Download - HERNIA INGUINALIS_yudi
HERNIA INGUINALIS
Kata hernia pada hakekatnya berarti penonjolan suatu kantong peritonenum,
suatu organ atau lemak praperitoneum melalui cacat kongenital atau akuisital dalam
parietes muskuloaponeuritik dinding abdomen, yang normalnya tidak dapat dilewati.
Hernia merupakan keadaan yang lazim terlihat oleh semua dokter, sehingga
pengetahuan umum tentang manifestasi klinis, gambaran fisik dan penatalaksanaan
hernia penting.1
Sementara dalam tahun-tahun lampau, banyak hernia diterapi dengan terapi
penunjang, namun pada saat ini hampir semua hernia dikoreksi dengan pembedahan,
kecuali bila ada kontraindikasi bermakna yang menolaknya. Hernia timbul dalam
sekitar 1,5 persen populasi umum di amerika serikat dan 537.000hernia diperbaiki
dengan pembedahan pada tahun 1980. sebagian hernia timbul pada regio inguinalis
dengan sekitar 50 persen dari ini merupakan hernia inguinalis indirek dan 25 persen
sebagai hernia inguinalis direk.1
Hernia inguinalis digambarkan dalam catatan peradaban kuno. Tetapi
terlewatkan beberapa abad sebelum pemahaman secar jelas tentang anatomi hernia
diberikan. Walaupun ada kemajuan dan gambaran anatomi manusia pada tahun 1800-
an, namun penatalaksanaan hernia pada waktu itu terutama dengan observasi atau
terapi penunjang, karena hasil terapi bedah sangat buruk. Sebagai contoh, pada tahun
1891 Bull melaporkan hasil terapi hernia di Amerika serikat; terjadi kekambuhan 30-40
persen selama 1 tahun dan 100 persen selama 4 tahun. Pada tahun 1889, Bassini
pertama melaporkan hasil yang terus-menerus berhasil dengan perbaikan bedah pada
CSS Hernia Inguinalis. M. Yudi Rakhmadi 1102003191 Page 1
hernia inguinalis. Bassini menggunakan prosedur cermat dengan ligasi tinggi kantong
hernia dan pendekatan anatomo cermat bagi conjoined fascia dari muskulus oblikus
internus dan transverses abdominis keligamentum inguinal (poupart). Angka
kekambuhan dintara 251 pasien pertama hanya 3 persen.1
Halsted, yang tidak menyadari penemuan Bassini sejak dipublikasi dalam jurnal
Italia yang tak terkenal, secara bebas menggambarkan tindakan serupa pada tahun
1889. tindakan Halsted juga terdiri dari penjahitan fasia oblikus internus dan
transverses abdominis keligamentum inguinale. Dalam tidakan pertamanya, halsted
mentransplantasi funikulus spermatikus diatas penutupan fasia oblikus
eksternus(Halsted I). Kemudian Halsted melakukan tindakan yang sama, tetapi
memungkinkan funikulus spermatikus tetap dalam posisi normalnya dibawah fasia
oblikus eksternus(Halsted II). Tindakan Bassini dan Halsted menampilkan kemajuan
besar dan zaman penatalaksanaan bedah yang luas dari hernia inguinalis dimulai.1
Sejak karya peloporan ini, sejumlah variasi tehnik telah diperkenalkan bersama dengan
konsep baru, dalam usaha menurunkan angka kekambuhan yang telah rendah. Mc
Vay mempopularisasikan tehnik perapatan conjoined tendon muskulus oblikus internus
dan rektus abdominis ke ligamentum cooper, suatu operasi yang pada mulanya
digambarkan oleh lotheissen pada tahun 1889. Shouldice mengenalkan konsep
membuka lantai inguinalis dan mengimbrikasi fasia transversalis dengan tehnik jahitan
kontinyu. Saat ini operasi yang diuraikan oleh pelopor ini terutama digunakan dalam
mengoreksi hernia.1
CSS Hernia Inguinalis. M. Yudi Rakhmadi 1102003191 Page 2
A. DEFINISI
Hernia inguinalis adalah suatu keadaan dimana sebagian usus masuk melalui
sebuah lubang pada dinding perut kedalam kanalis inguinalis. Kanalis inguinalis adalah
saluran yang berbentuk tabung, yang merupakan jalan tempat turunnya testis dari
perut kedalam skrotum sesaat sebelum bayi dilahirkan 2
B. BAGIAN-BAGIAN HERNIA
keterangan:
1. kulit dan jaringan subkutis
2. lapisan muskulo-aponeurisis
3. peritoneum parietal dan jaringan preperitoneum
4. rongga perut
5. cincin atau pintu hernia (tempat keluarnya jaringan/ organ tubuh, berupa LMR yang
dilalui kantong hernia)
6. kantong hernia
CSS Hernia Inguinalis. M. Yudi Rakhmadi 1102003191 Page 3
C. ANATOMI
Kanalis inguinalis dibatasi dikraniolateral oleh annulus inguinalis internus yang
merupakan bagian terbuka dari fasia tranversalis dan aponeurisis m.transversus
abdominis, dimedial bawah, diatas tuberkulum pubikum, kanal ini dibatasi oleh annulus
inguinalis eksternus, bagian terbuka dari aponurisis m.oblikus eksternus, dan
didasarnya terdapat ligamentum inguinale. Kanal berisi tali sperma pada pria, dan
ligamentum rotundum pada wanita.3
Nervus ilioinguinalis dan iliofemoralis mempersarfi otot diregio inguinalis, sekitar
kanalis inguinalis, dan tali sperma, serta sensibilitas kulit diregio inguinalis, skrotum
dan sebagian kecil kulit tungkai atas bagian proksimomedial.3
CSS Hernia Inguinalis. M. Yudi Rakhmadi 1102003191 Page 4
D. ETIOLOGI
Biasanya tidak ditemukan sebab yang pasti, meskipun kadang dihubungkan
dengan angkat berat. Hernia terjadi jika bagian dari organ perut( biasanya usus)
menonjol melalui suatu titik yang lemah atau robekan pada dinding otot yang tipis,
yang menahan organ perut pada tempatnya.2
Hernia inguinalis dapat terjadi karena anomali kongenital atau karena sebab
yang didapat. Hernia dapat dijumpai pada setiap usia, lebih banyak pada pria
ketimbang pada wanita. Berbagai faktor penyebab berperan pada pembentukan pintu
masuk hernia pada anulus internus yang cukup lebar sehingga dapat dilalui oleh
kantong dan isi hernia. Disamping itu diperlukan pula faktor yang dapat mendorong isi
hernia melewati pintu yang sudah terbuka cukup lebar tersebut.3
Faktor yang dipandang berperan kausal adalah adanya prosessus vaginalis
yang terbuka, peninggian tekanan didalam rongga perut, dan kelemahan otot dinding
perut karena usia.3
Proses turunnya testis mengikuti prosessus vaginalis. Pada nenonatus kurang
lebih 90% prosessus vaginalis tetap terbuka sedangkan pada bayi umur satu tahun
sekitar 30 % prosessus vaginalis belum tertutup. Tetapi kejadian hernia pada umur ini
hanya beberapa persen. Tidak sampai 10% anak dengan prosessus vaginalis paten
menderita hernia. Pada anak dengan hernia unilateral dapat dijumpai prosessus
veginalis paten kontralateral lebih dari separo, sedangkan insiden hernia tidak melebihi
20%. Umumnya disimpulkan bahwa adanya prosessus vaginalis yang paten bukan
CSS Hernia Inguinalis. M. Yudi Rakhmadi 1102003191 Page 5
merupakan penyebab tunggal terjadinya hernia tapi diperlukan faktor lain seperti
anulus inguinalis yang cukup besar.3
Tekanan intra abdomen yang meniggi secara kronik seperti batuk kronik,
hipertrofi prostat, konstipasi dan asites sering disertai hernia inguinalis.
Insiden hernia meningkat dengan bertambahnya umur mungkin karena meningkatnya
penyakit yang meninggikan tekanan intra abdomen dan jaringan penunjang berkurang
kekuatannya.3
Dalam keadaan relaksasi otot dinding perut, bagian yang membatasi anulus
internus turut kendur. Pada keadaan itu tekanan intra abdomen tidak tinggi dan kanalis
inguinalis berjalan lebih vertikal, sebaliknya bila otot dinding perut berkontraksi, kanalis
inguinalis berjalan lebih transversal dan anulus inguinalis tertutup sehingga dapat
mencegah masuknya usus kedalam kanalis inguinalis. Kelemahan otot dinding perut
antara lain terjadi akibat kerusakan n.ilioinguinalis dan n.iliofemoralis setelah
apendektomi.3 Jika kantong hernia inguinalis lateralis mencapai scrotum disebut
hernia skrotalis.3
E. KLASIFIKASI
1. Hernia Inguinalis Direkta (Medialis)
Hernia ini merupakan jenis henia yan didapagt (akuisita) disebabkan oleh
faktor peninggian tekanan intra abdomen kronik dan kelemahan otot dinding di
trigonum Hesselbach*. Jalannya langsung (direct) ke ventral melalui annulus
inguinalis subcutaneous. Hernia ini sama sekali tidak berhubungan dengan
pembungkus tali mani, umumnya terjadi bilateral, khususnya pada laki-laki tua.
CSS Hernia Inguinalis. M. Yudi Rakhmadi 1102003191 Page 6
Hernia jenis ini jarang, bahkan hampir tidak pernah, mengalami inkarserasi dan
strangulasi.
*Trigonum Hesselbach merupakan daerah dengan batas:
· Inferior: Ligamentum Inguinale.
· Lateral: Vasa epigastrika inferior.
· Medial: Tepi m. rectus abdominis.
Dasarnya dibentuk oleh fascia transversalis yang diperkuat serat aponeurosis
m.transversus abdominis.
2. Hernia Inguinalis Indirekta (lateralis)
Hernia ini disebut lateralis karena menonjol dari perut di lateral pembuluh
epigastrika inferior. Dikenal sebagai indirek karena keluar melalui dua pintu dan
saluran, yaitu annulus dan kanalis inguinalis. Pada pemeriksaan hernia lateralis
akan tampak tonjolan berbentuk lonjong. Dapat terjadi secara kongenital atau
akuisita:
· Hernia inguinalis indirekta congenital.
Terjadi bila processus vaginalis peritonei pada waktu bayi dilahirkan
sama sekali tidak menutup. Sehingga kavum peritonei tetap berhubungan
dengan rongga tunika vaginalis propria testis. Dengan demikian isi perut
dengan mudah masuk ke dalam kantong peritoneum tersebut.
· Hernia inguinalis indirekta akuisita.
CSS Hernia Inguinalis. M. Yudi Rakhmadi 1102003191 Page 7
Terjadi bila penutupan processus vaginalis peritonei hanya pada suatu
bagian saja. Sehingga masih ada kantong peritoneum yang berasal dari
processus vaginalis yang tidak menutup pada waktu bayi dilahirkan.
Sewaktu-waktu kentung peritonei ini dapat terisi dalaman perut, tetapi isi
hernia tidak berhubungan dengan tunika vaginalis propria testis.
3. Hernia Pantalon
Merupakan kombinasi hernia inguinalis lateralis dan medialis pada satu sisi.
Kedua kantung hernia dipisah oleh vasa epigastrika inferior sehingga berbentuk
seperti celana. Keadaan ini ditemukan kira-kira 15% dari kasus hernia
inguinalis.
Diagnosis umumnya sukar untuk ditegakkan dengan pemeriksaan klinis,
dan biasanya baru ditemukan sewaktu operasi.
F. MANIFESTASI KLINIS
Hernia inguinal sering terlihat sebagai tonjolan intermitten yang secara
berangsur,-angsur meningkat dalam ukuran dan menjadi ketidaknyamanan yang
progresif dan persisten yang progresif. Kadang hanya sedikit nyeri , sakit atau rasa
terbakar didaerah lipat paha yang mungkin didapatkan sebelum perkembangan dari
penonjolan yang nyata. Ketidaknyamanan ini memperjelas onset dari symtomp hernia
yang sering dideskripsikan sebagai rasa sakit dan sensasi terbakar. Gejala itu mungkin
tidak hanya didapatkan didaerah inguinal tapi juga menyebar kedaerah pinggul,
CSS Hernia Inguinalis. M. Yudi Rakhmadi 1102003191 Page 8
belakang, kaki, atau kedaerah genital. Disebut "Reffered pain" gejala ketidaknyamanan
ini dapat mempercepat keadaan yang berat dan menyusahkan.4
Gejala ketidaknyamanan pada hernia biasanya meningkat dengan durasi atau
intensitas dari kerja, tapi kemudian dapat mereda atau menghilang dengan istirahat,
meskipun tidak selalu.4
Rasa tidak enak yang ditimbulkan oleh hernia selalu memburuk disenja hari dan
membaik pada malam hari, saat pasien berbaring bersandar dan hernia berkurang.
Nyeri lipat paha tanpa hernia yang dpat terlihat, biasanya tidak mengindikasikan atau
menunjukkan mula timbulnya hernia. Kebanyakan hernia berkembang secara diam-
diam, tetapi beberapa yang lain dicetuskan oleh peristiwa muscular tunggal yang
sepenuh tenaga. Secara khas, kantong hernia dan isinya membesar dan mengirimkan
impuls yang dapat teraba jika pasien mengedan atau batuk. Biasanya pasien harus
berdiri saat pemeriksaan , kerena tidak mungkin meraba suatu hernia lipat paha yang
bereduksi pada saat pasien berbaring. Hidrokel bertransiluminasi, tetapi hernia tidak.5
Hernia yang tidak dapat dideteksi oleh pemeriksaan fisik, dapat dilihat denagn ultra
sonografi atau to mografi komputer. Strangulasi menimbulkan nyeri hebat dalam hernia
yang diikuti dengan cepat oleh nyeri tekan, obstruksi interna, dan tanda atau gejala
sepsis. Reduksi dari hernia strangulasi adalah kontraindikasi jika ada sepsis atau isi
dari sakus yang diperkirakan mengalami gangrenosa.5
G. PEMERIKSAAN FISIK
Daerah inguinalis pertama-tama diperiksa dengan inspeksi , sering benjolan
muncul dalam lipat paha dan terlihat cukup jelas. Kemudian jari telunjuk diletakkan
CSS Hernia Inguinalis. M. Yudi Rakhmadi 1102003191 Page 9
disisi lateral kulit skrotum dan dimasukkan sepanjang funikulus spermatikus sampai
ujung jari tengah mencapai annulus inguinalis profundus. Suatu kantong yang
diperjelas dengan batuk biasanya dapat diraba pada titik ini. Jika jari tangan tak dapat
melewati annulus inguinalis profundus karena adanya massa, maka umumnya
diindikasikan adanya hernia.Hernia juga diindikasikan, bila seseorang meraba jaringan
yang bergerak turun kedalam kanalis inguinalis sepanjang jari tangan pemeriksa
selama batuk.1
Walaupun tanda-tanda yang menunjukkan apakah hernia itu indirek atau direk,
namun umumnya hanya sedikit kegunaannya, karena keduanya biasanya memerlukan
penatalaksanaan bedah, dan diagnosis anatomi yang tepat hanya dapat dibuat pada
waktu operasi. Gambaran yang menyokong adanya hernia indirek mencakup turunnya
kedalam skrotum, yang sering ditemukan dalam hernia indirek, tetapi tak lazim dalam
hernia direk. Hernia direk lebih cenderung timbul sebagai massa yang terletak pada
annulus inguinalis superfisialis dan massa ini biasanya dapat direposisi kedalam
kavitas peritonealis, terutama jika pasien dalam posisi terbaring. Pada umumnya pada
jari tangan pemeriksa didalam kanalis inguinalis, maka hernia inguinalis indirek maju
menuruni kanalis pada samping jari tangan, sedangkan penonjolan yang langsung
keujung jari tangan adalah khas dari hernia direk.1
H. DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan pemeriksaan fisik. Benjolan akan
membesar jika penderita batuk, membungkuk, mengangkat beban berat atau
mengedan.2
CSS Hernia Inguinalis. M. Yudi Rakhmadi 1102003191 Page 10
Gejala dan tanda klinik hernia banyak ditentukan oleh keadaan isi hernia. Pada
hernia reponibel keluhan satu-satunya adalah benjolan dilipat paha yang muncul pada
waktu berdiri, batuk, bersin, atau mengedan dan menghilang setelah berbaring .
keluhan nyeri jarang dijumpai , kalau ada biasanya didaerah epigastrium, atau
paraumbilikal berupa nyeri viseral karena regangan pada mesenterium pada waktu
satu segmen usus halus masuk kedalam kantong hernia. Nyeri yang disertai mual atau
muntah baru timbul kalau sudah terjadi inkarserasi karena ileus atau strangulasi
karena nekrosis atau gangren.3
Tanda klinik pada pemeriksaan fisik bergantung pada isi hernia. Pada inspeksi
saat pasien mengedan dapat dilihat hernia inguinalis lateralis muncul sebagai
penonjolan diregio inguinalis yang berjalan dari lateral atas kemedial bawah. Kantong
hernia yang kososn kadang dapat diraba pada funikulus spermatikus sebagai gesekan
dari dua lapis kantong yang memeberikan sensasi gesekan dua permukaaan sutera.
Tanda ini disebut tanda sarung tangan sutera, tetapi umumnya tanda ini sukar
ditentukan. Kalau kantong hernia berisi organ maka tergantung isinya, pada palpasi
mungkin teraba usus, omentum (seperti karet), atau ovarium. Dengan jari telunjuk atau
jari kelingking pada anak dapat dicoba mendorong isi hernia denganmenonjolkan kulit
skrotum melalui anulus eksternus sehingga dapat ditentukan apakah isi hernia dapat
direposisi atau tidak. Dalam hal hernia dapat direposisi, pada waktu jari masih berada
dalam anulus eksternus, pasien diminta mengedan. Kalau hernia menyentuh ujung jari,
berarti hernia inguinalis lateralis, dan kalau samping jari yang menyentuh menandakan
hernia inguinalis medialis. Isi hernia pada bayi wanita yang teraba seperti sebuah
massa yang padat yang biasanya berisi ovarium.3
CSS Hernia Inguinalis. M. Yudi Rakhmadi 1102003191 Page 11
I. DIAGNOSIS BANDING
a. Hidrocele pada funikulus spermatikus maupun testis.Yang membedakan:
- pasien diminta mengejan bila benjolan adalah hernia maka akan membesar, sedang
bila hidrocele benjolan tetap tidak berubah. Bila benjolan terdapat pada skrotum , maka
dilakukan pada satu sisi , sedangkan disisi yang berlawanan diperiksa melalui
diapanascopy. Bial tampak bening berarti hidrocele (diapanascopy +):
- Pada hernia: canalis inguinalis teraba usus
- Perkusi pada hernia akan terdengar timpani karena berisi usus
- Fluktuasi positif pada hernia.
b.Kriptochismus
Testis tidak turun sampai ke skrotum tetapi kemungkinanya hanya sampai kanalis
inguinalis
c. Limfadenopati/ limfadenitis inguinal
d. Varises vena saphena magna didaerah lipat paha
e. Lipoma yang menyelubungi funikulus spermatikus (sering disangka hernia inguinalis
medialis).
CSS Hernia Inguinalis. M. Yudi Rakhmadi 1102003191 Page 12
J. PENATALAKSANAAN
1.Konservatif
Pengobatan konservatif terbatas pada tindakan melakukan reposisi dan
pemakaian penyangga atau penunjang untuk mempertahankan isi hernia yang telah
direposisi.
a.Reposisi
Reposisi tidak dilakukan pada hernia inguinalis strangulate, kecuali pada pasien
anak-anak. reposisi dilakukan secara bimanual. Tangan kiri memegang isi hernia
membentuk corong sedangkan tangan kanan mendorongnya kearah cincin hernia
dengan tekanan lambat tapi menetap sampai terjadi reposisi. Pada anak-anak
inkarserasi lebih sering terjadi pada umur dibawah dua tahun. Reposisi spontan lebih
sering dan sebaliknya gangguan vitalitas isi hernia jarang terjadi jika dibandingkan
dengan orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh cincin hernia yang lebih elastis
dibandingkan dengan orang dewasa.3
Reposisi dilakukan dengan menidurkan anak dengan pemberian sedative dan
kompres es diatas hernia. Bila usaha reposisi ini berhasil anak disiapkan untuk operasi
pada hari berikutnya. Jika reposisi hernia tidak berhasil dalam waktu enam jam harus
dilakukan operasi segera.3
CSS Hernia Inguinalis. M. Yudi Rakhmadi 1102003191 Page 13
b. Bantalan penyangga
Pemakaian bantalan penyangga hanya bertujuan menahan hernia yang telah
direposisi dan tidak pernah menyembuhkan sehingga harusdipakai seumur hidup.
Namun cara yang berumur lebih dari 4000 tahun ini masih saja dipakai sampai
sekarang.3
Sebaiknya cara ini tidak dinjurkan karena mempunyai komplikasi, antara lain
merusak kulit dan tonus otot dinding perut didaerah yang tertekan sedangkan
strangulasi tetap mengancam. Pada anak-anak cara ini dapat menimbulkan atrofitestis
karena tekanan pada taki sperma yang mengandung pembuluh darah testis.3
2. Operatif
Pengobatan operatif merupakan satu-satunya pengobatan hernia inguinalis
yang rasional. Indikasi operasi sudah ada begitu diagnosis ditegakkan. Prinsip dasar
operasi hernia terdiri dari herniotomo dan hernioplastik
a. Herniotomi
Pada herniotomi dilakukan pembebasan kantong hernia sampai kelehernya.
Kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada perlekatan, kemudian direposisi,
kantong hernia dijahit-ikat setinggi mungkin lalu dipotong
CSS Hernia Inguinalis. M. Yudi Rakhmadi 1102003191 Page 14
b. Hernioplasti
Pada hernioplasti dilakukan tindakan memperkecil anulus inguinalis internus
dan memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis. Hernioplasti lebih penting artinya
dalam mencegah terjadinya residif dibandingkan dengan herniotomi. Dikenal berbagai
metode hernioplastik seperti memperkecil anulus inguinalis internus dangan jahitan
terputus, menutup dan memperkuat fasia transversa, dan menjahitkan pertemuan m.
CSS Hernia Inguinalis. M. Yudi Rakhmadi 1102003191 Page 15
tranversus internus abdominis dan m. oblikus internus abdominis yang dikenal dengan
nama conjoint tendon ke ligamentum inguinale poupart menurut metode Bassini, atau
menjahitkan fasia tranversa m. transversus abdominis, m.oblikus internus abdominis
keligamentum cooper pada metode Mc Vay
Bila defek cukup besar atau terjadi residif berulang diperlukan pemakaian bahan
sintesis seperti mersilene,prolene mesh atau marleks untuk menutup defek.3
K. PROGNOSIS
Perbaikan klasik memberikan angka kekambuhan sekitar 1% -3% dalam jarak
waktu 10 tahun kemudian. Kekambuhan disebabkan oleh tegangan yang berlebihan
pada saat perbaikan, jaringan yang kurang, hernioplasti yang tidak adekuat, dan hernia
yang terabaikan. Kekambuhan yang sudah diperkirakan, lebih umum dalam pasien
dengan hernia direk, khususnya hernia direk bilateral. Kekambuhan tidak langsung
biasanya akibat eksisi yang tidak adekuat dari ujung proksimal kantung. Kebanyakan
CSS Hernia Inguinalis. M. Yudi Rakhmadi 1102003191 Page 16
kekambuhan adalah langsung dan biasanya dalam regio tuberkulum pubikum, dimana
tegangan garis jahitan adalah yang terbesar.insisi relaksasi selalu membantu.
Perbaikan hernia inguinalis bilateral secara bersamaan tidak meningkatkan tegangan
jahitan dan bukan merupakan penyebab kekambuhan seperti yang dipercaya
sebelumnya. Hernia rekurren membutuhkan prostesis untuk perbaikan yang berhasil,
kekambuhan setelah hernioplasti prostesisanterior paling baik dilakukan dengan
pendekatan preperitoneal atau secara anterior dengan sumbat prostesis.5
L. KOMPLIKASI
Komplikasi hernia bergantung pada keadaan yang dialami oleh isi hernia. Isi
hernia dapat tertahan dalam kantong hernia pada hernia irreponibel; ini dapat terjadi
kalau hernia terlalu besar atau terdiri dari omentum, organ ektraperitoneal (hernia
geser) atau hernia akreta. Disini tidak timbul gejala klinik kecuali berupa benjolan.
Dapat pula terjadi isi hernia tercekik oleh cincin hernia sehingga terjadi hernia
strangulate yang menimbulkan gejala obstruksi usus yang sederhana. Sumbatan dapat
terjadi total atau parsial seperti pada hernia richter. Bila cincin hernia sempit, kurang
elastis atau lebih kaku seperti pada hernia femoralis dan hernia obturatoria, lebih
sering terjadi jepitan parsial. Jarang terjadi inkarserasi retrograde yaitu dua segmen
usus terperangkap didalam kantong hernia dan satu segmen lainnya berada dalam
rongga peritoneum seperti hurup W.3
Jepitan hernia akan menyebabkan gangguan perfusi jaringan isi hernia. Pada
permulaaan terjadi bendungan vena sehingga terjadi udem organ atau struktur didalam
hernia dan transudasi kedalam kantong hernia. Timbulnya udem menyebabkan jepitan
CSS Hernia Inguinalis. M. Yudi Rakhmadi 1102003191 Page 17
pada cincin hernia makin bertambah sehingga akhirnya peredaran darah jaringan
terganggu. Isi hernia menjadi nekrosis dan kantong hernia berisi transudat berupa
cairan serosanguinus. Kalau isi hernia terdiri dari usus, dapat terjadi perforasi yang
akhirnya dapat menimbulkan abses local, fistel atau peritonitis jika terjadi hubungan
dengan rongga perut.3
Gambaran klinik hernia inkarserata yang mengandung usus dimulai dengan
gambaran obstruksi usus dengan gangguan keseimbangan cairan , elektrolit, dan
asam basa. Bila sudah terjadi strangulasi karena gangguan vaskularisasi terjadi
gangguan toksik akibat gangrene, gambaran klinik menjadi komplek dan sangat serius.
Penderita mengeluh nyeri lebih hebat ditempat hernia, nyeri akan menetap karena
rangsangan peritoneum.3
Pada pemeriksaan lokal yang ditemukan benjolan yang tidak dapat dimasukkan
lagi, disertai nyeri tekan dan tergantung keadaaan isi hernia dapat dijumpai tanda
pereitonitis atau abses local. Hernia strangulate merupakan keadaan gawat darurat
karena perlu mendpat pertolongan segera.3
M. PENCEGAHAN
Hernia lebih sering terjadi pada seseorang yang mengalami, kelebihan berat
badan, menderita batuk menahun, sembelit menahun atau BPH yang menyababkan
dia herus mengedan ketika berkemih. Penobatan terhadap bebrbagai keadaan diatas
dapat mengurangi resiko terjadinya hernia.2
CSS Hernia Inguinalis. M. Yudi Rakhmadi 1102003191 Page 18
DAFTAR PUSTAKA
1. Sabiston. Buku ajar bedah(Essentials of surgry. Bagian 2, cetakan I : Jakarta, penerbit buku kedokteran EGC. 1994.
2. www.medicastore. Com
3. Sjamsuhidayat.R & Wim de jong. Buku ajar ilmu bedah.edisi revisi.Jakarta : penerbit buku kedokteran EGC, 1997.
4. www.pubmed. Com
5. Schwartz. et al.intisari prinsip-prinsip ilmu bedah.Ed. 6. jakarta: penerbit buku kedokteran EGC, 2000.
CSS Hernia Inguinalis. M. Yudi Rakhmadi 1102003191 Page 19