efektifitas model pembelajaran kooperatif …lib.unnes.ac.id/21163/1/7101411109-s.pdf · dapat...
TRANSCRIPT
i
EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA
PERMAINAN MONOPOLI PADA MATA PELAJARAN
EKONOMI MATERI POKOK PASAR MODAL
UNTUK MENINGKATKANHASIL BELAJAR SISWA
KELAS XI IIS SMA N 11 SEMARANG
TAHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
Fajaria Desi Pritawati
NIM 7101411109
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
ii
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada :
Hari : Senin
Tanggal : 31 Agustus 2015
Penguji 1 Penguji 2 Penguji 3
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Pengetahuan yang benar tidak diukur dari
seberapa banyak anda menghafal dan
seberapa banyak yang mampu anda
jelaskan. Melainkan, pengetahuan yang
benar adalah ekspresi kesalehan
(melindungi diri dari apa yang Allah
larang dan bertindak atas apa yang Allah
amanatkan..
(Abu Na’im)
Persembahan
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Bapak Ngatman dan Ibu Sutiyem
serta adik-adik ku Yayuk Presti
Kumalasari dan Ahmad Rafi
Syaifudin.
2. Guru dan dosen
3. Almamater
vi
SARI
Pritawati, Fajaria Desi. 2015. Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif tipe
Teams Game Tournament (TGT) dengan Media Permainan Monopoli Pada Mata
Pelajaran Ekonomi Materi Pokok Pasar Modal untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas XI IIS SMA N 11 Semarang Tahun Ajaran 2014/2015.
Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri
Semarang. Pembimbing Sandy Arief, S.Pd., M.Sc.
Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif, Teams Games Tournament, Permainan
Monopoli, Hasil belajar, Pasar Modal.
Hasil belajar mata pelajaran ekonomi di kelas XI IIS SMA N 11 Semarang
belum optimal. Menurut data hasil ulangan harian siswa kelas XI materi pasar
modal nilai rata-rata ekonomi siswa dibawah KKM. Hal ini disebabkan oleh
pemahaman siswa yang kurang terhadap materi pasar modal serta model
pembelajaran yang digunakan. Model pembelajaran TGT dengan media
permainan monopoli dapat menumbuhkan sikap aktif, kerja sama, tanggung
jawab, dan mendorong siswa untuk saling membantu memahami materi yang
dipelajari sehingga dengan model ini diharapkan proses pembelajaran dapat
efektif. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran tersebut dapat meningkatkan hasil belajar dan
lebih efektif dibandingakan dengan metode konvensional pada materi pokok pasar
modal kelas XI IIS SMA N 11 Semarang Tahun Ajaran 2014/2015.
Jenis penelitian eksperimen ini adalah Quasi Experimental Design. Subjek
penelitian yaitu kelas XI IIS 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IIS 2
sebagai kelas kontrol. Metode pengambilan data dalam penelitian ini
menggunakan metode tes, angket, dan observasi. Pengujian hipotesis dalam
penelitian ini menggunakan uji paired sample t-tes, dan menggunakan uji
independent sample t-tes.
Hasil penelitian diperoleh pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol terjadi perubahan hasil belajar. Rata-rata hasil belajar pada kelas
eksperimen menjadi 89 dengan nilai tertinggi 96 dan terendah 70 serta tingkat
ketuntasan menjadi 91,67% sedangkan pada kelompok kontrol diperoleh rata-rata
83,37 dengan nilai tertinggi 93 dan nilai terendah 70 serta tingkat ketuntasan
menjadi 85,71%.
Simpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran dengan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan Media
Permainan Monopoli dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan lebih efektif
terhadap hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Materi Pokok Pasar
Modal Kelas XI IIS SMA N 11 Semarang dibandingkan dengan model
konvensional. Saran yang diberikan dalam penelitian ini adalah guru ekonomi
dapat menggunakan model pembelajaran TGT dengan media permainan monopoli
sebagai alternatif dalam memilih strategi pengajaran.
vii
ABSTRACT
Pritawati, Fajaria Desi. 2015. Effectiveness of Cooperative Learning Model
type Teams Game Tournament (TGT) with Monopoli Game in Economic
Competency Capital Market for Improving Learning Outcomes Class XI IIS SMA
N 11 Semarang Academic Year 2014/2015. Thesis. Department of Economic
Education. Faculty of Economic. Semarang State University. Supervisor Sandy
Arief, S.Pd., M.Sc.
Keyword: Cooperative Learning, Teams Games Tournament, Monopoli Game,
Learning Outcomes, Capital Market.
Learning Outcomesin class XI IIS SMA N 11 Semarang on economic is
not optimalized. Data reported daily test result specific capital market class XI the
average value economic students below minimum criteria for completeness. This
is due to the students understanding of the material that that is less specialized
capital marketand learning models are used. TGT learning model with mopoli
game can cultivate an active, cooperation, attitude of responsibility, and
encourage students to learn to help each other understand the material being
studied, so this model is expected to be effective learning process. This stud aims
to determine whether learning by using TGT learning model to improve learning
outcomes and more evectively from those of conventional methods on the basis of
competence specialized capital market class XI IIS SMA N 11 Semarang
Academic Year 2014/2015.
This study is an Quasi Experimental Design. This subject was done in XI
IIS 1 class as experiment class and XI IIS 2 as control class. The data colection
method in this study using test, questionnaire, and observation. hypothesis
testing in this study using paired samples t-test, and using independent sample
t-test .
The results obtained in the experimental classand control class a change in
learning outcomes. Average learning outcomes in the experimental group to be 89
with a highest score of 96 and 70 and the lowest level of mastery to 91,67%, while
the control group gained an average of 83,37% with a highest score of 93 and a
low of 70 and a level of mastery 85,71%. The conclusion of this research is to
study the cooperative model TGT with monopoli game can improve student
learning outcomes and more effective learning outcomes of students in the subject
of specialty capital market in class XI IIS SMA N 11 Semarang compared to
conventional models (lecture). Advice given in this study are economic teachers
can use as an alternative learning model Teams Game Tournament with monopoli
game in selecting teaching strategies economic.
viii
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul “Efektifitas
Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan
Media Permainan Monopoli Pada Mata Pelajaran Ekonomi Materi Pokok Pasar
Modal Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IIS SMA N 11
SemarangTahun Ajaran 2014/2015” dapat terselesaikan dengan baik.
Penyusun juga menyadari bahwa dalam penelitian ini tidak terlepas dari
bimbingan, bantuan dan saran dari segala pihak. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penyusun mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang atas
kesempatan yang telah diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan study
di Universitas Negeri Semarang.
2. Dr. Wahyono M.M. Dekan Fakultas Ekonomi yang telah memberikan
kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan penelitian.
3. Dr. Ade Rustiana, M.Si. Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi yang telah
memberikan kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan penelitian.
4. Sandy arief, S.Pd., M.Sc. Dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan, arahan, dan saran kepada penulis selama penyusunan skripsi ini;
5. Lyna Latifah, S.Pd., SE., M.Si. Penguji I yang telah memberikan masukan,
bimbingann dan arahan dalam penyusunan skripsi ini;
ix
6. Ahmad Nurkhin, S.Pd., M.Si. Penguji II yang telah memberikan masukan,
bimbingann dan arahan dalam penyusunan skripsi ini;
7. Rediana Setiyani, S.Pd., M.Si. Dosen wali yang telah memberikan bimbingan
dan arahan selama perkuliahan.
8. Bapak Ibu dosen dan seluruh staff Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Semarang yang telah memberikan bekal ilmu selama penulis menempuh
pendidikan di Universitas;
9. Drs. Wagino Sunarto, kepala SMA N 11 Semarang yang telah memberikan
ijin penelitian dan membantu terlaksananya penelitian ini;
10. Drs. Muh Hasyim guru Ekonomi SMA N 11 Semarang yang telah
membimbing dan membantu terlaksananya penelitian ini;
11. Siswa-siswi kelas XI IIS 1 dan XI IIS 2 SMA N 11 Semarang yang telah
bersedia menjadi responden dalam pengambilan data penelitian ini;
12. Bapak dan Ibu guru serta TU SMA N 11 Semarang;
13. Sahabatku Hesty, Shahtaz Twanneke, Oky, Heny, Inggil, dan Susi Rahmasari
yang telah membantu kelancaran sidang skripsi;
14. Teman-teman Pendidikan Ekonomi (Akuntansi, S1) 2011;
15. Dwi Andra Irawan, seseorang yang terkasih yang telah memberikan motivasi
dan semangat;
16. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
Semoga atas izin Allah skipsi ini dapat berguna sebagaimana mestinya.
Semarang, Juli 2015
x
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. ii
PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................. iii
PERNYATAAN ........................................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. v
SARI ............. ............................................................................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................... vii
PRAKATA ................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 12
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................ 12
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................... 13
BAB II TELAAH TEORI ........................................................................... 15
2.1 Teori Pembelajaran ......................................................................... 15
xi
2.1.1 Teori Hasil Belajar .................................................................. 15
2.1.2 Pembelajaran Menurut Aliran Kognitif ................................... 16
2.1.3 Pembelajaran Menurut Teori Kontemporer ............................. 21
2.2 Hasil Belajar ................................................................................... 22
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ........................... 24
2.4 Efektifitas Pembelajaran ................................................................. 27
2.5 Model Pembelajaran ....................................................................... 30
2.5.1 Pengertian Model Pembelajaran ............................................. 30
2.5.2 Pembelajaran Kooperatif ........................................................ 32
2.6 Pembelajaran Kooperatif tipe TGT ................................................. 43
2.7 Media Permainan Monopoli dalam Pembelajaran Kooperatif tipe
TGT .................................................................................................. 48
2.8 Pembelajaran Konvensional ........................................................... 53
2.9 Pasar Modal .................................................................................... 54
2.9.1 Mengenal Pasar Modal ............................................................. 55
2.9.2 Kelembagaan dan Instrumen Pasar Modal ............................... 56
2.9.3 Mekanisme Transaksi Perdagangan Saham ............................. 57
2.10 Kerangka Berfikir ........................................................................... 58
2.11 Hipotesis ......................................................................................... 63
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 64
3.1 Jenis dan Desain Penelitian ............................................................ 64
3.2 Variabel Penelitian ......................................................................... 64
3.3 Metode Pengumpulan Data ............................................................ 65
xii
3.4 Rancangan Penelitian ..................................................................... 67
3.5 Instrumen Penelitian....................................................................... 68
3.6 Analisis Instrumen Penelitian ........................................................ 69
3.6.1 ........................................................................................ Uji
Validitas ................................................................................... 69
3.6.2 ........................................................................................ Uji
Reliabilitas ............................................................................... 70
3.6.3 ........................................................................................ Tingka
t Kesukaran .............................................................................. 70
3.6.4 ........................................................................................ Daya
Pembeda ................................................................................... 71
3.7 Analisis Data .................................................................................. 72
3.7.1 ........................................................................................ Analisi
s Tahap Awal .......................................................................... 72
3.7.2 ........................................................................................ Analisi
s Data Tahap Akhir ................................................................. 74
3.8 Uji Hipotesis .................................................................................. 76
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 78
4.1 Hasil Penelitian ................................................................................. 78
4.1.1 ........................................................................................ Deskri
psi Objek Penelitian ............................................................... 78
4.1.2 ........................................................................................ Pelaksa
naan Penelitian....................................................................... 79
xiii
4.1.3 ........................................................................................ Analisi
s Data Hasil Belajar Sebelum Perlakuan (Pre-test) ............... 82
4.1.3.1 ........................................................................... Deskri
psi Data Pre-test .................................................... 83
4.1.3.2 ........................................................................... Uji
Normalitas Data Pre-test ....................................... 83
4.1.3.3 ........................................................................... Uji
Homogenitas Data Pre-test ................................... 84
4.1.3.4 ........................................................................... Uji
Kesamaan Dua Rata-rata Pre-test ......................... 85
4.1.4 ........................................................................................ Analisi
s DataHasil Belajar Setelah Perlakuan (Post-test) ................ 86
4.1.4.1 ........................................................................... Deskri
psi Data Post-test .................................................. 87
4.1.4.2 ........................................................................... Uji
Normalitas Data Post-test ..................................... 89
4.1.4.3 ........................................................................... Uji
Homogenitas Data Post-test .................................. 90
4.1.5 Deskripsi Tahap Akhir Angket Partisipasi Belajar ............... 90
4.1.6 Observasi Aktivitas Siswa ..................................................... 92
4.1.7 Hasil Pengujian Hipotesis...................................................... 94
4.1.7.1 ........................................................................... Penguji
an Hipotesis 1 ........................................................ 94
xiv
4.1.7.2 ........................................................................... Penguji
an Hipotesis 2 ........................................................ 96
4.1.8 Deskripsi Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen ....................... 98
4.2 Pembahasan ............................................................................... 99
4.2.1 Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT dengan Media
Permainan Monopoli Dapat Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa...................................................................................... 100
4.2.2 Model Pembelajaran Koopeatif tipe TGT dengan Media
Monopoli Lebih Efektif Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa...................................................................................... 102
BAB V PENUTUP ....................................................................................... 105
5.1 Simpulan ......................................................................................... 105
5.2 Saran ............................................................................................... 105
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 107
DAFTAR TABEL
Halaman
xv
Tabel 1.1 Hasil Ulangan Harian Siswa ......................................................... 4
Tabel 2.1 Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif ................................... 43
Tabel 2.2 Kelebihan dan Kekurangan Media Permainan Monopoli ............. 52
Tabel 3.1 Skor Angket Skala Likert .............................................................. 66
Tabel 3.2 Interval Kriteria Hasil Angket Partisipasi Belajar Siswa .............. 66
Tabel 3.3 Ringkasan Hasil Validitas Soal Uji Coba ..................................... 70
Tabel 4.1 Deskripsi Nilai Pre-test Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol .... 83
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data Pre-test .......................... 84
Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Data Pre-test ........................................... 85
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Uji Kesamaan Dua Rata-rata Data Pre-test .... 86
Tabel 4.5 Deskripsi Data Post-test kelas Eksperimen dan Kontrol .............. 87
Tabel 4.6 Tingkat Ketuntasan Post-test kelas Eksperimen dan Kontrol ...... 88
Tabel 4.7 Hasil perhitungan Uji Normalitas Data Post-test ......................... 89
Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Data Post-test ...................... 90
Tabel 4.9 Skor Angket Partisipasi Belajar Siswa ......................................... 91
Tabel 4.10 Kriteria Keaktifan Siswa ............................................................. 92
Tabel 4.11 Hasil pengujian Hipotesis 1 ........................................................ 95
Tabel 4.12 Peningkatan Hasil Belajar Materi pokok Pasar Modal ............... 96
Tabel 4.13 Hasil Pengujian Hipotesis 2 ........................................................ 97
Tabel 4.14 Penilaian Turnamen Kelas Eksperimen ...................................... 98
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xvi
Gambar 2.1 Media Permainan Monopoli ...................................................... 51
Gambar 2.2 Kerangka Berfikir ...................................................................... 62
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xvii
Lampiran 1 Data Observasi Nilai Ulangan Harian Pasar Modal .................. 109
Lampiran 2 Daftar Nama Siswa dan Kode Responden Soal Uji Coba ......... 110
Lampiran 3 Daftar Nama Siswa dan Kode Responden Kelas Eksperimen .. 111
Lampiran 4 Daftar Nama Siswa dan Kode Responden Kelas Kontrol ......... 112
Lampiran 5 Nilai Mid Semester Ganjil Ekonomi Kelas XI ......................... 113
Lampiran 6 Uji Normalitas dan Homogenitas Data Populasi ....................... 114
Lampiran 7 Kisi-kisi Soal Uji Coba .............................................................. 115
Lampiran 8 Soal Uji Coba............................................................................. 116
Lampiran 9 Kunci Jawaban Soal Uji Coba ................................................... 125
Lampiran 10 Analisis Validitas, dan Reliabilitas Soal Uji Coba .................. 126
Lampiran 11 Analisis Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran
Soal Uji Coba ........................................................................... 130
Lampiran 12 Perhitungan Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran
Soal Uji Coba ........................................................................... 133
Lampiran 13 Kisi-kisi Soal Pre-test .............................................................. 136
Lampiran 14 Soal Pre-test ............................................................................ 137
Lampiran 15 Kunci Jawaban Soal Pre-test ................................................... 144
Lampiran 16 Daftar Nilai Pre-test kelas Eksperimen ................................... 145
Lampiran 17 Daftar Nilai Pre-test Kelas Kontrol ......................................... 146
Lampiran 18 Analisis Data Tahap Awal ....................................................... 147
Lampiran 19 Kisi-kisi Soal Post-test ............................................................ 149
Lampiran 20 Soal Post-test ........................................................................... 150
Lampiran 21 Kunci Jawaban Soal Post-test.................................................. 157
xviii
Lampiran 22 Data Nilai Post-test Kelas Eksperimen ................................... 158
Lampiran 23 Data Nilai Post-testKelas Kontrol ........................................... 159
Lampiran 24 Analisis Data Tahap Akhir ...................................................... 160
Lampiran 25 Angket Uji Coba Partisipasi Belajar Siswa ............................. 161
Lampiran 26 Hasil Angket Uji Coba Partisipasi Belajar Siswa .................... 164
Lampiran 27 Analisis Validitas dan Reliabilitas Angket Uji Coba .............. 165
Lampiran 28 Angket Partisipasi Belajar Siswa ............................................. 168
Lampiran 29 Hasil Angket Tahap Akhir Partisipasi Belajar Siswa .............. 171
Lampiran 30 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa ............................. 172
Lampiran 31 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen
Pertemuan Pertama .................................................................. 173
Lampiran 32 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen
Pertemuan kedua ...................................................................... 174
Lampiran 33 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen
Pertemuan ketiga ...................................................................... 175
Lampiran 34 Lampiran 30 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen
Pertemuan keempat .................................................................. 176
Lampiran 35 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen
Pertemuan kelima .................................................................... 177
Lampiran 36 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol
Pertemuan pertama .................................................................. 178
Lampiran 37 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol
Pertemuan kedua ...................................................................... 179
xix
Lampiran 38 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol
Pertemuan ketiga ...................................................................... 180
Lampiran 39 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol
Pertemuan keempat .................................................................. 181
Lampiran 40 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol
Pertemuan kelima .................................................................... 182
Lampiran 41 Analisis Uji Hipotesis .............................................................. 183
Lampiran 42 RPP Kelas Eksperimen ............................................................ 184
Lampiran 43 RPP Kelas Kontrol................................................................... 201
Lampiran 44 Soal Turnamen dengan Media permainan Monopoli .............. 218
Lampiran 45 Surat Ijin Penelitian dari Unniversitas Negeri Semarang ........ 221
Lampiran 46 Surat Ijin Penelitian dari Dinas Pendidikan Kota Semarang ... 222
Lampiran 47 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
di SMA N 11 Semarang ........................................................... 223
Lampiran 48 Dokumentasi ............................................................................ 224
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita, ini berarti
bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang
dalam pendidikan. Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses
kehidupan dalam mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan
melangsungkan kehidupan. Sehingga menjadi seorang yang terdidik itu sangat
penting, salah satunya dengan cara belajar. Di dalam UU No. 20 tahun 2003
tentang sistem pendidikan nasional, tercantum pengertian pendidikan:
“pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh
dirinya, masyarakat, banga dan Negara”.
Undang-undang sistem pendidikan nasional No. 20 tahun 2003 menyatakan
bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan
dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan
mandiri serta tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan utama dalam proses
pendidikan. Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan terutama ditentukan oleh
2
proses pembelajaran yang dialami siswa. Siswa yang terlibat dalam proses belajar
mengajar diharapkan mengalami perubahan baik dalam bidang pengetahuan,
pemahaman, keterampilan, nilai dan sikap. Dalam proses belajar mengajar, guru
akan menghadapi karakter siswa yang berbeda-beda. Dengan demikian guru harus
memperhatikan perbedaan individu dalam memberikan pelajaran kepada mereka,
supaya dapat menangani siswa sesuai dengan kondisinya untuk menunjang
keberhasilan belajar.
Salah satu pokok masalah dalam pendidikan formal (sekolah) dewasa ini
adalah masih rendahnya daya serap siswa terhadap materi yang disampaikan guru.
Salah satu mata pelajaran yang penyerapan materinya masih rendah oleh siswa
yaitu mata pelajaran ekonomi sehingga menyebabkan rendahnya hasil belajar
siswa pada mata pelajaran tersebut. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan
yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar
merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setela mengalami
kegiatan belajar (Rifa’i dan Catharina, 2012:69). Kemampuan-kemampuan
tersebut mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Seseorang dapat
dikatakan telah belajar sesuatu apabila dalam dirinya telah terjadi suatu
perubahan. Perubahan perilaku tersebut dapat dilihat dengan adanya perubahan
ketrampilan, sikap dan kemampuan menuju arah yang positif. Sehingga seseorang
dapat dikatakan berhasil dalam proses belajar, ketika ia memperoleh hasil belajar
yang baik dan ditunjukan oleh pengetahuan dan penguasaan yang semakin
bertambah, setelah melalui proses belajar.
3
Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk
mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan tingkat kemampuan siswa
dalam mencapai tujuan pembelajaran. Keberhasilan dalam proses belajar
mengajar di sekolah tergantung pada beberapa aspek yaitu kurikulum, sarana dan
prasarana, guru, siswa, dan metode. Guru merupakan kunci keberhasilan
pendidikan. Cara mengajar guru sangat berpengaruh pada minat siswa belajar.
Guru dituntut menguasai materi pelajaran sekaligus terampil dalam
menyampaikan materi tersebut kepada siswa. Tegasnya, guru harus mengusai
ragam metode pembelajaran aktif dan media pembelajaran baik visual, audio,
maupun audio-visual. Untuk menciptakan suasana belajar siswa aktif, maka
diperlukan pemilihan metode yang tepat.
Ekonomi merupakan mata pelajaran yang mempelajari tentang perilaku
dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi, dan
berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan
produksi, konsumsi, dan/atau distribusi. Luasnya ilmu ekonomi dan terbatasnya
waktu yang tersedia dalam proses pembelajaran membuat mata pelajaran ini
dibatasi dan difokuskan kepada fenomena empirik ekonomi yang ada di sekitar
peserta didik, sehingga peserta didik dapat merekam peristiwa ekonomi yang
terjadi disekitar lingkungannya dan mengambil manfaat untuk kehidupannya yang
lebih baik. Pelajaran ekonomi dalam kurikulum 2013 merupakan mata pelajaran
yang harus dikuasai siswa bidang ilmu ilmu sosial. Pembelajaran ekonomi yang
diperlukan saat ini adalah pembelajaran yang dapat meningkatkan pola pikir
kreatif dan inovatif, serta keaktifan siswa. Dengan terlibatnya siswa secara aktif
4
dalam pembelajaran, maka siswa akan merasa senang dan tertarik dalam
pembelajaran. Sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat semakin baik. Salah
satu materi pelajaran ekonomi di SMA kelas XI semester II adalah pasar modal.
Dalam materi pasar modal ini diperlukan pemahaman konsep yang mendalam.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di SMA N 11 Semarang
diketahui bahwa hasil belajar mata pelajaran ekonomi di kelas XI IIS belum
optimal. Hal ini bisa dilihat dari hasil ulangan harian siswa kelas XI materi pasar
modal yang masih kurang dari kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang
ditentukan oleh sekolah yaitu 75. Berikut ini data hasil ulangan harian siswa kelas
XI IIS materi pasar modal di SMA N 11 Semarang tahun ajaran 2013/2014 pada
semester ganjil.
Tabel 1.1 Hasil Ulangan Harian Siswa Kelas XI IIS
No. Kelas Jumlah
Siswa
Nilai
< 75
Persentase
(%)
Nilai
≥ 75
Persentase
(%)
1. XI IIS 1 34 8 23,5% 26 76,5%
2. XI IIS 2 32 15 46,9% 17 53,1%
3. XI IIS 3 32 11 34,4% 21 65,6%
4. XI IIS 4 34 12 35,3% 22 64,7%
5. XI IIS 5 34 13 38,2% 21 61,8%
6. XI IIS 6 35 18 51,4 17 48,6%
Jumlah 201 77 38,3% 124 61,7 %
Sumber : Dokumen SMA N 11 Semarang Tahun Ajaran 2013/2014
Tabel 1.1 menunujukan bahwa dari jumlah siswa 201 terlihat siswa yang
nilainya masih kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang sudah
5
ditetapkan sebanyak 77 atau 38,3%. Untuk SMA N 11 Semarang yang
berakreditasi “A”, 38,3% siswa yang belum tuntas merupakan masalah yang harus
diatasi. Ketidaktuntasan siswa dikarenakan oleh beberapa faktor, salah satunya
yaitu siswa menganggap ekonomi merupakan mata pelajaran yang membutuhkan
pemahaman konsep yang mendalam sehingga sulit untuk dipahami. Selain itu
mata pelajaran ekonomi merupakan mata pelajaran yang lebih banyak teori dari
pada prakteknya sehingga siswa akan merasa bosan jika tidak menggunakan
model pembelajaran yang tepat.
Menurut pengamatan penulis, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa
antusias siswa dalam mengikuti mata pelajaran ini sangat rendah. Hal ini terlihat
pada saat proses belajar mengajar berlangsung, partisipasi aktif dari siswa masih
kurang. Pada SMA N 11 Semarang menerapkan kurikulum 2013 namun guru
masih menggunakan model pembelajaran konvensional yaitu ceramah, tanya
jawab dan diskusi. Metode ceramah dirasa membosankan bagi siswa dan siswa
cenderung menghafal materi dari pada melogika. Untuk siswa yang mudah
menghafal, hal ini bukan suatu masalalah. Namun bagi siswa yang sulit untuk
menghafal, hal ini merupakan suatu masalah. Diskusipun porsinya juga sangat
kecil dibandingkan dengan penggunaan metode ceramah pada saat proses belajar
mengajar. Sehingga fokus pembelajaran hanya terpusat pada guru dan kurang ada
partisipasi siswa yang berarti. Pada saat sesi tanya jawab, sangat jarang ada siswa
yang bertanya. Ketika sesi diskusi dilakukan, siswa yang aktif hanya beberapa
siswa tertentu saja. Sehingga hanya siswa yang aktif sajalah yang bisa menyerap
materi dengan baik serta mendapatkan nilai baik juga. Ketidakaktifan dari siswa
6
dalam proses belajar mengajar ini berdampak pada rendahnya tingkat
pemahaman siswa pada mata pelajaran ekonomi. Pemahaman yang rendah
mengakibatkan siswa mengalami kesulitan ketika memecahkan kasus yang
diberikan oleh guru. Selain itu di sana juga memiliki ketarbatasan bahan ajar
dimana buku pegangan materi yang digunakan dalam proses pembelajaran
digunakan untuk semua kelas IIS secara bergantian dan tidak bisa digunakan
untuk belajar di rumah. Siswa hanya menggunakan LKS dan mengandalkan
penjelasan yang disampaikan dari guru pada saat proses pembelajaran di kelas
yaitu dengan cara mencatat penjelasan-penjelasan yang disampaikan oleh guru
sehingga siswa kurang berkonsentrasi terhadap materi apa yang disampaikan.
Faktor-faktor tersebut di atas merupakan penyebab menurunnya kualitas
pembelajaran ekonomi pada siswa jurusan IIS. Hal inilah yang menyebabkan
masih banyaknya siswa yang mendapatkan nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM).
Salah satu materi pelajaran ekonomi di SMA kelas XI IIS semester II
adalah pasar modal. Dalam materi pasar modal ini diperlukan pemahaman konsep
yang mendalam. Pasar modal adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi,
termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara
dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Materi
pasar modal ini banyak menuntut siswa untuk dapat mendeskripsikan pasar modal
dalam perekonomian. Sehingga materi ini membutuhkan pemahaman yang sangat
mendalam serta keterampilan dan penalaran dalam mempelajarinya. Tidaklah
mudah untuk mempelajari mekanisme perdagangan saham dan investasi di pasar
7
modal, seorang siswa harus benar-benar memahami konsep materi pasar modal.
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa ekonomi khususnya pada materi pasar
modal diperlukan suatu metode pembelajaran yang mampu membawa perubahan
ke arah yang lebih baik untuk kedepannya.
Berdasarkan data di atas maka diperlukan pemecahan masalah untuk
mengoptimalkan pembelajaran ekonomi sehingga keberhasilan dan target
ketuntasan belajar tercapai serta membuat mata pelajaran ekonomi menjadi lebih
mudah dipahami dan menarik minat siswa untuk belajar lebih giat belajar. Untuk
mengatasi masalah di atas maka dibuatlah suatu inovasi agar siswa mudah
memahami materi dan tidak merasa bosan atau jenuh dengan pelajaran ekonomi
yang terlalu monoton dengan metede ceramah atau diskusi. Model pembelajaran
ceramah memang tidak bisa dihilangkan, tetapi guru dituntut untuk
mengembangkan kreativitasnya dalam memilih dan menggunakan model
pembelajaran yang relatif banyak melibatkan keaktifan siswa dan menciptakan
inovasi sehingga pembelajaran berlangsung menyenangkan. Salah satu model
pembelajaran yang melibatkan peran siswa secara aktif dalam kegiatan belajar
mengajar adalah model pembelajaran kooperatif (Hasan, 2011).
Berdasarkan Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah, model pembelajaran yang diutamakan dalam
implementasi Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran Inkuiri (Inquiry Based
Learning), model pembelajaran Discovery (Discovery Learning), model
pembelajaran berbasis projek (Project Based Learning), dan model pembelajaran
berbasis permasalahan (Problem Based Learning). Empat model pembelajaran
8
tersebut merupakan model pembelajaran yang diutamakan pada kurikulum 2013
namun tidak menutup kemungkinan jika pada proses pembelajaran diterapkan
model pembelajaran selain empat model tersebut. Penerapan model pembelajaran
di atas merangsang siswa melalui berbagai masalah yang ditemukan kemudian
dipecahkan sehingga siswa harus pandai menganalisis berbagai permasalahan.
Sedangkan permasalahan yang menyebabkan banyaknya siswa yang memperoleh
nilai < KKM pada kelas XI IIS SMA N 11 Semarang yaitu siswa kurang
memahami materi pokok pasar modal, antusias siswa yang rendah terhadap proses
pembelajaran, serta siswa merasa bosan dengan pembelajaran yang sudah
ditepkan sehingga membutuhkan motivasi dan bantuan dari guru serta teman
sebaya untuk saling membantu memahami materi. Maka dari itu peneliti
mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif yang memiliki beberapa
tipe pendekatan yang dapat dipilih sebagai alternatif dalam pembelajaran.
Pembelajaran kooperatif menurut Slavin (1995) adalah suatu model
pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil
secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang, dengan
struktur kelompok yang heterogen. Kelompok heterogen terdiri dari campuran
kemampuan siswa dan jenis kelamin. Mereka belajar bersama-sama, saling
membantu antar satu dengan yang lain dalam belajar atau menyelesaikan tugas
kelompok dan memastikan bahwa setiap orang dalam kelompok mencapai tujuan
atau tugas yang telah ditentukan sebelumnya. Pembelajaran kooperatif tidak akan
membosankan jika pembelajarannya menggunakan metode permainan. Banyak
orang beranggapan bahwa bermain dan belajar adalah sesuatu yang bertolak
9
belakang. Banyak bermain akan mengurangi waktu belajar, begitu kata para
orangtua. Sedangkan menurut anak, bermain itu menyenangkan dan belajar itu
menjemukan. Bermain kadang disamakan dengan main-main yang lebih bernada
sepele, tidak serius dan dianggap sebagai tindakan yang hanya dilakukan oleh
anak kecil. Padahal banyak aspek yang terkandung dalam bermain terlebih
bermain yang memiliki unsur pendidikan.
Bermain mengandung aspek kegembiraan, kelegaan, kenikmatan yang
intensif, bebas dari ketegangan atau kedukaan, bersifat memerdekakan jiwa.
Permainan manusia sangat erat dan ekspresi diri, spontanitas, melatih pribadi
untuk siap melewati persaingan, siap menerima kemenangan sekaligus siap
menerima kekalahan, dan aktualisasi diri sehingga permainan bersifat
mendewasakan. Melalui bermain, seseorang belajar banyak tentang kehidupan
baik itu belajar kemandirian, keberanian, sosialisasi, kepemimpinan dan
menyadari arti akan eksistensi dirinya berarti bangkitnya minat adanya
keterlibatan penuh, serta terciptanya makna, pemahaman dan nilai yang
membahagiakan bagi diri si pembelajar. Membahagiakan diri bagi si pembelajar
memiliki arti permainan dapat membangkitkan minat dengan adanya keterlibatan
penuh, serta terciptanya makna, serta pemahaman (penguasaan atas materi).
Pembelajaran kooperatif yang tepat untuk bermain sambil belajar
mengenai ekonomi adalah pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament
(TGT). TGT adalah suatu metode pembelajaran kooperatif yang di dalamnya
terdapat unsur permainan akademik atau turnamen untuk mengganti tes individu.
Penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT dibutuhkan media untuk
10
mempermudah guru menyampaikan kalimat yang kurang mampu diucapkan
melalui kata-kata tertentu. Di era modern ini sudah banyak media pembelajaran
menggunakan teknologi yang canggih, namun media pembelajaran berbasis
teknologi tidak memungkinkan untuk diterapkan dan dimainkan secara leluasa
oleh siswa pada pembelajaran kooperatif tipe TGT sehingga kurang efektif untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
Dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT ini akan menggunakan media
permainan monopoli. Monopoli adalah salah satu jenis permainan ketangkasan
dalam berstrategi. Dalam memainkannya seseorang harus pandai dalam mengatur
siasat, mengatur keuangan serta mempu mengembangkan imajinasi untuk berfikir
bagaimana bisa memenangkan permainan. Permainan monopoli terdiri dari satu
papan permainan yang dilengkapi dengan kartu soal, kartu kesempatan, dadu dan
kocokan. Untuk reward, peserta didik diberi point. Pada proses kegiatan
pembelajaran, peserta didik dibagi menjadi enam kelompok dengan anggota
masing-masing 5-6 orang. Setiap kelompok mendapatkan media pembelajaran
berupa papan monopoli dan perlengkapan lainnya. Mula-mula pemain dibagikan
sejumlah uang sebagai modal awal untuk membeli tanah. Setiap pemain mendapat
giliran satu kali untuk melakukan permainan dalam sekali putaran dengan cara
melempar dadu dan berjalan sesuai jumlah angka dadu yang keluar. Setelah
berhenti pemain mengambil kartu soal dan menjawab pertanyaannya, jika benar
akan mendapat poin. Jika pemain berhenti di tanah yang belum dibeli, maka bisa
membelinya dengan sejumlah uang dengan harga yang telah ditetapkan. Jika
pemain berhenti di tanah yang sudah dibeli maka harus membayar uang sesuai
11
ketentuan kepada pemilik. Jika pemain berhenti di “kesempatan” maka harus
mengambil kartu kesempatan dan mengikuti petunjuk yang ada dalam kartu
tersebut. Jika pemain sudah melakukan satu putaran maka mendapatkan sejumlah
uang sesuai ketentuan. Jumlah reward tersebutlah yang nantinya akan
mementukan juaranya. Permainan selesai jika kartu soal telah habis.
Pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournamen (TGT) dengan
media permainan monopoli sebagai model pembelajaran pada dasarnya
merupakan sebuah variasi permainan diskusi kelompok. Model ini digunakan
untuk materi pelajaran yang membutuhkan pemahaman konsep yang mendalam
sehingga sangat tepat digunakan dalam mata pelajaran ekonomi khususnya materi
pokok pasar modal karena di dalamnya dibutuhkan pemahaman konsep-konsep
yang mendalam. Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kooperatif tipe TGT dengan media permainan monopoli dapat meningkatkan hasil
belajar siswa. Hal didukung oleh penelitian dari Wyk (2011) yang menyatakan
bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi tipe Teams Games
Tournaments (TGT) lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran
menggunakan metode ceramah. Selain itu penelitian yang dilakukan Susanto, dkk
(2012) menyatakan bahwa media permainan monopoli sebagai media
pembelajaran untuk siswa SMA kelas XI IPA pada materi sel layak dan dapat
digunakan dalam kegiatan pembelajaran biologi dengan topik sel.
Penelitian serupa juga dilakukan oleh Vikagustanti, dkk (2014) yang
menunjukkan bahwa media pembelajaran monopoli IPA tema organisasi
kehidupan dapat dikatakan layak oleh pakar sesuai dengan indikator kelayakan
12
yang ditetapkan BSNP. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa penggunaan
media pembelajaran monopoli IPA berpengaruh positif terhadap peningkatan hasil
belajar siswa. Berdasarkan masalah latar belakang dan penelitian terdahulu, maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan menerapkan model
pembelajaran TGT dengan media permainan monopoli untuk meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Adapun judul penelitian ini adalah
EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS
GAME TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA PERMAINAN
MONOPOLI PADA MATA PELAJARAN EKONOMI MATERI POKOK
PASAR MODAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
KELAS XI IIS SMA N 11 SEMARANG TAHUN AJARAN 2014/2015.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pembelajaran dengan Model Pembelajaran Kooperatif tipe
Teams Game Tournament (TGT) dengan Media Permainan Monopoli dapat
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Materi
pokok Pasar Modal Kelas XI IIS SMA N 11 Semarang Tahun Ajaran
2014/2015?
2. Apakah pembelajaran dengan Model Pembelajaran Kooperatif tipe
Teams Game Tournament (TGT) dengan Media Permainan Monopoli lebih
efektif meningkatkan hasil belajar pada materi pokok pasar modal
dibandingkan dengan menggunakan model konvensional (ceramah dan
diskusi)?
1.3 Tujuan Penelitian
13
Tujuan penelitian sesuai dengan rumusan masalah di atas adalah :
1. Untuk mengetahui apakah Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams
Game Tornament (TGT) dengan Media Permainan Monopoli dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi materi
pokok pasar modal Kelas XI IIS SMA N 11 Semarang Tahun Ajaran
2014/2015.
2. Untuk mengetahui apakah Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams
Game Tournament (TGT) dengan Media Permainan Monopoli lebih efektif
meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi materi pokok pasar
modal dibandingkan dengan menggunakan model konvensional (ceramah
dan diskusi).
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan kajian dalam
menambah pengetahuan dalam bidang pendidikan khususnya
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Game
Tournamen (TGT) dengan media permainan monopoli sebagai upaya
meningkatkan pemahaman siswa untuk meningkatkan materi ekonomi.
b. Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Susanto, dkk. (2012) karena dalam penggunaan media permainan
monopoli, penulis mendesain sendiri media permainan monopoli
14
sehingga dapat dijadikan sebagai referensi media pembelajaran
ekonomi untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
c. Jika penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Vikagustanti, dkk.
(2014) hanya fokus dengan media permainan monopoli, kali ini penulis
mencoba menggunakan tipe TGT yang dimana model pembelajaran ini
mengajak siswa untuk belajar dengan berlomba-lomba mencapai hasil
yang maksimal. Sehingga penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
sebagai bahan kajian dalam meningkatkan hasil belajar siswa
khususnya bagi yang ingin menerapkan model pembelajaran yang
menyenangkan yaitu belajar sambil bermain.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar baru
dan diharapkan dengan adanya model pembelajaran ini, belajar menjadi
lebih mudah dan menyenangkan dan tentunya dengan hasil yang lebih
baik.
b. Bagi guru
Penelitian ini diharapkan dapat sebagai alternatif guru untuk memilih
model pembelajaran yang variatif, sehingga akan meningktkan motivasi
belajar siswa.
c. Bagi sekolah
15
Penelitian ini diharapkan dapat memeberikan informasi mengenai
model pembelajaran yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan
dalam meningkatkan kualitas pembelajaran ekonomi di sekolah.
BAB II
TELAAH TEORI
2.1 Teori Pembelajaran
2.1.1 Teori Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan tujuan akhir dilaksanakannya kegiatan
pembelajaran di sekolah. Hasil belajar dapat ditingkatkan melalui usaha sadar
yang dilakukan secara sistematis mengarah kepada perubahan yang positif yang
kemudian disebut dengan proses belajar. Akhir dari proses belajar adalah
perolehan suatu hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa di kelas terkumpul dalam
himpunan hasil belajar kelas. Semua hasil belajar tersebut merupakan hasil dari
suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar
di akhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, sedangkan dari sisi siswa, hasil
belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar (Dimyati dan
Mudjiono, 2009:3).
Hasil belajar dapat diketahui dengan melakukan tes dan pengukuran. Tes
dan pengukuran memerlukan alat sebagai pengumpul data yang disebut dengan
instrumen penilaian hasil belajar. Instrumen dibagi menjadi dua bagian, yakni tes
dan non tes (Wahidmurni, dkk. 2010:28). Hasil belajar nampak dalam perubahan
tingkah laku, secara teknik dirumuskan dalam sebuah pertanyaan verbal melalui
16
tujuan pengajaran (tujuan instruksional). Dengan perkataan lain rumusan tujuan
pengajaran berisikan hasil belajar yang diharapkan dikuasai siswa yang mencakup
aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik (Sudjana, 2014:49).
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari
enam aspek, yakni: pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan
evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek
berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap
yang terdiri dari lima aspek, yakni: penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian,
organisasi, dan internalisasi. Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar
keterampilan dan kemampuan bertindak yang terdiri atas enam aspek, yakni:
gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, kemampuan
di bidang fisik, gerakan keterampilan, dan gerakan ekspresif dan interpretatif.
2.1.2 Pembelajaran Menurut Aliran Kognitif
Psikologi kognitif menyatakan bahwa perilaku manusia tidak ditentukan
oleh stimulus yang berada di luar dirinya, melainkan oleh faktor yang ada pada
dirinya sendiri. Faktor-faktor itu berupa kemampuan atau potensi yang berfungsi
untuk mengenal dunia luar, dan dengan pengenalan itu manusia mampu
memberikan respon terhadap stimulus. Berdasarkan pada pandangan itu,
teoripsikologi kognitif memandang belajar sebagai proses pemfungsian unsur-
unsur kognisi, terutama unsur pikiran, untuk dapat mengenal dan memahami
stimulus yang datang dari luar. Dengan kata lain, aktivitas belajar pada diri
manusia ditekankan pada proses internal dalam berpikir, yakni proses pengolahan
informasi (Rifa’i dan Catharina, 2012:105-106).
17
Tiga tokoh penting dalam pengembangan pembelajaran menurut aliran
kognitif adalah Piaget, Bruner, dan Ausubel. Berikut adalah garis besar prinsip-
prinsip pembelajaran yang dikemukakan ketiga tokoh tersebut.
1) Jean Piaget
Piaget mengemukakan tiga prinsip utama pembelajaran yaitu belajar aktif,
belajar lewat interaksi sosial, dan belajar lewat pengalaman sendiri.
a. Belajar aktif
Proses pembelajaran adalah proses aktif, karena pengetahuan
terbentuk dari dalam subjek belajar. Untuk membantu perkembangan
anak, kepadanya perlu diciptakan suatu kondisi belajar yang
memungkinkan anak belajar sendiri, misalnya melkukan percobaan,
manipulasi simbol-simbol, mengajukan pertanyaan dan mencari
jawaban sendiri, membanding-bandingkan penemuan sendiri dengan
penemuan temannnya.
b. Belajar lewat interaksi sosial
Dalam belajar perlu diciptakan suasana yang memungkinkan
terjadinye interaksi di antara subjek belajar. Piaget percaya bahwa
belajar bersama, baik di antara sesama, anak-anak maupun dengan
orang dewasa akan membantu perkembangan kognitif mereka. Tanpa
interaksi sosial perkembangan kognitif anak akan tetap bersifat
egosentris. Sebaliknya lewat interaksi sosial, perkembangan kognitif
anak akan mengarah ke banyak pandangan, artinya khasanah kognitif
18
anak akan diperkaya dengan macam-macam sudut pandangan dan
alternatif tindakan.
c. Belajar lewat pengalaman sendiri
Perkembangan kognitif anak akan lebih berarti apabila didasarkan
pada pengalaman nyata dari pada bahasa ang digunakan
berkomunikasi. Bahasa memang memegang peranan penting dalam
perkembangan kognitif, namun jika menggunakan bahasa yang
digunakan dalam berkomunikasi tanpa pernah karena pengalaman
sendiri, maka perkembangan kognitif anak cenderung mengarah ke
verbalisme. Pembelajaran di sekolah hendaknya dimulai dengan
memberikan pengalaman-pengalaman nyata dari pada dengan
pemberitahuan-pemberitahua, atau pertanyaan-pertanyaan yang
jawabannnya harus persis seperti yang dimaui pendidik. Di samping
akan membelenggu anak, dan tiada interaksi sosial, belajar verbal
tidak menunjang perkembangan kognitif anak yang lebih bermakna.
Oleh karena itu Piaget sependapat dengan prinsip pendidikan dari
konkrit ke abstrak dari khusus ke umum.
2) Brunner
Dalam upaya memperbaiki pendidikan di Sekolah Dasar dan sekolah
Menengah, di Amerika, JA Brunner mengemukakan empat pokok utama
dalam belajar yang perlu diintegrasikan dalam kurikulum sekolah dan
19
pembelajarannya. Ia menyatakan bahwa dalam belajar ada empat hal pokok
penting yang perlu diperhatikan yaitu peranan pengalaman struktur
pengetahuan, kesiapan mempelajari sesuatu, intuisi dan cara
membangkitkan motivasi belajar. Maka dalam pengajaran di sekolah
Brunner mengajukan bahwa dalam pembelajaran hendaknya mencakup:
a. Pengalaman-pengalaman optimal untuk mau dan dapat belajar
b. Penstrukturan pengetahuan untuk pemahaman optimal
c. Perincian urutan penyajian materi pelajaran
d. Cara pemberian penguatan
3) David Assubel
Sebagai pelopor aliran kognitif, David Assubel mengemukakan teori belajar
bermakna. Belajar bermakna adalah proses mengaitkan informasi baru
dengan konsep-konsep yang relevan dan terdapat dalam struktur kognitif
seseorang. Selanjutnya dikatakan bahwa pembelajaran dapat menimbulkan
belajar bermakna jika memenuhi prasyarat yaitu: (1) Materi yang akan
dipelajari bermakna secara potensial, dan (2) anak yang belajar bertujuan
melaksanakan belajar bermakna. Kebermaknaan materi pelajaran secara
potensial tergantung dari materi itu memiliki kebermanaan logis dan
gagasan-gagasan yang relevan harus terdapat dalam struktur kognitif peserta
didik. Berdasarkan pandangannnya tentang belajar bermakna, maka David
Assubel mengajukan empat prinsip pembelajaran yaitu:
a. Kerangka cantolan (Advance Organizer)
20
Pengatur awal atau bahan pengait dapat digunakan pendidik dalam
membantu mengaitkan konsep lama dengan konsep baru yang lebih
tinggi maknanya. Penggunaan pengatur awal yang tepat dapat
meningkatkan pemahaman berbagai macam materi pelajaran, terutama
materi pelajaran yang telah mempunyai struktur yang teratur. Pada
saatmengawali pembelajaran dengan presentasi suatu materi pokok
sebaliknya kerangka cantolan itu digunakan, sehingga pembelajaran
akan lebih bermakna.
b. Diferensiasi program
Dalam proses pembelajaran bermakna perlu ada pengembangan dan
elaborasi konsep-konsep. Caranya unsur yang paling umum dan
inklusif diperkenalkan dahulu kemudian baru yang lebih mendetil,
berarti proses pembelajaran dari umum ke khusus.
c. Belajar superordinat
Belajar superordinat adalah proses struktur kognitif yang mengalami
pertumbuhan ke arah deferensiasi. Ia terjadi sejak perolehan informasi
dan diasosiasikan dengan konsep dalam struktur kognitif tersebut.
Proses belajar tersebut akan terus berlangsung hingga pada sutu saat
ditemukan hal-hal baru. Belajar superordinat akan terjadi bila konsep-
konsep yang telah dipelajari sebelumnya merupakan unsur-unsur dari
suatu konsep yang lebih luas dan inklusif.
d. Penyesuaian integratif
21
Pada suatu saat peserta didik kemungkinan akan menghadapi
kenyataan bahwa dua atau lebih nama konsep digunakan untuk
menyatakan konsep yang sama atau bila nama yang sama diterapkan
pada lebih satu konsep. Untuk mengatasi pernyataan tentang kognitif
itu, Ausubel mengajukan konsep pembelajaran penyesuaian integratif.
Caranya, materi pelajaran disusun sedemikian rupa, sehingga pendidik
dapat menggunakan hierarki-hierarki konseptual ke atas dan ke bawah
selama informasi disajikan.
2.1.3 Pembelajaran Menurut Teori Kontemporer
Pembelajaran teori kontemporer yang dimaksud di sini adalah pembelajaran
berdasarkan teori belajar konstruktivisme. Biarpun pembelajaran konstruktivisme
dilihat dari pandangannya bagaimana proses belajar itu terjadi, sebenarnaya tidak
berbeda dengan pandangan pengikut kognitif, seperti Piaget, Brunner, dan
Ausubel. Hanya saja para konstruktivisme seperti Von Glaseersfeld, Bettencourt,
mengembangkan lebih lanjut fungsi kognitif itu dalam mengkonstruksi
pengetahuan. Pembelajaran berfungsi membekali kemampuan peserta didik
mengakses berbagai informasi yang dibutuhkan dalam belajar. Sesuai dengan
prinsip belajar teori konstruktivisme maka dalam pembelajarannya nampak ada
pergeseran fungsi pendidik dan buku sumber berbagai sumber informasi. Dalam
kaitan informasi peserta didik mempunyai kemampuan mengakses beraga
informasi yang dapat digunakan untuk belajar. Maka pendidik lebih berfungsi
membekali kemampuan peserta didik dalam menyeleksi informasi yang
dibutuhkan.
22
Pembelajaran konstruktivisme mengkritisi konsep pembelajaran yang
selama ini, belajar-mengajar dalam arti cenderung berpusat pada pendidik di pihak
lain cenderung berpusat pada subjek belajar. Karena konstruktivisme berpegang
kepada pandangan keaktifan peserta didik dalam mengkonstruksi pengetahuan
berdasarkan interaksinya dalam pengalaman belajar yang diperoleh. Maka dalam
kaitan ini pengajar dan peserta didik sama-sama aktif, peserta didik aktif
mengkonstruksi pengetahuan dan pengajar sebagai fasilitator. Bentuk
pembelajaran student-centered learning strategic dilaksanakan melalui belajar
aktif, belajar mandiri, belajar kooperatif dan kolaboratif, generative learning, dan
problem-based learning. Model pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan
teori konstruktivisme yang cukup terkenal sekarang adalah pembelajaran
quantum. Pengertian quantum teachingmencakup dan dapat dipahami melalui tiga
hal yaitu: quantum, pemercepatan belajar, dan fasilitasi. Quantum berarti interaksi
yang berarti mengubah energi menjadi cahaya. Pemercepatan belajar, berarti
menyingkirkan hambatan yang menghalangi proses belajar alamiah dengan secara
sengaja menggunakan musik, mewarnai lingkungan sekeliling, menyusun bahan
pengajaran yang sesuai, cara efektif penyajian, dan keterlibatan aktif. Fasilitasi,
artinya memudahkan segala hal. Fasilitasi juga termasuk penyediaan alat-alat
bantu yang memudahkan peserta didik belajar. Berdasarkan keterangan di atas
disimpulkan bahwa quantum teaching adalah upaya pendidik untuk
mengorkestrasikan berbagai interaksi dalam proses pembelajaran menjadi cahaya
yang melejitkan prestasi peserta didik, dengan menyingkirkan hambatan belajar
23
melalui penggunaan cara dan alat yang tepat, sehingga peserta didik dapat belajar
secara mudah dan alami.
2.2 Hasil Belajar
Hasil belajar salah satu bagian terpenting dalam pembelajaran karena
merupakan tolak ukur untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Hasil belajar
siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar, dalam
pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik
(Sudjana, 2009:3). Dimyati dan Mudjiono (2006:3-4) juga menyebutkan hasil
belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.
Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari
sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses
belajar.
Benjamin S. Bloom (Dimyati dan Mudjiono, 2006:26-27) menyebutkan
enam jenis perilaku ranah kognitif, sebagai berikut:
a. Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telah
dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu berkenaan dengan
fakta, peristiwa, pengertian kaidah, teori, prinsip, atau metode.
b. Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna tentang hal
yang dipelajari.
c. Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk
menghadapi masalah yang nyata dan baru. Misalnya, menggunakan prinsip.
24
d. Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-
bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. Misalnya
mengurangi masalah menjadi bagian yang telah kecil.
e. Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru. Misalnya
kemampuan menyusun suatu program. Evaluasi, mencakup kemampuan
membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu.
misalnya, kemampuan menilai hasil ulangan.
Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Untuk mengukur hasil belajar siswa, guru
biasanya melakukan penilaian atau evaluasi. Pelaksanaan penilaian hasil belajar
peserta didik dapat dibagi menjadi 2 macam penilaian yaitu penilaian berbasis
kelas dan penilaian kompetensi. Penilaian berbasis kelas adalah penilaian yang
dilaksanakan oleh guru dalam proses pembelajaran, sedangkan penilaian
kompetensi merupakan penilaian formatif dan sumatif terhadap ketuntasan
pencapaian hasil peserta didik setelah menyelesaikan satu materi pokok. Hasil
penilaian kompetensi inilah yang dijadikan sebagai indikator hasil belajar siswa.
2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Berhasil atau tidaknya pencapaian hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Sudjana (2014:39-43) menyebutkan hasil belajar yang dicapai
siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dari dalam diri siswa dan
faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan. Faktor yang datang
25
dari diri siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan siswa
besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Seperti
dikemukakan oleh Clark bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi
oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan. Di samping faktor
kemampuan yang dimiliki siswa, juga ada faktor lain seperti motivasi belajar,
minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi,
faktor fisik dan psikis. Faktor tersebut menarik banyak perhatian para ahli
pendidik untuk diteliti, seberapa jauh kontribusi/sumbangan yang diberikan oleh
faktor tersebut terhadap hasil belajar siswa. Adanya pengaruh dari dalam diri
siswa, merupakan hal yang logis dan wajar, sebab hakikat perbuatan belajar
adalah perubahan tingkah laku individu yang diniati dan disadarinya. Siswa harus
merasakan, adanya suatu kebutuhan untuk belajar dan berprestasi. Ia harus
berusaha mengarahkan segala daya dan upaya untuk dapat mencapainya.
Namun demikian, hasil yang dapat diraih masih juga bergantung dari
lingkungan. Artinya, ada faktor-faktor yang berada di luar dirinya yang dapat
menentukan atau mempengaruhi hasil belajar yang dicapai. Salah satu lingkungan
belajar yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar di sekolah ialah kualitas
pengajaran. Kualitas pengajaran adalah tinggi rendahnya atau efektif tidaknya
proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan pembelajaran. Carrol (Sabri,
2007:46) mengemukakan hasil belajar siswa di sekolah dipengaruhi oleh
kemampuan siswa dan kualitas pengajaran. Hasil belajar yang dicapai siswa
dipengaruhi oleh lima faktor, yakni (a) bakat pelajar, (b) waktu yang tersedia
untuk belajar, (c) waktu yang diperlukan siswa untuk menjelaskan pelajaran, (d)
26
kualitas pengajaran, dan (e) kemampuan individu. Empat faktor yang disebut di
atas (a b c e) berkenaan dengan kemampuan individu dan faktor (d) adalah faktor
di luar individu (lingkungan). Salah satu yang diduga mempengaruhi kualitas
pengajaran adalah variabel guru. Cukup beralasan mengapa guru mempunyai
pengaruh dominan terhadap kualitas pengajaran, sebab guru adalah sutradara dan
sekaligus aktor dalam proses pengajaran. Ini tidaklah berarti mengesampingkan
variabel lain seperti buku pelajaran, alat bantu pengajaran, dan lain-lain. Dari
variabel guru yang paling dominan mempengaruhi kualitas pengajaran adalah
kompetensi profesional yang dimilikinya. Di samping faktor guru, kualitas
pengajaran dipengaruhi juga oleh karakteristik kelas. Variabel karakteristik kelas
antara lain:
a. Besarnya kelas
Artinya, banyak sedikitnya jumlah siswa yang belajar. Ukuran yang
biasanya digunakan adalah ratio guru dengan siswa. Pada umumnya dipakai
ratio 1:40, artinya satu orang guru melayani 40 siswa.
b. Suasana belajar
Suasana belajar yang demokratis akan memberi peluang mencapai hasil
belajar yang optimal, dibandingkan dengan suasana belajar yang kaku,
disiplin yang ketat dengan otorisasi ada pada guru.
c. Fasilitas dan sumber belajar yang tersedia
Kelas harus diusahakan sebagai laboratorium belajar bagi siswa. Artinya
kelas harus menyediakan berbagai sumber belajar seperti buku pelajaran,
alat peraga, dan lain-lain.
27
Faktor lain yang mempengaruhi kualitas pengajaran di sekolah adalah
karakteristik sekolah itu sendiri. Karakteristik sekolah berkaitan dengan disiplin
sekolah, perpustakaan yang ada di sekolah, letak geografis sekolah, lingkungan
sekolah, estetika dalam arti sekolah memberikan perasaan nyaman dan kepuasan
belajar, bersih, rapi, dan teratur. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada
tiga unsur dalam kualitas pengajaran yang berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa, yakni: kompetensi guru, karakteristik kelas, dan karakteristik sekolah.
2.4 EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN
Efektifitas adalah suatu keadaan yang mengandung pengertian mengenai
terjadinya efek atau akibat yang dikehendaki seseorang. Efektifitas berkaitan
dengan pencapaian target yang berkaitan dengan pencapaian untuk kerja secara
maksimal, dalam arti pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas,
dan waktu. Efektifitas merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran
seberapa jauh target yang dicapai (Mulyasa, 2004:132-133).
Mengajar yang efektif ialah mengajar yang dapat membawa belajar siswa
yang efektif pula. Belajar di sini adalah suatu aktivitas mencari, menemukan dan
melihat pokok masalah. Siswa berusaha memecahkan masalah termasuk pendapat
bahwa bila seseorang memiliki motor skill atau mampu dapat menciptakan puisi
atau simfoni, maka dia telah menghasilkan masalah dan menemukan kesimpulan
(Slameto, 2010:92).
Mengajar yang efektif diperlukan syarat-syarat sebagai berikut:
1. Belajar secara aktif, baik mental maupun fisik. Di dlam belajar siswa harus
mengalami aktivitas mental, misalnya pelajar dapat mengembangkan
28
kemampuan intelektualnya, kemampuan berpikir kritis, kemampuan
menganalisis, kemampuan mengucapkan pengetahuannya dan lain
sebagainya, tetapi juga mengalami aktivitas jasmani seperti mengerjakan
sesuatu, menyusun intisatri pelajaran, membuat peta, dan lain-lain.
2. Guru harus mempergunakan banyak metode pada waktu mengajar. Variasi
metode mengakibatkan penyajian bahan pelajaran lebih menarik perhatian
siswa, mudah diterima siswa, dan kelas menjadi hidup.
3. Motivasi, hal ini sangat berperan pada kemajuan, perkembangan siswa
selanjutnya melalui proses belajar. Bila motivasi guru tepat mengenai
sasaran akan meningkatkan kegiatan belajar. Dengan tujuan yang jelas
siswa akan belajar lebih tekun, lebih giat dan bersemangat.
4. Kurikulum yang baik dan seimbang. Kurikulum sekolah yang memenuhi
tuntutan masyarakat dikatakan bahwa kurikulum itu baik dan seimbang.
Kurikulum ini juga harus mampu mengembangkan segala segi kepribadian
siswa, di samping kebutuhan siswa sebagai anggota masyarakat.
5. Guru perlu mempertimbangkan perbedaan individual. Guru tidak cukup
hanya merencanakan pengajaran klasikal, karena masing-masing siswa
mempunyai perbedaan dalam beberapa segi, misalnya intelegensi, bakat,
tingkah laku, sikap, dan lain-lain. Hal itu mengharuskan guru untuk
membuat perencanaan secara individual pula, agar dapat mengembangkan
kemampuan-kemampuan siswa secara individual.
6. Guru akan mengajar efektif bila selalu membuat perencanaan sebelum
mengajar. Dengan persiapan mengajar guru akan mantap di depan kelas,
29
perencanaan yang matang dapat menimbulkan banyak inisiatif dan daya
kreatif guru waktu mengajar, dapat meningkatkan interaksi belajar mengajar
antara guru dan siswa.
7. Pengaruh guru yang sugestif perlu diberikan pula kepada siswa. Sugesti
yang kuat akan merangsang siswa untuk lebih giat belajar.
8. Seorang guru harus memiliki keberartian menghadapi siswa-siswanya, juga
masalah-masalah yang timbul waktu proses belajar mengajar berlangsung.
9. Guru harus mampu menciptakan suasana yang demokratis di sekolah.
Lingkungan yang saling menghormati, dapat mengerti kebutuhan siswa,
bertenggang rasa, memberi kesempatan pada siswa untuk belajar sendiri,
berpendapat sendiri, berdiskusi untuk mencari jalan keluar bila menghadapi
masalah, akan mengembangkan kemampuan berfikir siswa, cara
memecahkan masalah, dan lain-lain
10. Pada penyajian bahan pelajaran pada siswa, guru perlu memberikan
masalah-masalah yang merangsang untuk berfikir.
11. Semua pelajaran yang diberikan pada siswa perlu diintegrasikan, sehingga
siswa memiliki pengetahuan yang terintegrasi, tidak terpisah-pisah seperti
pada sistem pengajaran lama, yang memberikan siswa pelajaran secara
terpisah-pisah satu sama lainnya.
12. Pelajaran di sekolah perlu dihubungkan dengan kehidupan yang nyata di
masyarakat. Bentuk-bentuk kehidupan di masyarakat di bawa ke sekolah,
agar siswa mempelajarinya sesuai dengan kenyataannya.
30
13. Dalam interaksi belajar mengajar, guru harus banyak memberi kebebasan
pada siswa, untuk dapat menyelidiki sendiri, mengamati sendiri, belajar
sendiri, belajar sendiri, mencari pemecahan maslah sendiri. Hal tersebut
akan menumbuhkan rasa tanggung jawab yang besar terhadap apa yang
dikerjakannya, dan kepercayaan pada diri sendiri, sehingga siswa tidak
selalu menggantungkan diri pada orang lain.
14. Pengajaran remidial. Banyak faktor yang menjadi penyebab kesulitan
belajar. Guru perlu meneliti faktor-faktor itu agar dapat memberikan
diagnosa kesulitan belajar dan menganalisis kesulitan-kesulitan itu. Dari
sebab itu guru harus menyusun perencanaan pengajaran remidial pula, dan
dilaksanakan bagi siswa yang memerlukan. Dengan remidial diharapkan
interaksi belajar mengajar itu meningkat, atau dapat dikatakan guru
melaksanakan mengajar yang efektif.
(Slameto, 2010:92)
Keefektifan pembelajaran biasanya diukur dengan tingkat pencapaian isi
belajar. Suatu pembelajaran dikatakan efektif apabila memenuhi persyaratan
utama keefektifan pengajaran, yaitu:
1. Presentasi waktu belajar siswa yang tinggi dicurahkan terhadap KBM.
2. Rata-rata perilaku melaksanakan tugas yang tinggi diantara siswa.
3. Ketetapan antara kandungan materi ajaran dengan kemampuan siswa
(orientasi kemampuan belajar ) diutamakan.
31
4. Mengembangkan suasana belajar yang akrab dan positif, mengembangkan
struktur kelas yang mendukung butir (2), tanpa mengabaikan butir (4)
(Soemosasmito, 1988 dalam Trianto, 2011:20).
2.5 Model Pembelajaran
2.5.1 Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan
sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran
dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk
di dalam buku-buku. Film, komputer, dan lain-lain (Joyce dalam Trianto 2007:5).
Sedangkan menurut Supriyono (2010:46) model pembelajaran adalah kerangka
konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagi
pedoman bagi para pengajar dalam merencanakan aktifitas dalam belajar
mengajar.
Model pembelajaran terdiri atas model pembelajaran langsung, model
pembelajaran kooperatif, dan model berbasis masalah (Supriono, 2010:46).
1. Model Pembelajaran Langsung
Pembelajaran lansung dikenal dengan sebutan active teaching. Penyebutan
ini mengacu pada gaya mengajar dimana guru terlibat aktif dalam
mengusung isi pembelajaran kepada seluruh siswa. Pembelajaran langsung
dirancang untuk penguasaan pengetahuan prosedural, pengetahuan
deklaratif, serta berbagai keterampilan. Pembelajaran langsung dimaksutkan
32
untuk menuntaskan dua hasil belajar yaitu penguasaan pengetahuan yang
distrukturkan dengan baik dan penguasaan keterampilan.
2. Model pembelajaran kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis
kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang dipimpin lebih oleh guru atau
diarahkan oleh guru. Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar
belajar dalam kelompok. Ada unsurr dasar pembelajaran kooperatif yang
membedakan dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan.
3. Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Model pembelajaran berbasis masalah dikembangkan berdasarkan konsep-
konsep yang dicetuskan oleh Jereme Brunner. Konsep tersebut adalah
belajar penemuan atau discovery laerning dan inquiry learning. Hal ini
karena proses akhir discovery learning adalah penemuan, sedangkan inquiry
learning proses akhir terletak pada kepuasan meneliti.Walaupun ada
pendapat yang membedaan antara discovery laerning dan inquiry learning
namun keduanya memiliki persamaan. Discovery laerning dan inquiry
learning merupakan pembelajaran beraksentuasi pada masalah-masalah
kontekstual. Keduanyan merupakan pembelajaran yang menekankan
aktivitas penyelidikan meliputi proses informasi, transformasi, dan evaluasi.
2.5.2 Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan suatu pembelajaran kelompok dengan
jumlah peserta didik 4-6 orang dengan gagasan untuk saling memotivasi antara
anggotanya untuk saling membantu agar tercapainya suatu tujuan pembelajaran
33
yang maksimal. Berikut ini merupakan beberapa pengertian pembelajaran
kooperatif menurut para ahli:
1. Depdiknas (2003:5) “Pembelajaran Kooperatif (pembelajaran kooperatif)
merupakan strategi pembelajaran melalui kelompok kecil siswa yang saling
bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan
belajar”.
2. Slavin (Isjoni, 2011:15) “In pembelajaran kooperatif methods, students
work together in four member teams to master material initially presented
by the teacher”. Ini berarti bahwa pembelajaran kooperatif atau
pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana sistem
belajar dan bekerja kelompok-kelompok kecil berjumlah 4-6 orang secara
kolaboratif sehingga dapat merangsang peserta didik lebih bergairah dalam
belajar.
Aplikasinya di dalam pembelajaran di kelas, model pembelajaran ini
mengetengahkan realita kehidupan masyarakat yang dirasakan dan dialami oleh
siswa dalam kesehariannya, dengan bantuk yang disederhanakan dalam kehidupan
kelas. Model pembelajaran ini memandang bahwa keberhasilan dalam belajar
bukan semata-mata harus diperoleh dari guru, melainkan bisa juga dari pihak lain
yang terlibat dalam pembelajaran itu, yaitu teman sebaya. Keberhasilan belajar
menurut model belajar ini bukan semata-mata ditentukan oleh kemampuan
individu secara utuh, melainkan perolehan belajar itu akan semakin baik apabila
dilakukan secara bersama-sama dalam kelompok-kelompok belajar kecil yang
terstruktur dengan baik. Melalui belajar dari teman yang sebaya dan di bawah
34
bimbingan guru, maka proses penerimaan dan pemahaman siswa akan semakin
mudah dan cepat terhadap materi yang dipelajari (Etin dan Raharjo, 2011:5).
Tujuan Pembelajaran Kooperatif Menurut Slavin (Kodir, 2011:33) berbeda
dengan kelompok tradisional yang menerapkan sistem kompetensi, yaitu
keberhasilan individu diorientasikan pada kegagalan orang lain. Tujuan
pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasi, yaitu keberhasilan individu
ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompok. Model pembelajaran
kooperatif ini dikembangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran penting yang
dirangkum oleh Ibrahim, yaitu sebagai berikut:
1. Hasil belajar akademik
Dalam belajar kooperatif meskipun mencakup beragam tujuan sosial, juga
memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademis penting lainnya.
Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa
memahami konsep-konsep sulit. Para pengembang model ini telah
menunjukkan bahwa model struktur penghargaan kooperatif telah dapat
meningkatkan nilai siswa pada belajar akademik dan perubahan norma yang
berhubungan dengan hasil belajar pembelajaran kooperatif dapat memberi
keuntungan baik pada siswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang
bekerja bersama menyelesaikan tugas-tugas akademik.
2. Penerimaan untuk meningkatkan perbedaan individu
35
Tujuan lain model pembelajaran kooperatif adalah penerimaan secara luas
dari orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya, kelas sosial,
kemampuan, dan ketidakmampuannya. Pembelajaran kooperatif memberi
peluang bagi siswa dari bebagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja
dengan saling bergantung pada tugas-tugas akademik dan melalui struktur
penghargaan kooperatif akan belajar saling menghargai satu sama lain.
3. Pengembangan keterampilan sosial
Tujuan penting ketiga pembelajaran koperatif adalah mengajarkan kepada
siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi. Keterampilan-
keterampilan sosial, penting dimiliki oleh siswa sebab saat ini banyak anak
muda masih kurang dalam keterampilan sosial.
Agar benar-benar mencerminkan pembelajaran kooperatif, maka perlu
diperhatikan elemen-elemen pembelajaran kooperatif sebagai berikut (Anita Lie,
2005:18-20):
a. Saling ketergantungan positif
Keberhasilan suatu karya sangat bergantung pada usaha setiap anggotanya.
Wartawan mencari dan menulis berita, redaksi mengedit, dan tukang ketik
mengetik tulisan tersebut. Rantai kerja sama ini berlanjut terus sampai dengan
mereka yang di bagian percetakan dan loper surat kabar. Semua orang ini bekerja
demi tercapainya satu tujuan yang sama, yaitu terbitnya sebuah surat kabar dan
sampainya surat kabar tersebut di tangan pembaca.
Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, pengajar perlu menyusun
tugas sedemikian rupa sehingga setiap anggota kelompok harus menyelesaikan
36
tugasnya sendiri agar yang lain bisa mencapai tujuan mereka. Dalam
metode jigsaw, Aronson menyarankan jumlah anggota kelompok dibatasi sampai
dengan empat orang saja dan keempat anggota ini ditugaskan membaca bagian
yang berlainan. Keempat anggota ini lalu berkumpuldan bertukar informassi.
Selanjutnya, pengajar akan mengevaluasi mereka mengenai seluruh bagian.
Dengan cara ini, mau tidak mau setiap anggota merasa bertanggung jawab untuk
menyelesaikan tugasnya agar yang lain bisa berhasil. Penilaian juga dilakukan
dengan cara yang unik, setiap siswa mendapat nilainya sendiri dan nilai
kelompok. Nilai kelompok dibentuk dari sumbangan setiap anggota. Untuk
menjaga keadilan, setiap anggota menyumbangkan poin di atas nilai rata-rata
mereka. Misalnya, nilai rata-rata si A adalah 65 don kali ini dia mendapat 72, dia
akan menyumbangkan 7 poin untuk nilai kelompok mereka. Dengan demikian,
setiap siswa akan bisa mempunyai kesempatan untuk memberikan sumbangan
nilai kelompok. Selain itu, beberapa siswa yang kurang mampu tidak akan merasa
minder untuk meningkatkan rekan-rekan mereka karena mereka juga memberikan
sumbangan.
b. Tanggung jawab perseorangan
Unsur ini merupakan akibat langsung dari unsur yang pertama. Jika tugas
dan pola penilaian dibuat menurut prosedur model pembelajaran kooperatif, setiap
siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan ang terbaik. Kunci
keberhasilan metode kerja kelompok adalah persiapan guru dalam penyusunan
tugasnya. Pengajar yang efektif dalam model pembelajaran kooperatif membuat
persiapan dan menyusun tugas sedemikian rupa sehingga masing-masing anggota
37
kelompok harus melaksanakantanggung jawabnya sendiri agar tugas selanjutnya
dalam kelompok bisa dilaksanakan. Dalam teknik jigsaw yang dikembangkan
Aronson misalnya, bahan bacaan dibagi menjadi empat bagian dan masing-
masing siswa mendapat dan membaca satu bagian. Dengan cara demikian, siswa
yang tidak melaksanakan tugasnya akan diketahui dengan jelas dan mudah.
Rekan-rekan dalam satu kelompok akan menuntutnya untuk melaksanakan tugas
agar tidak menghambat yang lainnya.
c. Tatap muka
Setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertemu muka dan
berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan memberikan para pembelajar untuk
membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota. Hasil pemikiran
beberapa kepala akan lebih kaya daripada hasil pemikiran dari satu kepala saja.
Lebih jauh lagi, hasil kerja sama ini jauh lebih besar daripada jumlah hasil
masing-masing anggota.
Inti dari model kooperatif ini adalah menghargai perbedaan, memanfaatkan
kelebihan, dan mengisi kekurangan masing-masing. Setiap anggota kelompok
mempunyai latar belakang pengalaman, keluarga, don sosial-ekonomi yang
berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan ini akan menjadi modal utama
dalam proses saling memperkaya antar anggota kelompok. Sinergi tidak
didapatkan begitu saja dalam sekejap, tetapi merupakan proses kelompok yang
cukuppanjang. Para anggota kelompok perlu diberi kesempatan untuk
saling mengenal dan menerima satu sama lain dalam kegiatan tatap muka dan
interaksi pribadi.
38
d. Komunikasi antar anggota
Unsur ini juga menghendaki agar para pembelajar dibekali dengan berbagai
keterampilan berkomunikasi. Sebelum menugaskan siswa dalam kelompok, guru
perlu mengajarkan cara-caraberkomunikasi. Tidak setiap siswa mempunyai
keahlian mendengarkan dan berbicara. Keberhasilan suatu kelompok juga
bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan
dan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat mereka.
a. Evaluasi
Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk
mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka
agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif. Waktu evaluasi ini tidak
perlu diadakan setiap kali ada kerja kelompok, tetapi bisa diadakan selang
beberapa waktu setelah beberapa kali siswa terlibat dalam kegiatan pembelajaran
kooperatif.
Pendekatan kooperatif terdiri dari berbagai macam pendekatan, diantaranya:
a. Student Team Achivement Division (STAD)
STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di
Universitas John Hopkin. Guru yang menggunakan STAD mengacu kepada
belajar kelompok siswa, menyajikan informasi baru kepada siswa setiap
minggu menggunakan persentasi verbal/teks.Pelaksanaan pembelajaran
STAD dengan mengelompokan siswa da masing-masing skeompok terdiri
dari 4-5 orang secara heterogen. Guru menyajikan pelajaran dan siswa yang
bekerja dalam tim, mereka memastikan bahwa seluruh anggota tim telah
39
menguasai pelajaran tersebut. Kemudian semua siswa diberi tes yang
dikerjakan individu.
b. Jigsaw
Jigsaw telah dikembangkan dan diuji coba oleh Elliot dan teman-teman di
Universitas John Hopkins. Dalam penerapan jigsaw, siswa dibagi
berkelompok 5/6 anggota kelompok belajar heterogen dengan pola
kelompok “asal” dan kelompok “ahli”, materi pelajaran diberikan kepada
siswa dalam bentuk teks yang telah dibagi menjadi beberapa sub bab.
Kemudian siswa mempelajari sub bab yang ditugaskan dalam kelompok
ahli, setelah itu kelompok ahli membantu kelompok asal mempelajari sub
bab tersebut.
c. Group Investigation
Investigasi kelompok mungkin merupakan model pembelajaran kooperatif
yang paling kompleks dan paling sulit untuk diterapkan. Dalam
mengimplementasi tipe investigasi kelompok guru guru membagi kelas
menjadi kelompok-kelompok heterogen dengan anggota 5-6 siswa yang
heterogen. Selanjutnya siswa memilih topik untuk diselidiki, dan melakukan
penyelidikan yang mendalam atas topik yang dipilih. Selanjutnya siswa
menyiapkan dan mempresentasikan laporannya kepada seluruh kelas.
d. Pendekatan struktural
Pendekatan ini dikembangkan oleh Spencer Kagen dan kawan-kawan.
Meskipun banyak memiliki persamaan dengan pendekatan yang lain, namun
pendekatan ini memberi penekanan pada penggunaan struktur tertentu yang
40
dirancang untuk memperoleh pola interaksi siswa. Dalam penerapan
pendekatan struktural, guru membentuk kelompok dalam jumlah yang
bervariasi misal berdua, bertiga, atau 4-5 orang anggota. Pemilihan topik
pembelajaran biasanya dilakukan oleh guru. Tugas siswa mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan secara sosial dan kognitif. Pada akhir
pembelajaran seluruh siswa diberi tes yang dikerjakan individu. Ada
struktur tertentu yang dikembangkan untuk meningkatkan perolehan isi
akademik, dan ada struktur yang dirancang untuk mengerjakan yang
terkenal, adalah Think Pair Share dan Teams Game Tournament yang dapat
digunakan oleh guru untuk mngajarkan isi akademik atau mengecek
pemahaman siswa untuk meningkatkan isi tertentu.
Lungdren (Isjoni, 2009:16) mengemukakan unsur-unsur dalam
pembelajaran kooperatif sebagai berikut:
a. Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam atau
berenang bersama”.
b. Para siswa harus memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan siswa atau
siswa lain dalam kelompoknya, selain tanggung jawab untuk meningkatkan
diri sendiri dalam mempelajari materi yang dihadapi.
c. Para siswa harus berpendapat bahwa mereka semua memiliki tujuan yang
sama.
d. Para siswa membagi tugas dan berbagi tanggung jawab di antara para
anggota kelompok.
41
e. Para siswa diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut
berpengaruh untuk meningkatkan evaluasi kelompok.
f. Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh
keterampilan bekerja sama selama belajar.
g. Setiap siswa akan diminta mempertanggung jawabkan secara individual
materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.
Sanjaya (2006:247) menuliskan beberapa keunggulan model pembelajaran
kooperatif sebagai berikut:
1. Melalui pembelajaran kooperatif siswa tidak terlalu tergantung pada guru,
tapi dapat menambah kemampuan berfikir sendiri, menemukan informasi
dari berbagi sumber, dan belajar dari siswa yang lain.
2. Pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan
mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan
membandingkannya dengan ide-ide orang lain.
3. Pembelajaran kooperatif dapat membantu anak untuk respek pada orang lain
dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala
perbedaan.
4. Pembelajaran kooperatif dapat membantu memberdayakan setiap siswa
untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar.
5. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi yang cukup ampuh untuk
meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial, termasuk
mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal yang positif
42
dengan yang lain, mengembangkan keterampilan me-manage waktu, dan
sikap positif untuk meningkatkan sekolah.
6. Melalui pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan siswa
untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerima umpan balik.
Siswa dapat berpraktik memecahkan masalah tanpa takut membuat
kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah tanggung jawab
kelompoknya.
7. Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kemampuan siswa
menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata.
8. Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan
memberikan rangsangan untuk berfikir.
Disamping keunggulan, model pembelajaran kooperatif juga memiliki
kelemahan diantaranya:
1. Untuk memahami dan mengerti filosofis pembelajaran kooperatif
membutuhkan waktu yang lama. Sebagai contoh siswa yang mempunyai
kelebihan akan merasa terhambat oleh siswa yang mempunyai kemampuan
kurang, akibatnya keadaan seperti ini dapat mengganggu iklim kerjasama
dalam kelompok.
2. Ciri utama dari pembelajaran kooperatif adalah bahwa setiap saling
membelajarkan. Oleh karena itu jika tanpa peer teaching yang efektif, bila
dibandingkan dengan pembelajaran langsung dari guru, bisa terjadi cara
belajar yang demikian apa yang harus dipelajari dan dipahami tidak dicapai
oleh siswa.
43
3. Penilaian yang diberikan dalam pembelajaran kooperatif kepada hasil
kelompok, namun guru perlu menyadari bahwa hasil atau presentasi yang
diharapkan sebanarnya adalah hasil atau presentasi setiap individu siswa.
4. Keberhasilan pembelajaran kooperatif dalam upaya mengembangkan
kesadaran berkelompok memerlukan periode waktu yang cukup panjang,
dan ini tidak mungkin dicapai hanya dalam waktu satu atau beberapa kali
penerapan strategi.
5. Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang sangat
penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktivitas dalam kehidupan yang
hanya didasarkan kepada kemampuan secara individu.
Tabel 2.1 Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif (Ibrahim, 2000: 10)
Fase Indikator Aktivitas Guru
1 Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran
yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut
dan memotivasi siswa.
2 Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa
dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan
bacaan.
3 Mengorganisasikan siswa
ke dalam kelompok-
kelompok belajar
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana
caranya membentuk kelompok belajar dan
membantu setiap kelompok agar melakukan
transisi efisien.
4 Membimbing kelompok
bekerja dan belajar
Guru membimbing kelompok-kelompok
belajar pada saat mengerjakan tugas.
5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang
44
materi yang telah dipelajari atau masing-
masing kelompok mempresentasikan hasil
kerjanya.
6 Memberikan penghargaan Guru mencari cara untuk menghargai upaya
atau hasil belajar siswa baik individu
maupun kelompok.
2.6 Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT)
Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau model
pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh
siswa tanpa ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya,
dan mengandung unsur permainan dan reinforcement. Aktivitas belajar dengan
model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks di samping
menumbuhkan tanggung jawab, kerja sama, persaingan sehat, dan keterlibatan
belajar (Kodir, 2011:92).
Teams Games Tournament (TGT) pada mulanya dikembangkan oleh Davied
Devries dan Keith Edward yang merupakan metode pembelajaran pertama dari
Johns Hopkins. Dalam model ini kelas terbagi dalam kelompok-kelompok kecil
yang beranggotakan 3 sampai dengan 5 siswa yang berbeda-beda tingkat
kemampuan, jenis kelamin, dan latar belakang etniknya, kemudian siswa akan
bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecilnya. Pembelajaran dalam Teams
Games Tournament (TGT) diterapkan sebagai ganti kuis dan sistem skor
perbaikan individu. TGT menggunakan turnamen permainan akademik sehingga
siswa tidak akan bosen dalam penerapannya. Dalam turnamen ini siswa
45
bertanding mewakili timnya dengan anggota tim lain yang setara dalam menjawab
pertanyaan berdasarkan materi yang telah dipelajari.
Pendekatan yang digunakan dalam TGT adalah pendekatan secara
kelompok yaitu dengan membentuk kelompok kecil dalam pembelajaran.
Pembentukan kelompok kecil akan membuat siswa semakin aktif dalam
pembelajaran. Ciri dari pendekatan secara berkelompok dapat ditinjau dari segi:
1. Tujuan Pengajaran dalam Kelompok Kecil
a. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan
kemampuan memecahkan masalah secara rasional
b. Mengembangkan sikap sosial dan semangat bergotong royong
c. Mendinamisasikan kegiatan kelompok dalam belajar sehingga setiap
kelompok merasa memiliki tanggung jawab
d. Mengembangkan kemampuan kepemimpinan dalam kelompok tersebut
2. Siswa dalam Pembelajaran Kelompok Kecil
Agar kelompok kecil dapat berperan konstruktif dan produktif dalam
pembelajaran diharapkan:
a. anggota kelompok sadar diri menjadi anggota kelompok
b. siswa sebagai anggota kelompok memiliki rasa tanggung jawab
c. setiap anggota kelompok membina hubungan yang baik dan mendorong
timbulnya semangat tim
d. kelompok mewujudkan suatu kerja yang kompak
3. Guru dalam Pembelajaran Kelompok
Peranan guru dalam pembelajaran kelompok yaitu
46
a. Pembentukan kelompok
b. Perencanaan tugas kelompok
c. Pelaksanaan
d. Evalusi hasil belajar kelompok.
(Dimyati dan Mundjiono, 2006).
Ada lima komponen utama dalam pembelajaran TGT yaitu: tahap presentasi
di kelas, tim, game, turnamen, dan rekognisi tim (Kodir, 2011:92-93).
1. Penyajian kelas
Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas,
biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah,
diskusi yang dipimpin oleh guru. Pada saat penyajian kelas ini siswa harus
benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan guru,
karena akan membentu siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok
dan pada saat game karena skor game akan menentukan skor kelompok.
2. Kelompok (team)
Kelompok terdiri atas 4 sampai 5 orang siswa yang anggotanya heterogen
dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin dan rasa tau etnik. Fungsi
kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman
kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok
agar bekerja dengan lebih baik dan optimal pada saat game.
3. Game
Game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji
pengetahuan yang di dapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok.
47
Kebanyakan game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor.
Siswa memilih kartu bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang
sesuai dengan nomor itu. Siswa yang menjawab benar pertanyaan itu akan
mendapat skor. Skor ini yang nantinya dikumpulkan siswa untuk turnamen
mingguan.
4. Turnamen (tournament)
Biasanya turnamen dilakukan pada akhir minggu atau pada setiap unit
setelah guru melakukan presentasi kelas dan kelompok sudah mengerjakan
lembar kerja. Turnamen pertama guru membagi siswa ke dalam beberapa
meja turnamen. Tiga siswa tertinggi prestasinya dikelompokkan dalam satu
meja I, tiga siswa selanjutnya pada meja II dan seterusnya.
5. Team Recognize (penghargaan kelompok)
Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing
team akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi
kriteria yang ditentukan.
Metode pembelajaran kooperatif TGT ini mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Menurut Suarjana (2000:10) dalam Istiqomah (2006), yang
merupakan kelebihan dari pembelajaran TGT antara lain :
1. Lebih meningkatkan pencurahan waktu untuk tugas
2. Mengedepankan penerimaan terhadap perbedaan individu
3. Dengan waktu yang sedikit dapat menguasai materi secara mendalam
4. Proses belajar mengajar berlangsung dengan keaktifan dari siswa
48
5. Mendidik siswa untuk berlatih bersosialisasi dengan orang lain
6. Motivasi belajar lebih tinggi
7. Hasil belajar lebih baik
8. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi
Sedangkan kelemahan TGT adalah:
1. Bagi guru
a. Sulitnya pengelompokan siswa yang mempunyai kemampuan
heterogen dari segi akademis. Kelemahan ini akan dapat diatasi jika
guru yang bertindak sebagai pemegang kendali teliti dalam menentukan
pembagian kelompok.
b. Waktu yang dihabiskan untuk diskusi oleh siswa cukup banyak
sehingga melewati waktu yang sudah ditetapkan.
2. Bagi siswa
Masih adanya siswa berkemampuan tinggi kurang terbiasa dan sulit
memberikan penjelasan kepada siswa lainnya. Untuk mengatasi kelemahan
ini, tugas guru adalah membimbing dengan baik siswa yang mempunyai
kemampuan akademik tinggi agar dapat dan mampu menularkan
pengetahuannya kepada siswa yang lain.
2.7 Media Permainan Monopoli dalam Pembelajaran Kooperatif tipe
Teams Game Tournament Hasil penelitian secara nyata membuktikan bahwa penggunaan alat bantu
sangat membantu aktivitas proses belajar mengajar di kelas, terutama peningkatan
prestasi belajar siswa/mahasiswa (Sudarwan, 2008:1). Alat bantu dalam proses
belajar mengajar disebut juga dengan media pendidikan. Media pendidikan
49
merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru atau
pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau peserta didik
(Sudarwan, 2008:7).
Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang
cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidak jelasan bahan yang
disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara.
Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan
dengan berbantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru
ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrahan bahan dapat
dikonkretkan dengan kehadiran media.
Salah satu media yang dapat digunakan dalam proses kegiatan belajar
mengajar adalah media permainan. Permainan adalah setiap konteks antara
pemain yang berinteraksi satu sama lain dengan mengikuti aturan-aturan tertentu
untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pula. Permainan dapat menjadi sumber
belajar atau media belajar apabila permainan tersebut bertujuan untuk mencapai
tujuan pendidikan atau pembelajaran. Ditengah permainanlah kita paling dekat
dengan kekuatan penuh kita. Kesenangan bermain tidak terhalang terlepaskan
segala macam indofrin positif dalam tubuh, melatih kesehatan dan membuat kita
merasa hidup sepenuhnya.
Beberapa manfaat bermain dan belajar adalah sebagai berikut :
1. Menyingkirkan keseriusan yang menghambat
2. Menghilangkan sterss dalam lingkungan belajar
3. Mengajak orang terlibat penuh
50
4. Meningkatkan proses belajar
Anak dapat belajar berbagai kesempatan dan kegiatan baik di dalam sekolah
maupun di luar sekolah. Permainan dapat membuat suasana lingkungan belajar
menjadimenyenangkan, segar, hidup, bahagia, santai namun tetap memiliki
suasana belajar yang kondusif. Menurut Piageat, bermain adalah manifestasi
penyesuaian, salah satu dasar proses-proses mental menuju pada pertumbuhan
intelektual dan bermainmerupakan suatu mekanisme penyesuaian yang penting
bagi perkembangan atau pertumbuhan manusia. Sebagai media pembelajaran,
permainan mempunyai beberapa kelebihan, yaitu:
1. Permainan memugkinkan adanya partisipasi aktif dari siswa untuk
belajarPermainan dapat memberikan umpan balik langsung.
2. Permainan adalah sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan, sesuatu
yang menghibur dan menarik.
3. Permainan memungknkan siswa untuk memecahkan masala yang nyata.
4. Permainan memberikan pengalaman nyata dan dapat diulangi sebanyak
yang dikehendaki, kesalahan-kesalahan operasional dapat diperbaiki.
5. Membantu siswa meningkatkan kemampuan komunikatifnya.
6. Membantu siswa yangsulit belajar dengan metode tradisional.
7. Permainan besifat luwes, dapat dipakai untuk berbagai tujuan pendidikan.
8. Permainan dapat dengan mudah dibuat dan diperbanyak. Dalam kegiatan
pembelajaran guru harus mampu menciptakan proses aktif, salah satu cara
yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pembelajaran kooperatif.
51
Selain metode pembelajaran yang perlu diubah, diperlukan juga suatu
media yang dapat meningkatkan motivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran
salah satunya adalah media permainan monopoli. Monopoli adalah salah satu
jenis permainan ketangkasan dalam berstrategi. Dalam memainkannya seseorang
harus pandai dalam mengatur siasat, mengatur keuangan serta mempu
mengembangkan imajinasi untuk berfikir bagaimana bisa memenangkan
permainan. Permainan ini menggunakan perangkat dadu, pion, kartu soal, kartu
kesempatan, uang tiruan serta papan monopoli. Sesuai dengan petunjuk
permainannya, permainan ini bisa dimainkan minimal oleh dua orang dan
maksimal dimainkan oleh tujuh orang, namun secara proporsional permainan ini
dimainkan oleh empat orang sesuai dengan sudut bidang yang ada di papan
permainan ini. Karakteristik permainan ini sangat cocok dimainkan oleh remaja
atau sekitar bantaran siswa sekolah menengah pertama hingga pada tingkatan
atasnya. Permainan ini cukup bisa dikembangkan menjadi sebuah media
52
pembelajaran karena selain pengemasannya menarik dalam bentuk permainan
juga berisi tentang strategi dan pengetahuan umum yang baik.
Gambar 2.1
Media
Permainan
Monopoli
Setiap kelompok mendapatkan media pembelajaran berupa papan
monopoli dan perlengkapan lainnya. Mula-mula pemain dibagikan sejumlah uang
sebagai modal awal untuk membeli tanah. Setiap pemain mendapat giliran satu
kali untuk melakukan permainan dalam sekali putaran dengan cara melempar
dadu dan berjalan sesuai jumlah angka dadu yang keluar. Setelah berhenti pemain
mengambil kartu soal dan menjawab pertanyaannya, jika benar akan mendapat
poin. Jika pemain berhenti di tanah yang belum dibeli, maka bisa membelinya
dengan sejumlah uang dengan harga yang telah ditetapkan. Jika pemain berhenti
53
di tanah yang sudah dibeli maka harus membayar uang sesuai ketentuan kepada
pemilik.Jika pemain berhenti di “kesempatan” maka harus mengambil kartu
kesempatan dan mengikuti petunjuk yang ada dalam kartu tersebut. Jika pemain
sudah melakukan perjalanan satu putaran maka mendapatkan sejumlah uang
sesuai ketentuan. Jumlah reward tersebutlah yang nantinya akan menentukan
juaranya. Permainan selesai jika kartu soal telah habis.
Tabel 2.2 Kelebihan dan Kekurangan Media Permainan Monopoli
No Kelebihan Kekurangan
1 Proses pembuatannya sederhana Tidak dapat dimainkan secara
perorangan (minimal 3 orang)
2 Tidak membutuhkan ruangan yang
besar untuk menyimpannya
Hanya dapat digunakan untuk melatih
pemahaman konsep materi tertentu
3 Perawatan dan pemeliharaannya
relatif mudah
Membutuhkan waktu yang agak lama
untuk memulai permainan
4 Mudah dibawa dan dipindahkan Untuk memainkannya dibutuhkan
meja/tempat/lantai yang datar
5 Permainan ini memiliki banyak
komponen sehingga dapat melatih
ketelitian dan kesabaran siswa
untuk merapikan kembali setelah
menggunakan
Untuk menentukan pemenang harus
menukarkan jumlah reward kepada
pengawas, hal ini juga tidak praktis
dan membutuhkan waktu
6 Dibuat dengan penuh warna
sehingga tidak membosankan
-
7 Dapat dimainkan lebih dari 5 orang -
8 Pemain dapat merasakan rasa
senang, dan rasa ingin tahu
-
9 Mudah dioperasikan -
54
2.8 Pembelajaran Konvensional (ceramah)
Menurut Sudarwan (2008:36) ceramah diartikan sebagai proses
penyampaian informasi dengan jalan mengeksplanasi atau menuturkan
sekelompok materi secara lisan dan pada saat yang sama materi itu diterima oleh
sekelompok subjek. Sedangkan menurut Bahri dan Aswan (2010:97) metode
ceramah adalah cara penyajian pembelajaran yang dilakukan guru dengan
penuturan atau penjelasan lisan secara langsung terhadap siswa. Metode ini sering
dipakai terutama untuk menyampaikan materi yang bersifat teoritis ataupun
sebagai pengantar ke arah praktik. Meskipun dianggap tradisional, metode ini
tetap populer. Oleh karena itu, yang paling penting adalah bagaimana guru dapat
berceramah secara baik dengan variasi yang baik pula. Sukses tidaknya metode
ceramah sangat ditentukan oleh kemampuan guru menguasai suasana kelas, cara
berbicara dan sistematika pembicaraan, jumlah materi yang disajikan, kemampuan
memberi ilustrasi, jumlah subjek yang mendengarkan, dan lain-lain. Ceramah
biasanya disertai dengan tanya jawab.
Saran bagi guru pemula :
a. Membuat persiapan satuan materi ceramah
b. Menuangkan satuan itu ke dalam kartu-kartu
c. Membagi subsatuan ke dalam satuan waktu
d. Membuat rencana ilustrasi
(Sudarwan, 2008: 36)
Menurut Bahri dan Aswan (2010:97) metode ceramah ini mempunyai
beberapa kelebihan dan kekurangannya sebagai berikut :
55
a. Kelebihan metode ceramah
1. Guru mudah menguasai kelas
2. Medah mengorganisasikan tempat duduk/kelas
3. Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar
4. Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya
5. Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik
b. Kelemahan metode ceramah
1. Mudah menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
2. Bagi visual menjadi rugi, yang auditif yang besar menerimanya.
3. Bila selalu digunakan dan terlalu lama, membosankan.
4. Guru menyimpulkan bahwa siswa mengerti dan tertarik pada ceramahnya,
ini sukar sekali.
5. Menyebabkan siswa menjadi pasif.
2.9 Pasar Modal
Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong), kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
56
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.
2.9.1 Mengenal Pasar Modal
a. Pengertian Pasar Modal
Pasar modal berasal dari kata pasar dan modal. Jadi, pasar modal dapat
didefinisikan sebagai tempat bertemunya permintaan dan penawaran terhadap
modal. Pihak yang membutuhkan dana, baik itu perusahaan maupun pemerintah,
menerbitkan instrumen berupa saham dan obligasi untuk dapat memenuhi
kebutuhan dana. Sementara di pihak lain, ada pihak yang memiliki kelebihan dana
dan menginvestasikannya di pasar modal, baik secara langsung ke saham dan
obligasi maupun pada instrumen turunannya.
b. Peran Pasar Modal
1. Fungsi saving
2. Fungsi kekayaan
3. Fungsi likuiditas
4. Fungsi pinjaman
c. Manfaat Pasar Modal
1. Bagi emiten
1) Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar.
57
2) Dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana
selesai.
3) Tidak ada convenant sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam
pengelolaan dana/perusahaan.
4) Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga dapat memperbaiki citra
perusahaan.
5) Ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil
2. Bagi investor
Sementara bagi investor, pasar modal memiliki beberapa manfaat antara
lain sebagai berikut:
1) Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi.
Peningkatan tersebut tercermin pada meningkatnya harga saham
yang mencapai capital gain.
2) Memperoleh deviden bagi mereka yang memiliki/memegang
saham dan bunga yang mengambang bagi pemenang obligasi.
3) Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen
yang mengurangi risiko.
2.9.2 Kelembagaan dan Instrumen Pasar Modal
a. Lembaga Penunjang Pasar Modal
1. Bursa efek
2. Perusahaan efek
3. Penasihat investasi
4. Lembaga kliring dan penjaminan (LKP)
58
5. Lembaga penimpanan dan penyelesaian (LPP)
6. Perusahaan yang go publik (emiten)
7. Reksa Dana
8. Kustodian
9. Biro administrasi efek
10. Wali amanat
11. Pemeringkat efek
12. Penjamin emisi efek
13. Perantara pedagang efek
14. Manajer investasi
b. Instrumen Pasar Modal
1. Saham
2. Obligasi
3. Reksa Dana
4. Derivatif
2.9.3 Mekanisme Transaksi Perdagangan Saham
Bursa efek menganut sistem order-driven market atau pasar yang digerakan
oleh order-order pialang dengan sistem lelang secara terus menerus. Pembeli atau
penjual yang akan melakukan transaksi harus menghubungi perusahaan pialang.
Perusahaan pialang membeli dan menjual efek di lantai bursa atas perintah atau
permintaan (order) investor. Akan tetapi, perusahaan pialang juga dapat
melakukan jual beli efek untuk dan atas nama perusahaan itu sendiri sebagai
bagian dari investasi portofolio mereka.
59
Setiap perusahaan pialang mempunyai orang yang akan memasukan semua
order yang diterima ke terminal masing-masing di lantai bursa. Orang-orang yang
bertindak untuk perusahaan pialang tersebut disebut wakil perantara pedagang
efek (WPPE). Dengan menggunakan JATS, order-order tersebut diolah oleh
komputer yang akan melakukan matching dengan mempertimbangkan prioritas
harga dan prioritas waktu. Dengan demikian, sistem perdagangan di bursa efek
adalah sistem lelang secara terbuka yang berlangsung secara terus menerus selama
jam bursa. Hingga saat ini, seluruh order dari perusahaan pialang memang harus
dimasukan ke dalam sistem melalui terminal yang ada di lantai bursa. Namun,
saat ini bursa efek sudah mulai menerapkan akses jarak jauh atau remote access
untuk JATS sehingga seluruh perusahaan-perusahaan pialang bisa langsung
melakukan perdagangan dari luar latai bursa, bahkan dari luar Jakarta.
2.10 Kerangka Berfikir
Belajar mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan satu
sama lainnya. Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai
subjek yang menerima pelajaran, sedangkan mengajar menunjuk pada apa yang
harus dilakukan oleh guru sebagai pengajar. Dua konsep tersebut menjadi terpadu
dalam satu kegiatan manakala terjadi interaksi guru dengan siswa, siswa dengan
siswa pada saat pengajaran itu berlangsung (Sudjana, 2014:28). Dalam kegiatan
belajar mengajar, guru dan anak didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan
bahan pelajaran sebagai mediumnya. Dalam interaksi itu anak didiklah yang lebih
aktif, bukan guru. Guru hanya berperan sebagai motivator dan fasilitator.
60
Hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa hal yang salah satunya adalah
penggunaan model pembelajaran. Model pembelajaran yang efektif sangat
diperlukan untuk mengembangkan dan meningkatkan hasil belajar sesuai dengan
apa yang diharapkan. Setiap guru dalam proses belajar mengajar senantiasa
mengharapkan anak didiknya dapat mencapai hasil belajar yang semaksimal
mungkin. Untuk itu guru harus mampu memilih dan menentukan model belajar
yang tepat sehingga materi yang disajikan sesuai dengan yang diharapkan.
Pemakaian model yang tepat dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam
pembelajaran, sedangkan penggunaan model yang tidak tepat akan menghambat
proses belajar mengajar.
Tingkat keberhasilan belajar siswa diukur menggunakan KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal) baik secara individual maupun klasikal. KKM materi pokok
dalam penelitian ini yang ditetapkan oleh sekolah tempat penelitian yaitu SMA N
11 Semarang sebesar 75, sedangkan ketuntasan secara klasikal adalah ketika hasil
belajar 75% dari jumlah siswa mencapai KKM. Hasil belajar siswa kelas XI SMA
N 11 Semarang pada materi pokok pasar modal belum optimal yaitu hasil belajar
38,3% siswa masih di bawah KKM. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya
pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan serta rendahnya antusias
siswa dalam mengikuti pembelajaran. Meskipun SMA N 11 Semarang
menerapkan kurikulum 2013, namun guru mata pelajaran ekonomi masih
menerapkan model pembelajaran konvensonal. Dalam hal ini model konvensional
memiliki kelebihan yaitu mudah diterapkan dan tidak memerlukan banyak waktu,
di sisi lain model ini memiliki kekurangan yaitu ada sebagian individu yang
61
kurang mendapat perhatian sehingga siswa menjadi pasif dan hasil belajar siswa
kurang optimal.
Berkaitan dengan hasil belajar siswa yang kurang optimal dalam
pembelajaran ekonomi maka akan digunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Teams Game Tournament (TGT) dengan media permainan monopoli.
Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran kelompok dengan jumlah
peserta 4-6 orang dengan gagasan untuk saling memotivasi antara anggotanya
untuk saling membantu agar tercapainya suatu tujuan pembelajaran yang
maksimal. Dalam penerapan pembelajaran kooperatif akan digunakan tipe TGT
yaitu perlombaan antar tim dengan menggunakan media permainan monopoli.
Permainan monopoli merupakan permainan ketangkasan dalam berstrategi. Dalam
memainkannya seseorang harus pandai dalam mengatur siasat, mengatur
keuangan serta mampu mengembangkan imajinasi untuk berfikir bagaimana bisa
memenangkan permainan. Penerapan model ini dalam pembelajaran ekonomi
bertujuan agar siswa lebih mudah memahami materi pembelajaran serta siswa
diajarkan untuk bekerja dalam kelompok. Melalui model pembelajaran ini siswa
dituntut untuk terlibat secara aktif, sehingga tidak hanya bergantung pada
kelompoknya. Adapun tujuannya yaitu mengembangkan media permainan
monopoli sebagai media pembelajaran serta mendeskripsikan kelayakan media
permainan monopoli pada mata pelajaran ekonomi materi pokok pasar modal
kelas XI IIS SMA N 11 Semarang.
Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT)
dengan media permainan monopoli sesuai dengan materi pokok pasar modal.
62
Pasar modal merupakan materi yang membutuhkan konsep yang mendalam,
selain itu juga terdapat banyak teori yang membuat siswa bosan apabila
pembelajaran materi pokok pasar modal tidak menggunakan model pembelajaran
yang tepat. Materi pokok pasar modal dapat dipelajari dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan
media permainan monopoli yang memiliki karakteristik menumbuhkan sikap
aktif, kerjasama, tanggung jawab, dan mendorong siswa untuk saling membantu
memahami materi.
Melalui penelitian ini akan dibuat mekanisme pembelajaran dengan
menggunakan dua model pembelajaran yang diterapkan pada dua kelas, yaitu
kelas eksperimen dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan
media permaianan monopoli dan kelas kontrol dengan menggunakan model
pembelajaran ceramah. Nantinya hasil dari penerapan pembelajaran kooperatif
tipe TGT dengan media permaianan monopoli akan dinilai keefektifannya.
Penlitian terdahulu mengenai TGT dan media permainan monopoli yaitu
menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi tipe
Teams Games Tournaments (TGT) lebih efektif dibandingkan dengan
pembelajaran menggunakan metode ceramah (Wyk, 2011). Selain itu, media
permainan monopoli sebagai media pembelajaran untuk siswa SMA kelas XI IPA
pada materi sel layak dan dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran biologi
dengan topik sel (Susanto, dkk. 2012).
Penelitian lain juga menunjukkan bahwa media pembelajaran monopoli
IPA tema organisasi kehidupan dapat dikatakan layak oleh pakar sesuai dengan
63
indikator kelayakan yang ditetapkan BSNP. Hasil penelitian ini juga menunjukkan
bahwa penggunaan media pembelajaran monopoli IPA berpengaruh positif
terhadap peningkatan hasil belajar siswa (Vikagustanti, dkk. 2014).
Dari uraian di atas kerangka berpikir dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.2 Kerangka Berfikir
SISWA
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT dengan
media permainan monopoli
Pembelajaran menggunakan
model pembelajaran
konvensional
Hasil belajar dan efektifitas
pembelajaran
Hasil belajar dan efektifitas
pembelajaran
Dibandingkan
Pembelajaran dengan penggunaan
Model Pembelajaran Kooperatif tipe
Teams Game Tournament (TGT)
dengan Media Permainan Monopoli
dapat meningkatkan hasil belajar
pada mata pelajaran ekonomi materi
pokok pasar modal kelas XI IIS
SMA N 11 Semarang Tahun Ajaran
2014/2015
Pembelajaran dengan penggunaan
Model Pembelajaran Kooperatif tipe
Teams Game Tournament (TGT)
dengan Media Permainan Monopoli
lebih efektif meningkatkan hasil
belajar pada mata pelajaran
ekonomi materi pokok pasar modal
kelas XI IIS SMA N 11 Semarang
Tahun Ajaran 2014/2015
Ha 2 Ha 1
64
2.11 Hipotesis
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara
terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul
(Suharsimi, 2010:110). Berdasarkan kerangka berfikir diatas, hipotesis penelitian
iniadalah sebagai berikut :
H1 : Pembelajaran dengan penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe
Teams Game Tournament (TGT) dengan Media Permainan Monopoli dapat
meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi materi pokok pasar
modal kelas XI IIS SMA N 11 Semarang Tahun Ajaran 2014/2015.
H2 : Pembelajaran dengan penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe
Teams Game Tournament (TGT) dengan Media Permainan Monopoli lebih
efektif meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi materi
pokok pasar modal kelas XI IIS SMA N 11 Semarang Tahun Ajaran
2014/2015.
65
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian eksperimen ini adalah Quasi Experimental Design. Bentuk
desain penelitian ini menggunakan Nonequivalent Control Group Design. Subjek
dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IIS 1 dan XI IIS 2 semester genap di
SMA N 11 Semarang Tahun Ajaran 2014/2015 dengan desain dua kelompok
(between subject design). Penelitian ini menggunakan satu kelas kontrol dan satu
kelas eksperimen dengan kelas XI IIS 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI
IIS 1 sebagai kelas kontrol. Pada kelas eksperimen diberikan perlakuan berupa
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT)
dengan media permainan monopoli, sedangkan pada kelas kontrol diberikan
perlakuan berupa pembelajaran konvensional dengan metode ceramah dan diskusi
3.2 Variabel penelitian
1. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono,
2009:39). Dalam hal ini variabel bebasnya adalah :
= Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Teams Game Tournamen (TGT) dengan media permainan monopoli pada
kelas eksperimen.
66
= Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konvensional
dengan metode ceramah dan diskusi pada kelas kontrol.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2009:39)
= Hasil belajar ekonomi materi pokok pasar modal pada siswa kelas XI IIS
SMA N 11 Semarang pada kelas eksperimen.
= Hasil belajar ekonomi materi pokok pasar modal pada siswa kelas XI IIS
SMA N 11 Semarang pada kelas kontrol.
3.3 Metode Pengumpulan Data
1. Metode Tes
Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran
ekonomi materi pokok pasar modal. Tes dilakukan di awal (pre-test) dan di akhir
(post-test) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pre-test merupakan langkah
awal kelas eksperimen dan kelas kontrol yang bertujuan untuk mengetahui sejauh
mana kesiapan siswa sebelum menerima materi pelajaran. Sedangkan Post-test
merupakan uji eksperimen, yaitu tes yang dilakukan setelah eksperimen
dilaksanakan. Tujuan post-tes adalah untuk mendapatkan nilai akhir kelas
eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan. Soal tes yang digunakan
tersebut adalah telah diujicobakan terlebih dahulu pada kelas uji coba. Soal yang
telah diananalisis dan dinyatakan valid dan signifikan yang diberikan sebagai soal
evaluasi pada kedua kelas sampel.
67
2. Metode Angket
Angket merupakan pernyataan secara tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden. Angket digunakan untuk mengetahui sikap
siswa selama mengikuti pembelajaran sebagai instrumen dalam mengumpulkan
data. Pengisian angket dilakukan oleh siswa pada saat akhir penelitian yaitu
setelah siswa melakukan post-test. Skala yang digunakan adalah skala likert, yang
terdiri dari empat pilihan yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), kurang setuju (KS),
tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Di bawah ini adalah perhitungan
skor angket skala likert.
Tabel 3.1
Skor Angket Skala Likert
Skor untuk pertanyaan
bersifat positif
Skor untuk pertanyaan
bersifat negatif
SS 5 SS 1
S 4 S 2
KS 3 KS 3
TS 2 TS 4
STS 1 STS 5
Tabel 3.2
Interval Kriteria Hasil Angket Partisipasi Belajar Siswa
3. Metode Pengamatan (Observasi)
Observasi dilakukan pada saat proses pelaksanaan pembelajaran
berlangsung. Observasi dilakukukan oleh guru mata pelajaran ekonomi atau
0% – 19,99% Sangat Tidak Setuju
20% – 39,99% Tidak Setuju
40% – 59,99% Kurang Setuju
60% – 79,99% Setuju
80% – 100% Sangat Setuju
68
observer dengan menggunakan lembar observasi untuk mengetahui keefektifan
model pembelajaran baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Aspek
yang diamati meliputi:
1. Kesiapan siswa sebelum mengikuti proses pembelajaran
2. Perhatian siswa pada materi yang diajarkan
3. Siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan
4. Interaksi siswa dengan temannya
5. Ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas
3.4 Rancangan Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian eksperimen ini terdapat tiga tahap yaitu:
1. Persiapan
a. Mengumpulkan data nama dan nilai siswa kelas XI IIS SMA N 11
Semarang
b. Menunjuk kelas eksperimen dan kelas kontrol
c. Pelaksanaan tes uji coba
d. Melakukan analisis uji coba atau instrumen untuk mengetahui validitas,
reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal.
e. Menentukan soal-soal pre-test dan post-test
f. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
2. Pelaksanaan Eksperimen
Penelitian ini terdapat dua perlakuan pada sampel yaitu pada kelas
eksperimen dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Teams Game Tournament (TGT) dengan Media Permainan Monopoli dan
69
pada kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran metode
ceramah. Pelaksanaan penelitian pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
masing-masing terdiri dari 6 kali pertemuan dengan alokasi waktu 90 menit
per pertemuan, yaitu dua pertemuan untuk pelaksanaan pre-test dan post-
test dan empat kali pertemuan untuk penyampaian materi pasar modal.
Adapun tahap-tahap pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:
1) Mengadakan pre-test untuk mengetahui pengetahuan siswa sebelum
diberi perlakuan eksperimen.
2) Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan
Media Permainan Monopoli pada kelas eksperimen dan model
pembelajaran konvensional dengan metode ceramah pada kelas kontrol.
3) Melaksanakan post-test untuk mengetahui kemampuan siswa setelah
diberi perlakuan eksperimen.
4) Pengisian angket partisipasi siswa terhadap pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
3. Evaluasi Eksperimen
Evaluasi eksperimen merupakan tahap menganalisis data yang diperoleh
untuk menguji hipotesis penelitian. Tahap ini meliputi uji homogenitas, uji
normalitas, uji perbedaan rata-rata dan uji perbedaan t-tes dengan sampel
berhubungan.
3.5 Instrumen Penelitian
1. Materi dan Bentuk Tes
70
Materi dalam penelitian ini adalah pasar modal. Sedangkan bentuk tes yang
disajikan adalah tes berbentuk objektif yang berupa pilihan ganda dimana terdapat
lima alternatif jawaban dan satu jawaban yang benar.
2. Menyusun instrumen
Langkah-langkah penyusunan instrumen adalah sebagai berikut:
a. Menentukan materi
b. Menentukan bentuk soal
c. Menentukan alokasi waktu
d. Menyusun kisi-kisi soal
e. Pelaksanaan tes uji coba
f. Analisis uji coba perangkat tes
3.6 Analisis Instrumen Penelitian
Uji instrumen penelitian digunakan untuk mengetahui hasil belajar peserta
didik berupa tes. Setelah instrumen dalam bentuk tes tersebut disusun, kemudian
diuji cobakan dan dianalisis. Alat ukur dikatakan baik jika syarat-syarat validitas,
reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran juga baik.
3.6.1 Uji validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen (Suharsimi, 2010:211). Hasil penelitian yang valid
jika terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang
sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti (Sugiyono, 2009:121). Dalam
penelitian ini data dianalisis dengan menggunakan komputer program SPSS
71
16,00. Pernyataan validitas item dapat dilihat pada Corrected Item Total
Correlation > r tabel.
Berdasarkan hasil perhitungan validitas instrumen pada soal uji coba,
dapat dilihat bahwa tidak semua soal termasuk dalam kategori valid. Butir soal
yang valid dan tidak valid dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut ini:
Tabel 3.3
Ringkasan Hasil Validitas Soal Uji Coba
No. Kriteria Nomor Soal Jumlah
1. Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 12, 13, 15, 16,
17, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27,
28, 29, 30, 31, 32, 33, 34
30
2. Tidak Valid 7, 11, 14, 19, 35 5
Sumber: Data uji coba soal diolah tahun 2015
Keterangan: Hasil selengkapnya akan disajikan pada Lampiran 10
3.6.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik (Suharsimi, 2010:221). Hasil penelitian yang reliabel, jika
terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda (Sugiyono, 2009:121). Dalam
penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan tekhnik Formula
Cronbach Alpha dan dengan menggunakan program SPSS 16,00. Output SPSS
menunjukkan nilai Cronbach Alpha > 0.6 yaitu 0,861 > 0,06 yang berarti bahwa
intrumen reliabel.
3.6.3 Tingkat Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau terlalu sukar. Soal
yang terlalu mudah tidak merangsang peserta didik untuk mempertinggi usaha
memecahkannya, sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan peserta
72
didik menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi
karena di luar jangkauannya.Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal dapat
digunakan rumus:
P =
Keterangan:
P : Indeks kesukaran
B : Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes.
Kriteria yang digunakan:
P 1,00 sampai 0,30 adalah sukar
P 0,30 sampai 0,70 adalah cukup (sedang)
P 0,70 sampai 1,00 adalah mudah
3.6.4 Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh
(berkemampuan rendah).Besarnya angka yang menunjukkan daya pembeda soal
disebut indeks diskriminasi. Semakin tinggi indeks daya pembeda soal berarti
semakin mampu soal tersebut membedakan antara peserta didik yang pandai
dengan peserta didik yang kurang pandai. Rumus yang digunakan untuk mencari
daya pembeda soal dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
D = - = -
73
Keterangan:
D : Daya Pembeda
: Banyaknya peserta kelompok atas
: Banyaknya peserta kelompok bawah :Banyaknya peserta
kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
: Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu
dengan benar
: Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar :
Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Kriteria yang digunakan dalam menentukan daya pembeda adalah:
0,00 < DP < 0,20 maka daya pembedanya jelek
0,20 < DP < 0,40 maka daya pembedanya cukup
0,40 < DP < 0,70 maka daya pembedanya baik
0,70 < DP < 1,00 maka daya pembedanya baik sekali
Negatif, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai
negatif sebaiknya dibuang saja.
3.7 Analisis Data
3.7.1 Analisis Data Tahap Awal
Digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok (eksperimen dan
kontrol) memiliki tingkat homogenitas yang sama. Data yang diamati dari nilai
pre-test atau sebelum kedua kelas tersebut mendapat perlakuan. Pada analisis
74
tahap awal, langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis tahap awal adalah uji
normalitas, uji homogenitas dan analisis uji kesamaan dua rata-rata atau uji beda.
Analisis yang digunakan yaitu:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data nilai hasil belajar siswa
kelas eksperimen yang mendapatkan perlakuan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan Media Permainan Monopoli dan
kelas kontrol yang mendapat perlakuan model pembelajaran konvensional
berdistribusi normal atau tidak. Jika data yang diperoleh berdistribusi normal,
maka analisis lebih lanjut digunakan statistik parametris. Dalam penelitian ini data
dianalisis dengan bantuan komputer program SPSS 16,00 dengan menggunakan
uji One Sample Kolmogorov-Smirnov. Dasar pengambilan keputusan berdasarkan
probabilitas. Jika probabilitas lebih besar dari 0,05 (taraf signifikansi 5%), maka
data dalam penelitian berdistribusi normal. Output SPSS menunjukkan nilai sig.
> 0,05, yaitu pada kelas eksperimen 0,286 dan kelas kontrol 0,673 dapat
disimpulkan bahwa data pre-test pada kedua kelas berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok
memiliki tingkat varians data yang sama atau tidak. Uji homogenitas digunakan
untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berangkat dari kondisi awal
yang sama atau homogen. Asumsi yang mendasari dalam analisis varians adalah
bahwa varian dari populasi adalah sama, sehingga pengambilan sampel dari
75
populasi yang ada dapat dilakukan dengan menggunakan teknik cluster sampling.
Dalam penelitian ini uji homogenitas mengunakan program SPSS 16,00 dengan
menggunakan uji levene Statistic. Output SPSS menunjukan nilai Sig.>level of
significant (α= 0,05), yaitu 0,583 > 0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan
bahwa data pre-test pada kedua kelas adalah homogen (sama).
c. Uji Kesamaan Rata-Rata
Uji kesamaan rata-rata sebelum perlakuan bertujuan untuk mengetahui ada
atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel. Uji kesamaan dua
rata-rata menggunakan rumus uji t. Uji kesamaan dua rata-rata dapat dianalisis
menggunakan program SPSS 16,00 dengan uji independent sampel t-test dan One
Way ANOVA. Dasar pengambilan keputusannya yaitu Ho diterima jika sig. (2-
tailed) lebih dari 0,05 dan Ho ditolak jika sig. (2-tailed) kurang dari 0,05. Output
SPSS menunjukkan Nilai Sig. (2-tailed) pada equal variance assumed = 0,388 dan
lebih besar dari taraf significant (α) = 0,05, artinya data nilai pre-test kelas
eksperimen dan kontrol tidak ada perbedaan yang signifikan. Hal ini
menunjukkan bahwa kedua kelas mempunyai kemampuan awal yang relatif sama.
3.7.2 Analisis Data Tahap Akhir
Setelah perlakuan selesai diberikan, maka diadakan tes untuk mengambil
data hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tahap-tahapan
analisis data tersebut adalah sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas berfungsi untuk mengetahui apakah data nilai hasil belajar
siswa kelas eksperimen yang mendapatkan perlakuan model pembelajaran
76
kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media permainan
monopoli dan kelas kontrol yang mendapat perlakuan model pembelajaran
konvensional berdistribusi normal atau tidak. Jika data yang diperoleh
berdistribusi normal, maka analisis lebih lanjut digunakan statistik parametris.
Dalam penelitian ini data dianalisis dengan bantuan komputer program SPSS
16,00 dengan menggunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov. Dasar
pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas. Jika probabilitas lebih besar dari
0,05 (taraf signifikansi 5%), maka data dalam penelitian berdistribusi normal.
Output SPSS menunjukkan Nilai Sig. pada kelas eksperimen 0.101 > 0.05 dan
kelas kontrol 0.527 > 0.05. Dapat disimpulkan bahwa data post-test pada kedua
kelas berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kelas dengan
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media
permainan monopoli dan kelas dengan model pemebelajaran konvensional
memiliki tingkat varians data yang sama atau tidak. Uji homogenitas digunakan
untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berangkat dari kondisi awal
yang sama atau homogen. Asumsi yang mendasari dalam analisis varians adalah
bahwa varian dari populasi adalah sama. Dalam penelitian ini uji homogenitas
mengunakan program SPSS 16,00 dengan menggunakan uji levene Statistic.
Outpus SPSS menunjukkan nilai Sig. > level of significant (α= 0,05), yaitu 0,583
> 0,05. Dapat disimpulkan bahwa data post-test pada kedua kelas adalah homogen
(sama).
77
3.8 Uji hipotesis
1. Pengujian Hipotesis 1 (Uji Peningkatan Hasil Belajar)
Hipotesis 1 menyatakan bahwa pembelajaran dengan penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan media
permainan monopoli dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran
ekonomi materi pokok pasar modal kelas XI IIS SMA Negeri 11Semarang
tahunajaran 2014/2015. Untuk menguji hipotesis ini maka digunakan uji paired
samplet-test, data yang digunakan untuk melakukan uji ini adalah data nilai pre-
test danpost-test kelas eksperimen serta kelas kontrol. Pengujian hipotesis
menggunakanprogram SPSS 16 One Sample T Test dengan taraf kepercayaan α=
5%. Hasilnyaapabila t hitung < t tabel maka Ho diterima, sebaliknya jika t hitung
> t tabel makaHo ditolak. Output SPSS menunjukkan Nilai Sig (2-tailed) sebesar
0,000 < level of significant (α) sebesar 0,05. Dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan antara nilai siswa sebelum perlakuan dan setelah
perlakuan.
2. Pengujian Hipotesis 2 (Uji Beda Dua Rata-Rata)
Hipotesis 2 menyatakan bahwa Pembelajaran dengan penggunaan
penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Game Tournament
(TGT) dengan Media Permainan Monopolilebih efektif meningkatkan hasil belajar
pada mata pelajaran ekonomi materi pokok pasar modak kelas XI IIS SMA N 11
78
Semarang dibandingkan dengan menggunakan model konvensional (ceramah dan
diskusi). Peningkatan hasil belajar ini dapat dilihat dari perbedaan kemampuan
awal siswa sebelum diberi perlakuan dan kemampuan akhir siswa kelas
eksperimen setelah diberi perlakuan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams
Game Tournament (TGT) dengan Media Permainan Monopoli. Untuk menguji
hipotesis ini, maka menggunakan program SPSS 16 uji independent sample-test
atas nilai post-test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan
kriteria hipotesis diterima jika Sig. (2-tailed) lebih dari 0,05, dan hipotesis ditolak
jika Sig (2-tailed) kurang dari 0,05. Output SPSS menunjukkan Nilai Sig. (2-
Tailed) pada Equal variances assumed = 0,001 dan kurang dari level of significant
(α) = 0,05, Dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara nilai post-test kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
106
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Hasil penelitian tentang Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Teams Game Tournament (TGT) dengan Media Permainan Monopoli pada Mata
Pelajaran Ekonomi Materi Pokok Pasar Modal Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas Xi IIS SMA N 11 Semarang Tahun Ajaran 2014/2015 dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Game
Tournament (TGT) dengan Media Permainan Monopoli dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi materi pokok pasar modal
kelas XI IIS SMA N 11 Semarang Tahun Ajaran 2014/2015.
2. Pembelajaran dengan Model Pembelajaran kooperatif tipe Teams Game
Tournament (TGT) dengan Media Permainan Monopoli lebih efektif
meningkatkan hasil belajar pada materi pokok pasar modal dibandingkan
dengan menggunakan model konvensional (ceramah dan diskusi).
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan diatas, maka saran yang dapat disampaikan adalah
sebagai berikut:
1. Model pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament (TGT) dapat
digunakan sebagai alternatif bagi guru dalam memilih strategi pengajaran
ekonomi yang inovatif.
107
2. Diharapkan Model Pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament
(TGT) dengan Media Permainan Monopoli dipakai dalam pembelajaran
ekonomi karena metode pembelajaran ini efektif untuk meningkatkan hasil
belajar siswa.
3. Sebelum menggunakan Model Pembelajaran kooperatif tipe Teams Game
Tournament (TGT) dengan Media Permainan Monopoli, guru sebaiknya
merencanakan alokasi waktu yang baik agar dalam penerapannya antara
waktu dan materi yang ditentukan bisa terlaksana sesuai dengan yang
diharapkan dalam kegiatan pembelajaran.
4. Sebelum pelaksanaan proses pembelajaran dilakukan, guru hendaknya
bersikap tegas dalam mengkondisikan siswa sehingga semua siswa sudah siap
sebelum mengikuti proses pembelajaran.
108
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Sabri. 2007. Strategi Belajar Mengajar Mikro Teaching. Ciputat :
Quantum Teaching.
Arif Susanto, Raharjo, Muji Sri Prastiwi. 2012. ”Permainan Monopoli sebagai
Media Pembelajaran Sub Materi Sel pada Siswa SMA Kelas XI IPA”.
Dalam ejournal.unesa.ac.id, Vol 1, No 1.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Danim, Sudarwan. 2008. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Dea Aransa Vikagustanti, Sudarmin, Stephani Diah Pamelasari.
2014.“Pengembangan Media Pembelajaran Monopoli IPA Tema Organisasi
Kehidupan Sebagai Sumber Belajar Untuk Siswa SMP”. journal.unnes.ac.id
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Azwan. 2010. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Geminastiti, Kinanti dan Nella Nurlita. 2014. Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas
XI- Kelompok Peminatan Ilmu-ilmu Sosial. Bandung: Yrama Widya.
Hamalik, Oemar. 2006. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara
Ibrahim, Muslimin. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya UNESA-
UNIVERSITY.
Isjoni dan Arif Ismail. 2009. Model-model Pembelajaran Mutakhir. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Istiqomah. 2006. Pembelajaran Teams Game Tournaments. Jakarta : Raja.
Grafindo Persada.
Kodir, Abdul. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Lie, Anita. 2004. Cooperative Learning. Jakarta: PT Grafindo.
Mulyasa, E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Rifa’i, Achmad dan Catharina Tri Ani. Psikologi Pendidikan. 2012. Semarang:
UNNES PRESS.
109
Sadan Hasan. (2011). “Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Student
Teams Achievement Division (Stad) Berbantu Media Monopoli Dalam
Peningkatan Aktivitas Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Akuntansi 2 SMK
NEGERI 1 Godean Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan
Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 1, Tahun 2012
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses.
Jakarta: Kencana Media Prenada .
Slameto.2010. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
Solihatin, Etin dan Raharjo. 2011. Cooperative Leraning. Jakarta: Bumi Aksara.
Sudijono, Anas. 2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakaerta: Raja Grafindo
Persada.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Sudjana, Nana. 2014. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algesindo.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Trianto. 2007. Model-model Pembelajran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik.
Jakarta : Prestasi republik.
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta:
Kencana Prenada Median Group.
Wahidmurni, Alifin Mustikawan, dan Ali Ridho. 2010. Evaluasi Pembelajaran:
Kompetensi dan Praktik. Yogya: Wuha Letera.
Wyk, Micheal.van. “The Effect of Teams Games Tournament on Achievment,
Retention, and Attitudes of Economics Education Students” Dalam Jurnal J
Soc Sci, 26(3): 183-193 (2011). South Africa:University of the Free State
110
Lampiran 1
Data Observasi Nilai Ulangan Harian
Mapel Ekonomi Materi pokok Pasar Modal
Kelas XI IPS SMA N 11 Semarang Tahun Ajaran 2013/2014
No Nilai
IPS 1 IPS 2 IPS 3 IPS 4 IPS 5 IPS 6
1 80 68 85 80 60 60
2 85 80 86 70 100 60
3 90 80 90 70 65 60
4 95 68 87 80 100 50
5 74 70 74 80 68 50
6 85 80 80 85 84 100
7 70 80 85 80 80 88
8 70 80 85 70 60 80
9 95 68 88 88 80 96
10 99 70 70 90 60 84
11 90 66 67 80 80 84
12 90 68 74 85 84 100
13 100 60 85 88 80 60
14 100 80 74 85 84 84
15 100 80 74 85 82 60
16 100 70 85 74 96 80
17 72 68 86 85 68 60
18 95 68 85 70 96 92
19 80 80 88 80 60 60
20 95 80 85 70 64 100
21 85 68 88 80 100 70
22 90 68 85 80 100 80
23 95 70 85 85 82 60
24 85 80 80 73 92 68
25 73 80 73 85 70 93
26 90 80 72 80 96 60
27 90 80 80 74 60 80
28 80 68 68 85 60 80
29 74 80 68 85 80 60
30 68 80 80 72 80 58
31 70 80 74 70 82 60
32 95 80 80 85 70 92
33 95 70 68 92
34 80 70 100 58
35 60
111
Lampiran 2
Daftar Nama Siswa dan Kode Responden Soal Uji Coba
Kelas XI IPS 1 MA Al Asror Gunungpati Semarang
Tahun Ajaran 2014/2015
No Nama Kode
Responden
1 Achmad Lutfi Amin UC-01
2 Aditya Yoral S. UC-02
3 Ahmad Miftakul Rizul UC-03
4 Ahmad Murokhib UC-04
5 Ahmad Zaenudin UC-05
6 Ana Puji Astuti UC-06
7 Bayu Kresnawan UC-07
8 Deni Firmansyah UC-08
9 Diah Pebrihastari UC-09
10 Duwik Feri Cahyono UC-10
11 Farida Nur Aini UC-11
12 Hafidhotus Saniyah UC-12
13 Indah Maulida Silvi UC-13
14 Luluk Latifah UC-14
15 M. alwin Elang Pratama UC-15
16 M. Lucky Lukmana UC-16
17 M. Haedar Failarup UC-17
18 Nabila UC-18
19 Nailil Muna UC-19
20 Nur Elyviati Sakinah UC-20
21 Nurul Afidah UC-21
22 Nurul Hanifah UC-22
23 Rico Nur Alim UC-23
24 Ridwanda Aldi UC-24
25 Rifka Anggraeni UC-25
26 Sowan Nur Aksa UC-26
27 Sufiah UC-27
28 Titik Ambarwati UC-28
112
Lampiran 3
Daftar Nama Siswa dan Kode Responden Kelas Eksperimen
Kelas XI IIS 2 SMA N 11 Semarang Tahun Ajaran 2014/2015
No Nama Kode
Responden
1 Alfin Khorunnisa KE_01
2 Andria Mifta KE_02
3 Azizah Nuraini KE_03
4 Bagas Wahyu Jati KE_04
5 Bertha Murwindha KE_05
6 Choirul Iqbal KE_06
7 Daramita Bhayu KE_07
8 Delila Nisnoni KE_08
9 Deni Santoso KE_09
10 Desi Wahyu KE_10
11 Dinar Anandia KE_11
12 E. Liza Catharinasa KE_12
13 Ervinca Maharani KE_13
14 Eva Meilinda KE_14
15 Gifrina Indriani KE_15
16 Habel Kevin Siegers KE_16
17 Iqbal Tri Handoyo KE_17
18 Jihan Syifa KE_18
19 Jodi Noor KE_19
20 Luthfi Umaraya KE_20
21 Maya Adelia KE_21
22 Melati Sari KE_22
23 Mohammad Fadli KE_23
24 Muhammad Shabur KE_24
25 Nur Rokhim KE_25
26 Nurul Hidayati KE_26
27 Raden Otniel KE_27
28 Rifkiyanto Arsyad KE_28
29 Rizki Abda'u KE_29
30 Oktavira Rachman KE_30
31 Safira Saraswati KE_31
32 Thomas Kristianda KE_32
33 Wisnu Artha KE_33
34 Yehezkiel Oktavianus KE_34
35 Yogi Adya KE_35
36 Yosep Budi KE_36
113
Lampiran 4
Daftar Nama Siswa dan Kode Responden Kelas Kontrol
Kelas XI IIS 1 SMA N 11 Semarang Tahun Ajaran 2014/2015
No Nama Kode
Responden
1 Achian Fadholi KK_01
2 Adyana Paramitha Hanie KK_02
3 Alfian Hendriyanto KK_03
4 Alifia Ade Rahmatika KK_04
5 Amadea Prajna P. KK_05
6 Andre Haryanto KK_06
7 Anggita Ratih R. KK_07
8 Anggraini Puspita Sari KK_08
9 Catharinasa Rizki Wardhani KK_09
10 Ayu Sarah Sulistyawati KK_10
11 Bagas Kurnia Adi KK_11
12 Dhita Yulianda KK_12
13 Erina Dwi Hardiani KK_13
14 Eveline Paramitha P. KK_14
15 Farhan Putra Harsony KK_15
16 Fatihatul Qirona KK_16
17 Firnanda Agum F. KK_17
18 Gabriella Arinta Putri KK_18
19 Galuh Gunita Pangastuti KK_19
20 Hilman Priantomo R. KK_20
21 Ikke Kemala KK_21
22 Iqbal Yoga Pradana KK_22
23 M. Arung Palaga KK_23
24 M. Daffa Fauzi KK_24
25 Ninda Aulia Nabila KK_25
26 Nanda Yunielvira W. KK_26
27 Narakarti Nugraha KK_27
28 Raafi Wahyu Pratama KK_28
29 Redza Yassar P. KK_29
30 Ricky Irwansyah KK_30
31 Shinta Marentya A. KK_31
32 Sri Nugraheni K. KK_32
33 Yohanes Oki Kresna B. KK_33
34 Yulinda Ayu Ardiyani KK_34
35 Zahra Himatu Ulya KK_35
114
Lampiran 5
Nilai Mid Semester Ganjil Mata Pelajaran Ekonomi
SMA N 11 Semarang Tahun Ajaran 2014/2015
No Nilai
IIS 1 IIS 2 IIS 3 IIS 4 IIS 5
1 81 84 85 80 80
2 79 92 78 83 80
3 78 79 80 87 85
4 82 84 84 76 81
5 81 83 80 78 75
6 80 76 82 88 75
7 82 83 81 87 75
8 88 86 90 80 82
9 76 75 78 90 80
10 91 88 92 78 58
11 87 90 84 85 93
12 76 86 77 78 86
13 81 83 86 78 75
14 83 81 78 84 82
15 77 84 92 90 75
16 86 82 90 77 75
17 88 85 86 77 75
18 88 83 78 81 75
19 82 78 80 83 78
20 87 91 91 76 75
21 88 91 84 79 91
22 81 91 93 78 75
23 90 76 92 91 94
24 78 83 79 80 82
25 83 86 87 79 86
26 85 85 91 75 75
27 84 82 79 83 91
28 79 81 92 90 86
29 90 80 82 85 94
30 82 52 88 78 86
31 79 84 80 92 79
32 91 75 76 91 78
33 81 78 90 77 94
34 87 77 94 78 92
35 86 78 91 88 93
36 89 80 93 92 75
115
Lampiran 6
UJI NORMALITAS DATA POPULASI
Statistik Uji :
Uji Kolmogorov-Smirnov dengan taraf nyata 0.05.
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kontrol Eksperimen
N 36 36
Normal Parametersa Mean 83.50 82.00
Std. Deviation 4.437 6.953
Most Extreme Differences Absolute .132 .129
Positive .132 .116
Negative -.118 -.129
Kolmogorov-Smirnov Z .794 .775
Asymp. Sig. (2-tailed) .554 .585
a. Test distribution is Normal.
UJI HOMOGENITAS DATA POPULASI
Statistik Uji :
Uji Lavene test dengan taraf nyata 0.05.
Kriteria :
Ho diterima jika nilai Sig lebih dari 0.05 (lihat output pada test of homogenity of
variance)
Test of Homogeneity of Variances
Kondisi Awal
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.595 1 70 .443
116
Lampiran 7
Kisi-kisi Soal Uji Coba
Nama Sekolah : MA Al Asror Gunungpati Jumlah Soal : 35
Tahun Ajaran : 2014/2015 Jenis Soal : Pilihan Ganda
Materi pokok: Pasar Modal Waktu : 45 menit
No Indikator Aspek Kognitif Jumlah
Soal Ingatan Pemahaman Aplikasi Analisis
1 Menjelaskan pengertian
pasar modal
2, 3, 4,
26 1, 5 6
2 Menjelaskan peran pasar
modal
7, 8, 9,
10 4
3 Menjelaskan lembaga
penunjang pasar modal
18, 19,
20, 21,
22
17 6
4 Menyebutkan instrumen
/produk pasar modal
6, 12,
13, 14,
15, 25,
27, 30
11, 23,
24 16 12
5 Menjelaskan perbedaan
pasar perdana dan pasar
sekunder
29 28 2
6 Menjelaskan mekanisme
perdagangan di bursa
efek
33 31, 32,
35 4
7 Menyebutkan langkah-
langkah perdagangan
saham
34
1
Penentuan skor untuk instrumen soal uji coba materi pasar modal adalah sebagai
berikut:
Jawaban Skor
Benar 1
Salah 0
117
Lampiran 8
SOAL UJI COBA
Mata Pelajaran : Ekonomi
Materi pokok : Pasar Modal
Kelas/Semester : XI/2
Waktu : 45 menit
Petunjuk Umum :
1. Tulislah nama, kelas, dan nomor presensi anda pada lembar jawaban yang
telah disediakan
2. Bacalah dengan teliti soal-soal yang ada sebelum anda mengerjakan
3. Periksa kembali pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada guru
Petunjuk Khusus:
Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat dengan cara memberi
tanda (x) pada huruf a, b, c, d, atau e pada lembar jawaban yang tersedia.
Pilihlah jawaban yang paling tepat dari pertanyaan berikut ini !
1. Pasar modal merupakan pertemuan antara permintaan dan penawaran kredit
…
a. jangka pendek d.
jangka sedang
b. jangka menengah e.
jangka tidak pasti
c. jangka panjang
2. Bursa efek pertama di Indonesia dibentuk oleh pemerintah Hindia Belanda
pada tahun 1912 tepatnya di ...
a. Surabaya d. Batavia
b. Semarang e. Yogyakarta
c. Medan
118
3. Di Bursa Efek diberlakukan system perdagangan otomatis yang dikenal
dengan nama:
a. The Jakarta Automated Trading System
b. capital market
c. Automated Teller Machine
d. capital gain
e. Invesment Company
4. Undang-undang yang mengatur pasar modal Indonesia adalah …
a. UU No. 1 Tahun 1995
b. UU No. 8 Tahun 1995
c. UU No. 18 Tahun 1995
d. UU No. 8 Tahun 2000
e. UU No, 1 Tahun 2000
5. Di bawah ini merupakan perbedaan investasi dan menabung.
1. Digunakan untuk tujuan jangka menengah dan panjang
2. Digunakan untuk tujuan jangka pendek atau berjaga-jaga
3. Tujuannya untuk melipatgandakan kekayaan melalui perolehan regular
income dan capital gain
4. Tujuannya yang hendak dicapai umumnya bersifat konsumtif
5. Dana awal dalam jumlah yang relatif kecil
6. Dana awal dalam jumlah yang relatif besar
Yang merupakan karakteristik dari investasi adalah ...
a. 1, 3, dan 5 d. 2, 4, dan 5
b. 1, 3, dan 6 e. 2, 4, dan 6
c. 2, 3, dan 6
6. Kerugian yang diperoleh investor yang menyatakan selisih dari harga jual dan
harga beli disebut ...
a. capital loss d. yield
b. capital gain e. fee
c. laba
119
7. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena
pasar modal menjalankan beberapa fungi , salah satunya fungsi likuiditas
yang berarti ...
a. Pasar modal menjadi alternatif bagi masyarakat yang ingin menghindari
penurunan mata uang karena inflasi
b. Masyarakat dapat mengembangkan kekayaan dengan berinvestasi
c. Memudahkan masyarakat memperoleh kembali dananya karena pada
umumnya pasar modal mudah dicairkan
d. Sebagai sumber pinjaman bagi pemerintah maupun perusahaan untuk
membiaai perusahannya
e. pihak yang kelebihan dana dapat melipatgandakan kekayaan
8. Salah satu fungsi pasar modal adalah ...
a. sebagai pasar d.
alternatif konsumsi
b. sebagai perantara e.
alternatif alat keuangan
c. alternatif investasi
9. Dari beberapa fungsi pasar modal di bawah ini, yang secara langsung
menguntungkan pemerintah adalah …
a. sarana untuk mendapatkan tambahan modal
b. sarana pemerataan pendapatan
c. memperbesar produksi nasional
d. meningkatkan pemasukan pajak
e. meminimalkan jumlah pengangguran
10. Berikut ini yang bukan merupakan manfaat pasar modal bagi emiten adalah ...
1. Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar
2. Dana dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai
3. Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi
4. Memperoleh deviden
5. Memperoleh bunga yang mengambang
a. 1, 2, dan 3 d. 2, 3, dan 5
120
b. 1, 3, dan 4 e. 3, 4, dan 5
c. 2, 3, dan 4
11. Bunga (kupon) diporeleh oleh pihak yang memenangkan ...
a. Saham
b. Obligasi
c. Reksadana
d. Sertifikat deposito
e. Warrant
12. Tanda penyertaan modal seseorang atau pihak yang (badan usaha) dalam
suatu perusahaan atau perseroan terbatas disebut ...
a. Saham d. Right
b. Obligasi e. Reksa Dana
c. Warrant
13. Sekuritas yang melekat pada penerbitan saham ataupun obligasi dan
memberikan hak kepada pemiliknya untuk membeli saham perusahaan
dengan harga dan pada jangka waktu tertentu disebut …
a. Saham d. Warrant
b. Obligasi e. Reksa dana
c. Right
14. Reksa dana yang tujuannya adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian
yang stabil merupakan jenis reksa dana ...
a. Reksa dana pasar uang
b. Reksa dana pendapatan tetap
c. Reksa dana saham
d. Reksa dana campuran
e. Reksa dana alternatif
15. Pemegang saham yang memperoleh hak paling dulu dalam pembagian
deviden adalah pemegang saham ...
a. Blue chips
b. Groth stock
c. Emerging stock
121
d. Preferen
e. Common stock
16. Obligasi dengan nilai nominal Rp 50.000.000 dijual pada harga 98%, maka
nilai obligasi tersebut adalah ...
a. Rp 50.000.000 d. Rp
99.000.000
b. Rp 51.000.000 e. Rp 101.000.000
c. Rp 49.000.000
17. Berikut kerugian pemegang saham dan obligasi
1) Tidak memperoleh deviden
2) Tidak memperoleh kupon
3) Risiko likuidasi
4) Risiko tingkat suku bunga
5) Mendapat capital loss
Kerugian pemegang obligasi ditunjukkan pada nomor ...
a. 1), 2), dan 3) d. 2), 3), dan 4)
b. 1), 3), dan 4) e. 1), 4), dan 5)
c. 2), 4), dan 5)
18. Pihak yang menyelenggarakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan
penawaran jual beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan
efek antara mereka disebut ...
a. Perusahaan efek d. Biro
administrasi efek
b. Bursa efek e. Perantara
pedagang efek
c. Lembaga kliring dan penjaminan
19. Berikut ini adalah lembaga–lembaga yang terkait dengan pasar modal
1. Biro Administrasi Efek (BAE)
2. Bank Kustodian
3. Wali Amanat
4. Penasehat Investasi
122
5. Pemeringkat Efek (Rating Agencies)
Lembaga penunjang pasar modal adalah
a. 1, 2, dan 3 d. 3, 4, dan 5
b. semua benar e. 1, 3, dan 4
c. 2, 3, dan 4
20. Lembaga penunjang pada pasar modal yang melaksanakan kegiatan pasar
modal yang berfungsi sebagai pihak yang dipercaya untuk mewakili
kepentingan seluruh pedagang obligasi atau sekuritas kredit adalah …
a. Wali amanat d. akuntan publik
b. Penanggung e. reksa dana
c. Biro administrasi efek
21. Dibawah ini yang bukan profesi penunjang pasar modal adalah ...
a. Akuntan d. konsultan hukum
b. Notaris e. penjamin emisi efek
c. Penilai
22. Bentuk perusahaan yang diperbolehkan untuk menerbitkan saham adalah …
a. perusahaan perorangan d. perseroan terbatas
b. firma e. perusahaan daerah
c. CV
23. Berikut beberapa kebaikan pasar modal
1) Memperoleh tambahan dana untuk meningkatka produksi
2) Memperkuat struktur permodalan perusahaan
3) Memperoleh tambahan penghasilan/bagian laba atau bunga
4) Memanfaatkan uang nganggur/idle money
5) Promosi dengan biaya ringan
Kebaikan pasar modal bagi perusahaan/emiten ditunjukan pada nomor ...
a. 1), 2), dan 3) d. 2), 4), dan 5)
b. 1), 2), dan 4) e. 3), 4), dan 5)
c. 1), 2), dan 5)
24. Peranan Bank dalam perdagangan efek adalah sebagai ...
a. Perantara perdagangan efek
123
b. Penjual efek secara langsung di bursa
c. Penjamin emisi
d. Pembeli efek
e. Penyandang dana
25. Nilai bunga yang diterima pemegang obligasi secara berkala disebut ...
a. nilai nominal d. deviden
b. kupon e. laba
c. kuitansi
26. Istilah yang menunjukan satuan perdagangan saham adalah
a. Fraksi harga d. lot
b. Unit penyertaan e. nominal
c. Unit
27. Satu lot saham berjumlah …
a. 100 d. 1000
b. 200 e. 5000
c. 500
28. Di bawah ini faktor yang mempengaruhi keberhasilan pasar modal adalah ...
1. Supply sekuritas apakah cukup banyak perusahaan yang butuh dana
2. Ketergantungan emiten terhadap bank cukup besar
3. Masalah hukum dan peraturan
4. Keberadaan lembaga yang mengatur dan mengawasi
5. Jumlah dana yang dihimpun berjumlah besar
a. 1, 2, dan 3 d. 2, 3, dan 4
b. 1, 3, dan 4 e. 3, 4, dan 5
c. 1, 3, dan 5
29. Bapak Azhari pada tanggal 25 Agustus 2006, membeli saham PT Sepatu Bata
tbk sebanyak 5 lot dengan harga per saham Rp. 12.500,00. Tiga bulan
kemudian ternyata harga saham mengalami peningkatan. Pada saat harganya
mencapai Rp. 13.200,00/lembar, Bapak Azhari menjual seluruh saham Sepatu
Bata tersebut. Keuntungan yang diperoleh atas penjualan sahamnya adalah …
a. Rp 3.500,00 d. Rp 3.500.000,00
124
b. Rp 1.750,00 e. Rp 2.000.000,00
c. Rp 1.750.000,00
30. Pasar di mana pertama kali suatu perusahaan menawarkan sahamnya kepada
publik disebut …
a. pasar pertama d. pasar perdana
b. pasar sekunder e. pasar negosiasi
c. pasar tunai
31. Berikut yang tidak termasuk perbedaan antara pasar perdana dan pasar
sekunder adalah …
a. Pada pasar perdana harga tidak berubah, sedangkan pada pasar sekunder
harga ditentukan oleh mekanisme pasar
b. transaksi perdagangan di pasar sekunder tidak dikenakan biaya komisi,
sedangkan pasar perdana terdapat biaya komisi
c. pada pasar perdana hanya terjadi pembelian saham sedangkan di pasar
sekunder dapat terjadi jual beli saham
d. Dari sudut pandang jangka waktu, pasar perdana memiliki batas waktu,
sedangkan pasar sekunder tidak
e. Di pasar sekunder semua transaksi harus melalui pialang sedangkan pada
pasar perdana tidak demikian
32. Berikut adalah keuntungan seseorang yang memiliki saham, kecuali …
a. mendapat pembagian keuntungan
b. memiliki sebagian kecil perusahaan
c. gaji meningkat
d. memperoleh capital gain
e. menerima deviden
33. Sejak tahun 1995, BEJ telah menggunakan sistem perdagangan otomatis yang
di kenal dengan istilah…,
a. remote trading
b. scripless trading
c. Jakarta automated trading system (JATS)
d. Automatic trading
125
e. Halting system
34. Berikut ini langkah-langkah yang tepat dalam mekanisme perdagangan saham
adalah ...
1. Pemesanan saham
2. Transaksi berhasil
3. Menjadi nasabah di perusahaan sekuritas
4. Penyelesaian transaksi
5. Forced sell
a. 1, 3, 4, 5, 2 d. 3, 1, 4, 2, 5
b. 1, 5, 2, 3, 4 e. 3, 1, 5, 4, 2
c. 3, 1, 2, 5, 4
35. Berikut ini adalah mekanisme perdagangan di Pasar Modal:
1. Calon penanam modal akan membuka opening account di perusahaan
efek yang dipercaya untuk mengelola dana.
2. Perusahaan efek aktif mencatatnya dalam file customer perusahaan dan
menyimpannya sebagai data perusahaan.
3. Saat pemilik modal ingin melakukan transaksi, ia harus menghubungi
brokernya dan memberitahukan saham yang diinginkan beserta jumlah
dan harga yang ingin dibeli atau dijual.
4. Broker akan bertindak sebagai sales person, dan akan meneruskan
perintah tersebut pada dealer di perusahaan investasi.
Urutan mekanisme perdagangan di pasar modal yang tepat adalah …
a. 1, 2, 3, dan 4 d. 1, 3, 4, dan 2
b. 2,1, 3, dan 4 e. 3, 2, 4, dan 1
c. 4, 3, 2, dan 1
126
Lampiran 9
KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA
1. A 11. B 21. E 31. B
2. D 12. A 22. D 32. C
3. A 13. D 23. A 33. E
4. B 14. B 24. E 34. C
5. B 15. D 25. B 35. A
6. A 16. C 26. D
7. C 17. B 27. C
8. C 18. B 28. E
9. D 19. A 29. C
10. E 20. A 30. D
127
Lampiran 10
ANALISIS VALIDITAS DAN RELIABILITAS SOAL UJI COBA
1. Validitas Soal Uji Coba
Dalam menghitung Item soal uji coba yang tidak valid, dilakukan dengan
menggunakan program SPSS. Validitas masing-masing item dihitung dengan cara
membandingkan hasil pearson correlation pada perhitungan SPSS, dengan r table.
Untuk jumlah responden Uji coba sebanyak 28 responden, dengan signifikansi
0,05 maka R tabelnya diperoleh 0,374. Item soal uji coba dikatakan valid apabila
R hitung ≥ dari R table, dalam penelitian ini R hitung ≥ 0,374
Correlations
Skor Total Keterangan
1 Person correlation .492”
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) .008 N 28
2 Person correlation .596”
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) .001 N 28
3 Person correlation .509”
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) .006 N 28
128
4 Person correlation .521”
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) .004 N 28
5 Person correlation .550”
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) .002 N 28
6 Person correlation .405’
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) .033 N 28
7 Person correlation -.288
Tidak Valid
Dipakai Sig. (2-tailed) .137 N 28
8 Person correlation .583”
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) .001 N 28
9 Person correlation .561”
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) .002 N 28
10 Person correlation .449’
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) .016 N 28
11 Person correlation -.276
Tidak Valid
Dibuang Sig. (2-tailed) .156 N 28
12 Person correlation .613”
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) .001 N 28
13 Person correlation .494”
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) .008 N 28
14 Person correlation -.451’
Tidak Valid
Dipakai Sig. (2-tailed) .016 N 28
129
15 Person correlation .674”
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) .000 N 28
16 Person correlation .561”
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) .002 N 28
17 Person correlation .590”
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) .001 N 28
18 Person correlation .575”
Valid Dibuang Sig. (2-tailed) .001 N 28
19 Person correlation -.247
Tidak Valid
Dibuang Sig. (2-tailed) .206 N 28
20 Person correlation .801”
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) .000 N 28
21 Person correlation .430”
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) .022 N 28
22 Person correlation .494”
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) .008 N 28
23 Person correlation .520”
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) .005 N 28
24 Person correlation .483”
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) .009 N 28
25 Person correlation .399’
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) .035 N 28
130
26 Person correlation .578”
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) .001 N 28
27 Person correlation .500”
Valid dipakai Sig. (2-tailed) .007 N 28
28 Person correlation .425’
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) .024 N 28
29 Person correlation .742”
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) .000 N 28
30 Person correlation .510”
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) .006 N 28
31 Person correlation .750”
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) .000 N 28
32 Person correlation .550”
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) .002 N 28
33 Person correlation .499”
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) .007 N 28
34 Person correlation .422’
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) .025 N 28
35 Person correlation .119
Tidak Valid
Dibuang Sig. (2-tailed) .548 N 28
Sumber: Data yang diolaah tahun 2015
Keterangan:
Soal yang tidak valid sebanyak 5 soal yaitu nomor 7, 11, 14, 19, dan 35.
131
2. Reliabilitas Soal Uji Coba
Reliabilitas data diperoleh dengan membandingkan data analisis reliabel
menggunakan SPSS 16 menunjukan Cronbach alpha > dari 0,60.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized Items N of Items
.861 .873 35
Lampiran 11
ANALISIS DAYA PEMBEDA DAN TINGKAT KESUKARAN
SOAL UJI COBA
No Kode
Responden
Butir Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 UC_7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
2 UC_3 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1
3 UC_20 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1
4 UC_22 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
5 UC_12 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1
6 UC_5 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
7 UC_28 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1
8 UC_12 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1
9 UC_19 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0
10 UC_10 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1
11 UC_13 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1
12 UC_21 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
13 UC_6 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
14 UC_9 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0
15 UC_17 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1
16 UC_18 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1
17 UC_14 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1
18 UC_4 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0
19 UC_26 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1
20 UC_25 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1
21 UC_1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1
22 UC_27 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1
23 UC_24 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1
24 UC_8 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1
25 UC_23 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0
26 UC_16 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0
27 UC_15 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0
28 UC_11 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0
Jumlah 25 24 19 19 22 9 7 25 21 18 15 21
Day
a
Pem
bed
a
JBA 14 14 13 12 13 8 4 14 13 12 7 12
JBB 11 10 6 7 9 1 3 11 8 6 8 9
132
JSA 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14
JSB 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14
DP 0,2142
85714 0,285714 0,5 0,357143 0,285714 0,5 0,071429 0,214286 0,357143 0,428571 -0,07143 0,214286
Kriteria Cukup Cukup Baik Cukup Cukup Baik Jelek Cukup Cukup Baik Jelek Cukup
Tin
gk
at K
esu
kar
an JBA + JBB 25 24 19 19 22 9 7 25 21 18 15 21
JSA+JSB 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
IK 0,8928
57143 0,857143 0,678571 0,678571 0,785714 0,321429 0,25 0,892857 0,75 0,642857 0,535714 0,75
Kriteria Mudah Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang Sukar Mudah Mudah Sedang Sedang Mudah
Kriteria soal Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai
Butir Soal 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1
1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1
0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1
0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1
0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0
0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0
0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0
0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0
1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0
1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0
0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0
0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1
0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1
0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0
0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0
0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1
0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0
0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1
0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1
0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0
0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
8 8 25 21 18 20 23 25 17 8 18 21 15
6 2 14 13 12 13 10 14 10 8 12 12 10
2 6 11 8 6 7 13 11 7 0 6 9 5
14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14
14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14
0,285714 -0,29 0,214286 0,357143 0,428571 0,428571 -0,21429 0,214286 0,214286 0,571429 0,428571 0,214286 0,357143
133
Cukup Jelek Cukup Cukup Baik Baik Jelek Cukup Cukup Baik Baik Cukup Cukup
8 8 25 21 18 20 23 25 17 8 18 21 15
28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
0,285714 0,286 0,892857 0,75 0,642857 0,714286 0,821429 0,892857 0,607143 0,285714 0,642857 0,75 0,535714
Sukar Sukar Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah Sedang Sukar Sedang Mudah Sedang
Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai
Butir Soal Y
26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 31
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29
1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 29
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 29
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 29
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 28
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 28
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 27
1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 27
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 27
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 27
0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 26
1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 26
1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 25
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 25
1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 24
1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 23
0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 23
1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 22
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 22
1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 21
1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 21
1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 20
0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 17
0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 14
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9
1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 9
0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 7
22 24 19 21 17 23 22 17 15 13 645
13 14 12 13 11 13 13 10 10 7
9 10 7 8 6 10 9 7 5 6
14 14 14 14 14 14 14 14 14 14
14 14 14 14 14 14 14 14 14 14
134
Lampiran 12
PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA
DAN TINGKAT KESUKARAN SOAL UJI COBA
1. Perhitungan Daya Pembeda Soal Uji Coba
Rumus
Keterangan :
DP = Daya Pembeda
= Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas
= Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah
= Banyaknya siswa pada kelompok atas
= Banyaknya siswa pada kelompok bawah
Kriteria
Interval DP Kriteria
0,00 < DP ≤ 0,20 Jelek
0,20 < DP ≤ 0,40 Cukup
0,40 < DP ≤ 0,70 Baik
0,285714 0,285714 0,357143 0,357143 0,357143 0,214286 0,285714 0,214286 0,357143 0,071429
Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek
22 24 19 21 17 23 22 17 15 13
28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
0,785714 0,857143 0,678571 0,75 0,607143 0,821429 0,785714 0,607143 0,535714 0,464286
Mudah Mudah Sedang Mudah Sedang Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang
Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang
DP = -
135
0,70 < DP ≤ 1,00 Sangat Baik
Perhitungan
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk
butir soal yang laindihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada
tabel analisis butir soal.
Kelompok Atas Kelompok Bawah
No Kode Skor No Kode Skor
1 UC_07 1 1 UC_17 1
2 UC_03 1 2 UC_18 1
3 UC_20 1 3 UC_14 1
4 UC_22 1 4 UC_04 1
5 UC_12 1 5 UC_26 1
6 UC_05 1 6 UC_25 1
7 UC_28 1 7 UC_01 1
8 UC_12 1 8 UC_27 0
9 UC_19 1 9 UC_24 1
10 UC_10 1 10 UC_08 1
11 UC_13 1 11 UC_23 0
12 UC_21 1 12 UC_16 1
13 UC_06 1 13 UC_15 1
14 UC_07 1 14 UC_11 0
Jumlah 14 Jumlah 11
DP = -
= 0,21
Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai daya pembeda cukup
2. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba
Rumus
Keterangan:
IK =
136
IK = Indeks kesukaran
= Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas
= Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah
= Banyaknya siswa pada kelompok atas
= Banyaknya siswa pada kelompok bawah
Kriteria
Interval IK Kriteria
0,00 < IK ≤ 0,30 Sukar
0,00 < IK ≤ 0,70 Sedang
0,00 < IK ≤ 1,00 Mudah
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk
butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada
tabel analisis butir soal.
Kelompok Atas Kelompok Bawah
No Kode Skor No Kode Skor
1 UC_07 1 1 UC_17 1
2 UC_03 1 2 UC_18 1
3 UC_20 1 3 UC_14 1
4 UC_22 1 4 UC_04 1
5 UC_12 1 5 UC_26 1
6 UC_05 1 6 UC_25 1
7 UC_28 1 7 UC_01 1
8 UC_12 1 8 UC_27 0
9 UC_19 1 9 UC_24 1
10 UC_10 1 10 UC_08 1
11 UC_13 1 11 UC_23 0
12 UC_21 1 12 UC_16 1
13 UC_06 1 13 UC_15 1
14 UC_07 1 14 UC_11 0
Jumlah 14 Jumlah 11
137
IK =
= 0,89
Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai tingkat kesukaran yang mudah
Lampiran 13
KISI-KISI SOAL PRE-TEST
Nama Sekolah : SMA N 11 Semarang Jumlah Soal : 30
Tahun Ajaran : 2014/2015 Jenis Soal : Pilihan Ganda
Materi pokok: Pasar Modal Waktu : 45 menit
No Indikator Aspek Kognitif Jumlah
Soal Ingatan Pemahaman Aplikasi Analisis
1 Menjelaskan pengertian
pasar modal 2, 3, 4, 1, 5 5
2 Menjelaskan peran pasar
modal 7, 8, 9 3
3 Menjelaskan lembaga
penunjang pasar modal
15, 16,
17, 18 14 5
4 Menyebutkan instrumen
/produk pasar modal
6, 10,
12, 11,
13,21,
22, 23,
26
19, 20 11
138
5 Menjelaskan perbedaan
pasar perdana dan pasar
sekunder
25 24 2
6 Menjelaskan mekanisme
perdagangan di bursa efek 29 27, 28 3
7 Menyebutkan langkah-
langkah perdagangan
saham
30
1
Penentuan skor untuk instrumen soal uji coba materi pasar modal adalah sebagai
berikut:
Jawaban Skor
Benar 1
Salah 0
Lampiran 14
SOAL PRE-TEST
Mata Pelajaran : Ekonomi
Materi pokok : Pasar Modal
Kelas/Semester : XI/2
Waktu : 45 menit
Petunjuk Umum :
3. Tulislah nama, kelas, dan nomor presensi anda pada lembar jawaban yang
telah disediakan
4. Bacalah dengan teliti soal-soal yang ada sebelum anda mengerjakan
5. Periksa kembali pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada guru
Petunjuk Khusus:
Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat dengan cara memberi
tanda (x) pada huruf a, b, c, d, atau e pada lembar jawaban yang tersedia.
139
Pilihlah jawaban yang paling tepat dari pertanyaan berikut ini !
1. Pasar modal merupakan pertemuan antara permintaan dan penawaran kredit
…
a. jangka pendek d.
jangka sedang
b. jangka menengah e.
jangka tidak pasti
c. jangka panjang
2. Bursa efek pertama di Indonesia dibentuk oleh pemerintah Hindia Belanda
pada tahun 1912 tepatnya di ...
a. Surabaya d. Batavia
b. Semarang e. Yogyakarta
c. Medan
3. Di Bursa Efek diberlakukan system perdagangan otomatis yang
dikenal dengan nama:
a. The Jakarta Automated Trading System
b. capital market
c. Automated Teller Machine
d. capital gain
e. Invesment Company
4. Undang-undang yang mengatur pasar modal Indonesia adalah …
a. UU No. 1 Tahun 1995
b. UU No. 8 Tahun 1995
c. UU No. 18 Tahun 1995
d. UU No. 8 Tahun 2000
e. UU No, 1 Tahun 2000
5. Di bawah ini merupakan perbedaan investasi dan menabung.
1. Digunakan untuk tujuan jangka menengah dan panjang
2. Digunakan untuk tujuan jangka pendek atau berjaga-jaga
140
3. Tujuannya untuk melipatgandakan kekayaan melalui perolehan regular
income dan capital gain
4. Tujuannya yang hendak dicapai umumnya bersifat konsumtif
5. Dana awal dalam jumlah yang relatif kecil
6. Dana awal dalam jumlah yang relatif besar
Yang merupakan karakteristik dari investasi adalah ...
a. 1, 3, dan 5 d. 2, 4, dan 5
b. 1, 3, dan 6 e. 2, 4, dan 6
c. 2, 3, dan 6
6. Kerugian yang diperoleh investor yang menyatakan selisih dari
harga jual dan harga beli disebut ...
a. Capital loss d. yield
b. Capital gain e. fee
c. laba
7. Salah satu fungsi pasar modal adalah ...
a. sebagai pasar d. alternatif konsumsi
b. sebagai perantara e. alternatif alat keuangan
c. alternatif investasi
8. Dari beberapa fungsi pasar modal di bawah ini, yang secara
langsung menguntungkan pemerintah adalah …
a. sarana untuk mendapatkan tambahan modal
b. sarana pemerataan pendapatan
c. memperbesar produksi nasional
d. meningkatkan pemasukan pajak
e. meminimalkan jumlah pengangguran
9. Berikut ini yang bukan merupakan manfaat pasar modal bagi
emiten adalah ...
1. Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar
2. Dana dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai
3. Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi
4. Memperoleh deviden
141
5. Memperoleh bunga yang mengambang
a. 1, 2, dan 3 d. 2, 3, dan 5
b. 1, 3, dan 4 e. 3, 4, dan 5
c. 2, 3, dan 4
10. Tanda penyertaan modal seseorang atau pihak yang (badan usaha)
dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas disebut ...
a. Saham d. Right
b. Obligasi e. Reksa Dana
c. Warrant
11. Sekuritas yang melekat pada penerbitan saham ataupun obligasi
dan memberikan hak kepada pemiliknya untuk membeli saham perusahaan
dengan harga dan pada jangka waktu tertentu disebut …
a. Saham d. Warrant
b. Obligasi e. Reksa dana
c. Right
12. Pemegang saham yang memperoleh hak paling dulu dalam
pembagian deviden adalah pemegang saham ...
a. Blue chips
b. Groth stock
c. Emerging stock
d. Preferen
e. Common stock
13. Obligasi dengan nilai nominal Rp 50.000.000 dijual pada harga
98%, maka nilai obligasi tersebut adalah ...
a. Rp 50.000.000 d. Rp 99.000.000
b. Rp 51.000.000 e. Rp 101.000.000
c. Rp 49.000.000
14. Berikut kerugian pemegang saham dan obligasi
1. Tidak memperoleh deviden
2. Tidak memperoleh kupon
3. Risiko likuidasi
142
4. Risiko tingkat suku bunga
5. Mendapat capital loss
Kerugian pemegang obligasi ditunjukkan pada nomor ...
a. 1), 2), dan 3) d. 2), 3), dan 4)
b. 1), 3), dan 4) e. 1), 4), dan 5)
c. 2), 4), dan 5)
15. Pihak yang menyelenggarakan sistem dan atau sarana untuk
mempertemukan penawaran jual beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan
memperdagangkan efek antara mereka disebut ...
a. Perusahaan efek d. Biro
administrasi efek
b. Bursa efek e. Perantara
pedagang efek
c. Lembaga kliring dan penjaminan
16. Lembaga penunjang pada pasar modal yang melaksanakan
kegiatan pasar modal yang berfungsi sebagai pihak yang dipercaya untuk
mewakili kepentingan seluruh pedagang obligasi atau sekuritas kredit adalah
…
a. Wali amanat d. akuntan publik
b. Penanggung e. reksa dana
c. Biro administrasi efek
17. Dibawah ini yang bukan profesi penunjang pasar modal adalah ...
a. Akuntan d. konsultan hukum
b. Notaris e. penjamin emisi efek
c. Penilai
18. Bentuk perusahaan yang diperbolehkan untuk menerbitkan saham
adalah …
a. perusahaan perorangan d. perseroan terbatas
b. firma e. perusahaan daerah
c. CV
143
19. Berikut beberapa kebaikan pasar modal
1. Memperoleh tambahan dana untuk meningkatka produksi
2. Memperkuat struktur permodalan perusahaan
3. Memperoleh tambahan penghasilan/bagian laba atau bunga
4. Memanfaatkan uang nganggur/idle money
5. Promosi dengan biaya ringan
Kebaikan pasar modal bagi perusahaan/emiten ditunjukan pada nomor ...
d. 1), 2), dan 3) d. 2), 4), dan 5)
e. 1), 2), dan 4) e. 3), 4), dan 5)
f. 1), 2), dan 5)
20. Peranan Bank dalam perdagangan efek adalah sebagai ...
a. Perantara perdagangan efek
b. Penjual efek secara langsung di bursa
c. Penjamin emisi
d. Pembeli efek
e. Penyandang dana
21. Nilai bunga yang diterima pemegang obligasi secara berkala
disebut ...
a. Nilai nominal d. Deviden
b. Kupon e. Laba
c. Kuitansi
22. Istilah yang menunjukan satuan perdagangan saham adalah
a. Fraksi harga d. lot
b. Unit penyertaan e. nominal
c. Unit
23. Satu lot saham berjumlah …
a. 100 d. 1000
b. 200 e. 5000
c. 500
24. Di bawah ini faktor yang mempengaruhi keberhasilan pasar modal
adalah ...
1. Supply sekuritas apakah cukup banyak perusahaan yang butuh dana
144
2. Ketergantungan emiten terhadap bank cukup besar
3. Masalah hukum dan peraturan
4. Keberadaan lembaga yang mengatur dan mengawasi
5. Jumlah dana yang dihimpun berjumlah besar
d. 1, 2, dan 3 d. 2, 3, dan 4
e. 1, 3, dan 4 e. 3, 4, dan 5
f. 1, 3, dan 5
25. Bapak Azhari pada tanggal 25 Agustus 2006, membeli saham PT
Sepatu Bata tbk sebanyak 5 lot dengan harga per saham Rp. 12.500,00. Tiga
bulan kemudian ternyata harga saham mengalami peningkatan. Pada saat
harganya mencapai Rp. 13.200,00/lembar, Bapak Azhari menjual seluruh
saham Sepatu Bata tersebut. Keuntungan yang diperoleh atas penjualan
sahamnya adalah …
a. Rp 3.500,00 d. Rp 3.500.000,00
b. Rp 1.750,00 e. Rp 2.000.000,00
c. Rp 1.750.000,00
26. Pasar di mana pertama kali suatu perusahaan menawarkan
sahamnya kepada publik disebut …
a. pasar pertama d. pasar perdana
b. pasar sekunder e. pasar negosiasi
c. pasar tunai
27. Berikut yang tidak termasuk perbedaan antara pasar perdana dan
pasar sekunder adalah …
a. Pada pasar perdana harga tidak berubah, sedangkan pada pasar sekunder
harga ditentukan oleh mekanisme pasar
b. transaksi perdagangan di pasar sekunder tidak dikenakan biaya komisi,
sedangkan pasar perdana terdapat biaya komisi
c. pada pasar perdana hanya terjadi pembelian saham sedangkan di pasar
sekunder dapat terjadi jual beli saham
d. Dari sudut pandang jangka waktu, pasar perdana memiliki batas waktu,
sedangkan pasar sekunder tidak
145
e. Di pasar sekunder semua transaksi harus melalui pialang sedangkan pada
pasar perdana tidak demikian
28. Berikut adalah keuntungan seseorang yang memiliki saham,
kecuali …
a. mendapat pembagian keuntungan
b. memiliki sebagian kecil perusahaan
c. gaji meningkat
d. memperoleh capital gain
e. menerima deviden
29. Sejak tahun 1995, BEJ telah menggunakan sistem perdagangan
otomatis yang di kenal dengan istilah…,
a. remote trading
b. scripless trading
c. Jakarta automated trading system (JATS)
d. Automatic trading
e. Halting system
30. Berikut ini langkah-langkah yang tepat dalam mekanisme
perdagangan saham adalah ...
1. Pemesanan saham
2. Transaksi berhasil
3. Menjadi nasabah di perusahaan sekuritas
4. Penyelesaian transaksi
5. Forced sell
a. 1, 3, 4, 5, 2 d. 3, 1, 4, 2, 5
b. 1, 5, 2, 3, 4 e. 3, 1, 5, 4, 2
c. 3, 1, 2, 5, 4
Lampiran 15
KUNCI JAWABAN SOAL PRE-TEST
1. A 16. A
146
2. D 17. E
3. A 18. D
4. B 19. A
5. B 20. E
6. A 21. B
7. C 22. D
8. D 23. C
9. E 24. E
10. A 25. C
11. D 26. D
12. D 27. B
13. C 28. C
14. B 29. E
15. B 30. C
Lampiran 16
DAFTAR NILAI PRE-TEST KELAS EKSPERIMEN
147
Lampiran 17
DATA NILAI PRE-TEST KELAS KONTROL
No Nama Nilai
1 Alfin Khorunnisa 43
2 Andria Mifta 62
3 Azizah Nuraini 34
4 Bagas Wahyu Jati 57
5 Bertha Murwindha 57
6 Choirul Iqbal 37
7 Daramita Bhayu 46
8 Delila Nisnoni 43
9 Deni Santoso 51
10 Desi Wahyu 71
11 Dinar Anandia 42
12 E. Liza Catharinasa 43
13 Ervinca Maharani 48
14 Eva Meilinda 37
15 Gifrina Indriani 37
16 Habel Kevin Siegers 45
17 Iqbal Tri Handoyo 57
18 Jihan Syifa 37
19 Jodi Noor 60
20 Luthfi Umaraya 62
21 Maya Adelia 60
22 Melati Sari 60
23 Mohammad Fadli 37
24 Muhammad Shabur 54
25 Nur Rokhim 43
26 Nurul Hidayati 60
27 Raden Otniel 60
28 Rifkiyanto Arsyad 46
29 Rizki Abda'u 60
30 Oktavira Rachman 66
31 Safira Saraswati 68
32 Thomas Kristianda 34
33 Wisnu Artha 46
34 Yehezkiel Oktavianus 60
35 Yogi Adya 57
36 Yosep Budi 51
148
No Nama Nilai
1 Achian Fadholi 57
2 Adyana Paramitha Hanie 66
3 Alfian Hendriyanto 37
4 Alifia Ade Rahmatika 54
5 Amadea Prajna P. 51
6 Andre Haryanto 54
7 Anggita Ratih R. 71
8 Anggraini Puspita Sari 46
9 Catharinasa Rizki Wardhani 49
10 Ayu Sarah Sulistyawati 71
11 Bagas Kurnia Adi 49
12 Dhita Yulianda 49
13 Erina Dwi Hardiani 69
14 Eveline Paramitha P. 46
15 Farhan Putra Harsony 37
16 Fatihatul Qirona 51
17 Firnanda Agum F. 57
18 Gabriella Arinta Putri 60
19 Galuh Gunita Pangastuti 63
20 Hilman Priantomo R. 40
21 Ikke Kemala 71
22 Iqbal Yoga Pradana 40
23 M. Arung Palaga 51
24 M. Daffa Fauzi 37
25 Ninda Aulia Nabila 51
26 Nanda Yunielvira W. 60
27 Narakarti Nugraha 37
28 Raafi Wahyu Pratama 54
29 Redza Yassar P. 37
30 Ricky Irwansyah 49
31 Shinta Marentya A. 51
32 Sri Nugraheni K. 51
33 Yohanes Oki Kresna B. 54
34 Yulinda Ayu Ardiyani 66
35 Zahra Himatu Ulya 71
Lampiran 18
Analisis Data Tahap Awal
149
1. Uji Normalitas Data Pre-test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Eksperimen Kontrol
N 36 35
Normal Parametersa Mean 50.86 53.06
Std. Deviation 10.543 10.748
Most Extreme Differences Absolute .164 .122
Positive .122 .122
Negative -.164 -.096
Kolmogorov-Smirnov Z .986 .723
Asymp. Sig. (2-tailed) .286 .673
a. Test distribution is Normal.
Sumber : Data penelitian yang diolah tahun 2015
2. Uji Homogenitas Data Pre-test
Test of Homogeneity of Variances
PreTest
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.305 1 69 .583
Sumber : Data penelitian yang diolah tahun 2015
3. Uji Kesamaan dua Rata-Rata Data Pre-Test
Independent Samples Test
150
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T df
Sig.
(2-tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pre
Test
Equal
variances
assumed
.305 .583 -.869 69 .388 -2.196 2.527 -7.237 2.845
Equal
variances
not
assumed
-.869 68.842 .388 -2.196 2.528 -7.238 2.846
Sumber : Data penelitian yang diolah tahun 2015
Lampiran 19
KISI-KISI SOAL POST-TEST
151
Nama Sekolah : SMA N 11 Semarang Jumlah Soal : 30
Tahun Ajaran : 2014/2015 Jenis Soal : Pilihan Ganda
Materi pokok: Pasar Modal Waktu : 45 menit
No Indikator Aspek Kognitif Jumlah
Soal Ingatan Pemahaman Aplikasi Analisis
1 Menjelaskan pengertian
pasar modal 1, 2, 5 3, 4 5
2 Menjelaskan peran pasar
modal 7, 8, 9 3
3 Menjelaskan lembaga
penunjang pasar modal
14, 15,
17, 18 16 5
4 Menyebutkan instrumen
/produk pasar modal
6, 10,
11, 12,
13, 20,
21, 22,
26
19, 23 11
5 Menjelaskan perbedaan
pasar perdana dan pasar
sekunder
24 25 2
6 Menjelaskan mekanisme
perdagangan di bursa efek 27 21, 28 3
7 Menyebutkan langkah-
langkah perdagangan
saham
30
1
Penentuan skor untuk instrumen soal uji coba materi pasar modal adalah sebagai
berikut:
Jawaban Skor
Benar 1
Salah 0
Lampiran 20
SOAL POST-TEST
152
Mata Pelajaran : Ekonomi
Materi pokok : Pasar Modal
Kelas/Semester : XI/2
Waktu : 45 menit
Petunjuk Umum :
1. Tulislah nama, kelas, dan nomor presensi anda pada lembar jawaban yang
telah disediakan
2. Bacalah dengan teliti soal-soal yang ada sebelum anda mengerjakan
3. Periksa kembali pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada guru
Petunjuk Khusus:
Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat dengan cara memberi
tanda (x) pada huruf a, b, c, d, atau e pada lembar jawaban yang tersedia.
Pilihlah jawaban yang paling tepat dari pertanyaan berikut ini !
1. Undang-undang yang mengatur pasar modal Indonesia adalah …
a. UU No. 1 Tahun 1995
b. UU No. 8 Tahun 1995
c. UU No. 18 Tahun 1995
d. UU No. 8 Tahun 2000
e. UU No, 1 Tahun 2000
2. Bursa efek pertama di Indonesia dibentuk oleh pemerintah Hindia Belanda
pada tahun 1912 tepatnya di ...
a. Surabaya d. Batavia
b. Semarang e. Yogyakarta
c. Medan
3. Di bawah ini merupakan perbedaan investasi dan menabung.
1. Digunakan untuk tujuan jangka menengah dan panjang
2. Digunakan untuk tujuan jangka pendek atau berjaga-jaga
3. Tujuannya untuk melipatgandakan kekayaan melalui perolehan regular
income dan capital gain
153
4. Tujuannya yang hendak dicapai umumnya bersifat konsumtif
5. Dana awal dalam jumlah yang relatif kecil
6. Dana awal dalam jumlah yang relatif besar
Yang merupakan karakteristik dari investasi adalah ...
a. 1, 3, dan 5 d. 2, 4, dan 5
b. 1, 3, dan 6 e. 2, 4, dan 6
c. 2, 3, dan 6
4. Pasar uang merupakan pertemuan antara permintaan dan penawaran kredit
…
a. jangka pendek d.
jangka sedang
b. jangka menengah e.
jangka tidak pasti
c. jangka panjang
5. Di Bursa Efek diberlakukan system perdagangan otomatis yang dikenal
dengan nama:
a. The Jakarta Automated Trading System
b. capital market
c. Automated Teller Machine
d. capital gain
e. Invesment Company
6. Kerugian yang diperoleh investor yang menyatakan selisih dari harga jual dan
harga beli disebut ...
a. Capital loss d. yield
b. Capital gain e. fee
c. Laba
7. Dari beberapa fungsi pasar modal di bawah ini, yang secara langsung
menguntungkan pemerintah adalah …
a. sarana untuk mendapatkan tambahan modal
b. sarana pemerataan pendapatan
c. memperbesar produksi nasional
154
d. meningkatkan pemasukan pajak
e. meminimalkan jumlah pengangguran
8. Berikut ini yang bukan merupakan manfaat pasar modal bagi emiten adalah ...
1. Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar
2. Dana dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai
3. Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi
4. Memperoleh deviden
5. Memperoleh bunga (kupon)
a. 1, 2, dan 3 d. 2, 3, dan 5
b. 1, 3, dan 4 e. 3, 4, dan 5
c. 2, 3, dan 4
9. Salah satu fungsi pasar modal adalah ...
a. sebagai pasar d. alternatif
konsumsi
b. sebagai perantara e. alternatif alat
keuangan
c. alternatif investasi
10. Obligasi dengan nilai nominal Rp 50.000.000 dijual pada harga 98%, maka
nilai obligasi tersebut adalah ...
a. Rp 50.000.000 d. Rp 99.000.000
b. Rp 51.000.000 e. Rp 101.000.000
c. Rp 49.000.000
11. Pemegang saham yang memperoleh hak paling dulu dalam pembagian
deviden adalah pemegang saham ...
a. Blue chips d. preferen
b. Groth stock e. common stock
c. Emerging stock
12. Sekuritas yang melekat pada penerbitan saham ataupun obligasi dan
memberikan hak kepada pemiliknya untuk membeli saham perusahaan
dengan harga dan pada jangka waktu tertentu disebut …
a. Saham d. Warrant
b. Obligasi e. Reksa dana
155
c. Right
13. Tanda penyertaan modal seseorang atau pihak yang (badan usaha) dalam
suatu perusahaan atau perseroan terbatas disebut ...
a. Saham d. Right
b. Obligasi e. Reksa Dana
c. Warrant
14. Lembaga penunjang pada pasar modal yang melaksanakan kegiatan pasar
modal yang berfungsi sebagai pihak yang dipercaya untuk mewakili
kepentingan seluruh pedagang obligasi atau sekuritas kredit adalah …
a. Wali amanat d. akuntan publik
b. Penanggung e. reksa dana
c. Biro administrasi efek
15. Bentuk perusahaan yang diperbolehkan untuk menerbitkan saham adalah …
a. perusahaan perorangan d. perseroan terbatas
b. firma e. perusahaan daerah
c. CV
16. Berikut kerugian pemegang saham dan obligasi
1. Tidak memperoleh deviden
2. Tidak memperoleh kupon
3. Risiko likuidasi
4. Risiko tingkat suku bunga
5. Mendapat capital loss
Kerugian pemegang obligasi ditunjukkan pada nomor ...
a. 1), 2), dan 3) d. 2), 3), dan 4)
b. 1), 3), dan 4) e. 1), 4), dan 5)
c. 2), 4), dan 5)
17. Pihak yang menyelenggarakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan
penawaran jual beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan
efek antara mereka disebut ...
a. Perusahaan efek d. Biro
administrasi efek
156
b. Bursa efek e. Perantara
pedagang efek
c. Lembaga kliring dan penjaminan
18. Dibawah ini yang bukan profesi penunjang pasar modal adalah ...
a. Akuntan d. konsultan hukum
b. Notaris e. penjamin emisi efek
c. Penilai
19. Peranan Bank dalam perdagangan efek adalah sebagai ...
a. Perantara perdagangan efek
b. Penjual efek secara langsung di bursa
c. Penjamin emisi
d. Pembeli efek
e. Penyandang dana
20. Nilai bunga yang diterima pemegang obligasi secara berkala disebut ...
a. Nilai nominal d. Deviden
b. Kupon e. Laba
c. Kuitansi
21. Istilah yang menunjukan satuan perdagangan saham adalah
a. Fraksi harga d. lot
b. Unit penyertaan e. nominal
c. Unit
22. Satu lot saham berjumlah …
a. 100 d. 1000
b. 200 e. 5000
c. 500
23. Berikut beberapa kebaikan pasar modal
1. Memperoleh tambahan dana untuk meningkatka produksi
2. Memperkuat struktur permodalan perusahaan
3. Memperoleh tambahan penghasilan/bagian laba atau bunga
4. Memanfaatkan uang nganggur/idle money
5. Promosi dengan biaya ringan
157
Kebaikan pasar modal bagi perusahaan/emiten ditunjukan pada nomor ...
a. 1), 2), dan 3) d. 2), 4), dan 5)
b. 1), 2), dan 4) e. 3), 4), dan 5)
c. 1), 2), dan 5)
24. Bapak Azhari pada tanggal 25 Agustus 2006, membeli saham PT Sepatu Bata
tbk sebanyak 5 lot dengan harga per saham Rp. 12.500,00. Tiga bulan
kemudian ternyata harga saham mengalami peningkatan. Pada saat harganya
mencapai Rp. 13.200,00/lembar, Bapak Azhari menjual seluruh saham Sepatu
Bata tersebut. Keuntungan yang diperoleh atas penjualan sahamnya adalah …
a. Rp 3.500,00 d. Rp 3.500.000,00
b. Rp 1.750,00 e. Rp 2.000.000,00
c. Rp 1.750.000,00
25. Di bawah ini faktor yang mempengaruhi keberhasilan pasar modal adalah ...
1. Supply sekuritas apakah cukup banyak perusahaan yang butuh dana
2. Ketergantungan emiten terhadap bank cukup besar
3. Masalah hukum dan peraturan
4. Keberadaan lembaga yang mengatur dan mengawasi
5. Jumlah dana yang dihimpun berjumlah besar
a. 1, 2, dan 3 d. 2, 3, dan 4
b. 1, 3, dan 4 e. 3, 4, dan 5
c. 1, 3, dan 5
26. Pasar di mana pertama kali suatu perusahaan menawarkan sahamnya kepada
publik disebut …
a. pasar pertama d. pasar perdana
b. pasar sekunder e. pasar negosiasi
c. pasar tunai
27. Sejak tahun 1995, BEJ telah menggunakan sistem perdagangan otomatis yang
di kenal dengan istilah…,
a. remote trading
b. scripless trading
c. Jakarta automated trading system (JATS)
158
d. Automatic trading
e. Halting system
28. Berikut yang tidak termasuk perbedaan antara pasar perdana dan pasar
sekunder adalah …
a. Pada pasar perdana harga tidak berubah, sedangkan pada pasar sekunder
harga ditentukan oleh mekanisme pasar
b. transaksi perdagangan di pasar sekunder tidak dikenakan biaya komisi,
sedangkan pasar perdana terdapat biaya komisi
c. pada pasar perdana hanya terjadi pembelian saham sedangkan di pasar
sekunder dapat terjadi jual beli saham
d. Dari sudut pandang jangka waktu, pasar perdana memiliki batas waktu,
sedangkan pasar sekunder tidak
e. Di pasar sekunder semua transaksi harus melalui pialang sedangkan pada
pasar perdana tidak demikian
29. Berikut adalah keuntungan seseorang yang memiliki saham, kecuali …
a. mendapat pembagian keuntungan
b. memiliki sebagian kecil perusahaan
c. gaji meningkat
d. memperoleh capital gain
e. menerima deviden
30. Berikut ini langkah-langkah yang tepat dalam mekanisme perdagangan saham
adalah ...
1. Pemesanan saham
2. Transaksi berhasil
3. Menjadi nasabah di perusahaan sekuritas
4. Penyelesaian transaksi
5. Forced sell
a. 1, 3, 4, 5, 2 d. 3, 1, 4, 2, 5
b. 1, 5, 2, 3, 4 e. 3, 1, 5, 4, 2
c. 3, 1, 2, 5, 4
159
Lampiran 21
KUNCI JAWABAN SOAL POST-TEST
1. B 16. B
2. D 17. B
3. B 18. E
4. A 19. E
5. A 20. B
6. A 21. D
7. D 22. C
8. E 23. A
9. C 24. C
10. C 25. E
11. D 26. D
12. D 27. E
13. A 28. B
14. A 29. C
15. D 30. C
160
Lampiran 22
Data Nilai Post-Test Kelas Eksperimen
No Nama Nilai
1 Alfin Khorunnisa 93
2 Andria Mifta 96
3 Azizah Nuraini 73
4 Bagas Wahyu Jati 90
5 Bertha Murwindha 93
6 Choirul Iqbal 86
7 Daramita Bhayu 93
8 Delila Nisnoni 90
9 Deni Santoso 86
10 Desi Wahyu 96
11 Dinar Anandia 90
12 E. Liza Catharinasa 90
13 Ervinca Maharani 76
14 Eva Meilinda 93
15 Gifrina Indriani 86
16 Habel Kevin Siegers 86
17 Iqbal Tri Handoyo 96
18 Jihan Syifa 86
19 Jodi Noor 96
20 Luthfi Umaraya 96
21 Maya Adelia 93
22 Melati Sari 93
23 Mohammad Fadli 86
24 Muhammad Shabur 96
25 Nur Rokhim 76
26 Nurul Hidayati 96
27 Raden Otniel 96
28 Rifkiyanto Arsyad 83
29 Rizki Abda'u 93
30 Oktavira Rachman 96
31 Safira Saraswati 96
32 Thomas Kristianda 70
33 Wisnu Artha 73
34 Yehezkiel Oktavianus 83
35 Yogi Adya 93
161
Lampiran 23
Data Nilai Post-Test Kelas Kontrol
No Nama Nilai
36 Yosep Budi 90
162
1 Achian Fadholi 86
2 Adyana Paramitha Hanie 90
3 Alfian Hendriyanto 73
4 Alifia Ade Rahmatika 86
5 Amadea Prajna P. 83
6 Andre Haryanto 86
7 Anggita Ratih R. 93
8 Anggraini Puspita Sari 86
9 Catharinasa Rizki
Wardhani 80
10 Ayu Sarah Sulistyawati 90
11 Bagas Kurnia Adi 80
12 Dhita Yulianda 83
13 Erina Dwi Hardiani 93
14 Eveline Paramitha P. 70
15 Farhan Putra Harsony 73
16 Fatihatul Qirona 83
17 Firnanda Agum F. 86
18 Gabriella Arinta Putri 80
19 Galuh Gunita Pangastuti 90
20 Hilman Priantomo R. 73
21 Ikke Kemala 80
22 Iqbal Yoga Pradana 70
23 M. Arung Palaga 93
24 M. Daffa Fauzi 80
25 Ninda Aulia Nabila 83
26 Nanda Yunielvira W. 90
27 Narakarti Nugraha 83
28 Raafi Wahyu Pratama 90
29 Redza Yassar P. 76
30 Ricky Irwansyah 83
31 Shinta Marentya A. 80
32 Sri Nugraheni K. 80
33 Yohanes Oki Kresna B. 80
34 Yulinda Ayu Ardiyani 93
35 Zahra Himatu Ulya 93
Lampiran 24
Analisis Data Tahap Akhir
163
1. Uji Normalitas Data Post-test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Eksperimen Kontrol
N 36 35
Normal Parametersa Mean 89.00 83.37
Std. Deviation 7.483 6.739
Most Extreme Differences Absolute .204 .137
Positive .175 .093
Negative -.204 -.137
Kolmogorov-Smirnov Z 1.221 .811
Asymp. Sig. (2-tailed) .101 .527
a. Test distribution is Normal.
Sumber : Data Penelitian yang diolah tahun 2015
2. Uji Homogenitas Data Post-test
Test of Homogeneity of Variances
PostTest
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.304 1 69 .583
Sumber : Data penelitian yang diolah tahun 2015
Lampiran 25
ANGKET UJI COBA PARTISIPASI BELAJAR SISWA
164
ANGKET PARTISIPASI BELAJAR SISWA
(KELAS EKSPERIMEN)
Nama :
Kelas :
No. Presensi :
Petunjuk:
1. Isilah angket ini sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
2. Bacalah indikator dan pahami pertanyaan sebelum mengisi angket
3. Pengisian angket dilakukan dengan memberikan tanda (V) pada kolom
jawaban
4. Soal berjumlah 23 butir
Keterangan:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
KS = Kurang Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
Indikator: Efektifitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe
Teams Game Tournament dengan Media Permainan Monopoli
No Pertanyaan Jawaban
SS S KS TS STS
1. Dengan menggunakan model pembelajaran ini
minat belajar saya menjadi tinggi
2. Dengan menggunakan model pembelajaran ini
saya menjadi lebih memahami materi pelajaran
3. Model pembelajaran ini membuat saya asyik
bergurau
4. Saya lebih percaya diri dalam menyelesaikan
soal-soal ekonomi
5. Dengan menggunakan model pembelajaran ini
membuat suasana belajar menjadi kondusif
6. Pembelajaran yang telah dilaksanakan
membuang banyak waktu
165
7. Dengan model pembelajaran ini nilai mata
pelajaran ekonomi saya menjadi lebih bagus dari
biasanya
8. Saya merasa puas dengan model pembelajaran
yang telah diterapkan
Indikator: Keaktifan Belajar Siswa Ketika Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Game Tournament dengan Media
Permainan Monopoli
No Pertanyaan Jawaban
SS S KS TS STS
9. Pembelajaran ini membuat saya banyak
melamun
10. Saya menjadi berani bertanya saat pelajaran
berlangsung
11. Saya menjadi kurang percaya diri dalam
menyampaikan pendapat karena takut salah
12. Dengan penggunaan model pembelajaran ini
membuat saya siap menerima tugas
13. Penggunaan model pembelajaran ini membuat
saya banyak mengobrol
14. Saya merasa aktif dalam proses pembelajaran
dibandingkan dengan biasanya
15. Saya merasa mengantuk pada saat proses
pembelajaran berlangsung
Indikator: Media Permainan Monopoli
N
o
Pertanyaan Jawaban
SS S KS TS STS
16. Media permainan monopoli dalam pembelajaran
ini sangat menarik
17. Media permainan monopoli sulit untuk
dimainkan
18. Media permainan monopoli cocok untuk
mencapai tujuan pembelajaran
19. Media permainan monopoli terlalu berlebihan
20. Saya merasa senang belajar menggunakan media
permainan monopoli
166
Indikator: Pembelajaran dalam Kelompok
No Pertanyaan Jawaban
SS S KS TS STS
21. Setelah pelaksanaan model pembelajaran ini
saya lebih senang belajar secara individu
22. Setelah pelaksanaan model pembelajaran ini
saya menjadi aktif dalam mengerjakan tugas
kelompok
23. Dengan belajar secara kelompok, saya menjadi
lebih mudah memahami materi pelajaran
Lampiran 26
Hasil Angket Uji Coba Partisipasi Belajar Siswa
167
No Responden
Butir Pertanyaan Y
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 UJ_1 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 92
2 UJ_2 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 83
3 UJ_3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 3 5 4 4 4 95
4 UJ_4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 93
5 UJ_5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 96
6 UJ_6 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 4 4 93
7 UJ_7 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 83
8 UJ_8 4 4 2 5 4 3 4 4 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 90
9 UJ_9 4 4 4 4 3 5 4 4 4 5 4 3 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 96
10 UJ_10 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 91
11 UJ_11 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 3 3 3 4 3 87
12 UJ_12 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 4 4 3 4 3 3 3 89
13 UJ_13 4 4 2 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 3 5 5 95
14 UJ_14 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 3 5 92
15 UJ_15 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 5 5 4 5 3 4 4 5 4 4 4 95
16 UJ_16 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 92
17 UJ_17 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 3 4 4 95
18 UJ_18 4 4 2 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 3 5 5 100
19 UJ_19 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 3 5 5 102
20 UJ_20 4 4 2 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 3 5 5 100
21 UJ_21 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 5 3 4 4 4 4 80
22 UJ_22 4 4 4 3 4 4 4 4 3 5 3 3 4 3 3 4 4 4 5 3 4 3 4 86
23 UJ_23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 92
24 UJ_24 4 2 2 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 82
25 UJ_25 5 4 2 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 102
26 UJ_26 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 3 4 4 95
27 UJ_27 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 5 4 4 3 5 3 4 4 87
28 UJ_28 4 4 2 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 3 5 5 98
29 UJ_29 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 5 4 4 4 4 85
30 UJ_30 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 5 3 5 4 5 3 5 4 4 5 88
31 UJ_31 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 84
32 UJ_32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 3 4 4 4 4 91
33 UJ_33 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 82
34 UJ_34 4 4 2 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 3 5 5 98
35 UJ_35 4 4 2 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 3 5 5 98
36 UJ_36 5 4 2 4 4 3 4 5 4 4 4 5 3 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 99
Lampiran 27
ANALISIS UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
168
ANGKET UJI COBA PARTISIPASI BELAJAR SISWA
1. Uji Validitas Angket Uji Coba
Dalam menghitung item angket yang tidak valid, dilakukan dengan
menggunakan program SPSS. Validitas masing-masing item dihitung dengan cara
membandingkan hasil pearson correlation pada perhitungan SPSS, dengan r table.
Untuk jumlah responden uji coba sebanyak 36 responden, dengan signifikasnsi
0,05 maka R tabelnya diperoleh 0,329. Item kuesioner dikatakan valid apabila R
hitung ≥ dari R table, dalam penelitian ini R hitung ≥ 0,32
Correlations
Skor Total Keterangan
1 Person correlation .450"
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) .006 N 36
2 Person correlation .499"
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) .002 N 36
3 Person correlation -181
Tidak Valid Dibuang Sig. (2-tailed) .291 N 36
4 Person correlation .587"
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) .000 N 36
5 Person correlation .607"
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) .000 N 36
6 Person correlation .492"
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) .002 N 36
7 Person correlation .719"
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) .000 N 36
8 Person correlation .798" Valid Dipakai
169
Sig. (2-tailed) .000 N 36
9 Person correlation .576"
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) .000 N 36
10 Person correlation .497"
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) .002 N 36
11 Person correlation .452
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) .006 N 36
12 Person correlation .515"
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) .001 N 36
13 Person correlation .544"
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) .001 N 36
14 Person correlation .457"
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) .005 N 36
15 Person correlation .520"
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) .001 N 36
16 Person correlation .500"
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) .002 N 36
17 Person correlation .606"
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) .000 N 36
18 Person correlation .428"
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) .009 N 36
19 Person correlation .397'
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) .017 N 36
170
*Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). ** Correlation is significant the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Data Penelitian yang diolah tahun 2015
Berdasarkan output SPSS Uji Validitas, angket nomer 3 dan 21 tidak valid
2. Reliabilitas Angket Uji Coba
Reliabilitas data diperoleh dengan membandingkan data analisis reliable
menggunakan SPSS menunjukan Cronbach alpha > dari 0,60.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items N of Items
.829 .841 23
Sumber: Data Penelitian yang diolah tahun 2015
Lampiran 28
ANGKET PARTISIPASI BELAJAR SISWA
20 Person correlation .463"
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) .004 N 36
21 Person correlation -397
Tidak Valid Dibuang Sig. (2-tailed) .017 N 36
22 Person correlation .619"
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) .000 N 36
23 Person correlation .702"
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) .000 N 36
171
(KELAS EKSPERIMEN)
Nama :
Kelas :
No. Presensi :
Petunjuk:
1. Isilah angket ini sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
2. Bacalah indikator dan pahami pertanyaan sebelum mengisi angket
3. Pengisian angket dilakukan dengan memberikan tanda (V) pada kolom
jawaban
4. Soal berjumlah 23 butir
Keterangan:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
KS = Kurang Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
Indikator: Efektifitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif
tipe Teams Game Tournament dengan Media Permainan Monopoli
No Pertanyaan Jawaban
SS S KS TS STS
1. Dengan menggunakan model
pembelajaran ini minat belajar saya
menjadi tinggi
2. Dengan menggunakan model
pembelajaran ini saya menjadi lebih
memahami materi pelajaran
3. Saya lebih percaya diri dalam
menyelesaikan soal-soal ekonomi
4. Dengan menggunakan model
pembelajaran ini membuat suasana belajar
menjadi kondusif
5. Pembelajaran yang telah dilaksanakan
membuang banyak waktu
6 Dengan model pembelajaran ini nilai mata
172
pelajaran ekonomi saya menjadi lebih
bagus dari biasanya
7 Saya merasa puas dengan model
pembelajaran yang telah diterapkan
Indikator: Keaktifan Belajar Siswa Ketika Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Game Tournament dengan
Media Permainan Monopoli
No Pertanyaan Jawaban
SS S KS TS STS
8 Pembelajaran ini membuat saya banyak
melamun
9 Saya menjadi berani bertanya saat
pelajaran berlangsung
10 Saya menjadi kurang percaya diri dalam
menyampaikan pendapat karena takut
salah
11 Dengan penggunaan model pembelajaran
ini membuat saya siap menerima tugas
12 Penggunaan model pembelajaran ini
membuat saya banyak mengobrol
13 Saya merasa aktif dalam proses
pembelajaran dibandingkan dengan
biasanya
14 Saya merasa mengantuk pada saat proses
pembelajaran berlangsung
Indikator: Media Permainan Monopoli
N
o
Pertanyaan Jawaban
SS S KS TS STS
15 Media permainan monopoli dalam
pembelajaran ini sangat menarik
16 Media permainan monopoli sulit untuk
dimainkan
17 Media permainan monopoli cocok untuk
mencapai tujuan pembelajaran
18 Media permainan monopoli terlalu
berlebihan
19 Saya merasa senang belajar menggunakan
173
media permainan monopoli
Indikator: Pembelajaran dalam Kelompok
No Pertanyaan Jawaban
SS S KS TS STS
20 Setelah pelaksanaan model pembelajaran
ini saya menjadi aktif dalam mengerjakan
tugas kelompok
21. Dengan belajar secara kelompok, saya
menjadi lebih mudah memahami materi
pelajaran
Lampiran 29
HASIL ANGKET TAHAP AKHIR PARTISIPASI BELAJAR SISWA
KELAS EKSPERIMEN
174
No Responden
Butir Pertanyaan Y
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 KE_1 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 93
2 KE_2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 84
3 KE_3 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 99
4 KE_4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 93
5 KE_5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 91
6 KE_6 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 90
7 KE_7 4 4 5 5 4 4 3 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 86
8 KE_8 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 87
9 KE_9 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 5 5 4 5 4 4 5 4 4 89
10 KE_10 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 92
11 KE_11 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 4 4 4 85
12 KE_12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 87
13 KE_13 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 98
14 KE_14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 88
15 KE_15 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 5 5 4 5 4 4 5 5 4 91
16 KE_16 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 85
17 KE_17 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 95
18 KE_18 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 101
19 KE_19 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 101
20 KE_20 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 103
21 KE_21 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 83
22 KE_22 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 83
23 KE_23 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 89
24 KE_24 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 84
25 KE_25 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 99
26 KE_26 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 95
27 KE_27 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 5 4 4 5 5 4 5 4 4 90
28 KE_28 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 95
29 KE_29 4 5 4 4 3 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 85
30 KE_30 4 4 4 4 3 4 3 4 4 5 3 3 4 5 4 5 4 5 5 4 5 86
31 KE_31 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 82
32 KE_32 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 3 4 5 4 4 4 4 4 88
33 KE_33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 83
34 KE_34 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 100
35 KE_35 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 99
36 KE_36 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 98
Skor Total 161 158 154 156 143 160 149 160 159 158 148 144 157 157 152 166 161 154 160 162 158 3277
Prosentase (%) 89 88 86 87 79 89 83 89 88 88 82 80 87 87 84 92 89 85 89 90 88 87
Prosentase pengamatan = x 100% = x 100% = 87%
Jadi tingkat persetujuan siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams
Game Tournament (TGT) dengan media permainan monopoli sebesar 87% yang berarti
siswa sangat setuju.
Lampiran 30
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
175
Keterangan :
1 Kurang
2 Cukup
3 Baik
4 Baik Sekali
No
Nama
Indikator
Kesiapan siswa
sebelum
mengikuti proses
pembelajaran
Perhatian siswa
pada materi yang
diajarkan
Siswa aktif
bertanya dan
menjawab
pertanyaan
Interaksi siswa
dengan temannya
Ketepatan waktu
dalam
mengumpulkan
tugas Y
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
Jumlah Total
Lampiran 31
OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
176
KELAS EKSPERIMEN
Pertemuan Pertama
Indikator
No
Kode
Kesiapan siswa sebelum mengikuti
proses pembelajaran
Perhatian siswa pada materi yang diajarkan
Siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan
Interaksi siswa dengan temannya
Ketepatan waktu dalam mengumpulkan
tugas Y
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. KE_01
v
v
v
v
v 17
2. KE_02
v
v
v
v
v 17
3. KE_03
v
v
v
v
v 17
4. KE_04
V
v
v
v
v
10
5. KE_05
v
v
v
v
v
16
6. KE_06
V
v
v
v
v
10
7. KE_07
v
v
v
v
v
15
8. KE_08
v
v
v
v
v
15
9. KE_09
v
v
v
v
v
11
10. KE_10
V
v
v
v
v 20
11. KE_11
v
v
v
v
v 18
12. KE_12
v
v
v
v
v
16
13. KE_13
v
v
v
v
v
14
14. KE_14
v
v
v
v
v
13
15. KE_15
v
v
v
v
v
15
16. KE_16
v
v
v
v
v
10
17. KE_17
v
v
v
v
v
14
18. KE_18
v
v
v
v
v 16
19. KE_19
v
v
v
v
v 16
20. KE_20
v
v
v
v
v
14
21. KE_21
v
v
v
v
v
16
22. KE_22
v
v
v
v
v
15
23. KE_23
v
v
v
v
v
10
24. KE_24
V
v
v
v
v 20
25. KE_25
v
v
v
v
v
14
26. KE_26
v
v
v
v
v 18
27. KE_27
v
v
v
v
v
11
28. KE_28
v
v
V
v
v
15
29. KE_29
v
v
V
v
v 13
30. KE_30
v
v
v
v
v 14
31. KE_31
V
v
V
v
v 18
32. KE_32
v
v
v
V
v
11
33. KE_33
v
V
V
v
v
v 18
34. KE_34
v
V
V
V
v
11
35. KE_35
v
V
V
v
v
14
36. KE_36
v
V
V
v
v
14
Jumlah Total
526
Prosentase pengamatan = x 100% = x 100% = 73%
Jadi berdasarkan data tersebut, tingkat aktivitas belajar siswa terhadap model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan media
permainan monopoli sebesar 73%.
Lampiran32
177
OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
KELAS EKSPERIMEN
Pertemuan Kedua
No
Kode
Indikator
Kesiapan siswa sebelum mengikuti
proses pembelajaran
Perhatian siswa pada materi yang diajarkan
Siswa aktif bertanya dan menjawab
pertanyaan
Interaksi siswa dengan temannya
Ketepatan waktu dalam mengumpulkan
tugas Y
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. KE_01 V v v v v 18
2. KE_02 V v v v v 19
3. KE_03 V v v v v 18
4. KE_04 V v v v v 11
5. KE_05 V v v v v 19
6. KE_06 V v v V v 10
7. KE_07 V v
v
v
v
15
8. KE_08 V v
v
v
v
15
9. KE_09 V v v v v 13
10. KE_10 V v v v v 20
11. KE_11 V v v v v 20
12. KE_12 V v
v v v
16
13. KE_13 V v
v v v
16
14. KE_14 V v v v v
15
15. KE_15 V v v v v 17
16. KE_16 v v v v v 11
17. KE_17 V v v v v 16
18. KE_18 V v
v v v 17
19. KE_19 V v
v v v 17
20. KE_20 V v
v v v 15
21. KE_21 V v
v v v 17
22. KE_22 V v
v v v 17
23. KE_23 v v v v v 11
24. KE_24 V V v v v 20
25. KE_25 v v v v v 14
26. KE_26 V V v v v 20
27. KE_27 V v v v v 12
28. KE_28 V V v v v 15
29. KE_29 v v v v v 14
30. KE_30 V V v v v 17
31. KE_31 V V v v v 20
32. KE_32 v v v V v 11
33. KE_33 V V v v v v 22
34. KE_34 v v v v v 13
35. KE_35 V v v v v 17
36. KE_36 V v v v v 14
Jumlah Total
572
Prosentase pengamatan = x 100% = x 100% = 79%
Jadi berdasarkan data tersebut, tingkat aktivitas belajar siswa terhadap model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan media
permainan monopoli sebesar 79%.
Lampiran 33
178
OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
KELAS EKSPERIMEN
Pertemuan Ketiga
Kode
Indikator
Y
Kesiapan siswa sebelum mengikuti
proses pembelajaran
Perhatian siswa pada materi yang diajarkan
Siswa aktif bertanya dan menjawab
pertanyaan
Interaksi siswa dengan temannya
Ketepatan waktu dalam
mengumpulkan tugas
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. KE_01 v v v v v 19
2. KE_02 v v v v v 20
3. KE_03 v v v v v 19
4. KE_04 v V v v v 13
5. KE_05 v v v v v 20
6. KE_06 v V v v v 11
7. KE_07 v v v v v 19
8. KE_08 v v v v v 19
9. KE_09 v v v v v 14
10. KE_10 v v v v v 20
11. KE_11 v v v v v 20
12. KE_12 v v v v v 19
13. KE_13 v v v v v 19
14. KE_14 v v v v v 15
15. KE_15 v v v v v 19
16. KE_16 v V v v v 15
17. KE_17 v v v v v 18
18. KE_18 v v v v v 19
19. KE_19 v v v v v 19
20. KE_20 v v V v v 17
21. KE_21 v v v v v 18
22. KE_22 v v v v v 17
23. KE_23 v V v v v 13
24. KE_24 v v v v v 19
25. KE_25 v v v v v 17
26. KE_26 v v v V v 20
27. KE_27 v v v v v 15
28. KE_28 v v v V v 19
29. KE_29 v V v v v 15
30. KE_30 v v v v v 18
31. KE_31 v v v V v 20
32. KE_32 v V v v v 13
33. KE_33 v v v V v 18
34. KE_34 v v v V v 17
35. KE_35 v v v V v 19
36. KE_36 v v v v v 17
Jumlah Total 629
Prosentase pengamatan = x 100% = x 100% = 87,36%
Jadi berdasarkan data tersebut, tingkat aktivitas belajar siswa terhadap model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan media
permainan monopoli sebesar 87,36%
Lampiran 34
179
OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
KELAS EKSPERIMEN
Pertemuan Keempat
No
Kode
Indikator
Y
Kesiapan siswa sebelum mengikuti
proses pembelajaran
Perhatian siswa pada materi yang diajarkan
Siswa aktif bertanya dan menjawab
pertanyaan
Interaksi siswa dengan temannya
Ketepatan waktu dalam
mengumpulkan tugas
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. KE_01 V V V V v v 20
2. KE_02 V V V V v v 19
3. KE_03 V V V V v v 20
4. KE_04 v v v v v 16
5. KE_05 v V V V v v 20
6. KE_06 v v v v v v 13
7. KE_07 v V v V v v 19
8. KE_08 v V v V v v 20
9. KE_09 v v v v v v 15
10. KE_10 v V v V v v 20
11. KE_11 v V v V v v 19
12. KE_12 v V v V v v 20
13. KE_13 v V v V v v 19
14. KE_14 v v v v v 17
15. KE_15 v V v v v v 19
16. KE_16 v v v v v 17
17. KE_17 v V v v v v 18
18. KE_18 v V v v v v 19
19. KE_19 v V v v v v 20
20. KE_20 v v v v v 18
21. KE_21 v V v v v v 20
22. KE_22 v V v v v v 19
23. KE_23 v V v v v v 16
24. KE_24 v V v v v v 20
25. KE_25 v v v v v 18
26. KE_26 v V v v v v 19
27. KE_27 v v v v v 17
28. KE_28 v V v v v v 20
29. KE_29 v v v v v 16
30. KE_30 v v v v v v 19
31. KE_31 v v v v v v 20
32. KE_32 v v v v v v 14
33. KE_33 v v v V v v 19
34. KE_34 v v v v v 18
35. KE_35 v v v V v v 19
36. KE_36 v v V v v 19
Jumlah Total 661
Prosentase pengamatan = x 100% = x 100% = 91,80%
Jadi berdasarkan data tersebut, tingkat aktivitas belajar siswa terhadap model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan media
permainan monopoli sebesar 91,80%
180
Lampiran 35
OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
KELAS EKSPERIMEN
Pertemuan Kelima
No
Kode
Indikator
Y Kesiapan siswa
sebelum mengikuti proses pembelajaran
Perhatian siswa pada materi yang diajarkan
Siswa aktif bertanya dan menjawab
pertanyaan
Interaksi siswa dengan temannya
Ketepatan waktu dalam
mengumpulkan tugas
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. KE_01 V v v v v v 20
2. KE_02 V v v v v v 20
3. KE_03 V v v v v v 20
4. KE_04 v v v v v 17
5. KE_05 V v v v v v 20
6. KE_06 v v v V v 17
7. KE_07 V v v v v v 20
8. KE_08 V v v v v v 20
9. KE_09 V v v V v 18
10. KE_10 V v v v v v 20
11. KE_11 V v v v v v 20
12. KE_12 V v v v v v 20
13. KE_13 V v v v v v 20
14. KE_14 V v v V v 20
15. KE_15 v v v v v v 20
16. KE_16 v v v v v 17
17. KE_17 v v v v v v 20
18. KE_18 v v v v v v 20
19. KE_19 v v v v v v 20
20. KE_20 V v v v v 20
21. KE_21 V v v v v v 20
22. KE_22 V v v v v v 20
23. KE_23 v v v v V v 15
24. KE_24 V v v v v v 20
25. KE_25 v v v V v 18
26. KE_26 V v v v v v 20
27. KE_27 v v v V v 16
28. KE_28 v v v v v v 19
29. KE_29 v v v V v 16
30. KE_30 V v v v v v 20
31. KE_31 V v v v v v 20
32. KE_32 v v v V v 16
33. KE_33 v v v v v v 20
34. KE_34 v V v v v 17
35. KE_35 v v V v v v 20
36. KE_36 v V v v v 20
Jumlah Total 686
Prosentase pengamatan = x 100% = x 100% = 95,27%
181
Jadi berdasarkan data tersebut, tingkat aktivitas belajar siswa terhadap model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan media
permainan monopoli sebesar 95,27%
Lampiran 36
OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
KELAS KONTROL
Pertemuan Pertama
No
Kode
Indikator
Y Kesiapan siswa
sebelum mengikuti proses pembelajaran
Perhatian siswa pada materi yang diajarkan
Siswa aktif bertanya dan menjawab
pertanyaan
Interaksi siswa dengan temannya
Ketepatan waktu dalam
mengumpulkan tugas
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. KE_01 V V V V V 14
2. KE_02 V V V V V 11
3. KE_03 V V V V V 14
4. KE_04 V V V V V 15
5. KE_05 V V V V V 15
6. KE_06 V V V V V 15
7. KE_07 V V V V V 15
8. KE_08 V V V V V 13
9. KE_09 V V V V V 10
10. KE_10 V V V V v 17
11. KE_11 V V V V V 12
12. KE_12 V V V V V 13
13. KE_13 V V V V V 14
14. KE_14 V V V V V 13
15. KE_15 V V V V V 11
16. KE_16 V V V V V 17
17. KE_17 V V V V V 14
18. KE_18 V V V V V 13
19. KE_19 V V V V V 15
20. KE_20 V V V V V V 14
21. KE_21 V V V V V 18
22. KE_22 V V V V V 12
23. KE_23 V V V V V 16
24. KE_24 V V V V V 11
25. KE_25 V V V V V 18
26. KE_26 V V V V V 13
27. KE_27 V V V V V 11
28. KE_28 V V V V V 11
29. KE_29 V V V V V 12
30. KE_30 V v V V V 10
31. KE_31 V V V V V 11
32. KE_32 V V V V V 15
33. KE_33 V V V V V 14
34. KE_34 V V V V 12
35. KE_35 V V V V V 15
Jumlah Total 474
Prosentase pengamatan = x 100% = x 100% = 65,83%
182
Jadi berdasarkan data tersebut, tingkat aktivitas belajar siswa terhadap model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan media
permainan monopoli sebesar 65,83%
Lampiran 37
OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
KELAS KONTROL
Pertemuan Kedua
No
Kode
Indikator
Y Kesiapan siswa
sebelum mengikuti proses pembelajaran
Perhatian siswa pada materi yang diajarkan
Siswa aktif bertanya dan menjawab
pertanyaan
Interaksi siswa dengan temannya
Ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. KE_01 V V V V V 14
2. KE_02 V V V V V 11
3. KE_03 V V V V V 14
4. KE_04 V V V V V 16
5. KE_05 V V V V V 15
6. KE_06 V V V V V 15
7. KE_07 V V V V V 15
8. KE_08 V V V V V 13
9. KE_09 V V V v V 10
10. KE_10 V V V V v 17
11. KE_11 V V V V V 12
12. KE_12 V V V V V 13
13. KE_13 V V V V V 14
14. KE_14 V V V V V 13
15. KE_15 V V V V V 11
16. KE_16 V V V V V 18
17. KE_17 V V V V V 14
18. KE_18 V V V V V 13
19. KE_19 V V V V V 15
20. KE_20 V V V V V V 15
21. KE_21 V V V V V 18
22. KE_22 V V V V V 12
23. KE_23 V V V V V 17
24. KE_24 V V V V V 12
25. KE_25 V V V V V 18
26. KE_26 V V V V V 14
27. KE_27 V V V V V 14
28. KE_28 V V V V V 14
29. KE_29 V V V V V 15
30. KE_30 V v V V V 12
31. KE_31 V V V V V 11
32. KE_32 V V V V V 15
33. KE_33 V V V V V 14
34. KE_34 V V V V 12
35. KE_35 V V V V V 16
Jumlah Total 492
Prosentase pengamatan = x 100% = x 100% = 68,33%
183
Jadi berdasarkan data tersebut, tingkat aktivitas belajar siswa terhadap model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan media
permainan monopoli sebesar 68,33%
Lampiran 38
OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
KELAS KONTROL
Pertemuan Ketiga
No
Kode
Indikator
Y
Kesiapan siswa sebelum mengikuti
proses pembelajaran
Perhatian siswa pada materi yang diajarkan
Siswa aktif bertanya dan menjawab
pertanyaan
Interaksi siswa dengan temannya
Ketepatan waktu dalam
mengumpulkan tugas
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. KE_01 V V V V V 14
2. KE_02 V V V V V 15
3. KE_03 V V V V V 14
4. KE_04 V V V V V 16
5. KE_05 V V V V V 17
6. KE_06 V V V V V 17
7. KE_07 V V V V V 15
8. KE_08 V V V V V 12
9. KE_09 V V V v V 11
10. KE_10 V V V V v 18
11. KE_11 V V V V V 14
12. KE_12 V V V V V 15
13. KE_13 V V V V V 16
14. KE_14 V V V V V 14
15. KE_15 V V V V V 11
16. KE_16 V V V V V 18
17. KE_17 V V V V V 14
18. KE_18 V V V V V 14
19. KE_19 V V V V V 15
20. KE_20 V V V V V V 15
21. KE_21 V V V V V 18
22. KE_22 V V V V V 12
23. KE_23 V V V V V 17
24. KE_24 V V V V V 12
25. KE_25 V V V V V 17
26. KE_26 V V V V V 14
27. KE_27 V V V V V 15
28. KE_28 V V V V V 15
29. KE_29 V V V V V 15
30. KE_30 V V V V V 14
31. KE_31 V V V V V 14
32. KE_32 V V V V V 15
33. KE_33 V V V V V 13
34. KE_34 V V V V 17
35. KE_35 V V V V V 16
Jumlah Total 519
184
Prosentase pengamatan = x 100% = x 100% = 72,08%
Jadi berdasarkan data tersebut, tingkat aktivitas belajar siswa terhadap model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan media
permainan monopoli sebesar 72,08%
Lampiran 39
OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
KELAS KONTROL
Pertemuan Keempat
No
Kode
Indikator
Y Kesiapan siswa
sebelum mengikuti proses pembelajaran
Perhatian siswa pada materi yang diajarkan
Siswa aktif bertanya dan menjawab
pertanyaan
Interaksi siswa dengan temannya
Ketepatan waktu dalam
mengumpulkan tugas
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. KE_01 V V V V V 15
2. KE_02 V V V V V 15
3. KE_03 V V V V V 14
4. KE_04 V V V V V 16
5. KE_05 V V V V V 17
6. KE_06 V V V V V 17
7. KE_07 V V V V V 15
8. KE_08 V V V V V 15
9. KE_09 V V V V V 11
10. KE_10 V V V V V 18
11. KE_11 V V V V V 16
12. KE_12 V V V V V 15
13. KE_13 V V V V V 16
14. KE_14 V V V V V 14
15. KE_15 V V V V V 15
16. KE_16 V V V V V 19
17. KE_17 V V V V V 15
18. KE_18 V V V V V 15
19. KE_19 V V V V V 16
20. KE_20 V V V V V V 16
21. KE_21 V V V V V 18
22. KE_22 V V V V V 13
23. KE_23 V V V V V 16
24. KE_24 V V V V 13
25. KE_25 V V V V V 17
26. KE_26 V V V V V 15
27. KE_27 V V V V V 15
28. KE_28 V V V V V 15
29. KE_29 V V V V V 15
30. KE_30 V V V V V 16
31. KE_31 V V V V V 14
32. KE_32 V V V V V 15
33. KE_33 V V V V V 14
34. KE_34 V V V V V 17
185
35. KE_35 V V V V V 16
Jumlah Total 539
Prosentase pengamatan = x 100% = x 100% = 74,86%
Jadi berdasarkan data tersebut, tingkat aktivitas belajar siswa terhadap model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan media
permainan monopoli sebesar 74,86%
Lampiran 40
OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
KELAS KONTROL
Pertemuan Kelima
No
Kode
Indikator
Y Kesiapan siswa
sebelum mengikuti proses pembelajaran
Perhatian siswa pada materi yang diajarkan
Siswa aktif bertanya dan menjawab
pertanyaan
Interaksi siswa dengan temannya
Ketepatan waktu dalam
mengumpulkan tugas
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. KE_01 V V V V V 15
2. KE_02 V V V V V 16
3. KE_03 V V V V V 15
4. KE_04 V V V V V 16
5. KE_05 V V V V V 17
6. KE_06 V V V V V 17
7. KE_07 V V V V V 15
8. KE_08 V V V V V 15
9. KE_09 V V V V V 15
10. KE_10 V V V V V 18
11. KE_11 V V V V V 18
12. KE_12 V V V V V 15
13. KE_13 V V V V V 16
14. KE_14 V V V V V 15
15. KE_15 V V V V V 17
16. KE_16 V V V V V 19
17. KE_17 V V V V V 16
18. KE_18 V V V V V 17
19. KE_19 V V V V V 16
20. KE_20 V V V V V 18
21. KE_21 V V V V V 18
22. KE_22 V V V V V 16
23. KE_23 V V V V V 17
24. KE_24 V V V V V 16
25. KE_25 V V V V V 17
26. KE_26 V V V V V 15
27. KE_27 V V V V V 15
28. KE_28 V V V V V 15
29. KE_29 V V V V V 15
30. KE_30 V V V V V 17
31. KE_31 V V V V V 15
186
32. KE_32 V V V V V 15
33. KE_33 V V V V V 15
34. KE_34 V V V V V 17
35. KE_35 V V V V V 16
Jumlah Total 565
Prosentase pengamatan = x 100% = x 100% = 78,47%
Jadi berdasarkan data tersebut, tingkat aktivitas belajar siswa terhadap model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan media
permainan monopoli sebesar 78,47%
Lampiran 41
Rekap Analisis Uji Hipotesis
1. Uji Peningkatan Hasil Belajar (Uji Hipotesis 1)
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig.
(2-tailed)
Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 PreTest -
PostTest -38.139 8.093 1.349 -40.877 -35.401 -28.276 35 .000
Sumber : Data penelitian yang diolah tahun 2015
2. Uji Beda dua Rata-Rata (Uji Hipotesis 2)
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig.
(2-tailed)
Mean
Differen
ce
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
187
Lower Upper
Post
Test
Equal
variances
assumed
.304 .583 3.327 69 .001 5.629 1.692 2.254 9.003
Equal
variances
not
assumed
3.332 68.60
5 .001 5.629 1.689 2.258 8.999
Sumber : Data penelitian yang diolah tahun 2015
Lampiran 42
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS EKSPERIMEN
Nama Sekolah : SMA Negeri 11 Semarang
Mata Pelajaran : Ekonomi (Peminatan)
Kelas/Semester : XI / 2
Materi Pokok : Pasar Modal
Alokasi Waktu : 12 x 45 menit (2 x 6jp, 6 x pertemuan)
A. Kompetensi Inti
5. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
6. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong), kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktifdan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
188
7. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
8. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Materi pokok dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Materi pokok
1.1 Mensyukuri pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia
untuk kesejahteraan rakyat.
1.2 Mengamalkan nilai-nilai agama dalam peranannya sebagai pelaku
ekonomi.
Indikator:
Mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil-hasil
pembangunan.
2.1 Bersikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, kreatif, dan mandiri,
dalamupaya mengatasi permasalahan pembangunan di Indonesia.
2.2 Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan
kritis sebagai pelaku ekonomi.
Indikator:
1. Disiplin dan jujur dalam kegiatan belajar.
2. Mandiri dan bertanggung jawab dalam kegiatan belajar.
3. Kreatif dan mandiri tidak mudah bergantung kepada orang lain.
4. Menghargai setiap hasil pekerjaan orang lain.
189
3.9 Mendeskripsikan pasar modal dalam perekonomian
Indikator:
1. Menjelaskan pengertian dan fungsi pasar modal
2. Menyebutkan peran, manfaat dan keuntungan pasar modal yang
ada di Indonesia
3. Menjelaskan struktur pasar modal Indonesia
4. Menyebutkan instrumen/produk pasar modal
5. Menjelaskan perbedaan pasar primer dan pasar sekunder
6. Menjelaskan mekanisme transaksi perdagangan saham
7. Menyebutkan langkah-langkah perdagangan saham
4.9 Menyimulasikan mekanisme perdagangan saham dan investasi di
pasar modal
1. Siswa menjelaskan mekanisme di pasar
2. Siswa menyimulasikan mekanisme di pasar
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
1. Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran dengan sungguh-
sungguh.
2. Mengucapkan syukur atas keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran.
3. Menghormati dan memelihara hubungan baik dengan teman sekelas yang
berbeda agama.
4. Berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis dalam
kegiatan pembelajaran.
5. Pre-test
6. Mengetahui materi pokok dan indikator pencapaian kompetensi pasar
modal
Pertemuan 2
190
1. Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran dengan sungguh-
sungguh.
2. Mengucapkan syukur atas keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran.
3. Menghormati dan memelihara hubungan baik dengan teman sekelas yang
berbeda agama.
4. Berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis dalam
kegiatan pembelajaran.
5. Menjelaskan garis besar materi pasar modal
7. Mengerjakan LKS sub bab pengertian dan fungsi pasar modal, peran,
manfaat dan keuntungan pasar modal yang ada di Indonesia.
Pertemuan 3
1. Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran dengan sungguh-
sungguh.
2. Mengucapkan syukur atas keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran.
3. Menghormati dan memelihara hubungan baik dengan teman sekelas yang
berbeda agama.
4. Berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis dalam
kegiatan pembelajaran.
Mengerjakan LKS sub intrumen pasar modal, struktur pasar modal
Indonesia, perbedaan pasar primer dan pasar sekunder.
5. Melaksanakan game secara berkelompok.
Pertemuan 4
1. Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran dengan sungguh-
sungguh.
2. Mengucapkan syukur atas keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran.
3. Menghormati dan memelihara hubungan baik dengan teman sekelas yang
berbeda agama.
191
4. Berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis dalam
kegiatan pembelajaran.
5. Memahami mekanisme transaksi perdagangan saham
6. Menyimulasikan perdagangan saham
Pertemuan 5
1. Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran dengan sungguh-
sungguh.
2. Mengucapkan syukur atas keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran.
3. Menghormati dan memelihara hubungan baik dengan teman sekelas yang
berbeda agama.
4. Berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis dalam
kegiatan pembelajaran.
5. Melaksanakan evaluasi menggunakan permainan monopoli
Pertemuan 6
1. Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran dengan sungguh-
sungguh.
2. Mengucapkan syukur atas keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran.
3. Menghormati dan memelihara hubungan baik dengan teman sekelas yang
berbeda agama.
4. Berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis dalam
kegiatan pembelajaran.
5. Pos- test
D. Materi Pembelajaran
1. Pertemuan 1
Pre-test
Materi pokok dan indikator pencapaian kompetensi pasar modal
2. Pertemuan 2
Pengertian dan fungsi pasar modal,
Peran dan manfaat pasar modal
192
Keuntungan pasar modal yang ada di Indonesia.
3. Pertemuan 3
Instrumen pasar modal
Struktur pasar modal Indonesia
Perbedaan pasar primer dan pasar sekunder
4. Pertemuan 4
Mekanisme transaksi perdagangan saham
Simulasi perdagangan saham
5. Pertemuan 5
Evaluasi menggunakan media permaian monopoli
6. Pertemuan 6
Post-test
E. Metode Pembelajaran
1. Pembelajaran : Saintifik
2. Metode : Ceramah bervariasi, diskusi, tanya jawab, penugasan
3. Model : Teams Game Tournament (TGT) dengan media
permainan monopoli, Simulasi perdagangan saham di pasar modal
F. Sumber Belajar
1. Buku paket Ekonomi kelas XI SMA
2. Buku pelajaran ekonomi yang relevan
3. Internet
G. Media Pembelajaran
1. Media
Buku bacaan
2. Alat dan Bahan
Papan tulis dan spidol
LCD
193
Power point
Media permainan monopoli (board game, kartu soal, kartu
kesempatan, reward, dadu)
3. Sumber Pembelajaran
a. Geminastiti, Kinanti dan Nella Nurlita. 2014. Ekonomi Untuk
SMA/MA Kelas XI- Kelompok Peminatan Ilmu-ilmu Sosial. Bandung:
Yrama Widya.
b. Tim penyusun ilmu sosial. 2013. Ekonomi (Mata Pelajaran
Peminatan Ilmu – ilmu Sosial SMA/MA Kelas XI Semester 2). Klaten:
Viva Pakarindo.
c. http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/11/pengertian-pasar-
primer-dan-sekunder-prokpektus-indeks.html
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
A. Kegiatan Awal :
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan
salam, menyiapkan peserta didik secara psikis
(berdoa, presensi) dan fisik (mengecek kebersihan
kelas dan kerapian pakaian) untuk mengikuti proses
pembelajaran.
2. Guru menginformasikan peraturan pre-test.
3. Pre-test
60 menit
B. Kegiatan Inti :
1. Mengamati
Peserta didik melakukan observasi atau mengamati
194
fenomena terkait pasar modal.
2. Menanya
1. Guru memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk bertanya tentangtujuan pembelajaran
atau materi pokok yang ingin dicapai.
2. Guru membimbing peserta didik untuk
mengajukan pertanyaan ke arah pencapaian
materi pokok.
3. Guru mengembangkan rasa ingin tahu peserta
didik dari pertanyaan yang telah diajukan.
4. Guru membimbing peserta didik untuk mencari
informasi yang lebih lanjut dan beragam dari
berbagai sumber.
3. Mengeksplorasi
Guru membimbing peserta didik untuk menggali
informasi dari berbagai sumber tentang pasar modal
terkait dengan pertanyaan yang diajukan.
4. Mengasosiasi
Peserta didik mengajukan dugaan atau kemungkinan
jawaban dari pertanyaan yang diajukan.
5. Mengomunikasikan
Peserta didik mempresentasikan hasil analisis dan
temuan dalam bentuk tulisan terkait pertanyaan yang
25 menit
195
diajukan.
C. Kegiatan Akhir :
1. Guru memberikan umpan balik terhadap proses
pembelajaran dan hasilnya.
2. Guru mengadakan pengayaan bagi siswa yang sudah
tuntas serta layanan konseling terhadap siswa yang
belum/kurang memahami materi pasar modal.
3. Guru menginformasikan materi pada pertemuan
berikutnya yaitu instrumen/produk pasar modal.
4. Guru memberikan tugas individu yaitu mengerjakan
soal di LKS.
5 menit
Pertemuan 2
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
A. Kegiatan Awal :
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan
salam, menyiapkan peserta didik secara psikis
(berdoa, presensi) dan fisik (mengecek kebersihan
kelas dan kerapian pakaian) untuk mengikuti proses
pembelajaran.
2. Guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang
sudah dipelajari dan materi yang akan dipelajari.
3. Guru mengantarkan peserta didik kepadasuatu
permasalahan atau tugas untuk mempelajari
pengertian dan fungsi pasar modal, peran, manfaat
dan keuntungan pasar modal yang ada di Indonesia.
4. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi
proses belajar mengajar yang akan dilaksanakan.
5 menit
196
5. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok
B. Kegiatan Inti :
1. Guru menyampaikan garis besar materi pasar modal
kepada siswa
2. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk
mengerjakan LKS. Jika ada siswa yang tidak bisa
mengerjakan, teman satu kelompok
bertanggungjawab untuk menjelaskan kepada
temannya yang tidak bisa tersebut.
75 menit
C. Kegiatan Akhir :
1. Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang materi
yang sudah dipelajari.
2. Guru memberikan umpan balik terhadap proses
pembelajaran dan hasilnya.
3. Guru mengadakan pengayaan bagi siswa yang sudah
tuntas serta layanan konseling terhadap siswa yang
belum/kurang memahami materi yang telah
disampaikan.
4. Guru menginformasikan materi pada pertemuan
berikutnya yaitu struktur pasar modal indonesia dan
perbedaan pasar primer dan pasar sekunder.
5. Guru memberikan tugas individu yaitu mencari
perbedaan pasar primer dan pasar sekunder.
10 menit
Pertemuan 3
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
197
Waktu
A. Kegiatan Awal :
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan
salam, menyiapkan peserta didik secara psikis
(berdoa, presensi) dan fisik (mengecek kebersihan
kelas dan kerapian pakaian) untuk mengikuti proses
pembelajaran.
2. Guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang
sudah dipelajari dan materi yang akan dipelajari.
3. Guru mengantarkan peserta didik kepada suatu
permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk
mempelajari instrumen pasar modalstruktur pasar
modal Indonesia, perbedaan pasar primer dan pasar
sekunder
4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau materi
pokok yang ingin dicapai.
5. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi
tentang materi yang akan dipelajari.
5 menit
B. Kegiatan Inti :
1. Guru menginformasikan siswa untuk berkelompok
sesuai dengan kelompoknya pada pertemuan
sebelumnya.
2. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk
mengerjakan LKS. Jika ada siswa yang tidak bisa
mengerjakan, teman satu kelompok
bertanggungjawab untuk menjelaskan kepada
temannya yang tidak bisa tersebut.
3. Siswa melaksanakan gamesecara berkelompok
75 menit
198
dengan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
guru secara berdiskusi.
C. Kegiatan Akhir :
1. Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang materi
dan proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan..
2. Guru memberikan umpan balik terhadap proses
pembelajaran dan hasilnya.
3. Guru mengadakan pengayaan bagi siswa yang sudah
tuntas serta layanan konseling terhadap siswa yang
belum/kurang memahami materi yang telah
disampaikan.
4. Guru menginformasikan materi pada pertemuan
berikutnya yaitu mekanisme transaksi perdagangan
saham dan simulasi perdagangan saham.
5. Guru memberikan tugas kelompok untuk persiapan
simulasi perdagangan saham di pertemuan
berikutnya.
10 menit
Pertemuan 4
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
A. Kegiatan Awal :
199
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan
salam, menyiapkan peserta didik secara psikis
(berdoa, presensi) dan fisik (mengecek kebersihan
kelas dan kerapian pakaian) untuk mengikuti proses
pembelajaran.
2. Guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang
sudah dipelajari dan materi yang akan dipelajari.
3. Guru mengantarkan peserta didik kepada suatu
permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk
menjelaskan mekanisme transaksi perdagangan
sahamdan menyimulasikan perdagangan saham.
4. Guru menjelaskan tujuan kegiatan pembelajaran atau
yang ingin dicapai.
5. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi yang
akan dipelajari.
5 menit
B. Kegiatan Inti :
1. Guru menayangkan video mekanisme transaksi
perdagangan saham.
2. Guru membagi siswa ke dalam beberapa peran.
3. Guru menjelaskan mekanisme transaksi perdagangan
saham.
4. Siswa menyimulasikan perdagangan saham.
75 menit
C. Kegiatan Akhir :
200
1. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari
pembelajaran dan simulasi yang telah dilaksanakan.
2. Guru memberikan umpan balik terhadap kegiatan
pembelajaran dan simulasi.
3. Guru mengadakan pengayaan bagi siswa yang sudah
tuntas serta layanan konseling terhadap siswa yang
belum/kurang memahami materi yang telah
disampaikan.
4. Guru memberikan tugas individu kepada siswa.
5. Guru menginformasikan materi pada pertemuan
berikutnya yaitu evaluasi menggunakan media
permainan monopoli.
10 menit
Pertemuan 5
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
A. Kegiatan Awal :
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan
salam, menyiapkan peserta didik secara psikis
(berdoa, presensi) dan fisik (mengecek kebersihan
kelas dan kerapian pakaian) untuk mengikuti proses
pembelajaran.
2. Guru mengantarkan peserta didik kepada kegiatan
evaluasidengan model pembelajaran permainan
monopoli untuk megerjakan soal materi pasar modal.
3. Guru menjelaskan tujuan kegiatan pembelajaran atau
yang ingin dicapai.
5 menit
201
4. Guru menyampaikan garis besar proses evaluasi
pembelajaran metode permaianan monopoli.
B. Kegiatan Inti :
1. Guru memabagi siswa menjadi 6 kelompok yang
setiap kelompok terdiri dari 6 anggota.
2. Setiap kelompok mendapatkan media pembelajaran
berupa mopopoli board game, dadu, pion, kartu soal,
kartu kesempatan, kartu tanah, dan uang mainan.
3. Mula-mula pemain dibagikan sejumlah uang
mainan untuk modal awal.
4. Pemain melempar dadu dan berjalan sesuai jumlah
angka dadu.
5. Setelah berhenti pemain mengambil kartu soal dan
menjawab pertanyaannya, jika benar mendapat poin.
6. Jika pemain berhenti di tanah yang belum dibeli,
maka bisa membelinya dengan sejumlah uang.
7. Jika pemain berhenti di tanah yang sudah dibeli maka
harus membayar dengan sejumlah uang sesuai
ketentuan kepada pemilik.
8. Jika pemain berhenti di “kesempatan” maka harus
mengambil kartu kesempatan.
9. Jika pemain sudah melakukan perjalanan satu putaran
maka mendapatkan sejumlah uang.
75 menit
C. Kegiatan Akhir :
1. Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang
kegiatan evaluasi pembelajaran metode permaian
202
monopoli.
2. Guru memberikan umpan balik terhadap kegiatan
pembelajaran.
3. Guru mengadakan pengayaan bagi siswa yang sudah
tuntas serta layanan konseling terhadap siswa yang
belum/kurang memahami materi yang telah
disampaikan.
4. Guru memberikan tugas individu kepada siswa.
5. Guru menginformasikan kegiatan pembelajaran
selanjutnya yaitu post-test.
10 menit
Pertemuan 6
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
A. Kegiatan Awal :
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan
salam, menyiapkan peserta didik secara psikis
(berdoa, presensi) dan fisik (mengecek kebersihan
kelas dan kerapian pakaian) untuk mengikuti proses
pembelajaran.
2. Guru mengantarkan peserta didik kepada konsep
kegiatan evaluasi berupa ulangan harian 2
3. Guru menjelaskan peraturan post-tes.
5 menit
B. Kegiatan Inti :
Siswa mengerjakan soal post-test secara close book.
80 menit
C. Kegiatan Akhir :
1. Siswa mengumpulkan lembar jawab ulangan harian
203
2 kepada guru.
2. Guru memberikan umpan balik terhadap proses
evaluasi.
3. Guru melakukan perpisahan dengan siswa.
5 menit
1. Penilaian
1. Sikap Spiritual
a. Teknik penilaian : obersvasi
b. Bentuk instrumen : lembar observasi guru
c. Kisi-kisi
No. Sikap/Nilai
1. Mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang
dilakukan untuk kesejahteraan rakyat.
2. Mengamalkan nilai-nilai agama dalam peranannya sebagai
pelaku ekonomi.
2. Sikap Sosial
a. Teknik penilaian : observasi
b. Bentuk Instrumen : lembar observasi guru
c. Kisi-kisi
No. Sikap/Nilai
1. Jujur
2. Disiplin
3. Tanggung jawab
4. Toleransi
5. Gotong royong
6. Sopan santun
7. Percaya diri
204
3. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : tes tertulis
b. Bentuk instrumen : pilihan ganda dan soal uraian
c. Kisi-kisi
No. Indikator Butir Instrumen
1. Mendeskripsikan pasar modal 1
2. Menjelaskan peran pasar modal 2
3. Menjelaskan lembaga penunjang pasar modal 3
4. Menyebutkan instrumen/produk pasar modal 4
5. Menjelaskan perbedaan pasar primer dan pasar
sekunder
5
6. Menjelaskan mekanisme transaksi perdagangan
saham
6
7. Menyebutkan langkah-langkah perdagangan saham 7
4. Keterampilan
a. Teknik penilaian :Diskusi kelompok
b. Bentuk instrumen : lembar penilaian
c. Kisi-kisi
No. Penilaian
1. Keaktifan dalam berdiskusi
2. Kemampuan menjawab pertanyaan
3. Wawasan menjelaskan materi
4. Kerjasama dalam menyelesaikan permasalahan
Semarang, April 2015
Guru Mata Pelajaran Peneliti
205
Lampiran 43
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS KONTROL
Nama Sekolah : SMA Negeri 11 Semarang
Mata Pelajaran : Ekonomi (Peminatan)
Kelas/Semester : XI / 2
Materi Pokok : Pasar Modal
Alokasi Waktu : 12 x 45 menit (2 x 6jp, 6 x pertemuan)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong), kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.
206
B. Materi pokok dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Materi pokok
1.1 Mensyukuri pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia
untuk kesejahteraan rakyat.
1.2 Mengamalkan nilai-nilai agama dalam peranannya sebagai pelaku
ekonomi.
Indikator:
1. Mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil-
hasil pembangunan.
2.1 Bersikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, kreatif, dan mandiri,
dalam upaya mengatasi permasalahan pembangunan di Indonesia.
2.2 Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan
kritis sebagai pelaku ekonomi.
Indikator:
1. Disiplin dan jujur dalam kegiatan belajar.
2. Mandiri dan bertanggung jawab dalam kegiatan belajar.
3. Kreatif dan mandiri tidak mudah bergantung kepada orang lain.
4. Menghargai setiap hasil pekerjaan orang lain.
3.9 Mendeskripsikan pasar modal dalam perekonomian
Indikator:
1. Menjelaskan pengertian dan fungsi pasar modal
2. Menyebutkan peran, manfaat dan keuntungan pasar modal yang
ada di Indonesia
3. Menjelaskan struktur pasar modal Indonesia
4. Menyebutkan instrumen/produk pasar modal
5. Menjelaskan perbedaan pasar primer dan pasar sekunder
6. Menjelaskan mekanisme transaksi perdagangan saham
7. Menyebutkan langkah-langkah perdagangan saham
207
4.9 Menyimulasikan mekanisme perdagangan saham dan investasi di
pasar modal
4. Siswa menjelaskan mekanisme di pasar
5. Siswa menyimulasikan mekanisme di pasar
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
1. Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran dengan sungguh-
sungguh.
2. Mengucapkan syukur atas keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran.
3. Menghormati dan memelihara hubungan baik dengan teman sekelas yang
berbeda agama.
4. Berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis dalam
kegiatan pembelajaran.
5. Pre-test
6. Mengetahui materi pokok dan indikator pencapaian kompetensi pasar
modal
Pertemuan 2
1. Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran dengan sungguh-
sungguh.
2. Mengucapkan syukur atas keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran.
3. Menghormati dan memelihara hubungan baik dengan teman sekelas yang
berbeda agama.
4. Berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis dalam
kegiatan pembelajaran.
5. Menjelaskan pengertian dan fungsi pasar modal
6. Menyebutkan Menyebutkan peran, manfaat dan keuntungan pasar modal
yang ada di Indonesia.
208
Pertemuan 3
1. Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran dengan sungguh-
sungguh.
2. Mengucapkan syukur atas keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran.
3. Menghormati dan memelihara hubungan baik dengan teman sekelas yang
berbeda agama.
4. Berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis dalam
kegiatan pembelajaran.
5. Diskusi kelompok
Pertemuan 4
1. Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran dengan sungguh-
sungguh.
2. Mengucapkan syukur atas keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran.
3. Menghormati dan memelihara hubungan baik dengan teman sekelas yang
berbeda agama.
4. Berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis dalam
kegiatan pembelajaran.
Pertemuan 5
1. Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran dengan sungguh-
sungguh.
2. Mengucapkan syukur atas keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran.
3. Menghormati dan memelihara hubungan baik dengan teman sekelas yang
berbeda agama.
4. Berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis dalam
kegiatan pembelajaran.
5. Memahami mekanisme transaksi perdagangan saham
6. Menyimulasikan perdagangan efek
209
Pertemuan 6
1. Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran dengan sungguh-
sungguh.
2. Mengucapkan syukur atas keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran.
3. Menghormati dan memelihara hubungan baik dengan teman sekelas yang
berbeda agama.
4. Berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis dalam
kegiatan pembelajaran.
5. Melaksanakan Pos- test
D. Materi Pembelajaran
1. Pertemuan 1
Pre-test
Materi pokok dan indikator pencapaian kompetensi pasar modal
2. Pertemuan 2
Pengertian dan fungsi pasar modal
Peran, manfaat dan keuntungan pasar modal yang ada di Indonesia
3. Pertemuan 3
Diskusi kelompok
4. Pertemuan 4
Mekanisme transaksi perdagangan saham
Simulasi perdagangan saham
5. Pertemuan 5
Materi pasar modal secara keseluruhan
6. Pertemuan 6
Post-test
E. Metode Pembelajaran
1. Pembelajaran : Saintifik
210
2. Metode : Ceramah bervariasi, diskusi, tanya jawab, penugasan
3. Model : Simulasi perdagangan pasar modal
F. Sumber Belajar
1. Buku paket Ekonomi kelas XI SMA
2. Buku pelajaran ekonomi yang relevan
3. Internet
G. Media Pembelajaran
1. Media
Buku bacaan
2. Alat dan Bahan
Papan tulis dan spidol
LCD
Power point
3. Sumber Pembelajaran
a. Geminastiti, Kinanti dan Nella Nurlita. 2014. Ekonomi Untuk
SMA/MA Kelas XI- Kelompok Peminatan Ilmu-ilmu Sosial. Bandung:
Yrama Widya.
b. Tim penyusun ilmu sosial. 2013. Ekonomi (Mata Pelajaran
Peminatan Ilmu – ilmu Sosial SMA/MA Kelas XI Semester 2). Klaten:
Viva Pakarindo.
c. http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/11/pengertian-pasar-
primer-dan-sekunder-prokpektus-indeks.html
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
A. Kegiatan Awal :
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan
60 menit
211
salam, menyiapkan peserta didik secara psikis
(berdoa, presensi) dan fisik (mengecek kebersihan
kelas dan kerapian pakaian) untuk mengikuti proses
pembelajaran.
2. Guru menginformasikan peraturan pre-test.
3. Pre-test
B. Kegiatan Inti :
1. Mengamati
Peserta didik melakukan observasi atau mengamati
fenomena terkait pasar modal.
2. Menanya
1. Guru memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk bertanya tentangtujuan pembelajaran
atau materi pokok yang ingin dicapai.
2. Guru membimbing peserta didik untuk
mengajukan pertanyaan ke arah pencapaian materi
pokok.
3. Guru mengembangkan rasa ingin tahu peserta
didik dari pertanyaan yang telah diajukan.
4. Guru membimbing peserta didik untuk mencari
informasi yang lebih lanjut dan beragam dari
berbagai sumber.
3. Mengeksplorasi
Guru membimbing peserta didik untuk menggali
informasi dari berbagai sumber tentang pasar modal
25 menit
212
terkait dengan pertanyaan yang diajukan.
4. Mengasosiasi
Peserta didik mengajukan dugaan atau kemungkinan
jawaban dari pertanyaan yang diajukan.
5. Mengomunikasikan
Peserta didik mempresentasikan hasil analisis dan
temuan dalam bentuk tulisan terkait pertanyaan yang
diajukan.
C. Kegiatan Akhir :
1. Guru memberikan umpan balik terhadap proses
pembelajaran dan hasilnya.
2. Guru mengadakan pengayaan bagi siswa yang sudah
tuntas serta layanan konseling terhadap siswa yang
belum/kurang memahami materi pasar modal.
3. Guru menginformasikan materi pada pertemuan
berikutnya yaitu instrumen/produk pasar modal.
4. Guru memberikan tugas individu yaitu mengerjakan
soal di LKS.
5 menit
Pertemuan 2
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
A. Kegiatan Awal :
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan
salam, menyiapkan peserta didik secara psikis
213
(berdoa, presensi) dan fisik (mengecek kebersihan
kelas dan kerapian pakaian) untuk mengikuti proses
pembelajaran.
2. Guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang
sudah dipelajari dan materi yang akan dipelajari
3. Guru mengantarkan peserta didik kepada suatu
permasalahan atau tugas untuk mempelajari
instrumen/produk pasar modal.
4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau materi
pokok yang ingin dicapai.
5. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi
tentang materi yang akan dipelajari.
5 menit
B. Kegiatan Inti :
1. Mengamati
Peserta didik melakukan observasi atau mengamati
fenomena terkait pengertian, fungsi, peran, manfaat
dan keuntungan pasar modal yang ada di Indonesia
yang disajikan oleh guru melalui media power point
2. Menanya
1. Guru memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk bertanya tentang materi yang akan
dipelajari.
2. Guru membimbing peserta didik untuk
mengajukan pertanyaan ke arah pencapaian
materi pokok.
3. Guru mengembangkan rasa ingin tahu peserta
75 menit
214
didik dari pertanyaan yang telah diajukan.
4. Guru membimbing peserta didik untuk mencari
informasi yang lebih lanjut dan beragam dari
berbagai sumber.
3. Mengeksplorasi
Guru membimbing peserta didik untuk menggali
informasi dari berbagai sumber tentang pengertian,
fungsi, peran, manfaat dan keuntungan pasar modal
yang ada di Indonesia dengan pertanyaan yang
diajukan.
4. Mengasosiasi
Peserta didik mengajukan dugaan atau kemungkinan
jawaban dari pertanyaan yang diajukan.
5. Mengomunikasikan
Peserta didik mempresentasikan hasil analisis dan
temuan dalam bentuk tulisan terkait pertanyaan yang
diajukan tentang materi yang sedang dipelajari.
C. Kegiatan Akhir :
1. Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang materi
yang sudah dipelajari.
2. Guru memberikan umpan balik terhadap proses
pembelajaran dan hasilnya.
3. Guru mengadakan pengayaan bagi siswa yang sudah
tuntas serta layanan konseling terhadap siswa yang
belum/kurang memahami materi yang telah
disampaikan.
10 menit
215
4. Guru menginformasikan materi pada pertemuan
berikutnya yaitu diskusi kelompok.
5. Guru memberikan tugas kelompok untuk
dipresentasikan dan didiskusikan pada pertemuan
berikutnya.
Pertemuan 3
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
A. Kegiatan Awal :
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan
salam, menyiapkan peserta didik secara psikis
(berdoa, presensi) dan fisik (mengecek kebersihan
kelas dan kerapian pakaian) untuk mengikuti proses
pembelajaran.
2. Guru mengantarkan peserta didik kepada kegiatan
diskusi yang akan dilakukan untuk mempresentasikan
tugas kelompoknya masing-masing.
3. Guru menjelaskan tujuan kegiatan pembelajaran atau
yang ingin dicapai.
4. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi
diskusi.
5 menit
B. Kegiatan Inti :
1. Guru memabagi siswa menjadi 6 kelompok yang
setiap kelompok terdiri dari 6 anggota.
2. Guru menunjuk salah satu kelompok secara bergilir
untuk mempresentasikan topik diskusinya di depan
216
kelas.
3. Guru memberikan kesempatan kepada audience
untuk menyampaikan pertanyaan, taggapan, atau
sanggahan kepada presenter.
4. Guru membimbing peserta didik untuk menggali
informasi dari berbagai sumber tentang pertanyaan
yang diajukan.
5. Peserta didik mengajukan dugaan atau kemungkinan
jawaban dari pertanyaan yang diajukan.
5. Presentermenjawab pertanyaan atau menanggapi
pendapat dan sanggahan dari audience.
6. Siswa yang menjadi audience memberikan pendapat
atau sanggahan terhadap jawaban yang telah
disampaikan oleh presenter.
7. Guru memberikan umpan balik dan hasilnya terhadap
kegiatan diskusi yang telah dilakukan.
75 menit
4 C. Kegiatan Akhir :
1. Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang materi
yang telah didiskusikan.
2. Guru memberikan umpan balik terhadap kegiatan
pembelajaran.
3. Guru mengadakan pengayaan bagi siswa yang sudah
tuntas serta layanan konseling terhadap siswa yang
belum/kurang memahami materi yang telah
disampaikan.
4. Guru menginformasikan materi pada pertemuan
berikutnya yaitu perbedaan pasar primer dan pasar
sekunder, mekanisme transaksi perdagangan saham.
10 menit
217
5. Guru memberikan tugas rumah untuk mempelajari
dan mempersiapkan simuli perdagangan saham.
Pertemuan 4
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
A. Kegiatan Awal :
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan
salam, menyiapkan peserta didik secara psikis
(berdoa, presensi) dan fisik (mengecek kebersihan
kelas dan kerapian pakaian) untuk mengikuti proses
pembelajaran.
2. Guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang
sudah dipelajari dan materi yang akan dipelajari.
3. Guru mengantarkan peserta didik kepada suatu
permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk
mempelajari materi mekanisme transaksi
perdagangan saham dan menyimulasikan
perdagangan saham.
4. Guru menjelaskan tujuan kegiatan pembelajaran atau
yang ingin dicapai.
5. Guru menyampaikan garis besar kegiatan yang akan
5 menit
B. Kegiatan Inti :
1. Guru membagi siswa ke dalam beberapa peran.
2. Guru menjelaskan mekanisme transaksi perdagangan
saham.
75 menit
218
3. Siswa menyimulasikan perdagangan saham.
5. Guru memberikan umpan balik dan hasilnya terhadap
kegiatan simulasi yang telah dilakukan.
C. Kegiatan Akhir :
1. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari
pembelajaran dan simulasi yang telah dilaksanakan.
2. Guru memberikan umpan balik terhadap kegiatan
pembelajaran dan simulasi.
3. Guru mengadakan pengayaan bagi siswa yang sudah
tuntas serta layanan konseling terhadap siswa yang
belum/kurang memahami materi yang telah
disampaikan.
4. Guru memberikan tugas individu untuk di kerjakan di
rumah.
5. Guru menginformasikan materi pada pertemuan
berikutnya.
10 menit
Pertemuan 5
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
A. Kegiatan Awal :
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan
salam, menyiapkan peserta didik secara psikis
(berdoa, presensi) dan fisik (mengecek kebersihan
kelas dan kerapian pakaian) untuk mengikuti proses
pembelajaran.
219
2. Guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang
sudah dipelajari dan materi yang akan dipelajari.
3. Guru mengantarkan peserta didik kepada suatu
permasalahan atau tugas.
4. Guru menjelaskan tujuan kegiatan pembelajaran atau
yang ingin dicapai.
5. Guru menyampaikan garis besar kegiatan yang akan
5 menit
B. Kegiatan Inti :
1. Siswa mengerjakan LKS
2. Guru mengulas kembali materi yang sudah dipelajari
3. Tanya jawab
75 menit
C. Kegiatan Akhir :
6. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari
pembelajaran dan simulasi yang telah dilaksanakan.
7. Guru memberikan umpan balik terhadap kegiatan
pembelajaran.
8. Guru mengadakan pengayaan bagi siswa yang sudah
tuntas serta layanan konseling terhadap siswa yang
belum/kurang memahami materi yang telah
disampaikan.
9. Guru memberikan tugas individu untuk di kerjakan di
rumah.
10. Guru menginformasikan materi pada pertemuan
berikutnya yaitu post-test
10 menit
Pertemuan 6
220
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
A. Kegiatan Awal :
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan
salam, menyiapkan peserta didik secara psikis
(berdoa, presensi) dan fisik (mengecek kebersihan
kelas dan kerapian pakaian) untuk mengikuti proses
pembelajaran.
2. Guru mengantarkan peserta didik kepada konsep
kegiatan evaluasi berupa post-test.
3. Guru menjelaskan peraturan post-tes.
5 menit
B. Kegiatan Inti :
Siswa mengerjakan soal post-test secara close book.
80 menit
C. Kegiatan Akhir :
1. Siswa mengumpulkan lembar jawab post-testkepada
guru.
2. Guru memberikan umpan balik terhadap proses
evaluasi.
3. Guru melakukan perpisahan dengan siswa
5 menit
I. Penilaian
1. Sikap Spiritual
a. Teknik penilaian : obersvasi
b. Bentuk instrumen : lembar observasi guru
221
Kisi-kisi
No. Sikap/Nilai
1. Mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang
dilakukan untuk kesejahteraan rakyat.
2. Mengamalkan nilai-nilai agama dalam peranannya sebagai
pelaku ekonomi.
2. Sikap Sosial
a. Teknik penilaian : observasi
b. Bentuk Instrumen : lembar observasi guru
Kisi-kisi
No. Sikap/Nilai
1. Jujur
2. Disiplin
3. Tanggung jawab
4. Toleransi
5. Gotong royong
6. Sopan santun
7. Percaya diri
3. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : tes tertulis
b. Bentuk instrumen : pilihan ganda dan soal uraian
Kisi-kisi
No. Indikator Butir
Instrumen
1. Mendeskripsikan pasar modal 1
2. Menjelaskan peran pasar modal 2
3. Menjelaskan lembaga penunjang pasar modal 3
222
4. Menyebutkan instrumen/produk pasar modal 4
5. Menjelaskan perbedaan pasar primer dan pasar
sekunder
5
6. Menjelaskan mekanisme transaksi perdagangan
saham
6
7. Menyebutkan langkah-langkah perdagangan
saham
7
4. Keterampilan
a. Teknik penilaian : diskusi kelompok
b. Bentuk instrumen : lembar penilaian
Kisi-kisi
No. Penilaian
1. Keaktifan dalam berdiskusi
2. Kemampuan menjawab pertanyaan
3. Wawasan menjelaskan materi
4. Kerjasama dalam menyelesaikan permasalahan
Semarang, April 2015
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Lampiran 44
223
SOAL TURNAMEN DENGAN MEDIA PERMAINAN MONOPOLI
1. Pasar modal merupakan tempat bertemunya permintaan dan penawaran
terhadap ...
2. Investor dapat melakukan investasi dalam berbagai jenis aset, contoh dari real
aset yang dapat diinvestasikan adalah ...
3. Orang yang melakukan investasi disebut dengan ...
4. Pihak yang melakukan emisi atau menawarkan efek untuk dijual atau
diperdagangkan disebut ...
5. Bursa efek pertama di Indonesia dibentuk oleh pemerintah Hindia Belanda
pada tahun ...
6. Bursa efek di Batavia pada tahun 1914 s.d. tahun 1918 dirtutup karena adanya
...
7. Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar merupakan manfaat pasar
modal bagi ...
8. Memperoleh deviden dan bunga yang mengambang merupakan manfaat pasar
modal bagi ...
9. Hak klaim terakhir atas aktiva perusahaan jika perusahaan dilikuidasi
merupakan karakteristik dari saham ...
10. Pembayaran deviden dalam jumlah yang tetap merupakan karakteristik dari
saham ...
11. Tidak ada capital loss dan capital gain merupakan keuntungan dari ...
12. Undang-undang yang mengatur pasar modal Indonesia adalah …
13. Surat utang jangka menengah dan panjang yang dapat dipindah tangankan,
yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan
berupa bunga dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan
merupakan pengertian dari ...
14. Nilai bunga yang diterima pemegang obligasi secara berkala disebut ...
224
15. Wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal
lokal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer
investasi disebut ...
16. Reksa dana yang tujuannya adalah untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan
modal merupakan jenis reksa dana ...
17. Instrumen (jenis investasi) pasar modal pada umumnya berjangka waktu di
atas ...
18. Bentuk perusahaan yang diperbolehkan untuk menerbitkan saham adalah ...
19. Resiko yang mungkin timbul saat berinvestasi pada obligasi adalah tidak
pastinya perkembangan suku bunga. Pemilik obligasi akan mengalami
kerugian pada saat …
20. Pihak yang kegiatan usahanya mengelola efek untuk para nasabah disebut …
21. Lembaga atau otoritas tertinggi di pasar modal yang melakukan pengawasan
dan pembinaan atas pasar modal adalah ...
22. Bursa Efek Surabaya melebur ke dalam Bursa Efek Jakarta dan berganti nama
menjadi ...
23. Bank yang bertindak sebagai tempat penyimpanan dan penitipan uang, surat-
surat berharga, maupun barang-barang berharga lainnya adalah ...
24. Pihak yang membuat kontrak dengan emiten untuk melakukan penawaran
umum bagi kepentingan emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli
sisa efek yang tidak terjual, adalah …
25. Pejabat umum yang berwenang dalam membuat akta perubahan Anggaran
Dasar Emiten adalah ...
26. Istilah yang menunjukan satuan perdagangan saham adalah ...
27. Satu lot saham berjumlah …
28. Kelipatan harga saham disebut ...
29. Perdagangan saham yang kurang dari 1 lot disebut …
30. Apakah kepanjangan dari RUPS ...
31. Saham perusahaan dapat dicatatkan di beberapa bursa efek. Istilah yang
menjelaskan suatu saham tercatat di lebih dari satu bursa di sebut ...
32. Pihak yang mewakili kepentingan pemegang efek bersifat utang disebut ...
225
33. Setiap order yang masuk ke broker, selanjutnya akan diteruskan ke petugas
broker tersebut yang berada di ...
34. Pasar di mana pertama kali suatu perusahaan menawarkan sahamnya kepada
publik disebut ...
35. Bursa efek menganut sistem order-driven atau pasar yang digerakkkan oleh
order-order dari pialang dengan sistem ...
226
Lampiran 45
227
Lampiran 46
228
Lampiran 47
229
Lampiran 48
DOKUMENTASI
Pelaksanaan Uji Coba Soal
Pelaksanaan pembelajaran kelas eksperimen
230
Pelaksanaan pembelajaran kelas kontrol