dinasti andalusia

14
BAB 1 PENDAHULUAN Setelah berakhirnya periode klasik islam, ketika islam mulai memasuki masa kemunduran, eropa bangkit dari keterbelakangannya, itu bukan saja terlihat dalam bidang politik dengan keberhasilan eropa mengalahkan kerajaan- kerajaan islam dan bagian dunia lainnya, tetapi terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahkan, kemajuan dalam ilmu teknologi itulah yang mendukung keberhasilan politiknya. Kemajuan-kemajuan ini tidak bisa dipisahkan dari pemerintahan islam di spanyol. Dari spanyol islamlah bahwa eropa banyak menimba ilmu. Pada periode klasik, ketika islam mencapai masa keemasannya, spanyol merupakan pusat peradaban islam yang sangat penting, menyaingi baghdad di timur. Ketika itu, orang-orang eropa kristen banyak belajar di perguruan- perguruan tinggi di sana, sejak islam pertama kali menginjakan kakinya di spanyol, islam memainkan peranan yang sangat besar, masa itu berlangsung lebih dari tujuh setengah abad. Dalam hal ini spanyol saat itu di duduki umat islam pada zaman khalifah Al-Walid (705-715 M), salah seorang khalifah dari bani umayah yang berpusat di damaskus, sebelum penaklukkan spanyol, umat islam telah menguasai afrika utara dan menjadikannya sebagai salah satu propinsi dari umayah. Dalam proses penaklukkan spanyol ini terdapat tiga pahlawan islam yang dapat dikatakan paling berjasa dalam ekspansinya terhadap spanyol mereka adalah tharif ibn malik, thariq ibnu ziyad, dan musa ibn Nushair.

Upload: sofhilmie-interisti

Post on 27-Jun-2015

683 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dinasti Andalusia

BAB 1

PENDAHULUAN

Setelah berakhirnya periode klasik islam, ketika islam mulai

memasuki masa kemunduran, eropa bangkit dari keterbelakangannya, itu

bukan saja terlihat dalam bidang politik dengan keberhasilan eropa

mengalahkan kerajaan-kerajaan islam dan bagian dunia lainnya, tetapi

terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahkan,

kemajuan dalam ilmu teknologi itulah yang mendukung keberhasilan

politiknya.

Kemajuan-kemajuan ini tidak bisa dipisahkan dari pemerintahan

islam di spanyol. Dari spanyol islamlah bahwa eropa banyak menimba

ilmu. Pada periode klasik, ketika islam mencapai masa keemasannya,

spanyol merupakan pusat peradaban islam yang sangat penting,

menyaingi baghdad di timur. Ketika itu, orang-orang eropa kristen banyak

belajar di perguruan-perguruan tinggi di sana, sejak islam pertama kali

menginjakan kakinya di spanyol, islam memainkan peranan yang sangat

besar, masa itu berlangsung lebih dari tujuh setengah abad. Dalam hal ini

spanyol saat itu di duduki umat islam pada zaman khalifah Al-Walid (705-

715 M), salah seorang khalifah dari bani umayah yang berpusat di

damaskus, sebelum penaklukkan spanyol, umat islam telah menguasai

afrika utara dan menjadikannya sebagai salah satu propinsi dari umayah.

Dalam proses penaklukkan spanyol ini terdapat tiga pahlawan islam yang

dapat dikatakan paling berjasa dalam ekspansinya terhadap spanyol

mereka adalah tharif ibn malik, thariq ibnu ziyad, dan musa ibn Nushair.

Dalam pembahasan ini pemakalah akan membahas tentang

perkembangan islam di spanyol (Andalusia) dari beberapa periode

keamiran dan beberapa kemajuan peradaban pada masa dinasti umayah

andalusia. Dengan ditulisnya makalah ini, mudah-mudahan dapat

menambah pengetahuan dan wawasan para pembaca.

Page 2: Dinasti Andalusia

BAB II

PEMBAHASAN

A. perkembangan islam di spanyol (Andalusia)

Sejak pertama kali menginjakan kaki di tanah spanyol, islam

mempunyai peranan yang sangat besar, wilayah andalus, yang sekarang

disebut spanyol di ujung selatan benua eropa, masuk ke dalam kekuasaan

dinasti bani umayah semenjak thariq bin ziyad, bawahan musa bin

nushair gubernur qairuwan, mengalahkan pasukan spanyol pimpinan

roderick raja bangsa gothia tahun 92 H/711 M, kemenangan ini menjadi

awal untuk menaklukkan kota-kota lain di semenanjung Iberia (Andalusia)

tanpa banyak kesulitan, sejarah panjang yang dilalui umat islam di

spanyol itu di bagi menjadi beberapa periode yaitu :

a. Periode pertama (711-755 M)

Pada periode ini, spanyol berada dibawah pemerintahan para wali yang

diangkat oleh khalifah bani umayah yang berpusat di damaskus, pada

periode ini andalus secara politis belum stabil, masih terjadi perebutan

kekuasaan antar elit penguasa terutama aibat perbedaan etnis dan

golongan, atau masih adanya ancaman musuh islam dari penguasa

setempat. Di samping itu terdapat perbedaan pandangan antara khalifah

di damaskus dan gubernur afrika utara yang berpusat di kairawan.

Masing-masing mengaku bahwa merekalah yang berhak menguasai

daerah spanyol ini. Oleh karena itu, terjadi dua puluh kali pergantian wali

(gubernur) spanyol dalam jangka waktu yang amat singkat, perbedaan

pandangan politik itu menyebabkan sering terjadi perang saudara. Hal ini

ada hubungannya dengan perbedaan etnis, terutama, antara barbar asal

afrika utara dan arab, perbedaan etnis ini seringkali menimbulkan konflik

politik.1

Karena sering terjadi konflik internal dan berperang menghadapi

musuh dari luar, maka dalam periode ini islam spanyol belum memasuki

kegiatan pembangunan di bidang peradaban dan keudayaan. Periode ini

berakhir dengan datangnya abdurrahman ad-dakhil ke spanyol pada

tahun 138 H/55 M.

11 Badri Yatim, sejarah peradaban islam, jakarta, PT RajaGrafindo Persada. 1995.

Page 3: Dinasti Andalusia

b. Periode kedua (755-1013 M)

Periode antara tahun 755-1013 M pada waktu andalus dikuasai oleh

daulah umayah II.

Periode ini dibagi jadi dua :

1. Masa keamiran tahun 755-912. Masa ini dimulai ketika Abd al-rahman

al-Dakhil, seorang keturunan bani umayah I yang berhasil menyelamatkan

diri dari pembunuhan yang dilakukan bani abbas di damaskus, mengambil

kekuasaan di andalus pada masa amir yusuf al-fihr. Ia kemudian

memproklamirkan berdirinya dinasti umayah II di andalus kelanjutan

dinasti umayah I di damaskus.

2. Masa kekhalifahan tahun 912-1013, ketika Abd al-rahman III, amir ke-8

bani umayyah II, menggelari dengan khalifah al-Nashir li Dinillah (912-961

M). Kedudukannya dilanjutkan oleh hakam II (961-976 M), Kemudian oleh

hisyam II (976-1007 M). Pada masa ini umat islam andalusia mengalami

kemakmuran dan kemajuan di segala bidang.2

c. Periode III

Periode ini berlangsung mulai dari pemerintahan Abd al-Rahman III

yang bergelar “An-Nasir” sampai munculnya “raja-raja kelompok” yang

dikenal dengan sebutan Muluk al-thawaif.3 Beliau memulai

pemerintahannya yang lama pada abad 10 yaitu pada tahun 300 h

(912).4 pada periode ini umat islam spanyol mencapai puncak kemajuan

dan kejayaan menyaingi kejayaan daulat abbasiyah di baghdad. Seperti

Abdurrahman al-Nashir mendirikan universitas cordova, dan disini pula

masa tahun 1031-1086 M terjadi ketidakstabilan politik dikarenakan

banyak yang mendirikan kerajaan berdasarkan etnis barbar, slovia, atau

andalus yang bertikai satu dengan yang lain sehingga menimbulkan

keberanian umat kristen di utara untuk menyerang, ada juga yang

mengundang bangsa barbar dari afrika utara.5

22 Musyrifah Sutanto, Sejarah islam klasik, jakarta, Prenada media. 2003, Hlm. 121.33 Ibid, Hlm. 964 4 Ahmad thompson, islam andalusia (sejarah kebangkitan dan keruntuhan), jakarta, gaya media

pratama.2004,Hlm. 6555 Ibid, Hlm. 122

Page 4: Dinasti Andalusia

Namun dalam bidang peradaban mengalami kemajuan karena

masing-masing ibukota kerajaan lokal ingin menyaingi kemajuan cordova.

Muncullah kota-kota besar seperti toledo, sevilla, malaga dan granada.

Kemudian pada masa antara tahun 1086-1235 M, ketika umat islam

andalus di bawah kekuasaan bangsa barbar afrika utara, yang mula-mula

bangsa barbar itu dipimpin oleh yusuf ibn tasyfin yang mendirikan daulah

bani murabhitun, yang datang ke andalus untuk menolong ummat islam

andalus untuk mengusir umat kristen yang menyerang sevilla pada tahun

1086 M, ketika dinasti ini melemah digantikan oleh dinasti barbar lain

yaitu Al-muwahhidun (1146-1235 M), pada masa kepemimpinan ya’kub

yusuf ibn Abd mu’min (1163-1184 M), andalus mengalami kejayaan.

Namun sepeninggal sultan ini Al-muwahhidun mengalami kelemahan.

Paus innocent III menghasut raja-raja kristen untuk mengadakan

penaklukkan kembali (reconcuista). Dalam perang al-ukab di las nafas

tahun 1212, pasukan kristen yang dipimpin oleh raja Alfonso VIII dari

castilla memperoleh kemenangan, sejak saat itulah dinasti Al-

muwahhidun mundur baik di andalus maupun di afrika utara, dan sejak

saat itu umat kristen semakin kuat dan menyerang sehingga cordova

jatuh pada tahun 1236 M, kecuali Granada yang dikuasai oleh bani ahmar

sejak tahun 1232.

Masa antara tahun 1232-1492. Pada periode ini, islam hanya

berkuasa di daerah granada, di bawah dinasti bani ahmar, peradaban

kembali mengalami kemajuan seperti di zaman abdurrahman An-nashir.

Akan tetapi, secara politik, dinasti ini hanya berkuasa di wilayah yang

kecil. Kekuasaan islam yang merupakan pertahanan terakhir di spanyol ini

berakhir karena perselisihan orang-orang istana dalam memperebutkan

kekuasaan.

Gerakan reconquista terus berlanjut. Setelah granada jatuh ke

tangan kristen yang awal mulanya melalui bersatunya kerajaan kristen

dengan pernikahan antara esabella dari aragon dan ferdinand dari castilla

yang bekerja sama untuk merebut wilayah granada. Kerajaan kristen

granada melakukan pemaksaan orang-orang islam untuk memeluk kristen

dan buku-buku tentang islam dibakar. Tahun 1502 kerajaan kristen ini

Page 5: Dinasti Andalusia

mengeluarkan perintah supaya orang islam granada keluar dari negeri itu

kalau tidak mau menukar agama menjadi kristen. Umat islam harus

memilih antara masuk kristen atau keluar dari andalus sebagai orang

terusir, maka banyak orang islam yang menyembunyikan ke-islamannaya

melahirkan kekristenannya, dan umat islam akhirnya mengaku kalah

sehingga hijrah ke afrika utara.

Dengan demikian berakhirlah kekuasaan islam di spanyol, menurut

catatan sejarah sejak saat itu tak ada lagi umat islam di andalus.

B. Kemajuan peradaban di Andalusia (spanyol)

Dalam masa lebih dari tujuh abad kekuasaan islam di spanyol, umat

islam telah mencapai kejayaannya di sana.banyak prestasi yang mereka

peroleh, bahkan pengaruhnya membawa eropa, dan kemudian dunia,

kepada kemajuan yang lebih kompleks.6 Masa kejayaan peradaban islam,

ditandai dengan perkembangan dan pertumbuhan dari berbagai aspek

peradaban. Diwarnai oleh keberagaman dalam bidang kehidupan

keagamaan, keberagaman dalam pemikiran-pemikiran kefilsafatan,

keberadaan dalam warna dan corak keseniannya, timbulnya sistem sosial

politik yang diwarnai oleh peradaban dan budaya lokal yang berbeda-

beda, dengan tingkat perekonomian serta ilmu pengetahuan serta

teknologi yang beragam.7

1. Filsafat

Satu hal yang membedakan kemajuan pada masa puncak kejayaan

islam(the golden age of islam) dengan masa lainnya adalah

berkembangnya ilmu pengetahuan, filsafat dan ilmu-ilmu lainnya.8

Islam di spanyol telah mencapai satu lembaran budaya yang sangat

brilian dalam bentangan sejarah islam, ia berperan sebagai jembatan

penyebrangan yang dilalui ilmu pengetahuan yunani-arab ke eropa pada

abad ke 12, minat terhadap filsafat dan ilmu pengetahuan mulai

dikembangkan pada abad ke ke 9 M selama pemerintahan penguasa bani

umayyah yang ke 5, muhammad ibn Abd al-Rahman (832-886 M).9

65 Badri Yatim, sejarah peradaban islam, jakarta, PT RajaGrafindo Persada. 1995. Hlm, 100.76 Drs. Fadil SJ, M.ag, pasang surut peradaban islam dalam lintasan sejarah, UIN-malang press. 2008. Hlm. 14987 Ibid, Hlm. 1569

8 Ibid, Hlm. 101

Page 6: Dinasti Andalusia

Ilmu filsafat berkembang di spanyol dirintis oleh ibn massaroh.

Berkembang pesat sesudah zaman umayyah andalusia, Filosof yang

terkenal seperti Ibn Bajjah dengan karyanya the rule of solitary, Ibn Tufail

dengan karyanya Hay bin Yaqzan.

Tetapi bahwa pada abad 12, merupakan saksi munculnya pengikut

aristoteles yang terbesar digelanggang filsafat dalam islam, yaitu Ibn

Rusyd dari cordova. Ia lahir tahun 1126 M. Dengan melahirkan suatu

karya seperti Tahafut al-tahafut.10

2. Sains (Ilmu pengetahuan)

Ilmu-ilmu kedokteran, musik, Botani, matematika, astronomi, kimia,

dan lain-lain juga berkembang dengan baik. Muncul sejumlah dokter

terkemuka di spanyol, diantaranya ibn dzuhr (1162) dan ibnu rusyd (1126-

1198). Disamping nama Ibn al-khatib (1313-1374) dan Ibn Khotima (1369)

yang menulis tentang penyakit menular, dalam ilmu botani dan farmasi

terkenal dengan Ibn al-baytar (1248). Ia mengarang buku yang memuat

1400 macam tanaman. Dalam bidang sejarah dan geografi, wilayah islam

bagian barat melahirkan banyak pemikir terkenal seperti ibnu jubair dari

valencia (1145-1228) yang menulis tentang negeri-negeri muslim

mediterania dan sicilia dan Ibn Batutah dari tangier (1304-1377) yang

mencapai samudera pasai dan china.

3. Sastra

Dalam bidang kesusastraan khalifah Abd rahman, sebagai seorang

yang mencintai syair-syair arab, sangat mendorong berkembangnya

bidang ini, sehingga bermunculanlah ahli-ahli sastra arab yang di ilhami

oleh kemajuan kesusastraan di dunia islam di bagian timur. Tokoh penyair

istana adalah Abu al-Makhsyi, sedangkan tokoh sastrawan diantaranya

Abu umar ahmad ibn muhammad (ibn Abd Rabih) yang menulis karya

sastra al-Iqd Al-farid dan muhammad ibn al-Andalusi yaitu ahli sastra

andalus yang berhasil menciptakan bentuk sastra yang disebut zajal dam

muwashah

4. Seni bangunan(Arsitektur)

1010 Musyrifah Sutanto, Sejarah islam klasik, jakarta, Prenada media. 2003, hlm. 130

Page 7: Dinasti Andalusia

Dalam bidang seni bangunan (arsitektur), Abd Rahman al-Dakhil

merintis membangun kota cordova lengkap dengan istana, taman, dan

masjid. Kemudian sistem pengairan diatur sehingga kota mampu

mensuplai air bersih untuk keperluan minum.11

Pada masa amir Abdurrahman I ini di andalusia dikenal oleh ahli

sejarah sebagai masa pembangunan besara-besaran. Seperti yang

disebutkan yaitu membangun istana yang megah dan masjid agung yang

terkenal di cordova itu, yaitu masjid al-hambra , ketika ad-Dakhil

berkuasa, cordova menjadi ibukota negara, ia membangun kembali kota

ini dan memperindahkannya, serta membangun benteng di sekeliling kota

dan istananya.12

Kemudian supaya kota ini mendapatkan air bersih, digalinya danau

yang airnya didatangkan dari pegunungan, air danau itu selain dilahirkan

melalui pipa ke istana dan rumah-rumah penduduk, juga dialirkan melalui

parit-parit ke kolam-kolam dan lahan-lahan pertanian.

Kebanggaan cordova tidak lengkap al-Qashr Al-kabir, al-rashafa,

masjid jami cordova, jembatan cordova, al-zahra dan al-zahira. Di atas

disebutkan Al-qoshr al-kabir adalah merupakan kota satelit yang dibangun

oleh abdurrahman ad-Dakhil dan disempurnakan oleh beberapa

penggantinya, di dalamnya dibangun 430 gedung yang diantaranya

merupakan bangunan istana-istana megah, masing-masing istana itu

diberi nama khusus diantaranya, al-kamil, al-mujaddid, al-khair, al-

raudiyah, al-zahir, al-masy’uq, al-mubaraq.13

Kemudian masjid cordova yang dibangun tahun 786 M oleh ad-

Dakhil mempunyai pola dasar bentuk masjid umayyah damaskus, Masjid

ini diperbesar oleh Abd rahman II dan al-Hakam II sehingga menjadi

sangat indah. Mengenai bangunan istana al-zahra yang dibangun pada

masa Abd rahman III, yang runtuh pada tahun 1013 M karena serbuan

bangsa barbar, menurut pakar arkeologi istana ini merupakan perpaduan

seni bangunan gaya byzantium dan islam, dilengkapi dengan kolam air

mancur dan patung manusia dan indah.

1111 Ibid, Hlm. 1271212 Syekh muhammad iqbal, misi islam, terj. Sumarno, jakarta, gunung jati. 1982, hlm 283-2841313 Hasan, Tarikh al-islam, hlm. 384.

Page 8: Dinasti Andalusia

Abd rahman I juga bertanggung jawab atas pembangunan sebuah

dinding yang kokoh dan tebal yang mengelilingi kota cordoba, disamping

itu ia memastikan bahwa masjid-masjid, tempat-tempat permandian

umum, jembatan-jembatan, dan benteng-benteng didirikan di setiap

provinsi yang berada dalam daerah kekuasaanya.

C. Faktor-faktor pendukung kemajuan

Kemajuan-kemajuan yang terjadi di Spanyol Islam di pengaruhi oleh

beberapa faktor:

a. Adanya penguasa yang kuat dan berwibawa, yang mampu

mempersatukan kekuatan ummat Islam, seperti abd al-Rahman al-

Dakhil, Abd al-Rahman-Wasith dan Abd al-Rahman al-Nasir.

b. Adanya kebijaksanaan penguasa untuk memelopori kegiatan-

kegiatan ilmiah oleh penguasa Dinasti Umayyah di Spanyol seperti

Muhammad ibn abd al-Rahman (852-886 M dan al-Hakam II al-Muntashir

(961-976 M).

c. Penguasa menegakkan toleransi beragama terhadap penganut agama

Kristen dan Yahudi, sehingga mereka ikut berpartisipasi dalam

mewujudkan peradaban Islam di Spanyol (Fakhri,

1986:356).

d. Masyarakat Spanyol Islam merupakan masyarakat majemuk yang

terdiri dari berbagai komonitas

baik agama maupun bangsa sehingga mereka bekerjasama dan

menyumbangkan kelebihannya masing-masing.

e. Adanya kesatuan budaya Islam. Meskipun pada saat itu ada persaingan

sengit antara Abbasiyah di Baghdad dan Umayyah di Spanyol tapi para

ilmuwan bebas melakukan perjalanan untuk menuntut ilmu mulai dari

ujung Barat wilayah Islam ke ujung timur.

f. Perpecahan politik masa Muluk al-Thawa’if dan sesudahnya tidak

menyebabkan mundurnya peradaban karena setiap Dinasti (raja) di

Malaga, Toledo, Seville, Granada dan lain-lain berusaha menyaingi

Cordova bahkan diantaranya justru lebih maju.

Page 9: Dinasti Andalusia

BAB III

PENUTUP

Kemajuan Eropa yang terus berkembang hingga saat ini banyak

berhutang budi kepada khazanah ilmu pengetahuan islam yang

berkembang di periode klasik. Memang banyak saluran bagaimana

peradaban islam mempengaruhi eropa, seperti sicilia dan perang salib,

tetapi saluran yang terpenting adalah spanyol islam.

Spanyol merupakan tempat yang paling utama bagi eropa

menyerap peradaban islam, baik dalam dalam bentuk hubungan politik,

sosial, maupun perokonomian, dan peradaban antar negara.

Orang-orang eropa banyak menyaksikan kenyataan bahwa spanyol

berada dibawah kekuasaan islam jauh meninggalkan negara-negara

tetangganya eropa, terutama dalam bidang pemikiran dan sains

disamping bangunan fisik.

Page 10: Dinasti Andalusia

DAFTAR PUSTAKA

1. Badri Yatim, sejarah peradaban islam, jakarta, PT RajaGrafindo Persada.

1995.

2. Musyrifah Sutanto, Sejarah islam klasik, jakarta, Prenada media. 2003

3. Ahmad thompson, islam andalusia (sejarah kebangkitan dan

keruntuhan), jakarta, gaya media pratama.2004

4. Drs. Fadil SJ, M.ag, pasang surut peradaban islam dalam lintasan

sejarah, UIN-malang press. 2008.

5. Syekh muhammad iqbal, misi islam, terj. Sumarno, jakarta, gunung jati.

1982

6. Hasan, Tarikh al-islam

\

Page 11: Dinasti Andalusia