direktorat perlindungan perkebunan tahun...

11
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) Direktorat Perlindungan Perkebunan Tahun 2019

Upload: others

Post on 28-Dec-2019

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Direktorat Perlindungan Perkebunan Tahun 2019perlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/source/Berkas/RKT 2019.pdf · Peraturan Menteri Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 tentang

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

Direktorat Perlindungan Perkebunan Tahun 2019

Page 2: Direktorat Perlindungan Perkebunan Tahun 2019perlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/source/Berkas/RKT 2019.pdf · Peraturan Menteri Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 tentang

1

RKT-2019 – Direktorat Perlindungan Perkebunan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan pertanian, khususnya pembangunan perkebunan merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional. Sebagaimana

diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembagunan Nasional (SPPN) menyatakan bahwa penyusunan

Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) berpedoman

kepada Rencana Kinerja Pemerintah (RKP) yang merupakan dokumen

perencanaan tahunan nasional dan penjabaran dari Rencana Pembangunan

Jangka Menengah (RPJM) Nasional yang memuat: 1) prioritas pembangunan,

2) rancangan kerangka ekonomi makro, 3) program Kementerian/Lembaga

(K/L), dan 4) program lintas K/L dan kewilayahan dalam bentuk kerangka

regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.Berdasarkan RPJM,

setiap K/L menyusun Rencana Strategis (Renstra) K/L dan untuk program

tahunan dituangkan kedalam Rencana Kinerja Kementerian/Lembaga (Renja

KL) dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT).

Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dibangun dalam rangka

mewujudkan good governance dan sekaligus result oriented government, perlu

terus di kembangkan dan informasi kinerjanya diintegrasikan kedalam sistem

penganggaran dan pelaporan sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor

17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang secara tegas telah dinyatakan

bahwa Pemerintah diwajibkan menyusun anggaran dengan menggunakan

pendekatan anggaran terpadu, kerangka pengeluaran jangka menengah dan

penganggaran berbasis kinerja.

Berdasarkan amanat undang-undang tersebut di atas, Direktorat Perlindungan

Perkebunan memandang perlu menyusun Rencana KinerjaTahunan (RKT)

tahun 2019 yang menjabarkan target kinerja yang harus dicapai dalam tahun

2019. Rencana Kinerja Tahunan ini merupakan dokumen yang

mempresentasikan nilai kuantitatif dikaitkan dengan setiap indikator kinerja, baik

pada tingkat sasaran strategis maupun tingkat kegiatan, dan merupakan proses

pengukuran keberhasilan atau kegagalan Direktorat Perlindungan Perkebunan

pada tahun yang bersangkutan. Sehubungan dengan hal tersebut maka

penyiapan dan penyusunan rencana kinerja tahunan harus mengacu pada

Rencana Strategis.

Page 3: Direktorat Perlindungan Perkebunan Tahun 2019perlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/source/Berkas/RKT 2019.pdf · Peraturan Menteri Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 tentang

2

RKT-2019 – Direktorat Perlindungan Perkebunan

1.2. Maksud dan Tujuan

A. Maksud

Penyusunan RKT tahun 2019 dimaksudkan sebagai acuan Direktorat

Perlindungan Perkebunan dalam pelaksanaan kegiatan untuk pencapaian

sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra dan sebagai tolok ukur yang

digunakan untuk menilai keberhasilan atau kegagalan penyelenggaraan

kegiatan dalam tahun 2019.

B. Tujuan

Penyusunan RKT tahun 2019 bertujuan untuk: 1. Memberikan arah dalam pelaksanaan dan pencapaian target kegiatan;

2. Menyediakan alat pengukur/dasar penilaian kinerja;

3. Membantu dalam penetapan target kinerja, pemantauan dan evaluasi

kinerja.

1.3. Sasaran

Tercapainya target kinerja tahun 2019 sesuai dengan rencana strategis

1.4. Dasar Hukum

1. Undang Undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan;

2. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 2006 tentang Tatacara Penyusunan

Rencana Pembangunan Nasional;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan

dan Kinerja Instansi Pemerintah

5. Peraturan Presiden Nomor 81 tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi

Birokrasi tahun 2010-2025;

6. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 135 tahun 2013 tentang Pedoman

Sistem Akuntabilitas Kinerja Kementerian Pertanian

7. Peraturan Menteri Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 tentang

Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan LAKIP

8. Peraturan Menteri Reformasi Birokrasi 25 tahun 2012 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

9. Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Instansi

Pemerintah;

Page 4: Direktorat Perlindungan Perkebunan Tahun 2019perlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/source/Berkas/RKT 2019.pdf · Peraturan Menteri Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 tentang

3

RKT-2019 – Direktorat Perlindungan Perkebunan

BAB II

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

1.1 Visi dan Misi

A. Visi

Sebagai penjabaran tugas pokok dan fungsi Direktorat Perlindungan

Perkebunan, serta memperhatikan Renstra Pembangunan Perkebunan tahun

2015- 2019 maka dirumuskan visi Direktorat Perlindungan Perkebunan yaitu

“Profesional dalam Memfasilitasi Perlindungan Perkebunan”.

B. Misi

Sebagai penjabaran dari misi ke 4(empat) Direktorat Jenderal Perkebunan

yaitu: Memfasilitasi ketersediaan teknologi, sistem perlindungan perkebunan,

pengamatan dan pengendalian OPT dan penanganan gangguan usaha serta

dampak perubahan iklim maka ditetapkan Misi Direktorat Perlindungan

Perkebunan sebagai berikut:

1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM petugas dan petani,

ketersediaan teknologi, pemanfaatan sarana dan prasarana dan

pemantapan sistem perlindungan perkebunan;

2. Meningkatkan sistem pengamatan, peramalan, pemantauan, dan

pengendalian OPT serta antisipasi dampak perubahan iklim dan

pencegahan kebakaran lahan perkebunan;

3. Memantapkan jejaring dan kerjasama di bidang perlindungan dengan

Puslit/Balit, Perguruan Tinggi, BBPPTP, BPTP, UPTD, Dinas Perkebunan,

dan pihak terkait lainnya;

4. Memperkuat sistem informasi perlindungan perkebunan.

2.2 Tujuan dan Sasaran

A. Tujuan:

Tujuan dukungan perlindungan perkebunan adalah untuk mendukung

peningkatan produksi dan produktivitas tanaman perkebunan berkelanjutan

melalui: Penanganan Organisme Pengganggu Tumbuhan; Penanganan

Dampak Perubahan Iklim dan Pencegahan Kebarakaran Lahan dan Kebun;

Pengembangan Desa Pertanian Organik Berbasis Komoditas Perkebunan;

Fasilitasi Teknis Dukungan Perlindungan Perkebunan; dan Penanganan

Gangguan dan Konflik Usaha Perkebunan.

Page 5: Direktorat Perlindungan Perkebunan Tahun 2019perlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/source/Berkas/RKT 2019.pdf · Peraturan Menteri Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 tentang

4

RKT-2019 – Direktorat Perlindungan Perkebunan

B. Sasaran:

Sasaran utama yang ditetapkan oleh Direktorat Perlindungan Perkebunan

dalam rangka mendukung pencapaian sasaran pembangunan perkebunan

tahun 2019adalah :

1. Penanganan Organisme Pengganggu Tumbuhan seluas 7.350 Ha;

2. Penanganan Dampak Perubahan Iklim dan Pencegahan Kebarakaran

Lahan dan Kebun sejumlah 7 KT;

3. Pengembangan Desa Pertanian Organik Berbasis Komoditas Perkebunan

sejumlah 155 Desa;

4. Fasilitasi Teknis Dukungan Perlindungan Perkebunan selama 12 Bulan;

5. Penanganan Gangguan dan Konflik Usaha Perkebunan sejumlah 20

Provinsi.

2.3 Strategi

Berdasarkan strategi pembangunan perkebunan tahun 2015- 2019 maka strategi yang ditempuh Direktorat Perlindungan Perkebunan untuk mendukung peningkatan produksi dan produktivitas tanaman perkebunan berkelanjutan adalah:

1. Fasilitasi Peningkatan sistem pengamatan, peramalan, pemantauan, dan

pengendalian OPT melalui Pemberdayaan Petugas Pengamat OPT dan Penanganan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Tanaman Perkebunan.

2. Fasilitasi antisipasi dampak perubahan iklim dan pencegahan kebakaran lahan dan kebun melalui antisipasi dampak perubahan iklim dan Operasional Brigade Pencegahan kebakaran lahan dan kebun.

3. Pemantapan jejaring dan kerjasama di bidang perlindungan dengan Puslit/Balit, Perguruan Tinggi, BBPPTP, BPTP, UPTD, Dinas Perkebunan, dan pihak terkait lainnya melalui Pemberdayaan Perangkat Perlindungan Perkebunan;

4. Penguatan sistem informasi perlindungan perkebunan melalui Koordinasi pelaksanaan Dukungan Perlindungan Perkebunan

2.4. Kebijakan dan Program

A. Program

Program pembangunan perkebunan tahun 2015-2019 adalah

“Peningkatan produksi dan produktivitas tanaman perkebunan

berkelanjutan.

B. Arah Kebijakan Direktorat Perlindungan Perkebunan

Undang-undang Nomor 12 tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

dan Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 1995 tentang Perlindungan

Page 6: Direktorat Perlindungan Perkebunan Tahun 2019perlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/source/Berkas/RKT 2019.pdf · Peraturan Menteri Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 tentang

5

RKT-2019 – Direktorat Perlindungan Perkebunan

Tanaman mengamanatkan bahwa pengendalian OPT dilaksanakan dengan

Sistem Pengendalian Hama Terpadu (PHT).

Selanjutnya Undang Undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan mengamanatkan bahwa setiap pelaku usaha perkebunan dilarang membuka dan atau menggunakan lahan dengan cara pembakaran yang berakibat terjadinya pencemaran dan kerusakan fungsi lingkungan hidup;

Berdasarkan Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah tersebut maka

Kebijakan teknis Direktorat Perlindungan Perkebunan sebagai berikut :

1. Aspek OPT

a. Perlindungan merupakan tanggung jawab masyarakat, pemerintah

dapat memberikan bantuan sesuai dengan kemampuan yang ada.

b. Perlindungan Tanaman dengan sistem PHT yaitu Budidaya

Tanaman Sehat, pengamatan, pemanfaatan dan pelestarian musuh

alami. Mendorong agar petani mau dan mampu secara mandiri

menerapkan PHT yang memperhatikan keragaman ekologi dan

sosial budaya, aspek ekonomi, keunggulan komparatif dan

kompetitif, keberlanjutan produksi dan mutu produk.

c. PHT harus menjiwai Sistem dan Usaha Agribisnis

d. Dalam keadaan Eksplosi pemerintah secara berjenjang dapat

membantu sarana atau peralatan pengendalian sesuai dengan

kemampuan.

e. Fasilitasi Penyediaan Data dan Informasi

f. Penyediaan dan pendistribusian Informasi keadaan OPT dan Non

OPT (komponen iklim) kepada user.

g. Karantina sebagai garda terdepan perlindungan tanaman.

2. Aspek Non OPT

a. Mendorong optimalisasi sistem peringatan dini kebakaran lahan dan dampak perubahan iklim

b. Mitigasi dan Adaptasi Dampak Perubahan Iklim

Page 7: Direktorat Perlindungan Perkebunan Tahun 2019perlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/source/Berkas/RKT 2019.pdf · Peraturan Menteri Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 tentang

6

RKT-2019 – Direktorat Perlindungan Perkebunan

BAB III

PERENCANAAN KEGIATAN

2.1 Kegiatan dan Penjabaran Kegiatan dalam Sub Kegiatan

Rencana kerja tahunan dukungan perlindungan perkebunan tahun 2019

merupakan bagian dari rencana kerja tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan

Tahun 2019. Out put kegiatan perlindungan perkebunan adalah luas areal

pengendalian OPT, jumlah Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) dan luas

penanganan Dampak Perubahan Iklim (DPI).

Rencana kerja dukungan perlindungan perkebunan tahun 2019 adalah:

A. Penanganan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Tanaman

Perkebunan

Penanganan OPT Perkebunan melalui Pengendalian OPT Tanaman

Perkebunan terdiri dari Pengendalian Tahunan dan Penyegar dan

Pengendalian OPT Tanaman Semusim dan Rempah dengan luas areal

pengendalian OPT seluas 7.350 Ha dengan rincian sebagai berikut:

1. Gerakan Pengendalian OPT Kopi seluas 2.000 Ha;

2. Gerakan Pengendalian OPT Kakao seluas 1.650 Ha;

3. Penerapan Pengendalian Hama Terpadu OPT Kelapa (Brontispa.sp) seluas

200 Ha; Sexava seluas 200 Ha

4. Penerapan Pengendalian Hama Terpadu OPT Kakao seluas 350 Ha;

5. Penerapan Pengendalian Hama Terpadu OPT Kopi seluas 300 Ha;

6. Penerapan Pengendalian Hama Terpadu OPT Karet (JAP) seluas 150 Ha;

7. Gerakan Pengendalian OPT Tebu seluas 400 Ha;

8. Penerapan Pengendalian Hama Terpadu OPT Lada seluas 400 Ha;

9. Penerapan Pengendalian Hama Terpadu OPT Cengkeh seluas 1.200 Ha;

10. Penerapan Pengendalian Hama Terpadu OPT Pala seluas 500 Ha;

B. Penanganan Dampak Perubahan Iklim dan Pencegahanan Kebakaran

Lahan dan Kebun

1. Mitigasi dan Adaptasi Dampak Perubahan Iklim sejumlah 7 KT;

C. Pengembangan Desa Pertanian Organik Berbasisi Komoditi Perkebunan

1. Pembinaan dan Sertifikasi Desa Pertanian Organik Berbasisi Komoditas

Perkebunan sejumlah 155 Desa;

D. Fasilitasi Teknis Dukungan Perlindungan Perkebunan

1. Operasional Laboratorium Lapangan sejumlah 27 unit;

Page 8: Direktorat Perlindungan Perkebunan Tahun 2019perlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/source/Berkas/RKT 2019.pdf · Peraturan Menteri Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 tentang

7

RKT-2019 – Direktorat Perlindungan Perkebunan

2. Operasional Laboratorium Utama Pengendalian Hayati (LUPH) sejumlah

4 unit;

3. Operasional Brigade Proteksi Tanaman sejumlah 31 Unit;

4. Pemberdayaan Petugas Pengamat OPT sejumlah 1.054 Orang;

E. Penanganan Gangguan dan Konfik Usaha Perkebunan

1. Fasilitasi, Inventarisasi, Identifikasi serta Penanganan Kasus Gangguan

Usaha Perkebunan sejumlah 20 Provinsi.

F. Fasilitasi Teknis Dukungan Perlindungan Perkebunan Pusat

1. Pembuatan Buku;

2. Pengawalan Gerakan Pengendalian OPT Tanaman Semusim dan

Rempah;

3. Pengawalan Gerakan Pengendalian OPT Tanaman Tahunan dan

Penyegar;

4. Pengawalan Penerapan PHT Tanaman Semusim dan Rempah;

5. Pengawalan Penerapan PHT Tanaman Tahunan dan Penyegar;

6. Pembinaan Dalam Rangka Pemberdayaan Perangkat Perlindungan

Perkebunan;

7. Pengawalan Penanganan Gangguan Usaha Perkebunan;

8. Pengawalan Penanganan Kebakaran Lahan dan Kebun;

9. Pengawalan Mitigasi dan Adaptasi Dampak Perubahan Iklim;

10. Pengawalan dalam rangka Pembinaan dan Sertifikasi Desa Pertanian

Organik Berbasis Komoditas Perkebunan;

11. Surveilens Penerapan ISO 9001-2015;

12. Pertemuan Konsolidasi Perlindungan Perkebunan;

13. Pembahasan Program dan Anggaran;

14. Pemantauan dan Pengendalian Interen Perlindungan Perkebunan;

15. Pengawalan dan Pembinaan Kedinasan Perlindungan Perkebunan;

2.2 Cara Melaksanakan Kegiatan

Cara melaksanakan kegiatan mengacu pada pedoman teknis dukungan

perlindungan perkebunan tahun 2019 sebagai berikut:

1. Pendekatan umum

Pendekatan umum meliputi hal yang terkait dengan administrasi dan manajemen kegiatan, yaitu : SK Tim Pelaksana Kegiatan; Rencana kerja; Juklak, Juknis; Koordinasi dan Sosialisasi; Pelelangan/pengadaan; Monitoring dan Evaluasi; Pelaporan

2. Pendekatan Teknis setiap kegiatan sebagai berikut:

a. Penanganan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Tanaman

Perkebunan.

Melakukan pengendalian OPT pada pusat-pusat serangan dan pada

Page 9: Direktorat Perlindungan Perkebunan Tahun 2019perlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/source/Berkas/RKT 2019.pdf · Peraturan Menteri Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 tentang

8

RKT-2019 – Direktorat Perlindungan Perkebunan

daerah–daerah serangan dengan intensitas serangan yang secara

ekonomis masih dapat dikendalikan.

b. Penanganan Dampak Perubahan Iklim dan Pencegahan Kebakaran

Lahan dan Kebun

Memberikan cara penanganan dampak perubahan iklim kepada petani

melalui adaptasi dan mitigasi penanganan dampak perubahan iklim

dalam bentuk demplot.

c. Pengembangan Desa Pertanian Organik Berbasisi Komoditi

Perkebunan

Melakukan pembinaan dan pendampingan kepada petani dalam

rangka proses sertifikasi produk perkebunan yang dihasilkannya.

d. Fasilitasi Teknis Dukungan Perlindungan Perkebunan.

Meningkatkan kemampuan teknis petugas LL, LUPH, Brigade Proteksi

Tanaman Perkebunan dan Pemberdayaan petugas pengamat OPT

dalam melaksanakan kegiatan pengamatan, pelaporan dan

pengendalian OPT serta Menyelenggarakan kegiatan administrasi

dalam mendukung pelaksanaan kegiatan Dukungan perlindungan

perkebunan.

e. Penanganan Gangguan dan Konflik Usaha Perkebunan.

Memfasilitasi, inventarisasi, serta mengidentifikasi serta menangani

kasus yang terjadi.

Page 10: Direktorat Perlindungan Perkebunan Tahun 2019perlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/source/Berkas/RKT 2019.pdf · Peraturan Menteri Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 tentang

9

RKT-2019 – Direktorat Perlindungan Perkebunan

BAB IV

PENUTUP

Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Perlindungan Perkebunan dibuat

dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pencapaian target kinerja

kegiatan yang dipercayakan kepada Direktorat Perlindungan Perkebunan,

berdasarkan sasaran yang ditetapkan. Pencapaian target kinerja tersebut

memerlukan dukungan dan peran serta aktif seluruh intansi terkait pusat dan

daerah serta partisipasi masyarakat.

Rencana Kinerja Tahunan ini merupakan acuan yang dapat digunakan di

Direktorat Perlindungan Perkebunan mulai dari perencanaan, pelaporan dan

evaluasi serta tindak lanjutnya.

Page 11: Direktorat Perlindungan Perkebunan Tahun 2019perlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/source/Berkas/RKT 2019.pdf · Peraturan Menteri Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 tentang

10

RKT-2019 – Direktorat Perlindungan Perkebunan

Lampiran 1

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2019

DIREKTORAT PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

Unit Organisasi Eselon II : Direktorat Perilndungan Perkebunan Tahun : 2019

Sasaran Strategis

Indikator Kerja Target

1 Penurunan Luas Areal Serangan OPT

2 Peningkatan Penanganan Kebakaran Lahan dan Kebun

3 Peningkatan Penanganan Dampak Perubahan Iklim

1 Penanganan Organisme Pengganggu (OPT) Tanaman perkebunan

7.350 Ha

2 Penanganan Dampak Perubahan Iklim dan Pencegahan Kebakaran Lahan dan Kebun

7 KT

3 Pengembangan Desa Pertanian Organik Berbasis Komoditas Perkebunan

155 Desa

4 Fasilitasi Teknis dukungan Perlindungan Perkebunan

12 Bulan

5 Penanganan Gangguan dan Konflik Usaha Perkebunan

20 Prov