Masih Ada Tahun Depan

Oleh: Dicky Dwi Septian

Tak kurang dari tujuh hari lagi Dino dan teman-teman pencinta alam lainnya akan melakukan perjalanan menuju Gunung Merapi untuk melakukan ekspedisi. Semua sudah dipersiapkan mulai dari perencanaan perlengkapan logistik dan segala hal lainnya yang akan berguna saat melakukan perjalanan nanti.

Ekspedisi kali ini bukan hanya untuk rekreasi ini sekaligus untuk memenuhi syarat untuk Dino, Andi, Beni, dan Rika menjadi anggota penuh di kelompok Pencinta Alam Lestari. Dan ini merupakan tujuan akhir Dino dan rekan lainnya untuk bisa benar-benar menyalurkan minatnya sebagai sebagai seorang Pencinta Alam.

'Aku benar-benar nggak sabar buat minggu depan'

'Kamu sih enak bisa dapat izin dari orangtua, beda sama aku yang susah buat dapat izin dari orangtua' Dino dan Rika bercakap saat mereka berkumpul di kantin sekolah.

Dari mereka berempat, memang cuma Dino yang belum dapat izin dari orangtuanya. Ini merupakan masalah bagi mereka berempat, karena mereka satu tim dan semua anggota tim harus melakukan perjalanan ini. Itulah harapan dari semua anggota pengurus Pencinta Alam Lestari.

Tiga hari lagi mereka akan melakukan ekspedisi ke Gunung Merapi ini. Semua persiapan sudah mulai dilengkapi dibantu oleh senior mereka. Sayangnya Dino masih belum mendapatkan izin dari orangtuanya.

Orangtua Dino benar-benar tidak mau mengizinkan anaknya untuk melakukan perjalanan ini, alasannya benar-benar kuat untuk melarangnya.

'Sekarang dia masih kelas satu SMA, sebaiknya dia lebih fokus ke pelajaran di sekolahnya daripada pergi ke gunung, lagian cuaca juga lagi nggak bersahabat kayak sekarang ini'

Rika dan Ibu Doni bercakap saat mereka di rumah Doni untuk membantu meminta izin Doni. Tetap saja orangtuanya tak segan menolak semua pernyataan mereka. Gagal.

Tepat pada hari Sabtu hari keberangkatan mereka ke Gunung Merapi, dan sampai saat itu juga Doni belum juga punya izin untuk berangkat. Sampai-sampai pagi itu Doni dijemput ke sekolah oleh orangtuanya, tambah rumit.

Akhirnya mereka mengajak salah seorang senior untuk berbicara dengan orangtuanya.

Satu jam berlalu senior mereka mengaku menyerah. Sekali lagi orangtua Doni tetap tidak mengizinkan anaknya untuk ikut perjalanan kali ini.

Dari dalam diri Doni sendiri dia benar-benar ingin untuk ikut namun disisi lain orangtuanya tetap tidak mengizinkan. Orangtua tetap nomor satu, akhirnya dia memilih tidak ikut. Teman-teman yang lain tetap melakukan perjalanannya.

Doni sudah mengikuti kemauan orangtuanya, dan Doni tetap berharap semoga setelah dia mengikuti semua perintah orangtuanya ini dan merubah sikap dirinya. Beruntung masih ada tahun depan, dan semoga orangtua Doni mengizinkan tahun depan. Amin.