editanq

Upload: vidyare-dhyenatha

Post on 05-Nov-2015

242 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

gkuj

TRANSCRIPT

NAMA : ACHMAD ARIF ANIS SUBCHINIM : 1002.14201.018 Basic Nursing Science

VIROLOGY

1. Patogenesis infeksi virus

Macam-macam infeksi virusVirus dapat menginfeksi inangnya dan menyebabkan berbagai akibat bagi inangnya. ada yang berbahaya, namun juga ada yang dapat ditangani oleh sel imun dalam tubuh sehingga akibat yang dihasilkan tidak terlalu besar. 1. Infeksi Akutinfeksi akut merupakan infeksi yang berlangsung dalam jangka waktu cepat namun dapat juga berakibat fatal. Akibat dari infeksi akut adalah:* Sembuh tanpa kerusakan (Sembuh total) * Sembuh dengan kerusakan/cacat, misalnya: polio* Berlanjut kepada infeksi kronis* Kematian2. Infeksi KronisInfeksi kronis merupakan infeksi virus yang berkepanjangan sehingga ada resiko gejala penyakit muncul kembali. Contoh dari infeksi kronis adalah:* Silent subclinical infection seumur hidup, contoh: cytomegalovirus( CMV) * Periode diam yang cukup lama sebelum munculnya penyakit, contoh: HIV * Reaktivasi yang menyebabkan infeksi akut, contoh: shingles* Penyakit kronis yang berulang (kambuh), contoh: HBV, HCV* Kanker contoh: HTLV-1, HPV, HBV, HCV, HHV. Replikasi virus

Replikasi virus terdiri atas beberapa tahapan-tahapan yaitu pelekatan virus, penetrasi, pelepasan mantel, replikasi genom dan ekspresi gen, perakitan, pematangan, dan pelepasan. Pelekatan VirusPelekatan virus merupakan proses interaksi awal antara partikel virus dengan molekul reseptor pada permukaan sel inang. Pada tahap ini, terjadi ikatan spesifik antara molekul reseptor seluler dengan antireseptor pada virus. Beberapa jenis virus memerlukan molekul lainnya untuk proses pelekatan yaitu koreseptor. Molekul reseptor yang target pada permukaan sel dapat berbentuk protein (biasanya glikoprotein) atau residu karbohidrat yang terdapat pada glikoprotein atau glikolipid. Beberapa virus kompleks seperti poxvirus dan herpesvirus memiliki lebih dari satu reseptor sehingga mempunyai beberapa rute untuk berikatan dengan sel. Reseptor virus mempunyai beberapa kelas yang berbeda: molekul immunoglobulin-like superfamily reseptor terkait membran saluran dan transporter transmembranBeberapa contoh virus beserta reseptor yang dimiliki: Human Rhinovirus (HRV)Human Rhinovirus memiliki reseptor ICAM-1(Intracelluler adhesion molecule-1). Molekul tersebut merupakan molekul adhesi yang fungsi normalnya adalah untuk mengikatkan sel kepada substratnya. struktur ICAM-1 mirip dengan molekul imunoglobulin dengan domain C dan V sehingga digolongkan sebagai protein supefamily immunoglobulin. Struktur ICAM-1 memiliki lima Ig-like domain untuk berikatan dengan Lfa-1 (Leukocite function antigen-1), Mac-1 (Macrofage antigen-1), Rhinovirus (HRV), fibrinogen, dan PFIE (malaria infected erythocytes). 10 serotipe dari HRV menggunakan ICAM-1 sebagai reseptor, sepuluh serotipe lainnya menggunakan protein yang beruhubungan dengan LDL reseptor. Poliovirusmempunyai reseptor virus berupa protein membran integral yang juga anggota dari molekul superfamily immunoglobulin. Reseptor ini memiliki tiga domain yaitu satu berupa variabel dan dua konstan. Virus influenzaVirus ini mempunyai dua tipe spike glikoprotein pada permukaan partikel virus yaitu hemagglutinin (HA) dan neuraminidase. HA akan berikatan dengan reseptor virus influenza yang berupa asam sialat (N-asetil neuraminic acid). virus ini berikatan dengan muatan negatif dari moieties asam sialat yang ada pada rantai oligosakarida yang secara kovalen berikatan dengan glikoprotein pada permukaan sel. adanya asam sialat pada hampir semua jenis sel menyebabkan virus influenza bisa berikatan dengan banyak tipe sel. PenetrasiPenetrasi terjadi pada waktu yang sangat singkat setelah pelekatan virus pada reseptor di membran sel. Proses ini memerlukan energi Tiga mekanisme yang terlibat: Translokasi partikel virusProses translokasi relatif jarang terjadi diantara virus dan mekanisme belom sepenuhnya dipahami benar, kemungkinan diperantarai oleh protein di dalam virus kapsid dan reseptor membran spesifik. Endositosis virus ke dalam vakuola intraselulerproses endositosis merupakan mekanisme yang sangat umum sebagai jalan masuk virus ke dalam sel. Tidak diperlukan protein virus spesifik selain yang telah digunakan untuk pengikatan reseptor. fusi dari envelope dengan membran sel (untuk virus yang berenvelope)Proses fusi virus berenvelop dengan membran sel baik secara langsung maupun dengan permukaan sel maupun mengikuti endositosis dalam sitoplasma. Diperlukan adanya protein fusi spesifik dalam envelop virus, misalnya: HA influenza dan glikoprotein transmembran (TM) Rhinovirus. Pelepasan MantelTahap ini terjadi setelah proses penetrasi dimana kapsid virus baik seluruhnya maupun sebagian dipindahkan ke dalam sitoplasma sel inang. Pada tahap ini genom virus terekspos dalam bentuk kompleks nukleoprotein. Dalam beberapa kasus, tahap ini berlangsung cukup sederhana dan terjadi selama fusi pada membran virus dengan membran plasma. untuk virus lainnya, tahap ini merupakan proses multistep yang melibatkan jalur endositosis dan membran nukleus. Replikasi Genom dan Ekspresi GenStrategi replikasi dari beberapa virus tergantung pada material genetik alami dari virus tersebut. Dalam hal ini, virus dibagi dalam 7 kelompok seperti pengelompokan [[David Baltimore]. Proses ekspresi gen akan menentukan semua proses infeksi virus (akut, kronis, persisten, atau laten). Kelas I: DNA Utas GandaKelompok ini dibagi menjadi dua kelompok: 1. Replikasi terjadi di inti dan relatif tergantung kepada faktor-faktor seluler (Adenoviridae, Polyomaviridae, Herpesviridae) 2. Replikasi terjadi di sitoplasma (Poxviridae). virus ini melibatkan semua faktor-faktor yang penting untuk transkripsi dan replikasi dari genomnya, dan kebanyakan tidak tergantung pada perangkat replikasi dari inangnya. Kelas II: DNA Utas TunggalReplikasi terjadi di dalam nukleus, melibatkan bentuk utas ganda intermediate sebagai cetakan untuk sintesis utas tunggal DNA turunannya (Parvoviridae). Kelas III: RNA Utas GandaVirusnya memiliki genom yang tersegmentasi. masing-masing segmennya ditranskripsi secara terpisah untuk menghasilkan monosistronik mRNA individual. contoh: Reoviridae Kelas IV: RNA Utas Tunggal (+)Virus dengan polisistronik mRNA dimana kelas ini genom RNA membentuk mRNA yang ditranslasikan untuk membentuk suatu polyprotein yang dipecah membentuk protein matang. Contoh: Picornaviridae Kelas V: RNA Utas Tunggal (-)Genom pada kelas ini dibagi menjadi dua tipe: 1. Genom tidak bersegmen (Rhabdoviridae), Tahap pertama dalam replikasi adalah transkripsi dari genom RNA utas (-) oleh virion RNA-dependent RNA polimerase untuk menghasilkan monosistronik mRNA yang juga sebagai cetakan untuk replikasi genom. 2. Genom bersegmen (Orthomixoviridae), replikasi terjadi di dalam nukleus dimana monosistronik mRNA untuk masing-masing gen virus dihasilkan oleh transkriptase virus. Kelas VI: RNA Utas Tunggal (+) dengan DNA IntermediateGenom Retrovirus RNA utas tunggal (+) bersifat diploid dan tidak dipakai secara langsung sebagai mRNA tetapi sebagi template untuk reverse transkriptase menjadi DNA. Kelas VII: DNA Utas Ganda dengan RNA IntermediateVirus kelompok ini bergantung kepada reverse transkriptase, tetapi berbeda dengan retrovirus, prosesnya terjadi di dalam partikel virus selama maturasi (Hepadnaviridae). Perakitan

Perakitan merupakan proses pengumpulan komponen-komponen virion pada bagian khusus di dalam sel. Selama proses ini, terjadi pembentukan struktur partikel virus. Proses ini tergantung kepada proses replikasi di dalam sel dan tempat di mana virus melepaskan diri dari sel. mekanisme perakitan bervariasi untuk virus yang berbeda-beda. Contoh: proses perakitan Picornavirus, Poxvirus, dan Reovirus terjadi di sitoplasma, sementara itu proses perakitan Adenovirus , Poliovirus, dan Parvovirus terjadi di nukleus.

PematanganPematangan merupakan tahap dari siklus hidup virus dimana virus bersifat infeksius. pada tahap ini terjadi perubahan struktur dalam partikel virus yang kemungkinan dihasilkan oleh pemecahan spesifik protein kapsid untuk menghasilkan produk yang matang. protease virus dan enzim seluler lainnya biasanya terlibat dalam proses ini. Pelepasan Semua virus kecuali virus tanaman melepaskan diri dari sel inang melalui dia mekanisme: untuk virus litik (semua virus non-selubung), pelepasan merupakan proses yang sederhana, dimana sel yang terinfeksi terbuka dan virus keluar. untuk virus berselubung, diperlukan membran lipid ketika virus keluar dari sel melewati membran , proses ini dikenal sebagai budding. Proses pelepasan partikel virus kemungkinan bisa merusak sel(Paramyxovirus, Rhabdovirus, dan Togavirus) , dan kemungkinan sebagian lagi tidak merusak sel (Retrovirus).

2. Nama nama virus

Virus RNAVirus RNA merupakan virus yang memiliki materi genetik berupa RNA, kelompok yang tergolong dalam kelompok ini adalah virus kelas III, IV, V, dan VI. Beberapa contoh familia virus yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah Retroviridae, Picornaviridae, Orthomixoviridae, dan Arbovirus.RetroviridaeRetroviridae merupakan virus berbentuk ikosahedral. Virus ini memiliki genom RNA berjumlah dua buah yang keduanya identik dan memiliki polaritas positif yang nantinya akan diekspresikan menjadi enzim polimerase yang unik yaitu reverse traskriptase yang berguna untuk mengubah RNA menjadi DNA. DNA yang dihasilkan nantinya akan berintegrasi ke dalam DNA sel inang sebagai provirus. Virus ini termasuk ke dalam virus yang ganas, dapat menyebabkan penekanan sistem kekebalan tubuh dan juga tumor. Sifatnya yang ganas tersebut disebabkan salah satunya karena virus ini mudah mengalami mutasi. Salah satu genus dari famili ini yang paling terkenal adalah genus Lentivirus, yang contoh spesiesnya adalah HIV 1 dan 2.

PicornaviridaePicornaviridae merupakan berukuran kecil. Virus ini memiliki genom RNA dengan polaritas positif sehingga termasuk virus kelas IV dalam klasifikasi Baltimore. Virus dalam famili ini mampu menyebabkan banyak penyakit pada manusia, diantaranya adalah penyakit polio yang disebabkan oleh Poliovirus dan flu ringan yang disebabkan oleh Rhinovirus.OrthomixoviridaeOrthomoxoviridae merupakan virus yang memiliki selubung dengan materi genetik RNA bersegmen berpolaritas negatif sehingga virus ini termasuk dalam kelas V dalam klasifikasi Baltimore. Ciri khan dari virus ini adalah virus ini memiliki protein permukaan yang merupakan antigen utama yaitu Hemmaglutinin (HA) dan Neuraminidase (NA). Hemmaglutinin merupakan bagian virus yang menempel pada sel target oleh sebab itu antibodi terhadap hemmaglutinin dapat melindung dari infeksi virus. Neuraminidase berperan untuk melepaskan virion dari sel oleh sebab itu antibodi terhadap NA dapat menekan tingkat keparahan infeksi virus.Virus ini di klasifikasikan menjadi empat kelompok yaitu:1. Influenza tipe AInfluenza tipe A merupakan virus yang menginfeksi berbagai spesies baik manusia, burung (burung liar, ternak, domestik), babi, kuda, anjing, dan mamalia air(anjing laut dan paus). Virus influenza tipe A dapat mengalami antigenic drift dan antigenic shift. Antigenic drift adalah terjadinya mutasi pada gen yang menyandikan protein Hemmaglutinin. Hal tersebut menyebabkan antibodi yang ada tidak dapat mengenalinya lagi. Kejadian tersebut menyebabkan terjadinya endemik musiman.Antigenic shift adalah munculnya subtipe barus virus influenza yang disebabkan karena penggabunggan genetik antara manusia dengan virus hewan atau dengan transmisi langsung dari hewan unggas ke manusia. karena tidak ada atau sedikitnya imunitas terhada virus baru, maka pandemik dapat terjadi.2. Influenza tipe B3. Influenza tipe C4. Tick-Borne Influenzavirus ini merupakan virus yang berasal dari kutu.ArbovirusesArbovirus merupakan singkatan dari ARthropoda-BOrne virus yaitu virus yang berasal dari kelompok Arthropoda. Arbovirus dibagi menjadi empat famili yaitu:1. Togaviridaecontoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah Rubellavirus. 2. Flaviviridaecontoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah Hepatitis C virus dan Denguevirus yang penyebabkan penyakit demam berdarah dengue. 3. Bunyaviridaecontoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah California encephalitis virus (CE) yang menyebabkan penyakit encephalitis pada manusia.4. Reoviridaecontoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah reovirus yang menyebabkan Colorado tick fever dan Rotavirus yang menyebabkan diare epidemik pada anak-anak. Virus DNAVirus DNA merupakan virus yang memiliki materi genetik berupa DNA, kelompok yang tergolong dalam kelompok ini adalah virus kelas I, II, VII. Beberapa contoh familia virus yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah Herpesviridae, Parvoviridae, dan Poxviridae.HerpesviridaeHerpesviridae merupakan kelompok virus berukuran besar dengan materi genetik DNA utas ganda sehingga dikelompokkan ke dalam kelas 1 dalam klasifikasi baltimore. Virus dalam kelompok ini dapat menyebabkan penyakit ganas dan juga dapat menyebabkan kelainan pasca kelahiaran pada bayi. Herpesviridae terbagi ke dalam beberapa genus, yaitu:1. Alpha HerpesvirusVirus yang termasuk dalam kelompok Alpha herpesvirus biasanya menyebabkan penyakit yang akut dengan gejala yang muncul saat itu juga. infeksi virus ini bersifat laten persisten disebabkan karena kemampuan genom virus ini untuk berintergrasi dengan sel inang. jika kondisi inang sedang lemah, maka ada kemungkinan penyakit dapat muncul kembali pada tempat yang sama. contoh dari virus ini adalah Herpes simplex tipe 1 dan 2 dan Varicella zoster(VZ) virus. Beta HerpesvirusVirus yang termasuk dalam kelompok beta herpesvirus biasanya menyebabkan penyakit yang akut akan tetapi tidak ditemukan gejala pada carrier. virus ini menyebabkan infeksi pada bayi dan perkembangan abnormal (penyakit kongenital). contoh dari virus ini adalah Cytomegalovirus.2. Gamma HerpesvirusVirus yang termasuk dalam kelompok ini mampu menyebabkan penyakit limphopoliperatif jinak dan ganas. contoh dari virus ini adalah Epstein-Barr virus. ParvoviridaeParvoviridae merupakan virus dengan DNA utas tunggal polaritas positif atau negatif sehingga termasuk dalam kelas II dalam klasifikasi Baltimore. Virus ini tidak memiliki selubung virus dan merupakan virus manusia yang berukuran paling kecil. Virus merupakan virus yang tidak sempurna sehingga perlu berasosiasi dengan adenovirus sehingga sering disebut Adeno-Associated Virus(AAV). Salah satu contoh kelompok ini adalah virus B-19 yang dapat menyebabkan cacat atau keguguran pada janin.

PoxviridaePoxviridae merupakan virus dengan materi genetik DNA untai ganda sehingga virus ini di termasuk dalam kelas I dalam klasifikasi Baltimore. Ciri khas dari virus ini adalah virus ini memiliki morfologi besar dan kompleks. Virus yang terkenal dalam kelompok ini adalah Smallpox. Smallpox cukup terkenal karena menimbulkan pandemik yang sangat besar diseluruh dunia. sekarang virus Smallpox sudah dimusnahkan.

3. Zat anti virus

ObatAnalog nukleosida

Mekanisme kerja

Spectrum virus1

AcyclovirYaPenghambat polymerase virusHerpesvirus

AmantadineTidakMemblokir pelepasan selubung virusInfluenza A

CidofovirTidakMenghambat polymerase virusCytomegalovirus,herpes simplex

Didanosin (ddl)YaPenghambar reverse transkriptaseHIV-1, HIV-2

FoskarnetTidakMenghambat polymerase virusHerpesvirus, HIV-1, HBV

GanciclovirYaMenghambat polymerase virusCytomegalovirus

IndinavirTidakPenghambat protease HIVHIV-1, HIV-2

Lamivudine (3TC)YaPenghambar reverse transkriptaseHIV-1, HIV-2, HBV

NevirapinTidakPenghambar reverse transkriptaseHIV-1

RibavirinYaMungkin memblokir capping mRNA virusVirus sinsitium respirasi, influenza A dan B, demam lassa

RitonavirTidakPenghambat protease HIVHIV-1, HIV-2

SaquinavirTidakPenghambat protease HIVHIV-1, HIV-2

Stavudine (d4T)YaPenghambar reverse transkriptaseHIV-1, HIV-2

TrifluridineYa-Keratitis herpesvirus

valacyclovirYaMenghambat polymerase virusHerpesvirus

VidarabineYaMenghambat polymerase virusHerpesvirus, vaccinia, HBV

Zlcitabine (ddC)YaPenghambar reverse transkriptaseHIV-1, HIV-2, HBV

Zidovudine (AZT)YaPenghambar reverse transkriptaseHIV-1, HIV-2, HBV

ANTI MIKROBA

Antimikroba (AM) ialah obat pembasmi mikroba, khususnya mikroba yang merugikan manusia. Dalam pembicaan di sini, yang dimaksud dengan mikroba terbatas pada jasad renik yang tidak termasuk kelompok parasitAntibiotik ialah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama fungi, yang dapat menghambat atau dapat membasmi mikroba jenis lain. Banyak antibiotik dewasa ini dibuat secara semisintetik atau sintetik penuh. Namun dalam praktek sehari-hari AM sintetik yang tidak diturunkan dari produk mikroba (misalnya sulfonamida dan kuinolon) juga sering digolongkan sebagai antibiotic.Kegiatan antibiotika untuk pertama kalinya ditemukan oleh sarjana Inggris dr. Alexander Flemming pada tahun 1928 (penisilin). Tetapi penemuan ini baru diperkembangkan dan dipergunakan dalam terapi di tahun 1941 oleh dr.Florey (Oxford). Kemudian banyak zat lain dengan khasita antibiotik diisolir oleh penyelidik-penyelidik di seluruh dunia, akan tetapi berhubung dengan sifat toksisnya hanya beberapa saja yang dapat digunakan sebagai obat.

Masa perkembangan kemoterapi antimikroba sekarang dimulai pada tahun 1935, dengan penemuan sulfonamida. Pada tahun 1940, diperlihatkan bahwa penisilin, yang ditemukan pada tahun 1929, dapat dibuat menjadi zat kemoterapi yang efektif. Selama 25 tahun berikutnya, penelitian kemoterapi sebagain besar berpusat sekitar zat antimikroba yang berasal dari mikroorganisme, yang dinamakan antibiotika.

Suatu zat antimikroba yang ideal memiliki toksisitas selektif. Istilah ini berarti bahwa suatu obat berbahaya bagi parasit tetapi tidak membahayakan inang. Seringkali, toksisitas selektif lebih bersifat relatif dan bukan absolut; ini berarti bahwa suatu obat yang pada konsentrasi tertentu dapat ditoleransi oleh inang, dapat merusak parasit. Antibiotika yang ideal sebagai obat harus memenuhi syarat-syarat berikut: Mempunyai kemampuan untuk mematikan atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang luas (broad spectrum antibiotic) Tidak menimbulkan terjadinya resistensi dari mikroorganisme pathogen Tidak menimbulkan pengaruh samping (side effect) yang buruk pada host, seperti reaksi alergi, kerusakan syaraf, iritasi lambung, dan sebagainya Tidak mengganggu keseimbangan flora yang normal dari host seperti flora usus atau flora kulit.

Kemoterapeutika dapat melakukan aktivitasnya lewat beberapa mekanisme, terutama dengan penghambatan sintesa materi penting dari bakteri, misalnya: Dinding sel : sintesanya terganggu sehingga dinding menjadi kurang sempurna dan tidak tahan terhadap tekanan osmotis dari plasma dengan akibat pecah. Contohnya : kelompok penisilin dan sefalosporin. Membran sel : molekul lipoprotein dari mambran plasma (di dalam dinding sel) dikacaukan sintesanya, hingga menjadi lebih permeable. Hasilnya, zat-zat penting dari isi sel dapat merembas keluar. Contohnya : polipeptida dan polyen (nistatin, amfoterisin) dan imidazol (mikonazol, ketokonazol, dan lain-lain). Protein sel : sintesanya terganggu, misalnya kloramfenikol, tetrasiklin, aminoglikosida, dan makrolida. Asam-asam inti (DNA, RNA) : rifampisin (RNA), asam nalidiksat dan kinolon, IDU, dan asiklovir (DNA). Antagonisme saingan. Obat menyaingi zat-zat yang penting metabolisme kuman hingga pertukaran zatnya terhenti, antara lain sulfonamida, trimetoprim, PAS, dan INH

KLASIFKASI OBAT ANTI BAKTERI

1. Penisilin (6-349)

Obat AntibakteriKlasifikasiNama GenerikBrand Name

Penisilin1. Benzilpenisilin danfenoksimetilpenisilin

a. Benzilepenisilin (Penisilin G)

b. Fenoksi Metil Penisilin Benzatin penicilin G Prokain Penicilin G Penadur LA Phenoxymethyl penicillin Fenocin Ospen Ven pee

2.Penisilin tahan Penisilinasea. Kloaksalisin

b. Flukoksalisin Meixam Ikaclok Orbenin Alclomex Floxapen

3.Penisiliun Spektrum Luasa. Ampisilin

b. Amoksisilin

c. Bakampisilind. Co Amoksiklav

e. pivampisilin Ampisilline Ambiopi Ambripen Amcillin Ampex Amoksisillin Abamox Abdimox Alphamox Amobiotic Bacacil Coamoxsiklav Amocomb Ancla Augmentin Auspilic Pivamex

4.Penisilin Antipseudomoasa. Tikarsilinb. Piperasilinc. Sulbenisilin Timenyin Ledercil Kedacilin

2. Sefalosporin (6-059) dan antibiotic betalaktam lainnya

Obat AntibakteriNama GenerikBrand Name

Sefalosporina. Sefaklor

b. Sefadroksil

c. Sefiksim

d. Sefrozile. Sefodizimf. Sefotakzim

g. Sefpiromh. Seftadizim

i. Seftibutemj. Seftriakson

k. Sefuroksim

l. Sefaleksin

m. Sefamandol

n. Sefradin

o. Sefazolin

p. Sefpodoksim Cefaclor Cepabiotic Ceclor Cloracef Esplecor Cefadroxil Alxil Bidicef Biodroxil Cefat Cefspan Ceptik Comsporin Spancef Sporetik Cefzil Modivid Cefataxime Clacef Claforan Clatax Taxegram Cefrom Ceftadizime Ceftum Fortum Cedax Ceftriazone Broadcef Elpicef Rochephin Tricepin Sefuroxime Anbacim Cefurox Cethixim Kalcef Cephalexin Cefabiotic Ospexin Tepaxin Dardokef Dofacef Cephradin Ceficin Dynacef Velocef Cefazolin Cefacidal Banan

Antibiotik betalaktam laina. Astreonamb. Imipenemc. Meropenem Azactam Tienam Meronem

3. T etrasiklin (6-040)

Obat AntibakteriNama GenerikBrand Name

Tetasiklina. Tetasiklinb. Dimeklosiklin Hidrokloridac. Doksisiklind. Minosikline. oksitetrasiklin Tetrasiklin Bimatra Cimicyclin Conmycin Ledermycin Doxycyclin Dotur Doxin Dumoxin Interdoxin Minocin Oxytetracyclin Teramycyn

4. Aminoglikosida (6-638)

Obat AntibakteriNama GenerikBrand Name

Aminoglikosidaa. Gentamisin

b. Amikasin

c. Kanamisin

d. Neomisin Sulfate. Nitilmisinf. Tobramisin Gentamisin Ethigent Garabiotic Garamycin Centamerk Alostil Amiksin Kanamycin Kanamycin meiji Almocyn Netromycin Nartobcin Tobryne

5.Makrolid (6-482)

Obat AntibiotikNama GenerikBrand Name

Makrolida. Eritromisin

b. Azitromisin

c. Klaritromisin

d. Roksitromisin

e. spiramisin Erytromisin Alphatrocin Bannthrocin Camitrocin Aztrin Mezatrin Zifin Zistic Zithray Abbotic Clambiotic Claros Comtro Helitic Reksitromicin Anbiolid Ixor Makrodex Rulid Spiramisin Hypermisin Osmysin Rovadin Rovamysin

6.Quinilon (6-482)

Obat AntibakteriNama GenerikBramd Name

Quinilona. Asam nalidiksat

b. Asam Pipemidat

c. Ofloksasin

d. Norfloksasin

e. Siprofloksasin

f. Pefloksasing. Fleroksasinh. Sparfloksasini. Levofloksasin

Asam Nalidiksat Negram Urineg Impresial Urinter Urixin Urotracxin Oflosaksin Akilen Betaflox Danoflox Efexin Amanita Lexinor Nopratik Norbactin Nortasix Ciprofloksasin Baquinor Bernoflox Bidiprox Cetafloxo Peflacine Quinodis Zagam Cravit Reskuin

7.Sulfonamid (6-109) dan Trimetroprim (6-148)

Obat AntibakteriNama GenerikBrand Name

Sulfonamidedan Trimetropim

a. Trimetoprim

b. Kortimoksazol

c. Sulfadiazin d. Sulfamidine. Sulfasalazin Tobyprim Trisoprim Cortimoksazol Abatrim Bactoprim Bactricid Bactrim Sulfadiazin Sulfamidin Sulcolon

8.AntiBiotik Lain

Obat AntibakteriKlasifikasiNama GenerikBrand Name

Antibiotik Lain1. Kloramfenikola. Kloramfenikol

b. Tiamfenikol Kloramfenikol Camicetine Chloramex Colme Colsancetine Tiamfenikol Biothicol Comthycol Corsafen Dexycol

2. Klindamisina. Klindamisin

b. Linkomisin Klindamisin Albiotin Ancrocid Cindala Climadan Linkomisin Biolincom Lincobiotic Lincocin Linciphar

3. VankomisinVankomisin Ladervan

4. SpektinomisinSpektinomisin Trobicin

5. PolimiksinKolistin Colistine

SUMBER INTERNET :1. ^ a b c d e f g h Akin, H.M. (2005) (Didigitalisasi oleh Google Penelusuran Buku). Virologi Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius. hlm.hlm. 17. ISBN 9792111808, 9789792111804. http://books.google.co.id/books?id=UOhgOysHmuQC&pg=PA17. Diakses pada 13 Maret 2009.2. ^ a b Mahy, BWJ.; van Regenmortel, MHW. (2010), Desk Encyclopedia of General Virology, San Diego: Elsevier, ISBN 978-0-12-375145-1 (lihat di Penelusuran Buku Google)

SUMBER DARI BUKU :Jawetz, Melnick, & AdelberngsMedical Mikrobiology Twenty Second Ed. Geo F, Brooks. Janet S. Butel. Stephen A. Morse