efek hipotermi untuk asfiksia perinatal

Upload: reisa-renjisa

Post on 09-Oct-2015

56 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Efek Hipotermi Untuk Asfiksia Perinatal

TRANSCRIPT

EFEK HIPOTERMI UNTUK ASFIKSIA PERINATALDALAM KEHIDUPAN ANAK

LATAR BELAKANGAsfiksia perinatal ensefalopati dikaitkan dengan resiko tinggi kematian atau awal dari penurunan perkembangan saraf seperti : serebral palsi, cacat fungsional, serta gangguan kognitif yang sering berkembang dikemudian masa pada masa anak anak.Ada pengamatan bahwa hipotermi mengurangi proporsi bayi dengan kelainan neurologi dan neuropsikologi pada kehidupan anak.Dari beberapa penelitian sebelumnya jangka pendek melibatkan bayi dengan asfiksia ensefalopati yang diberikan terapi hipotermi sedang (33o 34oC) dari 6 jam setelah lahir sampai 72 jam, telah terbukti mengurangi resiko kematian atau cacat neurologi pada usia 18 sampai 24 bulan dan meningkatkan kelansungan hidup bebas. Dalam penelitian neurologis sebelumnya untuk jangka panjang pada usia 6 7 tahun pada anak-anak yang telah diterapi hipotermi 6 jam setelah lahir dan hasilnya menunjukkan peningkatan kelansungan hidup dibandingkan mereka pada kelompok kontrol., tetapi pada penilaian IQ menunujukkan hasil yg tidak signifikan.Jadi dari hasil penelitian jangka panjang pada terapi hipotermi perinatal masih sangat kurang.Maka dari itu dilakukanlah penelitian untuk menentukan apakah penggunaan hipotermi sedang pada asfiksia ensefalopati dapat bermanfaat untuk jangka panjang pada usia 6 7 tahun.

TUJUAN PENELITIAN Untuk mengetahui manfaat jangka panjang dari penggunaan hipotermi pada asfiksia perinatal untuk kelansungan hidup pada usia anak 6-7 tahun.

METODE PENELITIANDesain studi yang digunakan adalah prospektifPopulasi yang digunakan adalah random acak, dimana terdapat 325 bayi dengan usia kehamilan minimal dari 36 minggu yang mengalami asfiksia ensefalopati sedang sampai berat yang dinilai dari hasil aEEG dalam waktu 6 jam setelah lahir.Sampel yang digunakan adalah total sampling.Dibagi menjadi 2 kelompok ( kelompok hipotermi dan kelompok kontrol).1. Kelompok kontrol diberikan perawatan standar.2. Kelompok hipotermi diberikan perawatan standar serta diberikan hipotermi ke suhu rektal dari 33 34oC selama 72 jam dan setelah itu di rewarming lambat. Hipotermi di jaga dengan menyusui bayi diatas selimut.PEMERIKSAAN PADA UMUR 6-7 TAHUN Pemeriksaan Neurologis :Untuk mendeteksi tanda-tanda serebral palsy dan kinerja neuromotor dinilai dengan klasifikasi sistem gross motor dan klasifikasi manual sistem kemampuan. Skor pada 2 penilaian berkisar 1-5, jika skor tinggi menunjukkan penurunan lebih besar.Pemeriksaan Psikometri :Menggunakan tes psikometri Wechsler dan skala primer inteljen III (WPPSI III) mengevaluasi hasil kinerja umum yang mencakup 2 tes yaitu pertama ukuran umum dari IQ (>85) dijadikan hasil primer., Yang kedua quotients untuk kinerja verbal dan non verbal serta kecepatan pemrosesan. Semua hasil dinyatakan sebagai skor standar dari usia, dengan rata-rata populasi 100 dan deviasi standar 15.Pemeriksan sub Psikometri yang lain :Menggunakan tes deplomental neuropsikologi assessment (NEPSY II) untuk menilai perkembangan neuropsikologi, perhatian dan fungsi eksekutif, memori dan belajar, pengolahan sensorimotor, pengolahan visuospatial, battery tes memori kerja anak-anak, ingat digit, dan ingat blok, serta ingat digit mundur.

ALUR PENELITIANPeneliti Dennis Azzopardi, DKK dan layanan national etika penelitian serta dewan peninjau etika yang relavan dimasing-masing lembaga diinggris melakukan sidang penelitian TOBY pada tahun 2002.Selanjutnya yg pertama dilakukan adalah mengirim surat edaran informasi penelitian pada masing-masing departemen neonatal di inggris dan diluar inggris serta mengirim kuisioner tes untuk perawatan standar asfiksia dan terapi hipotermi.Lalu jika semua departemen sudah terkoordinasi maka dimulai lah penelitian.Pertama pada orang tua anak diberikan formulir identitas dan formulir persetujuan untuk dilakukan nya penelitian ini.Setelah itu dilakukan lah penelitian dengan memberikan penggunaan hipotermi sampai selesei.Data identitas sampel bayi dan orang tua disimpan untuk di follow up setiap 2 kali dalam setahun.Dimana pasien difollow up dengan cara by phone serta mengirimkan surat yg berisi kuisioner tentang perkembangan anaknya.Dan di follow up sampai umur 5 tahun terakhir, lalu pada usia 6 tahun awal akan di telpon dan dikirimkan formulir persutujuan untuk dilakukan penelitian lanjutan di sekolah anak dan akan di nilai neurologi dan neuropsikologi oleh dokter anak dan psikologUntuk 1 anak akan di nilai dalam waktu 1 jam lalu hasilnya akan di analisa.Anak anak yang terdaftar sejak lahir dalam penelitian ini di mulai dari tahun 2002-2006 dan di tindak lanjut pada usia 6-7 tahun pada tahun 2009-2013.

aEEG (amplitudo elektro ensefalografi) dapat mendeteksi hipoksia iskemik ensefalopati dengan memonitor fungsi serebral. gambaran continuous low voltage dapat ditemukan pada HIE.Penggunaan HipotermiSistem termoregulasi Blanketrol yang digunanakn untuk menurunkan atau menaikkan suhu pasien dan mempertahankan suhu pasien yang di inginkan melalui perpindahan suhu konduktif.Blanketrol terdiri dari pemanas, kompresor, pompa sirkulasi, dan papan mikro prosesor. Sistem termoregulasi ini mencakup selimut yg dipakai dan dirancang dengan peredaran air hangat atau dingin yang berada di dalam selimut, mode automatis dan manual, dengan ukuran selimut 25 cm x 64 cm.Cara kerja selimut di isi air steril dalam reservoirnya lalu di set point ke suhu yang dinginkan.Setelah itu diamkan selama 15 menit sebelum digunakan. Lalu digunakan dalam waktu 90 120 menit suhu tubuh akan turun sesuai yg di inginkan.Suhu rektal di cek setiap 15 menit pertama untuk 4 jam pertama, di ikuti perjam untuk 12 jam, kemudian setiap 2 jam sampai 72 jam pendinginan.Lalu direwarming perlahan/bertahap setpoint suhu 0,5oC perjam sampai 6 jam, dan suhu rektal di cek perjam sampai waktu 6 jam.

HASIL DISKUSISebanyak 75 (52%) dari 145 anak pada kelompok hipotermi dan 52 (39%) dari 132 anak pada kelompok kontrol yang bertahan hidup dengan skor IQ >85 dengan p. value 0.04 (signifikan).Proporsi anak yang meninggal serupa pada ke dua kelompok dimana pada kelompok hipotermi 47 (29%) dari 163 anak dan kelompok kontrol 49 (30%) dari 162 anak dengan p.value 0.81 (tidak signifikan).Lebih banyak anak pada kelompok hipotermi 65 (45%) dari 145 dibandingkan kelompok kontrol 37 (28%) dari 132 anak yang selamat tanpa kelainan neurologis dengan p.value 0.02 (signifikan).Di antara anak yg bertahan hidup, anak pada kelompok hipotermi yaitu 21 (21%) dari 98 anak dibandingkan dengan kelompok kontrol 31 (30%) dari 86 anak memiliki penurunan yang signifikan dalam resiko serebral palsy dengan p.value 0.03 (signifikan).Dan penurunan resiko cacat sedang berat dimana pada kelompok hipotermi 21 (22%) dari 96 anak, pada kelompok kontrol 31 (37%) dari 83 anak dengan p.value 0.03 (signifikan)Serta skor fungsi motoric lebih baik pada kelompok hipotermi 76 (78%) dari 98 anak dibandingkan kelompok kontrol 49 (59%) dari 83 anak dengan p.value 0.01 (signifikan).

KESIMPULAN Hipotermi pada asfiksia perinatal menyebabkan peningkatan hasil neuro kognitif pada kehidupan anak menengah ( sekitar 6-7 tahun ).