edisi_08

4
Weekly News Profesi Edisi 08/Desember/2011 Hal inilah yang membuat Himpunan Mahasiswa Jurusam (HMJ) Manaje- men Fakultas Ekonomi (FE) berinisiasi menyelenggakan dialog dengan tema “CAFTA : Sukseskan atau Bunuh Diri bagi Perekonomina Indonesia”. Dialog yang berlangsung hari Selasa 29/11 tesebut digelar di gedung rektorat lantai 3 UNM. Sekedar diketahui, CAFTA yang telah disepakati tersebut telah berlaku awal tahun 2010. Dengan kesepakatan itulah, barang-barang antarnegara China dan ASEAN telah saling bebas masuk di Indonesia dengan pembebasan tarif hingga nol persen. Dialog ini menghadirkan pembicara staf Ahli DPR RI komisi III Dr. Hendra Sudrajat, SH, MH dan Uztads Bahrul Ulum selaku Alumni UNM. Menurut Bahrul Ulum, CAFTA hanya akan membunuh perusahaan besar maupun kecil di Indonesia. Dia pun menuliskan dalam makalahnya bahwa Indonesia mutlak keluar dari CAFTA. Pasalnya, hal itu akan membahayakan rakyat dan negara. Dia menggambarkan pendapatan PT Freeport di Papua yang tidak sebanding dengan warga asli di Papua. Ia juga mengingatkan sebuah lagu tentang warga Papua yang ber- bunyi, “Kami tidur di atas emas, kami menyelam di atas minyak, tapi kami tak punya apa–apa, kami hanya bisa jual buah pinang.” Bahrul kemudian menyimpulkan, CAFTA membunuh ekonomi dan menimbulkan defisit ekonomi. Untuk memperbaikinya, ia menyarankan, kita harus menerapkan prinsip ekonomi syaria’ah. Sementara menurut Hendra Sudra- jat, CAFTA dengan pendekatan Ilmu Hukum Tata Negara, dalam hal ini sesuai dengan Ekonomi Konstitusi. Menurutnya, konstitusi mengatur selu- ruh aspek kehidupan bangsa, pada ranah CAFTA Ancam Rakyat Indonesia CAFTA (China Asean Free Trade Area) yang ditandatangani presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudyono pada 2008 silam dianggap hanya akan menguntungkan pihak asing. Selain itu, CAFTA juga dianggap membayahakan rakyat bahkan Negara Indonesia. DIALOG EKONOMI Snapshot TERGENANG. Fakultas olahraga sejak tiga tahun terakhir selalu digenangi air saat musim hujan.Bahkan pada Minggu (412) lalu, seluruh area fakultas terendam air sampai selutut orang dewasa. FOTO: IYAN - PROFESI berlanjut ke hal. 3...

Upload: lpm-profesi-unm

Post on 13-Mar-2016

233 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Edisi_08

1

Weekly News Profesi Edisi 08/Desember/2011

Hal inilah yang membuat Himpunan Mahasiswa Jurusam (HMJ) Manaje-men Fakultas Ekonomi (FE) berinisiasi menyelenggakan dialog dengan tema “CAFTA : Sukseskan atau Bunuh Diri bagi Perekonomina Indonesia”. Dialog yang berlangsung hari Selasa 29/11

tesebut digelar di gedung rektorat lantai 3 UNM.

Sekedar diketahui, CAFTA yang telah disepakati tersebut telah berlaku awal tahun 2010. Dengan kesepakatan itulah, barang-barang antarnegara China dan ASEAN telah saling bebas masuk

di Indonesia dengan pembebasan tarif hingga nol persen.

Dialog ini menghadirkan pembicara staf Ahli DPR RI komisi III Dr. Hendra Sudrajat, SH, MH dan Uztads Bahrul Ulum selaku Alumni UNM.

Menurut Bahrul Ulum, CAFTA hanya akan membunuh perusahaan besar maupun kecil di Indonesia. Dia pun menuliskan dalam makalahnya bahwa Indonesia mutlak keluar dari CAFTA. Pasalnya, hal itu akan membahayakan rakyat dan negara. Dia menggambarkan pendapatan PT Freeport di Papua yang tidak sebanding dengan warga asli di Papua. Ia juga mengingatkan sebuah lagu tentang warga Papua yang ber-bunyi, “Kami tidur di atas emas, kami menyelam di atas minyak, tapi kami tak punya apa–apa, kami hanya bisa jual buah pinang.”

Bahrul kemudian menyimpulkan, CAFTA membunuh ekonomi dan menimbulkan defisit ekonomi. Untuk memperbaikinya, ia menyarankan, kita harus menerapkan prinsip ekonomi syaria’ah.

Sementara menurut Hendra Sudra-jat, CAFTA dengan pendekatan Ilmu Hukum Tata Negara, dalam hal ini sesuai dengan Ekonomi Konstitusi. Menurutnya, konstitusi mengatur selu-ruh aspek kehidupan bangsa, pada ranah

CAFTA Ancam Rakyat Indonesia

CAFTA (China Asean Free Trade Area) yang ditandatangani presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudyono pada 2008 silam dianggap hanya akan

menguntungkan pihak asing. Selain itu, CAFTA juga dianggap membayahakan rakyat bahkan Negara Indonesia.

DIALOG EKONOMI

Snapshot

TERGENANG. Fakultas olahraga sejak tiga tahun terakhir selalu digenangi air saat musim hujan.Bahkan pada Minggu (412) lalu, seluruh area fakultas terendam air sampai selutut orang dewasa.

FOTO: IYAN - PROFESI

berlanjut ke hal. 3...

Page 2: Edisi_08

Weekly News Profesi Edisi 08/Desember/2011

2

GEbyar Civitas Fisika (Gravitasi) yang merupakan kegitan tahunan Himpu-nan Mahasiswa Fisika Fakultas Matema-tika dan Ilmu Pengetahuan Alam (Himafi FMIPA) UNM telah digelar. Namun, ada perbedaan dari tahun-tahun sebelumnya. Kali ini, Gravitasi tidak hanya menyu-

guhkan lomba-lomba, tetapi juga pelati-han pengelolaan laboratorium bagi guru Fisika SMP dan SMA se Sulawesi Sela-tan, Sulawesi Barat.

Pelatihan ini dihelat di kantor juru-san Fisika yang berlangsung pada hari Kamis,1 Desember. Menurut ketua pani-tia, Najib, pada kegiatan ini, guru-guru dibekali pengetahuan mengenai tata cara operasional, pemanajemenan laboratori-um dan penjagaan penjagaan keamanan-nya. “Intinya administrasi dan manaje-men lab,” tegas mahasiswa eksponen 09 tersebut.

Pada kegiatan tersebut, guru-guru juga diberi kesempatan untuk mengun-jungi laboratoruim Fisika modern dan Fisika dasar. Pada kunjungan tersebut, peserta diperkenalkan beberapa alat sederhana yang diciptakan mahasiswa Fisika.

Hanya saja, peserta menganggap pe-mandu kurang memahami semua fungsi peralatan. Pasalnya, ada beberapa per-tanyaan peserta terkait lat tersebut yang tidak terjawab oleh pemandu. Hesi, salah satunya, ia mengungkapkan, pemandu tidak mempkritiknya.penjelasan yang diberikanraktikkan langsung alat yang diperkenalkan jadi peserta tidak terlalu paham dengan . “Harusnya setiap perco-baan ada yang memberikan penjelasan. Kalau perlu dipraktikkan langsung di de-pan guru-guru,” kritiknya.

Menanggapi hal tersebut, Najib mengaku sudah memberikan pembeka-lan mengenai konsep dasar alat pada panitia yang bertindak sebagai pemandu. “Sebelumnya sudah mi diajarkan pada mahasiswa, tapi kan pertanyaannnya merembes kemana-mana,” ungkap pria mahasiswa ICP Fisika tersebut. (Pr25)

Kampusiana

+ CaFTa ancam rakyat Indo-nesia- Indonesia bertahan...

+ ruangan Minim, Kelas Jauh Jadi alternatif- Berat di ongkos.

+ Motor Hilang, Satpam Lepas Tangan- Salah siapa?

Sudut

Guru Ikut Pelatihan Pengelolaan Lab Fisika

Ruangan Minim, Kelas Jauh Jadi Alternatif

MaHaSISWa Fakultas Ilmu Sosial (FIS) tentu sudah mengenal kampusnya yang berada di Jl. Sultan Hasanuddin. Kampus yang sehari-harinya menjadi tempat perkuliahan mahasiswa FIS UNM itu terbilang sangat jauh dari kampus pusat FIS.

Menurut salah seorang mahasiswi yang pernah kuliah disana, Rosita, kam-pus di Hasdin memang hanya diperuntuk-kan bagi mahasiswa FIS. “Dulu, waktu saya maba, saya selalu kuliah di sana,” akunya. Ia juga menambahkan, ruangan yang ada di sana cukup sempit. Ruangan tersebut tidak bisa menampung maha-siswa lebih dari 40 orang.

Kini, kampus yang ada di Hasdin dikhususkan bagi mahasiswa-mahasiswa yang lulus melalui jalur Utul. Namun, tidak jarang ada juga di antara mereka yang melaksanakan kuliah di kampus Gu-nung Sari. “Kampus di sana (Hasdin, red) sangat jauh. Apalagi untuk bisa sampai ke sana kita harus sambung pete-pete dengan berjalan kaki,” keluh mahasiswa jurusan Sosiologi ini.

Hal tersebut dibenarkan oleh Pem-bantu Dekan II FIS, Suriani Mursalim.

“Memang benar kampus di sana masih bagian dari FIS. Bahkan, kampus di sana itulah yang merupakan kampus per-tama FIS,” ungkapnya. Ia me-nambahkan, pemanfaatan ruan-gan kuliah di Hasdin sangatlah membantu untuk mengatasi kekurangan ruangan yang me-landa FIS Gunung sari. “Ma-hasiswa dikuliahkan di sana karena jumlah gedung di sini masih kurang, apalagi seka-rang gedungnya FIS ditempati Psikologi sama Ekonomi, kan,” kilahnya.

Suriani sebenarnya merasa agak be-rat dengan pelaksanaan perkuliahan di Hasdin. Pasalnya, jarak yang ditempuh sangat jauh dan menguras ongkos ken-daraan. Ia pun pernah merasakannya. “Kalau kita mau mengajar di sana, habis di ongkos kendaraan lagi,” keluh wanita asal Sulawesi Utara ini.

Punya Papan NamaBerbeda dengan fakultas lainnya di

UNM, FIS yang bertempat di Gunung

Sari tidak memiliki papan nama atau-pun sejenis prasasti yang menunjukkan namanya sebagai Fakultas Ilmu Sosial. Ternyata, jika ditelusuri, “penanda” FIS tersebut dipancang pada kampus per-tamanya, yakni kampus Hasdin. Jika berjalan-jalan ke kampus yang satu itu, maka Anda bisa menemukan papan nama yang bertuliskan “Fakultas Ilmu Sosial – Universitas Negeri Makassar”. Padahal, semestinya “penanda” fakultas seperti itu dipasang di kampus utaman-ya. (IMr/ UDa)

KOKOH. Papan nama yang seharusnya menjadi penanda kam-pus FIS UNM ini masih kokoh berdiri di depan kampus lamanya.

FOTO: IYAN-PROFESI

Dg. Lu’

Page 3: Edisi_08

3

Weekly News Profesi Edisi 08/Desember/2011

Kilas LK@ktivitas

baKTI sosial UKM Pramuka UNM akan menggelar kegiatan penanaman pohon, penyuluhan peternakan serta pelatihan kepramukaan. Kegiatan ini akan berlang-sung selama tiga hari yaitu jumat, sabtu dan minggu (9-11/12). Di kabupaten Maros, tepatnya di Desa Tunikamaseng, Kecamatan Bontoa.

Ada tiga jenis pohon dari 300 pohon yang akan ditanam disana yaitu pohon jati putih , mohoni dan terengbesi “kami memilih pohon itu karena awalnya kami mencari pohon bakau tapi di dines ke-hutanan stoknya tidak ada” Terang Sul-tan selaku ketua Umum UKM pramuka UNM. Ia menambahkan, ketiga jenis pohon inilah yang disarankan oleh dinas kehutanan untuk ditanam di daerah terse-but dan jenis pohon ini dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di daerah-daer-ah pesisir.

Kegiatan baksos ini akan dirangkai-kan dengan pengukuhan anggota baru dan dilanjutkan dengan pelatihan kepra-mukaan gabungan untuk siswa-siswi SD dan SMA yang ada disekitar daerah itu.

“Kegiatannya ada 3 hari tapi hari pertama digunakan untuk pengukuhan dan be-soknya kita gunakan untuk pelatihan pra-muka dan dilanjutkan dengan penanaman pohon”. Tutur Irfan selaku ketua panitia bakti social yang pertama kali dilakukan oleh UKM ini.

Selain ke-2 kegiatan tersebut, juga akan diselenggarakan kegiatan pe-nyuluhan peternakan, yang merupakan permintaan dari masyarakat di daerah tersebut. Masyarakat di daerah tersebut mengaku selalu gagal dalam beternak sehingga mereka sangat membutuhkan penyuluhan seperti ini. Pemateri untuk kegiatan ini diundang dari dinas peterna-kan Sulawesi Selatan

Ketiga kegiatan yang dilaksanakan ini, disesuaikan dengan kebutuhan ang-gota masyarakat di daerah tersebut. Se-mua elemen UKM Pramuka akan meng-hadiri kegiatan ini “Pengurus, Purna maupun Pembina, semuanya akan ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini” Un-gkap salah seorang anggota UKM Pra-muka UNM. (Pr24)

bakti Sosial UKM Pramuka

HIMPUNaN Mahasiswa Fisika (Hi-mafi) menggelar Gebyar Civitas Ma-hasiswa (Gravitasi). Kegiatan yang telah berlangsung selama empat hari di pelataran FMIPA UNM ini diikuti tingkat SD hingga SMA (28/11). Tak hanya itu, kegiatan ini menanugerahi setiap pemenangnya berupa bea-siswa, yakni bebas tes masuk di juru-san Fisika UNM.

Menurut Rektor UNM, Arismu-nandar, setiap pemenang kegiatan ini akan masuk jurusan Fisika tanpa jalur SNMPTN , “Kami siap meneri-ma peserta yang berhasil untuk bebas tes masuk,” ungkapnya.

Dekan FMIPA UNM, Hamzah Upu membenarkan hal tesebut. Menurutnya pemenang nantinya akan masuk jurusan fisika universitas ini tanpa harus melalui jalur umum, melainkan melalui jalur PMDK. Itu pun diterima tanpa tes.

Selain itu, kali ini Gravitasi mengadakan Lomba Karya dan Lom-ba Artikel Ilmiah menggantikan pa-meran sains yang beberapa tahun ini menjadi andalan himpunan ini. Hal ini pun mendapat apresiasi dari Arismu-nandar, “Ini merupakan prestasi yang membanggakan,” ungkap beliau. Ia juga berharap agar peserta lomba menjunjung tinggi sportivitas dan menghasilkan yang terbaik.

Sementara itu, Ainun Najib, kegiatan ini menjadi lebih menarik lantaran untuk kali pertama Rektor menghadiri Gravitasi semenjak tahun 2004. Menurutnya, ini menjadi nilai plus sekaligus motivasi tersendiri, “Tentunya kami senang dan hal ini merupakan inovasi bagi Gravitasi tahun ini,” ungkap mahasiswa ek-sponen 2009 ini.

Dosen dan beberapa staf penga-jar juga berpartisipasi di kegiatan ini. Mereka melakukan dikusi dan shar-ing dengan sesama pendamping dan pembina olimpiade lainnya sehingga prestasi anak didiknya bisa bertambah di masa-masa mendatang. (Pr36)

Bebas Tes UNM Bagi Pemenang

GRAVITASI HIMAFI

ekonomi mengacu pada keadilan dan kesejahteraan.

Hendra melanjutkan, diperlukan Revisi Undang-undang (UU) yang hanya mengutungkan pihak Asing seperti UU No. 22 Tahun 2001 tentang Migas. Se-lain itu, UU No. 25 tahun 2007 tentang penanaman modal kepemilikan asing. Ia kemudian mengatakan, pentingnya untuk mengembalikan kekuatan ekono-mi konstitusi untuk menopang Sumber Daya Manusia.

Komentator pertama utusan dari HIMAPEK FE, Rahman mengungkap-kan, Indonesia yang tidak jelas sebagai Negara hokum atau kekuasaan. “Saya bangga menjadi anak bangsa Indone-sia yang bisa menghidupi bangsa lain, tapi tidak bisa menghidupi bangsanya sendiri.” Dan menanyakan apakah bangsa Indonesia sebagai negara hukum

atau kekuasaan.Salah satu peserta, Muh. Dasri utu-

san dari Himpunan Mahasiswa (HIMA) Akuntansi FE menanyakan perihal yang mesti disalahkan dengan pemberlakuan CAFTA tersebut. Menurutnya, sebelum kita berbicara tentang penerapan prinsip yang harus dipedomani, kita mesti memahami apakah pemerintah yang salah telah menerima kehadiran CAFTA ataupun konstitusinya.

“Kami tidak senang demo, tapi ada hal yang ganjil. Jadi kami demonstrasi agar bisa disampaikan pada pemerin-tah di atas. Sama dengan komentator yang lainnya, saya juga bertanya bahwa kira–kira siapa yang salah, konstitusi atau pemerintah,” tanyanya berseman-gat. Ia menanyakan, apakah ekonomi syari’ah sesuai dengan kondisi Indone-sia. (Pr04)

CaFTa ancam rakyat Indonesiasambungan dari hal. 1...

Page 4: Edisi_08

Weekly News Profesi Edisi 08/Desember/2011

4 Lintas UNMEDITOrIaL_

Weekly NewsPelindung: Arismunandar Penasehat: Sofyan Salam, Andi Ihsan, Hamsu Abd. Gani, Nurdin Noni, Kamaruddin, Yusuf Syam Dewan Pembina: Abdullah Dolla, Hazaerin Sitepu, Mukramal Aziz, Uslimin Pemimpin Umum: Rahmat Fadhli, Pemimpin Redaksi: Isnaeni Dahlan, Redaktur : Asri Ismail Reporter: Muhammad Darwin HS, Muhammad Yasir, Yeni Febrianti, Zaiful, Syamsul Alam, Soeparman Ismail, Utomo Permana Putra, Rizki Army Pratama, Azhar Fadhil, Wajtahida, Muhammad Ilham Nur, Khaerul Musta'an, Fatma Husni, Nur Lela, Nur Inayah, A. Ayu Lestari, Sugianto, Hesikumalasari, Susi Amriani, A. Angsih Cahyati Bastiar, Ary Utary Nur, Marwah Thalib, Musniah Juhanto, Dzurahmah Ibnu Hasan, A. Fauziah Mustafa, Triady Akbar Yusuf, Fitriani Rumbaru, Muhammad Jumardan, Fadilah Dwi Octaviani, Rosita, A. Ilah Nurul Falah, Muhammad Rusdi Natsir, Arief Maulana. Layouter dan Artistik: Imam Rahmanto.

Redaksi LPPM Profesi UNM : Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Lt.I, Kampus UNM Gunung Sari Universitas Negeri Makassar (UNM) atau Kompleks Hartaco Indah Blok IV AB No.1, Telp.(0411) 887964, e-mail: [email protected], Website: www.profesi-unm.org.

Dalam proses peliputan, wartawan PROFESI dibekali tanda pengenal atau surat tugas dan dilarang meminta atau menerima pemberian dalam bentuk apapun.

KEaMaNaN Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNM kembali dipertanyakan. Pasalnya, baru-baru ini, sebuah motor milik mahasiswa matematika raib oleh si panjang tangan.

Kasus pencurian motor yang kerap terjadi di UNM ini kini menimpa Nukma-tullah Nur. Mahasiswa jurusan matema-tika ini terpaksa harus merelakan motor Yamaha Mio Soul miliknya. Kejadian ini bermula ketika ia sedang mengikuti rapat evaluasi peserta magang. Motor yang ia tumpangi di parkir di pelataran parkiran kampus FMIPA tepat dibelakang gedung jurusannya, Minggu (27/11)

Meski, ia akui motor diparkirnya su-dah aman.Bahkan, motor tersebut sudah di kunci leher.Namun pencuri tetap saja berhasil melancarkan aksinya. “Mungkin karena paling dipinggirki mototrku jadi motorku paling mudah dijangkau,” tu-turnya.

Lanjut Nur, saat ini kasus ini ia telah

laporkan ke pihak yang berwajib, tepatnya di Polsekta Tamalate. Namun, Ia mengaku kecewa kepada polisi yang ia tempati mengadu. Pasalnya, Polisi terkesan tidak serius menangani kasus ini. “Polisi disana hanya menyuruh menunggu untuk dikon-firmasi jika ada perkembangan kasusnya,” ujar mahasiswa asal Soppeng ini.

Lain halnya dengan Satuan penga-manan (Satpam) yang bertugas di area Fakultas Matematika dan Ilmu Pengeta-huan Alam (FMIPA), Malah terkesan eng-gan bertanggung jawab terkait masalah ini.Alasannya, pada hari tersebut Satpam kampus tidak lagi dalam keadaan bertu-gas. Hal ini dikatakan Anto salah satu ang-gota Satpam FMIPA. “Saya kalau sabtu minggu tidak masuk dan bukan tanggung jawab kami, semua petugas disini tidak ada yang masuk kalau sabtu-minggu,” terangnya. Tambahnya, pada saat kejadian ia berada di kampus tapi lagi mengecet ge-dung. (Pr24)

Motor Hilang, Satpam Lepas Tangan

aWaL ahun 2010 menandai diber-lakukannya Perjanjian Perdagangan China - ASEAN (China - ASEAN Free Trade Area (CAFTA). Dengan kesepakatan ini, maka barang-ba-rang antarnegara China dan ASEAN akan saling bebas masuk dengan pembebasan tarif hingga nol persen.

Hal ini juga menimbulkan sek-tor usaha kecil dan menengah akan tergilas karena serbuan barang-barang murah dari China. Dengan kesepakatan itu, sedikitnya delapan sektor industri Indonesia meminta penundaan CAFTA. Kedelapan sek-tor ialah sektor industri besi dan baja, tekstil dan produk tekstil, sek-tor kimia nonorganik, sektor elek-tronik, sektor furniture, sektor alas kaki, sektor petro kimia, serta sektor makanan dan minuman.

Dengan adanya CAFTA, ser-buan produk China akan menyebab-kan pangsa pasar furnitur Indonesia turun hingga 50 persen. Pasalnya, harga furnitur China lebih murah sekitar 20 persen.

Ketika hal ini tidak bisa lagi di-batalkan, kita sebagai rakyat Indone-sia harus memperkuat strategi untuk menghadapi perdagangan bebas dan memperkuat industri dalam negeri. Hal ini sedikitnya membantu untuk menghadapi produk-produk China.

Salah satu hal yang bisa mem-buka pikiran kita memang dengan menyelenggarakan dialog-dialog. Dengan begitu, masyarakat Indo-nesia akan semakin sadar dengan dampak dari kehadiran CAFTA. Tapi yang terpenting lagi adalah kita harus menopang Sumber Daya Ma-nusia (SDM) kita agar bisa mengh-adapi pasar bebas.(*)

Indonesia Mesti Perkuat Strategi

Kuliah Umum Bersama Anies Baswedan

TOKOH intelektual muda dunia versi majalah Foreign Policy dari Amerika Serikat, Anies Baswedan akan mem-berikan kuliah umum di UNM Jum'at (16/12). Kuliah Umum ini di prakarsai oleh Lembaga Penerbitan dan Penyiaran Mahasiswa (LPPM) Profesi Universitas Negeri Makassar dan akan digelar di Ge-dung Auditorium Ammanagappa UNM.

Rektor Universitas Paramadina ini rencananya akan memberikan materi mengenai kepemimpinan. Menurut Ket-ua Panitia, Sutrisno, kuliah umum ini bertemakan "Menumbuhkan Integritas dan Jiwa Leadership di Kalangan Ma-hasiswa dalam Bingkai NKRI"."Kuliah Umum ini dibuka untuk umum dan tidak dipungut biaya," katanya.

Harapnya, dengan diadakannya ku-

liah umum ini, mahasiswa akan men-jadi generasi-generasi penerus estafet kepemimpinan di NKRI yang lebih baik dan bertanggung jawab. "Semoga dengan diadakannya kuliah umum ini akan me-munculkan pemimpin-pemimpin dan ak-tivis organisasi dan dapat menumbuhkan jiwa kepamimpinan pada kondisi masa kini yang makin banyak tantangan," un-gkapnya.

Sementara itu, Pemimpin Umum LPPM Profesi, Rahmat Fadhli, berharap dengan diadakannya kuliah umum ini akan menambah khasanah pengetahuan kita tentang kepemimpinan yang ideal dan amanah. Lanjutnya, diharapkan antu-siasme dari civitas akademika UNM, dan mereka diharapkan akan memberikan masukkan berarti bagi UNM. (Pr05)