dokumentasi auditeed.docx
DESCRIPTION
audit dokumentasiTRANSCRIPT
DOKUMENTASI AUDIT
A. Latar Belakang
Dokumentasi audit adalah catatan utama yang mencakup semua
informasi yang perlu dipertimbangkan oleh auditor untuk melakukan audit
secara memadai dan untuk mendukung laporan audit. Oleh karena itu,
dokumentasi audit merupakan alat penting dalam profesi akuntansi publik.
Dokumentasi audit yang memadai membantu meningkatkan kualitas audit
dan memfasilitasi pengevaluasian secara efektif bukti yang diperoleh. Untuk
itulah auditor berkewajiban menyusun dokumentasi audit untuk keperluan
audit atas laporan keuangan.
Dokumentasi audit dapat dianggap sebagai kertas kerja, meskipun
semakin banyak dokumentasi audit yang diselenggarakan dalam file
komputerisasi. Kertas kerja audit (KKA) merupakan media yang digunakan
auditor untuk mendokumentasikan seluruh catatan, bukti dan dokumen yang
dikumpulkan dan simpulan yang dibuat auditor dalam setiap tahapan audit.
Kertas kerja audit akan berfungsi mendukung laporan hasil audit. Begitu
pentingnya KKA ini sehingga KKA harus dijaga mutunya melalui proses
review secara berjenjang.
B. Dokumentasi Audit
Dokumentasi audit menurut SA 230 adalah dokumentasi atas
prosedur audit yang telah dilakukan, bukti audit yang relevan yang
diperoleh, dan kesimpulan yang ditarik oleh auditor.
Dokumentasi audit yang relevan memberikan :
a. Bukti sebagai dasar bagi auditor untuk menarik suatu kesimpulan
tentang pencapaian tujuan keseluruhan auditor, dan
b. Bukti bahwa audit telah direncanakan dan dilaksanakan sesuai dengan
SPA dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Tujuan dokumentasi audit adalah untuk membantu auditor dalam
memberikan kepastian yang memadai bahwa audit telah sesuai dengan
standar audit yang berlaku umum dan juga membantu auditor dalam
1
melaksanakan dan mensupervisi audit. Menurut Arens, Elder dan Beasley
(2008 : 241 – 243) secara lebih khusus, dokumentasi audit yang berkaitan
dengan audit tahun berjalan, memberikan :
1. Dasar bagi Perencanaan Audit. Jika auditor akan merencanakan audit
yang memadai, informasi tentang referensi yang diperlukan harus
tersedia dalam file audit. File itu meliputi berbagai macam informasi
perencanaan sebagai informasi deskriptif tentang pengendalian
internal, anggaran waktu untuk masing – masing area audit, program
audit tahun sebelumnya.
2. Catatan Bukti yang Dikumpulkan dan Hasil Pengujian. Dokumentasi
audit adalah sarana utama untuk mendokumentasikan bahwa audit
yang memadai telah dilaksanakan sesuai standar auditing dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Jika muncul kebutuhan, auditor harus mampu memperlihatkan kepada
lembaga pembuat peraturan dan pengadilan bahwa audit telah
direncanakan dengan baik dan diawasi secara memadai. Bukti yang
dikumpulkan telah tepat dan mencukupi dan laporan audit tepat
dengan mempertimbangkan hasil audit. Apabila prosedur audit
melibatkan sampling transaksi atau saldo - saldo, maka dokumentasi
audit harus mengidentifikasi item – item yang diuji. File audit juga harus
mendokumentasikan temuan atau masalah audit yang signifikan,
tindakan yang diambil untuk menanganinya, dan dasar kesimpulan
yang dicapai.
4. Data untuk menentukan Jenis Laporan Audit yang Tepat. Dokumentasi
audit menyediakan sumber informasi yang penting untuk membantu
auditor dalam memutuskan apakah bukti yang tepat dan mencukupi
telah dikumpulkan guna menjustifikasi laporan audit berdasarkan
situasi tertentu. Data yang ada dalam file memiliki kegunaan yang
sama untuk mengevaluasi bukti bahwa audit telah diawasi secara
memadai.
5. Dasar bagi Review oleh Supervisor dan Partner. File audit adalah
kerangka referensi utama yang digunakan oleh supervisor untuk
2
mereview pekerjaan asisten. Review yang cermat oleh supervisor juga
memberikan bukti bahwa audit telah diawasi secara memadai.
Penelaahan Dokumentasi Audit
Ada tiga alasan mengapa staf firma audit yang berpengalaman harus
menelaah dokumentasi audit pada saat penyelesaian audit:
1) Untuk mengevalusi kinerja karyawan yang belum berpengalaman.
Bagian yang perlu dipertimbangkan dari kebanyakan audit
dilaksanakan oleh staf audit dengan pengalaman kurang dari empat
atau lima tahun.
2) Memastikan bahwa proses audit memenuhi standar kinerja
Dalam setiap organisasi kualitas kinerja individu sangat bervariasi,
tetapi penelaahan yang seksama oleh staf tingkat atas dalam
perusahaan membantu mempertahankan kualitas audit yang
seragam.
3) Menghilangkan kerancuan yang sering muncul dalam penilaian
auditor
Auditor dapat berusaha agar senantiasa objektif dalam seluruh audit,
tetapi mudah untuk kehilangan perspektif yang memadai dalam audit
yang panjang jika terdapat masalah kompleks yang ingin dipecahkan.
Dokumentasi audit juga berfungsi untuk memenuhi tujuan tambahan
berikut:
Membantu tim perikatan untuk merencanakan dan melaksanakan audit
Membantu anggota tim perikatan yang bertanggungjawab dalam
supervisi untuk mengarahkan dan mensupervisi proses audit, serta
menuaikan tanggungjawab penelaahan
Memungkinkan tim perikatan untuk mempertanggungjawabkan
pekerjaan mereka
3
Menyimpan catatan atas hal-hal signifikan yang berkelanjutan untuk
audit di masa yang akan datang
Memungkinkan dilaksanakannya penelaahan dan inspeksi atas
pengendalian mutu sesuai dengan SPM atau persyaratan setara lainnya
Memungkinkan dilaksanakannya inspeksi eksternal sesuai dengan
peraturan perundang-undangan atau persyaratan lain yang berlaku.
Dokumentasi audit dapat dianggap sebagai kertas kerja, meskipun
semakin banyak dokumentasi audit yang diselenggarakan dalam file
komputerisasi. Dokumentasi yang berupa kertas kerja audit merupakan
milik kantor akuntan publik walaupun kertas kerja tersebut berisi informasi
mengenai perusahaan. Kantor akuntan publik diharuskan untuk menjaga
kerahasiaan mengenai informasi perusahaan tersebut, kecuali jika ada izin
dari perusahaan yang diaudit tersebut atau ada perkara pengadilan.
Setiap kantor akuntan publik menetapkan pendekatannya sendiri
untuk menyiapkan serta mengatur file audit dan auditor pemula harus
menggunakan pendekatan kantornya. Ada dasar pemikiran mengenai
jenis dokumentasi audit yang disiapkan untuk suatu audit dan cara
dokumentasi itu diatur dalam file.
Pada dasarnya, isi file audit dapat dibedakan menjadi dua bagian,
yaitu file permanen dan file tahun berjalan. File permanen berisi data
historis mengenai klien yang memiliki keterkaitan secara terus menerus
dengan audit saat ini. File ini dapat menjadi sumber informasi yang
penting mengenai audit dari tahun ketahun. Adapun file tahun berjalan
mencakup semua informasi dan data yang terkait secara khusus dengan
penugasan audit dalam tahun berjalan.
File permanen umumnya meliputi:
a. Kutipan atau salinan dari dokumen perusahaan yang terus penting
artinya, seperti akte pendirian perusahaan, anggaran rumah
tangga, bagan perkiraan, pedoman akuntansi, struktur organisasi,
perjanjian penerbitan obligasi, dan kontrak kontrak yang terkait
dengan program pensiun, sewa menyewa,opsi saham, kontrak
tenaga kerja, dan lain sebagainya.
4
b. Dokumentasi pengendalian internal, seperti flowcharts, yang
digunakan sebagai titik awal untuk mendokumentasikan
pemahaman auditor atas pengendalian internal, yang dimana
sistem tersebut seringkali tidak berubah dari tahun ketahun.
c. Hasil prosedur analitis tahun sebelumnya, yang berguna dalam
membantu auditor untuk memutuskan apakah ada perubahan tidak
biasa dalam saldo akun tahun berjalan yang harus diselidiki secara
ekstensif.
File tahun berjalan meliputi:
a. Rencana dan program audit.
Rencana audit berisi tentang strategi yang akan dijalankan oleh
auditor dalam melakukan audit. Dokumen ini menguraikan
pemahaman auditor mengenai klien dan risiko audit potensial, yang
berisi kerangka kerjadasar tentang bagaimana sumber daya audit
(jam audit yang dianggarkan) akan dialokasikan ke berbagai bagian
penugasan. Program audit berisi prosedur audit yang akan
dilakukan oleh auditor. Biasanya setiap proses bisnis dan saldo akun
memiliki program audit yang terpisah.
b. Neraca saldo periode berjalan.
Program perangkat lunak akan memungkinkan auditor untuk
mengunduh saldo akhir buku besar klien ke dalam file neraca saldo
berjalan. Neraca saldo ini akan menghubungkan angka-angka yang
terdapat dalam laporan keuangan dengan kertas kerja audit. Di
samping kolom nama perkiraan, neraca saldo juga berisi kolom
referensi kertas kerja, saldo akun tahun sebelumnya, saldo akun
tahun berjalan sebelum penyesuaian, dan kolom untuk jurnal
penyesuaian serta reklasifikasi. Setiap saldo akun yang ada pada
neraca saldo berjalan akan didukung oleh lead schedule yang berisi
rinciannya dan supporting schedule.
c. Jurnal penyesuaian dan reklasifikasi
5
Jurnal penyesuaian dibuat untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan
dalam catatan klien. Sebagai contoh, jika auditor menemukan
bahwa jenis persediaan tertentu telah dinilai secara tidak tepat,
maka jurnal penyesuaian akan diusulkan untuk memperbaiki jumlah
yang salah tersebut. Jurnal penyesuaian dibukukan baik dalan
catatan klien maupun neraca saldo berjalan. Jurnal rekalasifikasi
dibuat untuk menyajikan informasi secara tepat dalam laporan
keuangan. Jurnal reklasifikasi memengaruhi akun laporan laba rugi
atau akun neraca,tetapi tidak kedua-duanya. Sebagai contoh,jurnal
reklasifikasi diperlukan untuk menyajikan besarnya bagian dari
kewajiban jangka panjang yang bersifat lancar. Jurnal reklasifikasi
tidak dibukukan ke catatan klien.
d. Skedul Pendukung.
Bagian terbesar dari dokumentasi audit meliputi skedul
pendukung,yang disiapkan oleh klien atau auditor untuk
mendukung jumlah tertentu dalam laporan keuangan. Auditor harus
memilih jenis skedul yang tepat untuk setiap aspek auditit tertentu
untuk mendokumentasi kecukupan audit dan memenuhi tujuan lain
dari dokumentasi audit.Sebagai contoh,total harga perolehan aktiva
tetap berikut total akumulasi penyusutannya yang ada dalam
neraca dirinci dalam skedul utama yang menunjukkan jenis aktiva
tetap yang dimiliki oleh perusahaan sehingga membentuk total
aktiva tetap.Masing-masing jenis aktiva tetap tersebut kemudian
diuraikan lagi secara individu dalam skedul pendukung yang
menggambarkan harga perolehan, tahun perolehan, perhitungan
penyusutan, sampai pada nilai buku dari masing-masing jenis aktiva
tetap secara individu.
Bentuk, isi, dan luas dokumentasi audit bergantung pada faktor-
faktor berikut:
Ukuran dan kompleksitas entitas
Sifat prosedur audit yang dilakukan
Risiko salah saji material yang diidentifikasi
Signifikan bukti audit yang diperoleh
6
Sifat dan luas penyimpangan yang diidentifikasi
Kebutuhan untuk mendokumentasi suatu kesimpulan
Metodologi dan perangkat audit yang digunakan
Butir Pertimbangan
Dokumentasi yang tepat waktu
Penyusunan dokumentasi audit tepat pada waktunya, membantu
meningkatkan mutu audit, dan memfasilitasi review dan evaluasi
bukti audit secara efektif dan memperlancar kesimpulan yang
diambil sebelum laporan auditor difinalkan. Dokumentasi audit yang
disusun sesudah pekerjaan audit selesai dilaksanakan kurang
akurat dibandingkan dengan dokumentasi yang dilakukan ketika
pekerjaan dilaksanakan.
Apakah file audit itu sendiri, merupakan sesuatu yang utuh?
Sedapat mungkin, dokumentasi audit harus jelas dan dapat
dipahami tanpa penjelasan tambahan secara lisan. Penjelasan lisan
tidak memadai untuk mendukung pekerjaan yang dilaksanakan
atau kesimpulan yang ditarik. Tentunya penjelasan lisan dapat
digunakan untuk menjelaskan atau mengklarifikasi informasi
didalam dokumentasi audit.
Tidak konsisten
Jika bukti audit yang diperoleh tidak konsisten dengan kesimpulan
akhir mengenai suatu hal yang penting, pastikan ada dokumentasi
yang menjelaskan bagaimana auditor menyelesaikan
ketidakkonsistenan tersebut. Ini tidak berarti bahwa auditor perlu
menyimpan dokumentasi yang salah atau yang seharusnya sudah
diganti.
7