dokumentasi

16

Upload: arvo-ismail

Post on 06-Dec-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dokumentasi adalah..

TRANSCRIPT

Pengertian ImplementasiPengertian Implementasi

Implementasi adalah pelaksanaan dari rencana intervensi untuk mencapai tujuan yang spesifik (lyer etal, 1996)

Tujuan dari implementasi adalah untuk membantu klien dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan yang mencakup peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan, dan memfasilitasi koping

Tahap Asuhan Tahap Asuhan KeperawatanKeperawatan

Penyusunan asuhan keperawatan melalui tiga tahap, yaitu tahap persiapan, intervensi,dan pendokumentasian.

Tahap persiapanTahap awal pelaksanaan asuhan

keperawatan menurut perawat mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk melakukan intervensi. Meninjau ulang tindakan antisipasi dari suhan

keperawatan yang akan dilakukan Mengetahui komplikasi yang timbul. Mempersiapkan peralatan (resources) yang diperlukan Mempersiapkan lingkungan yang kondusif Mengidentifikasi aspek-aspek hokum dan kode etik

keperawatan

Surat Edaran DIRJEN YANMED DEPKES R.I. Nomor YM.02.04.3.5.2504 tanggal 10 Juni 1997 tentang Pedoman Hak dan Kewajiban Klien, Dokter atau Perawat dan Rumah Sakit menjabarkan tentang unsur-unsur tersebut sebagai berikut:

Hak dan Kewajiban Klien Hak Klien:

Mendapatkan informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di rumah sakit.

Mendapatkan pelayanan yang manusiawi, adil, dan jujur Memperoleh asuhan keperawatan yang bermutu berdasarkan standar profesi

keperawatan. Memilih perawat atau dokter yang dikehendaki sesuai peraturan operasional

di rumah sakit. Meminta konsultasi kepada dokter atau perawat lain yang terdaftar di rumah

sakit Mendapatkan privasi dan keselamatan dari asuhan keperawatan yang

diberikan Memperoleh informasi tentang penyakit yang diderita, intervensi yang akan

dilakukan, kemungkinan penyakit dan intervensi untuk mengatasinya, alternative terapi lainnya, dan perkiraan biaya perawatan.

Menyetujui dan/atau menolak intervensi yang akan dilakukan terhadap dirinya.

Mendapatkan kebebasan untuk menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaannya selama tidak mengganggu klien lainnya

Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan rumah sakit terhadapnya.

Kewajiban Klien: Menaati segala peraturan dan tata tertib di rumah sakit. Mematuhi segala instruksi dokter atau perawat dalam pengobatannya. Memberikan informasi dengan jujur dan lengkap tentang penyakit yang

dideritanya kepada dokter atau perawat yang merawatnya. Melunasi semua imbalan atas jasa pelayanan rumah sakit atau dokter. Memenuhi hal-hal yang telah disepakati atau perjanjian yang telah

dibuatnya.

Hak dan Kewajiban Dokter atau Perawat Hak Dokter atau Perawat

Mendapatkan perlindungan hokum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya.

Mengembangkan diri melalui kemampuan spesialisasi latar belakang pendidikannya.

Menolak keinginan klien yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan serta standar profesi dan kode etik profesi.

Mendapatkan informasi yang lengkap dari klien yang tidak puas terhadap pelayanan.

Meningkatkan pengetahuan berdasarkan perkembangan IPTEK dalam bidang keperawatan secara terus-menerus.

Diperlakukan adil dan jujur oleh rumah sakit maupun klien dan/atau keluarganya.

Mendapatkan jaminan perlindungan terhadap risiko kerja yang berkaitan dengan tugasnya.

Diikutsertakan dalam penyusunan atau penetapan kebijaksanaan pelayanan kesehatan di rumah sakit.

Diperhatikan privasinya dan berhak menuntut apabila nama baiknya telah dicemarkan oleh klien atau keluarganya.

Menolak pihak lain untuk melakukan intervensi yang bertentangan dengan perundang-undangan, standar profesi, dan kode etik profesi.

Mendapatkan penghargaan imbalan yang layak dari jasa profesinya sesuai peraturan/ketentuan yang berlaku di rumah sakit.

Memperoleh kesempatan mengembangkan karier sesuai bidang profesinya

Kewajiban Dokter atau Perawat Mematuhi semua peraturan rumah sakit dengan hubungan hukum antara perawat

dengan pihak rumah sakit. Mengadakan perjanjian tertulis dengan pihak rumah sakit. Memenuhi hal-hal yang telah disepakati dan dibuatnya. Memberikan asuhan keperawatan sesuai standar profesi dan otonominya. Menghormati hak-hak pasien. Merujuk klien kepada perawat lain/profesi kesehatan lainnya yang mempunyai keahlian

yang sesuai dengan masalah klien. Memberikan kesempatan kepada klien agar senantiasa dapat berhubungan dengan

keluarganya dan dapat menjalankan ibadah sesuai dengan agama/kepercayaannya sepanjang tidak bertentangan dengan rumah sakit.

Memberikan informasi yang adekuat tentang asuhan keperawatan kepada klien/keluarga sesuai batas kewenangannya.

Membuat dokumentasi asuhan keperawatan secara akurat dan berkesinambungan. Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan sesuai standar profesi keperawatan dan

kepuasan klien. Mengikuti perkembangan IPTEK keperawatan secara terus-menerus. Melakukan pertolongan darurat sebagai tugas perikemanusiaan sesuai batas

kewenangannya. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahui tentang klien, kecuali diminta

keterangannya oleh yang berwenang

Kode Etik KeperawatanKode etik didefinisikan sebagai penilaian bebas terhadap

serangkaian tindakan yang berkaitan dengan prinsip, aturan, dan perilaku (Churchill, 1977 dikutip dalam Iyer et al., 1996). Kode etik keperawatan didefinisikan sebagai pertanggungjawaban moral perawat dalam mengambil suatu keputusan berdasarkan kesejahteraan klien (client’s welfare) yang meliputi: hak klien untuk memberikan persetujuan, menolak pengobatan atau perawatan, mempertimbangkan pengobatan atau perawatan, dan mendapatkan privasi.

Hukum KeperawatanPerawat harus memberikan asuhan keperawatan kepada

klien sesuai dengan standar keperawatan

Ada empat hal yang berhubungan dengan kelalaian (Chitty, 1997)” Klien merupakan tanggung jawab perawat yang bersangkutan, Perawat tidak melaksanakan tugas yang diemban, Intervensi keperawatan menyebabkan klien luka atau cacat, Luka atau cacat disebabkan oleh intervensi kelalaian dan kesalahan yang

tidak disengaja.

Tahap IntervensiTahap Intervensi

Focus tahap implementasi asuhan keperawatan adalah kegiatan implementasi dari perencanaan intervensi untuk memenuhi kebutuhan fisik dan emosional. Pendekatan asuhan keperawatan meliputi intervensi independen, dependen, dan interdependen.

IndenpendenAsuhan keperawatan independen adalah suatu

kegiatan yang dilaksanakan oleh perawat tanpa petunjuk dan instruksi dari dokter atau profesi kesehatan lainnya.

Asuhan keperawatan independen terdiri dari: Tindakan diagnostic Tindakan terapeutik Tindakan edukatif (mengajarkan) Tindakan merujuk

InterpendenAsuhan keperawatan interpenden menjelaskan

kegiatan yang memerlukan kerja sama dengan profesi kesehatan lainnya seperti tenaga social, ahli gizi, fisioterapi, dan dokter.

DependenAsuhan keperawatan dependen berhubungan

dengan pelaksanaan rencana tindakan medis

Tahap Tahap Tindakan Tahap Tahap Tindakan KeperawatanKeperawatan

Meliputi 3 bagian, Yaitu : Tindakan keperawatan mandiri

Tindakan keperawatan mandiri dilakukan tanpa pesanan dokter.

Tindakan keperawatan kolaboratif Tindakan keperawatan kolaboratif diimplementasikan bila

perawat bekerja dengan anggota tim perawatan kesehatan yang lain dalam membuat keputusan bersama yang bertujuan untuk mengatasi masalah-masalah klien.

Dokumentasi tidakan keperawatan dan respons klien terhadap tindakan keperawatan

Dokumentasi merupakan pernyataan dari kejadian atau aktivitas yang otentik dengan mempertahankan catatan-catatan yang tertulis.

Dokumentasi implementasi Dokumentasi implementasi keperawatankeperawatan

Pendokumentasianpendokumentasian implementasi meliputi catatan

intervensi yang dipilih untuk memenuhi kebutuhan pasien. Dalam pendokumentasian terdapat beberapa point penting yaitu : Klasifikasi intervensi keperawatan Keuntungan klasivikasi intervensi keperawatan Perawatan psikososial Tips pencatatan

Isu dokumentasi hal-hal kritisterdapat beberapa Isu seperti contonya jatuh. Kejadian

pasien jatuh merupakan salah satuh penyebab utama terjadinya gugatan perkara terhadap perawat. Meskipun kejadian tersebut dapat terjadi pada berbagai populasi pasien, tetapi yang paling sering terjadi adalah pada lansia. Setelah pasien jatuh, dokumentasi keperawatan harus menunjukan tindakan tambahan yang dilakukan agar pasien tidak jatuh lagi

Pendokumentasian tindakan pencegahanDokumentasi yang kontinu tentang tentang tindakan

pencegahan merupakan hal yang penting dan harus mencakup informasi_informasi berikut: posisi tempat tidur, jumlah pengunaan penghalang tempat tidur,. Penempatan bel panggil, pengunaan restrein, dan penggunaan alat_alat keselamatan lainnya, seperti alaram tempat tidur. Dokumentasi ini menjadi bukti bahwa perawat waspada terhadap pada resiko pasien untuk mengalami jatuh dan berusaha memberi keamanan pada pasien tersebut