disaster
TRANSCRIPT
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 27 TAHUN 2007
Fitri YayuIndra AriadiTri MarionoYuningsih
• Pedoman penyiapan sarana dan prasarana dalam penanggulangan bencana
• Terdiri dari 10 pasal• Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 25 Mei
2007
Geografis Indonesia
- Indonesia rawan bencana- Disebakan olehalam maupun manusia- Menimbulkan korban jiwa dan kerugian- Indonesia terletak di antara 6º LU (Lintang
Utara) dan 11º LS (Lintang Selatan). - terletak diantara 95º BT dan 141º BT.
Pasal 1
• Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati/Walikota, dan perangkat daerah sebagai penyelenggara pemerintahan daerah.
• Pemerintah Daerah Provinsi (Pemprov), yang terdiri atas Gubernur dan Perangkat Daerah, yang meliputi Sekretariat Daerah, Dinas Daerah, dan Lembaga Teknis Daerah
• Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Pemkab/Pemkot) yang terdiri atas Bupati/Walikota dan Perangkat Daerah, yang meliputi Sekretariat Daerah, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan, dan Kelurahan.
Sarana Prasarana
• Sarana adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai alat dalam mencapai makana dan tujuan. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
• Sarana prasarana secara umum banyak diartikan menurut beberapa sumber. Sarana adalah perlengkapan yang dapat dipindah-pindahkan untuk mendukung fungsi kegiatan dan satuan pendidikan, yang meliputi : peralatan, perabotan, media pendidikan dan buku
Penanggulangan
• Penanggulangan adalah upaya yang dilaksanakan untuk mencegah, menghadapi, atau mengatasi suatu keadaan
• Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) • BNPB dibentuk berdasarkan peraturan presiden
Nomor 8 Tahun 2008.• Sebelumnya badan ini bernama Badan Koordinasi
Nasional Penanggulangan Bencana yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2005
Tugas pokok
• Memberikan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan bencana
• Menetapkan standardisasi dan kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan bencana
• Menyampaikan informasi kegiatan penanggulangan bencana
Bencana
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam, ulah/perbuatan manusia, dan perpaduan antara alam dan ulah/perbuatan manusia serta penyebab lainnya, yang dapat mengakibatkan korban dan penderitaan manusia, kerugian harta benda, kerusakan lingkungan, kerusakan sarana-prasarana dan fasilitas umum, serta menimbulkan gangguan terhadap tata kehidupan dan penghidupan masyarakat.
Pasal 2
• Pemerintah Daerah menyiapkan sarana dan prasarana dalam penanggulangan bencana di daerah dalam upaya mencegah, mengatasi dan menanggulangi terjadinya bencana di daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 3
• Sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 meliputi:
a. sarana dan prasarana umum; dan b. sarana dan prasarana khusus.
Sarana dan prasarana umum
Sarana dan prasarana khusus
Pasal 4
• Gubernur menunjuk instansi/perangkat daerah yang bertanggung jawab untuk mengoperasionalkan penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana bencana di wilayah Provinsi.
Pasal 5
• Bupati/Walikota menunjuk instansi/perangkat daerah yang bertanggung jawab untuk mengoperasionalkan penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana bencana di Kabupaten/Kota
Pasal 6
•Gubernur bertanggung jawab menerima dan mengendalikan segala bentuk/jenis bantuan sarana dan prasarana bencana yang diserahkan kepada pemerintah provinsi.
•Bupati/Walikota bertanggung jawab menerima dan mengendalikan segala bentuk/jenis bantuan sarana dan prasarana bencana yang diserahkan kepada pemerintah
kabupaten/kota.
Pasal 7
• Gubernur, bupati/walikota secara berjenjang melaporkan sarana dan prasarana bencana yang dimiliki secara berkala kepada Menteri Dalam Negeri.
Pasal 8
• Menteri Dalam Negeri melakukan pembinaan penyelenggaraan sarana dan prasarana penanggulangan bencana bagi pemerintah daerah provinsi, kabupaten dan kota.
Pasal 9
• Biaya pelaksanaan penyiapan sarana dan prasarana dalam penanggulangan bencana dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten/Kota.
Dasar hukum APBN
• bab VIII Undang-Undang Dasar 1945 Amandemen IV pasal 23 mengatur tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
• APBN merupakan instrumen untuk mengatur pengeluaran dan pendapatan negara dalam rangka membiayai pelaksanaan kegiatan pemerintah dan pembangunan, mencapai pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pendapatan nasional, mencapai stabitas perekonomian, dan menentukan arah serta prioritas pembangunan secara umum.
Pasal 10
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
TERIMAKASIH