dm patof

4
Pada DM tipe 1 atau yang disebut IDDM ( Insulin Dependent Diabetes Mellitus ) terjadi ketiadaan insulin yang mutlak, sehingga penderita membutuhkan pasokan insulin dari luar. Kondisi ini disebabkan karena adanya lesi pada sel beta pankreas. Pembentukan lesi ini disebabkan karena mekanisme gangguan autoimun dan infeksi virus yang terlibat dalam kerusakan sel-sel beta. Adanya antibodi atau autoimun yang menyerang sel beta biasanya dideteksi beberapa tahun sebelum timbulnya penyakit. DM tipe 1 dapat berkembang secara tiba-tiba, dengan tiga gejala pokok: (1) meningkatnya glukosa darah, (2) peningkatan penggunaan lemak untuk energi dan pembentukan kolesterol oleh hati, dan (3) penipisan protein tubuh (Silbernagl, 2000 ; Guyton, 2011). Bagan patofisiologi dapat dilihat pada gambar 2.1 dibawah ini. Diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit kronis yang progresif, dimulai dengan resistensi insulin yang mengarah ke peningkatan produksi glukosa hepatik dan berakhir dengan kerusakan sel beta. Resistensi insulin didefinisikan sebagai ketidakmampuan jaringan target seperti otot dan jaringan adiposa untuk merespon sekresi insulin endogen dalam tubuh (Moreira, 2010). Lipotoxicity

Upload: dwi-rahmawati

Post on 17-Aug-2015

223 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dm

TRANSCRIPT

Pada DM tipe 1 atau yang disebut IDDM (Insulin Dependent Diabetes Mellitus) terjadi ketiadaan insulin yang mutlak, sehingga penderita membutuhkan pasokan insulin dari luar. Kondisi ini disebabkan karena adanya lesi pada sel beta pankreas. Pembentukan lesi ini disebabkan karena mekanisme gangguan autoimun dan infeksi virus yang terlibat dalam kerusakan sel-sel beta. Adanya antibodi atau autoimun yang menyerang sel beta biasanya dideteksi beberapa tahun sebelum timbulnya penyakit. DM tipe 1 dapat berkembang secara tiba-tiba, dengan tiga gejala pokok !1" meningkatnya glukosa darah, !#" peningkatan penggunaan lemak untuk energidan pembentukan kolesterol oleh hati, dan !$" penipisan protein tubuh !%ilbernagl, #&&& ' (uyton, #&11". )agan pato*siologi dapat dilihat pada gambar #.1 diba+ah ini.Diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit kronis yang progresi, dimulai dengan resistensi insulin yang mengarah ke peningkatan produksi glukosa hepatik dan berakhir dengan kerusakan sel beta. !esistensi insulin dideinisikan sebagai ketidakmampuan jaringan target seperti otot dan jaringan adiposa untuk merespon sekresi insulin endogen dalam tubuh (Moreira, 2"1"). #ipoto$i%ity dapat berkontribusi terhadap resistensi insulin#ipoto$i%ity menga%u kepada tingginya konsentrasi asam lemak bebas yang terjadi sebagai akibat tekanan hambatan hormone sensiti&e lipase ('(#). )ormalnya insulin menghambat lipolisis dengan menghambat '(#, namun pada resistensi insulin tidak terjadi se%ara eisien. 'asil dari peningkatan lipolisis adalah peningkatan asam lemak bebas, dan inilah yang menyebabkan obesitas dan peningkatan adiposa. *sam lemak bebas menyebabkan resistensi insulin dengan mempromosikan osorilasi serin pada reseptor insulin yang dapat mengurangi akti&itas insulin signallingpath+ay . ,osorilasi reseptor insulin pada asam amino tirosin penting untuk mengaktikan insulin signalling path+ay , jika tidak, maka -#./01 akan gagal untuk translo%ate, dan penyerapan glukosa ke jaringan akan berkurang, menyebabkan hiperglikemia (Moreira, 2"1"). Pada indi&idu non0diabetik sel beta mampu menangkal resistensi insulin dengan meningkatkan produksi dan sekresi insulin. Pada penderitaDM apabila keadaan resistensi insulin bertambah berat disertai tingginya glukosa yang terus terjadi, sel beta pankreas dalam jangka +aktu yang tidak lama tidak mampu mensekresikan insulin dalam jumlah %ukup untuk menurunkan kadar gula darah, disertai dengan peningkatan glukosa hepatik dan penurunan penggunaan glukosa oleh otot dan lemak akan mempengaruhi kadar gula dara puasa dan postpandrial. *khirnya sekresi insulin oleh sel beta pankreas akan menurun dan terjadi hiperglikemia berat (2stenson, 2""1)'iperglikemia dan hiperinsulinemia yang terjadi pada DM02 menyebabkan resistensi adiponektinmelalui penurunan regulasi ekspresi reseptor *dipo!1. 'al ini menyebabkan 30terminal globular domain (g*d), produk gen adiponektin yang memilik eek metabolik yang poten terutama pada otot skeletal, mengalami resistensi sehingga kemampuan g*d untuk meningkatkan translokasi -#./01, penyerapan glukosa, penyerapan asam lemak dan oksidasi, serta osorilasi *MP0a%ti&ated protein kinase (*MPK) dan asetil03o* karboksilase (*33) mengalami penurunan (,ang, 2""4).Menariknya, hiperinsulinemia menyebabkan peningkatan sensiti&itas ull0length adipone%tin (*d) melalui peningkatan eskpresi reseptor *dipo!2. 'iperinsulinemia menginduksi kemampuan *d untuk meningkatkan penyerapan asam lemak dan meningkatkan oksidasi asam lemak sebagai respon dari fAd sehingga meningkatkan resiko komplikasi vaskular pada DM-# !,ang, #&&-"