Download - Penataksanaan Diare.doc
Penataksanaan Diare
Penanggulangan kekurangan cairan merupakan tindakan pertama dalam mengatasi pasien diare. Hal sederhana seperti meminumkan banyak air putih atau oral rehidration solution (ORS) seperti oralit harus cepat dilakukan. Pemberian ini segera apabila gejala diare sudah mulai timbul dan kita dapat melakukannya sendiri di rumah. Kesalahan yang sering terjadi adalah pemberian ORS baru dilakukan setelah gejala dehidrasi nampak.
Pada penderita diare yang disertai muntah, pemberian larutan elektrolit secara intravena merupakan pilihan utama untuk mengganti cairan tubuh, atau dengan kata lain perlu diinfus. Masalah dapat timbul karena ada sebagian masyarakat yang enggan untuk merawat-inapkan penderita, dengan berbagai alasan, mulai dari biaya, kesulitam dalam menjaga, takut bertambah parah setelah masuk rumah sakit, dan lain-lain. Pertimbangan yang banyak ini menyebabkan respon time untuk mengatasi masalah diare semakin lama, dan semakin cepat penurunan kondisi pasien kearah yang fatal.
Diare karena virus biasanya tidak memerlukan pengobatan lain selain ORS. Apabila kondisi stabil, maka pasien dapat sembuh sebab infeksi virus penyebab diare dapat diatasi sendiri oleh tubuh (self-limited disease).
Diare karena infeksi bakteri dan parasit seperti Salmonella sp, Giardia lamblia, Entamoeba coli perlu mendapatkan terapi antibiotik yang rasional, artinya antibiotik yang diberikan dapat membasmi kuman.
Oleh karena penyebab diare terbanyak adalah virus yang tidak memerlukan antibiotik, maka pengenalan gejala dan pemeriksaan laboratorius perlu dilakukan untuk menentukan penyebab pasti. Pada kasus diare akut dan parah, pengobatan suportif didahulukan dan terkadang tidak membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut kalau kondisi sudah membaik.
Bagaimana Diare Diobati?
1. Mengubah apa yang kita makan. Beberapa jenis makanan dapat mengakibatkan diare, dan yang lain dapat membantu menghentikannya.
Jangan makan:
produk susu (susu atau keju) masakan yang digoreng
makanan berlemak termasuk mentega, margarin, minyak atau kacang
makanan pedas
makanan yang mengandung banyak serat yang tidak larut. Ini termasuk buah-buahan atau sayur-mayur mentah, roti gandum, jagung, atau kulit dan biji buahan
Sebaiknya makan:
pisang nasi putih
saus apel
sereal
roti tawar bakar atau biskuit kering
makaroni atau mi biasa
telur rebus
bubur gandum
kentang rebus tumbuk
yoghurt (walau ini produk susu, makanan ini sebagian dicernakan oleh bakteri yang dipakai untuk membuatnya)
2. Pengobatan. Crofelemer adalah obat baru untuk diare terkait HIV yang disetujui oleh FDA-AS pada 2012. Obat dipakai untuk mengobati diare tergantung pada jenisnya. Dokter tidak dapat meresepkan obat kecuali dia mengetahui penyebab diare kita.
Beberapa obat dapat diperoleh tanpa resep, di antaranya ada yang sangat baik untuk diare, termasuk asam amino L-glutamin, bismut subsalisilat, atapulgit dan loperamid. Sebuah pengobatan baru untuk diare terkait HIV adalah krofelemer. Obat ini sedang diuji coba.
Beberapa produk lain yang biasanya dijual untuk mengobati sembelit juga dapat membantu dengan diare. Produk ini mengandung serat larut, yang menambah besarnya kotoran dan menyerap air. Produk ini termasuk produk yang mengandung psilium.
3. Terapi penunjang untuk diare. Kapsul asidofilus (yang mengandung bakteri yang membantu) dapat memulihkan pencernaan, terutama bila kita memakai antibiotik. Beberapa macam yoghurt mengandung ‘biakan hidup’ asidofilus yang bekerja dengan cara sama.
Pepermin, jahe dan pala dianggap membantu masalah pencernaan, jadi teh pepermin atau jahe, atau soda dengan jahe adalah pilihan yang baik untuk ‘cairan bening’. Coba tambah pala pada makanan atau minuman.
Penelitian menunjukkan bahwa tambahan kalsium bantu meringankan diare pada orang yang memakai nelfinavir. Ini mungkin berhasil dengan diare yang disebabkan obat lain.
Garis Dasar
Diare adalah masalah umum untuk Odha. Diare biasanya disebabkan infeksi pada sistem pencernaan. Stres, beberapa obat dan masalah pencernaan produk susu juga dapat menyebabkan diare.
Akibat yang paling berat adalah dehidrasi. Ini merupakan masalah lebih gawat untuk anak dibandingkan orang dewasa. Jika kita diare, kita sebaiknya minum banyak cairan bening. Kita juga dapat memakai cairan elektrolit.
Beberapa perubahan sederhana pada makanan dapat membantu diare. Begitu juga beberapa obat tanpa resep atau asidofilus.
Pastikan dokter diberi tahu jika diare berlanjut lebih dari beberapa hari.
http://spiritia.or.id/li/bacali.php?lino=554
Pengobatan kausal
Pegobatan yang tepat terhadap kasus diare diberikan setelah mengetahui penyebabnya yang pasti,
antibiotika baru boleh diberikan kalau dalam pemeriksaan laboratorium dapat ditemukan bakteri
patogen, pemeriksaan untuk menemukan bakteri ini kadang sulit atau hasil pemeriksaan datang
terlambat, maka antibiotik dapat diberikan dengan memperhatikan unsur-unsur penderita,
perjalanan penyakit dan sifat tinja.
Antibiotika yang digunakan pada kasus diare akut:
Tabel 1. Antibiotik pada Diare Akut
Obat Dosis (per hari) Jangka waktu
Kolera eltor Tetrasiklin 4x500 mg 3 hari
Kotrimoksazol 2x3 tab (awal)
2x2 tab 6 hari
Kloramfenikol 4x500 mg 7 hari
E.coli Tidak memerlukan
terapi
Salmonelosis Ampisillin 4x1 g 10-14 hari
Kotrimoksazol 4x500 mg 10-14 hari
Siprofloksasin 2x500 mg 3-5 hari
Shigelosis Ampisillin 4x1 g 5 hari
Kloramfenikol 4x500 mg 5 hari
Amebiasis Metronidazol 4x500 mg 3 hari
Tinidazol 1x2 g 3 hari
Secnidazol 1x2 g 3 hari
Tetrasiklin 4x500 mg 10 hari
Giardiasis Kuinakrin 3x100 mg 7 hari
Klorokuin 3x100 mg 5 hari
Metronidazol 3x250 mg 7 hari
Kandidosis Mikostatin 3x500.000unit 10 hari
Virus Simtomatik dan
suportif
(Mansjoer et al., 2000).
Pengobatan diare akut (tanpa darah)
1. Mencegah dehidrasi
2. Mengobati dehidrasi yang sudah terjadi
3. Mencegah terjadinya malnutrisi
4. Mengurangi durasi dan keparahan diare dengan pemberian suplemen zinc.