dulang pengolahan data

Upload: ayuniislamiaty22

Post on 03-Mar-2016

68 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

khu

TRANSCRIPT

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM PENGOLAHANPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT3.1.5.Data Hasil PengamatanBerdasarkan hasil percobaan dulang atau panning yang telah dilakukan, maka yang diperoleh adalah konsentrat sebesar 400 gram.3.1.6.PerhitunganDiketahui:Feed atau umpan (F)= 2400 gramKadar feed (f)= 46,57 %Konsentrat (C)= 400 gramKadar konsentrat (c)= 2,5317 %Ditanya:Recovery=?

Jawab:R=

= = 93 %Jadi, nilai recovery dari percobaan dulang yang telah dilakukan adalah 96,15%.

3.1.7.PembahasanDulang merupakan alat sederhana yang berfungsi untuk memisahkan mineral berharga dari pengotornya (tailing) dengan memanfaatkan aliran air horizontal. Biasanya dulang digunakan untuk emas, pasir besi, intan, dan mineral lainnya. Konsentrat merupakan material berharga yang diperoleh dari proses ekstraksi kumpulan mineral-mineral, dengan kata lain konsentrat adalah material yang dicari dalam proses pengolahan bahan galian. Mineral konsentrat pada umumnya memiliki berat jenis lebih besar dari pengotornya. Konsentrat dulang adalah fraksi bernilai atau berharga berupa bijih (mineral berat) yang tertinggal pada alat dulang dalam suatu proses pendulangan. Konsentrat yang digunakan pada percobaan ini adalah puya, sedangkan pengotornya adalah pasir. Tailing adalah suatu material yang kadar mineralnya rendah karena gangue mineral. Kandungan mineral pada tailing tersebut sudah pasti ada, karena pengolahan bijih untuk memperoleh mineral konsentrat.Pada praktikum pengolahan bahan galian kali ini, kegiatan yang dilakukan adalah mendulang atau panning dengan menggunakan alat dulang. Material yang digunakan berupa pasir silika sebagai konsentrat dan bahan campuran berupa pasir kuarsa yang berfungsi sebagai material pengotor (tailing). Sebelum melakukan proses pendulangan, material konsentrat dengan tailingnya ditimbang masing-masing untuk mengetahui berat keringnya. Kemudian setelah diketahui beratnya masing-masing, konsentrat dan tailing dicampur agar sama rata dan menyatu (homogen). Tujuan dari praktikum kali ini untuk memisahkan material berharga berupa pasir silika sebagai konsentrat dengan pasir kuarsa sebagai material pengotor atau tailing. Mendulang merupakan kegiatan atau proses pemisahan konsentrat dengan pengotornya berdasarkan berat jenis. Berat jenis konsentrat lebih besar dibandingkan dengan pengotornya, sehingga pada prosesnya berat jenis yang lebih besar akan berada di dasar dulang dan pengotor akan ikut larut bersama air pada saat dilakukan gerakan memutar di bak yang sudah disediakan air.Sebelum memulai proses pendulangan dimulai dengan mencampur pasir silika dan pasir kuarsa yang telah ditentukan kedalam alat dulang. Kemudian memasukkan air secara horizontal sampai bak air terisi air dengan ketinggian kurang lebih 1 m atau memungkinkan untuk dilakukan pendulangan. Setelah itu, dilanjutkan dengan proses pendulangan dengan cara menggoyang-goyangkan alat dulang dengan aliran air horizontal secara merata sambil sesekali diaduk-aduk pada campuran material agar terpisahkan antara konsentrat dengan tailingnya. Hal ini sesuai dengan konsep dasar dari dulang atau panning itu sendiri, yaitu untuk memisahkan antara unsur konsentrat dengan tailing dengan menggunakan aliran air horizontal dengan menggunakan gaya sentrifugal dan perbedaan berat jenis antara unsur konsentrat yang lebih besar dengan unsur tailing yang lebih ringan.Pada saat proses pendulangan, unsur konsentrat atau pasir besi berada pada dasar alat dulang dan pengotor atau tailing, yaitu pasir halus berada di atas konsentrat, karena perbedaan massa jenisnya. Pasir silika berwarna hitam, dan pasir kuarsa berwarna kuning-kecoklatan sehingga dapat membedakan antara keduanya dalam proses pendulangan atau panning. Setelah proses dulang selesai dilakukan, proses selanjutnya adalah menimbang puya atau konsentrat yang didapat pada proses pendulangan. Namun, konsentrat tadi tidak bisa langsung ditimbang pada alat timbangan karena massa dari konsentrat masih bercampur dengan massa air. Konsentrat harus dikeringkan terlebih dahulu. Pengeringan ini dilakukan dengan cara memasukkan konsentrat ke dalam pemanas (oven) agar kandungan air dalam konsentrat menguap. Proses pengeringan dari konsentrat berlangsung kurang lebih 30 menit. Setelah proses pengeringan selesai, konsentrat kemudian ditimbang menggunakan timbangan digital.Dari kegiatan praktikum ini, tentunya dapat dikenal apa yang dimaksud dengan recovery. Pada proses pendulangan yang dilakukan, didapatkan hasil atau recovery sebesar 93 %. Recovery yang didapat tidak sampai 100 % karena pada saat proses pendulangan ada sebagian konsentrat yang masih ikut terlarut bersama air akibat terlalu cepatnya pendulang melakukan proses penetrasi memutar, permukaan alat dulang yang kurang licin hingga sebagian konsentrat ada yang menempel di dinding dulangan, kemudian keruhnya air dalam bak. Semakin keruh air yang dipakai dalam proses pendulangan maka akan semakin sulit memisahkan antara tailing dengan konsentrat. Adapun faktor kemiringan permukaan alat dulang, dimana semakin landai cekungan alat dulang yang digunakan maka konsentrat yang diperoleh juga semakin cepat.Dari hasil percobaan dulang, didapatkan konsentrat sebesar 400 gram dengan kadar konsentrat 2,7942 % dan umpan atau feed sebesar 2400 gram dengan kadar feed 0,4657 %. Dari hasil perhitungan, nilai dari recovery yang tidak mencapai 100 %, maka dapat dikatakan bahwa adanya tingkat ketelitian yang kurang pada saat melakukan proses pendulangan atau panning. Pada percobaan ini dilakukan pula perhitungan waktu lamanya mendulang. Lama waktu disini tidak berpengaruh dalam perhitungan recovery. Hanya saja lama waktu kita mendulang dihitung untuk mengetahui efisiensi kerja kita saat sedang melakukan percobaan mendulang. Banyak hal yang harus diperhatikan dalam proses mendulang diantaranya. Tinggi dari bak air yang digunakan dalam proses pendulangan juga harus diperhatikan. Hal ini berpengaruh terhadap posisi praktikan pada saat melakukan percobaan mendulang. Penguasaan alat dulang merupakan suatu hal yang wajib dipenuhi sebelum melakukan kegiatan pendulangan. Hal ini dikarenakan jika dalam penguasaan alat dulang tidak maksimal maka akan ada banyak konsentrat yang akan terbuang bersama tailing pada saat melakukan pendulangan. Sehingga nantinya dalam perhitungan recovery hasilnya pasti akan jauh dari standar keberhasilan. Jadi pada proses pendulangan yang perlu diperhatikan adalah penguasaan alat dulang, ketelitian pada saat mendulang dan juga kekentalan air (viskositas air) yang digunakan untuk mendulang. Jika faktor tersebut dilakukan dengan baik, maka hasil recovery yang diperoleh hampir atau boleh dikatakan sempurna.

3.1.8.Penutupa. KesimpulanAdapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut :1) Dulang atau panning merupakan alat pengolahan secara tradisional yang digunakan untuk memisahkan konsentrat dengan tailing atau pengotornya dengan menggunakan aliran air horizontal, dimana material yang memiliki massa jenis yang lebih berat akan tertahan di dasar dulang dan material yang lebih ringan akan ikut terlarut bersama aliran air. Metode ini sangat banyak digunakan pada pertambangan rakyat karena ekonomis dan terjangkau.2) Macam-macam dulang, yaitu dulang batea dengan menggunakan pan dari kayu yang berbentuk kerucut terbalik, dulang kayu dengan menggunakan pan dari kayu berbentuk setengah bola, dulang plastik dengan menggunakan pan dari plastik yang membentuk cekungan ke dalam, namun di tengahnya berbentuk rata, dulang cowhorns dengan menggunakan pan dari kayu maupun logam yang berbentuk terbuka dengan pinggan dangkal.3) Faktor-faktor dalam memperoleh hasil dulang ada tiga macam, yaitu cara pendulangan, jenis material yang didulang dan tingkat kejernihan air yang dipakai.4) Konsentrat yang didapat pada kegiatan pendulangan adalah sebanyak 433,33 gram.5) Nilai recovery yang didapat adalah 96,15 %. Penyebab utama kurangnya perolehan yang didapat adalah oleh karena human error atau ketidaktelitian pada saat mendulang.b. SaranAdapun saran yang dapat diberikan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut :1) Diharapkan pada saat sebelum praktikum dimulai, alat-alat dan kelengkapan yang akan dipergunakan harus terlebih dahulu disiapkan agar dapat memulai praktikum tepat waktu.2) Setelah praktikum selesai, alat-alat dan kelengkapan dibersihkan dan dikembalikan ke tempatnya bersama-sama.3) Sebaiknya peralatan praktikum ditambah jumlahnya, agar praktikum dapat berjalan dengan efektif.

Kelompok IV