efektivitas pembelajaran fisika berupa mind mapping dalam bentuk pocket book untuk meningkatkan...

61
i EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA BERUPA MIND MAPPING DALAM BENTUK POCKET BOOK TERHADAP KOMPETENSI SISWA SMA NEGERI 1 PEKALONGANPADA POKOK BAHASAN HUKUM II NEWTON TENTANG GERAK SKRIPSI Oleh : NILA MUNA INTANA 4201413076 PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Upload: intan-nila

Post on 07-Dec-2015

226 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Efektivitas Pembelajaran Fisika Berupa Mind Mapping Dalam Bentuk Pocket Book Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Sma Negeri 1 Pekalongan

i

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA BERUPA MIND MAPPING DALAM BENTUK POCKET BOOK TERHADAP KOMPETENSI SISWA

SMA NEGERI 1 PEKALONGANPADA POKOK BAHASANHUKUM II NEWTON TENTANG GERAK

SKRIPSI

Oleh :NILA MUNA INTANA

4201413076

PENDIDIKAN FISIKAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2015

Page 2: Efektivitas Pembelajaran Fisika Berupa Mind Mapping Dalam Bentuk Pocket Book Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Sma Negeri 1 Pekalongan

ABSTRAK

Kesulitan belajar pada siswa dalam mempelajari fisika disebabkan karena beberapa faktor, diantaranya adalah ilmu fisika yang rumit, metode pembelajaran yang kurang tepat, dan pola pikir siswa yang tidak sistematis. Dalam mempelajari fisika, siswa dituntut untuk memiliki pola pikir yang sistematis karena fisika merupakan ilmu yang menekankan pada berpikir logis. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, munculah gagasan untuk merangkum materi fisika dalam bentuk mind mapping yang dikembangkan dalam bentuk pocket book. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakahmetode mind mapping dalam bentuk pocket book dapat menjadi alternatif metode pembelajaran yang efektif untuk materi Hukum II Newton tentang gerak serta bagaimana pengaruhnya terhadap kompetensi siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa efektif metode tersebut diterapkan pada materi Hukum II Newton.

Metode yang digunakan adalah metode penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian Posttest-Only Control Design. Metode ini dilaksanakan dengan membandingkan hasil yang diperoleh dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pekalongan. Sampel yang digunakan adala 165 siswa yang terbagi dalam lima kelas satu diantaranya menjadi kelas kontrol. Metode pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan metode tes. Sedangkan untuk menganalisis data yang diperoleh digunakan uji perbandingan, yaitu uji t

ii

Page 3: Efektivitas Pembelajaran Fisika Berupa Mind Mapping Dalam Bentuk Pocket Book Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Sma Negeri 1 Pekalongan

1 iHALAMAN JUDUL 1

PERSETUJUAN PEMBINGBING 1

HALAMAN PENGESAHAN 1

MOTTO DAN PERSEMBAHAN 1

KATA PENGANTAR 1

ABSTRAK 1

DAFTAR ISI 1

DAFTAR GAMBAR 1

DAFTAR LAMPIRAN 1

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 2B. Pembatasan Masalah 3C. Perumusan Masalah 3D. Tujuan Penelitian 3E. Manfaat Penelitian 3F. Sistematika Penulisan Skripsi 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4A. Pembelajaran Fisika 5B. Mind Mapping 6

1. Pengertian Mind Mapping 52. Keuntungan Mind Mapping 53. Cara Membuat Mind Mapping 5

C. Pocket Book 6D. Pembelajaran Fisika berupa Mind Maping dalam Bentuk Pocket Book pada

Materi Gerak 6E. Kerangka Berpikir 6

BAB III Metode Penelitian 1

A. Tempat dan Waktu Penelitian 2B. Metode Penelitian 3C. Populasi dan Sampel 3D. Teknik Pengumpulan Data 3E. Teknik Analisa Data 3

iii

Page 4: Efektivitas Pembelajaran Fisika Berupa Mind Mapping Dalam Bentuk Pocket Book Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Sma Negeri 1 Pekalongan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fisika merupakan cabang Ilmu Pengetahuan Alam yang mempelajari

tentang gejala-gejala alam yang dapat dibuktikan secara eksperimental dan secara

matematis melalui berbagai simbol-simbol. Alam merupakan sistem yang sangat

kompleks sehingga ilmu fisika sering dianggap sulit karena konsep-konsep yang

abstrak. Proses pembelajaran fisika sebaiknya dilakukan secara menarik dan

meyenangkan. Hampir di seluruh sekolah di Indonesia, pembelajaran fisika hanya

bergantung pada guru dan buku teks saja. Buku teks yang digunakan pun masih

bersifat verbalistik. Pembelajaran dengan menggunakan buku teks masih sering

dijumpai dalam kegiatan belajar mengajar. Buku teks masih menjadi sumber

informasi utama dalam proses pembelajaran. Stinner (1992) dalam Soyibo (1995)

menuliskan bahwa pembelajaran Sains pada umumnya dan Fisika khususnya

berpusat pada buku teks sejak tahun 1820-an (Adisendjaja & Romlah, 2007: 2).

Kelemahan penggunaan buku teks adalah bahwa buku teks merupakan media

yang tidak dapat dibawa setiap saat kemanapun karena ukurannya yang besar.

Sehingga siswa tidak berminat dan tertarik untuk mempelajarinya. Departemen

Pendidikan Nasional RI menunjukkan bahwa kemahiran membaca anak usia 15

tahun di Indonesia sangat memprihatinkan. Sekitar 37,6% dari mereka hanya bisa

membaca tanpa bisa menangkap maknanya, dan sebanyak 24,8% hanya bisa

mengaitkan teks yang dibaca dengan satu informasi pengetahuan (Kompas, 2 Juli

2003 dalam Toyamah, dkk).

iv

Page 5: Efektivitas Pembelajaran Fisika Berupa Mind Mapping Dalam Bentuk Pocket Book Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Sma Negeri 1 Pekalongan

Dengan komposisi antara kerumitan materi fisika dan media yang kurang

mendukung dalam proses pembelajaran fisika maka siswa mengalami kesulitan

dalam belajar fisika. Kesulitan siswa dalam mempelajari ilmu fisika tidak hanya

pada bagian penguasaan konsep melainkan juga pada pemecahan masalah. Salah

satu materi fisika yang sulit untuk dipahami adalah Hukum II Newton tentang

gerak. Roswati dalam Wisma (2008) menyatakan bahwa kesulitan yang dialami

siswa dalam memahami materi fisika meliputi kesulitan memahami soal, kesulitan

dalam menghubungkan konsep-konsep, sulit menggambarakan diagram gerak,

dan sulit mengaplikasikan konsep aturan mekanika (Putri, Anandya Windi 2013).

Kesulitan proses belajar fisika juga bertambah dengan pola pikir siswa yang

kurang sistematis dalam menganalisis permasalahan mengenai gerak. Kesulitan

inilah yang dapat berpengaruh pada kurangnya penguasaan kompetensi siswa

sehingga prestasi belajar siswa menurun.

Apabila ditinjau kembali karakteristik anak Indonesia dan anak remaja

masa kini, diketahui bahwa remaja saat ini yang juga merupakan seorang siswa,

akan lebih tertarik mempelajari fisika ketika materi yang disajikan tidak terkesan

rumit. Kerumitan pembelajaran fisika timbul karena banyaknya rumus fisika

terutama pada materi gerak yang merupakan aplikasi dari Hukum II Newton.

Siswa membutuhkan media yang dapat membentunya belajar dengan mudah dan

sistematis.

Sebuah metode yang dapat digunakan untuk menyederhanakan materi-

materi dengan konsep-konsep yang kompleks adalah metode mind mapping.

Metode mind mapping dapat digunakan sebagai solusi dari permasalahan

kesulitan belajar siswa pada pokok bahasan mengenai Hukum II Newton tentang

v

Page 6: Efektivitas Pembelajaran Fisika Berupa Mind Mapping Dalam Bentuk Pocket Book Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Sma Negeri 1 Pekalongan

gerak. Menurut Buzan (2009) menyatakan bahwa metode mind mapping adalah

sebuah metode yang dapat meningkatkan daya ingat seseorang terhadap materi

pelajaran karena melibatkan kerja alami otak sejak awal. Sedangkan menurut

Windura (2008) mind mapping merupakan cara paling efektif dan efisien untuk

memasukkan, menyimpan, dan mengeluarkan data dari otak. Dengan demikian

siswa memiliki pola pikir yang sistematis terhadap materi tersebut. Sehingga,

untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai pokok bahasan Hukum II

Newton tentang gerak dapat dicantumkan mind mapping pada buku-buku teks

pelajarang yang digunakan sebagai pedoman pembelajaran. Dalam metode Mind

Mapping, siswa di kuatkan pada cara menghadapi persoalan dengan langkah

penyelesaian yang sistematis yaitu memahami masalah, menyusun rencana,

melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali sehingga persoalan yang dihadapi

akan dapat diatasi.

Tampilan buku teks pun sangat berpengaruh terhadap ketertarikan siswa

untuk mempelajari. Pengemabngan buku teks perlu dilakuakan sesuai dengan

kearakter siswa pada saat ini. Siswa cenderung lebih tertarik dengan buku

bergambar dan ringkas, dalam artian tidak mengandung banyak tulisan. Oleh

karena itu muncul gagasan untuk menyjikan materi fisika Hukum II Newton

tentang gerak dengan metode mind mapping dalam bentuk pocket book.

Pocket book ini dilengkapi dengan peta konsep diharapkan agar alur berpikir

semakin mudah. Mardiningsih (2001) menyatakan bahwa pembelajaran

menggunakan teknik peta konsep dapat meningkatkan pemahaman konsep-konsep

Fisika (Rohana, 2009: 3). Sehingga ketika pokok bahasan Hukum II Newton

tentang gerak disajikan dalam bentuk mind mapping yang dikemas dalam pocket

vi

Page 7: Efektivitas Pembelajaran Fisika Berupa Mind Mapping Dalam Bentuk Pocket Book Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Sma Negeri 1 Pekalongan

book akan menjadi media yang sangat efektif dalam meningkatkan penguasaan

kompetensi siswa pada pokok bahasan Hukum II Newton tentang gerak.

Dengan mempertimbangkan permasalahan tersebut, maka peneliti memiliki

gagasan untuk melakukan penelitian dengan judul “Efektivitas Pembelajaran

Fisika Berupa Mind Mapping Dalam Bentuk Pocket Book Terhadap Kompetensi

Siswa SMA Negeri 1 Pekalongan pada Pokok Bahasan Hukum II Newton

Tentang Gerak”.

”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana efektivitas pembelajaran fisika berupa mind mapping dalam

bentuk pocket book?

2. Bagaimana pengaruh pembelajaran fisika dengan menggunakan metode

mind mapping dapat meningkatkan penguuasaan kompetensi siswa pada

pokok bahasan Hukum II Newton tentang gerak?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa metode

pembelajaran fisika dengan menggunakan mind mapping dalam bentuk pocket

book dapat memberikan hasil yang efektif bagi siswa dalam mempelajari

persoalan fisika mengenai Hukum II Newton.

vii

Page 8: Efektivitas Pembelajaran Fisika Berupa Mind Mapping Dalam Bentuk Pocket Book Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Sma Negeri 1 Pekalongan

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran dalam memecahkan suatu masalah baik langsung maupun tidak

langsung da juga dapat bermanfaat bagi beberapa pihak

1. Manfaat Teoritis

a. Pembaca

Bagi pembaca penelitian ini bermanfaat untuk menambah

pengetahuan pembaca terhadap media pembelajaran dengan

menggunakan mind mapping dalam bentuk pocket book.

b. Bagi peneliti lain

Hasil dari penelitian ini dapat menjadi masukan dan

referensi dalam melakukan pengembangan terhadap penelitian ini

atau penelitian yang memiliki tema yang sama.

c. Bagi Peneliti

Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah wawasan

mengenai permasalahan- permasalah real yang terjadi dalam proses

pembelajaran di kelas. Selain itu, penelitian ini juga bermanfaat

dalam mengembangkan pola berpikir peneliti untuk melihat

permasalahan dari berbagai sudut pandang sehingga diperoleh

solusi yang paling tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Bagi siswa, penelitian ini dapat memberikan kemudahan

dalam memahami Hukum II Newton tentang gerak, meningkatkan

viii

Page 9: Efektivitas Pembelajaran Fisika Berupa Mind Mapping Dalam Bentuk Pocket Book Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Sma Negeri 1 Pekalongan

semangat belajar siswa dengan metode baru, dan mengurangi

tingkat kesulitan belajar siswa sehingga prestasi belajar siswa

meningkat.

b. Bagi guru

Bagi guru, penelitian ini dapat menjadi referensi untuk

disimulasikan di dalam kelas untuk menunjang kegiatan belajar

mengajar. Sehingga, guru dapat menyampaikan materi secara

efektif dan efisisen dan siswa mudah memahami materi tersebut.

c. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagai

perbaikan kualitas pendidikan sebuah sekolah. Hasil penelitian ini

juga dapat menjadi bahan pertimbangan pelaksanaan metode

pembelajaran di sekolah.

E. Penegasan Istilah

Untuk menghindari salah penafsiran terhadap penelitian ini atau untuk

membatasi penelitian ini serta untuk menjelaskan secara singkat teori yang

mendasari penelitian, maka perlu dilakukan penegasan istilah yang terdapat dalam

judul penelitian untuk skripsi ini.

1. Pengembangan

Sugiyono (2008:297) menytakan bahwa metode penelitian dan

pengembangan adalah metode yang digunakan untuk menghasilkan

produk tertentu dan menguji efektivitas produk tersebut.

ix

Page 10: Efektivitas Pembelajaran Fisika Berupa Mind Mapping Dalam Bentuk Pocket Book Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Sma Negeri 1 Pekalongan

2. Mind mapping

Adapun yang dimaksud peta konsep adalah ilustrasi grafis konkret

yang mengindikasikan bagaimana sebuah konsep tunggal dihubungkan ke

konsep-konsep lain pada kategori yang sama (Trianto 2011:158-159).

3. Pocket book

Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 185), buku saku

adalah buku berukuran kecil yang dapat disimpan dalam saku dan mudah

dibawa kemana-mana.

4. Kompetensi

Spencer dan Spencer dalam Hamzah B. Uno (2007: 63),

menyatakan bahwa kompetensi merupakan karakteristik yang menonjol

bagi seseorang dan menjadi cara-cara berperilaku dan berfikir dalam

segala situasi, dan berlangsung dalam periode waktu yang lama.

F. Sistematika Penulisan Skripsi

Pembuatan skripsi ini terdiri dari tiga bagian sebagai berikut:

1. Bagian Pendahuluan

Bagi awal penulisan skripsi adalah bagian pendahuluan yang

meliputi halaman judul, persetujuan pembimbing, halaman pengesahan,

pernyataan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi,

daftar gambar, daftar tabel, dan daftar lampiran.

2. Bagian Isi

Bagian isi penulisan skripsi terdiri atas lima bab yaitu:

x

Page 11: Efektivitas Pembelajaran Fisika Berupa Mind Mapping Dalam Bentuk Pocket Book Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Sma Negeri 1 Pekalongan

a. Bab 1 (Pendahuluan)

Bab 1 meliputi latarbelakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, dan

sistematikan penulisan skripsi.

b. Bab 2 (Tinjauan Pustaka)

Bab 2 meliputi teori-teori yang digunakan dalam

pembuatan skripsi yang memiliki keterkaitan dengan judul skripsi.

c. Bab 3 (Metode Penelitian)

Bab 3 meliputi metode yang digunakan untuk melakukan

penelitian seperti metode penentuan objek penelitian, prosedur

penelitian, karakteristik penelitian, populasi dan sampel data

d. Bab 4 (Hasil dan Pembahasan)

Bab 4 meliputi penjabaran hasil penelitian beserta

pembahasan hasil penelitian.

e. Bab 5 (Kesimpulan)

Bab5 meliputi simpulan dari hasil penelitian serta saran

untuk perbaikan penelitian selanjutnya.

xi

Page 12: Efektivitas Pembelajaran Fisika Berupa Mind Mapping Dalam Bentuk Pocket Book Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Sma Negeri 1 Pekalongan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Fisika

Fisika merupakan ilmu yang yang mempelajari tentang tingkah laku alam

serta dalam berbagai bentuk gejala alam serta menganalisa apa yang

menyebabkan dan mengendalikan peristiwa tersebut. Pembelajaran fisika tidak

hanya berfokus pada perhitungan matematis melainkan juga pada penguasaan

konsep-konsep dasar fisika melalui pemahaman. Fisika merupakan ilmu yang

dapat dipelajri dengan konsep, teori, dan eksperimen sehingga siswa dapat

memahami permasalahan yang ada. Oleh karena itulah, banyak siswa

menganggap bahwa pelajaran fisika merupakan pelajaran yang sulit.

Pembelajaran merupakan proses pengembangan pengetahuan, ketrampilan,

atau sikap baru pada saat individu berinteraksi dengan informasi dan lingkungan.

Menurut Corey dalam Yusufhadi Miarso (1986:195) pembelajran adalah suatu

proses di mana lingkungan seseorang sengaja dikelola untuk memungkinkan ia

turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau

menghasilkan respon terhadap situasi tertentu.

Dari pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa pembelajaran fisika

merupakan salah satu pelajaran ilmu alam selain pembelajaran kimia dan

pembelajaran biologi. Dalam pengertian pembelajaran fisika, siswa dituntut

mampu berpikir analitis, induktif, dan deduktif dalam menyelesaikan masalah

yang berkaitan dengan peristiwa alam, baik secara kuantitatif secara atematis

maupun kualitif serta dapat mengembangkan kemampuannya (Depdiknas 2003:1).

xii

Page 13: Efektivitas Pembelajaran Fisika Berupa Mind Mapping Dalam Bentuk Pocket Book Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Sma Negeri 1 Pekalongan

Pembelajaran fisika dipandang sebagai suatu proses untuk

mengembangkan kemampuan memahami konsep, prinsip maupun hukum-hukum

fisika sehingga dalam proses  pembelajarannya harus mempertimbangkan strategi

atau metode pembelajaran yang efektif dan efisien.

Dalam pembelajaran akan ada komunikasi antara guru dengan siswa.

Seperti yang dikemukakan Latuheru (1988: 1) bahwa segala sesuatu yang

menyangkut pembelajaran merupakan proses komunikasi.  Komunikasi dalam

pembelajaran merupakan komunikasi timbal balik (interaksi edukatif) yang terjadi

tidak dengan sendirinya tetapi harus diciptakan oleh guru dan siswa. Komunikasi

akan berlangsung lebih efektif ketika metode pembelajaran yang digunakan

efektif dan tepat.

B. Kompetensi

Pengertian kompetensi merut Kamus Besar Bahasa Indonesia karangan

WJS Purwadarminto (1999:405) adalah kekuasaan untuk menentukan atau

merumutuskan suatu hal. Menurut pendapat C.Lynn (1985:33) menyatakan bahwa

kompetensi dapat meliputi perulangan fakta-fakta, perilaku, hingga konsep-

konsep, serta nilai-nilai profesional. Menurut Spancer, kompetensi adalah

karakteristik atau dasar penilaian cara berpikir dan berperilaku dalam segala

situasi dalam periode waktu yang lama. Dengan kata lain, kompetensi adalah

suatu tingkah laku atau kinerja seseorang yang diamati melalui pikiran, sikap, dan

perilaku. Kompetensi seseorang dapat diartikan sebagai kecakapan atau

kemampuan dasar seseorang atau dapat pula diartikan sebagai karakteristik

alamiah yang ditunjukkan seseorang.

xiii

Page 14: Efektivitas Pembelajaran Fisika Berupa Mind Mapping Dalam Bentuk Pocket Book Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Sma Negeri 1 Pekalongan

Spancer membagi kompetensi menjadi lima bagian karakteristik, yaitu

motif, sifat, konsep diri, pengetahuan, dan ketrampilan. Motif adalah dorongan

dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu. Sifat adalah tanggapan refleks

terhadap situasi tertentu. Konsep diri adalah sikap, nilai, dan image dari

seseorang. Pengetahuan adalah segala wawasan yang dimiliki oleh seseorang.

Ketrampilan adalah kemampuan untuk melakukan tugas-tugas yang berkaitan

dengan fisik dan mental.

Kompetensi dapat diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, dan

pengalaman lain sesuai tingkat kompetensinya. Sebagai contoh meningkatkan

kompetensi dalam bidang ilmu fisika, kompetensi yang erlu dicapai dalam

pembelajaran fisika diantaranya pengetahuan yang meluputi konsep dasar dan

ketrampilan yang meliputi ketrampilan berpikir dalam menganalisis permasalahan

yang disajikan.

Menurut Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,

kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang

harus dimiliki dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas

keprofesionalan. Dalam pembelajaran fisika, beberapa kompetensi dasar yang

harus dikuasai diantaranya penguasaan konsep, kemapuan menganalisis soal, serta

kemampuan berpikir sistematis dan logis. Ketiga kemampuan tersebutlah yang

harus dicapai dan dikuasai dalam melaksanakan pembelajaran fisika.

xiv

Page 15: Efektivitas Pembelajaran Fisika Berupa Mind Mapping Dalam Bentuk Pocket Book Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Sma Negeri 1 Pekalongan

C. Mind Mapping atau Peta Konsep

1. Pengertian Mind Mapping

Metode mind mapping diciptakan oleh Gelb dan dikenalkan dan

dipopulerkan oleh Tony Buzan pada tahun 1970-an. Menurut Michael Gelb dalam

Buzan (2007:179-181) mind mapping diartikan sistem revolusioner dalam

perencanaan dan pembuatan catatan yang telah mnguabah hidup jutaan orang

didunia. Pembuatan mind mapping didasarkan pada cara kerja alamiah otak dan

mampu meningkatkat kreativitas karena pada prosesnya melibatkan kedua

belahan otak, otak kanan dan otak kiri. Porter dan Hernacki (2008:152-158)

berpendapat bahwa mind mapping merupakan metode mencatat secara

menyeluruh dengan menggunakan pengingat-pengingat visual dan sensorik dalam

suatu pola dari ide yang berkaitan.

Metode mind mapping membentuk sebuah peta rute dalam otak sehingga

mempermudah siswa untuk merecall materi yang telah dipelajarinya serta

memungkinkan untuk menyusun fakta dan pikiran, dengan demikian otak bekerja

secara alami sejak awal. Tujuan penggunaan metode mind mapping adalah

membuat pola secara visual dan grafis secara sistematis yang dapat dengan mudah

mengingat kembali informasi dan memperkuat ingatan. Seperti yang telah

dijelaskan bahwa prinsip kerja mind mapping adalah berdasar pada kerja dua

bagian otak, dimana seseorang memadukan informasi yang diterima dalam bentuk

verbal, tulisan, visual, dan grafis. Bentuk informasi yang diterima jika

dikombinasikan dengan warna, simbol, gambar, dan bentuk yang menarik maka

akan mempermudah proses pembelajaran.

xv

Page 16: Efektivitas Pembelajaran Fisika Berupa Mind Mapping Dalam Bentuk Pocket Book Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Sma Negeri 1 Pekalongan

Tabel.1 Tabel Penggunaan Otak pada Mind Mapping

Otak Kiri Otak Kanan

Tulisan Warna

Urutan Penulisan Gambar

Hubungan Antar Kata Dimensi

2. Kelebihan Metode Mind Mapping

Tujuan utama pembelajaran dengan menggunakan metode mind mapping

adalah merangsang kerja otak dalam mengolah informasi secara sinergis dan

sistematis. Dengan metode pembelajaran menggunakan mind mapping, siswa

dapat membuat sendiri cerita dalam pola mind mapping sehingga siswa lebih

mudah untuk mengingatnya.

Michalco dalam Buzan (2009:6), metode Mind Mapping dapat

dimanfaatkan untuk berbagai bidang kajian ilmu, salah satu yang bidang kajian

ilmu yang memanfaatkan kelebihan dari Mind Mapping ini adalah bidang

pendidikan. Bidang pendidikan merupakan salah satu bidang yang diuntungkan

dengan adanya metode mind mapping dalam pembelajaran. Mind mapping dalam

pendiidikan khususnya pada sekolah menengah antara lain dapat

a. Memberi pandangan menyeluruh terhadap pokok masalah

b. Memungkinkan kita untuk merencanakan rute atau kerangka

pemikiran suatu karangan

c. Mengumpulkan sejumlah besar data pada suatu tempat

d. Mendorong pemecahan masalah dengan kreatif.

xvi

Page 17: Efektivitas Pembelajaran Fisika Berupa Mind Mapping Dalam Bentuk Pocket Book Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Sma Negeri 1 Pekalongan

Sedangkan menurut (Kurniawati, Dhida 2010) keuntungan yang dapat

diperoleh dari penggunaan metode mind mapping adalah mengoptimalkan kerja

otak karena kedua belah bgaian otak akan bekerja dengan menggunakan metode

tersebut. Selanjutnya, dengan menggunakan metode mind mapping, dapat

membebaskan diri dari jeratan aturan dalam memulai kegiatan belajar. Selain itu,

fokus siswa dalam bejar akan tertuju pada satu arah sehingga metode ini dapat

digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa serta mepermudah siswa dalam

mengingat meteri atau isi dari mind mapping.

Siswa merupakan pihak yang sangat diuntungkan dengan adanya metode

ini karena metode sangat membantu siswa dalam membuat alur pembelajaran

yang sistematis sehingga terbentuk pola pikir siswa yang sistematis sebagaimana

sangat diperlukan dalam pembelajaran fisika pada pokok bahasan Hukum II

Newton tentang Gerak.

3. Cara Membuat Mind Mapping

Untuk membuat mind mapping, hal utama yang harus diperhatikan adalah

kreativitas. Kreativitas sangat menentukan bagaimana keevektifan mind mapping

ketika digunakan. Bahan yang digunakan dalam pembuatan mind mapping

diantaranya kertas kosong tidak bergaris, pena dan pensil warna. Cara pembuatan

mind mapping adalah yang pertama memulai pembuatan dari tengah kertas

kosong yang menunjukkan bahwa itu merupakan ide utama. Sebagai ide utama,

tulisan yang berada di tengah harus dibuat menonjol dengan menggunakan

simbol-simbol atau diberi warna-warna tertentu. Setelah itu, menghubungkan

cabang-cabang utama ke gambar pusat dengan sedikit uraian supaya menerik.

Manfaat mind mapping dapat diperoleh secara optimal ketika beberapa aturan

xvii

Page 18: Efektivitas Pembelajaran Fisika Berupa Mind Mapping Dalam Bentuk Pocket Book Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Sma Negeri 1 Pekalongan

pembuatan mind mapping terpenuhi seperti ketentuan dalam kertas, garis, kata,

image, warna, dan struktur.

Metode pembelajaran menggunakan mind mapping ini sangat

menitikberatkan pada keaktifan siswa. Dalam hal ini, pendidik hanya

menyediakan sebuah mind mapping bagi siswa guna mengetahui bagaimana

kegiatan belajar siswa jika menggunakan bahan yang disediakan dalam bentuk

poin-poin pada mind map.

D. Pocket Book atau Buku Saku

1. Pengertian Pocket Book

Pocket book atau buku saku adalah buku teks dengan ukuran yang lebih kecil

dibanding dengan ukuran buku teks. Buku saku dibuat dengan ukuran yang

disesuaikan dengan ukuran saku sehingga dinamakan buku saku. Menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia (2008) pengertian dari pocket book adalah “Buku saku

adalah buku yang berukuran kecil yang dapat disimpan dalam saku dan mudah

dibawa kemana-mana”.

2. Kelebihan Penggunaan Pocket Book

Buku saku sering dijadikan alternatif lain sebagai pengganti buku teks untuk

mempermudah metode belajar siswa. Buku saku biasanya berisi sedikit uraian dan

banyak simbol yang mempermudah siswa untuk mengingat materi. Dapat

dilkatakan bahwa buku saku merupakan ringkasan materi yang dibukukan.

Penggunaan buku saku akan dapat dirasakan ketika buku saku dibuat secara

efektif bagi siswa. Seperti yang telah disebutkan bahwa buku saku yang baik

adalah buku saku yang berisi uraian materi secara point-point atau tidak bertele-

xviii

Page 19: Efektivitas Pembelajaran Fisika Berupa Mind Mapping Dalam Bentuk Pocket Book Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Sma Negeri 1 Pekalongan

tele, banyak disertai gambar-gambar penjelas, dan menggunakan warna-warna

yang dapat merangsang keinginan siswa untuk mengetahui isinya. Dengan

demikian, buku saku akan menjadi salah satu metode yang sangat efektif untuk

pokok bahasan Hukum II Newton.

E. Pembelajaran Fisika berupa Mind Maping dalam Bentuk Pocket Book

pada Pokok Bahasan Hukum II Newton

Pembelajaran fisika merupakan pembelajaran yang sulit untuk dilakukan.

Pembelajaran fisika akan lebih efektif jika dilakukan secara eksperimental yang

menyertai penyampaian materi untuk penguatan konseptual. Hal ini dikarenakan

fisika merupakan ilmu yang mempelajari mengenai sifat fisik alam. Pembelajaran

mengenai alam akan lebih efektif jika dalam melaksanakan pembelajaran, siswa

dapat mengamati secara individu kejadian di alam terkait dengan fenomena fisika

yang dihadapi. Alam yang bersifat dinamis mengakibatkan ilmu yang

mempelajari alam juga berkembang khususnya fisika yang secara spesifik

merupakan ilmu tentang sifat fisik alam.

Pembelajaran fisika biasanya dilaksanakan dalam bentuk sistem

pembelajaran satu arah (one way education) dan dalam pelaksanaannya, guru

hanya berpedoman pada buku teks. Buku teks fisika yang saat ini beredar di

masyarakat masih bersifat tekstual. Sedangkan untuk meningkatkan penguasaan

konsep pada siswa dalam pembelajaran fisika perlu strategi khusus yang

digunakan sebagai media pembelajaran efektif. Misalnya dengan mengoptimalkan

kemampuan otak kiri dalam memahami konsep serta otak kanan dalam

xix

Page 20: Efektivitas Pembelajaran Fisika Berupa Mind Mapping Dalam Bentuk Pocket Book Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Sma Negeri 1 Pekalongan

menciptakan kreativitas sehingga penguasaan kompetensi materi fisika dapat

dicapai.

Metode mind mapping merupakan salah satu metode yang dapat

mengopyimalkan kerja kedua bagian otak manusia. Penggunaan metode mind

mapping pembelajaran fisika sedang dikembangkan untuk menyederhanakan

persamaan-persamaan yang digunakan dalam fisika. Penyederhanaan persamaan-

persamaan dalam fisika dalam bentuk mind mapping ini banyak menguntungkan

bagi siswa. Keuntungan yang didapat siswa diantaranya adalah mudah

mempelajari, menghafal, serta akan lebih mudah untuk mengingat. Hal ini

dikarenakan metode pembelajaran mind mapping ini metode yang berfokus pada

satu hal yang kemudian memiliki percabangan yang dideskripsikan dalam bentuk

simbol dengan sedikit uraian. Setelah melakukan analisa mengenai metode mind

mapping, diketahui bahwa penerapan metode ini dalam pembelajaran fisi sangat

diperlukan guna membentuk pola pemikiran siswa yang sistematis dan tepat

tentang persamaan-persamaan yang terdapat dalam fisika sehingga siswa dapat

meningkatkan kompetensi siswa.

Penggunaan metode mind mapping dalam pembelajaran fisika dalam

bentuk pocket book merupakan suatu temuan baru dalam memberikan alternatif

media pembelajaran fisika. Dalam menerapkan metode mind mapping, materi

dalam satu pola peta pemikiran sudah meliputu 1 pokok bahasan materi fisika.

Dengan kata lain, dalam pelaksanaannya, metode mind mapping ini dilaksanakan

dengan meringkas seluruh materi fisika. Jika metode ini dibuat dalam bentuk

pocket book, maka bentuk fisik buku dengan literasi sains, khususnya adalah

materi fisika menjadi buku yang sangat mobile, efektif, dan efisien.

xx

Page 21: Efektivitas Pembelajaran Fisika Berupa Mind Mapping Dalam Bentuk Pocket Book Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Sma Negeri 1 Pekalongan

Salah satu materi fisika yang memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi

bagi kalangan siswa adalah materi mengenai Hukum II Newton tentang gerak. Hal

ini dibuktikan oleh subuah penelitian yang telah dilakukan dan data yang

diperoleh menunjukkan bahwa 70% siswa di sebuah sekolah di Medan

berpendapat bahwa mata pelajaran fisika sangat membosankan karena penuh

dengan rumus dan hitung-hitungan (Sinuraya & Dwitya, 2014:2). Dari data

tersebut diketahui bahwa siswa memiliki kesulitan dalam mengaplikasikan rumus

dalam penerapan soal fisika. Telah diketahui bahwa Hukum II Newton tentang

Gerak merupakan salah satu materi fisika yang menerapkan banyak rumus dalam

aplikasinya pada soal. Oleh karena banyaknya rumus yang digunakan dalam

materi gerak yang merupakan aplikasi Hukum II Newton ini, maka pembelajaran

yang digunakan adalah pembelajaran yang dapat membuat pemikiran siswa

menjadi lebih sederhana dan sistematis. Dengan menerapkan metode mind

mapping dalam pembelajran Hukum II Newton, maka pengetahuan siswa akan

bertambah dan pemikiran siswa menjadi lebih sistematis karena materi disajikan

dalam bentik poin-poin dan ringkas dalam membahas rumus-rumus Hukum II

Newton tentang gerak.

F. Hasil Penelitian yang Relevan

Berikut adalah beberapa hasil penelitian yang bersinggungan dan menjadi

sumber referensi dari penelitian

Dhida Dwi Kurniawati dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh

Metode Mind Mapping dan Keaktifan Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar

Ilmu Pengetahuan Sosial Pada Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama

xxi

Page 22: Efektivitas Pembelajaran Fisika Berupa Mind Mapping Dalam Bentuk Pocket Book Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Sma Negeri 1 Pekalongan

Muhammadiyah 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010”. Dari penelitian

diperoleh bahawa secara individu metode mind mapping (X1) berpengaruh

terhadap prestasi belajar IPS (Y), karena nilai thitung = 3,642 > ttabel = 2,01 (3,642 >

2,01) sedangkan keaktifan belajar IPS menunjukkan pengaruh yang signifikan

terhadap prestasi belajar IPS, yaitu ditunjukkan bahwa nilai thitung = 7,544 > ttabel =

2,01(7,544 > 2,01). Pengujian koefisien determinasi diperoleh nilai R2 sebesar

0,698, yang artinya bahwa metode mind mapping (X1) dan keaktifan belajar IPS

(X2) berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP

Muhammadiyah 5 Surakarta (Y) sebesar 69,8% sedangkan sisanya sebesar 30,2%

dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar model.

Muhammad Chomsi Imaduddin & Unggul Haryantu Nur Utomo dalam

penelitiannya yang berjudul “Efektifitas Metode Mind Mapping Untuk

Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika Pada Siswa Kelas VIII”. Dari penelitian

tersebut diketahui dari uji –t paired sample-test pada kelompok eksperimen

diketahui bahwa metode mind mapping berpengaruh positif yang sangat

signifikan terhadap peningkatan prestasi belajar fisika (t=-11,006; p=0,000). Hasil

analisis uji-t yaitu paired sample t-test pada kelompok kontrol, diperoleh bahwa

metode konvensional tidak berpengaruh positif terhadap peningkatan prestasi

belajar fisika (t= -1,941; p= 0,070). Hasil analisis uji-t yaitu Independent sample t-

test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, diperoleh bahwa ada

perbedaan yang signifikan antara rata-rata (mean) hasil post test antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol (t= 2,144; p= 0,020). Dan dari keseluruhan

hasil penelitian diketahui bahwa metode mind mapping efektif dalam

meningkatkan prestasi belajar fisika.

xxii

Page 23: Efektivitas Pembelajaran Fisika Berupa Mind Mapping Dalam Bentuk Pocket Book Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Sma Negeri 1 Pekalongan

Yulian Adi Setyono, Sukarmin, Daru Wahyuningsih dalam penelitiannya

yang berjudul “ Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Berupa Buletin Dalam

Bentuk Buku Saku Untuk Pembelajaran Fisika Kelas VIII Materi Gaya Ditinjau

Dari Minat Baca Siswa”. Dari penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa angket

minat baca awal dan akhir yang diberikan kepada siswa yang memberikan rata-

rata peningkatan sebesar 11,13%. Selain itu juga dianalisis dengan menggunakan

uji-t berpasangan terhadap data masing-masing kelompok uji coba untuk

mengetahui signifikansi dari peningkatan minat baca siswa. Untuk uji coba

perorangan diperoleh hasil perhitungan thitung = 6,957 > ttabel = 1,943 dan nilai Sig.

= 0,001 < 0,05 yang berarti sangat signifikan. Untuk kelompok kecil didapatkan

hasil perhitungan bahwa thitung = 7,848 > ttabel = 1,725 dan nilai Sig. = 0,000 < 0,05

yang berarti sangat signifikan. Untuk kelompok besar juga didapatkan hasil

perhitungan bahwa thitung = 20,214 > ttabel = 1,725 dan nilai Sig. = 0,000 < 0,05

yang berarti sangat signifikan. Sehingga media pembelajaran dengan buletin

dalam bentuk buku saku memiliki kriteria sangat baik bila ditinjau dari aspek

materi, konstruk, dan bahasa serta minat baca siswa.

Anisaa Nur Jannah dalam penelitiannya yang berjudul “Pengembangan

Media Pembelajaran Fisika Berupa Pocket Book Pada Materi Gerak Lurus

Untuk Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kelas VII“. Dari hasil penelitian

tersebut diperoleh data bahwa pocket book yang dihasilkan dalam pengembangan

media pembelajaran Fisika pada pokok bahasan Gerak Lurus untuk siswa SMP

kelas VII secara umum sudah baik dan dapat meningkatkan minat baca siswa,

sesuai kelayakan aspek materi bahasa, dan media sesuai hasil validasi ahli materi,

ahli Bahasa Indonesia, dan ahli media. Media pembelajaran ini telah berhasil

xxiii

Page 24: Efektivitas Pembelajaran Fisika Berupa Mind Mapping Dalam Bentuk Pocket Book Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Sma Negeri 1 Pekalongan

diujicobakan dalam uji coba lapangan awal dan uji coba lapangan utama dengan

hasil yang sangat baik.

Septiana Vicky Laksita, Supawoto, dan Sri Budiawanti dalam

penelitiannya yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Dalam

Bentuk Pocket Book Pada Materi Alat Optik Serta Suhu dan Kalor Untuk Kelas X

SMA”. Dari penellitian tersebut diperoleh hasil bahwa secara umum pocket book

yang dikembangkansudah baik sesuai kelayakan aspek materi, bahasa, dan media

sesuai validasi ahli dan reviewer. Media pembelajaran ini juga berhasil

diujicobakan dalam uji coba lapangan awal dengan hasil baik dan uji coba

lapangan utama dengan hasil sangat baik.

G. Kerangka Berpikir

Fisika merupakan merupakan salah satu mata pelajaran IPA yang

berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis dan bukan

hanya belejar mengenai konsep-konsep saja melainkan juga makna dari konsep-

konsep tersebut. Pembelajaran fisika menekankan siswa pada pemahaman konsep,

berpikir sistematis dan analitis, serta mengasah kemampuan berlogika siswa.

Salah satu cara untuk dapat belajar fisika secara sederhana adalah dengan

menggunakan metode mind mapping. Metode ini efektif digunakan dalam

pembelajaran fisika karena metode tersebut merupakan metode yang dapat

membuat siswa berpikir secara sistematis. Dalam mind mapping, materi disajikan

secara urut, mulai dari sebab hingga akkibat yang terjadi. Selain itu, dengan

menggunakan metode mind mapping ini siswa dituntut untuk lebih aktif terhadap

fasiltas yang telah diberikan oleh guru.

xxiv

Page 25: Efektivitas Pembelajaran Fisika Berupa Mind Mapping Dalam Bentuk Pocket Book Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Sma Negeri 1 Pekalongan

Untuk mendukung kefektifan metode pembelajaran menggunakan mind

mapping,kemudian mind mapping ini dikemas dalam bentuk pocket book. Pocket

book adalah buku dengan ukuran saku yang dapat dibawa kemana-mana. Dengan

kata lain, pocket book lebih mobile untuk di bawa. Dengan ini, siswa dapat

membawa buku yang berisi materi pelajaran kemanapun. Dengan design yang

telah dibentuk sedemikian rupa, pocket book yang berisi materi berupa mind

mapping dapat membuat siswa tertarik untuk mempelajari materi yang telah

disajikan di dalamnya. Dengan demikian, siswa dapat mengembangkan diri

melalui media pocket book karena pembelajaran fisika dibuat lebih sederhana dan

penguasaan kompetensi siswa terhadap materi fisika, pada khususnya pada materi

Hukum II Newton dapat meningkat.

H. Pengajuan Hipotesis

Berdasarkan kerangka berpikir, maka diajukan hipotesis sebagai berikut:

“Metode Pembelajaran Fisika berupa Mind Mapping dalam bentuk Pocket Book

efektif digunakan untuk mengasah kompetensi siswa SMA Negeri 1 Pekalongan

dalam materi pelajaran Hukum II Newton tentang gerak”.

xxv

Page 26: Efektivitas Pembelajaran Fisika Berupa Mind Mapping Dalam Bentuk Pocket Book Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Sma Negeri 1 Pekalongan

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Januari hingga Maret 2015

yaitu pada semester genap. Sedangkan tempat penelitian ini berlokasi di SMA

Negeri 1 Pekalongan dengan alamat Jalan R. A. Kartini No. 39 Pekalongan.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kuantitatif. Pemilihan metode kuantitatif sebagai metode penelitian adalah karena

data yang diperoleh akan dapat merepresentasikan data secara jelas karena hasil

yang diperoleh berupa angka dan diolah secara statistik.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental.

Metode eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan

untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang

terkendalikan (Sugiyono, 2012:109). Menurut Issac dan Michael (1997) dalam

Setyanto (2012:39) menerangkan bahwa penelitian eksperimen adalah penelitian

yang bertujuan untuk meneliti kemungkinan sebab akibat dengan mengenakan

satu atau lebih kondisi perlakuan yang pada satu atau lebih kelompok eksperimen

dan membandingkan hasilnya dengan kelompok kontrol yang tidak diberi

perlakuan.

Jenis metode eksperimen yang akan digunakan dalam penelitian in adalah

true experiment dengan rancangan penelitian efektivitas penerapan metode mind

xxvi

Page 27: Efektivitas Pembelajaran Fisika Berupa Mind Mapping Dalam Bentuk Pocket Book Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Sma Negeri 1 Pekalongan

mapping dalam bentuk pocket book dalam meningkatkan kompetensi siswa adalah

Posttest-Only Control Design. Desain rancangan penelitian ini apabila divisualkan

melalui tabel adalah sebagai berikut

Kelompo

k

Treatment Post Test

R X O4

R X O5

R O6

Dalam desain tersebut 3 kelompok dipilih secara acak kemudian diberi

treatment dan kemudian diberi post test antara kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol apakah terdapat perbedaan yang signifikan atau tidak.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah yang terdiri atas: obyek/subyek yang memiliki

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2013:117). Dalam

penelitian ini yang berperan sebagai populasi adalah siswa kelas XI IPA SMA

Negeri 1 Pekalongan yang dikelompokkan dalam 7 kelas IPA. Siswa kelas XI

dipilih karena terdapat kesesuaian materi antara penelitian ini dan materi pada

mata pelajaran fisika kelas XI.

xxvii

Page 28: Efektivitas Pembelajaran Fisika Berupa Mind Mapping Dalam Bentuk Pocket Book Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Sma Negeri 1 Pekalongan

2. Sampel

Sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2013:118). Sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI

IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4, dan XI IPA 5. Terdapat 5 kelas dari

tujuh kelas yang akan menjasi sampel dalam penelitian ini. dari kelima

sampel tersebut empat diantaranya menjadi kelas eksperimen, yaitu kelas XI

IPA 1, kelas XI IPA 2, kelas XI IPA 3, dan kelas XI IPA 4, dan satu

diantaranya, yaitu kelas XI IPA 5 menjadi kelas kontrol.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel adalah teknik yang digunakan dalam

menentukan sampel dalam penelititan ini. Pada dasarnya, teknik sampling

atau teknik pengambilan sampel ada dua macam, yaitu probanility sampling

dan nonprobability sampling. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

teknik sampling berupa probability sampling yaitu pengambilan sampel

secara acak dalam artian kelas yang dijadikan sampel dalam penelitian

ditentukan secara acak. Namun dalam menentukan ukuran sampel, peneliti

menggunakan rumus sebagai berikut.

s= λ2 N P Qd2 ( N−1 )+λ2 PQ

Dengan menggunakan rumus tersebut, jika jumlah seluruh siswa kelas XI

IPA SMA Negeri 1 Pekalongan adalah 220 orang, maka sampel yang

digunakan untuk taraf kesalahan sebesar 1% adalah sebanyak 165 orang. Jika

dalam satu kelas terdapat 32 orang, maka banyaknya kelas yang digunakan

xxviii

Page 29: Efektivitas Pembelajaran Fisika Berupa Mind Mapping Dalam Bentuk Pocket Book Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Sma Negeri 1 Pekalongan

sebagai sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 5 kelas yang dipilih

secara acak.

4. Variabel dan Indikator Penilaian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007:3).

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan yaitu variabel

bebas (independent variable) dan veriabel terikat (dependent variable).

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variable bebas adalah variabel yang menjadi penyebab timbulnya

variable terikat. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel bebas adalah

pembelajaran dengan metode mind mapping dalam bentuk pocket book.

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat adalah variabel yang merupakan sebab dari adanya

variabel bebas. Dalam penelitian ini, yang merupakan variabel terikat

adalah kompetensi siswa dalam pokok bahasan Hukum II Newton

tentang Gerak, dengan capaian indikator:

a. Siswa mampu mengerjakan soal tentang gerak secara sistematis

b. Siswa mampu memahami pokok bahasan Hukum II Newton

secara lebih sederhana

c. Siswa mampu memahami konsep Hukum II Newton tentang

gerak

xxix

Page 30: Efektivitas Pembelajaran Fisika Berupa Mind Mapping Dalam Bentuk Pocket Book Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Sma Negeri 1 Pekalongan

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dikalakukan dengan

menggunakan metode tes. metode tes digunakan untuk dapat mengukur

kemampuan dasar siswa dan pencapaian prestasi. Metode tes yang digunakan

adalah berupa post test only control design. Metode ini dilakukan dengan

secara langsung memberi perlakuan kepada kelas eksperimen dan setelah

diberi pelakuan kemudian di beri post test. Pemberian post test ini bertujuan

untuk mengetahui perbedaan antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen.

Dengan demikian peneliti mampu mengetahui apakah metode mind mapping

dalam bentuk pocket book cukup efektif dalam meningkatkan kompetensi

siswa SMA Negeri 1 Pekalongan.

6. Teknik Analisa Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi

analisis instrumen penelitian, pengujian sampel, dan uji akhir pada sampel.

Dalam penelitian ini digunakan analisis data secara kuantitatif dan

menggunakan perhitungan statistik. Perhitungan statistik yang digunakan

adalah perhitungan statistik inferesial yaitu perhitungan dengan taraf

signifikansi dalam membuat kesimpulan.

a. Analisis Instrumen Penelitian

Analisis instrumen penelitian dilakukan untuk mengetahui seberapa

valid intrumen yang digunakan dalam penelititan ini sehingga didapatkan dat

xxx

Page 31: Efektivitas Pembelajaran Fisika Berupa Mind Mapping Dalam Bentuk Pocket Book Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Sma Negeri 1 Pekalongan

a yang dapat dipertanggungjawabkan. Instrumen penelitian merupakan

alat ukur yang digunakan dalam mengukur variabel yang ingin diamati.

Sehingga untuk menddapatkan pengukuran yang baik maka alat ukur yang

digunakan harus baik pula. Syarat alat ukur penelitian dikatakan baik jika

validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran dari instrumen

penelitian tersebut baik.

1) Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui kevalidan dan keabsahan

instrumen penelitian yang digunakan. Instrumen dikatakan valid jika

nilai uji validitasnya tinggi. Teknik yang digunakan untuk mengetahui

kevalidan sebuah tes dapat diketahui dengan menggunakan teknik

korelasi product moment.

r xy=N ∑ XY−(∑ X ) (∑Y )

√ {N ∑ X 2−(∑ X )2}¿¿¿

Keterangan:

r xy : Koefisien korelasi item soal

N :Banyaknya peserta tes

x : Jumlahskor item

y :Jumlah skor total

Dengan menggunakan perhitungan dengan rumus tersebut, jika

didapatkan nilai r xy > rtabeldengan taraf kesalahan sebesar 5% maka

dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian yang digunakan adalah

valid.

xxxi

Page 32: Efektivitas Pembelajaran Fisika Berupa Mind Mapping Dalam Bentuk Pocket Book Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Sma Negeri 1 Pekalongan

2) Reliabilitas

Pengujian reliabilitas penelitian ini dilakukan secara internal. Uji

reliabilitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui karakteristik

instrumen yang digunakan. Uji reliabilitas menunjukkan adanya

konsistensi instrumen ketika diujikan kepada beberapa kelompok. Sifat

instrumen penelitian yang konsisten merupakan salah satu syarat

penilaian instrumen yang baik. Dalam pengujian tingkat reliabilitas

instrumen penelitian, persamaan yang digunakan adalah persamaan

Kuder Richardson.

ri=k

(k−1) ( s2−∑ pi qi

s2 )Keterangan:

ri :reliabilitasinternal seluruh sistem

k : jumlahitemdalam instrumen

pi : proporsi banyaknya subjek yang menjawab pada item1

q i :1−p i

s2 :varians total

Jika dihasilkan nilai ri>rtabelmaka item yang diuji tersebut dapat

dikatakan reliabel.

3) Indeks Kesukaran

Indeks kesukaran adalah indikator sukar atau tidak dari sebuah

soal. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak

terlalu sukar. Dalam penelitian ini, diperlukan uji untuk mengetahui

indeks kesukaran sebuah soal. Soal yang dibuat adalah soal yang tidak

xxxii

Page 33: Efektivitas Pembelajaran Fisika Berupa Mind Mapping Dalam Bentuk Pocket Book Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Sma Negeri 1 Pekalongan

terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Untuk itu digunakan persamaan

indeks kesukaran.

P= BJS

Keterangan:

P : indeks kesukaran

B: banyaknyasiswa yangmenjawab benar

JS : jumlah seluruh siswa

Dengan kriteria kesukaran sebagai berikut:

P < 0,3 Terlalu sukar

0,3 ≤ P ≤ 0,7 Cukup

P ≥ 0,7 Terlalu mudah

4) Daya Pembeda

Uji daya pembeda pada instrumen penelitian adalah uji yang

dilakukan untuk mengetahui bagai soal tersebut dapat membedakan

siswa dengan kemampuan tinggi dan siswa dengan kemampuan rendah.

Soal yang baik adalah soal yang dapat membedakan antara siswa kelas

atas dan siswa kelas bawah. Pada penelitian ini, uji daya pembeda

dilakukan pada sampel dengan menggunakan persamaan.

D=(A−B)

T

Keterangan:

D : daya beda

A : jumlah keo,pok atas yang menjawab benar

B : jumlah kelompok bawah yang menjawab benar

xxxiii

Page 34: Efektivitas Pembelajaran Fisika Berupa Mind Mapping Dalam Bentuk Pocket Book Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Sma Negeri 1 Pekalongan

T : jumlah seluruh siswa

Kriteria Daya Pembeda:

0,4 ≤ D ≤ 1,00 Soal Diterima

0,3 ≤ D ≤ 0,4 Soal diterima (perlu revisi)

0,2 ≤ D ≤ 0,3 Soal Direvisi

D < 0,2 Soal tidak digunakan

Pengujian instrumen penelitian pada sample yang berbeda dengan

sampel untuk penelitian. Setelah instrumen penelitian dianggap baik, maka

dapat dilakukan proses selanjutnya dalam penelitian ini, yaitu pemberian

perlakuan pada sampel.

b. Pengujian Sampel

Sebelum melangkah ke proses selanjutnya, sampel dalam penelitian ini

harus diuji terlebih dahulu. Pengujian sampel dilakukan dengan menggunakan

uji normalitas dan uji homogenitas. Dalam penelitian, sampel yang digunakan

harus bersifat normal dan homogen. Oleh karena itu, dilakukan uji normalitas

dan homogenitas pada sampel.

1) Uji Normalitas Sampel

Uji normalitas sampel dilakukan untuk mengetahui bahwa sampel

yang digunakan berasal dari populasi yang terdistribusi normal. Dalam

penelitian ini, uji normalitas sampel dilakukan dengan menggunakan

Chi kuadrat. Uji chi kuadrat dilakukan dengan membandingkan kurva

normal yang telah terbentuk dari data yang terkumpul (B) dengan kurva

normal baku (A). Indikator yang menandai bahwa sebuah sampel

bersifat normal adalah nilai B yang sgnifikan jika dibandingkan dengan

xxxiv

Page 35: Efektivitas Pembelajaran Fisika Berupa Mind Mapping Dalam Bentuk Pocket Book Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Sma Negeri 1 Pekalongan

nilai A. Langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan uji chi

kuadrat adalah sebagai berikut

a) Menentukan jumlah kelas interval

b) Menentukan panjang kelas interval

PK= rentangbanyak kelas

c) Membuat tabel distribusi frekuensi

d) Menentukan batas kelas (bk) dari masing-masing kelas

interval

e) Menghitung rata-rata dengan menggunakan rumus

X=∑ f i xi

∑ f i

f) Menghitung variasi dengan rumus

s2=n∑ f i x i−¿∑ f i x i

n(n−1)¿

g) Menentukan harga Z di setiap batas xi dengan rumus

z= x−xs

X=batas kelas

x=rata−rata

s=standar deviasi

h) Menghitung frekuensi harapan (fh) dengan rumus

fh=n x luas daerahdengann sample

i) Membuat daftar frekuensi observasi (fo)

j) Menghitung nilai Chi Kuadrat (x2¿¿❑, dengan rumus:

xxxv

Page 36: Efektivitas Pembelajaran Fisika Berupa Mind Mapping Dalam Bentuk Pocket Book Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Sma Negeri 1 Pekalongan

x2=∑ ( fo−fh)2

fh

k) Menentukan derajat kebebasan dalam perhitungan ini, data

disusun dalam daftar distribusi frekuensi dengan rumus

dk=k-3, dimana k adalah banyaknya kelas interval.

l) Menentukan harga x2tabel

m) Menentukan distribusi normalitas dengan kriteria

pengujian:

Jika x2hitung>x2

tabel maka data tidak terdistribusi normal dan

sebaliknya jika x2hitung<x2

tabel.

2) Uji Homogenitas Sampel

Uji homogenitas sampel dalam penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui bahwa sampel dalam penelitian bersifat homogen atau

tidak. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji varians

dengan langkah sebagai berikut.

a) Menghitung rata-rata X

b) Menghitung varians (s2) dengan rumus:

s2=n∑ x12−¿¿¿¿

c) Menghitung F dengan rumus:

F= variasi terbesarvariasi terkecil

d) Membandingkan Fh itungdengan F tabel . Jika Fh itung<F tabel maka

data berdistribusi homogen.

c. Uji Tahap Akhir

xxxvi

Page 37: Efektivitas Pembelajaran Fisika Berupa Mind Mapping Dalam Bentuk Pocket Book Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Sma Negeri 1 Pekalongan

Uji akhir dari penelitian ini berupa uji banding antara sampel sebelum

dan setelah diberi perlakuan. Uji banding pada penelitian ini dilakukan

dengan menggunakan uji t (t-test). Uji tahap akhir ini juga merupakan uji

terhadap hipotesis dari penelitian ini. Pada uji t (t-test) diketahui bahwa

Ho : µ1 = µ2

Ha : µ1 ≠ µ2

Dengan rumus t yang digunakan adalah

t=x1−x2

s2√ 1n1

+ 1n2

Dengan varians yang dapat dicari dengan menggunakan rumus

s2=(n1−1 ) s1

2−(n2−1)s22

n1+n2−2

Keterangan:

t :statistik

x1: rata-rata hasil tes siswa pada kelas eksperimen

x2: rata-rata hasil tes siswa pada kelas kontrol

s12 : varians kelas eksperimen

s22 : varians kelas kontrol

n1 : jumlah subjek kelompok eksperimen

n2 : jumlah subjek kelompok kontrol

Jika t hitung< ttabel, maka Ho diterima. Namun, jika t hitung> ttabel, maka Ha

diterima. Jika Ha diterima, hal tersebut menunjukkan bahwa kelas eksperimen

lebih baik jika dibandingkan dengan kelas kontrol.

xxxvii

Page 38: Efektivitas Pembelajaran Fisika Berupa Mind Mapping Dalam Bentuk Pocket Book Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Sma Negeri 1 Pekalongan

Daftar Pustaka

Adisendjaja, Y. H. & Romlah, O. 2007. Identifikasi Kesalahan dan Miskonsepsi Buku Teks Biologi SMU. Seminar Nasional Pendidikan Biologi. Bandung: FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.

Buzan, Tony. 2009. Buku Pintar Mind Map. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Umum.

Depdikbud. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Imaduddin, Muhammad Chomsi & Unggul Haryanto Nur Utomo. 2012. Efektifita Metode Mind Mapping Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika Paada Siswa Kelas VIII. Jurnal Humanitas. IX(1). 63.

Jannah, Anisa Nur. 2013. Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Berupa Pocket Book Pada Materi Gerak Lurus Untuk Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kelas VII. Skripsi. UNS.

Kurniawati, Dhida Dwi. 2010. Engaruh Metode Mind Mapping Dan Keaktifan Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Pada Siswa Kelas Viii Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi. UMS.

Laksita, Septiana Vicky, Supurwoko, dan Sri Budiawanti. 2013. Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Dalam Bentuk Pocket Book Pada Materi Alat Optik Serta Suhu dan Kalor. Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika. 3(1). 14.

Porter, De Bobby & Hernacki. 2008. Quantum Learning Membiasakan BelajarNyaman & Menyenangkan. Kaifa.

Putri, Anandya Windi. 2013. Pengaruh Kemampuan Siswa Membuat Free-Body Diagram Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Hukum Newton Tentang Gerak. Skripsi. UPI.

Rohana. 2009. Penggunaan Peta Konsep dalam Pembelajaran Statistik Dasar di Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas PGRIPalembang. Jurnal Pendidikan Matematika. 3(2). 3.

Setyanto, A. Eko. 2005. Memperkenalkan Kembali Metode Eksperimen dalam Kajian Komunikasi. Jurnal Ilmu Komunikasi. 3(1). 39.

Setyono, Yulian Adi, Sukarmin, dan Daru Wahyuningsih. 2013. Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Berupa Buletin Dalam Bentuk Buku Saku Untuk Pembelajaran Fisika Kelas VIII Meteri Gaya Ditinjau Dari Minat Baca Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika.1(1). 118.

xxxviii

Page 39: Efektivitas Pembelajaran Fisika Berupa Mind Mapping Dalam Bentuk Pocket Book Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Sma Negeri 1 Pekalongan

Sinuraya, Juru Bahasa dan Rizcha Dwitya. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hukum Gerak Newton Kelas X Semester Ganjil Di Sma Swasta Daerah Sei BejangkarT.A. 2013-2014. Jurnal Inpafi. 2(2). 2.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi (Mix Method). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.

Widura, Sutanto. 2008. Brain Management Series For Learning Strategi MindMp, Langkah demi Langkah cara paling Mudah & Benar Menggajar danMembiasakan Anak menggunakan Mind Map untuk Meraih Prestasi. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

xxxix