fix lapkas amelia dan aulia

Upload: wadejack

Post on 01-Mar-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 FIX LAPKAS Amelia Dan Aulia

    1/22

    KATA PENGANTAR

    Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

    karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus ini.

    Shalawat beserta salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang

    telah membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman islamiyah, juga kepada

    sahabat dan keluarga beliau.

    !apan terima kasih penulis sampaikan kepada dr. Sitti "ajjar, Sp. ## yang

    telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam

    penyusunan laporan kasus yang berjudul $Dermatitis Kontak Alergi% dan para

    dokter di bagian& SM' (lmu #esehatan #ulit dan #elamin yang telah memberikan

    arahan serta bimbingan hingga terselesaikannya laporan kasus ini.

    Tidak ada kata sempurna dalam pembuatan sebuah laporan kasus.

    #eterbatasan dalam penulisan maupun kajian yang dibahas, merupakan beberapa

    penyebabnya. )leh karena itu, penulis sangat mengharapkan masukan terhadap

    laporan kasus ini demi perbaikan di masa yang akan datang.

    *anda A!eh, Agustus +

    /enulis

  • 7/26/2019 FIX LAPKAS Amelia Dan Aulia

    2/22

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR............................................................................................. i

    DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

    DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iii

    DAFTAR TABEL..................................................................................................i0

    PENDAHULUAN..................................................................................................

    TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................ +

    +. 1e2inisi 1ermatitis #ontak Alergi................................................................ +

    +.+ 3pidemiologi......................................................................................... +

    +.4 3tiologi.......................................................................................................... +

    +.5 'aktor 6esiko.................................................................................................4

    +. 7ejala #linis...................................................................................................5 +.8 /ato2isiologi...................................................................................................5

    +.9 1iagnosis *anding.........................................................................................8

    +.: /enegakan 1iagnosis.....................................................................................9

    +.; Tatalaksana.....................................................................................................:

    +. /rognosis........................................................................................................:

    LAPRAN KASUS............................................................................................... ;

    ANALISA KASUS............................................................................................... 4

    DAFTAR PUSTAKA............................................................................................8

    +

  • 7/26/2019 FIX LAPKAS Amelia Dan Aulia

    3/22

    DAFTAR GAMBAR

    7ambar . 7enus Tumbuhan Menyebabkan 1#A..................................................4

    7ambar +. /ato2isiologi 1#A..................................................................................8

    7ambar 4.

  • 7/26/2019 FIX LAPKAS Amelia Dan Aulia

    4/22

    DAFTAR TABEL

    Tabel . 1iagnosa *anding......................................................................................8

    Tabel +. Skor /at!h Test...........................................................................................9

    5

  • 7/26/2019 FIX LAPKAS Amelia Dan Aulia

    5/22

    PENDAHULUAN

    1ermatitis kontak merupakan reaksi in2lamasi akut atau kronis dari suatu

    zat yang bersentuhan dengan kulit. 1ermatitis kontak dapat disebabkan oleh dua

    jenis diantaranya yang disebabkan oleh kontak alergen dan iritasi, yang ditandai

    dengan eritema, edema, 0esikel, eksudasi,deskuamasi dan likeni2ikasi.. #ontak

    alergen terhadap kulit yang sebelumnya tersensitasi di sebut dengan dermatitis

    kontak alergi =1#A> yang merupakan hasil dari respon imun spesi2ik yaitu reaksi

    hipersensiti0itas tipe (?, sedangkan dermatitis kontak iritan =1#(> yang

    merupakan reaksi peradangan kulit nonimunologik dimana kerusakan kulit terjadi

    tanpa didahului proses sensitisasi.=,+>

    /enegakan diagnosis dermatitis kontak alergi dan iritan sulit untuk

    dibedakan dari lesinya akan tetapi dengan anamnesis penyakit pasien,

    pemeriksaan 2isik, penilaian paparan, penganalisaan 2aktor predisposisi, dan tes

    diagnosik yang komprehensi2 dapat memudah untuk menilai terhadap penegakan

    diagnosis 1#A.=+>/ada penegakan diagnosis 1#A selain ditegakan dari gejala

    klinis berupa pruritis, eritema, edema, 0esikel,plak eritema dengan likeni2ikasi

    juga dilakukan pemeriksaan pat!h test =uji tempel> untuk mendeteksi reaksi

    hipersensiti0itas yang menjadi alergen kontak dengan kulit. Alergen tersering

    penyebab 1#A diantaranya nikel, karet, kosmetik, obat-obatan dan tumbuh-

    tumbuhan.=+,4> /ada kasus terjadinya 1#A terhadap tumbuh-tumbuhan biasanya

    disebabkan oleh toxicodendron yang merupakan salahsatu genus tumbuhan

    tersering yang menyebabkan 1#A, !ontohnya toxicodendron radicans,

    toxicodensdron diversilobum, toxicodendron vernix. #asus akibat kerja ini sering

    dijumpai pada petani dengan angka kejadian men!apai +@.=5>

    /enatalaksanaan 1#A dengan pemberian steroid topikal terbukti mampu

    mengatasi 1#A akut dengan lesi yang terlokalisir,steroid mampu meminimalisir

    risiko atro2i kulit. /ada kasus 1#A menghindari alergen yang menjadi

    penyebabnya sangatlah penting dikarenakan 1#A dapat kambuh kembali jika

    terpapar terus menerus dengan alergen tersebut.=>

  • 7/26/2019 FIX LAPKAS Amelia Dan Aulia

    6/22

    TINJAUAN PUSTAKA

    !"# DEFINISI

    1ermatitis kontak alergi merupakan reaksi in2lamasi tipe lambat

    =hipersensiti0itas tipe (?> yang disebabkan oleh kontak alergen terhadap kulit

    yang sebelumnya telah tersensitasi.=+>

    !"! EPIDEMILGI

    /re0alensi terjadinya 1#A dilaporkan pada tahun +9 se!ara retrospekti2

    terhadap populasi di Amerika tara dan 3ropa *arat +,+ @ penyebab tersering

    disebabkan oleh nikel, timerosal, dan aroma !ampuran.=+> *elum ada data statistik

    epidemiologi yang pasti tentang 1#A di (ndonesia, namun berdasarkan penelitian

    di /oliklinik 6S1 1r. Soetomo Surabaya didapatkan peningkatan jumlah pasien

    1#A, dari ,89@ pada tahun ;;;-+ menjadi ,8@ pada tahun ++-+, 8

    pasien diantaranya mempunyai hasil uji tempel positi2 dan pasien hasil uji

    tempel negati2.=8>

    !"$ ETILGI

    Terdapat banyak bahan alergen yang dapat menyebabkan 1#A dari 4.9

    bahan alergen yang paling tersering ditemukan ialah nikel, trimerosal, aroma

    !ampuran,bahan kosmetik, obat-obatan, karet, dan tumbuh-tumbuhan./ada kasus

    terjadinya 1#A terhadap tumbuh-tumbuhan biasanya disebabkan oleh

    toxicodendron yang merupakan salah satu genus tumbuhan tersering yang

    menyebabkan 1#A, !ontohnya toxicodendron radicans, toxicodendron

    diversilobum, toxicodendron vernix.

    8

  • 7/26/2019 FIX LAPKAS Amelia Dan Aulia

    7/22

    7ambar . Toxicodendrin radicans (poison ivy), Toxicodendrin diversilobum

    (poison oak),toxicodendron vernix (poison sumac).

    !"% FAKTR RESIK

    'aktor resiko 1#A dibagi menjadi dua dapatan dan bawaan. 'aktor dapatan

    umumnya akibat in2lamasi seperti dermatitis kontak iritan dan dermatitis atopik,sementara 2aktor bawaan diantaranya seperti usia, jenis kelamin, etnis.=+,9>

    a. sia

    /ola kontak terhadap alergen lingkungan berbeda antara usia. 1itemukan

    penelitian bahwa anak-anak paling sering terhadap 1#A, akan tetapi penelitian

    Ausburg usia +:-9 tahun biasanya alergi terhadap aroma !ampuran,begitu pula

    pada penelitian Magnusson dkk pada usia 5-8 tahun alergi terhadap bahan

    pengawet. 'aktor resiko terhadap usia dipengaruhi oleh perubahan dan

    perkembangan lingkungan, paparan terhadap bahan-bahan produk kosmetik yang

    menyebabkan peningkatan 2aktor resiko terhadap usia.=+>

    b. enis #elamin

    Wanita memiliki kadar imunoglobulin yang lebih tinggi dan imunitas seluler

    yang lebih kuat dibandingkan pria. Wanita lebih sering terkena penyakit autoimun

    dibandingkan dengan pria.=:>

    !. 3tnis

    9

  • 7/26/2019 FIX LAPKAS Amelia Dan Aulia

    8/22

    )rang kulit hitam lebih rendah kerentanaan terhadap AB1 dibandingkan

    orang berkulit putih. "al ini berhubungan dengan kandungan dan kerapatan lipid

    yang berbeda pada orang kaukasia. #andungan dan kerapatan lipid yang tinggi

    pada ras A2rika-amerika berhubungan dengan rendahnya angka kejadian 1#(,

    begitu juga dengan 1#A =:>

    !"& GEJALA KLINIS

    Mani2estasi klinis pada 1#A terdapat + 2ase yaitu 2ase akut dan kronis. 'ase

    akut dijumpai pruritis, eritema, edema, dan 0esikel. 1imana rasa gatal dan edema

    merupakan suatu tanda patognomonik untuk alergi. Sedangkan 2ase kronik

    ditandai dengan plak eritematous disertai likeni2ikasi dan 2isura.=+>

    !"' PATFISILGI

    #ebanyakan alergen yang berada di lingkungan adalah haptens. "apten

    merupakan bahan kimia sederhana yang harus mengikat protein untuk menjadi

    antigen lengkap sebelum bersensitisasi. Meskipun terdapat lebih dari 49 alergen

    di lingkungan yang dikenal, terdapat buah yang tidak semuanya elektro2ilik.

    Si2at alamiah determinan antigen, jenis ikatan yang hapten saat dibawa dengan

    carrier, kon2igurasi tiga dimensi akhir dari konjugasi, dan berbagai 2aktor yang

    tidak diketahui berkontribusi terhadap antigenisitas bahan kimia.=+,4>

    1#A timbul akibat dari dua tahap pentingC 'ase induksi, mensensitisasi

    sistem imun tubuh untuk respon alergi, dan 2ase elisitasi, dimana respon ini

    dipi!u. #arena respon alergi dimediasi oleh sel, 1#A disebut Tipe (? delayed

    hypersensitivity reaction.=+>

    Alergen kontak pada dasarnya merupakan haptens larut =berat molekul

    rendah>. 1engan demikian, memiliki si2at 2isiko-kimia yang memungkinkan

    mereka untuk menyeberangi stratum korneum kulit. Mereka hanya dapat

    menyebabkan respon mereka sebagai bagian dari antigen yang lengkap, yang

    melibatkan hubungan mereka dengan protein epidermal membentuk konjugat

    hapten-protein. "al ini, pada gilirannya, mengharuskan mereka untuk menjadi

    protein-reakti2.=+>

    :

  • 7/26/2019 FIX LAPKAS Amelia Dan Aulia

    9/22

    #onjugat yang terbentuk kemudian dikenal sebagai benda asing oleh sel

    langerhans =S =dan dalam beberapa kasus Sel dendritik lainnya =S1>, yang

    kemudian menginternalisasi proteinD diangkut melalui sistem lim2atik ke kelenjar

    getah bening regionalD dan menyajikan antigen ke lim2osit T. /roses ini

    dikendalikan oleh sitokin dan kemokin E dengan TN'-F dan beberapa (< =, 4

    dan :> - dan 2unsinya untuk mempromosikan atau menghambat mobilisasi dan

    migrasi S

  • 7/26/2019 FIX LAPKAS Amelia Dan Aulia

    10/22

    7ambar +. /ato2isiologi 1#A. #iri 2ase sensitisasi. #anan 2ase elisitasi

    !"( DIAGNSIS BANDING

    1iagnosa *anding 1#A berdasarkan gambaran klinis yang mirip berupa

    gatal dengan lesi pa!th eritematous sampai hiperpigmentasi dapat disertai papul-

    papul, 0esikel, ataupun edema yaitu dermatitis kontak iritan, dermatitis atopik,

    tinea pedis,liken simplek kronis.

    Ta)el #" Diagnosis Ban*ing DKA=+>

    No 1iagnosis Mani2ikasi #linis 7ejala #has 7ambar

    . 1ermatitis

    #ontak

    Alergi

  • 7/26/2019 FIX LAPKAS Amelia Dan Aulia

    11/22

    4. 1ermatitis

    Atopik

  • 7/26/2019 FIX LAPKAS Amelia Dan Aulia

    12/22

    hobi, kosmetik, atau bahan- bahan yang menimbulkan alergi untuk mudah dalam

    mendiagnosis.=+,>

    b. /emeriksaan 'isik

    /enampilan klinis 1#A ber0ariasi tergantung pada lokasi dan durasi. /ada

    kebanyakan kasus, bentuk dan pola distribusi lesi, sering terdapat pada lokasi

    kontak dengan bahan alergen. /ada 2ase akut di jumpai makula, papula eritema,

    0esikel atau bula tergantung pada intensitas dari respon alergen.Sedangkan pada

    2ase kronik ditandai dengan plak eritematous disertai likeni2ikasi dengan

    hiperkeratosis dan 2isura.

    !. /emeriksaan /enunjang

    7old standard pada diagnosis 1#A yaitu dilakukan uji tempel digunakan

    untuk mendeteksi hipersensiti0itas terhadap zat yang bersentuhan dengan kulit

    sehingga alergen dapat ditentukan dan tindakan korekti2 dapat diambil. ji tempel

    dengan thin-layer rapid-use epicutaneus=T63> atau dengan ruang aluminium

    yang disiapkan tersendiri ='inn>. Iat uji diaplikasikan pada punggung bagian atas,

    tempelan dihapus setelah 5: jam atau ketika terjadi rasa gatal yang parah atau

    terbakar, dan kemudian dilakukan pemba!aan. #ulit yang ditempel die0alusi pada

    hari ke-5 atau ke-, karena reaksi positi2 mungkin tidak mun!ul sebelumnya.=+,>

    Ta)el !" Skorpatch test)er*asarkanInternational Contact Dermatitis

    Research Group"

    S!ore 6eaksi

    -=> 6eaksi negati2.

    J =K> 6eaksi yang meragukan. "anya eritema.

    J =J> , positi2 reaksi alergi , eritema. (n2iltrasi dan

    kemungkinan terdapat papul.

    JJ =+J> #uat =0esikel> positi2 reaksi alergi, eritema, in2iltrasi, papul dan 0esikel.

    JJJ =4J> 3kstrim positi2 reaksi alergi, reaksi bulbus.

    (6 6eaksi iritan.

    !", TATALAKSANA

    . Non medikamentosa

    +

  • 7/26/2019 FIX LAPKAS Amelia Dan Aulia

    13/22

    Memberikan edukasi kepada pasien sangatlah berguna dalam kasus

    penanganan 1#A yaitu dengan menghindari alergen sebagai pen!etus 1#A,

    menggunakan perlengkapan atau pelindung saat melakukan akti0itas yang

    bersentuhan dengan alergen, memberikan edukasi untuk tidak menggaruk lesi

    karna akan menimbulkan in2eksi.=+,4>

    +. Medikamentosa

    /enatalaksaan 1#A akut dengan lesi terlokalisir menggunakan steroid

    topikal terbukti dalam mengatasi lesi pada 1#A. Steroid topikal seperti

    triamsinolon,@ atau klobetason ,@. ika area kulit 1#A luas L+@ terapi

    yang direkomendasikan adalah steroid sistemik = prednisone ,- mg&kg**&hari

    dalam waktu -9 hari>. Adapun penggunaan anti-histamin sedati2 diindikasikan

    untuk pruritis pada 1#A yang sudah mengganggu istirahat pada malam hari.=+,>

    !"#- PRGNSIS

    /rognosis dermatitis kontak alergi umumnya baik, apabila kontaknya dapat

    disingkirkan. 'aktor lain yang membuat prognosis kurang baik adalah pajanan

    alergen yang tidak mungkin dihindari misalnya berhubungan dengan pekerjaan

    tertentu atau yang terdapat di lingkungan penderita.=+>

    LAPRAN KASUS

    4

  • 7/26/2019 FIX LAPKAS Amelia Dan Aulia

    14/22

    IDENTITAS PASIEN

    Nama C Tn. A

    eniskelamin C

  • 7/26/2019 FIX LAPKAS Amelia Dan Aulia

    15/22

    /asien adalah seorang pekerja di perkebunan sawit sejak tahun ini.

    PEMERIKSAAN FISIK

    Status 1ermatologis =/emeriksaan tanggal : Agustus +>

    6egio C Bruris deHtra et sinistra.

    1eskripsi

  • 7/26/2019 FIX LAPKAS Amelia Dan Aulia

    16/22

    7ambar 4. Tampak perubahan warna kulit menjadi kehitaman

    DIAGNSIS BANDING

    . 1ermatitis kontak alergi e.! tanaman

    +. 1ermatitis kontak iritan

    4. 1ermatitis Atopik

    5. Tinea pedis

    .

  • 7/26/2019 FIX LAPKAS Amelia Dan Aulia

    17/22

    /asien datang dengan keluhan rasa gatal pada daerah kedua kaki. #eluhan

    ini dirasakan sejak hari yang lalu, disertai bintil-bintil. #eluhan dirasakan

    semakin memberat ketika ia pergi berkebun. *intil- bintil ke!il pe!ah akibat

    garukan sehingga membuat kulit menjadi mengelupas dan mengeluarkan !airan

    bening. Tampak pat!h hiperpigmentasi berbatas tegas, tipe irreguler, ukuran

    numular sampai plakat dengan jumlah multiple, distribusi regional serta terdapat

    skuama dan likeni2ikasi.

    TATALAKSANA

    Farmakologi

    . Sistemik

    Betrizine tablet mg kali sehari

    +. Topikal

    Asam salisilat 4@ J desoHimethasone J ?aselin album dioleskan dua kali

    sehari

    Non 2armakologi 3E*.kasi4

    . Menjelaskan kepada pasien tentang penyakitnya.

    +. Mengindari bahan yang dapat menyebabkan risiko timbulnya reaksi dalam

    hal ini tumbuhan yang ada di kebun.

    4. Menjelaskan kepada pasien untuk tidak menggaruk lesi karna akan

    menyebabkab in2eksi.

    5. Menganjurkan pasien untuk minum dan pakai obat teratur.

    PRGNSIS

    uo ad 0itam C dubia ad bonam

    uo ad 2un!tionam C dubia ad bonam

    uo ad sana!tionam C dubia ad bonam

    ANALISIS KASUS

    Telah diperiksa seorang laki-laki berusia 59 tahun di /oli #linik 6S1 dr.

    Iainoel Abidin *anda A!eh pada tanggal : Agustus + dengan rasa gatal pada

    9

  • 7/26/2019 FIX LAPKAS Amelia Dan Aulia

    18/22

  • 7/26/2019 FIX LAPKAS Amelia Dan Aulia

    19/22

    yakniC Toxicodendrin spp, tanaman bunga. ToHi!odendrin spp, mengandung

    bahanpentadecylcathecol,urushiol, dan sequisteron lactone. #etiga bahan kimia

    ini telah diteliti dapat menyerap pada kulit dengan !epat sebagai bahan hapten

    yang dapat melewati epidermis kulit, kemudian men!etuskan proses induksi dan

    elisitasi 1#A akibat paparan ulang.

    1ari anamnesis, didapatkan pasien menderita diabetes melitus tipe-.

    3ngkilde dkk. menyimpulkan terdapat asosiasi antara 1#A dan diabetes mellitus

    tipe . Asosiasi ini mungkin berkaitan dengan 2aktor genetik atau 2aktor

    lingkungan umum. Meskipun begitu, genetik umumnya dianggap sebagai 2aktor

    minor dalam perkembangan 1#A. #emungkinan lainnya adalah bahwa

    pengembangan 1#A mempengaruhi system kekebalan tubuh, sehingga risiko

    pengembangan diabetes mellitus tipe berkurang. 1#A sebelumnya belum

    pernah diselidiki sehubungan dengan penyakit autoimun, mungkin karena kontak

    alergi bukan penyakit yang didominasi sel Th+. Namun baru-baru ini studi

    menemukan pasien dengan dermatitis kronis, ditemukan respon Th+. 1alam studi

    ini, 3ngkilde et al. menemukan hubungan timbal balik antara 1#A dan diabetes

    mellitus tipe . Temuan ini dapat mengarah pada hipotesis bahwa 1#A, dan

    2aktor lingkungan memodulasi risiko perkembangan diabetes mellitus tipe .=>

    /ada per!obaan hewan yang dilaksanakan Bampos et al., ditemukan

    peningkatan sel N#T di hati setelah proses induksi 1#A. Selain itu, studi terbaru

    menunjukkan bahwa sel-sel N#T juga berpengaruh pada proses elisitasi 1#A.=>

    Sel N#T-B1d dapat meningkatkan dan menurunkan sistem kekebalan

    tubuh. )leh karena itu, patognesis sel-sel N#T dipelajari dalam sejumlah penyakit

    autoimun, termasuk diabetes mellitus tipe . /ada tikus diabetes non obese,

    ditemukan de2iensi 2ungsi dan penurunan jumlah sel N#T. Selanjutnya pada studikembar identik, untuk diabetes mellitus tipe juga menunjukkan perbedaan

    ekspresi gen sel N#T. Sel-sel N#T merespon terhadap alpha-galactosylceramide,

    yakni glikolipid, dalam konteks B1d. =>

    /ada pemeriksaan penunjang tidak dilakukan, akan tetapi disarankan

    untuk pemeriksaan tes tempel =pacth test> untuk mengetahui alergen penyebab

    keluhan dan merupakan pemeriksaan penunjang yang mendukung diagnostik pada

    1#A.=>

    ;

  • 7/26/2019 FIX LAPKAS Amelia Dan Aulia

    20/22

    /enatalaksanaan pada pasien diberikan obat sistemik yaitu !etrizine tablet

    mg kali sehari, dan obat topi!al yaitu Asamsalisilat 4@ , desoHimethasone,

    ?aselin dioleskan dua kali sehari. /emberian antihistamin generasi kedua

    diperlukan untuk rasa gatal yang berat merupakan keluhan utama yang dialami

    pada pasien 1#A yang mengganggu akti2itas pasien. Sedangkan pemberian

    steroid topikal mampu mengatasi lesi terlokalisir dan memberikan e2ek sedati2 .

    1an tujuan utama diagnosis penatalaksanaan 1#A ialah untuk mengetahui dan

    menghindari agen penyebabnya.=+,>

    DAFTAR PUSTAKA

    . Martins C p. 44-5;

    +

  • 7/26/2019 FIX LAPKAS Amelia Dan Aulia

    21/22

    +. Bastanedo- Tardan M/, Iug #A. Allergi! Bonta!t 1ermatitis. (n 7oldsmith

    Cp.+9-4

    . Ale (, Maiba!h "A. 1iagnosti! approa!h in allergi! and irritan !onta!t

    dermatitis. 3Hpert 6e0 Blin (mmunol. +D8=+>C+;-45

    . 3ngkilde #, Menne T, ohansen 1. (n0erse relationship between allergi!

    !onta!t dermatitis and type diabetes mellitusC a retrospe!t0e !lini!-based

    study. 1iabetologia. +8D5;C855-9

    +

  • 7/26/2019 FIX LAPKAS Amelia Dan Aulia

    22/22

    ++