edisi iv pintar jambi sept - des 2019 jakarta€¦ · unsur-unsur lingkaran, membuat beberapa siswa...

8
Tebo - Kabupaten Tebo menjadi mitra baru Tanoto Foundation di Provinsi Jambi dalam pelaksanaan Program PINTAR atau Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran. Sosialisasi Program PINTAR yang digelar di Aula Kantor Bupati dihadiri langsung oleh Bupati Tebo, Sukandar, Selasa, (5/11). Stuart Weston, Penasihat Program PINTAR Tanoto Foundation menjelaskan bahwa tujuan utama Program PINTAR adalah meningkatkan kualitas pendidikan dasar di SD dan MI serta SMP dan MTs melalui pengembangan praktik-praktik baik dalam pembelajaran, budaya baca, manajemen dan kepemimpinan sekolah, serta mendorong pemerintah daerah Di Kabupaten Tebo terdapat 24 sekolah mitra dan 32 fasilitator daerah “Fokus utama program ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa melalui perubahan proses pembelajaran yang lebih aktif dan perubahan lewat kepemimpinan, manajemen, dan peran serta masyarakat, serta budaya baca. Oleh karena itu kami mengajak para guru, kepala sekolah dan pengawas untuk terlibat aktif dalam program ini,” ungkap Stuart. menyebarluaskan praktik-praktik baik ke sekolah non mitra Tanoto Foundation melalui diseminasi pelatihan Program PINTAR. pembelajaran dan manajemen berbasis sekolah dalam menjalankan Program PINTAR. Bupati Tebo dalam sambutannya mengatakan, Program PINTAR dari Tanoto Foundation ini sangat penting dan relevan untuk menjawab tantangan yang akan dihadapi di masa mendatang, terutama mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas di Kabupaten Tebo. “Program ini akan fokus pada peningkatan mutu guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah di jenjang pendidikan dasar. Program ini serius dalam mempersiapkan sumber daya sekolah untuk menjadi dasar pendidikan anak-anak kita sebelum naik ke jenjang berikutnya,” ungkap Bupati Tebo.* Bupati Tebo Resmikan Program PINTAR Bupati Tebo, Sukandar, memberikan sambutan di hadapan Kepala Dinas, kepala sekolah, guru, dan pengawas yang hadir atas diresmikannya Program PINTAR di Kabupaten Tebo. Bupati Tebo, Sukandar, menabuh gong sebagai tanda diresmikannya pelaksanaan Program PINTAR di Kabupaten Tebo. NEWSLETTER LIPUTAN UTAMA PINTAR Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran PROVINSI JAMBI Forum Peningkatan Kualitas Pendidikan www.pintar.tanotofoundation.org ISSN: 2655-0784 Edisi IV/September - Desember 2019

Upload: others

Post on 03-Jul-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EDISI IV PINTAR JAMBI Sept - Des 2019 Jakarta€¦ · unsur-unsur lingkaran, membuat beberapa siswa tidak antusias dalam belajar matematika. Awalnya dalam menyampaikan materi unsur-unsur

Tebo - Kabupaten Tebo menjadi mitra baru Tanoto Foundation di Provinsi Jambi dalam pelaksanaan Program PINTAR atau Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran. Sosialisasi Program PINTAR yang digelar di Aula Kantor Bupati dihadiri langsung oleh Bupati Tebo, Sukandar, Selasa, (5/11).

Stuart Weston, Penasihat Program PINTAR Tanoto Foundation menjelaskan bahwa tujuan utama Program PINTAR adalah meningkatkan kualitas pendidikan dasar di SD dan MI serta SMP dan MTs melalui pengembangan praktik-praktik baik dalam pembelajaran, budaya baca, manajemen dan kepemimpinan sekolah, serta mendorong pemerintah daerah

Di Kabupaten Tebo terdapat 24 sekolah mitra dan 32 fasilitator daerah

“Fokus utama program ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa melalui perubahan proses pembelajaran yang lebih aktif dan perubahan lewat kepemimpinan, manajemen, dan peran serta masyarakat, serta budaya baca. Oleh karena itu kami mengajak para guru, kepala sekolah dan pengawas untuk terlibat aktif dalam program ini,” ungkap Stuart.

menyebarluaskan praktik-praktik baik ke sekolah non mitra Tanoto Foundation melalui diseminasi pelatihan Program PINTAR.

pembelajaran dan manajemen berbasis sekolah dalam menjalankan Program PINTAR. Bupati Tebo dalam sambutannya mengatakan, Program PINTAR dari Tanoto Foundation ini sangat penting dan relevan untuk menjawab tantangan yang akan dihadapi di masa mendatang, terutama mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas di Kabupaten Tebo.

“Program ini akan fokus pada peningkatan mutu guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah di jenjang pendidikan dasar. Program ini serius dalam mempersiapkan sumber daya sekolah untuk menjadi dasar pendidikan anak-anak kita sebelum naik ke jenjang berikutnya,” ungkap Bupati Tebo.*

Bupati Tebo Resmikan Program PINTAR

Bupati Tebo, Sukandar, memberikan sambutan di hadapan Kepala Dinas, kepala sekolah, guru, dan pengawas yang hadir atas diresmikannya Program PINTAR di Kabupaten Tebo.

Bupati Tebo, Sukandar, menabuh gong sebagai tanda diresmikannya pelaksanaan Program PINTAR di Kabupaten Tebo.

NEWSLETTER

LIPUTAN UTAMA

PINTARPengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran

PROVINSI JAMBI

Forum Peningkatan Kualitas Pendidikan www.pintar.tanotofoundation.org

ISSN: 2655-0784 Edisi IV/September - Desember 2019

Page 2: EDISI IV PINTAR JAMBI Sept - Des 2019 Jakarta€¦ · unsur-unsur lingkaran, membuat beberapa siswa tidak antusias dalam belajar matematika. Awalnya dalam menyampaikan materi unsur-unsur

Peserta didik dan guru saling bertanya tentang pengertian GO, macam-macam bentuknya, dan kegunaannya. Kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan masing-masing kelompok menyepakati bentuk GO yang akan digunakan dalam mengidentifikasi informasi teks eksposisi. Setelah disepakati, kelompok 1 dan kelompok 2 menggunakan GO dengan bentuk pohon jaringan. GO jenis ini sangat cocok untuk memperlihatkan hubungan yang hierarkis dengan satu

Batang Hari - Graphic organizer (GO) adalah grafik visual yang menampilkan hubungan antara berbagai ide, konsep, fakta, dan istilah dalam satu topik utama. Penggunaan GO di dalam kelas akan memberikan keuntungan bagi peserta didik. (1) membantu peserta didik lebih mudah dalam menjelaskan hubungan antara berbagai konsep yang sudah dipelajari. (2) dapat membantu peserta didik dalam merapikan berbagai konsep, ide, teori, dan istilah baik yang sudah maupun yang sedang dipelajari.

Secara berpasangan, peserta didik membaca teks eksposisi di dalam kelompoknya. Setelah membaca, masih secara berpasangan, peserta didik mencatat hal-hal penting yang terdapat dalam teks eksposisi. Kegiatan dilanjutkan dengan saling mengonfirmasi hasil catatan masing-masing dalam kelompok mereka. Setelah menyepakati hasil catatan, peserta didik membaca informasi tambahan tentang GO yang diberikan oleh guru.

Ide penerapan strategi pembelajaran ini saya dapatkan setelah mengikuti pelatihan Program PINTAR Tanoto Foundation Modul II. Dalam penerapan GO kali ini, tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah peserta didik terampil dalam mengidentifikasi informasi teks eksposisi.

Oleh Metty Hartina, M.Pd; Guru Bahasa Indonesia SMPN 21 Batang Hari

Kegiatan dimulai dengan membagi kelas menjadi delapan kelompok. Setiap kelompok beranggotakan empat orang. Kelompok 1 dan kelompok 2 mendapat teks eksposisi yang berjudul Olahraga untuk Kesehatan. Kelompok 3 dan kelompok 4 mendapat teks eksposisi yang berjudul Pendidikan Karakter. Kelompok 5 dan kelompok 6 mendapat teks eksposisi yang berjudul Pemanasan Global. Kelompok 7 dan kelompok delapan 8 mendapat teks eksposisi yang berjudul Manfaat Lidah Buaya.

2

Cara Jitu Tingkatkan Antusias Belajar Siswa Melalui Graphic OrganizerPRAKTIK BAIK

Perwakilan siswa mempresentasikan graphic organizer yang dibuat kelompoknya kepada kelompok lainnya.

ide/ informasi/ masalah utama. Caranya dengan menemukan informasi utama/ ide utama, kemudian menemukan sub topik-sob topik yang diikuti dengan penjelasan topik secara detail.

Peserta didik secara berkelompok membuat GO pada kertas gambar yang telah dipersiapkan. Satu orang menggambar, tiga lainnya menuliskan informasi-informasi yang tadi telah ditemukan pada kertas warna. Selanjutnya menempelkan kertas warna tersebut pada kolom atau kotak-kotak yang terdapat dalam gambar, kemudian merapikan dengan cara memberi warna pada garis-garis GO agar menjadi menarik.

Kelompok 3 dan kelompok 4 menggunakan GO dengan bentuk peta deskriptif. GO bentuk ini cocok untuk menggambarkan informasi bersifat umum dan berjenjang serta melibatkan detail yang diperlukan untuk mendukung informasi utama yang hendak dipetakan. Menggunakan GO ini, diawali dengan menemukan ide utama dilanjutkan dengan menuliskan ide-ide/ subtopik dari setiap paragraf yang dibaca.

Kegiatan selanjutnya yaitu karya kunjung. Secara bergantian masing-masing

Kelompok 5 dan kelompok 6 menggunakan GO jaring kata. GO jenis ini bisa digunakan untuk menjabarkan berbagai hal, mulai dari ide dan gagasan. Dikatakan jaring, karena bentuk bagannya menyerupai jaring. Kelompok 7 dan kelompok 8 menggunakan GO bentuk peta persuasi. Bagan ini bisa gunakan untuk menerangkan suatu tujuan karena dilengkapi dengan detail dan alasan berupa fakta/ contoh.

“Kami senang belajar hari ini karena lebih mudah menyampaikan informasi pada teman dengan bantuan GO,” kata Ayu dalam refleksi pembelajaran.*

kelompok menyampaikan informasi pada teman yang dikunjungi. Dua orang peserta didik membawa karya GO yang telah dikerjakan menuju ke kelompok teks yang berbeda.

Kelompok 8 yang mendapat teks Lidah Buaya menunjukkan GO Peta Persuasif yang dibuatnya. Informasi utama yang mereka tuliskan pada GO mengenai ciri-ciri lidah buaya, manfaat lidah buaya, dan manfaat bagian-bagian lidah buaya untuk kesehatan. “Manfaat lidah buaya secara umum untuk kesehatan rambut. Manfaat bagian dalam lidah buaya, bisa mengobati luka, mengobati sembelit, dan untuk kesehatan pencernaan,” kata perwakilan kelompok 8.

GO peta persuasif hasil karya siswa tentang Lidah Budaya

Page 3: EDISI IV PINTAR JAMBI Sept - Des 2019 Jakarta€¦ · unsur-unsur lingkaran, membuat beberapa siswa tidak antusias dalam belajar matematika. Awalnya dalam menyampaikan materi unsur-unsur

Tanjab Barat - Seorang guru harus dapat menciptakan suasana pembelajaran yang efektif. Salah satunya dengan penggunaan media pembelajaran yang menarik perhatian anak agar bersemangat mengikuti proses pembelajaran. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan adalah big book.

Dengan gambar yang menarik, anak akan termotivasi dalam pembelajaran yang dilakukan. Media big book ini sangat cocok untuk diterapkan di kelas awal. Pembelajaran yang menggunakan big book saya laksanakan di kelas III SDN 174/V Intan Jaya, pada pembelajaran tematik tema 2 sub tema 4 dengan materi menyayangi binatang.

Pada saat diajukan pertanyaan apa yang dilakukan Dayu pada kelincinya? Mereka memberi prediksi memberi makan, memandikan kelinci, memotong kuku, dan membersihkan kandang kelinci. Jawaban siswa disimpan dulu untuk membangkitkan ketertarikan mereka dengan isi buku. Selanjutnya guru mulai membacakan cerita dengan antusias dan intonasi yang disesuaikan dengan isi cerita yang dibacakan. Cerita dibaca dengan penuh ekspresif dan suara

Oleh Diana Indrawati, S.Pd; Guru Kelas III SDN 174/V Intan Jaya, Tanjab Barat

Tujuan yang akan dicapai siswa dapat mengidentifikasi langkah-langkah cara perawatan hewan dari teks yang dibaca dengan benar. Big book yang disusun guru berdasarkan cerita dalam wacana yang berjudul "Kelinci Kesayangan Dayu." Selain menyiapkan big book, guru juga menyusun beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan cerita.

Pada sesi pertama, guru mengajukan pertanyaan tentang apa yang dilihat siswa dari halaman depan big book, bagaimana prediksi ceritanya, apa yang akan terjadi di akhir cerita. Guru menulis prediksi jawaban siswa di papan tulis. Jawaban prediksi siswa saat diajukan pertanyaan apa yang kalian pikirkan tentang cover big book, siswa menjawab menyayangi binatang, binatang apa yang disayangi? Kelinci, jawaban siswa.

Big book merupakan buku berukuran besar yang dapat dibuat sendiri oleh guru. Di dalamnya berisi cerita singkat dengan tulisan yang cukup besar dan diberi gambar yang menarik. Anak bisa membaca sendiri atau mendengarkan ceritanya dari guru.

Guru menyimak baik-baik apa yang siswa ucapkan dan perbuat, selama kegiatan membaca bersama. Apakah mereka tertarik? Apakah mereka memahami isi cerita? Selanjutnya siswa diminta membuat tanggapan sendiri tentang cerita "Kelinci Kesayangan Dayu" dalam bentuk gambar atau tulisan.

Sesi ketiga guru membacakan cerita. Kali ini siswa ikut membaca setiap kata yang dibacakan guru. Guru dan siswa membaca cerita secara bersama agar siswa dapat mengingat setiap kalimat yang dibaca dan memahami isinya. Guru juga menguji kata-kata yang diingat oleh siswa dengan menuliskan di papan tulis. Pada akhir sesi ketiga ini guru meminta siswa untuk membuat akhir cerita sesuai dengan kata-kata mereka sendiri.

“Saya suka kelinci. Di rumah ada kelinci. Saya bersihkan kandang, kasih makan, memandikan, dan tidak lupa memotong kuku kelinci,” demikian akhir cerita yang dibuat siswa.

lantang. Guru harus menjadi model membaca yang baik.

Setelah selesai membaca, langkah selanjutnya guru mencocokkan prediksi siswa yang telah ditulis di papan tulis dengan cerita. Ternyata prediksi jawaban siswa dengan isi cerita hampir sejalan.

Guru menanyakan apakah siswa suka dengan cerita "Kelinci Kesayangan Dayu?" Semuanya mengatakan suka. Guru juga meminta siswa menceritakan kembali alur cerita yang telah dibaca.

Pada sesi kedua guru membaca cerita untuk kedua kalinya. Sekarang dengan menunjuk kata perkata. Sesekali guru dapat menghentikan membaca supaya siswa dapat bertanya atau berkomentar.

Berikut contoh pertanyaannya: Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan teks yang kalian baca bersama: Apa yang dilakukan Dayu? Apa saja makanan yang disukai kelinci? Bagaimana cara untuk membuat tubuh kelinci tetap bersih?.

Saya melihat sebagian besar siswa mampu menjawab pertanyaan tersebut. Agar siswa juga saling belajar dari jawaban temannya, siswa diminta saling melihat jawaban temannya.

Ternyata siswa juga bisa mengidentifikasi langkah-langkah cara merawat kelinci dari teks yang dibaca pada big book. "Kandangnya harus bersih. Dibersihkan satu kali dalam seminggu. Terus jangan lupa diberi makan dan minum," ucap Wika Regina, siswa kelas III.*

Di akhir pembelajaran, guru melakukan refleksi dengan mengajukan pertanyaan, bagaimana perasaan siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan big book. Semua siswa menjawab senang belajar dengan big book.

Sesi selanjutnya guru bersama siswa membaca cerita lagi. Kali ini membaca perkalimat agar siswa memahami isi bacaan dan lancar membaca. Guru membuat tes tertutup untuk mengetahui pemahaman siswa.

PRAKTIK BAIK

3

Ibu Diana menggunakan big book buatannya saat mengajak siswa kelas III membaca bersama.

Pengalaman Mengajar dengan Big Book di Kelas Awal

Para siswa tampak antusias membaca bersama menggunakan big book buatan guru.

PINTAR - PENGEMBANGAN INOVASI UNTUK KUALITAS PEMBELAJARAN | www.pintar.tanotofoundation.org | Forum Peningkatan Kualitas Pendidikan |

Page 4: EDISI IV PINTAR JAMBI Sept - Des 2019 Jakarta€¦ · unsur-unsur lingkaran, membuat beberapa siswa tidak antusias dalam belajar matematika. Awalnya dalam menyampaikan materi unsur-unsur

Saya lebih mengikuti prosedur dalam buku paket dan memberi contoh dengan membuat beberapa ligkaran di dalam buku. Ketika dilakukan evaluasi kepada siswa, banyak siswa yang tidak bisa tentang unsur-unsur lingkaran. Setelah dilatih Tanoto Foundation, saya mengubah cara mengajar. Yang saya

Oleh Yusra Idris, S.Pd.SD; Guru SDN 122/X Sungai Beras, Tanjab Timur

Tanjab Timur - Kesulitan memahami unsur-unsur lingkaran, membuat beberapa siswa tidak antusias dalam belajar matematika. Awalnya dalam menyampaikan materi unsur-unsur lingkaran, saya hanya menggunakan buku paket dan menjelaskan sesuai dengan yang ada dalam buku paket.

lakukan adalah mengidentifikasi unsur-unsur lingkaran dengan media sederhana sambil bermain di lapangan. Medianya adalah anak-anak sendiri yang dilakukan di halaman sekolah.

Langkah pertama siswa membentuk lingkaran, setelah itu salah seorang siswa keluar dari barisan dan berdiri di tengah lingkaran sehingga terbentuklah titik pusat lingkaran.

Kemudian siswa membentuk jari-jari, dengan tiga orang siswa berdiri dari titik pusat lingkaran ke tepi lingkaran. Mereka sambil merentangkan tangan sehingga terbentuklah jari-jari lingkaran. Setelah itu siswa kembali membentuk lingkaran dan tiga orang siswa keluar dari lingkaran. Kemudian siswa membuat

Serunya Belajar Lingkaran di Halaman Sekolah

Orang Tua Sumbang Serabut Kelapa, Sekolah Jadi Punya Halaman

Tanjab Barat - Semua lapisan masyarakat, baik kaya atau miskin berpotensi membantu sekolah untuk mendukung kemajuan sekolah. Seperti masyarakat di sekitar SDN 03/V Kuala Tungkal yang menyumbang serabut kelapa untuk dijadikan halaman sekolah.

Untuk menjalankan program ini diawali dengan rapat sekolah bersama antara guru dan komite sekolah. Para guru menyampaikan pendapat tentang perlunya halaman sekolah digunakan untuk area belajar dan bermain siswa. Pada saat itu dibutuhkan banyak serabut kelapa untuk menimbun tanah gambut.

”Di daerah Kuala Tungkal ini tanahnya gambut, jadi sebelum diuruk, tanah harus

Oleh Nuraini, S.Pd; Kepala SDN 03/V Kuala Tungkal, Tanjung Jabung Barat

ditimbun dulu, salah satunya dengan serabut kelapa,” ujar Iswadi, salah seorang guru.

Orang tua menyambut baik rencana itu. Mereka menyumbang serabut kelapa dari kebunnya sendiri atau membeli di pasar. Kini sekolah sudah punya halaman. Dari inisiatif sederhana tersebut ternyata bisa

4

PRAKTIK BAIK

Catatan: Setelah bermain lingkaran, siswa dapat diminta menggambar satu lingkaran dan menggambar unsur-unsur yang telah dikenalinya tersebut.

Siswa kembali membentuk lingkaran. Siswa berbaris yang membentuk diameter keluar dari lingkaran. Lalu siswa membentuk tembereng dengan tiga orang siswa berbaris dengan tidak menyentuh titik pusat lingkaran. Teman yang di depan mengulurkan tangan, sehingga membentuk tembereng.

Proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Sambil bermain menjadikan siswa cepat mengerti dan memahami unsur-unsur lingkaran. Ketika siswa belajar unsur-unsur lingkaran menjadi tidak bosan dan belajar tetap mengasyikkan.*

bentuk diameter dengan siswa berbaris berjejer di tengah lingkaran melalui titik pusat lingkaran tadi.

Setelah itu satu siswa berdiri di tengah lingkaran membentuk titik pusat lingkaran. Lalu dua siswa berdiri di samping titik pusat lingkaran membentuk seperti segitiga, kemudian tangan anak diulurkan ke depan sehingga membentuk juring. Terakhir, siswa membentuk apotema, dengan posisi siwa berdiri membentuk titik pusat lingkaran dengan menghubungkan tali busur dan garis tegak lurus dengan tali busur.

Siswa SDN 122/X Sungai Beras Mendahara Ulu Tanjab Timur belajar matematika sambil bermain.

”Sebagai orangtua, saya perlu aktif mendampingi pendidikan anak sehingga bisa bersinergi dan saling melengkapi dengan sekolah,” ungkap H. Muin.*

membuat orang tua mulai terlibat aktif dalam program sekolah. Termasuk keterlibatan orangtua dalam mendampingi anaknya membaca.

Orang tua dan siswa memanfaatkan

halaman sekolah untuk membaca

buku. Halaman tersebut dulunya

adalah tanah gambut, lalu

ditimbun dengan serabut kelapa.

Page 5: EDISI IV PINTAR JAMBI Sept - Des 2019 Jakarta€¦ · unsur-unsur lingkaran, membuat beberapa siswa tidak antusias dalam belajar matematika. Awalnya dalam menyampaikan materi unsur-unsur

Oleh Nurfaidah, S.Pd.SD; Guru Kelas V SDN 131/IV Kota Jambi

Sehari sebelumnya, siswa diminta untuk menyiapkan alat dan bahan percobaan. Dalam pemilihan alat-alat percobaan, mereka dianjurkan menggunakan alat-alat yang ada di lingkungan sekitar.

Kelompok Mencair menggunakan alat dan bahan berupa es batu yang telah di hancurkan agar proses mencairnya lebih cepat. Terbukti hanya dengan waktu 3 menit, serpihan es batu yang diletakan di gelas kosong dan pada suhu ruangan itupun mencair. Menciptakan genangan air pada gelas.

Untuk kelompok Membeku, mereka menyiapkan es batu yang disiapkan di sebuah baskom.Es batu yang digunakan separuh baskom dan mentega yang telah mencair pada sebuah sendok logam. Untuk proses membeku, mereka meletakan sendok yang berisi mentega

Saya membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok membuat nama kelompoknya dari nama-nama proses perubahan wujud benda. Ada kelompok Mencair, Menguap, Membeku, Mengembun, Menyublim, dan Mengkristal. Setiap kelompok mendapat tugas percobaan yang berbeda. Saya melakukan undian supaya masing-masing kelompok merasa adil.

Jambi - Saya mengajak siswa Kelas V melakukan percobaan perubahan wujud benda. Saya menerapkan unsur pembelajaran aktif MIKiR yang saya peroleh dari pelatihan Program PINTAR.

cair di atas tumpukan es batu di baskom. Dalam waktu 5 menit mentega kembali mengeras alias membeku.

Sebaliknya kelompok Mengembun, memanfaatkan hasil pemanasan air dari kelompok Menguap. Mereka menempatkan air panas sisa hasil proses penguapan tadi pada sebuah gelas dan menutupnya dengan tutup gelas. 5 menit kemudian, Ghea sebagai ketua kelompok menunjukkan tutup gelas yang di penuhi bulir air kepada teman-temannya.

Pada panci ditandai dengan spidol batas permukaan air sebelum dipanaskan. Dengan catatan air yang di gunakan kurang lebih 10% dari volume panci. Dalam waktu 8 menit tampaklah air yang

dipanaskan menguap.

"Teman-teman, inilah hasil pengembunan. Pengembunan adalah perubahan zat gas menjadi cair karena uap air di udara mengalami perubahan wujud menjadi benda cair dikarenakan suhu di sekitarnya lebih dingin dari suhu pada uap air tersebut," ucapnya. Hal paling menarik disini adalah kelompok Kristal, sehari

sebelumnya mereka cukup kebingungan

Lain halnya dengan kelompok Menguap dan Mengembun. Mereka menggunakan alat secara bergantian. Alat yang digunakan untuk kelompok menguap adalah lilin 5 buah, korek api, panci kecil dan gelas. Proses menguap dilakukan dengan cara memanaskan air pada panci dengan 5 lilin yang yang dinyalakan supaya mempercepat penguapan.

Rekristalisasi Naftalena dengan Sublimasi Sederhana

Dampak pelatihan Program PINTAR, guru di SDN 131/IV Kota Jambi menyelenggarakan pembelajaran berkualitas untuk siswa. Seperti tampak dalam kegiatan siswa sedang praktik menyublim dengan media sederhana yang dapat ditemukan di sekitar sekolah.

PRAKTIK BAIK

PINTAR - PENGEMBANGAN INOVASI UNTUK KUALITAS PEMBELAJARAN | www.pintar.tanotofoundation.org | Forum Peningkatan Kualitas Pendidikan | 5

Laporan hasil percobaan siswa Kelas V SDN 131/IV Kota Jambi tentang sublimasi.

Prosesnya melalui pemanasan atau sublimasi kapur barus yang dimasukan ke dalam kaleng cat yang ditutup. Pemanasannya berupa kaleng cat yang dipanaskan di atas lilin yang menyala dan ditopang di antara dua buah batu bata. Diperlukan waktu sekitar 10 menit sampai terdengar suara “pletok, pletok...” dari kaleng cat. Itu pertanda kapur barus atau kamper yang memiliki nama latin naftalena ini mengalami penyubliman.

mencari bahan dan alat apa yang cocok untuk percobaan mereka. Karena contoh di buku proses mengkristal yang terjadi adalah uap yang menjadi salju, “Bagaimana ya, Bu? Kami bingung,” ujar salah seorang siswa. Tak disangka hari itu mereka menyiapkan percobaan dengan kaleng bekas cat, lilin, korek api, dan kapur barus (kamper).

”Lihat, yang menempel di pinggiran kaleng cat yang berwarna putih seperti butiran salju adalah kapur barus yang mengkristal,” ujar M. Rezon Azqoni, ketua kelompok. Percobaan ditutup dengan tepuk tangan yang gemuruh para siswa. Mereka menuliskan laporan percobaan dan membuat kesimpulannya. Siswa juga menulis refleksi pembelajaran.*

Catatan: Di awal percobaan sebaiknya ada "Pertanyaan" yang akan dijawab melalui kegiatan percobaan atau pengamatan. Contohnya, apa yang terjadi dengan kamper bila dipanaskan?.

Mereka pun memadamkan api lilinnya dan mendinginkannya sekitar 5 menit. Setelah dirasa cukup dingin, mereka menggunakan tisu untuk membuka penutup kaleng cat.

Page 6: EDISI IV PINTAR JAMBI Sept - Des 2019 Jakarta€¦ · unsur-unsur lingkaran, membuat beberapa siswa tidak antusias dalam belajar matematika. Awalnya dalam menyampaikan materi unsur-unsur

Menemukan Rumus Pencerminan

Oleh Abul Walid, M.Pd; Dosen Matematika UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi

Jambi - Mahasiswa Semester 4 Prodi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi saya ajak untuk menemukan rumus pencerminan titik (x,y) terhadap garis ax + by + c = 0. Persamaan ax + by + c = 0 dikenal sebagai persamaan umum garis lurus yang sudah mereka pelajari dari SMP/MTs.

Berdasarkan modul 1 pelatihan Tanoto Foundation pada unit pembelajaran aktif, unit mengembangkan pertanyaan/tugas dan lembar kerja, serta unit pengelolaan kelas, saya melakukan langkah-langkah pembelajaran dengan meminta

Berdasarkan gambar di atas, salah seorang mahasiswa menjelaskan bahwa pencerminan titik-titik A (1,2), C(-1,2), dan E(0,3) terhadap garis x- y = 0atau garis y = x secara berturut-turut adalah titik B(2,1), D(2,-1), dan F(3,0), maka rumus umum pencerminan titik terhadap garis y = x adalah x' = y dan y’ = x. Mendengar jawaban tersebut mahasiswa sekelas serentak tepuk tangan dan kelaspun terasa begitu hidup.

Beberapa pertanyaan LKM yang membimbing penemuan rumus

Berdasarkan informasi gambar, mahasiswa diminta untuk menemukan rumus pencerminan titik terhadap garis dengan dibimbing oleh pertanyaan-pertanyaan dalam LKM yang mendorong mahasiswa untuk bernalar, menghubungkan beberapa konsep dan prinsip matematika, melakukan manipulasi aljabar, hingga merepresentasikan bentuk informasi gambar tadi menjadi eksperi matematika atau model matematika. Ekspresi matematika yang diperoleh inilah yang merupakan rumus pencerminan titik terhadap garis.

mahasiswa membentuk kelompok dengan anggota 4-5 orang. Mereka berdiskusi dan mengerjakan lembar kerja mahasiswa (LKM) untuk menemukan rumus pencerminan titik terhadap garis.

Dalam kelompok mahasiswa mendiskusikan LKM yang memuat informasi (gambar) dan pertanyaan-peertanyaan produktif, imajinatif dan terbuka yang membimbing mereka menemukan rumus pencerminan titik terhadap garis.

Mahasiswa PGSD Universitas Jambi mengamati jamur yang tumbuh di sekitar pepohonan kampus.

PRAKTIK BAIK

Dosen memberi penguatan langkah detail tahapan pembuktian rumus pencerminan titik terhadap garis sehingga diperoleh rumus umumnya. Hasil karya salah satu kelompok dapat dilihat pada link: http://bit.ly/2NKp3qP

Selanjutnya mahasiswa menyampaikan bahwa rumus pencerminan titik terhadap garis adalah:

Berikut adalah hasil refleksi mahasiswa: (1) Bagaimana jika garis dinyatakan dengan persaman bagaimana jika pencerminan garis terhadap garis, (2) Pembelajarannya menarik, tidak membosankan, lebih berorientasi kepada mahasiswa sehingga mahasiswa menjadi aktif dan kreatif, bimbingan yang diberikan saat berkelompok sudah sangat membantu, jika bisa satu kelompok tidak banyak orangnya, agar kondusif.

pencerminan titik terhadap garis adalah sebagai berikut: (1) Apakah hasil pencerminan P terhadap garis S, (2) Apakah hubungan ruas garis PP' dan garis S, (3) Bagaimanakah gradien ruas garis PP', (4) Bagaimana gradien garis S, (5) Bagaimana hubungan gradien garis s dan gradien ruas garis PP', (6) Bagaimakah kedudukan garis S dan ruas garis PP', jika berpotongan tuliskan titik potongnya!, (7) Bagaimanakah persamaan garis S yang melalui titik potong garis S dan ruas garis PP', (8) Susunlah persamaan pada langkah 5 dan 7 di atas, (9) Apa yang dapat kalian kerjakan untuk menentukan bayangan titik (x',y') berdasarkan kedua persamaan di atas, (10) Apa kesimpulan yang kalian peroleh, (11) Tuliskan satu contoh menentukan bayangan sebuah titik yang dicerminkan terhadap suatu garis (titik dan persamaan garis ditentukan sendiri).

Dari pertanyaan LKM tersebut, mahasiswa akan saling berinteraksi dalam kelompoknya masing-masing melalui proses diskusi kelompok. Selanjutnya mahasiswa diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya berdasarkan pertanyaan LKM, dan meminta kelompok lain untuk menanggapinya.

Sebagai bahan refleksi, mahasiswa diminta untuk menulis jawaban atas pertanyaan berikut: (1) Berdasarkan materi hari ini apa yang selanjutnya kalian ingin pelajari? (2) Apa tanggapan kalian atas pembelajaran hari ini?

6

s: ax + by + c = 0

P’ (x’, y’)

P (x, y)

Mahasiswa di kelompok kecil berdiskusi untuk menemukan rumus pencerminan titik terhadap garis.

Page 7: EDISI IV PINTAR JAMBI Sept - Des 2019 Jakarta€¦ · unsur-unsur lingkaran, membuat beberapa siswa tidak antusias dalam belajar matematika. Awalnya dalam menyampaikan materi unsur-unsur

Banyak tanggapan, like dan komentar dari teman bahkan orang tua siswa. Saya bersyukur karena tanggapan positif dan dukungan penggunaan gawai untuk kegiatan pembelajaran di sekolah.*

pembelajaran. Karena saat saya lihat facebook, saya akan melihat hasil karya saya dan belajar dari karya kelompok lain, bisa dibaca ulang,” kata Zidan, salah seorang siswa, ketika menanggapi pembelajaran ini.

Oleh Titien Suprihatien; Guru IPA SMPN 11 Batang Hari

Kegiatan ini dipandu oleh seorang moderator. Tujuannya agar siswa mengetahui gangguan dan penyakit yang dapat terjadi pada sistem gerak manusia. Kegiatan diawali dengan membagi siswa ke dalam kelompok dan setiap kelompok memilih moderator

Batang Hari - Pada pembelajaran IPA dengan materi gangguan dan kelainan pada sistem gerak manusia serta upaya mencegah dan mengatasinya, siswa diajak mendiskusikan materi pelajaran melalui perbincangan (talkshow).

PRAKTIK BAIK

7

“Masuknya kebudayaan lain menyebabkan perubahan sistem sosial dan perubahan kebudayaan atau kebiasaan masyarakat. Dulu ketika lebaran saling mengunjungi, sekarang banyak yang hanya melalui ucapan melalui HP. Perubahan ini berkaitan juga dengan kecanggihan teknologi melalui penemuan barunya,” tulis seorang siswa.

Mereka berdiskusi membahas hasil temuannya di kelompok dan membuat laporan. Laporan kelompok diunggah pada media sosial yang mereka miliki melalui gawai masing-masing.

Tanjab Barat - Saya menggunakan media sosial untuk meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa dalam pembelajaran IPS Kelas IX tentang perubahan sosial budaya di masyarakat. Siswa diminta untuk membawa gawai berbasis Android.

Oleh Heri Anang Santoso, S.Pd; Guru IPS MTsN 2 Tanjung Jabung Barat

Siswa dibentuk menjadi kelompok-kelompok kecil terdiri dari tiga hingga empat orang. Lalu siswa diminta untuk mencari informasi di internet tentang faktor-faktor penyebab dan penghambat perubahan sosial budaya.

“Faktor penghambat perubahan sosial antara lain rasa khawatir terjadinya perubahan budaya baru, adat atau kebiasaan sikap masyarakat yang tertutup, hambatan ideologis, prasangka terhadap hal-hal baru, serta sikap masyarakat yang kurang terbuka,” demikian temuan salah satu kelompok.

Mereka menyusun laporan di kertas yang disediakan dan mengunggahnya di media sosial masing-masing. “Kalau begini, kita bisa ingat terus materi

Belajar Perubahan Sosial Budaya dari Media Sosial

Seru, Talkshow IPA ala Siswa SMPN 11 Batang Hari

yang nantinya akan bertugas mewawancarai kelompok lain. Kemudian setiap kelompok diminta menyusun 10 buah pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang akan mereka tanyakan kepada narasumber. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok dan semua anggota akan menjadi narasumber sedangkan moderatornya berasal dari kelompok yang berbeda.

Talkshow berlangsung secara bergiliran dan kelompok yang lain menjadi penonton yang nantinya juga diberikan kesempatan untuk bertanya kepada narasumber. Berikut contohnya.

Nurmala (P): apa yang saudara ketahui tentang fruktura? Apa penyebabnya? Dimas (J): Fruktura adalah patah tulang, penyebabnya macam-macam, bisa karena jatuh, terbentur benda keras atau bisa juga karena kecelakaan lalu lintas.

P: Apakah saudara memiliki pengalaman atau pernah mengalami fruktura? J: Iya, saya pernah kecelakaan saat

Siswa menggelar talkshow pembelajaran IPA.

Tagihan kegiatan ini adalah rancangan pertanyaan, laporan tertulis, dan video talkshow. Pada kegiatan ini siswa mampu mengomunikasikan materi pelajaran, melatih kemampuan berbicara di depan orang banyak, dan memacu siswa untuk mendalami materi secara mandiri.

P: Bagaimana proses penyembuhannya? J: Sangat lama, saat itu saya dibawa ke tukang urut patah tulang dan tulang saya diurut untuk mengembalikan posisinya. Rasanya sangat sakit, butuh waktu 6 minggu untuk pengobatannya. Dari pengalaman itu sekarang saya lebih hati-hati di jalan raya.

mengendarai motor. Saat itu saya memotong laju mobil truk dan terjadilah kecelakaan. Motor saya hilang keseimbangan. Saya terpental masuk selokan dan patah tulang lengan.

P: bukankah seumuran kita belum boleh mengendarai kendaraan? J: Iya tapi rumah saya jauh dan tidak ada kendaraan umum.

Setelah berdiskusi tentang perubahan sosial budaya, perwakilan kelompok mempresentasikan hasilnya di depan kelas.

PINTAR - PENGEMBANGAN INOVASI UNTUK KUALITAS PEMBELAJARAN | www.pintar.tanotofoundation.org | Forum Peningkatan Kualitas Pendidikan |

Page 8: EDISI IV PINTAR JAMBI Sept - Des 2019 Jakarta€¦ · unsur-unsur lingkaran, membuat beberapa siswa tidak antusias dalam belajar matematika. Awalnya dalam menyampaikan materi unsur-unsur

Temukan pengalaman praktik baik Program PINTAR Tanoto Foundation di:

Forum PeningkatanKualitas Pendidikan

Menunjukan dan menyebarkanPraktik Baik Pendidikan

GALERI FOTO

Kelas Keren, Belajar pun Jadi Menyenangkan Guru, kepala sekolah, dan orang tua di sekolah mitra Program PINTAR Tanoto Foundation Provinsi Jambi bekerja sama menciptakan kelas yang mendukung pembelajaran aktif dan budaya baca. Penataan lingkungan sekolah dan kelas dilakukan agar siswa betah belajar di kelas.

Siswa SDN 111/I Muara Bulian, Batang Hari, tampak senang belajar di kelas dengan mural bumi dan gedung tinggi di tembok. Siswa sendiri yang memilih gambar mural tersebut dan didukung oleh paguyuban orang tua.

Desain pojok baca di SDN 215/X Sungai Toman Mendahara Ulu, Tanjung Jabung Timur, membuat siswa betah berlama-lama membaca buku di pojok baca.

Guru, kepala sekolah, komite sekolah, dan orang tua siswa SMPN 2 Kuala Tungkal, Tanjab Barat bekerja sama membuat pojok baca di kelas yang menyenangkan. Mereka juga membuat media ular tangga untuk pembelajaran di kelas. Pembuatannya dilakukan oleh orang tua siswa secara mandiri tanpa membebani anggaran sekolah.

Orang tua kelas VIB SDN 04/V Kuala Tungkal, Tanjab Barat, bekerja sama mempercantik kelas anak-anak mereka. Ada yang membantu mengecat, mendesain ruangan, dan mempercantik pojok baca. Mereka bekerja sama untuk membantu persiapan pameran hasil karya siswa kelas VI.