efektivitas branding terhadap minat masyarakat …

78
EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT UNTUK MENGKONSUMSI PRODUK HASIL PERIKANAN DI KOTA TEGAL SKRIPSI Diajukan Sebagai Syarat Melaksanakan Penelitian Pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pancasakti Tegal Oleh: ACHMAD NASUCHA NPM 3115500001 PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL 2021

Upload: others

Post on 03-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT

UNTUK MENGKONSUMSI PRODUK HASIL PERIKANAN

DI KOTA TEGAL

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat Melaksanakan Penelitian

Pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Pancasakti Tegal

Oleh:

ACHMAD NASUCHA

NPM 3115500001

PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL

2021

Page 2: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

Judul Skripsi : Efektivitas Branding Terhadap Minat Masyarakat

Untuk Mengkonsumsi Produk Hasil Perikanan di Kota

Tegal

Nama Mahasiswa : Achmad Nasucha

NPM : 3115500001

Program Studi : Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

Mengesahkan

Pembimbing I

Ir. Kusnandar, M.Si.

NIPY. 1850371962

Pembimbing II

Noor Zuhry,S.Pi.M.Si

NIPY. 108329111973

Dekan

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Pancasakti

Dr. Ir. Sutaman, M.Si.

NIPY. 4150431962

Page 3: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

ii

ii

Judul Skripsi : Efektivitas Branding Terhadap Minat Masyarakat

Untuk Mengkonsumsi Produk Hasil Perikanan di Kota

Tegal

Nama Mahasiswa : Achmad Nasucha

NPM : 3115500001

Program Studi : Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

Komisi Ujian Skripsi

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Pancasakti Tegal

Pembimbing I

Ir. Kusnandar, M.Si.

NIPY. 1850371962

Penguji I

Ir. Sri Mulyani, M.Si

NIPY.3451671962

Pembimbing II

Noor Zuhry,S.Pi.M.Si

NIPY. 108329111973

I

Dr. Ir. Sutaman, M.Si

NIPY.4150431962

Page 4: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

iii

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Skripsi : Efektivitas Branding Terhadap Minat Masyarakat

Untuk Mengkonsumsi Produk Hasil Perikanan di Kota

Tegal

Nama Mahasiswa : Achmad Nasucha

NPM : 3115500001

Program Studi : Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

Dosen Wali

Ir. Sri Mulyani, M.Si.

NIPY. 3451671962

Skripsi ini telah dicatat di Program

Studi Pemanfaatan Sumberdaya

Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan Universitas Pancasakti Tegal

Nomor :

.........................................................

Tanggal :

....................................................

a.n. Dekan

Wakil Dekan

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

UPS Tegal

Page 5: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

iv

iv

Judul Skripsi : Efektivitas Branding Terhadap Minat Masyarakat

Untuk Mengkonsumsi Produk Hasil Perikanan di Kota

Tegal

Nama Mahasiswa : Achmad Nasucha

NPM : 3115500001

Program Studi : Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

Skripsi ini telah disidangkan dihadapan komisi ujian

Pada tanggal 4 Februari 2021

Panitia Ujian Sarjana Perikanan

Ketua,

Page 6: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

v

v

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Achmad Nasucha

NPM : 3115500001

Prodi : Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

Fakultas : Perikanan dan Ilmu Kelautan

Judul : Efektivitas Branding Terhadap Minat Masyarakat Untuk

Mengkonsumsi Produk Hasil Perikanan Di Kota Tegal

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya sendiri.

Sepanjang pengetahuan saya, tidak terdapat karya yang ditulis atau diterbitkan

orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan

karya ilmiah yang lazim.

Tegal, Februari 2021

Yang menyatakan,

Achmad Nasucha

NPM.3115500001

Page 7: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

vi

vi

MOTTO

“Tegarlah Seperti Batu Karang”

“Wisuda Setelah 11 Semester Adalah Kesuksesan Yang Tertunda”

“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkat

mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-

baik dan Kami lebihkan dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan

makhluk yang telah Kami ciptakan (QS. Al-Isra ayat 70) “

Page 8: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

vii

vii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, atas rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan baik. Karya sederhana ini ku persembahkan untuk :

1. Ibu Jolecha, Bapak Tarman, dan Achmad Husna selaku kedua orang tua dan

adik saya yang terus menerus mendukung saya tanpa lelah dalam

menyelesaikan skripsi ini, dan serta memberi motivasi maupun bantuan

dalam segala hal.

2. Bapak Ir. Kusnandar, M.Si dan Bapak Noor Zuhry, S.Pi., M.Si selaku dosen

pembimbing yang senantiasa sabar membimbing saya dari awal proposal

sampai laporan.

3. Seluruh Dosen dan Staf Tata Usaha Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

4. Semua teman-teman seperjuangan mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan yang sudah menemani serta mendukung saya.

5. Teman-teman di Himapikani, UKM FPMM, UKM Futsal, BEM UPS,

Perseman yang telah menjadi teman sekaligus keluarga baru untuk

bertukar fikir dan kehidupan.

6. Semua pihak yang telah membantu melancarkan dan menyelesaikan tugas

akhir ini.

Page 9: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

viii

viii

ABSTRAK

ACHMAD NASUCHA (NPM: 3115500001). Efektivitas Branding

Terhadap Minat Masyarakat Mengkonsumsi Produk Hasil Perikanan di Kota

Tegal. (Dosen Pembimbing : Kusnandar dan Noor Zuhry).

Sejak dicanangkan program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan

(Gemar Ikan) oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada tahun 2014,

konsumsi ikan dalam negeri meningkat, termasuk Kota Tegal. Meningkatnya

minat masyarakat untuk mengkonsumsi ikan diiringi oleh meningkatnya jumlah

gerai dan penjualan ikan olahan, baik ikan olahan berbranding maupun tidak

berbranding.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis keterkaitan branding

serta keefektifan branding terhadap minat masyarakat untuk mengkonsumsi ikan

olahan (frozen food) di Kota Tegal. Penelitian ini dilaksanakan dalam bulan

Desember 2020 dan bertempat di tiga gerai yaitu Ulam sari, Sari Ulam, Roemah

Adem.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Sampel

diambil dari 97 responden menggunakan accident sampling. Data dianalisis

dengan Skala Guttman.

Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa dari hasil uji Brand Awareness

jawaban rata-rata 87,71%, hal ini menunjukkan bahwa terdapat keterkaitan

branding terhadap minat masyarakat mengkonsumsi ikan olahan (frozen food) di

Kota Tegal. Terdapat hubungan yang kuat, positif dan signifikan dari hasil uji

Koefisien Skalabilitas dibuktikan dengan perolehan Ks= 0,75 dengan hasil uji

Skala Guttman jawaban rata-rata 87,78%. Efektifitas branding terhadap minat

masyarakat untuk mengkonsumsi produk ikan olahan di Kota Tegal terbukti

positif. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya masyarakat yang membeli di Sari

ulam, Ulam Sari, Roemah Adem.

Kata Kunci : Efektivitas Branding, Minat Masyarakat.

Page 10: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

ix

ix

ABSTRACT

ACHMAD NASUCHA (NPM: 3115500001). The Effectiveness of Branding on

Commnities Interest in Consum Fishery Products in Tegal City. (Adviser:

Kusnandar and Noor Zuhry).

Since the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries (KKP) launched the

Movement to Promote Fish Eating (Gemar Ikan) in 2014, domestic fish

consumption has increasing, including in Tegal City. The increasing public

interest in consuming fish is accompanied by an increase in the number of outlets

and sales of processed fish, both processed fish with proportions and unequal.

The objective of this research was to analyze the relationship between

branding and the effectiveness of branding on people's interest in consuming

frozen food in the City of Tegal, the research was conducted in December 2020

and take place in three outlets, namely Ulam Sari, Sari Ulam, Roemah Adem.

The method used in this research is a case study. Samples were taken from

97 respondents by accident sampling. Data was analyzed by Guttman Scale.

Based on the research results, it can be seen that from the results of the

Brand Awareness test the average answer is 87.71%, this shows that there is a

relationship between branding and public interest in consuming frozen food in the

city of Tegal. There is a strong, positive and significant relationship from the

results of the Scalability Coefficient test as evidenced by the acquisition of Ks =

0.75 with the Guttman Scale test results with an average answer of 87.78%. The

effectiveness of branding on people's interest in consuming processed fish

products in Tegal City is proven to be positive. This is evidenced by the large

number of people who buy at Sari Ulam, Ulam Sari,Roemah Adem.

Keywords : The Effectiveness of Branding, Commuties Interest.

Page 11: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat

dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan skipsi yang berjudul

“Efektivitas Branding Terhadap Minat Masyarakat Untuk Mengkonsumsi Hasil

Perikanan di Kota Tegal”. Pada kesempatan ini perkenankan penulis

menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu

dalam penyusunan skripsi ini, yaitu:

1. Ir. Kusnandar, M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan arahan.

2. Noor Zuhry, S.Pi.M,Si., selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan arahan.

3. Heru Kurniawan A, S.Kel., M.Han., selaku Ketua Program Studi

Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

4. Ir. Sri Mulyani, M.Si, selaku Wakil Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan Universitas Pancasakti Tegal yang merangkap selaku Dosen Wali.

5. Dr. Ir. Sutaman, M.Si, selaku Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Pancasakti Tegal.

6. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi.

Penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini.

Semoga skripsi yang telah tersusun ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan

khususnya penulis sendiri.

Tegal, Februari 2021

Penulis

Page 12: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

ii

ii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. v

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ vi

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 3

1.3 Pendekatan Masalah ............................................................................... 4

1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................... 5

1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 7

2.1 Brand (Merek) ........................................................................................ 7

2.1.1 Peranan dan Kegunaan Merek ....................................................... 9

2.1.2 Unsur Brand ................................................................................ 10

2.1.3 Citra Merek .................................................................................. 11

2.1.4 Brand Awareness (Kesadaran Merek) ......................................... 12

2.2 Pengertian Minat ................................................................................... 14

2.2.1 Minat Beli .................................................................................... 14

2.3 Pengertian Masyarakat.......................................................................... 16

2.4 Sumberdaya Perikanan ......................................................................... 17

2.4.1 Perikanan ..................................................................................... 17

2.4.2 Pengolahan Hasil Perikanan ........................................................ 18

2.4.3 Makanan beku (frozen food) ........................................................ 19

BAB III MATERI DAN METODE ................................................................... 20

3.1 Materi .................................................................................................... 20

3.2 Metode Penelitian ................................................................................. 20

3.3 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 21

3.3.1 Data Sekunder ............................................................................. 21

3.3.2 Data Primer .................................................................................. 22

3.3.3 Penentuan Sampel ....................................................................... 22

3.4 Analisis Data ......................................................................................... 24

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 28

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ..................................................... 28

4.2 Deskripsi Responden ............................................................................ 36

4.3 Pengujian Instrumen Penelitian ............................................................ 39

Page 13: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

iii

iii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 48

5.1 KESIMPULAN .................................................................................... 48

5.2 SARAN ................................................................................................. 48

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 49

LAMPIRAN ......................................................................................................... 52

RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. 60

Page 14: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

iv

iv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

1. Skala Pendekatan Masalah ......................................................................... 4

Page 15: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

v

v

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

1. Produksi dan Nilai Produksi Perikanan Laut Tegal ................................. 30

2. Produksi Perikanan Darat Kota Tegal ..................................................... 31

3. Pendapatan Ulam Sari .............................................................................. 32

4. Pendapatan Sari Ulam .............................................................................. 34

5. Pendapatan Roemah Adem ...................................................................... 36

6. Profil Responden Menurut Umur ............................................................. 37

7. Profil Respondsen Menurut Pekerjaan ..................................................... 38

8. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Non Responden .................................... 39

9. Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Non Responden ................................ 40

10. Hasil Kuisioner Penelitian Dengan Distribusi Frekuensi ........................ 44

Page 16: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

vi

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1. Peta Penelitian ......................................................................................... 54

2. Kuesioner penilaian kriteria minat masyarakat untuk

Mengkonsumsi produk hasil perikanan di Kota Tegal ............................ 54

3. Hasil Kuisioner Penelitian ....................................................................... 56

4. Dokumentasi Penelitian .......................................................................... 59

Page 17: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada tahun 2004 membuat

program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemar Ikan) yang bertujuan

untuk mengkampanyekan kasadaran publik tentang pentingnya manfaat makan

ikan sejak dini karena banyak kandungan gizi yang terdapat pada ikan serta sangat

penting untuk pertumbuhan dan kecerdasan otak. Kementerian Kelautan dan

Perikanan (KKP) melalui Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemar Ikan)

sebagai bentuk pengaplikasian UU Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan, dalam

pasal 1 Undang-Undang tersebut menjelaskan kedaulatan pangan adalah hak

negara dan bangsa yang secara mandiri menentukan kebijakan pangan yang

menjamin hak atas Pangan bagi rakyat dan yang memberikan hak bagi masyarakat

untuk menentukan sistem pangan yang sesuai dengan potensi sumberdaya lokal.

KKP dalam pelaksanaan gerakan ini berharap agar bisa meningkatkan minat serta

kesadaran masyarakat dalam memandang pentingnya mengkonsumsi hasil-hasil

perikanan, mengingat hal itu juga sebagai bentuk apresiasi terhadap jati diri

bangsa Indonesia dengan kekayaan sumberdaya perikanan yang sangat berlimpah.

KKP juga menjelaskan untuk meningkatkan gizi masyarakat Indonesia serta

minat untuk mengkonsumsi ikan perlu terus ditingkatkan, karena ikan diharapkan

menjadi salah satu sumber protein utama dalam pola konsumsi dan budaya

masyarakat Indonesia. Pelaksanaan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan

(Gemar Ikan) bukan hanya tugas dari Kementerian Kelautan dan Perikanan

Page 18: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

2

namun juga tugas bersama antar instansi terkait dengan seluruh komponennya,

karena dengan meningkatnya tingkat konsumsi ikan masyarakat Indonesia akan

turut mendukung pemerintah dalam mempersiapkan generasi muda yang

berkualitas. Tingkat konsumsi ikan nasional tahun 2015 mencapai 41,11

kg/kapita/tahun, 2016 mencapai 43,94 kg/kapita/tahun, 2017 mencapai 47,34

kg/kapita/tahun, 2018 mencapai pragnosa 50,69 kg/kapita/tahun. (KKP, 2018).

Perkembangan dari kurun waktu sekarang dengan meningkatnya minat

masyarakat Indonesia untuk mengkonsumsi ikan telah banyak bermunculan jenis-

jenis produk hasil perikanan, baik yang mempunyai branding (merek) maupun

tidak mempunyai branding (merek). Akan tetapi di Kota Tegal minat masyarakat

untuk mengkonsumsi produk hasil perikanan baik yang mempunyai branding

(merek) maupun tidak mempunyai branding (merek) masih terbilang kurang

adanya perhatian dari beberapa stakeholder.

Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai “efektivitas branding

terhadap minat masyarakat untuk mengkonsumsi produk hasil perikanan di Kota

Tegal” agar dapat mengetahui keminatan masyarakat untuk mengkonsumsi hasil

perikanan di Kota Tegal.

Page 19: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

3

1.2 Rumusan Masalah

Seiring dengan hasil perikanan yang sangat melimpah menjadikan industri

pengolahan hasil perikanan di Indonesia semakin meningkat, hal ini mendorong

tumbuhnya pelaku usaha di bidang perikanan khususnya di Kota Tegal. Ada tiga

jenis bidang usaha pemasaran ikan, yaitu : (1) ikan segar, (2) ikan yang diawetkan

dan (3) ikan yang diolah.

Produk hasil perikanan adalah pengolahan perikanan dimana hasil perikanan

diolah kembali dari bahan ikan segar baik itu ikan laut maupun ikan budidaya

menjadi bentuk lain. Salah satu dari produk hasil perikanan yaitu makanan beku

(frozen food), di Kota Tegal sudah banyak yang menjual frozen food dengan

berbagai macamnya seperti dimsum, keong racun, lumpia dan lain-lain.

Masyarakat Kota Tegal sangat antusias dengan frozen food, hal itu ditandai

oleh banyaknya gerai-gerai pelaku usaha perikanan yang menjual frozen food baik

yang menggunakan brand maupun tidak menggunakan brand. Belum diketahui

secara pasti, apakah masyarakat lebih memilih frozen food yang mempunyai

branding ataupun tidak mempunyai branding, oleh sebab itu perlu dilakukan

penelitian tentang “Efektivitas Branding Terhadap Minat Masyarakat Untuk

Mengkonsumsi Produk Hasil Perikanan di Kota Tegal”.

Page 20: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

4

1.3 Pendekatan Masalah

Adanya pengolahan perikanan di Kota Tegal minat masyarakat terhadap

produk hasil perikanan mulai beragam karena bermunculan pengolahan yang

beragam seperti frozen food. Gerai yang menjual frozen food ada beberapa yang

langsung menjual kepada konsumen ataupun konsumen datang ke gerai tersebut

untuk memenuhi kebutuhan konsumsi konsumen.

Berikut adalah skema pendekatan masalah penelitian :

INPUT

PROSES

OUTPUT

Umpan Balik

Gambar 1. Skema Pendekatan Masalah

Keterangan :

Batas Skema :

Hubungan Langsung :

Umpan Balik :

Uraian Pendekatan Masalah :

1. Pelaku usaha pemasaran produk ikan olahan (frozen food), ada yang

memasarkan produk berbranding ataupun tidak berbranding.

2. Masyarakat dalam memperoleh produk dapat dilakukan dengan cara

mendatangi gerai/pesan antar.

3. Produk olahan yang di konsumsi masyarakat, ada yang bermerek dan tidak

bermerek tergantung dari selera dan kemampuan masing-masing konsumen.

EFEKTIVITAS

BRANDING Minat

Masyarakat

Untuk

Mengkonsumsi

Ikan Olahan

(frozen food)

Hasil Penelitian

Analisis Data

Kesimpulan

Page 21: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

5

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

1. Menganalisis keterkaitan branding terhadap minat masyarakat untuk

mengkonsumsi ikan olahan (frozen food) di Kota Tegal.

2. Keefektifan branding dalam minat masyarakat untuk mengkonsumsi ikan

olahan (frozen food) di Kota Tegal.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis.

Hasil penelitian ini digunakan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh

dosen pembimbing dan sekaligus dapat dijadikan bahan pengetahuan serta

menambah wawasan yang didapat melalui teori dan penelitian yang dilakukan.

2. Bagi Mahasiswa.

Sebagai bahan acuan dan reverensi dalam pengembangan ilmu di program

studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Kelautan

Unversitas Pancasakti Tegal.

3. Bagi Pemerintah.

Sebagai bahan acuan dan referensi dalam perkembangan sumberdaya

perikanan dan ekonomi di Kota Tegal.

Page 22: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

6

1.6 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan dalam bulan Desember 2020 di tiga gerai yaitu :

(1) Roemah Adem, (2) Sari Ulam dan (3) Ulam Sari Kota Tegal.

Page 23: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Brand (Merek)

Brand (merek) menurut Landa (2006) adalah bukan sekedar merek atau

nama dagang dari sebuah produk, jasa, atau perusahaan. Namun semuanya yang

berkaitan dengan hal-hal yang kasat mata dari sebuah merek mulai dari nama

dagang, logo, ciri visual, citra, kredibilitas, karakter, kesan, persepsi, dan

anggapan yang ada di benak konsumen perusahaan tersebut.

Namun menurut Kotler (2009) pengertian branding adalah pemberian nama,

istilah, tanda, symbol, rancangan, atau kombinasi dari kesemuanya, yang dibuat

dengan tujuan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa atau kelompok penjual

dan untuk membedakan dari barang atau jasa pesaing.

Merek menurut Kertajaya (2010) mendefinisikan merek sebagai “asset yang

menciptakan nilai bagi pelanggan dengan meningkatkan kepuasan dan

menghargai kualitas”.

Salah satu hal yang memegang peranan penting dalam pemasaran adalah

merek. Terdapat beberapa perbedaan antara produk dengan merek. Produk

merupakan sesuatu yang di hasilkan oleh pabrik dan mudah ditiru oleh pesaing.

Sedangkan merek merupakan sesuatu yang dibeli oleh konsumen, memiliki nilai

dan identitas atau ciri tertentu yang dilindungi secara hukum sehingga tidak dapat

ditiru oleh pesaing. Merek mempengaruhi persepsi konsumen terhadap produk

yang akan dibeli maka persaingan antar perusahaan adalah persaingan persepsi

bukan produk (Tjiptono, 2011).

Page 24: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

8

Menurut Surachman (2008) terdapat enam tingkat pengertian merek,

diantaranya :

1. Atribut

Setiap merek memiliki atribut. Atribut ini perlu dikelola dan

diciptakan agar konsumen dapat mengetahui dengan pasti atribut-

atribut apa saja yang terdapat dalam suatu merek. Misalnya: KFC

menyiratkan restoran cepat saji yang memiliki kualitas produk yang

aman, enak, dan terjamin serta pelayanannya yang cepat.

2. Manfaat

Merek sebagai atribut mempunyai dua manfaat yaitu manfaat

emosional dan manfaat fungsional. Atribut “mudah didapat” dapat

diterjemahkan sebagai manfaat fungsional. Atribut “mahal” dapat

diterjemahkan sebagai manfaat emosional.

3. Nilai

Merek juga harus menyatakan nilai bagi produsennya. Sebagai

contoh: PT. Fastfood Indonesia (KFC) dinilai sebagai restoran cepat

saji yang ramah, cepat, bergengsi, dan merupakan pemimpin industry

makanan cepat saji. Dengan demikian, produsen KFC juga mendapat

nilai tinggi di masyarakat. Maka, produsen dapat mengetahui

kelompok-kelompok pembeli yang mencari nilai-nilai ini.

Page 25: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

9

4. Budaya

Merek mewakili budaya tertentu. Misalnya: KFC melambangkan

budaya Amerika yang mandiri, efisien dan prestige.

5. Kepribadian

Merek dapat mencerminkan kepribadian tertentu. Sebagai contoh:

KFC menyiratkan mahasiswa yang efisien waktu atau keluarga yang

senang berkumpul bersama.

6. Pemakai

Merek menunjukan jenis konsumen yang membeli atau memakai

merek tersebut, maka dari itu para penjual menggunakan analogi

untuk dapat memasarkan mereknya kepada konsumen. Misalnya :

KFC cenderung memasarkan mereknya kepada para mahasiswa dan

keluarga dibandingkan kepada pengusaha.

Pengertian keenam tingkat merek diatas menunjukan bahwa merek bukan

hanya berfungsi sebagai lambang atau simbol dari sebuah produk, melainkan

lebih daripada itu, dimana merek tersebut merupakan satu kesatuan dari sebuah

produk dan tidak dapat dipisahkan.

2.1.1 Peranan dan Kegunaan Merek

Merek adalah salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam

membandingkan produk-produk yang sejenis. Kotler (2009) berpendapat bahwa

merek memiliki peranan dilihat dari sudut pandang produsen, dimana merek

memiliki peranan sebagai berikut:

Page 26: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

10

1. Merek memudahkan proses pemesanan dan penelusuran produk.

2. Merek membantu mengatur catatan persediaan dan catatan akuntansi.

3. Merek menawarkan perlindungan hukum atas ciri dari keunikan

produk yang dimiliki.

4. Merek menandakan tingkat kualitas tertentu sehingga pembeli yang

puas akan melakukan pembelian berulang (loyalitas konsumen).

5. Merek dapat menjadi alat yang berguna untuk mengamankan

keunggulan kompetitif.

2.1.2 Unsur Brand

Menurut Wheeler (2012) memaparkan bahwa ada beberapa elemen yang

menjadikan suatu brand dapat berjalan dengan baik, beberapa diantaranya :

1. Identitas Visual

Suatu tanda visual yang digunakan untuk merepresentasikan suatu

brand, biasanya hadir dalam bentuk simbol (logogram), atau teks

(logotype), atau perpaduan keduanya.

2. Brand Management

Pengontrolan bagaimana suatu merek dipresentasikan di tiap media

komunikasi, baik melalui iklan, acara ataupun bentuk service.

3. Brand Strategy

Brand strategy adalah langkah-langkah yang meliputi berbagai

strategi dalam membentuk suatu citra lewat berbagai cara.

Page 27: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

11

4. Brand Position

Brand position adalah bagaimana posisi suatu brand diantara brand

lainnya yang bergerak dalam bidang sejenis.

5. Brand Image

Di antara elemen-elemen tersebut, identitas visual dan brand image

adalah yang pertama kali berkomunikasi secara langsung dengan

konsumen, menurut Wheeler (2012) identitas visual adalah hal yang

pertama kali membawa citra utama dari suatu brand dan

menyampaikannya kepada konsumen dan menjadikannya esensial.

Untuk itu identitas visual diperlukan agar suatu merek dapat dikenali,

dibedakan serta dapat menyampaikan pesan tertentu.

2.1.3 Brand Image (Citra Merek)

Menurut Rangkuti (2008) brand image adalah sekumpulan asosiasi merek

yang terbentuk dan melekat di benak konsumen.

Berdasarkan pengertian citra merek di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

citra merek terbentuk dari presepsi yang telah lama terdapat di pikiran konsumen.

Setelah melalui tahap yang terjadi dalam proses presepsi, kemudian dilanjutkan

pada tahap keterlibatan konsumen dalam pembelian. Level keterlibatan ini selain

mempengaruhi persepsi juga mempengaruhi fungsi memori.

Page 28: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

12

Hapsari (2008) mengambil beberapa kesimpulan tentang brand image

sebagai berikut:

1. Brand image mempengaruhi pola pikir dan pandangan konsumen

mengenai merek secara keseluruhan.

2. Brand image bukan hanya merupakan sebuah pemberian nama yang

baik melainkan bagaimana cara menegenalkan produk kepada

konsumen agar menjadi memori bagi konsumen dalam membentuk

suatu persepsi akan sebuah produk.

3. Brand image memegang kepercayaan, pemahaman, dan persepsi

konsumen terhadap suatu merek.

4. Brand image merupakan asosiasi yang muncul dalam benak

konsumen dalam bentuk pemikiran atau citra tertentu terhadap suatu

merek.

5. Brand image yang baik dapat meningkatkan penjualan produsen serta

menghambat kegiatan pemasaran pesaing.

6. Brand image merupakan faktor penting dalam keputusan pembelian

konsumen hingga konsumen menjadi loyal terhadap merek tertentu.

2.1.4 Brand Awareness (Kesadaran Merek)

Sadat (2009) menyatakan Brand Awareness atau kesadaran merek

mengenali dan mengingat kembali sebuah merek yang merupakan langkah awal

untuk membangun sebuah merek produk. Aspek paling penting dari brand

awareness adalah bentuk informasi dalam ingatan ditempat yang pertama. Sebuah

Page 29: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

13

titik ingatan brand awareness adalah penting sebelum brand association dapat

dibentuk. Ketika konsumen memiliki waktu yang sedikit untuk melakukan

konsumsi, kedekatan dengan nama merek akan cukup untuk menentukan

pembelian.

Ferrinadewi (2008) menyatakan tingkat brand awareness dapat diukur

dengan meminta konsumen menyebutkan nama brand yang mana yang dianggap

akrab oleh konsumen. Apakah pengingatan ulang atau brand awareness sudah

mulai memadai tergantung pada di mana dan kapan suatu keputusan pembelian

dilakukan. Strategi brand awareness yang tepat tergantung pada seberapa terkenal

brand tersebut. Tujuan promosi adalah untuk memelihara tingkat brand

awarenesse yang sudah tinggi.

Adapun tingkatan brand awareness menurut Saputra dan Yusa (2019) adalah :

1. Unaware of a brand (tidak menyadari merek) adalah tingkat paling

rendah dalam piramida brand awarenesse dimana konsumen tidak

menyadari adanya suatu merek.

2. Brand recognition (pengenalan brand) adalah tingkat minimal brand

awareness, dimana pengenalan suatu merek muncul lagi setelah

dilakukan pengingatan kembali lewat bantuan (aided recall).

3. Brand recall (pengingat kembali merek) adalah pengingatan kembali

merek tanpa bantuan (unaided recall).

4. Top of Mind (puncak pikiran ) adalah merek yang disebutkan pertama

kali oleh konsumen atau yang pertama kali muncul tersebut

Page 30: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

14

merupakan merek utama dari berbagai merek yang ada dalam benak

seorang konsumen.

2.2 Pengertian Minat

Slameto (2010) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan

pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Menurut Syah (2011)

minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan

yang besar terhadap sesuatu. Kesimpulannya minat adalah sebuah ketertarikan

dari rasa dan gairah seseorang untuk mendapatkan sesuatu apa yang di

inginkannya dengan konsisten dan jika mendapatkan apa yang diinginkannya

seseorang akan merasakan kepuasan dan rasa senang di dalam dirinya.

2.2.1 Minat Beli

Menurut Sukmawati (2012) minat beli merupakan bagian dari komponen

perilaku dalam sikap mengkonsumsi. Minat beli konsumen adalah tahap dimana

konsumen membentuk pilihan mereka diantara beberapa merek yang tergabung

dalam perangkat pilihan. Kemudian pada akhirnya melakukan suatu pembelian

pada suatu alternatif yang paling disukainya atau proses yang dilalui konsumen

untuk membeli suatu barang atau jasa yang didasari oleh bermacam

pertimbangan.

Minat beli adalah perilaku konsumen yang menunjukan sejauh mana

komitmennya dalam melakukan pembelian. Adapun faktor yang membentuk

minat beli konsumen menurut Kotler (2009) yaitu :

Page 31: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

15

1) Sikap orang lain

Sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif yang disukai

seseorang akan bergantung pada dua hal yaitu, intensitas sifat negatif

orang lain terhadap alternative yang disukai konsumen dan motivasi

konsumen untuk menuruti keinginan orang lain.

2) Faktor situasi yang tidak terantisipasi

Faktor ini nantinya akan dapat mengubah pendirian konsumen

dalam melakukan pembelian. Hal tersebut tergantung dari pemikiran

konsumen sendiri, apakah dia percaya diri dalam memutuskan akan

membeli suatu barang atau tidak.

Menurut Lucas dan Britt (2012) terdapat empat faktor yang mempengaruhi

minat beli consume, antara lain :

a. Perhatian (Attention)

Adanya perhatian yang besar dari konsumen terhadap suatu produk

(barang atau jasa).

b. Ketertarikan (Interest)

Menunjukkan adanya pemusatan perhatian dan perasaan senang.

c. Keinginan (Desire)

Adanya dorongan untuk ingin memiliki.

d. Keyakinan (Conviction)

Adanya perasaan percaya diri individu terhadap kualitas, daya

guna, dan keuntungan dari produk yang akan di beli.

Page 32: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

16

2.3 Pengertian Masyarakat

Masyarakat dalam bahasa inggris di sebut “society” asal kata “sociuc” yang

berarti kawan. Adapun kata “masyarakat” berasal dari bahasa Arab yaitu “syirk”

yang berarti bergaul atau dalam bahasa ilmiahnya adalah saling berinteraksi.

Suatu kesatuan manusia yang dapat mempunyai prasarana melalui warga-

warganya dapat saling berinteraksi. Definisi lain, masyarakat adalah kesatuan

hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang

bersifat kontinyu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Kontinuitas

merupakan kesatuan masyarakat yang memiliki keempat ciri yaitu : 1) Interaksi

antar warga-warganya, 2) Adat istiadat, 3) Kontinuitas waktu, 4) Rasa identitas

kuat yang mengikat semua warga (Koentjaraningrat, 2009).

Adapun dari pengertian lain menurut Jamaludin (2017) bahwa masyarakat

adalah sekelompok manusia yang bertempat tinggal di daerah tertentu dalam

kurun waktu yang relatif lama, memiliki norma yang mengatur kehidupannya

menuju tujuan yang dicita-citakan bersama dan ditempat tersebut, anggota-

anggotanya melakukan regenerasi.

Dari beberapa pendapat yang sudah di kemukaan penulis menyimpulkan

bahwa pengertian masyarakat adalah satu kesatuan manusia (sosial) yang hidup di

suatu tempat dan saling berinteraksi antar satu dengan yang lainnya, sehingga

memunculkan suatu aturan (adat/norma) baik secara tertulis maupun tidak tertulis

dan membentuk suatu kebudayaan.

Page 33: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

17

2.4 Sumberdaya Perikanan

Secara umum sumberdaya alam dapat diklasifikasikan ke dalam dua

kelompok, yaitu sumberdaya yang tidak dapat di perbaharui (non-renewable)

yang terhabiskan (ekhaustable). Sumberdaya yang termasuk dalam kelompok

sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui seperti sumberdaya mineral, logam,

minyak dan gas bumi. Sedangkan jenis sumberdaya yang termasuk ke dalam

kelompok yang dapat diperbaharui adalah ikan (Fauzi, 2006).

Sumberdaya ikan perlu dikelola karena merupakan sumberdaya hayati yang

dapat diperbaharui (renewable). Namun dapat mengalami deplesi atau kepunahan

Sumberdaya ikan memiliki kelimpahan yang terbatas, sesuai dengan daya dukung

(carryng capacity) habibatnya. Sumberdaya ikan dikenal sebagai sumberdaya

milik bersama (common property) yang rawan terhadap tangkap lebih (over

fishing) (Monintja dan Yusfiandayani 2001).

2.4.1 Perikanan

Menurut Undang-Undang No.45 Tahun 2009 tentang perikanan dalam pasal

1 menjelaskan perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan

pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkungannya mulai dari

praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran yang dilaksanakan

dalam suatu sistem bisnis perikanan.

Perikanan darat adalah semua usaha perikanan yang tidak dilakukan di laut

luas seperti perikanan air tawar, tambak, kolam dan sebagainya. Khusus perikanan

Page 34: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

18

di laut ahli biologi kelautan membedakan perikanan laut kedalam dua kelompok

yaitu kelompok ikan pelagis (ikan yang hidup pada bagian permukaan) dan jenis

ikan demersal (ikan yang hidup di dasar laut). Kelompok ikan pelagis diantaranya

ikan cakalang, tuna, layang, kembung, lamun, dan lain-lain. Sedangkan jenis

demersal seperti udang, kepiting kakap merah dan lain-lain (KKP, 2019).

2.4.2 Pengolahan Hasil Perikanan

Pemanfaatan hasil perikanan di masyarakat sudah berkembang sangat pesat,

dapat ditemukan sangat banyak produk-produk hasil perikanan. Daging ikan

merupakan bahan yang dapat diolah menjadi berbagai produk pangan seperti

sosis, baso, nugget. Daging ikan dapat dibuat menjadi surimi yang selanjutnya

dapat dijadikan sebagai bahan baku berbagai produk hasil olahan (Rostini, 2013).

Daging ikan juga dapat ditambahkan ke produk yang lain seperti kicimpring

(Kurniawati et al., 2015), donat (Wijaya, 2015), biskuit, roti (Djafar, 2003) dan

sebagainya, yang bertujuan antara lain untuk memenuhi gizi terutama protein,

selera masyarakat yang beragam sehingga ada alternatif dalam menyajikan menu

baru dan meningkatkan tingkat penerimaan dengan tidak mengurangi kualitas

produk akhir. Upaya penganekaragaman produk olahan ikan diutamakan pada

produk-produk yang biasa dikonsumsi masyarakat sehingga peluang produk

diterima dan dipasarkan akan lebih besar (Rostini et al., 2018).

Page 35: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

19

2.4.3 Frozen Food (Makanan Beku)

Seiring dengan perkembangan zaman dan semakin padatnya rutinitas sehari-

hari, setiap orang menuntut untuk mendapatkan makanan yang praktis dimasak

dan cepat saji. Salah satu yang ditawarkan oleh industri pangan adalah makanan

beku (frozen food). Makanan beku (frozen food) memberikan kepraktisan untuk

konsumennya. Penyajiannya yang praktis, hanya tinggal dihangatkan saja

beberapa menit lalu dapat langsung di konsumsi (Yunitasari et al., 2014)

Makanan beku olahan atau yang dikenal dengan frozen food merupakan

hasil dari metode pengawetan makanan yang dilakukan dengan cara menurunkan

suhu hingga titik beku, hal ini bertujuan untuk memperlambat proses

pembusukan. Frozen food pada awalnya diciptakan dan ditujukan untuk seseorang

yang terlalu sibuk, tidak mau atau tidak mampu menyiapkan makanan untuk

dirinya sendiri (Lovell, 2011). Menurunnya temperatur dan menghilangnya

ketersediaan air akan menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan aktivitas

enzim di dalam makanan, menyebabkan makanan menjadi lebih awet dan tidak

mudah membusuk (Sasongko, 2016).

Jadi bisa disimpulkan makanan beku (frozen food) adalah sebuah hasil dari

perkembangan zaman yang ditawarkan untuk masyarakat modern agar dapat lebih

mudah dan praktis menyajikan makanan yang hanya tinggal di hangatkan saja

dengan berbagai produk dan tidak akan merubah cita rasa dari asal makanan

tersebut.

Page 36: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

BAB III

MATERI DAN METODE

3.1 Materi

Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah konsumen produk olahan

ikan (frozen food) di Kota Tegal. Alat yang dibutuhkan dalam penelitian ini

adalah :

1. Alat dokumentasi berupa foto/kamera.

2. Alat tulis.

3. Kuisioner yang digunakan untuk mewawancarai responden.

3.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus melalui

pendekatan deskriptif kuantitatif. Penelitian kuantitatif sebagaimana dikemukakan

oleh Sugiyono (2013) yaitu : “Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif/ statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah di

tetapkan”.

Menurut Sugiyono (2013) pengertian deskriptif adalah metode yang

berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang di

teliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya, tanpa

melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum.

Page 37: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

21

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2013) kuisioner (angket) merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat kuisioner

atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuisioner adalah

teknik penelitian yang dilakukan dengan menyebar angket, sehingga dalam waktu

yang relative singkat dapat menjangkau banyak responden (Sangadji, 2010).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kuisioner merupakan teknik pengumpulan

data dengan menggunakan pertanyaan yang telah disusun secara sistematis

berdasarkan variabel untuk mendapatkan data dari responden, baik dilakukan

secara langsung maupun tidak langsung. Teknik pengumpulan data yang akan

dilakukan peneliti adalah dengan wawancara menggunakan kuesioner, yaitu

dengan kegiatan pengisian daftar pertanyaan dalam melakukan wawancara dengan

responden masyarakat yang berada di Kota Tegal. Data yang dikumpulkan terdiri

dari dua macam yaitu data primer dan data sekunder.

3.3.1 Data Sekunder

Data sekunder merupakan pengumpulan data dengan cara mempelajari

buku-buku laporan, penelitian sebelumnya, peraturan-peraturan, peta dan bentuk

publikasi lainnya. Sumber data berasal dari pemerintah pusat atau pemerintah

daerah dari dinas/instansi terkait dengan penelitian, yaitu : Dinas Perikanan,

Kantor Pelabuhan Perikanan Pantai, Badan Pusat Statistik. Data yang

Page 38: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

22

dikumpulkan meliputi keadaan umum kawasan, luas wilayah dan jumlah

masyarakat di Kota Tegal.

3.3.2 Data Primer

Pengumpulan data primer dilakukan melalui pengamatan langsung

(observasi) di lapangan, serta melakukan wawancara langsung dengan masyarakat

yang berada di Kota Tegal serta dengan pelaku usaha perikanan yang

menggunakan branding, sesuai dengan daftar pertanyaan pada kuisioner

(Sugiyono, 2013).

3.3.3 Penentuan Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2013). Jumlah populasi masih dalam ukuran perkiraan

dengan jumlah yang tak pasti, maka peneliti menggunakan penentuan populasi

dengan rumus (Wibisono, 2003) dalam (Riduwan, 2015), jika digunakan untuk

mengestimasi µ kita dapat (1-ɑ)% yakin bahwa error tidak melebihi nilai e

tertentu apabila ukuran sampelnya sebesar n, dimana apabila nilai σ tidak

diketahui, kita dapat menggunakan s dari sampel sebelumnya (untuk n > 30) yang

memberikan estimasi terhadap σ, maka standar deviasi populasinya adalah 0,25.

Apabila peneliti ingin menggunakan tingkat presisi 5% dan tingkat

kepercayaannya 95%, dan eror estimasi µ kurang dari 0,05. Karena α = 0,05,

maka Z0,05 = 1,96.

Page 39: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

23

n =

Keterangan:

n = Jumlah Sampel

Zα/2 = Nilai yang di dapat jika populasi > 30 dengan tingkat kepercayaan 95 %

(1,96)

σ = Standar deviasi populasi (0,25)

e = Tingkat kesalahan (0,05)

n = = 96,04

Hasil yang diperoleh untuk menentukan jumlah sampel dengan tingkat

kepercayaan 95% adalah 96,04.

Menurut Jendra et al. (2015) dan Rasyid et al. (2017) apabila jumlah

populasi dalam sebuah penelitian belum diketahui jumlahnya, maka berdasarkan

hasil perhitungan rumus Wibisono dibulatkan menjadi 97 responden.

Jumlah sampel yang telah dihitung menggunakan rumus Wibisono, yaitu 97

responden maka mengambil semua populasi untuk dijadikan sebagai sampel

penelitian, namun dibagi dalam 3 tempat penelitian yaitu di Roemah Adem 32

pengunjung, Sari Ulam 32 pengunjung dan Ulam Sari 33 pengunjung yang

dimana semua terletak di Kota Tegal.

Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan Accidental Sampling.

Menurut Sugiyono (2013) Accident Sampling adalah teknik pengambilan sampel

secara kebetulan bertemu dengan peneliti yang dianggap cocok dengan

Zα/2.σ

e

(1,96).(0,25)

0,05

2

2

Page 40: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

24

karakteristik sampel yang di tentukan, dan akan dijadikan sampel yang telah

dihitung menggunakan rumus Wibisono.

3.4 Analisis Data

Analisis data untuk mengukur kuesioner yang akan di bagikan kepada

responden nantinya akan diuji melalui pengujian Validitas dan Pengujian

Reliabilitas.

a. Pengujian Validitas

Berkaitan dengan pengujian validitas instrument Arikunto (2010)

menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan validitas adalah suatu alat ukur

yang menunjukan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Jika

instrument dikatakan valid berarti menunjukan alat ukur yang digunakan

untuk mendapatkan data itu valid sehingga valid berarti instrument tersebut

dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur (Sugiyono,

2013). Setelah data didapat dan ditabulasikan, maka pengujian validitas

konstruksi dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan

antara skor item instrument dengan rumus Pearson Product Moment yaitu :

thitung =

Dimana:

rhitung = Koefisien korelasi

∑Xi = Jumlah skor item

n(∑XY) – (∑X).( ∑Y)

√{n. ∑X2-(∑X)

2 }.{n. ∑Y

2-(∑Y)

2}

Page 41: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

25

∑Yi = Jumlah skor total (seluruh item)

N = Jumlah responden

Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus : thitung =

Dimana:

t = Nilai thitung

r = Koefisien korelasi hasil rhitung

n = Jumlah responden

b. Pengujian Reliabilitas

Menurut Arikunto (2010), reliabilitas menunjukan pada pengertian bahwa

instrument dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas instrumen merupakan

syarat pengujian validitas instrumen, karena itu instrumen yang valid

umumnya pasti reliabel tetapi pengujian reliabilitas instrumen perlu

dilakukan. Pengujian reliabilitas instrument dilakukan dengan consistency

dengan teknik belah dua (split half) yang dianalisis dengan rumus Spearman

Brown.

r11 =

Dimana:

r11 = Koefisien reliabilitas internal seluruh item

rb = Korelasi Product Moment antara belahan awal-akhir

r √n-2

√1-r2

2.rb

1 = rb

Page 42: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

26

Analisis data yang digunakan adalah dengan metode Skala Guttman.

Menurut Sugiyono (2013) Skala Guttman adalah skala pengukuran dengan tipe

ini, akan didapat jawaban yang tegas, yaitu “ya-tidak”, “benar-salah”, “pernah-

tidak pernah”, “positif-negatif” dan lain-lain. Data yang diperoleh dapat berupa

data interval atau rasio dikotomi (dua alternatif), maka dalam Skala Guttman

hanya ada dua interval yaitu “setuju” atau “tidak setuju”. Skala Guttman dapat

dibuat dalam bentuk pilihan ganda, juga dapat dibuat dalam bentuk checklist,

jawaban dibuat skor tertinggi satu dan terendah nol.

Koefisien reprodusibilitas, yang mengukur derajat ketepatan alat ukur dibuat

(yaitu pertanyaan) dihitung dengan rumus :

Kr = 1 -

Keterangan :

Kr = Koefisien reprodusibilitas

e = Jumlah eror

n = Total kemungkinan jawaban, yaitu jumlah pertanyaan x jumlah

responden

Langkah selanjutnya adalah mencari koefisien skalabilitas yang dicari

dengan rumus :

Ks = 1 -

e

n

e

p

Page 43: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

27

e

0,5m

e

0,5m

Keterangan :

Ks = Koefisien skalabilitas

e = Jumlah eror

p = Jumlah kesalahan yang di harapkan

Kemungkinan jumlah kesalahan yang diharapkan dicari demikian jika

jawaban yang diberikan adalah ya atau tidak, atau dicek dan tidak dicek, maka

kemungkinan mendapat jawaban yang benar adalah 0,5. Jumlah kemungkinan

yang diharapkan adalah 0,5 x m yaitu kemungkinan memperoleh cek dikalikan

dengan total kesalahan. Dengan demikian p = 0,5 x m, dan rumus di atas menjadi

Ks = 1 - skala yang mempunyai Ks > 0,6 sudah dianggap baik, maka

koefisien skalabilitas dari penelitian ini adalah :

Ks = 1 -

Dari hasil koefisien skalabilitas diatas maka skala yang mempunyai Ks > 0,6

sudah dianggap baik, jadi koefisien skalabilitas dari penelitian ini layak digunakan

Nasir (2004) dalam Suranto (2004).

Page 44: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

28

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kota Tegal merupakan salah satu wilayah di Provinsi Jawa Tengah yantg

secara astronomis Kota Tegal terletak pada 109° 08° sampai 109°10° dan garis

Bujur Timur 6°50’ sampai 6°53’ garis Lintang Selatan. Dan secara geografis

terletak pada pertigaan jalur Purwokerto – Jakarta dan Semarang – Jakarta.

Wilayah Kota Tegal berbatasan langsung dengan tiga kabupaten: sebelah Timur

berbatasan dengan Kabupaten Pemalang, sebelah Selatan berbatasan dengan

Kabupaten Tegal dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Brebes. Adapun

di sebelah Utara Kota tegal berbatasan langsung dengan Laut Jawa. (BPS Kota

Tegal, 2020).

Luas wilayah Kota Tegal saat ini adalah 39,68 km2, atau sekitar 0,11% dari

luas Jawa Tengah. Kota Tegal terbagi menjadi empat Kecamatan dengan 27

Kelurahan. Adapun wilayah terluas adalah Tegal Barat yaitu sebesar 15,13 km2

atau sekitar 38,13% dari luas wilayah Kota Tegal. Kota Tegal memiliki ketinggian

dari permukaan laut ± 3 (tiga) meter, dengan struktur tanah didominasi oleh tanah

pasir dan tanah liat. Topografi wilayah ini merupakan dataran rendah dengan hulu

sungai ke Laut Jawa. Tidak ada satupun kelurahan yang berada di lereng/puncak

maupun lembah. Sedangkan untuk keberadaan sungai, Kota Tegal dialiri empat

sungai yang melewati 15 kelurahan (55,56 persen). Empat sungai tersebut adalah

Ketiwon, Kaligangsa, Gung, dan Kemiri. Sedangkan kelurahan berbatasan

langsung dengan laut sebanyak empat kelurahan (BPS, 2020).

Page 45: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

29

Dilihat secara Administrasi Kota Tegal terbagi menjadi 4 Kecamatan dan 27

Kelurahan, yaitu :

a. Tegal Selatan, terdiri dari delapan kelurahan yaitu Kalinyamat Wetan,

Bandung, Debong Kidul, Tunon, Keturen, Debong Kulon, Debong

Tengah, dan Randugunting.

b. Tegal Timur, terdiri dari lima kelurahan yaitu Kejambon, Slerok,

Panggung, Mangkukusuman dan Mintaragen.

c. Tegal Barat, terdiri dari tujuh kelurahan yaitu Pesurungan Kidul, Debong

Lor, Kemandungan, Pekauman, Kraton, Tegalsari dan Muarareja.

d. Margadana, terbagi menjadi tujuh kelurahan yaitu Kaligangsa, Krandon,

Cabawan, Margadana, Kalinyamat Kulon, Sumurpanggang, dan

Pesurungan Lor.

Wilayah-wilayah Kecamatan tersebut terbagi lagi kedalam 163 Rukun

Warga (RW) dan 1.100 Rukun Tetangga (RT). Penduduk Kota Tegal tahun 2019

berdasarkan proyeksi penduduk sebanyak 249.905 jiwa yang terdiri atas 123.701

jiwa penduduk laki-laki dan 126.204 jiwa penduduk perempuan. Dari

perbandingan ini diperoleh rasio jenis kelamin 98,02. Artinya pada setiap sekitar

98 penduduk laki-laki terdapat 100 penduduk perempuan. Kepadatan penduduk di

Kota Tegal tahun 2019 mencapai 6.298 jiwa/km2. Kecamatan Tegal Timur

memiliki kepadatan paling tinggi dibanding kecamatan lain yaitu mencapai

12.535 jiwa/km2. Kondisi ini terjadi karena wilayah Tegal Timur merupakan

konsentrasi ekonomi, pusat pemerintahan dan pusat pendidikan di Kota Tegal.

Page 46: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

30

Kota Tegal dilihat dari sudut pandang ekonomi tidak kalah dengan kota-

kota lain di Jawa Tengah, ditopang dengan macam sektor usaha-usaha

masyarakatnya yang cukup berkembang. Ekonomi di Kota Tegal salah satunya

ditopang dari sektor perikanan, yang merupakan sektor penting Kota Tegal karena

daerah geografis Kota Tegal langsung bertemu dengan wilayah perairan dan di

dukung dengan adanya Pealabuhan Perikanan Pantai cukup besar dan di dalamnya

terdapat kapal-kapal penangkap ikan cukup banyak yang menghasilkan nilai

produksi cukup besar di Kota Tegal.

Berikut adalah Produksi (kg) dan Nilai Produksi Perikanan Laut per

Triwulan di Kota Tegal tahun 2019 :

Tabel.1 Produksi dan Nilai Produksi Perikanan Laut Kota Tegal

No. Triwulan Produksi (Kg) Nilai Produksi (Juta Rupiah)

1. Triwulan I 6.656.866 55.473.295.000

2. Triwulan II 5.189.843 49.225.611.000

3. Triwulan III 4.215.003 37.412.042.000

4. Triwulan IV 9.328.643 80.524.637.000

Kota Tegal 25.390.355 222.635.585.000

Sumber. Kota Tegal dalam angka 2020

Produksi perikanan darat di Kota Tegal sedang dalam pembangunan,

dikarenakan lahan sangatlah minim dengan banyaknya pembangunan pemukiman

yang berdampak kepada produksi perikanan darat di Kota Tegal. Berikut adalah

Produksi Perikanan Darat per Triwulan menurut Jenis Komoditas di Kota Tegal,

2019 :

Page 47: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

31

Tabel 2. Produksi Perikanan Darat Kota Tegal

No Triwulan Tambak Kolam Perairan

Umum

Benih

Ikan

1. Triwulan I 1.425,50 37,80 - 39.480

2. Triwulan II 1.320,90 38,80 - 39.480

3. Triwulan III 1.437,90 43,80 - 13.160

4. Triwulan IV 1.635,50 41,50 - 26.320

Sumber: Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Pangan Kota Tegal

Berdasarkan tabel 1 dan 2 diperoleh data dari BPS Kota Tegal (2020)

menggambarkan sebuah karakteristik ekonomi bidang perikanan di Kota Tegal

baik perikanan laut maupun budidaya sangat melimpah. Masyarakat Kota Tegal

memiliki karakteristik yang lebih banyak memanfaatkan lahan perairan laut

sebagai sumber produksi dibandingkan dengan budidaya dibuktikan dengan nilai

produksi perikanan laut dengan jumlah Rp.222.635.585.000 pada tahun 2019.

Perbandingan dari nilai produksi laut dan darat di Kota Tegal ini dipengaruhi oleh

faktor geografis, serta faktor sosial dan budaya Masyarakat Kota Tegal sendiri,

adapun faktor-faktor terkait adalah sebagai berikut :

1. Lahan yang digunakan lebih luas lahan laut daripada lahan darat.

2. Kurang meratanya penidikan cara produksi ikan darat, sedangkan

produksi ikan laut sudah menjadi budaya masyarakat Kota Tegal,

dengan bukti telah menjadi ikon khusus yang melekat pada Kota Tegal.

3. Produksi ikan darat lebih lama daripada produksi ikan laut yang

langsung mengambil hasilnya secara langsung.

Page 48: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

32

Kota Tegal selain sebagai daerah penghasil perikanan yang besar karena

letak geografisnya dekat dengan Laut. Hal ini dimanfaatkan oleh beberapa outlet

penjual produk-produk pengolahan perikanan di Kota Tegal antara lain : (a) Ulam

Sari (b) Sari Ulam dan (c) Roemah Adem.

a. Ulam Sari

Ulam Sari adalah sebuah tempat usaha yang dimana di tempat tersebut

memproduksi sekaligus menjual aneka makanan olahan hasil perikanan

dengan bentuk makanan beku atau frozen food, dengan memproduksi frozen

food beraneka bentuk dan rasa dengan bahan baku hasil perikanan yang

dihasilkan antara lain : dimsum ikan, bakso ikan, keong racun, otak-otak

dan lain-lain. Mempunyai beberapa outlet yang tersebar di beberapa wilayah

Kota Tegal dengan satu rumah produksi yang bertempat di Kelurahan

Panggung. Rata-rata produksi dari ulam sari per hari 135 bungkus (pcs)

hasil olahan ikan (frozen food) yang diambil dari 30 kg ikan.

Berikut adalah pendapatan dari Ulam Sari 6 bulan sebelumnya :

Tabel 3. Pendapatan Ulam Sari Tahun 2020

No. Bulan Pendapatan (Rupiah)

1. Juni 2020 45.000.000

2. Juli 2020 40.000.000

3. Agustus 2020 43.000.000

4. September 2020 45.000.000

5. Oktober 2020 44.000.000

6. November 2020 48.000.000

Sumber. Laporan Keuangan Ulam Sari

Page 49: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

33

Berdasarkan tabel 3, laporan pendapatan dari ulam sari di dapat setiap

bulan terjadi fluktuasi. Hal ini disebabkan karena ada beberapa faktor yang

mempengaruhi pendapatan serta penjualan itu sendiri. Adapun faktor-faktor

yang mempengaruhi hal tersebut adalah sebagai berikut:

1. Musim produksi ikan laut yang tergantung pada musim alam

dengan hasil produksi ikan yang digunakan sebagai sumber bahan

mentah dalam jalannya produksi olahan ikan di Ulam Sari sangat

tergantung pada jumlah hasil pendapatan ikan nelayan Kota Tegal

dan sekitarnya, yang mana nelayan tersebut juga tergantung pada

musim alam atau cuaca yang mendukung untuk melakukan

kegiatan tangkap ikan di laut.

2. Pendapatan Masyarakat sebagai konsumen dengan data yang

diperoleh diatas adalah data yang di konversi dari hasil

penghasilan produk-produk yang terjual, yang mana hal itu

dihubungkan langsung dengan kemampuan masyarakat untuk

membeli hasil olahan ikan tersebut.

3. Persaingan dengan outlet yang lain di Kota Tegal yang dimana

munculnya beberapa outlet penjualan menjadi persaingan dalam

menjual produk, tentunya sangat baik untuk masyarakat Kota

Tegal namun berdampak kepada pendapatan dari ulam sari sendiri.

4. Harga bahan baku yang naik-turun menjadi salah satu faktor

produksi, jika stok bahan baku tersedia melimpah harga akan

Page 50: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

34

relative turun jika sangat langka akan sebaliknya menjadi

penghambat produksi.

b. Sari Ulam

Sari Ulam adalah tempat yang memproduksi sekaligus juga menjual

aneka olahan hasil perikanan, dijual secara langsung maupun dijadikan

frozen food dalam sebuah kemasan salah satu produknya adalah dimsum

ikan yang menjadi best seller dari jenis jenis yang lainnya. Outlet Sari

Ulam berlokasi di Kelurahan Tegalsari hanya memiliki satu outlet tunggal

yang memproduksi sekaligus menjual produk-produk hasil perikanan. Rata-

rata produksi dari Sari Ulam per hari mencapai 315 bungkus (pcs) hasil

olahan ikan (frozen food) yang diambil dari 75 kg ikan.

Berikut adalah pendapatan dari Sari Ulam 6 bulan sebelumnya :

Tabel 4. Pendapatan Sari Ulam

No. Bulan Pendapatan (Rupiah)

1. Juni 2020 75.000.000

2. Juli 2020 70.000.000

3. Agustus 2020 72.000.000

4. September 2020 74.000.000

5. Oktober 2020 76.000.000

6. November 2020 80.000.000

Sumber. Laporan Keuangan Sari Ulam

Page 51: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

35

Berdasarkan tabel 4 hasil laporan keuangan sari ulam terbilang stabil,

walaupun beberapa bulan terakhir terjadi naik turun yang tidak stabil.

Dikarenakan ada beberapa kendala dalam produksi dan penjualan :

1. Bahan baku untuk pembuatan frozen food sulit didapatkan

dikarenakan bahan baku yang pas dengan pembuatan sangat sulit

didapatkan.

2. Pandemi yang berkepanjangan mempengaruhi konsumen

membeli produk dari sari ulam yang mengurangi pengeluaran

dalam keseharian.

3. Beberapa karyawan yang dirumahkan sehingga produksi tidak

maksimal.

c. Roemah Adem

Roemah Adem adalah tempat yang menjual aneka frozen food dari

berbagai jenis bahan olahan, antara lain hasil perikanan dan hasil olahan

hewani. Roemah adem tidak memproduksi frozen food akan akan tetapi

hanya menjual serta terdapat satu outlet di Kota Tegal yaitu di Kelurahan

Panggung sebagai pusat dari kegiatan penjualan Roemah Adem sendiri.

Rata-rata penjualan 135.000 bungkus (pcs) hasil olahan ikan (frozen food)

yang diambil dari 30.000 kg.

Page 52: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

36

Berikut adalah pendapatan dari Roemah Adem 6 bulan sebelumnya :

Tabel 5. Pendapatan Roemah Adem

No. Bulan Pendapatan (Rupiah)

1. Juni 2020 2.000.000.000

2. Juli 2020 1.600.000.000

3. Agustus 2020 1.500.000.000

4. September 2020 1.300.000.000

5. Oktober 2020 1.450.000.000

6. November 2020 1.600.000.000

Sumber. Laporan Keuangan Roemah Adem

Berdasarkan tabel 5 hasil laporan keuangan dari roemah adem yang

mempunyai beberapa anak cabang dari berbagai daerah di Karisidenan

Pekalongan yang disatukan pada pusat roemah adem yang ada di Kota

Tegal. Kondisi management yang baik serta pengiriman yang terstruktur

menghasilkan penjualan yang terbilang sukses, bisa dibuktikan dari

pendapatan yang tertinggi daripada gerai-gerai lain yang menjual frozen

food di wilayah Kota Tegal.

4.2 Deskripsi Responden

Responden yang diambil dalam penelitian menggunakan teknik accident

sampling yaitu teknik pengambilan sampel secara kebetulan bertemu dengan

peneliti yang dianggap cocok dengan karakteristik sampel yang di tentukan.

Memperhatikan gambaran responden tersebut maka akan di bahas untuk

responden yang akan digunakan dalam penelitian ini.

Page 53: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

37

a. Profil Responden Menurut Umur

Profil responden yang telah menjawab pertanyaan dibagi dalam beberapa

kelompok umur yang didasarkan menurut Depkes RI (2009) yang dibagi menjadi

dua tahap (tahap awal dan akhir) yaitu kelompok remaja, dewasa dan lansia, pada

penelitian ini melakukan klasifikasi kelompok umur dengan rincian sebagai

berikut :

1. Kelompok Remaja : 12-25 Tahun

2. Kelompok Dewasa : 26-45 Tahun

3. Kelompok Lansia : 46-65 Tahun

Klasifikasi kelompok umur sebagai dasar penelitian untuk menentukan

responden yang telah menjawab diwawancarai serta menjawab pertanyaan,

kemudian dihasilkan pengklasifikasian sebagai berikut :

Tabel 6. Profil Responden Menurut Umur

No Kelompok Umur Jumlah Presentase %

1. Remaja 12-25 44 orang 42,68

2. Dewasa 26-45 42 orang 40,74

3. Lansia 46-65 11 orang 10,67

Sumber.Hasil Penelitian yang diolah (2020)

Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa dalam penelitian dibagi dalam

klasifikasi kelompok umur yaitu kelompok remaja, dewasa, dan lansia

menghasilkan kelompok remaja paling banyak dengan jumlah 44 orang serta

Page 54: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

38

presentase 42,68% dan kelompok lansia paling sedikit dengan jumlah 11 orang

serta presentase 10,67 %.

Penelitian yang dilakukan di 3 gerai yaitu (1) ulam sari, (2) sari ulam, (3)

roemah adem menghasilkan kelompok usia remaja paling banyak mengunjungi

gerai karena usia produktif dan menurut BPS Kota Tegal (2020) kelompok usia

remaja di Kota Tegal mencapai 43.454 dimana kelompok usia tersebut paling

banyak diantara kelompok usia yang lainnya. Serta penyebaran informasi yang

lebih mudah karena kelompok usia remaja lebih aktif serta atraktif di dalam

mencari penyebaran informasi.

b. Profil Responden menurut pekerjaan

Profil responden yang telah menjawab pertanyaan dari 97 responden ada

beberapa pekerjaan yang terkait serta di klasifikasikan menjadi 4, antara lain :

Tabel 7. Profil Responden Menurut Pekerjaan

No Pekerjaan Jumlah Presentase %

1. PNS 14 orang 13,58

2. Wiraswasta 23 orang 22,31

3. Pelajar/Mahasiswa 32 orang 31,04

4. Karyawan Swasta/Honorer 28 orang 27,16

Sumber. Hasil Penelitian yang diolah (2020)

Berdasarkan tabel 7 pelajar/mahasiswa paling banyak mengunjungi gerai

penjualan dengan presentase 31,04% dan PNS paling sedikit dengan 13,58%,

waktu saat pengambilan sampel sangat berpengaruh dengan hasil tersebut, karena

pada pegambilan data dilakukan saat pagi sampai dengan siang yang dimana

Page 55: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

39

masih menjadi jam produktif dari para pekerja. Disimpulkan bahwa responden

yang datang langsung ke gerai dari kelompok pelajar/mahasiswa yang sudah

sangat populer dengan informasi dari media sosial yang dilakukan oleh penjual.

4.3 Pengujian Instrumen Penelitian

Pengujian instrument penelitian dilakukan beberapa hal, antara lain :

1) Uji Validitas Efektivitas Branding

Jumlah butir pernyatan variabel keputusan pembelian sebanyak 13 butir

pernyataan, dilakukan uji validitas 10 orang diluar responden terlebih dahulu.

Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 8. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Non Responden

No rhitung rtabel Keterangan Kesimpulan

1 0,95 0,5494 r positif (r hitung > r tabel) Valid

2 0,72 0,5494 r positif (r hitung > r tabel) Valid

3 0,71 0,5494 r positif (r hitung > r tabel) Valid

4 0,82 0,5494 r positif (r hitung < r tabel) Valid

5 0,59 0,5494 r positif (r hitung < r tabel) Valid

6 0,63 0,5494 r positif (r hitung < r tabel) Valid

7 0,71 0,5494 r positif (r hitung > r tabel) Valid

8 0,69 0,5494 r positif (r hitung > r tabel) Valid

9 0,55 0,5494 r positif (r hitung > r tabel) Valid

10 0,82 0,5494 r positif (r hitung > r tabel) Valid

11 0,63 0,5494 r positif (r hitung > r tabel) Valid

12 0,69 0,5494 r positif (r hitung < r tabel) Valid

13 0,70 0,5494 r positif (r hitung < r tabel) Valid

Sumber: Olah Data Penelitian 2020

Pengujian Uji Validitas Non Responden yang di lakukan dengan 10 orang

responden diluar dari responden utama dengan hasil dari 13 pertanyaan yang

Page 56: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

40

n (XY)-(X).(Y)

√{n.X2-(X)

2}.{n.Y

2-(Y)

2}

10.(240)-(46).(44)

√{10.258-(46)2}.{10.228-(44)

2}

diberikan kepada responden semuanya valid, dengan rtabel 0,5494 paling tinggi di

dapat rhitung 0,95 dan paling rendah 0,55 dengan kesimpulan semua pertanyaan

yang diberikan kepada responden rhitung lebih tinggi dari rtabel dan dinyatakan valid.

2) Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Spearman

Brown. Dengan perhitungan 10 orang non responden menggunakan program

Microsoft exel 2010 seperti yang tertera pada tabel 8. Dari perhitungan tersebut

diperoleh angka sebesar 0,93 maka dinyatakan reliable, karena > 0,93 reliabilitas

sangat tinggi.

Tabel 9. Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Non Responden

no. Item Pertanyaan total

skor

item

ganjil

(X)

X2

item

genap

(Y)

Y2 XY 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 3 1 1 2 4 2

2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 7 49 6 36 42

3 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12 6 36 6 36 36

4 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 5 3 9 2 4 6

5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 7 49 6 36 42

6 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12 6 36 6 36 36

7 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 2 1 1 1 1 1

8 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 10 5 25 5 25 25

9 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 9 4 16 5 25 20

10 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 11 6 36 5 25 30

Total 90 46 258 44 228 240

Sumber: Olah data penelitian 2020

Langkah selanjutnya menghitung Korelasi Product Moment :

rb =

rb =

Page 57: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

41

2.400-2.024

√(2.580-2.116).(2.280-1.936)

376

√464.344

376

√159.616

376

399,52

2rb

1+r

b

2.0,94113

1+ 0,94113

1,8826

1,94113

rb =

rb =

rb =

rb =

rb = 0,94113

Harga rb = 0,94113 ini baru menunjukkan reliabilitas setengah tes, untuk

mencari reliabilitas seluruh tes digunakan rumus Spearman Brown :

r11 =

r11 =

r11 =

r11 = 0,969672

Berdasarkan hasil uji reliabilitas, diketahui bahwa nilai koefisien reliabilitas

instrument penelitian r11 adalah 0,97 lebih besar dari 0,7 yang artinya dinyatakan

Page 58: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

42

154

1261

e

0,5 (n-Tn)

reliabel atau memenuhi persyaratan. Karena uji validitas dan uji reliabilitas

dinyatakan valid dan reliable, maka instrument (kuisioner) layak digunakan.

3) Uji Skala Guttman

Uji Skala Guttman untuk menentukan Efektivitas Branding Terhadap Minat

Masyarakat Untuk Mengkonsumsi Produk Hasil Perikanan di Kota Tegal dengan

cara Uji Reproduksibilitas dengan memandang teori yang bersumber pada Suranto

(2004).

Rumus yang digunakan dalam melakukan Uji Reproduksibilitas untuk

mengolah Skala Guttman yaitu :

Kr = 1 –

= 1 -

= 1 – 0,12

= 0,88

Selanjutnya mencari Koefisien Skalabilitas :

Ks = 1 -

Ks = 1 -

Dimana :

e = Jumlah eror (hasil jawaban yang menjawab “Tidak”)

p = Jumlah kesalahan yang diharapkan

e

p

e

n

Page 59: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

43

154

0,5 (n-Tn)

154

0,5 (1.261-13)

154

0,5 (1.248)

154

624

0,5 = Kemungkinan mendapat jawaban yang benar

n = Total seluruh jawaban, yaitu jumlah pertanyaan x jumlah responden

Tn = Jumlah pertanyaan

Maka dihasilkan sebagai berikut :

Ks = 1 -

Ks = 1 -

Ks = 1 -

Ks = 1 -

Ks = 1 -

= 1 – 0,25

= 0,75

Dari perhitungan Koefisiean Skalabilitas diperoleh Ks = 0,75 jika Ks > 0,6

maka sudah dianggap baik, jadi Koefisien Skalabilitas (Ks) dari penelitian ini

layak digunakan (Suranto, 2004).

e

0,5m

Page 60: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

44

Hasil pengisian kuesioner dari instrument pengumpul data disajikan di lapangan

sebagai berikut :

Tabel 10. Hasil Kuisioner Penelitian dengan distribusi frekuensi

Item Pertanyaan Jawaban YA Jawaban TIDAK

P1 70 27

P2 84 13

P3 78 19

P4 86 11

P5 87 10

P6 88 9

P7 93 4

P8 89 8

P9 84 13

P10 92 5

P11 88 9

P12 86 11

P13 82 15

TOTAL 1.107 154

RATA-RATA 85,15 11,85

Sumber: Olah data penelitian 2020

Data persentase jawaban “ya” dalam penelitian ini diperoleh dari kuisioner

yang dihitung jumlahnya terlebih dahulu kemudian ditempatkan dalam rentang

skala persentase sebagai berikut :

Nilai Jawaban “Ya” : 1

Nilai Jawaban “Tidak” : 0

Dikonversikan dalam presentase :

Jawaban “Ya” : 1 x 100% : 100%

Page 61: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

45

Jawaban “Tidak” : 0x 100% : 0 % (Sehingga tidak perlu dihitung)

Perhitungan Jawaban “Ya” dari hasil kuisioner :

Jawaban “Ya” rata-rata : 85,15/ 97 x 100% = 87,78 %

Berdasarkan dari hasil analisis Skala Guttman, diketahui bahwa titik

kesesuaian dari perhitungan Skala Guttman yaitu 87,78% dari 100% responden

yang diteliti, dimana angka 87,78% didapat dari rata-rata jawaban yang menjawab

“ya”.

Pada instrument pertanyaan nomor 7,8,9,10,11,12 dan 13 adalah intstrumen

pertanyaan yang ditujukan untuk mengukur Brand Awareness (kesadaran merek)

digunakan untuk menggambarkan data-data hasil kuisioner responden berkaitan

dengan perbandingan antara produk hasil perikanan yang menggunakan brand

dengan produk hasil perikanan yang tidak menggunakan brand. Dengan hasil dari

6 pertanyaan yang diajukan kepada 97 responden rata-rata menjawab “ya” sebesar

87,71 %.

Hasil penelitian diperoleh rata-rata 87,78% responden menjawab “ya”, yang

mana nilai tersebut sudah dianggap baik dan sesuai, dilihat dari perhitungan Skala

Guttman. Sebagai penjelasan khusus tentang pokok penting yaitu Brand Awerness

dalam indikator penelitian ini maka ditemukan hasil pengukuran brand awareness

atas jawaban responden dalam penelitian ini diperoleh nilai rata-ratanya sebesar

87,71%. Dengan demikian masyarakat Kota Tegal lebih tertarik untuk membeli

produk hasil perikanan frozen food dengan branding karena produk hasil

perikanan yang menggunakan brand memberikan informasi kepada konsumen

Page 62: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

46

lebih jelas dan dapat dipertanggungjawabkan seperti informasi tabel kadaluarsa,

bahan-bahan, serta legalisasi dari pemerintah terkait daripada produk hasil

perikanan yang tidak menggunakan brand.

Branding sebagai variabel independen dan minat konsumsi ikan sebagai

variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian bentuk

penelitian pertama kali yang dilakukan di Kota Tegal dengan variabel yang sama.

Adapun sebagai pembanding untuk sebuah penelitian, dapat ditemukan studi

penelitian dengan karakteristik yang sama yaitu variabel tentang tingkat konsumsi

ikan, adapun judul penelitian adalah “Analisis Konsumsi Ikan Pada Masyarakat

Kelurahan Tompokersan Kecamatan Lumajang Kabupaten Lumajang Provinsi

Jawa Timur” dengan hasil pembahasan adalah jumlah rata-rata konsumsi ikan per

kapita per tahun dari 44 responden di Kelurahan Tompokersan sebesar 23,28 kg

per kapita per tahun (total ikan segar ditambah ikan olahan), dari hasil tersebut

dapat dikatakan bahwa tingkat konsumsi ikan masyarakat Kelurahan

Tompokersan sangat rendah dengan Standar Nasional, akan tetapi dengan nilai

rata-rata konsumsi Kabupaten Lumajang sebesar 21,5 kg per kapita per tahun

maka dapat diartikan tingkat konsumsi masyarakat Kelurahan Tompokersan diatas

standar konsumsi ikan Kabupaten Lumajang menurut Nilarani (2018). Sedangkan

hasil penelitian yang dilakukan adalah dari 97 responden di Kota Tegal

menghasilkan 87,78 % menjawab “ya” dari indikator tentang “Pernahkah anda

membeli produk hasil perikanan yang berbranding dalam kurun waktu satu

minggu sekali ?”. Meskipun perbandingan hasil tersebut dengan penelitian yang

dilakukan tidak dapat dibandingkan secara sama rata karena data tingkat konsumsi

Page 63: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

47

ikan di Kota Tegal yang belum diketahui, akan tetapi dapat diambil sebuah garis

lurus bahwa responden penelitian yang dijadikan sebagai sampel representative

dari masyarakat Kota Tegal, sebanyak 87,78% mengkonsumsi olahan ikan dengan

branding sebagai pengganti untuk memenuhi kebutuhan konsumsi ikan yang ada

dari jumlah rata-rata masyarakat Kota Tegal yang mengkonsumsi Ikan.

Hasil penelitian yang telah dijelaskan ditemukan pula beberapa alasan yang

mempengaruhi hasil penelitian tersebut. Alasan atau faktor ini ditemukan secara

langsung saat melakukan pengambilan data pada saat komunikasi dengan

responden secara langsung yang disimpulkan secara perspektif umum, adapun

alasan yang dianggap paling mempengaruhi hasil tersebut adalah :

1. Rasa peduli masyarakat pada mutu dan kualitas yang dapat ditampilkan oleh

produk dalam kemasan yang menarik serta harga yang terjangkau.

2. Masyarakat tidak percaya dengan faktor higienis pada produk non branding.

3. Masyarakat lebih mudah mengenal produk branding daripada produk non

branding.

4. Branding adalah cara masyarakat mengenal produk, dan dimana harus

mencari apabila masyarakat membutuhkan produk perikanan.

Page 64: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

48

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dihasilkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Dari hasil uji Brand Awareness jawaban rata-rata 87,71%, hal ini

menunjukkan bahwa terdapat keterkaitan branding terhadap minat

masyarakat mengkonsumsi ikan olahan (frozen food) di Kota Tegal.

2. Terdapat hubungan yang kuat, positif dan signifikan dari hasil uji Koefisien

Skalabilitas dibuktikan dengan perolehan Ks= 0,75 dengan hasil uji Skala

Guttman jawaban rata-rata 87,78%. Efektifitas branding terhadap minat

masyarakat untuk mengkonsumsi produk ikan olahan di Kota Tegal terbukti

positif. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya masyarakat yang membeli di

Sari ulam, Ulam Sari dan Roemah Adem.

5.2 SARAN

Saran yang diberikan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Lebih inovatif lagi dalam kemasan yang ada agar lebih menarik.

2. Memaksimalkan pemasaran melalui sistem digital untuk memperluas

pemasaran.

Page 65: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

49

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Manajemen Penelitian. Rinneka Cipta. Jakarta.

Badan Pusat Statistik Kota Tegal. 2020. Kota Tegal Dalam Angka 2020.Tegal.

Departemen Kesehatan RI, 2009. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta

Djafar, M.J. 2003. Aplikasi Penggunaan Konsentrat Protein Ikan dalam

Pembuatan Produk Pangan Berprotein Tinggi. BPPT. Jakarta.

Fauzi, A P. 2006. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Teori dan

Aplikasi. PT Gramedia Pustakan Utama. Jakarta.

Ferrinadewi, E. 2008. Merek dan Psikologi Konsumen Implikasi pada Strategi

Pemasaran. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Jendra, F J D., Margareth, R S., Grace, D K. 2015. Hubungan Faktor Risiko

Umur, Jenis Kelamin dan Kepadatan Hunian Dengan Kejadian Penyakit

TB Paru di Desa Wori Kecamatan Wori. Universitas Sam Ratulangi.

Manado

Hadiwiyoto, S. 1993. Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan. Liberty.

Yogyakarta.

Hapsari, A P. 2008. Analisis perbandingan penggunaan celebrity endorser

dan tipical person endorser iklan televise dan hubungannya dengan

keputusan pembelian produk. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas

Padjajaran. Bandung.

Kertajaya, H. 2010. Brand Operation. Esensi Erlangga Group. Jakarta.

Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2018. Refleksi 2018 dan Outlook 2019.

Jakarta

Koentjaningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Rineka Cipta. Jakarta.

Kotler, K. 2009. Manajemen Pemasaran Jilid 1. Edisi 13. Erlangga. Jakarta

Kurniawati, N., Junianto., Rostini, I. 2015. Pemanfaatan Daging Ikan dari

Waduk Cirata sebagai suplementasi pada Kecimpring Singkong dan

daya Simpannya dalam Berbagai Kondisi Kemasan. Universitas

Padjajaran. Jatinangor.

Landa, R. 2006. Designing Brand Experiences. Thomson Delmar Learning. New

York.

Lovell, Richard. 2011. Product Attributrs and Customer’s Re-purchase

Decision on Frozen Ready to Eat Meals: a Study on Consumers in

Selected Hypermarket. Bangkok

Page 66: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

50

Lucas, D B., & Britt, S H. 2012. Meajuring Advertising Effectiveness. Mc

Graw-Hell. New York.

Monintja, D R., Yusfiandayani R. 2001. Pemanfaatan Sumberdaya Pesisir

Dalam Bidang Perikanan Tangkap. IPS. Bogor.

Mubiyarto. 1994. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES. Jakarta.

Nilarani, N. 2018. Analisis Konsumsi Ikan Pada Masyarakat Kelurahan

Tompokersan Kecamatan Lumajang Kabupaten Lumajang Provinsi

Jawa Timur. Universitas Brawijawa. Malang.

Rakhmat, J. 1993. Metode Penelitian Komunikasi. PT Rosdakarya Remaja.

Bandung.

Rangkuti, F. 2008. The Power of Brand. Cetakan ketiga. Gramedia Pustaka

Utama. Jakarta.

Rasyid, I A., Syafrita, Y., Sastri S. 2017. Hubungan Faktor Risiko dengan

Fungsi Kognitif pada Lanjut Usia Kecamatan Padang Panjang Timur

Kota Padang Panjang. Universitas Andalas. Padang.

Riduwan, M B A. 2015. Belajar Mudah Penelitian. Alfabeta. Bandung.

Rostini, I. 2013. Pemanfaatan Limbah Filet Ikan Kakap Merah sebagai

Bahan Baku Surimi untuk Produk Perikanan. Jurnal Akuatik. Jatinangor

Rostini, I., Pratama, R, I., Liviawaty, E., 2018. Pengembangan Teknologi

Pengolahan Hasil Perikanan di Kabupaten Pangandaran.Universitas

Padjajaran. Jatinangor.

Sadat, A. 2009. Brand Belief Strategi Membangun Merek Berbasis

Keyakinan. Salemba empat. Jakarta.

Sangadji E M., Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian. ANDI. Yogyakarta.

Saputra, M., Yusa, V D. 2019. Analisis Efektivitas Iklan Dan Brand

Awareness Program Pascasarjana IIB Darmajaya Di Bandar Lampung.

IIB Darmajaya. Bandar Lampung.

Sasongko, P., Yuniningsih, S., Yasak, E M. 2016. Aplikasi Frozen Food

Technology Untuk Menurunkan Tingkat Kerugian Produk Pada

Kelompok Perempuan Buta Aksara Alfabet. Universitas Tribhuwana

Tunggadewi. Malang.

Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Rineka

Cipta. Jakarta.

Soejono, S. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. PT Raja Grafindo Persada.

Jakarta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kombinasi. Alfabeta. Bandung.

Page 67: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

51

Surachman. 2008. Dasar-dasar Manajemen Merek (Alat Pemasaran Untuk

Memenangkan Persaingan). Banyumedia Publishing. Malang.

Suranto, Musrofi M., Widodo A. 2004. Analisis Kepuasan Konsumen Dengan

Skla Guttman. UMS. Surakarta.

Sukmawati, S., Suyono, A G. 2012. Pertimbangan Dalam Membeli Produk

Barang Maupun Jasa. Intidayu Press. Jakarta.

Syah. M. 2011. Psikologi Pendidikan. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Tjiptono, F. 2011. Service Management Mewujudkan Layanan Prima. Edisi 2.

Andi. Yogyakarta.

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan.

Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 Tentang Perikanan.

Wheeler, A. 2012. Designing Brand Identity. John Willey & Sons Inc. New

York.

Wijaya, F.P. 2015. Fortifikasi Protein Surimi Manyung terhadap Tingkat

Kesukaan Donat. Skripsi. Universitas Padjajran. Jatinangor.

Yunitasari, F I., Bahruddin, M., Dewanto, T H. 2014. Perancangan Media

Promosi Diva Snack Frozen Food Sebagai Upaya Meningkatkan Brand

Awarness. STMIK STIKOM. Surabaya.

Page 68: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

52

LAMPIRAN

Lampiran 1. Lokasi Penelitian

Sumber : Google Earth

PE

TA

LO

KA

SI

PE

NG

AM

BIL

AN

SA

MP

EL

EF

EK

TIV

ITA

S

BR

AN

DIN

G T

ER

HA

DA

P

MIN

AT

MA

SY

AR

AK

AT

UN

TU

K

ME

NG

KO

NS

UM

SI

PR

OD

UK

HA

SIL

PE

RIK

AN

AN

DI

KO

TA

TE

GA

L

OL

EH

AC

HM

AD

NA

SU

CH

A

31

15

50

00

01

Page 69: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

53

Lampiran 2. Kuesioner penilaian kriteria minat masyarakat untuk mengkonsumi

produk hasil perikanan di Kota Tegal

Identitas Responden

Nama

Umur

Pekerjaan

No. Pertanyaan

Pilihan

Jawaban

Ya Tidak

1. Apakah dalam memperoleh informasi tentang produk

hasil perikanan yang berbranding melalui media sosial ?

2. Apakah dalam memperoleh informasi tentang produk

hasil perikanan yang berbranding melalui informasi orang

lain ?

3. Pernahkah anda membeli produk hasil perikanan yang

berbranding dalam kurun waktu satu minggu sekali ?

4. Pernahkan anda melihat dalam produk hasil perikanan

yang berbranding mempunyai identitas kemasan dari

produk tersebut ?

5. Apakah anda mengetahui produk hasil perikanan yang

berbranding mempunyai banyak varian produk ?

6. Apakah dalam mencari produk hasil perikanan baik yang

berbranding dapat ditemui secara mudah ?

7. Apakah anda mengetahui jika produk yang menggunakan

brand mempunyai table kadaluarsa daripada yang tidak

menggunakan brand ?

8. Apakah anda setuju produk hasil perikanan yang

menggunakan brand lebih higienis daripada yang tidak

menggunakan brand ?

9. Apakah anda setuju produk hasil perikanan yang

menggunakan brand lebih menarik daripada yang tidak

menggunakan brand ?

Page 70: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

54

10. Apakah anda setuju produk hasil perikanan yang

menggunakan brand harga lebih terjangkau daripada yang

tidak menggunakan brand ?

11. Apakah anda setuju produk hasil perikanan yang

menggunakan brand mempunyai rasa yang lebih khas

daripada yang tidak menggunakan brand ?

12. Apakah anda setuju produk hasil perikanan yang

menggunakan brand dari kemasan lebih menarik daripada

yang tidak menggunakan brand ?

13. Apakah anda mengetahui produk hasil perikanan yang

menggunakan brand mempunyai tabel bahan-bahan yang

digunakan daripada yang tidak menggunakan brand ?

Page 71: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

55

Lampiran 3. Hasil Kuisioner Penelitian

No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13

1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1

3 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

4 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

5 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

6 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

7 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

8 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

10 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

11 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1

12 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

13 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1

14 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1

`15 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

16 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0

17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1

18 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1

19 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1

20 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

21 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1

22 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

23 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

24 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0

25 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

26 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

27 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

28 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

29 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

30 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

33 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

34 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

35 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0

36 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

37 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Page 72: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

56

38 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

40 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1

41 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1

42 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

43 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

44 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0

45 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

46 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0

47 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

48 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

49 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

50 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0

51 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

52 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

53 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1

54 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

55 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1

56 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

57 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

58 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

59 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0

60 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

61 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

62 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

63 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

64 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

65 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0

66 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

67 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

68 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

69 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

70 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0

71 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

72 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

73 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1

74 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

75 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0

76 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

77 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

78 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

Page 73: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

57

79 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

80 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0

81 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

82 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

83 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1

84 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1

85 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0

86 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1

87 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0

88 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

89 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

90 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0

91 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1

92 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

93 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

94 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0

95 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

96 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1

97 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

Page 74: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

58

Lampiran 4. Bukti Tempat Penelitian

Page 75: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

59

Page 76: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

60

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Tegal pada tanggal 15

Juni 1996, sebagai putra dan anak pertama dari

pasangan Bapak Tarman dan Ibu Jolecha, hanya

memiliki satu adik laki-laki bernama Achmad

Husna. Tahun 2002 penulis masuk Sekolah Dasar

Negeri Mintaragen 1 Kota Tegal dan lulus pada

tahun 2008. Penulis melanjutkan pendidikan

menengah pertama di SMPN 12 Kota Tegal dan lulus pada tahun 2011, pada

tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke Madrasah Aliyah Negeri

(MAN) Kota Tegal kemudian lulus pada tahun 2014. Penulis melanjutkan

pendidikan di Universitas Pancasakti Tegal dengan program studi Pemanfaatan

Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan tahun 2015 .

Penulis dinyatakan lulus dari Universitas Pancasakti Tegal Tahun 2021 dalam

sidang ujian akhir/ujian skripsi yang di selenggarakan oleh Program Studi

Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan memperoleh gelar Sarjana Perikanan.

Page 77: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …

61

PLAGIARISM CHECKER X CERTIFICATE

This is to certify that literature

EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT UNTUK MENGKONSUMSI HASIL

PERIKANAN DI KOTA TEGAL

From author

ACHMAD NASUCHA

Has completed the test with result similarity found 21% using plagiarism test method Similar Category.

THIS CERTIFICATE CAN BE USED AS A REQUIREMENT FOR GRADUATION IN FISHERIES RESOURCES UTILIZATION STUDY PROGRAM, FACULTY OF FISHERIES AND MARINE SCIENCE,

UNIVERSITY OF PANCASAKTI TEGAL

Test and Issued by

Heru Kurniawan Alamsyah, S.Kel., M.Han. On February 18, 2021

Page 78: EFEKTIVITAS BRANDING TERHADAP MINAT MASYARAKAT …