disusun oleh : yok & abk group · dimana sangat mempengaruhi pemanfaatan ruang perumahan dan...
TRANSCRIPT
i | K O N D O M I N U M K O T A Y O G Y A K A R T A
IDENTIFIKASI MASALAH PEMBANGUNAN KONDOMINUM (HOTEL,
APERTEMEN DAN MALL) DI KOTA YOGKARTA
Disusun Oleh :
Yok & ABK Group
TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA
2019
ii | K O N D O M I N U M K O T A Y O G Y A K A R T A
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
yang berjudul “Identifikasi Masalah Pembangunan Kondominum (Hotel, Apertemen Dan Mall)
Di Kota Yogkarta” ini dapat tersusun hingga selesai. Harapan kami semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Besar harapan saran dan kritikan
pembaca terhadap makalah ini sehinggah untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk mkalah
ini maupun menambah isi makalah ini agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah
ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Yogyakarta, 24 Maret 2019
Penulis
iii | K O N D O M I N U M K O T A Y O G Y A K A R T A
ABSTRAK
Pembangunan gedung tinggi di Kota Yogyakarta sudah tidak sesuai garis haluan kebijakan dan
perturan tata ruang wilayah yang ada (undang-undang no.26 tahun 2007 tentang tata ruang)
dimana sangat mempengaruhi pemanfaatan ruang perumahan dan permukiman. Maraknya
kondominum yang mengakibatkan krisis administrasi keruangan sehinggah timbulnya berbagai
permasalahan-permasalahan public diantaranya; permasalahan permukiman kumuh,
permukiman sesak, krisis kebijakan, pelanggran aturan dan kekurangan sumber daya air serta
permasalahan social lain yaitu pudarnya kekhasan/karakteristik Kota Yogyakarta sebagai Kota
Budaya dan Kota Pendidikan.
iv | K O N D O M I N U M K O T A Y O G Y A K A R T A
DAFTAR ISI
Cover.......................................................................................................... i
Kata Pengantar........................................................................................... ii
Abstrak ………………………………………………………………….. iii
Daftar Isi..................................................................................................... iv
BAB 1 (Pendahuluan)................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................. 2
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 2
1.4 Luaran/goals ……............................................................................ 2
1.5 Kegunaan penelitian......................................................................... 3
1.6 Methode Kajian Studi Kasus …………………………………….. 3
BAB 2 (Gambaran Umum)......................................................................... 4
2.1 Pengertian Umum............................................................................ 4
2.2 Gambaran Umum Lokasi.................................................................... 5
2.3 Permaslahan ……………………………………………………….. 7
BAB 3 (Metode Analisis)............................................................................. 8
3.1 Klasifikasi Daerah Persebaran Kondominum..................................... 8
3.2 Pohon Masalah …………………………………………………….. 12
BAB 4 (Penutup)........................................................................................... 13
Daftar Referensi …………………………………………………………… 14
1 | K O N D O M I N U M K O T A Y O G Y A K A R T A
BAB I
PENDAHULIAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya pembangunan adalah suatu proses perubahan yang direncanakan
dan merupakan rangkaian kegiatan yang berkesinambungan, berkelanjutan dan bertahap
menuju tahap yang lebih baik. Keberhasilan suatu Negara merupakan cerminan
keberhasilan pembangunan daerahnya. Pembangunan daerah mengacu pada pemerataan
dan kesejahteraan rakyatnya sesuai dengan UUD 1945 alinea ke-IV.
Dalam beberapa tahun terakhir pembangunan hotel dan mall kian marak di
Yogyakarta. Pembangunan yang tidak sesuai dengan pemanfaatan ruang dan tata guna
lahan serta tidak mempertimbangan kondisi lingkungan sehinggah menimbulkan
permasalahan keruangan. Kondisi tersebut tidak hanya semakin menekan masyarakat
kecil, tetapi juga menimbulkan berbagai persoalan lingkungan dan munculnya puluhan
hotel maupun mall di Yogyakarta lebih banyak menimbulkan dampak negatif bagi
masyarakat. Semakin banyak pembangunan hotel, apartemen, dan mal yang tidak
sepadan dengan jumlah ruang terbuka hijau. Pembangunan juga disinyalir telah menabrak
bangunan cagar budaya.
Kota Yogyakarta yang merupakan Kota Budaya dan Kota pendidikan menjadi
pusat perhatian dari orientasi wisata dan pengampuh pendidikan tinggi. Keistimewaan
Kota Yogyakarta dilihat dari lekat Ciri has kebudayaan dan monumen bersejarah menjadi
suatu potensi masa depan kota Yogyakarta itu sendiri dengan tujuan kesejahteraan bangsa
dan Negara. Kebijakan pembangunan dan peraturan daerah perlu dipertanyakan
ketegasannya dalam menjalankan proses tumbuh kembangnya bangunan-bangunan tinggi
yang liar dan tidak sesuai pemanfaatan ruang, gedung-gedung tinggi semakin marak di
dirikan, sudah ada 55 bangunan bertingkat sampi 18 lantai padahal kota Yogyakarta
sangat rentang akan gempa.
Kebijakan pembagunan kondominum di Yogyakarta memang sudah sangat
memprihatinkan, oleh karena itu kebijakan pembangunan lebih di pertegas lagi melalui
kebijakan dan peraturan oleh pemerintah daerah terkait dengan ijin mendirikan bangunan
(IMB)untuk itu peran dari pemerintah daerah daerah sangat diperlukan dalam mengatasi
persoalan ini
2 | K O N D O M I N U M K O T A Y O G Y A K A R T A
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas dapat di rumuskan permasalahan dengan penjabaran
sebagai berikut:
a. Marak pembangunan kondominum di Kota Yogyakarta sangat tidak terkontrol
serta belum tertata sesuai penataan wilayah dan pemanfaatan ruang
b. Kurangnya ketegasan pemerintah daerah dalam menangani permasalahan
tumbuh kembangnya pembangunan hotel, apertemen dan mall di Kota
Yogkarta.
c. Tenggelamnya ciri Khas Kota Yogyakarta sebagai kota Budaya akibat
megahnya bangunan-bangunan tinggi yang menutupi beberapa landmark Kota
Yogyakarta yang ada.
d. Terjadinya gangguan sumber daya air bawah tanah pada permukman
penduduk
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari pada penelitian ini adalah indentifikasi permaslahan
pembangunan kondominum di Kota Yogyakarta yang tidak sesuai pemanfaatan tata
ruang. Diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui akar permasalahan lolosnya bebrapa pembangunan hotel,
apetement dan mall.
b. Menyajikan fakta akibat pembangunan kondominum di Kota Yogyakarta
c. Memberikan gambaran reaksi masyarakat terkait dampak yang ditimbulkan
oleh pembangunan Hotel, apertement dan mall di Kota Yogyakarta.
d. Identifikasi dan evaluasi kebijakan pembangunan daerah.
1.4 Luaran yang Diharapkan
Terdapat dua goals yang diinginkan ialah:
a. Pembangunan kondominum yang sesuai arahan dan tujuan rencana tata ruang
wilayah (RTRW) Kota Yogyakarta.
b. Tertib pembangunan dengan sadar akan Kota Yogyakarta sebagai Kota
Budaya dan Kota Pendidikan.
3 | K O N D O M I N U M K O T A Y O G Y A K A R T A
1.5 Kegunaan Penelitian
Menjadi suatu artikel ilmiah sebagai bentuk rasa peduli terhadap aspirasi
masyarakat yang ada di Kota Yogyakarta sesuai Tri darma perguruan tinggi yaitu tentang
pengapdian masyarakat.
1.6 Metodhe Kajian Studi Kasus
Metode analisis yang dipakai dalam mengidentifikasi permasalahan yang ada di
Kota Yogyakarta adalah Metode deskriptif, sebagai prosedur pemecahan masalah
yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek (pohon Masalah)
dalam penelitian dapat berupa orang, kebijakan, lembaga, masyarakat dan yang
lainnya yang pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau apa
adanya bersumber pada literature, referensi dan kebijakan yang berlaku.
Gambar 1. Peta Batasan Masalah Pembangunan Kondominum Inner Ringroad Jogjakarta
4 | K O N D O M I N U M K O T A Y O G Y A K A R T A
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1. Pengertian Umum
Kondominum atau yang lebih di seingkat dengan kata “kondo” saja merupakan sebuah
kata yang berasal dari Bahasa inggris , yakni kondominum yang memiliki arti sebagai bentuk
lain dari hak guna bagunan atau tempat tinggal. Di Indonesia kata kondominum lebih banyak di
gunakan oleh mereka yang bergelut di dunia bisnis properti, dimana sejak beberapa tahun
terakhir kondominum telah di perkenalkan sebagai produk hunian baru bagi mereka yang
tinggal di daerah perkotaan seperti Jakarta, Yogyakarta, Bandung dan beberapa kota besar
lainnya di indonesia.
Sekilas, tampaknya tidak ada perbedaan dari apartemen dan kondominium kecuali
penggunaan istilahnya. Namun, menurut penggiat properti Indonesia, ada sedikit perbedaan dari
apartemen dan kondominium. Istilah apartemen berasal dari Amerika Serikat yang merujuk pada
satuan hunian yang menempati bagian tertentu dari sebuah gedung. Secara definisi, apartemen
merupakan jenis tempat tinggal yang hanya mengambil sebagian kecil ruang dari suatu
bangunan. Satu gedung apartemen dapat memiliki puluhan atau ratusan unit apartemen. Di
Britania Raya dan negara-negara persemakmuran, apartemen lebih dikenal dengan istilah flat
Sementara itu, kondominium dikenal dalam sistem hukum Italia dan berasal dari kata con
yang berarti bersama-sama, dan kata dominium yang memiliki arti pemilikan. Secara definisi,
kondominium merupakan bentuk hak guna perumahan di mana bagian tertentu real estate
dimiliki secara pribadi, seperti kamar apartemen; sementara penggunaan akses ke fasilitas seperti
lorong, sistem pendingin, elevator dan eksterior berada di bawah hukum yang dihubungkan
dengan kepemilikan pribadi dan dikontrol oleh asosiasi pemilik yang menggambarkan
kepemilikan seluruh bagian.
1.2.1 Pengertian Perumahan
perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan
tempat tinggal atau hunian yang di lengkapi dengan prasaranan lingkungan yaitu
kelengkapan dasar fisik lingkungan.
5 | K O N D O M I N U M K O T A Y O G Y A K A R T A
1.2.2 Pengertian permukiman
Pengertian dasar permukiman dalam UU No.1 tahun 2011 adalah bagian dari
lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang
mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan
fungsi lain dikawasan perkotaan atau kawasan perdesaan.
1.2.3 Pengertian hotel
Menurut Wikipedia hotel berasal dari kata hostel, konon diambil dari Bahasa
prancis kono yang artinya tempat penampungan buat pendatang atau bias juga
bangunan penyedia pondokan dan makanan untuk umum.
1.2.4 Pengertian apartement
Apartemen, flat atau rumah pangsa merupakan sebuah jenis tempat tinggal
yang hanya mencakup sebagian dari suatu bangunan. KBBI mengartikan apartemen
sebagai tempat tinggal (terdiri atas kamar duduk, kamar tidur, kamar mandi, dapur,
dan sebagainya) yang berada pada satu lantai bangunan bertingkat yang besar dan
mewah, dilengkapi dengan berbagai fasilitas (kolam renang, pusat kebugaran, toko,
dan sebagainya). Suatu gedung apartemen dapat memiliki puluhan bahkan ratusan
unit apartemen. Istilah apartemen digunakan secara luas di Amerika Utara, sementara
istilah flat digunakan di britania raya dan negara-negara persemakmuran.
1.2.5 Seperti dikutip dari wikipedia.
Mal adalah jenis dari pusat perbelanjaan yang secara arsitektur berupa
bangunan tertutup dengan suhu yang diatur dan memiliki jalur untuk berjalan jalan
yang teratur sehingga berada di antara antar toko-toko kecil yang saling berhadapan.
Karena bentuk arsitektur bangunannya yang melebar (luas), umumnya sebuah mal
memiliki tinggi tiga lantai,
6 | K O N D O M I N U M K O T A Y O G Y A K A R T A
2.2. Gambaran Umum Lokasih Studi.
Daerah Istimewa Yogyakarta yang terkenal dengan singkatan DIY adalah sebuah
provinsi di indonesia yang terletak di bagian selatan Pulau jawa. Provinsi DIY berdiri sejak
tahun 1755 berdasarkan perjanjian Gianti yang membagi Mataram menjadi 2 kerajaan yaitu
Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Kasultanan Ngayogyakarto Hadiningrat. Sejak
dikeluarkannya UU No 3 Tahun 1950 Daerah Istimewa Yogyakarta resmi dikukuhkan menjadi
bagian dari Negara Indonesia.
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri atas 4 kabupaten dan 1 kota madya dengan
Ibu kotanya adalah Yogyakarta. Propinsi ini memiliki total luas wilayah ± 318,580.00 km2 atau
kurang dari 0,5% luas daratan Indonesia. Dimana Kotamadya Yogyakarta dengan luas 32,5 km2
,
Kabupaten Bantul dengan luas 506,85 km2 ,Kabupaten Gunungkidul dengan luas 1.485,36
km2 dan Kabupaten Kulonprogo dengan luas 586,27 km
2. Letak astronomi Daerah Istimewa
Yogyakarta pada 7o15- 8
o15 LS dan garis 110
o5-110
o4 BT.
Gambar 2. Peta Administrasi Kota Jogjakarta
7 | K O N D O M I N U M K O T A Y O G Y A K A R T A
Kami memilih lokasih di Yogyakarta karna menurut kami pembangunan kondominium
yang perlu di perhatikan terutama dalam pemanfaatan dan pengendalian ruang yang nantinya
menjadi bahan untuk pemerintah daerah untuk lebih memperhatikan lagi terkait dengan
pembangunan kondominium khususnya di kota Yogyakarta. Yang saat sini sudah sangat di
prihatinkan.
2.3. Permasalahan
Dari judul penelitihan yang kami ambil tentang bangunan bangunan besar yang ada di
Yogyakarta yang akan menimbulkan permasalahan kota seperti kurangnya air bawah tanah
permukiman kumuh sehingga dampaknya benar benar terasa bagi masayakan yang tinggal di
wilaya perkotaan
Di Yogyakarta sendiri terdapat 87 hotel berbintang, 1100 hotel non berbintang, 7 proyek
apertemen dan 12 mall. Dimana di sekitar bangunan bangunan besar yang bisa di bilang cukup
banyak di kota Yogyakarta terdapat permukiman warga yang sangat merasakan kurangnya air
karena di pakai cukup banyak dari bagunan bangunan besar itu.
Gambar 3. Contoh Permasalahan pembangunan Hotel, Apartemen dan
Mall
8 | K O N D O M I N U M K O T A Y O G Y A K A R T A
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Klasifikasi Daerah Persebaran Kondominum
Daerah persebaran pembangunan kondominum di Daerah Istimewah Yogyakarta sangat
rentan dan paling dominan di wilayah pusat perkotaan Kota Jogja. Dengan kondisi aktivitas kota
yang ramai serta permukiman padat, maka kehadiran kondominum yang terbangun tidak secara
teratur amatlah mengganggu kehidupan perumahan permukiman warga, perkantoran, RTH Kota,
pendidikan, kesehatan dan ruang public lainnya.
3.1.1 Peta Persebaran Kondominum.
Beberapa persebaran pembangunan kondominum yang ada di Kota Jogjakarta yang akan
disajikan dalam bentuk peta persebaran.
Gambar 4. Peta Persebaran Hotel Berbintang di Jogjakarta
9 | K O N D O M I N U M K O T A Y O G Y A K A R T A
Bawasanya 87 Hotel berbintang yang ada di Kota Jogjakarta hampir 50% diantaranya
tidak sesuai pemanfaatan tata ruang dan dalam proses aktivitas hotel menimbulkan keluhan
warga dengan kekurangan air sumur bawah tanah.
Gambar 6. Peta Persebaran Mall di Kota Jogjakarta
Pembagunan Mall di Kota Yogyakarta memang belum tergolong banyak, namun dilinsil
dari sebuah artikel bahwa berberapa mall yang ada dapat mengganggu aktivita penduduk Kota
terutama pada bidang transportasi yang menimbulkan kemacetan dan gangguan perumahan
permukiman.
10 | K O N D O M I N U M K O T A Y O G Y A K A R T A
Gambar 7. Peta persebaran Apartemen di Kota Jogjakarta
Kota Jogja yang adalah wilayah destinasi wisata tidak terlepas dari pembangunan hunian
public sebagai wadah penyambutan kunjungan pariwisata dari luar. Proyek Apertemen semakin
meningkat pembangun berlansung dimana-mana sampai para invertor berlomba-lomba dan
menjemput peluang wisata yang semakin meningkat. Namun akibat kompetensi yang tidak
didasari kepentingan public dan hanya nafsu individualme pembangunan apartemen tidak
melihat dampak buruk terhadap lingkungan hidup.
3.1.2 Peta Akumulasi Persebaran Kondominum (Hotel, Apartemen dan Mall)
Marak pertumbuhan pembangunan kondominum ini akan lebih jelas ketika
disajikan dalam sebuah peta akumulasi persebaran. Sehinggah dalam hal ini informasi
terkait persebaran dan pengaruh pembangunan kondominum bisa tergambar secara
spasial serta pengaruhnya terhadap keruangan wilayah Kota Yogyakarta,
Adapun peta persebaran Kondominum (Hotel, Apartemen dan Mall) adalah
sebagai berikut:
11 | K O N D O M I N U M K O T A Y O G Y A K A R T A
Gambar 8. Peta Persebaran Kondominum Kota Jogjakarta
Sebagaimana yang disajikan dalam peta bahwa terdapat beberapa daerah
terpengaruh antaranya Kota Jogja itu sendiri yang terdiri dari kawasan perumahan,
permukiman, pendidikan, kesehatan, perkantoran dan ruang terbuka public.
Gambar 9. Aksi Penolakan Pembangunan Hotel Oleh Warga
12 | K O N D O M I N U M K O T A Y O G Y A K A R T A
3.2 Pohon Masalah
Ketika pembangunan kondominium (hotel, apartemen dan mall) yang kemudian tidak
menaati peraturan daerah yang hanya mementingkan kepentingan individu dan kelompok yang
tidak memperhatikan kepentingan rakyat secara kolektif.
Adapun akar permasalahan pembangunan kondominum ini dan akan di tuangkan dalam
bentuk pohon masalah ialah sebagai berikut.
PEMBANGUNAN
KONDOMINUM (HOTEL,
APERTEMEN DAN MALL)
KRISIS ADMINISTRASI DAN
POLITISISASI KEBIJAKAN
Peraturan
Daerah
GLOBALISASI Individualis
Kepentingan
Akar Masalah
Penyebab Utama
Faktor Lain
Akibat
KEKURANGAN
AIR BAWAH
TANAH
KEHILANGAN
CIRI KHAS
KOTA
PERUMAHAN
PERMUKIMAN
KUMUH
MASALAH
TATA RUANG
POHON MASALAH
13 | K O N D O M I N U M K O T A Y O G Y A K A R T A
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan dari hasil kajian studi diatas yaitu memuat
beberapa point penting diantarany permasalahan-permaslahan kota:
a) Persebaran pembangunan Kondominum tidak sesuai koridor hukum yang ada di
kota Jogjakarta.
b) Bahwa belum terimplementasinya perencanaan pembangunan yang ideal pada
pembangunan Kondominum di Kota Jogjakarta.
c) Berkurangnya air sumur bor pada beberapa kawasan permukiman.
d) Ruang kota yang sesak dan padat bangunan tinggi.
e) Kekurang ruang terbuka public dan ruang terbuka hijau.
f) Terdapat beberapa kawasan permukiman kumuh.
g) Pengaruh urban-sprawl pinggiran kota yang tidak terkendali.
h) Mulai pudarnya ciri khas kota Jogja sebagai Kota Budaya.
i) Kurangan ketegasan pemerintah daerah menghadapi pembangunan kondominum
kota Jogjakarta.
14 | K O N D O M I N U M K O T A Y O G Y A K A R T A
DAFTAR REFERENSI
1. Artikel Kompas.com dengan judul ""Hotel, Mal, dan Apartemen
Merenggut Yogyakarta"",
2. https://regional.kompas.com/read/2016/02/29/15383481/.Hotel.Mal.dan.A
partemen.Merenggut.Yogyakarta, Wijaya Kusuma.
3. https://www.ugm.ac.id/id/berita/9938pembangunan.hotel.dan.mall.rugikan
.masyarakat
4. https://koranyogya.com/pembangunan-yogyakarta-yang-berlebihan-
meresahkan-warga-sekitar/
5. http://www.tribunnews.com/regional/2014/06/27/warga-tolak-
pembangunan-hotel-di-samping-islamic-centre
6. https://regional.kompas.com/read/2014/08/06/16225191/Sumur.Kering.W
arga.Jogja.Aksi.Mandi.Tanah.di.Depan.Hotel
7. https://www.gudeg.net/read/8214/pembangunan-hotel-di-yogyakarta-
sebabkan-krisis-air.html
8. http://www.satuharapan.com/read-detail/read/pembangunan-hotel-di-
jogja-sudah-waktunya-dihentikan
9. http://www.mongabay.co.id/2015/04/29/pembangunan-hotel-dan-mal-di-
yogyakarta-merusak-lingkungan-mengapa?/
10. http://infostudikimia.blogspot.com/2016/11/pencemaran-di-
jogyakarta.html
| K O N D O M I N U M K O T A Y O G Y A K A R T A
KUMPULAN PETA KAJIAN STUDI KASUS
MONSTER KONDOMINUM INNER RINGROAD YOGYAKARTA