik maupun perkembangan

mentalnya memerlukan pendidikan khusus. Terkadang hal demikian menjadi sulit

diterima, apalagi jika sama sekali tidak mengetahui cara mengatasinya. Hal ini

akan menimbulkan rasa kecewa, khawatir atau bahkan pesimis pada diri orangtua.

Secara hakikat sebenarnya tidak ada anak cacat melainkan anak

berkebutuhan khusus, karena anak-anak tersebut sama dengan anak-anak

pada umumnya yang memiliki kelebihan dan kekurangan.

Namun karena pemahaman sebagian masyarakat yang kurang, maka

masyarakat sendirilah yang memberi label cacat tersebut. Untuk itu perlu

diberikan sebuah penjelasan kepada masyarakat bahwa anak yang memiliki

keterbatasan, baik pada fisik atau mental, mereka memiliki hak yang sama dengan

anak normal pada umumnya.

Apabila melihat anak-anak yang mengalami cacat mental, mungkin

umumnya beranggapan bahwa anak-anak tersebut mengalami jenis cacat mental

yang sama. Tetapi masyarakat perlu mengetahui bahwa cacat mental yang dialami

anak-anak tersebut beragam jenisnya, misalnya anak dengan gangguan autisme,

sindroma down, cerebral palsy, dan sebagainya. Dalam penelitian ini yang akan

dibahas adalah mengenai anak dengan gangguan cerebral palsy.

Seperti dikemukakan oleh Soeharso (1977) dalam Salim (2006: 178),

menurut arti katanya, “cerebral palsy berasal dari kata cerebral dan palsy.

Cerebral yang berarti otak dan palsy yang berarti kekakuan. Jadi menurut arti

katanya, cerebral palsy berarti kekakuan yang disebabkan karena sebab-sebab

yang terjadi di dalam otak”.

Beberapa peneliti (Sigmund Freud, William Little dkk) dalam Ratih

Kartika(http://viewietaga.blog.friendster.com/2008/06/skripz-pendahuluan/)

Page 17: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

mengatakan bahwa “anak cerebral palsy cenderung juga mengalami retardasi

mental. Bahkan apabila penderita cerebral palsy dikategorikan dengan kategori

berat maka akan diperkirakan dapat mengalami kelumpuhan selamanya”. Hal ini

yang selalu mejadi kekhawatiran orangtua terhadap perkembangan anak di masa

depannya. Perkembangan fungsi saraf otak yang berhubungan dengan sensori dan

motorik anak, termasuk perkembangan membaca merupakan perkembangan

yang perlu diperhatikan oleh orangtua.

Membaca merupakan salah satu aktivitas yang paling penting dalam

hidup dan dapat dikatakan bahwa semua proses belajar didasarkan pada

kemampuan membaca. Apabila orangtua dapat melakukan interaksi dengan anak

dengan menggunakan media buku, atau bentuk tulisan lainnya maka akan

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak dari aspek intelegensianya.

Kemampuan membaca mempengaruhi kesiapan anak dalam memasuki suatu

persaingan di era globalisasi, sehingga masyarakat perlu menyadari bahwa minat

dan kebiasaan membaca penting untuk ditanamkan sedini mungkin, agar hal ini

menjadi suatu kebiasaan yang akan terus dibawa oleh anak sepanjang masa.

Kemampuan membaca dibutuhkan pula oleh penderita cerebral palsy,

karena menurut Glenn Doman (seorang peneliti dan ahli bedah otak), “sel otak

anak normal dengan anak yang memiliki cedera otak tidak ada bedanya”. Dengan

demikian semua anak yang mengalami cedera otak dapat diajari membaca seperti

halnya anak normal karena otak anak yang mengalami cedera apabila diasah terus

menerus akan menghasilkan seperti anak normal pada umumnya.

Setelah peneliti mengadakan observasi dan penelitian sederhana di SLB-

D YPAC Surakarta, cukup banyak anak cerebral palsy yang tidak bisa membaca

sama sekali meskipun sudah duduk di kelas tinggi. Hal ini sangat disayangkan

mengingat kemampuan membaca sangat penting untuk memperoleh informasi

yang bisa bermanfaat bagi kelanjutan hidup mereka di masyarakat. Kemungkinan

yang menjadi salah satu penyebab kejadian seperti ini adalah kurang efektifnya

metode pembelajaran yang diajarkan, yang biasanya hanya terfokus pada materi di

buku ajar.

Page 18: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

Metode membaca yang diajarkan Glenn Doman merupakan suatu metode

belajar dengan bermain dan belajar. Seperti halnya beberapa peneliti mengatakan

dunia anak adalah dunia bermain, begitu pula yang diterapkan dalam metode ini

ialah dunia anak, yaitu dunia bermain dengan belajar. Metode membaca ini

menggunakan media berupa flashcard (kata yang ditulis pada karton putih dengan

ukuran T: 21.5 cm dan L: 30 cm, huruf ditulis dengan warna merah dan

menggunakan huruf kecil, bukan kapital). Disebut flashcard karena kata ini

diperlihatkan kepada anak dengan cepat dan bergantian, yaitu dua detik tiap kata.

Di Indonesia, khususnya di kota besar seperti Jakarta metode ini

sebenarnya telah berkembang dan hasilnya cukup memuaskan orangtua dan

pendidik yang menggunakannya. Terbukti dengan adanya sosialisasi mengenai

metode ini oleh praktisi anak Seto Mulyadi (Kak Seto) dalam berbagai media.

Umumnya metode ini dipakai pada anak yang normal, meskipun ada sebagian

pendidik yang sudah mulai menerapkannya bagi anak yang mengalami cedera

otak, termasuk cerebral palsy, dan sama-sama menunjukan hasil yang cukup

memuaskan.

Sebagaimana yang penulis baca dalam tulisan Ratih Kartika di

http://viewietaga.blog.friendster.com/2008/06/skripz-pendahuluan/, dikatakan

bahwa “penelitian serupa yang dilakukan di luar negeri pada anak cedera otak

ternyata menunjukkan hasil yang baik”.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Heidi Gerding dan T.F McLaughlin

( Jurnal Internasional, volum 18, No. 1, tahun 2003) dalam

http://www.internationaljournalofspecialeducation.com/articles.cfm?y=2008&v=2

3&n=2, menyatakan bahwa: “Previewing, flash card drills, and error drill has been

suggested as an effective intervention procedure for basic skills (Hansen & Eaton,

1978). Response cards, guided notes, flash cards and other low tech procedures

have been shown to increase basic skills in math and reading (Heward, 1994)”.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dilihat bahwa pengetahuan tentang

metode Glenn Doman, khususnya dengan penggunaan media flashcard untuk

mengajarkan membaca pada anak berkebutuhan khusus, terutama yang

mengalami cedera otak memiliki hasil yang baik

Page 19: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

Beberapa penelitian sebelumnya, ada yang hanya menekankan pada

konsep kata saja, sehingga metode ini mengundang banyak pertanyaan publik.

Anak hanya diharuskan mengenal kata tanpa diperkenalkan dengan gambarnya.

Menurut pendapat salah satu orangtua, hal ini mustahil, karena jika hanya dengan

teknik menghafal, anak akan cepat lupa.

Dalam penelitian ini, flashcard disajikan dalam bentuk gambar dan kata,

meskipun ukuran gambar lebih kecil daripada ukuran kata nya. Gambar hanya

sebagai wakil dari tulisan yang diajarkan. Anak diharapkan bukan hanya

menghafal kata tapi juga memahami makna dari kata yang diajarkan, dan

mengetahui bahwa setiap benda itu mempunyai nama.

Adanya berbagai pendapat mengenai metode ini, baik yang pro maupun

kontra, semakin menggugah penulis, yang juga sebagai calon guru pendidikan

khusus untuk menjadikan masalah ini sebagai bahan penelitian yang berjudul :

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN DALAM

BENTUK FLASHCARD TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN

MEMBACA ANAK CEREBRAL PALSY DI SLB-D YPAC SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2009/2010.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka

masalah-masalah yang akan timbul antara lain :

1. Kemampuan membaca anak cerebral palsy umumnya kurang baik

2. Umumnya, anak cerebral palsy memiliki daya konsentrasi yang rendah

3. Media pembelajaran yang dipakai tidak semuanya dapat digunakan untuk

meningkatkan kemampuan siswa, terutama kemampuan membaca pada anak

cerebral palsy

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini tidak terlalu luas, maka penulis membatasi masalah

pada :

1. Subyek pada penelitian ini adalah Anak Cerebral Palsy yang duduk di bangku

SD kelas 1 D1

Page 20: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

2. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Glenn Doman

dalam bentuk flashcard, yaitu kata yang ditulis pada karton putih dengan

ukuran T: 21.5 cm dan L: 30 cm, huruf ditulis dengan warna merah dan

menggunakan huruf kecil, bukan kapital. Disebut flashcard karena kata ini

diperlihatkan kepada anak dengan cepat dan bergantian, yaitu dua detik tiap

kata.

3. Flashcard yang digunakan berjumlah 15 kata, yang dibagi dalam 3 seri, yaitu

seri hewan, buah-buahan, dan warna

4. Penelitian lebih difokuskan pada tahap pengenalan kata dan membaca

5. Tempat penelitian dilakukan di SLB-D YPAC Surakarta

D. Perumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah, “apakah metode Glenn

Doman dalam bentuk flashcard efektif dalam meningkatkan kemampuan

membaca anak cerebral palsy di SLB D YPAC Surakarta tahun ajaran

2009/2010?”

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektifitas penggunaan metode

Glenn Doman dalam bentuk flashcard dalam meningkatkan kemampuan membaca

anak cerebral palsy di SLB D YPAC Surakarta tahun ajaran 2009/2010

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan keilmuan

dalam bidang Pendidikan Luar Biasa khususnya dan menambah pengetahuan serta

wawasan dalam Ilmu Pendidikan pada umumnya.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat kepada :

a. Peneliti.

Penelitian ini akan memperluas cakrawala pemikiran dan pengalaman

penulis di bidang Pendidikan Luar Biasa untuk lebih jeli dalam menganalisa

Page 21: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

setiap peluang yang ada untuk kemudian dijadikan wahana untuk meningkatkan

mutu pendidikan, khususnya pada peran metode Glenn Doman dalam bentuk

flashcard terhadap kemampuan membaca anak cerebral palsy

b. Guru Kelas

Banyak informasi yang telah dikumpulkan selama proses penelitian ini,

yang dapat dimanfaatkan oleh guru kelas agar dapat memahami, mempelajari dan

menerapkan metode Glenn Doman untuk mengajari para siswa membaca dengan

menggunakan metode tersebut.

c. Pihak Lain yang Berkepentingan

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi

penelitian lain yang ada relevansinya dengan penelitian ini dan sebagai tambahan

informasi yang riil bagi masyarakat untuk dapat mengatasi dan

menangani dengan mengajari membaca menggunakan metode Glenn Doman

pada anak cerebral palsy

Page 22: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan Anak Cerebral Palsy

a. Pengertian Anak Cerebral Palsy

Seorang dokter bedah berkebangsaan Inggris bernama William Little

pertama kali mendeskripsikan satu penyakit, dimana penyakit tersebut sangat

membingungkan karena menyerang anak-anak usia pertama, sehingga

menyebabkan kekakuan otot tungkai dengan lengan. Anak-anak tersebut

mengalami kesulitan memegang objek, merangkak dan berjalan. Penderita

tersebut semakin bertambah usia semakin memburuk, dimana saat ini disebut

sebagai gangguan cerebral palsy.

Seperti dikemukakan Winthrop Phelp dalam Ahmad Toha Muslim dan

M. Sugiarmin (1996: 68), “cerebral palsy adalah suatu kelainan pada gerak tubuh

yang ada hubungannya dengan kerusakan otak yang menetap. Akibatnya otak

tidak berkembang, tetapi bukan penyakit yang progresif”.

“Cerebral palsy merupakan salah satu bentuk ‘brain injury’ yaitu suatu

kondisi yang mempengaruhi pengendalian sistim motorik sebagai akibat lesi

dalam otak”. R.S. Illingworth dalam Sutjihati Somantri (1996: 99).

Yulianto (2006) dalam Salim (2006: 178) mengatakan bahwa :

Dari sisi istilah, yang dimaksud cerebral palsy adalah mereka yang mengalami kelainan fungsi dan anggota gerak tubuh yang disebabkan oleh kerusakan otak. Tidak semua bagian otak mengalami kerusakan, tetapi hanya bagian otak yang mengontrol gerakan. Kerusakannya bersifat menetap dan tidak dapat diperbaiki. Penyandang cacat jenis cerebral palsy termasuk kelompok kelainan yang tidak ganas (nonprogressive) akibat malfungsi pusat motor dan saluran-saluran otak yang ditandai dengan adanya gangguan distribusi postural tonus, baik yang berupa tonus kurang ( di bawah normal), tonus berlebihan (di atas normal) dan tonus postural mengalami fluktasi. Akibat ketidaknormalan tonus postural tersebut, penderita akan mengalami gangguan gerak sehingga aktivitas terbatas serta timbul kecacatan sekunder yang pada akhirnya akan menghambat tumbuh kembang anak secara keseluruhan.

Page 23: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

Dalam buku Apa Yang Dapat Dilakukan Pada Anak Anda Yang Cedera

Otak yang ditulis Glenn Doman dalam tulisan Nurudin Jauhari pada http://cidera

otak.blog.friendster.-com//2008/06/stroke-pada-bayi//antara lain:, definisi anak

cedera otak adalah “setiap anak yang mengalami sesuatu yang mencederai

otaknya”. Sesuatu ini dapat terjadi kapan pun, mulai ketika anak masih ada dalam

kandungan, selama proses kelahiran, setelah dilahirkan, hingga anak cukup besar.

Dari beberapa pandangan mengenai pengertian cerebral palsy, dapat

disimpulkan bahwa cerebral palsy adalah suatu keadaan dimana penderitanya

mengalami berbagai masalah perkembangan khususnya motorik, karena sebab-

sebab yang terjadi di otak, yang bisa diperoleh dari sejak dalam kandungan, saat

kelahiran maupun setelah kelahiran.

b. Sebab-sebab Terjadinya Cerebral Palsy

Perkembangan otak seorang anak ditentukan oleh faktor genetik

(keturunan) dan sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Perkembangan ini terjadi

sejak anak masih dalam kandungan dan berlanjut sampai beberapa tahun setelah

kelahiran anak.

Seorang peneliti, Bernard Devlin, dalam

http://www.beritaindonesia.co.id/cms/component/content/article/24?ed=2,

mengatakan “faktor genetik memiliki peran 48 persen dalam membentuk IQ anak,

selebihnya dipengaruhi oleh zat gizi dan stimulasi”. Pertumbuhan otak

berlangsung pesat, berbeda pada setiap anak, tergantung nutrisi yang dikonsumsi

dan stimulasi yang diberikan terutama pada masa emas (golden age) 0-3 tahun.

Dalam masa perkembangan ini kemungkinan dapat muncul gangguan-

gangguan yang dapat terjadi pada fase perkembangan, yaitu fase pre natal (dalam

kandungan), fase natal (pada saat kelahiran), dan fase post natal (setelah

kelahiran).

1) Pre Natal (dalam Kandungan)

Masa pre natal adalah masa pada saat dalam kandungan. Dalam masa ini

bisa terjadi beberapa gangguan atau masalah yang dapat mengakibatkan

kerusakan otak terhadap janin. Masalah ini bisa terjadi pada saat pembuahan

Page 24: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

bergabung dan sebelum bayi dikandung sehingga menghasilkan keadaan yang

tidak normal yang berhubungan langsung dengan kerusakan jaringan syaraf.

Adapun faktor-faktornya menurut Nurudin Jauhari dalam http://cidera

otak.blog.friendster.-com//2008/06/stroke-pada-bayi//antara lain:

a) Ibu Menderita Penyakit /Infeksi Ini merupakan bawaan lahir, gangguan pada bayi mungkin muncul di

awal kehamilan yaitu masa-masa penentu bagi pertumbuhan dan pembentukan tubuh janin. Misalnya seorang ibu terserang infeksi Rubella, toksoplasma, atau sitomegalo yaitu virus yang bisa terjadi di USIA kehamilan trimester pertama, gangguan juga bisa muncul saat kehamilan memasuki USIA trimester ketiga. Penyebab lain, ibu menderita penyakit berat seperti tifus, kolera, malaria kronis, sifilis, TBC, dan yang lainya yang dapat mempengaruhi janin. Infeksi-infeksi ini mengganggu perkembangan jaringan otak sehingga menimbulkan kerusakan jaringan otak pada anak. b) Perilaku Ibu

Ibu yang mengkonsumsi obat-obatan, merokok, minum-minuman keras, begitu juga dengan ibu yang mengalami depresi dan tekanan darah tinggi. Semua ini bisa merusak janin, baik fisik maupun mental. c) Masalah Gizi

Ini berkaitan dengan masalah sosial ekonomi. Ibu yang tinggal dengan kondisi ekonomi yang kurang mampu sementara anaknya banyak, otomatis asupan gizinya pun kurang. Masalah gizi ini akan terbawa sampai anaknya lahir. Ibu yang menderita kekurangan gizi akan berpengaruh pada pembentukan dan perkembangan otak janinnya (dapat menyebabkan kerusakan jaringan di otak).

Menurut Ahmad Toha Muslim dan M. Sugiarmin (1996: 70), faktor

penyebab cerebral palsy yang terjadi pada saat masa kehamilan (pre natal) antara

lain :

a) Faktor Makanan Komposisi makanan ibu yang mengandung kurang zat nutrisinya atau

mengandung zat beracun khusus akan berpengaruh buruk pada janin. Derajat pengaruh buruk ini tergantung periode pre natal, misalnya kekurangan vitamin trimester pertama, yaitu : pada periode periode pembentukan organ otak, akan menyebabkan kegagalan pembentukan otak secara sempurna, sehingga terjadi kelainan pada susunan saraf pusat di otak janin b) Faktor Bahan Kimia dan Fisika

Diketahui bahwa Methyl mercury (air raksa) dapat menyebabkan gangguan kecerdasan pada bayi yang baru dilahirkan oleh ibu yang memakan makanan yang tercemar methyl mercury dalam kadar banyak c) Faktor Penyakit Infeksi

Page 25: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

Infeksi pada masa kehamilan dapat menyebabkan gangguan otak. Adapun beberapa jenis infeksi tersebut antara lain : (1) Infeksi virus (2) Bakteri Siphilis (3) Parasit d) Gangguan Lingkungan Masa Kandungan

Beberapa gangguan yang dapat terjadi antara lain : (1) Adanya radiasi yang lebih dari batas normal (2) Adanya pembebanan fisik karena pengobatan tertentu (3) Adanya penyakit penyerta pada ibu yang tidak memperoleh pengobatan secara memadai, sehingga mengakibatkan terganggunya janin

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa cerebral palsy dapat

terjadi karena adanya gangguan ketika dalam masa kandungan (pre natal).

Gangguan ini dapat berupa malnutrisi, infeksi, faktor bahan kimia dan fisika,

perilaku ibu dan gangguan lingkungan kehamilan, yang kesemuanya dapat

berpengaruh langsung terhadap gangguan perkembangan janin, terutama otaknya

2) Natal (Saat Kelahiran)

Yang dimaksud dengan natal (saat kelahiran) adalah masa saat bayi

dilahirkan. Masa ini bisa berlangsung sebentar atau lama, tergantung dari derajat

kesulitan pada saat proses persalinannya. Dalam masa ini bisa terjadi resiko yang

dapat mengakibatkan kerusakan pada otak bayi. Sebab-sebab yang dapat terjadi

pada masa ini menurut beberapa buku sumber yang penulis baca antara lain:

a) Terkena Infeksi dari Mulut Rahim Ibu

Ini cukup sering mengakibatkan ketidaknormalan bayi karena terjadi

gangguan pada proses persalinan, jalan lahir kotor dan banyak kuman. Menurut

Nurudin Jauhari (http://cidera.-otak.blog.friendster.com/2008/06/stroke-pada-

bayi/) “jika ibu mempunyai infeksi TORCH, misal, bayi bisa terkena infeksi jalan

lahir tersebut”

b) Kelahiran yang Sulit

Pemakaian alat bantu seperti vakum saat proses persalinan tak bermasalah,

yang bisa mengganggu bayi adalah lamanya dijalan lahir karena berbagai

penyebab, kepala bayi lebih besar dari panggul ibu, atau ada lilitan tali pusat

sehingga tertarik tak mau keluar atau ibu tidak kuat menahannya. Keadaan ini

Page 26: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

dapat menyebabkan bayi mengalami kekurangan zat asam (oksigen).

“Kekurangan oksigen menyebabkan terganggunya sistem metabolisme dalam otak

bayi. Akibatnya jaringan syaraf pusat mengalami kerusakan” Musjafak Assjari

(1995: 99).

d) Asfiksia

“Yaitu suatu keadaan dimana bayi lahir tak bernafas, bisa karena paru-paru

penuh cairan atau karena ibu mendapatkan anestesi (obat bius) terlalu banyak”

(Nurudin Jauhari, dalam http://cidera otak.blog.friendster.com/2008/06/stroke-

pada-bayi/). Menurut Musjafak Assjari (1995: 99) “ibu yang melahirkan karena

operasi dan menggunakan anestesi yang melebihi dosis dapat mempengaruhi

sistem persyarafan otak bayi sehingga otak mengalami kelainan struktur atau

fungsinya”.

e) Bayi Lahir Prematur

Yaitu bayi yang lahir belum waktunya. Bayi seperti ini menurut Nurudin

Jauhari, dalam (http://cidera-otak.blog.friendster.com/2008/06/stroke-pada-bayi/)

“termasuk bayi beresiko tinggi mengalami gangguan karena lahir belum waktunya

atau kurang dari 32 minggu. Kemungkinan jaringan organ tubuh dan jaringan

otaknya belum sempurna”. Menurut Ahmad Toha Muslim dan M. Sugiarmin

(1996: 72) “umumnya bayi prematur akan mengalami kesulitan pertumbuhan dan

perkembangan, dan mudah terserang penyakit yang dapat mengganggu

perkembangan otak”. Seperti yang telah dikatakan oleh Nurudin Jauhari, bahwa

terganggunya perkembagan otak ini bisa disebabkan karena belum berfungsinya

organ-organ tubuh secara sempurna.

f) Berat Lahir Rendah

“Selain bobotnya rendah, bayi kekurangan nutrisi. Meski lahir cukup

bulan tetapi bobotnya kurang dari 2.500 gram, ini bisa terjadi karena ibu

kekurangan gizi pada saat hamil” Nurudin Jauhari, dalam (http://cidera-

otak.blog.friendster.com/2008/06/stroke-pada-bayi/)

Page 27: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

h) Bayi Kuning

“Yaitu kelebihan bilirubin dalam darah sehingga kelihatan kuning. Kadar

bilirubin yang berlebihan dalam darah dapat menimbulkan gangguan

perkembangan otak” Ahmad Toha Muslim dan M. Sugiarmin (1996: 72)

Sedangkan menurut Nurudin Jauhari, dalam (http://cidera-

otak.blog.friendster.com/2008/06/stroke-pada-bayi/)

Merupakan keadaan bayi mengalami kuning yang berbahaya, misalnya karena kelahiran inkompatibilitas golongan darah yaitu, ibu bergolongan darah O sedangkan bayinya A atau B. Selain itu bayi yang mengalami hiperbilirubenimia atau kuning yang tinggi, lebih dari 20mg/dl hinggga bilirubin besarnya melekat di jaringan otak terganggu, oleh sebab itu bayi kuning harus segera mendapatkan penanganan yang tepat pada minggu-minggu pertama kejadian.

Umumnya banyak anggapan bahwa “menjemur bayi” adalah tindakan

pertolongan dan penyembuhan bagi bayi dengan penyakit kuning. Namun hal ini

tidak cukup dibenarkan terutama bagi bayi dengar kadar bilirubin yang sangat

tinggi.

Dari pendapat di atas, penulis dapat memberi kesimpulan bahwa

penyebab cerebral palsy dapat terjadi pada saat masa kelahiran yang bisa

disebabkan karena penggunaan alat bantu kelahiran (tang) yang penggunaannya

kurang tepat, kekurangan oksigen pada saat lahir, prematuritas, berat bayi rendah

(kurang dari 2,5 kg), dan hyperbilirubin atau yang kita kenal dengan sebutan bayi

kuning.

3) Post Natal (Setelah Kelahiran)

Yang dimaksud dengan masa setelah kelahiran adalah masa dari saat

bayi dilhirkan sampai waktu yang tidak tertentu. Angka kejadian biasanya paling

rentan terjadi di usia-usia 0-3 tahun. Menurut Nurudin Jauhari (http://cidera-

otak.blog.friendster.com/2008/06/stroke-pada-bayi/) terdapat penyebab-penyabab

cerebral palsy pada masa ini antara lain:

a) Infeksi Pada Selaput Otak Atau Pada Jaringan Otak Umumnya bayi usia muda sangat rentan dengan penyakit, misalnya

meningitis dan ensepalitis pada usia setahun pertama. Ada kemungkinan penyakit tersebut menyerang selaput otak bayi sehingga menimbulkan gangguan pada perkembangan otaknya. Bila infeksinya terjadi di bawah tiga

Page 28: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

tahun umumnya akan mengakibatkan cerebral palsy, sebab pada waktu itu otak sedang dalam perkembangan menuju sempurna. Jadi anak yang terkena infeksi meningitis (radang selaput otak) diusia 5 tahun dan menjadi lumpuh, ia tidak disebut cerebral palsy melainkan komplikasi meningitis. b) Kejang/Stuip

Dapat terjadi karena bayi terkena penyakit dan suhu tubuhnya tinggi kemudian timbul kejang. Kejang dapat pula karena infeksi yang dialami si anak. Atau mungkin juga anak menderita epilepsi. c) Karena Trauma/ Benturan

Bayi yang sering mengalami jatuh dan menimbulkan luka di kepala, apalagi luka dibagian dalam kepala atau pendarahan di otak, dapat menyebabkan kerusakan jaringan otaknya. Kerusakan tergantung dari hebat atau tidaknya benturan. Akibatnya, sebagian kecil jaringan otak rusak. Memang tidak bisa di lihat secara pasti seberapa besar kerusakan otak yang terjadi.

Pendapat yang hampir sama juga dikemukan oleh Ahmad Toha Muslim

dan M. Sugiarmin (1996: 73), bahwa sebab-sebab cerebral palsy pada masa

setelah kelahiran dapat berupa :

a) Kecelakaan yang dapat secara langsung merusak otak bayi misalnya jatuh atau terkena pukulan pada kepala bayi b) Penyakit infeksi (peradangan) yang menyerang otak yaitu enchopalitis dan meningitis c) Penyakit-penyakit lain yang menyerang bayi atau anak yang dapat juga mengakibatkan kerusakan otak.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penyebab cerebral palsy

pada saat setelah kelahiran antara lain dapat disebabkan karena adanya trauma

pada kepala bayi (jatuh atau terkena pukul), radang pada otak dan selaput otak,

penyakit lain yang dapat memicu terjadinya kerusakan pada otak (misalnya kejang

akibat suhu tubuh bayi yang terlalu tinggi).

c. Tanda – tanda dan Gejala Cerebral Palsy

Menurut Nurudin Jauhari (http://cideraotak.blog.friendster.com-

/2008/06/-masalah-utama-gangguan-cerebral-palsy/) tanda-tanda yang bisa

dikenali bahwa seorang anak mengalami cerebral palsy antara lain :

1) Gejala Awal Pada umumnya cerebral palsy dapat telihat pada usia kurang dari 3

tahun, dan dapat dicurigai pada kemampuan perkembangan motorik tidak

Page 29: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

normal. Bayi yang mengalami cerebral palsy akan terlihat keterlambatan perkembangan, misalnya tengkurap, duduk dan sebagainya. Ada sebagian yang mengalami abnormalitas tonus otot. Karena penurunan tonus otot, bayi akan terlihat lemas dan kaku. Ada juga bayi pada periode awal tampak hipotonia dan selanjutnya berkembang menjadi hipertonia setelah 2-3 bulan pertama. Sehingga kemungkinan anak cerebral palsy menunjukkan postur abnormal pada satu sisi tubuh. 2) Pemeriksaan Fisik

Dalam hal ini penderita cerebral palsy melakukan pemeriksaan kemampuan motorik bayi dan melihat kembali riwayat medis mulai dari riwayat kehamilan, persalinan dan kesehatan bayi. Perlu juga dilakukan pemeriksaan refleks dan mengukur perkembangan lingkar kepala anak (Capute Aj, 1996). Refleks ialah gerakan tubuh secara otomatisasi bereaksi sebagai respon terhadap stimulus spesifik. 3) Pemeriksaan Neuroradiologik

Pemeriksaan khusus neuroradiologik untuk mencari kemungkinan penyebab cerebral palsy perlu dikerjakan, salah satu pemeriksaan yaitu dengan melakukan CT- Scan kepala, CT-Scan kepala yaitu pemeriksaan imaging untuk mengetahui struktur jaringan otak selain itu juga dapat menjabarkan area otak yang kurang berkembang, kista abnormal ataupun kelainan lainnya. MRI merupakan tehnik imaging yang canggih, dimana menghasilkan gambar yang lebih baik dalam hal struktur atau area abnormal dengan lokasi dekat dengan tulang. Neuroimaging direkomendasikan dalam evaluasi anak cerebral palsy jika etiologi tidak dapat ditemukan.

Gejala cerebral palsy biasanya tergantung dari jenisnya. Ada bermacam-

macam cerebral palsy dengan memanifestasi yang berlainan. Sebab, sangat

tergantung pada keruskan otaknya. Jenis cerebral palsy ini menurut beberapa

sumber buku yang penulis baca antara lain:

1) Spastik

Spastik adalah suatu keadaan dimana penderitanya mengalami kejang

dan sulit untuk menggerakan alat geraknya. Menurut Nurudin Jauhari

(http://cidera-otak.blog.friendster.com/2008/06/stroke-pada-bayi/) “jenis ini

paling banyak sekitar 75 pasien. Kerusakan terjadi di traktus kortikospinalis

(daerah dikorteks), anak mengalami kelumpuhan yang kaku, refleksnya

menggigil, misal, refleks moro (salah satu refleks bayi) yang sering terjadi, baik

dirangsang ataupun tidak”. “Anak dengan jenis ini kesulitan dalam menggunakan

otot-otot untuk bergerak. Hal ini disebabkan karena ada kekejangan pada otot,

Page 30: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

akibatnya gerakan tubuh terbatas dan lambat” Ahmad Toha Muslim dan M.

Sugiarmin (1996: 75).

Nurudin Jauhari membagi spastik menjadi beberapa tipe yaitu :

a) Quadriplegia Kelumpuhan pada keempat gerakan anggota geraknya. Dua Kaki dan dua tangan lumpuh.

b) Diplegia Kelumpuhan dua anggota gerak yang berhubungan. Biasanya kedua gerak anggota bawah, misalnya, tungkai bawah, tapi dapat pula kedua anggota gerak atas.

c) Monoplegia Kelumpuhan empat anggota gerak, tapi salah satu anggota gerak lebih hebat dari sebelumnya.

d) Hemiplegia Kelumpuhan pada satu sisi tubuh dan anggota gerak yang dibatasi oleh garis tengah yang didepan atau dibelakang, misalnya tangan kiri, kaki kiri. pergerakan anggota gerak berkurang, fleksi (menekuk) lengan pada siku, lengan tetap mengepal.

2) Koreo-Atentoid

Keadaan ini disebabkan karena adanya kerusakan yang terjadi di ganglia

basalis (daerah yang mengatur gerakan) sehingga praktis dapat menyebabkan

kelaianan pada pergerakan alat geraknya. Menurut Nurudin Jauhari (http://cidera-

otak.blog.friendster.com/2008/06/stroke-pada-bayi/) “dikenal juga dengan istilah

cerebral palsy diskrinetik atau gerak, jadi tangan anak atau terkadang kakinya

bergerak melengkung-lengkung, sikapnya abnormal dan gerakanya infolumenter

dengan sendirinya”. Pendapat ini diperjelas oleh Ahmad Toha Muslim dan M.

Sugiarmin (1996: 75) bahwa “refleks neonatal-nya menetap. Biasanya ditandai

dengan gerakan yang tetap, tidak terkoordinir pada anggota gerak. Gerakan ini

tidak hanya pada tangan dan kaki, tetapi juga pada mata, lidah, bibir, dan bagian

tubuh lainnya”.

3) Aktaksik

Aktasik atau ataksia adalah gangguan koordinasi dan keseimbangan,

dimana daerah yang diserangnya adalah bagian cerebrum (otak kecil). “Gangguan

kordinasi, gerakannya melengkung juga, tetapi biasanya gangguan ditulang

belakangnya: lehernya kaku dan tampak melengkung. Ganguan ini biasanya

Page 31: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

menunjukkan perkembangan motorik yang terlambat sehingga kehilangan

keseimbangan” Nurudin Jauhari (http://cidera-

otak.blog.friendster.com/2008/06/stroke-pada-bayi/).

4) Distonia

Ada yang ototnya kaku dan ada juga yang lemas seperti sebongkoh

daging. kerusakan otaknya terdapat dibagian korteks, (bagian lapisan luar otak)

dan di ganglia basalis.

5) Balismus

Ada gerakan yang tidak terkordinasi atau involumenter, kadang juga

melengkung-lengkung. kerusakanya di ganglia basalis.

6) Jenis Rigid

“Pada jenis ini ditandai dengan adanya otot yang sangat kaku, demikian

juga gerakannya. Otot tegang di seluruh tubuh, cenderung menyerupai robot saat

berjalan, tertahan-tahan dan kaku” Ahmad Toha Muslim dan M. Sugiarmin (1996:

75).

7) Jenis Tremor

“Pada jenis ini ditandai dengan gerakan kecil-kecil tanpa disadari,

dengan irama tetap, lebih mirip dengan getaran” Ahmad Toha Muslim dan M.

Sugiarmin (1996: 75).

8) Campuran

Merupakan jenis cerebral palsy dengan semua gabungan jenis di atas.

Kerusakanya bisa terjadi di daerah otak mana saja.

Dari jenis-jenis cerebral palsy di atas, Ahmad Toha Muslim dan M.

Sugiarmin (1996: 77) menguraikan secara singkat mengenai berbagai gejala yang

biasa terjadi pada anak cerebral palsy, antara lain :

(1) Kelumpuhan yang dapat berbentuk ringan atau berat, berbentuk hempiplegia, quadriplegia, diplegia, monoplegia, triplegia. Kelumpuhan ini mungkin bersifat spastis, fleksid atau campuran (2) Gerakan involunter, yang dapat berbentuk atetosis, chorea-atetosis, tremor, dengan tonus yang bersifat spastis, fleksid, rigid dan campuran (3) Ataxia yaitu gangguan koordinasi yang timbul oleh karena kerusakan cerebellum (4) Kejang-kejang yang dapat bersifat umum atau local (setempat)

Page 32: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

(5) Gangguan perkembangan mental (6) Mungkin juga ditemukan gangguan penglihatan, misalnya hemi anopsia, strabismus, kelaianan refraksi bola mata, gangguan pendengaran, gangguan bicara, gangguan sensibilitas (rasa)

Selanjutnya, A. Salim (2006: 193) melengkapi pendapat Ahmad Toha

Muslim dan M. Sugiarmin di atas dengan menambahkan empat gejala lainnya,

yaitu :

(1) Gangguan komunikasi

(2) Serangan epilepsi, kejang sering terjadi pada anak-anak cerebral palsy

(3) Adanya perilaku gelisah

(4) Adanya refleks-refleks yang abnormal

Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa gejala yang ditimbulkan

anak cerebral palsy sangat tergantung dari daerah otak yang diserang, serta berat

atau ringannya kerusakan yang terjadi. Jenis cerebral palsy itu sendiri pada

umumnya dapat dibagi menjadi delapan kategori antara lain: spastik, atetoid,

aktasik/ataksia, distonia, balismus, rigid, tremor, dan campuran. Dari beberapa

jenis cerebral palsy di atas dapat menunjukan gejala yang sesuai dengan

karakteristiknya. Adapun gejala yang biasa ditunjukan yaitu adanya kelumpuhan,

gerakan yang involunter, kejang, gangguan mental, gangguan komunikasi,

gangguan penglihatan, dan adanya refleks yang abnormal.

d. Kebutuhan Anak Cerebral Palsy

Untuk menentukan penanganan yang tepat, sebaiknya perlu diperhatikan

seberapa jauh keberhasilan itu dapat tercapai, oleh karena itu penting untuk

menentukan derajat kemampuan setiap anak, dari segi berat-ringannya gangguan.

Menurut A. Salim (1996: 136-139) kebutuhan perlakuan bagi anak

cerebral palsy secara umum dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu :

1) Kebutuhan Pelayanan Medik Permasalahan anak cerebral palsy di bidang medik yang menonjol

adalah adanya permasalahan yang berkaitan dengan syaraf, otot dan permasalahan yang berkaitan dengan sendi. Dengan adanya permasalahan-permasalahan itu, maka anak cerebral palsy membutuhkan pelayanan medik, baik yang pelaksanaannya secara konservatif maupun melalui tindakan operasi.

Page 33: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

2) Kebutuhan Pelayanan Rehabilitasi Kebutuhan pelayanan rehabilitasi dimaksudkan untuk memperbaiki

kembali serta mengembangkan kemampuan fisik dan mental anak, sehingga anak dapat mengatasi masalah yang timbul sebagai konsekuensi dari kelainannya. Pelaksanaan program rehabilitasi bagi anak cerebral palsy memang termasuk yang sangat rumit bila dibandingkan dengan penyandang kelainan jenis lain, karena kelinan anak cerebral palsy kebanyakan bersifat ganda. Hal ini karena kelainan yang disandang memiliki dampak primer yang bervariasi. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan rehabilitasi memerlukan keterlibatan berbagai ahli dari berbagai disiplin yang bekerja secara kooperatif sesuai dengan kewenangan masing-masing. 3) Kebutuhan Pelayanan Pendidikan Khusus

Kelainan cerebral palsy mengakibatkan perlunya pelayanan pendidikan yang bersifat khusus, baik pendidikan akademis maupun pendidikan keterampilan. Anak cerebral palsy yang tergolong berat, pelayanan yang mereka butuhkan adalah perawatan sepanjang hari, latihan ADL, dan latihan keterampilan sederhana dan praktis. Selanjutnya bagi anak yang memiliki kebutuhan pendidikan khusus adalah bagi mereka yang memiliki kadar kecerdasan sedikit di bawah normal, normal dan diatas normal. Bagi anak cerebral palsy kelompok inipun, pelayanan pendidikan membutuhkan perlakuan-perlakuan khusus, berupa bimbingan-bimbingan khusus dan atau peralatan dan kegiatan tertentu yang memiliki makna terapi.

Pendapat di atas semakin diperkuat dengan adanya pendapat A. Salim

(2006: 197) yang merupakan pelengkap dari tulisannya terdahulu. Adapun

kebutuhan-kebutuhan tersebut antara lain :

1) Kebutuhan Pengembangan Kemampuan Mobilisasi Pengembangan mobilisasi secara umum diarahkan untuk mengembangkan koordinasi gerak dan melatih gerak fungsional 2) Kebutuhan Pengembangan Kemampuan ADL Aktivitas latihan diarahkan untuk menguatkan otot, mencegah kontraktur, deformitas sendi, mengembangkan koordinasi sensomotorik serta melatih gerakan fungsional dalam ADL, baik dengan maupun tanpa alat Bantu 3) Pengembangan Kemampuan Komunikasi Pengembangan kemampuan komunikasi dilakukan oleh ahli terapi bicara, bekerjasama dengan ahli lain yang relevan dengan kebutuhan 4) Kebutuhan Bimbingan Sosial Psikologis Dilakukan oleh psikolog, bekerjasama dengan pekerja social, guru dan orangtua 5) Kebutuhan Pendidikan Baik di sekolah biasa maupun di sekolah khusus, sesuai dengan berat ringannya hambatan masing-masing anak untuk mengikuti program pendidikan

Page 34: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa penanganan

terhadap anak cerebral palsy merupakan keterpaduan dalam satu koordinasi

pelayanan medis, sosial, pendidikan, dan latihan keterampilan untuk membantu

anak cerebral palsy dalam mencapai kemampuan semaksimal mungkin.

f. Masalah dan Hambatan Anak Cerebral Palsy dalam Mengikuti

Pendidikan

Masalah pendidikan dirasakan sangat berat bagi anak cerebral palsy.

Selain keadaan kemampuan fungsi fisik yang terbatas juga secara umum anak

cerebral palsy mengalami gangguan kecerdasan. Kadang-kadang diantaranya

gangguan panca indera.

Hambatan anak cerebral palsy dalam mengikuti pendidikan antara lain :

1) Anak cerebral palsy umumnya mempunyai daya konsentrasi yang

rendah sehingga menyulitkannya untuk memusatkan perhatian, termasuk

usahanya untuk menterjemahkan simbol-simbol, seperti dalam aktivitas membaca.

2) Anak cerebral palsy umumnya mengalami gangguan pada

kemampuan bicaranya sehingga mereka mengalami hambatan berkomunikasi

dengan orang lain, termasuk dengan guru dan teman-teman sekelasnya.

3) Anak cerebral palsy yang mengalami kelumpuhan atau kelayuhan

alat gerak bawah (kaki), akan kesulitan untuk berjalan sehingga mengganggu

kemampuan mobilisasi mereka. Sedangkan di kelas, jarak antar bangku sangat

sempit. Hal ini mengakibatkan aktivitas mobilisasi mereka di kelas menjadi

terhambat.

Adapun beberapa gangguan yang dapat menyebabkan hambatan anak

cerebral palsy dalam pendidikan menurut Musjafak Assjari (1995: 110) antara

laian :

1) Gangguan Motorik 2) Gangguan Sensoris 3) Tingkat kecerdasan 4) Kemampuan Persepsi 5) Kemampuan Kognisi 6) Kemampuan Berbicara 7) Simbolisasi

Page 35: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

8) Emosi dan penyesuaian sosial

Permasalahan anak cerebral palsy tidak hanya berhenti pada masalah

pendidikannya saja, tetapi berdampak pada berbagai aspek kehidupannya, seperti

sosial, emosi dan psikologisnya. Hal ini dapat dimaklumi, karena anak cerebral

palsy memiliki banyak masalah utama yang pada akhirnya menyebabkan

hambatan-hanbatan di atas. Adapun Masalah utama anak cerebral palsy menurut

Nurudin Jauhari, dalam http://cideraotak.blog.friendster.com/2008/06/masalah-

utama-gangguan-cerebral-palsy/ , yaitu :

1) Kelemahan Dalam Mengendalikan Otot Tenggorokan, Mulut dan Lidah Kondisi ini akan menyebabkan anak tampak selalu berliur. Air liur dapat

menyebabkan iritasi berat kulit dn menyebabkan seseorang sulit diterima dalam kehidupan sosial dan pada akhirnya menyebabkan anak akan tersolir dalam kehidupan kelompoknya. Terdapat sejumlah terapi untuk mengatasi drooling selama bertahun-tahun, tetapi tidak ada satu pun yang berhasil. Begitu pun dengan menggunakan obat (antikholinergik) dapat menurunkan aliran saliva tetapi terdapat efek samping yang begitu perlu diperhatikan yaitu mulut kering dan digesti yang buruk. Ada cara dengan pembadahan pun akan mengakibatkan komplikasi, termasuk memburuknya masalah menelan. 2) Kesulitan Makan dan Menelan

Keadaan ini dipicu oleh masalah motorik pada mulut dan dapat menyebabkan gangguan nutrisi yang berat. Nutrisi yang buruk akan membuat seseorang rentan terhadap infeksi dan menyebabkan gagal tumbuh. Agar menelan lebih mudah, maka disarankan untuk membuat makanan semisolid (sayur-mayur, buah-buahan yang dihancurkan). Tidak jarang anak yang mengalami gangguan menelan berat dan malnutrisi, disarankan untuk menggunakan selang makanan. Ini digunakan untuk memasukan makanan dan nutrien ke saluran makanan, dalam hal ini dokter bedah akan meletakkan selang langsung pada lambung. 3) Inkontinentia Urine

Ini merupakan komplikasi yang sering terjadi. Inkontinentia urine disebabkan karena gangguan cerebral palsy kesulitan mengendalikan otot yang selalu terjaga supaya kandung kemih selalu tertutup. Ini dapat berupa enuresis, dimana seseorang tidak dapat mengendalikan urinasi selama aktivitas fisik.

Terdapat beberapa kelainan fungsi pada anak cerebral palsy, yang bisa

berdampak pada keterbatasannya dalam mengikuti pendidikan. Kelainan ini

menurut Ahmad Toha Muslim dan M. Sugiarmin (1996: 78) antara lain:

Page 36: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

1) Kelainan fungsi Mobilisasi Kelainan fungsi mobilisasi dapat diakibatkan karena adanya kelumpuhan

anggota gerak tubuh, baik atas maupun bawah. Kelumpuhan anggota gerak bawah kemampuan anak untuk berguling, duduk dan berjalan mengalami hambatan. Kelumpuhan anggota gerak atas mengakibatkan kemampuan anak untuk meraih, menggengam, dan kemampuan lain yang berhubungan dengan fungsi tangan mengalami hambatan. 2) Kelainan Fungsi Komunikasi

Kelainan fungsi komunikasi dapat timbul karena adanya kelumpuhan pada otot-otot mulut, dan kelainan pada alat-alat bicara. Kelainan tersebut mengakibatkan kemampuan anak untuk berkomunikasi secara lisan mengalami hambatan. 3) Kelaianan fungsi Mental

Kelainan fungsi mental dapat terjadi terutama pada anak cerebral palsy dengan potensi mental normal. Karena ada hambatan fisik yang berhubungan dengan fungsi gerak serta perlakuan yang keliru, mengakibatkan anak yang sebenarnya cerdas akan tampak tidak dapat menampilkan kemampuan secara maksimal.

Dari beberapa pendapat di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa anak

cerebral palsy mempunyai beberapa jenis masalah dan hambatan yang pada

akhirnya berdampak pada keterbatasan kemampuannya dalam berbagai aspek

kehidupan terutama pendidikan. Masalah dan hambatan ini bisa terjadi karena

adanya kelainan fungsi mental, komunikasi, mobilisasi, dan kemampuan ADL

nya. Selain itu, gangguan simbolisasi akan menyebabkan anak cerebral palsy

kesulitan dalam menafsirkan simbol karena memerlukan konsentrasi secara

abstrak. Keadaan ini akan menyulitkan mereka ketika dihadapkan pada suatu

pelajaran yang membutuhkan peran indra penglihatan dan pendengaran,

khususnya membaca.

2. Tinjauan Kemampuan Membaca

a. Pengertian Kemampuan Membaca

Membaca merupakan suatu kegiatan untuk menafsirkan simbol-simbol

menjadi suatu padanan kata yang bermakna. Kegiatan ini sangat penting terutama

untuk mendapatkan informasi. Ada beberapa pendapat yang dikemukakan para

ahli mengenai pengertian membaca.

Page 37: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

Menurut Abd. Rachman H.A, dkk (1985: 12) “membaca adalah kegiatan

yang mewujudkan lahirnya komunikasi antara seseorang dan bahan-bahan bacaan

sebagai salah satu bentuk upaya penemuan kebutuhan dan tujuan tertentu”.

Pendapat lain juga dikemukakan oleh Akhmad S.H dan Yeti Mulyati

(1996) dalam Dwi Sunar Prasteyono (2008: 56) bahwa “membaca merupakan

kemampuan yang komplek dan kesatuan berbagai proses psikologis, sensoris,

motoris, dan perkembangan keterampilan”.

“Kemampuan membaca tidak hanya memungkinkan seseorang

meningkatkan keterampilan kerja dan penguasaan berbagai bidang akademik,

tetapi juga memungkinkan berpartisipasi dalam kehidupan sosial budaya, politik,

dan memenuhi kebutuhan emosional” (Mercer, 1979) dalam Mulyono

Abdurrahman (1999: 200).

Ketrampilan utama yang diperlukan dalam hal partisipasi dengan orang

lain adalah komunikasi. Menurut Dwi Sunar Prasetyono (2008: 57), “membaca

juga merupakan bagian dari proses komunikasi. Di dalam kata “membaca”

terdapat aktivitas atau proses penangkapan dan pemahaman sejumlah pesan

(informasi) dalam bentuk tulisan”.

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa membaca merupakan

kegiatan untuk memperoleh informasi dari bahan bacaan yang melibatkan

berbagai proses psikologis, sensoris, motoris, dan perkembangan ketrampilan

untuk menterjemahkan simbol-simbol menjadi informasi yang bermakna.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Membaca

Kemampuan membaca dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang

datang dari diri si pembaca itu sendiri (intrinsik) maupun dari luar (ekstrinsik).

Terdapat beberapa pendapat megenai apa saja faktor yang mempengaruhi

kemampuan membaca seseorang.

Dalam buku Preventing Reading Difficulties in Young Children dalam

Joko D. Muktino (2003: 11) “rendahnya kemampuan membaca bisa dikarenakan

oleh kurangnya akses pengalaman pra sekolah yang menstimulasi melek huruf

dan pengajaran membaca yang bagus dan koheren”.

Page 38: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

Buku tersebut juga menerangkan tiga faktor utama yang menghambat

seorang anak untuk mencapai tingkat membaca terampil, yaitu :

1) Kesulitan memahami dan menggunakan prinsip abjad-yang menjelaskan bahwa symbol-simbol tertulis mewakili kata-kata lisan dan kurangnya pemahaman arti kata

2) Kegagalan mentransfer keterampilan komprehensi bahasa lisan untuk membaca dan untuk mendapatkan strategi-strategi baru yang dibutuhkan untuk membaca

3) Tidak adanya motivasi awal untuk membaca atau kegagalan mengembangkan penghargaan terhadap pentingnya membaca

Joko D. Muktino (2003: 16) juga menambahkan bahwa

motivasi dan dorongan dalam membaca tidak jarang ditimbulkan oleh adanya kebiasaan dan contoh dari keluarga. Dalam keluargalah minat dan kebiasaan membaca mulai disulut. Jika dalam sebuah keluarga tidak terdapat teladan dalam kegiatan membaca dan mencintai buku, benih-benih kecintaan membaca dalam diri anak-anak sulit untuk tumbuh.

Sangat disayangkan jika karena keterbatasannya, anak cerebral palsy

dibiarkan kehilangan kesempatan untuk meyerap banyak informasi berharga dari

buku bacaan. Mungkin ada sebagian anggapan, bahwa mereka tidak mau belajar

membaca karena dianggap tidak mampu secara kasat mata, tetapi pada

kenyataannya banyak anak cerebral palsy yang mampu membaca, menulis dan

berhitung. Lalu apa yang menjadi masalahnya sekarang, ambisi guru dan orangtua

yang terlalu besar malah bukan menjadi solusi tepat, tetapi hendaknya pengajar,

baik itu guru, orangtua atau terapis harus bisa memandang bukan hanya dari

kacamata mereka, tetapi justru dari kacamata anak cerebral palsy itu sendiri.

Seperti pendapat yang dikemukakan LouAnne Johnson (2008: 269)

membaca sangat penting sehingga guru-guru harus mengetahui mengapa murid-murid tidak suka membaca jika harapan kita kelak mereka akan berhasil di sekolah dan dunia kerja. Tanpa kemampuan membaca yang baik, sekolah hanya akan menjadi usaha yang menyakitkan ; dan murid-murid tertinggal, gagal atau drop out. Sialnya, tingkatan kecerdasan tinggi dapat menyamarkan masalah membaca selama bertahun-tahun

Menurut Derek Wood, dkk ( 2005: 72-73) :

anak yang menghadapi keterlambatan kemampuan membaca mengalami kesulitan dalam mengartikan atau mengenali struktur kata-kata (misalnya, huruf atau suara yang seharusnya tidak diucapkan, sisipan, penggantian atau

Page 39: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

kebalikan) atau memahaminya (misalnya, memahami fakta-fakta dasar, gagasan utama, urutan kronologis, atau tema sebuah bacaan). Mereka juga mengalami kesulitan lain, seperti cepat melupakan apa yang telah dibacanya.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, banyak faktor yang dapat

mempengaruhi rendahnya kemampuan membaca anak, diantaranya anak kesulitan

untuk mengartikan simbol-simbol dalam tulisan, kurangnya motivasi pribadi dan

yang paling utama adalah kurangnya motivasi dari keluarga.

Jika seorang anak tidak mau belajar atau diajari membaca, hendaknya

tidak langsung mengklaim bahwa anak tersebut malas atau bodoh, tetapi terlebih

dahulu dicari penyebab utamanya. Bisa jadi, keengganan anak untuk membaca

dikarenakan faktor neurologist atau terlalu banyaknya tekanan dari luar.

c. Tujuan dan Manfaat Membaca

Membaca bukan hanya sekedar membaca, tetapi aktivitas ini mempunyai

tujuan, yaitu untuk mendapatkan sejumlah informasi baru. Di balik aktivitas,

terdapat tujuan yang lebih spesifik, yakni sebagai kesenangan, meningkatkan

pengetahuan, dan untuk dapat melakukan suatu pekerjaan. Berikut ini adalah

beberapa penjelasan dari tujuan aktivitas membaca yang dikemukakan oleh Dwi

Sunar Prasetyono (2008: 60) :

1) Membaca sebagai suatu kesenangan tidak melibatkan proses pemikiran yang rumit. Aktivitas ini biasanya dilakukan untuk mengisi waktu senggang. Aktivitas yang termasuk dalam kategori ini adalah membaca novel, surat kabar, majalah, atau komik

2) Membaca untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan, seperti membaca buku pelajaran atau buku ilmiah

3) Membaca untuk dapat melakukan suatu pekerjaan atau profesi. Misalnya, membaca buku keterampilan teknis yang praktis atau buku pengetahuan umum (ilmiah popular).

Pendapat lain juga disampaikan oleh Heilman (1967) dalam Abd.

Rachman H.A, dkk (1985: 9) mengenai tujuan dan manfaat dari aktivitas

membaca, antara lain :

1) Menambah atau memperkaya diri dengan berbagai informasi tentang topik yang menarik

2) Memahami dan menyadari kemajuan pribadinya sendiri

Page 40: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

3) Membenahi atau meningkatkan pemahamannya tentang masyarakat dan dunia atau tempat dihuninya

4) Memperluas cakrawala wawasan atau pandangan dengan jalan memahami orang lain dan bagan atau tempat-tempat lain

5) Memahami lebih cermat dan lebih mendalam tentang kehidupan pribadi orang-orang biasa atau pemimpin terkenal dengan jalan membaca biografinya

6) Menikmati dan ikut merasakan liku-liku pengalaman petualangan dan kisah percintaan orang lain.

Di samping membaca menjadi suatu keterampilan teknis, maka tujuan

membaca yang berkaitan dengan teknis membaca menurut Suwaryono

Wiryodijoyo (1989: 57) adalah :

1) Menangkap butir-butir yang penting dan organisasi keseluruhan sebuah tulisan

2) Mengetahui isi materi bahan bacaan dengan tepat 3) Memperkuat pemahaman dan membaca pikiran dengan menambah

kecepatan membaca 4) Mengerti dengan jelas untuk mengingat informasi dan menggunakannya

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas membaca bukan

sekedar kegiatan biasa, yang dilakuakan tanpa tujuan. Aktivitas ini mempunyai

tujuan yang sesuai dengan niat awal pembacanya, misalnya hanya sekedar

mencari kesenangan atau bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan. Dari sekian

banyak tujuan membaca, pada dasarnya tujuan yang paling utama adalah untuk

mendapatkan informasi mengenai suatu hal, baik itu berkaitan dengan kehidupan

sehari hari, atau menyangkut ilmu pengetahuan alam.

3. Tinjauan Media Flashcard

a. Pengertian Media Flashcards

Media flashcard mempunyai beberapa pengertian, tergantung dari

pendapat dan pemikiran setiap ahli dalam menentukan batasan mengenai

pengertian tersebut.

“Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan

pesan”. (Bovee, 1977) dalam Hujair (2009: 3). Y. Miarso dalam Hujair (2009: 3)

juga mengungkapkan bahwa “media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan

Page 41: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemajuan pembelajar sehingga

dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri pembelajar”.

Hujair (2009: 4) mengatakan “media adalah teknologi pembawa

informasi atau pesan instruksional”. Sementara itu Dewi Salma Prawiradilaga

(2008: 64) berpendapat bahwa “media pembelajaran adalah media yang dapat

menyampaikan pesan pembelajaran atau mengandung muatan untuk

membelajarkan seseorang”.

Hujair (2009: 38-39) juga mengklasifikasikan media pembelajaran

sebagai berikut :

1) Bahan yang mengutamakan kegiatan membaca atau dengan menggunakan simbol-simbol kata visual (bahan-bahan cetakan dan bacaan )

2) Alat-alat audio visual, alat-alat yang tergolong ke dalam kategori ini, yaitu : a) media proyeksi (overhead projector, slide, film, dan LCD) b) media non-proyeksi (papan tulis, poster, papan temple, kartun, papan

planel, komik, bagan diagram, gambar, grafik, dan lain-lain), dan c) benda tiga dimensi antara lain benda tiruan, diorama, boneka,

topeng, lembaran balik, peta, globe, pameran, dan museum sekolah 3) Media yang menggunakan teknik atau masinal, yaitu, slide, film strif,

film rekaman, radio, televise, video, VCD, laboratorium elektronik, internet dan sebagainya

4) Kumpulan benda-benda (material collection), yaitu berupa peninggalan sejarah, dokumentasi, perbankan, agama, kebudayaan, dan sebagainya

5) Contoh-contoh kelakuan, perilaku pengajar Secara umum, dari berbagai definisi yang berlainan dari media, dapat

ditarik kesimpulan, bahwa media pembelajaran adalah suatu alat bantu pelajaran

yang digunakan oleh pendidik kepada anak didiknya agar pesan yang ingin

disampaikan dalam materi pembelajaran tersebut dapat diterima oleh anak didik

dengan mudah dan menarik, sehingga apa yang menjadi tujuan pembelajaran

tersebut dapat tercapai dengan seefektif mungkin.

Media pembelajaran flashcards menurut Basuki Wibawa dan Farida

Mukti (2001: 30) adalah “biasanya berisi kata-kata, gambar atau kombinasi dan

dapat digunakan mengembangkan perbendaharaan kata-kata dalam mata pelajaran

bahasa pada umumnya dan pada bahasa asing pada khususnya”.

Page 42: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

Media flashcard yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kartu

bergambar beserta kata yang ditulis pada karton putih dengan ukuran T: 21,5 cm

dan L: 30 cm, huruf ditulis dengan warna merah dan menggunakan huruf kecil ,

bukan kapital. Disebut flashcard karena kata ini diperlihatkan kepada anak dengan

cepat dan bergantian, yaitu dua detik tiap kata.

Flashcard yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga seri, yaitu seri

hewan, buah-buahan, dan warna. Setiap seri berjumlah lima kartu dan dimainkan

dalam kurun waktu tertentu. Permainan flashcard yang dimainkan secara

berkesinambungan diharapkan akan dapat membantu anak cerebral palsy untuk

memperluas perbendaharaan katanya, sehingga mereka mampu membaca seperti

anak normal.

b. Fungsi Media Flashcard

Media pembelajaran mempunyai beberapa fungsi. Livie dan Lentz

(1982) dalam Hujair (2009: 6-7) mengemukakan empat fungsi media

pembelajaran yang khususnya pada media visual, yaitu fungsi atensi, fungsi

afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris. Masing-masing fungsi tersebut,

dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Fungsi atensi berarti media visual merupakan inti, menarik, dan mengarahkan perhatian pembelajar untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran

2) Fungsi afektif maksudnya, media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan pembelajar ketika belajar membaca teks bergambar. Gambar atau lambang visual akan dapat menggugah emosi dan sikap pembelajar.

3) Fungsi kognitif bermakna, media visual mengungkapkan bahwa lambang visual memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mendengar informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.

4) Fungsi kompensatoris artinya media visual memberikan konteks untuk memahami teks membantu pembelajar yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatkannya kembali.

Dari empat fungsi media visual, dapat dikatakan bahwa belajar dari

pesan visual memerlukan keterampilan tersendiri, karena melihat pesan visual

tidak dengan sendirinya akan mudah memahami atau mampu belajar. Pembelajar

harus dibimbing dalam menerima dan menyimak pesan visual secara tepat.

Page 43: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

Selain itu, media flashcard juga memiliki fungsi untuk memperkaya

pembendaharaan kosakata. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Haycaft (1997:

102) bahwa “Flashcards can be used for consolidating vocabulary, practicing

structure and word order, or for a variety of games. They are simple and effective,

but they also require careful thought and preparation in advance”. Dalam bahasa

Indonesia, dapat diartikan bahwa “Flashcard dapat digunakan untuk memperkaya

kosakata, struktur dan susunan kata, atau untuk permainan. Flashcard sangat

sederhana dan efektif, tetapi memerlukan kehati-hatian berpikir dan persiapan

yang cukup”.

Menurut pendapat Arif Rahman (balitacerdas.com, at

http://www.esmartschool.com/uot/001/-UOT0010047.asp) “Media flashcard,

yang ditunjukan secara cepat dan bergantian berfungsi untuk men-trigger otak

kanan untuk aktif menerima informasi yang muncul di hadapan mata”.

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan perkembangan

otak kanan, antara lain yaitu image training (latihan imajinasi), visualisasi, dan

lain-lain, termasuk juga permainan flashcards.

Selain itu, Adi W. Gunawan, dalam bukunya yang berjudul Genius

Learning Strategy (2003: 90) juga mengungkapkan beberapa kegiatan yang dapat

melatih memori otomatis, dimana memori ini mempunyai kemampuan untuk

mengenali abjad, membaca dan mengingat tabel perkalian. Kegiatan tersebut

antara lain :

1) Menggunakan kartu flash 2) Bernyanyi 3) Menciptakan irama 4) Menggunakan musik 5) Bertepuk tangan 6) Kartu indeks

Dari uraian-uraian di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa media

flashcard mempunyai beragam fungsi. Pertama untuk menstimulasi

perkembangan otak kanan, kedua melatih memori otomatis, dan pada akhirnya

menstimulasi kerja otak keseluruhan, sehingga anak cerebral palsy diharapka

dapat terbebas dari ancaman buta aksara.

Page 44: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

c. Kelebihan dan Kekurangan Media Flashcards

1) Kelebihan Media Flashcards

Media pembelajaran flashcard memiliki beberapa kelebihan

dibandingkan media pembelajaran lainnya, baik dilihat dari segi sifat, manfaat,

maupun kepraktisan penggunaannya. Beberapa kelebihan media pembelajaran

kartu bergambar (flashcards) menurut Arief S. Sadiman, Raharjo, Raharjito dan

Anung Hariyono (2006: 29), adalah :

a) Sifatnya konkrit, gambar lebih realistis menunjukan pokok masalah dibanding dengan media verbal

b) Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda, obyek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, tetapi gambar dapat selalu dibawa kemana-mana

c) Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita d) Dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja dan untuk

tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah/ membetulkan kesalahan pemahaman

e) Murah harganya dan gampang didapat dan digunakan, tanpa memerlukan peralatan khusus

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Katherine Printz dan Margaret

Band (Jurnal Internasional, volum 18 (2) 2003), dalam

http://www.internationaljournalofspecialeducation.com/articles.cfm?y=2008&v=2

3&n=2, menyatakan beberapa kelebihan penggunaan flashcard, yaitu :

The use of flashcards was also easy to implement in the classroom setting. The cost is minimal. The time it takes is minimal. If flash cards are not available, the instructor needs only to type them and fasten them on a card for use. The combining of reading racetracks with flash cards appears to also be a productive area for future classroom research

Begitupun yang dikemukakan dalam Jurnal Internasional volum 18 (2)

1996 yang ditulis oleh Mercedes Valk, Margaret Band dan T.F McLauglin, dalam

http://www.internationaljournalofspecialeducation.com/articles.cfm?y=2008&v=2

3&n=2, bahwa “The use of flashcards was also easy to implement in the

classroom setting. Stone, McLaughlin, and Weber, (2002)have urged the use of

flash cards to assist students in various academic disciplines”.

Page 45: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

Menurut Basuki Wibawa dan Farida Mukti (2001: 29), media

pembelajaran kartu (flashcards) sebagai media visual yang mempunyai kelebihan

sebagai berikut :

a) Umumnya murah harganya b) Mudah didapat c) Dapat memperjelas suatu masalah d) Lebih realitas e) Dapat membantu mengatasi keterbatasan pengamatan f) Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kelebihan media

pembelajaran flashcard jika dibandingkan dengan media pembelajaran lainnya

adalah harganya murah, mudah digunakan dalam kegiatan pembelajaran, mudah

untuk mendapatkannya serta dapat digunakan untuk mengatasi keterbatasan

indera pengamatan.

2) Kelemahan Media Flashcard

Setiap media pembelajaran tidak ada yang benar-benar sempurna.

Disamping banyak memiliki kelebihan, media flashcard juga mempunyai titik

kelemahan. Kelemahan media pembelajaran kartu (flashcards) menurut Sadiman

et al (2006: 31) adalah sebagai berikut :

a) Hanya menekankan persepsi indera penglihatan

b) Kurang efektif jika menerangkan gambar yang kompleks

c) Ukurannya terbatas untuk klompok besar

Dengan melihat adanya berbagai kekurangan media pembelajaran kartu

(flashcards), maka dalam penggunaannya dalam pembelajaran di kelas harus

memperhatikan berbagai hal di bawah ini :

a) Sesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan dan perkembangan

siswa baik isi, ukuran dan warna

b) Gambar harus bagus, menarik, jelas dan mudah dimengerti

c) Gambar harus benar, artinya dapat menggambarkan situasi yang serupa

jika dilihat pada keadaan yang sebenarnya

Pada kesimpulannya, kelemahan ini sebenarnya dapat diminimalisir

dengan pengembangan dari guru. Media flashcard yang digunakan dalam

Page 46: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

penelitian ini tidak hanya difokuskan pada indera penglihatan saja, tetapi juga

melibatkan indera pendengaran, sehingga pembelajaran diharapkan dapat lebih

diterima anak, khususnya anak yang mengalami cerebral palsy.

4. Tinjauan Metode Glenn Doman

a. Pengertian Metode Glenn Doman

Dalam suatu pembelajaran diperlukan adannya suatu metode untuk

mendukung keberhasilan suatu pengajaran. “Metode pembelajaran adalah teknik

penyajian yang dipilih dan diterapkan seiring dengan pemanfaatan media dan

sumber belajar. Selain itu, metode sering diterapkan secara kombinasi, tidak

tunggal sehingga keterbatasan tujuan metode dapat diatasi dengan metode

lainnya”. (Dewi Salma, 2008: 66).

Metode membaca yang diajarkan Glenn Doman merupakan suatu metode

belajar dengan bermain dan belajar. Seperti halnya beberapa peneliti mengatakan

dunia anak adalah dunia bermain, begitu pula yang diterapkan dalam metode ini

ialah dunia anak yaitu dunia bermain dengan belajar. Metode membaca ini

menggunakan media berupa flashcard (kata yang ditulis pada karton putih dengan

ukuran kartu T: 21.5 cm dan L: 30 cm, huruf ditulis dengan warna merah dan

menggunakan huruf kecil, bukan kapital. Disebut flashcard karena diperlihatkan

secara cepat dan bergantian yaitu dua detik tiap kata.

Glenn Doman ialah seorang tokoh pengembangan kemampuan manusia

yang telah berpuluh tahun melakukan penelitian terhadap anak-anak lebih dari

100 negara. Banyak orang sering menyamakan dua buah kata yang sangat

berbeda artinya, kata-kata itu adalah belajar dan mendidik. Glenn Doman

mengatakan bahwa belajar biasanya dihubungkan dengan proses yang terjadi pada

seseorang yang sedang mendapatkan ilmu, sedangkan mendidik ialah proses

belajar yang dituntun oleh seorang guru atau sekolah. Karena hal itulah orang

kadang merasa bahwa pendidikan formal dimulai pada usia enam tahun, proses

belajar yang lebih penting lainnya pun mulai pada usia enam tahun, padahal

pembelajaran semacam ini sudah bisa diajarkan pada usia balita atau bahkan bayi

sekalipun, meskipun sifatnya bukan pendidikan formal.

Page 47: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

Upaya Glenn Doman diteruskan oleh anaknya Jannet Doman yang

membuat program bayi membaca menggunakan flash card. Ini dasarnya sama

bahwa inteligensi bisa dipengaruhi dari luar. Tapi temuan-temuan terakhir karena

pesatnya brain research diketahui bahwa setiap anak itu mempunyai kondisi

neurobiologis masing-masing yang bila ternyata diluar batas-batas normal

membutuhkan pertolongan agar ia mampu siap saat harus menjalankan sekolah

dasar (school readiness).

Metode ini merupakan sebagian dari intervensi dini. Intervensi dini

diberikan untuk anak-anak yang mengalami keterlambatan maupun ketidakan

harmonisan tumbuh kembang (fisik, psikologis, sosial, emosional, kognitif dan

sebagainya).

Glenn Doman yang telah berusia 85 tahun, pendiri The Institute for The

Achievement of Human Potential di Philadelphia, puluhan tahun meneliti

perkembangan otak anak, khususnya anak yang terkena cedera otak. Dia

mengatakan bahwa otak anak, bahkan yang sudah dibedah hemisferektomi

(dibuang setengah fisik) otaknya pun masih bisa mempunyai kemampuan sama

dengan anak yang mempunyai otak utuh. Nurudin Jauhari, dalam

http://cideraotak.blog.friendster.com/2008/06/pemeriksaan-lainnya-cerebral-

palsy/.

Dengan demikian, anak yang mengalami cidera otak, khususnya cerebral

palsy sebenarnya masih mempunyai potensi untuk bisa membaca, asalkan

distimulasi secara berkesinambungan dan tentunya dengan cara pengajaran yang

disesuaikan. Seperti pendapat Jamilla K. A Muhammad (2008: 115), bahwa

“pembelajaran untuk anak cerebral palsy adalah dengan melatih penglihatan dan

pendengaran mereka”.

Proses belajar membaca Glenn Doman ini juga melatih indra

penglihatan, indera pendengaran, dan terutama merangsang terjalinnya hubungan

antarsel-sel otak (sinaps), yang membuat seorang anak menjadi cerdas.

Menurut pendapat dari Irene F. Mongkar, dalam

http://www.blogcatalog.com/search.frame.php?term=glenn+doman&id=006973b0

873b8a5ecf733337def9fecc42, dikemukakan bahwa :

Page 48: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

bagi otak tidak ada bedanya apakah dia ‘melihat’ atau ‘mendengar’ sesuatu. Otak dapat mengerti keduanya dengan baik. Yang dibutuhkan adalah suara itu cukup kuat dan cukup jelas untuk didengar telinga, dan perkataan itu cukup besar dan cukup jelas untuk dilihat mata sehingga otak dapat menafsirkan. Kalau telinga menerima rangsang suara, baik sepatah kata atau pesan lisan, maka pesan pendengaran ini diuraikan menjadi serentetan impuls-impuls elektrokimia dan diteruskan ke otak yang bisa melihat untuk disusun dan diartikan menjadi kata-kata yang dapat dipahami. Begitu pula kalau mata melihat sebuah kata atau pesan tertulis. Pesan visual ini diuraikan menjadi serentetan impuls elektrokimia dan diteruskan ke otak yang tidak dapat melihat, untuk disusun kembali dan dipahami. Baik jalur penglihatan maupun jalur pendengaran sama-sama menuju ke otak dimana kedua pesan ditafsirkan otak dengan proses yang sama.

Melalui berbagai riset dan fakta ilmiah membuktikan bahwa sinapsis,

yang katanya tumbuh pesat di usia dini, ternyata terus berkembang seumur hidup

artinya proses pembelajaran bagi seseorang tidak pernah berhenti selama ia hidup.

Dan banyaknya sinapsis tidak berarti lebih cerdas, karena secara alamiah jumlah

sinapsis akan dirampingkan saat orang beranjak dewasa.

Meski teorinya sarat kontroversi, Glenn Doman sudah membuktikan

keberhasilannya mengajar membaca (dan matematika) anak-anak dengan cedera

otak misalnya penderita autis, cerebral palsy, speech delayed, epilepsi, atau

gangguan pemrograman otak. Dengan metodenya, ia melakukan pemrograman

ulang agar anak dengan cedera otak dapat menyerap pelajaran sebagaimana balita

normal.

Teori Glenn ini diterapkan dengan pemikiran bahwa membaca adalah

fungsi otak, sedangkan mengajar membaca dengan mengeja huruf diikat oleh

kaidah atau aturan bahasa. Aturan-aturan bahasa ini menurut Glenn Doman malah

memperlambat keterampilan anak membaca. Dengan teori Glenn, anak diajar

melihat tulisan seperti halnya melihat gambar. Rangkaian kata bagi si anak adalah

suatu simbol dari benda yang diucapkan si ibu atau si ayah yang membacakannya.

Selanjutnya, karena makin hari jumlah kata dan benda yang dikuasai makin

banyak, maka tulisan kata dalam kartu makin ditambah pula.

Glenn memberi catatan, mengajar bukan menjadi suatu beban, melainkan

hak istimewa bagi orangtua. Anak adalah prioritas yang penting dalam keluarga.

Kegiatan belajar membaca perlu diulang-ulang beberapa kali (15 hingga 25 kali),

Page 49: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

lalu kartu yang lama diganti dengan kartu yang baru. Saat mengajar, anak maupun

orangtua harus dalam kondisi mood yang baik dan suasana yang menyenangkan.

Durasi membacanya juga harus sangat cepat, hanya sekilas-sekilas saja dan harus

segera berhenti sebelum anak ingin berhenti.

b. Desain Metode Glenn Doman

Metode membaca ini menggunakan media berupa flashcard (kata yang

ditulis pada karton putih dengan ukuran huruf T: 21.5 cm dan L: 30 cm, huruf

ditulis dengan warna merah dan menggunakan huruf kecil, bukan kapital).

Dalam penelitian ini, penulis sengaja membedakan ukuran gambar

dengan ukuran kata nya. Ukuran gambar dibuat lebih kecil daripada tulisan atau

kata, agar anak lebih fokus melihat kata sehingga dapat membedakan bentuk

setiap hurufnya. Fungsi gambar dalam kartu ini hanya sebagai wakil dari kata

yang akan diajarkan.

Desain Media Flashcards Glenn Doman

_______________ 30 cm __________________

21,5 cm

(Gambar 1. Desain Media Flashcard Glenn Doman)

i k a n

Page 50: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

c. Prosedur Penggunaan Metode Glenn Doman

Dalam mengajar dengan menggunakan metode Glenn Doman terdapat

beberapa tahap yaitu:

1) Tahap satu – Words (kata)

a) Membuat 15 kata dibagi dalam 3 set yaitu: set A, set B dan set C

b) Angkat salah satu kata, misalnya ”ikan” dan katakan pada anak ”ini

dibaca ikan”

(1) Memberikan tidak lebih dari dua detik

(2) Mengambil kartu dari belakang

(3) Wajah anak pun perlu diperhatikan dengan baik dan serius,

karena guru atau orangtua dapat mengetahui kata mana yang

disukai oleh anak.

(4) Tidak boleh meminta anak mengulang kata-kata yang dibacakan

guru atau orangtua

(5) Setelah membaca lima kata, guru berhenti untuk memberi kata

kembali, lalu peluk anak dengan hangat, hal ini menunjukan

kebahagiaan dan kegembiraan guru atau orangtua dengan nyata

dan luar biasa, sehingga anak dapat memahami dan merasakan

bahwa kegiatan tersebut membuat guru atau orangtua gembira.

c) Hari pertama set A sebanyak tiga kali.

d) Hari kedua set A sebanyak tiga kali dan ditambah set B tiga kali

e) Hari ketiga set A sebanyak tiga kali, set B sebanyak tiga kali dan

set C sebanyak 3 kali juga

f) Hari keempat sampai hari ke enam sama seperti hari ketiga

2) Tahap dua – Couplets (untaian kata)

a) Tahap ini merupakan tahap jembatan antara kata pada susunan

kata

b) Menambahkan beberapa kata lainnya. Misalnya: nama warna,

beberapa lawan kata dan sebagainya

c) Dilakukan seperti tahap pertama, dibaca setiap set 5 couplets

diulang dengan jumlah yang sama.

Page 51: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

3) Tahap tiga – Phrases (susunan kata)

a) Tahapan ini merupakan tahapan jembatan antara untaian kata

pada susunan kata

b) Tambahkan beberapa kata dan membuat kalimat pendek.

Misalnya: mama memotong mangga

c) Dilakukan seperti tahap kedua, tiap set dibaca lima susunan kata.

4) Tahap empat – Sentences (kalimat)

a) Membuat tambahan kata seperti ”sebuah”

b) Membuat kata tambahan objek

c) Membuat kalimat seperti: mama memotong sebuah mangga

harumanis.

d) Kumpulan kata-kata yang pernah dibaca, dikumpulkan kembali,

lalu meminta anak untuk menyusun sendiri kalimat mereka

5) Tahap lima – Buku

Setelah anak menguasai 50 sampai dengan 150 kata. Maka anak

mulai belajar membaca dengan buku ataupun sebuah cerita yang

dibuat berhubungan dengan kata yang telah dikuasai. Dikutip dari

:http://cidera-otak.blog.friendster.com/2008/06/cara-kerja-metode-

glenn-doman/ oleh Nurudin Jauhari

Dalam penelitian ini, penulis hanya berfokus pada tahap pertama, yaitu

pengenalan kata (words) dengan media flashcards dan membaca kata (belum

kalimat). Anak cerebral palsy umumnya memiliki konsentrasi yang rendah,

sehingga pengajaran yang berat dan terlalu kompleks di awal pengajaran akan

membuatnya merasa tertekan. Untuk sampai pada tahap terakhir membutuhkan

waktu yang relatif lama.

Pengenalan kata dilakukan dengan permainan flashcard yang terdiri dari

15 kata, dengan menggunakan kata-kata yang sudah sering didengar anak. Seri A,

hewan, terdiri dari 5 kata, yaitu ikan, ayam, kucing, sapi, gajah. Seri B, buah-

buahan, yaitu jeruk, apel, pisang, durian, melon. Seri C, nama warna, yaitu,

Page 52: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

merah, kuning, hijau, biru, hitam. Prosedur pelaksanaan sama dengan yang tertulis

di tahap satu.

B. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir pada dasarnya merupakan arah pemikiran untuk bisa

sampai pada pemberian jawaban sementara atas masalah yang telah dirumuskan.

Anak cerebral palsy umumnya mempunyai daya konsentrasi yang rendah

sehingga menyulitkannya untuk memusatkan perhatian, termasuk usahanya untuk

menterjemahkan simbol-simbol, seperti dalam aktivitas membaca. Hal ini sangat

disayangkan mengingat manfaat membaca sangat penting dalam kehidupan.

Untuk itu diperlukan suatu metode pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan

kemampuan membaca mereka.

Dalam penelitian ini, digunakan suatu metode pembelajaran yaitu

metode Glenn Doman dalam bentuk flashcard. Metode ini bersifat ringan dan

menyenangkan, sehingga diharapkan akan mudah diterima anak.

Kondisi awal kemampuan membaca anak cerebral palsy di SLB D

YPAC Surakarta sebelum diberikan perlakuan dengan metode Glenn Doman

dalam bentuk flashcard adalah masih rendah. Kemudian, anak diberikan perlakuan

(treatment) dengan menggunakan metode Glenn Doman dalam bentuk flashcard.

Treatment diharapkan dapat meningkatkan kemampuan membaca anak cerebral

palsy di SLB D YPAC Surakarta sehingga dapat diketahui keefektifan dari

metode Glenn Doman dalam bentuk flashcard ini dalam meningkatkan

kemampuan membaca mereka.

Dengan adanya dugaan-dugaan di atas, maka penelitian ini diadakan

pembuktian efektifitas penggunaan metode Glenn Doman dalam meningkatkan

kemampuan membaca anak cerebral palsy dengan bagan sebagai berikut :

Page 53: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

(Gambar 2. Bagan Kerangka Berpikir)

C. Perumusan Hipotesis

Sesuai dengan perumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian

ini, penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut : metode Glenn Doman dalam

bentuk Flashcard efektif dalam meningkatkan kemampuan membaca anak

cerebral palsy di SLB-D YPAC Surakarta tahun ajaran 2009/2010.

Kemampuan Membaca Anak

Cerebral Palsy Setelah diberikan Perlakuan

dengan Metode Glenn Doman dalam Bentuk Flashcard Meningkat

Kemampuan Membaca Anak Cerebral Palsy Sebelum diberikan

Perlakuan dengan Metode Glenn Doman dalam

Bentuk Flashcard Masih Rendah

Treatment dengan

Menggunakan Metode Glenn Doman dalam

Bentuk Flashcard

Page 54: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian merupakan tempat untuk memperoleh data yang

dibutuhkan dalam penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi di SLB D YPAC

Surakarta tahun ajaran 2009/2010.

2. Waktu Penelitian

a. Desember minggu ke 2, pengajuan judul

b. Desember minggu ke 3 sampai Januari minggu ke 1, pengajuan proposal

c. Januari minggu ke 2-3, pengajuan BAB I-III dan instrumen

d. Januari minggu ke 4, perijinan dan pelaksanaan tryout

e. Februari minggu ke 1, pelaksanaan pretest

f. Februari minggu ke 2-4, pelaksanaan treatment dan posttest

g. Maret minggu ke 1, penolahan data dan penyusunan laporan

h. Maret minggu ke 2-3, pengajuan BAB IV-V

Tabel 1. Jadwal Waktu Penelitian

Jenis

Kegiatan

Desember Januari Februari Maret

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pengajuan judul Proposal BAB 1-3, insrtumen Perijinan dan tryout Pretest Treatment dan

posttest

Olah data dan

penyusunan laporan

BAB 4-5

Page 55: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

B. Metode Penelitian

Kegiatan penelitian selalu dilakukan sebagi upaya memahami dan

memecahkan masalah secara ilmiah, sistematis dan logis. Istilah ilmiah disini

mengandung pengertian berdasarkan pada fakta empiris (bukan berdasarkan ide

pribadi) yang diperoleh dari penyelidikan secara berhati-hati dan bersifat obyektif.

Oleh karena itu bekerja secara ilmiah memerlukan dan menempuh langkah yang

sistematis.

“Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan

penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan,

filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Beberapa peneliti

menyebutnya sebagai tradisi penelitian atau research traditions” ( Nana Syaodih

Sukamadinata, 2005: 52)

Menurut Slamet Widodo (2004: 51), “metode ialah suatu prosedur atau

cara untuk mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah-langkah sistematis.

Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-

peraturan suatu metode”. Jadi, metode penelitian ialah suatu pengkajian dalam

mempelajari peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian.

Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau langkah yang

digunakan untuk mengumpulkan, menyusun dan menganalisis serta

menginterpretasikan data yang diteliti untuk menarik kesimpulan.

Sehubungan dengan judul penelitian ini maka metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, karena dalam penelitian ini

penulis mengadakan percobaan untuk menguji hipotesis hubungan sebab akibat

antara variabel yang sengaja diadakan dengan variabel di luar variabel yang

diteliti, yaitu untuk mengetahui efektivitas penggunaan metode Glenn Doman

dalam bentuk flashcard terhadap peningkatan kemampuan membaca anak cerebral

palsy.

Sebagaimana yang diakatakan oleh H. Hadari Nawawi dan H. Mimi

Martini (1996: 130) bahwa

metode eksperimen adalah prosedur penelitian yang dilakukan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat antara variabel yang sengaja diadakan terhadap variabel di luar variabel yang diteliti. Variabel yang

Page 56: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

sengaja dilakukan itu disebut perlakuan (treatment) atau variabel eksperimen (experimental varibel), yang berfungsi sebagai variabel bebas.

Menurut Krathwohl (1977) dalam Nana Syaodih Sukamadinata (2005:

57-58) :

metode eksperimen bersifat validation atau menguji, yaitu menguji pengaruh satu atau lebih variabel terhadap variabel alin. Variabel yang memberi pengaruh dikelompokan sebagai variabel bebas (independent variables), danvariabel yang dipengaruhi dikelompokan sebagai variabel terikat (dependent variables).

Dengan demikian, di dalam penelitian ini penulis secara langsung

bereksperimen untuk mencari hubungan sebab akibat antar variabel, dimana

menurut pendapat Winarno Surakhmad (1982: 149) “bereksperimen berarti

mengadakan kegiatan percobaan untuk melihat sesuatu hasil. Hasil itu yang akan

menegaskan bagaimanakah kedudukan perhubungan kausal antar variabel-

variabel yang diselidiki”. Tujuan eksperimen bukanlah pada pengumpulan dan

deskripsi data melainkan pada penemuan faktor-faktor penyebab dan faktor-faktor

akibat.

“Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research

design) tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah

yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data

dikumpulkan, dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah”

(Nana Syaodih Sukamadinata, 2005: 52).

Menurut Sudjana (1991: 1) yang dimaksud dengan desain eksperimen

adalah langkah-langkah lengkap yang perlu diambil jauh sebelum eksperimen

dilakukan agar supaya data yang semestinya diperlukan dapat diperoleh sehingga

akan membawa kepada analisis obyektif dan kesimpulan yang berlaku untuk

persoalan yang sedang dibahas. Adapun yang menjadi tujuannya yaitu untuk

memperoleh atau mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang diperlukan

dan berguna dalam melakukan penelitian persoalan yang akan dibahas (Sudjana

(1991: 2).

Desain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu One Group Pretest-

Posttest Design, dimana sekelompok subyek diberikan perlakuan untuk jangka

Page 57: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

waktu tertentu. Pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan diberikan,

dan perbedaan antara hasil pengukuran awal (T1) dengan hasil pengukuran akhir

(T2) adalah merupakan pengaruh perlakuan yang diberikan. Desain penelitian ini

digambarkan seperti bagan berikut :

Pretest Treatment Posttest

T1 X T2

(Arikunto, S. 1998: 84)

(Tabel 2. Desain Penelitian One Group Pretest-Posttest)

Keterangan :

(1) T1 : tes awal (pretest) sebelum perlakuan diberikan

(2) X : treatment (perlakuan), yaitu melakukan pembelajaran dengan metode

Glenn Doman (3) T2 : tes akhir (posttest) setelah diberikan perlakuan

Menurut Sumadi Suryabrata (1997: 42) prosedur penelitian

eksperimental jenis One Group Pretest Posttest Design adalah sebagai berikut :

a. Kenakan T1 yaitu pretest untuk mengukur mean prestasi belajar sebelum subyek diberikan pengajaran membaca dengan metode Glenn Doman dalam bentuk flashcards

b. Kenakan Subyek dengan X1 yaitu dengan memberikan pengajaran membaca melalui metode Glenn Doman dengan media flashcards dalam jangka waktu tertentu

c. Berikan T2 yaitu posttest untuk mengukur mean prestasi belajar setelah subyek dikenakan pengajaran membaca menggunakan metode Glenn Doman dalam bentuk flashcards

d. Bandingkan T1 dan T2 untuk menentukan seberapa besarkah perbedaan yang timbul sebagai akibat dari digunakannya metode Glenn Doman dalam bentuk flashcards pada pengajaran membaca

e. Terapkan tes statistik yang cocok dalam hal ini tes untuk menentukan apakah perbedaan itu signifikan

Adapun langkah-langkah prosedur penelitian yang dilakukan peneliti

adalah sebagai berikut :

Page 58: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

a. Memberikan tes pertama/T1, yaitu pretest sebelum subyek diberi

pengajaran membaca dengan metode Glenn Doman dalam bentuk

flashcards

b. Memberi perlakuan kepada subyek dengan metode Glenn Doman

dalam bentuk flashcards dalam jangka waktu tertentu

c. Memberikan tes kedua/T2, yaitu posttest setelah subyek diberi

pengajaran membaca dengan metode Glenn Doman dalam bentuk

flashcards

d. Membandingkan T1 dan T2 untuk mengetahui perbedaan yang timbul

sebagai akibat diberikannya pengajaran dengan metode Glenn Doman

dalam bentuk flashcards

e. Menerapkan analisis statistik yang cocok untuk menentukan apakah

perbedaan itu signifikan atau tidak

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

H. M. Burhan Bungin (2006: 99) mengemukakan bahwa “populasi

penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat

berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap

hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data

penelitian”.

Pendapat yang hampir mirip juga dikemukana oleh Sutrisno Hadi (1990:

220), yaitu “populasi adalah seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk diselidiki

disebut populasi atau universum. Populasi dibatasi sebagai jumlah penduduk atau

individu yang paling sedikit mempunyai sifat sama”.

Dari kedua pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud

populasi adalah keseluruhan (universum) dari objek penelitian, baik itu manusia

maupun unsur lain, yang paling sedikit mempunyai kesamaan sifat, sehingga

dapat dijadikan sumber data penelitian.

Page 59: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

Dalam penelitian ini penulis mengambil populasi seluruh siswa kelas 1

D1 SLB D YPAC Surakarta tahun ajaran 2009/2010 yang mengalami cerebral

palsy, yang berjumlah 5 orang.

2. Sampel

Slamet Widodo (2004: 51) berpendapat bahwa, “sampel (contoh) ialah

sebagian anggota populasi yang diambil dengan menggunakan teknik tertentu

yang disebut dengan teknik sampling”. Sedangkan Suharsimi Arikunto (1998:

117) berpendapat bahwa, “sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang

diteliti”. Dalam penelitian ini tidak diterapkan sampel dan teknik sampling karena

semua anak menjadi subjek penelitian.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan Tes. Adapun pengertiannya yaitu:

Tes

1. Pengertian Tes

Dalam setiap akhir sesi pembelajaran diperlukan suatu alat ukur untuk

menentukan keberhasilan pembelajaran itu sendiri. Begitupun dalam

pengumpulan data penelitian, diperlukan alat ukur yang kurang lebih sama

sifatnya. Salah satu alat ukur atau penilaian yang biasa digunakan adalah tes. “Tes

sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa

untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk

tulisan (tes tulisan), atau dalam bentuk perbuatan (tes tindakan)” (Nana Sudjana,

2008: 20). Sedangkan Suharsismi Arikunto (1998: 123) menyatakan bahwa “tes

adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk

mengukur keterampilan , pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang

dimiliki oleh individu atau kelompok”.

Sumadi Suryabrata (1990: 22) berpendapat bahwa “tes adalah

pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau perintah yang harus dijalankan,

yang berdasar atas bagaimana menjawab pertanyaan atau melaksanakan perintah,

Page 60: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

dimana tester mengambil kesimpulan dengan cara membandingkan dengan

standart atau testee yang lain”.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tes merupakan alat penilaian

yang digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan siswa setelah melakukan

suatu pembelajaran, yang dapat berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis, lisan

ataupun perbuatan.

2. Syarat-Syarat dan Jenis Tes

a. Syarat-Syarat Tes

Menurut Sumadi Suryabrata (1990: 327), syarat-syarat tes yang baik

adalah sebagai berikut :

a) Tes itu harus reliabel b) Tes itu harus valid c) Tes itu harus obyektif d) Tes itu harus diskriminatif e) Tes itu harus komprehensif f) Tes itu harus mudah digunakan Untuk penjelasan ringkasnya, penulis uraikan sebagai berikut :

a) Tes itu harus reliabel

Suatu tes adalah reliabel apabila tes memiliki keajegan hasil atau

konsistensi. Artinya, tes itu sama dengan dirinya sendiri jika suatu tes itu

diberikan kepada sekelompok subyek sekarang, dan diberikan kepada subyek

yang sama itu di lain waktu hasilnya sama atau nampak sama.

b) Tes itu harus valid

Suatu tes adalah valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang

seharusnya diukur

c) Tes itu harus obyektif

Tes disebut obyektif jika memberikan hasil yang sama apabila sekiranya

tes tersebut diskor oleh orang lain dan dalam waktu yang berbeda, jadi bagaimana

hasil skor itu tidak tergantung kepada subyek yang memberikan skor

d) Tes itu harus diskriminatif

Suatu tes disebut diskriminatif jika tes itu disusun sedemikian rupa

sehingga dapat melacak (menunjukan) perbedaan-perbedaan yang kecil sekalipun

Page 61: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

e) Tes itu harus komprehensif

Suatu tes dikatakan komprehensif jika tes tersebut mencakup segala

persoalan yang harus diselidiki

f) Tes itu harus mudah digunakan

Bahwa tes itu harus mudah digunakan dan kiranya cukup jelas

manfaatnya

b. Jenis-jenis Tes

Dalam pelaksanaannya, tes memiliki jenis yang berbeda-beda, baik

dalam segi sifat, tujuan maupun pembuatannya. Menurut Bimo Walgito (1980:

78) ada beberapa jenis tes, yaitu :

a) Menurut Sifatnya (1) Tes verbal, yaitu tes yang menggunakan bahasa sebagai alat media baik lisan maupun tulisan (2) Tes non verbal, yaitu tes yang tidak menggunakan bahasa, artinya, meskipun menggunakan bahasa tetapi sangat terbatas (3) Tes perbuatan, yaitu terdiri dari tugas-tugas untuk melakukan sesuatu (4) Tes individual, yaitu tes yang dalam pelaksanaannya hanya dapat dilakukan perorangan saja (5) Tes kelompok, yaitu tes yang dilakukan dalam waktu yang sama, seorang penguji dapat melakukan tes sekelompok individu

b) Menurut Tujuannya (1) Tes bakat, yaitu tes untuk menyelidiki kemampuan-kemampuan jiwa seperti ingatan, daya fantasi, intelegensi, dan sebagainya (2) Tes prestasi belajar, yaitu tes untuk menyelidiki apa yang telah dicapai siswa dalam suatu mata pelajaran (3) Tes diagnostik, yaitu tes untuk menyelidiki letak kesulitan yang dihadapi anak dalam mata pelajaran tertentu

c) Menurut Pembuatannya (1) Tes standar, yaitu tes yang distandarisasi (pembuatannya telah memiliki proses reliabilitas, validitas dan obyektivitas) (2) Tes buatan guru, yaitu tes yang terjadi dari berbagai jenis ulangan, treatment, dan ujian yang dibuat oleh para guru yang dapat berbentuk tes subyektif dan obyektif Dalam penelitian ini, penulis menggunakan bentuk tes obyektif

berbentuk matching atau menjodohkan dan tes lisan yang disusun sendiri oleh

penulis berdasarkan materi yang diajarkan pada saat perlakuan. Kegunaan tes

buatan guru menurut Caca Rahmat (2001: 149) antara lain :

Page 62: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

a. Untuk menentukan seberapa baik siswa telah menguasai bahan pelajaran yang

diberikan dalam waktu tertentu

b. Untuk menentukan apakah sesuatu tujuan telah tercapai

c. Untuk memperoleh suatu nilai

Adapun syarat khusus penyusunan tes dalam bentuk matching menurut

M. Ngalim Purwanto (2006: 42) antara lain:

a) Dalam menyusunnya, banyak sedikitnya soal disesuaikan dengan tingkat kesukaran

b) Baik digunakan untuk mengetes hal-hal faktual seperti arti kata-kata, tanggal dan peristiwa, tokoh, dan istilah asing

c) Keseluruhan soal hendaknya dibuat sehomogen mungkin d) Jumlah respons harus sedikitnya satu lebih banyak dari jumlah

premisnya

Tes menjodohkan (matching) dalam penelitian ini berjumlah 10 soal. Setiap soal

mempunyai bobot nilai 1, sehingga skor tertinggi adalah 10.

Menurut Caca Rahmat (2001: 93) “Tes lisan digunakan untuk

mengevaluasi hasil belajar berupa kemampuan untuk mengemukakan pendapat-

pendapat atau gagasan-gagasan secara lisan”. Di dalam buku yang sama, Caca

Rahmat juga mengemukakan bahwa cara penyekoran tes lisan adalah dengan

menggunakan pedoman penyekoran. Adapun pedoman yang penulis pakai

berdasarkan pengembangan dari pendapatnya Caca Rahmat (2001: 94) adalah :

Skor 1 : anak tidak dapat membaca sama sekali

Skor 2 : anak dapat membaca, tetapi dengan bantuan guru dan ada kesalahan

Skor 3 : anak dapat membaca, tetapi dengan bantuan guru dan tidak ada kesalahan

Skor 4 : anak dapat membaca sendiri tapi masih ada kesalahan

Skor 5 : anak dapat membaca sendiri dengan benar

Tes membaca (lisan) dalam penelitian ini berjumlah 10 soal. Setiap soal

memiliki bobot nilai yang berbeda sesuai dengan kemampuan yang dicapai siswa,

dilihat dari pedoman penyekoran. Skor butir soal tertinggi adalah 5, sehingga skor

tertinggi yang diharapkan pada tes membaca adalah 50 (5 x jumlah soal).

Adapun cara penilaian akhirnya adalah dengan menjumlahkan skor tes

menjodohkan dengan skor tes membaca, kemudian hasilnya dibagi 6, karena

apabila semua jawaban betul, skor yang diperoleh dari tes menjodohkan adalah 10

Page 63: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

dan tes membaca 50, sehingga skor keseluruhan adalah 60. Untuk mendapatkan

nilai akhir 10 (tertinggi), maka 60 harus dibagi dengan 6.

Data yang dikumpulkan dengan tes berbentuk matching atau

menjodohkan adalah kemampuan pengenalan kata dan gambar, sedangkan tes

lisan digunakan untuk mengukur kemampuan membaca.

3. Penentuan Validitas dan Reliabilitas

a. Validitas Tes

Validitas sering diartikan keseimbangan suatu alat ukur atau instrument.

Disebut memiliki validitas bilamana alat ukur tersebut isinya layak untuk

mengukur obyek yang seharusnya diukur dan sesuai criteria tertentu. Artinya ada

kesesuaian antara alat ukur dengan fungsi pengukuran dan sarana pengukuran.

Selanjutnya Suharsimi Arikunto (1996: 160) menyatakan bahwa

“Validitas adalah suatu alat ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kecil dan

atau keahlian suatu instrument”. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan

untuk mengetahui validitas alat ukur adalah dengan teknik “korelasi product

moment” (Suharsimi Arikunto, 1998: 162). Rumus yang digunakan adalah

sebagai berikut :

rxy = N ∑XY- (∑X) (∑Y)

)²}Y( - ²Y )²}{NX( -²X N { keterangan :

X = item

Y = total item

rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan y

xy = jumlah perkalian x dan y

x² = jumlah kuadrat dari x

y² = jumlah kuadrat dari y

N = jumlah subyek

Page 64: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

Validitas suatu tes dinyatakan dengan angka koefisien korelasi (r).

Kriteria koefisien korelasi menurut M. Ngalim Purwanto (2006: 144) adalah :

1. 0,00-0,20 korelasi sangat rendah (hampir tidak ada korelasi)

2. 0,21-0,40 korelasi rendah

3. 0,41-0,70 korelasi cukup

4. 0,71-0,90 korelasi tinggi

5. 0,91-1,00 korelasi sangat tinggi (sempurna)

Tes ini telah teruji validitas dan reliabilitasnya karena sudah di tryoutkan

di SLB AL-HUDA Sadananya. Dari butir soal antara 0.644 sampai dengan 0,001.

Dari 24 soal, ada 4 yang tidak valid karena nilai probabilitasnya lebih besar dari

taraf signifikasi yaitu 0,05. 4 soal yang tidak valid tersebut adalah soal nomor 8, 9,

12, dan 13. Untuk itu, soal tersebut sudah dibuang dan sisanya berjumlah 20 soal

bisa dikatakan valid karena nilai probabilitasnya lebih kecil dari taraf signifikasi.

b. Reliabilitas Tes

Suatu alat ukur dikatakan reliabel apabila alat ukur itu dalam mengukur

suatu gejala akan menunjukan suatu hasil yang sama meskipun dilakukan dalam

waktu yang berbeda. Sehubungan dengan reliabilitas ini, Suharsimi Arikunto

(1998: 171) menyatakan bahwa “Reliabilitas adalah ketetapan suatu tes apabila

diteskan kepada subyek yang sama”. Rumus yang digunakan adalah Spearman

Brown yaitu :

r11

= _ 2.r ½.½_____ 1 + r ½.½

keterangan :

r11 = koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan

r ½.½ = koefisien diantara skor-skor setiap belahan

Page 65: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

G. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisa data penelitian ini, penulis menggunakan teknik

data statistik non parametrik, yaitu analisis Uji Rangking Wilcoxon (Wilcoxon

Signed Rank), dimana teknik ini digunakan karena disesuaikan dengan jenis

eksperimen dan jenis data, karena peneliti menggunakan pre test-pos test, yaitu

sebelum perlakuan diberi tes dan setelah perlakuan diberi tes.

Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Merumuskan hipotesis

a. Ho : Tx = Ty (metode Glenn Doman dalam bentuk flashcards

tidak efektif dalam meningkatan kemampuan membaca anak

cerebral palsy di SLB D YPAC Surakarta tahun ajaran

2009/2010)

b. Ha : Tx > Ty (metode Glenn Doman dalam bentuk flashcards

efektif dalam meningkatan kemampuan membaca anak cerebral

palsy di SLB D YPAC Surakarta)

2. Memilih taraf signifikan (£)

Taraf signifikansi yang digunakan adalah 5 %

3. Penentuan Statistik Uji

a. Mencari selisih dari dua variabel yaitu X1 dan X2

b. Merangking selisih nilai X1 dan X2 (dalam rangking tidak

memperhatikan tanda minus atau plus dari nilai rangking

tersebut)

c. Memilahkan nilai rangking yang lebih kecil frekuensinya

sebagian tanda T

4. Keputusan Uji

a. Jika To > T1 maka Ho ditolak dan Ha diterima, oleh karena itu

hipotesis yang menyatakan metode Glenn Doman dalam bentuk

flashcards tidak efektif dalam meningkatan kemampuan

membaca anak cerebral palsy di SLB D YPAC Surakarta tahun

ajaran 2009/2010 dapat diterima kebenarannya

Page 66: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

b. Jika To < T1 maka Ho diterima dan Ha ditolak, oleh karena itu

hipotesis yang menyatakan metode Glenn Doman dalam bentuk

flashcards efektif dalam meningkatan kemampuan membaca

anak cerebral palsy di SLB D YPAC Surakarta tahun ajaran

2009/2010 tidak dapat diterima kebenarannya

Page 67: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

BAB IV

HASIL, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Penelitian

Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui

efektivitas penggunaan metode Glenn Doman dalam bentuk flashcard terhadap

peningkatan kemampuan membaca anak cerebral palsy di SLB YPAC Surakarta

tahun ajaran 2009/2010.

Penelitian ini dilakukan di SLB D YPAC Surakarta dengan mengambil

populasi seluruh siswa kelas 1 D1 yang mengalami cerebral palsy, yang berjumlah

5 orang. Dalam penelitian ini tidak diterapkan sampel dan teknik sampling karena

semua anak menjadi subjek penelitian.

Jenis penelitian ini termasuk penelitian eksperimen karena dalam

penelitian ini dilakukan treatment atau perlakuan terhadap siswa yang dijadikan

subjek penelitian. Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan

memberikan tes awal (pretest) untuk mengetahui kemampuan awal siswa.

Kemudian dilakukan perlakuan (treatment) dalam rentang waktu tertentu, dengan

menggunakan metode Glenn Doman dalam bentuk flashcard. Baru setelah

diberikan treatment, siswa diberikan kembali tes akhir (posttest). Hasil pretest

kemudian dibandingkan dengan hasil posttes, sehingga akan diketahui ada atau

tidaknya peningkatan kemampuan membaca siswa setelah diberikannya treatment.

Jadwal selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Variabel dalam penelitian ini ada dua, varibel bebas yaitu metode Glenn

Doman dalam bentuk flashcard dan variabel terikat yaitu kemampuan membaca.

Analisis yang digunakan untuk mengetahui apakah metode Glenn Doman dalam

bentuk flashcard efektif dalam meningkatkan kemampuan membaca anak cerebral

palsy di SLB D YPAC Surakarta adalah statistic non parametric dengan analisis

Uji Ranking Bertanda Wilcoxon. Alasan dipilihnya analisis ini adalah karena

jumlah subyek yang sedikit (kurang dari 30) atau merupakan sampel kecil.

Sebelum diolah dengan menggunakan Uji Ranking Bertanda Wilcoxon, terlebih

dahulu penulis jabarkan data pretes dan posttest beserta grafik histogramnya.

Page 68: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

1. Data Hasil Tes Awal (Pretest)

Data mengenai kemampuan membaca siswa diperoleh dengan

menggunakan dua macam tes, yaitu tes objektif berbentuk matching atau

menjodohkan, dan tes lisan berupa tes kemampuan membaca tanpa gambar. Baik

tes menjodohkan maupun tes membaca sama-sama berjumlah 10 soal, tetapi

dengan bobot yang berbeda. Setiap soal dalam tes menjodohkan bernilai 1,

sehingga apabila semua jawaban betul skornya 10. Pada tes membaca bobot

nilainya disesuaikan dengan kriteria penilaian tes lisan (skala 5), bobot terendah

adalah 1 dan bobot tertinggi adalah 5, oleh karena itu dalam tes membaca skor

tertinggi adalah 50 (5 x jumlah soal).

Setelah dilakukan perhitungan diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 3. Daftar Skor Tes Menjodohkan Sebelum Perlakuan (Pretest)

Dari skor tes menjodohkan di atas diperoleh hasil sebagai berikut : mean

atau rata-rata skor menjodohkan sebesar 6 dengan skor tertinggi 9 dan skor

terendah 3, sedangkan standar deviasi sebesar 2,55.

Tabel 4. Daftar Skor Tes Membaca Sebelum Perlakuan (Pretest)

No. Subyek Skor Pretest Keterangan

1 26 Cukup

2 26 Cukup

3 19 Kurang

4 17 Kurang

5 15 Kurang

No. Subyek Skor Pretest Keterangan

1 9 Baik sekali

2 4 Kurang

3 8 Baik

4 6 Cukup

5 3 Kurang sekali

Page 69: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

Dari skor tes menjodohkan di atas diperoleh hasil sebagai berikut : mean

atau rata-rata skor menjodohkan sebesar 20,40 dengan skor tertinggi 26 dan skor

terendah 15, sedangkan standar deviasi sebesar 5,32.

Setelah diperoleh skor dari masing-masing tes, kemudian dijumlahkan

dan hasilnya dibagi 6, karena apabila semua jawaban betul, skor yang diperoleh

dari menjodohkan adalah 10 dan tes membaca 50, sehingga skor keseluruhan

adalah 60. Untuk mendapatkan nilai akhir 10, maka 60 harus dibagi dengan 6.

Cara penilaiannya adalah sebagai berikut :

Dari perhitungan di atas diperoleh data nilai sebagai berikut :

Tabel 5. Daftar Nilai Keseluruhan Siswa Sebelum Perlakuan (Pretest)

No. Subyek Skor Menjodohkan Skor Membaca Nilai

Keseluruhan

1 9 26 5,8

2 4 26 5

3 8 19 4,5

4 6 17 3,8

5 3 15 3

Berdasarkan tabel daftar nilai di atas dapat disajikan dalam bentuk grafik

histogram berikut ini :

Nilai = Skor Menjodohkan + Skor Membaca

6

Page 70: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

Gambar 3. Grafik Histogram Nilai Menjodohkan dan Membaca

Sebelum Perlakuan (Pretest)

2. Data Hasil Tes Akhir (Posttest)

Setelah diperoleh data hasil pretest, kemudian diberikan perlakuan

(treatment) dengan menggunakan metode Glenn Doman dalam bentuk Flashcard.

Kriteria pemberian skor, sama dengan kriteria penyekoran pada saat pretest. Hasil

yang diperoleh setelah dilakukan tes akhir (posttest) adalah sebagai berikut :

Tabel 6. Daftar Skor Tes Menjodohkan Setelah Perlakuan (Posttest)

No. Subyek Skor Posttest Keterangan

1 10 Istimewa

2 10 Istimewa

3 10 Istimewa

4 10 Istimewa

5 7 Lebih dari cukup

Dari skor tes menjodohkan di atas diperoleh hasil sebagai berikut : mean

atau rata-rata skor menjodohkan sebesar 9,40 dengan skor tertinggi 10 dan skor

terendah 7, sedangkan standar deviasi sebesar 1,342.

Grafik Nilai Menjodohkan dan Membaca Sebelum Perlakuan (Pretest)

01234567

1 2 3 4 5Subyek

Nila

i Pre

tes

Page 71: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

Tabel 7. Daftar Skor Tes Membaca Setelah Perlakuan (Posttest)

Dari skor tes menjodohkan di atas diperoleh hasil sebagai berikut : mean

atau rata-rata skor menjodohkan sebesar 36,40 dengan skor tertinggi 46 dan skor

terendah 31, sedangkan standar deviasi sebesar 7,503.

Descriptive Statistics

5 6.00 2.550 3 95 9.40 1.342 7 10

Pretest (Menjodohkan)Postest (Menjodohkan)

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Descriptive Statistics

5 20.40 5.320 15 265 36.40 7.503 28 46

Pretest (Lisan)Postest (Lisan)

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Setelah diperoleh skor dari masing-masing tes, maka nilai keseluruhannya

adalah sebagai berikut :

Tabel 8. Daftar Nilai Keseluruhan Siswa Setelah Perlakuan (Posttest)

No. Subyek Skor Menjodohkan Skor Membaca Nilai

Keseluruhan

1 10 46 9,3

2 10 43 8,8

3 10 35 7,5

4 10 28 6,3

5 7 31 6,3

Berdasarkan tabel daftar nilai di atas dapat disajikan dalam bentuk grafik

histogram berikut ini :

No. Subyek Skor Postest Keterangan

1 46 Baik sekali

2 43 Baik sekali

3 35 Baik

4 28 Cukup

5 31 Baik

Page 72: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

Gambar 4. Grafik Histogram Nilai Menjodohkan dan Membaca

Setelah Perlakuan (Posttest)

B. Pengujian Hipotesis

Untuk membuktikan hipotesis yang berbunyi “metode Glenn Doman

dalam bentuk flashcard efektif dalam meningkatkan kemampuan membaca anak

cerebral palsy di SLB D YPAC Surakarta tahun ajaran 2009/2010 maka

digunakan analisis Uji Ranking Bertanda Wilcoxon. Hasil perhitungan dengan

menggunakan SPSS 13 analisis Uji Ranking Bertanda Wilcoxon adalah sebagai

berikut :

Tabel 9. Perhitungan Analisis Uji Ranking Bertanda Wilcoxon

Untuk Tes Menjodohkan

Wilcoxon Signed Ranks Test Ranks

0a .00 .005b 3.00 15.000c

5

Negative RanksPositive RanksTiesTotal

Postest (Menjodohkan) -Pretest (Menjodohkan)

N Mean Rank Sum of Ranks

Postest (Menjodohkan) < Pretest (Menjodohkan)a.

Postest (Menjodohkan) > Pretest (Menjodohkan)b.

Postest (Menjodohkan) = Pretest (Menjodohkan)c.

Grafik Nilai Menjodohkan dan Membaca Setelah Perlakuan (Posttest)

02468

10

1 2 3 4 5Subyek

Nila

i Pos

ttes

t

Page 73: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

Test Statisticsb

-2.032a

.042ZAsymp. Sig. (2-tailed)

Postest(Menjodohkan) - Pretest

(Menjodohkan)

Based on negative ranks.a.

Wilcoxon Signed Ranks Testb.

Tabel 10. Perhitungan Analisis Uji Ranking Bertanda Wilcoxon Untuk Tes

Lisan/Membaca

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

0a .00 .005b 3.00 15.000c

5

Negative RanksPositive RanksTiesTotal

Postest (Lisan) -Pretest (Lisan)

N Mean Rank Sum of Ranks

Postest (Lisan) < Pretest (Lisan)a.

Postest (Lisan) > Pretest (Lisan)b.

Postest (Lisan) = Pretest (Lisan)c.

Test Statisticsb

-2.060a

.039ZAsymp. Sig. (2-tailed)

Postest(Lisan) -Pretest(Lisan)

Based on negative ranks.a.

Wilcoxon Signed Ranks Testb.

C. Rangkuman Untuk Pembuktian Hipotesis

Dengan membandingkan Asymp. Sig. (2-tailed) dengan taraf signifikan

(α) maka dapat diketahui keputusan ditolak atau diterimanya hipotesis nihil (Ho).

Page 74: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

Berdasarkan analisis di atas, untuk tes menjodohkan diperoleh nilai Asymp. Sig.

(2-tailed) = 0,042 < 0,05, dan untuk tes lisan (membaca) diperoleh Asymp. Sig (2-

tailed) = 0,039 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, seperti tampak dalam

tabel berikut ini :

Tabel 11. Kesimpulan Hasil Penelitian

Hipotesis Asymp Sig. (2-

tailed)

Taraf

Signifikan

(α)

Kesimpulan

Hipotesis nihil :

Metode Glenn Doman

dalam bentuk flashcard

tidak efektif dalam

meningkatkan kemampuan

membaca anak cerebral

palsy di SLB D YPAC

Surakarta tahun ajaran

2009/2010

Menjodohkan :

0,042

Membaca :

0,039

0,05 Hipotesis nihil

ditolak

Berdasarkan hasil analisis data di atas maka Ha yang berbunyi metode

Glenn Doman dalam bentuk flashcard efektif dalam meningkatkan kemampuan

membaca anak cerebral palsy di SLB D YPAC Surakarta tahun ajaran 2009/2010

dapat diterima kebenarannya. Dari analisis deskriptif diketahui nilai mean setelah

perlakuan, baik pada tes menjodohkan maupun tes membaca sama-sama

mempunyai nilai yang lebih besar daripada nilai mean sebelum perlakuan. Pada

tes menjodohkan nilai mean setelah perlakuan adalah 9,40 sedangkan mean

sebelum perlakuan adalah 6,00. Pada tes membaca nilai mean sesudah perlakuan

adalah 36,40 sedangkan mean sebelum perlakuan adalah 20,40.

Dengan demikian, dari perbandingan data di atas dapat disimpulkan

bahwa metode Glenn Doman dalam bentuk flashcard efektif dalam meningkatkan

Page 75: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

kemampuan membaca anak cerebral palsy di SLB D YPAC Surakarta tahun

ajaran 2009/2010.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Anak cerebral palsy adalah anak yang mengalami kerusakan pada

otaknya. Kerusakan ini bisa disebabkan karena beberapa hal, seperti kelainan

yang terjadi pada saat dalam kandungan, saat proses kelahiran, atau beberapa saat

setelah kelahiran. Dalam perkembangannya, kerusakan otak ini akan berpengaruh

terhadap beberapa aspek kehidupan, seperti adanya gangguan komunikasi,

kecerdasan, mobilisasi, mental dan sebagainya.

Salah satu hambatan anak cerebral palsy dalam mengikuti pendidikan

adalah, umumnya mereka mempunyai daya konsentrasi yang rendah sehingga

menyulitkannya untuk memusatkan perhatian, termasuk usahanya untuk

menerjemahkan simbol-simbol, seperti dalam aktivitas membaca.

Membaca adalah suatu kegiatan yang penting dilakukan. Dengan

membaca, setiap orang bisa mengetahui dengan cepat mengenai berbagai

informasi aktual meskipun dalam rentang jarak dan waktu yang berjauhan. Sangat

disayangkan jika seseorang kehilangan kesempatan istimewa ini hanya karena

keterlambatan dalam mengikuti pendidikan atau karena dipandang tidak mampu

melakukannya, termasuk bagi anak yang mengalami kerusakan otak seperti anak

cerebral palsy.

Adanya pandangan bahwa setiap anak yang mengalami cidera otak tidak

bisa mengikuti pendidikan sebagaimana anak normal tidak bisa dibenarkan tanpa

ada pembuktian yang nyata. Pada faktanya, banyak anak cerebral palsy yang

berhasil dalam pendidikan dan kehidupannya. Mengingat bahwa membaca adalah

kegiatan yang sangat penting dan bermanfaat, maka upaya mengajarkannya pun

harus disesuaikan dengan kondisi anak.

Dalam penelitian ini, pengajaran membaca terhadap anak cerebaral palsy

diajarkan dengan suatu metode yang mempunyai prinsip bermain sambil belajar.

Sebagaiamana yang kita tahu bahwa dunia anak adalah dunia bermain. Belajar

melalui permainan ringan dan menyenangkan diharapkan akan memotivasi anak

Page 76: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

untuk terlibat, sehingga pembelajaran akan diserap dengan baik. Metode yang

digunakan adalah metode Glenn Doman dalam bentuk flashcard, yaitu kartu

gambar dan kata yang ditulis di atas karton tebal dengan ukuran T: 21,5 cm dan L:

30 cm. Kata ditulis dengan huruf kecil dengan ukuran besar berwarna merah agar

tampak mencolok. Kartu kemudian diperlihatkan secara cepat dan bergantian,

yaitu dua detik tiap kata. Hal ini dimaksudkan untuk merangsang otak kanannya,

terutama kemampuan visual dan auditori.

Teori Glenn ini diterapkan dengan pemikiran bahwa membaca adalah

fungsi otak, sedangkan mengajar membaca dengan mengeja huruf diikat oleh

kaidah atau aturan bahasa. Aturan-aturan bahasa ini menurut Glenn Doman malah

memperlambat keterampilan anak membaca. Dengan teori Glenn, anak diajar

melihat tulisan seperti halnya melihat gambar. Rangkaian kata bagi si anak adalah

suatu simbol dari benda yang diucapkan si ibu, ayah atau guru yang

membacakannya. Selanjutnya, karena makin hari jumlah kata dan benda yang

dikuasai makin banyak, maka tulisan kata dalam kartu makin ditambah pula.

Glenn memberi catatan, mengajar bukan menjadi suatu beban, melainkan

hak istimewa bagi guru atau orangtua. Kegiatan belajar membaca perlu diulang-

ulang beberapa kali (15 hingga 25 kali), lalu kartu yang lama diganti dengan kartu

yang baru. Saat mengajar, anak maupun orangtua harus dalam kondisi mood yang

baik dan suasana yang menyenangkan.

Dari penelitian sebelumnya masih terdapat beberapa kelemahan, yaitu

penggunaan flashcard yang tidak disertai dengan gambar atau malah yang

menggunakan gambar tetapi terlalu besar. Pada flashcard yang tidak

menggunakan gambar, anak dituntut untuk dapat mengenal deretan kata tanpa

tahu apa makna dari kata tersebut. Teknik menghafal tanpa memahami makna

seperti itu tidak akan bertahan dalam ingatan anak dalam jangka waktu lama.

Begitupun pada penggunaan flashcard dengan gambar besar. Dalam hal ini indera

penglihatan anak akan terfokus pada gambar yang bentuknya jauh lebih menarik

daripada deretan huruf, sehingga materi yang seharusnya mengajarkan membaca

tidak bisa diterima anak secara optimal.

Page 77: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

Dalam penelitian ini, flashcard yang digunakan berisi gambar dan kata.

Kelebihannya, gambar dibuat dengan ukuran lebih kecil daripada ukuran kata. Hal

ini dimaksudkan agar anak tidak terlalu fokus pada gambar, tetapi pada kata yang

hendak diajarkan. Fungsi gambar disini hanya sebagai wakil dari kata saja, agar

anak tidak hanya menghafal deretan kata tapi juga memahami makna kata

tersebut.

Desain flashcard seperti ini didukung oleh suatu teori yang dikemukakan

oleh James S. Vacca dalam Jurnal Internasional volum 22 (3) 2007

(http://www.internationaljournalofspecialeducation.com/articles.cfm?y=2008&v=

23&n=2), ketika mengadakan penelitian terhadap anak autis, yaitu:

some children with autism will learn best if flash cards and picture books are used so that the whole words are associated with pictures. It is important to have the picture and the printed word on the same side of the card. When teaching nouns the child must hear you speak the word and view the picture and printed word simultaneously. An example of teaching a verb would be to hold a card that says jump, and you would jump up and down while saying jump.

Persamaan antara autis dengan anak cerebral palsy adalah mengalami

gangguan dalam hal pemrograman pada otak, sehingga pada saat diajari membaca

dengan menggunakan flashcard, menjadi sangat penting apabila gambar dan kata

dimunculkan dalam flashcard, sehingga mudah dipahami anak.

Penelitian ini selaras dengan teori yang dikemukakan di atas, karena dari

perhitungan menggunakan Analisis Stastistik Test Bertanda Wilcoxon diperoleh

hasil yang menguatkan hal tersebut. Hasil analisis untuk tes menjodohkan

menunjukkan Z hitung sebesar -2,032 dengan probabilitas (P) 0,042 dan hasil

analisis untuk tes membaca menunjukkan Z hitung sebesar -2,060 dengan

probabilitas (P) 0,039. Karena nilai probabilitas dari Z hitung, baik dari tes

menjodohkan maupun membaca lebih kecil dari probabilitas kesalahan yaitu 5%

( = 0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Pada awalnya, kemampuan membaca anak cerebral palsy di kelas 1 DI

SLB D YPAC Surakarta masih sangat rendah. Setelah dilakukan pembelajaran

membaca dengan metode Glenn Doman dalam bentuk flashcard, ternyata ada

Page 78: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

peningkatan yang cukup signifikan pada kemampuan membaca mereka. Hal ini

dibuktikan dari adanya peningkatan mean pada saat pretest dan posttest. Mean

pada pretest adalah 4, 42 dengan nilai tertinggi 5,8 sedangkan mean pada posttest

adalah 7,64 dengan nilai tertinggi 9,3. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode

Glenn Doman dalam bentuk flashcard efektif dalam meningkatkan kemampuan

membaca anak cerebral palsy di SLB D YPAC Surakarta tahun ajaran 2009/2010.

Page 79: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan Penelitian

Dari penelitian yang penulis lakukan mengenai efektifitas penggunaan

metode Glenn Doman dalam bentuk flashcard terhadap peningkatan kemampuan

membaca anak cerebral palsy, dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan metode

Glenn Doman dalam bentuk flashcard efektif dalam meningkatkan kemampuan

membaca anak cerebral palsy di SLB-D YPAC Surakarta tahun ajaran 2009/2010.

B. Implikasi Hasil Penelitian

1. Implikasi Teoritis

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan dapat diketahui bahwa

metode Glenn Doman dalam bentuk flashcard efektif terhadap peningkatan

kemampuan membaca anak cerebral palsy. Dengan demikian hasil penelitian ini

dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan membaca pada

anak cerebral palsy. Penggunaan metode Glenn Doman dalam bentuk flashcard

memudahkan anak cerebral palsy dalam menafsirkan huruf dan kata yang sifatnya

abstrak menjadi lebih mudah diterima, karena prosesnya yang ringan dan cukup

menyenangkan.

2. Implikasi Praktis

Dengan terbuktinya hipotesis dari penelitian yang penulis laksanakan,

maka hasil penelitian ini secara praktis dapat digunakan untuk membantu

meningkatkan kemampuan membaca bagi anak yang mengalami cerebral palsy

terutama dalam penguasaan kosa kata dan merangsang daya ingatnya.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi hasil penelitian ini maka dapat

dikemukakan saran, yaitu:

1. Untuk Guru

Page 80: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

a. Guru diharapkan menggunakan metode Glenn Doman dalam bentuk

flashcard sesering mungkin dengan kartu kata yang bervariasi dalam

mengajarkan membaca, sehingga proses pembelajaran akan lebih mudah

diterima siswa

b. Guru diharapkan mengadakan koordinasi dengan orangtua mengenai cara

dan manfaat metode Glenn Doman dalam bentuk flashcard, agar metode

ini tidak hanya diajarkan di sekolah tapi juga bisa diterapkan di rumah

2. Untuk Siswa

Siswa diharapkan menggunakan flashcard sebagai media pembelajaran

membaca untuk lebih mengingat dan menguasai perbendaharaan kata

3. Untuk Kepala Sekolah

Kepala Sekolah diharapkan agar menyediakan fasilitas belajar dalam hal

penyediaan kartu bergambar (flashcard) yang bervariasi untuk mendukung

pelaksanaan metode Glenn Doman dalam bentuk flashcard di dalam kelas

Page 81: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

DAFTAR PUSTAKA

A. Salim. 2006. Pediatri dalam Pendidikan Luar Biasa. Surakarta : Direktorat Ketenagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional

________1996. Pendidikan Bagi Anak Cerebral Palsy. Surakarta : Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Akademik

Abd. Rachman H. A, dkk. 1985. Minat Baca Murid di Sekolah Dasar di Jawa

Timur. Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud Adi W Gunawan. 2003. Genius Learning Strategy. Jakarta : Gramedia Pustaka

Utama Ahmad Toha Muslim dan Sugiarmin. 1996. Ortopedi Dalam Pendidikan Anak

Tuna Daksa. Bandung : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Guru.

Arief S. Sardiman, Raharjo, Raharjito dan Anung Hariyono. 2006. Media

Pendidikan. Jakarta : Grafindo Persada Arif Rahman. http://www.e-smartschool.com/uot/001/UOT0010047.asp

Di download tanggal 29 Oktober 2009 Basuki Wibawa dan Farida Mukti. 2001. Media Pengajaran. Bandung : Maulana Bernald Devlin http://www.beritaindonesia.co.id/cms/component-

content/article/24?ed=2. Di download tanggal 29 Oktober 2009 Bimo Walgito. 1980. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Yogyakarta :

Fakultas Psikologi UGTA Caca Rahmat. 2001. Evaluasi Pengajaran. Bandung : CV Maulana Derek Wood, dkk. 2005. Kiat Mengatasi Gangguan Belajar. Yogyakarta : Kata

Hati Dewi Salma Prawiradilaga. 2008. Prinsip Disain Pembelajaran. Jakarta :

Kencana Prenada Media Group Dwi Sunar Prasetyono. 2008. Rahasia Mengajarkan Gemar Membaca Pada Anak

Sejak Dini. Yogyakarta : think

Page 82: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

Hadari Nawawi dan Mimi Martini. 1996. Penelitian Terapan. Yogyakarta : Gadjah Mada Univercity Press

Haycaft, John. 1997. An Introduction to English Language Teaching. England :

Longman Heidi Gerding and T.F McLauglin. Flashcard Error Drill, Previewing and Praise

For See to Say Sight Words With A Young Student With Mild Mental Retardation. Gonzaga Unversity. International Journal Of Special Education vol 23. No.2 2008. http://www.internationaljournalofspecialeducation.com/articles.cfm?y=2008&v=23&n=2

H. M. Burhan Bungin. 2006. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Kecana

Prenada Media Group Hujair A.H Sanaky. 2009. Media Pembelajaran. Yogyakarta : Safiria Insani Press Irene F. Mongkar. http://www.blogcatalog.com/search.frame.php?-

term=glenn+doman&id=006973b0873b8a5ecf73337def9fecc4. Di download tanggal 29 Oktober 2009

James S. Vacca. Autistic Children Can Be Taught To Read. International Journal

of Special Education 2007, Vol 22, No.3. http://www.internationaljournalofspecialeducation.com/articles.cfm?y=2008&v=23&n=2

Jamila K.A Muhammad. 2008. Special Education for Special Children (Panduan

Pendidikan Khusus Anak-Anak dengan Ketunaan dan Learning Disabilities). Jakarta : Hikmah (PT. Mizan Publika). Penerjemah : Edy Sembodo

Johnson, LouAnne. 2008. Pengajaran yang Kreatif dan Menarik (Judul Asli :

Teaching Outside the Box : How to Grab Your Students by Their Brains Author. PT Indeks. Penerjemah : Dani Dharyani

Joko D. Muktino. 2003. Aku Cinta Buku. Jakarta : PT Elex Media Komputindo Katherine Printz and Margaret Band. The Effects Of Reading Racketracks and

Flashcards on Sight Word Vocabulary: A Case Report Replication. International Journal of Special Education 2006, Vol 21, No.2. http://www.internationaljournalofspecialeducation.com/articles.cfm?y=2008&v=23&n=2

Mercedes Valk, Margaret Band and T.F McLauglin. The Effects Of Reading

Racketracks and Flashcards on Sight Word Vocabulary of three Third

Page 83: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

Grade Students With A Specific Learning Disabillity: A Further Replication And Analysis. International Journal of Special Education 2003, Vol 18, No.2. http://www.internationaljournalofspecialeducation.com/articles.cfm?y=2008&v=23&n=2

M. Ngalim Purwanto. 2006. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Bandung : PT Remaja Rosdakarya Mulyono Abdurrahman. 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.

Jakarta : Rineka Cipta Musjafak Assjari. 1995. Orthopedagogi Anak Tuna Daksa. Jakarta: Depdikbud Nana Sudjana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya Nana Syaodih Sukamadinata. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT.

Remaja Rosdakarya Nurudin Jauhari .http://cidera-otak.blog.friendster.com/2008/06/cara-kerja-

metode-glenn-doman/. Di download tanggal 5 November 2009

_______________. http://cidera-otak.blog.friendster.com/2008/06/gejala-cerebral-palsy/. Di download tanggal 5 November 2009

_____________. http://cidera-otak.blog.friendster.com/2008/06/masalah-utama-gangguan-cerebral-palsy/. Di download tanggal 5 November 2009

_____________. http://cidera-otak.blog.friendster.com/2008/06/stroke-pada-bayi/ di download tanggal 5 November 2009

Ratih Kartika. http://viewietaga.blog.friendster.com/2008/06/skripz-pendahuluan/

di download tanggal 29 Oktober 2009 Slamet Widodo. 2004. Metodologi Penelitian. Surakarta : UNS Press Sudjana. 1991. Desain dan Analisis Eksperimen. Bandung : Tarsito Suharsimi Arikunto. 1996. Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi

Aksara ________________. 1998. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta : Rineka Cipta Sumadi Suryabrata. 1997. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada

Page 84: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

Sutrisno Hadi. 1990. Metodologi Research. Yogyakarta : Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM

___________ . 1997. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Sutjihati Somantri. 1996. Psikologi Anak Luar Biasa. Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Guru

Suwaryono Wiryodijoyo. 1989. Membaca ; Strategi Pengantar dan Tekniknya. Jakarta : Departmen Pendidikan dan Kebudayaan

Winarno Surakhmad. 1982. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung : Tarsito

Page 85: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Tema : Diri Sendiri

Sekolah : SLB D YPAC Surakarta

Kelas/Semester : I DI/II

Alokasi Waktu : 90 menit/pertemuan

Bahasa Indonesia

Standar Kompetensi

A. Mendengarkan

Mendengarkan perintah sederhana

B. Berbicara

Menyebutkan nama benda-benda di lingkungan sekitar

C. Membaca

Membaca nyaring suku kata dan kata

D. Menulis

Menyalin atau mencontoh huruf, kata

Kompetensi Dasar

A. Mendengarkan

1.1 Mendengarkan dan membedakan berbagai bunyi bahasa

dan melafalkannya dengan benar

1.2 Mendengarkan dan melakukan sesuatu dengan perintah dan

petunjuk sederhana

B. Berbicara

2.1 Memperkenalkan nama-nama benda di lingkungan yang

paling dekat dengan anak

C. Membaca

3.1 Membaca bersuara suku kata dan kata

D. Menulis

4.2 Menulis permulaan huruf dan kata

Page 86: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

Indikator

A. Mendengarkan

1. Mengenal kata dari permainan flashcard

2. Mengidentifikasi cerita pendek

B. Berbicara

1. Menyebutkan nama-nama hewan

2. Menyebutkan macam-macam warna

3. Menyebutka nama-nama buah

C. Membaca

1. Latihan pernafasan

2. Menirukan melafalkan huruf, suku kata dan kata dengan

benar

3. Mengucap kata dengan tepat

4. Membaca gambar

5. Memasangkan gambar dengan kata

D. Menulis

1. Menyalin kata dari kartu bergambar

2. Menulis kata yang didiktekan guru

PKn

Standar Kompetensi

2. Melakukan hidup rukun dengan keluarga

Kompetensi Dasar

2.1 Melakukan hidup rukun dengan teman sekelas

2.2 Melakukan hidup rukun dengan guru

Indikator

1. Menyebutkan cara menjaga kerukunan di dalam kelas

2. Memberi contoh hidup rukun di dalam kelas

Page 87: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

Matematika

Standar Kompetensi

3. Mengenal lambang bilangan

Kompetensi Dasar

Melakukan operasi bilangan 1-15

Indikator

1. Mengenal lambang bilangan 1-15

2. Menyebutkan lambang bilangan 1-15

3. Mengurutkan lambang bilangan 1-15

Ketrampilan dan Seni

Standar Kompetensi

6. Mengidentifikasi berbagai unsur rupa

Kompetensi Dasar

6.2 Mengidentifikasi berbagai unsur rupa 2 dimensi pada benda di

alam sekitar

Indikator

1. Mengidentifikasi berbagai bentuk benda

2. Mengidentifikasi warna setiap benda

I. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menyebutkan beberapa kosakata baru

2. Siswa dapat membaca gambar

3. Siswa dapat membaca tulisan tanpa gambar

4. Siswa dapat menyalin setiap huruf dalam kata sederhana

5. Siswa dapat melakukan hidup rukun di dalam kelas

6. Siswa dapat mengenal lambang bilangan dari 1-15

7. Siswa dapat mengidentifikasi bentuk dan warna benda 2 dimensi di

sekitarnya

Page 88: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

II. Materi Pembelajaran

(Pertemuan Minggu ke-1)

A. Bahasa Indonesia

Pengenalan kata dan membaca dari kartu bergambar

B. Pkn

Cara menjaga kerukunan di keluarga

C. Matematika

Pengenalan lambang bilangan 1-15

D. Ketrampilan dan Seni

Mengenal bentuk benda di alam sekitar

(Pertemuan Minggu ke-2)

A. Bahasa Indonesia

Pengenalan kata dan latihan membaca dari kartu kata (tanpa gambar)

B. Pkn

Cara menjaga kerukunan di dalam kelas

C. Matematika

Pengenalan lambang bilangan 1-15

D. Ketrampilan dan Seni

Mengenal bentuk benda di alam sekitar serta warnanya

(Pertemuan Minggu ke-3)

A. Bahasa Indonesia

Pengenalan kata dan latihan membaca dari kartu cerita pendek

B. Pkn

Cara menjaga kerukunan di keluarga dan di kelas

C. Matematika

Pengenalan lambang bilangan 1-15

D. Ketrampilan dan Seni

Mengenal bentuk benda di alam sekitar serta mengetahui manfaatnya

Page 89: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

III.Metode Pembelajaran

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

3. Demonstrasi

4. Penugasan

IV. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan Minggu ke-1 (5 kali tatap muka)

A. Kegiatan Awal

Salam pembuka

Berdoa

Apersepsi

B. Kegiatan Inti

Guru bersama siswa bermain flashcard yang berisi gambar dan kata

dengan 3 seri, yaitu seri hewan, warna, dan buah. (untuk 5 hari)

Guru bertanya tentang bentuk benda yang ada pada gambar

Siswa dengan bimbingan guru mengidentifikasi setiap huruf dalam

kata

C. Kegiatan Akhir

Menutup pelajaran

Berdoa

Mengucapkan salam

Pertemuan Minggu ke-2 (5 kali tatap muka)

A. Kegiatan Awal

Salam pembuka

Berdoa

Apersepsi

B. Kegiatan Inti

Page 90: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

Guru bersama siswa bermain flashcard yang berisi kata saja (tanpa

gambar) dengan 3 seri, yaitu seri hewan, warna, dan buah. (untuk 5

hari)

Guru memberikan kartu kata yang berbeda pada setiap siswa

Guru menyebutkan sebuah kata dan meminta siswa untuk

menyimaknya

Siswa yang memegang kartu dengan kata yang diucapkan guru harus

mengangkat kartu dengan tinggi

Guru meminta siswa yang mengangkat kartu untuk membaca kartunya

Guru kemudian menuliskan kata tersebut di papan tulis

Siswa menyalin kata pada buku tulisnya

Guru bersama siswa menghitung ada berapa huruf dalam kata tersebut

Permainan dilanjutkan sampai semua siswa mendapat giliran

C. Kegiatan Akhir

Menutup pelajaran

Berdoa

Mengucapkan salam

Pertemuan Minggu ke-3 (5 kali tatap muka)

A. Kegiatan Awal

Salam pembuka

Berdoa

Apersepsi

B. Kegiatan Inti

Guru membuat cerita pendek dari kata-kata yang sudah diajarkan

sebelumnya

Guru memberikan 2 kartu kata pada setiap siswa

Siswa menyimak cerita yang dibacakan guru

Page 91: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

Sambil bercerita, guru meminta siswa untuk mengangkat kartunya

apabila guru menyebutkan sebuah kata, misalnya ‘gajah’, berarti siswa

yang memegang kartu gajah harus mengangkat kartunya

Guru meminta siswa untuk membaca kartunya dengan keras

Guru bersama siswa mendeskripsikan setiap kata yang disebutkan

Guru meminta siswa untuk menghitung jumlah huruf dan

menuliskannya dalam bentuk angka

Permainan dilanjutkan sampai semua siswa mendapat giliran

C. Kegiatan Akhir

Menutup pelajaran

Berdoa

Mengucapkan salam

V. Alat dan Sumber Pembelajaran

a. Alat

- Kartu bergambar

- Kartu kata ukuran besar

- Kartu kata ukuran kecil

b. Sumber

- Buku paket

- Pengembangan guru

VI. Penilaian

a. Macam

Pre test dan Post test

b. Jenis

Perbuatan, Lisan, Tertulis

c. Bentuk

Perbuatan : Permainan kartu kata

Lisan : Tes membaca

Tertulis : Menjodohkan

Page 92: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

d. Teknik

Penilaian proses dan penilaian hasil

e. Aspek yang dinilai

Kognitif, Afektif dan Psikomotor

Surakarta, 8 Februari 2010

Mengetahui,

Guru Kelas

Nikmah, S. Pd NIP. 19620210 198502 2 016

Guru Praktikan

Selvy Dwi A

NIM. K5106005

Page 93: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

Lampiran 2

KISI-KISI SOAL PRETES/POSTES

MEMBACA DAN PENGENALAN KATA

ANAK CEREBRAL PALSY KELAS 1 D1 SLB-D YPAC SURAKARTA

Variabel Penelitian

Indikator Parameter Nomor Item

Jumlah

Mengenal

Kata

Membaca

Mampu

menghubung-

kan gambar

dengan nama

yang tepat

1. Mampu

membaca kata

tanpa gambar

2. Mampu

membedakan

bentuk setiap

huruf dalam

kata

a. Menghubungkan

gambar hewan dengan

namanya

b. Menghubungkan

gambar warna dengan

namanya

c. Menghubungkan

gambar buah-buahan

dengan namanya

a. Membaca kata dalam

seri hewan

b. Membaca kata dalam

seri warna

c. Membaca kata dalam

seri buah-buahan

1, 2, 3, 4, 5 6, 7 8, 9, 10 11,12,13, 14, 15 16, 17 18, 19, 20

5

2

3

5

2

3

Page 94: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan
Page 95: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan
Page 96: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

Lampiran 4

Uji Validitas TPS Menjodohkan Correlations

Correlations

1.000**.

51.000** 1.000**

. .5 5

1.000** 1.000** 1.000**. . .

5 5 51.000** 1.000** 1.000** 1.000**

. . . .5 5 5 5

1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**. . . . .

5 5 5 5 51.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**

. . . . . .5 5 5 5 5 5

.991** .991** .991** .991** .991** .991** .991**

.001 .001 .001 .001 .001 .001 .0015 5 5 5 5 5 5

Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N

P1

P2

P3

P4

P5

P6

P7

Valid

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 Valid

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.

Page 97: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

Uji Validitas TPS Menjodohkan Correlations

Correlations

-.408.495

5.167 .612.789 .272

5 5.167 .612 1.000**.789 .272 .

5 5 51.000** -.408 .167 .167

. .495 .789 .7895 5 5 5

-.408 -.250 -.408 -.408 -.408.495 .685 .495 .495 .495

5 5 5 5 5.167 .612 1.000** 1.000** .167 -.408.789 .272 . . .789 .495

5 5 5 5 5 5.283 .559 .991** .991** .283 -.404 .991**.644 .328 .001 .001 .644 .499 .001

5 5 5 5 5 5 5

Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N

P8

P9

P10

P11

P12

P13

P14

Valid

P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 Valid

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.

Page 98: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

Lampiran 5

Uji Validitas TPS Membaca/Lisan Correlations

Correlations

.913*

.0305

.913* 1.000**

.030 .5 5

1.000** .913* .913*. .030 .030

5 5 5.839 .919* .919* .839.076 .028 .028 .076

5 5 5 5.913* 1.000** 1.000** .913* .919*.030 . . .030 .028

5 5 5 5 5.750 .913* .913* .750 .839 .913*.144 .030 .030 .144 .076 .030

5 5 5 5 5 5.913* 1.000** 1.000** .913* .919* 1.000** .913*.030 . . .030 .028 . .030

5 5 5 5 5 5 5.896* .873 .873 .896* .802 .873 .896* .873.039 .053 .053 .039 .103 .053 .039 .053

5 5 5 5 5 5 5 5.913* 1.000** 1.000** .913* .919* 1.000** .913* 1.000** .873.030 . . .030 .028 . .030 . .053

5 5 5 5 5 5 5 5 5.948* .987** .987** .948* .926* .987** .913* .987** .932* .987**.014 .002 .002 .014 .024 .002 .030 .002 .021 .002

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N

P15

P16

P17

P18

P19

P20

P21

P22

P23

P24

Valid

P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 Valid

Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.

Page 99: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

Lampiran 6 TPS Menjodohkan Reliability R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (S P L I T) Mean Std Dev Cases 1. P1 .6000 .5477 5.0 2. P2 .6000 .5477 5.0 3. P3 .6000 .5477 5.0 4. P4 .6000 .5477 5.0 5. P5 .6000 .5477 5.0 6. P6 .6000 .5477 5.0 7. P7 .6000 .5477 5.0 8. P8 .6000 .5477 5.0 9. P9 .8000 .4472 5.0 10. P10 .6000 .5477 5.0 11. P11 .6000 .5477 5.0 12. P12 .6000 .5477 5.0 13. P13 .8000 .4472 5.0 14. P14 .6000 .5477 5.0 Reliability Coefficients N of Cases = 5.0 N of Items = 14 Correlation between forms = .9245 Equal-length Spearman-Brown =.9608 Guttman Split-half = .8724 Unequal-length Spearman-Brown = .9608 7 Items in part 1 7 Items in part 2 Alpha for part 1 = 1.0000 Alpha for part 2 = .6512

Page 100: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

Lampiran 7 TPS Membaca/Lisan Reliability R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (S P L I T) Mean Std Dev Cases 1. P15 2.0000 1.0000 5.0 2. P16 2.6000 .5477 5.0 3. P17 2.6000 .5477 5.0 4. P18 2.0000 1.0000 5.0 5. P19 2.4000 .8944 5.0 6. P20 2.6000 .5477 5.0 7. P21 2.0000 1.0000 5.0 8. P22 2.6000 .5477 5.0 9. P23 1.8000 .8367 5.0 10. P24 2.6000 .5477 5.0 Reliability Coefficients N of Cases = 5.0 N of Items = 10 Correlation between forms =.9511 Equal-length Spearman-Brown =.9749 Guttman Split-half = .9704 Unequal-length Spearman-Brown =.9749 5 Items in part 1 5 Items in part 2 Alpha for part 1 = .9628 Alpha for part 2 = .9624

Page 101: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

Lampiran 8 TPS Menjodohkan NPar Tests

Descriptive Statistics

5 6.00 2.550 3 95 9.40 1.342 7 10

Pretest (Menjodohkan)Postest (Menjodohkan)

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

0a .00 .005b 3.00 15.000c

5

Negative RanksPositive RanksTiesTotal

Postest (Menjodohkan) -Pretest (Menjodohkan)

N Mean Rank Sum of Ranks

Postest (Menjodohkan) < Pretest (Menjodohkan)a.

Postest (Menjodohkan) > Pretest (Menjodohkan)b.

Postest (Menjodohkan) = Pretest (Menjodohkan)c.

Test Statisticsb

-2.032a

.042ZAsymp. Sig. (2-tailed)

Postest(Menjodohkan) - Pretest

(Menjodohkan)

Based on negative ranks.a.

Wilcoxon Signed Ranks Testb.

Page 102: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

Lampiran 9 TPS Membaca/Lisan NPar Tests

Descriptive Statistics

5 20.40 5.320 15 265 36.40 7.503 28 46

Pretest (Lisan)Postest (Lisan)

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

0a .00 .005b 3.00 15.000c

5

Negative RanksPositive RanksTiesTotal

Postest (Lisan) -Pretest (Lisan)

N Mean Rank Sum of Ranks

Postest (Lisan) < Pretest (Lisan)a.

Postest (Lisan) > Pretest (Lisan)b.

Postest (Lisan) = Pretest (Lisan)c.

Test Statisticsb

-2.060a

.039ZAsymp. Sig. (2-tailed)

Postest(Lisan) -Pretest(Lisan)

Based on negative ranks.a.

Wilcoxon Signed Ranks Testb.

Page 103: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

Lampiran 10 Tabel Perhitungan Analisis Ranking Bertanda Wilcoxon (TPS Menjodohkan)

Subyek X Y Beda Jenjang Tanda Jenjang

(Y-X) + - A 9 10 1 1.0 1 B 4 10 6 5.0 6 C 8 10 2 2.0 2 D 6 10 4 3.5 4 E 3 7 4 3.5 4 15.0

Tabel Perhitungan Analisis Ranking Bertanda Wilcoxon (TPS Membaca)

Subyek X Y Beda Jenjang Tanda Jenjang

(Y-X) + - A 26 46 20 5.0 20 B 26 43 17 4.0 17 C 19 35 16 2.5 16 D 17 28 11 1.0 11 E 15 31 16 2.5 16 15.0

Page 104: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

Lampiran 11

HASIL PRE TEST

TPS MENJODOHKAN

No No Item Pertanyaan Skor

Siswa P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Total

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9

2 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 4

3 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8

4 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 6

5 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 3

TPS MEMBACA/LISAN

No No Item Pertanyaan Skor

Siswa P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 Total

1 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 26

2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 26

3 2 2 2 1 3 2 1 2 1 3 19

4 1 1 2 1 1 2 1 3 2 3 17

5 1 2 2 1 2 1 1 1 1 3 15

HASIL POST TEST

TPS MENJODOHKAN No No Item Pertanyaan Skor Siswa P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Total 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 5 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 7 TPS MEMBACA/LISAN No No Item Pertanyaan Skor Siswa P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 Total 1 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 46 2 4 4 5 4 5 5 3 5 3 5 43 3 3 4 5 2 3 3 2 5 3 5 35 4 3 4 3 2 3 2 2 3 2 4 28 5 3 4 4 2 3 3 2 3 2 5 31

Page 105: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN …/Efekti... · Kisi-kisi soal Pretest dan Postest ..... 78 Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

Lampiran 12

Kunci Jawaban Soal Menjodohkan

1. c

2. a

3. b

4. e

5. d

6. h

7. g

8. j

9. i

10. l