pem pemerintah kota banjar. b renstra.pdf · telaahan renstra kementerian lingkungan hidup dan...
TRANSCRIPT
PEM PEMERINTAH KOTA BANJAR
2014-2018
RENSTRA
PERENCANAAN STRATEGIS
DINAS LINGKUNGAN HIDUP
PERENCANAAN STRATEGIS
(RENSTRA)
TAHUN 2014-2018
PEMERINTAH KOTA BANJAR
DINAS CIPTA KARYA, KEBERSIHAN,
TATA RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP Jl.Tentara Pelajar No.437 Telp.(0265)744530 Banjar
RENSTRA DCKTLH TA. 2014 - 2018 i
KATA PENGANTAR
Mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT karena atas segala
Rahmat dan Hidayah-Nya Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar dapat
menyelesaikan penyusunan Renstra Tahun 2014 – 2018.
Rencana Strategis ini secara umum meliputi Visi, Misi, Tujuan, Sasaran,
Kebijakan Teknis, Program dan Kegiatan yang akan dicapai dalam kurun waktu 5
(lima) tahun ke depan, merupakan pedoman, arah kebijakan serta kerangka
acuan capaian kinerja bagi para pegawai dalam melaksanakan tugas-tugas teknis
di Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar, mulai dari Kepala Dinas sampai dengan
pelaksana di tingkat bawah.
Kami berharap agar Renstra ini dapat bernilai serta berguna bagi
terselenggaranya kegiatan yang kondusif dan sinergis di lingkungan Dinas
Lingkungan Hidup Kota Banjar, demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
Banjar, Januari 2017
Kepala Dinas Lingkungan Hidup
Drs. H. YOYO SUHARYONO, M.Si.
NIP. 196107071990121001
RENSTRA DCKTLH TA. 2014 - 2018 ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................... i
Daftar isi .............................................................................................................. ii
Bab I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang ............................................................................................. 1
1.2. Landasan hukum ......................................................................................... 4
1.3. Maksud dan tujuan ..................................................................................... 9
1.4. Sistematika penulisan ................................................................................. 9
Bab II GAMBARAN PELAYANAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi OPD .............................................. 12 2.2. Sumber Daya OPD ....................................................................................... 44 2.3. Kinerja pelayanan ........................................................................................ 52 2.4. Tantangan Dan Peluang Pengembangan Pelayanan OPD ........................ 74
Bab III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas & fungsi pelayanan OPD . 76
3.2. Telaahan visi, misi & program kepala daerah & wakil kepala daerah ..... 78
3.3. Telaahan Renstra Kementerian Lingkungan Hidup dan BPLHD Provinsi
Jawa Barat .................................................................................................... 82
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis (KLHS) ................................................................................. 85
3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis ........................................................................ 97
RENSTRA DCKTLH TA. 2014 - 2018 iii
Bab IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI KEBIJAKAN
4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah ...................................................... 100
4.2. Strategi dan Kebijakan ................................................................................ 107
Bab V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF .................................... 114
Bab VI INDIKATOR KINERJA OPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN
SASARAN RPJMD ................................................................................................ 130
Bab VII PENUTUP ............................................................................................... 132
LAMPIRAN :
Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai Kebutuhan Pendanaan
Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2014-2018
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan OPD Rencana Strategis
Tahun 2014-2018 Dinas Lingkungan Hidup
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 1
`
1.1 Latar Belakang
Rencana Strategis (Renstra) merupakan pokok perencanaan melalui
langkah-langkah rumusan strategis guna mencapai hasil yang hendak di
wujudkan dalam kurun waktu yakni tahapan-tahapan 1-5 tahun dengan
mempertimbangkan potensi, peluang dan kendala yang ada dan harus
mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program serta di jabarkan
pada kegiatan-kegiatan. Penyusunan Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup
Tahun 2014 - 2018, merupakan bentuk pelaksanaan Undang-undang No. 25 tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Undang-Undang ini
secara substansi mengamanatkan penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Renstra SKPD) untuk periode 5 (lima) tahun dan juga sebagai
instrumen untuk menyusun dan mengukur kinerja sesuai tugas dan fungsi SKPD.
Rencana Strategis (Renstra) SKPD merupakan dokumen perencanaan
jangka menengah SKPD yang tidak terpisahkan dengan dokumen Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD). Renstra SKPD disusun guna
memberikan masukan bagi penyempurnaan penyusunan dokumen RPJMD.
Rancangan akhir Renstra SKPD disusun dengan mengacu kepada RPJMD yang
sudah ditetapkan dengan Perda.
Perubahan perkembangan masyarakat saat ini telah memberikan implikasi
terhadap tuntutan kebutuhan pelayanan yang lebih baik dan prima. Dalam
menjawab tuntutan tersebut, maka instansi pemerintah harus mampu
meningkatkan kinerja dan profesionalisme.
Kota Banjar memiliki luas wilayah 13.197,23 Ha dengan keadaan geografis
berbukit dan pegunungan. Wilayah ini dihuni penduduk sebanyak 187.183 jiwa
dengan rincian; laki-laki sebanyak 94.416 jiwa dan perempuan sebanyak 92.767
jiwa (Catatan Sipil dan Kependudukan Kota Banjar, bulan Pebruari 2014).
PPEENNDDAAHHUULLUUAANN
1
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 2
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 8 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Banjar bahwa Dinas
Lingkungan Hidup Kota Banjar menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang
lingkungan hidup
Rencana Strategis merupakan proses sistematik yang berkelanjutan dari
keputusan yang beresiko dengan memanfaatkan sebanyak-banyaknya
pengetahuan antisipatif, mengorganisasi secara sistematis usaha-usaha
melaksanakan keputusan tersebut dan mengukur hasil melalui umpan balik yang
terorganisasi dan rapi.
Dengan tersusunnya Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota
Banjar, diharapkan dapat menjadi arah dan pedoman penyelenggaraan urusan
pemerintahan bidang lingkungan hidup. Dokumen tersebut menterjemahkan
perencanaan pembangunan setiap tahun dengan program dan kegiatan yang
fokus dan terukur serta menunjang pencapaian sasaran pembangunan Kota
Banjar dari urusan bidang lingkungan hidup.
Renstra ini berubah sesuai dengan keluarnya Peraturan Walikota Nomor
30 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Tata Kerja, Kedudukan, Tugas Pokok
dan Fungsi Perangkat Daerah.
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 3
Bagan Alir Penyusunan Renstra Dinas Lingkungan Hidup
PENYUSUNAN RPJMD
Persiapan Penyusunan
Renstra-SKPD
Analisis Gambaran pelayanan
SKPD
Perumusan Isu-isu
strategis berdasarkan
tusi
Perumusan Strategi dan
kebijakan
Perumusan rencana kegiatan, indikator kinerja,
kelompok sasaran dan pendanaan
indikatif berdasarkan
rencana program prioritas RPJMD
Pengolahan data dan informasi
Perumusan visi dan misi
SKPD
Perumusan Tujuan
Perumusan sasaran
Rancangan Renstra-SKPD
· Pendahuluan· Gambaran pelayanan SKPD· isu-isu strategis berdasarkan
tugas pokok dan fungsi· visi, misi, tujuan dan sasaran,
strategi dan kebijakan · rencana program, kegiatan,
indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif
· indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.
Perumusan indikator kinerja
SKPD yang mengacu pada
tujuan dan sasaran RPJMD
SPM
Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/
Kota
SE KDH ttg Penyusunan Rancangan Renstra-SKPD dilampiri dengan indikator
keluaran program dan PAGU per SKPD
Penelaahan RTRW
VerifikasiRancangan
Renstra SKPD dgn Rancangan Awal
RPJMD
Rancangan Renstra-SKPD
Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian Rancangan Renstra-SKPD
kepada Bappeda
sesuai
Tidak sesuai
Penyusunan Rancangan
RPJMD
Pelaksanaan Musrenbang
RPJMD
Perumusan Rancangan
Akhir RPJMD
Penyempurnaan Rancangan
Renstra-SKPD
Penetapan Renstra-
SKPD
RENSTRA-SKPD
Penyesuaian Rancangan
Renstra-SKPD berdasarkan
hasil verifikasi
PENYUSUNAN RANCANGAN RENSTRA SKPD PENYUSUNAN RANCANGAN AKHIR PENETAPAN
Verifikasi Rancangan
Akhir Renstra SKPD
Rancangan Akhir Renstra
SKPD
sesuai
Tidaksesuai
PERDA ttg RPJMD
Penelaahan KLHS
Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/
Kota
Renstra-KLdan Renstra SKPD Prov
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 4
1.2 Landasan Hukum
Adapun peraturan-peraturan terkait dengan dokumen perencanaan
pembangunan yang menjadi landasan penyusunan Rencana Strategis ini adalah :
1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3851);
2) Undang-undang nomor 27 tahun 2002 tentang Pembentukan Kota Banjar di
Propinsi Jawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002
Nomor 130, Tambahan Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4246);
3) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4286);
4) Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4355);
5) Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400);
6) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);
7) Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun
2004 No 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);
8) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Tahun 2007
Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4700);
9) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 5
5059);
10) Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5234);
11) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
12) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4578);
13) Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan
dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Tahun 2005
Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4585);
14) Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan
dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4593);
15) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 25,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4614);
16) Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran
Negara Tahun 2007 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4663);
17) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor
82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737);
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 6
18) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor
19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4815);
19) Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan
Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4816);
20) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4817);
21) Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang
Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 92, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5533);
22) Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5887);
23) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dua kali terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 Tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
24) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 517);
25) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2016 tentang Pedoman
Pengelolaan Barang Milik Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 547);
26) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 19 Tahun 2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Propinsi dan Daerah
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 7
Kabupaten/Kota;
27) PERDA Kota Banjar No. 20 Tahun 2004 tentang Kebersihan, Keindahan dan
Ketertiban dalam Kota Banjar;
28) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Barat
Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 8 Seri E,
Tambahan Lembaran Daerah Nomor 45);
29) Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 7 Tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Kota Banjar (Lembaran Daerah
Kota Banjar Tahun 2008 Nomor 7);
30) Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 9 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Banjar Tahun 2005-2025
(Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 9).
31) Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 15 Tahun 2013 tentang Pengelolaan
Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga
(Lembaran Daerah Kota Banjar Tahun 2013 Nomor 15, Tambahan Lembaran
Daerah Kota Banjar Nomor 8);
32) Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 16 Tahun 2013 tentang Pengelolaan
Ruang Terbuka Hijau Kota Banjar (Lembaran Daerah Kota Banjar Tahun
2013 Nomor 16, Tambahan Lembaran Daerah Kota Banjar Nomor 9);
33) Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Banjar Tahun 2014-
2018 (Tambahan Lembaran Daerah Nomor 4).
34) Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah Kota Banjar (Lembaran Daerah Kota Banjar
Tahun 2016 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kota Banjar Nomor 13);
35) Peraturan Wali Kota Banjar Nomor 30 Tahun 2016 tentang Susunan
Organisasi, Tata Kerja, Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Perangkat
Daerah;
36) UU RI No. 8 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah;
37) Permendagri No. 33 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Sampah;
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 8
38) UU RI No. 32 Tahun 2010 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup;
39) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 20 Tahun 2008 tentang
Petunjuk Teknis SPM bidang Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota;
40) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 02 Tahun 2009 tentang
Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata;
41) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 06 Tahun 2009 tentang
Laboratorium;
42) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 27 Tahun 2009 tentang
Pedoman Teknis Pelaksanaan KLHS;
43) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 30 Tahun 2009 tentang
Tata Laksana Perijinan dan Pengawasan Pengelolaan Limbah B3 serta
Pengawasan Pemulihan Akibat Pencemaran Limbah B3 oleh Pemerintah
Daerah;
44) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 01 Tahun 2010 tentang
Tata Laksana Pengendalian Pencemaran Air;
45) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 12 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Pengendalian Pencemaran Udara di daerah;
46) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 05 Tahun 2012 tentang
Jenis Usaha dan atau Kegiatan yang Wajib AMDAL;
47) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 08 Tahun 2012 tentang
Pedoman Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan;
48) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 16 Tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan;
49) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 17 Tahun 2012 tentang
Keterlibatan Masyarakat dalam Proses AMDAL dan Ijin Lingkungan;
50) Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang Ijin Lingkungan;
51) Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 67 Tahun 2012 tentang Penyusunan
KLHS dalam RPJMD;
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 9
52) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 01 Tahun 2013 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 07 Tahun
2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adipura;
53) Peraturan Walikota Nomor…Tentang Penetapan RKPD
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud
Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup dimaksudkan sebagai arahan,
pedoman dan landasan bagi jajaran organisasi dalam perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian dan pelaporan program dan kegiatan yang dilakukan untuk
melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan urusan bidang lingkungan hidup
selama 5 (lima) tahun ke depan.
1.3.2 Tujuan
Tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup:
1. Menterjemahkan visi, misi dan program pembangunan dalam RPJMD Kota
Banjar secara nyata ke dalam visi, misi, program dan kegiatan SKPD sesuai
dengan tugas dan fungsi.
2. Mewujudkan perencanaan dan penganggaran terpadu yang berbasis
hasil/kinerja.
3. Menciptakan mekanisme pelaksanaan program dan kegiatan SKPD yang fokus,
tidak tumpang tindih, dan terintegrasi.
4. Membangun sistem penilaian kinerja yang terukur, transparan, dan akuntabel.
5. Menciptakan mekanisme pengendalian dan evaluasi pelaksanaan
pembangunan di bidang urusan lingkungan hidup yang efektif dan efisien.
1.4 Sistematika Penulisan
Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar tahun 2014 - 2018
secara garis besar disusun dengan sistematika sebagai berikut:
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 10
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang penyusunan Renstra, landasan hukum
penyusunan Renstra, maksud dan tujuan penyusunan Renstra dan
sistematika penulisan dokumen Renstra.
Bab II Gambaran Pelayanan,Tugas dan Fungsi
Memuat tugas, fungsi dan struktur organisasi SKPD; sumber daya yang
dimiliki oleh SKPD, kinerja pelayanan sampai saat ini, tantangan dan
peluang pengembangan pelayanan SKPD.
Bab III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Bab ini memuat identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi
pelayanan SKPD; telaahan visi, misi dan program kepala daerah dan
wakil kepala daerah; telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis; serta
penentuan isu-isu strategis di bidang urusan lingkungan hidup.
Bab IV Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Bab ini berisi visi dan misi SKPD, tujuan dan sasaran jangka menengah
SKPD, serta strategi dan kebijakan dalam menjabarkan sasaran jangka
menengah SKPD.
Bab V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok
Sasaran dan Pendanaan Indikatif
Memuat rencana program dan kegiatan SKPD selama 5 (lima) tahun
kedepan yang dilengkapi dengan indikator kinerja, kelompok sasaran dan
pendanaan indikatif.
Bab VI Indikator Kinerja Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran
RPJMD
Bab ini memuat indikator kinerja Dinas Lingkungan Hidup yang terkait
langsung atau mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kota
Banjar.
Bab VII Penutup
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 11
Berisi ringkasan singkat dari maksud dan tujuan penyusunan dokumen
Renstra SKPD, disertai dengan harapan bahwa dokumen ini mampu
menjadi pedoman pembangunan 5 (lima) tahun kedepan oleh SKPD.
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 12
0
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi OPD
Dinas Lingkungan Hidup merupakan unsur pelaksana bidang urusan
lingkungan hidup, dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Kepala Dinas
mempunyai tugas membantu Walikota dalam melaksanakan pemerintahan dan
pembangunan, melaksanakan urusan Lingkungan Hidup berdasarkan azas
otonomi dan tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Propinsi Jawa Barat. Tugas pokok dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup
Kota Banjar mengacu pada Peraturan Walikota Banjar Nomor : 30 Tahun 2016
tentang Susunan Organisasi, Tata Kerja, Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
Perangkat Daerah.
Susunan Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar berdasarkan
Peraturan Walikota Banjar Nomor : 30 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi,
Tata Kerja, Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Perangkat Daerah terdiri dari:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan
c. Bidang Penataan, Peningkatan Kapasitas dan Pengendalian Lingkungan,
membawahi :
1. Seksi Perencanaan dan Kajian Dampak Lingkungan;
2. Seksi Peningkatan Kapasitas dan Kelembagaan Masyarakat Lingkungan
Hidup; dan
3. Seksi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan.
GGAAMMBBAARRAANN PPEELLAAYYAANNAANN
DDIINNAASS LLIINNGGKKUUNNGGAANN HHIIDDUUPP
2
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 13
d. Bidang Pertamanan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, membawahi :
1. Seksi Pertamanan dan Pemakaman;
2. Seksi Pengelolaan Limbah B3; dan
3. Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup.
e. Bidang Pengelolaan Sampah, membawahi :
1. Seksi Perencanaan dan Pengembangan Pengelolaan Sampah;
2. Seksi Pelayanan Sampah; dan
3. Seksi Pengangkutan dan Sarana Prasarana Persampahan.
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD); dan
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
Struktur organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar dapat dilihat pada
Gambar 2.1
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 14
Gambar 2.1 STRUKTUR ORGANISASI DINAS LINGKUNGAN HIDUP
KEPALA
SEKRETARIAT
SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN
KEUANGAN
BIDANG
PERTAMANAN DAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
SEKSI PERTAMANAN DAN
PEMAKAMAN
SEKSI PENGELOLAAN LIMBAH B3
SEKSI PEMELIHARAAN
LINGKUNGAN
BIDANG PENGELOLAAN SAMPAH
SEKSI PERENCANAAN
DAN PENGEMBANGAN
PENGELOLAAN SAMPAH
SEKSI PELAYANAN SAMPAH
SEKSI PENGANGKUTAN DAN SARANA PRASARANA
PERSAMPAHAN
BIDANG PENATAAN,PENINGKATAN
KAPASITAS DAN
PENGENDALIAN LINGKUNGA
SEKSI PERENCANAAN DAN
KAJIAN DAMPAK LINGKUNGAN
SEKSI PENINGKATAN KAPASITAS DAN KELEMBAGAAN
MASYARAKAT LINGKUNGAN
HIDUP SEKSI PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
UPT PENGELOLA LIMBAH
UPT LABORATORIUM LINGKUNGAN HIDUP
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 15
2.1.1 Kepala Dinas
1) Kedudukan
Dinas dipimpin oleh Kepala Dinas berada dibawah dan bertanggungjawab
kepada Wali Kota melalui Sekretaris Daerah.
2) Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan
kewenangan daerah bidang Lingkungan Hidup serta melaksanakan tugas
lain sesuai dengan kebijakan Wali Kota.
3) Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut pada angka 2, Kepala Dinas
mempunyai fungsi :
a. perencanaan Perencanaan dan Keuangan dinas;
b. pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi penyelenggaraan tugas;
c. pelimpahan tugas-tugas kepada bawahan;
d. pelaksanaan hubungan kerjasama dengan lembaga non pemerintah
berdasarkan ketentuan yang berlaku; dan
e. penyusunan laporan kegiatan dibidang tugasnya.
4) Kepala Dinas melaksanakan uraian tugas :
a. menetapkan kebijakan teknis operasional dinas berdasarkan
kewenangan yang ditetapkan Wali Kota;
b. menetapkan kebijakan teknis operasional perencanaan, pengendalian,
pembinaan dan pengembangan urusan kewenangan dinas;
c. memberikan informasi, saran dan pertimbangan kepada Wali Kota
dalam penyelenggaraan tugas pembangunan serta tugas urusan yang
menjadi kewenangan dinas;
d. mengkoordinasikan pelaksanaan Perencanaan dan Keuangan kegiatan
dinas;
e. mengendalikan dan mengkaji kegiatan satuan organisasi dinas;
f. menyelenggarakan, mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan
tugas urusan yang menjadi kewenangan dinas;
g. menyelenggarakan koordinasi dengan dinas, lembaga teknis atau unit
kerja yang terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas dinas;
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 16
h. menyelenggarakan bimbingan dan pembinaan teknis pelaksanaan
tugas Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD);
i. melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan kepada Wali Kota melalui
Sekretaris Daerah;
j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang dilimpahkan oleh Wali Kota.
2.1.2 Sekretariat
1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris dibawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas.
2) Sekretariat mempunyai tugas pokok membantu pimpinan menyusun
perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, pengendalian
kesekretariatan, penyusunan Perencanaan dan Keuangan, evaluasi dan
pelaporan serta koordinasi internal dinas.
3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada angka 2,
Sekretariat mempunyai fungsi :
a. koordinasi kegiatan di lingkungan dinas;
b. koordinasi dan penyusunan rencana dan Perencanaan dan Keuangan;
c. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi
ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, arsip dan
dokumentasi;
d. pembinaan dan penyelenggaraan organisasi, tata laksana, kerjasama
dan hubungan masyarakat;
e. penyelenggaraan pengelolaan barang milik daerah; dan
f. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai perintah atasan.
4) Sekretaris melaksanakan uraian tugas :
a. menyelenggarakan penyusunan Perencanaan dan Keuangan kerja
dinas;
b. menyelenggarakan pengelolaan administrasi keuangan;
c. menyelenggarakan pengelolaan administrasi kepegawaian;
d. menyelenggarakan pengelolaan urusan rumah tangga dan
perlengkapan;
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 17
e. menyelenggarakan pembinaan kelembagaan dan ketatalaksanaan
dilingkungan dinas;
f. menyelenggarakan penyiapan bahan rancangan dan
pendokumentasian perundang-undangan, pengelolaan perpustakaan;
g. menyelenggarakan penyusunan anggaran pendapatan dan belanja
dinas;
h. menyelenggarakan pengendalian administrasi pendapatan dan belanja
dinas;
i. menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan naskah dinas dan
kearsipan;
j. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait di lingkungan
dinas;
k. membantu Kepala Dinas, dalam melaksanakan tugas di bidang
kesekretariatan;
l. mewakili Kepala Dinas dalam hal Kepala Dinas berhalangna untuk
melakukan koordinasi extern yang berkaitan dengan tugas-tugas
dinas;
m. memberikan saran dan bahan pertimbangan kepada Kepala Dinas,
yang berkaitan dengan kegiatan bidang kesekretariatan, dalam rangka
pengambilan keputusan/kebijakan;
n. mengelola dan mengoordinasikan penyusunan rencana anggaran dan
pelaksanaan anggaran lingkup Dinas;
o. menggordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan administrasi
kearsipan, naskah dinas baik yang masuk maupun keluar;
p. menyusun dan menelaah peraturan perundang-undangan Republik
Indonesia yang berhubungan dengan Dinas;
q. memantau, mengoordinasikan, dan melaporkan setiap kegiatan Dinas
kepada Kepala Dinas;
r. mengelola penyusunan rencana dan Perencanaan dan Keuangan kerja
Sekretariat, sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 18
s. mendistribusikanb dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada
para Kepala Sub Bagian, sesuai dengan tugas dan fungsinya;
t. membina dan memotivasi bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas,
peningkatan produktivitas dan pengembangan karir bawahan;
u. memantau, mengendalikan, mengevaluasi, dan menilai pelaksanaan
tugas bawahan;
v. mengelola evaluasi dan pelaporan pelaksaan tugas/kegiatan
kesekretariatan, sesuai ketentuan yang berlaku;
w. melaporkan kepada Kepala Dinas setiap selesai melaksanakan
tugas/penugasan; dan
x. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
5) Sekretaris membawahi :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
b. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.
6) Rincian sub bagian sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b sebagai
berikut :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh Kepala Sub
Bagian berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Sekretaris.
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok
membantu pimpinan merencanakan dan melaksanakan urusan
ketatausahaan, peralatan, perlengkapan, aset, urusan rumah
tangga dan pengelolaan administrasi kepegawaian.
3. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
angka 2, Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi:
a. pengelolaan peralatan, perlengkapan dan aset;
b. pengelolaan ketatausahaan dinas;
c. pengelolaan rumah tangga;
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 19
d. pengembangan fungsi kelembagaan, ketatalaksanaan dan
pengelolaan administrasi kepegawaian di lingkungan dinas;
e. penyampaian informasi dalam menggunakan tata naskah
dinas, penataan kearsipan dan dokumentasi, serta
perpustakaan di lingkungan dinas;
f. pengumpulan, pengolahan dan penyiapan serta pemeliharaan
data kepegawaian di lingkungan dinas;
g. penyiapan rencana kebutuhan sarana dan prasarana
perlengkapan di lingkungan dinas;
h. pengurusan pengadaan, penyimpanan, pendistribusian,
inventarisasi dan pemeliharaan serta usulan penghapusan aset
dinas;
i. penyiapan bahan pengelolaan administrasi perlengkapan dan
perbekalan;
4. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian melaksanakan uraian tugas:
a. melaksanakan pengelolaan peralatan, perlengkapan dan aset;
b. melaksanakan pengelolaan ketatausahaan dinas;
c. melaksanakan pengelolaan rumah tangga;
d. melaksanakan pengembangkan fungsi kelembagaan,
ketatalaksanaan dan pengelolaan administrasi kepegawaian di
lingkungan dinas;
e. melaksanakan penyampaian informasi dalam menggunakan
tata naskah dinas, penataan kearsipan dan dokumentasi, serta
perpustakaan di lingkungan dinas;
f. melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyiapan serta
pemeliharaan data kepegawaian di lingkungan dinas;
g. melaksanakan penyiapan rencana kebutuhan sarana dan
prasarana perlengkapan di lingkungan dinas;
h. melaksanakan pengurusan pengadaan, penyimpanan,
pendistribusian, inventarisasi dan pemeliharaan serta usulan
penghapusan aset dinas;
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 20
i. melaksanakan penyiapan bahan pengelolaan administrasi
perlengkapan dan perbekalan;
j. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh
pimpinan.
b. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan
1. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan dipimpin oleh Kepala Sub
Bagian berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Sekretaris.
2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas pokok
membantu pimpinan dan melaksanakan urusan perencanaan,
evaluasi dan keuangan yang meliputi urusan perencanaan
program, perbendaharaan, akuntansi, verifikasi, fasilitasi ganti rugi
dan tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)
3. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
angka 2, Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai
fungsi :
a. pengumpulan dan pengadaan sistematisasi data untuk bahan
penyusunan program;
b. pelaksanaan tugas pengumpulan dan penyajian data statistik;
c. perumusan dan pelaksanaan penyusunan rencana program;
d. pengelolaan, inventarisasi, pengkajian dan analisis laporan;
e. penginventarisasian hasil pengawasan dan tindak lanjut hasil
pengawasan;
f. penyelenggaraan kerjasama pengawasan;
g. pelaksanaan analisis dan evaluasi serta pengendalian
pelaksanaan program dan kegiatan;
h. perencanaan kegiatan dinas berupa Rencana Kerja Anggaran
(RKA), Rencana Kerja Tahunan (RKT), Indikator Kinerja
Utama (IKU), Perjanjian Kinerja (PK), Rencana Strategis
(Renstra), Laporan Standar Pelayanan Minimal (SPM), Laporan
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 21
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dan laporan
lainnya;
i. penyiapan penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan (SOP-AP) seluruh kegiatan yang
dilaksanakan oleh Dinas;
j. pelaksanaan koordinasi dengan lintas program atau dengan
lintas sektoral;
k. pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang tugasnya;
l. penyusunan laporan kegiatan dibidang tugasnya;
m. penyusunan rencana kegiatan urusan perencanaan dan
keuangan;
n. pelaksanaan penyusunan konsep rencana anggaran dinas
sebagai bahan usulan baik anggaran pendapatan maupun
belanja;
o. pelaksanaan penyusunan kebutuhan anggaran dinas;
p. pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan dinas;
q. pelaksanaan penyiapan bahan pertanggungjawaban anggaran
pendapatan dan belanja dinas;
r. pelaksanaan proses akuntansi dan pelaporan keuangan dinas;
s. pelaksaan pengelolaan sistem informasi manajemen
keuangan;
t. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan tugas
sub perencanaan dan keuangan;
u. penyusunan rencana kegiatan urusan perbendaharaan;
v. pelaksanaan kegiatan urusan akuntansi;
w. pelaksanaan verifikasi dan penghitungan anggaran belanja
dan pendapatan;
x. pemberian fasilitasi ganti rugi dan tindak lanjut Laporan Hasil
Pemeriksaan (LHP);
y. pengelolaan administrasi keuangan dan pemeliharaan
dokumen keuangan;
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 22
z. penyusunan laporan keuangan dan perbendaharaan;
aa. pelaksanaan monitoring dan evaluasi bidang keuangan.
4. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan melaksanakan uraian
tugas :
a. mengumpulkan dan pengadaan sistematisasi data untuk
bahan penyusunan program;
b. melaksanakan tugas pengumpulan dan penyajian data
statistik;
c. merumuskan dan menyusun rencana program;
d. mengelola, inventarisasi, pengkajian dan analisis laporan;
e. menginventarisasi hasil pengawasan dan tindak lanjut hasil
pengawasan;
f. menyelenggarakan kerjasama pengawasan;
g. melaksanakan analisis dan evaluasi serta pengendalian
pelaksanaan program dan kegiatan;
h. merencanaan kegiatan dinas berupa Rencana Kerja Anggaran
(RKA), Rencana Kerja Tahunan (RKT), Indikator Kinerja
Utama (IKU), Perjanjian Kinerja (PK), Rencana Strategis
(Renstra), Laporan Standar Pelayanan Minimal (SPM), Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dan laporan
lainnya;
i. menyusun Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan (SOP-AP) seluruh kegiatan yang dilaksanakan
oleh Dinas;
j. melaksanakan monitoring dan evaluasi dibidang tugasnya;
k. menyusun laporan kegiatan dibidang tugasnya;
l. menyusun rencana kegiatan urusan perencanaan dan
keuangan;
m. melaksanakan penyusunan konsep rencana anggaran dinas
sebagai bahan usulan baik anggaran pendapatan maupun
belanja;
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 23
n. melaksanakan penyusunan kebutuhan anggaran dinas;
o. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dinas;
p. melaksanakan penyiapan bahan pertanggungjawaban
anggaran pendapatan dan belanja dinas;
q. melaksanakan proses akuntansi dan pelaporan keuangan
dinas;
r. melaksakan pengelolaan sistem informasi manajemen
keuangan;
s. melaksanakan evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan tugas
sub perencanaan dan keuangan;
t. menyusun rencana kegiatan urusan keuangan;
u. melaksanakan kegiatan urusan perbendaharaan;
v. melaksanakan kegiatan urusan akuntansi;
w. melaksanakan verifikasi dan penghitungan anggaran belanja
dan pendapatan;
x. memberi fasilitasi ganti rugi dan tindak lanjut Laporan Hasil
Pemeriksaan (LHP);
y. mengelola administrasi keuangan dan perbendaharaan;
z. melaksanakan monitoring dan evaluasi bidang keuangan;
aa. melaksanakan tugas lain yang diperintahkan pimpinan;
2.1.3 BIDANG PENATAAN, PENINGKATAN KAPASITAS DAN PENGENDALIAN
LINGKUNGAN
1) Bidang Penataan, Peningkatan Kapasitas dan Pengendalian Lingkungan
dipimpin oleh Kepala Bidang berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas.
2) Bidang Penataan, Peningkatan Kapasitas dan Pengendalian Lingkungan
mempunyai tugas pokok perencanaan perlindungan dan pengelolaan
lingkugan hidup (RPPLH), pengkajian lingkungan hidup strategis (KLHS),
pengendalian pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup,
pembinaan dan pengawasan terhadap izin lingkungan dan izin
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 24
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (PPLH), pengakuan
keberadaan masyarakat hukum adat (MHA), kearifan lokal dan hak MHA
terkait dengan PPLH, penyelenggaraan pendidikan pelatihan dan
penyuluhan lingkungan hidup untuk lembaga kemasyarakatan, pemberian
penghargaan lingkungan hidup serta pengelolaan pengaduan lingkungan
hidup.
3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada angka 2,
Bidang Penataan, Peningkatan Kapasitas dan Pengendalian Lingkungan
mempunyai fungsi :
a. pengkajian, perumusan serta perencanaan perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup;
b. perumusan dan pelayanan pelaksanaan KLHS untuk Kebijakan,
Rencana dan Perencanaan dan Keuangan (KRP);
c. pencegahan, penanggulangan dan pemulihan pencemaran dan atau
kerusakan LH;
d. pembinaan dan pengawasan terhadap izin lingkungan dan izin PPLH;
e. penetapan pengakuan dan peningkatan kapasitas MHA, kearifan lokal
atau pengetahuan tradisional, hak kearifan lokal atau pengetahuan
tradisional dan hak MHA terkait PPLH;
f. pelaksanaan pendidikan pelatihan dan penyuluhan lingkungan hidup
untuk lembaga kemasyarakatan;
g. pemberian penghargaan lingkungan hidup terhadap pelestarian
lingkungan hidup atau kegiatan yang berwawasan pembangunan
berkelanjutan;
h. penyelesaian pengaduan masyarakat di bidang PPLH atas usaha atau
kegiatan yang izin lingkungan dan atau izin PPLH yang berlokasi dan
atau berdampak pada lingkungan;
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 25
4) Bidang Penataan, Peningkatan Kapasitas dan Pengendalian Lingkungan
melaksanakan uraian tugas :
a. mengkaji dan merumuskan serta merencanakan perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup pada seluruh aspek lingkungan hidup
kota;
b. merumuskan dan menyelenggarakan layanan pelaksanaan KLHS untuk
KRP;
c. mengkoordinasikan penyusunan kebijakan layanan pencegahan,
layanan penanggulangan dan layanan pemulihan terkait pencemaran
dan atau kerusakan lingkungan hidup;
d. mengendalikan pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup;
e. melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap izin lingkungan
dan izin PPLH;
f. menyediakan layanan pendaftaran MHA, kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional terkait PPLH;
g. melaksanakan pelatihan dan pengembangan MHA, kearifan lokal dan
pengetahuan tradisional yang sesuai;
h. melaksanakan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan lingkungan hidup
untuk lembaga kemasyarakatan;
i. menyelenggarakan pemberian penghargaan terhadap masyarakat,
kelompok masyarakat dalam pelestarian lingkungan hidup atau
kegiatan yang berwawasan pembangunan berkelanjutan;
j. menjalin kemitraan dalam pengelolaan lingkungan hidup;
k. menyusun kebijakan pelayanan publik untuk pengaduan masyarakat;
l. melaksanakan analisis, penyusunan pedoman, evaluasi dan koordinasi
pelaksanaan penyelesaian pengaduan dan sengketa lingkungan;
m. menyediakan layanan pengaduan masyarakat di bidang PPLH
terhadap usaha atau kegiatan yang lokasi dan atau dampaknya pada
lingkungan;
n. menyusun laporan kegiatan dibidang tugasnya; dan
o. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh pimpinan.
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 26
5) Bidang Penataan, Peningkatan Kapasitas dan Pengendalian Lingkungan
membawahi :
a. Seksi Perencanaan dan Kajian Dampak Lingkungan;
b. Seksi Peningkatan Kapasitas dan Kelembagaan Masyarakat
Lingkungan Hidup;
c. Seksi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan.
6) Rincian seksi sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b dan huruf c
sebagai berikut :
a. Seksi Perencanaan dan Kajian Dampak Lingkungan
1. Seksi Perencanaan dan Kajian Dampak Lingkungan berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.
2. Seksi Perencanaan dan Kajian Dampak Lingkungan mempunyai
tugas pokok pengkajian RPPLH, KLHS untuk KRP, pengkajian
dokumen lingkungan dan perizinan lingkungan.
3. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
angka 2, Seksi Perencanaan dan Kajian Dampak Lingkungan
mempunyai fungsi :
a. pengkajian dan perumusan serta perencanaan perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup pada seluruh aspek
lingkungan hidup kota;
b. perumusan dan pelayanan pelaksanaan KLHS untuk KRP;
c. koordinasi penyusunan instrumen pencegahan pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup;
d. pengkajian, pemeriksaan dan penilaian dokumen lingkungan;
e. penyelenggaraan izin lingkungan;
4. Seksi Perencanaan dan Kajian Dampak Lingkungan melaksanakan
uraian tugas :
a. melaksanakan inventarisasi data dan informasi sumberdaya
alam;
b. menyusun dokumen RPPLH;
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 27
c. melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi pemuatan RPPLH
dalam RPJP dan RPJM;
d. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan RPPLH;
e. menentukan daya dukung dan daya tampung lingkungan
hidup;
f. menyusun instrumen ekonomi lingkungan hidup (PDB & PDRB
hijau, mekanisme insentif disinsentif, pendanaan lingkungan
hidup);
g. melaksanakan sinkronisasi RPPLH Nasional dan Ekoregion;
h. menyusun neraca sumber daya alam (NSDA) dan lingkungan
hidup, Status Lingkungan Hidup Daerah serta Indeks Kualitas
Lingkungan Hidup;
i. melaksanakan sosialisasi kepada pemangku kepentingan
tentang RPPLH;
j. menyusun dan mengesahkan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS);
k. melaksanakan fasilitasi keterlibatan masyarakat dalam
pelaksanaan KLHS;
l. melaksanakan monitoring dan evaluasi serta fasilitasi
pembinaan penyelenggaraan KLHS;
m. melaksanakan koordinasi penyusunan instrumen pencegahan
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup (Amdal,
UKL-UPL, izin lingkungan, Audit LH, Analisis resiko LH);
n. melaksanakan koordinasi pemeriksaan dan penilaian terhadap
dokumen lingkungan (AMDAL dan UKL/UPL);
o. menyusun tim kajian dokumen lingkungan hidup yang
transparan (komisi penilai AMDAL, tim pakar dan konsultan);
p. melaksanakan proses izin lingkungan;
q. menyusun Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan (SOP-AP) kegiatan yang dilaksanakan;
r. menyusun laporan kegiatan dibidang tugasnya; dan
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 28
s. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh
pimpinan.
b. Seksi Peningkatan Kapasitas dan Kelembagaan Masyarakat
Lingkungan Hidup
1. Seksi Peningkatan Kapasitas dan Kelembagaan Masyarakat
Lingkungan Hidup berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bidang.
2. Seksi Peningkatan Kapasitas dan Kelembagaan Masyarakat
Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok penetapan pengakuan
dan peningkatan kapasitas MHA, kearifan lokal atau pengetahuan
tradisional, hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan
hak MHA terkait PPLH, penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan
penyuluhan lingkungan hidup untuk lembaga kemasyarakatan
serta pemberian penghargaan lingkungan hidup.
3. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
angka 2, Seksi Peningkatan Kapasitas dan Kelembagaan
Masyarakat Lingkungan Hidup mempunyai fungsi :
a. pelayanan pendaftaran MHA, kearifan lokal atau pengetahuan
tradisional terkait PPLH;
b. penyelenggaraan pelatihan dan pengembangan MHA, kearifan
lokal, dan pengetahuan tradisional yang sesuai;
c. penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan
lingkungan hidup untuk lembaga kemasyarakatan;
d. penyelenggaraan pemberian penghargaan terhadap
Masyarakat, Kelompok masyarakat dalam pelestarian LH atau
kegiatan yang berwawasan pembangunan berkelanjutan.
4. Seksi Peningkatan Kapasitas dan Kelembagaan Masyarakat
Lingkungan Hidup melaksanakan uraian tugas:
a. menyusun kebijakan, identifikasi, verifikasi dan validasi serta
penetapan pengakuan keberadaan masyarakat hukum adat
(MHA), kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 29
kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak MHA
terkait dengan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup (PPLH);
b. menetapkan tanah ulayat yang merupakan keberadaan MHA,
kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan
lokal atau pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait
dengan PPLH;
c. menyusun data dan informasi profil MHA, kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional terkait PPLH;
d. menyusun kebijakan peningkatan kapasitas MHA, kearifan
lokal atau pengetahuan tradisional terkait PPLH;
e. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan, pengembangan
dan pendampingan, fasilitasi kerjasama dan pemberdayaan
terhadap MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional
terkait PPLH;
f. menyiapkan model dan sarana prasarana peningkatan
kapasitas dan peningkatan kerjasama MHA, kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional terkait PPLH;
g. mengembangkan materi serta metode diklat dan penyuluhan
LH;
h. menyiapkan sarana prasarana, identifikasi kebutuhan serta
melaksanakan diklat dan penyuluhan LH;
i. meningkatkan kapasitas instruktur dan penyuluh LH;
j. mengembangkan kelembagaan kelompok masyarakat peduli
LH;
k. mengembangkan jenis penghargaan serta menyusun
kebijakan tata cara pemberian penghargaan LH;
l. melaksanakan penilaian dan pemberian penghargaan LH
dengan membentuk tim penilai penghargaan yang kompeten;
m. memberi dukungan Perencanaan dan Keuangan pemberian
penghargaan tingkat provinsi dan nasional;
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 30
n. menyusun Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan (SOP-AP) kegiatan yang dilaksanakan;
o. menyusun laporan kegiatan dibidang tugasnya; dan
p. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh
pimpinan.
c. Seksi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
1. Seksi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan berada dibawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.
2. Seksi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan mempunyai tugas
pokok pencegahan, penanggulangan dan pemulihan pencemaran
dan atau kerusakan lingkungan hidup, pembinaan dan
pengawasan izin lingkungan dan izin PPLH serta penyelesaian
pengaduan masyarakat di bidang PPLH.
3. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
angka 2, Seksi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
mempunyai fungsi :
a. pengkoordinasian penyusunan kebijakan layanan pencegahan,
layanan penanggulangan dan layanan pemulihan terkait
pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup;
b. pengendalian pencemaran dan atau kerusakan lingkungan
hidup;
c. pembinaan dan pengawasan terhadap izin lingkungan dan izin
PPLH serta kegiatan yang berdampak pada lingkungan;
d. penyusunan kebijakan pelayanan publik untuk pengaduan
masyarakat;
e. pelaksanaan analisis, penyusunan, pedoman, evaluasi dan
koordinasi pelaksanaan penyelesaian pengaduan dan sengketa
lingkungan;
f. pembentukan dan pelayanan pengaduan masyarakat di
bidang PPLH terhadap usaha dan/atau kegiatan yang lokasi
dan/atau dampaknya terhadap lingkungan.
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 31
4. Seksi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan melaksanakan
uraian tugas :
a. melaksanakan pemantauan, penanggulangan pencemaran
(pemberian informasi, pengisolasian serta penghentian),
pemulihan pencemaran (pembersihan, remidiasi, rehabilitasi
dan restorasi) dan pembinaan terhadap sumber pencemar
institusi dan non institusi;
b. menyusun kebijakan pembinaan terhadap sumber pencemar
institusi dan non institusi;
c. melaksanakan pembinaan tindaklanjut rekomendasi hasil
evaluasi sumber pencemar institusi dan non institusi;
d. menentukan baku mutu lingkungan, baku mutu sumber
pencemar dan kriteria baku kerusakan lingkungan;
e. melaksanakan pemantauan kualitas air, udara dan tanah;
f. mengembangkan sistem informasi kondisi, potensi dampak
dan pemberian peringatan akan pencemaran atau kerusakan
lingkungan hidup kepada masyarakat;
g. melaksanakan pemantauan dan penanggulangan (pemberian
informasi, pengisolasian serta penghentian) serta pemulihan
(pembersihan, remediasi, rehabilitasi dan restorasi) kerusakan
lingkungan;
h. menyusun kebijakan tentang tata cara pelayan pengaduan
dan penyelesaian pengaduan masyarakat;
i. melaksanakan fasilitasi penerimaan pengaduan, penelaahan
dan verifikasi pengaduan serta mengembangkan sistem
informasi penerimaan pengaduan masyarakat atas usaha atau
kegiatan yang tidak sesuai dengan izin PPLH;
j. menyusun rekomendasi tindaklanjut hasil verifikasi
pengaduan;
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 32
k. melaksanakan sosialisasi tata cara pengaduan, bimbingan
teknis, monitoring dan pelaporan hasil tindak lanjut
pengaduan;
l. menyelesaikan sengketa lingkungan baik di luar pengadilan
maupun melalui pengadilan;
m. menyusun kebijakan pengawasan terhadap usaha dan atau
kegiatan yang memiliki izin lingkungan dan izin perlindungan
dan pengelolaan lingkungan;
n. melaksanakan pengawasan terhadap penerima izin lingkungan
dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan;
o. melaksanakan pengawasan tindaklanjut rekomendasi hasil
evaluasi penerima izin lingkungan dan izin perlindungan dan
pengelolaan lingkungan;
p. melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap Petugas
Pengawas Lingkungan Hidup;
q. membentuk tim koordinasi dan monitoring serta
melaksanakan penegakan hukum atas pelanggaran PPLH;
r. melaksanakan penyidikan perkara pelanggaran lingkungan
hidup serta penanganan barang bukti dan penanganan hukum
pidana secara terpadu;
s. menyusun Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan (SOP-AP) kegiatan yang dilaksanakan;
t. menyusun laporan kegiatan dibidang tugasnya; dan
u. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh
pimpinan.
2.1.4 BIDANG PERTAMANAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
1) Bidang Pertamanan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dipimpin oleh
Kepala Bidang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas.
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 33
2) Bidang Pertamanan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup mempunyai tugas
pokok pengelolaan tanaman taman, jalur hijau, prasarana, sarana dan
utilitas umum (PSU) pertamanan dan pemakaman, pengelolaan limbah
bahan berbahaya dan beracun (B3), pengelolaan keanekaragaman hayati
(Kehati) dan pemeliharaan lingkungan hidup.
3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada angka 2,
Bidang Pertamanan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup mempunyai
fungsi:
a. pengelolaan tanaman taman dan jalur hijau
b. pengelolaan PSU pertamanan dan pemakaman;
c. pengelolaan limbah B3;
d. pengelolaan keanekaragaman hayati;
e. pengelolaan sumber daya alam dan pemeliharaan lingkungan hidup.
4) Bidang Pertamanan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup melaksanakan
uraian tugas:
a. merencanakan dan menyusun kebijakan teknis pelaksanaan
pengelolaan taman, PSU pertamanan dan pemakaman, limbah B3,
keanekaragaman hayati dan pemeliharaan lingkungan hidup;
b. menyediakan data dan informasi urusan pertamanan dan pemakaman,
limbah B3, pemeliharaan lingkungan hidup;
c. menyediakan dan memelihara taman, jalur hijau dan makam milik
pemerintah serta prasarana dan sarana pertamanan dan pemakaman;
d. melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian
pemanfaatan taman, jalur hijau dan makam milik pemerintah;
e. mengembangkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan
pertamanan dan pemakaman;
f. melaksanakan identifikasi dan registrasi/penatausahaan limbah B3
g. melaksanakan perizinan, pemantauan dan pengawasan pengelolaan
limbah B3.
h. melaksanakan pemulihan fungsi lingkungan hidup;
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 34
i. melaksanakan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dan
inventarisasi gas rumah kaca (GRK);
j. menyusun profil dan rencana induk pengelolaan keanekaragaman
hayati;
k. menyusun laporan kegiatan dibidang tugasnya; dan
l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh pimpinan.
5) Bidang Pertamanan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup membawahi :
a. Seksi Pertamanan dan Pemakaman;
b. Seksi Pengelolaan Limbah B3;
c. Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup.
6) Rincian seksi sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b dan huruf c
sebagai berikut :
a. Seksi Pertamanan dan Pemakaman
1. Seksi Pertamanan dan Pemakaman berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.
2. Seksi Pertamanan dan Pemakaman mempunyai tugas pokok
melakukan perencanaan, penyediaan, pemeliharaan, pembinaan,
pengawasan dan pengendalian urusan pertamanan dan
pemakaman.
3. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
angka 2, Seksi Pertamanan dan Pemakaman mempunyai fungsi :
a. perencanaan dan perumusan kebijakan teknis pelaksanaan
pengelolaan pertamanan dan pemakaman;
b. penyediaan data dan informasi urusan pertamanan dan
pemakaman;
c. penyediaan dan pemeliharaan taman, jalur hijau dan makam
milik pemerintah serta prasarana dan sarana pertamanan dan
pemakaman;
d. pembinaan, pengawasan dan pengendalian pemanfaatan
taman, jalur hijau dan makam milik pemerintah;
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 35
e. pengembangan peran serta masyarakat dalam pengelolaan
pertamanan dan pemakaman;
4. Seksi Pertamanan dan Pemakaman melaksanakan uraian tugas :
a. merumuskan kebijakan teknis pelaksanaan pengelolaan
pertamanan dan pemakaman;
b. menginventarisir dan menyusun database pertamanan dan
pemakaman;
c. memelihara dan merawat taman, jalur hijau dan makam milik
pemerintah;
d. menyediakan, menatausahakan dan memelihara sarana
prasarana pertamanan dan pemakaman;
e. membangun taman selain taman media jalan;
f. mengorganisasikan dan mengendalikan pemanfaatan taman,
jalur hijau dan makam milik pemerintah;
g. melakukan pembinaan dan pengarahan penyelenggaraan
urusan pertamanan dan pemakaman;
h. mengawasi dan mengevaluasi pemanfaatan taman, jalur hijau
dan makam milik pemerintah;
i. memberi rekomendasi pemanfaatan taman;
j. mengembangkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan
pertamanan dan pemakaman;
k. menyusun Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan (SOP-AP) kegiatan yang dilaksanakan;
l. menyusun laporan kegiatan dibidang tugasnya; dan
m. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh
pimpinan.
b. Seksi Pengelolaan Limbah B3
1. Seksi Pengelolaan Limbah B3 berada dibawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Bidang.
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 36
2. Seksi Pengelolaan Limbah B3 mempunyai tugas pokok melakukan
penyusunan bahan kebijakan teknis, dan fasilitasi
pengembangan penyehatan lingkungan permukiman.
3. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
angka 2, Seksi Pengelolaan Limbah B3 mempunyai fungsi :
a. penyusunan kebijakan, identifikasi dan
registrasi/penatausahaan limbah B3
b. perizinan pengelolaan limbah B3;
c. pemantauan dan pengawasan pengelolaan limbah B3.
4. Seksi Pengelolaan Limbah B3 melaksanakan uraian tugas :
a. menyusun kebijakan perizinan penyimpanan sementara,
pengumpulan dan pengangkutan limbah B3 (pengajuan,
perpanjangan, perubahan dan pencabutan);
b. melaksanakan perizinan penyimpanan sementara dan
pengumpul limbah B3;
c. melaksanakan perizinan pengangkutan Limbah B3
menggunakan alat angkut roda 3 (tiga);
d. melaksanakan perizinan penimbunan Limbah B3 dan
penguburan limbah B3 medis;
e. melaksanakan pemantauan dan pengawasan terhadap
penyimpanan sementara, pengolahan, pemanfaatan,
pengangkutan dan penimbunan limbah B3;
f. menyusun Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan (SOP-AP) kegiatan yang dilaksanakan;
g. menyusun laporan kegiatan dibidang tugasnya; dan
h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh
pimpinan.
c. Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup
1. Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 37
2. Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok
pengelolaan konservasi sumber daya alam dan keanekaragaman
hayati.
3. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
angka 2, Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup mempunyai
fungsi:
a. pemulihan fungsi lingkungan hidup;
b. mitigasi dan adaptasi perubahan iklim;
c. inventarisasi gas rumah kaca (GRK);
d. penyusunan profil dan rencana induk pengelolaan
keanekaragaman hayati;
4. Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup melaksanakan uraian tugas:
a. melaksanakan perlindungan, pengawetan, pemanfaatan
secara lestari dan pencadangan sumber daya alam;
b. melaksanakan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim;
c. melaksanakan inventarisasi GRK dan penyusunan profil emisi
GRK;
d. merencanakan konservasi keanekaragaman hayati;
e. menetapkan kebijakan dan pelaksanaan konservasi,
pemanfaatan berkelanjutan, dan pengendalian kerusakan
keanekaragaman hayati;
f. melaksanakan pemantauan dan pengawasan pelaksanaan
konservasi keanekaragaman hayati;
g. menyelesaikan konflik dalam pemanfaatan keanekaragaman
hayati;
h. mengembangkan sistem informasi dan pengelolaan database
keanekaragaman hayati.
i. menyusun Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan (SOP-AP) kegiatan yang dilaksanakan;
j. menyusun laporan kegiatan dibidang tugasnya; dan
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 38
k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh
pimpinan.
2.1.5 BIDANG PENGELOLAAN SAMPAH
1) Bidang Pengelolaan Sampah dipimpin oleh Kepala Bidang berada dibawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
2) Bidang Pengelolaan Sampah mempunyai tugas pokok melaksanakan
pengembangan sistem dan pengelolaan persampahan.
3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada angka 2,
Bidang Pengelolaan Sampah mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan pengelolaan sampah dan pengurangan timbulan
sampah;
b. penyediaan sistem pengelolaan sampah dan pengurangan timbulan
sampah;
c. penyediaan data dan informasi pengelolaan sampah;
d. pengembangan kinerja pengelolaan persampahan
e. penyediaan dan pemeliharan prasarana dan sarana pengelolaan
persampahan;
f. pengembangan teknologi dan kinerja pengelolaan persampahan;
g. pelaksanaan dan pengawasan perizinan pengelolaan sampah oleh
swasta;
h. pengawasan dan evaluasi pengelolaan sampah;
4) Bidang Pengelolaan Sampah melaksanakan uraian tugas:
a. merumuskan kebijakan pengelolaan sampah mulai dari pengumpulan,
pengangkutan ke TPS/TPA serta pengelolaan di TPS;
b. merumuskan kebijakan pengurangan timbulan sampah dari seluruh
sumber timbulan sampah;
c. menyediakan sistem pengangkutan sampah di perkotaan dan
pengoperasian Tempat Pemrosesan Sementara (TPS) dalam sistem
pengelolaan persampahan;
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 39
d. melaksanakan pengembangan dan penelitian, penyediaan sistem, data
dan informasi, sarana prasarana, untuk pengembangan sistem dan
pengelolaan persampahan;
e. melaksanakan manajemen pengumpulan, pengangkutan dan
pengolahan sampah;
f. melaksanakan proses perizinan melalui TPST;
g. melaksanakan pengawasan kewajiban swasta terkait izin yang
diberikan;
h. melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan
persampahan;
i. menyusun laporan kegiatan dibidang tugasnya.
j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh pimpinan.
5) Bidang Pengelolaan Sampah membawahi :
a. Seksi Perencanaan dan Pengembangan Pengelolaan Sampah;
b. Seksi Pelayananan Sampah;
c. Seksi Pengangkutan dan Sarana Prasarana Persampahan.
6) Rincian seksi sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b dan huruf c
sebagai berikut :
a. Seksi Perencanaan dan Pengembangan Pengelolaan Sampah
1. Seksi Perencanaan dan Pengembangan Pengelolaan Sampah
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.
2. Seksi Perencanaan dan Pengembangan Pengelolaan Sampah
mempunyai tugas pokok melakukan perencanaan dan
pengembangan pengelolaan sampah di tingkat masyarakat.
3. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
angka 2, Seksi Perencanaan dan Pengembangan Pengelolaan
Sampah mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan dan penetapan target pengurangan
sampah;
b. penyediaan fasilitas pengurangan sampah;
c. pembinaan dan pengembangan kinerja TPS 3R;
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 40
d. pembinaan pembatasan timbulan sampah, penggunaan bahan
baku dan kemasan kepada produsen;
e. pembinaan pendaur ulangan sampah;
f. pembinaan kelembagaan pengelolaan sampah;
g. peningkatan peran serta masyarakat dan swasta dalam
pengelolaan persampahan;
h. pengembangan investasi dalam usaha pengelolaan sampah;
i. monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengurangan sampah;
4. Seksi Perencanaan dan Pengembangan Pengelolaan Sampah
melaksanakan uraian tugas:
a. merumuskan kebijakan pengurangan sampah;
b. menetapkan target pengurangan sampah dan prioritas jenis
sampah untuk setiap kurun waktu tertentu;
c. menyediakan fasilitas pengurangan sampah;
d. melaksanakan sosialisasi pengelolaan sampah;
e. memberikan rekomendasi penetapan lokasi TPS dan TPS 3R;
f. membina dan mengembangkan kinerja TPS 3R dalam
pengelolaan sampah serta melakukan kampanye pelaksanaan
3R untuk pengurangan timbulan sampah;
g. melaksanakan pembinaan pembatasan timbulan sampah
kepada produsen/industri;
h. melaksanakan pembinaan penggunaan bahan baku produksi
dan kemasan yang mampu diurai oleh proses alam;
i. melaksanakan pembinaan pendaur ulangan sampah dan
penyediaan fasilitas pendaur ulangan sampah serta
pemanfaatan kembali sampah dari produk dan kemasan
produk;
j. membina kelembagaan pengelolaan sampah di masyarakat;
k. meningkatkan peran serta masyarakat dan dunia
usaha/swasta dalam pengumpulan, pemilahan dan
pengelolaan persampahan;
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 41
l. melaksanakan kerjasama antar daerah dan kemitraan dengan
lembaga dalam pengelolaan sampah;
m. membina dan mengembangkan investasi dalam usaha
pengelolaan sampah;
n. melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
pengurangan sampah;
o. menyusun Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan (SOP-AP) kegiatan yang dilaksanakan;
p. membuat laporan kegiatan dibidang tugasnya; dan
q. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh
pimpinan.
b. Seksi Pelayanan Sampah
1. Seksi Pelayanan Sampah berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bidang.
2. Seksi Pelayanan Sampah mempunyai tugas pokok melakukan
pelayanan sampah.
3. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
angka 2, Seksi Pelayanan Sampah mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan dan penyediaan informasi pengelolaan
sampah;
b. pelayanan sampah secara rutin;
c. pelayanan pengaduan pengelolaan persampahan;
d. penyusunan sistem tanggap darurat pelayanan persampahan;
e. pelaksanaan perizinan, pembinaan dan pengawasan
pengolahan sampah oleh pihak lain.
f. penyediaan sistem penanganan sampah;
g. pengelolaan dan monitoring pelaksanaan manajemen
pengumpulan dan pengolahan sampah;
h. pemungutan retribusi pengelolaan sampah;
4. Seksi Pelayanan Sampah melaksanakan uraian tugas:
a. merumuskan kebijakan pengelolaan persampahan;
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 42
b. mengumpulkan data dan menyusun informasi pengelolaan
sampah;
c. melaksanakan pelayanan sampah secara rutin;
d. menyediakan layanan pengaduan pengelolaan persampahan;
e. menyusun dan melaksanakan sistem tanggap darurat
pelayanan persampahan;
f. memfasilitasi penegakan peraturan tentang pengelolaan
sampah;
g. membina dan meningkatkan sumber daya manusia dalam
pengelolaan sampah;
h. melaksanakan koordinasi pemilahan, pengumpulan,
pengangkutan sampai ke TPA;
i. merumuskan kebijakan dan melaksanakan perizinan
pengolahan sampah, pengangkutan sampah dan pemrosesan
akhir sampah yang diselenggarakan oleh swasta;
j. merumuskan kebijakan serta melaksanakan pembinaan dan
pengawasan kinerja pengelolaan sampah yang dilaksanakan
oleh pihak lain (badan usaha);
k. menyediakan sistem penanganan sampah;
l. mengelola dan melaksanakan monitoring manajemen
pengumpulan dan pengolahan sampah;
r. melakukan sosialisasi dan monitoring pelaksanaan
pengelolaan sampah oleh swasta;
s. melaksanakan pemungutan retribusi atas jasa layanan
pengelolaan sampah;
t. melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
di bidang tugasnya;
u. menyusun Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan (SOP-AP) kegiatan yang dilaksanakan;
v. membuat laporan kegiatan dibidang tugasnya; dan
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 43
w. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh
pimpinan.
c. Seksi Pengangkutan dan Sarana Prasarana Persampahan
1. Seksi Pengangkutan dan Sarana Prasarana Persampahan berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.
2. Seksi Pengangkutan dan Sarana Prasarana Persampahan
mempunyai tugas pokok pengelolaan pengangkutan dan sarana
prasarana persampahan.
3. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
angka 2, Seksi Pengangkutan dan Sarana Prasarana Persampahan
mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan pengangkutan sampah;
b. penyusunan kebijakan dan penyediaan informasi
pengangkutan dan sarana prasarana persampahan;
c. pengelolaan manajemen pengangkutan;
d. pengembangan teknologi pengangkutan dan sarana prasarana
persampahan;
4. Seksi Pengangkutan dan Sarana Prasarana Persampahan
melaksanakan uraian tugas:
a. melaksanakan pengangkutan sampah;
b. menyusun kebijakan pengangkutan dan sarana prasarana
persampahan;
c. menyediakan data dan informasi pengangkutan dan sarana
prasarana persampahan;
d. merencanakan, menyediakan, dan memelihara angkutan dan
sarana prasarana persampahan;
e. mengembangkan teknologi pengangkutan dan sarana
prasarana persampahan;
f. melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
pengangkutan dan sarana prasarana persampahan;
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 44
g. menyusun Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan (SOP-AP) kegiatan yang dilaksanakan;
h. membuat laporan kegiatan dibidang tugasnya; dan
i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh
pimpinan.
2.1.6 Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
Tugas Pokok dan fungsi unsur organisasi Unit Pelaksana Teknis Dinas
(UPTD) pada Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar, diatur tersendiri dalam
peraturan Walikota.
2.1.7 Kelompok Jabatan Fungsional
1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian fungsi Dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
2) Setiap Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) terdiri dari sejumlah Pegawai Negeri Sipil dalam jenjang
jabatan fungsional yang terbagi dalam kelompok sesuai dengan
bidang keahliannya.
3) Setiap kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam
ayat (2) dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk
oleh Kepala Dinas serta berada dibawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Dinas.
4) Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan sifat, jenis
kebutuhan dan beban kerja.
5) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam
ayat (3) diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
2.2 Sumber Daya OPD
2.2.1 Sumber Daya Manusia
Dinas Lingkungan Hidup terdiri dari jabatan 1 kepala dinas (pejabat eselon
II.b), 1 sekretaris (eselon III.a), 3 kepala bidang (eselon III.b), 10 kepala sub
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 45
bagian dan seksi (eselon IV.a). Personil keseluruhan sejumlah 368 orang, terdiri
dari PNS 55 orang dan honorer 229 orang. Berdasarkan jenis kelamin terdiri dari
laki-laki 165 orang dan perempuan 148 orang.
PNS Berdasarkan golongan ruang terdiri dari : golongan I/c 9 orang,
golongan II/a 3 orang, golongan II/b 5 orang, golongan II/c 18 orang, golongan
II/d 1 orang, golongan III/b 3 orang, golongan III/c 9 orang, golongan III/d 4
orang, golongan IV/a 2 orang, dan golongan IV/c 1 orang.
Daftar nominatif pegawai berdasarkan golongan ruang dan jenis kelamin
dapat dilihat pada Tabel II.1 dan daftar nominatif pegawai berdasarkan tingkat
pendidikan dapat dilihat pada Tabel II.2.
TABEL II.1
DAFTAR NOMINATIF PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN TENAGA HONORER BERDASARKAN GOLONGAN RUANG DAN JENIS KELAMIN
GOLO-
NGAN/ RUANG
SEKRETA- RIAT
BIDANG PENATAAN
, PENINGKA
TAN
KAPASITAS DAN
PENGENDALIAN
LINGKUNGAN
BIDANG
PERTAMANAN DAN
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
BIDANG PENGELOL
AAN SAMPAH
UPTD LABORA- TORIUM
LINGKUNGAN
HIDUP
UPTD
PENGELO- LA LIMBAH
JUMLAH TOTAL
L P L P L P L P L P L P L P I/a - - - - - - - - - - - - - - -
I/b - - - - - - - - - - - - - - -
I/c - - - - 2 - 6 - 1 - - - 9 - 9
I/d - 1 - - - - - - - - - - - 1 1
II/a 2 - - - - - 1 - - - - - 3 - 3
II/b - 1 - 1 - 1 - - - - 2 - 2 3 5
II/c 4 2 2 - 2 1 3 1 1 - 1 - 13 4 17
II/d - 1 - - - - - - - - - - - 1 1
III/a - - - - - - - - - - - - - - -
III/b - - 1 1 - - 1 - - - - - 2 1 3
III/c 1 - - 2 2 - 1 1 1 - 1 - 6 3 9
III/d 1 - - - - 2 1 - - - - - 2 2 4
IV/a - 1 - - 1 - - - - - - - 1 1 2
IV/b - - - - - - - - - - - - - - -
IV/c 1 - - - - - - - - - - - 1 - 1
IV/d - - - - - - - - - - - - - - -
IV/e - - - - - - - - - - - - - - -
Honorer 12 9 1 2 47 20 70 53 1 3 9 2 140 89 229
Pemilah - - - - - - 36 48 - - - - 36 48 84
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 46
GOLO-NGAN/ RUANG
SEKRETA-
RIAT
BIDANG PENATAAN
, PENINGKA
TAN KAPASITA
S DAN PENGEND
ALIAN LINGKUNG
AN
BIDANG PERTAMAN
AN DAN PENGELOL
AAN LINGKUNGA
N HIDUP
BIDANG PENGELOL
AAN SAMPAH
UPTD LABORA- TORIUM
LINGKUNGAN
HIDUP
UPTD PENGELO- LA LIMBAH
JUMLAH TOTAL
L P L P L P L P L P L P L P JUMLAH 21 15 4 6 54 24 119 103 4 3 13 2 215 153 368
TOTAL 36 10 78 222 7 15 368
Sumber: Subbag Umum dan Kepegawaian DLH (2017)
TABEL II.2
DAFTAR NOMINATIF PEGAWAI NEGERI SIPIL BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN
PENDIDIKAN SEKRETARIAT
BIDANG
PENATAAN, PENINGKATAN
KAPASITAS DAN
PENGENDALIAN LINGKUNGAN
BIDANG
PERTAMANAN DAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
HIDUP
BIDANG PENGELOLAAN
SAMPAH
UPTD
LABORA- TORIUM
LINGKUNGAN HIDUP
UPTD
PENGELOLA LIMBAH
JUMLAH TOTAL
L P L P L P L P L P L P L P
SD/MI - - - - 2 - - - - - - - 2 - 2
SLTP/MTS 2 - - - - - 6 - 1 - - - 9 - 9
SLA/MA 5 3 2 1 3 2 5 1 1 - 3 - 19 7 26
D1 - - - - - - 1 - - - - - 1 - 1
D2 - - - - - - - - - - - - - - 0
D3 - - - - 1 - - - - - - - 1 - 1
S1 2 1 1 3 1 2 1 1 - - 1 - 6 7 13
S2 1 1 - - - - - - 1 - - - 2 1 3
JUMLAH 10 5 3 4 7 4 13 2 3 0 4 0 40 15 55
TOTAL 15 7 11 15 3 4 55
Sumber: Subbag Umum dan Kepegawaian DLH (Februari, 2017)
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 47
TABEL II.2
DAFTAR NOMINATIF PEGAWAI HONORER
BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN
PENDIDIKAN SEKRETARIAT
BIDANG PENATAAN,
PENINGKATAN KAPASITAS DAN PENGENDALIAN
LINGKUNGAN
BIDANG PERTAMANAN
DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
HIDUP
BIDANG PENGELOLAAN
SAMPAH PEMILAH
UPTD LABORA- TORIUM
LINGKUNGAN HIDUP
UPTD PENGELOLA
LIMBAH JUMLAH
TOTAL
L P L P L P L P L P L P L P L P
SD/MI - - - - 17 13 39 54 14 33 - - - - 70 100 127
SLTP/MTS 2 - - - 7 3 22 7 12 7 - - 1 - 44 17 61
SLA/MA 4 3 1 1 14 10 1 - 9 8 - 1 7 2 36 25 62
D1 - - - - - - - - - - - - - - 0
D2 - - - - - - - - - - - - - - 0
D3 - 2 - - - - - - - - - - - 2 2
S1 7 3 - 1 2 1 - - 1 - 2 1 - 11 7 18
S2 - - - - - - - - 1 - - - 1 - 1
JUMLAH 13 8 1 2 40 27 62 61 36 48 1 3 9 2 162 151 313
TOTAL 21 3 67 123 84 4 11 313
Sumber: Subbag Umum dan Kepegawaian DLH (Februari, 2017)
2.2.2. Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan
sebagai alat untuk mencapai maksud/tujuan dan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses pelaksanaan kegiatan. Tersedianya sarana dan
prasarana yang cukup dengan kualitas yang memadai sangat dibutuhkan dalam
penyelenggaraan kegiatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup memiliki beberapa kelengkapan
sarana dan prasarana, diantaranya:
1. Kendaraan operasional kantor
Kendaraan Dinas Operasional digunakan untuk kepentingan dinas dalam
rangka menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas.
2. Kendaraan pengangkut sampah
Kendaraan pengangkut sampah digunakan untuk mengangkut sampah di
seluruh kawasan Kota Banjar. Hal tersebut dilaksanakan guna menunjang
terciptanya Kota Banjar yang bersih, indah dan asri.
3. Peralatan pertanian/pertamanan
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 48
Peralatan pertanian/pertamanan berperan dalam menunjang pekerjaan
pengelolaan pertamanan.
4. Peralatan bengkel dan alat ukur
Peralatan bengkel digunakan untuk memperbaiki peralatan operasional teknis
kantor yang rusak, sedangkan alat ukur biasanya digunakan untuk mengukur
suatu benda untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan.
5. Peralatan kantor dan rumah tangga
Peralatan kantor dan rumah tangga berperan penting dalam menunjang
terlaksananya seluruh kegiatan/pekerjaan yang dilaksanakan Dinas.
6. Peralatan studio dan komunikasi
Peralatan studio dan komunikasi berperan penting dalam kegiatan sosialisasi,
komunikasi dan lain-lain.
7. Peralatan laboratorium
Peralatan laboratorium digunakan untuk menunjang pekerjaan bidang
lingkungan hidup salah satunya untuk menguji kualitas lingkungan.
Sampai dengan saat ini, sarana dan prasarana tersebut belum sepenuhnya
dapat memenuhi kebutuhan sarana prasarana, seperti kendaraan pengangkut
sampah yang ada sekarang belum dapat melayani seluruh warga karena
keterbatasan jumlah kendaraan pengangkut sampah. Begitu pula dengan
peralatan laboratorium belum cukup memadai untuk mengukur kualitas air, udara
maupun tanah sesuai harapan, sehingga pengujian sampel sebagian harus
dianalisa oleh laboratorium lain yang sudah terakreditasi.
Dinas Lingkungan Hidup didukung sarana dan prasarana sebagaimana
Tabel II.3 berikut :
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 49
TABEL II.3 DAFTAR SARANA DAN PRASARANA PERKANTORAN
DINAS LINGKUNGAN HIDUP
NO. JENIS SARANA DAN PRASARANA JUMLAH
1 2 3 4
1 Alat-alat Besar 4
- Buldozer 1
- Wheel Loader+Attachmnet 1
- Portable Water Pump 2
2 Alat-alat Angkutan 293
- Station Wagon 2
- Mini Bus (Penumpang 14 orang ke bawah) 6
- Truck + Attachhment 12
- Pick Up 2
- Mobil Tinja 2
- Kendaraan Bermotor Khusus Lain-lain 1
- Sepeda Motor 47
- Kendaraaan Bermotor Beroda Tiga Lain-lain 9
- Gerobak Tarik 52
- Gerobak Dorong 37
- Angkutan Barang Lain-lain 31
- Sepeda 146
3 Alat Bengkel dan Alat Ukur 7
- Mesin Kompresor 2
- Peralatan Las Listrik 2
- Dongkrak Mekanik 1
- Tool Kit Set 1
- Perkakas Khusus Lain-lain 1
4 Alat Pertanian/Pertamanan 11
- Alat Pengolahan Tanah dan Tanaman Lain-lain 1
- Alat Processing Lain-lain 9
- Penyemprot Tangan (Hand Sprayer) 1
5 Alat Kantor dan Rumah Tangga 325
- Mesin Ketik Manual Portable (11-13) 3
- Mesin Foto Copy dengan Kertas Folio 1
- Rak Besi/Metal 2
- Filling Besi/Metal 8
- Band Kas 1
- Lemari kayu 1
- Alat Penghancur Kertas 2
- Papan Pengumunan 11
- White Board 2
- Alat Pemotong Kertas 1
- Lemari Kayu 10
- Meja Kayu/Rotan 29
- Kursi Besi/Metal 32
- Kursi Kayu/Rotan/Bambu 9
- Meja Rapat 1
- Meja Tulis 1
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 50
- Kursi Tamu 6
- Kursi Putar 39
- Kursi Lipat 14
- Meja Komputer 9
- Meja Biro 16
- Sofa 1
- Mesin Potong Rumput 6
- Lemari Es 1
- AC Unit 2
- AC Split 13
- Kompor Listrik 1
- Televisi 3
- Cassette Recorder 1
- Loudspeaker 1
- Sound System 2
- Unit Power Supply 2
- Camera Video 4
- Camera Film 3
- Tustel 2
- Dispenser 1
- Handy Cam 2
- Mini Komputer Server 1
- P.C Unit 28
- Lap Top 29
- Note Book 5
- Magnetic Tape Unit 1
- Storage Modul Disk 2
- Hard Disk 3
- Peralatan Komputer Mainframe Lain-lain 2
- Printer 16
- Peralatan Mini Komputer Lain-lain 1
- Monitor 1
- Printer 8
- Scanner 1
- Keyboard 2
- Peralatan Personal Komputer Lain-lain 4
- Modem 2
- Kursi Kerja Pejabat Eselon II 1
- Lemari Arsip untuk arsip Dinamis 9
6 Alat Studio dan Alat Komunikasi 29
- Camera + Attachment 2
- Proyektor + Attachment 2
- Compact Disc. Player 1
- Equalizer 1
- Microphone/Wireless Mic 2
- Unintemuptible Power Supply (UPS) 4
- Power Amplifier 1
- Mixer PVC 1
- Peralatan Pemetaan Ukur Lain-lain 1
- Loudspeaker 3
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 51
- Sound System 1
- Telephone (PABX) 1
- Pesawat Telephone 2
- Facsimile 1
- Unit Transceiver SSB Portable 4
- Alat Komunikasi Sosial Lain-lain 2
7 Alat Laboratorium 45
- Flash Filterring 3
- Alat Uji Gas Buang 1
- Filter Fiennul 4
- Aquadestilator 1
- Atomic Abssoption Spectro 1
- Turbidimeter 1
- Separate Funnel 5
- Destilator 1
- Titrator 4
- Magnetic Strirer 1
- Oven 1
- Sound Level Meter 1
- Meja Kerja 4
- Stop Watch 1
- Water Sample 2
- Current Meter 1
- Alat Lab. Kualitas Air & Tanah Lain-lain 3
- Alectric Desicator 1
- ALat Lab. Lingkungan Lain-lain 8
- PH Meter 1
Jumlah 802
Sumber: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian DLH (Februari, 2017)
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 52
2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup
2.3.1 Urusan Wajib Lingkungan Hidup
2.3.1.1 Pelayanan Persampahan
Perkembangan Kota Banjar yang cukup pesat pada saat ini ditandai dengan
peningkatan laju pertumbuhan penduduk, peningkatan kebutuhan lahan,
eksploitasi sumber daya alam, dan aktivitas penduduk perkotaan yang semakin
tinggi dan beragam. Perkembangan kota dapat mengakibatkan adanya
kecenderungan buangan/limbah yang meningkat dan bervariasi. Buangan tersebut
berupa sampah dan limbah cair. Beberapa kegiatan perkotaan yang menjadi
sumber penghasil sampah antara lain: permukiman, kegiatan perkantoran,
pemerintahan, ataupun dari kegiatan perekonomian.
Seiring dengan pertumbuhan Kota Banjar maka diperlukan ketersediaan
sarana dan prasarana perkotaan yang layak dan memadai, berupa sarana dan
prasarana pengelolaan persampahan. Penyediaan sarana dan prasarana ini harus
disertai dengan sistem manajemen dan pengelolaannya yang efektif dan efisien.
Pengelolaan sampah mulai dari sumbernya yaitu Tempat Penampungan
Sementara (TPS) sampai ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) pada umumnya
masih dilakukan secara konvensional. Sampah Terangkut 22,36%. Sampah
diambil oleh pemulung TPA baru berkurang sekitar 1,55% . Sampah masuk sel
TPA 20,81%. Sampah dikelola masyarakat 77,64%. Dari data tersebut tahun
mendatang diluncurkan program pembentukkan lembaga pengelola sampah
dengan nama Bank Sampah agar dapat mengurangi volume timbulan sampah
yang sampai ke TPA, diharapkan lingkungan menjadi bersih dan sehat.
Adapun Data Sarana dan Prasarana Persampahan ditampilkan pada Tabel
II.9, Wilayah Pelayanan Persampahan/Kebersihan pada Tabel II.10, Rute
Pelayanan Persampahan/Kebersihan Oleh Dump Truck pada Tabel II.11, Rute
Pelayanan Persampahan/Kebersihan Oleh Arm Roll (Kontainer) pada Tabel II.12,
Rute Pelayanan Persampahan/Kebersihan Oleh Motor Roda dan Roda Sampah
Dinas pada Tabel II.13, Rute Pelayanan Persampahan/Kebersihan Oleh Motor
Roda dan Roda Sampah Lingkungan pada Tabel II.14, Volume Timbulan Sampah
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 53
Kota Banjar pada Tabel II.15, Volume Sampah yang Terangkut, Diambil oleh
Pemulung dan Masuk ke Sel TPA pada Tabel II.16, dan Volume Sampah Yang
Tertangani Oleh Kota Banjar pada Tabel II.17.
TABEL II.9
DATA SARANA DAN PRASARANA PERSAMPAHAN
BAIK RUSAK
SARANA
1 ARM ROLL 6 6
2 KONTAINER 34 34
3 DUMP TRUCK 5 5
4 RODA SAMPAH 15 11 4
5 MOTOR RODA SAMPAH 41 39 2
6 LOADER 1 1
7 MOBIL SEDOT TINJA 2 2
8 TROLI 250 250
9 ANHANG 50 50
10 MESIN PENCACAH SAMPAH 8 8
11 MESIN PENCACAH PLASTIK 3 3
PRASARANA
A TPS 10
1 NEGLASARI √ 6
2 BALOKANG (PARUNG) √ 6
3 TERMINAL √ 12
4 PURWAHARJA √ 6
5 MEKARHARJA √ 6
6 CIBODAS √ 6
7 CENTRAL √ 12
8 SUKAMANAH √ 6
9 BOJONGKANTONG √ 6
10 LANGENSARI √ 6
B LANDASAN KONTAINER 9
1 STIKES √ 6
2 PERUM GARDU √ 6
3 PEUM TAMANSARI √ 6
4 REST AREA √ 6
5 PROCIT PERUMAHAN √ 6
6 PROCIT KANTOR √ 6
7 RSUD √ 6
8 PERUM DOBO √ 6
9 LINGKUNGAN JADIMULYA √ 6
KONDISINO URAIAN JUMLAH KAPASITAS (M3)
Sumber : Seksi Sarana dan Prasarana, Februari 2014
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 54
TABEL II.10 Wilayah Pelayanan Persampahan/Kebersihan
TERLAYANI BELUM TERLAYANI TOTAL
1 KEL. PATARUMAN 635 3,653 4,288
2 KEL. HEGARSARI 240 4,567 4,807
3 KEL. MEKARSARI 711 2,623 3,334
4 DESA BALOKANG 60 2,583 2,643
5 KEL. BANJAR 687 3,918 4,605
6 DESA RAHARJA 84 1,399 1,483
7 KEL. KARANGPANIMBAL 43 1,340 1,383
8 KEL. PURWAHARJA 475 1,917 2,392
9 KEL. MUKTISARI 80 1,951 2,031
3,015 23,951 26,966
JUMLAH KK NO WILAYAH
JUMLAH Sumber : Seksi Pengelolaan Sampah dan Kelembagaan, Desember 2013
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 55
TABEL II.11
Rute Pelayanan Persampahan/Kebersihan Oleh Dump Truck
NAMA SARANA NOMOR RUTE
PETUGAS KEBERSIHAN POLISI 2013
1 BASIMAN DUMP TRUCK D 8181 Y JL BKR
JL SUDIRO W
JL GUDANG
JL SUDARSONO
PARUNGSARI
JL M ISA
JL SILIWANGI
RANDEGAN DALAM
2 YANTO DUMP TRUCK Z 8001 X JL KANTOR POS
JL PEGADAIAN
JL LETJEN SOEWARTO
JL RAYA BATULAWANG
JL PURWANEGARA
TAMAN SUDIRO
JL TENTARA PELAJAR (PAGAK)
JL MAYJEN LILI KUSUMAH
JL PELITA
JL GERILYA
3 WAHID DUMP TRUCK D 9893 A JL MAYOR JAMHUR
JL MUHAMAD HAMIM (GG SETIA)
JL DR HUSEIN KARTASASMITA
PINTU SINGA - BANJAR KOLOT
PERUM PEPABRI
JL DEWI SARTIKA
JL MAYJEN DIDI KARTASASMITA
ALUN-ALUN
JL MESJID AGUNG
GARDU
4 SONJAYA DUMP TRUCK Z 8009 U JL KANTOR POS (BNI-JL BUNTU)
JADIMULYA
JL PATARUMAN
JL PURNOMOSIDI
SINAR TANJUNG (GN GEMBOK)
DAERAH CIBEUREUM
PASAR LANGKAP LANCAR
PESANTREN AL-AZHAR
MULYASARI
PANATASAN
LEMBUR BALONG
NO
Sumber : Seksi Pengelolaan Sampah dan Kelembagaan, Desember 2013
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 56
TABEL II.12
Rute Pelayanan Persampahan/Kebersihan Oleh Arm Roll (Kontainer)
NAMA SARANA NOMOR RUTE
PETUGAS KEBERSIHAN POLISI 2013
1 YAYAT ARM ROLL D 9556 A TPS SENTRAL
LK PERUM TAMANSARI
LK PERUM DOBO
LK KANTOR PROCIT
LK PERUMAHAN PROCIT (GOLF)
POLSEK BANJAR
2 NANA ARM ROOL D 9557 A TPS TERMINAL
RSU
SAMSAT
3 DIKA ARM ROLL D 8162 C TPS PASAR (MALAM)
LK CIROAS
TPS CIBODAS
LK PERUM GARDU
LK KANTOR PROCIT
TPS CENTRAL
LK BOJONGKANTONG
SETDA
4 ERPIN ARM ROLL Z 8027 X BATALYON 324
TPS LANGENSARI
TPS CENTRAL
LK PARUNGSARI
POLRES
PERUM BANJAR RAHARJA
5 DADANG ARM ROLL Z 8017 T TPS PASAR (SIANG)
LK SMAN 1 BANJAR
TPS LANGENSARI
LK STIKES
NO
Sumber : Seksi Pengelolaan Sampah dan Kelembagaan, Desember 2013
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 57
TABEL II.13
Rute Pelayanan Persampahan/Kebersihan Oleh Motor Roda
dan Roda Sampah Dinas
NAMA SARANA NOMOR RUTE
PETUGAS KEBERSIHAN POLISI 2013
1 JUMENA MOTOR RODA Z 2860 X CIMENYAN 2
2 YULIANTO MOTOR RODA D 3352 V CIMENYAN 2
3 IWAN MOTOR RODA Z 2791 X CIMENYAN 1
4 HERMAWANTO MOTOR RODA Z 2859 X PARUNGLESANG
5 CUCU HENDAR MOTOR RODA D 3355 V CIBULAN
6 ROSID MOTOR RODA D 3348 V BALOKANG
7 APEP MOTOR RODA Z 2964 X BALOKANG, JADIMULYA
8 AGUS MOTOR RODA Z 2959 X JELAT
9 DIDI MISDI MOTOR RODA Z 2962 X CIKABUYUTAN BARAT
10 SARIPIN MOTOR RODA Z 2960 X PASAR BANJAR
11 CUCU MOTOR RODA D 3353 V LANGENSARI
12 NONO MOTOR RODA D 3351 V CIBODAS
13 RIO MOTOR RODA BALOKANG
14 EMAN RODA SUKARAME
15 RISMANTO RODA CIMENYAN 1 (BEDENG)
16 ASIDI RODA PARUNGLESANG
17 SUJADI RODA BABAKANSARI (DOBO)
18 AJAT RODA GUDANG
NO
Sumber : Seksi Pengelolaan Sampah dan Kelembagaan, Desember 2013
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 58
TABEL II.14
Rute Pelayanan Persampahan/Kebersihan Oleh Motor Roda
dan Roda Sampah Lingkungan
NAMA SARANA NOMOR RUTE
PETUGAS KEBERSIHAN POLISI 2013
1 EHOM MOTOR RODA Z 2958 X PURWAHARJA
2 DADIS RODA SUMANDING WETAN
3 YAYAT RODA SUMANDING WETAN
4 U. KOMAR RODA SUMANDING WETAN
5 AMIR RODA CIMENYAN 2
6 SUBEJO RODA CIMENYAN 2
7 AEN RODA JELAT, CIROAS
8 DADAN RODA JADIMULYA
9 YOYO RODA CIMENYAN
10 JUING RODA CIKABUYUTAN BARAT
11 KAMSIN RODA PARUNGLESANG
12 IKIN RODA GANG SETIA
13 ADE RODA BANJAR KOLOT
14 MAMAN RODA BANJAR KOLOT
15 KUSNADI RODA LINGKUNGAN SOSRO
16 JUHARI RODA JALAN GUDANG
17 WAWAN RODA PERUM DOBO
18 SOLIHIN RODA LEMBUR BALONG
19 NANA RODA CIMENYAN
20 FUAD RODA MUKTISARI
21 E. RAMDANI RODA CIBULAN
22 JUHAR RODA WARGAMULIA
23 TISNA RODA MULYASARI
24 ASEP YANI RODA MULYASARI
NO
Sumber : Seksi Pengelolaan Sampah dan Kelembagaan, Desember 2013
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 59
Volume timbulan sampah Kota Banjar Tahun 2013 adalah 169.467,51 M3.
Rinciannya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
TABEL II.15
Volume Timbulan Sampah Kota Banjar
JUMLAH
SAMPAH HARI
(LTR/OR/HR) PER TAHUN LITER M3
1 PEMUKIMAN 203,512.00 2.25 365.00 167,134,230.00 167,134.23
2 PERTOKOAN
TOKO KECIL 5.00 309.00 2.50 365.00 4,562.50 4.56
TOKO BESAR 10.00 60.00 2.50 365.00 9,125.00 9.13
MINIMARKET 10.00 10.00 2.50 365.00 9,125.00 9.13
SUPERMARKET 60.00 2.00 2.50 365.00 54,750.00 54.75
3 PASAR (M2) 30,000.00 3.00 0.20 365.00 2,190,021.90 2,190.02
4 PERKANTORAN
KANTOR BESAR 60.00 12.00 0.50 365.00 10,950.00 10.95
KANTOR KECIL 30.00 37.00 0.50 365.00 5,475.00 5.48
5 SEKOLAH
UNIVERSITAS 200.00 2.00 0.10 365.00 7,300.00 7.30
SLTA SEDERAJAT 400.00 15.00 0.10 365.00 14,600.00 14.60
SLTP SEDERAJAT 400.00 15.00 0.10 365.00 14,600.00 14.60
SD SEDERAJAT 300.00 119.00 0.10 365.00 10,950.00 10.95
TK SEDERAJAT 50.00 51.00 0.10 365.00 1,825.00 1.83
169,467,514.40 169,467.51 JUMLAH
VOLUME
SAMPAH
VOLUME
NO SUMBER SAMPAHORANG UNIT
Sumber : Seksi Pengelolaan Sampah dan Kelembagaan, Desember 2013
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 60
Volume sampah yang tertangani oleh Kota Banjar sebanyak 169.467,51 M3
(100%) dengan rincian sebagai berikut :
TABEL II.16
Volume Sampah yang Terangkut, Diambil oleh Pemulung
dan Masuk ke Sel TPA
Kg M3 Kg M3 Kg M3 Kg M3
1 Januari 1,059,920.00 4,239.68 3,766.00 15.06 26,486.00 105.94 1,029,668.00 4,118.67
2 Februari 776,910.00 3,107.64 7,243.00 28.97 28,001.00 112.00 741,666.00 2,966.66
3 Maret 781,541.00 3,126.16 4,255.00 17.02 27,260.00 109.04 750,026.00 3,000.10
4 April 791,750.00 3,167.00 3,453.00 13.81 25,966.50 103.87 762,330.50 3,049.32
5 Mei 767,220.00 3,068.88 4,440.00 17.76 26,441.50 105.77 736,338.50 2,945.35
6 Juni 674,550.00 2,698.20 3,956.00 15.82 24,655.00 98.62 645,939.00 2,583.76
7 Juli 663,590.00 2,654.36 3,088.00 12.35 25,439.50 101.76 635,062.50 2,540.25
8 Agustus 664,580.00 2,658.32 2,744.00 10.98 25,194.00 100.78 636,642.00 2,546.57
9 September 630,520.00 2,522.08 2,965.00 11.86 26,072.50 104.29 601,482.50 2,405.93
10 Oktober 702,440.00 2,809.76 2,488.00 9.95 25,650.50 102.60 674,301.50 2,697.21
11 Nopember 843,730.00 3,374.92 2,025.00 8.10 25,639.50 102.56 816,065.50 3,264.26
12 Desember 871,770.00 3,487.08 3,017.00 12.07 24,859.50 99.44 843,893.50 3,375.57
9,228,521.00 36,914.08 43,440.00 173.76 311,665.50 1,246.66 8,873,415.50 35,493.66
SAMPAH MASUK SEL TPANO BULAN
JUMLAH
VOLUME SAMPAH
TERANGKUT
SAMPAH DIAMBIL PEMULUNG
ORGANIK ANORGANIK
Sumber : Seksi Pengelolaan Sampah dan Kelembagaan, Desember 2013
TABEL II.17
Volume Sampah Yang Tertangani Oleh Kota Banjar
NO
1 37,898.50 22.36
A DIAMBIL OLEH PEMULUNG
SAMPAH ORGANIK 173.76 0.103
SAMPAH ANORGANIK 2,456.60 1.450
B MASUK SEL TPA 35,268.14 20.811
2 131,569.01 77.64
169,467.51 100.00
URAIAN
SAMPAH TERANGKUT
SAMPAH DITANGANI MASYARAKAT
PERSENTASE
JUMLAH
VOLUME SAMPAH (M3)
Sumber : Seksi Pengelolaan Sampah dan Kelembagaan, Februari 2014
Kapasitas daya tampung TPS yang ada di Kota Banjar per satuan penduduk
adalah 0,62 m3. Hal ini diperoleh dari ritase pengangkutan sampah ke TPS dengan
perhitungan sebagai berikut :
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 61
TPS Per Satuan Penduduk
Keterangan :
Arm Roll : 14 rit/hari X 6.1 M3/rit = 85.4 M3/rit
Dump Truck : 4 rit/hari X 7.53 M3/rit = 30.12 M3/rit
115.52 M3/rit
TPS Per Satuan Penduduk = 115.5 M3/rit
187,183 Jiwa
= 0.62 M3/Penduduk
X 1000 Penduduk
2.3.1.2 Pelayanan Pertamanan
Pelayanan taman tahun 2014 di Kota Banjar terdiri dari jumlah sarana
taman kota sebanyak 6 sarana dalam kondisi baik, luas taman kota yaitu
46,747.75 m2 dan luas jalur hijau yaitu 33,850 m2. Berikut disajikan data cakupan
sarana kota pada tabel II.18, data cakupan layanan taman kota pada tabel II.19,
dan data cakupan layanan jalur hijau pada tabel II.24.
TABEL II.18 DATA CAKUPAN SARANA TAMAN KOTA
No. Jenis Sarana Jumlah Kondisi
Baik sedang Rusak
1. Mobil Tangga 1 1 - -
2. Mobil Siram 1 1 - -
3. Mesin Rumput 3 2 - 1
4. Mobil Pick Up 1 1 - -
Jumlah 6 5 - 1 Sumber : Seksi Pertamanan dan Pemakaman, Desember 2013
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 62
TABEL II.19
DATA CAKUPAN LAYANAN TAMAN KOTA
No. Lokasi Luas (m2)
kondisi
Baik Sedang Rusak
1 2 3 4 5 6
1. Taman Belakang Pendopo 640.00 640.00 - - 2. Taman alun-alun Kota
Banjar
3,575.00
3,575.00 - - 3. Taman Alun-alun
Langensari
7,000.00
7,000.00 - - 4. Taman Tugu Batas
Batulawang
3,000.00
3,000.00 - - 5. Taman Makam Pahlawan
7,000.00
7,000.00 - - 6. Taman Tugu Batas Ampel
Koneng
5,000.00
5,000.00 - - 7. Taman Tugu Batas
Binangun
1,000.00
1,000.00 - - 8. Taman Jembatan Batas
Madusari
2,250.00
2,250.00 - - 9. Taman Parungsari 75.00 75.00 - -
10. Taman Belakang Rumah Sakit Umum
580.00
580.00 - -
11. Taman Tugu Batas Cijolang 688.00
688.00 - -
12. Taman Halaman TPA Cibeureum
210.00
210.00 - -
13. Taman Lapang Bhakti 15,400.00
15,400.00 - -
14. Segitiga RCA 225.00
225.00 - -
15. Segitiga Olpado 12.50
12.50 - -
16. Segitiga Cipadung 33.00
33.00 - -
17. Segitiga Patung Sudiro 28.75
28.75 - -
18. Segitiga Stasion 18.00
18.00 - -
19 . TamanTaman Segitiga pajak 12.50
12.50 - -
Jumlah : 6,747.75 6,747.75
Sumber : Seksi Pertamanan dan Pemakaman, Desember 2013
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 63
TABEL II.20
DATA CAKUPAN LAYANAN JALUR HIJAU
No. Lokasi/Jalan/Jalur kondisi
Luas (m2) Baik Sedang Rusak
1 2 3 4 5 6
1. Rumah Makan Beti s/d Segitiga
Cipadung
1,200 1,200 - -
2. Segitiga Cipadung s/d Ketapang 900 900 - -
3. Ketapang s/d Batu Engko 300 300 - -
4. Parungsari s/d Puskesmas Randegan 2,500 2,500 - -
5. Puskesmas Randegan s/d Tugu Batas
Cijolang
2,300 2,300 - -
6. Patung Sudiro s/d Bina Putra 1,000 1,000
7. Bina Putra s/d Setopan Tanjung sukur 300 300 - -
8. Patung Sudiro s/d Sumber berlian 1,600 1,600 - -
9. Purwanegara s/d Jembatan Ciroas 400 400 - -
10. Jln. Didi Karta Sasmita s/d Pintu Singa 900 900 - -
11. Jl. Husen Kartasasmita s/d Perum
Pintusinga
300 300 - -
12. Jalr.Jln.RS.Bersalin pamongkoran s/d RM.Baledahar
600 600 - -
13. jLr.Jl.Cibeunter s/d Perum Balokang 600 600 - -
14. Jln. Batulawang s/d SPBU 800 800 - -
15. Jlr.Jln. Pasir Angin s/d kelurahan Muktisari
1,700 1,700 - -
16. Jlr.Jl.Batas Muktisari s/d Batas Waringinsari
1,500 1,500 - -
17. Batas Waringinsari s/d Kecamatan Lakbok
1,500 1,500 - -
18. Jlr.Jln.Jembatan Madusari s/d SMA 2 Banjar
700 700 - -
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 64
2.3.1.3 Pelayanan Lingkungan Hidup
Dalam melaksanakan kegiatan dan kewenangannya untuk mengelola
lingkungan hidup. Bidang Lingkungan Hidup mengacu kepada Peraturan Negara
Lingkungan Hidup No 20 Tahun 2007 tentang standar pelayanan minimal Bidang
Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/ Kota. Sementara itu
untuk pelaksanaan tugas Bidang Lingkungan Hidup pada Dinas Lingkungan Hidup
standar pelayanan minimal disesuaikan dengan kondisi wilayah yang meliputi :
1. Pelayanan pencegahan pencemaran air dengan kewenangan Pemerintah
Kota Banjar yaitu Pengendalian, Pemantauan, Pengawasan dan Pembinaan
jenis usaha penghasil limbah cair yang mempunyai jenis pelayanan dasarnya :
- Inventarisasi perusahaan penghasil limbah cair
- Identifikasi kualitas air limbah
- Pemantauan, Pengawasan dan Pembinaan terhadap jenis usaha penghasil
limbah cair
- Laporan hasil pembinaan
- Informasi laporan
2. Pelayanan pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak
dengan kewenangan Pemerintah Kota Banjar yaitu Pengendalian,
Pemantauan, Pengawasan dan Pembinaan jenis usaha pencemaran udara dari
sumber tidak bergerak mempunyai jenis pelayanan dasarnya :
- Inventarisasi perusahaan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak
- Pelaksanaan, Pemantauan, Pengawasan dan Pembinaan
19. Jlr.Jln.dari SMA 2 s/d Alun-alun Langensari
800 800 - -
20. Capilduk/PU s/d Jalur rejasari 9,500 9,500 - -
21. Jlr Jln.Dewi Sartika s/d Dipatiukur 400 400 - -
22. Stadion Patroman s/d SPBU 750 750 - -
23. Jln.Lingkar Stadion Patroman 1000 1000 - -
24. Jalur Procit s/d Jembatan D.Sutami 300 300 - -
25. Jln. Grilya Pamongkoran 2,000 2,000 - -
Jumlah 33,850 33,850
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 65
- Pelaksanaan pentaatan emisi cerobong asap sesuai ketentuan
- Laporan hasil pembinaan
- Informasi laporan
Pelayanan informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi
biomasa kewenangan Pemerintah Kota Banjar yaitu Pengendalian,
Pencemaran dan/atau kerusakan tanah untuk kegiatan produksi biomassa
mempunyai jenis pelayanan dasarnya :
- Identifikasi kondisi awal tanah
- Analisis sifat dasar tanah
- Evaluasi penetapan status kerusakan lahan
- Laporan Evaluasi
d. Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan
pencemaran dan/atau perusakan lingkungan kewenangan Pemerintah Kota
Banjar yaitu terwujudnya pencapaian kinerja meliputi pelayanan yang
diberikan persepsi, perubahan perilaku dan pengaduan masyarakat
mempunyai jenis pelayanan dasarnya :
- Pencatatan pengaduan
- Menelaah dan mengklasifikasi pengaduan
- Melakukan verifikasi pengaduan
- Pelaksanaan tindak lanjut pengaduan masyarkat
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 66
Tabel 2.21 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup
Kota Banjar
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan
Fungsi OPD Target SPM
Target IKK
Target
Indikator Lainnya
Target Renstra OPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
1 Terlaksananya pengadministrasian kantor
1 Tahun 1 thn 1 thn 1 thn 1 thn 1 thn 1thn 1thn 36 bln 1thn 1thn 60%
a) Tersedianya Jasa Surat
Menyurat 12 bulan 12 bln 12 bln 12 bln 12 bln 12 bln 12 bln 12 bln 36 bln 100 % 100 % 60%
b) Tersedianya Jasa
Komunikasi, Sumber Daya
Air dan Listrik
12 bulan 12 bln 12 bln 12 bln 12 bln 12 bln 12 bln 12 bln 36 bln 100 % 100 % 60%
c) Tersedianya Jasa Jaminan
Milik Daerah 100% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 0 100 % 200 % 50%
d) Tersedianya Alat Tulis
Kantor 100% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 300 % 100 % 100 % 60%
e) Tersedianya Barang
Cetakan dan Penggandaan 100% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 300 % 100 % 100 % 60%
f) Tersedianya Komponen
Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
100% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 300 % 100 % 100 % 60%
g) Tersedianya Peralatan
Rumah Tangga 100% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 0 100 % 200 % 100 % 50%
h) Tersedianya Bahan Bacaan
dan Peraturan Perundang-
undangan
100% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 300 % 100 % 100 % 60%
i) Tersedianya Makanan dan
Minuman 100% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 300 % 100 % 100 % 60%
j) Terlaksananya Rapat-rapat
Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
100% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 300 % 100 % 100 % 60%
k) Terlaksananya Rapat-rapat
Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah
0% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 0 100 % 100 % 100%
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 67
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan
Fungsi OPD Target SPM
Target IKK
Target Indikator Lainnya
Target Renstra OPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
l) Tersedianya Jasa Tenaga Pendukung
Administrasi/Teknis Perkantoran
318 org 310 310 318 318 318 310 310 938 org 100 % 100 % 59%
m) Tersedianya Jasa
Iklan/Publikasi 100% 0 100 % 100 % 100 % 100 % 0 100 % 200 % 100 % 50%
n) Tersedianya Jasa
Pengamanan Kantor 5 orang 0 5 orang 5 orang 5 orang 5 orang 0 5 0rang 10 org 100 % 50%
o) Tersedianya Peralatan
Kebersihan Kantor 100% 0 100 % 100 % 100 % 100 % 0 100 % 200 % 100 % 50%
2 Terpenuhinya Kebutuhan Sarana dan Prasarana Aparatur
1 Tahun 1 thn 1 thn 1 thn 1 thn 1 thn 1thn 1thn 1thn 1thn 1thn 1thn
a) Tersedianya Kendaraan
Dinas/Operasional 2 unit 2 unit 0 0 2 unit 0 2 unit 0 2 unit 100 % 50%
b) Tersedianya Perlengkapan
Gedung Kantor 100% 0 100% 100% 100% 100% 0 100% 200 % 100 % 50%
c) Tersedianya Meubeler 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100 % 100% 300 % 100 % 100 % 60%
d) Tersedianya Peralatan dan
Perlengkapan Kantor 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100 % 100% 300 % 100 % 100 % 60%
e) Terpeliharanya Gedung
Kantor 100% 0 100% 100% 100% 100% 0 100% 200 % 100 % 50%
f) Terpeliharanya Kendaraan
Dinas/Operasional 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100 % 100% 300 % 100 % 100 % 60%
g) Terpeliharanya Peralatan
dan Perlengkapan Kantor 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100 % 100% 300 % 100 % 100 % 60%
3 Terwujudnya Disiplin Kerja 1 Tahun 1 thn 1 thn 1 thn 1 thn 1 thn 1thn 1thn 1thn 1thn 1thn 1thn
a) Tersedianya Pakaian Dinas
Beserta Perlengkapannya 69 set 69set 69set 69set 69set 69set 69set 69set 207 set 100 % 100 % 60%
b) Tersedianya Pakaian
Khusus Hari-hari Tertentu 69 set 69set 69set 69set 69set 69set 69set 69set 207 set 100 % 100 % 60%
4 Terpenuhinya Bimbingan Teknis dan Pelatihan Aparatur
1 Tahun 1 thn 1 thn 1 thn 1 thn 1 thn 1thn 1thn 1thn 1thn 1thn 1thn
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 68
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan
Fungsi OPD Target SPM
Target IKK
Target Indikator Lainnya
Target Renstra OPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
a) Terlaksananya Bimbingan
Teknis dan Pelatihan
Aparatur
100% 0 100% 100% 100% 100% 0 100% 200 % 100 % 50%
5 Terpenuhinya Rencana Kerja dan Pelaporan Kegiatan
1 Tahun 1 thn 1 thn 1 thn 1 thn 1 thn 1thn 1thn 1thn 1thn 1thn 1thn
a) Tersusunnya Dokumen Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
5 dok 5dok 4dok 5dok 5dok 5dok 5dok 5dok 10 dok 100 % 80 % 41,67%
b) Tersusunnya Dokumen Pelaporan Keuangan Semesteran dan Aset Daerah
2 dok 2dok 2dok 2dok 2dok 2dok 2dok 2dok 4 dok 100 % 100 % 40%
c) Tersusunnya Dokumen
Pelaporan Keuangan Akhir Tahun dan Aset Daerah
2 dok 2dok 2dok 2dok 2dok 2dok 2dok 2dok 4 dok 100 % 100 % 40%
d) Terlaksananya Monitoring, Evaluasi dan Tersusunnya Dokumen Laporan Fisik Keuangan
12 dok 12dok 12dok 12dok 12dok 12dok 12dok 12dok 24 dok 100 % 100 % 40%
e) Tersusunnya Dokumen
Rencana Kerja Anggaran (PRA RKA, RKA)
2 dok 2dok 2dok 2dok 2dok 2dok 2dok 2dok 4 dok 100 % 100 % 40%
6 - Cakupan penanganan sampah 16% 201.60% 13% 14% 15% 16% 17% 13% 29% 14% 100% 207,14% 82,35%
-Tempat Pembuangan Sampah (TPS)
per satuan penduduk 0.57 m3 0.57 m3 0.57 m3 0.57 m3 0.57 m3 0.57 m3 0.57 m3 0.57 m3 0.57 m3 100% 100% 100%
a) Tersusunnya dokumen
manajemen kebijakan
pengelolaan sampah
100 dok 0 0 0 1dok 1dok 0 0 2 dok 100 %
b) Tersedianya prasarana dan
sarana pengelolaan persampahan
19.35% 5,74% 4% 41,57% 19,35% 29,35% 5,74% 4 % 51.31 % 100 % 100 % 51.31%
c) Meningkatnya operasi dan
pemeliharaan sarana dan prasarana persampahan
30.08% 4,17% 5,60% 29,76% 30,08% 30,40% 4,17% 5.60% 39.53% 100 % 100 % 39.53%
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 69
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan
Fungsi OPD Target SPM
Target IKK
Target Indikator Lainnya
Target Renstra OPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
d) Terlaksananya bimbingan
teknis persampahan 100% 0 0 0 100% 100% 0 0 0 0
e) Terlaksananya sosialisasi
kebijakan pengelolaan persampahan
200 orang
200org 200org 200org 200org 200org 200org 200org 600org 100 % 100 % 46.15%
f) Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan dan pengelolaan persampahan
25.67% 9% 14% 25,67% 25,67% 25,67% 9% 14% 48.67% 100 % 100 % 48.67%
7 - Ruang Terbuka Hijau per satuan
luas wilayah ber HPL/HGB 19.5 Ha 126.32% 18% 18.5% 19% 19.5% 20% 18% 18% 19% 100% 92,50% 95%
- Pertamanan kota yang ditangani dengan baik
8.45 Ha 8.15Ha 8.25Ha 8.35Ha 8.45Ha 8.55Ha 8,15Ha 8,05Ha 8,35Ha 100% 97,58% 96,53%
a) Terpeliharanya RTH Kota
Banjar 8.45 Ha 8,15Ha 8,25Ha 8,35Ha 8,45Ha 8,55Ha 8,15Ha 8.25Ha 8.35Ha 100 % 100 % 96.53%
b) Tersusunnya dokumen Kebijakan, norma,
standard, prosedur dan manual pengelolaan RTH
4 dok 0 0 0 4dok 0 0 0 0 0
c) Tertatanya Ruang Terbuka
Hijau (RTH) Kota Banjar 1 lokasi 1lokasi 3lokasi 2lokasi 1lokasi 2lokasi 1lokasi 5lokasi 8lokasi 100 %
166.67 %
88.89%
d) Meningkatnya peran serta
masyarakat dalam pengelolaan RTH
50% 0 0 0 50% 50% 0 0 0 0
8 - Areal Pemakaman dalam kondisi terawat
2 lokasi 2 lokasi 5 lokasi 3 lokas 2 lokasi 2 lokasi 2lokasi 2lokasi 12lokasi 100% 40% 63,16%
- Dokumen acuan regulasi
pengelolaan areal pemakaman 0 dok 0 dok 0 dok 0 dok 0 dok 0 dok 0dok 0dok 2dok 0dok 0% 100%
a) Tersusunnya dokumen
database jumlah jiwa yang
meninggal
0 dok 0 0 0 0 0 0 0 1dok
b) Terlaksananya pembinaan
dalam pengelolaan areal pemakaman
25 desa/kel.
0 0 25desa /kel
25desa /kel
25desa /kel
0 0 25desa/kel 33.33%
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 70
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan
Fungsi OPD Target SPM
Target IKK
Target Indikator Lainnya
Target Renstra OPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
c) Tersedianya sarana dan
prasarana pemakaman
yang memadai
1 lokasi 0 1lokasi 0 1lokasi 0 0 0 1lokasi 0 50 %
d) Terpeliharanya areal
pemakaman 2 lokasi 2lokasi 5lokasi 3lokasi 2lokasi 2lokasi 2lokasi 5lokasi 15lokasi 100 % 100 % 78.95%
9 - Perluasan lahan TPA/TPS 2 Ha 3.5 Ha 2 Ha 2 Ha 2 Ha 2 Ha 0Ha 0Ha 2Ha 0% 0% 17,39%
- Perluasan lahan makam 0 Ha 0 Ha 1 Ha 0 Ha 0 Ha 0 Ha 0 Ha 0Ha 89,87Ha 0% 100% 100%
a) Tersedianya Lahan 2.0 Ha 3.50Ha 3Ha 2Ha 2Ha 2Ha 0,35Ha 0.29Ha 2.64Ha 10 % 9.67% 2.40%
10 - Cakupan pengawasan terhadap
pelaksanaan amdal, UKL/UPL,SPPL 100% 40 % 60 % 80 % 100 % 100 % 40% 40% 60% 100% 60% 82,35%
- Penegakan hukum lingkungan 20% 100 % 20 % 20 % 20 % 20 % 0 % 0 % 20% 0 % 0 % 20%
- Kerusakan Tanah terhadap Produksi Biomassa
80% 20 % 40 % 60 % 80 % 100 % 20 % 20 % 0% 100% 50% 40%
- Pelayanan Pencegahan Pencemaran Air
90% 0 % 70 % 80 % 90 % 100 % 0 % 0 % 70% 0 % 0 % 70%
- Tingkat Pencemaran Lingkungan
Hidup Perkotaan 26% 20 % 22 % 24 % 26 % 28 % 20 % 20 % 22 % 100 % 90,91% 78,57%
- Cakupan Pengawasan terhadap
Pelaksanaan Amdal 0% 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 0 %
a) Terlaksananya Penilaian
Kota Sehat/Adipura 20% 20% 20% 20% 20% 20% 20% 20% 60 % 100 % 100 % 60 %
b) Tersusunnya Dokumen
Monitoring Evaluasi dan
Pelaporan
3 dok 3dok 2dok 2dok 3dok 2dok 2dok 2dok 17 dok 100 % 100 % 77.27%
c) Tersusunnya Dokumen Kebijakan Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Ligkungan Hidup
1 dok 1dok 1dok 1dok 1dok 1dok 0 2dok 4 dok 100 % 66.67%
d) Terpantaunya Kualitas
Lingkungan 24.30% 14.02% 14.49% 21.03% 24.30% 26.17% 14,08% 14.49% 49.54 % 100 % 100 % 49.54 %
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 71
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan
Fungsi OPD Target SPM
Target IKK
Target Indikator Lainnya
Target Renstra OPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
e) Tersedianya Sarana dan Prasarana Pengendalian
Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
2 unit 0 3unit 3unit 2unit 2unit 0 3unit 13 unit 100 % 76.47 %
f) Terawasinya pelaksanaan
amdal, UKL/UPL,SPPL 100% 40% 60% 80% 100% 100% 0 60% 80% 100 % 80 %
11 - Tersedianya dokumen perlindungan
dan konservasi SDA 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 2 dok 100 % 100 % 33,33%
- Cakupan upaya perlindungan dan
konservasi sumber daya alam 1 lokasi 1 lokasi 1 lokasi 1 lokasi 1 lokasi 1 lokasi 1 lokasi 1 lokasi 9 lokasi 100 % 100 % 75 %
a) Terlaksananya Konservasi Sumber Daya dan Pengendalian Kerusakan
Sumber-sumber Air
10% 10% 60% 10% 10% 10% 10% 60% 80% 100 % 100 % 80 %
b) Tersusunnya Dokumen
Kajian Perlindungan dan Konservasi SDA
1 dok 1dok 1dok 1dok 1dok 1dok 2dok 3dok 6dok 100 % 100 % 120 %
c) Terkelolanya
Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem
3.0 Ha 0 0 0 3.0Ha 0 0 0 0 0
d) Tersedianya Sarana dan
Prasarana Konservasi Sumber Daya Alam
10 unit 0 121unit 110unit 10unit 110unit 0 121unit 231 unit 100 % 65.81%
12
- Pelayanan pencegahan pencemaran air dan udara
50% 20% 30% 40% 50% 60% 20% 20% 30% 100 % 150 % 50 %
- Laboratorium lingkungan hidup
yang terakreditasi 20% 10% 10% 20% 20% 20% 10% 10% 40% 100% 100% 40%
a) Terlaksananya pengujian
polusi 12 bulan 12bln 12bln 12bln 12bln 12bln 12bln 12bln 36bln 100 % 100 % 60 %
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 72
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan
Fungsi OPD Target SPM
Target IKK
Target Indikator Lainnya
Target Renstra OPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
b) Tersedianya sarana dan prasarana laboratorium
Lingkungan
3 unit 0 0 2unit 3unit 3unit 0 0 2 unit 25 %
c) Terpeliharanya sarana dan
prasarana laboratorium lingkungan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 0 100% 200 % 100 % 40 %
Banjar, 2017 Kepala Dinas Lingkungan Hidup
Drs. H. Yoyo Suharyono, M.Si NIP. 196107071990121001
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 73
2.3.2 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Dinas Lingkungan Hidup membutuhkan anggaran. Anggaran tersebut
digunakan untuk membiayai pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, untuk membangun Kota Banjar.
Selain kinerja pelayanan yang telah dijelaskan di bagian awal, kinerja Dinas Lingkungan Hidup juga terlihat dari
realisasi pendanaannya. Adapun anggaran dan realisasi pendanaannya. Adapun anggaran dan realisasi pendanaan
ditampilkan pada table II.22.
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 74
Tabel II.22 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar
Uraian
Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan
Anggaran Tahun ke-
Rata-rata
Pertumbuhan
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 201
6 2017 2018
Anggar
an
Reali
sasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
4.1
PENDAPAT
AN ASLI
DAERAH
300.002.100,00
300.002.100,00
368.052.100,00
4.1.2 Hasil
Retribusi Daerah 300.002.100,00 300.002.100,00 368.052.100,00
5.1 BELANJA
TIDAK
LANGSUNG
4.230.757.127,38 4.401.985.100,68 5.860.757.438,50
5.1.1 Belanja
Pegawai 4.230.757.127,38 4.401.985.100,68 5.860.757.438,50
5.2 BELANJA
LANGSUNG 41.127.500.500,00 72.280.968.200,00 149.992.664.536,00
5.2.1 Belanja
Pegawai 1.591.240.000,00 3.014.014.000,00 2.823.355.000,00
5.2.2 Belanja
Barang dan
Jasa
7.645.512.000,00 9.368.325.000,00 10.901.339.536,00
5.2.3 Belanja
Modal 31.890.748.500,00 59.898.629.200,00 136.267.970.000,00
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 75
2.4 Tantangan Dan Peluang Pengembangan Pelayanan OPD
2.4.1 Tantangan Pengembangan Pelayanan Dinas Lingkungan
Hidup
Tantangan yang dihadapi dalam pengembangan pelayanan Dinas
Lingkungan Hidup, meliputi:
1. Pertambahan penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat
menimbulkan bertambahnya volume, jenis, dan karakteristik sampah
yang semakin beragam. Hal ini diperlukan pengelolaan sampah yang
berwawasan lingkungan dengan paradigma baru sebagaimana
diamanatkan Undang-undang nomor 18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah.
2. Guna mengurangi dampak pemanasan global dan mempertahankan
gelar Adipura yang telah diraih di Kota Banjar, maka diperlukan
pemeliharaan dan penataan ruang terbuka hijau lebih optimal agar
tercipta lingkungan yang indah, teduh dan nyaman.
3. Tingkat kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah yang
masih rendah, sementara konflik sosial yang berkaitan dengan
pengelolaan TPA sampah sampai saat ini masih sering terjadi di
samping ketersediaan sarana dan prasarana persampahan yang masih
belum memadai.
2.4.2 Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
Peluang yang dapat diupayakan dan dimanfaatkan untuk
pengembangan pelayanan Dinas Lingkungan Hidup, meliputi:
1. Tuntutan masyarakat akan pelayanan prima terhadap pelayanan
publik mendorong untuk meningkatkan profesionalisme aparatur dan
melakukan inovasi pelayanan;
2. Adanya bantuan pemerintah pusat dan provinsi
3. Masyarakat sangat mendambakan terhadap lingkungan kota yang
bersih, sehat aman dan nyaman, sehingga pengelolaan sampah harus
mendapat perhatian dan penanganan yang optimal.
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 76
4. Seiring dengan peningkatan pembangunan di Kota Banjar maka
semakin menurunnya kualitas lingkungan yang harus dideteksi sedini
mungkin sehingga diperlukan pengembangan laboratorium
lingkungan.
5. Untuk meminimalisir dampak dari industri maka diperlukan kegiatan
pengawasan operasional industri sehingga dampak negatif dari limbah
padat, cair dan udara dapat dikurangi. Hasil dari pengawasan ini
dijadikan dasar untuk rekomendasi IPLC (Izin Pengelolaan Limbah
Cair).
6. Kualitas lingkungan hidup yang semakin menurun telah mengancam
kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya sehingga
perlu dilakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang
sungguh-sungguh dan konsisten oleh semua pemangku kepentingan
yang dituangkan melalui Peraturan Walikota Nomor 30 Tahun 2011
tentang Dokumen Lingkungan Hidup, hal ini sesuai dengan Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup yang menjadi dasar untuk pemberian rekomendasi
atas usaha/kegiatan.
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 76
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan OPD
3.1.1. Permasalahan Urusan Wajib Lingkungan Hidup
Ada beberapa permasalahan penting yang perlu mendapat perhatian
semua fihak antara lain :
1. Bagi sebagian besar para pelaku usaha, masyarakat dan para pengambil
kebijakan masih beranggapan bahwa melakukan proses produksi atau
kegiatan yang ramah lingkungan memerlukan biaya yang mahal dan
memperbesar biaya produksi sehingga memperkecil keuntungan serta
menghambat investasi. Pemahaman yang seperti ini merupakan tantangan
dalam upaya pencegahan pencemaran dan kerusakan lingkungan, terutama
pengendalian pencemaran air sungai dan air tanah.
2. Masih terbatasnya kelompok masyarakat yang peduli terhadap lingkungan
serta terbatasnya pemahaman masyarakat terhadap pentingnya menjaga
kualitas lingkungan untuk menjaga kualitas hidup manusia. Kondisi ini
menyebabkan replikasi percontohan/demplot tentang pengelolaan lingkungan
belum berkembang secara cepat seperti yang diharapkan.
3. Peningkatan aktifitas transportasi sebagai upaya untuk peningkatan aktifitas
perekonomian dan bisnis memang terus diupayakan. Kondisi ini suka tidak
suka menyebabkan meningkatnya pencemaran udara terutama terjadi di
wilayah perkotaan yang ditunjukkan meningkatnya polutan udara seperti CO,
NO2, HC dan partikulat sebagai akibat meningkatnya usaha/kegiatan
masyarakat dan bertambahnya jumlah kendaraan bermotor. Terus
meningkatnya jumlah kendaraan bermotor serta kondisi emisi gas buang dari
kendaraan angkutan umum di Kota Banjar menjadi penyebab memburuknya
IISSUU--IISSUU SSTTRRAATTEEGGIISS BBEERRDDAASSAARRKKAANN TTUUGGAASS
DDAANN FFUUNNGGSSII
3
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 77
kualitas udara pada ruas-ruas jalan tertentu terutama pada saat padat
kendaraan serta pada pusat-pusat aktifitas penduduk.
4. Keterpihakan para pengambil keputusan dalam pengelolaan lingkungan hidup
masih relatif rendah sehingga upaya pengguatan kelembagaan lingkungan
hidup dan alokasi anggaran masih relatif rendah dibandingkan dengan sektor
lain. Pengelolaan lingkungan hidup masih sebagai pelengkap pembangunan di
daerah dan belum dijadikan arus utama pembangunan.
5. Permasalahan lingkungan di daerah perkotaan adalah pengelolaan sampah
yang belum sepenuhnya dapat menerapkan konsep 3R (Reduce, Reuse,
Recycle), meningkatnya pembuangan limbah cair domestik dan home industry
ke aliran sungai tanpa melalui pengelolaan terlebih dahulu, penyerobotan
daerah sempadan sungai untuk permukiman, serta keterbatasan Ruang
Terbuka Hijau (RTH). Kondisi ini menyebabkan tidak saja mengurangi estetika
lingkungan tetapi juga menjadi ancaman pada kehidupan manusia dan mahluk
hidup lainnya akibat pencemaran lingkungan.
6. Penurunan kualitas (degradasi) sumberdaya hutan dan lahan, serta
sumberdaya air semakin meningkat yang ditandai dengan semakin
bertambahnya luas lahan kritis dan nilai kekritisan lahan.
7. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan dan pemberdayaan
masyarakat untuk peduli terhadap pengelolaan sampah secara mandiri.
8. Peningkatan sumber emisi gas rumah kaca, emisi gas buang sumber bergerak
dan tidak bergerak.
9. Peningkatan limbah cair, limbah padat dan limbah B3.
10. Kurangnya penyediaan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan.
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 78
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah
Penyusunan Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup sangat
dipengaruhi oleh Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Banjar Tahun 2014-2018 dan merupakan penjabaran yang lebih detail dari
perencanaan pembangunan Kota Banjar sehingga semua langkah-langkah yang
disusun dalam Renstra Dinas Lingkungan Hidup sejalan dengan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Banjar Tahun 2014-2018.
Visi Kota Banjar
Visi dan misi merupakan gambaran otentik Kota Banjar dalam 5 (lima)
tahun mendatang pada kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih
untuk periode RPJMD Tahun 2014-2018. Gambaran Nyata tentang visi dan misi
dituangkan ke dalam tujuan dan sasaran yang merujuk pada arah kebijakan
RPJPD Kota Banjar Tahun 2005-2025. Tujuan dan sasaran juga mengalami
pengayaan mempertimbangkan berbagai isu strategis dan kebijakan nasional.
Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan
pembangunan dan isu strategis di Kota Banjar serta mempertimbangkan budaya
yang hidup dalam masyarakat, maka Wali Kota Visi Pemerintah Kota Banjar tahun
2014-2018 yang hendak dicapai adalah :
”Dengan Iman dan Taqwa Kita Wujudkan Masyarakat Kota Banjar yang
Agamis, Mandiri dan Sejahtera Menuju Banjar Agropolitan”
Iman dan Taqwa merupakan kata kunci atau landasan Pemerintah Kota
Banjar dalam mencapai visi :
- Agamis, artinya kondisi dimana masyarakatnya memiliki keberdayaan secara
religius sehingga mampu mengembangkan budaya masyarakat dan kearipan
lokal serta melangsungkan kehidupan keagamaan menuju keimanan,
ketaqwaan serta akhlak mulia yang rukun dan saling menghormati.
- Mandiri, artinya kondisi dimana memiliki kekuatan sendiri untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakatnya dalam bidang pendidikan, kesehatan,
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 79
ketenagakerjaan, pelayanan publik berbasis e-government, infrastruktur,
lingkungan dan sumber daya air.
- Sejahtera, artinya kondisi masyarakat yang memiliki keberdayaan secara
sosial dan ekonomi sehingga mampu melangsungkan kehidupan individu
maupun kemasyarakatan secara layak dan aman.
Misi Kota Banjar
Untuk merealisasikan visi yang telah ditetapkan yang bertumpu pada
potensi sumberdaya dan kemampuan yang dimiliki serta ditunjang dengan
semangat kebersamaan, tanggung jawab yang optimal dan proporsional dari
seluruh pemangku kepentingan, maka misi yang akan dilaksanakan adalah
sebagai berikut :
Misi 1 : Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
Mengingat pentingnya sumber daya manusia ini dalam pembangunan,
maka sudah seharusnya peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi salah
satu fokus dalam pembangunan. Pembangunan manusia didefinisikan sebagai a
process of enlarging people’s choice atau proses meningkatkan aspek kehidupan
masyarakat. Aspek terpenting kehidupan ini dilihat dari (1) usia yang panjang dan
hidup sehat; (2) tingkat pendidikan yang memadai; dan (3) standar hidup yang
layak. Tingkat keberhasilan dalam pembangunan manusia dapat diukur dengan
indikator yang dinamakan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Sumber Daya Manusia yang agamis, berbudi luhur, berpendidikan dan
berperilaku hidup sehat merupakan cita-cita yang ingin diwujudkan selama lima
tahun kedepan. Dengan menekankan perhatian terhadap pendidikan, kesehatan
dan peningkatan daya beli masyarakat maka diharapkan dapat memberikan
dampak terhadap peningkatan produktivitas masyarakat Kota Banjar agar menjadi
masyarakat yang mau berpartisipasi, bekerja sama dan menjaga keharmonisan
dan mampu memanfaatkan segala potensi untuk mewujudkan segala cita-cita.
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 80
Misi 2 : Meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas dengan tidak
mengesampingkan pemerataan pembangunan merupakan salah satu cara yang
ditempuh untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Banjar. Mengingat
laju pertumbuhan ekonomi tertinggi selama 10 tahun terakhir berada di kisaran
lima persen tentunya masih memungkinkan bagi Kota Banjar untuk terus memacu
laju pertumbuhan ekonominya yang berkualitas, mengingat keunggulan ekonomi
kota terletak di sektor jasa khususnya jasa distribusi dan jasa kota transit (untuk
orang dan barang), dengan tambahan faktor networking akan mampu
menghasilkan bentukan nilai tambah ekonomi yang besar.
Networking yang dimaksudkan terutama untuk memanfaatkan potensi
ekonomi daerah sekitar untuk memproduksi barang dan jasa lain yang nilai
tambahnya meresap di Kota banjar ditambah kebijakan ekonomi diarahkan pada
pemberdayaan dan penguatan ekonomi masyarakat pedesaan dengan prinsip
keadilan dimana pemerintah memperlakukan setiap pelaku ekonomi dan pelaku
usaha baik besar maupun kecil pada posisi yang sama.
Misi 3 : Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha-usaha dalam rangka
meningkatkan kualitas hidup manusia dengan memperhatikan faktor lingkungan.
Istilah berkelanjutan digunakan untuk konsep pembangunan. Pembangunan
berkelanjutan adalah pembangunan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
manusia dengan memanfaatkan sumber daya yang ada secara arif, bijaksana,
efisien dan memperhatikan pemanfaatan untuk masa kini dan generasi yang akan
datang. Untuk menjaga kelestarian lingkungan agar kualitas lingkungan tetap
terjaga, maka pembangunan berkelanjutan harus memperhatikan pemanfaatan
lingkungan hidup dan kelestariannya.
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 81
Misi 4 : Meningkatkan kesadaran dan ketaatan hukum serta tata kelola
pemerintahan secara profesional untuk menjamin terciptanya
good governance dan good government.
Perbedaan pemahaman terhadap keanekaragaman budaya, kondisi sosial,
kesenjangan kesejahteraan, tingkat kemiskinan dan kepadatan penduduk serta
ancaman lain berupa perkembangan miras dan narkoba, prostitusi, perjudian,
premanisme dan ancaman dari luar merupakan faktor korelatif timbulnya
gangguan ketertiban dan ketentraman yang dapat diredam oleh sikap, perilaku
dan tindakan masyarakat yang patuh dan disiplin terhadap hukum.
Pembangunan bidang hukum merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari proses penyelenggaraan good and clean governance. Oleh karena itu,
pembangunan bidang hukum merupakan salah satu kebijakan pembangunan
untuk mewujudkan pemantapan kinerja pemerintah daerah didukung dengan
pemberdayaan aparatur pemerintah daerah dalam rangka peningkatan
kompetensi dan profesionalismenya sehingga dapat memberikan pelayanan prima
kepada masyarakat.
Telaahan terhadap visi, misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah memberikan gambaran peran serta dan keterlibatan langsung Dinas
Lingkungan Hidup. Hal ini ditunjukkan melalui pernyataan misi ke-3 yaitu
Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup.
Pada misi ketiga ini sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan, Dinas
Lingkungan Hidup berperan dalam perencanaan, pengelolaan, pengawasan dan
pengendalian lingkungan hidup.
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 82
3.3. Telaahan Renstra Kementerian Lingkungan Hidup dan BPLHD
Provinsi Jawa Barat
3.3.1 Kementerian Lingkungan Hidup
(Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 11 Tahun 2010
tentang Rencana Strategis Kementerian Lingkungan Hidup Tahun 2014 – 2018)
VISI
“Terwujudnya Kementerian Lingkungan Hidup yang handal dan proaktif, serta
berperan dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan, dengan menekankan
pada ekonomi hijau”.
MISI
1. Mewujudkan kebijakan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup
terintegrasi, guna mendukung tercapainya pembangunan berkelanjutan,
dengan menekankan pada ekonomi hijau;
2. Melakukan koordinasi dan kemitraan dalam rantai nilai proses pembangunan
untuk mewujudkan integrasi, sinkronisasi antara ekonomi dan ekologi dalam
pembangunan berkelanjutan;
3. Mewujudkan pencegahan kerusakan dan pengendalian pencemaran sumber
daya alam dan lingkungan hidup dalam rangka pelestarian fungsi lingkungan
hidup;
4. Melaksanakan tatakelola pemerintahan yang baik serta mengembangkan
kapasitas kelembagaan dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan
hidup secara terintegrasi.
TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan yang ingin dicapai Kementerian Lingkungan Hidup Tahun 2010-2014
sesuai Visi dan Misi tersebut di atas adalah : “Terwujudnya pembangunan
Indonesia berdasarkan pembangunan berkelanjutan dengan penekanan pada
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 83
ekonomi hijau (green economy) untuk “menahan laju kemerosotan daya tampung,
daya dukung, dan kelangkaan sumberdaya alam, serta mengatasi bencana
lingkungan”.
Sasaran dan Lokus Prioritas
Secara umum, sasaran pembangunan yang ingin dicapai adalah mewujudkan
perbaikan fungsi lingkungan hidup dan pengelolaan sumberdaya alam yang
mengarah pada pengarusutamaan prinsip pembangunan berkelanjutan. Sasaran
khusus yang hendak dicapai adalah:
1. Terkendalinya pencemaran dan kerusakan lingkungan sungai, danau, pesisir
dan laut, serta air tanah;
2. Terlindunginya kelestarian fungsi lahan, keanekaragaman hayati dan
ekosistem hutan;
3. Membaiknya kualitas udara dan pengelolaan sampah serta limbah bahan
berbahaya dan beracun (B3);
4. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup terintegrasi.
Sasaran strategis yang ingin dicapai pada tahun 2010-2014, diarahkan pada lokus
prioritas sebagai berikut:
1. Daerah Aliran Sungai (DAS), dengan lokus kegiatan utama yaitu Sungai
Ciliwung dan Bengawan Solo;
2. Perkotaan, dengan lokus kegiatan mewakili karakteristik Kota Metropolitan,
Kota Besar, Kota Sedang, dan Kota Kecil;
3. Ekosistem Pulau, dengan lokus kegiatan utama yaitu Teluk Tomini dan pulau-
pulau kecil terluar.
Telaahan Renstra Kementrian Lingkungan Hidup
Kementerian Negara Lingkungan Hidup telah mengeluarkan Peraturan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 10 Tahun 2011 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2010 tentang
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 84
Rencana Strategis Kementerian Lingkungan Hidup Tahun 2010 – 2014. Amanat
RPJP 2005 – 2025 untuk mewujudkan Indonesia yang asri dan lestari menetapkan
focus kegiatan pada pengelolaan sumberdaya alam secara berkelanjutan dan
pengelolaan lingkungan hidup dengan penekanan pada pengendalian pencemaran
dan kerusakan lingkungan hidup. Untuk mewujudkannya perlu dilakukan upaya-
upaya antara lain dengan mendayagunakan dan mengelola sumberdaya alam
terbarukan maupun tak terbarukan; menjaga dan melestarikan sumberdaya alam
air dan energi; mengembangkan potensi kelautan; menjaga, mengelola dan
meningkatkan nilai tambah sumberdaya khas dan keanekaragaman hayati;
mitigasi bencana; mengendalikan pencemaran dan kerusakan lingkungan serta
meningkatkan kapasitas pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Hal
ini mengimplikasikan diharuskannya kelembagaan di bidang lingkungan hidup
untuk menangani pengelolaan sumberdaya alam dan pengendalian pencemaran
dan kerusakan lingkungan.
Menurut Kementerian Negara Lingkungan Hidup, secara umum
permasalahan lingkungan hidup pada tahun 2010 – 2014 masih akan dihadapkan
pada pencemaran air, udara, sampah dan limbah B3 terutama yang bersumber
dari kegiatan industri dan jasa, rumah tangga (limbah domestik) dan sektor
transportasi; kerusakan lingkungan hidup di Daerah Aliran Sungai (DAS) dan
ekosistem-ekosistem sensitif lainnya, bencana lingkungan serta memburuknya
dampak yang dirasakan akibat fenomena perubahan iklim.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka Visi Kementerian Lingkungan
Hidup yaitu “Terwujudnya Kementerian Lingkungan Hidup yang handal dan
proaktif serta berperan dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan dengan
menekankan pada ekonomi hijau”.
3.3.2. Renstra BPLHD Provinsi Jawa Barat
Rencana Strategis (Renstra) Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
(BPLHD) untuk tahun 2014 – 2018 merupakan langkah-langkah kontribusi BPLHD
Provinsi Jawa Barat untuk pencapaian tujuan serta sasaran yang ditetapkan
Provinsi Jawa Barat. Untuk itu prinsip perencanaannya pun dilandasi dan dibatasi
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 85
oleh kewenangan yang dimiliki lembaga ini sebagai Lembaga Teknis Daerah
dimana BPLHD Provinsi Jawa Barat selaku institusi tingkat Provinsi, peranannya
menjadi fasilitator guna mengimplementasikan makna Otonomi Daerah
berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2014 dan perkembangan minat masyarakat.
Berdasarkan kajian kewenangan lembaga teknis daerah, BPLHD Provinsi Jawa
Barat menitik beratkan peranannya selaku koordinator dan fasilitator bagi seluruh
stakeholder (pihak terkait) yang terdiri dari institusi sektoral, masyarakat, dunia
usaha, dunia pendidikan dan LSM di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota.
Dalam Rencana Strategis ini program maupun kegiatan merupakan
refleksi dari pada visi, misi yang telah ditetapkan pada tahun 2008 yang
merupakan perencanaan yang berkesinambungan dan berkaitan sangat erat,
sehingga dengan demikian pada tahun 2008 sampai dengan 2013 besar
kemungkinan tidak banyak perubahan kecuali untuk program-program bersifat
wajib (mandatory programme) yang dicanangkan oleh Pusat seperti Proyek
Prokasih (Program Kali Bersih), Langit Biru (Program pengendalian Pencemaran
Udara) dan ADIPURA tidak tertutup kemungkinan terjadi perubahan dalam arti
kata perencanaan pengembangannya dan tujuan serta sasarannya.
Pada pelaksanaannya, Rencana Strategis ini sangat ditentukan oleh komitmen,
keterlibatan serta dukungan dari pada masyarakat serta pihak eksekutif dan
legislatif, baik dalam bentuk fasilitasi kebijakan maupun pendanaan dalam upaya-
upaya pengendalian lingkungan hidup dalam skala makro maupun mikro,
khususnya dalam aspek-aspek yang sangat erat kaitannya dengan implementasi
program dan kegiatan yang menjadi kewenangan BPLHD Provinsi Jawa Barat.
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Keberadaan penataan ruang di seluruh Negara Indonesia ini, mengacu
kepada Undang – undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang,
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 86
sebagai pengganti Undang – undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan
Ruang.
Oleh karena itu semua produk Rencana Tata Ruang dan turunannya direvisi,
karena harus disesuaikan dengan Undang-undang terbaru tentang
PenataanRuang. Maka pada akhirnya keluarlah Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
(RTRWN). Untuk kemudian diikuti oleh Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
masing- masing Provinsi-nya. Kota Banjar, dalam hal ini berada pada wilayah
Administrasi Provinsi Jawa Barat. Maka keberadaan Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kota Banjar-pun mengacu pada Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2010
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Barat Tahun 2009 –
2029. Selanjutnya di lakukan suatu Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kota Banjar.
Sedangkan untuk mencegah daya rusak Lingkungan Hidup, atau dengan kata
lain untuk mengoptimalkan keinginan dari terciptanya suatu Pembangunan yang
Berwawasan Lingkungan, maka pada setiap penyusunan produk penataan ruang,
dalam hal ini Revisi RTRW Kota Banjar, disusunlah juga suatu Kajian Lingkungan
Hidup Strategis (KLHS).
Secara umum, KLHS berfungsi untuk menelaah efek dan atau dampak
lingkungannya, sekaligus mendorong pemenuhan tujuan – tujuan keberlanjutan
dari suatu pembangunan dan pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) pada suatu
kebijakan, rencana atau program pembangunan.
Adapun kaidah terpenting KLHS dalam perencanaan tata ruang adalah
pelaksanaan yang bersifat partisipatif, dan sedapat mungkin didasarkan pada
keinginan sendiri untuk memperbaiki mutu dari pada penataan ruang itu sendiri,
agar keseluruhan proses dapat bersifat lebih efisien dan efektif.
Untuk lebih jelasnya akan diuraikan pada bagian berikut ini.
3.4.1 Telaahan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 87
Sebelum menelaah secara regional, dalam hal ini lingkup Provinsi, akan
ditelaah terlebih dahulu dalam skala Nasional. Berdasarkan pada Undang–undang
Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, sebagai pengganti Undang –
undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang, maka disusunlah suatu
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), yang dituangkan dalam
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN). Dalam RTRWN ini telah ditetapkan
Kawasan Andalan dan Fungsi Kota-Kota secara nasional. Dalam penetapan
kawasan andalan tersebut, wilayah Kota Banjar termasuk dalam atau merupakan
bagian dari Kawasan Andalan Priangan Timur - Pangandaran. Sektor unggulan
dalam Kawasan Andalan Priangan Timur - Pangandaran ini meliputi : pertanian,
industri, perkebunan, pariwisata, dan perikanan. Dalam kawasan andalan ini ada 4
simpul perkotaan yang dikemukakan, yaitu : Tasikmalaya, Garut, Ciamis, dan
Banjar. Keempat simpul perkotaan tersebut ditetapkan dengan fungsi sebagai
Pusat Kegiatan Lokal (PKL), yaitu sebagai pusat jasa, pusat pengolahan dan simpul
transportasi yang mempunyai pelayanan satu Kota atau beberapa kecamatan.
Dengan berfokus kepada Kota Banjar, perlu pula dilihat ada 2 kawasan
andalan di sekitarnya, masing-masing adalah Kawasan Andalan Priangan Timur -
Pangandaran dan sekitarnya yang terletak di Provinsi Jawa Barat, dan Kawasan
Andalan Cilacap dan sekitarnya yang terletak di Provinsi Jawa Tengah. Kawasan
Andalan Priangan Timur - Pangandaran ditetapkan dengan sektor unggulan adalah
pertanian, pariwisata, serta perikanan. Sementara Kawasan Andalan Jawa Tengah
Selatan ditetapkan dengan sektor unggulan : pertanian, pariwisata,
pertambangan, perikanan, dan industri; dan simpul perkotaan adalah :
Purwokerto, Kebumen, Cilacap dan Sekitarnya.
Selanjutnya dengan mengacu pada Peraturan Daerah nomor 22 Tahun
2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Barat tahun
2009 – 2029, berdasarkan Kebijakan WP dan KK dalam RTRW Propinsi Jawa
Barat, WP Priangan Timur - Pangandaran sebagai penjabaran dari Kawasan
Andalan Priangan Timur -Pangandaran dengan kesetaraan fungsi dan peran
kawasan di KSN Pacangsanak (Pangandaran – Kalipucang – Segara Anakan) yang
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 88
antisipatif terhadap perkembangan pembangunan wilayah perbatasan, meliputi
Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis,
dan Kota Banjar. Kota Banjar termasuk ke dalam Kawasan Strategis Propinsi
(KSP), merupakan kawasan yang berada di perbatasan antara Provinsi Jawa Barat
dengan Provinsi Jawa Tengah. Kawasan yang terletak di bagian timur provinsi,
mencakup sebagian WP Ciayumajakuning, KK Metropolitan Bandung Raya dan WP
Priangan Timur-Pangandaran, ditetapkan sebagai kawasan yang didorong
perkembangannya.
Berdasarkan rencana pengembangan sistem perkotaan, Kota Banjar dan
Rancabuaya ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah promosi (PKWp), yang
mempunyai fungsi tertentu dengan skala pelayanan provinsi atau beberapa
kabupaten / kota. Dimana sektor unggulan yang dapat dikembangkan di WP
Priangan Timur -Pangandaran meliputi pertanian, perkebunan, perikanan tangkap,
pariwisata, industri pengolahan, industri kerajinan dan pertambangan mineral.
Fokus pengembangan Kota Banjar, diarahkan sebagai PKWp dengan sarana
dan prasarana perkotaan yang terintegrasi, kegiatan perdagangan, jasa, dan
sebagai pintu gerbang daerah bagi Provinsi Jawa Barat, karena berbatasan
langsung dengan Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan rencana pengembangan
infrastruktur wilayah di Wilayah Pengembangan ( WP ) Priangan Timur-
Pangandaran, khususnya Kota Banjar terdiri atas :
a. Reaktivasi jalur Kereta Api Banjar-Cijulang;
b. Pengembangan infrastruktur permukiman, terdiri atas : Peningkatan sistem
pengelolaan air limbah di Pangandaran, Kota Tasikmalaya dan Kota Banjar;
c. WP Ciayumajakuning-KK Metropolitan Bandung Raya-WP Priangan Timur-
Pangandaran, meliputi : Pembangunan jalan Tol Cileunyi-Nagreg-Ciamis-
Banjar.
3.4.2 Telaahan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kota Banjar
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 89
Luas wilayah Kota Banjar berdasarkan penjelasan UU No.27/2002 adalah
kurang-lebih 113,49 km2 atau 11.349 Ha. Sementara berdasarkan pengukuran
pada Peta Rupa Bumi Bakosurtanal, seperti dikemukakan dalam Data Potensi Kota
Banjar dari Bapeda Kota Banjar tahun 2003, luas wilayah Kota Banjar adalah
13.197,23 Ha, dengan rincian menurut kecamatan yaitu :
Kecamatan Banjar : 2.623,84 Ha,
Kecamatan Pataruman : 5.405,66 Ha,
Kecamatan Purwaharja : 1.826,74 Ha,
Kecamatan Langensari : 3.340,99 Ha.
Secara administratif, Kota Banjar terdiri atas 4 kecamatan, 9 kelurahan, dan
16 desa.
Secara geografis Kota Banjar terletak 1080.26’ – 1080.40’ Bujur Timur dan
70.19’ - 7.26’ Lintang Selatan, terletak di wilayah timur Provinsi Jawa Barat
berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah. Kedudukan/jarak dari ibukota
Provinsi Jawa Barat (Bandung) ±336 km dengan luas wilayah yang terdapat di
Kota Banjar adalah sebesar 13.197,23 Ha, dengan batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara, berbatasan dengan Kecamatan Cisaga Kabupaten Ciamis serta
Kecamatan Dayeuhluhur;
SebelahTimur, berbatasan dengan Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis dan
kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah;
Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kecamatan Lakbok, Kecamatan
Purwodadi, dan Kecamatan Pamarican kabupaten Ciamis;
Sebelah Barat, berbatasan dengan Kecamatan Cimaragas dan Kecamatan
Cijeungjing Kabupaten Ciamis.
Dalam mewujudkan visi dan misi pembangunan Kota Banjar maka tujuan
penataan ruang sebagai mitra pembangunan adalah mewujudkan tata ruang Kota
Banjar sebagai pusat pelayanan agrobisnis di priangan timur yang berwawasan
lingkungan dan berkelanjutan.
Kebijakan penataan ruang wilayah terdiri atas :
1) Pemantapan pusat pelayanan kegiatan yang memperkuat kegiatan berskala
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 90
regional;
2) Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan sarana dan prasarana kota
yang terpadu dan merata;
3) Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan system sarana prasarana
umum skala lokal dan regional;
4) Peningkatan pengelolaan kawasan yang berfungsi lindung;
5) Peningkatan dan penyediaan ruang terbuka hijau yang proporsional di seluruh
wilayah kota;
6) Pengembangan kawasan budidaya sesuai dengan daya dukung dan daya
tampung;
7) Pengembangan kawasan strategis dari perspektif ekonomi, sosial budaya dan
lingkungan serta fungsi dan daya dukung lingkungan hidup; dan
8) Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara.
Rencana struktur ruang menggambarkan pengaturan lokasi fungsi-fungsi
kegiatan utama kota beserta jaringan jalan yang menghubungkannya. Struktur
tata ruang Kota Banjar adalah suatu kerangka struktural yang menampilkan
bentuk kotanya yang dapat dilihat dari unsur-unsur kegiatan fungsional Kota yang
dihubungkan oleh sistem transportasi serta didukung oleh ketersediaan sarana
umum dan sosial serta prasarana.
Rencana pengembangan struktur tata ruang Kota Banjar penyebarannya
dialokasikan di tempat-tempat strategis atau yang mempunyai aksesibilitas baik,
sehingga mudah dijangkau dari seluruh bagian wilayah Kota/kecamatan. Kegiatan
utama yang akan dikembangkan di pusat pelayanan ini berupa perdagangan dan
jasa, jasa pelayanan kegiatan pemerintahan, dan jasa pelayanan sarana sosial dan
umum, yang dikembangkan secara berjenjang sesuai skala pelayanannya.
Rencana hirarki pusat pelayanan yang akan dikembangkan secara berjenjang dan
terpadu sesuai skala pelayanannya, meliputi :
Pusat Pelayanan Kota (PPK), yakni:
a. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul
utama kegiatan perkotaan skala kota atau wilayah yang lebih luas.
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 91
b. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat
kegiatan perdagangan dan jasa skala kota atau wilayah yang lebih luas.
Bila dilihat dari struktur ruang, Pusat pelayanan kota di Kota Banjar
berada di Banjar dengan arah kegiatan pengembangan adalah jasa
pemerintahan, jasa perdagangan, distribusi regional, serta merupakan pusat
pengembangan wilayah tengah Kota Banjar.
Sub Pusat Pelayanan Kota (SPPK), yakni:
a. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul kedua
kegiatan perkotaan yang mendukung Pusat Pelayanan Kota (PPK).
b. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul
kegiatan perdagangan dan jasa yang melayani beberapa kecamatan dan
skala kota yang mendukung Pusat Pelayanan Kota (PPK).
Sub pusat Pelayanan Kota di Kota Banjar meliputi Pataruman, Langensari
dan Purwaharja, adapun fungsi kegiatan masing-masing sub pusat tersebut
antara lain ;
Purwaharja, merupakan sebagai sub pusat pelayanan kota dengan fungsi
atau kegiatan utama adalah pariwisata skala lokal.
Pataruman, merupakan sebagai kegiatan pusat pelayanan kota dengan
fungsi utama atau kegiatan utama adalah sebagai pusat agropolitan skala
lokal. Adapun komoditas unggulan sebagai agropolitan adalah jenis padi
dan perkebunan
Langensari merupakan sebagai kegiatan pusat pelayanan kota dengan
fungsi utama atau kegiatan utama adalah sebagai pusat agropolitan skala
lokal. Adapun komoditas unggulan sebagai agropolitan adalah jenis
pertanian padi.
Pusat Lingkungan (PL), yakni:
a. kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul
kegiatan perkotaan skala kecamatan yang mendukung Sub Pusat
Pelayanan Kota (SPPK).
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 92
b. kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul
kegiatan perdagangan dan jasa skala kecamatan yang mendukung sub
Pusat Pelayanan Kota (SPPK).
Pusat lingkungan untuk Kota Banjar berada di Desa Cibeureum, Kel.
Mekarsari, Desa Batulawang, Desa Mulyasari dan Kel. Muktisari, dimana arah
pengembangan sebagai pusat lingkungan untuk mendukung kegiatan
produksi pertanian dan perkebunan.
Demikian keberadaan RTRW Kota Banjar, sehingga hal tersebut
menjadikan sebagai suatu acuan bagi proses pembangunan juga perijinan
yang dilaksanakan di Kota Banjar ini. Kemudian juga RTRW ini menjadi suatu
pedoman bagi pembuatan perencanaan Penataan Ruang yang lebih rinci /
teknis atau dengan kata lain turunan dari RTRW itu sendiri, seperti Rencana
Detail Tata Ruang ( RDTR ), Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (
RTBL), Masterplan Kawasan, Perencanaan Teknis Kawasan dan rencana rinci
/ teknis lainnya yang dianggap perlu untuk dilakukan.
Sehingga pada akhirnya dapat menjadikan Kota Banjar ini, menjadi suatu
kota yang lebih nyaman, menarik dan betah untuk ditinggali serta disinggahi
karena mempunyai suatu keadaan kota yang mempunyai estetika dan tertata
dengan rapih.
3.4.3 Telaahan terhadap Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ( KLHS ) pada
RTRW Kota Banjar dimaksudkan untuk memastikan bahwa prinsip
pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam
penyusunan atau evaluasi RTRW Kota Banjar.
Untuk mengetahui konsekuensi lingkungan dari suatu rencana
strategis pada tahap kebijakan, perencanaan dan program. KLHS dapat
menggunakan metodologi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL),
namun tidak diterapkan pada tingkatan rencana proyek, melainkan pada
tingkatan Kebijakan (K), Perencanaan (R) dan Program (P).
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 93
Adapun tahapan yang ditempuhnya adalah sebagai berikut :
Tahap I : Pengkajian Pengaruh atau dampak kebijakan, rencana
dan/atau program terhadap kondisi lingkungan hidup di suatu wilayah.
Tahap II : Perumusan alternatif kebijakan, rencana dan/atau program
Raperda RTRW. Alternatif dapat dirumuskan secara partisipatif
bersama para pemangku kepentingan.
Tahap III : Perekomendasian alternatif kebijakan, rencana dan/atau
program terbaik yang mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan. Rekomendasi dimaksud diintegrasikan ke dalam
Raperda RTRW.
Sedangkan identifikasi dari pada isu – isu Pembangunan
Berkelanjutan yang terdapat di Kota Banjar itu sendiri adalah :
Keterbatasan anggaran Pembangunan Kota;
Kualitas Sumber daya Manusia;
Pengendalian pertumbuhan penduduk;
Pengentasan Kemiskinan dan Penggangguran;
Aksesibilitas dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat;
Sarana dan Prasarana Perekonomian untuk meningkatkan LPE dan
Kontribusi sektor Riil berbasais agropolitan;
Penanganan, pengendalian dan pemanfaatan tata ruang;
Kesenjangan sosial;
Partisipasi Masyarakat;
Perubahan tata nilai / budaya pada masyarakat.
Adapun identifikasi isu – isu Lingkungan yang ada, adalah :
Kualitas dan Kuantitas Air Baku;
Limbah Cair;
Pencemeran Udara ( Polusi, kebisingan );
Hilangnya atau Terganggungnya Sebagian Ekosistem;
Perubahan Tata Guna Lahan;
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 94
Bencana Alam ( Banjir dan Longsor );
Timbulan Sampah.
Asas – asas hasil penjabaran prinsip keberlanjutan yang mendasari
KLHS bagi penataan ruang, adalah sebaga berikut :
Keterkaitan (interdependency);
Keseimbangan (equilibrium);
Keadilan (justice).
Keterkaitan (interdependency) menekankan pada pertimbangan
keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya, antar satu
unsur dengan unsur lainnya, atau antara satu variabel bio fisik dengan
variabel biologi, atau keterkaitan antara lokal dan global, keterkaitan antar
sektor , antar daerah dan seterusnya.
Keseimbangan (equilibrium) menekankan pada aplikasi
keseimbangan antar aspek, kepentingan maupun interaksi antara makhluk
hidup dan ruang hidupnya, seperti diantaranya adalah keseimbangan laju
Pembangunan dengan daya dukung dan daya tampung Lingkungan Hidup,
keseimbangan pemanfaatan dengan perlindungan dan pemulihan cadangan
Sumber Daya Alam (SDA), keseimbangan antara pemanfaatan ruang
dengan pengelolaan dampaknya, dan lain sebagainya.
Keadilan (justice) untuk menekankan agar dapat dihasilkan
kebijakan, rencana dan program yang tidak mengakibatkan pembatasan
akses dan kontrol terhadap Sumber Daya Alam (SDA), modal dan
infrastruktur, atau pengetahuan dan informasi kepada sekelompok orang
tertentu.
Pada akhirnya dapat disimpulkan, bahwa pada KLHS RTRW Kota
Banjar tersebut, menghasilkan beberapa rekomendasi, diantaranya :
1. Ketersediaan lahan pertanian tanaman pangan
Untuk menjaga ketersediaan lahan pertanian tanaman pangan, maka
perlu dinyatakan dengan jelas dimana kawasan yang diperuntukan
untuk pertanian tanaman pangan. Penentuan kawasan pertanian
tanaman pangan harus mempertimbangkan faktor-faktor keterkaitan
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 95
dengan kawasan lain, kesuburan tanah, ketersediaan air dan segala
hal-hal yang berkaitan dengan produksi tanaman pangan.
2. Timbulan sampah
Penanganan timbulan sampah harus dilakukan sejak dari tempat
pertama sampah tersebut timbul. Pemilahan sampah merupakan kunci
kesuksesan penanganan timbulan sampah. Apabila sampah tidak
dipilah, maka sampah tidak akan dapat dijadikan sebagai suatu
sumberdaya alternatif karena pemilahan sampah bertujuan untuk
memisahkan sampah yang sudah benar-benar tidak bernilai ekonomis
dan sampah yang masih bernilai ekonomis (sampah recyclable dan
bahan kompos). Sedapat mungkin penanganan timbulan sampah
dilaksanakan dalam sistem cluster, dimana suatu cluster kawasan
tertentu memiliki tempat pemilahan sampah yang memadai.
3. Kualitas dan Kuantitas Air Bersih
Kualitas dan kuantitas air bersih merupakan suatu isu yang sangat
penting karena kehidupan semua makhluk hidup di muka bumi ini
sangat tergantung kepada ketersediaan air bersih. Penataan ruang
seyogyanya harus berdasarkan kepada ketersediaan air bersih.
Kawasan yang berfungsi sebagai kawasan resapan air dan kawasan
tangkapan air harus dijaga dan dilestarikan sehingga ketersediaan air
bersih dapat dipertahankan.
4. Dampak Sosial dan Budaya;
Penataan ruang mungkin akan menimbulkan dampak negatif pada tata
sosial dan budaya masyarakat. Hal ini sangat penting untuk
mengetahui kultur / norma yang berlaku umum pada suatu kelompok
masyarakat, yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan tata
ruang suatu kawasan. Rencana tata ruang suatu kawasan yang tidak
sesuai dengan kultur yang berlaku di masyarakat dikhawatirkan dapat
menimbulkan gejolak. Oleh karena itu, apabila diperkirakan bahwa
perencanaan tata ruang dapat menimbulkan gejolak di masyarakat,
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 96
maka harus dilakukan sosialisasi yang baik dan persuasif sehingga
rencana tata ruang tersebut dapat diterima oleh masyarakat.
5. Kualitas Udara;
Perubahan pola kegiatan ataupun pola transportasi masyarakat karena
adanya perubahan tata ruang dapat menimbulkan dampak terhadap
kualitas udara. Oleh karena itu, penggunaan sumber-sumber energi
yang ramah lingkungan mutlak dilakukan. Selain itu, pemantauan
kualitas udara harus dilakukan secara rutin dan kontinyu agar apabila
terjadi penurunan kualitas udara dapat segera diambil langkah untuk
mengembalikan kualitas udara menjadi lebih baik lagi.
6. Limbah Cair
Dengan adanya pembangunan yang dilaksanakan akan berakibat
terhadap penggunaan air bersih dalam operasional dan aktifitas sehari
– hari. Adanya peningkatan volume air baku akan berakibat terhadap
meningkatnya limbah cair. Untuk itu perlu adanya penanganan agar
limbah cair yang dihasilkan tidak langsung dibuang ke lingkungan
(badan air penerima) yang akan mengakibatkan terjadinya
pencemaran kualitas air khususnya peningkatan konsentrasi COD dan
BOD. Untuk mengurangi terjadinya pencemaran kualitas air diwajibkan
bagi setiap penghasil limbah cair untuk membuat suatu Unit
Pengolahan limbah Cair (Septic Tank) dengan ketentuan sesuai
dengan spesifikasi teknis yang telah ada.
7. Potensi Banjir;
Kota Banjar merupakan kota yang dilalui oleh cukup banyak sungai
dan anak sungai. Apabila jalur-jalur perairan ini terganggu,
dikhawatirkan akan menimbulkan potensi banjir ataupun hanya
genangan sesaat. Untuk mengurangi potensi banjir, diperlukan
rekayasa-rekayasa teknis di bidang hidrologi seperti perlunya
pembuatan embung, sumur resapan, sumur injeksi dan lubang biopori.
8. Kesejahteraan Masyarakat.
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 97
Kesejahteraan masyarakat tentunya adalah suatu isu pembangunan
berkelanjutan yang penting. Penataan ruang harus dapat menaikkan
kesejahteraan masyarakat, bukan sebaliknya.
Demikian, sehingga pada akhirnya diharapkan seluruh kebijakan,
rencana dan/atau program dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kota Banjar ini, setelah disinergikan dengan Lingkungan Hidup, melalui
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) ini dapat berhasil meningkatkan
kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat Kota Banjar dengan tetap pada
suatu keadaan bahwa Lingkungan Hidupnya dapat terjaga dan terawat
dengan baik.
3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis
Isu strategis merupakan permasalahan yang berkaitan dengan fenomena
atau belum dapat diselesaikan pada periode lima tahun sebelumnya dan memiliki
dampak jangka panjang bagi keberlanjutan pelaksanaan pembangunan, sehingga
perlu diatasi secara bertahap. Berdasarkan identifikasi permasalahan dan telahaan
dari beberapa dokumen perencanaan lainnya, maka isu-isu strategis yang ada di
bidang urusan lingkungan hidup sebagai berikut :
1. Belum terkelolanya masalah penanganan sampah yang terpadu
dan berkesinambungan;
Sampah adalah limbah yang bersifat padat dan terdiri dari zat organik dan
zat anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dalam kegiatan keseharian
manusia (SKSNI Dept. PU, 1990). Besar kecilnya timbulan sampah perkapita
sangat ditentukan oleh berbagai macam faktor yang diantaranya adalah tingkat
ekonomi dan pola konsumsi masyarakat.
Persampahan domestik saat ini lebih banyak dimusnahkan dengan metode
in-situ, yaitu dengan dibakar dan dibuang ke lahan-lahan kosong sekitar
perumahan. Sementara untuk sampah pasar dan sebagian perumahan perkotaan
dikumpulkan dan diangkut ke TPA Cibeureum.
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 98
Kegiatan pengelolaan sampah eksisting di Kota Banjar dilakukan dengan
cara pengumpulan oleh masyarakat/petugas yang ditunjuk, sampah yang diangkut
dari wadah-wadah rumah/persil kemudian dimuat ke gerobak-gerobak untuk
selanjutnya dimasukkan ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Alat
pengelolaan sampah dari rumah-rumah berupa gerobak. TPS yang merupakan
tempat pengumpul sementara berupa container dan bak pasangan bata.
Pengangkutan sampah menuju TPA dilakukan dengan menggunakan dump truck
atau compactor truck.
Keberadaan sampah saat ini telah menjadi masalah nasional, maka
kedepannya diharapkan pengelolaannya dilakukan secara komprehensif dan
terpadu agar memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi masyarakat, aman
bagi lingkungan serta dapat mengubah perilaku masyarakat. Diperlukan kepastian
hukum, kejelasan tanggung jawab dan kewenangan pemerintah daerah serta
peran serta masyarakat dan dunia usaha sehingga pengelolaan sampah dapat
berjalan secara profesional, efektif dan efisien.
2. Terjadinya penurunan kualitas lingkungan yang disebabkan
adanya peningkatan aktivitas usaha maupun perilaku konsumtif
masyarakat.
Realita saat ini telah terjadi penurunan kualitas lingkungan yang perlu kita
tangani agar pembangunan yang berkelanjutan diharapkan dapat berazaskan
berwawasan lingkungan guna terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan
generasi masa depan. Kerusakan kualitas lingkungan dapat kita lihat dan rasakan
terlebih lagi adanya perubahan fenomena-fenomena alam diluar dari kebiasaannya
seperti :
- Menurunnya kualitas air sungai karena masih banyaknya masyarakat yang
membuang limbah ke sungai;
- Menurunnya kuantitas air tanah dangkal seiring dengan tingginya alih fungsi
lahan yang tadinya kawasan daerah resapan air menjadi lahan produksi;
- Menurunnya kualitas tanah yang disebabkan oleh penggunaan pestisida dan
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 99
pupuk kimia yang tidak bijaksana;
- Menurunnya kualitas udara ambient yang disebabkan oleh peningkatan jumlah
kendaraan yang sangat signifikan dan aktifitas usaha kegiatan yang
menghasilkan polusi udara diluar ambang batas baku mutu.
3. Belum Meratanya Ruang Terbuka Hijau
Ketersediaan ruang terbuka dan Ruang terbuka hijau sangat dibutuhkan
oleh Kota Banjar. Regulasi yang mengatur batasan minimal sebesar 30% RTH
harus dipenuhi secara bertahap. Proses pelaksanaannya memerlukan strategi
terobosan untuk dapat membangun RTH publik di Kota Banjar dengan diiringi
kualitas dan sebarannya dari tingkat kota, kecamatan, desa/kelurahan sampai
dusun/lingkungan yang ideal bagi lingkungan yang seimbang. RTH di permukiman
padat di pusat kota atau lingkungan cepat tumbuh menjadi kendala karena
ketersediaan lahan.
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 100
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah OPD
4.1.1 Tujuan
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka
waktu 1 (satu) – 5 (lima) tahun. Penetapan tujuan dalam Rencana Strategis didasarkan pada potensi dan permasalahan serta isu
utama bidang urusan lingkungan hidup di Kota Banjar.
Adapun rumusan tujuan di dalam Perencanaan Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar 2014 – 2018 adalah :
1. Terwujudnya Profesionalisme Aparatur, dengan indikator tujuannya adalah :
Peningkatan Indeks Kepuasan Masyarakat
2. Terwujudnya peningkatan kapasitas pelayanan persampahan secara terpadu serta peningkatan kapasitas infrastruktur
persampahan berdasarkan Norma Standar Pedoman Manual pengelolaan sampah dan Terwujudnya peningkatan kapasitas
pengelolaan pertamanan, ruang terbuka hijau (RTH) dan pengelolaan pemakaman, dengan indikator tujuannya adalah :
Peningkatan cakupan penanganan persampahan
Peningkatan cakupan pengelolaan pertamanan dan pemakaman
3. Meningkatkan kualitas lingkungan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat sehingga terciptanya rutinitas bersih
lingkungan, dengan indikator tujuannya adalah :
Kualitas udara, tanah dan air
TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 101
4.2.2 Sasaran
Sasaran adalah penjabaran tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai/dihasilkan secara nyata oleh Dinas
Lingkungan Hidup dalam jangka waktu tahunan, sampai lima tahun mendatang.
Perumusan sasaran harus memiliki kriteria “SMART”. Analisis SMART digunakan untuk menjabarkan isu yang telah dipilih
menjadi sasaran yang lebih jelas dan tegas. Analisis ini juga memberikan pembobotan kriteria, yaitu khusus (spesific), terukur
(measurable), dapat dicapai (attainable), nyata (realistic) dan tepat waktu (time bound).
Sasaran di dalam Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar 2014 – 2018 adalah:
1. Peningkatan Kinerja Aparatur
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator :
a) Tertib administrasi perkantoran
b) Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana aparatur
c) Terwujudnya disiplin kerja
d) Pemenuhan sumber daya aparatur yang terlatih
e) Penyediaan perencanaan kerja dan pelaporan kegiatan
2. Pelayanan dan pengelolaan persampahan beserta peningkatan infrastruktur persampahan
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator :
a) Cakupan penanganan sampah
b) Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan penduduk
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 102
c) Perluasan lahan TPA/TPS
3. Peningkatan pengelolaan taman kota, Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan penataan permakaman
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator :
a) Ruang Terbuka Hijau per satuan luas wilayah ber HPL/HGB
b) Pertamanan kota yang ditangani dengan baik
c) Areal pemakaman dalam kondisi terawat
d) Dokumen acuan regulasi pengelolaan areal permakaman
e) Perluasan lahan makam
4. Peningkatan kualitas lingkungan hidup
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indicator :
a) Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal, UKL/UPL, SPPL
b) Penegakan hukum lingkungan
c) Kerusakan tanah terhadap produksi biomassa
d) Pelayanan Pencegahan Pencemaran air
e) Tingkat pencemaran lingkungan hidup perkotaan
f) Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal
g) Tersedianya dokumen perlindungan dan konservasi SDA
h) Cakupan upaya perlindungan dan konservasi sumber daya alam
i) Pelayanan pencegahan pencemaran udara
j) Laboratorium lingkungan hidup yang terakreditasi
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 103
TABEL 4.1
TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH PELAYANAN OPD RENCANA STRATEGIS TAHUN 2014 – 2018
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BANJAR
MISI 1 : Mewujudkan Organisasi yang Efisien, Tata Laksana yang Efektif dan SDM yang Profesional
NO
TUJUAN SASARAN
URAIAN INDIKATOR TARGET URAIAN INDIKATOR SATUAN TARGET KINERJA PADA TAHUN
2014 2015 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1 Terwujudnya
Profesionalisme Aparatur
1. Peningkatan
Indeks Kepuasan
Masyarakat
100 % 1. Peningkatan
Kinerja Aparatur
1. Tertib
administrasi perkantoran
TAHUN
1
1
1
1
1
2. Terpenuhinya kebutuhan sarana
dan prasarana
aparatur
TAHUN
1
1
1
1
1
3. Terwujudnya disiplin kerja
TAHUN
1
1
1
1
1
4. Pemenuhan
sumber daya
aparatur yang terlatih
TAHUN
1
1
1
1
1
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 104
5. Penyediaan perencanaan
kerja dan
pelaporan kegiatan
TAHUN
1
1
1
1
1
MISI 3 : Mengembangkan Sistem Manajemen Persampahan yang Efektif dan Efisien Serta Meningkatkan
Pengelolaan Pertamanan, Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Penataan Ruang Pemakaman
NO
TUJUAN SASARAN
URAIAN INDIKATOR TARGET URAIAN INDIKATOR SATUAN TARGET KINERJA PADA TAHUN
2014 2015 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 Terwujudnya peningkatan kapasitas pelayanan persampahan secara terpadu serta
peningkatan kapasitas infrastruktur persampahan berdasarkan Norma Standar Pedoman Manual pengelolaan sampah dan
Terwujudnya peningkatan kapasitas pengelolaan pertamanan, ruang terbuka hijau (RTH) dan pengelolaan
3.Peningkatan cakupan penanganan persampahan
1 % 3. Pelayanan dan pengelolaan persampahan beserta peningkatan
infrastruktur persampahan
1. Cakupan penanganan sampah
% 13 14 15 16 17
2. Tempat Pembuangan
Sampah (TPS) per satuan penduduk
M3 0,57 0,57 0,57 0,57 0,57
3. Perluasan lahan TPA/TPS
Ha 3,5 2 2 2 2
4.Peningkatan cakupan pengelolaan
pertamanan dan permakaman
0.1 Ha lahan taman
dan 5 lokasi
makam
4. Peningkatan pengelolaan taman kota,
Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan penataan permakaman
1. Ruang Terbuka Hijau per satuan luas wilayah ber
HPL/HGB
% 18 18,5 19 19,5 20
2. Pertamanan kota yang ditangani dengan baik
Ha 8,15 8,25 8,35 8,45 8,55
3. Areal pemakaman dalam kondisi terawat
lokasi 2 5 3 2 2
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 105
permakaman 4. Dokumen acuan regulasi pengelolaan areal permakaman
dok 0 0 0 0 0
5. Perluasan lahan makam
Ha 0 1 0 0 0
MISI 5 : Melestarikan Pengelolaan Lingkungan Melalui Partisipasi Masyarakat
NO
TUJUAN SASARAN
URAIAN INDIKATOR TARGET URAIAN INDIKATOR SATUAN TARGET KINERJA PADA TAHUN
2014 2015 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1 Meningkatkan kualitas lingkungan untuk mencapai kesejahteraan
masyarakat sehingga terciptanya rutinitas bersih lingkungan
6. Kualitas udara, tanah dan air
Sesuai dengan baku mutu
6. Peningkatan kualitas lingkungan hidup
1. Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal, UKL/UPL, SPPL
% 40 60 80 100 100
2. Penegakan hukum lingkungan
% 0 20 20 20 20
3. Kerusakan tanah terhadap produksi
biomassa
% 20 40 60 80 100
4. Pelayanan Pencegahan Pencemaran air
% 0 70 80 90 100
5.Tingkat pencemaran lingkungan hidup perkotaan
% 20 22 24 26 28
6.Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal
% 0 0 0 0 0
7. Tersedianya dokumen perlindungan dan konservasi SDA
Dok 1 1 1 1 1
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 106
8. Cakupan upaya perlindungan dan konservasi sumber daya alam
lokasi 1 1 1 1 1
9. Pelayanan pencegahan pencemaran udara
% 20 30 40 50 60
10. Laboratorium lingkungan hidup yang terakreditasi
% 10 10 20 20 20
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 107
4.2 Strategi dan Kebijakan
Untuk mencapai tujuan dan sasaran di dalam Renstra diperlukan strategi.
Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk
mewujudkan visi dan misi.
Strategi untuk mencapai visi dan misi Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar
dihasilkan dari posisi trategis hasil analisa lingkungan yaitu S – O (Strengths –
Opportunity) yang mengarah pada kekuatan atau keunggulan untuk meraih
peluang dan tantangan yang ada. Rumusan strategi merupakan pernyataan yang
menjelaskan bagaimana sasaran akan dicapai, yang selanjutnya diperjelas dengan
serangkaian kebijakan.
Kebijakan diambil sebagai arah dalam menentukan bentuk konfigurasi
program kegiatan untuk mencapai tujuan. Kebijakan dapat bersifat internal, yaitu
kebijakan dalam mengelola pelaksanaan program-program pembangunan maupun
bersifat eksternal yaitu kebijakan dalam rangka mengatur, mendorong dan
memfasilitasi kegiatan masyarakat.
Dari analisa lingkungan strategis yang telah dilakukan maka strategi Dinas
Lingkungan Hidup adalah:
1. Sasaran 1 : Peningkatan Kinerja Aparatur
Strategi :
Penguatan sumber daya aparatur
Kebijakan yang ditempuh untuk melaksanakan strategi ini, yaitu :
a) Penerapan sistem pelatihan dan pengembangan SDM aparatur yang
sesuai kebutuhan
b) Penerapan sistem penghargaan dan hukuman (reward and punishment)
c) Penyediaan sarana prasarana kerja yang memadai
2. Sasaran 3 : Pelayanan dan pengelolaan persampahan beserta
peningkatan infrastruktur persampahan
Strategi :
Optimalisasi pengelolaan sampah secara terpadu
Kebijakan yang ditempuh untuk melaksanakan strategi ini, yaitu :
a) Penyediaan sarana dan prasarana persampahan
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 108
b) Pengembangan dan pemanfaatan teknologi yang ramah lingkungan dalam
mengguna ulang, mendaur ulang, dan penanganan akhir sampah
c) Pengembangan kemitraan dan partisipasi masyarakat
3. Sasaran 4 : Peningkatan pengelolaan taman kota, Ruang Terbuka
Hijau (RTH) dan penataan permakaman
Strategi :
Optimalisasi pengelolaan, pemeliharaan dan penataan pertamanan, RTH
dan permakaman
Kebijakan yang ditempuh untuk melaksanakan strategi ini, yaitu :
a) Pembangunan dan pengelolaan pertamanan kota yang representatif
b) Penyediaan sarana dan prasarana pertamanan dan permakaman yang
memadai
4. Sasaran 6 : Peningkatan kualitas lingkungan hidup
Strategi :
Pengendalian kualitas lingkungan hidup dari pencemaran dan perusakan
serta peningkatan konservasi sumber daya alam
Kebijakan yang ditempuh untuk melaksanakan strategi ini, yaitu :
a) Meningkatkan upaya pengendalian tingkat pencemaran lingkungan hidup
b) Penyediaan sarana dan prasarana laboratorium lingkungan hidup
c) Meningkatkan cakupan upaya perlindungan dan konservasi sumberdaya
alam
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 109
TABEL 4.2
STRATEGI DAN KEBIJAKAN OPD
RENCANA STRATEGIS TAHUN 2014 – 2018 DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BANJAR
MISI 1 : Mewujudkan Organisasi yang Efisien, Tata Laksana yang Efektif dan SDM yang Profesional
NO
TUJUAN SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN
SASARAN
URAIAN INDIKATOR URAIAN INDIKATOR SATUA
N TARGET KINERJA PADA TAHUN STRATEGI KEBIJAKAN
2014 2015 2016 2017 2018 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
1 Terwujudnya Profesionalisme Aparatur
1. Peningkatan Indeks Kepuasan Masyarakat
1. Peningkatan Kinerja Aparatur
1. Tertib administrasi perkantoran
TAHUN
1
1
1
1
1
1. Penguatan sumber daya aparatur
1. Penerapan sistem pelatihan dan pengembangan SDM aparatur yang sesuai kebutuhan 2. Penerapan sistem penghargaan dan hukuman (reward and punishment) 3. Penyediaan sarana prasarana kerja yang memadai
2. Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana aparatur
TAHUN 1 1 1 1 1
3. Terwujudnya disiplin kerja
TAHUN 1 1 1 1 1
4. Pemenuhan sumber daya aparatur yang terlatih
TAHUN 1 1 1 1 1
5. Penyediaan perencanaan kerja dan pelaporan kegiatan
TAHUN 1 1 1 1 1
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 110
MISI 3 : Mengembangkan Sistem Manajemen Persampahan yang Efektif dan Efisien Serta Meningkatkan Pengelolaan Pertamanan, Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Penataan Ruang Pemakaman
NO
TUJUAN SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN
SASARAN
URAIAN INDIKATOR URAIAN INDIKATOR SATUAN TARGET KINERJA PADA TAHUN STRATEGI KEBIJAKAN
2014 2015 2016 2017 2018 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
1 Terwujudnya peningkatan kapasitas pelayanan persampahan secara terpadu serta peningkatan kapasitas infrastruktur persampahan berdasarkan Norma Standar Pedoman Manual pengelolaan sampah dan Terwujudnya peningkatan kapasitas pengelolaan pertamanan, ruang terbuka hijau (RTH) dan pengelolaan permakaman
3.Peningkatan cakupan penanganan persampahan
3. Pelayanan dan pengelolaan persampahan beserta peningkatan infrastruktur persampahan
1. Cakupan penanganan sampah
%
13
14
15
16
17
1.Optimalisasi pengelolaan sampah secara terpadu
1.Penyediaan sarana dan prasarana persampahan 2. Pengembangan dan pemanfaatan teknologi yang ramah lingkungan dalam mengguna ulang, mendaur ulang dan penanganan akhir sampah 3. Pengembangan kemitraan dan partisipasi masyarakat
2. Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan penduduk
M3
0.57 0,57 0,57 0,57 0,57
3. Perluasan lahan TPA/TPS
Ha 3,5 2 2 2 2
4. Peningkatan cakupan pengelolaan pertamanan dan permakaman
4. Peningkatan pengelolaan taman kota, Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan penataan permakaman
1. Pertamanan kota yang ditangani dengan baik
Ha
8,15
8,25
8,35
8,45
8,55
1.Optimalisasi pengelolaan, pemeliharaan dan penataan pertamanan, RTH dan permakaman
1. Pembangunan dan pengelolaan pertamanan kota yang representatif 2. Penyediaan sarana dan prasarana pertamanan dan pemakaman yang memadai
2. Ruang Terbuka Hijau per satuan luas wilayah ber HPL/HGB
%
18
18,5
19 19,5 20
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 111
3. Areal pemakaman dalam kondisi terawat
LOKASI 2 5 3 2 2
4. Dokumen acuan regulasi pengelolaan areal permakaman
DOK
0 0 0 0 0
5. Perluasan lahan makam
Ha
0 1 0 0 0
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 112
MISI 5 : Melestarikan Pengelolaan Lingkungan Melalui Partisipasi Masyarakat
NO
TUJUAN SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN
SASARAN
URAIAN INDIKATOR URAIAN INDIKATOR SATUAN TARGET KINERJA PADA TAHUN
KE- STRATEGI KEBIJAKAN
1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
1 Meningkatkan kualitas lingkungan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat sehingga terciptanya rutinitas bersih lingkungan
6. Kualitas udara, tanah dan air
6. Peningkatan kualitas lingkungan hidup
1. Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal, UKL/UPL, SPPL 2. Penegakan hukum lingkungan 3. Kerusakan tanah terhadap produksi biomassa 4. Pelayanan Pencegahan Pencemaran air 5. Tingkat pencemaran lingkungan hidup perkotaan 6. Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal 7. Tersedianya dokumen perlindungan dan konservasi SDA 8. Cakupan upaya perlindungan dan konservasi sumber daya alam
%
%
%
%
%
%
DOK
LOKASI
40
0
20 0
20 0 1 1
60
20
40
70
22 0 1 1
80
20
60
80
24 0 1 1
100
20
80
90
26 0 1 1
100
20
100
100
28 0 1 1
1.Pengendalian kualitas lingkungan hidup dari pencemaran dan perusakan serta peningkatan konservasi sumber daya alam
1. Meningkatkan upaya pengendalian tingkat pencemaran lingkungan hidup 2. Penyediaan sarana dan prasarana laboratorium lingkungan hidup 3. Meningkatkan cakupan upaya perlindungan dan konservasi sumber daya alam
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 113
9. Pelayanan pencegahan pencemaran udara 10. Laboratorium lingkungan hidup yang terakreditasi
%
%
20
10
30
10
40
20
50
20
60
20
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 114
Rencana Program dan Kegiatan adalah cara untuk melaksanakan tujuan
dan sasaran yang telah ditetapkan serta upaya yang dilakukan untuk mengetahui
capaian keberhasilan sasaran dan tujuan. Sedangkan Program dimaksudkan
sebagai kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil
yang dilaksanakan SKPD guna mencapai sasaran tertentu. Dengan adanya
program dan kegiatan diharapkan pula dapat menyelesaikan permasalahan –
permasalahan yang dihadapi.
Program dan Kegiatan Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar yang
direncanakan untuk Periode Tahun 2014 – 2018 meliputi:
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Indikator kinerja:
Terlaksananya pengadministrasian kantor
Kegiatan:
a) Penyediaan jasa surat menyurat
Indikator Keluaran (Output) : Tersedianya jasa surat menyurat
Kelompok sasaran : SDM aparatur
b) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
Indikator Keluaran (Output) : Tersedianya jasa komunikasi,Sumber Daya
Air dan Listrik
Kelompok sasaran : SDM aparatur
c) Penyediaan Jasa Jaminan Milik Daerah
Indikator Keluaran (Output) : Tersedianya Jasa Jaminan Milik Daerah
Kelompok sasaran : SDM aparatur
d) Penyediaan Alat Tulis Kantor
Indikator Keluaran (Output) : Tersedianya Alat Tulis Kantor
Kelompok sasaran : SDM aparatur
e) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
5
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 115
Indikator Keluaran (Output) : Tersedianya Barang Cetakan dan
Penggandaan
Kelompok sasaran : SDM aparatur
f) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
Indikator Keluaran (Output): Tersedianya Komponen Instalasi
Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
Kelompok sasaran: SDM aparatur
g) Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
Indikator Keluaran (Output): Tersedianya Peralatan Rumah Tangga
Kelompok sasaran: SDM aparatur
h) Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan
Indikator Keluaran (Output) : Tersedianya Bahan Bacaan dan Peraturan
Perundang-undangan
Kelompok sasaran : SDM aparatur
i) Penyediaan Makanan dan Minuman
Indikator Keluaran (Output) : Tersedianya Makanan dan Minuman
Kelompok sasaran : SDM aparatur
j) Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
Indikator Keluaran (Output): Terlaksananya Rapat-rapat Koordinasi dan
Konsultasi ke luar daerah
Kelompok sasaran: SDM aparatur
k) Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah
Indikator Keluaran (Output): Terlaksananya Rapat-rapat Koordinasi dan
Konsultasi dalam daerah
Kelompok sasaran: SDM aparatur
l) Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung Administrasi/Teknis Perkantoran
Indikator Keluaran (Output) : Tersedianya Jasa Tenaga Pendukung
Administrasi/teknis perkantoran
Kelompok sasaran: SDM aparatur
m) Penyediaan Jasa Iklan/Publikasi
Indikator Keluaran (Output) : Tersedianya Jasa Iklan/Publikasi
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 116
Kelompok sasaran: SDM aparatur
n) Penyediaan Jasa Pengamanan Kantor
Indikator Keluaran (Output) : Tersedianya jasa pengamanan kantor
Kelompok sasaran : SDM aparatur
o) Penyediaan Peralatan Kebersihan
Indikator Keluaran (Output) : Tersedianya Peralatan Kebersihan
Kelompok sasaran : SDM aparatur
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Indikator kinerja:
Terpenuhinya Kebutuhan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan:
a) Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
Indikator Keluaran (Output) : Tersedianya Kendaraan Dinas/Operasional
Kelompok sasaran: SDM aparatur
b) Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
Indikator Keluaran (Output): Tersedianya Perlengkapan Gedung Kantor
Kelompok sasaran: SDM aparatur
c) Pengadaan Mebeleur
Indikator Keluaran (Output): Tersedianya Mebeleur
Kelompok sasaran: SDM aparatur
d) Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
Indikator Keluaran (Output): Tersedianya Peralatan dan Perlengkapan
Kantor
Kelompok sasaran: SDM aparatur
e) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
Indikator Keluaran (Output): Terpeliharanya gedung kantor
Kelompok sasaran: SDM aparatur
f) Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
Indikator Keluaran (Output): Terpeliharanya Kendaraan Dinas/Operasional
Kelompok sasaran: SDM aparatur
g) Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan dan Perlengkapan Kantor
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 117
Indikator Keluaran (Output): Terpeliharanya Peralatan dan Perlengkapan
Kantor
Kelompok sasaran: SDM aparatur
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Indikator kinerja:
Terwujudnya disiplin kerja
Kegiatan:
a) Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya
Indikator Keluaran (Output): Tersedianya Pakaian Dinas beserta
Perlengkapannya
Kelompok sasaran: SDM aparatur
b) Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu
Indikator Keluaran (Output): Tersedianya pakaian khusus hari-hari
tertentu
Kelompok sasaran: SDM aparatur
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Indikator kinerja:
Terpenuhinya sumber daya aparatur yang terlatih
Kegiatan:
a) Bimbingan Teknis dan Pelatihan Aparatur
Indikator Keluaran (Output): Terlaksananya bimbingan teknis dan
pelatihan aparatur
Kelompok sasaran: SDM aparatur
5. Program Peningkatan dan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
Indikator kinerja:
Tersedianya rencana kinerja dan pelaporan kegiatan
Kegiatan:
a) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
Indikator Keluaran (Output): Tersusunnya dokumen laporan capaian
kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 118
Kelompok sasaran: SDM aparatur
b) Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran dan Aset Daerah
Indikator Keluaran (Output): Tersusunnya dokumen pelaporan keuangan
semesteran dan aset daerah
Kelompok sasaran: SDM aparatur
c) Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun dan Aset Daerah
Indikator Keluaran (Output): Tersusunnya dokumen pelaporan keuangan
akhir tahun dan aset daerah
Kelompok sasaran: SDM aparatur
d) Monitoring, Evaluasi dan Penyusunan Laporan Fisik Keuangan
Indikator Keluaran (Output): Terlaksananya monitoring, evaluasi dan
tersusunnya laporan fisik keuangan
Kelompok sasaran: SDM aparatur
e) Penyusunan Rencana Kerja Anggaran
Indikator Keluaran (Output): Tersusunnya dokumen rencana kerja
anggaran
Kelompok sasaran: SDM aparatur
f) Penyusunan Rencana Kerja
Indikator Keluaran (Output): Tersusunnya dokumen rencana kerja (Renja)
Kelompok sasaran: SDM aparatur
g) Penyusunan Rencana Strategis
Indikator Keluaran (Output): Tersusunnya dokumen rencana strategis
Kelompok sasaran: SDM aparatur
6. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Indikator kinerja:
Cakupan penanganan sampah
Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan penduduk
Kegiatan:
a) Penyusunan Manajemen Kebijakan Pengelolaan Sampah
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 119
Indikator Keluaran (Output): Tersusunnya dokumen manajemen kebijakan
pengelolaan sampah
Kelompok sasaran: Pengelolaan persampahan
b) Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Persampahan
Indikator Keluaran (Output): Tersedianya prasarana dan sarana
pengelolaan persampahan
Kelompok sasaran: Pengelolaan persampahan
c) Peningkatan Operasional dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Persampahan
Indikator Keluaran (Output): Meningkatnya operasi dan pemeliharaan
sarana dan prasarana persampahan
Kelompok sasaran: Pengelolaan persampahan
d) Bimbingan Teknis Persampahan
Indikator Keluaran (Output): Terlaksananya bimbingan teknis
persampahan
Kelompok sasaran: Lingkungan hidup Kota Banjar
e) Sosialisasi Kebijakan Pengelolaan Persampahan
Indikator Keluaran (Output): Terlaksananya sosialisasi kebijakan
pengelolaan persampahan
Kelompok sasaran: Pengelolaan persampahan
f) Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Persampahan
Indikator Keluaran (Output): Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam
menjaga kebersihan dan pengelolaan persampahan
Kelompok sasaran: Masyarakat umum
7. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Indikator kinerja:
Ruang Terbuka Hijau per satuan luas wilayah ber HPL/HGB
Pertamanan kota yang ditangani dengan baik
Kegiatan:
a) Pemeliharaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Indikator Keluaran (Output): Terpeliharanya RTH Kota Banjar
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 120
Kelompok sasaran: Ruang Terbuka Hijau
b) Penyusunan Kebijakan, Norma, Standard, Prosedur dan Manual
Pengelolaan RTH
Indikator Keluaran (Output): Tersusunnya dokumen kebijakan, norma,
standard, prosedur dan manual pengelolaan RTH
Kelompok sasaran: Ruang Terbuka Hijau
c) Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Indikator Keluaran (Output): Tertatanya Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota
Banjar
Kelompok sasaran: Ruang Terbuka Hijau
d) Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan RTH
Indikator Keluaran (Output): Meningkatnya peran serta masyarakat dalam
pengelolaan RTH
Kelompok sasaran: Ruang Terbuka Hijau
8. Program Pengelolaan Areal Pemakaman
Indikator kinerja:
Areal pemakaman dalam kondisi terawat
Dokumen acuan regulasi pengelolaan areal permakaman
Kegiatan:
a) Pengumpulan dan Analisis Database Jumlah Jiwa yang Meninggal
Indikator Keluaran (Output): Tersusunnya dokumen database jumlah jiwa
yang meninggal
Kelompok sasaran: Permakaman
b) Pembinaan Pengelolaan Areal Permakaman
Indikator Keluaran (Output): Terlaksananya pembinaan dalam
pengelolaan areal permakaman
Kelompok sasaran: Pengelolaan permakaman
c) Pembangunan Sarana dan Prasarana Permakaman
Indikator Keluaran (Output): Tersedianya sarana dan prasarana
permakaman yang memadai
Kelompok sasaran: Pengelolaan permakaman
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 121
d) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Permakaman
Indikator Keluaran (Output): Terpeliharanya areal permakaman
Kelompok sasaran: Pengelolaan permakaman
9. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
Indikator kinerja:
Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal, UKL/UPL, SPPL
Penegakan hukum lingkungan
Kerusakan tanah terhadap produksi biomassa
Pelayanan Pencegahan Pencemaran air
Tingkat pencemaran lingkungan hidup perkotaan
Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal
Kegiatan:
a) Pembinaan Program Adipura
Indikator Keluaran (Output): Terlaksananya penilaian kota Sehat/Adipura,
Sekolah Adiwayata dan Program Kampung Iklim
Kelompok sasaran: Lingkungan hidup Kota Banjar
b) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Indikator Keluaran (Output): Tersedianya dokumen monitoring, evaluasi
dan pelaporan
Kelompok sasaran: Lingkungan hidup Kota Banjar
c) Penyusunan Kebijakan Pengendalian Pencemaran dan Perusakan
Lingkungan Hidup
Indikator Keluaran (Output): Tersusunnya dokumen kebijakan
pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
Kelompok sasaran: Lingkungan hidup Kota Banjar
d) Pemantauan Kualitas Lingkungan
Indikator Keluaran (Output): Terpantaunya kualitas lingkungan
Kelompok sasaran: Lingkungan hidup Kota Banjar
e) Pengadaan Sarana dan Prasarana Pengendalian Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan Hidup
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 122
Indikator Keluaran (Output): Tersedianya sarana dan prasarana
pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
Kelompok sasaran: Lingkungan hidup Kota Banjar
f) Pengelolaan B3 dan Limbah B3
Indikator Keluaran (Output): Terpantaunya pengelolaan B3 dan Limbah B3
Kelompok sasaran: Lingkungan hidup Kota Banjar
10. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
Indikator kinerja:
Tersedianya dok perlindungan dan konservasi SDA
Cakupan upaya perlindungan dan konservasi sumber daya alam
Kegiatan:
a) Konservasi Sumber Daya dan Pengendalian Kerusakan Sumber-sumber Air
Indikator Keluaran (Output) : Terlaksananya konservasi sumber daya dan
pengendalian kerusakan sumber-sumber air
Kelompok sasaran : Lingkungan hidup Kota Banjar
b) Penyusunan Kajian Perlindungan dan Konservasi SDA
Indikator Keluaran (Output): Tersusunnya dokumen kajian perlindungan
dan konservasi SDA
Kelompok sasaran : Lingkungan hidup Kota Banjar
c) Pengelolaan Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem
Indikator Keluaran (Output) : Terkelolanya keanekaragaman hayati dan
ekosistem
Kelompok sasaran : Lingkungan hidup Kota Banjar
d) Penyediaan Sarana dan Prasarana Konservasi Sumber Daya Alam
Indikator Keluaran (Output) : Tersedianya sarana dan prasarana
konservasi sumber daya alam
Kelompok sasaran : Lingkungan hidup Kota Banjar
11. Program Peningkatan Pengendalian Polusi
Indikator kinerja:
Pelayanan pencegahan pencemaran udara
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 123
Laboratorium lingkungan hidup yang terakreditasi
Kegiatan:
a) Pengujian Tingkat Polusi
Indikator Keluaran (Output): Terlaksananya pengujian polusi
Kelompok sasaran: Lingkungan hidup Kota Banjar
b) Pengembangan Sarana dan Prasarana Laboratorium Lingkungan
Indikator Keluaran (Output): Tersedianya sarana dan prasarana
laboratorium lingkungan
Kelompok sasaran: Lingkungan hidup Kota Banjar
c) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Laboratorium Lingkungan
Indikator Keluaran (Output): Terpeliharanya sarana dan prasarana
laboratorium lingkungan
Kelompok sasaran: Lingkungan hidup Kota Banjar.
TAMBAHAN TABEL 5.1 yang sudah ada
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 124
RENSTRA DCKTLH TA. 2014 - 2018 130
Indikator Kinerja Dinas Lingkungan Hidup yang mendukung visi, misi,
tujuan dan sasaran RPJMD Kota Banjar Tahun 2014-2018 dapat dilihat pada tabel
6.1 berikut :
TABEL 6.1
INDIKATOR KINERJA OPD YANG MENGACU PADA
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Misi 3 : Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup
Tujuan 1 : Meningkatnya Pembangunan yang ramah lingkungan dan
berkelanjutan
Sasaran 1 : Meningkatnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang Proporsional
NO INDIKATOR
KONDISI KINERJA
PADA AWAL
PERIODE RPJMD
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN KONDISI KINERJA
PADA AKHIR PERIODE RPJMD
TAHUN 2014
TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2017
TAHUN 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Ruang Terbuka
Hijau per satuan luas wilayah ber HPL/HGB
17,54 % 18 % 18,5 % 19 % 19,5 % 20 % 20 %
INDIKATOR KINERJA OPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD 6
RENSTRA DCKTLH TA. 2014 - 2018 131
Misi 3 : Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup
Tujuan 1 : Meningkatnya Pembangunan yang ramah lingkungan dan
berkelanjutan
Sasaran 2 : Meningkatnya Pelayanan Pengelolaan Persampahan Kota
NO INDIKATOR
KONDISI KINERJA
PADA AWAL
PERIODE RPJMD
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN KONDISI KINERJA
PADA AKHIR PERIODE RPJMD
TAHUN 2014
TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2017
TAHUN 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Cakupan
penanganan sampah
12.4 % 13 % 14 % 15 % 16 % 17 % 17 %
2 Perluasan lahan TPA 4 Ha 3,5 Ha 2 Ha 2 Ha 2 Ha 2 Ha 12 Ha
Misi 3 : Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup
Tujuan 1 : Meningkatnya Pembangunan yang ramah lingkungan dan
berkelanjutan
Sasaran 4 : Meningkatnya Mutu Pengawasan Lingkungan Hidup
NO INDIKATOR
KONDISI KINERJA
PADA AWAL
PERIODE RPJMD
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN KONDISI KINERJA PADA
AKHIR
PERIODE RPJMD
TAHUN 2014
TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2017
TAHUN 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal, UKL/UPL, SPPL
20 % 40 % 60 % 80 % 100 % 100 % 100 %
2 Penegakan hukum lingkungan
100 % 0 20 % 20 % 20 % 20 % 100 %
RENSTRA DCKTLH TA. 2014 - 2018 159
RENSTRA DCKTLH TA. 2014 - 2018 132
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar
tahun 2014-2018 adalah dokumen perencanaan yang disusun berdasarkan
RPJMD Kota Banjar Tahun 2014-2018, merupakan arahan
penyelenggaraan pembangunan urusan wajib Lingkungan Hidup yang
dijabarkan dalam pelaksanaan program dan kegiatan bagi setiap bidang di
lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar guna mencapai sasaran-
sasaran Dinas yang ingin dicapai selama kurun waktu sampai 5 (lima)
tahun ke depan.
Pelaksanaan program dan kegiatan sebagaimana tertuang dalam
Renstra tersebut akan memerlukan koordinasi, konsolidasi, dan sinergi
dengan berbagai pihak agar keseluruhan sumber daya yang ada dapat
digunakan secara optimal dan dapat mencapai kinerja yang maksimal.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip pembangungan yang
berkelanjutan dan transparan serta akuntabel, diharapkan
penyelenggaraan pembangunan dapat berjalan secara optimal dan efisien
serta berwawasan lingkungan. Dengan melaksanakan Renstra Lingkungan
Hidup Kota Banjar Tahun 2014-2018 secara konsisten dan didukung oleh
komitmen untuk mencapai kinerja penyelenggaraan pembangunan urusan
wajib yang dilaksanakan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar Tahun
2014-2018 dengan sebaik-baiknya, maka seluruh pemangku kepentingan
perlu dilibatkan agar upaya untuk mewujudkan peningkatan kesejahteraan
masyarakat Kota Banjar dapat terwujud.
Akhirnya dengan tersusunnya Renstra Dinas Lingkungan Hidup
Kota Banjar tahun 2014-2018 semoga dapat bermanfaat bagi semua
pihak, dan mampu mendorong pencapaian visi Kota Banjar 2014-2018.
PPEENNUUTTUUPP
7
2014 2015 2016 2017 2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Terwujudnya
Profesionalisme
Aparatur
1.Peningkatan Indeks
Kepuasan Masyarakat
100% 1.Peningkatan Kinerja
Aparatur
1. Tertib administrasi
perkantoran
tahun 1 1 1 1 1
2. Terpenuhinya
kebutuhan sarana
dan prasarana
aparatur
tahun 1 1 1 1 1
3. Terwujudnya
disiplin kerja
tahun 1 1 1 1 1
4. Pemenuhan
sumber daya
aparatur yang
terlatih
tahun 1 1 1 1 1
5. Penyediaan
perencanaan kerja
dan pelaporan
kegiatan
tahun 1 1 1 1 1
MISI 1 : Mewujudkan Organisasi yang Efisien, Tata Laksana yang Efektif dan SDM yang Profesional
TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH PELAYANAN OPD
RENCANA STRATEGIS TAHUN 2014 – 2018
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BANJAR
INDIKATOR TARGET URAIAN INDIKATOR SATUANTARGET KINERJA PADA TAHUN NO
TUJUAN SASARAN
URAIAN
2014 2015 2016 2017 2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 1% 1. Cakupan
penanganan sampah
% 13 14 15 16 17
2. Tempat
Pembuangan
Sampah (TPS) per
satuan penduduk
m3 0,57 0,57 0,57 0,57 0,57
3. Perluasan lahan
TPA/TPS
Ha 7 9 10 11 12
0.1 Ha
lahan
taman
dan 5
1. Pertamanan kota
yang ditangani
dengan baik
Ha 8,15 8,25 8,35 8,45 8,55
2. Areal pemakaman
dalam kondisi
terawat
lokasi 2 5 3 2 2
URAIAN INDIKATOR SATUANTARGET KINERJA PADA TAHUN
TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH PELAYANAN OPD
RENCANA STRATEGIS TAHUN 2014 – 2018
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BANJAR
MISI 3 : Mengembangkan Sistem Manajemen Persampahan yang Efektif dan Efisien Serta Meningkatkan Pengelolaan Pertamanan, Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Penataan
Ruang Pemakaman
NO
TUJUAN SASARAN
URAIAN INDIKATOR TARGET
Terwujudnya
peningkatan kapasitas
pelayanan
persampahan secara
terpadu serta
peningkatan kapasitas
infrastruktur
persampahan
berdasarkan Norma
Standar Pedoman
Manual pengelolaan
sampah dan
Terwujudnya
peningkatan kapasitas
pengelolaan
pertamanan, ruang
terbuka hijau (RTH) dan
pengelolaan
permakaman
1. Pelayanan dan
pengelolaan
persampahan beserta
peningkatan
infrastruktur
persampahan
1.Peningkatan
cakupan penanganan
persampahan
2. Peningkatan
pengelolaan taman
kota, Ruang Terbuka
Hijau (RTH) dan
penataan
permakaman
2.Peningkatan
cakupan pengelolaan
pertamanan dan
permakaman
3. Dokumen acuan
regulasi pengelolaan
areal permakaman
dok 0 0 0 0 0
4. Perluasan lahan
makam
Ha 0 1 0 0 0
5. Ruang Terbuka
Hijau per satuan luas
wilayah ber HPL/HGB
% 18 18,5 19 19,5 20
Terwujudnya
peningkatan kapasitas
pelayanan
persampahan secara
terpadu serta
peningkatan kapasitas
infrastruktur
persampahan
berdasarkan Norma
Standar Pedoman
Manual pengelolaan
sampah dan
Terwujudnya
peningkatan kapasitas
pengelolaan
pertamanan, ruang
terbuka hijau (RTH) dan
pengelolaan
permakaman
MISI 1 : Mewujudkan Organisasi yang Efisien, Tata Laksana yang Efektif dan SDM yang Profesional
Rp (juta) Rp (juta) Rp (juta) Rp (juta) Rp (juta) Rp (juta)
1 7 8 12 14 16 18 20 22 23
1 1 Tertib Administrasi
Perkantoran
1 1 Penerapan Sistem Pelatihan dan
Pengembangan SDM Aparatur yang
sesuai Kebutuhan
1 Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Terpenuhinya Kebutuhan
Sarana dan Prasarana
Aparatur
2 Penerapan Sistem Penghargaan dan
Hukuman (reward and punishment)
1 Terlaksananya pengadministrasian
kantor
1 Tahun 1,606.8 1 Tahun 1,600 1 Tahun 1,600 1 Tahun 1,600 1 Tahun 1,600 1 Tahun 8,007 DLH
Terwujudnya Disiplin Kerja 3 Penyediaan Sarana Prasarana Kerja
yang Memadai
Pemenuhan Sumber Daya
Aparatur yang Terlatih
Penyediaan Perencanaan
Kerja dan Kegiatan
a Penyediaan Jasa Surat Menyurat Tersedianya Jasa Surat Menyurat 12 bln 5.42 12 bln 5.42 12 bln 5.42 12 bln 5.42 12 bln 5.42 bln 27.10
b Penyediaan Jasa Komunikasi,
Sumber Daya Air dan Listrik
Tersedianya Jasa Komunikasi,
Sumber Daya Air dan Listrik
12 bln 150 12 bln 150 12 bln 150 12 bln 150 12 bln 150 60 bln 750
c Penyediaan Jasa Jaminan Barang
Milik Daerah
Tersedianya Jasa Jaminan Milik
Daerah
0 % - 100 % 5 100 % 5 100 % 5 100 % 5 100 % 20
d Penyediaan Alat Tulis Kantor Tersedianya Alat Tulis Kantor 100 % 59 100 % 40 100 % 40 100 % 40 100 % 40 100 % 219.000
e Penyediaan Barang Barang
Cetakan dan Penggandaan
Tersedianya Barang Cetakan dan
Penggandaan
100 % 5.5 100 % 5.5 100 % 5.5 100 % 5.5 100 % 5.5 100 % 27.5
f Penyediaan Komponen Instalasi
Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor
Tersedianya Komponen Instalasi
Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
100 % 17 100 % 12 100 % 12 100 % 12 100 % 12 100 % 65
g Penyediaan Peralatan Rumah
Tangga
Tersedianya Peralatan Rumah
Tangga
0 - 100 % 5 100 % 5 100 % 5 100 % 5 100 % 20
h Penyediaan Bahan Bacaan dan
Peraturan Perundang-undangan
Tersedianya Bahan Bacaan dan
Peraturan Perundang-undangan
100 % 17.68 100 % 10.88 100 % 10.88 100 % 10.88 100 % 10.88 100 % 61
i Penyediaan Makanan dan
Minuman
Tersedianya Makanan dan Minuman 100 % 55 100 % 31.3 100 % 31 100 % 31 100 % 31 100 % 180
j Rapat-rapat Koordinasi dan
Konsultasi ke Luar Daerah
Terlaksananya Rapat-rapat
Koordinasi dan Konsultasi ke Luar
Daerah
100 % 80 100 % 50 100 % 50 100 % 50 100 % 50 100 % 280.000
k Rapat-rapat Koordinasi dan
Konsultasi ke Dalam Daerah
Terlaksananya Rapat-rapat
Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam
Daerah
100 % 10 0 % - 0 % - 0 % - 0 % - 100 % 10.00
l Penyediaan Jasa Tenaga
Pendukung Administrasi/Teknis
Perkantoran
Tersedianya Jasa Tenaga Pendukung
Administrasi/Teknis Perkantoran
279 310 orang 1,207.2 310 orang 1,238.35 318 orang 1,238.354 318 orang 1,238.354 318 orang 1,238.354 318 orang 6,160.614
m Penyediaan Jasa Iklan/Publikasi Tersedianya Jasa Iklan/Publikasi 0 - 100 % 20 100 % 20 100 % 20 100 % 20 100 % 80
n Penyediaan Jasa Pengamanan
Kantor
Tersedianya Jasa Pengamanan
Kantor
0 - 5 orang 24 5 orang 24 5 orang 24 5 orang 24 5 orang 96
o Penyediaan Peralatan Kebersihan
Kantor
Tersedianya Peralatan Kebersihan
Kantor
0 - 100 % 2.5 100 % 2.5 100 % 2.5 100 % 2.5 100 % 10
2 Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
DLH
1 Terpenuhinya Kebutuhan Sarana
dan Prasarana Aparatur
1 Tahun 3,825 1 Tahun 1,700 1 Tahun 1,700 1 Tahun 1,700 1 Tahun 1,700 1 Tahun 10,625
b Pengadaan Kendaraan
Dinas/Operasional
Tersedianya Kendaraan
Dinas/Operasional
9 2 unit 265 - unit - - unit - 2 unit 40 - unit - 4 unit 305
c Pengadaan Perlengkapan Gedung
Kantor
Tersedianya Perlengkapan Gedung
Kantor
0 % - 100 % 20 100 % 10 100 % 5 100 % 10 100 % 45
d Pengadaan Meubeler Tersedianya Meubeler 100 % 65 100 % 25 100 % 30 100 % 20 100 % 30 100 % 170.0
e Pengadaan Peralatan dan
Perlengkapan Kantor
Tersedianya Peralatan dan
Perlengkapan Kantor
100 % 165 100 % 25 100 % 30 100 % 15 100 % 30 100 % 265.00
f Pemeliharaan Rutin/berkala
Gedung Kantor
Terpeliharanya Gedung Kantor 0 % - 100 % 165 100 % 15 100 % 15 100 % 15 100 % 210
g Pemeliharaan Rutin/Berkala
Kendaraan Dinas/Operasional
Terpeliharanya Kendaraan
Dinas/Operasional
100 % 1,500 100 % 1,500 100 % 1,500 100 % 1,500 100 % 1,500 100 % 7,500.00
h Pemeliharaan Rutin/Berkala
Peralatan dan Perlengkapan Kantor
Terpeliharanya Peralatan dan
Perlengkapan Kantor
100 % 165 100 % 15 100 % 20 100 % 10 100 % 20 100 % 230
8,725.00
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018
Terwujudnya
Profesionalisme
Aparatur
Peningkatan
Indeks Kepuasan
Masyarakat
Peningkatan
Kinerja
Aparatur
Penguatan
Sumber Daya
Aparatur
TABEL 5.1
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
DINAS LINGKUNGAN HIDUP
KOTA BANJAR
Unit Kerja
OPD
Penganggu
ng Jawab
21
2014 2015 2016 2017 2018Kondisi Kinerja Pada Akhir
Periode Renstra OPD
11 13 15 17 19
Tujuan Sasaran
Strategi
5
Strategi dan Kebijakan
2
Uraian
3
Indikator
4 9
Data Capaian
Pada Tahun
Awal
Perencanaan
Indikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output)Program dan Kegiatan
Kebijakan
6 10
Kode
Uraian IndikatorTargetTarget Target Target Target Target
Indikator Kinerja :
Indikator Kinerja :
124
Rp (000) Rp (000) Rp (000) Rp (000) Rp (000) Rp (000)
1 7 8 12 14 16 18 20 22 23
3 Program Peningkatan Disiplin
Aparatur
1 Terwujudnya Disiplin Kerja 1 Tahun 55 1 Tahun 60 1 Tahun 60 1 Tahun 60 1 Tahun 60 1 Tahun 295 DLH
a Pengadaan Pakaian Dinas Beserta
Perlengkapannya
Tersedianya Pakaian Dinas Beserta
Perlengkapannya
69 set 25 69 set 25 69 set 25 69 set 25 69 set 25 69 set 125
b Pengadaan Pakaian Khusus Hari-
hari Tertentu
Tersedianya Pakaian Khusus Hari-
hari Tertentu
69 set 30 69 set 35 69 set 35 69 set 35 69 set 35 69 set 170
4 Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur
1 Terpenuhinya Bimbingan Teknis dan
Pelatihan Aparatur
1 Tahun - 1 Tahun 30 1 Tahun 30 1 Tahun 30 1 Tahun 30 1 Tahun 120 DLH
a Bimbingan Teknis dan Pelatihan
Aparatur
Terlaksananya Bimbingan Teknis dan
Pelatihan Aparatur
0 % - 100 % 30 100 % 30 100 % 30 100 % 30 100 % 120.00
5 Program Peningkatan dan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan 1 Terpenuhinya Rencana Kerja dan
Pelaporan Kegiatan
1 Tahun 140 1 Tahun 40 1 Tahun 40 1 Tahun 40 1 Tahun 40 1 Tahun 300 DLH
a Penyusunan Laporan Capaian
Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja
SKPD
Tersusunnya Dokumen Laporan
Capaian Kinerja dan Ikhtisar
Realisasi Kinerja SKPD
5 dok 35 4 dok 10 5 dok 10 5 dok 10 5 dok 10 24 dok 75
b Penyusunan Pelaporan Keuangan
Semesteran dan Aset Daerah
Tersusunnya Dokumen Pelaporan
Keuangan Semesteran dan Aset
Daerah
2 dok 15 2 dok 5 2 dok 5 2 dok 5 2 dok 5 10 dok 35
c Penyusunan Pelaporan Keuangan
Akhir Tahun dan Aset Daerah
Tersusunnya Dokumen Pelaporan
Keuangan Akhir Tahun dan Aset
Daerah
2 dok 15 2 dok 5 2 dok 5 2 dok 5 2 dok 5 10 dok 35
d Monitoring, Evaluasi dan
Penyusunan Laporan Fisik
Keuangan
Terlaksananya Monitoring, Evaluasi
dan Tersusunnya Dokumen Laporan
Fisik Keuangan
12 dok 35 12 dok 10 12 dok 10 12 dok 10 12 dok 10 60 dok 75
e Penyusunan Rencana Kerja
Anggaran
Tersusunnya Dokumen Rencana
Kerja Anggaran (PRA RKA, RKA)
2 dok 40 2 dok 10 2 dok 10 2 dok 10 2 dok 10 10 dok 80
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018
10 11 13 15 172 3 4 5 6
Program dan KegiatanIndikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output)
Data Capaian
Pada Tahun
Awal
Perencanaan
2014 2015
Target Target
19 21
Unit Kerja
OPD
Penganggu
ng Jawab
Target Target Target Target
2017 2018Kondisi Kinerja Pada Akhir
Periode Renstra OPD2016
Tujuan Sasaran Strategi dan Kebijakan
Kode
Uraian Indikator Uraian Indikator Strategi Kebijakan
Indikator Kinerja :
Indikator Kinerja :
Indikator Kinerja :
9
125
MISI 3 : Mengembangkan Sistem Manajemen Persampahan yang Efektif dan Efisien Serta Meningkatkan Pengelolaan Pertamanan, Ruan g Terbuka Hijau (RTH) dan Penataan Ruang Pemakaman
Rp (juta) Rp (juta) Rp (juta) Rp (juta) Rp (juta) Rp (juta)
1 7 8 12 14 16 18 20 22 23
1. 1 1 Cakupan penanganan sampah 1 Optimalisasi pengelolaan sampah
secara terpadu
1 Penyediaan sarana dan
prasarana persampahan
1 Program Pengembangan
Kinerja Pengelolaan
Persampahan
2 Tempat Pembuangan Sampah (TPS)
persatuan penduduk
2 Pengembangan dan
pemanfaatan teknologi yang
ramah lingkungan dalam
mengguna ulang, mendaur
ulang penanganan akhir
sampah
Cakupan penanganan
sampah
12.40 % 13.00 % 1,435 14.00 % 28,882 15.00 % 13,762 16.00 % 9,472 17.00 % 9,707 17.00 % 63,258 DLH
3 Perluasan lahan TPA/TPS 3 Pengembangan kemitraan dan
partisipasi masyarakat
2 Peningkatan
cakupan
pengelolaan
2 1 Pertamanan kota yang ditangani dengan
baik
1 Optimalisasi pengelolaan,
pemeliharaan dan penataan
pertamanan, RTH dan
1 Pembangunan dan pengelolaan
pertamanan kota yang
representatif
Tempat Pembuangan
Sampah (TPS) per satuan
penduduk
0.57 m3 0.57 m3 25 0.57 m3 750 0.57 m3 600 0.57 m3 350 0.57 m3 350 0.57 m3 2,075
2 Areal pemakaman dalam kondisi
terawat
2
3 Dokumen acuan regulasi pengelolaan
areal permakaman
4 Perluasan lahan makam
5 Ruang Terbuka Hijau per satuan luas
wilayah ber HPL/HGB
a Penyusunan Manajemen
Kebijakan Pengelolaan
Sampah
Tersusunnya dokumen
manajemen kebijakan
pengelolaan sampah
- dok - dok - - dok - 0 dok - 1.00 dok 50 1.00 dok 50 2 dok 100
b Penyediaan Sarana dan
Prasarana Pengelolaan
Persampahan
Tersedianya prasarana dan
sarana pengelolaan
persampahan
100 % 5.74 % 210 4.00 % 6,061 41.57 % 3,628 19.35 % 626 29.35 % 638 100 % 11,163 -
c Peningkatan Operasional
dan Pemeliharaan Sarana
dan Prasarana
Persampahan
Meningkatnya operasi dan
pemeliharaan sarana dan
prasarana persampahan
100 % 4.17 % 160 5.60 % 4,640 29.76 % 1,631 30.08 % 1,077 30.40 % 1,101 100 % 8,609 -
d Bimbingan Teknis
Persampahan
Terlaksananya bimbingan
teknis persampahan
- % - % - - % - - % - 100 % 200 100 % 200 100 % 400
e Sosialisasi Kebijakan
Pengelolaan
Persampahan
Terlaksananya sosialisasi
kebijakan pengelolaan
persampahan
300 orang 200 orang 200 200 orang 200 200 orang 200 200 orang 200 200 orang 200 1,300 orang 1,000
f Peningkatan Peran Serta
Masyarakat dalam
Pengelolaan
Persampahan
Meningkatnya partisipasi
masyarakat dalam menjaga
kebersihan dan pengelolaan
persampahan
100 % 9.00 % 890 14.00 % 18,731 25.67 % 8,903 25.67 % 7,669 25.67 % 7,868 100 % 44,061
2 Program Pengelolaan
Ruang Terbuka Hijau
(RTH)
Ruang Terbuka Hijau per
satuan luas wilayah ber
HPL/HGB
17.54 % 18.00 % 18.50 % 19.00 % 19.50 % 20.00 % 20.00 % DLH
Pertamanan kota yang
ditangani dengan baik
8.05 Ha 8.15 Ha 8.25 Ha 8.35 Ha 8.45 Ha 8.55 Ha 8.65 Ha
a Pemeliharaan Ruang
Terbuka Hijau (RTH)
Terpeliharanya RTH Kota
Banjar
8.05 Ha 8.15 Ha 130 8.25 Ha 140 8.35 Ha 150 8.45 Ha 170 8.55 Ha 195 8.65 Ha 785
b Penyusunan Kebijakan,
Norma, Standard,
Prosedur dan Manual
Pengelolaan RTH
Tersusunnya dokumen
Kebijakan, norma, standard,
prosedur dan manual
pengelolaan RTH
- dok - dok - - dok - dok - 4 dok 250 - dok - 4.00 dok 250
c Penataan Ruang Terbuka
Hijau (RTH)
Tertatanya Ruang Terbuka
Hijau (RTH) Kota Banjar
- lokasi 1 lokasi 220 3 lokasi 460 2 lokasi 450 1 lokasi 150 2 lokasi 375 9.00 lokasi 1,655
d Peningkatan Peran Serta
Masyarakat dalam
Pengelolaan RTH
Meningkatnya peran serta
masyarakat dalam
pengelolaan RTH
- % - % - - % - - % - 50 % 30 50 % 30 100.00 % 60
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018
19 21
Unit Kerja OPD
Penganggung
JawabTarget Target Target Target Target Target
2018Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode
Renstra OPD2015 2016 2017
1713
Kode Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(Outcome) dan Kegiatan
(Output)
Data Capaian Pada
Tahun Awal
Perencanaan
2014Tujuan Sasaran Strategi dan Kebijakan
Uraian Indikator Uraian Indikator Strategi Kebijakan
600 2,750 350 600 600 600
15
Peningkatan
cakupan
penanganan
persampahan
Peningkatan
pengelolaan
taman kota,
Ruang
Terbuka Hijau
(RTH) dan
Terwujudnya
peningkatan
kapasitas
pelayanan
persampahan
secara terpadu
serta
peningkatan
kapasitas
insfrastruktur
persampahan
berdasarkan
Norma Standar
Pedoman
Manual
pengelolaan
sampah dan
terwujudnya
peningkatan
kapasitas
pengelolaan
pertamanan,
ruang terbuka
hijau (RTH) dan
pengelolaan
pemakaman
Indikator Kinerja :Pelayanan
dan
pengelolaan
persampahan
beserta
peningkatan
infrastruktur
persampahan
2 3 4 5 6
penyediaan sarana dan
prasarana pertamanan dan
permakaman yang memadai
9 10 11
Indikator Kinerja :
126
Rp (juta) Rp (juta) Rp (juta) Rp (juta) Rp (juta) Rp (juta)
1 7 8 12 14 16 18 20 22 23
3 Program Pengelolaan
Areal Pemakaman
Areal Pemakaman dalam
kondisi terawat
5 lokasi 2.00 lokasi 100 5.00 lokasi 1,255 3.00 lokasi 1,115 2.00 lokasi 1,115 2.00 lokasi 115 19.00 lokasi 3,700 DLH
Dokumen acuan regulasi
pengelolaan areal
pemakaman
2 dok 0 dok - 0 dok - 0 dok - 0 dok - 0 dok - 2.00 dok -
a Pengumpulan dan
Analisis Database Jumlah
Jiwa yang Meninggal
Tersusunnya dokumen
database jumlah jiwa yang
meninggal
0 dok 0 dok - 0 dok - 0 dok - 0 dok - 0 dok - 0 dok -
b Pembinaan Pengelolaan
Areal Pemakaman
Terlaksananya pembinaan
dalam pengelolaan areal
pemakaman
0 desa/k
elurah
an
0 desa/
kelura
han
- 0 desa/k
eluraha
n
- 25 desa/k
elurah
an
10 25 desa/k
elurah
an
15 25 desa/k
elurah
an
15 25 desa/k
elurah
an
40
c Pembangunan Sarana
dan Prasarana
Pemakaman
Tersedianya sarana dan
prasarana pemakaman yang
memadai
0 lokasi 0 lokasi - 1 lokasi 200 0 lokasi - 1 lokasi 250 0 lokasi - 2 lokasi 450
d Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana Pemakaman
Terpeliharanya areal
pemakaman
5 lokasi 2 lokasi 100 5 lokasi 1,055 3 lokasi 1,105 2 lokasi 850 2 lokasi 100 19 lokasi 3,210
4
Perluasan lahan TPA/TPS 4.00 Ha 3.5 Ha 4,500 2 Ha 2,500 2 Ha 3,000 2 Ha 3,500 2 Ha 4,000 11.5 Ha 17,500 DLH
Perluasan lahan makam 88.87 Ha 0.00 Ha - 1 Ha 1,250 0 Ha - 0 Ha - 0 Ha - 89.87 Ha 1,250
a Pengadaan Lahan Tersedianya Lahan 92.87 Ha 3.50 Ha 4,500 3.0 Ha 3,750 2.00 Ha 3000 2.00 Ha 3500 2.00 Ha 4000 101 Ha 18,750
Program Penataan
Penguasaan, Pemilikan,
Penggunaan dan
Pemanfaatan Tanah
21
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018
2018Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode
Renstra OPD
Indikator Kinerja :
Indikator Kinerja :
Indikator Kinerja Program
(Outcome) dan Kegiatan
(Output)
9 10 11 13 15 17 192 3 4 5 6
Unit Kerja OPD
Penganggung
JawabUraian Indikator Uraian Indikator Strategi Kebijakan Target Target Target Target Target Target
2015 2016 2017Tujuan Sasaran Strategi dan Kebijakan
Kode Program dan Kegiatan
Data Capaian Pada
Tahun Awal
Perencanaan
2014
127
MISI 5 : Melestarikan Pengelolaan Lingkungan Melalui Partisipasi Masyarakat
Rp (juta) Rp (juta) Rp (juta) Rp (juta) Rp (juta) Rp (juta)
1 7 8 12 14 16 18 20 22 23
1 1 1 Cakupan pengawasan terhadap
pelaksanaan amdal, UKL/UPL,
SPPL
1 1 Meningkatakan upaya
pengendalian tingkat
pencemaran lingkungan hidup
1 Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup2 Penegakkan hukum lingkungan 2 Penyediaan sarana dan
prasarana laboratorium
lingkungan hidup
1 Cakupan pengawasan
terhadap pelaksanaan amdal,
UKL/UPL,SPPL
20 % 40 % 50 60 % 100 80 % 150 100 % 200 100 % 250 100 % 750 DLH
3 Kerusakan tanah terhadap
produksi blomassa
3 Meningkatkan cakupan upaya
perlindungan dan konservasi
sumber daya alam
2 Penegakan hukum lingkungan 100 % 100 % 0 20 % 100 20 % 100 20 % 100 20 % 100 100 % 400
4 Pelayanan Pencegahan
Pencemaran air
3 Kerusakan Tanah terhadap
Produksi Biomassa
0 % 20 % 100 40 % 200 60 % 300 80 % 400 100 % 500 100 % 1,500
5 Tingkat pencemaran lingkungan
hidup
4 Pelayanan Pencegahan
Pencemaran Air
50 % 0 % 0 70 % 500 80 % 1,000 90 % 1,500 100 % 2,000 100 % 5,000
6 Tersedianya dok perlindungan
dan konservasi SDA
5 Tingkat Pencemaran
Lingkungan Hidup Perkotaan
20 % 20 % 350 22 % 400 24 % 450 26 % 500 28 % 550 28 % 2,250
7 Cakupan upaya perlindungan dan
konservasi sumber daya alam
6 Cakupan Pengawasan
terhadap Pelaksanaan Amdal
0 % 0 % 0 0 % 0 0 % 0 0 % 0 0 % 0 0 % 0
9 Laboratorium lingkungan hidup
yang terakreditasi
a Pembinaan Program
Adipura
Terlaksananya Penilaian Kota
Sehat/Adipura
100 % 20 % 100 20 % 100 20 % 100 20 % 100 20 % 100 100 % 500
b Monitoring Evaluasi dan
Pelaporan
Tersusunnya Dokumen
Monitoring Evaluasi dan
Pelaporan
10 dok 3 dok 100 2 dok 100 2 dok 100 3 dok 100 2 dok 100 22 dok 500
c Penyusunan Kebijakan
Pengendalian Pencemaran
dan Perusakan Lingkungan
Hidup
Tersusunnya Dokumen
Kebijakan Pengendalian
Pencemaran dan Perusakan
Ligkungan Hidup
1 dok 1 dok 100 1 dok 200 1 dok 300 1 dok 400 1 dok 500 6 dok 1,500
d Pemantauan Kualitas
Lingkungan
Terpantaunya Kualitas
Lingkungan
100 % 14.02 % 150 14.49 % 350 21.03 % 400 24.30 % 450 26.17 % 500 100 % 1,850
e Pengadaan Sarana dan
Prasarana Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Tersedianya Sarana dan
Prasarana Pengendalian
Pencemaran dan Perusakan
Lingkungan Hidup
7 unit 0 unit 0 3 unit 450 3 unit 950 2 unit 1,450 2 unit 1,950 17 unit 4,800
f Pengawasan terhadap
Pelaksanaan Amdal,
UKL/UPL,SPPL
Terawasinya pelaksanaan
amdal, UKL/UPL,SPPL
0 % 40 % 50 60 % 100 80 % 150 100 % 200 100 % 250 100 % 750
2 Program Perlindungan dan
Konservasi Sumber Daya
Alam
1 Tersedianya dokumen
perlindungan dan konservasi
SDA
0 dok 1 dok 50 1 dok 400 1 dok 400 1 dok 400 1 dok 400 6 dok 1,650 DLH
2 Cakupan upaya perlindungan
dan konservasi sumber daya
alam
7 lokasi 1 lokasi 496.55 1 lokasi 500 1 lokasi 800 1 lokasi 1,000 1 lokasi 1,200 12 lokasi 3,997
a Konservasi Sumber Daya
dan Pengendalian
Kerusakan Sumber-sumber
Air
Terlaksananya Konservasi
Sumber Daya dan
Pengendalian Kerusakan
Sumber-sumber Air
0 % 10 % 496.553 60 % 455 10 % 725 10 % 425 10 % 700 100 % 2,802
b Penyusunan Kajian
Perlindungan dan
Konservasi SDA
Tersusunnya Dokumen Kajian
Perlindungan dan Konservasi
SDA
0 dok 1 dok 50 1 dok 400 1 dok 400 1 dok 400 1 dok 400 5 dok 1,650
c Pengelolaan
Keanekaragaman Hayati
dan Ekosistem
Terkelolanya Keanekaragaman
Hayati dan Ekosistem
0 Ha 0 Ha 0 0 Ha 0.00 0.0 Ha 0.00 3.0 Ha 950 0.0 Ha 0.00 3.0 Ha 950
d Penyediaan Sarana dan
Prasarana Konservasi
Sumber Daya Alam
Tersedianya Sarana dan
Prasarana Konservasi Sumber
Daya Alam
0 Unit 0 Unit 0 121 Unit 45.000 110 Unit 75.00 10 Unit 25.00 110 Unit 100.00 351 Unit 245
17 19 21
Kode Program dan Kegiatan
9 10 11 13 15
2017 2018Kondisi Kinerja Pada Akhir
Periode Renstra OPDIndikator Kinerja Program
(Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian
Pada Tahun Awal
Perencanaan
Unit Kerja OPD
Penganggung
Jawab
Target Target Target Target Target Target
2014 2015 2016
Meningkatkan
kualitas
lingkungan untuk
mencapai
kesejahteraan
masyarakat
sehingga
terciptanya
rutinitas bersih
lingkungan
Kualitas
udara, tanah
dan air
Peningkatan
kualitas
lingkungan
hidup
2 3 4 5 6
Tujuan Sasaran Strategi dan Kebijakan
Uraian Indikator Uraian Indikator Strategi Kebijakan
Indikator Kinerja :
Indikator Kinerja :
Pengendalian kualitas
lingkungan hidup dari
pencemaran dan perusakan
serta peningkatan konservasi
sumber daya alam
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018 128
Rp (000) Rp (000) Rp (000) Rp (000) Rp (000) Rp (000)
1 7 8 12 14 16 18 20 22 23
3 Program Peningkatan
Pengendalian Polusi
1 Pelayanan pencegahan
pencemaran udara
10 % 20 % 20 30 % 50 40 % 75 50 % 100 60 % 125 60 % 370 DLH
2 Laboratorium lingkungan
hidup yang terakreditasi
20 % 10 % 50 10 % 100 20 % 150 20 % 150 20 % 200 100 % 650
a Pengujian Tingkat Polusi Terlaksananya pengujian
polusi
0 bulan 12 bulan 20 12 bulan 50 12 bulan 75 12 bulan 100 12 bulan 125 60 bulan 370
b Pengembangan Sarana
dan Prasarana
Laboratorium Lingkungan
Tersedianya sarana dan
prasarana laboratorium
lingkungan
0 unit 0 unit 0 0 unit 0 2 unit 120 3 unit 120 3 unit 150 8 unit 390
c Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana Laboratorium
Lingkungan
Terpeliharanya sarana dan
prasarana laboratorium
lingkungan
0 % 100 % 50 100 % 100 100 % 30 100 % 30 100 % 50 100 % 260
Indikator Kinerja :
9
Tujuan Sasaran Strategi dan Kebijakan
Kode Program dan KegiatanIndikator Kinerja Program
(Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian
Pada Tahun Awal
Perencanaan
2014 2015 2016 2017 2018Kondisi Kinerja Pada Akhir
Periode Renstra OPD
Unit Kerja OPD
Penganggung
JawabUraian Indikator Uraian Indikator Strategi Kebijakan
Target Target Target Target Target Target
2 3 4 5 6 19 21
RENSTRA DLH TA. 2014 - 2018
10 11 13 15 17
129