dinpop gepe
DESCRIPTION
gvgbhbhbhTRANSCRIPT
POPULASI, SUBPOPULASI, DAN UNIT STOK
Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas dinamika populasi
perikanan
Disusun oleh :
Rifki Gilang Pratama 230110130080
Perikanan B
UNIVERSITAS PADJADJARANFAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANANJATINANGOR
2015
1. Pengertian Populasi
Dinamika populasi sangat erat kaitannya dengan istilah populasi, subpopulasi,
stok, dan juga unit stok. Populasi adalah kumpulan organisme individu dari spesies
yang sama yang menempati suatu daerah tertentu. Istilah “dinamika populasi”
mengacu pada bagaimana jumlah individu dalam suatu populasi berubah dari waktu
ke waktu. Ahli biologi membedakan antara dua jenis utama populasi yaitu populasi
terstruktur dan populasi tidak terstruktur. Dalam lingkup populasi tidak terstruktur,
semua individu tunduk pada tekanan ekologis secara umum sama. Artinya, tingkat
pertumbuhan, reproduksi, dan mortalitas yang kira-kira sama untuk semua individu
dalam populasi. Sebuah koloni bakteri adalah contoh yang baik dari populasi tidak
terstruktur. Sebaliknya, pada populasi terstruktur, individu dapat berbeda satu sama
lain dengan cara yang membuat beberapa orang lebih rentan terhadap kematian atau
lebih mungkin untuk mereproduksi daripada yang lain. Contoh populasi terstruktur
meliputi serangga, hewan laut termasuk ikan.
Penambahan populasi dapat disebabkan adanya penambahan individu baru
yang disebabkan adanya migrasi atau juga dapat disebakan oleh adanya kelahiran
atau sering disebut dengan istilah natalitas. Sedanglan pengurangan jumlah populasi
dapat disebabkan oleh adanya kematian pada ikan tersebut atau dikenal dengan istilah
moertalitas.
Populasi merupakan semua individu sejenis yang menempati suatu daerah
tertantu. Populasi juga dapat diartikan sebagai sekelompok kolektif organisme-
organisme dari spesies yang sama (atau kelompok-kelompok lain di dalam mana
individu-individu dapat bertukar informasi genetiknya) yang menduduki ruang atau
tempat tertentu, memiliki berbagai ciri atau sifat yang merupakan milik unik dari
kelompok dan tidak merupakan milik individu di dalam kelompok itu (Odum 1996).
Populasi dapat terdiri dari unit-unit ataupu sub populasi yang membangun
populasi itu sendiri. Satu populasi dapat terdiri dari satu sub populasi atau beberapa
sub populasi yang penyebarannya tidak homogen atau tidak sama. Populasi
merupakan kelompok organisme yang terdiri dari satu spesies yang sama yang
menghuni daerah tertentu.
Adapun sifat khas yang dimiliki populasi adalah kerapatan atau densitas, laju
kelahiran, laju kematian, sebaran umur, potensi biotik, sifat genetik, perilaku dan
pemencaran. ertumbuhan populasi adalah perubahan jumlah individu dalam sebuah
populasi. Pertumbuhan ini dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling berkaitan.
Faktor pendukung pertambahan populasi, antara lain natalitas yang lebih besar
daripada mortalitasnya. Faktor yang dapat menghambat pertumbuhan populasi antara
lain lingkungan yang tidak sesuai, kompetisi ruang dan jumlah makanan, serta
penyakit.
- Parameter populasi
Parameter Populasi: densitas (jumlah per unit area), pola pertumbuhan distribusi, struktur umur, pertumbuhan dalam jumlah/biomass, laju natalitas, laju mortalitas.
- Pola distribusi populasi
Terdapat beberapa macam:1. Pola distribusi vektorial:
Dipengaruhi faktor kimia-fisik lingkungan (suhu, salinitas, arus, cahaya, bentuk dasar dll). Contoh: pola distribusi ikan di estuari
2. Pola distribusi reproduktif:
Berkaitan dengan reproduksi, baik sebelum, selama maupun sesudah pemijahan3. Pola distribusi acak:
Didapatkan dalam lingkungan yang uniform4. Pola distribusi contagious:
Berkelompok5. Pola distribusi over dispersion:
Pola distribusi individu, lebih jarang dari distr. acak, kadang merupakan kelompok kecil yang hampir uniform
6. Pola distribusi co-active
Dipengaruhi oleh kompetisi dua species yang berdekatan (makanan, ruang, toleransi lingkungan, kebutuhan pemijahan dll)
- Studi kasus
METODE PENELITIAN
Data frekuensi panjang ikan sidat dikumpulkan dari bulan Pebruari-Desember
2008 di sungai Malunda, Sulawesi Barat. Pengambilan sampel dilakukan dengan
mengumpulkan hasil tangkapan nelayan sampel dari alat tangkap panah (2 unit),
bubu (3 unit), pancing (10 unit) dan alat eksperimen yaitu fyke net (3 unit). Seluruh
sampel hasil tangkapan dari ke empat alat tersebut dicatat. Ukuran sampel 23,5 –
122,4 cm yang diukur in situ dengan total sampel ikan 119 ekor.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pertumbuhan
Analisis dengan metode Response Surface diperoleh nilai dugaan panjang
infinitive (L∞) ikan sidat kembang (Anguilla marmorata) sebesar 202,0 cm dengan
koefisien laju pertumbuhan
(K) 0,2 per tahun pada nilai Rn (Goodness of fit) = 0,578 (Tabel 1.).
Nilai K yang diperoleh menunjukkan bahwa ikan sidat kembang (Anguilla
marmorata) di sungai Malunda ini mempunyai pertumbuhan yang lambat, adanya
pengaruh kondisi lingkungan perairan yang labil serta adanya tekanan penangkapan
dapat berdampak negatif terhadap perkembangan populasi ikan sidat di perairan. Hal
ini perlu mendapat perhatian yang serius dari instansi terkait.
Ada beberapa studi pertumbuhan ikan sidat air tawar yang telah dilakukan
(Aprahamian, 1988; 2000; Barak and Mason, 1992; Bird, et al., 2008; Nagiec and
Bahnsawy, 1990; Naismith and Knights, 1988; Tzeng, et al., 2002; Yalcin-Ozdilek, et
al., 2006). Meskipun begitu, informasi ekologi dan aspek biologi dari ikan sidat
secara umum sangat jarang diperhatikan. Perbandingan parameter pertumbuhan ikan
sidat pada berbagai perairan dapat dilihat pada Tabel 2. Hasil dugaan parameter
pertumbuhan pada Tabel 2. menunjukkan bahwa pada umumnya ikan sidat
mempunyai strategi pertumbuhan yang lambat.
Torani (Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan ) Vol. 19 (2) Agustus 2009: 116– 121
ISSN: 0853-4489
Tabel 1. Nilai Rn pada “Response Surface Analisis” pada SS = 1 dan SL =101
K \ L∞ 200 202 204 206 208 2101,1 0,214 0,214 0,214 0,214 0,214 0,214 0,214 0,214 0,214 0,214 0,2141,0 0,214 0,214 0,214 0,214 0,214 0,214 0,214 0,214 0,214 0,214 0,2140,9 0,214 0,214 0,214 0,214 0,214 0,214 0,214 0,214 0,214 0,214 0,2140,8 0,214 0,214 0,214 0,214 0,214 0,214 0,214 0,214 0,214 0,214 0,2140,7 0,214 0,214 0,214 0,214 0,214 0,214 0,214 0,214 0,214 0,214 0,2140,6 0,214 0,214 0,214 0,214 0,214 0,214 0,214 0,214 0,214 0,214 0,2140,5 0,211 0,211 0,211 0,211 0,211 0,211 0,259 0,259 0,259 0,259 0,2590,4 0,297 0,297 0,297 0,297 0,297 0,297 0,297 0,297 0,241 0,241 0,2410,3 0,307 0,307 0,307 0,307 0,307 0,307 0,307 0,307 0,307 0,184 0,1840,2 0,578 0,578 0,578 0,302 0,302 0,302 0,302 0,302 0,245 0,245 0,2450,1 0,306 0,306 0,306 0,160 0,160 0,160 0,197 0,197 0,160 0,096 0,096
Tabel 2. Parameter pertumbuhan ikan sidat dari berbagai perairan
Spesies dan Daerah L∞ (TL=cm)K (per tahun)
Sumber (Author)
Anguilla marmorata / 202,0 0,2 Penelitian iniSungai Malunda, Majene
Anguilla anguilla / Jantan 73,73 0,38406Yalcin-Ozdilek,
Turkish river Betina 63,05 0,27547et al., 2006
Anguilla anguilla /Gab. 67,57 0,37377 Bird, et al.,
2008Dugaan 50,80 Dugaan 0,17Severn river Batas bawah 47,40 Batas bawah 0,14
Anguilla japonica /Batas atas 54,10 Batas atas 0,20
Tzeng, et al.,Jantan 59.43 0.28Kaoping River of Taiwan Betina 79.79 0.17 2000
Anguilla japonica / Jantan 53.74 0.24Tzeng, et al.,
China Betina 79.02 0.15 2000
Anguilla japonica / Jantan 56.43 0.28Tzeng, et al.,
Japan Betina 80.02 0.23 2000
-
Untuk memperoleh nilai dugaan parameter pertumbuhan model von Bertalanffy digunakan
program ELEFAN-1 dari COMPLEAT ELEFAN (Gayanilo et al., 1989) pada “Response
Surface routin” yaitu dengan cara memroyeksikan beberapa kemungkinan kombinasi parameter
KESIMPULAN
Pertumbuhan ikan sidat kembang, (Anguilla marmorata) di perairan sungai Malunda
lambat, ukuran pertama kali tertangkap tergolong ikan-ikan yang masih sangat muda, dan tingkat
pengelolaannya telah lebih tangkap.
DAFTAR PUSTAKA
Moriarty, C. and Dekker, W. 1997. Management of the European Eel. Fisheries Bulletin (Dublin) 15:110 pp.
Pauly, D. 1983. Some Simple Methods for the Assessment of Tropical Fish Stock. FAO Fish. Tech. Pap., (234):47
Russel, I.C. and Potter, E.C.E. 2003. Implications of the precautionary approach for the management of the European
eel, Anguilla anguilla. Fisheries Management and Ecology 10:395-401.