dnaidit-manifestasipolitik

Upload: endang-sukmayanto-yanto

Post on 25-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 DNAidit-ManifestasiPolitik.

    1/8

    TRANSKRIP

    Kuliah/ TKuliah/ TKuliah/ TKuliah/ TKuliah/ Tanja-Djawab/anja-Djawab/anja-Djawab/anja-Djawab/anja-Djawab/

    Pendjelasan J.M. Menko D.N.Pendjelasan J.M. Menko D.N.Pendjelasan J.M. Menko D.N.Pendjelasan J.M. Menko D.N.Pendjelasan J.M. Menko D.N.Aidit Dimuka PeserAidit Dimuka PeserAidit Dimuka PeserAidit Dimuka PeserAidit Dimuka Peserta Pendidikanta Pendidikanta Pendidikanta Pendidikanta Pendidikan

    Kader Revolusi Angkatan DwikoraKader Revolusi Angkatan DwikoraKader Revolusi Angkatan DwikoraKader Revolusi Angkatan DwikoraKader Revolusi Angkatan Dwikora

    TTTTTanggal 18 Oktober 1964anggal 18 Oktober 1964anggal 18 Oktober 1964anggal 18 Oktober 1964anggal 18 Oktober 1964

    [pidato di depan Kader Revolusi Angkatan

    Dwikora th. 1964]

    Harian RakjatDjumat, 30 Oktober 1964

    EdiCahyonosE

    xpereince:[http://w

    ww.geocities.com/ed

    icahy] www.rajaebookgratis.com

  • 7/25/2019 DNAidit-ManifestasiPolitik.

    2/8

    Para Sdr. Kuliah saja tentang Manipol sebetulnja sudah selesai.Sekarang saja akan mendjawab pertanjaan jang tjukup banjak.Djadi, sebagaimana Sdr. ketahui, kuliah tentang MDK(Membangun Dunia Kembali) sudah selesai dan sudah saja tutup,dan djuga kuliah tentang Manipol-Usdek. Pada kesempatan ini,selain daripada mendjawab pertanjaan, saja djuga akan menutupkedua-dua kuliah itu pada achir kuliah saja nanti denganmenjatakan harapan kepada paraKader Revolusi.

    Sdr. Baiklah sekarang kita mulai dengan menjawab pertanjaanjang ada hubungannja dengan soal jang remeh, jaitu podjok

    disebuah surat-kabar. Djadi ada pertanjaan jang menjambungdengan podjok surat-kabar ini. Para Sdr., dalam podjok BeritaIndonesia tanggal 17 Oktober - tentu tanggal 17 Oktober itukebetulan sadja - itu ada podjok jang berbunji begini: Mendjawabsalahsatu pertanjaan dalam kursus Kader Revolusi semalam, Aiditmenerangkan sbb, saja kutip: Kalau kita sudah bersatu Pantjasilatidak diperlukan lagi, sebab Pantjasila adalah alat pemersatu.

    Pantjasila sebagai filsafat persatuan, tetapi masing golongan sudahpunja faham sendiri. Itu saja kutip, kalimat jang saja batjakantadi. Saja tidak tahu persis apakah begini utjapan saja. Tetapiseandainja begini para Sdr., seandainja begini, ambillah begini,pemuatan jang demikian ini bisa menimbulkan salah paham, sebabdilepaskan dari hubungan keseluruhan.

    Dengan dilepaskannja dari hubungan keseluruhan, pembatja bisasalah tangkap. Padahal Sdr. tentunja belum lupa bahwa sajamenerangkan soal ini ada hubungannja dengan sebuah pertanjaan,dan saja akan terangkan itu pertanjaan apa. Pertanjaan itu datangnjadari peserta nomor 111 kelompok 31, jang pokoknja, isi pokokdari pertanjaan itu para Sdr., tidak membenarkan saja menerimagagasan NEFO kontra OLDEFO dilihat dari segi Marxisme-

    Leninisme. Sebab saja terangkan pada waktu itu begini, kalau Sdr.masih ingat: bahwa saja bisa dengan sepenuh hati menerimagagasan NEFO kontra OLDEFO, sekalipun ada kawan saja kaumKomunis diluar negeri menjalahkan saja. Masih ingat barangkali,kalau ada terang ingatan. Sebab kaum Komunis dari luar negeriitu mengatakan begini: Ini perumusan keliru, NEFO - OLDEFO,seharusnya Kaum buruh semua negeri bersatulah! Itu jang

    seharusnja saja terima, atau kaum Komunis Indonesia terima. Sajabilang tidak. Ada utjapan Lenin jang megatakan Kaum buruh

    1Edi cahyonos experiencE

    www.rajaebookgratis.com

  • 7/25/2019 DNAidit-ManifestasiPolitik.

    3/8

    semua negeri dan nasion tertindas, bersatulah! Inilah landasanteorinja saja sebagai Marxis-Leninis menerima gagasan NEFO -OLDEFO itu, sebab dalam kalimat Kaum buruh semua negeridan nasion tertindas bersatulah!, ini berarti bersatulah seluruhkekuatan NEFO.

    Djadi, saja menerima ini dengan segala pengertian, dengan segalakejakinan, bahwa saja menerima seudjung rambutpun tidakbertentangan dengan adjaran jang saja anut, Marxisme-Leninisme.Nah, penanja ini berpendapat sebaiknya saja djawab tidak denganutjapan Lenin itu, atau bisa djuga, seharusnja saja djawab tidak

    menggunakan utjapan Lenin, akan tetapi saja djawab denganmengatakan bahwa - jah - berdasarkan Pantjasila saja menerimagagasan NEFO - OLDEFO. Tentu ini bisa djuga. Saja tidakberkeberatan. Tetapi saja sebagai Marxis mendjawab seorangKomunis, tentu akan pakai alasan jang mudah dia mengerti, paraSdr. Djadi bukan tidak bisa didjawab: ja, karena filsafat pemersatukami di Indonesia adalah Pantjasila, dari segi Pantjasila saja bisa

    menerima gagasan NEFO - OLDEFO. Tetapi djangan lupa, sajamenerima Pantjasila-pun dari segi Marxis-Leninis. Kan saja sudahterangkan filsafat Komunis, djustru dari segi materialisme dialektissaja menerima Pantja Sila itu. Oleh karena itu saja bisa menerimanjadengan segala kejakinan, tidak sekedar ikutan sadja atau sekedar,itu, ja, terpaksa. Tidak! Karena filsafat materialisme dialektis,sebagaimana sudah saja uraikan, djustru dengan jakin sajamenerima Pantjasila itu. Djadi para Sdr., baiklah saja uraikan lebihlandjut, karena djuga ada pertanjaan lain. Pantjasila sebagai alatpemersatu, Pantjasila sebagai dasar negara. Dan Pantjasila sebagaidasar negara itu, karena ia bisa mempersatukan seluruh bangsakita jang terdiri daripada banjak aliran agama dan terdiri daripadabanjak aliran filsafat dinegeri kita. Dengan dasar negara kita,

    Pantjasila, kita mempersatukan seluruhnja itu didalam kita punjanegara. Djadi, menurut fikiran saja begini. Saja dalam hal iniberbitjara terus-terang, supaja tahu, bagaimana pendirian golonganKomunis sebagai dasar untuk kerdjasama atau untukmengeritiknja. Tapi ketahuilah bahwa Pantjasila menurut fikiransaja adalah filsafat pemersatu, tetapi bukan satunja filsafat. Dus,Pantjasila adalah filsafat di Indonesia. Ada filsafat kaum Katholik

    di Indonesia, ada filsafat umat Islam di Indonesia, ada filsafat umatBudha di Indonesia, ada filsafat kaum Protestan di Indonesia, ada

    2Edi cahyonos experiencE

    www.rajaebookgratis.com

  • 7/25/2019 DNAidit-ManifestasiPolitik.

    4/8

    filsafat kaum Komunis di Indonesia, ada filsafat kaum Ilmu Klenikdi Indonesia, ada filsafat kaum Mistik di Indonesia. Matjamfilsafat. Dus Pantjasila adalah filsafat pemersatu, tapi bukan satunjafilsafat. Dus, dengan demikian tidak berarti bahwa denganmenerima Pantjasila lantas tidak boleh lagi ada filsafat Katholik,tidak boleh lagi filsafat Budha, tidak boleh lagi filsafat Ilmu Klenik,tidak boleh lagi filsafat Komunis. Bukan demikian, menurutpenangkapan saja.

    Dan kalau dibatja, djuga tulisan Bung Karno, saja persilahkanmembatjanja dalam buku Tjamkan Pantjasila misalnja, terang

    sekali waktu beliau menerangkan tentang grootste gemene delerdan kleinste gemene veelvoud. Beliau mempersatukan jang bisadipersatukan, sehingga pada umumnya, inilah, Pantjasila, ini,sebagai grootste gemene deler dan kleinste gemene veelvoud.Itu bisa dibatja dalam Tjamkan Pantjasila halaman 81 danhalaman 91. Sebagaimana halnja MANIPOL djuga. Manipoladalah program bersama. Dan batja dalam Manipol, disana

    dikatakan bahwa tiap orang, tiap partai, tiap organisasi bolehmepunjai programnja sendiri. Akan tetapi semua harus menerimadan melaksanakan Manipol sebagai program Revolusi kita semua.Malahan harus diadjarkan sedjak sekolah dasar sampai sekolahtinggi itu Manipol. Tetapi tiap orang, tiap organisasi, tiap partaiboleh mempunjai programnja sendiri, tetapi semua harusmenerima dan melaksanakan Manipol sebagai program Revolusi.

    Menurut pendapat saja, tiap aliran, Agama jang terdiri daripadaaliran lagi, Komunis, Nasionalis, boleh mempunjai filsafat danadjaran masing, akan tetapi semua harus menerima Pantjasila,dengan selandjutnya Nasakomnja, dengan selandjutnjaManipolnja, Pantja Program Front Nasionalnja, itu tidak terpisah.Itu menurut pandangan saja, Saudara.

    Saja sudah djelaskan bahwa saja djustru dengan kejakinan penuhmenerima Pantjasila. Dan saja kira, kawan kita dari golonganagama djuga dengan sepenuhnja menerima Pantjasila. Kalau sajamengatakan saja bisa sepenuhnja menerima Pantjasila dilihat darisegi Marxis-Leninis, kawan Islam dilihat dari segi filsafat AgamaIslam, kawan Protestan dilihat dari segi filsafat Agama Protestan,

    kawan Budha dilihat dari segi filsafat Budha, kawan kita jangmenganut Ilmu Klenik, ia menerima Pantjasila dilihat dari filsafat

    3Edi cahyonos experiencE

    www.rajaebookgratis.com

  • 7/25/2019 DNAidit-ManifestasiPolitik.

    5/8

    Ilmu Klenik itu, dan lain. Djadi saja kira biasa, para Saudara,misalnja, seorang tokoh Islam menerima gagasan Bung Karno,biasa mereka mensitir ajat Quran atau Hadhis untukmembenarkan penerimaannja. Apakah salah itu, dilihat dari segiagamanja, ajat Qurannja dan Hadhisnja, maka NEFO OLDEFO, misalnja, begini keterangannja. Saja kira baik, dan sajakira baik sekali. Djuga misalnja seorang, ja, seorang Ilmu Klenikitu, djuga dia mempersoalkan Pantjasila, dia lihat dari segi diasendiri dan pada pokoknya menjetudjui Pantjasila. Dus tidaklah,dengan menerima Pantjasila, lantas dibungkem tiap golongan ituberbitjara tentang adjarannja masing, saja kira tidak begiru. Sajakira. Malahan kita akan senang, kalau tiap aliran, tiap golonganitu bisa menerima Pantjasila atas dasar diapunja filsafat, untukmenerima filsafat persatuan. Memang Pantjasila itu adalah satufilsafat, satu filsafat persatuan, sebagai dasar negara kita, jang iabisa mendjadi dasar negara karena ia merupakan filsafat persatuan.

    Hanja para Saudara, hanja kalau kita mengakui dan mengerti

    adanja ber-bagai aliran itu, berbagai aliran agama dan aliranfilsafat lainja, hanja kalau demikian itu kita bisa mempersatukan.Kalau tidak mengerti ini, tidak mengakui adanja, ndak bisamempersatukan. Hanja kalau kita memahami betul bahwa itu ada,dan mengerti, kita bisa mempersatukan. Tetapi kalau kita anggapremeh tentang ber-bagai filsafat jang hidup dinegeri kita, djanganbitjara tentang soal mepersatukan, tidak bisa mempersatukannja.Bung Karno bisa menemukan Pantjasila itu, jalah karena beliaumempeladjari dengan baik ber-matjam filsafat itu. Islamismebeliau peladjari dengan baik, Katholisisme beliau peladjari denganbaik, Protestantisme, Budhisme, Marxisme, beliau peladjari denganbaik; kemudian bisa. Tapi mengakui adanja dulu, malahan menurutfikiran saja, mengakui pentingnja adanja itu, baru bisa kita

    mempersatukan. Tetapi kalau sudah meremehkan, apalagimenjakiti ati penganut dari filsafat itu, tidak bisa mempersatukan.Sebab, menurut fikiran saja, filsafat Pantjasila djuga tidak bisadipisahkan dengan satu filsafat daripada Empu Tantular, tentangBhinneka Tunggal Ika, Unity in Diversity. Unity in Diversity,ber-beda tetapi satu djua. Berbeda-beda tapi satu djua, dan inidialektis, berbeda-beda tetapi satu djua. Djelas, sepenuhnja

    dialektis. Maka-itu saja betul kagum kepada genialitet daripadaEmpu Tantular, bahwa kita punja Datuk dulu, sudah begitu

    4Edi cahyonos experiencE

    www.rajaebookgratis.com

  • 7/25/2019 DNAidit-ManifestasiPolitik.

    6/8

    lamanja, tetapi beliau bisa memikir setjara dialektis. BhinnekaTunggal Ika, jalah dalam istilah Marxisnja, dalam istilah Marxisnja

    jalah Unity in Diversity, ber-beda tetapi satu djua. Demikiandjuga mengenai Pantjasila, menurut fikiran saja.

    Para Saudara. Saja sudah menerangkan bahwa saja tidak setudjupenghapusan, bukan hanja daripada filsafat tetapi djuga daripartai, sampai ketahap kedua dan seterusnja. Selagi dibutuhkanoleh kita bersama, ini perlu ada. Sebab saja berpendapat, selamamasih ada perbedaan antara kita, itu Bhinneka Tunggal Ika tetapberlaku, Pantjasila tetap berlaku. Dan saja berpendapat

    perbedaannja adalah langgeng. Perbedaan bahwa akan lama danmungkin akan seterusnja saja tidak tahu, ribuan tahun lagi, bahwaada Islam, ada Katholik, ada Protestan, ada Komunis, adaNasionalis. Selama masih ada perbedaan ini, dan saja berpendapatlanggeng, perlu ada filsafat pemersatu itu, perlu adanja Pantjasilasebagai alat pemersatu.

    Dus saja rasa, saja berpendapat, perbedaan itu langgeng, oleh karenaitu saja berpendapat djuga Pantjasila itu langgeng. Kan sudah sajasebutkan djuga dalam uraian saja disini, sehingga saja katakan,

    waktu ada pertanjaan: apakah sesudah tahap pertama djugadiperlukan Pantjasila, Nasakom? Djuga saja katakan: djugadiperlukan partai. Kan, saja kira, terang sudah. Tetapi kalau dibatjaitu podjok, itu memang bisa salah tangkap orang, sebab dilepaskan

    daripada keterangan jang saja berikan sebelumnja. Dan tidakdiketahui dalam hubungan apa saja memberi keterangan itu.

    Djadi mereka jang tidak suka, menurut faham saja, mereka jangtidak suka melihat seseorang menindjau sesuatu dari disampingdari segi filsafat Pantjasila, dari filsafatnja masing, menurut fikiransaja, ini bertentangan dengan Pantjasila, sebab tidak mengakuiadanja filsafat jang lain, tidak mengakui adanja filsafat jang lain.Sedang menurut fikiran saja, sebagai Pantjasilais, kita harusmenerima, mengakui adanja filsafat jang lain, malah mengakuipentingnja filsafat jang lain. Akan tetapi semua filsafat jang lainitu, faham jang lain, adjaran jang lain, menerima Pantjasilasebagai milik kita bersama.

    Dus sekali lagi, kalau kita tidak mau ambil pusing terhadap adanja

    ber-matjam filsafat dan adjaran dinegeri kita ini, kita tidak bisamendjadi Pantjasilais jang baik, karena kita tidak menilai, tidak

    5Edi cahyonos experiencE

    www.rajaebookgratis.com

  • 7/25/2019 DNAidit-ManifestasiPolitik.

    7/8

    menghargai adjaran dan filsafat jang lain. Dengan sendirinjaorang jang tidak dinilai dan tidak dihargai itu, merasa tersinggungperasaannja. Bagaimana kita mau mempersatukannja?

    Djadi, pertama-tama menghargai dulu. Ja, saja mau bersatu dengangolongan agama. Tidak lain djalannja saja harus menghargai dulugolongan itu. Tanpa mengharagai kita tidak bisa mentjapaipersatuan. Djuga kalau orang mau membikin Nasakom, tanpamenghargai Komunis, tidak bisa metjapai Nasakom, tanpamenghargai Nasionalis tidak bisa mentjapai Nasakom. Tidak bisa!Mesti pertama mengakui adanja, tidak tjukup itu, menghargai

    adanja, mengerti adanja, menganggap penting adanja. Dus merekajang mengungkiri kenjataan adanja perbedaan, mengungkirikenjataan perbedaan dalam filsafat dan adjaran, dalam isme, danmau membikin Pantjasila sebagai satu-satunja filsafat secara artifi-cial, setjara di-bikin, sebetulnja mereka mau membunuh Pantjasila.

    Sekali lagi saja ulangi, supaja djangan salah tangkap. Sebab suka

    disalah tangkap, itu! Mereka jang mengungkiri kenjataan adanjaperbedaan dalam filsafat, dalam isme, dalam adjaran, dan maumembikin Pantjasila sebagai satunja filsafat, dus jang lain tidakboleh, jang lain dilarang, sebenarnja, dengan setjara berbuat di-bikin, artificial, kunstmatig itu, orang itu mau membunuhPantjasila. Pantjasila ada karena ada perbedaan jang harusdipersatukan, dan saja berpendapat perbedaan itu adalah langgeng.

    Djadi bukan saja jang mau menghapuskan Pantjasila sebagai alatpemersatu, tetapi mereka jang mau setjara artificial, setjara di-bikindan menganggap adjaran keagamaan, adjaran Marxisme sebagaitidak ada, ini jang mau menghapuskan Pantjasila. Saja menerimakelanggengan Pantjasila, karena saja menerima keabadianperbedaan. Bukan perbedaan dalam Manipol, karena mengenaiManipol tidak ada perbedaan, satu mengenai Manipol. Tetapi

    mengenai filsafat, mengenai adjaran. Saja berpendapat, bahwaadjaran keagamaan maupun adjaran kemasjarakatan, itu akanlama saudara, malah saja katakan langgeng.

    Djadi, demikianlah saja punja keterangan, saja kira sudah djelasbukan? Saja kira! Kalau belum djelas, ja nggak tahu lagi saja.

    Djadi, kalau filsafat jang sudah, kalau filsafat, ber-bagai filsafat,

    sudah menerima Pantjasila misalnja filsafat keagamaan, Marxis sebagai alat pemersatu, kalau filsafat itu dilarang dengan alasan

    6Edi cahyonos experiencE

    www.rajaebookgratis.com

  • 7/25/2019 DNAidit-ManifestasiPolitik.

    8/8

    Pantjasila, maka Pantjasila sudah tidak ada artinja lagi. Kalau sudahmelarang filsafat jang lain, bukan lagi alat pemersatu, tetapi sudahmendjadi alat penindas. Dus, kalau dengan alasan Pantjasila,filsafat lain dilarang, ini, Pantjasila bukan lagi alat pemersatu tetapialat penindas. Dan saja tidak mau mendjadikan Pantjasila alatpenindas. Saja tidak setudju Patjasila didjadikan alat penindas.Sampai mati saja akan bela Pantjasila sebagai alat pemersatu. Sajadjuga berpesan kepada generasi jang akan datang supaja membelaPantjasila sebagai alat pemersatu.

    Nah, saja kira djelas para saudara. Djadi, sekali lagi, tanpa mengakui

    adanja berbagai filsafat, baik filsafat keagamaan maupun filsafatkemasjarakatan, dan tanpa memberi arti penting kepada filsafatini, tidak bisa kita melaksanakan Pantjasila sebaik-baiknja. Danmenurut pendapat saja, para saudara, Pantjasilais membutuhkanlebar dada. Dada jang lebar. Orang sempit dada, tidak bisamendjadi Pantjasilais. Sempit dada, nafasnja sesek. Lihat BungKarno, seorang Muslim, Muslim, dapat bintang tertinggi dari Paus,

    oleh Paus. Hebat nggak itu, seorang Muslim dapat bintang tertinggidari Sri Paus, bersahabat akrab dengan Soviet, dapat sendjata, ja,ini mesti lebar dada. Pidatonja di Kairo dipudji setinggi langitoleh Tiongkok, RRT. Tjoba ja, Muslim, dapat bintang tertinggidari Paus, bersahabat akrab dengan Sovjet, dapat sendjata, pidatonjadi Kairo dipudji setinggi langit oleh RRT. Nah, lihat, baimanahebatnja ini. Lebar dada, para saudara, kalau mau djadi Pantjasilais.Tetapi kalau sempit, mengurung diri sabagai katak dibawahtempurung, tidak bisa mendjadi Pantjasilais. Didalam negeri, lihatBung Karno, seorang Muslim, ada kongres Partai Katholik, pidatodisana. Kepada Kristen, kepada umat Budha sangat bersahabat, dikongres PKI bitjara djuga, go ahead PKI, katanja dalam kongres

    jang belakangan ini. Nah, ini kalau mau djadi Pantjasilais. Lebar

    dada, tidak sesek. Djadi, sedikit sadja mengandung phobi, gagalmendjadi Pantjasilais. Nah, itulah sedikit keterangan saja,mudahan dengan ini perdebatan diantara sementara KaderRevolusi, bisa dibikin terang.

    (Harian Rakjat, Djumat 30 Oktober 1964)

    7Modified & Authorised by: Edi Cahyono, Webmaster

    Disclaimer & Copyright Notice 2005 Edi Cahyonos Expereince

    Edi cahyonos experiencE

    www.rajaebookgratis.com