dr tito

5
1. Apa tanda-tanda fraktur tulang? Tanda-tanda fraktur tulang antara lain: 1) Nyeri Nyeri terus menerus dan bertambah berat saat tulang dimobilisasi. Setelah patah tulang dapat timbul spasmeotot yang menambah rasa nyeri. Spasme otot yang menyertai fraktur merupakan bentuk bidai alami yang dirancang untuk meminimalkan gerakan antar fragmen tulang. 2) Deformitas Deformitas merupakan pergeseran fragmen tulang padafraktur. Deformitas dapat terjadi pada tulang di ektremitas. Deformitas dapat diketahui dengan membandngkan dengan ekstremitas yang sehat. 3) Krepitasi Yaitu suara yang dihasilkan dari pergeseran fragmen tulang. Krepitasi dapat diketahui melalui perabaan pada tulang yang mengalami fraktur. 4) Pembengkakan Pembengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit terjadi akibat trauma dan perdarahan yang mengikuti fraktur. Tanda ini dapat terlihat beberapa jam setelah cedera. 5) Peningkatan temperature lokal 6) Pergerakan abnormal

Upload: dhia-ramadhani-satoto

Post on 12-Jan-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: dr tito

1. Apa tanda-tanda fraktur tulang?

Tanda-tanda fraktur tulang antara lain:

1) Nyeri

Nyeri terus menerus dan bertambah berat saat tulang dimobilisasi. Setelah patah

tulang dapat timbul spasmeotot yang menambah rasa nyeri. Spasme otot yang

menyertai fraktur merupakan bentuk bidai alami yang dirancang untuk

meminimalkan gerakan antar fragmen tulang.

2) Deformitas

Deformitas merupakan pergeseran fragmen tulang padafraktur. Deformitas dapat

terjadi pada tulang di ektremitas. Deformitas dapat diketahui dengan

membandngkan dengan ekstremitas yang sehat.

3) Krepitasi

Yaitu suara yang dihasilkan dari pergeseran fragmen tulang. Krepitasi dapat

diketahui melalui perabaan pada tulang yang mengalami fraktur.

4) Pembengkakan

Pembengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit terjadi akibat trauma dan

perdarahan yang mengikuti fraktur. Tanda ini dapat terlihat beberapa jam setelah

cedera.

5) Peningkatan temperature lokal

6) Pergerakan abnormal

Ektremitas tidak dapat berfungsi dengan baik karena fungsi normal oto

bergantung pada integritas tulang tempat melengketnya otot.

7) Echymosis

8) Kehilangan fungsi

9) Pemendekan tulang pada tulang panjang

2. Apa batasan fraktur patologis?

Fraktur patologis adalah fraktur akibat lemahnya struktur tulang oleh proses

patologik, seperti neoplasia, osteomalasia, osteomielitis,dan penyakit lainnya. Disebut

juga secondary fracture dan spontanoues fracture.

Page 2: dr tito

Fraktur patologis adalah fraktur yang disebabkan oleh adanya proses patologis,

misalnya tumor atau osteoporosis tulang. Dengan trauma yang ringan saja tulang akan

mengalami fraktur.

Fraktur patologis adalah fraktur yang terjadi pada tulang yang abnormal. Tulang yang

abnormal tersebut bisa sangat lemah sehingga fraktur terjadi dengan trauma ringan atau

bahkan pada aktivitas biasa.

Femur merupakan tulang tersering ketiga, setelah vertebrae dan pelvis, tempat

ditemukannya metastasis tulang. Fraktur patologis pada femur merupakan yang paling

sering membutuhkan intervensi pembedahan. Fraktur patologis pada femur merupakan 66

% fraktur patologis pada tulang panjang, dimana 87% terjadi pada femur proksimal dan

shaft femur.

Fraktur pada collum femur merupakan fraktur yang paling sering terjadi pada orang

tua. Umur rata-rata 77 tahun pada wanita dan 72 tahun pada laki-laki, dan 80% terjadi

pada wanita. Insidensi pada usia muda sangat rendah dan berhubungan dengan trauma

hebat. Penyebab tersering fraktur patologis pada femur proksimal adalah osteoporosis.

Pada anamnesis yang mengarahkan kita kepada suatu fraktur patologis :

Pasien dengan fraktur yang terjadi secara spontan atau pada trauma minor

Pola fraktur yang tidak biasa

Riwayat multipel fraktur sebelumnya

Usia tua

Riwayat keganasan atau penyakit metabolik

Riwayat nyeri pada tempat fraktur sebelum terjadi fraktur

Faktor risiko seperti merokok maupun eksposure terhadap karsinogen

Selain pemeriksaan fisik standar pada fraktur, diperlukan pemeriksaan tambahan

seperti ada tidaknya massa pada tempat fraktur, keterlibatan limfonodi regional.

Pemeriksaan thyroid, mammae, prostat dan rektum juga perlu dilakukan untuk mencari

kemungkinan tumor primer.

Pemeriksaan radiologis mencakup pemeriksaan foto polos standar pada fraktur.

Penilaian harus dilakukan secara menyeluruh : adakah lesi intra osseus, densitas tulang,

Page 3: dr tito

massa  ekstra osseus. Dari foto kita bisa menilai atau mendiagnosis suatu lesi  dengan

melihat karakteristik dari lesi tersebut antara lain densitas, formasi tulang, kalsifikasi,

batas, reaksi jaringan sekitar.

Ketika kita mencurigai suatu fraktur patologis akibat metastasis:

Bone survey untuk mencari kemungkinan kelainan pada tempat lain (metastasis

pada tulang yang lain, impending fraktur

Thorax AP

Bone scans

USG abdomen

Pemeriksaan spesifik : mammografi, IVU, endoscopy

Kebanyakan fraktur patologis dapat menyatu, karena laju deposisi pada penyembuhan

fraktur lebih cepat daripada laju resorbsi penyakit yang mendasari fraktur tersebut.

Fraktur patologis pada osteomielitis tidak akan menyatu sampai infeksi bisa terkontrol.

Pada neoplasma ganas seperti osteosarkoma, laju deposisi dan resorpsi tulang bisa sama

cepat, sehingga bisa terjadi delayed union dan merupakan suatu indikasi amputasi.

Fraktur patologis akibat metastasis neoplasma pada ekstrimitas biasanya memerlukan

fiksasi internal dikombinasi dengan terapi radiasi dan hormonal.

Page 4: dr tito

DAFTAR PUSTAKA

Barbara, C. B., (1999). Rencana Asuhan Keperawatan Medikal-Bedah, Volume I, EGC:Jakarta.

Doenges, dkk, (2005). Rencana asuhan keperawatan pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien. EGC: Jakarta

Mansjoer, dkk., (2000). Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3. Media Aesculapius: Jakarta

Apley, A. Graham, Buku Ajar Orthopedi dan Fraktur Sistem Apley, Widya Medika, Jakarta, 1995

Iskyan, et al. 2014. Fracture Clinical Presentation.

http://emedicine.medscape.com/article/824224-clinical.