dok.kep format askep keluarga tugas.doc

37
BAB II DOKUMENTASI KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN PASIEN PENDERITA LUKA GANGREN A. PENGKAJIAN 1. Data Umum a. Nama kk : Tn.M (55 th) b. Alamat : Desa X c. Pekerjaan kk : Pedagang Makanan d. Pendidikan kk : SMP e. Komposisi Keluarga No Nama Jenis Kelam in Hub dg KK Umur Pendidi kan Terakhi r Pekerj aan Status kes 1 Tn.M L KK 55 th SMP Pedaga ng Sehat 2 Ny.Y P Istr i 50 th SD Pedaga ng Makana n Mempunya i Penyakit DM dengan luka ganggren 3 Tn.S L Anak 25 th SMA Pekerj a Sehat 1

Upload: rifqoh-aulia-althofunnisa

Post on 08-Nov-2015

59 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ASKEP KELUARGA (contoh format)

BAB II

DOKUMENTASI KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN PASIEN PENDERITA LUKA GANGRENA. PENGKAJIAN 1. Data Umum a. Nama kk : Tn.M (55 th)b. Alamat: Desa Xc. Pekerjaan kk : Pedagang Makanand. Pendidikan kk : SMPe. Komposisi Keluarga NoNamaJenis KelaminHub dg KKUmurPendidikanTerakhirPekerjaanStatus kes

1Tn.MLKK55 thSMPPedagangSehat

2Ny.YPIstri50 thSDPedagang MakananMempunyai Penyakit DM dengan luka ganggren

3Tn.SLAnak25 thSMAPekerja SwastaSehat

4Nn. NPAnak22 thMahasiswaTidak bekerjaSehat

5Tn.ULAnak19 tnSMAPedagang MakananSehat

f. Genogram Keterangan:

: Laki-laki

: Meninggal

: Perempuan

: Hubungan Keluarga

: Laki-laki dengan DM

: Tinggal serumah

: Perempuan dengan DM

: Klien

g. Type keluarga: Keluarga Intih. Suku Bangsa : Indonesiai. Agama

: Islamj. Status social : Ekonomi rendahk. Rekreasi

: Keluarga jarang melakukan rekreasi, karena hanya

disibukkan dengan pekerjaan untuk mencari uang memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hanya menonton TV dan silaturrahim keluarga2. Riwayat Tahap Perkembangan a. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Keluarga Tn M masuk ke tahap perkembangan keluarga transisi (anak pertama dewasa muda yang belum kawin).b. Tahap keluarga yang belum terpenuhi

Tugas yang belum terpenuhi oleh tahapan kelurga Tn M adalah, anak pertama Tn M belum pisah dari keluarga asal dan belum menikah atau belum menjalin hubungan intim dengan teman sebaya.c. Riwayat kesehatan keluarga Ny Y menderita penyakit DM dengan luka gangren pada ujung kaki sebelah kiri. Keluarga Tn M tidak mempunyai riwayat penyakit menular, dan tidak memiliki riwayat alergi.d. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnyaSebelumnya telah diketahui, ayah dari Ny Y menderita penyakit Diabetes mellitus, Tn M dan Ny Y pun pernah mempunyai riwayat penyakit hipertensi. Sedangkan anak dari Keluarga Tn M pernah menderita penyakit pada saluran napas bagian atas.3. Keadaan Lingkungan a. Karakterisitik rumah :

1) Rumah permanen peninggalan orangtua Tn M

2) luas rumah : 45 m23) type bangunan : lantai dari plester 4) ventilasi : 5 ventilasi (1 ventilasi=20 cm x 10 cm)5) pencahaayaan :terdapat 5 jendela (100 cm x 50 cm) dibuka setiap pagi, dan ditutup setiap sore6) kebersihan ruang : pada saat mengkaji keadaan rumah, didapatkan debu disetiap jendela, tetapi lantai bersih7) sumber air : saat dikaji, terdapat sumur didekat pembuangan limbah dan sungai.8) denah rumah : skala1:100 b. Karakteristik Komunitas

Keluarga sangat dipercaya masyarakat sekitar rumah, karena Tn M dikenal sebagai seorang pedagang yang jujur dan taat pada agamanya, diketahui dari setiap waktu sholat Tn M dan istrinya Ny Y meninggalkan dagangan nya menuju ke masjid desa. Anak Tn M dan Ny Y pun dipercaya masyarakat desa karena aktif bersosialisasi dan menjadi pengurus karang taruna desanya.c. Interaksi dengan komunitasHubungan keluarga Tn M dengan tetangga sangat baik dan tetangga keluarga Tn M sangat peduli terhadap keadaan keluarga Tn M. Karena Tn M sangat ramah kepada siapapun. d. Sistem pendukung keluarga: Keluarga Tn M tidak memiliki asuransi kesehatan sama sekali, tetapi di daerah sekitar desa terdapat puskesmas setempat.4. Struktur Keluarga a. Pola Komunikasi Keluarga: Anak sangat menghormati orang tua diketahui dari sikap dan bahasa yang mereka gunakan kepada Tn M dan Ny Y. Sikap Tn M dan Ny Y pun sangat baik terhadap ke-3 anaknya.

b. Struktur kekuatan: dalam keluarga Tn M, yang menjadi patokan adalah anak pertama, dilihat dari setiap putusan musyawarah, akan dilselesaikan oleh anak pertama.c. Peran: peran yang diterapkan dalam keluarga Tn M adalah informal, tetapi sudah menjadi hal turun temurun.d. Norma / nilai Keluarga: keluarga Tn M menerapkan norma keluarga nya yang telah menjadi turun temurun, dilihat dari asal keluarga Tn M adalah Jawa Kromo, dan menjunjug tinggi norma keluarga, dan agama.5. Fungsi Keluarga a. Fungsi Afektif

Tn M sering menegur anaknya jika diperingatkan ibunya tidak mau, saling menghormati antar anggota keluarga,

b. Fungsi Sosial

Keluarga mengajarkan agar berperilaku yang baik dengan tetangga dan lingkungan Sekitar , hidup berdampingan dan merasa tentram.

c. Fungsi Keperawatan Kesehatan

Jika sakit mencari bantuan ke pelayanan kesehatan terdekat, yang merawat Tn M saat ini adalah Ny Y, pemanfaatan yankes masih kurang karena Tn M tidak emmeiliki penghasilan tetap.

d. Fungsi reproduksi

Tidak ingin punya anak lagi, tidak ikut KB, hubungan suami istri masih, tetapi jarang sekali.

e. Fungsi Ekonomi

Penghasilannya tak menentu apalagi Tn M yang sakit, saat ini keluarga dicukupi dari penghasilan yang lain.

6. Stress Dan Koping Keluarga a. Stressor yang dimiliki: Tn M memiliki problem dalam masalah keuangan, dan sakit yang diderita Tn M dan Ny Y

b. Kemampuan keluarga Berespon thd stressor: kemampuan keluarga dalam masalah keuangan adalah dengan membantu berdagang sehingga menghasilkan uang, sedangkan dalam masalah kesehatan, keluarga hanya mampu menyelesaikan masalah kesehatan dengan menggunakan obat-obatan yang dijual warung, karena harganya yang terjangkau.c. Strategi Koping yang dilakukan: keluarga adaptif terhadap masalah atau stressor yang dimilikinya dengan cara mendiskusikan atau musyawarah untuk menyelesaikan masalah yang timbul.7. Pemeriksaan fisik NoJenis PemeriksaanTn MNy YTn SNn NTn U

1TTVTD: 120/80 mmHgN: 67x/menit reguler dan teraba kuat

R:20x/menit

T:36,5o CTD: 160/90 mmHg

N: 80x/mnt reguler dan teraba kuat

R: 22x/mnt reguler

T: 37 0 CTD: 120/80 mmHg

N: 60x/menit reguler dan teraba kuat.R: 20x/menitT: 36,8o C

TD: 100/80 mmHgN: 65x/menit reguler dan teraba kuat

R: 19x/menit

T: 36,5o CTD: 120/85x/menit reguler dan teraba kuat

N: 65x/menit

R: 20x/menit

T: 36,5o C

2Sistem KardiovaskulerKonjungtiva tidak pucat (ananemis), sklera tidak ikhterik, tidak terjadi peningkatan JVP, KGB tidak teraba, bunyi jantung reguler.Konjungtiva tidak pucat (ananemis), sklera tidak ikhterik, tidak terjadi peningkatan JVP, KGB tidak teraba, bunyi jantung reguler.Konjungtiva tidak pucat (ananemis), sklera tidak ikhterik, tidak terjadi peningkatan JVP, KGB tidak teraba, bunyi jantung reguler.Konjungtiva tidak pucat (ananemis), sklera tidak ikhterik, tidak terjadi peningkatan JVP, KGB tidak teraba, bunyi jantung reguler.Konjungtiva tidak pucat (ananemis), sklera tidak ikhterik, tidak terjadi peningkatan JVP, KGB tidak teraba, bunyi jantung reguler.

3Sistem PernapasanBentuk hidung simetris, septum hidung di tengah, irama nafas reguler, tidak terdapat pernapasan cuping hidung,Bentuk hidung simetris, septum hidung di tengah, irama nafas reguler, tidak terdapat pernapasan cuping hidung,Bentuk hidung simetris, septum hidung di tengah, irama nafas reguler, tidak terdapat pernapasan cuping hidung,Bentuk hidung simetris, septum hidung di tengah, irama nafas reguler, tidak terdapat pernapasan cuping hidung,Bentuk hidung simetris, septum hidung di tengah, irama nafas reguler, tidak terdapat pernapasan cuping hidung,

4Sistem IntegumenKulit hangat, kering pada ekstremitas bawah, turgor jelek, kasar pada telapak tangan kiri dan telapak tangan kanan, kulit berwarna kecoklatan, rambut pendek, rapih dan terdapat uban. kulit hangat, kering terutama di ekstremitras bawah, turgor jelek, terdapat luka gangren pada ekstremitas bawah dan kulit berwarna kecoklatan, pada rambut terdapat uban dan tampak kusam.Kulit hangat, halus tetapi kasar pada telapak tangan kiri dan telapak tangan kanan, kulit berwarna kecoklatan terdapat bekas luka kecelakaan pada ekstremitas atas kanan, turgor baik, rambut berwarna hitam, pendek, halus dan rapih.Kulit hangat, halus tetapi kasar pada telapak tangan kiri dan telapak tangan kanan, kulit berwarna putih, turgor baik, rambut berwarna hitam, panjang, halus dan rapih.Kulit hangat, kasar pada telapak tangan kiri dan telapak tangan kanan, kulit berwarna kecoklatan, turgor baik, rambut pendek berarna hitam, halus dan rapih.

5Sistem Genitalia dan PerkemihanPada saat palpasi kandung kemih teraba tidak tegang/penuh, tidak ada nyeri tekan pada palpasi dan perkusi ginjal. BAK 5x/hari, 300 cc; warna kuning, jernih, berbau khas, ginjal tidak teraba, tidak terpasang kateter, genetalia tidak diperiksa karena klien merasa malu.Pada saat palpasi kandung kemih teraba tidak tegang/penuh, tidak ada nyeri tekan pada palpasi dan perkusi ginjal. Klien BAK 7x/ hari,250 cc ; warna kuning, pekat, poliuria, ginjal tidak teraba, tidak terpasang kateter. Genetalia tidak di periksa karena klien merasa malu.Pada saat palpasi kandung kemih teraba tidak tegang/penuh, tidak ada nyeri tekan pada palpasi dan perkusi ginjal. BAK 5x/hari, 250 cc, warna kuning, jernih, berbau khas, ginjal tidak teraba, tidak terpasang kateter, genetalia tidak diperiksa karena klien merasa malu.Pada saat palpasi kandung kemih teraba tidak tegang/penuh, tidak ada nyeri tekan pada palpasi dan perkusi ginjal. BAK 4x/hari, 200 cc, warna kuning jernih, berbau khas, ginjal tidak teraba, tidak terpasang kateter, genetalia tidak diperiksa karena klien merasa malu.Pada saat palpasi kandung kemih teraba tidak tegang/penuh, tidak ada nyeri tekan pada palpasi dan perkusi ginjal. BAK 5x/hari, 200 cc, warna kuning jernih, berbau khas, ginjal tidak teraba, tidak terpasang kateter, genetalia tidak diperiksa karena klien merasa malu.

6Sistem MuskuloskeletalTonus otot menurun, penurunan kekuatan otot, reflek tendon menurun, sering merasa kesemutan pada kaki.Tonus otot menurun, penurunan kekuatan otot, ulkus pada kaki, reflek tendon menurun, kesemutan/rasa berat pada tungkai.Tonus otot baik, kekuatan otot 4/5, reflek tendon baik.Tonus otot baik, kekuatan otot 3/5, reflek tendon baik.Tonus otot baik, kekuatan otot 3/5, reflek tendon baik.

7Sistem NeurologiSistem Syaraf Kranial

Nervus I : Penciuman baik ditandai dapat merasakan bau minyak kayu putih.

Nervus II : Penglihatan baik pada jarak dekat, ditandai dapat melihat di sampingnya dengan lirikan.

Nervus III : Klien dapat mengangkat kelopak mata ke atas.

Nervus IV : Klien dapat menggerakkan mata ke atas dan ke bawah.

Nervus V : Klien dapat mengunyah dengan baik menggunakan gigi belakang.

Nervus VI : Klien dapat menggerakkan mata kanan dan kiri mengikuti jari telunjuk perawat.

Nervus VII: Fungsi pengecapan baik, ditandai dengan klien mengatakan tidak ada keluhan pada waktu makan. Klien dapat tersenyum.

Nervus VIII : Klien dapat berkomunikasi dengan baik dengan perawat dan lingkungannya.

Nervus IX : Klien dapat menelan dengan baik.

Nervus X : Fungsi menelan baik, pada saat diinstruksikan mengatakan aaa.aaa uvula terangkat dan tetap berada di median.

Nervus XI : Gerakan kepala dan bahu baik.

Nervus XII : Klien dapat menggerakkan lidahnya (terkontrol).

b) Sistem Motorik

Fungsi tubuh klien tegak, tonus otot mulai lemah

c) Sistem Motorik

Klien mampu berespon terhadap rangsangan dapat mengidentifikasi benda dan pantulan

d) Sistem Serbral

Klien tidak mengalami gangguan dalam berkomunikasi, komunikasi klien dengan menggunakan bahasa verbal

e) Replek Replek

- Replek Patela : Baik

- Replek Trisep : Baik

- Replek Babinski : Baik

- Replek Pupil : Baik

Sistem Syaraf Kranial

Nervus I : Penciuman baik ditandai dapat merasakan bau minyak kayu putih.

Nervus II : Penglihatan baik pada jarak dekat, ditandai dapat melihat di sampingnya dengan lirikan.

Nervus III : Klien dapat mengangkat kelopak mata ke atas.

Nervus IV : Klien dapat menggerakkan mata ke atas dan ke bawah.

Nervus V : Klien dapat mengunyah dengan baik menggunakan gigi belakang.Nervus VI : Klien dapat menggerakkan mata kanan dan kiri mengikuti jari telunjuk perawat.

Nervus VII: Fungsi pengecapan baik, ditandai dengan klien mengatakan tidak ada keluhan pada waktu makan. Klien dapat tersenyum.

Nervus VIII : Klien dapat berkomunikasi dengan baik dengan perawat dan lingkungannya.

Nervus IX : Klien dapat menelan dengan baik.

Nervus X : Fungsi menelan baik, pada saat diinstruksikan mengatakan aaa.aaa uvula terangkat dan tetap berada di median.

Nervus XI : Gerakan kepala dan bahu baik.

Nervus XII : Klien dapat menggerakkan lidahnya (terkontrol).

b) Sistem Motorik

Fungsi tubuh klien tegak, tonus otot mulai lemah

c) Sistem Motorik

Klien mampu berespon terhadap rangsangan dapat mengidentifikasi benda dan pantulan

d) Sistem Serbral

Klien tidak mengalami gangguan dalam berkomunikasi, komunikasi klien dengan menggunakan bahasa verbal

e) Replek Replek

- Replek Patela : Baik

- Replek Trisep : Baik

- Replek Babinski : Baik

- Replek Pupil : Baik

Sistem Syaraf Kranial

Nervus I : Penciuman baik ditandai dapat merasakan bau minyak kayu putih.

Nervus II : Penglihatan baik pada jarak jauh dan dekat. Ditandai dapat melihat di sampingnya dengan lirikan dan dapat membaca tulisan dengan jarak 2 meter.Nervus III : Klien dapat mengangkat kelopak mata ke atas.

Nervus IV : Klien dapat menggerakkan mata ke atas dan ke bawah.

Nervus V : Klien dapat mengunyah dengan baik.

Nervus VI : Klien dapat menggerakkan mata kanan dan kiri mengikuti jari telunjuk perawat.

Nervus VII: Fungsi pengecapan baik, ditandai dengan klien mengatakan tidak ada keluhan pada waktu makan. Klien dapat tersenyum.

Nervus VIII : Klien dapat berkomunikasi dengan baik dengan perawat dan lingkungannya.

Nervus IX : Klien dapat menelan dengan baik.

Nervus X : Fungsi menelan baik, pada saat diinstruksikan mengatakan aaa.aaa uvula terangkat dan tetap berada di median.

Nervus XI : Gerakan kepala dan bahu baik.

Nervus XII : Klien dapat menggerakkan lidahnya (terkontrol).

b) Sistem Motorik

Fungsi tubuh klien tegak.

c) Sistem Motorik

Klien mampu berespon terhadap rangsangan dapat mengidentifikasi benda dan pantulan

d) Sistem Serbral

Klien tidak mengalami gangguan dalam berkomunikasi, komunikasi klien dengan menggunakan bahasa verbal

e) Replek Replek

- Replek Patela : Baik

- Replek Trisep : Baik

- Replek Babinski : Baik

- Replek Pupil : Baik

Sistem Syaraf Kranial

Nervus I : Penciuman baik ditandai dapat merasakan bau minyak kayu putih.

Nervus II : Penglihatan baik pada jarak jauh dan dekat. Ditandai dapat melihat di sampingnya dengan lirikan dan dapat membaca tulisan dengan jarak 2 meter.Nervus III : Klien dapat mengangkat kelopak mata ke atas.

Nervus IV : Klien dapat menggerakkan mata ke atas dan ke bawah.

Nervus V : Klien dapat mengunyah dengan baik.

Nervus VI : Klien dapat menggerakkan mata kanan dan kiri mengikuti jari telunjuk perawat.

Nervus VII: Fungsi pengecapan baik, ditandai dengan klien mengatakan tidak ada keluhan pada waktu makan. Klien dapat tersenyum.

Nervus VIII : Klien dapat berkomunikasi dengan baik dengan perawat dan lingkungannya.

Nervus IX : Klien dapat menelan dengan baik.

Nervus X : Fungsi menelan baik, pada saat diinstruksikan mengatakan aaa.aaa uvula terangkat dan tetap berada di median.

Nervus XI : Gerakan kepala dan bahu baik.

Nervus XII : Klien dapat menggerakkan lidahnya (terkontrol).

b) Sistem Motorik

Fungsi tubuh klien tegak.

c) Sistem Motorik

Klien mampu berespon terhadap rangsangan dapat mengidentifikasi benda dan pantulan

d) Sistem Serbral

Klien tidak mengalami gangguan dalam berkomunikasi, komunikasi klien dengan menggunakan bahasa verbal

e) Replek Replek

- Replek Patela : Baik

- Replek Trisep : Baik

- Replek Babinski : Baik

- Replek Pupil : Baik

Sistem Syaraf Kranial

Nervus I : Penciuman baik ditandai dapat merasakan bau minyak kayu putih.

Nervus II : Penglihatan baik pada jarak jauh dan dekat. Ditandai dapat melihat di sampingnya dengan lirikan dan dapat membaca tulisan dengan jarak 2 meter.Nervus III : Klien dapat mengangkat kelopak mata ke atas.

Nervus IV : Klien dapat menggerakkan mata ke atas dan ke bawah.

Nervus V : Klien dapat mengunyah dengan baik.

Nervus VI : Klien dapat menggerakkan mata kanan dan kiri mengikuti jari telunjuk perawat.

Nervus VII: Fungsi pengecapan baik, ditandai dengan klien mengatakan tidak ada keluhan pada waktu makan. Klien dapat tersenyum.

Nervus VIII : Klien dapat berkomunikasi dengan baik dengan perawat dan lingkungannya.

Nervus IX : Klien dapat menelan dengan baik.

Nervus X : Fungsi menelan baik, pada saat diinstruksikan mengatakan aaa.aaa uvula terangkat dan tetap berada di median.

Nervus XI : Gerakan kepala dan bahu baik.

Nervus XII : Klien dapat menggerakkan lidahnya (terkontrol).

b) Sistem Motorik

Fungsi tubuh klien tegak.

c) Sistem Motorik

Klien mampu berespon terhadap rangsangan dapat mengidentifikasi benda dan pantulan

d) Sistem Serbral

Klien tidak mengalami gangguan dalam berkomunikasi, komunikasi klien dengan menggunakan bahasa verbal

e) Replek Replek

- Replek Patela : Baik

- Replek Trisep : Baik

- Replek Babinski : Baik

- Replek Pupil : Baik

8Sistem GastrointestinalBentuk bibir simetris, mukosa lembab, gigi depantidak lengkap , reflek kunyah baik menggunakan gigi belakang dan reflek menelan baik, terdapat sariawan pada bibir bagian bawah,bising usus menurun, nafsu makan baik, pada daerah anus tidak terdapat keluhan.Bentuk bibir simetris, mukosa lembab, gigi depantidak lengkap , reflek kunyah baik menggunakan gigi belakang dan reflek menelan baik, tidak terdapat iritasi pada mulut, kekakuan/distensi abdomen, bising ususlemah. Pada daerah anus tidak terdapat keluhan, terjadi penurunan BB, saat masuk RS 59 Kg : 10 hari yang lalu : 55 KgBentuk bibir simetris, mukosa lembab, gigi lengkap , reflek kunyah menelan baik, tidak terdapat iritasi pada mulut, bising usus normal, nafsu makan baik, pada daerah anus tidak terdapat keluhan.Bentuk bibir simetris, mukosa lembab, gigi lengkap , reflek kunyah menelan baik, tidak terdapat iritasi pada mulut, bising usus normal, nafsu makan baik, pada daerah anus tidak terdapat keluhan.Bentuk bibir simetris, mukosa lembab, gigi lengkap , reflek kunyah menelan baik, tidak terdapat iritasi pada mulut, bising usus normal, nafsu makan baik, pada daerah anus tidak terdapat keluhan.

9Sistem Penginderaan PenglihatanTampak simetris antara mata kiri dan mata kanan, sklera putih kemerahan, konjungtiva putih porslen, ketajaman penglihatan dapat membaca papan nama perawat dari jarak 50cm dan tidak tampak adanya kotoran pada mata.

Pendengaran

Simetris antara telinga kiri dan telinga kanan, wwarna telinga sama dengan muka, dapat menjawab pertanyaan perawat dalam jarak 50cm, dan tidak tampak adanya kotoran di dalam maupun di luar telinga.

Pengecapan

Replek menelan baik, masih dapat membedakan rasa manis, pahit, lidah bersih warna merah muda

Penciuman

Simetris antara lubang hidung kiri dengan lubang hidung kanan, teksturnya halus, dapat membedakan bau, tidak tampak adanya kotoran.

Perabaan

Dapat membedakan rasa panas dan dingin serta dapat merasakan sentuhan apabila sentuhannya kasar.

Penglihatan

Bentuk mata simetris, kornea jernih, lensa keruh fungsi penglihatan : penglihatan buram seperti ada bayangan, klien dapat membaca nama papan perawat dengan lambat karena penglihatan kurang jelas klien dapat menggerakan bola mata.

Pendengaran

Bentuk telinga simetris, artikula sejajar dengan bola mata rateral ki- ka tidak terdapat serumen di telinga dan tidak ada nyeri tekan fungsi pendengaran baik.

Pengecapan

Replek menelan baik, masih dapat membedakan rasa manis, pahit, lidah bersih warna merah muda

Penciuman

Hidung simetris, mukosa hidung lembab,sputum nasi di tengah dapat membedakan bau dengan baik

Perabaan

Dapat membedakan rasa panas dan dingin serta dapat merasakan sentuhan apabila sentuhannya kasar.

Penglihatan

Tampak simetris antara mata kiri dan mata kanan, sklera putih kemerahan, konjungtiva putih porslen, ketajaman penglihatan dapat membaca papan nama perawat dari jarak 1 m dan tidak tampak adanya kotoran pada mata Pendengaran

Simetris antara telinga kiri dan telinga kanan, wwarna telinga sama dengan muka, dapat menjawab pertanyaan perawat dalam jarak 50cm, dan tidak tampak adanya kotoran di dalam maupun di luar telinga.

Pengecapan

Replek menelan baik, masih dapat membedakan rasa manis, pahit, lidah bersih warna merah muda

Penciuman

Simetris antara lubang hidung kiri dengan lubang hidung kanan, teksturnya halus, dapat membedakan bau, tidak tampak adanya kotoran.

Perabaan

Dapat membedakan rasa panas dan dingin serta dapat merasakan sentuhan.

Penglihatan

Tampak simetris antara mata kiri dan mata kanan, sklera putih kemerahan, konjungtiva putih porslen, ketajaman penglihatan dapat membaca papan nama perawat dari jarak 1 m dan tidak tampak adanya kotoran pada mata Pendengaran

Simetris antara telinga kiri dan telinga kanan, wwarna telinga sama dengan muka, dapat menjawab pertanyaan perawat dalam jarak 50cm, dan tidak tampak adanya kotoran di dalam maupun di luar telinga.

Pengecapan

Replek menelan baik, masih dapat membedakan rasa manis, pahit, lidah bersih warna merah muda

Penciuman

Simetris antara lubang hidung kiri dengan lubang hidung kanan, teksturnya halus, dapat membedakan bau, tidak tampak adanya kotoran.

Perabaan

Dapat membedakan rasa panas dan dingin serta dapat merasakan sentuhan.

Penglihatan

Tampak simetris antara mata kiri dan mata kanan, sklera putih kemerahan, konjungtiva putih porslen, ketajaman penglihatan dapat membaca papan nama perawat dari jarak 1 m dan tidak tampak adanya kotoran pada mata Pendengaran

Simetris antara telinga kiri dan telinga kanan, wwarna telinga sama dengan muka, dapat menjawab pertanyaan perawat dalam jarak 50cm, dan tidak tampak adanya kotoran di dalam maupun di luar telinga.

Pengecapan

Replek menelan baik, masih dapat membedakan rasa manis, pahit, lidah bersih warna merah muda

Penciuman

Simetris antara lubang hidung kiri dengan lubang hidung kanan, teksturnya halus, dapat membedakan bau, tidak tampak adanya kotoran.

Perabaan

Dapat membedakan rasa panas dan dingin serta dapat merasakan sentuhan.

8. Harapan Keluarga Harapan keluarga berkaitan dengan kesehatan: Berharap mendapat bantuan seperti yang dikatakan oleh tetangganya , yaitu kartu Indonesia sehat sehingga dapat berobat secara rutin di Puskesmas secara gratis.B. Diagnosis Keperawatan Keluarga1. Analisa Data NoData (sign- symptom)Masalah (P)Penyebab (E)

1Data subyek

Ny.Y terkena DM sejak 2 tahun

sejak 6 bulan mendapatkan luka gangren dan hanya di rumah saja

Data obyektif

lingkungan rumah kurang sehat : barang bertumpuk-tumpuk ,kotor , ventilasi kurang,

Hasil pmx fisik : terdapat luka basah, bau, terdapat pus, terdapat jaringan-jaringan mati, warna luka kuning kehitaman. Aktual Infeksi pada luka gangren Ny YKetidakmampuan keluarga Tn M dalam merawat anggota keluarga yang sakit.

2Data Subyektif

Keluarga mengetahui bahwa Ny Y menderita penyakit DM setelah 2 tahun Ny Y menderita penyakit DM Keluarga mengatakan bahwa luka yang diderita Ny Y akan sembuh hanya dengan obat warung.Data Objektif

Defisiensi pengetahuan Keluarga Tn M mengenai penyakit DMKetidaktauan keluarga Tn M dalam mengenal Penyakit DM yang timbul pada Ny Y

2. Rumusan Diagnosis Keperawatan Aktual Infeksi pada luka gangren Ny Y b.d Ketidakmampuan keluarga Tn M dalam merawat anggota keluarga yang sakit.

Defisiensi Pengetahuan Keluarga Tn M mengenai penyakit DM pada Ny Y b.d ketidaktauan Keluarga Tn M dalam mengenal penyakit DM yang timbul pada anggota keluarga.

3. Scoring Masalah Keperawatan Keluarga : Aktual Infeksi pada luka gangren Ny YNOKRITERIASKORBOBOTJUML

1

2

3

4SIFAT MASALAH SKALA : - TIDAK/KURANG SEHAT - ANCAMAN - KEADAAN SEJAHTERA KEMUNGK. MAS DAPAT DIUBAH : - MUDAH - SEBAGIAN - TIDAK DAPAT POTENSI MAS. U/ DICEGAH - TINGGI - CUKUP - RENDAH MENONJOLNYA MASALAH - BERAT, SEGERA - ADA MASALAH TAPI TAK PERLU SEGERA DITANGANI - MASALAH TAK DIRASAKAN 32121032121012111

12/3

0

4. Scoring Masalah Keperawatan Keluarga : Defisiensi Pengetahuan Keluarga Tn M mengenai penyakit DM pada Ny YNOKRITERIASKORBOBOTJUML

1

2

3

4SIFAT MASALAH SKALA : - TIDAK/KURANG SEHAT - ANCAMAN - KEADAAN SEJAHTERA KEMUNGK. MAS DAPAT DIUBAH : - MUDAH - SEBAGIAN - TIDAK DAPAT POTENSI MAS. U/ DICEGAH - TINGGI - CUKUP - RENDAH MENONJOLNYA MASALAH - BERAT, SEGERA - ADA MASALAH TAPI TAK PERLU SEGERA DITANGANI - MASALAH TAK DIRASAKAN 32121032121012112/31

1/3

1/2

Penentuan Prioritas Sesuai Dengan Skala : a. Kriteria Pertama, Keluarga tidak mengenal masalah yang diderita oleh Ny Y, sehingga mencapai keadaan tidak sehat/sakit.b. Kriteria Kedua, Mengacu Pd : 1) Keluarga tidak segera mangatasi masalah dengan membawa Ny Y ke rumah sakit, keluarga hanya mengetahui bahwa luka yang diderita Ny Y adalah luka bisa. 2) Keluarga hanya merawat Ny Y secara mandiri karena keuangan yang tidak mencukupi untuk pelayanan kesehatan 3) Perawat fokus terhadap tindakan perawatan luka yang diderita Ny Y dan memberikan penkes tentang personal hygien dan kolaborasi nutrisi dengan ahli gizi. 4) Lingkungan tempat Ny Y tinggal kurang dari fasilitas yang mendukung kesehatan, dan kurangnya dukungan dari RT dn RW setempat. c. Kriteria Ketiga 1) Masalah yang seharusnya segera ditangani justru terlambat ditangani. 2) Keluarga yang kurang pengetahuan tentang masalah Ny Y membuat masalah Ny Y tak kunjung selesai hingga 2 bulan ini. 3) Keluarga hanya memberi obat luka warung biasa karena ketidaktauannya 4) Keluarga Tn M beresiko terkena DM dan dari DM tersebut beresiko memiliki luka gangern jika tidak segera diberikan penkes d. Kriteria Keempat, Persepsi Klg Thd MasalahnyaKeluarga menanggap masalah yang diderita Ny Y adalah masalah biasa, yaitu luka biasa yang akan dapat disembuhkan walau dengan obat warung.Diganosa Keperawatan : Aktual Infeksi pada luka gangren Ny Y b.d Ketidakmampuan keluarga Tn M dalam merawat anggota keluarga yang sakitNo. KriteriaSkorPembenaran

1Sifat masalah 3Masalah yang diderita Ny Y sudah terjadi

2Kemungkinan masalah dapat diubah 1Masalah yang diderita Ny Y terlambat diatasi mengenai luka ganren sehingga mengalami pembusukan

3Potensi masalah untuk dicegah 2Keluarga Tn M beresiko DM tapi akan dapat dicegah jika diberikan penkes sedini mungkin

4Menonjolnya masalah 0Masalah yang diderita Ny Y tidak dirasakan baik oleh Ny Y maupun oleh keluarga

Jumlah score 6

Diganosa Keperawatan : Defisiensi Pengetahuan Keluarga Tn M mengenai penyakit DM pada Ny Y b.d ketidaktauan Keluarga Tn M dalam mengenal penyakit DM yang timbul pada anggota keluargaNo. KriteriaSkorPembenaran

1Sifat masalah 2Ancaman masalah akan timbul karena kurang pengetahuan

2Kemungkinan masalah dapat diubah 1Masalah mudah diatasi jika diberi penkes sedini mungkin

3Potensi masalah untuk dicegah 1Keluarga Tn M beresiko DM dan luka gangren karena kurang pengetahuan tapi akan dapat dicegah jika diberikan penkes

4Menonjolnya masalah 1Defisiensi pengetahuan tentang penyakit DM dirasakan keluarga Tn M, dilihat dari tidak mengenalnya masalah yang timbul pada Ny Y dan keluarga Tn M tidak segera mengambil keputusan

Jumlah score 5

5. Diagnosa Keperawatan berdasarkan prioritas dx keperawatan No DXDx keperawatan Skor

1Aktual Infeksi pada luka gangren Ny Y b.d Ketidakmampuan keluarga Tn M dalam merawat anggota keluarga yang sakit.6

2Defisiensi Pengetahuan Keluarga Tn M mengenai penyakit DM pada Ny Y b.d ketidaktauan Keluarga Tn M dalam mengenal penyakit DM yang timbul pada anggota keluarga.5

C. Rencana Asuhan Keperawatan KeluargaNama KK : Tn MAlamat : Desa XNO DXTUJUANKRITERIASTANDARINTERVENSI

1Tujuan jangka panjang:

Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 10 hari, Luka gangren yang terinfeksi pada Ny Y dapat anggota keluarga Tn M (Ny Y) dapat keluarga Tn M dapat merawat dan mengenal masalah yang timbul di anggota keluarganya seputar penyakit DM dan luka gangren

Tujuan jangka Pendek:1. Setelah diberikan penkes selama 30 mnt, keluarga Tn M mampu mengenal tanda gejala infeksi pada Ny. Y2. Setelah diberikan dukungan dan motivasi keluarga selama 2x kunjungan Tn. M dapat mengambil keptusan untuk merawat NY. Y

3. Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 3 x kunjungan keluarga TN. M mampu merawat nggota keluarga yang sakit Ny. Y yang mengalami infeksi luka ganggren.PengetahuanSikapPsikomotor

Keluarga dapat menyebutkan 3 tanda penyakit DM Keluarga dapat menjelaskan pengertian penyakit DM

Keluarga dapat menyebutkan 5 tanda luka terinfeksiKeluarga Tn. M menyatakan setuju / mau merawat Ny. Yang mengalami infeksi luka ganggren Keluarga dapat mendemonstrasikan 7 tahap perawatan luka sederhana beri penkes kepada keluarga Tn M tentang penyakit DM

dan tanda dan gejala tanda-tanda luka terinfeksi Dorong keluarga Tn M untuk membawa Ny Y ke tempat pelayanan kesehatan. Lakukan tindakan pembersihan luka gangren Ny Y

Lakukan mengganti balutan luka gangren Ny Y

2Tujuan Jangka Panjang:

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit DM dan luka gangren selama 3 hari, keluarga Tn M memahami atau mengerti pengetahuan tetang penyakit DMTujuan Jangka Pendek:1. Setelah dilakukan penkes, keluarga Tn M mengenal penyakit DM dan luka ganggren yang menyertainya.

Pengetahuan

Keluarga dapat menyebutkan 3 tanda dan gejala penyakit DM

Keluarga dapat menjelaskan pengertian penyakit DM Beri penkes kepada keluarga Tn M tentang pengertian, tanda dan gejala penyakit DM

D. ImplementasiTanggal dan waktuNo dxImplementasi

30 November 2014Pukul: 10.001 Memberikan penkes kepada keluarga Tn. M tentang pengertian penyakit DM dan luka gangren. Memberikan penkes tentang tujuan dilakukan perawatan luka gangren. Mengajarkan keluarga Tn. M tentang bagaimana perawatan luka gangren. Mengkolaborasi dengan ahli gizi tentang makanan yang dianjurkan dan dilarang untuk dikonsumsi oleh Ny. Y, dan beri penkes kepada keluarga Tn. M. Menganjurkan keluarga Tn. M untuk selalu menjaga lingkungan bersih guna mendukung penyembuhan luka Ny. Y . Membatasi aktivitas Ny. Y guna membantu proses penyembuhan luka gangren.

30 November 2014

Pukul 14.002 Memberikan penkes kepada keluarga tn m tentang pengertian penyakit DM

Memberikan penkes tentang tanda dan gejala penyakit DM

Memberikan penkes kepada keluarga tn m jenis menu rendah gula. Mendorong keluarga untuk selalu menyediakan menu diet rendah gula.

Menganjurkan keluarga untuk memodifikasi menu rendah gula

E. EvaluasiTanggal dan waktuNo dxEvaluasi

31 November 2014 Pukul. 10.001S. klg mengatakkan bahwa mereka mengerti tentang penatalaksanaan perawatan sederhana luka gangren.O. klg dapat melanjutkan tindakan perawatan luka yang telah diajarkan A. Implementasi yang dilaksanakan telah memenuhi atau mencapai tujuan dengan metode ceramah dan demonstrasi.P. Beri kesempatan keluarga Tn M untuk berkonsultasi.

31 November 2014

Pukul 14.002S. klg mengatakkan bahwa mereka mengerti tentang penjelasan definisi, tanda dan menu yang sesuai untuk penderita DMO. Keluarga dapat menyebutkan pertanyaan tentang definisi, tanda gejala dan jenis makanan rendah gula. A. Implementasi yang dilaksanakan telah memenuhi atau mencapai tujuan dengan metode ceramah.P. Beri kesempatan keluarga Tn M untuk berkonsultasi.

INCLUDEPICTURE "E:\\Rifqoh\\KAMPUS\\SEMESTER 3 (RIFQOH)\\DOK.KEP\\CONTOH FORMAT ASKEP KELUARGA %C2%AB PPNI LUMAJANG_files\\g.gif" \* MERGEFORMAT U(

9 cm

5 cm

1