efektifitas keteladanan guru pai dalam penanaman …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/skripsi...

83
1 EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PADA KELAS II SMK S 21 ANALIS KESEHATAN QAWIY SHABAB KOTA BENGKULU SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Dan Tadris Institut Agama Islam Negeri BengkuluUntuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Dalam Bidang Pendidikan Agama Islam (S.Pd) p OLEH: AMELIA KONTESA NIM:1316210550 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)BENGKULU TAHUN 2018

Upload: others

Post on 20-Nov-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

1

EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN

NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PADA KELAS II SMK S 21 ANALIS

KESEHATAN QAWIY SHABAB KOTA BENGKULU

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Dan Tadris Institut Agama Islam

Negeri BengkuluUntuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Dalam Bidang Pendidikan Agama Islam (S.Pd)

p

OLEH:

AMELIA KONTESA

NIM:1316210550

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)BENGKULU

TAHUN 2018

Page 2: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

2

Page 3: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

3

Page 4: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

4

MOTTO

“Yakin dan Berdoa bahwa setiap datang nya ujian pasti ada hikmahnya

Allah maha adil dan maha melihat, mana yang terbaik untuk

hambaNya”

(Amelia Kontesa)

iii

Page 5: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

5

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati, kupersembahkan karya ini sebagai

sebuah perjuangan totalitas diri kepada:

- Rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya

sehingga mampu menyelesaikan karya yang luar biasa ini.

- kedua orang tuaku, Ibuku (Zatiah) dan Ayahku (Muin) yang

kusayangi dan kucintai, terima kasih atas semua yang telah kalian

korbankan untukku, untuk tiap tetesan air mata dan keringat yang

kalian curahkan buatku, terima kasih juga buat do’a yang selalu

kalian panjatkan kepada-Nya hingga akhirnya Ia ridho atas

keberhasilanku.

- Kakakku dan adekku ( adek M. herlambang, teteh wani, teteh

suryani, teteh lusiana, kak siswanto, kak imun, ayuk zetri) yang

selalu memberi nasehat dan dukungan baik moril maupun materil,

serta selalu berdoa demi menanti keberhasilanku.

- Para sahabat tersayang, ridha, susi kardila, hartalina, rida wati,

okti, andriyani vunka, esti lidiani, eci pramita, bunga lestari dan

yang tak dapat saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas semua

dukungan dan bantuannya serta selalu ada untuk memberikan

semangat dalam suka maupun duka.

- Teman-teman seperjuanganku angkatan 2017

- Tak lupa Almamaterku tercinta.

iv

Page 6: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

6

Page 7: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

7

ABSTRAK

Amelia kontesa, NIM: 1316210550, Judul Skripsi: “ Efektifitas Keteladanan

Guru PAI Dalam Penanaman Nilai-Nilai Agama Islam Pada Kelas II SMK S 21

Analis Kesehatan Qawiy Shabab Kota Bengkulu”.Skripsi: program Studi

Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Tadris IAIN Bengkulu.

Pembimbing 1. Drs. Suhirman M.Pd, Pembimbing 2. Nurlaili M.Pd. I

kata kunci: nilai-nilai agama islam

Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah Efektifitas Keteladanan

guru PAI dalam menanamkan nilai-nilai Agama Islam pada siswa. di SMK S 21

Analis Kesehatan Qawiy Shabab Kota Bengkulu. Jenis penelitian yang digunakan

adalah kualitatif deskriptif penelitian lapangan (field research kualitatif. Yaitu

penelitian yang langsung dilapangan untuk mendapatkan data-data yang

dibutuhkan. Subjek dalam penelitian ini adalah guru PAI, kepala sekolah dan

siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara,

dan dokumentasi. Teknik analisis data: a) Proses pengolahan ini terdiri dari tiga

tahap yaitu: reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/ verifekasi Hasil

penelitian: 1)kesadaran sholat siswa kelas XI setelah diberi keteladanan masih

kurang dibuktikan dengan ketika disekolah Siswa yang tertinggal sholat

berjama’ah tetap melaksanakan sholat. Akan tetapi sholatnya belum benar dan

masih bercanda. Ketika dirumah banyak yang sholatnya harus diingat orang tua,

tetapi dibandingkan dengan sebelumnya diberi keteladanan hampir seluruh Siswa

kelas XI mengalami peningkatan kesadaran walaupun tidak terlalu besar

dibandingkan dengan kesadaran sholatnya walaupun secara umum masih kurang.

2) faktor pendorong pembiasaan sholat Dzhuhur berjama’ah diantaranya adalah

harapan guru untuk menjadi siswa lebih baik, ketika di rumah sholatnya tidak

diawasi, pentingnya ibadah sholat, untuk menghasilkan lulusan yang berakhlak

mulia yang mampu melaksanakan kewajiban sebagai umat muslim.

vi

Page 8: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

8

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kepada Allah, Tuhan yang

Maha Kuasa, karena berkat rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Efektifitas Keteladanan Guru PAI Dalam Penanaman

Nilai-Nilai Agama Islam Pada Kelas II SMK S 21 Analis Kesehatan Qawiy

Shabab Kota Bengkulu” yang dapat penulis selesaikan. Shalawat serta salam

penulis sampaikan kepada junjungan kita yakni nabi muhammad SAW. Yang

telah membawa kita dari zaman kebodohan menuju zaman yang penuh dengan

ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan pada saat ini.

Dalam penyusunan skripsi ini banyak sekali bimbingan, bantuan dan

dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof, Dr.H, Sirajuddin M, M. M.Ag, M.H, selaku Rektor IAIN

Bengkulu yang telah memberi fasilitas guna kelancaran mahasiswa dalam

menuntut Ilmu.

2. Bapak Dr. Zubaedi, M.Ag. M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan

Tadris Agama Islam Negeri ( IAIN) Bengkulu beserta Stafnya, yang

selalu mendorong keberhasilan penulis.

3. Bapak Adi Saputra, M.Pd selaku ketua prodi pendidikan Agama Islam

(PAI).

4. Bapak Dr. Suhirman, M.Pd selaku Dosen pembimbing I yang telah

banyak memberikan bimbingan, pengarahan, dan koreksi kepada penulis

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Ibu Nurlaili, M.Pd.I selaku Ketua Jurusan Tarbiyah sekaligus Pemimbing

II, yang telah meluangkan waktu untuk membimbing penulis dengan

penuh kesabaran dan keikhlasan.

Page 9: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

9

6. Bapak Ahmad Fahmi SI selaku kepala Sekolah SMK S 21 Analis

Kesehatan Qawiy Shabab Kota Bengkulu yang telah memberi izin kepada

penulis untuk melakukan penelitian dilembaga yang beliau pimpin.

7. Seluruh dosen dan karyawan IAIN Bengkulu yang telah banyak

memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis sebagai bekal pengabdian

kepada masyarakat, Agama, Nusa, dan Bangsa.

8. Almamater IAIN Bengkulu

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya, oleh

karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan. Akhir kata somoga

Skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

viii

Page 10: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

10

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i

NOTA PEMBIMBING .......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii

HALAMAN MOTTO ............................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................ v

PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................. vi

ABSTAK ................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ............................................................................ viii

DAFTAR ISI ........................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .................................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah. ................................................................... 6

C. Batasan Masalah.......................................................................... 7

D. Rumusan Masalah ....................................................................... 7

E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 7

F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 7

G. Sistematika Penulisan ................................................................. 8

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori ................................................................................

1. Pembahasan Tentang Kesadaran sholat ................................ 9

2. Pengertian Efektifitas ............................................................ 11

3. Pengertian Keteladanan Guru . ............................................. 13

4. Nilai-Nilai Agama Islam. ...................................................... 18

5. Penanaman Nilai-Nilai Agama Islam.................................... 22

Page 11: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

11

B. Penelitian Terdahulu ................................................................... 29

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ............................................................................ 33

B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 33

C. Subjek Penelitian ......................................................................... 33

D. Teknik Pengumpulan Data. ......................................................... 35

E. Teknik Keabsahan Data. ............................................................. 37

F. Teknik Analis Data Kualitatif. .................................................... 37

BAB IV PENYAJIAN HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Wilayah Penelitian ...................................................... 39

B. Hasil Penelitian ........................................................................... 49

C. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 61

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 68

B. Saran ........................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

ix

Page 12: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta

didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungan,

dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang

memungkinkannya untuk berfungsi secara adekwat dalam kehidupan

masyarakat.1

Sedangkan pendidikan secara sederhana dan umum, pendidikan

merupakan usaha untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi

bawaan, baik jasmani maupun rohani, sesuai dengan nilai-nilai yang ada di

dalam masyarakat dan kebudayaan. Bagi kehidupan umat manusia, pendidikan

merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. 2

Adapun menurut undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003

Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual

keagamaan, pengadalian diri, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan

yang diperlukan dirinya belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif, masyarakat bangsa dan negara. Pendidikan merupakan faktor

utama dalam kepribadian siswa yaitu kepribadian baik maupun buruk.3

1 Oemar Hamalik. Kurikulum dan pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2012), hal.3

2 Choirul Mahfud. pendidikan multikultural, (Yogyakarta: PT. Pustaka Pelajar, 2006),

hal. 32 3 Muhibbin Syah. Psikologi Belajar, ( Jakarta:PT. Rajawali Pers, 2013), hal. 1

1

Page 13: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

13

Berhubungan dengan pendidikan guru adalah komponen utama dalam

pendidikan. Jika guru memiliki kualitas yang baik, maka pendidikan akan

menjadi baik pula. Karena di tangan guru yang baik keterbatasan apapun yang

mempengaruhi proses pendidikan dapat diatasi atau diminimalkan. Sebagai

komponen yang utama keberhasilan dalam pendidikan sebagian besar

ditentukan oleh mutu profesionalisme seorang guru. Guru yang profesional

bukan lah guru yang hanya dapat mengajar dengan baik tetapi guru juga

sebagai contoh suritauladan yang baik dalam mendidik.

Guru adalah sosok ideal dalam pandangan anak didiknya, yang tingkah

lakunya akan ditiru. Dalam kaitannya dengan pendidikan Agama Islam,

keteladanan dikatakan sebagai metode yang paling efektif. Konsep

keteladanan yang dapat dijadikan sebagai cermin dan model dalam

pembentukan kepribadian orang muslim sendiri. Senada dengan hal di atas

pembinaan Agama yang baik ialah dengan pola perilaku yang dilandaskan

pada nilai-nilai Iman, Islam dan Ikhsan terhadap peserta didik.

Oleh karena itu pengajaran dan keteladanan merupakan metode asasi

bagi terbentuknya keutamaan dan nilai keagamaan. Sehingga dapat mendidik

atau membina akhlak siswa dengan cara latihan dan pembiasaan yang sesuai

dengan nilai-nilai Iman, Islam dan Ihsan, oleh karena pembiasaan dan latihan

tersebut oleh guru akan membentuk sikap tertentu pada siswa.

Metode penanaman nilai-nilai Agama pada siswa dengan memberi

contoh, latihan dan pembiasaan, kemudian nasehat atau anjuran sebagai alat

pendidikan dalam rangka membina kepribadian siswa sesuai ajaran Islam.

Page 14: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

14

Menanamkan nilai-nilai Agama pada siswa dan membina akhlaknya dengan

cara latihan-latihan dan pembiasaan-pembiasaan yang sesuai dengan

perkembangan agar peserta didik dapat mentaati ajaran-ajaran Islam yang

telah disyariatkan.

Dalam tahap pembiasaan tersebut perlu didukung oleh penciptaan

situasi yang kondusif. Karena itu, nilai dalam kehidupan sehari-hari dalam

rangka situasi yang kondusif akan mempermudah pencapaian kecakapan

jasmani (dalam pembiasaan).

Untuk menumbuhkan sikap dan perilaku yang baik dalam diri siswa, guru

tidak cukup hanya memberikan teori-teori saja, karena yang lebih penting

adalah figur yang memberikan keteladanan dalam menerapkan hal tersebut.

Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik yang

diberikan kepada siswa, tidak akan bermanfaat tampa disertai contoh yang

baik dari orang yang menyapaikan. Karena guru adalah seorang

administrator, informator, konduktor, dan sebagainya, dan harus kelakuan

menurut harapan masyarakat.

Seorang guru yang ingin berhasil dalam menanamkan nilai-nilai

Agama kepada anak didik, harus mengetahui cara-cara atau metode mendidik,

dengan menentukan metode yang cocok dalam proses pendidikan. Tanpa

metode suatu pendidikan tidak akan dapat berproses secara efisien dan efektif

dalam kegiatan mendidik dan mengajar menuju tujuan pendidikan.

Berdasarkan observasi awal yang saya lakukanan pada hari sabtu Tanggal 25

Februari 2017 peniliti mewawancarai bapak Abdullah selaku guru Pendidikan

Page 15: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

15

Agama Islam (PAI) di Sekolah Analis Kesehatan Qawiy Shabab Kota

Bengkulu “ Adapun kandala yang saya hadapi ketika mengajak siswa sholat

Dzhuhur berjama’ah yaitu secara pribadi sudah dikatakan berjalan dengan

baik tetapi, secara berjama’ah masih ada sebagian siswa yang tidak

melaksanakan sholat Dzhuhur berjama’ah. Sedangkan proses pembelajaran

itu kami adakan langsung praktek sholat Dzhuhur berjama’ah. Adapun

masalah tempat sholat tergantung kondisi dan kafasitas siswa kalau untuk

kelas XI bisa dilaksanakan di mushollah maupun di kelas karena jumlah

siswanya sedikit sedangkan kelas X dan XII tidak bisa karena melebihi

fasilitas.

Jadi dapat peneliti simpulkan sesuai hasil wawancarai di atas adapun

kandalanya yaitu masalah waktu, tempat yang kurang memadai dan kurang

kerjasama diantara guru agama dan guru mata pelajaran yamg lain. Sehingga

masih ada beberapa siswa yang tidak melaksanakan sholat Dzhuhur

berjama’ah. Adapun masalah yang peneliti temukan di sekolah adalah sebagai

berikut: “pertama masih banyak siswa yang tidak melaksanakan sholat

Dzhuhur berjama’ah. Kedua, masih ada beberapa siswa yang kurang bertutur

kata sopan dengan sesama temannya, Ketiga masih ada beberapa siswa yang

terlambat (ketika waktu pelajaran PAI), dan masih banyak siswa yang tidak

mengikuti tadarusan bersama dihari jum’at. Namun masih ada bebeberpa

siswa yang masih sholat Dzhuhur berjama’ah, bertutur kata yang sopan

sesama teman dan masih ada siswa yang disiplin.

Page 16: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

16

Adapun maksud dari beberapa permasalahan di atas yaitu:.“Pertama

kurangnya disiplin maksudnya siswa/siswi SMK S 21 Analis Kesehatan

Qawiy Shabab Kota Bengkulu, disini barangkali keterbatasan alat dalam

transportasi seperti halnya siswa/siswi terlambat pada saat mata pelajaran PAI

(Pendidikan Agama Islam). Karena pada saat itu saya sedang mengajar di

kelas II pada saat saya bertanya pada salah satu siswa/siswi mereka memberi

alasan karena adanya keterbatasan dalam transpotasi. Kedua, tutur cara yang

kurang sopan sesama teman, seperti yang saya ketahui saat saya mengajar

waktu saya PLL disana saya masih terdengar kata-kata atau perkataan yang

kurang sopan sesama temannya. Bahkan perkataan tidak lazim diucapkan

terhadap teman sendiri. Karena siswa/siswi SMK S 21 Analis Kesehatan

Qawiy Shabab Kota Bengkulu berasal dari berbagai Daerah, Seluma, Medan,

Bengkulu, Mukomuko dan sebagainya. Karena setiap daerah mempunyai suku

dan bahasa dan gaya bahasa yang berbeda. Oleh sebab itu kita sebagai guru

atau pendidik harus mendidik anak supaya menjadi kepribadian yang lebih

baik. Ketiga kurangnya keagamaan terhadap diri sendiri seperti yang saya

lihat bahwa di sana keterbatasan seperti: waktu dan tempat beribadah

(mushollah). Bahkan guru bidang studi yang lain tidak komplen saat waktu

sholat masuk. Sehingga siswa tersebut merasa tidak mempunyai kewajiban

dalam hal beribadah kepada Allah SWT. Sehingga siswa merasa acuh tah acuh

dalam sholat dan tempat beridahnya tidak memadai untuk sholat Dzhuhur

berjama’ah dikarena mushollanya terlalu kecil untuk sholat Dzhuhur

berjama’ah. Keempat kurang mengikuti kegiatan biasanya (tadarusan). Saat

Page 17: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

17

sekarang ini siswa/siswi. Tidak pernah ketinggalan dalam hal update di media

sosial. Bahkan mereka sendiri lupa kewajiban atau kegiatan yang ada di

Sekolah (tadarusan).

Dari latar belakang di atas maka peneliti terdorong untuk mengadakan

penelitian yang berjudul” Efektifitas Keteladanan Guru PAI dalam Penanaman

Nilai-Nilai Agama Islam Pada Siswa Kelas II SMK S 21 Analis Kesehatan

Qawiy Shabab Kota Bengkulu”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dapat

diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Masih banyak siswa yang tidak melaksanakan sholat Dzhuhur

berjama’ah di Sekolah

2. Kurang bertutur kata yang sopan dengan sesama temannya

3. Masih ada beberapa siswa yang terlambat di waktu pelajaran PAI

4. Masih banyak siswa yang tidak mengikuti tadarusan bersama di hari

jum’at.

C. Batasan Masalah

Untuk menghindar kesalahpahaman tentang tema penelitian ini, maka

penulis membatasi bentuk penanaman nilai-nilai Agama Islam, yaitu

pelaksanaan sholat Dzhuhur berjama’ah, penerapan akhlak mulia dalam

bergaul sehari-hari.

Page 18: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

18

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, dapat dibuat rumusan masalah

sebagai berikut” Bagaimana efektifitas keteladanan guru dalam meningkatkan

kesadaran sholat Dzhuhur Berjama’ah. ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak

dicapai dalam penelitian ini yaitu: Untuk mengetahui efektifitas keteladanan

guru dalam meningkatkan kesadaran sholat Dzhuhur Berjama’ah.

F. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

a. Dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi semua pikiran

mengenai efektifitas keteladanan guru dalam meningkatkan kesadaran

sholat Dzhuhur berjama’ah.

b. Untuk memperdalam dan menambah wawasan bagi peneliti khususnya

dan pembaca umumnya.

2. Secara Praktis

a. Untuk menambah wawasan tentang peranan keteladanan guru dalam

meningkatkan kesadaran sholat Dzhuhur berjama’ah.

b. Sebagai pengetahuan dan masukan bagi guru, mahasiswa, dan semua

pihak dalam dunia pendidikan mengenai efektifitas dalam

meningkatkan kesadaran sholat Dzhuhur berjama’ah

Page 19: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

19

G. Sistematika Penulisan

Pembahasan skripsi penelitian ini dimana sistematika terdiri dari 5 buah rician

sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi

masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori, berdasarkan kajian teori, penelitian terdahulu,

BAB III Metodologi penelitian, berdasarkan jenis penelitian tempat dan

waktu penelitian, subjek penelitian, teknik pengumpulan data,

teknik keabsahan data dan teknik analisis data

BAB IV Hasil Penelitian, berdasarkan geografi sekolah, hasil penelitian,

pembahasan hasil penelitian.

BAB V Penutup, berdasar kesimpulan dan saran.

Page 20: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

20

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Pembahasan Tentang Kesadaran Sholat

a. Pengertian sholat

Kesadaran berasal dari kata sadar, yang berarti insaf, merasa,

tahu mengerti, siuman, ingat pada keadaan yang sebenarnya, keadaan

ingat (tahu akan dirinya) ingat kembali, sedangkan kesadaran adalah

keinsafan, keadaan mengerti, hal yang dirasakan atau dialami oleh

seseorang.4

Kesedaran adalah kemampuan individu mengadakan

hubungan dengan lingkungannya serta dengan dirinya sendiri (melalui

pasca indra) dan mengadakan pematasan terhadap lingkungan serta

terhadap dirinya (melalui perhatian).5

Sedangkan sholat secara bahasa berarti Doa. Sedangkan secara

istilah sholat adalah sekumpulan ucapan yang diawali takbir dan

diakhiri dengan salam. Disebut sholat karena menghubungkan seorang

hamba kepada penciptanya.6

Menurut imam al- Qasthaalaani

sebagaimana dikutip Sayyid Shaleh al ja-fari, sholat disebut sholat

karena:

4

Peter Salim, Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta: PT.

Modern English Press,1991), hal. 131 5 Sunaryo, Psikologi Untuk Keperawatan (Jakarta: PT. EGC, 2004), hal. 77

6 Abdul Aziz Muhammad Azam, Abu Wahab Sayyed Hawwas, Fiqih Ibadah(Jakarta: PT.

Amzah, 2010), Hal. 145

9

Page 21: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

21

1) Sholat dapat mencapaikan manusia kesurga

2) Sholat berasal dari kata shillah (koneksi). Artinya orang yang

sholat berarti sedang berinteraksi dengan allah swt.

3) Sholat mempunyai arti at-tashiyyah artinya didalam sholat

seseorang muslim itu harus mengevaluasi diri,akal dan hatinya.

4) Sholat adalah kasih sayang Allah Swt kepada hambanya.

5) Sholat membawa orang yang meninggalkan pada neraka7

Kata sholat memiliki akar hubungan dengan kata “shilah”yang

bermakna hubungan (contohnya shillah ar-rohim bermakna

siraturahim) dalam kaitannya dengan kata shilah ini, sholat bermakna

medium hubungan manusia dengan Allah swt.8

Kesadaran sholat berarti keadaan tahu dan paham, bahwa

sholat itu wajib dilaksankan sebagai seorang muslim yang taat kepada

Allah SWT. Sehingga timbul dorongan pada diri sendiri untuk

melaksanakannya tanpa terpaksa.

b. Faktor yang mempengaruhi kesedaran sholat

Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi

perkembangan kesadaran beragam seseorang adalah sebagai berikut:

1) Faktor pembawaan (internal)

Manusia memiliki fitrah untuk mempercayai suatu zat yang

mempunyai kekuatan (memberikan kebaikan atau mencelakakan).

7 Sayyid Shaleh Al-Fari, The Miracle Of Sholat (Jakrta:PT. Gema Insani, 2007), hal. 79-

81 8 Haidar Bagir, Buat Apa Sholat: Kecuali Jika Anda Hendak Mendapatkan Kebahagian

Dan Ketenangan Hidup(Bandung: PT. Mizania, 2007), hal. 23

Page 22: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

22

Dalam perkembangannya ada yang berjalan alamiah. Pada

masyarakat firmitif muncul kepercayaan terhadap roh-roh ghaib

yang bisa mendatangkan kebaikan dan malapetaka sehingga perlu

diberikan sesaji) dan ada juga yang mendapat bimbingan dari para

rasul Allah sehingga fitrahnya berkembang sesuai kehendak Allah.

2) Faktor lingkungan (eksternal)

a) keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi anak-

anak. Orangtua memiliki peranan yang sangat penting dalam

menumbuhkan fitrah beragama anak.

b) Lingkungan sekolah

Pengaruh sekolah terhadap perkembangan kepribadian

anak sangat besar. Dalam upaya mengembangkan kesadaran

beragama, sekolah terutama guru agama mempunyai peranan

yang sangat penting dalam mengembangkan wawasan

pemahaman, pembiasaan pengalaman ibadah atau akhlak

mulia. Upaya meningkatkan kesadaran sholat.

2. Pengertian Efektifitas

a. Efektifitas

Efektifitas berasal dari kata “efektif” yang mempunyai arti

“pengaruhnya, akibatnya” efetif”. adalah “dapat membawa hasil,

berhasil, guna”. Dengan demikian efektifitas adalah segala usaha yang

dilakukan dapat membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan.9

9 Heppy El Rias, Kamus Ilmiah Populer,( Yogyakarta:PT. Pustaka Pelajar, 2012), hal.162

Page 23: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

23

Efektifitas bisa diartikan sama dengan keefektivan hal bekesan

atau berpengaruh, jika dikaitkan dengan usaha atau tindakan berarti

keberhasilan.10

Dapat diartikan sebagai suatu keadaan atau sifat efektif.

Efektifitas merupakan hubungan antara autput dengan tujuan

yang ditetapkan. 11

Suatu organisasi, program, atau kegiatan dikatakan

efektif apabila output yang dihasilkan dapat memenuhi tujuan yang

tetapkan. Efektifitas juaga diartikan sebagai suatu keadaan yang

menunjukkan tingkatan keberhasilan atau kegagalan suatu kegiatan

dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.12

Dapat diartikan pula sebagai azas yang memungkinkan

tercapai tujuan secara optimal. Prinsip keefektifitas akan dicapai

manakala guru mampu menyusun, merencana, dan melaksanakan

pembelajaran secara cermat dan mengatasi sebagai persoalan dengan

baik.

Sehingga dapat disimpulkan keefektifitas adalah usaha atau

tindakan yang memberikan hasil atau pengaruh sesuai dengan tujuan

yang telah ditetapkan sebelumnya. Keteladanan guru dikatakan efektif

dalam meningkatkan kesadaran apabila terjadi peningkatan kesadaran

sholat pada mayoritas kelas XI. Krtiteria kesadaran sholat yang

dimaksud adalah pelaksanaan sholat Dzhuhur berjama’ah atau

kesadaran sendiri.

10

J.S Badudu & Sutan Muhammad Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia ( Jakarta:PT.

Pustaka Sinar Harapan, 1994), hal. 371 11

Gusti Agung Rai, Audit Kinerja Pada Sektor Publik, Praktik Studi Kasus,(Jakarta:PT.

Selemba Empat, 2008), Hal.24 12

Komarudin, Ensiklopedia Menejemen(Jakarta:PT. Bumi Aksara, 1994), hal. 269

Page 24: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

24

3. Keteladanan Guru

a. Pengertian keteladanan

Keteladanan berasal dari kata “Teladan yang berati sesuatu

yang patut ditiru atau baik untuk di contoh. Sedangkan dalam bahasa

arab adalah uswan al-Hasanah. Dilihat dari segi kalimatnya uswatun

hasanah terdiri dari dua kata, yaitu uswatun dan hasanah. Mahmud

Yunus”uswatun sama dengan qudwah yang berarti ikutan. Sedangkan

hasanah diartikan sebagai perbuatan baik seseorang yang ditiru atau

diikuti oleh orang lain.13

Dalam Al-Qur’an kata uswatun hasanah dilekatkan kepada

Rasulullah SAW juga sering dilekatkan kepada nabi Ibrahim a.s.

Sebagai dijelaskan dalam Al-Qur’an al-azhab ayat 21 yaitu:

Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan

yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah

dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah. (Q.

S.Al ahzab (12):21)14

Misalnya: Gelar guru teladan atau pelajaran teladan, pastilah

orang yang menyandangnya tidak dalam semua keadaan bisa dijadikan

13

Akmal, Hawi Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam , ( Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2013 ), hal. 93 14

Depertemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahnya,( Bandung: PT. Karya Agung

Surabaya, 2006), hal. 595

Page 25: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

25

teladan. Kita tidak perlu menuntut terlalu banyak, cukuplah ucapannya

sama dengan perbuatannya, perbuatannya adalah wujud dari apa yang

dikatakannya.

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu

mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?itu sangatlah dibenci

disisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.

(QS.Ash-shaf 61:2-3)15

Berhubungan dengan guru teladan merupakan pribadi guru

memiliki adil yang sangat besar terhadap keberhasilan pendidikan,

terutama dalam pendidikan karakter yang sangat berperan dalam

membentuk pribadi peserta didik .

Keteladanan guru sangat besar berpengaruh terhadap

pertumbuhan dan perkembangan pribadi para peserta didik. Keteladan

ini memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam membentuk

kepribadian anak, guna menyiapkan dan mengembangkan Sumber

Daya Manusia (SDM), serta mensejahterakan masyarakat, kemajuan

negara, dan bangsa pada umumnya.16

15

Hamka Abdul Aziz. Karakter Guru Profesional, (Jakarta: PT. Almawardi Prima,

2015), hal. 220 16

Mulyasa. Menajemen Pendidikan Karakter, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2015), hal.

169

Page 26: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

26

b. Bentuk keteladanan

1) Pengaruh teladan yang tidak di sengaja

Guru tampil sebagai figur yang dapat memberikan contoh-

contoh yang baik. Keberhasilan lebih banyak tergantung pada

kualitas kesungguhan realisasi karateristik guru yang diteladani,

seperti kualitas kepemimpinanya, kualitas kemuliaanya, kualitas

keikhlasannya dan sebagainya. Setiap orang yang diharapkan

menjadi teladan hendaknya memelihara tingkah lakunya serta

tanggungjawab kepada allah swt17

2) Pengaruh teladan yang disengaja

Guru dengan sengaja memberi contoh yang baik pada

siswanya supaya mereka dapat menirunya. Contohnya adalah guru

sebagi iman ketika melaksanakan sholat Dzhuhur berjama’ah di

sekolah, membaikkah sholatnya dalam mengerjakan sholat yang

sempurna kepada makmumnya atau siswa.

3) Pendekatan keteladanan

Pendekatan keteladanan adalah memperlihatkan

keteladanan atau memberi contoh yang baik pada peserta didik. Hal

ini disebabkan karena guru akan menjadi tokoh identifikasi dalam

pandangan anak yang akan dijadikan sebagai teladan dalam

didalam mengidentifikasi diri dalam kehidupannya.

17

Muhammad Akbdul Qodir Ahmad. Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta:

Rineka Cipta, 2008), hal. 57-59

Page 27: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

27

Sehubungan dengan pendekatan ini di temukan hadis,

antara lain sebagai berikut.

وسلم ووحه علي عه أبى سليمان مالك به الحويرث قال أتيىا الىبي صلى الله

ه شببت متقاربون فأقمىا عىدي عشريه ليلت فظه أن اش لىا وس ألىا عم تقىا أ

لىا فأخبرواي وكان رفيقا رحيما فقال ارجعوا إلى أليكم فعلمو م تركىا فى ا

ن ل لاةفليؤذ كم أحدكم ومروم وصلوا كمارأيتمووي أصلي واذا حضرث الص

كم ثم ليؤم

Dari Abu Sulaiman Malik bin Al-Huwairits berkata,”kami,

beberapa orang pemuda sebaya mengunjungi Nabi, lalu

kami menginap bersama beliau selama 20 malam. Beliau

menduga bahwa kami telah merindukan keluarga dan

menanyakan apa yang kami tinggalkan pada keluarga. Lalu

kami memberitahukannya kepada Nabi. Beliau adalah orang

yang halus perasaanya dan penyayang. Beliau bersabda,”

kembalilah kepada keluarga kalian. Ajarilah mereka,

suruhlah mereka, dan shalatlah kalian sebagaimana kalian

melihat saya mendirikan shalat. Apabila waktu shalat telah

masuk, hendaklah salah seorang diantara kalian

mengumandangkan azan dan yang lebih tua hendaklah

menjadi imam.” (H.R Al-Bukhari)18

Dalam hadis di atas, Rosul memberikan keteladan cara

memperlakukan tamu selama berada di rumahnya. Beliau telah

menunjukan keramahan, kelemah lembutan, kasih sayang dan

meninggalkan kesan yang mendalam. Dalam hal ini Rosul tidak

menyuruh agar para sahabat meniru. Selain itu, beliau juga

mencontohkan mendirikan shalat, terlihat bahwa beliau

mengutamakan pendekatan keteladanan.

Senada dengan di atas teladan merupakan tingkah laku, cara

berbuat dan berbicara akan ditiru oleh anak didik. Dengan teladan

18

Bukhari Umar . Hadis Tarbawi, (Jakarta: PT. Amzah, 2012), hal. 187

Page 28: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

28

ini lahirlah gejala identifikasi positif, yakni penyamanan diri

dengan orang yang ditiru. Identifikasi positif itu penting sekali

dalam pembentukan kepribadian. Karena itulah teladan yang

merupakan alat pendidikan yang utama, sebab terikat erat dalam

pergaulan dan berlangsung secara wajar. Hal yang sangat perlu

diperhatikan peserta pendidik dalam hal ini adalah tingkah laku

mana yang harus ditiru atau yang sebaliknya. Teladan

dimaksudkan untuk membiasakan anak didik dalam mencapai

tujuan yang diinginkan.19

Ayat di atas memberikan gambaran akan penting keteladan

sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasululllah SAW yang telah

patut diikuti terutama bagi seorang pendidikan dalam mewujudkan

tujuan pendidikan.

Jadi dari ayat di atas dapat disimpulkan, keteladanan

seorang guru memiliki peranan yang sangat signifikan dalam upaya

mendidik akhlak Siswa.

Kemudian dijelaskan lagi dalam firman Allah Al-Qur’an

surat Al-baqarah ayat 44, berbunyi:

19

Hasbullah. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009),

hal. 29

Page 29: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

29

Artinya: Mengapa kamu menyuruh orang lain (mengerjakan)

kebajikan, sedangkan kamu melupakan dirimu sendiri padahal

kamu membaca kitab (Taurat)? Tidaklah kamu mengerti?20

Dari firman Allah SWT. Di atas dapat diambil pelajaran,

bahwa seorang guru hendaknya tidak hanya mampu panutan bagi

siswanya, sehingga siswa dapat mengikutinya tanpa merasakan

adanya unsur paksaan.

4. Nilai-Nilai Agama Islam

a. Pengertian Nilai-Nilai Agama

Nilai-nilai Agama merupakan salah satu nilai yang ada

sebagaimana dijelaskan pada uraian terdahulu. Nilai-nilai keagamaan

disini dimaksudkan sebagai nilai-nilai. Nilai-nilai Islam secara kaffah

merupakan pekerjaan yang amat benar. Karena nilai-nilai Islam

tersebut menyangkut beberapa aspek, memerlukan kajian dan seluruh

yang luas. Oleh karena itu, kajian nilai-nilai Islam di sini tidak

menyangkut aspek-aspek tersebut secara teperinci, namun dibatasi

pada nilai-nilai pokok ajaran Islam yang sewajarnya ada dan dimiliki

oleh seseorang muslim. Nilai-nilai pokok ajaran Islam tersebut

meliputi Iman, Islam dan Ihsan, sebagai salah satu integral yang tidak

dapat dipisahkan antara satu dan lainnya. Ketekaitan ketiga

kemampuan diatas digambarkan Allah dalam Al-Qur’an.“Tidak lah

20

Depertemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Surabaya : PT. Karya Agung,

2006), hal. 8

Page 30: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

30

bagaimana Allah tidak membawa perumpamaan kalimat yang baik

seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan akarnya (menjulang)

kelangit.

Pohon ini memberi buahnya pada setiap musim dengan izin

Allah. Allah membawa perumpamaan-perumpamaan untuk manusia

supaya mereka selalu ingat. Rasulullah SAW bersabda dalam hadist

yang diriwayatkan muslim dari Umar bin khatab ra. Yang berbunyi:

bahwa nilai-nilai pokok ajaran Agama Islam secara keseluruhan

mencakup tiga hal: Iman, Islam dan ihsan.21

b. Macam-macam nilai Agama

Dalam pelaksanaan pendidikan Islam mengandung nilai-nilai

pokok yang harus di sampaikan kepada peserta didik.

Menurut Zakiah Derajat mengemukakan tentang nilai-nilai

pendidikan Agama Islam yang harus ditanamkan melalui

pelaksanaannya dilingkungan pendidikan ada empat nilai pokok dari

pengajaran Agama Islam sebagai berikut:

1) Nilai material

Nilai material ialah jumlah pengetahuan Agama Islam yang

diajarkan. Dalam materi pendidikan Agama Islam terdapat materi

pengajaran yang berisi fakta yang harus dikuasai peserta didik.

2) Nilai formal

21

Mawardi Lubis, Evaluasi Pendidikan Nilai (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hal.

21-22

Page 31: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

31

Nilai formal ialah nilai pembentukan, yang bersangkutan dengan

daya siswa atas segala bahan yang telah diterimanya. Hal ini berarti

sejauh manakah daya serap siswa, sehingga ia mampu dengan

tenaganya sendiri membentuk kepribadiaan yang utuh, kokoh dan

tahan uji.

3) Nilai fungsional

Nilai fungsional adalah relevansi bahan pengajaran dengan

kehidupan sehari-hari. Jika bahan pengajaran itu mengandung

kegunaan dapat dipakai atau berfungsi dalam kehidupan anak

sehari-hari, maka itu berarti mempunyai nilai fungsional.

4) Nilai essensial

Nilai essensial ialah “nilai hakiki “agama mengajarkan bahwa

kehidupan hakiki atau hidup yang sebenar-benarnya hidup itu

berlangsung di alam baqa. Jadi kehidupan itu tidak berhenti hingga

dunia saja, melainkan kehidupan itu berlangsung terus dalam

akhirat.22

c. Pembentukan Nilai-Nilai Agama

Dengan memperkaya dimensi nilai, moral dan norma pada

aktivitas pendidikan sekolah, akan memberi pegangan hidup yang kuat

bagi anak-anak dalam menghadapi perubahan sosial. Kemantangan

secara moral (morality nature) akan menjadikan seseorang anak

mampu memperjelas dan menentukan sikap terhadap substansi nilai

22

Ahmad Jazuli. Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Bengkulu: PPSB, 2006), hal. 11

Page 32: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

32

dan norma baru yang muncul dalam proses perubahan demikian pula

dengan bekal pendidikan budi pekerti secara memadai, akan

memperkuatkan kontruksi moralitas peserta didik sehingga tidak

gampang goyah dalam menghadapi aneka macam godaan dan rayuan

negative diluar lingkungan sekolah.

Pendidikan budi pekerti memiliki makna yang sama dengan

pendidikan moral, pendidikan karakter, pendidikan akhlak dan

pendidikan nilai. Pendidikan budi pekerti merupakan nilai-nilai luhur

yang berakal dari Agama, adat istiadat dan budaya bangsa indonesia

dalam rangka mengembangkan kepribadian peserta didik agar menjadi

manusia yang baik. Secara umum, ruang lingkup pendidikan budi

pekertian adalah penenaman dan pengembangan nilai, sikap dan

prilaku peserta didik sesuai dengan nilai-nilai budi pekerti leluhur.

Diantara nilai-nilai yang perlu ditanam adalah sopan santun, disiplin,

berhati lapang, berhati lembut, beriman, bertakwa, berkemauan keras,

bersahaja, tanggung jawab, bertenggang rasa, jujur, mandiri,

manusiawi, mawas diri, mencintai Ilmu, menghargai karya orang lain,

merasa kasih dan sayang, rasa malu, percaya diri, rela berkorban,

rendah hati, sabar, semangat kebersamaan, setia, positif, taat azas,

takut bersalah, tawakal, tegas, tekun, tepat janji, tepat dan ulet. Jika

peserta didik telah memiliki karakter budi pekerti diatas, maka ia telah

Page 33: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

33

menjadi manusia baik, menurut pandangan manusia juga menurut

Allah SWT.23

5. Penanaman Nilai-Nilai Agama

a. Pengertian penanaman

Penanaman berasal dari kata “Tanam” yang artinya menaruh

menaburkan (paham ajaran dan sebagainya), memasukkan

membangkitkan atau memelihara (perasaan, cinta, kasih, semangat dan

sebagainya) sedangkan penanaman itu sendiri berarti proses/caranya,

perbuatan menanamkan.

b. Metode Penanaman Nilai-nilai Agama Islam.

Kata metode berasal dari bahasa yunani yaitu “ Meta” berarti”

melalui “dan “Hodos” berarti” jalan atau cara” maka metode adalah

jalan atau cara yang harus dilalui. Sedang menurut Zakiah Darajat

bahwa metode adalah suatu kerja yang sistematik dan umum, seperti

cara kerja Ilmu pengetahuan.

Dari defenisi di atas, dapat dikatakan bahwa metode

mengandung arti adanya urutan tata kerja yang terencana, sistematis

dan merupakan hasil eksperimen ilmiah guna mencapai tujuan yang

telah direncanakan. Sedangkan menurut M. Athihiyah al-Abrasyi

mengartikan metode sebagai jalan yang dilalui untuk memperoleh

pemahaman peserta didik.24

23

Zubaedi. Pendidikan Berbasis Masyarakat, (Jakarta: PT. Pustaka Pelajar, 2006), hal. 3-

4 24

Moh. Raqib. Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: PT. LKis Priting Cemerlang, 2009),

hal. 91-92

Page 34: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

34

Dari pengertian di atas, maka metode penanaman nilai-nilai

Agama adalah suatu cara atau teknik yang digunakan oleh seseorang

pendidik dalam mendidik, membimbing, dan membina moral, perilaku,

atau tingkah laku, agar dalam membimbing dan pembinaan tersebut

dapat diterima oleh peserta didik, sesuai dengan ajaran Islam.

c. Fungsi Penerapan Metode dalam Penanaman Nilai-Nilai Agama

Fungsi penerapan metode dalam penanaman nilai-nilai Agama

pada siswa adalah sebagai berikut:

1) Sebagai alat yang diperlukan dengan cara yang sebaik-

baiknyauntuk memperoleh hasil yang sebaik-baiknya pula.

2) Untuk mengetahui sifat dan ciri-ciri khusus dari macam-macam

hakikat siswa didik dan lain-lain.

3) Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan pilihan metode

menanamkan nilai-nilai Agama pada siswa.

4) Mempermudahkan pendidikan akhlak pada siswa dalam

menerapkan dan menanamkan nilai-nilai yang tersimpan dalamAl-

Qur’an.

5) Memperjelas materi nilai-nilai Agama Islam bagi siswa didik

sehingga tidak menyimpang dari pokok dasarnya, yaitu Al-Qur’an

dan hadist nabi.

Dengan demikian, fungsi metode dalam mendidik akhlak siswa

adalah agar dapat mempermudah menerapkan nilai-nilai Islam pada

Page 35: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

35

siswa, serta dapat dengan memperjelas kepada siswa tentang akhlak-

akhlak yang baik, sehingga tidak menyimpang dari ajaran Islam.

d. Ciri Nilai-Nilai Ajaran Islam

Adapun nilai pokok yang diajarkan dalam Islam meiputi iman, Islam

dan ihsan. Sebagaimana rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadis

yang diriwayatkan Muslim dari Umar Bin Khatthab ra ’’bahwa nilai-

nilai pokok ajaran agama Islam secara keseluruha mencakup tiga hal,

yaitu iman, Islam dan ihsan’’. Adapun pendapat Anshari yang

mengatakan bahwa sistematika ajaran Islam yaitu mencakup akidah,

syariah dan akhlak. Jadi pada prinsipnya iman, Islam, dan ihsan adalah

sama dengan aqidah, syariah dan akhak.25

1) Nilai aqidah

Secara etimologi (Lughatan), agidah adalah berakar dari

kata aqada-ya’kidu-‘aqidatan. Aqdan berarti simpul, ikatan,

perjanjian dan kukuh. Setelah membentuk aqidah berarti

keyakinan.26

Sedangkan Menurut Muhammad Alim aqidah adalah

beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati,

mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak

tercampur sedikitpun dengan keragu-raguan. Aqidah dalam Islam

meliputi keyakinan dalam hati tentang Allah yang wajib

disembah, dan perbuatan yang berbentuk ibadah27

25

Mawardi Lubis, Evaluasi Pendidikan Nilai (Yogyakarta: pustaka pelajar, 2008), hal. 24 26

Yunanhar Ilyas. Kuliah Akidah Islam, (Yogyakarta:PT. LPPI, 2011), hal. 1 27

Muhammad Alim. Pendidikan Agama Islam (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2006), hal. 125

Page 36: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

36

Jadi aqidah merupakan keyakinan atau iman yang wajib

diyakini, dan dapat dipahami oleh akal sehat, dan diterima oleh

hati karena sesuia fitrah manusia. Ikatan, berarti landasan yang

mengikat yaitu keimanan, Aqidah juga merupakan inti dan dasar

keimanan maka pembinan dan pembantapan kepercayaan dalam

diri seseorang harus dilakukan sehingga menjadi aqidah yang kuat

dan benar .

Artinya: Yaitu mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang

mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang

Kami anugerahkan kepada mereka.

Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW, bersabda: "Iman itu

adalah pengetahuan dengan hati, pengucapan dengan lisan, dan

pengamalan dengan anggota badan." (HR. Ibnu Majah : 64, Sunan

Ibnu Majah, Al-Maktabah Asy-Syamilah, bab fil-iman, juz : 1,

hal. 74).

Isi kandungan hadis di atas menjelaskan bahwa unsur-

unsur yang membentuk keimanan seseorang itu ada 3, yaitu :

a) Pengetahuan dengan hati, yaitu mengenal Allah,

membenarkan-Nya dan meyakini dengan sepenuh hati, bahwa

Dia yang menciptakan, mengatur, menjaga dan mengawasi

alam semesta dan segala isinya.

Page 37: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

37

b) Pengucapan dengan lisan, yaitu mengakui dan mengikrarkan

dengan lisan dengan mengucapkan dua kalimat syahadah.

c) Pengamalan dengan anggota badan, seperti shalat, puasa,

zakat, haji dan tampil dengan akhlak yang terpuji dalam

mengarungi kehidupan di alam fana ini.28

Adapun pengakuan tentang Allah seperti yang dijelaskan ayat

berikut.

Artinya: “Padahal mereka tidak disuruh kecuali disuruh

menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan

kepada-nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus,

dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan

zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus.

Sesungguhnya orang-orang kafir dari ahli kitab dan

orang-orang musrik, (akan masuk keneraka jahannam

mereka kekal didalamnya. Mereka seburuk-buru

makhluk. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan

mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik

makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah

28

Sirajuddin” Lima Syarat Orang Yang Berakwa” Artikel Diakses Pada 27 April27 dari

Http://Ssarifin,Blogspot.Co.Id/2014/05/Surat- Al-Baqarah- Ayat-3 Html

Page 38: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

38

surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai;

mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha

terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya.

Yang demikia itu adalah (balasan) bagi orang yang

takut kepada tuhannya”QS: Al-Bayyinah Ayat: (5-8).29

Demikianlah nilai aqidah yang dapat penulis sebutkan,

semoga keimanan dan keyakinan kita terhadap agama Allah

semakin kuat dan menjadi penopang dalam jiwa kita.

2) Nilai ibadah

Ibadah yang dimaksud adalah pengabdian ritual

sebagaimana diperintahkan dan di atur di dalam al-qura’an dan

sunnah. Aspek ibadah ini di samping bermanfaat bagi kehidupan

duniawi, tetapi yang paling utama adalah sebagai bukti dari

kepatuhan manusia memenuhi perintah-perintah Allah.

3) Nilai akhlak

Pendapat imam Al-Ghazali akhlak ialah suatu sifat yang

tertananam dalam jiwa yang dari padanya timbul perbuatan-

perbuatan dengan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan

pertimbangan. Menurut mu’jam akhlak ialah sifat yang tertanam

dalam jiwa, yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan,

baik atau buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan

menurut Muhamad Daud akhlak ialah sikap yang menimbulkan

kelakuan baik atau buruk.

29

Depertemen Agama RI , Al-Qur’an dan Terjemahan, (Surabaya: PT . Karya Agung,

2006), hal. 598

Page 39: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

39

Akhlak merupakan unsur yang terpenting dalam hidup

manusia, yang tingkatannya berada sesudah kepercayaan kepada

Allah, malaikat, kitab-kitab, rasul-rosul, qodha dan qodhar allah.

30 Adapun pendapat lain yakni Abu Ahmadi dan Noor Salimi

mengatakan akhlak adalah sikap seseorang yang dimanifestasikan

ke dalam perbuatan.31

Jadi berdasarkan pengertian akhlak di atas maka peneliti

dapat menyebut dan menjelaskan bentuk-bentuk atau macam-

macam akhlak. Akhlak tersebut sebagai berikut:

a) Akhlak kepada Allah, tentang Mentauhidkan Allah.

Sebagaiman firman Allah:

Artinya: 1). Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.2).

Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala

sesuatu.3). Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,4).

dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia" (al-ikhlas).

b) Akhlak manusia yaitu tentang diri sendiri yaitu sabar

sebagaiman firman Allah:

30

Zulkarnain. Transformasi Nilai-Nilai Pendidikan Islam, (Yogyakarta: PT. Pustaka

Pelajar, 2008), hal. 50 31

Abu Ahmadi Dan Noor Salimi, Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2008) hal. 206

Page 40: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

40

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah

pertolongan dengan sabar dan shalat; sesung-guhnya Allah

adalah beserta orang-orang yang sabar”(surat Al-baqarah

ayat 153)

c) Akhlak terhadap alam

Artinya: “dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk

kaumnya, lalu Kami berfirman: "Pukullah batu itu dengan

tongkatmu". Lalu memancarlah dari padanya dua belas mata

air. sungguh tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya

(masing-masing(55). Makan dan minumlah rezki (yang

diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka

bumi dengan berbuat kerusakan” (Al-Baqarah:60)32

B. Penelitian Terdahulu

1. Penelitian yang dilakukan oleh Jumeri (2010) dengan judul “Efektifitas

Pembinaan Akhlak Remaja diKelurahan Lubuk Durian Kecamatan Kerkap

Kabupaten Bengkulu Utara”

32

Depertemen Agama RI , Al-Qur’an dan Terjemahan, (Surabaya: PT . Karya Agung,

2006), hal. 11

Page 41: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

41

Dari hasil penelitian efektifitas pembinaan akhlak remaja

dikelurahan lubuk durian kecamatan kerkap kabupaten bengkulu utara

penulis simpulkan sebagai berikut:(a) Pelaksanaan Pembinaan Akhlak

Remaja di Kelurahan Lubuk Durian Kecamatan Kerkap Kabupaten

bengkulu kurang baik. Pemberian materi-materi Agama kepada remaja

dengan berbagai metode penyampaian yang kuran tepat semakin

menyulitkan untuk bisa membina akhlak mereka, menjadikan mereka

remaja yang berakhlak mulia. Tetapi karena beberapa kandala maka

pembina akhlak remaja dikeseluruhan kecamatan kerkap kabupaten

bengkulu utara belum mencapai hasil yang efektif. Tetepi hasil dari

observasi yang penulis lakukan kecenderungan remaja untuk berubah

menuju hidup dengan akhlak yang baik sangat tinggi/kuat. (b) Kandala-

kandala yang mempengaruhi pembina akhlak remaja adalah kurangnya

perhatian orang tua, kurangnya sarana persarana penunjang seperti buku-

buku Islami, sehebat apapun para pembina apabila tidak didukung oleh

sarana persarana yang memadai sangat sulit diharapkan hasil yang baik.

Masyarakat lingkungan masjid yang kurang mendukung dan sebagainya.

(c) Kesimpulan/verifikasi dilakukan sejak ditemukan makna dari data

berlanjut disempurnakan hingga data akhir diperoleh kemudian

diverifikasi untuk menguji kebenarannya.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Ramdani (2015) dengan judul

“Pelaksanaan Penanaman Nilai-Nilai Agama Islam Dalam Pembentukan

Karakter Religius Siswa Kelas X di SMA Pancasila Bengkulu.

Page 42: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

42

Dari hasil penelitian ini penulis dapat menyimpulkan bahwa:

pelaksanaan penanaman nilai-nilai Agama Islam dalam pembentukan

karakter religius siswa kelas X SMA Pancasila yang diterapkan oleh para

guru yaitu melalui proses pembelajaran, bahwa pelaksanaan penanaman

nilai-nilai Agama Islam melalui berbagai macam kegiatan diantaranya: (a)

Santri/siswa melaksanakan sholat tahajud, tahyatul masjid dan subuh

berjamaah dimasjid. (b) Santri/siswa membaca serta menghafal asmaul

husna selesai sholat subuh.(c) Santri/siwa belajar kitab kuning, menghapal

surat-surat pendek, mufrodat dengan ustad/guru setelah sholat subuh.(d)

Santri/siswa melaksanakan sholat dhuha sebelum berangkat sekolah. (e)

Santr/siswa belajar pelajaran umum dan pelajaran Agama disekolah (f)

Santri/siswa belajar mengaji setelah selesai sholat magrib dan mudharat

setelah sholat Isya.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Sariati (2015), dengan judul “Nilai-Nilai

Pendidikan Islam Dalam Buku La Tahzan karya Dr. Aidh Al-Qorni”.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Nilai-

nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam buku La tahzan karya Dr.

Aidh Al-Qorni. Tujuan yang ingin dicapai dalm penelitian ini adalah: (a)

Mengetahui kualitas Nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam

buku La tahzan karya Dr. Aidh Al-Qorni.(b) Mengetahui seberapa

pentingnya Nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam buku La

tahzan karya Dr. Aidh Al-Qorni.(c) mengetahui makna La tahzan yang

sesungguhnya dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, seperti yang

Page 43: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

43

dituangkan oleh Dr. Aidh Al-Qorni dalam karyanya yakni buku LA

TAHZAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian

kepustakaan (library research). Kemudian hasil dari penelitian ini adalah

buku latahzan layak dijadikan sebagai buku motifasi, pedoman serta

arahan.

Adapun perbedaan penelitian yang dibuat sariati dengan penelitian

peneliti yaitu terletak pada metode penelitian sariati menggunakan metode

jenis kepustakaan sedangkan penulis menggunakan metode kualitatif jenisnya

penelitian lapangan. Tempat penelitian sariati di perpustakaan sedangkan

penulis dimasyarakat. Kemudian saraiti meneliti tentang buku sedangkan

penulis meneliti tradisi. Jadi meskipun sariati dan penulis mempunyai

kemiripan judul namun jauh perbedaan dalam segi tujuan dan pembahasan.

Page 44: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

44

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu

Penelitian yang langsung dilapangan untuk mendapatkan data-data yang

dibutuhkan.33

Sedangkan penelitian yang digunakan adalah kualitatif

deskriptif penelitian yang menghasilkan data berupa kata-kata tertulis atau

lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati dan fenomena-

fenomena yang muncul. 34

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMK S 21 Analis Kesehatan Qawiy

Shabab Kota Bengkulu. Alasannya karena, di sekolah tersebut masih

kurangnya Penanaman nilai-nilai Agama.

2. Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tahun 2017

C. Teknik Penentuan Subjek

Metode atau penetuan subjek dalam penetuan ini menggunakan teknik

purposive sampling. Teknik purposive sampling adalah teknik pengambilan

33

Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, Dan

Ilmu Sosial Lainya (Jakarta: PT. Kencana Prenada Media, 2010), hal. 68 34

Lexi J. Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2004), hal. 13

33

Page 45: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

45

sumber data dengan pertimbangan tertentu.35

Jadi nara sumber yang diambil

yaitu orang-orang yang memiliki kriteria sebagai berikut:

1. Mempunyai waktu dimintak informasi

2. Mengetahui kondisi sekolah dengan baik(kepala sekolah)

3. Memiliki pengetahuan yang baik tentang sholat dan terlibat langsung

dalam kegiatan pembiasaan sholat(guru PAI)

4. Orang yang menjadi subjek pendidikan sholat (Siswa kelas XI)

Banyak nara sumber yang ditentukan berdasarkan pertimbangan

informasi. Ketika telah sampai pada taraf Redundancy (data yang telah jenuh

dan sudah tidak memberikan informasi baru) maka jumlah nara sumber sudah

cukup. Adapun subjek penelitian (nara sumber) yang diambil yaitu:

a. Siswa kelas XI SMK S 21 Analis Kesehatan

Pembiasaan sholat Dzhuhur berjama’ah tidak bisa secara instan,

membutuhkan waktu dan proses yang bertahap-tahap. Dibandingkan

Siswa kelas XI yang semester ganjil baru masuk mereka belum bisa

melihat keteladan nya dalam sholat karena masi mengenal sekolah

tersebut.

Jika melihat dari lamanya mereka mendapatkan pendidikan tentang

pembiasaan sholat dengan keteladanan guru, Siswa kelas XII memang

lebih tepat. Namun waktu dan kondisinya yang tidak memungkinkan

(takut mengganggu mereka dalam mempersiapkan UN) serta kebanyakan

sekolah tidak mengijinkan penelitian yang subjek nya adalah kelas XI.

35

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan:Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan

R&D(Bandung:PT. Alfabeta, 2010), hal.300

Page 46: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

46

Oleh karena itu peneliti menentukan subjek penelitian Siswa kelas

XI yang berjumlah 18 siswa. Adapun siswa yang menjadi nara sumber

dalam penelitian ini adalah 12 siswa dari 18 siswa.

b. Kepala Sekolah

Orang yang paling tahu dan penentu kebijakan sekolah adalah

pemimpinnya atau kepala sekolah. Karenanya, untuk mendapatkan

informasi-informasi mengenai kebijakan-kebijakan serta situasi dan

kondisi di SMK S 21 Analis Kesehatan. Perlu kepala sekolah sebagai

sumber informasi.

c. Guru PAI

Penelitian ini sangat berhubungan dengan masalah agama islam,

untuk itu peneliti mengambil mata pelajaran PAI sebagai nara sumber

informasi yang akan diwawancarai mengenai pemahaman agama siswa

kelas XI kesadaran sholat kelas XI, makna keteladanan, pembiasaan

dengan keteladanan guru dan factor pendorong dan penghambat

pemiasaan sholat siswa kelas XI.

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data-data yang mendukung penelitian yang

dilakukan dan dapat menjawab rumusan-rumusan masalah yang ada, maka

penulis menggunakan beberapa metode. Adapun metode pengumpulan data

dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi

Menurut Nasution sebagaimana dikutip oleh Sugiyono menyatakan

bahwa observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan para ilmuan hanya

Page 47: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

47

dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan

yang diperoleh melalui observasi.36

Observasi dilakukan meliputi observasi awal sebelum melakukan

penelitian (pra penelitian) observasi tentang kondisi kelas XI ketika waktu

pelaksanaan sholat Dzhuhur berjama’ah di SMK S 21 Analis Kesehatan

Qawiy Shabab Kota Bengkulu

2. Wawancara/interview

Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi

dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna suatu

topik tertentu.

Wawancara yang dilakukan adalah untuk mendapatkan data atau

jawaban tentang tingkat kesadaran sholat Dzhuhur berjam’ah siswa kelas

II efektifitas keteladanan guru dalam kesadaran sholat Dzhuhur

berjama’ah dan factor-faktor yang mendorong dan memperhambat

pembiasaan sholat di SMK S 21 Analis Kesehatan Qawiy Shabab Kota

Bengkulu. Untuk subjek yang akan diwawancarai adalah kepala sekolah,

guru mata pelajaran PAI dan siswa kelas II.

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal yaitu

berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, agenda dll. 37

Hasil

penelitian dari observasi atau wawancara akan lebih kribel atau dapat

dipercaya kalau didukung data-data.

36

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan:Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D

(Bandung:PT. Alfabeta, 2010), hal.310 37

Suharimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktis (Jakarta:PT.

Rineka Pustaka, 1991), hal. 91

Page 48: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

48

Dalam penelitian ini, dokumentasi yang dilakukan adalah untuk

mendapatkan data-data tentang gambar umum kondisi sekolah, dan hal-hal

yang terkait dengan keteladanan guru dalam dalam meningkatkan

kesadaran sholat Dzhuhur berjama’ah Siswa kelas XI (baik foto-foto

pelaksanaannya maupun dokumen-dokumen terkait)

E. Teknik Keabsahan Data

Keabsahan data merupakan konsep penting yang mempembaharui dari

konsep kesahihan (validitas) keterandalan (reliabilitas).38

F. Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif adalah proses mencari dan menyusun data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi

dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam

unit-unit, memilih mana yang penting dan mana dipelajari dan membuat

kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Adapun langkah-langkah diambil dalam analisis data sebagai berikut :

1. Reduksi Data

Selama penelitian dilapangan, peneliti akan memperoleh data yang

cukup banyak dan semakin lama dan semakin rumit. Untuk itu perlu

dilakukan analisis data-data yang diperoleh tersebut melalui reduksi data.

Reduksi data adalah merangkum memilih hal-hal pokok mempokuskan

hal-hal yang penting dan membuang yang tidak perlu.39

38

Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan Sosial Kuantitatif dan Kualitatif, (Jakarta:

PT. Gaung Persada Press, 2008), hal. 228 39

Sugiyono, memahamiPenelitian kualitatif (Bandung:PT. Alfabeta, 2011), hal.40

Page 49: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

49

2. Penyajian data

Setelah melakukan reduksi data, langkah selanjutnya menyajikan

data tersebut. Dalam hal ini, penyajian dilakukan dalam bentuk teks yang

bersifat relative.ini akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi.

3. Penarikan kesimpulan/verifikasi

Pemeriksaan keabsahan data yang diguanakan dalam penelitian ini

adalah triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan

pengecekan atau pembanding terhadap data. Dalam penelitian ini

triangulasi yang dipakai adalah triangulasi sumber. Triangulasi sumber

menguji keabsahan data dengan mengecek melalui berbagai sumber.

Dalam penelitian ini, untuk menguji keabsahan data yang diperoleh

mengenai efektifitas keteladanan guru PAI dalam menanaman nilai-nilai

agama Islam salah satu nya sholat Dzhuhur berjama’ah maka

pengumpulan data dan pengujian data yang diperoleh dilakukan kepala

sekolah guru PAI dan Siswa kelas XI. Dari ketiga sumber data tersebut

kemudian dideskripsikan, dikategorikan dibandingkan dan mengecek

ulang persamaan dan perbedaan dari sumber tersebut dengan metode yang

sama.

Page 50: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

50

BAB IV

LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Wilayah Penelitian

1. Letak Geografis Sekolah

Secara Geografis SMK S 21 Analis Kesehatan Qawiy Shabab

terletak di daerah Depati Payung Negara Padang Kemiling Kelurahan

Pekan Sabtu kec, Selebar Kota Bengkulu yang dibangun di atas tanah

seluas 1411 m2 SMK S 21 Analis Kesehatan Qawiy Shabab berada

dilingkungan di tengah masyarakat yang hampir seluruhnya bekerja

sebagai Pegawai Sipil (PNS) serta yang lainnya sebagai swasta. Sekolah

ini berada dipemikiman penduduk, dan sekolah ini juga dapat dijangkau

yang lokasinya terletak di alamat jalan Depati Payung Negara Padang

Kemiling kec, Selebar Keluran Pekan Sabtu. Dengan tempat yang trategis,

sekolah ini memiliki kondisi yang tentram yang jauh dari kebisingan.

Kondisi sekolah ini cukup baik kebersihan lingkungan dan sekitarnya.40

2. Riwayat Singkat Bedirinya Sekolah

SMK S 21 Analis Kesehatan Qawiy Shabab berdiri pada tanggal 1

juli tahun 2012 dibawah nawungan Yayasan Harapan Bengkulu yang

beralamat di jalan Depati Payung Negara Padang Kemiling Kec, Selebar

Kelurahan Pekan Sabtu Kota Bengkulu. SMK S 21 Analis Kesehatan

Qawiy Shabab pada periode pertama di pimpin oleh Bapak Hepi Yansori

40

Dokumen SMK S 21 Analis Kesehatan

39

Page 51: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

51

selaku kepala sekolah, selanjutnya ditahun 2014 di pimpin oleh Bapak

Ahmad Fahmi sampai sekarang.

3. Identitas Sekolah

Nama : SMK S 21 Analis Kesehatan Qawiy

Shabab

NSS/NPSN : 69788530

Jenjang Pendidikan : SMK

Status Sekolah : Swasta

Alamat Sekolah : Jl. Depati Payung Negara

Kode Pos : 3821

Kelurahan : Pekan Sabtu

Kecamatan : kec. Selebar

Kabupaten /kota : kota Bengkulu

Provinsi : prop. Bengkulu

Negara : Indonesia

Posisi geografis : Lintang Bujur

SK Pendirian Sekolah : 01/Kep/YBH/VII/2012

Tanggal SK Pendirian : 2012-07-03

Status Pemilikan : yayasan

Tgl SK Izin Operasional : 421.2/2904/Iv.Dikna

Kebutuhan khusus Dilayani : -

No Rekening : 0003701300002771

Nama Bank : Bank Tabungan Negara

Page 52: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

52

Cabang KCP/Unit : Bengkulu

Rekening Atas Nama : SMK Analis Kesehatan

MBS : Tidak

Luas Tanah Milik (m2) : 800

Luas Bukan Milik (m2) : 0

Nama Wajib Pajak : Yayasan Harapan Bengkulu

NPWP : 027459221311000

Nomor Telepon : 073652371

Nomor Fax : 073652371

Email : [email protected]

Website :

Waktu penyelenggaraan : pagi

Bersedia menerima Bos : YA

Sertifikat ISO : Belum Bersetifikat

Sumber listrik : PLN

Daya Listrik (watt) : 2200

Akses internet : Tidak ada

Akses Internet Artenatif : Telkom Speedy

Kecukupan Air : cukup

Sekolah memproses air sendiri : tidak

Air minum untuk Siswa : tidak disediakan

Sumber air sanitasi : sumur terlindungi

Ketersediaan air di lingkungan

Page 53: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

53

Sekolah : ada sumber air

Jumlah tempat cuci tangan : 2

Apakah sabun dan air mengalir

pada tempat cuci tangan : tidak

Tgl : 2013-12-02

Tahun Didirikan Sekolah : 2012

4. Visi dan Misi sekolah

a. Visi SMK S 21 Analis Kesehatan Qawiy Shabab

Menghasilkan Tenaga tingkat menengah Analis Kesehatan yang

Profesional, jujur dan dapat dipercaya.

b. Misi SMK S 21 Analis Kesehatan Qawiy Shabab

Melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan orientasi pencapaian

kompotensi dan mampu menghasilkan lulusan yang bertakwa

berkualitas, dan dapat bekerjasama serta mampu menghadapi

perubahan dunia kerja Analis Kesehatan.

c. Tujuan

1) Melakukan profesinya sesuai profesi dan kode Etik Analis

Kesehatan

2) Melakukan pemeriksaan laboratarium kesehatan

3) Menggunakan dan memelihara serta memperbaiki kerusakan

sederhana alat raboratarium

4) Bekerjasama dengan dengan tenaga kesehatan lainnya

Page 54: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

54

5) Membimbing dan membina tenaga kesehatan dan menjadi

tanggung jawabnya

6) Melaksanakan administrasi laboratarium kesehatan

7) Menghasilkan asisten Analis kesehatan yang profesional, berdaya

guna dalam pelayanan kesehatan dan pengolaan laboratarium. 41

5. Kedaan Guru, Karyawan dan Siswa SMK S 21 Analis Kesehatan Qawiy

Shabab

Keadaan Guru dan Karyawan SMK S 21 Analis Kesehatan,

berjumlah 20 orang dengan perincian sebagai berikut:

a. Jumlah guru GTY/PTY : 5 orang

b. Jumlah guru PNS : 2 orang

c. Jumlah guru honor sekolah : 12 orang

d. Jumlah guru tenaga honor sekolah : 1 orang

Tabel 1.1

Daftar Pembagian Tugas Mengajar Guru SMK S 21 Analis

Kesehatan Qawiy Shabab Kota Bengkulu Tahun Ajaran 2016-2017

No Nama Jabatan Jenjang

pendidikan

Jurusan Status di

sekolah

1 Abdullah Guru PAI S2 PAI Guru

honor

sekolah

2 Ahmad

Fahmi

Guru

Hematologi

S1 Hematologi GTY/PTY

3 Anggun Sri

Wahyuni

Guru

Bahasa

inggris

S1 Bahasa

inggris

Guru

honor

sekolah

4 Anggi Ratna

Sari

Guru

parasitology

D3 Parasitology Guru

honor

sekolah

5 Bopi Guru Anfis S1 Anfis GTY/PTY

41

Profil SMK S 21 Analis Kesehatan

Page 55: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

55

Harwan Sari

6 Haris

Andriansyah

Guru KKPI S1 KKPI Tenaga

honor

sekolah

7 Iswandi Guru IPS S1 IPS PNS

8 Joni

Apriansyah

Guru

Penjaskes

S1 Penjaskes GTY/PTY

9 Mardiansyah Guru

Amamim

S1 Amamim Guru

honor

sekolah

10 Marni

Dewiyanti

Guru

Bahasa

Indonesia

S1 Bahasa

Indonesia

Guru

honor

sekolah

11 Meirita Sari Guru Kimia

/biologi

S2 Kimia

/biologi

Guru

honor

sekolah

12 Mida Arlena Guru Fisika S1

Fisika Guru

honor

sekolah

13 Muhammad

Yasir

Guru

Matematika

S1 Matematika GTY/PTY

14 Nurfilayli Guru

Bahasa

inggris

S1 Bahasa

inggris

PNS

15 Rizka utama Guru

Mikologi

S1 Mikologi Guru

honor

sekolah

16 Salim

Ahmed

Guru

Pendidikan

jasmani dan

kesehatan

S1 Pendidikan

jasmani dan

kesehatan

Guru

honor

sekolah

17 Selvia

Rezkiana

Guru PKN S1

PKN Guru

honor

sekolah

18 Widya

Aryani

Guru Seni

budaya

D3 Seni budaya GTY/PTY

19 Yena

gustiana

Guru

Imunologi

S1 Imunologi Guru

honor

sekolah

20 Yuli yusnita Guru KWU S1

KWU

Guru

honor

sekolah

Page 56: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

56

Pada tahun ajaran 2016-2017 SMK S 21 Analis Kesehatan Qawiy

Shabab Kota Bengkulu berjumlah 174 siswa yang menjadi 3 kelas

dengan rician sebagai berikut:42

Tabel 1.2

Keadaan Peserta Didik SMK S 21 Analis Kesehatan Qawiy

Shabab Kota Bengkulu Tahun Ajaran 2016/2017

No

Kelas

Siswa

Laki-laki Perempuan Jumlah

1 X 7 31 38

2 XI 7 11 18

3 XII 7 24 31

Total 21 66 87

Sumber : Dokumentasi SMK S 21 Analis Kesehatan Qawiy Shabab

Kota Bengkulu43

42

Data Keadaan Guru SMK S 21Analis Kesehatan 43

Data Keadaan Siswa SMK S 21Analis Kesehatan

Page 57: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

57

Yayasan Harapan Bengkulu

Smk Analis Kesehatan Qawiy Shabab

Struktur Organisasi

Pelindung Penasihat

Yayasan Harapan Bengkulu

Kepala Sekolah

Drs. Ahmad Fahmi

Kepala T.U

Joni Apriansyah,S.sos

Waka Kurikulum

Muhammad Yasir,

S.Pd

Waka.

Kesiswaan

Widya Aryani,

AM.D Gz

Bk

Osis

Ketua jurusan

Yena Gustiana,

SKM

Staff

Anggun Sri

W, S. P.d

Staff

Yena

Gustiana,

SKM

Bendahara

Bopi Harwansari.

A .Md. A.K

Guru

Kepala Laboratarium

1. Kimia klinik

2. Kimia

amamin/mardiansyah

,SKM

3. Imunologi/Yena

Gustiana,SKM

Siswa/Sis

wi

Page 58: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

58

6. Sarana Prasana dan Media Pembelajaran

Sarana dan prasarana merupakan salah satu komponen yang

menunjang dalam proses belajar mengajar disuatu lembaga pendidikan.

Dalam rangka menunjang keberhasilan dalam belajar tersebut, SMK S 21

Analis Kesehatan Qawiy Shabab Kota Bengkulu masih memiliki sarana

dan prasarana belajar yang cukup memadai. Sehingga dapat melakukan

aktifitas belajar yang sebagaiman mestinya.

Tabel 1.3

Sarana Dan Prasarana SMK S 21 Analis Kesehatan Qawiy Shabab

Kota Bengkulu Tahun Ajaran 2017

No Nama barang Jumlah Keadaan Lokasi

barang Ket

1 Gudang 1

Ruang

Baik Samping

perpustakaan

2 Kantor

1

Ruang

Baik Ruang

3 Kelas X 1

Ruang

Baik

4 Kelas XII 1

Ruang

Baik

5 Kelas XII.A

1

Ruang

Baik

6 Mushollah

1

Unit

Baik

7 Perpustakaan

1

Ruang

Baik

8 Ruang guru

1

Ruang

Baik

9 Ruang keplsek

1

Ruang

Baik

10 Toilet guru

1

Ruang

Baik Perpustakaan

11 Toilet Siswa

1

Ruang

Baik Perpustakaan

12 Meja dan kursi

siswa

40 meja Baik Kelas X

13 Meja dan kursi 1 Kelas X

Page 59: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

59

guru Set

14 Papan tulis 1 Baik Kelas X

15 Jam dinding 1

16 Kotak-kotak 1 Baik Kelas X

17 Tempat

sampah

1 Baik Kelas X

18 Meja dan kursi

siswa

40

Set

Baik Kelas XI

19 Meja dan kursi

guru

1

Set

Baik Kelas XI

20 Papan tulis 1 Baik Kelas X1

21 Jam dinding 1 Baik Kelas XI

22 Tempat

sampah

1 Baik Kelas XI

23 Kotak-kotak 1 Baik Kelas XI

24 Meja dan kursi

siswa

70

set

Baik Kelas XII

25 Meja dan kursi

guru

1

Set

Baik Kelas XII

26 Papan tulis 1 Baik Kelas XII

27 Jam dinding 1 Baik Kelas XII

28 Tempat

sampah

1 Baik Kelas XII

29 Kotak-kotak 1 Baik Kelas XII

30 Meja TU 1 Baik Kantor

31 Kursi TU 1 Baik Kantor

32 Rak buku 1 Baik Perpustakaan

33 Lemari 1 Baik Perpustakaan

34 komputer TU 1 Baik Kantor Ruang

35 Printer 1 Baik Kantor

36 Tempat cuci

tangan

1 Baik Kantor

37 Jam dinding 1 Baik Kantor

38 Meja dan kursi

pimpinan

1

Set

Baik Ruang kesek

Sumber: Dokumentasi SMK S 21 Analis Kesehatan Qawiy Shabab

Kota Bengkulu44

44

Data Sarana dan prasarana SMK S 21Analis Kesehatan

Page 60: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

60

B. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian penulis di lapangan, maka dapat penulis

mendiskripsikan temuan-temuan sebagai berikut.

1. Kondisi perilaku siswa SMK S 21 Analis Kesehatan Qawiy Shabab Kota

Bengkulu.

Perilaku merupakan tanggapan atau reaksi seseorang (individu)

terhadap rangsangan atau lingkungan. Perilaku sebagai hasil proses

belajar. Dalam proses belajar itu terjadi interaksi antara individu dan dunia

sekitarnya, sebagai hasil interaksi maka jawaban yang terlihat dari orang

individu akan dipengaruhi oleh hal-hal atau kejadian-kejadian yang pernah

dialami oleh idividu tersebut ataupun situasi masa kini. Sebagai keadaan

perilaku siswa di SMK S 21 Analis Kesehatan Qawiy Shabab Kota

Bengkulu.

Menurut salah satu informan yang peneliti wawancarai

sebagaimana keterangannya yang berhubungan Keteladanan Guru PAI

dalam Penanaman Nilai-Nilai Agama Islam sebagai berikut: keterangan

Ahmad Fahmi selaku kepala sekolah SMK S 21 Analis Kesehatan Qawiy

Shabab Kota Bengkulu

Perilaku siswa disini cukup baik karena tingkat kepatuhan siswa

terhadap guru cukup tinggi dan mempunyai disiplin dalam belajar

juga cukup baik, hal ini terbukti siswa rajin mengerjakan tugas

patuh terhadap peraturan sekolah, melaksanakan perintah para guru

dan Karyawan.45

45

Wawancara dengan Informan Ahmad Fahmi 16 september 2017

Page 61: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

61

Untuk lebih menguatkan data yang didapatkan oleh penulis tentang

kondisi perilaku siswa, penulis mengadakan pengamatan langsung ke

objek penelitian menunjukan bahwa siswa di sekolah pada umumnya

berpakaian rapi dan tiap hari memakai pakaian seragam serta kepatuhan

siswa pada guru cukup baik. Terbukti pada saat itu penulis melihat sendiri

ketika siswa disuruh oleh guru untuk membuang sampah yang ada di

lantai ketempat sampah yang sudah disediakan siswa mengikuti dengan

patuh tampa ada bantahan sedikutpun. Dalam hal ini, peneliti membahas

efektifitas keteladanan guru PAI dalam menanamkan Nilai-Nilai Agama

Islam pada siswa kelas II SMK S 21 Analis Kesehatan Qawiy Shabab

Kota Bengkulu yang penulis temukan sebagai berikut:

Berikut pertanyaan yang penulis ajukan kepada informan:

a. Bagaimana bapak memberi pemahaman akhlak pada siswa..?

Seperti wawancara penulis dengan informan guru, bapak Abdullah.

Dia menyatakan:

“Dalam memberi pemahaman akhlak pada siswa kita lebih

banyak kepada implementasi (di lapangan) seperti cara berbicara

yang sopan santun ketika mau mintak izin keluar. Jika guru

piket memberi izin siswa tersebut pasti mempunyai surat izin

yang diberikan oleh guru piket dengan jangka waktu yang

ditentukan .46

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa memberi

pemahaman akhlak pada siswa dengan membiasakan anak sopan

santun dan mentaati peraturan-peraturan yang telah diterapkan oleh

guru di sekolah tersebut.

46

Wawancara dengan Informan Abdullah 18 september 2017

Page 62: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

62

b. Bagaimana cara bapak untuk mengajak siswa sholat Dzhuhur

berjama’ah..?

Menurut bapak Abdullah mengatakan bahwa:

Dengan cara mengajak secara langsung misalnya ketika azan

Dzhuhur dikomandangkan guru segera mengambil wudhu

secara bersamaan dan bersegera sholat. Kemudian gurunya juga

rajin sholat supaya siswa didiknya mengikuti apa yang

dikerjakan guru tersebut. Adapun cara saya untuk mengajak

siswa melaksanakan sholat Dzhuhur berjama’ah dengan cara

memanggil anak dengan cara yang lembut supaya anak mau

melaksanakan kewajibannya sebagai umat Islam. Dan ada juga

yang siswanya yang agak bandel tidak mau melaksanakan sholat

saya kasih hukuman seperti dialfakan hingga tidak hadir ketika

jam belajar sama saya.47

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa cara

mengajak siswa sholat Dzhuhur berjama’ah dengan cara memberi

memberi membiasakan anak ketika azan dikomandangkan anak-anak

sudah siap mengambil wudhu dan apabila siswa tidak melakasanakan

sholat akan diberi hukuman atau dialfakan supaya siswa tidak ada yang

tidak melaksanakan sholat Dzhuhur berjama’ah kecuali yang

berhalangan bagi yang perempuannya.

c. Kandala apa saja yang bapak hadapi ketika menanamkan nilai-nilai

Agama Islam, terutama dalam mengajak sholat Dzhuhur berjama’ah?

Menurut bapak Abdullah megatakan bahwa:

Adapun Kandalanya waktu istirahat sangat singkat, sehingga

banyak yang tidak sholat, kemudian fasilitas yang kurang

mendukung seperti mushollah yang sempit sehingga tidak

menampung siswa yang begitu banyak. Dan banyaknya siswa

malas untuk sholat dengan berbagai alasan.48

47

Wawancara dengan Informan Abdullah 18 september 2017 48

Wawancara dengan Informan Abdullah 18 september 2017

Page 63: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

63

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa

melaksanakan sholat Dzhuhur harus dengan niat. Kalau sudah ada niat

pasti ada cara bagaimana cara melaksanakan sholat berjama’ah bukan

karena takut dengan hukumannya. Tetapi takutlah kapada Allah ketika

Allah tidak sayang lagi sama kita.

d. Menurut bapak faktor apa saja yang mempengaruhi nilai-nilai Agama

Islam pada siswa?

Bapak Abdullah mengatakan bahwa:

”Di dalam nilai-nilai keagamaan ada dua faktor yang dapat

mempengaruhi siswa yaitu sebagai berikut:(1)Faktor internal (di

dalam) berupa kemampuan yang menyeleksi dan menganalisis

pengarah yang datang dari luar temasuk minat dan perhatian.

Contohnya faktornya moral merupakan tentang baik atau buruk

perbuatan dan akhlak yang di miliki oleh anak. Kalau masalah

moral siswa alhamdulilah moralnya baik, terhadap guru pun

sopan, cara bicaranya dan sebagainya. (2)Faktor eksternal (di

luar) faktor yang asalnya dari luar diri seseorang atau individu.

Faktor ini meliputi lingkungan di sekitar termasuk orang-orang

yang terdekat. Contohnya cara bergaul sesama teman, dalam

berteman jangan salah pilih memilih teman. Karena kebanyakan

teman yang dapat mempengaruhi kita kedalam hal yang negatif.

seperti minum-minuman keras, merokok, pemakaian narkoba

dan lain-lain. Alhamdulillah kalau siswa yang masih dibawah

nawungan saya melihat tidak ada siswa saya yang berani

melakukan hal dapat merugikan dirinya itu seperti di atas.49

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan faktor internal

dan eksternal dapat mempengaruhi kita kembali lagi kepada diri kita

sendiri dan tergantung lingkungan yang kita tempati, kurang perhatian

dari orang tua faktor ekonomi dan lain-lain. Supaya dapat menghindari

49

Wawancara dengan Informan Abdullah 18 september 2017

Page 64: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

64

hal-hal di atas tersebut bagi orang tua yang memiliki anak di rumah

tolong lebih memberi parhatian lebih terhadap anakya.

e. Apa Tujuan bapak menanaman nilai-nilai Agama Islam pada siswa?

Menurut bapak Abdullah mengatakan bahwa:

“supaya anak tahu dan taat tentang syariat-syariat khususnya

atau aturan-aturan main dalam Islam yang berdasarkaan Al-

qur,an dan hadist. Dan itu terimplementasi atau tertulis melalui

buku pedoman pendidikan Agama Islam untuk SMK S 21

Analis Kesehatan baik itu bicara tentang tata karma, sopan

santun dan lain-lain.50

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan tujuan dari

penanaman nilai-nilai Agama kepada siswa agar siswa selalu taat

kepada Allah dan menjauhi larangan Allah yang telah di syariatkan

dalam Islam.

f. Bagaimana guru menerapkan materi pemahaman penanaman nilai-nilai

akhak kepada kalian (siswa) ?

Menurut titin oktaria (siswa) mengatakan bahwa: Cara guru

menerapkan materi pemahaman nilai-nilai Agama dengan cara:

1) Memberi nasehat

“Sebagai guru pendidik dan penganti orang tua kami dirumah

tentunya bapak Abdullah selaku guru Agama kami beliau selalu

memberikan nasehat yang baik kepada kami. Beliau mendidik dan

membimbing kami dengan tulus dan menjelaskaan Agama itu

adalah Agama yang paling sepurna di mata Allah. Dan kita harus

mengerjakan perintahnya, seperti sholat lima waktu dan menjauhi

laranganganya seperti mencuri narkoba dan sebagainya.51

2) Senada dengan trijuanda (siswa) mengatakan bahwa:

50

Wawancara dengan Informan Abdullah 18 september 2017 51

Wawancara dengan Informan Abdullah 16 september 2017

Page 65: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

65

“Memberi bimbingan seperti mengerjakan sholat lima waktu salah

satunya sholat Dzhuhur berjama’ah di sekolah beliau selalu

monitoring kami bagi yang tidak melaksankan beliau hanya bisa

memberi teguran kepada kami supaya menyadari kami supaya

selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Menurut informan Ranti Aurelia (siswa) mengatakan bahwa:

“Selain dari bimbingan guru juga mengajarkan kami melalui

pembiasaan. Contohnya guru selalu membisakan kami ketika

mau memulai pelajaran dia menyuruh kami berdoa terlebih

dahulu untuk membuka pelajaran.52

Menurut pendapat Nisa (Siswa) mengatakan bahwa:

“Ya bapak selalu membiasakan, membimbing, memberi nasehat

kepada kami, untuk selalu melaksanakan sholat ketika waktunya

sudah masuk. Kami dibiasakan tepat waktu sholat, jangan

melalaikan sholat dengan hal-hal yang tdak bermanfaat.53

Menururt pendapat jesmi (Siswa) mengatakan bahwa:

“Ya benar sekali bapak selalu memberi nasehat dan menegur

kami ketika kami tidak sholat. Kami diberikan hukuman seperti:

dialfakan pas mata pelajaran sama bapak tersebut54

Menurut informan Lisa (Siswa) mengatakan bahwa:

“Ya salah satunya bapak membimbing kami dalam sholat

dzhuhur berjama’ah karena kami masih belum bisa sholatnya

tepat waktu.55

Menurut informan Dexi (Siswa) mengatakan bahwa:

“Benar bapak memberi nasehat kepada kami agar selalu

mengerjakan sholat 5 waktu baik itu di keadaan sesibuk apapun

kita. 56

Menurut pendapat Deri (Siswa) mengatakan bahwa:

52

Wawancarai dengan Informan Ranti Aurelia 18 september 2017 53

Wawancarai dengan Informan Nisa dan 23 september 2017 54

Wawancarai dengan Informan Jesmi 23 september 2017 55

Wawancarai dengan Informan Lisa 23september 2017 56

Wawancarai dengan Informan Dexi 23september 2017

Page 66: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

66

“Sebagai guru agama bapak selalu membiasakan kami ketika

azan dikomandangkan kami disuruh besegera mengambil

wudhu.57

Menurut informan Dios (Siswa) mengatakan bahwa:

“ Ia memang benar, bapak selalu membimbing kami ketika

melaksankan sholat.58

Menurut informan Angga (Siswa) mengatakan bahwa:

“Benar, yang dikatakan sama teman-teman saya bapak selalu

mengajak kami sholat Dzhuhur berjma’ah. Dan memberi

arahan dan nasehat kepada siswa agar selalu melaksankan

sholat.59

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa

memberi pemahaman akhlak kepada siswa harus dengan membiasakan

anak. Contohnya kita sebagai orang tua yang baik kita harus melatih

anak kita membiasakan dia berangkat kemasjid, sukses baik di dunia

maupun akhirat nantinya, memberi nasehat yang mengarahkan hal-hal

yang positif dan membimbing anak untuk selalu taat kepada Allah

SWT.

g. Bagaimana cara guru mengajak kalian (siswa) sholat berjama’ah?

Menurut titin oktaria (siswa) mengatakan bahwa:

“Dengan cara memberi pengumuman kepada siswa bahwa

telah memasuki sholat Dzhuhur berjama’ah. Dan guru juga

memeriksa semua ruangan apakah masih ada siswa yang tidak

melaksanakan sholat Dzhuhur atau tidak. Yang tidak

melaksanakan sholat akan diberikan hukuman atau di alfakan60

Senada dengan trijuanda (siswa) mengatakan bahwa:

57

Wawancarai dengan Informan Deri 30 september 2017 58

Wawancarai dengan Informan Dios 23 september 2017 59

Wawancarai dengan Informan Angga 23 september 2017 60

Wawancarai dengan Informan Titin Oktaria 21 september 2017

Page 67: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

67

“Memang benar cara guru memberikan pengumuman, namun

ada juga cara lain seperti memberi teguran bagi yang sering

meninggalkan sholat Dzhuhur ketika waktu belajar. Dan

diingatkan bagi yang meninggalkan sholat benar-benar

dihukum.61

Untuk memperkuat hasil penelitian peneliti juga

mewawancarai, seperti yang di ungkap oleh salah satu siswa dia adalah

Ranti Aurelia mengatakan bahwa :

“Cara guru mengajak kami dalam sholat Dzhuhur berjama’ah

dengan memberi pengumuman kepada kami dan meabsenkan

kami satu persatu agar bisa diketahui siapa yang tidak ikut

melaksanakan sholat tersebut.62

Dan peneliti juga mewawancarai informan Nisa (Siswa)

mengatakan bahwa:

“Caranya bapak mengajak, dengan memberi pengumuman

kepada Siswa supaya mengerjakan sholat ketika waktu

masuk.63

Dan peneliti juga mewawancarai informan Jesmi (Siswa)

mengatakan bahwa:

Memanggil dengan lembut supaya siswa kelas II sholat

Dzhuhur berjama’ah.64

Informan Dexi juga mengatakan bahwa:

“Benar bapak memberi waktu untuk mengerjakan sholat

siapapun ketahuan tidak melaksanakan sholat kami dialfakan.65

Menurut informan Deri (Siswa) mengatakan bahwa:

61

Wawancarai dengan Informan Trijuanda 21 september 2017 62

Wawancarai dengan Informan Ranti Aurelia 25 september 2017 63

Wawancarai dengan Informan Nisa 23 september 2017 64

Wawancarai dengan Informan Jesmi 23 september 2017 65

Wawancarai dengan Informan Lisa 23 september 2017

Page 68: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

68

“Bapak memberi pengumuman kepada siswa untuk

mengerjakan sholat Dzhuhur berjamaah dan segera mengambil

wudhu.66

Informan Dios berpendapat dia mengatakan bahwa:

“Bapak selain mengingatkan kami mengenai tujuan sholat67

Untuk memperkuat hasil penelitian, peneliti juga

mewawancarai, seperti yang diungkap oleh salah satu siswa yang

bernama Angga mengatakan bahwa :

“Bapak langsung mengajak kami bersegera mengambil wudhu.

Dan bapak mengajak kami sholat disampingnya agar kami bisa

mecontoh sholat yang baik dan benar. Memberi nasehat

kepada kami agar selalu sholat baik dilingkungan sekolah

mapun dirumah.68

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa bagi

siswa yang sering tidak sholat akan di beri hukuman dan dibuat tidak

hadir selama masih belajar sama bapak tersebut.

h. Kandala apa saja yang guru hadapi ketika menanamkan nilai-nilai

Agama Islam pada kalian terutama mengajak sholat Dzhuhur

berjama’ah.?

Menurut pendapat titin oktaria (siswa) mengatakan bahwa:

“Kandala yang dihadapi guru adalah waktu nya terlalu dikit

sehingga guru susah mengontrol siswa kelas ke kelas untuk

sekedar mengajak melaksanakan sholat. Terkadang terpakai

jam mata pelajaran lain bahkan sampai waktu istirahat. Tempat

(mushollah) tidak memadai karena mau sholat berjama’ah satu

kelas tidak memungkinkan tempanya terlalu kecil.69

66

Wawancarai dengan Informan Deri 30 september 2017 67

Wawancarai dengan Informan Dios 23 september 2017 68

Wawancarai dengan Informan Angga 23 september 2017 69

Wawancarai dengan Informan Titin Oktaria 21 september 2017

Page 69: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

69

Senada dengan pendapat trijuanda (siswa) mengatakan bahwa:

“Benar kandala yang dihadapi guru ketika mengajak kami

sholat berjama’ah sama waktu dan tempat yang tidak

memadai. Terkadang waktunya terlalu singkat istirahat pun

kami didalam kelas, mau kek kantin pun waktu terlalu dikit

jadi bagaimana mau sholat belum praktek kami sibuk

kelaboratarium. Intinya waktu yang tidak memugkinkan. 70

Untuk memperkuat hasil penelitian, peneliti juga

mewawancarai, seperti yang diungkapkan oleh salah satu siswa yang

bernama Ranti Aurelia mengatakan bahwa :

“ Sama kandalanya yang dihadapi guru ketika mau mengajak

kami sholat Dzhuhur berjama’ah karena waktu yang terlalu

sedikit. Sehingga ketika mau sholat berjama’ahpun tidak bisa

kecuali kalau ada niat dalam hati ingin sholat insyaallah tidak

ada halangan sama sekali.71

Menurut informan Nisa (Siswa) mengatakan bahwa:

“Kandalanya kekurangan air karena disaat mengambil wudhu

airnya mati72

Menurut Informan Jesmi(Siswa) mengatakan Siswa:

“ Masih banyak kekurangan Muknah73

Menurut Lisa mengatakan bahwa:

“Bagi yang cewek banyak yang membuat alasan berhalangan

dan tidak ingin melaksanakan sholat.74

Menurut informan Dexi ( Siswa) mengatakan bahwa:

“Waktu yang sangat singkat sehingga Siswa malas

melaksanakan sholat Dzhuhur berjama’ah75

70

Wawancarai dengan Informan Trijuanda 21 september 2017 71

Wawancara dengan Informan Ranti Aurelia 25 september 2017 72

Wawancarai dengan Informan Nisa 23 september 2017 73

Wawancarai dengan Informan Jesmi 23september 2017 74

Wawancarai dengan Informan Lisa 23 september 2017 75

Wawancarai dengan Informan Dexi 30 september 2017

Page 70: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

70

Peneliti juga mewawancarai informan Deri (Siswa)

“Kurangnya keinginan pada sendiri untuk melaksanakan

sholat, terutama waktunya sangat singkat, dan tempat nya

kurang memadai.76

Menurut pendapat informan Dios (Siswa)mengatakan bahwa:

“Kurangnya nasehat dari guru-guru yang lain sehingga Siswa

tidak merasa takut untuk tidak sholat.77

Untuk menguat peneliti juga mewawancarai informan Angga

(Siswa) mengatakan bahwa:

“Mushollahnya tidak memadai, tempat siswa untuk sholat. dan

kurangnya sarana dan prasarana sehingga siswa merasa malas

untuk sholat, juga Siswa kurang mendalami tentang ilmu

agama seperti membaca al-qura’an dan membaca ceriata

sejarah nabi.78

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan di sini waktu

dan disertai juga dengan niatnya yang menjadi kandalanya dalam

melaksankan sholat Dzhuhur berjama’ah berbagai alasan dikarenakan

sifat malas.

i. Apa Faktor yang mempengaruhi penanaman nilai-nilai agama

Menurut pendapat titin oktaria (siswa) mengatakan bahwa:

“Faktor lingkungan seperti salah pilih teman sehingga terjadi

pergaulan bebas yang tidak diinginkan, dan terlalu sibuk

dengan dunia maya sehingga lupa dengan sholat, dan

sebagainya.79

Senada dengan pendapat trijuanda (siswa) bahwa :

“Benar faktor lingkungan yang mempengaruhi, tetapi

teknologi juga dapat mempengaruhi seperti anak zaman

76

Wawancarai dengan Informan Deri 30 september 2017 77

Wawancarai dengan Informan Dios 23september 2017 78

Wawancarai dengan Informan Angga 23 september 2017 79

Wawancarai dengan informan Titin Oktaria 21 september 2017

Page 71: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

71

sekarang terlalu sibuk dengan media sosial. Sehingga lupa

dengan kewajibannya melaksanakan sholat. 80

Untuk memperkuat hasil penelitian, peneliti juga

mewawancarai, seperti yang diungkap oleh salah satu siswa yang

bernama Ranti Aurelia mengatakan bahwa :

“Faktor dari diri sendiri (faktor dari dalam) kurang perhatian

dari orang tua sehingga anak kurang paham tentang akhlak

yang baik”.81

Informan Nisa (Siswa) mengatakan bahwa:

“Faktor dari dalam seperti kurangnya dorongan orang tua

sehingga anak tidak terbiasa untuk melaksanakan sholat”.

Informan Jesmi (Siswa) mengatakan bahwa:

“Karena pengaruh media sosial sehingga lupa ntuk

melaksanakan sholat.82

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa faktor

yang cepat mempengaruhi itu faktor. Sehingga anak terlena dengan

dunia maya dan lupa kewajiban nya sebagai umat Islam melaksanakan

sholat itu adalah kewajiban yang tidak bisa ditinggalkan karena telah

ditetapkan oleh syariat-syariat Islam.

j. Apa tujuan guru menyampaikan penanaman nilai-nilai Agama pada

kalian

Menurut pendapat titin oktaria (siswa) mengatakan bahwa:

“Supaya kami paham tentang Islam dan tahu syariat-syariat

Islam. Bahwa ajaran islam merupakan ajaran yang penting

untuk dipelajari baik didunia maupun diakhirat nantinya. 83

80

Wawancarai dengan informan Trijuanda 21 september 2017 81

Wawancarai dengan informan Ranti Aurelia 25 september 2017 82

Wawancarai dengan Informan Jesmi 23september 2017 83

Wawancarai dengan Inforrman Titin Oktaria 21 September 2017

Page 72: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

72

Senada dengan pendapat trijuanda (siswa) bahwa:

“Supaya kami mengetahui ajaran agama islam itu indah dan

mengamalkan serta menerapkan agama dan syariat islam

dengan baik .84

Untuk memperkuat kan hasil wawancara dapat diungkapkan

menurut pendapat Ranti Aurelia (siswa) mengatakan bahwa:

“ Supaya anak didiknya paham tentang nilai-nilai agama itu

sendiri. Kemudian siswa bisa menerapkannya pada diri sendiri.

Untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi

larangannya.85

Menurut informan Nisa (Siswa) mengatakan bahwa:

“Supaya anak mendalami tentang agama seperti, membaca al-

qur’an dan sholat.86

Menurut informan Jesmi (Siswa) mengatakan bahwa:

“Supaya anak-anak menghormati guru, dan orang –orang

lain.87

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan

penanaman nilai-nilai Agama supaya siswa bisa menanamkan ajaran-

ajaran Islam seperti akidah, akhalak dan lain-lain.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Berdasarkan hasil penelitian di atas adapun cara-cara memberikan

pemahaman akhlak kepada siswa sebagai berikut:

a. Memberi nasehat

Sebagai guru pendidik dan penganti orang tua kami di rumah

tentunya bapak Abdullah selaku guru agama kami beliau selalu

84

Wawancarai dengan Informan Trijuanda 21 september 2017 85

Wawancarai dengan Informan Ranti Aurelia 25 september 2017 86

Wawancarai dengan Informan Lisa 23 september 2017 87

Wawancarai dengan Informan Jesmi 23 september 2017

Page 73: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

73

memberikan nasehat yang baik kepada kami. Beliau mendidik dan

membimbing kami dengan tulus dan menjelaskan Agama Islam yang

paling sempurna di mata Allah. Dan kita harus mengerjakan

perintahnya, seperti sholat lima waktu dan menjauhi laranganganya

seperti mencuri, pemakaian narkoba, dan sebagainya.

b. Memberi bimbingan

Bapak selalu membimbing kami baik dalam hal mengerjakan

sholat lima waktu salah satunya sholat Dzhuhur berjama’ah di sekolah

beliau selalu monitoring kami bagi yang tidak melaksankan sholat

beliau hanya bisa memberi teguran kepada kami supaya menyadari

kami supaya selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT.

c. Memberikan pembiasaan

Bapak selalu membiasakan kami sebelum memasuki pelajaran

bapak Memberi pembiasaan sebelum mulai belajar kami disuruh

berdoa, sebelum belajar. Itu merupakan hal yang sangat penting di

dalam menanamkan nilai-nilai Agama Islam pada siswa. Supaya kami

terbiasa baik itu mau sholat kami telah diajarkan selesai belajar dan

selesai sholat diwajibkan setiap meminta sesuatu berdoa terlebih

dahulu supaya dikabulkan dan dimudahkan semua urusan baik di dunia

maupun akhirat.

Penelitian di atas sudah sesui dengan teori yang disampaikan

oleh Ahmad, abu dan Salami, Noor yang mengatakan bahwa :

“Guru sebagai pembimbing”

Page 74: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

74

Sebagai pembimbing kehadiran guru sangatlah penting karena

kehadiran guru di sekolah adalah untuk membimbing anak didik

menjadi manusia dewasa susila yang capak, tanpa bimbingan, anak

didik akan mengalami kesulitan dalam menghadapi perkembangan

dirinya.88

Jadi pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam

memberi pemahaman akhlak kepada siswa dengan cara terutama

membimbing, memberi nasehat, membiasakan anak supaya

menerapkan perilaku akhlakul karimah atau (sifat terpuji).

2. Berdasarkan hasil penelitian di atas bagaimana mengajak siswa sholat

Dzhuhur berjama’ah. Guru harus memberi contoh teladan yang baik

kepada peserta didik agar siswa mencontoh apa yang dikerjakan oleh

gurunya terutama gurunya harus rajin sholat supaya siswa didik menguti

apa kerjakan guru tersebut. Adapun cara saya untuk mengajak siswa

melaksanakan sholat Dzhuhur berjama’ah dengan cara memanggil anak

dengan cara yang lembut supaya anak mau melaksanakan kewajibannya

sebagai umat Islam. Dan ada juga yang siswa nya yang agak bandel tidak

mau melaksanakan sholat saya kasih hukuman seperti dialfakan hingga

tidar hadir ketika jam belajar sama saya.

Penelitian di atas sudah sesui dengan teori yang disampaikan oleh

Bukhari Umar pendekatan keteladanan adalah memperlihatkan

keteladanan atau memberi contoh yang baik pada peserta didik. Hal ini

88

Abu Ahmadi Dan Nor Salami, Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam, (Jakarta:PT.

Bumi Aksara, 2008), Hal. 206

Page 75: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

75

disebabkan karena guru menjadi tokoh identifikasi dalam pandangan anak

yang akan dijadikan sebagai teladan dalam mengidentifikasi diri dalam

kehidupan.

Jadi pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam mengajak

siswa sholat Dzhuhur berjama’ah guru harus sebagai contoh teladan yang

baik supaya anak mencontohkan dan meniru apa yang dikerjakan oleh

guru tersebut.89

3. Berdasarkan hasil penelitian di atas adapun kandala yang dihadapi ketika

menanamkan nilai-niai agama pada siswa terutama pada sholat zuhur

berjama’ah. Adapun Kandala yang saya hadapi ketika ketika mengajak

siswa sholat Dzhuhur berjama’ah kandalanya kalau secara pribadi

sholatnya berjalan dengan baik, tetapi kalau secara berjama’ah ini

terkadang dilaksanakan terkadang tidak. Ini dilaksanakan bila saya di

tempat saja, mungkin karena takut saya atau mungkin menghargai saya

sebagai guru di situ. Apalagi proses pembelajaran itu kita di adakan

langsung praktek sholat Dzhuhur berjama’ah. Kadang-kadang

dilaksanakan di mushollah kadang-kadang dilaksanakan di ruangan kelas,

tergantung kondisi dan kafasitas siswa kalau untuk kelas XI bisa

jumlahnya sedikit sedangkan kelas X dan XII tidak bisa karena melebihi

fasilitas. Dan waktu juga sebagai kandala bagi siswa, karena waktunya

terbatas sehingga siswapun tidak sempat sholat takut terpakai jam

pelajaran guru yang lain.

89

Bukhari Umar. Hadis Tarbawi, (Jakarta: PT. Amzah ,2012),hal. 187

Page 76: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

76

Penelitian di atas sudah sesuai dengan teori yang disampaikan oleh

mawardi lubis. Dalam hadist yang diriwiyatkan muslim umar bin khatab ra

berbunyi bahwa nilai-nilai pokok ajaran Agama Islam secara keseluruhan

mencakup tiga hal: nilai rasa memiliki, disiplin, dan empati. Life harmony

(keserasian hidup) nilai keadilan, kerjasama, toleransi, dan demokrasi.90

Jadi pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa kandala dalam mengajak

siswa sholat Dzhuhur berjama’ah kurangnya kerjasama antara dengan

guru dalam masalah waktu sehingga siswa merasa keterbatasan waktu

untuk melaksanakan sholat Dzhuhur berjama’ah tidak cukup, dan niat

siswa masih kurang, sarana dan prasarananya belum memadai sehingga

masih ada beberapa siswa beralasan tidak bisa melaksanakan sholat

Dzhuhur berjama’ah.

4. Berdasarkan hasil penelitian di atas adapun faktor yang mempengaruhi

nilai-nilai Agama. Internal (di dalam) berupa kemampuan yang

menyeleksi dan menganalisis pengarah yang datang dari luar temasuk

minat dan perhatian. Contohnya faktor moral merupakan tentang baik atau

buruk perbuatan dan akhlak yang di miliki oleh anak. Sedangkan eskternal

(luar). faktor yang asalnya dari luar diri seseorang atau individu. Faktor ini

meliputi lingkungan disekitar termasuk orang-orang yang terdekat.

Contohnya cara bergaul sesama teman, dalam berteman jangan salah pilih

memilih teman.

90

Mawardi Lubis. Evaluasi Pendidikan Nilai, (Yogyakarta:PT. Pustaka Pelajar, 2008),

hal. 24

Page 77: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

77

Penelitian di atas sudah sesuai dengan teori yang disampaikan oleh

syamsu yusuf faktor (internal) keluarga merupakan lingkungan pertama

kali dan utama bagi anak-anak. Orang tua memiliki peranan yang penting

dalam menumbuhkan fitrah. (faktor eksternal) Manusia memiliki fitrah

untuk mempercayai suatu zat yang mempunyai kekuatan (memberikan

kebaikan atau mencelakakan). Dalam perkembangannya ada yang berjalan

alamiah.91

Jadi pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab

pertama kurangnya perhatian dari keluarga terhadap anak didik,

lingkungan seperti salah pilih dalam memilih teman, pergaulan bebas dan

lain-lain.

5. Berdasarkan hasil penelitian di atas adapun tujuan dari penanaman niai-

nilai agama islam. Tujuan dari penanaman nilai-nilai Keagamaan adalah

supaya anak tahu dan taat tentang syariat-syariat khususnya atau aturan-

aturan main dalam Islam yang berdasarkaan Al-qur’an dan hadist. Dan itu

terimplementasi atau tertulis melalui buku pedoman pendidikan Agama

Islam untuk SMK S 21 Analis Kesehatan baik itu bicara tentang tata

karma, sopan santun , disiplin,demokrasi ,toleransi, kerjasama dan lain-

lain.

Penelitian di atas sudah sesuai dengan teori yang disampaikan oleh

zubaedi pembentukan nilai-nilai agama dengan memperkaya dimensi nilai,

norma pada aktivitas pendidikan sekolah, akan di beri pegangan hidup

91

Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2004), hal. 136-141)

Page 78: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

78

yang kuat bagi anak-anak dalam menghadapi perubahan sosial,

kematangan secara moral (morality nature) akan menjadi seseorang

mampu memperjelaskan sikap terhadap substansi nilai dan norma. 92

Jadi dapat peneliti simpulkan, bahwa adapun yang dimaksud dari

pernyataan di atas yaitu membentukan moral siswa agar menjadi lebih

baik lagi dari sebelumnya.

92

Zubaedi, Pendidikan Berbasis Masyarakat, (Jakarta : PT. Pustaka Pelajar, 2006), hal.

3-4

Page 79: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

79

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis melakukan penelitian tentang efektifitas keteladanan

guru PAI dalam penanaman nilai-nilai Agama Islam pada kelas II SMK S 21

Analis Kesehatan Qawiy Shabab Kota Bengkulu, maka dapat penulis

simpulkan sebagai berikut:

1. Kesadaran sholat siswa kelas II SMK S 21 Analis kesehatan setelah diberi

keteladanan adalah masih kurang. Hal ini dibuktikan dengan ketika di

sekolah siswa yang tertinggal untuk melaksanakan sholat berjama’ah tetap

melaksanakan sholat sendiri setelah sholat Dzhuhur berjama’ah. Akan

tetapi sholatnya masih belum benar (terlihat dari gerakannya yang sangat

cepat) selain itu banyak sholatnya masih bercanda. Kemudian ketika di

rumah, masih banyak yang sholatnya harus diingati oleh orang tua. Akan

tetapi, dibandingkan dengan sebelum diberi keteladanan hampir seluruh

siswa kelas II mengalami peningkatan kesadaran sholatnya walaupun

secara umum masih kurang.

2. Keteladanan ditunjukan oleh guru PAI merupakan salah satu faktor yang

efektif dalam meningkatkan kesadaran sholat Dzhuhur siswa kelas II,

semua terbukti ketika guru datang ke sekolah mereka saling mengucapkan

salam selain itu. Keteladanan yang diberikan oleh guru terlihat jelas ketika

adzan sholat Dzhuhur dikomandangkan guru langsung melaksanakan

68

Page 80: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

80

sholat Dzhuhur dan mengajak Siswa melaksanakan sholat Dzhuhur

berjama’ah.

B. Saran

1. Perlu ada kerja sama antara guru dengan orang tua untuk pembiasaan

sholat.

2. Guru harus lebih dekat dengan siswa, agar siswa lebih mudah disuruh

untuk melaksanakan sholat.

Page 81: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Aziz Hamka. 2015. Karakter Guru Profesional, Jakarta: PT. Almawardi

Prima.

Abdul Aziz Muhammad Azam, Abu Wahab Sayyed Hawwas. 2010. Fiqih Ibadah

Jakarta: PT. Amzah

Agung Rai Gusti 2008. Audit Kinerja Pada Sektor Publik, Praktik Studi Kasus,

Jakarta:PT. Selemba Empat,

Alim Muhammad. 2006. Pendidikan Agama Islam, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

Bagir Haidar. 2007. Buat Apa Sholat: Kecuali Jika Anda Hendak Mendapatkan

Kebahagian Dan Ketenangan HidupBandung: PT. Mizania,

Binti Munah. 2009.Metode Pengajaran Agama: Metode Penyusun Dan Desain

Pembelajarannya Yogyakarta:PT. Sukses Offset.

Bungin Burhan, Peneltian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Public.

Dan Ilmu Sosial Lainya Jakarta: PT.Kencana Prenanda Media

Depertemen Agama RI.2006. Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: PT. Karya

Agung

El Rias Heppy. 2012. Kamus Ilmiah Populer, Yogyakarta:PT. Pustaka Pelajar

Gunawan, Ary H. 2010. Sosiologi Pendidikan, Jakarta :PT. Rineka Cipta.

Hamalik Oemar.2012. Kurikulum dan pembelajaran, Jakarta: PT. Bumi Aksara

Hasbullah. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Hawi Akmal. 2013. Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada.

Ilyas Yunanhar. 2011. Kuliah Akidah Islam, Yogyakarta: PT. LPPI.

Iskandar,2008. Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT. Gaung Persada.

Jazuli Ahmad. 2006. Kapita Selekta Pendidikan Islam, Bengkulu: PPSB.

Komarudin.1994. Ensiklopedia Menejemen Jakarta:PT. Bumi Aksara

Page 82: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

Lubis , Mawardi . 2008. Evaluasi Pendidikan Nilai, Yogyakarta:PT. Pustaka

Pelajar.

Mahfud Choirul. 2006. pendidikan multikultural, Yogyakarta: PT. Pustaka

Pelajar.

Meleong, Lexy .2004. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT Remaja

Rosdakarya

Mulyasa. 2015. Menajemen Pendidikan Karakter, Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Noor Salimi Dan Abu Ahmadi 2008. Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam,

Jakarta: Bumi Aksara.

Peter Salim, Yenny Salim. 1991. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta:

PT. Modern English Press

Qodir Ahmad Muhammad Akbdul. 2008. Metodologi Pengajaran Agama Islam

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Raqib Moh.2009. Ilmu Pendidikan Islam, Yogyakarta: PT. LKis Priting

Cemerlang.

Shaleh Al-Fari Sayyid .2007. The Miracle Of Sholat Jakrta:PT. Gema Insani

Sirajuddin, “ Lima Syarat Orang Yang Bertakwa” Artikel Diakses Pada 27 April

2017 Dari Http://Ssarifin.Blogspot.Co.Id/2014/05/Surat-Al-Baqarah-Ayat-

3.Html

Sugiyono. 2010. MetodePenelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif,dan R & D, Bandung: PT. Alfabeta.

Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Alfabeta.

Sugyiono, 2011. Metode Penelitian Kualitatif, dan R&D, Bandung: PT. Alfabeta.

Suharimi Arikunto. 1991.Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan

Praktis(Jakarta:PT. Rineka Pustaka.

Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: PT. EGC.

Sutan Muhammad Zain. J.S Badudu & 1994. Kamus Umum Bahasa Indonesia

Jakarta:PT. Pustaka Sinar Harapan

Syah, Muhibbin. 2013. Psikologi Belajar, Jakarta:PT. Rajawali Pers..

Umar Bukhari . 2012. Hadis Tarbawi, Jakarta: PT. Amzah.

Page 83: EFEKTIFITAS KETELADANAN GURU PAI DALAM PENANAMAN …repository.iainbengkulu.ac.id/3149/1/SKRIPSI AMELIA KONTESA.pdf · Jadi sebanyak apapun teori tentang sikap dan perilaku yang baik

Yusuf Syamsu. 2004. Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja Bandung:PT.

Remaja Rosdakarya

Zubaidi, 2006. Pendidikan Berbasis Masyarakat , Jakarta : PT. Pustaka Pelajar.

Zulkarnain. 2008. Transformasi Nilai-Nilai Pendidikan Islam, Yogyakarta: PT.

Pustaka Pelajar.