edisi 2 warta ecovillage bplhd west java province writen by papa samrotul puadah

8

Upload: papa-puadah

Post on 19-Jul-2015

168 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

W A R T A E C O V I L L A G E | 1

Pencanangan Citarum Bestari dihadiri Gubernur

Jawa Barat Ahmad Heryawan

Pencanangan Citarum Bestari 2014

oleh Gubernur Jawa Barat

MAJALAYA, BANDUNG - Pada hari

minggu (22/6) merupakan Peringatan Hari

Lingkungan Hidup Sedunia Tingkat Provinsi Jawa

Barat dan Pencanangan Citarum BESTARI

(Bersih, Sehat, Indah dan Lestari), yang dihadiri

oleh bapak Gubernur Ahmad Heryawan. Acara

besar ini didukung oleh Pemerintah Provinsi Jawa

Barat, PJT II, BPLHD Provinsi Jawa Barat dan

Ecovillage Provinsi Jawa Barat.

Saat diwawancarai Gubernur Ahmad

Heryawan atau lebih dikenal dengan sebutan Aher

ini, mengatakan “Program Citarum Bestari ini

berawal dari ide saya sendiri, selama 5 tahun saya

melihat berbagai masalah dalam program

pemulihan sungai Citarum dari program yang

tersetruktur, non-struktur dan kultur yang

mengklaim bahwa mereka telah melakukan

perbaikan untuk Citarum”.

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan

menyatakan untuk mencapai Citarum Bestari ini

memerlukan anggaran mencapai Rp. 120 Miliar.

Namun pada tahun 2014 ini anggaran APBN dan

APBD hanya mencapai Rp. 60 Miliar. Sehingga

masih membutuhkan Rp. 60 Miliar lagi untuk

mencapai Citarum Bestari.

Dalam pencanangan Citarum Bestari ini

dihadiri jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat,

Kabupaten Bandung, Kecamatan, Kepala Desa

dari setiap Desa di DAS Citarum, dan ribuan

penggerak lingkungan yang tergabung dalam

Ecovillage. Program Citarum Bestari tahun ini

dimulai dari hulu sungai Citarum yang bermuara

dari Situ Cisanti. Terdiri dari 5 Kecamatan yaitu

Kecamatan Kertasari, Ibun, Pacet, Paseh dan

Majalaya. Permasalahan sungai Citarum ini

sangatlah Kursial. Maka untuk memulihkan

Citarum dimulai dari KM 0-20 terlebih dahulu

dengan fokus utama mengubah pola pikir

masyarakat agar peduli lingkungan demi

mewujudkan Kampung Berbudaya Lingkungan

(Ecovillage).

Harapan dari Aher sendiri mengenai Citarum Bestari untuk 4 tahun kedepan adalah

sungai Citarum ini bisa berfungsi kembali sebagai

sumber kehidupan, berdaya guna, bersih bahkan

bisa diminum langsung oleh masyarakat.

“Harapan untuk Citarum kedepannya

adalah Citarum bersih kembali seperti sungai-

sungai yang berada di daerah Eropa dan Timur

Tengah. Ada bagian aliran sungainya yang bisa

diminum langsung”, Harap Aher.

Untuk mencapai sungai yang bersih maka

semua lapisan masyarakat terkait harus peduli dan

sadar akan lingkungan. Program Citarum Bestari

ini merupakan program andalan Provinsi Jawa

Barat dalam mengembalikan sungai Citarum.

Menurutnya (red. Aher) jika program ini gagal

maka Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan

Kabupaten Bandung pun akan tercoreng.

Termasuk semua pihak karena dianggap tidak

mampu untuk menciptakan Citarum yang bersih

sehat indah dan lestari.

W A R T A E C O V I L L A G E | 2

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan sedang

memukul Kentongan Simbol Pencanangan Citarum

Bestari 2014

Anang Sudarna, Kepala BPLHD Provinsi Jawa

Barat

Dengan ucapan Bismillahirrohmanirrohim

yang diiringi dengan pemukulan kentongan oleh

para tamu undangan dan seluruh lapisan

masyarakat maka Citarum Bestari resmi

dicanangkan. (pspbplhd).

Membangun Masyarakat Mandiri

Bersama Ecovillage

Untuk mencapai Citarum Bestari (Bersih,

Sehat, Indah dan Lestari) maka pihak BPLHD

Prov. Jabar mengadakan program kampung

berbudaya lingkungan (Ecovillage). Selain itu,

semua OPD terkait seperti Dinas Peternakan,

Kehutanan, Pertanian, Perkebunan, dan BUMN

seperti PJT II dan lain sebagainya ikut serta dalam

menciptakan Citarum Bestari.

Pihak BPLHD membangun atau

menggarap software-nya yaitu membina para

kader Ecovillage untuk mengubah pola perilaku

masyarakat dalam melestarikan alam. Dr. Ir.

Anang Sudarna, M.Sc. Ph.D selaku Kepala

BPLHD Prov. Jabar mengatakan bahwa untuk

mencapai Citarum Bestari ini memerlukan para

kader. Maka dibentuklah para kader Ecovillage

dari setiap Desa berjumlah 20 orang. Para kader

EcoVvillage yang dipilih merupakan masyarakat

yang peduli terhadap lingkungan dan siap

membantu mewujudkan sungai Citarum yang

bersih, sehat, indah dan lestari.

Ada pun harapan untuk para kader itu sendiri adalah bisa menggerakan masyarakat

dalam mewujukan Kampung Berbudaya

Lingkungan (Ecovillage). Dan tidak memiliki sifat

meminta atau menciptakan masyarakat yang

mandiri dan peduli terhadap lingkungannya serta

tidak bergantung terhadap bantuan-bantuan

pemerintah.

“Harapan saya untuk para kader Ecovillage itu

sendiri, yaitu bisa membangun masyarakat yang

tidak memiliki sifat meminta atau memiliki jiwa

yang mandiri,” jelas Anang. (pspbplhd).

Recycle Percussion SMPN 45 Bandung Ikut

Serta Memeriahkan Hari Lingkungan Hidup

dan Pencanangan Citarum Bestari

Kelompok Recycle Percussion SMPN 45

Bandung ikut serta memeriahkan acara Peringatan

Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tingkat Provinsi

Jawa Barat dan Pencanangan Citarum BESTARI

(Bersih, sehat, indah dan lestari). Kelompok ini

tergolong masih seumur jagung karena baru

didirikan pada bulan Mei 2014.

Adapun banyaknya sampah yang

berserakan di lingkungan sekitar sekolah yang

menginspirasi para guru dan murid untuk

menciptakan kelompok musik dengan

menggunakan peralatan yang “Berbeda”.

Semua peralatan musik yang digunakan

oleh kelompok Recyle Percussion ini terbuat dari

W A R T A E C O V I L L A G E | 3

Penampilan Kesenian Perkusi SMP Negeri 45

Bandung

Saelen Diva (14) Peserta

Fashion Show Hasil Karya

Daur Ulang Sampah Plastik

daur ulang sampah. Terdiri dari ember-ember bekas yang dikasih cat sehingga terlihat menarik.

Kostum yang digunakan oleh setiap siswa-siswi

pun terbuat dari pemanfaatan sampah daur ulang

plastik detergen. Kelompok Recyle Percussion ini

begitu lihai memainkan peralatan musik dari daur

ulang sampah yang dianggap tidak ada gunanya

Lagu yang dibawakan adalah lagu Sunda ternama

“Manuk Dadali” semua orang yang mendengarnya

begitu kagum. Karena ternyata sampah yang

dianggap begitu mengerikan oleh sebagian orang

biasa menjadi sebuah alat musik yang memukau

apa lagi dipadu padankan dengan iringan musik

biola yang klasik. Sehingga seluruh tamu

undangan yang hadir merasa terhibur dengan

adanya kelompok Recyle Percussion.

Salah satu pemain Recyle

Percussion bernama

Saelen Diva (14)

merasa bangga bisa

ikut serta

memeriahkan Hari

Lingkungan Hidup

dan Pencanangan

Citarum Bestari.

Meskipun

menggunakan kostum

dari pemanfaatan

sampah, siswi yang

baru naik kelas IX ini

merasa begitu percaya

diri, bahkan merasa

bangga karena

sampah yang selama ini dianggap masalah bisa menghasilkan gaun yang begitu indah.

“Aku merasa bangga bisa tampil di acara

lingkungan hidup ini, soalnya aku bisa tampil di

depan para tamu undangan. Aku pun merasa pede

dengan apa yang aku pakai ini,” jelas Saelen.

Adapun harapan yang disampaikan oleh

Anak Baru Gede ini untuk masalah lingkungan

hidup adalah semoga Bandung lebih bersih dan

masyarakatnya lebih peduli terhadap lingkungan

agar tercipta lingkungan yang nyaman.

(pspbplhd).

Sampah Kini Jadi Barokah

Kegiatan riungan bersama kader

Ecovillage yang mengikut sertakan masyarakat

yang peduli lingkungan telah membuahkan hasil

signifikan. Para fasilitator dan kader Ecovillage

begitu kerja keras dalam menciptakan masyarakat

peduli lingkungan. Berbagai materi disampaikan

kepada masyarakat yang masih awam terhadap

pengetahuan pengelolaan sampah. Berawal dari

pemisahan dan pemilahan sampah yang dulu

dianggap masalah kini menjadi barokah. Itulah

yang dirasakan oleh beberapa masyarakat yang

bergabung dalam kelompok Ecovillage.

Salah seorang yang merasakan manfaat

dari hasil riungan Ecovillage adalah Agus (45).

Setelah mengikuti kegiatan riungan Ecovillage di

Desa Maruyung, Kecamatan Pacet Agus memiliki

banyak ilmu dan pengetahuan dalam mengelola

sampah agar tidak dibuang lansung. Agus

menyatakan bahwa setelah mengetahui 3R

(Reduce, Reuse, Recycle) dari riungan Ecovillage

telah membuatnya tertarik untuk menciptakan

karya seni dari sampah.

Karya seni yang dibuat oleh Agus ini

adalah kolase seni lukis. Seni lukis merupakan

hobi Agus. Sehingga Agus menciptakan karya

seni lukis dari sampah daur ulang yang dianggap

oleh sebagian masyarakat tidak ada artinya.

Namun di mata Agus sampah sekecil apapun

dapat menjadi karya seni yang unik dan menarik.

Apabila ada kemauan dan ide untuk menciptakan

sebuah karya yang unik dan menarik tentunya

W A R T A E C O V I L L A G E | 4

Agus (45) Seniman Daur Ulang Sampah dari Desa

Maruyung Kecamatan Pacet

Ira Mirawati (18) Peserta

Fashion Show Hasil Karya

Daur Ulang Sampah dari

Desa Neglasari Kecamatan

Majalaya

beda dari yang lain. Seperti yang dilakukan Agus saat ini, dia menciptakan karya seni lukis kolase

bunga cantik dari tutup botol air mineral. Karya

tersebut terlihat sederhana namun sangat

memukau perhatian setiap orang yang melihatnya.

“Hobi saya dari dulu melukis, namun

sebelumnya tidak terpikir untuk membuat lukisan

dari sampah daur ulang. Namun setelah mengikuti

riungan Ecovillage saya jadi banyak tahu cara

memilah-milah sampah. Sehingga sampah yang

sebelumnya tidak berarti kini saya buat menjadi

lukisan kolase”. Jelas Agus.

Bahan-bahan untuk menciptakan kolase

seni lukis karya Agus sangat mudah ditemukan

dalam kehidupan sehari-hari yaitu: rapia bekas,

tutup botol air mineral, kawat bekas, lem, dan

gelas plastik minuman teh kemasan.

Untuk pameran dalam memperingati hari

lingkungan hidup dan pencanangan sungai

Citarum Bestari, Agus membuat 3 karya seni lukis

kolase. Ketiga karyanya kini dihargai Rp.

150.000, sampai 350.000.

Selain Agus ada juga sobat remaja kita

yang merasakan manfaat dari kegiatan riungan

Ecovillage. Ira Mirawati (18) menggunakan baju

sederhana namun menawan sehingga setiap orang

yang melihat Ira selalu ingin berfoto dengannya.

Gadis lulusan SMK tahun ini menggunakan

seluruh pakaiannya dari bahan daur ulang sampah

plastik hitam dan kantong plastik kopi instan. Baju dan rok-nya terbuat dari sampah plastik

hitam, sedangkan sepatu, sabuk dan mahkotanya

terbuat dari kantong plastik kopi.

Pembuatan baju dari daur ulang sampah itu

dibuat oleh kelompok

Ecovillage Kampung

Ciawigede, Desa

Neglasari, Kecamatan

Majalaya. Semuanya

dirancang khusus

untuk Ira sebagai

model utusan Desa

Neglasari. Walaupun

dia menggunakan

baju dari sampah

ulang Ira begitu

mempesona.

“Baju ini dirancang

khusus untuk saya

oleh kelompok Eco

Village Desa

Neglasari, dan saya

merasa pede

menggunakan baju

ini,” jelas Ira sembari

tersenyum malu.

(pspbplh).

Lingkungan Nu Geunah Tur Tumaninah

Agus Trisnandar (35) merupakan salah

satu kader Ecovillage Desa Santosa, Kecamatan

Kertasari, Kabupaten Bandung yang telah

menciptakan lagu “Lingkungan Endah” untuk

diikutsertakan dalam lomba rampak sekar lagu

peduli lingkungan pada acara Pencanangan

Citarum Bestari 2014. Menurut Agus setelah

dirinya mengikuti riungan yang diadakan oleh

fasilitator Ecovillage dan pembinaan dari BPLHD

membuat Agus terinspirasi untuk menciptakan

sebuah lagu yang menggambarkan kepedulian

terhadap lingkungan. Kini program Ecovillage

merupakan sebuah harapan untuk mencapai

lingkungan yang bersih dan endah.

W A R T A E C O V I L L A G E | 5

Agus Trisnandar (35) Kader Ecovillage Desa Santosa

Kecamatan Kertasari

Lingkungan Endah

Cipt: Agus Trisnandar

Hey dulur-dulur nu salembur

Yu urang ciptakeun pawangunan

Hey dulur-dulur nu sagubernur

Yu urang tingkatkeun karaharjaan

Kucara beberesih

Dilingkungan babarengan

Ku program Eco Village

Kampung nu berbudaya lingkungan

Reff: Saha nu bakal ngaraos endahna

Lamun beresih kampungna

Saha nu bakal ngaraos nikmatna

Lamun hirupna berseka

Kampung bersih merenah gareunah

Jeung tumaninah

Masyarakat sehat jiwa ragana

Jeung someah ahklakna

Yu, dukung program pamarentah

Pikeun ngokolakeun sampah

Lingkungan anu beresih,

Sehat jeung tumaninah

Ada pun maksud yang disampaikan

melalui lagu ciptaan Agus ini adalah mengajak

seluruh masyarakat Jawa Barat untuk lebih peduli

terhadap lingkugan. Karena dengan lingkungan

yang bersih maka jiwa dan raga akan terasa sehat,

ahklak baik pun tercipta. Untuk menciptakan lagu

“Lingkungan Endah” Agus menghabiskan waktu

2 hari, karena lagu tersebut benar-benar

ciptaannya sendiri, mulai dari lirik beserta musik

untuk lagu sehingga lagu tersebut beda dari yang

lainnya.

“Saya bikin lagu Lingkungan Endah ini 2 hari,

margi abdi nu nyiptakeun lirik sareng musikna,

sanes kenging ngadopsi tina lagu anu nuju hits

ayeuna” terang Agus.

Adapun harapan yang disampaikan oleh

Agus sebagai kader Ecovillage, masyarakat Jawa

Barat umumnya dan masyarakat Desa Santosa

khususnya lebih peduli dan sadar, akan

pentingnya lingkungan, karena apabila lingkungan

bersih akan tercipta lingkungan anu geunah tur

tumaninah. (pspbplhd).

W A R T A E C O V I L L A G E | 6

Eli (34) Kader Ecovillage Desa Majakerta sedang

membacakan Pernyataan Relawan Ecovillage

Rakyat Hurip, Citarum Hirup. Citarum

Hirup, Rakyat Hurip

Dari rangkaian acara Peringatan Hari

Lingkungan Hidup Sedunia Tingkat Provinsi Jawa

Barat Tahun 2014 dan Pencanangan Gerakan

Citarum Bersih, Sehat, Indah dan Lestari

(BESTARI) kemarin. Ada acara deklarasi yang

menyangkut permasalahan warga DAS Citarum

untuk mewujudkan Citarum Bestari. Yakni

pernyataan deklarasi relawan Ecovillage

dilanjutkan penyerahan dokumen rencana aksi

warga DAS Citarum Hulu 0-20 KM dari relawan

Ecovillage kepada Bapak Gubernur Jawa Barat

Ahmad Heryawan.

Upaya untuk terciptanya lingkungan

tempat tinggal yang berbudaya lingkungan

(Ecovillage). Diharapkan para pihak, berbagai

sektor, dunia uasaha, akademisi, para tokoh, dan

seluruh lapisan masyarakat untuk memiliki

komitmen yang kuat dalam mewujudkan Citarum

yang bersih, sehat, indah dan lestari. Komitmen

tersebut sebagai kunci dalam mewujudkan

Citarum Bestari. Tanpa adanya komitmen yang

kuat maka pencanangan Citarum Bestari pun akan

sia-sia saja.

Inti isi dari pernyataan relawan Ecovillage

dan dokumen rencana aksi DAS Citarum hulu,

adalah menceritakan permasalahan warga DAS

Citarum hulu yang saat ini dirasakan oleh semua

lapisan masyarakat. Seperti permasalahan dalam

mendorong tersedianya sarana dan prasarana

pendukung untuk pengelolaan sampah disetiap

dusun berupa tempat pemilahan gerobak sampah,

dan gacok untuk Desa Tarumajaya, Kecamatan

Kertasari. Itu merupakan salah satu contoh

permasalahan yang ada dalam dokumen rencana

aksi. Dokumen rencana aksi tersbut disusun oleh

masyarakat sendiri hasil dari survey kampung

sendiri pada 56 Desa di DAS Citarum hulu

melalui.

Inilah sebagian petikan dari pernyataan

warga DAS Citarum: “Sudah saatnya pemerintah

bahu membahu bersama rakyat “Mulasara”

Citarum. Rakyat bersama pemerintah harus

menjadi pelopor dan aktor utama untuk

memastikan bahwa program pelestarian Citarum akan berdampak terhadap perbaikan kesejahteraan

rakyat. Karena Citarum akan kembali hidup,

hanya jika rakyatnya dihidupkan dan dihidupi.

Rakyat Hurip, Citarum Hirup. Citarum Hirup,

Rakyat Hurip”.

Adapun harapan dari kader Ecovillage

sekaligus selaku petugas pembaca pernyataan

relawan Ecovillage dan menyerahkan dokumen

rencana aksi kepada Gubernur Jawa Barat.

Diantaranya Eli (34) dan Cucun Supriatna (37),

perasaan kedua pembaca deklarasi ini ketika

membacakan pernyataan sebagai warga DAS

Citarum. Ketika itu keluhan dan unek-unek hati

Eli, Cucun dan seluruh masyarakat yang berada di

daerarah aliran sungai Citarum merasa

tersampaikan kepada Gubernur Jawa Barat dan

seluruh anggota pemerintah yang bersangkutan.

“Perasaan saya ketika membacakan

deklarasi relawan Ecovillage, saya merasa seluruh

keluhan masyarakat DAS Citarum tersampaikan

kepada Bapak Gubernur yang diwakili oleh saya

sebagai pembaca deklarasi relawan Ecovillage,”

tutur Eli.

W A R T A E C O V I L L A G E | 7

Cucun Supriatna (27) Kader Ecovillage Desa

Sukamaju Kecamatan Majalaya

Desi (22) Kader Ecovillage Desa Sukamaju,

menyerahkan Dokumen Rencana Aksi Citarum

Bestari Kepada Bapak Ahmad Heryawan Gubernur

Jawa Barat

Kemeriahan dan Antusiasme Peserta dalam acara

Pencanangan Citarum Bestari 2014 dan Peringatan

Hari Lingkungan Hidup Tingkat Provinsi Jawa Barat

Harapan yang disampaikan oleh Eli dan Cucun untuk Bapak Gubernur Jawa Barat

mengenai dokumen rencana aksi adalah semoga

bapak Gubernur bisa menanggapi serta

memberikan bantuan dan solusi yang jitu sehingga

rencana aksi Ecovillage bisa membuahkan hasil

yang sempurna bagi semua lapisan masyarakat

dan bisa mewujudkan kenyataan Citarum Bestari.

Adapun Desi (22) yang bertugas untuk

memberikan dokumen rencana aksi warga DAS

Citarum Hulu kepada Bapak Gubernur. Ketika

ditanya mengenai perasaan Desi ketika

menyerahkan dokumen tersbut, Desi mengatakan

bahwa perasaannya saat itu deg-degan sekali

namun ada perasaan bangga yang sangat karena

bisa berjabat tangan langsung dengan Ahmad

Heryawan selaku Gubernur Provinsi Jawa Barat.

Harapan yang disampaikan oleh Desi

untuk mewujudkan Citarum Bestari, semua

keluhan yang ada dalam dokumen rencana aksi

DAS Citarum hulu 0-20 KM dapat direalisasikan

walaupun tidak maksimal, setidaknya 50%.

“Harapan saya pastinya semua keluhan

yang ada dalam dokumen rencana aksi tersebut

dapat direalisasikan. Walaupun tidak semuanya,

setidaknya 50%,” harap Desi yang masih duduk di

bangku kuliah UNIBBA.

Alex Santosa selaku ketua Persatuan

Paguyuban Tekstil Majalaya (PPTM) pun ikut

serta dalam pernyataan deklarasi pencanangan

Citarum Bestari. Dalam deklarasinya menyatakan

bahwa para pengusaha tekstil yang ada di

sekitaran sungai Citarum khususnya Majalaya siap

ikut serta dalam mewujudkan Citarum Bestari.

(pspbplhd).

Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah

Provinsi Jawa Barat

Tim Penyusun

Ketua :

Ir. Hj. Dewi Nurhayati, M.Si

Anggota :

Nita Nilawati Walla, S.P

Papa Samrotul

Desain dan Tataletak :

M. Rezha Sofiyana, A.Md

Jl. Naripan No. 25 Bandung

www.bplhdjabar.go.id

[email protected]

[email protected]