drafttttt

Upload: arini-kamalia

Post on 08-Jan-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

akuntansi keperilakuan

TRANSCRIPT

ASPEK KEPERILAKUANPADA PERSYARATAN PELAPORANA. Syarat-syarat PelaporanDunia saat ini penuh dengan persyaratan untuk melaporkan informasi kepada orang lain tentang siapa atau apa kita ini, bagaimana kita menjalankan hidup kita, bagaimana kita mengerjakan pekerjaan kita, bagaimana keadaan dari orang dan benda untuk mana kita bertanggung jawab, dan seterusnya. Hal-hal ini pada umumnya disebut sebagai persyaratan pelaporan, meskipun beberapa diantaranya mungkin tidak dapat dipaksakan.Intisari dari proses akuntansi adalah komunikasi atas informasi yang memiliki implikasi keuangan atau manajemen. Karena pengumpulan dan pelaporan informasi mengonsumsi sumber daya, biasanya hal tersebut tidak dilakukan secara sukarela kecuali pelapor yakin bahwa hal ini akan mempengaruhi sipenerima untuk berperilaku sebagaimana yang diinginkan oleh pelapor.Informasi yang dilaporkan adalah bagian yang penting dari proses pengelolaan dan pengendalian organisasi. Tanpa informasi, manajer, kreditor, dan pemilik tidak dapat mengatakan apakah segala sesuatu berjalan sesuai dengan rencana atau apakah tindakan korektif diperlukan. Persyaratan pelaporan dikenakan dan dipaksakan oleh beraneka ragam orang dan organisasi dengan cara yang beraneka rupa.

B. Bagaimana Persyaratan Pelaporan Mempengaruhi PerilakuPersyaratan pelaporan dapat mempengaruhi perilaku pelapor dalam beberapa cara. Bentuk lain dari pengukuran yang digunakan dalam organisasi, seperti audit dan pengamatan langsung, juga memiliki banyak dampak yang sama terhadap persyaratan pelaporan, selain dampak spesifiknya sendiri.1. Antisipasi Penggunaan InformasiPengirim menggunakan persyaratan pelaporan itu sendiri, bersama-sama dengan informasi lainnya, untuk mengantisipasi bagaimana penerima akan bereaksi terhadap informasi yang dilaporkan. Karena orang pada umumnya bereaksi dengan cara-cara yang mereka yakin akan mengarah pada hasil yang mereka inginkan, pengirim informasi tersebut mencoba untuk menyimpulkan bagaimana penerima informasi akan menggunakan dan bereaksi terhadap informasi yang disediakan.Dalam konteks manajemen, pengirim seringkali dianggap bertanggung jawab untuk mengendalikan hal-hal yang juga dipengaruhi oleh sejumlah faktor lain yang tidak dapat dikendalikan oleh sipengirim.2. Prediksi Si Pengirim Mengenai Penggunaan si PemakaiKadang kala, seseorang merasa pasti mengenai bagaimana penerima akan menggunakan informasi, sementara pada waktu-waktu lain seseorang tidak merasa mengenai bagaimana informasi tersebut digunakan. Jika setiap orang selalu jelas dan jujur mengenai bagaimana mereka akan menggunakan informasi yang dilaporkan, maka akan terdapat lebih sedikit masalah, tetapi masi tetap ada kemungkinan bahwa informasi tersebut akan kemudian digunakan dalam cara-cara yang tidak dimaksudkan ketika pertama kali informasi tersebut diminta.Dalam kasus-kasus lain adalah jelas dari respon penerima, atau kurangnya respon penerima, bahwa mereka tidak menggunakan informasi yang dilaporkan seperti yang mereka katakan.3. Insentif/SanksiKekuatan dan sifat dari kekuasaan penerima terhadap pengirim adalah penentu yang penting mengenai seberapa besar kemungkinan bahwa sipengirim akan mengubah perilakunya. Semakin besar potensi yang ada bagi sipenerima, untuk memberikan penghargaan atau sanksi kepada sipengirim, semakin hati-hati sipengirim akan bertindak dalam memastikan bahwa informasi yang dilaporkan dapat diterima oleh si penerima.4. Penentuan WaktuWaktu adalah faktor penting dalam menetukan apakah persyaratan pelaporan akan menyebabkan perubahan dalam perilakupengirim atau tidak. Supaya persyaratan pelaporan dapat menyebabkan pengirim mengubah perilakunya, ia harus mengetahui persyaratan pelaporan tersebut sebelum ia bertindak. Jika persyaratan pelaporan hanya terjadi setelah pengirim telah bertindak, maka tidak ada peluang untuk mengubah perilaku masa lalu. Tetapi, kebanyakan persyaratan pelaporan bersifat repetitive dalam konteks manajemen, sehingga bahkan jika persyaratan pelaporan yang pertama dikenakan setelah perilaku yang dilaporkan terjadi, pelapor akan mengetahui didepan bahwa laporan berikutnya harus dibuat.5. Strategi Respons iterativeKetika suatu persyaratan pelaporan baru dikenakan, strategi yang paling murah adalah untuk terus berperilaku seperti biasa, melaporkan sejujurnya perilaku tersebut, dan menunggu reson dari penerima. Jika tidak ada respon, maka strategi tersebut dapat diteruskan. Umpan balik negative dari penerima yang mengindikasikan bahwa perilaku yang dilaporkan tidak diinginkan, memperbaiki estimasi pengirim mengenai perilaku apa yang diinginkan oleh penerima dan bagaimana ia akan merespon.6. Pengaruh PerhatianDampak mengarahkan perhatian dapat dianggap sebagai dampak dari pencatatandan bukannya dampak dari pelaporan informasikarena dampak tersebut timbul dari kepentingan pengirim itu sendiri dan tidak bergantung pada informassi yang dilaporkan kepada siapapun. Tetapi, dampak tersebut dipertimbangkan karena dapat terjadi sebagai respon terhadap persyaratan pelaporan dari luar, meskipun hal tersebut juga dapat terjadi tanpa adanya persyaratan tersebut.

C. Dampak dari Persyaratan PelaporanPersyaratan pelaporan dapat mempengaruhi perilaku disemua bidang seperti :1. Akuntansi KeuanganBadan-badan yang berwenang dalam akuntansi keuangan di Amerika Serikat, termasuk Securities Exchange Commission (SEC), Financial Accounting Standards Board (FASB), dan Financial Executive Research Foundation (FERF), telah mengakui dampak potensial yang dimiliki oleh persyaratan pelaporan terhadap perilaku korporat. FASB dan FERF baru-baru ini mulai mendorong dan mendukung investigasi mengenai dampak semacam itu dan mempertimbangkannya secara eksplisit dalam proses penetapan standar.2. Akuntansi PerpajakanAkuntansi perpajakan keperilakuan merupakan bidang yang relative masi belum di eksplorasi. Tetapi, bidang tersebut tentu saja merupakan bidang yang sensitive dalam kaitannya dengan persyaratan pelaporan. Beberapa orang bahkan percaya bahwa persyaratan pelaporan pajak yang sekarang melanggar hak konstitusional. 3. Akuntansi SosialHanya seditkit saja yang diketahui mengenai dampak dari akuntansi sosial terhadap pengirim informasi. Masih terdapat relative sedikit akuntansi sosial bagi public, dan kebanyak riset mengenai hal itu berkaitan dengan dampak terhadap penerima dari informasi yang dilaporkan. Karena akuntansi sosial eksternal masih bersifat sukarela, maka tidak terdapat dampak apapun terhadap persyaratan pelaporan, meskipun masi terdapat dampak terhadap pelaporan secara sukarela. Karena akuntansi social merupakan bidang perhatian yang relative baru dan sering kali mengalami konflik ]dengan criteria kinerja yang sudah lebih mapan, maka terutama sangat penting untuk menggabungkan persyaratan pelaporan dengan pedoman keperilakuan dan sanksi untuk ketidakpatuhan yang sangat eksplisit.4. Akuntansi ManajemenManajemen dapat memberlakukan persyaratan pelaporan internal apapun yang diinginkannya kepada bawahan. Pos-pos yang dilaporkan secara internal dapat bersifat keuangan, operasional, sosial, atau suatu kombinasi. Akan tetapi, hanya terdapat sedikit data akuntansi manajemen yabg tersedia bagi public karena data tersebut jarang dilaporkan diluar organisasi. Sangat sulit juga untuk digeneralisasi karena setiap organisasi memiliki system akuntansi manajemen, sekelompok persyaratan pelaporan, dan hubungan organisasional yang unik.

D. Penilaian Dampak Terhadap Pengirim InformasiTerdapat banyak cara untuk menilai dampak dari persyaratan pelaporan terhadap pengirim informasi. Yang paling tersedia adalah pengambilan keputusan deduktif, yang melibatkan pemikiran secara hati-hati mengenai bagaimana persyaratan pelaporan akan berinterasksi dengan kekuatan-kekuatan motivasional lainnya guna membentuk perilaku manajer. Teknik ini sebaiknya selalu digunakan sebelum memberlakukan suatu persyaratan pelaporan.Metode lain adalah dengan menanyakan kepada para pelapor mengenai perilaku mereka. Suatu cara formal untuk melakukan hal ini adalah dengan survey, yang dapat terdiri atas pertanyaan-pertanyaan sempit dengan kemungkinan tanggapan yang ditentukan atau atas pertanyaan-pertanyaan sempit dengan kemungkinan tanggapan yang ditentukan atau atas pertanyaan-pertanyaan sempit dengan kemungkinan jawaban yang terbuka atau atas gabungan dari keduanya.

AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIAA. Konsep Akuntansi Sumber Daya ManusiaAkuntansi sumber daya manusia telah didefenisikan oleh Komite Akuntansi Sumber Daya Manusia dari America Accounting Assosiation sebagai proses identifikasi dan pengukuran data mengenai sumber sumber daya manusia serta pengkomunikasian informasi ke pihak-pihak yang berkepentingan.Istilah akuntansi sumber daya manusia sebaiknya tidak hanya dipandang secara harfiah, karena istilah tersebut juga memiliki arti simbolis. Akuntansi sumber daya manusia bukan hanya suatu system untuk mengukur biaya dan nilai manusia bagi organisasi, melainkan juga suatu cara berpikir mengenai manajemen manusia.B. Sejarah Akuntansi Sumber Daya ManusiaBidang akuntansi sumber daya manusia dikembangkan sejak tahun 1960-an. Bidang tersebu adalah cabang dari kumpulan yang terdiri atas beberapa aliran pemikiranyang independen maupun yang saling berkaitan erat.Dorongan terhadap Pengembangan Akuntansi Sumber Daya ManusiaDalam struktur ekonomi pertanian dan industrial, tingkat modal manusia jauh lebih rendah dibandingkan dengan saat ini. Teori dan metode akuntansi tidak memperlakukan baik manusia ataupun investasi dalam manusia sebagai aktiva (dengan perkecualian budak, yang dipandang sebagai property).Riset Awal dalam Akuntansi Sumber Daya ManusiaSalah satu dari pendekatan paling awal untuk mengukur dan mencatat nilai dari sumber daya manusia dikembangkan oleh R.H Hermanson, seorang akuntansi akademis, sebagai bagian dari disertasi Ph.D.-nya.Riset Selanjutnya Mengenai Akuntansi Sumber DayaSejak studi awal oleh Hermanson, Brummet, Flamholtz, dan Pyle, terdapat sejumlah besar riset teoritis dan empiris untuk mengembangkan konsep, model, dan metode akuntansi bagi manusia sebagai aktiva organisasional.C. Peranan Manajerial Akuntansi Sumber Daya ManusiaTujuan utama dari akuntansi sumber daya manusia adalah untuk berfungsi sebagai suatu system yang menyediakan pengukuran atas biaya dan nilai dari manusiabagi suatu oeganisasi.Akuisisi Sumber Daya ManusiaAkuisisi sumber daya manusia melibatkan perekrutan, seleksi, dan penerimaan orang untuk memenuhi kebutuhan tenaga manusia organisasi saat ini dan ekspektasi dimasa depan.Kebijakan Akuisisi dan PengembanganDengan menyediakan estimasi terhadap biaya saat ini untuk berbagai posisi, akuntansi sumber daya manusia dapat membantu manajemen untuk menilai timbale balik antara biaya rekrutan dari luar dengan pengembangan dari alam.Alokasi Sumber Daya ManusiaAlokasi sumber daya manusia adalah proses menempatkan orang keberbagai peranan dan tugas organisasional.Konservasi Sumber Daya ManusiaKonservasi sumber daya manusia adalah proses pemeliharaan kapabilitas manusia sebagai individu-individu dan efektifitas dari system manusia yang dikembangkan oleh suatu organisasi.Utilisasi Sumber Daya ManusiaAkuntansi sumber daya manusia dapat membantu para manajer untuk menggunakan sumber daya manusia secara efektif dan efisien dengan menyediakan suatu paradigm atau kerangka kerja konseptual bagi utilisasi sumber daya manusia.Evaluasi dan Penghargaan Sumber Daya ManusiaEvaluasi sumber daya manusia adalah proses penetapan nilai manusia bagi suatu organisasi.D. Pengukuran Biaya dan Nilai Sumber Daya ManusiaMengukur Biaya Sumber Daya ManusiaTiga konsep yang berbeda telah diusulkan kepada manajemen untuk mengukur biaya sumber daya manusia. Biaya awal, biaya penggantian, dan biaya kesempatan. Biaya awal adalah pengeluaran actual historis yang terjadi sebagai suatu investasi dalam sumber daya. Biaya penggantian adalah pengorbanan yang harus dilakukan hari ini untuk menggantikan sumber daya dari suatu organisasi. Biaya kesempatan adalah jumlah maksimum yang dapat diperoleh sumber daya tersebut dalam penggunaan alternative.Mengukur Nilai dan Sumber Daya ManusiaKonsep nilai manusia diturunkan dari teori ekonomi umum. Seperti semua sumber daya lainnya, manusia memiliki nilai karena mereka dapat memberikan jasa atau pelayanan dimasa depan. E. Kontinum Sistem Akuntansi Sumber Daya ManusiaSystem ISystem I akuntansi sumber daya manusia memiliki hamper semua system personalia yang merupakan persyaratan untuk menerapkan akuntansi sumber daya manusia.System IIDalam oeganisasi dengan system II ini, manajemen tidak hanya memiliki data mengenai tingkat perputaran, tetapi juga memiliki data mengenai biaya dari perputaran tersebut.System IIIPada system ini, terdapat kapabilitas akuntansi sumber daya manusia tingkat menengah.System IVDalam system ini, manajemen juga memiliki program pengendalian perputaran karyawan yang kontinu.System VSystem V mencerminkan seluruh kapabbilitas dari akuntansi sumber daya manusia.F. Pendekatan Teknis terhadap Penerapan Sumber Daya ManusiaNilai penggantian dari aktiva manusia akan diintegrasikan kedalam laporan keuangan perusahaan sebagai aktiva perusahaan dan selanjutnya akan diperlakukan seperti aktiva perusahaan selanjutnya.G. Analisis Nilai yang Diharapkan dari Modal ManusiaTerdapat tiga tahapan yang akan dilakukan dalam perhitungan analisis nilai yang diharapkan dari modal manusia , yakni :Menghitung Nilai Sekarang dari Pendapatan SeseorangNilai sekarang dari pendapatan seseorang menunjukkan nilai saat ini dari arus pendapatan yang akan diterima pada masa depan. Hal ini dilakukan dengan mendiskontokan arus pendapatan yang akan diterima pada masa depan tersebut.Mengalikan Nilai Sekarang Bersih dari Masing-masing Karyawan dengan Probabilitas Kematinannya Masing-masingNilai sekarang bersih mengabaikan kemungkinan kematian seseorang pegawai sebelum usia pension, sehingga angka tersebut perlu disesuaikan dengan memasukkan fungsi yang merupakan probabilitas seseorang meninggal pada usia tertentu.Menghitung Amortisasi atas Nilai yang diharapkan dari Modal ManusiaTahap akhir dari penerapan akuntansi sumber daya manusia adalah memperhitungkan amortisasi nilai sumber daya manusia. Seperti halnya penyusutan, pola amortisasi umumnya dianggap tepat apabila amortisasi tersebut mempunyai hubungan dengan perkiraan pendapatan yang dihasilakan.H. Pelaporan Sumber Daya Manusia dalam Laporan Keuangan PerusahaanPenyajian unsure modal manusia dalam laporan keuangan akan membuat laporan keuangan terlihat lebih informative. Selain itu, laporan keuangan tersebut akan dapat memberikan data yang komperhensif mengenai sumber daya manusia yang memegang peranan penting dalam pencapaian tujuan organisasi.