direktorat pemolaan dan informasi konservasi...

36
Tahun 2015 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam TAHUN 2015 -2019

Upload: truongduong

Post on 17-Sep-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Tahun 2015

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam

TAHUN 2015 -2019

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

PERATURAN DIREKTUR

PEMOLAAN DAN INFORMASI KONSERVASI ALAM Nomor: P.01/PIKA-1/2015

TENTANG

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT

PEMOLAAN DAN INFORMASI KONSERVASI ALAM TAHUN 2015-2019

DIREKTUR PEMOLAAN DAN INFORMASI KONSERVASI ALAM

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.39/Menlhk-Setjen/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2015-2019, Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem telah menyusun Rencana Strategis Tahun 2015 -2019.

b. bahwa berdasarkan Pasa 2 ayat 2.a. Peraturan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Nomor P.7/KSDAE-SET/2015 tanggal 1 September 2015 tentang Rencana Strategis Direktorat Jenderal KSDAE Tahun 2015 -2019, menjadi pedoman bagi seluruh unit kerja di lingkup Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem dalam menyusun Rencana Strategis Tahun 2015 -2019.

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b di atas, perlu menetapkan Peraturan Direktur Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam tentang Rencana Strategis Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam Tahun 2015-2019.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya;

2. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang;

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

5. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga;

10. Peraturan...

10. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam;

11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;

12. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2015 tentang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

13. Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappenas Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan dan Penelaahan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) 2015-2019;

14. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.27/Menhut-II/2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kehutanan 2006-2025;

15. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.42/Menhut-II/2010 tentang Sistem Perencanaan Kehutanan;

16. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.49/Menhut-II/2011 tentang Rencana Kehutanan Tingkat Nasional (RKTN) Tahun 2011-2030;

17. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.18/MenLHK-II/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

18. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.39/Menlhk-Setjen/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2015-2019;

19. Peraturan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Nomor P.7/KSDAE-SET/2015 tanggal 1 September 2015 tentang Rencana Strategis Direktorat Jenderal KSDAE Tahun 2015 -2019.

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR PEMOLAAN DAN INFORMASI KONSERVASI ALAM

TENTANG RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT PEMOLAAN DAN INFORMASI KONSERVASI ALAM TAHUN 2015-2019.

Pasal 1

(1) Rencana Strategis Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam Tahun 2015-2019

adalah dokumen perencanaan pembangunan Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam untuk periode lima tahun, yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2015 dan berakhir pada tanggal 31 Desember 2019.

(2) Rencana Strategis Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam Tahun 2015-2019 disusun dengan mengacu pada agenda pembangunan nasional sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019, Rencana Strategis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2015-2019, dan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Tahun 2015-2019.

(3) Rencana Strategis Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam Tahun 2015-2019 adalah sebagaimana dimuat dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam ini.

Pasal 2

(1) Rencana Strategis Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam Tahun 2015-2019

memuat penjabaran strategi pelaksanaan sasaran kegiatan dan indikator kinerja kegiatan Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam.

(2) Rencana...

(2) Rencana Strategis Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam Tahun 2015-2019

berfungsi sebagai: a. Acuan dalam melaksanakan pencapaian sasaran kegiatan, indikator kinerja kegiatan

dan anggaran pelaksanaan kegiatan Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam tahun 2015-2019 di lingkup Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam.

b. Pedoman bagi seluruh pelaksana dan penanggungjawab kegiatan di lingkup Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam dalam menyusun rencana kegiatan, menjabarkan target dan lokasi target kinerja kegiatan dalam periode Tahun 2015-2019.

(3) Rencana Strategis Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam Jenderal Konservasi Tahun 2015-2019 dijabarkan lebih lanjut dalam rencana kerja tahunan.

Pasal 3

(1) Kepala Subdirektorat Inventarisasi dan Informasi Konservasi Alam dan Kepala Sub Bagian

Tata Usaha Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam melakukan pemantauan, evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan Rencana Strategis Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam Tahun 2015-2019.

(2) Pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan secara berkala dengan melibatkan para pejabat terkait/penanggungjawab kegiatan di lingkungan Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam.

(3) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan secara berkala dengan melibatkan para pejabat terkait/penanggungjawab kegiatan di lingkungan Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam.

(4) Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan secara berkala pada setiap akhir tahun sebagaimana ketentuan perundang-undangan yang berlaku tentang pelaporan kinerja.

Pasal 4

(1) Target kinerja tahunan, lokasi target kinerja, dan kebutuhan pendanaan yang dimuat

dalam Rencana Strategis Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam Tahun 2015-2019 ini bersifat indikatif.

(2) Rencana Strategis Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam Tahun 2015-2019 dapat diubah untuk menyesuaikan target dan lokasi target kinerja sesuai ketersediaan anggaran.

(3) Perubahan target kinerja tahunan, lokasi target kinerja, dan kebutuhan pendanaan, sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dituangkan dalam rencana kerja tahunan.

Pasal 5

Peraturan Direktur Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 30 November 2015 DIREKTUR PEMOLAAN DAN INFORMASI KONSERVASI ALAM, Ir. LISTYA KUSUMAWARDHANI, M.Sc NIP. 19590520 198501 2 001

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR

PEMOLAAN DAN INFORMASI KONSERVASI ALAM

Nomor: P.01/PIKA-1/2015

TENTANG

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT PEMOLAAN DAN INFORMASI KONSERVASI ALAM

TAHUN 2015-2019

Renstra Rencana Strategis Tahun 2015 -2019

Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam (PIKA), DITJEN KSDAE

i

KATA PENGANTAR

Rencana Strategis Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam (PIKA) Tahun 2015-

2019 disusun sebagai amanat dari Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional untuk digunakan sebagai pedoman dan acuan dalam melaksanakan langkah-langkah strategis pencapaian sasaran kegiatan dan kegiatan Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam dalam rangka pencapaian Program Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem dapat mencapai tujuan dan sasarannya secara efektif dan efisien, serta pencapaian multi manfaat keanekaragaman hayati untuk kepentingan ekonomi, sosial, dan ekologi.

Rencana strategis Direktorat PIKA ini disusun sebagai bagian dari upaya untuk

meningkatkan kinerja dan akuntabilitas penyelenggaraan pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan bidang KSDAE pada umumnya dan khususnya kegiatan pemolaan dan informasi konservasi alam. Kemudian dokumen perencanaan ini diharapkan dapat menjadi instrumen dalam upaya-upaya pencapaian tujuan dan sasaran Program Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, dan sasaran kegiatan Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam beserta indikator kinerja kegiatan yang telah ditetapkan.

Dalam dokumen Rencana Strategis Direktorat PIKA Tahun 2015-2019 memuat strategi

pencapaian sasaran kegiatan, target kinerja kegiatan, komponen kegiatan, jenis kegiatan dan lokasi target kinerja pada UPT Ditjen KSDAE secara indikatif, serta gambaran tentang proses atau komponen input dalam upaya pencapaian output.

Kepada para pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan dokumen perencanaan ini,

kami sampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan atas waktu, tenaga dan pemikirannya. Kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan rahmat dan hidayahNya kepada kita sekalian. Jakarta, November 2015 Direktur Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam, Ir. Listya Kusumawardhani, M.Sc NIP. 19590520 198501 2 001

Renstra Rencana Strategis Tahun 2015 -2019

Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam (PIKA), DITJEN KSDAE

ii

DAFTAR ISI

Hal Kata Pengantar .............................................................................................................. i Daftar Isi .............................................................................................................. ii Daftar Tabel ............................................................................................................. iii Daftar Gambar .............................................................................................................. iv Daftar Lampiran .............................................................................................................. v Ringkasan Eksekutif .............................................................................................................. vi Bab I. PENDAHULUAN ................................................... 1 A. Kondisi Umum ................................................... 1 B. Maksud dan Tujuan ................................................... 4 C. Organisasi ................................................... 4 D. Capaian Pembangunan Hingga Tahun 2014 ................................................... 6 E. Potensi Permasalahan ................................................... 7 F. Kondisi Yang Diinginkan ................................................... 8 G. Peraturan Perundang-undangan ................................................... 8 Bab II. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS ................................................... 10 A. Visi, Misi dan Tujuan Kegiatan PIKA ................................................... 10 B. Sasaran Kegiatan PIKA Tahun 2015-2019 ................................................... 10 Bab III. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGIS ................................................... 12 A. Arah Kebijakan dan Strategi Kegiatan PIKA ................................................... 12 B. Program, Kegiatan dan Indikator Kinerja ................................................... 13 Bab IV. TARGET KINERJA DAN KERANGKA

PENDANAAN ................................................... 14

A. Target Kinerja ................................................... 14 B. Kerangka Pendanaan ................................................... 17 Bab V. PENUTUP ................................................... 19

Renstra Rencana Strategis Tahun 2015 -2019

Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam (PIKA), DITJEN KSDAE

iii

DAFTAR TABEL

Hal Tabel 1. Rekapitulasi Fungsi dan Luas Kawasan Konservasi di Indonesia

Tahun 2015 ..................................................................

..................

1 Tabel 2. Jumlah dan Komposisi Pegawai Direktorat PIKA berdasarkan

Tingkat Pendidikan .........................................................................

...................

5 Tabel 3. Daftar Pengesahan Penataan Zonasi dan Blok Kawasan Konservasi

......................................................................................

..................

6 Tabel 4. Indikatif Kebutuhan Pembiyaan Kegiatan Pemolaan dan Informasi

Konservasi Alam Pusat dan UPT/Daerah Tahun 2015 – 2019 (sumber dana APBN) .............................................

..................

18

Renstra Rencana Strategis Tahun 2015 -2019

Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam (PIKA), DITJEN KSDAE

iv

DAFTAR GAMBAR

Hal Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi Direktorat PIKA ..................................................... 5 Gambar 2. Komposisi Pegawai Direktorat PIKA berdasarkan Tingkat Pendidikan ......... 5 Gambar 3. Kondisi pengesahan penataan zonasi dan blok kawasan konservasi .......... 6 Gambar 4. Milestone Capaian Sasaran Program KSDAE ................................................. 11

Renstra Rencana Strategis Tahun 2015 -2019

Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam (PIKA), DITJEN KSDAE

v

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Matriks Target Kinerja dan Standar Komponen Kegiatan Tahun 2015 – 2019

Direktorat PIKA Lampiran 2. Matrik Kegiatan Rencana Strategis Tahun 2015 – 2019 Direktorat PIKA Lampiran 3. Matriks Lokasi Target Pencapaian Kinerja Kegiatan Direktorat PIKA Pada Balai

Besar/Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Lampiran 4. Matriks Lokasi Target Pencapaian Kinerja Kegiatan Direktorat PIKA Pada Balai

Besar/Balai Taman Nasional (TN) Lampiran 5. Matriks Keterkaitan Agenda, Sasaran Strategis Kementerian LHK, Sasaran

Program KSDAE`dDan Kegiatan Direktorat PIKA Tahun 2015-2019

Renstra Rencana Strategis Tahun 2015 -2019

Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam (PIKA), DITJEN KSDAE

1

BAB I . PENDAHULUAN A. Kondisi Umum

Indonesia dianugerahi kekayaan alam yang berlimpah seperti sumberdaya alam hayati dan

ekosistemnya yang digunakan sebagai modal dasar pembangunan nasional. Sumberdaya alam hayati dan ekosistem tersebut terdiri atas keanekaragaman tipe ekosistem, keanekaragaman jenis flora dan fauna, serta keanekaragaman sumberdaya genetik yang mempunyai fungsi dan manfaat sebagai unsur pembentuk lingkungan hidup yang kehadirannya tidak tergantikan dan mempunyai kedudukan serta peranan penting bagi kehidupan manusia.

Pengelolaan sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya sejak dahulu sampai saat ini telah

dilakukan oleh Pemerintah Indonesia melalui upaya konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya. Dalam kuran waktu periode tahun 2010 – 2014 upaya pengelolaan konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistem dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) dibawah Kementerian Kehutanan. Kemudian pada periode tahun 2015 – 2019 penyelenggaran upaya konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistem pelaksanaannya dilanjutkan oleh Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) dibawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Perubahan nomenklatur tersebut sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2015 tentang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Dalam rangka meningkatkan penyelengaraan upaya konservasi sumberdaya alam hayati

dan ekosistem pada periode tahun 2015 – 2019, Pemerintah selaku pengelola negara yang dalam hal ini diwakili oleh Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), telah membentuk satuan kerja Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam (PIKA) setingkat Eselon II yang melaksanakan tugas di bidang pemolaan dan informasi konservasi alam untuk mendukung penyelengaraan upaya konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistem pada kawasan hutan konservasi yang telah ditetapkan di indonesia.

Sampai saat ini kawasan hutan konservasi yang telah ditetapkan dan dikelola berjumlah

521 unit, seluas 27.108.486,54 hektar, dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Jumlah luasan tersebut sepadan dengan kurang lebih 21% dari luas total kawasan hutan dan kawasan konservasi perairan di Indonesia. Adapun rekapitulasi kawasan konservasi Indonesia adalah sebagaimana disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1 : Rekapitulasi Fungsi dan Luas Kawasan Konservasi di Indonesia Tahun

2015.

No.

Fungsi Kawasan

Jumlah Unit

Luas (Ha)

1. Cagar Alam 222 3.957.691,66 2. Cagar Alam Laut 5 152.610,00 3. Suaka Margasatwa 71 5.024.138,29 4. Suaka Margasatwa Laut 4 5.588,25 5. Taman Nasional 43 12.328.523,34 6. Taman Nasional Laut 7 4.043.541,30 7. Taman Wisata Alam 101 257.323,85 8. Taman Wisata Alam Laut 14 491.248,00 9. Taman Buru 13 220.951,44

10. Taman Hutan Raya 23 351.680,41 11. KSA - KPA 18 275.190,00

Jumlah : 521 27.108.486,54

Sumber : Renstra Ditjen KSDAE Tahun 2015-2019

Renstra Rencana Strategis Tahun 2015 -2019

Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam (PIKA), DITJEN KSDAE

2

Secara umum penyelenggaraan tugas dan fungsi Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam (PIKA) dalam rangka mendukung penyelengaraan upaya konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistem, meliputi : 1. Penataan Kawasan.

Penataan kawasan konservasi ke dalam zona/blok merupakan upaya membagi/menata

ruang dalam kawasan konservasi guna mengoptimalkan fungsi dan pemanfaatan sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya pada setiap kawasan konservasi. Penataan zona/blok juga sebagai tahap kegiatan prakondisi yang harus diprioritaskan dalam mendukung pemantapan kawasan konservasi, sebelum kawasan tersebut dapat dikembangkan, dimanfaatkan dan dikelola sesuai fungsi dan peruntukannya. Penataan zona/blok ini sangat diperlukan dalam rangka pengelolaan kawasan dan potensi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya secara efektif dan efisien guna memperoleh manfaat yang lebih optimal dan lestari.

Sesuai ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan

Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam, penataan kawasan konservasi yang meliputi penyusunan zonasi/blok pengelolaan dan penataan wilayah kerja, dilakukan oleh unit pengelola dengan memperhatikan hasil konsultasi publik dengan masyarakat sekitar serta pemerintah provinsi dan atau pemerintah kabupaten/kota. Secara teknis penatapan zonasi/blok dilakukan berdasarkan tingkat/derajat kepekaan ekologi, yang merupakan hasil kajian/analisis data dan informasi kondisi potensi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya, tingkat interaksi kawasan dengan dengan masyarakat sekitar dan kebutuhan pengelolaan kawasan konservasi. Adapun penetapan zonasi atau blok dilakukan oleh menteri atau pejabat yang ditunjuk. 2. Evaluasi Kesesuaian Fungsi Kawasan Konservasi.

Kepastian hak atas kawasan hutan mengakibatkan laju deforestasi dan degradasi hutan

sangat kuat karena adanya konflik kepentingan lahan antara negara dan masyarakat. Hal tersebut menimbulkan pertanyaan atau keraguan dari banyak kalangan mengenai apakah kawasan konservasi masih berfungsi sebagaimana tujuan penunjukannya atau apakah tujuan pengelolaan yang telah ditetapkan masih relevan dengan kondisi terkini kawasan konservasi.

Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam sampai saat ini belum

optimal dilaksanakan, hal ini dapat diketahui dari 521 kawasan konservasi yang telah dikelola masih terdapat beberapa kawasan yang terindikasi mengalami degradasi berat, yang tidak sesuai dengan model/fungsi, yang masih berstatus HSA/KSA/KPA/HK, dan kawasan konservasi baru hasil proses Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Dengan kondisi tersebut maka evaluasi kesesuaian fungsi kawasan perlu dilaksanakan untuk menetapkan tindak lanjut penyelenggaraan KSA dan KPA, baik dalam bentuk pemulihan bagi kawasan yang terdegradasi, maupun melalui perubahan fungsi. Kesesuaian fungsi adalah kondisi kawasan berdasarkan kriteria yang secara teknis telah memenuhi untuk tujuan pengelolaan, sedangkan evaluasi kesesuaian fungsi Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam adalah serangkaian kegiatan untuk melakukan evaluasi terhadap kondisi kawasan untuk diketahui kesesuaiannya dengan kriteria kawasan dan tujuan pengelolaannya. 3. Inventarisasi Potensi, Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Manajemen Kawasan.

Potensi sumberdaya alam, baik hayati dan non hayati pada kawasan konservasi sangat luar biasa besarnya. Potensi tersebut masih banyak yang belum tergali dan juga belum terdokumentasikan dengan baik dan optimal. Oleh karena itu inventarisasi potensi kawasan yang antara lain potensi ekologi, keanekaragaman hayati (khususnya spesies kunci), kondisi kawasan (khususnya indikasi perambahan), ekonomi dan sosial budaya masyarakat sekitar kawasan konservasi (potensi tekanan terhadap kawasan) menjadi penting dilakukan untuk mendukung pengelolaan kawasan konservasi.

Renstra Rencana Strategis Tahun 2015 -2019

Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam (PIKA), DITJEN KSDAE

3

Kegiatan inventarisasi potensi dilakukan melalui analisis data kondisi kawasan konservasi sampai tingkat resort sehingga dapat menyediakan kebutuhan data dan informasi yang reliable dan up to date pada unit pengelola maupun para pengambil kebijakan di tingkat pusat. Kemudian hasil dari kegiatan ini akan dikelola dalam sebuah sistem informasi manajemen kawasan yang meliputi data spasial dan non spasial dengan menggunakan fasilitas portal non spasial (web) dan geoportal (webgis). Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat menyediakan Pelayanan Informasi Publik di Lingkungan Kementerian Kehutanan sebagaimana Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.07/Menhut-II/2011 dan penyediaan data bagi kegiatan One map policy yang dicanangkan pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011.

4. Pembentukan KPHK pada Kawasan Konservasi Non Taman Nasional.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999, Kementerian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan melalui Direktorat Jenderal KSDAE`diamanahkan untuk mengelola seluruh kawasan konservasi secara efisien dan lestari melalui pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK). Meskipun secara organisasi, seluruh kawasan konservasi sudah dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis Ditjen KSDAE yaitu Balai Besar/Balai Konservasi Sumber Daya Alam dan Balai Besar/Balai Taman Nasional, namun fakta di lapangan menunjukkan sebagian besar kawasan konservasi terutama non taman nasional belum dikelola secara optimal sampai tingkat tapak.

Sebagai langkah strategis telah diupayakan untuk membentuk wadah penyelenggara

kegiatan pengelolaan hutan secara efisien dan lestari dalam bentuk Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK). KPHK adalah kawasan pengelolaan hutan yang luas wilayahnya seluruhnya atau didominasi oleh kawasan konservasi untuk melindungi satwa dan tumbuhan beserta seluruh ekosistemnya secara efisien dan lestari.

Strategi pembangunan KPHK dalam rangka mendukung tujuan pengelolaan hutan yang

lestari, diharapkan dapat berfungsi/berperan untuk : a. Sebagai operator pengelolaan kawasan konservasi dalam rangka memperbaiki pengelolaan

dan mengisi kekosongan kelembagaan di tingkat tapak. b. Menyediakan sarana pengelolaan hutan langsung di lapangan c. Mengoptimalisasi akses masyarakat terhadap sumber daya hutan, hubungan masyarakat

dengan pengelola ataupun pemegang izin di tingkat lapangan sehingga dapat memahami secara lebih detail permasalahan-permasalahan di lapangan.

d. Menjamin pengelolaan hutan akan lebih tepat lokasi, tepat sasaran, tepat kegiatan, dan tepat pendanaan serta dapat mendukung jaminan kepastian usaha dan juga keadilan bagi masyarakat lokal.

e. Memudahkan investasi dalam pengembangan sektor kehutanan, karena ketersediaan data/informasi detail tingkat lapangan.

f. Memberi jaminan dalam penanganan rehabilitasi hutan dan reklamasi, karena adanya organisasi tingkat lapangan yang mengambil peran untuk menjamin penyelenggaraan rehabilitasi hutan dan reklamasi, baik sebelum maupun pasca kegiatan seperti pendataan, pemeliharaan, perlindungan, monitoring, dan evaluasi, serta restorasi di kawasan konservasi.

5. Kerjasama Pengelolaan Kawasan.

Dalam rangka mendukung pengelolaan keanekaragaman hayati, telah dikembangkan

kerjasama dan kemitraan bidang PHKA. Kerjasama penyelenggaraan KSA dan KPA merupakan kegiatan bersama para pihak (mitra) yang dibangun atas kepentingan bersama untuk optimalisasi dan efektifitas pengelolaan kawasan, atau karena adanya pertimbangan khusus bagi penguatan ketahanan nasional.

Kerjasama penyelenggaraan KSA dan KPA ini bertujuan untuk mewujudkan penguatan tata

kelola pengeloaan kawasan konservasi dan konservasi keanekaragaman hayati. Kerjasama penyelenggaraan KSA dan KPA tersebut meliputi :

Renstra Rencana Strategis Tahun 2015 -2019

Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam (PIKA), DITJEN KSDAE

4

a. Penguatan fungsi KSA dan KPA serta konservasi keanekaragaman hayati, dan b. Pembangunan strategis yang tidak dapat dielakkan.

Agar penyelenggaraan kegiatan pemolaan dan ninformasi konservasi alam dalam upaya pembangunan konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya dapat berjalan pada arah yang benar, dan dapat mencapai tujuan dan sasarannya secara efektif dan efisien, serta pencapaian multi manfaat, maka diperlukan pedoman dan acuan dalam melaksanakan langkah-langkah strategisnya.

Rencana Strategis Direktorat PIKA Tahun 2015-2019 merupakan penjabaran dari Rencana

Strategis Direktorat Jenderal KSDAE Tahun 2015-2019, yang sekaligus berfungsi sebagai acuan dilingkungan Direktorat PIKA dalam menyusun perencanaan jangka menengah. Karena lingkupnya sebagai penanggung jawab kegiaan dari program yang ditetapkan Ditjen KSDAE, maka Rencana Strategis Direktorat PIKA Tahun 2015-2019 hanya menjabarkan strategi pencapaian sasaran kegiatan dan komponen kegiatan dalam rangka mendukung pencapaian Indikator Kinerja Porgram (IKP) dan Indikantor Kinerja Kegiatan (IKK). B. Maksud dan Tujuan

Penyelenggaraan kegiatan pemolaan dan informasi konservasi alam dalam rangka mendukung pembangunan bidang KSDAE akan mencapai target indikator kinerja secara optimal, terarah dan terintegrasi bila dilandasi oleh suatu perencanaan yang komprehensif. Perencanaan tersebut dituangkan melalui Renstra Direktorat PIKA yang merupakan kelanjutan dan pengembangan dari kebijakan, program, dan kegiatan tahun 2010-2014. Maksud penyusunan Renstra Direktorat PIKA tahun 2015 – 2019 adalah untuk memberikan landasan perencanaan yang komprehensif bagi pihak-pihak terkait dalam mencapai target indikator kinerja kegiatan pemolaan dan informasi konservasi alam secara optimal, terarah dan terintregrasi. Sedangkan tujuan penyusunan Renstra Direktorat PIKA tahun 2015 – 2019 adalah untuk memberikan acuan kepada pihak-pihak terkait dalam melaksanakan kegiatan pemolaan dan informasin konservasi alam secara optimal, terarah dan terintegrasi. C. Organisasi

Direktorat PIKA, merupakan salah satu unit kerja setingkat Eselon II dibawah Direktorat

Jenderal KSDAE sebagaimana Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.18/MenLHK-II/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, bimbingan teknis, dan evaluasi bimbingan teknis di bidang pemolaan dan informasi konservasi alam.

Dalam melaksanakan tugas, Direktorat PIKA menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan di bidang inventarisasi potensi, penataan, pemolaan, evaluasi kesesuaian fungsi, kerjasama pengelolaan, serta pengelolaan data dan sistem informasi manajemen kawasan cagar alam, suaka margasatwa, taman nasional, taman wisata alam, taman hutan raya, dan taman buru;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang inventarisasi potensi, penataan, pemolaan, evaluasi kesesuaian fungsi, kerjasama pengelolaan, serta pengelolaan data dan sistem informasi manajemen kawasan cagar alam, suaka margasatwa, taman nasional, taman wisata alam, taman hutan raya, dan taman buru;

c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang inventarisasi potensi, penataan, pemolaan, evaluasi kesesuaian fungsi, kerjasama pengelolaan, serta pengelolaan data dan sistem informasi manajemen kawasan cagar alam, suaka margasatwa, taman nasional, taman wisata alam, taman hutan raya, dan taman buru;

d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan bimbingan teknis di bidang inventarisasi potensi, penataan, pemolaan, evaluasi kesesuaian fungsi, kerjasama pengelolaan, serta pengelolaan data dan sistem informasi manajemen kawasan cagar alam, suaka margasatwa, taman nasional, taman wisata alam, taman hutan raya, dan taman buru;

Renstra Rencana Strategis Tahun 2015 -2019

Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam (PIKA), DITJEN KSDAE

5

e. pelaksanaan supervisi atas pelaksanaan urusan inventarisasi potensi, penataan, pemolaan, evaluasi kesesuaian fungsi, kerjasama pengelolaan, serta pengelolaan data dan sistem informasi manajemen kawasan taman hutan raya; dan

f. pelaksanaan administrasi Direktorat. Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya, Direktorat PIKA didukung dengan perangkat

organisasi yang terdiri dari: a. Subdirektorat Inventarisasi dan Informasi Konservasi Alam; b. Subdirektorat Pemolaan Kawasan Konservasi; c. Subdirektorat Penataan Kawasan Konservasi; d. Subdirektorat Pemanfaatan Kawasan Strategis; e. Subbagian Tata Usaha

Adapun struktur organisasi Direktorat PIKA adalah sebagaimana disajikan pada Gambar 1 dibawah ini.

Gambar 1 : Bagan Struktur Organisasi Direktorat PIKA Sebagai unit kerja Eselon II yang baru

dibentuk, Direktorat PIKA sampai saat ini memiliki jumlah pegawai sebanyak 46 orang. Dari jumlah pegawai tersebut, apabila dilihat dari tingkat/jenis pendidikannya, terdapat lulusan S3 sebanyak 0 orang (0%), S2 sebanyak 16 orang (34,78%), S1 sebanyak 10 orang (21,74%), D3 sebanyak 4 orang (8,70%), SLTA sebanyak 15 orang (32,61%), dan SLTP sebanyak 1 orang (2,17%). Gambaran lengkap terkait jumlah kepegawaian dan tingkat pendidikan pegawai sebagaimana disajikan dalam tabel 2.

Komposisi pegawai Direktorat PIKA

didominasi pegawai dengan tingkat pendidikan S2 sebesar 34,78%, tingkat pendidikan SLTA sebesar 32,61%, S1 sebesar 21,74%, D3 sebesar 8,70%, dan SLTP sebesar 2,17%.. Adapun komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan sebagai disajikan dalam gambar 2.

Tabel 2 : Jumlah Pegawai Direktorat PIKA berdasarkan Tingkat Pendidikan

Gambar 2 : Komposisi Pegawai Direktorat PIKA berdasarkan Tingkat Pendidikan

Renstra Rencana Strategis Tahun 2015 -2019

Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam (PIKA), DITJEN KSDAE

6

D. Capaian Pembangunan Hingga Tahun 2014

Pada era Kementerian Kehutanan, sebelum berganti nomenklatur menjadi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, kegiatan pemolaan dan informasi konservasi alam merupakan bagian dari kegiatan pengelolaan kawasan pada bidang Kawasan Konservasi dan Ekosistem Esensial yang dilaksanakan Direktorat Konservasi Kawasan dan Bina Hutan Lindung, Ditjen PHKA.

Kemudian setelah berubah nomenklatur, kegiatan pemolaan dan informasi konservasi

alam menjadi tanggung jawab Direktorat PIKA sebagai unit kerja yang baru terbentuk dibawah Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Eksosistem (KSDAE).

Pada periode tahun 2010-2014 pencapaian kegiatan pemolaan dan informasi konservasi

alam, sebagai berikut :

1. Penataan Kawasan

Sampai tahun 2014, kawasan konservasi yang telah ditata dalam zonasi dan blok sebesar 14,78%. Dari 521 unit kawasan konservasi, hanya 77 unit kawasan konservasi yang telah memiliki/pengesahan zonasi dan blok dengan rincian, tabel dan gambar berikut : - 43 zonasi taman nasional; - 34 blok taman wisata alam; serta 2. Evaluasi Kesesuaian Fungsi Kawasan Konservasi.

Dalam lima tahun terakhir kegiatan evaluasi kesesuaian fungsi baru dilakukan di 4 (empat) kawasan konservasi yaitu : (1) CA Guci (tahun 2011); (2) Tahura Ngurah Rai (tahun 2012); (3) CA Watu Ata (tahun 2013); dan (4) CA Gunung Ambang (tahun 2013). Berdasarkan data tersebut, setiap tahunnya rata-rata hanya satu kawasan yang selesai dievaluasi dan dikeluarkan rekomendasi tindak lanjutnya. Pada tahun 2014, melalui Surat Dirjen PHKA No. S.687/IV-KKBHL/2014 tanggal 7 Oktober 2014, 7 (tujuh) kawasan konservasi di 7 UPT (pusat dan daerah) diminta untuk dievaluasi kesesuaian fungsinya.

3. Inventarisasi Potensi, Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Manajemen Kawasan.

Kegiatan inventarisasi potensi dan pengelolaan data dan informasi telah dilaksanakan melalui aspek prakondisi dan implementasi dalam pengelolaan kawasan konservasi berbasis resort (RBM) pada taman nasional. Hasil inventarisasi potensi pada kawasan konservasi, seperti fisik kawasan, keanekaragaman hayati dan sosial ekonomi masyarakat sebagaimana amanah Permenhut nomor P.81/Menhut-II/2014 belum dapat terpenuhi untuk menyediakan dan menyajikan data dalam bentuk spasial maupun non spasial termasuk pembuatan peta

Tabel 3 : Daftar pengesahan penataan zonasi dan blok kawasan konservasi

Gambar 3 : Kondisi pengesahan penataan zonasi dan blok kawasan konservasi

Renstra Rencana Strategis Tahun 2015 -2019

Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam (PIKA), DITJEN KSDAE

7

zonasi/blok dalam skala 1: 50.000, sesuai kebijakan one map polecy, data dan informasi ekosistem esensial dan keanekaragaman hayati di luar kawasan konservasi. 4. Pembentukan KPHK pada Kawasan Konservasi Non Taman Nasional..

Sampai Tahun 2014, Direktorat Jenderal KSDAE telah menetapkan sebanyak 50 unit KPHK

yang terdiri dari 38 KPHK Taman Nasional dan 12 KPHK Non-Taman Nasional. Dari 12 KPHK Non-Taman nasional yang telah ditetapkan tersebut terdiri dari 24 kawasan, sehingga masih tersisa sebanyak 459 hutan konservasi, termasuk di dalamnya 447 hutan konservasi Non-Taman Nasional yang belum dikelola dalam kerangka KPHK. 5. Kerjasama Pengelolaan Kawasan.

Sampai tahun 2014, dokumen kerjasama yang telah disepakati dengan pihak terkait sebanyak 20 dokumen, usulan permohonan kerjasama sebanyak 47 usulan, namun sampai saat ini proses kerjasama yang telah disetujui sebanyak 11 permohonan, tidak disetujui sebanyak 4 permohonan dan sisanya sebanyak 32 permohonan nasih dalam proses.

E. Potensi dan Permasalahan

Potensi dan permasalahan dalam rangka pengelolaan kawasan konservasi antara lain

diidentifikasi dan diekstraksi dari isu-isu strategis yang berkembang, baik internal maupun eksternal. Dewasa ini, isu-isu yang berkembang tersebut antara lain sebagai berikut: 1. Penataan Kawasan

Sampai tahun 2014 kawasan konservasi yang telah ditata dalam zonasi/blok hanya 14,78%. Kawasan konservasi yang berjumlah 521 unit, dengan luas 27.108.486,54 hektar, dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia, sebagian besar belum memiliki dokumen penataan zonasi/blok. Hal ini menandakan belum mantapnya perencanaan pengelolaan kawasan konservasi di tingkat tapak serta mengambat atau menjadi kendala dalam pencapaian efektivitas pengelolaan kawasan.

Rendahnya tingkat penyelesaian penataan kawasan disebabkan antara lain masih banyak

status pengukuhan kawasan konservasi yang belum ditetapkan sehingga menimbulkan keragu-raguan dalam melakukan penataan kawasan, masih terdapat kawasan konservasi yang belum ditetapkan fungsinya (KSA, KPA, HSA) sehingga belum dapat dilakukan penataan, kurangnya data dan informasi potensi kawasan konservasi hasil inventarisasi potensi, belum memadainya NSPK bidang penataan kawasan dan rendahnya kapasitas SDM pengelola.

2. Pemolaan dan Evaluasi Kesesuaian Fungsi Kawasan

Beberapa kondisi kawasan konservasi saat ini masih ada yang belum diketahui secara pasti, seperti kawasan konservasi yang tidak sesuai dengan kriteria, dan kawasan konservasi yang belum mempunyai fungsi konservasi yang jelas (KSA/KPA, HSA, HK), menyebabkan lemahnya kepastian hak atas kawasan hutan. Pengelolaan kawasan konservasi, terutama kawasan konservasi non taman nasional selama ini dianggap belum efektif. Hal ini diindikasikan dengan adanya konflik dan tekanan terhadap kawasan konservasi sangat tinggi akibat adanya aktifitas yang dilakukan secara illegal. Berdasarkan hal tersebut maka dalam rangka pengelolaan kawasan konservasi diperlukan langkah-langkah yang strategis dan terukur sesuai amanah peraturan perundang-undangan untuk memastikan tercapainya tujuan pengelolaan kawasan hutan yang lebih efektif dan efisien.

Kerjasama alur sungai sembilang (TN. Sembilang)

Renstra Rencana Strategis Tahun 2015 -2019

Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam (PIKA), DITJEN KSDAE

8

3. Inventarisasi Potensi, Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Manajemen Kawasan.

Kegiatan inventarisasi potensi dan pengelolaan data dan informasi yang selama ini telah dilaksanakan dianggap belum efektif. Data dan informasi potensi kawasan konservasi perlu terus diupayakan untuk dilengkapi, baik keanekaragaman jenis, habitat/ekosistem, populasi, dan distribusinya dalam rangka optimalisasi pengelolaan kawasan konservasi. Catatan tentang 47.910 spesies keanekaragaman hayati Indonesia (LIPI, 2013) diperkirakan masih jauh lebih kecil dari potensi yang sebenarnya ada. Oleh karena itu diperlukan peningkatan intensitas pelaksanaan identifikasi dan inventarisasi di lapangan, dan di sisi lain diperlukan sebuah sistem basis data yang mampu menghimpun dan menyajikan data dan informasi yang tersebar di berbagai kalangan sebagai bahan pengambilan keputusan dalam pengelolaan kawasan konservasi. 4. Kerjasama Pengelolaan Kawasan.

Kerjsama dan kemitraan bidang KSDAE dikembangkan untuk mengisi ”gap” input dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal KSDAE, khususnya dalam hal pendanaan serta peningkatan kapasitas kelembagaan, tujuannya adalah agar upaya KSDAE dapat terlaksana optimal.

Upaya pengembangan kerjasama pengelolaan kawasan konservasi dalam rangka

memberikan manfaat yang positf kepada pengelola kawasan konservasi dan mitra kerja atau pihak-pihak terkait (stakeholder) masih terkendala, seperti : a. Pemenuhan kelengkapan persyaratan masih belum terpenuhi b. Proses persetujuan PKS membutuhkan waktu relatif lama c. Penyusunan RPP dan RKT masih lambat dan dokumen tidak disampaikan ke Pusat d. Perpanjangan PKS yang sudah berakhir e. Pelaksanaan monev oleh UPT dan pelaporan f. Jumlah data kerjasama penguatan fungsi belum update (respon SE belum) g. Belum semua UPT melakukan addendum kerjasama sesuai Surat Edaran Direktur Jenderal

KSDAE Nomor SE.9/VII-PIKA/2015 tanggal 15 Juli 2015. F. Kondisi Yang Diinginkan

Kondisi yang diinginkan dalam 5 tahun kedepan (periode renstra tahun 2015 -2019) dibidang pemolaan dan informasi konservasi alam adalah: 1. Tersusunnya dokumen perencanaan penataan kawasan konservasi yang mendapat

pengesahan sebanyak 150 Dokumen Zonasi dan/atau Blok. 2. Terekomendasinya hasil evaluasi kesesuaian fungsi kawasan konservasi untuk 521 unit

KSA, KPA dan TB di seluruh Indonesia. 3. Tersedianya paket data dan informasi kawasan konservasi yang valid dan reliable pada 521

KSA, KPA dan TB di seluruh Indonesia. 4. Terbentuknya KPHK pada kawasan konservasi non taman nasional sebanyak 100 Unit

KPHK. 5. Terjalinnya kerjasama pembangunan strategis dan kerjasama penguatan fungsi pada

kawasan konservasi sebanyak 100 PKS. G. Peraturan Perundang-undangan

Dasar hukum yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan pemolaan dan informasi

konservasi alam untuk mencapai sasaran kegiatan dan indikator kinerja kegiatan yang telah dirumuskan, antara lain terdiri atas: 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan

Ekosistemnya;

Renstra Rencana Strategis Tahun 2015 -2019

Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam (PIKA), DITJEN KSDAE

9

2. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-undang;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1998 tentang Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam.

5. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P. 56/Menhut-II/2006 Tentang Pedoman Zonasi Taman Nasional

6. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P. 6/Menhut-II/2009 Tentang Pembentukan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan.

7. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor: P. 34/Menhut-II/2010 Tentang Tata Cara Perubahan Fungsi Kawasan Hutan.

8. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.49/Menhut-II/2014 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Evaluasi Kesesuaian Fungsi Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam.

9. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.81/Menhut-II/2014 Tentang Inventarisasi Potensi Pada Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam.

10. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.85/Menhut-II/2014 Tentang Tata Cara Kerjasama Penyelenggaraan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam

Renstra Rencana Strategis Tahun 2015 -2019

Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam (PIKA), DITJEN KSDAE

10

BAB II . VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS A. Visi, Misi dan Tujuan Kegiatan PIKA.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019 merupakan periode ketiga dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005-2025. RPJMN Tahun 2015-2019, sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015.

Berdasarkan RPJMN tersebut, Presiden Republik Indonesia menetapkan visi pembangunan

nasional tahun 2015-2019, yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”.

Kemudian untuk mewujudkan pencapaian visi tersebut, pembangunan dilaksanakan

dengan misi: 1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang

kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan;

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskan negara hukum;

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai Negara maritim;

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera; 5. Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing; 6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan

kepentingan nasional; serta 7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan. Kemudian visi dan misi

pembangunan dirumuskan kedalam sembilan agenda prioritas (Nawa Cita) pembangunan tahun 2015-2019. Dengan demikian, visi dan misi pembangunan nasional menjadi peta jalan seluruh

kementerian dan/atau lembaga penyelenggara negara dalam merancang arah pembangunan, sasaran, dan strategi yang akan dilaksanakannya. Kemudian visi dan misi pembangunan nasional tersebut, dirumuskan dalam sembilan agenda prioritas (Nawa Cita) pembangunan tahun 2015-2019.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah merumuskan tujuan pembangunan

tahun 2015-2019, yaitu memastikan kondisi lingkungan berada pada toleransi yang dibutuhkan untuk kehidupan manusia dan sumberdaya berada rentang populasi yang aman, serta secara parallel meningkatkan kemampuan sumberdaya alam untuk memberikan sumbangan bagi perekonomian nasional. Kemudian dalam uraian rencana pelaksanaan Nawa Cita disebutkan bahwa tugas dan fungsi Direktorat Jenderal KSDAE tertuang dalam agenda ketujuh.

Berdasarkan uraian di atas, maka visi dan misi Direktorat PIKA sebagai satuan kerja

setingkat Eselon II dibawah Ditjen KSDAE mengacu kepada visi dan misi pembangunan nasional, sedangkan tujuan kegiatan mengacu kepada tujuan pembangunan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta agenda ketujuh Nawa Cata dalam melaksanakan kegiatan pemolaan dan informasi konservasi alam dalam rangka mendukung pembangunan nasional dalam periode lima tahun kedepan B. Sasaran Strategis Kegiatan PIKA.

Direktorat PIKA mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,

bimbingan teknis, dan evaluasi bimbingan teknis di bidang pemolaan dan informasi konservasi alam. Tugas Direktorat PIKA merupakan bagian dari embanan Direktorat Jenderal KSDAE untuk

Renstra Rencana Strategis Tahun 2015 -2019

Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam (PIKA), DITJEN KSDAE

11

mencapai tiga sasaran konservasi, yaitu: (1) perlindungan sistem penyangga kehidupan; (2) pengawetan sumber-sumber plasma nutfah; serta (3) pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya.

Direktorat Jenderal KSDAE dalam renstra tahun 2015-2019 telah menyusun tahapan

upaya pencapaian sasaran program yang diuraikan dalam milestone untuk digunakan sebagai acuan bagi masing-masing penanggungjawab kegiatan, sebagaimana Gambar 3 dibawah ini.

Gambar 4 : Milestone Capaian Sasaran Program KSDAE Dengan demikian, maka sasaran strategis yang ingin dicapai oleh Direktorat PIKA adalah

terjaminnya efektivitas pemolaan dan penataan pengelolaan kawasan konservasi, serta ketersediaan data dan informasi konservasi alam dengan upaya pencapaian sasaran memalui tahapan :

1. Terselesaikannya Indikatif arahan rancang bangun hingga penetapan KPHK, serta tools dan

rancangan sistem informasi konservasi alam telah disiapkan pada tahun 2015. 2. Pembangunan sistem dan jaringan informasi konservasi alam pada tahun 2016 3. Berfungsinya sistem dan jaringan informasi konservasi alam pada tahun 2016 4. Tersedianya data dan informasi keanekaragaman hayati yang valid dan reliable dalam

flatform yang accesible pada tahun 2017. 5. Beroperasionalnya sistem dan jaringan IKA yang stabil untuk menyediakan data dan

informasi yang up to date pada tahun 2019.

Renstra Rencana Strategis Tahun 2015 -2019

Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam (PIKA), DITJEN KSDAE

12

BAB III . ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGIS

A. Arah Kebijakan dan Strategi Kegiatan Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam

Keanekaragaman hayati merupakan bagian terpenting dari sumberdaya alam, yang

berperan sebagai unsur pembentuk lingkungan hidup yang tidak tergantikan, yang membuatnya menduduki peranan penting dan strategis bagi kehidupan seluruh umat manusia. Nilai keberadaan keanekaragaman hayati melingkupi seluruh aspek kehidupan di muka bumi ini, dan oleh karenanya dibutuhkan upaya konservasi secara optimal untuk menjaga keberlanjutannya, sehubungan dengan keberlanjutan kehidupan umat manusia sendiri.

Direktorat PIKA melaksanakan mandat pembangunan nasional sebagaimana yang tertuang

dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019 dan merupakan periode ketiga dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005-2025. Mandat tersebut merupakan penjabaran dari mandat Direktorat Jenderal KSDAE yang telah diterjemahkan, dirinci dan dilaksanakan pada tingkat program melalui beberapa kegiatan sebagai unsur pelaksanaan teknis.

Sebagai salah satu penanggungjawab kegiatan di lingkungan Direktorat Jenderal KSDAE,

Direktorat PIKA melaksanakan kegiatan pemolaan dan informasi konservasi alam tahun 2015-2019 dengan arah kebijakan: 1. Penyusunan dokumen perencanaan penataan kawasan konservasi untuk mendapatkan

pengesahan dokumen zonasi dan/atau blok. 2. Pemantapan rekomendasi hasil evaluasi kesesuaian fungsi kawasan konservasi untuk KSA,

KPA dan TB di seluruh Indonesia. 3. Pengelolaan data dan informasi kawasan konservasi yang valid dan reliable pada KSA, KPA

dan TB di seluruh Indonesia. 4. Pembentukan KPHK pada kawasan konservasi non taman nasional. 5. Pemantapan kerjasama pembangunan strategis dan kerjasama penguatan fungsi pada

kawasan konservasi. Untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka kegiatan pemolaan dan informasi

konservasi alam memerlukan strategi sebagai berikut : 1. Pelaksanaan operasional penyusunan dokumen perencanaan penataan kawasan

konservasi untuk mendapatkan pengesahan dokumen zonasi dan/atau blok. 2. Peningkatan kualitas penyusunan rekomendasi hasil evaluasi kesesuaian fungsi kawasan

konservasi untuk KSA, KPA dan TB di seluruh Indonesia. 3. Pembangunan paket data dan informasi kawasan konservasi yang valid dan reliable pada

KSA, KPA dan TB di seluruh Indonesia. 4. Penyiapan terbentuknya KPHK pada kawasan konservasi non taman nasional. 5. Peningkatan kerjasama pembangunan strategis dan kerjasama penguatan fungsi pada

kawasan konservasi. Penetapan arah kebijakan dan strategi kegiatan pemolaan dan informasi konservasi alam

telah terkait dengan arah kebijakan pembangunan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, arah kebijakan dan strategi pembangunan bidang KSDAE serta sembilan agenda prioritas (Nawa Cita) pembangunan nasional tahun 2015-2019. Hubungan keterkaitan antara agenda dan sub agenda pembangunan dalam Nawa Cita dengan sasaran strategis pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan, serta sasaran program Direktorat Jenderal KSDAE terhadap kegiatan dan indikator kinerja kegiatan Direktorat PIKA disajikan pada lampiran 5.

Renstra Rencana Strategis Tahun 2015 -2019

Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam (PIKA), DITJEN KSDAE

13

B. Kegiatan dan Indikator Kinerja Direktorat PIKA mengemban salah satu kegiatan Program Konservasi Sumberdaya Alam

Hayati dan Ekosistem. Program Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistem terdiri dari 8 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam; (2) Kegiatan Pengelolaan Kawasan Konservasi; (3) Kegiatan Konservasi Spesies dan Genetik; (4) Kegiatan Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan Konservasi; (5) Kegiatan Pembinaan Konservasi Kawasan Ekosistem Esensial; (6) Kegiatan Konservasi Sumber Daya Alam Hayati; (7) Kegiatan Pengelolaan Taman Nasional; serta (8) Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Direktorat Jenderal KSDAE.

Kegiatan Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam, dilaksanakan untuk mencapai sasaran

terjaminnya efektivitas pemolaan dan penataan pengelolaan kawasan konservasi, serta ketersediaan data dan informasi konservasi alam. Kemudian untuk mencapai sasaran dimaksud, Diektorat PIKA menetapkan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) pada periode tahun 2015-2019 sebagai berikut : 1. Jumlah dokumen perencanaan penataan kawasan konservasi yang tersusun dan mendapat

pengesahan sebanyak 150 Dokumen Zonasi dan/atau Blok. 2. Jumlah rekomendasi hasil evaluasi kesesuaian fungsi kawasan konservasi untuk 521 unit

KSA, KPA dan TB di seluruh Indonesia. 3. Jumlah paket data dan informasi kawasan konservasi yang valid dan reliable pada 521

KSA, KPA dan TB di seluruh Indonesia. 4. Jumlah KPHK pada kawasan konservasi non taman nasional yang terbentuk sebanyak 100

Unit KPHK. 5. Jumlah kerjasama pembangunan strategis dan kerjasama penguatan fungsi pada kawasan

konservasi sebanyak 100 PKS.

Renstra Rencana Strategis Tahun 2015 -2019

Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam (PIKA), DITJEN KSDAE

14

BAB IV. TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

A. Target Kinerja

Berdasarkan Renstra Direktorat Jenderal KSDAE tahun 2015–2019, telah ditetapkan

bahwa pencapaian sasaran Program Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistem diukur melalui Indikator Kinerja Program (IKP), yaitu: 1. Peningkatan efektivitas pengelolaan hutan konservasi dan upaya konservasi

keanekaragaman hayati; serta 2. peningkatan penerimaan devisa dan PNBP dari pemanfaatan jasa lingkungan kawasan

konservasi dan keanekaragaman hayati. Dalam rangka pencapaian sasaran program tersebut, Direktorat PIKA mengemban tugas

sebagai penanggungjawab pelaksanaan kegiatan pemolaan dan informasi konservasi alam dengan sasaran kegiatan adalah terjaminnya efektivitas pemolaan dan penataan pengelolaan kawasan konservasi, serta ketersediaan data dan informasi konservasi alam, telah menetapkan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) PIKA dengan target pencapaian kinerja yang akan diukur secara bertahap dan keberhasilannya akan diverifikasi setiap tahun.

Adapun Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam tahun

2015 – 2019 adalah sebagai berikut : 1. Jumlah dokumen perencanaan penataan kawasan konservasi yang tersusun dan mendapat

pengesahan sebanyak 150 Dokumen Zonasi dan/atau Blok. 2. Jumlah rekomendasi hasil evaluasi kesesuaian fungsi kawasan konservasi untuk 521 unit

KSA, KPA dan TB di seluruh Indonesia. 3. Jumlah paket data dan informasi kawasan konservasi yang valid dan reliable pada 521

KSA, KPA dan TB di seluruh Indonesia. 4. Jumlah KPHK pada kawasan konservasi non taman nasional yang terbentuk sebanyak 100

Unit KPHK. 5. Jumlah kerjasama pembangunan strategis dan kerjasama penguatan fungsi pada kawasan

konservasi sebanyak 100 PKS.

Kemudian pencapaian indikator kinerja kegiatan PIKA akan dilaksanakan melalui tahapan/ komponen kegiatan dan jenis kegiatan yang menggambarkan pelaksanaan tugas dan fungsi dari masing-masing unit kerja pada Direktorat PIKA.

Adapun target capaian indikator kinerja kegiatan, komponen kegiatan dan jenis kegiatan,

diuraikan sebagai berikut: 1. Jumlah dokumen perencanaan penataan kawasan konser vasi yang tersusun dan men

dapat pengesahan sebanyak 150 Dokumen Zonasi dan/atau Blok, dengan target capaian kegiatan adalah tersedianya dokumen perencanaan penataan kawasan konservasi. Komponen kegiatan yang mendukung pencapaian target kinerja adalah : a. Penyusunan NSPK b. Bimbingan Teknis dan Supervisi c. Pembinaan dan Koordinasi d. Penilaian dan Pengesahan Dokumen Zonasi dan/atau Blok e. Monitoring dan Evaluasi Jenis kegiatan yang mendukung pelaksanaan komponen kegiatan, antara lain : a. Pusat:

1) Penyusunan petunjuk teknis penyusunan dokumen zonasi pengelolaan dan blok pengelolaan KSA/KPA.

Renstra Rencana Strategis Tahun 2015 -2019

Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam (PIKA), DITJEN KSDAE

15

2) Penyusunan petunjuk teknis Penilaian dokumen penataan zonasi/blok pengelolaan KSA/KPA

3) Penyusunan petunjuk teknis penandaan batas zonasi/blok KSA/KPA. 4) Penyusunan petunjuk teknis evaluasi zonasi/blok pengelolaan KSA/ KPA. 5) Sosialisasi NSPK terkait penataan zonasi/blok. 6) Pelatihan/Peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam rangka penataan

zonasi/blok 7) Fasilitasi/Supervisi penyusunan dokumen zonasi/blok 8) Bimbingan teknis dan pengawasan/dalam penataan zonasi/blok. 9) Supervisi kegiatan penandaan batas zonasi/blok 10) Pembinaan penataan zonasi/blok. 11) Koordinasi terkait penataan zonasi/blok 12) Penilaian rancangan dokumen penataan zonasi/blok. 13) Monitoring dan evaluasi penyusunan penataan zonasi/blok

b. UPT (Daerah): 1) Peningkatan kapasitas sumber daya manusia. 2) penyusunan penataaan zonasi/blok pengelolaan KSA/KPA 3) Pengecekan dan kajian lapangan 4) Koordinasi dalam rangka penyusunan zonasi/blok pengelolaan KSA/KPA 5) Koordinasi penilaian dan pengesahan rancangan zonasi/rancangan penataan blok 6) Penandaan batas zonasi/batas blok 7) Sosialisasi dan diseminasi zonasi/blok 8) Monitoring dan evaluasi penataan zonasi/blok

2. Jumlah rekomendasi hasil evaluasi kesesuaian fungsi kawasan konservasi untuk 521 unit

KSA, KPA dan TB di seluruh Indonesia, dengan target capaian kegiatan adalah Rekomendasi hasil evaluasi kesesuaian fungsi kawasan konservasi. Komponen kegiatan yang mendukung pencapaian target kinerja adalah : a. Penyusunan NSPK b. Bimbingan Teknis dan Supervisi c. Pembinaan dan Koordinasi d. Verifikasi Hasil Evaluasi Kesesuaian Fungsi Kawasan Konservasi e. Monitoring dan Evaluasi Uraian kegiatan yang mendukung pelaksanaan komponen kegiatan, antara lain : a. Pusat:

1) Penyusunan NSPK terkait evaluasi kesesuaian fungsi. 2) Sosialisasi terkait evaluasi kesesuaian fungsi 3) Bimbingan teknis evaluasi ke sesuaian fungsi/perubahan fungsi dan pemantapan

fungsi /reviue kawasan konservasi 4) Pembinaan dan koordinasi bidang pemolaan dan evaluasi fungsi 5) Evaluasi fungsi/perubahan fungsi pokok/dalam fungsi pokok kawasan

hutan/kawasan konservasi. 6) Kajian evaluasi kesesuaian/perubahan fungsi 7) Penilaian usulan dan hasil evaluasi fungsi 8) Kajian evaluasi kesesuaian/perubahan fungsi 9) Verifikasi hasil kajian/arahan indikatif evaluasi kesesuaian fungsi nasional 10) Monitoring dan evaluasi kesesuaian fungsi

b. UPT (Daerah): 1) Kegiatan kajian evaluasi kesesuaian fungsi di tingkat tapak. 2) Koordinasi dan Konsultasi

3. Jumlah paket data dan informasi kawasan konservasi yang valid dan reliable pada 521

KSA, KPA dan TB di seluruh Indonesia, dengan target capaian kegiatan adalah tersedianya data dan informasi kawasan konservasi.

Renstra Rencana Strategis Tahun 2015 -2019

Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam (PIKA), DITJEN KSDAE

16

Komponen kegiatan yang mendukung pencapaian target kinerja adalah : a. Penyusunan NSPK b. Bimbingan Teknis dan Supervisi c. Pembinaan dan Koordinasi d. Pembangunan Sistem IKA e. Operasional dan Pemeliharaan Sistem IKA f. Desiminasi Data dan Informasi g. Monitoring dan Evaluasi Uraian kegiatan yang mendukung pelaksanaan komponen kegiatan, antara lain : a. Pusat:

1) Penyusunan NSPK terkait pengumpulan dan pengolahan data hasil inventarisasi kawasan konservasi

2) Sosialisasi peraturan terkait inventarisasi dan NSPK 3) Penyusunan NSPK terkait pemetaan dan informasi Kawasan Konservasi 4) Bimbingan teknis dan pendampingan inventarisasi potensi kawasan 5) Pelatihan sistem database 6) Koordinasi terkait inventarisasi potensi kawasan 7) Identifikasi database potensi kawasan konservasi 8) Pembangunan sistem database 9) Pembangunan sistem database berbasis webgis 10) Identifikasi sistem database, kebutuhan data dan model database 11) Operasional website 12) Percobaan implementasi 13) Implementasi sistem 14) Analisa spasial data potensi kawasan konservasi indonesia dengan GIS dan data

penginderaan Jauh dengan tenaga ahli 15) Pembuatan peta tematik potensi kawasan konservasi dan konservasi

keanekaragaman hayati 16) Pameran dan kampanye 17) Pencetakan buku Konservasi 18) Pemantauan 19) Evaluasi sistem

b. UPT (Daerah): 1) Pelaksanaan inventarisasi potensi 2) Ground check/ground truthing peta penutupan lahan 3) Inventarisasi Potensi Sosial dan Ekonomi Masyarakat Kawasan 4) Pelaksanaan sistem data berbasis resort 5) Penyusunan bahan data dan informasi kawasan (pengambilan data, pencetakan

media informasi dalam bentuk brosur/buku informasi/banner 6) Operasional website 7) Pameran dan kampanye 8) Koordinasi dan Konsultasi

4. Jumlah KPHK pada kawasan konservasi non taman nasional yang terbentuk sebanyak 100

Unit KPHK, dengan target capaian kegiatan adalah KPHK pada kawasan konservasi non taman nasional yang terbentuk.

Komponen kegiatan yang mendukung pencapaian target kinerja adalah : a. Penyusunan NSPK b. Bimbingan teknis dan supervisi c. Pembinaan dan Koordinasi d. Penyusunan indikatif rancang bangun KPHK e. Penilaian rancang bangun KPHK f. Penetapan KPHK

Renstra Rencana Strategis Tahun 2015 -2019

Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam (PIKA), DITJEN KSDAE

17

g. Monitoring dan evaluasi Uraian kegiatan yang mendukung pelaksanaan komponen kegiatan, antara lain : a. Pusat:

1) Penyusunan NSPK rancang bangun KPHK 2) Bimbingan teknis dan supervisi penyusunan dokumen rancang bangun KPHK 3) Koordinasis terkait pembentukan KPHK pada kawasan konservasi Non Taman

Nasional 4) Koordinasi regional pembentukan KPHK non Taman Nasional 5) Koordinasi internal pembentukan KPHK non Taman Nasional 6) Pembinaan dan Koordinasi Bidang Pemolaan dan Evaluasi Fungsi 7) Identifikasi calon KPHK 8) Workshop rancang bangun KPHK non TN 9) Penilaian dan pengusulan penetapan KPHK 10) Pengusulan dan permohonan penilaian KPHK 11) Monitoring dan evaluasi penyusunan rancang bangun KPHK 12) Peningkapatan kapasitas sumberdaya manusia pada UPT

b. UPT (Daerah): 1) Penyusunan rancang bangun calon KPHK 2) Koordinasi dan Konsultasi 3) Pengusulan calon KPHK kepada Dirjen KSDAE

5. Jumlah kerjasama pembangunan strategis dan kerjasama penguatan fungsi pada kawasan

konservasi sebanyak 100 PKS, dengan target capaian kegiatan adalah Kerjasama pembangunan strategis dan kerjasama penguatan fungsi kawasan konservasi. Komponen kegiatan yang mendukung pencapaian target kinerja adalah : a. Penyusunan NSPK b. Bimbingan Teknis dan Supervisi c. Pembinaan dan Koordinasi d. Monitoring dan Evaluasi Uraian kegiatan yang mendukung pelaksanaan komponen kegiatan, antara lain : a. Pusat:

1) Penyusunan draf penunjukan teknis kerjasama pemanfaatan kawasan strategis dan penguatan fungsi/Penyusunan juknis terkait kerjasama penguatan fungsi KSA dan KPA serta konservasi keanekaragaman hayati dan kerjasama pemba ngunan strategis

2) Bimtek kerjasama pemanfaatan kawasan strategis dan penguatan fungsi 3) Fasilitasi kerjasama pengelolaan/penyelenggaraan kawasan konservasi/KSA/KPA 4) Penilaian usulan kerjasama 5) Pembinaan/Koordinasi terkait kerjasama pengelolaan kaws. Konservasi 6) Monitoring dan evaluasi kerja sama pengelolaan kawasan konservasi

b. UPT (Daerah): 1) Penyusunan pertimbangan teknis rencana kerjasama 2) Pengecekan lapangan 3) Penyusunan dokumen kerjasama berupa draft perjanjian kerjasama (PKS), draft

rencana pelaksanaan program (RPP) dan rencana kerja tahunan kerjasama. (RKT). 4) Monitoring/pemantauan pelaksanaan kerjasama tahunan atau isidentil 5) Pembinaan, sosialisasi, dan koordinasi pelaksanaan kerjasama.

B. Kerangka Pendanaan

Kebutuhan pendanaan dan pembiayaan pelaksanaan kegiatan Pemolaan dan Informasi

Konservasi Alam dalam periode tahun 2015-2019 bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan sumber-sumber lain yang dapat dipertanggungjawabkan. Besaran

Renstra Rencana Strategis Tahun 2015 -2019

Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam (PIKA), DITJEN KSDAE

18

pendanaan tersebut digunakan untuk kebutuhan pembiayaan pencapaian target IKK dan IKP. Adapun kebutuhan pendanaan kegiatan pemolaan dan informasi konservasi alam untukl Pusat dan UPT di daerah selama tahun 2015-2019 diproyeksikan sebesar Rp. 453.521.473.000.- sudah termasuk operasional perkantoran (diluar belanja pegawai). Apabila target pendanaan tahunan tidak dapat dipenuhi, maka target capaian kinerja serta target pendanaannya akan dialihkan menjadi target tahun berikutnya. Rincian kebutuhan pembiayaan tersebut setiap tahunnya secara indikatif adalah sebagai berikut:

Tabel 4 : Indikatif Kebutuhan Pembiyaan Kegiatan Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam

Pusat dan UPT/Daerah Tahun 2015 – 2019 (sumber dana APBN) (Dalam jutaan)

Program dan Kegiatan Pembiayaan Tahunan (Dalam Jutaan) Jumlah 2015 2016 2017 2018 2019

Program Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kegiatan Pemolaan dan Informasi

Konservasi Alam 453,521,473

a. Pusat 10,753,002 11,257,686 11,869,672 12,953,676 12,042,100 58,876,136 b. UPT/Daerah 79,991,600 85,787,340 76,197,975 76,228,294 76,440,128 394,645,337

Renstra Rencana Strategis Tahun 2015 -2019

Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam (PIKA), DITJEN KSDAE

19

BAB V.

P E N U T U P Kegiatan pemolaan dan informasi konservasi alam merupakan bagian dari manajemen

pengelolaan sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya, yang dilakukan secara lestari dan bijaksana untuk meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya dengan tetap mempertahankan atau melestarikan sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya sehingga secara terus-menerus dapat memberikan manfaat dalam mendukung kehidupan umat manusia.

Direktorat PIKA sebagai penanggungjawab kegiatan pemolaan dan informasi konservasi

alam mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, bimbingan teknis, dan evaluasi bimbingan teknis di bidang pemolaan dan informasi konservasi alam. Sasaran yang ingin dicapai adalah terjaminnya efektivitas pemolaan dan penataan pengelolaan kawasan konservasi, serta ketersediaan data dan informasi konservasi alam. Untuk itu, langkah-langkah persiapan dan pelaksanaan kegiatan disusun dan dituangkan dalam Renstra Direktorat PIKA Tahun 2015 – 2019 dengan mengacu kepada Renstra Direktorat Jenderal KSDAE.

Rencana Strategis Direktorat PIKA Tahun 2015-2019 disusun sebagai pedoman dan acuan

dalam melaksanakan kegiatan pemolaan dan informasi konservasi alam khususnya, dan pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan di bidang KSDAE pada umumnya. Diharapkan seluruh unit kerja lingkup Direktorat PIKA dapat berupaya untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut secara efektif dan efisien, serta mampu memberikan hasil pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan bidang KSDAE yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.

Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Renstra ini disampaikan

penghargaan yang setinggi-tingginya.

1 2 3 4 7 8 9 10 11 12

1. 1. 1. Dokumen 30 60 90 120 150

a Penyusunan NSPK

2 b. Bimbingan Teknis dan Supervisi

c. Pembinaan dan Koordinasi

d. Penilaian dan Pengesahan

Dokumen Zonasi dan/atau Blok

e. Monitoring dan Evaluasi

2. Unit 100 200 310 420 521

a. Penyusunan NSPKb. Bimbingan Teknis dan Supervisic. Pembinaan dan Koordinasid. Verifikasi Hasil Evaluasi

Kesesuaian Fungsi Kawasan e. Monitoring dan Evaluasi3. Paket 521 521 521 521 521

Data

a. Penyusunan NSPK

b. Bimbingan Teknis dan Supervisic. Pembinaan dan Koordinasid. Pembangunan Sistem IKAe. Operasional dan Pemeliharaan

Sistem IKA

Jumlah paket data dan informasi

kawasan konservasi yang valid dan

reliable pada 521 KSA, KPA dan TB di

seluruh Indonesia

5 6

Peningkatan penerimaan PNBP dan pemanfaatan jasa lingkungan kawasan konservasi dan keanekaragaman Jumlah rekomendasi hasil evaluasi

kesesuaian fungsi kawasan konservasi

untuk 521 unit KSA, KPA dan TB di

seluruh Indonesia.

Terjaminnya

efektivitas pemolaan

dan penataan

pengelolaan kawasan

konservasi, serta

ketersediaan data

dan informasi

konservasi alam

Nama Program

Kegiatan Pemolaan

dan Informasi

Konservasi Alam

Promram Konservasi

Sumber Daya Alam

dan Ekosistem

Indikator Kinerja Program

(IKP)Indikator Kinerja Kegiatan

Peningkatan efektivitas

pengelolaan hutan

konservasi dan upaya

konservasi

keanekaragaman hayati

Jumlah dokumen perencanaan

penataan kawasan konser vasi yang

tersusun dan men dapat pengesahan

sebanyak 150 Dokumen Zonasi

dan/atau Blok

Lampiran 1

20192016

MATRIK KEGIATAN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015 - 2019DIREKTORAT PEMOLAAN DAN INFORMASI KONSERVASI ALAM

No Nama Kegiatan Satuan

Target Kinerja (Volume dan Satuan) per

Tahun

2017 20182015

Sasaran KegiatanTahun 2015-2019

Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)

Laporan Kinerja Tahun 2016

Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE

70

1 2 3 4 7 8 9 10 11 12

4. Unit 20 100 100 100 100

a. Penyusunan NSPKb. Bimbingan Teknis dan Supervisi

c. Pembinaan dan Koordinasid. Penyusunan Indikatif Rancang

Bangun KPHKe. Penilaian Rancang Bangun KPHK

f. Penetapan KPHKg. Monitoring dan Evaluasi

5. PKS 20 40 60 80 100

a. Penyusunan NSPK

b. Bimbingan Teknis dan Supervisi

c. Pembinaan dan Koordinasi

d. Monitoring dan Evaluasi

6

Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)

Jumlah KPHK pada kawasan konservasi

non taman nasional yang terbentuk

sebanyak 100 Unit KPHK

Jumlah kerjasama pemba ngunan

strategis dan kerja sama penguatan

fungsi pada kawasan konservasi

sebanyak 100 PKS

Nama Program Sasaran KegiatanTahun 2015-2019

Indikator Kinerja Program

(IKP)

5

No Nama Kegiatan

Indikator Kinerja Kegiatan

Satuan

Target Kinerja (Volume dan Satuan) per

Tahun

2015 2016 2017 2018 2019

Laporan Kinerja Tahun 2016

Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE

71

1 2 5 6 7 8 10 11 121. 1. a.

1) Dokumen 2 4 4 4 4

2) Kegiatan *) 1 2 3 4

b.1) Kegiatan 2 4 6 8 10

c.1) Kegiatan 1 2 3 4 5

2) Lokasi 1 3 5 7 9

d.

1) Kegiatan 1 2 3 4 5

e.1) Monev penataan zonasi/blok Kegiatan *) 1 2 3 4

2. a.1) Dokumen 1 1 1 1 1

3) Kegiatan *) 1 2 3 4

b.1) Kegiatan 1 2 3 4 5

c.1) Kegiatan 1 2 3 4 5

Pembinaan dan KoordinasiPembinaan dan koordinasi evaluasi fungsikawasan konservasi

Rekomendasi hasil evaluasi kesesuaian

fungsi kawasan konservasi

Terjaminnya efektivitaspemolaan dan penataan pengelolaan kawasan konservasi, sertaketersediaan data daninformasi konservasialam

Jumlah dokumen perencanaan penataan kawasan konservasi yang tersusun dan mendapat pengesahan sebanyak150 Dokumen Zonasidan/atau Blok

Dokumen perencanaan penataan kawasan

konservasi

Bimbingan teknis/supervisi/pengawasanzonasi dan blok/penandaan batas zonasi/blok

Bimbingan Teknis dan SupervisiBimbingan teknis evaluasi kesesuaianfungsi/perubahan fungsi dan pemantapanfungsi /reviue kawasan konservasi

Pembinaan dan Koordinasi

Penyusunan NSPKPenyusunan NSPK evaluasi fungsi kawasankonservasiSosialialisasi NSPK evaluasi evaluasi fungsikawasan konservasi

Penilaian rencana penataan zona/blok KSAdan KPA oleh kelompok kerja

Monitoring dan Evaluasi

Pembinaan dan koordinasi penataan zona/blokFasilitasi/supervisi penyusunan dokumenzonasi/blok

Penilaian dan Pengesahan Dokumen Zonasidan/atau Blok

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan3

Sosialisasi NSPK/juknis terkait penataanblok/zona.

4Penyusunan NSPK

Penyusunan/NSPK/juknis terkait penataan/dokumen/penilaian dokumen/penandaanbatas/evaluasi/penataan/pengelolaan zonasi/blok/KSA/KPA

Bimbingan Teknis dan Supervisi

SatuanVolume per Tahun

2017Uraian

Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)

2018Target 2015Tahun 2015-2019

Kegiatan Pemolaandan Informasi Konser

Jumlah rekomendasi hasilevaluasi kesesuaian fungsikawasan konservasi untuk 521unit KSA, KPA dan TB diseluruh Indonesia.

Lampiran 2

20192016

MATRIK KEGIATAN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015 - 2019DIREKTORAT PEMOLAAN DAN INFORMASI KONSERVASI ALAM

No. Nama KegiatanKegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai Indikator Kinerja Kegiatan

(IKK)

(2)

1 2 5 6 7 8 10 11 12d.

1) Kegiatan 1 2 3 4 5

2) Kegiatan 2 4 6 8 10

3) Kegiatan 2 4 6 8 10

e.1) Monitoring dan evaluasi ke sesuaian fungsi Kegiatan 1 1 1 1 1

3. a.1) Dokumen 1 2 2 2 2

2) Kegiatan 1 2 4 6 8

b.1) Kegiatan *) 1 2 3 4

2) Pelatihan Sistem database Kegiatan **) **) 1 2 3c.

1) Kegiatan 1 2 3 4 5

d.1) Kegiatan 4 8 12 16 20

2) Kegiatan 1 1 1 1 1

3) Inventarisasi potensi kawasan Kegiatan 1 2 3 4 54) Kegiatan 1 2 3 4 5

5) Kegiatan 1 2 3 4 5

6) Kegiatan **) **) 1 2 3

Sosialisasi NSPK dan peraturan terkaitinventarisasi potensi KK

Verifikasi Hasil Evaluasi Kesesuaian FungsiKawasan Konservasi

Penilaian usulan/verifikasi hasil/kajian kesesuaian fungsi

Data dan informasi kawasan konservasi

Kajian evaluasi kesesuaian/perubahanfungsi

Monitoring dan Evaluasi

Workshop sinkronisasi pengelolaan informasi kawasan konservasi

Penyusunan NSPK inventarisas dan informasi kawasan konservasi

Pembangunan sistem data base berbasiswebgis/Portal Web sebagai media pelayanandata dan informasi

No. Nama Kegiatan

4

Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Tahun 2015-2019

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan3

Jumlah paket data daninformasi kawasan konservasiyang valid dan reliable pada521 KSA, KPA dan TB diseluruh Indonesia

Penyusunan NSPK

Pembuatan/penyusunan/pembangunan model analisa spasial potensi/inventarisasipotensi/sistem basis data/struktur/aplikasidatabase inventarisasi dan informasikonservasi alam

Bimbingan Teknis dan SupervisiBimbingan teknis inventarisasi konservasialam

Rekomendasi hasil evaluasi kesesuaian

fungsi kawasan konservasi

Evaluasi fungsi/perubahan fungsi pokok/dalam fungsi pokok kawasan hutan/kawasan konservasi

Analisa spasial perubahan tutupan lahankawasan konser vasi dengan GIS

Pembangunan Sistem IKA

Pembinaan dan KoordinasiKoordinasi terkait inventarisasi daninformasi kawasan konser vasi

Identifikasi sistem database, kebutuhan datadan model database

Volume per TahunKegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai Indikator Kinerja Kegiatan

(IKK)2016 2017 2018Uraian Target 2015 2019

Satuan

(3)

1 2 5 6 7 8 10 11 12e.

1) Kegiatan *) 1 2 3 4

2) Operasional website Paket **) **) 1 2 33) Kegiatan *) 1 2 3 4

f.1) Judul 2 5 8 11 14

2) Kegiatan **) **) 5 5 5

3) Kegiatan *) 1 2 3 4

g.1) Evaluasi dan Monitoring Kegiatan 1 2 3 4 5

4. a.1) Penyusunan NSPK rancang bangun KPHK Dokumen *) 1 1 1 1

b.1) Kegiatan *) 1 2 3 4

c.1) Kegiatan 1 2 3 4 5

d.1) Identifikasi calon KPHK Kegiatan 1 2 3 4 52) Workshop rancang bangun KPHK non TN Kegiatan 1 1 1 1 1

e.1) Penilaian rancang bangun KPHK Kegiatan 1 2 3 4 5

f.1) Kegiatan 1 2 3 4 5

g.1) Monitoring dan evaluasi pemolaan Kegiatan *) 1 2 3 4

5. a.1) Dokumen 1 2 2 2 2

Pengusulan rancang bangun KPHK kepadaMenteri

Data dan informasi kawasan konservasi

KPHK pada kawasan konservasi non taman

nasional yang terbentuk

4

Penilaian Rancang Bangun KPHK

Uji coba aplikasi data base/Im plementasisistem inventaris asi dan IKA

Pembinaan dan Koordinasi

Collecting data spasial dan non spasialinventarisasi kawasan konservasi

SatuanVolume per Tahun

Tahun 2015-2019Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Uraian 2015 2016 20192017 2018

Kerjasama pembangunan strategis dan kerjasama penguat

an fungsi kawasan konservasi

Penyusunan peta tematik terkait konservasisumberdaya alam hayati dan ekosistemnya

Penyusunan NSPK

Pembinaan dan koordinasis pembentukanKPHK pada kawasan konservasi Non TamanNasional

Bimbingan Teknis dan SupervisiBimbingan teknis dan supervisi penyusunanrancang bangun

Pembuatan/pencetakan buku terkaitkonservasi kawasan

Monitoring dan Evaluasi

Operasional dan Pemeliharaan Sistem IKA

Penyediaan database kawasan Spasial dannon spasial pada 521 kawasan (data zona/blok, informasi umum)

Monitoring dan Evaluasi

Penyusunan Indikatif Rancang Bangun KPHK

Jumlah kerjasama pembangunan strategis dan kerjasama penguatan fungsi padakawasan konservasi sebanyak100 PKS

Penyusunan NSPKPenyusunan NSPK kerjasama penguatanfungsi KSA/KPA dan pembangunanstrategis

Jumlah KPHK pada kawasankonservasi non taman nasionalyang terbentuk sebanyak 100Unit KPHK

3

No. Nama KegiatanIndikator Kinerja Kegiatan (IKK) Kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai Indikator Kinerja Kegiatan

(IKK)Target

Penetapan KPHK

Desiminasi Data dan Informasi

(4)

1 2 5 6 7 8 10 11 12b.

1) Kegiatan *) 1 2 3 4

2) Kegiatan 1 2 3 4 5

3) Penilaian usulan kerjasama Dokumen 20 40 60 80 100c.

1) Kegiatan 1 2 3 4 5

d.1) Kegiatan 1 2 3 4 5

6. a. Administrasi perkantoran Nilai SAKIP Direktorat Kegiatan 1 2 3 4 5b. Kegiatan 2 4 6 8 10c. Kegiatan 2 4 6 8 10

d. Kegiatan 3 6 9 12 14

e. Kegiatan 1 2 3 4 5

f. Laporan 20 40 60 80 100g. Kegiatan *) 1 2 3 4

h. Kegiatan 1 2 3 4 5

i. Kegiatan 1 2 3 4 5

j. Tindak Lanjut Hasil Audit Kegiatan 1 2 3 4 5k. Kegiatan 1 1 1 1 1

Keterangan :*) Kegiatan yang dilaksanakan mulai tahun 2016**) Kegiatan yang dilaksanakan mulai tahun 2017

No. Nama KegiatanIndikator Kinerja Kegiatan (IKK) Kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai Indikator Kinerja Kegiatan

(IKK)Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Target

SatuanVolume per Tahun

2015 2016 2017 2018 20193 4

Kerjasama pembangunan strategis dan kerjasama penguat

an fungsi kawasan konservasi

Tahun 2015-2019Uraian

Rapat koordinasi bidang pemolaan dan informasikonservasi alam

Koordinasi/rakor/penyusunan/pemantapan RKA-KL Direktorat PIKA dan Ditjen KSDAE Pengadaan sarana dan prasarana DirektoratPIKA

Kegiatan Dukungan Administrasi Kegiatan

Penyusunan laporan Direktotrat PIKA.

Koordinasi dan penyusunan Renja dan RenstraDirektorat PIKA

Kajian/Reviu/Pemantapan/Evaluasi dokumenSKB bidang PIKA

Monitoring dan evaluasi pencapaian IKK bidangPIKA

Pemantapan/Sinergisitas kegiatan PIKA denganUPT/Monitoring dan evaluasi program dankegiatan Direktorat PIKA

Pembinaan pegawai Dit. PIKA

Monitoring dan EvaluasiMonitoring dan evaluasi kerja samapengelolaan kawasan konservasi

Fasilitasi kerjasama pengelolaan/penyelenggaraan kawasan konservasi/KSA/KPA

Bimtek kerjasama pemanfaatan kawasanstrategis dan penguat an fungsi

Pembinaan dan KoordinasiPembinaan/Koordinasi terkait kerjasamapengelolaan kaws. Konservasi

Bimbingan Teknis dan Supervisi

Direktorat Pemolaan dan IKA Program dan Evaluasi