dosis letal sianida

4
EVALUASI EFEK GOITROGENIK TIOSIANAT PADA MARMUT PENDAHULUAN Keracunan akut sianida pada hewan dapat diketahui dengan melihat gejala klinisnya berupa mabuk, perut kembung, mulut berbusa, seieput lendir sianotis, kesulitan bernafas, konvulsi dan diakhiri dengan kematian .(3) . Kematian ferutama disebabkan oleh hipoxia seluler di mane sistem enzim sitokrom oxidase di mitokondrianya diikat oleh sianida membentuk ikatan yang sangat stabil (2) . Bila dilakukan pengukuran sianida di dalam darahnya akan d .iperoleh kadar yang tinggi . Menu- rut Winek 01), kadar sianida darah yang lebih dari 5 ppm dapat mengakibatkan kematian . Dosis letal sianida pada domba dan sapi kira- kira 2,5 mg/kg berat badan, sedangkan dosis letal pada manusia dewasa adalah 0,5 - 3,5 mg/kg berat badan . Adanya variasi pada dosis letal ini disebab- kan oleh variasinya jumlah enzim rodanase dalem hati dan ginjat antar spesies clan antar individu (2) . Keracunan sianida kronis jarang dapat diketa- hui dari gejala klinisnya, tetapi pada pemeriksaan plasma darahnya, dijumpai tiosianat dalam kadar yang sangat tinggi . Kadang-kadang juga hewan dapat memperlihatkan gejala pembesaran pada kelenjar tiroidnya, apabila iodium dalam ransumnya tidak cukup .' Tiosianat ditemukan sebagai hasil detoksifikasi dari sianida oleh enzim, rodanase dengan bantuan belerang yang berasal dari donor tiosulfat, clan biasanya dibentuk dari asam amino yang mengan- dung belerang . Efek antitiroid dari tiosianat ini pertama kali diperlihatkan oleh Barker pada penderita hipertensi yang mendapat terapi dengan tiosianat dengan dosis tinggi . Kerja antitiroid dari tiosianat adalah menghambat "up-take" iodium oleh kelenjar tiroid . Pada konsentrasi yang tinggi tiosianat dapat meng- hambat penggabungan iodide kepadp tiroglobulin (10) . Efek antitiroid ubi kayu pada manusia clan hewan juga telah dibuktikan oleh Ekpechi dkk . (6) serta Delange dkk . (4) . Di daerah yang berdefisiensi iodium dengan kadar tiosianat yang tinggi, banyak dijumpai keja- dian goiter, sedangkan di daerah yang tidak keku rangan iodium, kejadian goiter dijumpai sedikit, Sjamsul Bahri Balai Penelitian Penyakit Hewan; Bogor walaupun kadar tiosianatnya tinggi . Sebaliknya, di daerah-daerah yang berdefisiensi iodium, tetapi jumlah penderita goiternya tidak banyak, akan me- ningkat jumlah penderitanya, apabila diberi pakbn yang mengandung,tiosianat dalam jumlah tinggi (8) . Hal ini menunjukkan bahwa tiosianat saia masih belum . menjamin timbuinya goiter. Dalam perco- baan in! dimaksudkan untuk mengadakan evaluasi efek tiosianat dalam bentuk "potassium thiocya- nate" pada kelenjar tiroid marmut yang dianggap cukup iodium . BAHAN DAN METODE Dalam percobaan ini dipergunakan 8 ekor marmut yang dibagi secara acak menjadi 2 kelom- pok masing-masing 4 ekor . Empat ekor kelompok pertama mendapat perlakuan cekokan larutan "po, tassium xhiocyanate" dengan konsentrasi 10 .000 ppm (10 .000 mg SCN - /liter) . Dosis yang diberikan adalah 0,75 ml . per ekor, yang berarti per ekor marmut mendapat 7,5 mg SCN- . Dosis ini diambil berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ermans dkk . (7) . Pemberian larutan dalam perlakuan in! dilaksanakan setiap hari selama satu bulan . Empet ekor kelompok kedua diberi cekokan akuades se- banyak 0,75 ml per ekornya yang diberikan selama satu bulan . Pengamatan ditujukan terhadap kelenjar tiroid- nya yang diperiksa secara makroskopik dan mikros- kopik . Pemeriksaan makroskopik dilakukan dengan mengamati bentuk dan beratnya . Untuk pemerik- saan mikroskopik, kelenjar tiroid yang diambil dima- sukkan ke dalam cairan formalin 10%, clan kemu- dian dibuat preparat histologis (kupes) dengan pewarnaan Hematoksilin dan Eosin . Pengamatan di bawah mikroskop dilakukan untuk memeriksa struktur jaringannya . Untuk mengetahui konsentrasi tiosianat di dalam darah, maka dilakukan analisa kadar SCN- dari plasma darahnya setelah IA, 3, dan 24 jam sejak pemberian tiosianat melalui mulut pada 3 ekor marmut lain . Analisa tiosianat dilakukan sesuai dengan metode Pettigrew dan Fell (9) .

Upload: yogaika

Post on 12-Dec-2015

9 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

dosis letal sianida pada manusia adalah

TRANSCRIPT

Page 1: Dosis Letal Sianida

EVALUASI EFEK GOITROGENIKTIOSIANAT PADA MARMUT

PENDAHULUANKeracunan akut sianida pada hewan dapat

diketahui dengan melihat gejala klinisnya berupamabuk, perut kembung, mulut berbusa, seieputlendir sianotis, kesulitan bernafas, konvulsi dandiakhiri dengan kematian .(3) . Kematian ferutamadisebabkan oleh hipoxia seluler di mane sistemenzim sitokrom oxidase di mitokondrianya diikatoleh sianida membentuk ikatan yang sangat stabil(2) . Bila dilakukan pengukuran sianida di dalamdarahnya akan d.iperoleh kadar yang tinggi . Menu-rut Winek 01), kadar sianida darah yang lebih dari 5ppm dapat mengakibatkan kematian.

Dosis letal sianida pada domba dan sapi kira-kira 2,5 mg/kg berat badan, sedangkan dosis letalpada manusia dewasa adalah 0,5 - 3,5 mg/kg beratbadan . Adanya variasi pada dosis letal ini disebab-kan oleh variasinya jumlah enzim rodanase dalemhati dan ginjat antar spesies clan antar individu (2) .

Keracunan sianida kronis jarang dapat diketa-hui dari gejala klinisnya, tetapi pada pemeriksaanplasma darahnya, dijumpai tiosianat dalam kadaryang sangat tinggi . Kadang-kadang juga hewandapat memperlihatkan gejala pembesaran padakelenjar tiroidnya, apabila iodium dalam ransumnyatidak cukup .'

Tiosianat ditemukan sebagai hasil detoksifikasidari sianida oleh enzim, rodanase dengan bantuanbelerang yang berasal dari donor tiosulfat, clanbiasanya dibentuk dari asam amino yang mengan-dung belerang .

Efek antitiroid dari tiosianat ini pertama kalidiperlihatkan oleh Barker pada penderita hipertensiyang mendapat terapi dengan tiosianat dengandosis tinggi . Kerja antitiroid dari tiosianat adalahmenghambat "up-take" iodium oleh kelenjar tiroid .Pada konsentrasi yang tinggi tiosianat dapat meng-hambat penggabungan iodide kepadp tiroglobulin(10) . Efek antitiroid ubi kayu pada manusia clanhewan juga telah dibuktikan oleh Ekpechi dkk . (6)serta Delange dkk . (4) .

Di daerah yang berdefisiensi iodium dengankadar tiosianat yang tinggi, banyak dijumpai keja-dian goiter, sedangkan di daerah yang tidak kekurangan iodium, kejadian goiter dijumpai sedikit,

Sjamsul BahriBalai Penelitian Penyakit Hewan; Bogor

walaupun kadar tiosianatnya tinggi . Sebaliknya, didaerah-daerah yang berdefisiensi iodium, tetapijumlah penderita goiternya tidak banyak, akan me-ningkat jumlah penderitanya, apabila diberi pakbnyang mengandung,tiosianat dalam jumlah tinggi(8) . Hal ini menunjukkan bahwa tiosianat saia masihbelum . menjamin timbuinya goiter. Dalam perco-baan in! dimaksudkan untuk mengadakan evaluasiefek tiosianat dalam bentuk "potassium thiocya-nate" pada kelenjar tiroid marmut yang dianggapcukup iodium .

BAHAN DAN METODEDalam percobaan ini dipergunakan 8 ekor

marmut yang dibagi secara acak menjadi 2 kelom-pok masing-masing 4 ekor . Empat ekor kelompokpertama mendapat perlakuan cekokan larutan "po,tassium xhiocyanate" dengan konsentrasi 10.000ppm (10.000 mg SCN-/liter) . Dosis yang diberikanadalah 0,75 ml. per ekor, yang berarti per ekormarmut mendapat 7,5 mg SCN-. Dosis ini diambilberdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ermansdkk . (7) . Pemberian larutan dalam perlakuan in!dilaksanakan setiap hari selama satu bulan . Empetekor kelompok kedua diberi cekokan akuades se-banyak 0,75 ml per ekornya yang diberikan selamasatu bulan .

Pengamatan ditujukan terhadap kelenjar tiroid-nya yang diperiksa secara makroskopik dan mikros-kopik . Pemeriksaan makroskopik dilakukan denganmengamati bentuk dan beratnya . Untuk pemerik-saan mikroskopik, kelenjar tiroid yang diambil dima-sukkan ke dalam cairan formalin 10%, clan kemu-dian dibuat preparat histologis (kupes) denganpewarnaan Hematoksilin dan Eosin . Pengamatan dibawah mikroskop dilakukan untuk memeriksastruktur jaringannya .

Untuk mengetahui konsentrasi tiosianat didalam darah, maka dilakukan analisa kadar SCN-dari plasma darahnya setelah IA, 3, dan 24jam sejakpemberian tiosianat melalui mulut pada 3 ekormarmut lain . Analisa tiosianat dilakukan sesuaidengan metode Pettigrew dan Fell (9) .

Page 2: Dosis Letal Sianida

HASIL

Berat kelenjar tiroid marmut percobaan setelahdibersihkan jaringan sekitarnya, dapat dilihat padaTabel 1 . Ternyata bahwa walaupun berat rata-ratakelenjar tiroid dari kelompok yang mendapat cekok-an tiosianat itu sedikit lebih tinggi dibandingkandengan kelompok ,kontrol, namun secara statistikperbedaan ini ticlak nyata (P>0.05) .

Tabel 1 . Daftar berat kelenjar tiroid marmut per-cobaan .

(ulangan)

SJAMSUL BAHRI : Evaluasi efek goitrogenik tiosianat pada marmut

No. Hewan

PerlakuanSCN-Kontrol

Rata-rata 48,76+7,99 50,69+5,92

Pada pemeriksaan mikroskopis dari tiroid dite-mukan adanya sedikit perbedaan antara kelompokyang diberi tiosianat dengan kelompok kontrol .Dalam hal ini, pada kelompok perlakuan dijumpaiadanya sedikit hiperplasia pada sel-sel folikel tiroid-nya . Perubahan-perubahan ini masih belum mengu-rangi koloid yang clihasilkannya . Untuk lebih jelas-nya clapat dilihat Gambar 1 clan 2 .

Gambar 1 .

Struktur jaringan tiroid marmuttrol, nampak tidak ada perubahanfolikelnya [ 100 X1 .

10

kon-pada

Gambar 2.

Struktur jaringan tiroid marmut yangmendapat cekokan SCN-, nampakadanya hiperplasia pada folikelnya[ 100 X1 .

Hasil pemeriksaan kadar tiosianat dalam plas-ma darah yang diambil pada '/z, 3, clan 24 jamsetelah pencekokan larutan tiosianat, clapat dilihatpada Tabel 2 clan Grafik 1 .Pemeriksaan tiosianat ini dimaksudkan untuk me-ngetahui apakah selama perlakuan satu bulan, tio-sianat selalu ada dalam darah dengan kadar yangcukup tinggi . Dari hasil yang diperoleh dapat dipas-tikan bahwa tiosianat selalu terclapat pada marmutperlakuan selama satu bulan .

Tabel 2.

Kadar tiosianat darah yang diukur pada%, 3, clan 24 jam setelah pemberianlarutan tiosianat .

No -Hewan

(ulangan)

Kadar SCN- pada pemeriksaanjam

3jam

24jam

Rata-rata 28,65+1,73 16,54+1,18 3,08+0,51

PEMBAHASAN DAN KESIMPULANPada pemeriksaan 3 jam setelah pencekokan

tiosianat ditemukan kadar tiosianat dalam darahnyasebesar 16,4± 1,18 ug/ml (58%), sedangkan padapemeriksaan pertama kadarnya adalah 28,65 _+ 1,73ug/ml. Keadaan ini hampir mendekati waktu-paruhdari tiosianat dalam plasma darah, yang menurutBlaschle clan Melmon (1) waktu-paruh tersebut

. . . . . . . . . . . . . . . . . . mg . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1 . 42.51 57.702 . 41 .20 50.483 . 56,00 43,234 . 55,32 51,30

. . . . . . . . . . . . . . . . . . ug ml-1 . . . . . . . . . . . . . . . .1 . 28,62 16,23 3,302 . 26,94 15,54 2,503 . 30,39 17,84 3,45

Page 3: Dosis Letal Sianida

adalah 4 jam . Pada 24 jam setelah pencekokantiosianat masih ditemukan kadar tiosianat dalamplasma darahnya sebesar 3,08±0,51 ug/ml. Tetapidengan pemberian/pencekokan tiosianat berikut-nya ( tiap-tiap hari), make dapat dipastikan bahwatiosianat akan selalu terdapat dalam kadar yangcukup tinggi pada marmut perlakuan . Hal ini untukmemastikan efeknya pada kelenjar tiroid marmutperlakuan

Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa pem-berian tiosianat secara terns-menerus selama satubulan belum mempengaruhi bentuk dan baser darikelenjar tiroid, tetapi secara mikroskopik terdapatsedikit perubahan (hiperplasia) yang ringan padastruktur jaringannya . Hal ini kemungkinan disebab-kan karena dalam ransum marmut tersebut terdapatiodium dalam jumlah yang cukup . Delange dkk. (5)pernah melaporkan bahwa tikus yang diberi "goi-trogen" dengan pakan yang berdefisiensi iodium,akan menyebabkan perubahan pada kelenjar tiroid-nya, sedangkan pada keadaan pakan yang cukupiodium, perubahan tersebut dapat dikurangi atautidak dijumpai .

Dengan kata lain dapat diterangkan bahwapemberian/penambahan iodium-ke dalam ransumdapat mengurangi efek goitrogenik dari "goitrogen" yang terdapat dalam tubuh hewan (5, 8) . Hal

WARTAZOA Vol. 1 No . 2, Oktober 1993

demikian kemungkinan disebabkan oleh adanyakompetisi antara iodium dengan tiosianat .

Perubahan yang ringan dari struktur jaringantiroid memperlihatkan masih adanya efek goitro-genik dari tiosianat tersebut .

Dengan demikian maka dad hasil penelitian inidapat disimpulkan, bahwa pemberian tiosianatsecara terns-menerus kepada marmut yang tidakmenderita kekurangan iodium belum memperlihat-kan perubahan yang berarti pada berat dan bentukkelenjar tiroidnya, sedangkan pada struktur jaring-annya hanya dijumpai sedikit perubahan (hiperpla-sia) yang ringan .

DAFTAR PUSTAKA1 . Blashchle, T.F . and K.L . Melmon . 1980 . Anti-

hypertensive agents and the drug therapyof hypertension . Dalam : The Pharmacological Basis of Therapeutics. 6th ad.McMillan Publishing Co., Inc . New York.pp . 805-806 .

2. Bourdoux, P., M . Mafuta ., A . Hanson andA .M . Ermans . 1980 . Cassava toxicity : Therole of linamarin . Dalam : Role of Cassavain the etiology of endemic goitre andcretinism . Ermans, Mbulamoko, Delange,and Ahluwalia (ads) . IDRC-136e. pp .15-27 .

3 . Clarke, E.G .C . and M .L.Clarke . 1975 . Vete-rinary toxicity . 1st ad . Bailliere, Tindall .London .

4 . Delange, F ., M. van der Velden and A.M.Ermans . 1973 . Evidence of an antithyroidaction of cassava in Man and Animals .Dalam: Chronic cassava toxicity . Nesteland Maclntyre (ads) . IDRC-010e. pp. 147-151 .

5 . ------, N . Van Minh., L . Van derLinden, K .D . Dohler, R .D . Hesch., P.A .Bastenic and A .M . Ermans . 1980 . Influence of goitrogenic in pregnant and lacta-ting rats on thyroid function in the pups .Dalam : Role of cassava in the etiology ofendemic goitre and cretinism . Ermans,Mbulamoko, Delange, and Ahluwalia(ads) . IDRC-136e . pp . 127-134 .

6. Ekpechi, O.L., A Dimitridou and R . Fraser .1966 . Goitrogenic activity of cassava (Astaple Nigerian food) . Nature (London) .210 : 1137-1138 .

7 . Ermans, A.M., J . Kinthaert, M . van .der Veldenand P . Bourdoux . 1980. Studies of theantithyroid effects of cassava and ofThiocyanate in rats . Dalam : Role of

Page 4: Dosis Letal Sianida

SJAMSUL BAHRI: Evaluasi efek goitrogenik tiosianat pada marmut

Pettigrew, A .R . and G.S. Fell . 1972 . Simplifiedcolorimetric determination of thiocyanatein biological fluids, and its application toinvestigation of the toxic amblyoplas . Clin .Chem. 18 (9) : 996-1000 .

Raben, M .S. 1949 . The paradoxal effect ofthiocyanate and the thyrotropin on theorganic binding of iodine by the thyroidin the presence oT large amounts of iodide .Endocrinology 45 : 296-304 .

Winek, C .L . 1976 . Tabulation of therapeutic .toxic, and lethal concentrations of drugsand chemicals in blood. Clin . Chem. 22(6) : 832-836.

cassava in the etiology of endemic goitre 9 .and cretinism, Ermans, Mbulamoko,Delange, and Ahluwalia (eds) . IDRC-136e .pp . 93-110 .

8 . Hennart, P ., P . Bourdoux, R. Lagasse, C.Thilly, G . Putzeys, P . Courtois, H .L . Vis, 10 .Y . Yunga, P. Shegers, and F . Delange .1982 . Epidemiology of goitre and malnu-trition and dietary supplies of iodine,thiocyanate and proteins in Bas Zaire,Kivu, and Ubangi. Dalam : Nutritional 11 .factors involved in the goitrogenic actionof cassava . Delange, Iteke, and Ermans(ads) . IDRC-184e . pp . 25-33 .