dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu …
TRANSCRIPT
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN
TERPADU SATU PINTU (DPMPTSP)
PROVINSI SUMATERA SELATAN
TAHUN 2019 – 2023
“Sumatera Selatan Maju Untuk Semua”
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.II. 1
DAFTAR ISI
Daftar Isi ……………………………………………………………… ii
Daftar Tabel …………………………………………………………. iii
Daftar Gambar ………………………………………………………. iv
BAB I Pendahuluan ………………………………………………………… I.1
1.1. Latar Belakang ………………………………………………… I.1
1.2. Landasan Hukum …………………………………………….. I.2
1.3. Maksud dan Tujuan …………………………………………. I.5
1.4. Sistematika Penulisan ………………………………………. I.6
BAB II Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ……………………… II.1
2.1. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi PD …… II.2
2.2. Sumber Daya DPMPTSP Prov. Sumatera Selatan …….. II.9
2.3. Kinerja Pelayanan DPMPTSP Prov. Sumatera Selatan . II.12
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan II.37
BAB III Permasalahan dan Isu-isu Strategis DPMPTSP Prov. Sumatera Selatan
III.1
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah
III.1
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program kepala Daerah dan Wakil Kepala daerah Terpilih
III.3
3.3. Telaahan Renstra K/L DAN Renstra provinsi/
kabupaten/kota
III.9
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan III.13
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis III.15
BAB IV Tujuan dan sasaran IV.1
BAB V Strategi dan Arah Kebijakan V.1
BAB VI Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan VI.1
BAB VII Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan VII.1
BAB VIII Penutup VIII.1
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.II. 2
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Rekapitulasi pegawai DPMPTSP Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018
II.10
Tabel 2. Tingkat pendidikan pegawai DPMPTSP Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018
II.11
Tabel 3. Jumlah pegawai DPMPTSP provinsi Sumatera Selatan berdasarkan golongan Tahun 2018
II.12
Tabel 4. Realisasi investasi penanaman modal dalam negeri
(PMDN) Tahun 2013-2018 di wilayah Sumatera Selatan
II.13
Tabel 5. Perkembangan investasi PMDN per sektor DPMPTSP
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013-2018
II.14
Tabel 6. Realisasi investasi penanaman modal luar negeri (PMA) Tahun 2013-2018 di wilayah Sumatera Selatan
II.15
Tabel 7. Perkembangan investasi PMA per sektor DPMPTSP
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013-2018
II.15
Tabel 8. Rekapitulasi jumlah perizinan dan non perizinan PTSP per sektor DPMPTSP Provinsi Sumatera Selatan
II.18
Tabel 9. Rekapitulasi jumlah data perizinan yang dikeluarkan DPMPTSP Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013-
2018
II.20
Tabel 10. Capaian nilai realisasi investasi PMA dan PMDN dibandingkan dengan target Renstra Tahun 2013-2018
II.21
Tabel 11. Rekapitulasi jumlah proyek PMA dan PMDN per tahun
2013-2018
II.23
Tabel 12. Rekapitulasi Capaian jumlah tenaga kerja PMA dan PMDN per Tahun 2013-2018
II.24
Tabel 13. Rekapitulasi Jumlah Perizinan dan non Perizinan yang
di Terbitkan Unit PTSP per Triwulan DPMPTSP Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013-2018
II.26
Tabel 14. Rekapitulasi Jumlah Perizinan dan non Perizinan
Persektor DPMPTSP Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2015-2018
II.26
Tabel 15. Pecapaian Kinerja Pelayanan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera
Selatan 2013-2018
II.29
Tabel 16. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi
Sumatera Selatan
II.36
Tabel 17. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan DPMPTSP terhadap Pencapaian visi ,Misi dan Program Kerja Gubernur Sumatera Selatan
III.7
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.II. 3
Tabel 18. Realisasi dan Proyeksi Penanaman Modal Bappenas 2010-2024
III.11
Tabel 19. Permasalahan Pelayanan DPMPTSP Prov.Sumsel
Berdasarkan Tujuan dan Sasaran Renstra BKPM RI beserta Faktor Penghambat dan Pendorong
Keberhasilan Penanganannya
III.12
Tabel 20. Permasalahan Pelayanan DPMPTSP Provinsi Sumatera Selatan berdasarkan telaahan rencana Tata Ruang Wilayah Beserta Faktor Penghambat dan Pendorong
Keberhasilan Penanganannya
III.13
Tabel 21. Permasalahan Pelayanan DPMPTSP Provinsi Sumatera Selatan berdasarkan Analisis Lingkungan Strategis
[KLHS] beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Kebersihan Penanganannya
III.14
Tabel 22. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Prov.Sumsel
IV.2
Tabel 23. Tujuan,Sasaran,Strategi dan Kebijikan
V.9
Tabel 24. Rencana Program,Kegiatan,dan Pendanaan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2019-2023
V.2
Tabel 25. Indikator Kinerja DPMPTSP yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
VII.2
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.II. 4
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Keterkaitan renstra perangkat daerah dengan RPJMD, renstra K/L dan renstra provinsi dan
renja perangkat daerah
I.2
Gambar 2.2. Struktur organisasi DPMPTSP Provinsi Sumatera Selatan
II.9
Gambar 2.3. Grafik komposisi pegawai berdasarkan tingkat
pendidikan pada DPMPTSP Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018
II.11
Gambar 2.4. Grafik realisasi investasi PMA dan PMDN di
wilayah provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013-2018
II.22
Gambar 2.5. Grafik jumlah proyek PMA dan PMDN diwilayah provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013-2018
II.24
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.II. 5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perencanaan strategis di tingkat unit kerja merupakan amanat
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional. Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan
daerah disusun perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan
dalam sistem perencanaan pembangunan nasional sebagaimana tersebut
dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 86 Tahun 2017, Rencana strategis perangkat daerah (Renstra)
diartikan sebagai dokumen perencanaan organisasi perangkat daerah
untuk periode 5 (lima) tahun.
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) Provinsi Sumatera Selatan adalah salah satu instansi
pemerintah yang menangani penanaman modal atau investasi yang
mempunyai tugas pokok dan fungsi membantu Gubernur dalam
merumuskan dan menentukan kebijakan teknis dibidang penanaman
modal, potensi wilayah, dan investasi daerah dan di dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya, organisasi ini menghadapi perkembangan strategis
yang berubah sangat cepat dan mendasar sehingga strategi dan
kebijaksanaan yang dikembangkan selama ini telah mengalami perubahan
yang juga sifatnya sangat mendasar, berkaitan dengan hal tersebut telah
dikembangkan model perencanaan strategis yang intinya berbasis pada
analisis lingkungan strategis yang dirumuskan pada rumusan visi dan
misi.
Kegiatan Penanaman modal merupakan salah satu instrumen untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional yang dalam
perkembangannya sangat terkait dengan beberapa factor, diantaranya :
potensi sumber daya alam, infrastruktur penunjang maupun iklim
penanaman modal yang kondusif yang sangat berpengaruh pada kebijakan
pelayanan perizinan dan kemudahan berusaha dibidang penanaman
modal, baik yang berhubungan dengan peraturan dibidang penanaman
modal maupun pelaksanaannya yang akan berdampak pada system dan
prosedur pelayanan kepada calon investor dan investor.
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.II. 6
diperhatikan Pedoman
Pedoman
Pedoman
Pedoman
dijabarkan
Pedoman
didasari
Rencana strategis Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu
Satu Pintu (Renstra DPMPTSP) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2019-
2023 disusun dengan menganut prinsip-prinsip yang visioner, yang
berorientasi pada pelayanan prima, output bukan input, sifatnya proaktif
bukan reaktif, akomodatif, adaptif, serta komunikatif, adalah dokumen
perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dalam kurun
waktu 5 tahun sehubungan dengan tugas dan fungsi dari DPMPTSP
dengan memperhitungkan perkembangan lingkungan strategis. Dokumen
Renstra ini merupakan penjabaran dari rencana pencapaian tujuan dan
sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Sumatera Selatan tahun 2019-2023 dan mengacu pada Rencana
Stategis Badan Koordinasi Penanaman Modal Tahun 2015-2019.
Dalam Renstra Badan Koordinasi Penanaman Modal RI tahun 2015 –
2019, ada 2 (dua) tujuan yang ingin dicapai BKPM dalam upaya
peningkatan penanaman modal secara nasional yaitu mewujudkan iklim
penanaman modal yang berdaya saing serta mewujudkan penanaman
modal yang berkualitas dan berkelanjutan.
Gambar 1.1.
Keterkaitan Renstra Perangkat Daerah dengan RPJMD, Renstra K/L dan
Renstra Provinsi dan dengan Renja Perangkat daerah.
Pedoman
1.2. Landasan Hukum
Landasan hukum yang menjadi dasar penyusunan Rencana Strategis
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi
Sumatera Selatan Tahun 2019 – 2023 adalah :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1959 tentang
Pembentukan Daerah Tingkat I Sumatera Selatan (Lembaran Negara
RTRW dan RPJMD Provinsi sekitar
KLHS Sumsel
RTRW Sumsel
RKPD Sumsel
RPJP Sumsel 2005
- 2025
Visi Misi Gubernur
Sumsel 2019-2023
RPJMN 2015 -
2019
RPJMD SUMSEL
2018 - 2023
RENSTRA OPD RENJA OPD
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.II. 7
Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 70, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 1814);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4421);
3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5679);
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2007 tentang
Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4724);
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006
tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan;
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2006
tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi
dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4737);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 21,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887 ;
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.II. 8
11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 91 Tahun 2017 tentang
Percepatan Pelaksanaan Berusaha
12. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
yang telah diInstansi Pemerintah;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang
perubahan kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor Nomor
13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2016 tentang
Pedoman Nomenklatur Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Provinsi dan Kabupaten/kota
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 tahun 2017 tentang Tata
cara perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah,
tata cara evaluasi rancangan peraturan daerah tentang rencana
pembangunan jangka menengah daerah, serta tata cara perubahan
rencana pembanginan jangka panjang daerah, rencana pembangunan
jangka menengah daerah dan rencana kerja pemerintahahn daerah
mengganti Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.;
16. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 14 tahun
2011 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Penanaman Modal
Provinsi dan Kabupaten/kota;
17. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 8 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Lembaga Teknis Pemerintah Provinsi Sumatera
Selatan ( Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 2 Seri D);
18. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 42 Tahun 2012
Tentang Pedoman Standar Pelayanan Minimal Bidang Penanaman
Modal ( Berita Daerah Nomor 42);
19. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 78 Tahun 2016
Tentang Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi
Sumatera Selatan ( Berita Daerah Tahun 2016 Nomor 78);
20. Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Rencana Umum Penanaman Modal Tahun 2014-2025
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.II. 9
21. Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 49 Tahun 2017 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Berita Daerah Provinsi
Sumatera Selatan Tahun 2017 Nomor 49) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Gubernur Nomor 39 Tahun 2018 tentang Perubahan
atas Peraturan Gubernur Nomor 49 Tahun 2017 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Berita Daerah Provinsi
Sumatera Selatan Tahun 2018 Nomor 39)
22. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 01 Tahun 2019
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi
Sumatera Selatan Tahun 2019-2023;
1.3. Maksud danTujuan
Disusunnya Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera Selatan tahun 2019-
2023 dimaksudkan untuk :
1) Dijadikan dokumen perencanaan yang memuat arah kebijakan,
program, kegiatan, dan tolak ukur kinerja Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera Selatan dalam
pencapaian Visi dan Misi serta Tujuan Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu untuk mendukung tercapainya Visi,
Misi, dan Tujuan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan periode tahun
2019-2023.
2) Sebagai penjabaran implementatif dari Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) pada Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera Selatan periode tahun
2019-2023;
3) Menjadi salah satu pedoman dan bahan acuan pekerjaan Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera
Selatan untuk menjamin konsistensi perencanaan, pemilihan program
dan kegiatan sesuai dengan RPJMD Provinsi Sumatera Selatan periode
tahun 2019-2023;
Tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2019-
2023 adalah sbb.:
1) Menjadi acuan untuk Sinkronisasi Tujuan, Sasaran, Program dan
Kegiatan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.II. 10
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2019-2023 dengan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan Tahun 2019-2023;
2) Memberikan pedoman untuk penyusunan Rencana Kerja (Renja),
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera Selatan dalam
rentang tahun 2019-2023;
3) Sebagai tolak ukur dalam pengukuran capaian kinerja, penetapan,
pengendalian, dan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LKJIP) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi Sumatera Selatan dalam rentang tahun 2019-2023;
4) Dasar monitoring evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi
Sumatera Selatan dalam pencapaian tujuan dan sasaran berbagai
program dan kegiatan yang telah dilaksanakan untuk pembangunan
bidang penanaman modal dan perijinan/non perizinan di Provinsi
Sumatera Selatan
5) Untuk memudahkan para pemangku kepentingan dalam menyusun
program kegiatan pembangunan penanaman modal dan perizinan/non
perizinan di Provinsi Sumatera Selatan;
1.4. Sistematika Penulisan
Rencana Strategis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2019-2023 sebagai dokumen
perencanaan pembangunan daerah, disusun berdasarkan Permendagri 86
tahun 2017 dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud dan tujuan
1.4. Sistematika Penulisan
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi.
2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah.
2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat daerah.
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.II. 11
BAB III : PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT
DAERAH
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan Perangkat Daerah.
3.2. Telaah Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah terpilih.
3.3. Telaah Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota
3.4. Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis.
3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis
BAB IV : TUJUAN DAN SASARAN
BAB V : STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA RENCANA
PENDANAAN
BAB VII : KINERJA PENYELENGARAAN BIDANG URUSAN
BAB VII : PENUTUP
13
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.II. 12
13 BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga
Teknis Daerah Provinsi Sumatera Selatan, Badan Promosi dan Perizinan
Penanaman Modal Daerah termasuk dalam Lembaga Teknis Daerah,
mempunyai tugas dan fungsi membantu Gubernur dalam merumuskan dan
menentukan kebijakan teknis dibidang penanaman modal, potensi wilayah,
dan investasi daerah. Kemudian berubah menjadi Dinas Teknis berdasarkan
Peraturan Gubernur Provinsi Sumatera Selatan Nomor 78 Tahun 2016
tentang Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera Selatan.
Diperkuat lagi dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang
Penanaman Modal untuk memberikan dukungan agar potensi ekonomi
daerah dapat diolah menjadi kekuatan riil melalui peningkatan penanaman
modal baik yang modalnya berasal dari dalam negeri maupun asing. Agar
peningkatan penanaman modal dapat segera dipacu, Pemerintah melalui
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 membagi urusan pemerintah
baik pusat maupun daerah, khususnya dibidang penanaman modal.
Adapun fungsi dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu adalah sebagai berikut:
• Penyusunan rencana-rencana promosi dan penanaman modal di
daerah yang garis besarnya berisi tujuan, susunan, prioritas, strategi
promosi dan penanaman modal
• Pelaksanaan koordinasi dengan instansi-instansi di daerah dalam
rangka menyelesaikan perizinan dan menghimpun data potensi
investasi yang berhubungan dengan penanaman modal
• Perencanaan kerjasama dan promosi penanaman modal
• Perencanaan & pemberian fasilitas pendukung penanaman modal
• Pengkoordinasian, penyelarasan, dan penyerasian perencanaan
promosi yang akan dilaksanakan oleh pemerintah daerah
• Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan
penanaman modal di daerah
• Pelaksanaan pelatihan dibidang penanaman modal
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.II. 13
Berdasarkan tugas pokok dan fungsi tersebut, telah disusun Rencana
Strategis untuk mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi sesuai
dengan perkembangan lingkungan strategis. Tujuan dan sasaran yang ingin
dicapai dalam Rencana Strategis ini menjadi dasar dan acuan penyusunan
program kerja bidang di lingkungan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera Selatan, sehingga tercipta
keterpaduan dan keserasian dalam pelaksanaan kebijakan daerah di bidang
penyelenggaraan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi Sumatera Selatan.
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah
Sesuai dengan Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 78
Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera
Selatan adalah sebagai berikut:
1. Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Gubernur
melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
Pemerintah Provinsi di bidang penanaman modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Dinas
mempunyai fungsi :
a. Pengajian dan pengusulan perencanaan penanaman modal daerah
b. Penetapan norma, standar dan prosedur pelaksanaan kegiatan dan
pelayanan penanaman modal
c. Pengembangan peluang dan potensi penanaman modal di daerah
dengan memberdayakan badan usaha
d. Perumusan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan bidang penanaman
modal strategis yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi
e. Pemberian dukungan atas perencanaan, pembinaan dan pengendalian
kebijakan di bidang perizinan dan penanaman modal
f. Perumusan, perencanaan, pembinaan, koordinasi dan pengendalian
bidang pengembangan penanaman modal
g. Perumusan, perencanaan, pembinaan, koordinasi dan pengendalian
bidang promosi dan kerjasama penanaman modal
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.II. 14
h. Perumusan, perencanaan, pembinaan, koordinasi dan pengendalian
bidang pengendalian dan pengawasan penanaman modal
i. Pengembangan sektor usaha penanaman modal melalui pembinaan
penanaman modal, antara lain meningkatkan kemitraan,
meningkatkan daya saing, menciptakan persaingan usaha yang sehat
dan menyebarkan informasi yang seluas-luasnya dalam lingkup
penyelenggaraan penanaman modal
j. Pembinaan pelaksanaan penanaman modal, dan pemberian bantuan
penyelesaian berbagai hambatan dan konsultasi permasalahan yang
dihadapi penanam modal dalam menjalankan kegiatan penanaman
modal;
k. Pengkoordinasi dan pemberian pelayanan perizinan dan nonperizinan
yang ruang lingkupnya lintas kabupaten/kota dalam provinsi;
l. Pengkoordinasian dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat
Dewan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-api;
m. Pengkoordinasian penatausahaan, pemanfaatan dan pengamanan
barang milik negara/daerah;
n. Pembinaan kelompok Jabatan Fungsional; dan
o. Pelaksanaanfungsi lain di bidang penanaman modal dan perizinan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
p. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang di berikan oleh Gubernur
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas merencanakan, menyusun program,
melaksanakan pembinaan administrasi yang meliputi ketatausahaan,
kepegawaian, perlengkapan, pemeliharaan kantor dan pengelolaan
keuangan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Sekretariat
mempunyai fungsi :
a. penyelenggaraan urusan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan;
b. penyelenggaraan urusan Keuangan;
c. penyelenggaraan urusan Umum dan Kepegawaian;
d. pemberian bimbingan, petunjuk dan penilaian kepada Kepala Seksi
dan bawahan;
e. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan;
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.II. 15
3. Bidang Perencanaan, Pengembangan Iklim dan Sistem Informasi
Penanaman Modal
Bidang Perencanaan, Pengembangan Iklim dan Sistem Informasi
Penanaman Modal mempunyai tugas merumuskan kebijakan teknis
perencanaan, pengembangan iklim dibidang penanaman modal. serta
pengolahan data dan informasi penanaman modal.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, bidang
Perencanaan dan Pengembangan Iklim Penanaman Modal mempunyai
fungsi :
a. pengkajian, penyusunan dan pengusulan rencana umum, rencana
strategis dan rencana pengembangan penanaman modal di daerah
berdasarkan sektor usaha maupun wilayah;
b. pengkajian, penyusunan dan pengusulan deregulasi/kebijakan
penanaman modal di daerah;
c. pengembangan potensi dan peluang penanaman modal di daerah
dengan memberdayakan badan usaha melalui penanaman modal,
antara lain meningkatkan kemitraan dan daya saing penanaman
modal di daerah;
d. pelaksanaan verifikasi/validasi dan pengolahan data perizinan dan
nonperizinan penanaman modal;
e. pelaksanaan analisa dan evaluasi data perizinan dan nonperizinan
penanaman modal;
f. pelaksanaan pembangunan dan pengembangan serta pengelolaan
sistem informasi penanaman modal;
g. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan.
4. Bidang Promosi Penanaman Modal
Bidang Promosi Penanaman Modal mempunyai tugas
melaksanakan perencanaan dan pengembangan promosi, melaksanakan
dan menyiapkan sarana prasarana promosi penanaman modal.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang
Promosi Penanaman Modal mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan penyusunan program promosi;
b. penyusunan kebijakan/strategi promosi penanaman modal di daerah
berdasarkan sektor usaha dan wilayah;
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.II. 16
c. penyusunan pedoman penyediaan materi dan bahan promosi serta
media promosi;
d. penyusunan dan pengembangan kebijakan/strategi promosi
penanaman modal lingkup daerah;
e. penyusunan rencana penanaman modal meliputi tujuan, sasaran,
program dan prioritas dan strategi promosi dalam rangka kebijakan
penanaman modal;
f. penyusunan dan pengidentifikasian potensi peluang investasi daerah,
menurut profil, sektor dan komoditi unggulan kabupaten/kota;
g. penyusunan dan pengidentifikasian potensi peluang pasar dalam dan
luar negeri;
h. penyusunan program publikasi dalam dan luar negeri;
i. perencanaan kegiatan promosi penanaman modal di dalam dan luar
negeri;
j. penyusunan program pameran dalam dan luar negeri;
k. penyusunan bahan potensi peluang investasi daerah dalam bentuk
media cetak, elektronik dan media luar ruang;
l. penyusunan rencana pertemuan/rapat bisnis dalam dan luar negeri;
m. penyusunan bahan, sarana dan prasarana promosi;
n. penyiapan bahan penyusunan kebijakan dalam menyelenggarakan
pameran dan publikasi penanaman modal;
o. penyiapan bahan promosi penanaman modal dalam bentuk media
cetak, elektronik dan media luar ruang;
p. penyiapan bahan kebijakan sistem informasi penanaman modal;
q. pengumpulan data potensi, kebijakan/strategi promosi penanaman
modal di daerah berdasarkan sektor usaha dan wilayah;
r. pengumpulan dan pengelolaan bahan promosi sebagai data informasi
promosi;
s. pelaksanaan pembinaan pegawai pada bidang promosi;
t. penyusunan dan penyempurnaan pedoman dan pelaksanaan
informasi promosi;
u. pelaksanaan fasilitasi, dukungan, penyediaan dan penyiapan materi
untuk pelaksanaan pameran;
v. penyelenggaraan kegiatan pameran, misi investasi dan promosi
lainnya baik dalam maupun luar negeri dan mengkordinasikan
pelaksanaannya dengan pihak-pihak terkait;
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.II. 17
w. pelaksanaan program publikasi dalam dan luar negeri;
x. pelaksanaan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan publikasi,
promosi dan pameran penanaman modal;
y. memonitor dan mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan bahan
promosi penanaman modal;
z. penyusunan laporan hasil sarana dan prasarana promosi
penanaman modal;
aa. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan.
5. Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal
Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal mempunyai
tugas melaksanakan pembinaan, pemantauan dan pengawasan
pelaksanaan penanaman modal.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang
Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan pemantauan realisasi penanaman modal berdasarkan
sector usaha dan wilayah;
b. pelaksanaan pembinaan dan fasilitasi penyelesaian permasalahan
penanaman modal;
c. pelaksanaan pengawasan kepatuhan dan kewajiban perusahaan
penanaman modal sesuai ketentuan kegiatan usaha dan peraturan
perundang-undangan;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
6. Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan
Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan
mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan pelayanan perizinan
dan non perizinan yang ruang lingkupnya lintas kabupaten/kota dalam
provinsi.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang
Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan mempunyai
fungsi :
a. melaksanakan, merencanakan, mengolah, memeriksa, memverifikasi,
mengidentifikasi, mengkoordinasikan, menvalidasi, mengevaluasi,
memimpin, pelaporan, mengadministrasi pelayanan, menerbitkan
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.II. 18
perizinan dan non perizinan yang ruang lingkupnya lintas
kabupaten/kota dalam provinsi;
b. pengkajian dan perumusan jenis perizinan dan non perizinan yang
dapat dilimpahkan kepada DPMPTSP;
c. pelaksanaan penyelesaian perizinan dan non perizinan melalui PTSP
yang menjadi kewenangan provinsi;
d. penyiapan pedoman pemberian insentif dan kemudahan penanaman
modal;
e. pelaksanaan pemberian pelayanan fasilitas, insentif dan kemudahan
penanaman modal yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi;
f. penyusunan Standar Pelayanan (SP) dan Standar Operasional
Prosedur (SOP) kegiatan pelayanan perizinan/nonperizinan dan
fasilitas penanaman modal;
g. pelaksanaan proses penyelesaian perizinan bidang penanaman modal
dengan Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara
Elektronik (SPIPISE);
h. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan.
7. Bidang Pengaduan, Kebijakan dan Pelaporan Layanan Penanaman
Modal
Bidang Pengaduan, Kebijakan dan Pelaporan Layanan mempunyai
tugas melaksanakan fungsi Dinas di bidang Pengaduan, Kebijakan dan
Pelaporan Layanan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang
Pengaduan, Kebijakan dan Pelaporan Layanan mempunyai fungsi :
a. melaksanakan, memfasilitasi, merencanakan, mengumpulkan,
merumuskan, mengidentifikasi, memverifikasi, memimpin,
mengkoordinasi, mengevaluasi, memonitoring, merancang, menyusun,
menindaklanjuti, mendokumentasikan, penanganan pengaduan dan
informasi pelayanan perizinan dan nonperizinan;
b. melaksanakan, merencanakan, mengumpulkan, merumuskan,
memverifikasi, menganalisis, memfasilitasi, merancang,
mengidentifikasi, mengkoordinasikan, mengolah, memimpin,
mengsimplifikasi, mengsinkronisasi, mengevaluasi, memonitoring
penyusunan kebijakan, hormonisasi dan pemberian advokasi layanan
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.II. 19
serta sosialisasi penyuluhan kepada masyarakat dalam
penyelenggaraan perizinan dan nonperizinan;
c. melaksanakan, memfasilitasi, merencanakan, mengumpulkan,
memverifikasi, menganalisis, mengkoordinasikan, mengolah,
memimpin, memonitoring, mengevaluasi, pengukuran terhadap mutu
layanan, merumuskan standar layanan, mengolah, mengoperasional-
kan, menginput, mengarsipkan data, mendokumentasikan,
memetakan layanan, pembangunan sarana dan prasarana
infrastruktur jaringan layanan dan dukungan administrasi serta
peningkatan layanan, menciptakan (inovasi) pola layanan menyusun
data dan pelaporan pelayanan perizinan dan nonperizinan
terjangkau, murah, transparan serta terciptanya produk layanan yang
efesien dan efektif;
d. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan.
Berikut ini dapat dilihat susunan organisasi Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera Selatan
berdasarkan peraturan Gubernur Provinsi Sumatera Selatan Nomor 78
Tahun 2016.
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris yang membawahi
➢ Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
➢ Subbagian Keuangan
➢ Subbagian Umum dan Kepegawaian
c. Bidang Perencanaan, Pengembangan Iklim dan Sistem Informasi
Penanaman Modal yang membawahi
➢ Seksi Perencanaan dan deregulasi Penanaman Modal
➢ Seksi Pengolahan Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal
➢ Seksi Pemberdayaan Usaha
d. Bidang Promosi Penanaman Modal yang membawahi
➢ Seksi Pengembangan Promosi Penanaman Modal
➢ Seksi Pelaksanaan Promosi Penanaman Modal
➢ Seksi Sarana dan Prasarana Promosi Penanaman Modal
e. Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal yang membawahi
➢ Seksi Pemantauan Pelaksanaan Penanaman Modal
➢ Seksi Pembinaan Pelaksanaan Penamaman Modal
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.II. 20
➢ Seksi Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal
f. Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan non Perizinan yang
membawahi
➢ Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Wilayah I
➢ Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Wilayah II
➢ Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Wilayah III
g. Bidang Pengaduan, Kebijakan dan Pelaporan Layanan yang membawahi
➢ Seksi Pengaduan dan Informasi Pelayanan
➢ Seksi Kebijakan dan Penyuluhan Layanan
➢ Seksi Pelaporan dan Peningkatan Layanan
Uraian struktur organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera Selatan ditujukan untuk
menunjukkan organisasi, jumlah personil, dan tata laksana Perangkat
Daerah (proses, prosedur, mekanisme).
Gambar 2.1.
Struktur Organisasi DPMPTSP Provinsi Sumatera Selatan
2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah
Kondisi dan potensi yang ada di Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera Selatan merupakan faktor
kekuatan yang sangat mempengaruhi keberhasilan dalam mencapai Visi,
Misi, Tujuan dan Sasaran DPMPTSP Provinsi Sumatera Selatan
Untuk mendukung kegiatan yang akan dilaksanakan, dibutuhkan
sumber daya manusia yang berkualitas dan prasarana serta sarana yang
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.II. 21
memadai. Berikut adalah rekapitulasi keadaan pegawai DPMPTSP Provinsi
Sumatera Selatan tahun 2018.
TABEL. 1 Rekapitulasi Pegawai DPMPTSP
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018
Sumber : Subbag Umum dan Kepegawaian DPMPTSP Provinsi Sumatera Selatan
Sumber Daya Manusia Aparatur Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera Selatan yang menjadi
pelaksana tugas pokok dan fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu yang selanjutnya diuraikan menjadi tugas pokok dan
fungsi masing-masing bidang berjumlah 65 orang. Komposisi pegawai
tersebut berdasarkan jenis kelamin terdiri dari 34 orang (52,31%)
perempuan dan 31 orang (47,69%) laki-laki. Dari data tersebut jumlah
perempuan dengan laki-laki sebanding sehingga tidak memiliki pengaruh
terhadap lingkungan dan budaya kerja serta kinerjanya.
Gambar 2.2 Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
Pada DPMPTSP Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018
Sumber : Subbag Umum dan Kepegawaian DPMPTSP Provinsi Sumatera Selatan
Laki-laki
perempuan
52,31 % 47,69 %
Jumlah
Pegawai Jumlah
Kualifikasi
Pendidikan Jumlah
Pangkat
dan Gol. Jumlah Eselon Jumlah
Laki-Laki 31 Strata 2 13 IV 10 I -
Strata 1 15 III 20 II -
Diploma 3 - II 1 III 5
SLTA 3 IV 7
TOTAL 31 31 31 12
Perempuan 34 Strata 2 18 IV 8 I -
Strata 1 13 III 26 II 1
Diploma 3 2 II - III 1
SLTA 1 IV 10
TOTAL 34 34 34 12
Total Seluruh 65 65 65 24
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.II. 22
Tabel 2 berikut ini menyajikan komposisi aparatur DPMPTSP Provinsi
Sumatera Selatan berdasarkan tingkat pendidikan aparatur.
TABEL. 2
Tabel Tingkat Pendidikan Pegawai DPMPTSP Provinsi Sumatera Selatan
Tahun 2018
NO TINGKAT
PENDIDIKAN JUMLAH PERSENTASE
1 SLTA 4 6,15 %
2 DIPLOMA III/ D-3 2 3,08 %
3 STRATA 1 28 43,08 %
4 STRATA 2 31 47,69 %
JUMLAH 65 100,00%
Sumber : Subbag Umum dan Kepegawaian DPMPTSP Provinsi Sumatera Selatan
Dilihat dari segi pendidikan, komposisi aparatur DPMPTSP Provinsi
Sumatera Selatan sangat memadai untuk melaksanakan tugas-tugas Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera
Selatan karena lebih dari 90,77 % aparatur telah berpendidikan sarjana,
bahkan diantaranya 47,69 % pegawai sudah berpendidikan pasca sarjana.
Khusus untuk bidang pelayanan perizinan/non perizinan, perlu adanya
penambahan pegawai yang berlatar belakang teknis terkait layanan
perizinan disamping adanya petugas yang berkompeten dibidangnya yang
didapatkan melalui diklat teknis/substantif, diklat gelar maupun diklat
fungsional. Secara grafik komposisi pegawai berdasarkan tingkat
pendidikan dapat dilihat pada grafik dibawah ini:
Gambar 2.3 Grafik Komposisi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Pada DPMPTSP Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018
Sumber : Subbag Umum dan Kepegawaian DPMPTSP Provinsi Sumatera Selatan
0
10
20
30
SLTA DiplomaIII/D3
Strata 1 Strata 2
6,15%
43,08%
3,08%
47,69%
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.II. 23
Tabel 3 Berikut menggambarkan jumlah pegawai DPMPTSP Provinsi
Sumatera Selatan berdasarkan golongan.
TABEL. 3
Tabel Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan Provinsi Sumatera Selatan
Tahun 2018
NO. GOLONGAN JUMLAH PERSENTASE
1 Golongan I 0 0%
2 Golongan II 1 1,54 %
3 Golongan III 46 70,77 %
4 Golongan IV 18 27,69 %
JUMLAH 65 100,00%
Sumber : Subbag Umum dan Kepegawaian DPMPTSP Provinsi Sumatera Selatan
Pada tabel diatas dapat dilihat, sebagian besar aparatur Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu telah berada pada
posisi golongan III ke atas, dimana 46 (70,77%) pegawai adalah golongan III
dan 18 (27,69 %) pegawai adalah golongan IV sedangkan hanya ada 1
(1,54%) pegawai yang masih berada di golongan II.
Pegawai yang berpendidikan Strata I dan Strata II pada umumnya
sudah menduduki pangkat puncak pada jenjang kepangkatannya dan telah
memiliki masa kerja rata-rata lebih dari 20 tahun. Untuk jabatan struktural
di DPMPTSP Provinsi Sumatera Selatan rata-rata telah di jabat oleh
aparatur yang memiliki jenjang pendidikan Strata 1 & Strata 2.
2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
Kinerja Pelayanan DPMPTSP Provinsi Sumatera Selatan sesuai dengan
Tugas Pokok dan Fungsi adalah membantu Kepala Daerah khususnya
melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah
Provinsi di bidang penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu
(perizinan/non perizinan).
Dilihat dari sisi geografis, Sumatera Selatan merupakan salah satu
provinsi yang memiliki potensi peluang investasi yang sangat besar untuk
dimanfaatkan sumber daya alam maupun sumber daya manusia.
Potensi sumber daya alam seperti : perindustrian, pertambangan dan
energi, perdagangan, pariwisata, pertanian, perkebunan, kehutanan dan
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.II. 24
banyak lagi potensi lainnya yang masih harus digali dan dikembangkan
dengan berbagai kajian-kajian ilmiah agar menjadi peluang usaha
usaha/potensi investasi di Provinsi Sumatera Selatan, sehingga dapat
menjadikan daya tarik bagi para investor.
Potensi sumber daya manusia, seperti : perguruan tinggi, lembaga-
lembaga penelitian dan lainnya merupakan sisi lain yang menarik dan dapat
menjadi modal yang baik dalam rangka menggali dan mengembangkan
berbagai potensi peluang investasi di Provinsi Sumatera Selatan.
Gambaran perkembangan investasi PMA, PMDN dan penyelenggaraan
PTSP di Provinsi Sumatera Selatan periode tahun 2013 – 2018 dapat dilihat
sebagai berikut:
A. Perkembangan Investasi PMDN
Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Penanaman Modal
Dalam Negeri (PMDN) adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan
usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam
modal dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri.
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dapat dilakukan oleh
perseorangan WNI, Badan Usaha Negeri, dan atau Pemerintah Negara yang
melakukan penanaman modal di wilayah negara Republik Indonesia.
Kegiatan usaha atau jenis usaha terbuka bagi kegiatan penanaman modal,
kecuali bidang usaha atau jenis usaha yang dinyatakan tertutup dengan
persyaratan dan batasan kepemilikan modal negara atas bidang usaha
perusahaan.
TABEL 4
Realisasi Investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
Tahun 2013-2018 di Provinsi Sumatera Selatan
No. Tahun Jumlah Perusahaan Investasi Tenaga Kerja
(Unit) (Triliun rupiah) (Orang)
1 2013 42 3.13 32.745
2 2014 47 7,04 26.728
3 2015 76 10,94 34.654
4 2016 61 8,53 23.309
5 2017 133 9,76 14.312
6 2018 207 7,46 10.585
Sumber Data : Bidang Pengendalian Pelaksanaan PM DPMPTSP Prov. Sumsel
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.II. 25
Perkembangan investasi PMDN per sektor di Provinsi Sumatera
Selatan periode tahun 2013-2018 dapat dilihat pada tabel 5 berikut.
TABEL. 5
Perkembangan Investasi PMDN Per Sektor
DPMPTSP Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013-2018
Elemen Data Tahun
Satuan 2013 2014 2015 2016 2017 2018
PMDN
1). Persetujuan Jumlah Proyek PMDN
- - - - - - Proyek
2). Realisasi Jumlah Proyek PMDN 47 42 77 165 404 481 Proyek
3). Rencana Nilai PMDN - 7,59 8,35 9,18 10,10 11,11 Triliun Rp
4). Realisasi Nilai PMDN 3,13 7,04 10,94 8,53 9,76 7,465 Triliun Rp
5). Kenaikan nilai investasi PMDN 3,91 3,90 - 2,41 1,23 - 2,29 Triliun Rp
6). Realisasi Investasi PMDN Per Sektor
1. Sektor Primer
1). Tanaman Pangan dan Perkebunan
224,782.30 109,015.30 642,242.80 728,986.20 1,574,729.28 2.309.497.41 Juta Rp
2). Peternakan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0,00 Juta Rp
3). Perikanan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0,00 Juta Rp
4). Kehutanan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0,00 Juta Rp
5). Pertambangan 430,571.10 88,430.60 21,173.10 10.00 88,713.17 2. 246.584.01 Juta Rp
2. Sektor Skunder
1). Industri Makanan 1,014.40 145,752.90 606,605.90 429,359.60 1,313,745.49 501.662.25 Juta Rp
2). Industri Tekstil 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0,00 Juta Rp
3). Industri Barang dari Kulit dan Alas Kaki
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0,00 Juta Rp
4). Industri Kayu 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 39.912,016 Juta Rp
5). Industri Kertas dan Percetakan
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 7.848.013,86 Juta Rp
6). Industri Kimia dan farmasi 958,689.40 4,680,258.80 2,478,359.20 2,806,043.30 578,290.09 1.666.826,65 Juta Rp
7). Industri Karet dan Plastik 1,000.00 7,350.00 100.00 73,078.40 19,709.07 30.886,12 Juta Rp
8). Industri Mineral non Logam 292,282.20 0.00 769,844.50 2,363,146.90 24,144.41 0,00 Juta Rp
9). Industri Logam, Mesin dan Elektronika
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0,00 Juta Rp
10). Industri Instrumen Kedokteran Presisis Optik dan Jam
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0,00 Juta Rp
11). Industri Kendaraan Bermotor dan Alat Transportasi lain
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0,00 Juta Rp
12). Industri Barang dari Semen 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 12.009,80 Juta Rp
13). Industri Lainnya 0.00 0.00 2,400.00 0.00 0.00 0,00 Juta Rp
3. Sektor Tersier
1). Listrik, Gas dan Air 1,487,644.90 1,951,185.20 6,423,359.80 1,967,499.60 525.00 485.447,66 Juta Rp
2). Konstruksi 0.00 0.00 0.00 910.00 937,525.37 0,00 Juta Rp
3). Perdagangan dan Reparasi 0.00 0.00 0.00 117,231.20 50,039.52 108.239,78 Juta Rp
4). Perhotelan dan Restoran 0.00 60,769.90 0.00 2,723.70 2,932.15 153.685,00 Juta Rp
5). Transportasi, Gudang dan Komunikasi
0.00 0.00 0.00 19,690.60 0.00 36.816,095 Juta Rp
6). Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran
0.00 0.00 0.00 0.00 1,170.00 41.527,29 Juta Rp
7). Jasa Lainnya 0.00 0.00 0.00 23,492.00 21,845.00 74.357,83 Juta Rp
Sumber Data : Bidang Pengendalian Pelaksanaan PM DPMPTSP Prov. Sumsel
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.II. 26
B. Perkembangan Investasi PMA
Penanaman Modal Asing (PMA) merupakan bentuk investasi dengan
jalan membangun, membeli total atau mengakuisi perusahaan. Penanaman
Modal Asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di
wilayah Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik
menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan
penanam modal dalam negeri (UU No.25 Tahun 2007).
Penanaman Modal Asing (PMA) mempunyai kelebihan diantaranya:
➢ Bersifat jangka panjang,
➢ Banyak memberikan andil dalam alih teknologi,
➢ Alih keterampilan manajemen dan,
➢ Membuka lapangan kerja baru
Lapangan kerja ini sangat penting bagi negara yang sedang berkembang
seperti Indonesia, mengingat keterbatasan kemampuan pemerintah
untuk penyediaan lapangan kerja.
TABEL. 6
Realisasi Investasi Penanaman Modal Luar Negeri (PMA)
Tahun 2013-2018 di Provinsi Sumatera Selatan
No. Tahun Jumlah Perusahaan Investasi Tenaga Kerja
(Unit) ( Triliun rupiah) (Orang)
1 2013 78 14,82 35.782
2 2014 78 11,12 23.844
3 2015 107 8,97 38.611
4 2016 83 38,83 6.621
5 2017 127 16,03 6.114
6 2018 126 15,61 3.491
Sumber Data : Bidang Pengendalian Pelaksanaan PM DPMPTSP Prov. Sumsel
Perkembangan investasi PMA per sektor di Provinsi Sumatera Selatan
periode tahun 2013-2018 dapat dilihat pada tabel 7 berikut.
TABEL. 7
Perkembangan Investasi PMA Per Sektor
DPMPTSP Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013-2018
Elemen Data Tahun
Satuan Ket.
2013 2014 2015 2016 2017 2018 PMA
1). Rencana Jumlah Proyek PMA - - - - - - Proyek
2). Realisasi Jumlah Proyek PMA 142 114 135 251 490 366 Proyek
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.II. 27
Elemen Data Tahun
Satuan Ket.
2013 2014 2015 2016 2017 2018 3). Rencana Nilai PMA - 9,96 10,95 12,05 13,25 14,58 Triliun
Rp
4). Realisasi Nilai investasi PMA 14,8 11,12 8,97 38,83 16,03 15,613 Triliun Rp
5). Kenaikan nilai investasi PMA - - 3,68 - 2,15 29,86 - 22,8 - 0,42 Triliun Rp
6). Realisasi Investasi PMA per Sektor
Triliun Rp
1. Sektor Primer
- Tanaman Pangan dan Perkebunan
1,580,018.48 2,111,266.50 666,562.50 1,969,012.84 2,762,508.79 1.399.304,17 Juta Rp
- Peternakan 0.00 0.00 0.00 70,096.31 13,000.00 0,00 Juta Rp
- Perikanan 0.00 0.00 0.00 358.62 0.00 0,00 Juta Rp
- Kehutanan 0.00 3,731.70 2,290.00 0.00 0.00 0,00 Juta Rp
- Pertambangan 805,193.73 2,579,458.35 1,146,813.75 665,583.43 99,178.34 0,00 Juta Rp
2. Sektor Skunder
- Industri Makanan 1,128,390.38 1,031,738.40 159,662.50 688,708.86 1,053,767.52 2.128.918,24 Juta Rp
- Industri Tekstil 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0,00 Juta Rp
- Industri Barang dari Kulit dan Alas Kaki 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0,00 Juta Rp
- Industri Kayu 0.00 21,792.75 59,471.25 1,697.19 17,153.88 30.095,48 Juta Rp
- Industri Kertas dan Percetakan
1,271,710.48 802,147.50 5,372,148.75 33,683,251.45 3,367,376.44 0,00 Juta Rp
- Industri Kimia dan Farmasi 687,982.05 933,236.85 29,407.50 39,834.62 11,700.34 50.382.43 Juta Rp
- Industri Karet dan Plastik 168,381.15 33,782.70 186,383.75 19,040.22 13,593.13 1.671.383,47 Juta Rp
- Industri Mineral non Logam 0.00 0.00 0.00 14,640.87 0.00 0,00 Juta Rp
- Industri Logam, Mesin dan Elektronika 0.00 3,753.75 0.00 0.00 0.00 0,00 Juta Rp
- Industri Instrumen Kedokteran Presisis Optik dan Jam
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0,00 Juta Rp
- Industri Kendaraan Bermotor dan Alat Transportasi lain
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0,00 Juta Rp
- Industri Lainnya 0.00 23,169.30 0.00 1,608,743.89 58.632.478,53 Juta Rp
3. Sektor Tersier
- Listrik, Gas dan Air 303,684.85 3,417,268.05 0.00 470,581.72 1,126,208.74 162.202,032 Juta Rp
- Konstruksi 3,062.50 2,625.00 23,125.00 0.00 14.675,50 Juta Rp
- Perdagangan dan Reparasi 4,068.23 39,818.10 0.00 895,761.87 51,767.21 270.785,76 Juta Rp
- Perhotelan dan Restoran 0.00 61,794.60 0.00 7,362.83 608.00 27.376,73 Juta Rp
- Transportasi, Gudang dan Komunikasi 0.50 50,998.50 9,375.00 194,280.30 24,074.18 1.032,00 Juta Rp
- Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran 0.00 0.00 390,000.00 34.75 0.00 750.00 Juta Rp
- Jasa Lainnya 0.00 0.00 0.00 109,600.11 170,492.14 1.764.195,96 Juta Rp
Sumber Data : Bidang Pengendalian Pelaksanaan PM DPMPTSP Prov. Sumsel
C. Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)
Sesuai dengan ketentuan pasal 350 ayat (2) Undang-undang Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, pemberian pelayanan izin
dan/atau non izin yang menjadi urusan Pemerintah Provinsi dilaksanakan
melalui Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu, yang dalam hal ini adalah
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi
Sumatera Selatan.
Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Sumatera Selatan Nomor
49 Tahun 2017 yang di ubah dengan Peraturan Gubernur Sumatera Selatan
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.II. 28
Nomor 39 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu, telah ditetapkan bahwa penyelenggaraan perizinan dan/atau non
perizinan pada PTSP dilakukan oleh Bidang Penyelenggaraan Pelayanan
Perizinan dan non perizinan pada DPMPTSP yang dibantu oleh Tim Teknis
sesuai ketentuan ketentuan perundang-undangan, dengan jenis izin
dan/atau non izin yang sudah dilimpahkan pada Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera Selatan.
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), merupakan unit pelayanan
secara terintegrasi dalam kesatuan proses kegiatan dimulai dari tahap
permohonan sampai dengan tahap penyelesaian produk pelayanan yaitu
dokumen perizinan/non perizinan melalui satu pintu.
Dalam pelaksanaan proses perizinan diperlukan peran tim teknis yang
merupakan kelompok kerja yang terdiri atas tenaga dan/atau pejabat yang
mewakili masing-masing OPD yang bertugas untuk melaksanakan proses
penerbitan izin dan/atau non izin sesuai dengan kewenangan OPD terkait,
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Tujuan dari penyelenggaraan PTSP di DPMPTSP adalah :
1) Meningkatkan kualitas pelayanan publik;
2) Memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat untuk
memperoleh pelayanan public;
3) Menyerdhanakan proses pengurusan izin dan/atau non perizinan yang
terkait dengan penanaman modal;
4) Mempercepat proses pengurusan izin dan/atau non izin yang terkait
dengan penanaman modal;
5) Memberikan informasi mengenai penanaman modal
Sedangkan sasaran penyelenggaraan PTSP DPMPTSP adalah :
1) Terwujudnya pelayanan publik yang cepat, murah, mudah, transparan,
pasti dan terjangkau;
2) Terwujudnya hak-hak masyarakat dan investor/penanam modal untuk
mendapatkan pelayanan di bidang perizinan;
3) Terwujudnya iklim investasi yang kondusif.
Dalam ruang lingkup PTSP meliputi perizinan dan/atau non perizinan
yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi meliputi bidang :
1) Penanaman modal
2) Kesehatan
3) Pengelolaan dan sumber daya air
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.II. 29
4) Perhubungan
5) Tenaga kerja
6) Koperasi, usaha kecil dan menengah
7) Kebudayaan dan pariwisata
8) Ketahanan pangan dan peternakan
9) Kelautan dan perikanan
10) Kehutanan
11) Energi dan sumber daya mineral
12) Perindustrian
13) Perdagangan
14) Perkebunan
15) Pendidikan
16) Lingkungan Hidup
17) Informatika dan
18) Sosial
TABEL. 8
REKAPITULASI JUMLAH PERIZINAN DAN NON PERIZINAN
PTSP Per SEKTOR
DPMPTSP PROVINSI SUMATERA SELATAN
TAHUN 2014 - 2018
JENIS SEKTOR No JENIS PERIZINAN 2014 2015 2016 2017 2018 JUMLAH
A. ESDM
a. LISTRIK 1 Izin Operasi dengan Kapasitas Pembangkit > 20.000 KVA
- - - 77 67 144
2 Izin Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik (IUJPTL)
- - - 15 20 35
3 Surat Keterangan Terdaftar (SKT) Pembangkit Tenaga Listrik
- - 4 42 41 83
b. PENGAIRAN 4 Surat Izin Pengeboran Air bawah Tanah (SIP)
- 10 26 75 71 146
5 Surat Izin Pemanfaatan Air (SIPA) Bawah Tanah
1 25 50 74 127 201
6 Surat Izin Pemanfaatan Air (SIPPAIR) Permukaan
4 31 43 61 65 126
7 Surat Izin Perusahan Pengeboran Air Tanah (SIPPAT)
- 1 - - 2 2
c. PERTAMBANGAN 8 Surat izin Usaha Pertambangan eksplorasi (Badan Usaha)
- - 14 23 28 51
9 Surat izin Usaha Pertambangan eksplorasi (Perseorangan)
- - 4 9 21 30
10 Izin Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara
- - - 11 18 29
11 Surat Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi (Perseorangan)
- - 4 - 19 19
12 Surat Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi (Badan Usaha)
- - - - 23 23
13 Surat Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi Batubara
- - - - 11 11
15 Izin Usaha Pertambangan Khusus Pengolahan dan Pemurnian Batubara
- - - - 4 4
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.II. 30
16 Izin Usaha Pertambangan Khusus Pengolahan dan Pemurnian Batuan
- - - - 5 5
JENIS SEKTOR No JENIS PERIZINAN 2014 2015 2016 2017 2018 JUMLAH
B. KEHUTANAN 17 Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu (IUIPHHK) Kurang Dari 6000 m3/thn
- - - 5 5 10
18 Izin Pemanfaatan Hutan Kayu - - - - 2 2
19 Persetujuan Penggunaan Koridor Untuk Kegiatan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada HTI
- - - - 1 1
20 Perubahan Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu (PIUIPHHK)
- - - - 1 1
21 Rekomendasi Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan
- - - - 7 7
C. KELAUTAN DAN PERIKANAN
22 Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan Indonesia (SIKPII) 10 GT – 30 GT (30 PK – 90 PK)
- - - 7 4 11
23 Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) 10 GT – 30 GT (30 PK – 90 PK)
- - 32 36 34 70
24 Izin Usaha Perikanan (SIUP) (Perseorangan)
- - 58 - 5 5
25 Izin Usaha Perikanan (SIUP) Badan Usaha - - - - 4 4
D. KESEHATAN 26 Izin Penyalur Alat Kesehatan - - - - 6 6
27 Rekomendasi Penyalur Pedagang Besar Farmasi
- - - - 14 14
28 Rekomendasi Penyalur Alat Kesehatan - - - - 2 2
29 Pengakuan Pedagang Besar Farmas - - - - 1 1
30 Perubahan Izin Penyalur Alat Kesehatan - - - - 2 2
31 Perubahan Pengakuan Pedagang Besar Farmas
- - - - 2 2
32 Penetapan Kelas Rumah Sakit Type B - - - 4 2 6
33 Izin Operasional Rumah Sakit Type B - - - 4 8 12
34 Izin Usaha Kecil Obat Tradisional - - - - 12 12
E. LINGKUNGAN 35 Izin Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun -B3
- - - - 1 1
36 Izin Lingkungan - - - - 8 8
37 Kelayakan Lingkungan Hidup - - - - 3 3
F. PENDIDIKAN 38 Izin Operasional Sekolah Luar Biasa ( IO-SLB)
- - 2 - 2 2
G. PERDAGANGAN 39 Surat Izin Usaha Perdagangan Bahan Berbahaya (SIUP-B2)
- - - - 3 3
H. PERHUBUNGAN 40 Izin Trayek AKDP - - - 4 4 8
41 Izin Operasi Angkutan Sewa ( Khusus ) - - -
3 3
42 Surat Izin Usaha Jasa Pengurusan Transportasi (SIU-JPT)
- - - 33 24 57
43 Surat Izin Perusahaan Bongkar Muat (SIU-PBM)
- - 11 46 19 65
44 Surat Izin Usaha Perusahaan Pelayaran Rakyat (SIUP-PER)
2 3 5 5 10 15
I. PERINDUSTRIAN 45 Izin Usaha Industri (IUI) - - 9 3 6 9
J. PERKEBUNAN 46 Izin Usaha Perkebunan untuk Pengolahan (IUP-P)
- - - 1
1
47 Izin Usaha Produksi Benih Tanaman perkebunan (Perseorangan)
- - - 5 6 11
48 Izin Usaha Produksi Benih Tanaman perkebunan (Badan Usaha)
- - - 4 6 10
49 Rekomendasi Kesesuaian dengan Perencanaan Pembangunan Perkebunan Provinsi
- - 11 12 4 16
K. PMDN 50 Izin Pembukaan Kantor Cabang - - - 6 4 10
51 Izin Prinsip Penanaman Modal 1 3 8 24 6 30
L. SOSIAL 52 Izin Usaha Simpan Pinjam - - - - 4 4
53 Rekomendasi Undian Gratis Berhadiah - - - - 26 26
M. TENAGA KERJA 54 Perpanjangan Izin Memperkerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA)
29 115 133 241 116 357
55 Izin Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta (LPTKS)
5 1 - 1 1 2
56 Izin Pembentukan Kantor Cabang Pelaksanaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS)
11 12 16 14 16 30
57 Izin Operasional Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja/ Buruh (IO-PPJP-B)
- - - - 8 8
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.II. 31
JUMLAH 102 280 688 901 934 1776
Sumber Data : Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan PM DPMPTSP Prov. Sumsel
Rekapitulasi jumlah data perizinan yang dikeluarkan unit Pelayanan
Terpadu Satu Pintu DPMPTSP Provinsi Sumatera Selatan periode tahun
2013-2018 dapat dilihat pada tabel 9 berikut.
TABEL. 9
Rekapitulasi Jumlah Data Perizinan yang dikeluarkan PTSP
DPMPTSP Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013-2018
Elemen Data Tahun
Satuan Ket. 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Jumlah Perizinan yang dikeluarkan/ Setujui
1. Jumlah Ijin Prinsip Yang Dikeluarkan
5 2 5 17 14 6 Unit
2. Jumlah Ijin Usaha Yang Di Keluarkan
29 14 55 114 113 130 Unit
3. Jumlah Ijin Untuk Hak Pengusahaan Perkebunan 18 3 11 32 22 6 Unit
Izin Sektor Perkebunan
4. Jumlah Ijin Untuk Hak Pengusahaan Kehutanan 14 12 11 1 5 5 Unit
Izin Sektor Kehutanan
5. Jumlah ijin Untuk Hak Pengusahaan Pertambangan - - - 47 88 149 Unit
Izin Sektor Pertambangan
6. Jumlah Perijinan Investasi PMA Yang Dikeluarkan/Setujui - - - - - - Unit
7. Jumlah Perijinan Investasi PMDN Yang Dikeluarkan/Setujui 29 14 55 117 113 160 Unit
Izin Usaha Penanaman Modal
Jenis Perizinan
1. Jenis Perizinan Izin = 30 Izin = 34 Izin = 34 Izin = 62 Izin = 124 Izin = 124
Non Izin = 18
Non Izin = 18
Non Izin = 18
Non Izin = 18
Non Izin = 18
Non Izin = 18
Total = 48 Total = 52 Total = 52 Total = 80 Total = 139 Total= 140 izin
Izin Lokasi
1. Jumlah ijin lokasi - - - - - - Unit
2. Jumlah pemohon ijin lokasi - - - - - - Orang
Sumber Data : Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan PM DPMPTSP Prov. Sumsel
2.3.1. Capaian Indikator Kinerja
Dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih
meningkatkan akuntabilitas kinerja DPMPTSP Provinsi Sumatera Selatan
maka ditetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang berguna untuk
mengukur keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis OPD yang
telah ditetapkan.
A. Capaian Nilai Investasi Swasta
Capaian nilai realisasi investasi PMA dan PMDN periode tahun 2013 -
2018 dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan dalam dokumen
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.II. 32
Rencana Strategis (Renstra) dan RPJMD 2013 – 2018 dapat dilihat pada
Tabel. 10 berikut :
TABEL. 10 Capaian Nilai Realisasi Investasi PMA dan PMDN
dibandingkan dengan Target Renstra tahun 2013 – 2018
Tahun
Capaian Nilai
Investasi PMA
Target RPJMD
Capaian Nilai
Investasi PMDN
Target RPJMD
Total Capaian
Nilai Investasi
Total Target RPJMD
2013 14,8 triliun 3,13 triliun 17,93 triliun
2014 11,12 triliun 9,96 triliun 7,04 triliun 7,59 triliun 18,16 triliun 17,55 triliun
2015 8,97 triliun 10,95 triliun 10,94 triliun 8,35 triliun 19,91 triliun 19,30 triliun
2016 38,83 triliun 12,05 triliun 8,53 triliun 9,18 triliun 47,36 triliun 21,23 triliun
2017 16,03 triliun 13,25 triliun 9,76 triliun 10,1 triliun 25,79 triliun 23,35 triliun
2018 15,61 triliun 14,58 triliun 7,47 triliun 11,11 triliun 23,08 triliun 25,69 triliun
Sumber Data : Renstra DPMPTSP 2013-2018 & Bidang Dalak PM DPMPTSP Prov. Sumatera Selatan
Dari Tabel 10 di atas dapat dilihat, pada tahun 2014 capaian nilai
realisasi investasi PMA sebesar 11,12 triliun. Angka ini melebihi target
Renstra ( 9,96 triliun). Sebaliknya dengan PMDN capaian nilai investasi
tahun 2014 hanya mencapai 7,04 triliun berada dibawa target Renstra 2014
(7,59 triliun).
Sebaliknya terjadi pada tahun 2015, capaian nilai realisasi investasi
PMA hanya 8,97 triliun. Angka ini berada dibawa target Renstra 2015 yaitu
10,95 triliun, tetapi untuk PMDN capaian nilai investasi 10,94 triliun sudah
melebihi target Renstra 2015 (8,35 triliun).
Untuk tahun 2016, nilai realisasi investasi PMA yang di capai jauh
melebihi target Renstra 2016 yaitu 38,83 triliun sementara target Renstra
hanya 12,05 triliun. Sementara untuk PMDN capaian nilai realisasi investasi
masih belum mencapai target Renstra yaitu sebesar 8,53 triliun, sementara
target Renstra 2016 sebesar 9,18 triliun.
Sama halnya dengan capaian nilai realisasi investasi pada tahun
2017, dimana untuk capaian nilai realisasi investasi PMA sudah melebihi
target Renstra yaitu sebesar 16,03 triliun sementara target Renstra hanya
sebesar 13,25 triliun. Sementara untuk capaian nilai realisasi investasi
PMDN masih dibawa target Renstra 2017 yaitu sebesar 9,76 triliun
sementara target Renstra sebesar 10,1 triliun.
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.II. 33
Untuk PMA ada peningkatan nilai realisasi investasi pada akhir
periode Renstra 2018 (15,61 triliun), jika dibandingkan dengan angka nilai
realisasi investasi tahun awal Renstra 2013 (14,8 triliun) yaitu sebesar
5,49 %. Dan angka ini sudah melebihi target akhir Renstra yaitu 14,58
triliun.
Sama halnya dengan realisasi investasi PMA, nilai realisasi investasi
PMDN juga mengalami peningkatan di akhir periode Renstra 2018 (7,47
triliun) jika dibandingkan dengan angka nilai realisasi investasi tahun awal
Renstra 2013 (3,13 triliun) yaitu sebesar 138,66 %. Namun angka ini masih
belum mencapai target akhir Renstra 2018 yaitu 11,11 triliun.
Namun tren realisasi investasi PMA dan PMDN di Provinsi Sumatera
Selatan sepanjang periode Renstra 2013-2018 cukup fluktuatif (tidak
stabil). untuk nilai realisasi investasi PMA tertinggi terjadi pada tahun 2016
yaitu sebesar 38,83 triliun dan nilai realisasi investasi tertinggi PMDN terjadi
pada tahun 2015 yaitu sebesar 10,94 triliun. Sedangkan untuk total nilai
realisasi investasi tertinggi terjadi pada tahun 2016 sebesar 47,36 triliun.
Tingginya tingkat capaian nilai realisasi investasi pada tahun 2016
antara lain disebabkan oleh adanya beberapa perusahaan yang
mempercepat penyelesaian proyeknya dengan nilai investasi yang cukup
besar berdasarkan izin prinsip yang dimiliki seperti :
1. PT. OKI Pulp and Paper (OKI),
2. PT. Semen Baturaja (OKU),
3. PT. PUSRI (Palembang), PT. Primanaya,
4. PT Golden Olindo Nusantara,
5. PT. Tirta Fresindo Jaya
Sementara, sampai dengan tahun 2018 masih banyak perusahaan
besar yang mempunyai nilai investasi yang cukup besar, belum
menyelesaikan proyeknya, seperti PT. Waskita, PT. Hutama Karya, PT.
Tanjung Enim dan lain-lain.
Gambar 2.4 Grafik Realisasi investasi PMA dan PMDN
di wilayah provinsi Sumatera Selatan tahun 2013-2018
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.II. 34
B. Capaian Jumlah Proyek PMA dan PMDN
Capaian Jumlah Proyek PMA dan PMDN periode tahun 2013 - 2018
dapat dilihat pada Tabel. 11 berikut :
TABEL. 11 Rekapitulasi Jumlah Proyek PMA dan PMDN
Per tahun 2013-2018
Tahun PMA PMDN Total
2013 147 47 120
2014 114 42 125
2015 135 77 183
2016 251 165 144
2017 490 404 894
2018 366 481 847
Sumber Data : Bidang Pengendalian Pelaksanaan PM DPMPTSP Prov. Sumsel
Dari Tabel 11 diatas dapat dilihat, jumlah proyek PMA pada tahun
2018 sebanyak 366 proyek, sementara jumlah investor PMDN sebanyak 481
proyek dengan jumlah proyek PMA dan PMDN sebanyak 847 proyek. Jika
dibandingkan dengan tahun 2017 dengan jumlah proyek PMA sebanyak
490 proyek, ada penurunan jumlah proyek PMA pada tahun 2018 sebesar
25,31 %.
Sebaliknya terjadi dengan PMDN, dengan jumlah proyek sebanyak 481
proyek, ada peningkatan jumlah proyek sebesar 19,06% pada tahun 2018
jika dibandingkan dengan jumlah investor PMDN pada tahun 2017 yang
hanya berjumlah 404 proyek.
Persentase pertambahan jumlah proyek tertinggi PMA terjadi pada
tahun 2017. Dimana pada tahun 2016, jumlah proyek PMA hanya
0
10
20
30
40
50
2013 2014 2015 2016 2017 2018
PMA
PMDN
Total
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.II. 35
berjumlah 251 proyek, meningkat sebanyak 95% menjadi 490 proyek pada
tahun 2017. Sama halnya dengan PMA, persentase pertambahan jumlah
proyek tertinggi PMDN terjadi pada tahun 2017 juga. Dimana pada tahun
2016, PMDN berjumlah 165 proyek, bertambah 144,85% menjadi 404
proyek pada tahun 2017.
Jika dilihat secara keseluruhan, terjadi peningkatan jumlah
perusahaan/investor yang cukup signifikan dari tahun 2013 sampai tahun
2018.
Gambar 2.5 Grafik Jumlah Proyek PMA dan PMDN
di wilayah provinsi Sumatera Selatan tahun 2013-2018
C. Capaian Jumlah Tenaga Kerja PMA dan PMDN
Capaian jumlah tenaga kerja PMA dan PMDN periode tahun 2013 -
2018 dapat dilihat pada tabel. 12 berikut :
TABEL. 12 Rekapitulasi Capaian Jumlah Tenaga Kerja PMA dan PMDN
per Tahun 2013 - 2018
Tahun PMA PMDN Total
2013 35.782 32.745 68.527
2014 23.844 26.728 50.572
2015 38.611 34.654 73.265
2016 6.621 23.309 29.930
2017 6.114 14.312 20.426
2018 3.491 10.585 14.076
Sumber Data : Bidang Pengendalian Pelaksanaan PM DPMPTSP Prov. Sumsel
0
200
400
600
800
1000
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah PMA dan PMDN
PMA PMDN Total
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.II. 36
Dari tabel 12 diatas dapat dilihat, untuk jumlah tenaga kerja PMA
tahun 2018 terjadi penurunan jumlah tenaga kerja sebesar 42,90% jika
dibandingkan dengan jumlah tenaga kerja tahun 2017. Dimana jumlah
tenaga kerja PMA tahun 2017 sebanyak 6.114 orang.
Sama halnya dengan jumlah tenaga kerja PMA, jika dibandingkan
dengan jumlah tenaga kerja PMDN 2017 terjadi penurunan jumlah tenaga
kerja PMDN pada tahun 2018 sebesar 26,04%. Dimana tenaga kerja PMDN
2018 hanya berjumlah 10.585 orang, jauh berada dibawah jumlah tenaga
kerja PMDN tahun 2017 yaitu 14,312 orang.
Realisasi penyerapan tenaga kerja PMA maupun PMDN di Provinsi
Sumatera Selatan dari tahun 2013-2018 relatif menurun. Persen penurunan
jumlah tenaga kerja tertinggi terjadi pada Tahun 2016. Terjadi penurunan
jumlah tenaga kerja sebanyak mencapai 14.076 orang. Dimana 3.491 orang
berasal dari PMA dan 10.585 orang berasal dari PMDN. Jika dibandingkan
dengan jumlah tenaga kerja tahun 2017.
D. Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan DPMPTSP
Provinsi Sumatera Selatan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), merupakan unit pelayanan
secara terintegrasi dalam kesatuan proses dimulai dari tahap permohonan
sampai dengan tahap penyelesaian produk pelayanan melalui satu pintu.
PTSP merupakan wujud kepedulian pemerintah Provinsi Sumatera
Selatan dalam upaya memberikan kemudahan bagi investor dalam hal
kepengurusan izin usaha untuk investasi penanaman modal.
Jumlah peningkatan Perizinan dan Non Perizinan yang diterbitkan
sampai dengan Tahun 2018 sangat signifikan. Jika dibandingkan dengan
jumlah Perizinan dan Non Perizinan yang diterbitkan pada awal tahun
RPJMD 2013 (172 perizinan/non perizinan), terjadi peningkatan jumlah
Perizinan dan Non Perizinan yang diterbitkan sebesar 443,02% diakhir
periode RPJMD. Dimana jumlah Perizinan dan Non Perizinan yang
diterbitkan pada tahun 2018 sebanyak 934 perizinan/non perizinan.
Persen peningkatan jumlah perizinan/non perizinan tertinggi terjadi
pada tahun 2016 dan 2017. Dimana jumlah perizinan/non perizinan tahun
2015 berjumlah 280 perizinan/non perizinan, naik sebanyak 145,71 %
dibanding tahun 2016 yang berjumlah 688 perizinan/non perizinan.
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.II. 37
Sama halnya dengan jumlah perizinan/Non perzinan tahun 2017 yang
berjumlah 901 perizinan/non perizinan, naik sebesar 30,96% jika
dibandingkan dengan jumlah perizinan/non perizinan yang diterbitkan
tahun 2016.
Untuk lebih jelasnya, Rekapitulasi jumlah Perizinan dan Non Perizinan
yang diterbitkan unit PTSP per triwulan di DPMPTSP Provinsi Sumatera
Selatan periode tahun 2013 s.d. 2018 dapat dilihat pada Tabel 13 berikut.
TABEL 13 Rekapitulasi Jumlah Perizinan dan Non Perizinan
Yang Diterbitkan Unit PTSP Per triwulan DPMPTSP Provinsi Sumatera Selatan
Tahun 2013 - 2018
Tahun TW. I TW. II TW. III TW. IV Jumlah
2013 55 30 34 53 172
2014 36 26 19 21 102
2015 32 64 70 114 280
2016 188 118 168 214 688
2017 251 168 183 299 901
2018 184 220 255 274 934
TOTAL 3.077
Sumber Data : Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan PM DPMPTSP Prov. Sumsel
Rekapitulasi jumlah data perizinan dan non perizinan per sektor
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi
Sumatera Selatan tahun 2015 s.d. tahun 2018 dapat terlihat pada tabel 14
berikut:
TABEL 14
Rekapitulasi Jumlah Perizinan dan Non Perizinan Per Sektor DPMPTSP Provinsi Sumatera Selatan
Tahun 2015 - 2018
Tahun Tahun
Sektor 2015 2016 2017 2018 Total
Penanaman modal 7 25 30 0 62
Kesehatan 0 0 8 49 57
PSDA 31 44 61 0 136
Perhubungan 50 42 88 60 240
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.II. 38
Tenaga kerja 128 149 202 141 620
Koperasi 0 0 0 4 4
Pariwisata 0 0 0 0 0
Ketahanan pangan 0 0 0 0 0
Kelautan & Perikanan 0 176 52 47 275
Kehutanan 12 23 15 16 66
ESDM 36 170 420 541 1167
Perindustrian 5 12 3 6 26
Perdagangan 0 0 0 3 3
Tahun Tahun
Sektor 2015 2016 2017 2018 Total
Perkebunan 11 41 22 16 90
Pendidikan 0 6 0 2 8
Lingkungan Hidup 0 0 0 12 12
Informatika 0 0 0 0 0
PMDN 0 0 0 10 10
Sosial 0 0 0 30 30
Total 280 688 901 934 2802
Sumber Data : Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan PM DPMPTSP Provinsi Sumatera Selatan
E. Capaian Indikator Kinerja Pelayanan Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera Selatan 2013-2018
Investasi sangat penting sebagai sumber utama pertumbuhan
ekonomi daerah. Tantangan bagi pemerintah daerah adalah peningkatan
iklim investasi dan iklim usaha yang kondusif di daerah. Mengingat
pentingnya investasi bagi pertumbuhan ekonomi daerah, hal yang perlu
diperhatikan adalah kelembagaan yang ramah dunia usaha.
Salah satu indikatornya adalah kemudahan pelayanan perizinan yang
dalam hal ini dapat diwujudkan oleh unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(PTSP) yang berkedudukan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu
Pintu. Namun perlu dipastikan bahwa implementasi PTSP tersebut dapat
meningkatlkkan efisiensi proses perizinan, baik dalam hal kemudahan
proses perizinan maupun waktu yang dibutuhkan untuk menerbitkan izin.
Guna mengukur keberhasilan pelayanan DPMPTSP Provinsi Sumatera
Selatan periode tahun 2013-2018, DPMPTSP Provinsi Sumatera Selatan
telah menentukan beberapa Indikator Kinerja Utama (IKU) OPD yang
menjadi acuan menentukan keberhasilan pelaksanaan program kegiatan
yang telah dilaksanakan selama periode tahun 2013-2018.
7 indikator kinerja utama OPD yang menjadi acuan kerja DPMPTSP
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.II. 39
Provinsi Sumatera Selatan periode tahun 2013-2018 adalah sebagai beriku :
1) Persen Pertumbuhan investasi PMA dan PMDN
2) Jumlah Investor
3) Nilai realisasi investasi PMA
4) Nilai realisasi investasi PMDN
5) Indeks kepuasan masyarakat
6) Persen perizinan dan non perizinan yang diterbitkan tepat waktu
7) Jangka waktu perizinan dan non perizinan pada unit PTSP yang
diselesaikan sesuai SOP
Capaian Indikator Kinerja Pelayanan Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera Selatan tahun 2013-2018
dapat dilihat pada tabel 15 berikut.
.
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.II. 40
Tabel 15
Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera Selatan 2013-2018
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi
Perangkat Daerah Target NSPK
Target IKK
(2013)
Target Indikator
Lainnya
Target Renstra Perangkat Daerah Tahun Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Penanaman Modal
1 Persen Pertumbuhan investasi PMA dan PMDN 10% 10% 10% 10% 10% 10% 13,86% 9,64% 137,87% -45,5% -10,52% 138.60% 96.40% 1378.70% -455.00% -105.20%
2 Jumlah Investor
113
Perusahaan 168 170 172 174 176 125 183 144 260 333 74,40% 107,65% 83,72% 149,42% 189,20%
3 Nilai realisasi investasi PMA 14.825 T 9.955 T 10.950 T 12.050 T 13.250 T 14.580 T 11.12 T 8.970 T 38.83 T 16.03 T 15.613 T 111,70 % 81,92% 322,24% 120,98% 107,06%
4 Nilai realisasi investasi PMDN 3.129 T 7.590 T 8.349 T 9.184 T 10.100 T 11.110 T 7.04 T 10.94 T 8.53 T 9.76 T 7.465 92,75% 131,03% 92,88% 96,63% 67,19%
5 Indeks kepuasan masyarakat 82% 82% 83% 84% 85% 86% 82.84% 87.32% 89.25% 89% 89.41% 101,02% 105,20% 106,25% 104,71% 103,96%
6 Persen perizinan dan non perizinan yang diterbitkan tepat waktu 70% 70% 75% 80% 85% 90% 87.52% 93,12% 97.09% 96.23% 96.89% 125,03% 124,16% 121,36% 113,21% 107,65%
7 Jangka waktu perizinan dan non perizinan pada unit PTSP yang diselesaikan sesuai
SOP
7 hari 7 hari 6 hari 6 hari 5 hari 5 hari 7 hari 7 hari 6 hari 6 hari 5 hari 100% 85,71% 100% 83,33% 100%
NSPK : Norma Standar Prosedur dan Kriteria
Kepala Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi Sumatera Selatan,
Dra. Hj. Megaria. M.Si.
Pembina Utama Muda (IV/c)
NIP. 19620609 198303 2004
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.II. 41
Dari tabel 15 diatas dapat dilihat, dari 7 (tujuh) indikator kinerja
pelayanan DPMPTSP Provinsi Sumatera Selatan yang di Renstra 2013-2018,
ada 5 (lima) indikator kinerja pelayanan yang pada akhir periode RPJMD
mencapai target yang ditentukan RPJMD Provinsi Sumatera Selatan dan
Renstra DPMPTSP tahun 2013-2018, yaitu ;
1. Jumlah investor
Target 176 investor, realisasi capaian 333 investor
2. Nilai realisasi PMA
Target 14.580, realisasi capaian 15.613
3. Indeks kepuasan masyarakat (investor)
Target 86%, realisasi capaian 89.41%
4. Persen perizinan dan non perizinan yang diterbitkan tepat waktu
Target 90%, realisasi capaian 96.89%
5. Jangka waktu perizinan dan non perizinan pada unit PTSP yang
diselesaikan sesuai SOP
Target 5 hari, realisasi capaian 5 hari
Keberhasilan DPMPTSP Provinsi Sumatera Selatan dalam mencapai
target 5 indikator kinerja yang tertuang didalam RPJMD dan Renstra
DPMPTSP periode tahun 2013-2018 didukung oleh beberapa faktor,
diantaranya :
❖ Tersedianya anggaran APBN dan APBD untuk kegiatan pembinaan dan
pengawasan perusahaan PMA dan PMDN, walaupun terbatas;
❖ Kepatuhan sejumlah perusahaan/investor dalam menyampaikan LKPM
secara berkala;
❖ Kerjasama yang baik tim PTSP dalam usaha menyelesaikan setiap
dokumen perizinan/non perizinan yang disampaikan perusahaan/
perorangan untuk proses perizinan;
❖ Kerjasama tim promosi dalam upaya mempromosikan setiap potensi
peluang investasi yang ada di Provinsi Sumatera Selatan meskipun
dengan keterbatasan anggaran yang disediakan, dengan cara
kerjasama/mengkoordinir perusahaan yang ada di wilayah Sumatera
Selatan untuk turut andil berpartisipasi pada kegiatan promosi investasi
dalam bentuk seminar dan temu investor
Disamping itu, ada 2 (dua) indikator kinerja pelayanan yang pada
akhir periode RPJMD, belum mencapai target yang ditetapkan pada RPJMD
Provinsi Sumatera Selatan dan Renstra DPMPTSP tahun 2013-2018, yaitu :
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.II. 42
1. Persen pertumbuhan investasi PMA dan PMDN
Sepanjang tahun 2018 realisasi ivestasi provinsi sumatera selatan
hanya mencapai 67,19% dari target investasi dalam RPJMD ptovinsi
sumatera selatan, dengan capaian RP 23,078 triliun, sementara target
investasi dalam RPJMD 25,69 triliun.
Hal ini digambarkan juga dengan persen capaian pertumbuhan
investasi PMA dsm PMDN di provinsi sumatera selatan pada akhir
periode RPJMD 2018 yang masih jauh dari harapan/target pertumbuhan
investasi yang ditentukan yaitu 10%. Hal ini mengakibatkan
melambatnya pertumbuhan investasi diatas 10 persen pada 2013
menjadi sekitar -10,52 persen pada akhir 2018.
Namun ditahun 2019, laju investasi Indonesia terutama di sumatera
selatan akan kembali membai, hal ini dapat dilihat dari tanda-tanda
reborn dengan para investor besar dimana saat ini para investor besar
telah semakin nyaman untuk berinvestasi kembali ke indinesia, tertibnya
proses pemilu di Indonesia menjadi alas an kuat mengapa para investor
kembali nyaman dan percaya untuk berinvestasi ke Indonesia.
Selain itu kebijakan pemerintah yang pragmatif dam reformis juga
menjadi salah satu penyebab akan membaiknya investasi pada 2019
setelah sempat melemah pada 2018 dikarenakan pada kuartal terakhir
ada turbulensi ekonomi dengan fluktuasi cureency dan trade war (
peramg dagang dan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar amerika
serikat) yang berpengaruhi pada realisasi investasi tahun 2018.
Adanya kerja sama yang baik antara BKPM dan atau dinas
penanaman modal dan PTSP demham kementrian lembaga dan atau
dinas/instasi terkait lainnya seperti perindustrian, perdagangan,
pertambangan, pertanian dan dinas terkait lainnya diharapkan dapat
memperbaiki kinerja, terutama di sektor industry seperti proyek-proyek
utama ( petrokimia dan baja ) yang sudah menunjukkan perkembangan
prospek ekonomi dan investasi Indonesia membaik pada 2019.
2. Nilai realisasi PMDN
Tren capaian realisasi investasi PMDN di Provinsi Sumatera Selatan
cukup fluktuatif (tidak stabil). Setiap tahun terjadi kenaikan dan
penurunan nilai realisasi investasi yang cukup signifikan. Nilai Realisasi
Investasi PMDN pada tahun 2014 mencapai angka 7,04 triliun,
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.II. 43
mengalami peningkatan sebesar 124,99% bila dibandingkan dengan
Nilai Realisasi Investasi PMDN Tahun 2013 (3,129 triliun). Terus
mengalami kenaikan pada tahun 2015 sebesar 55,40%, dimana nilai
realisasi investasi PMDN tahun 2015 mencapai 10,94 triliun.
Pada tahun 2016, nilai realisasi investasi PMDN mengalami
penurunan sebesar 22,03% bila dibandingkan dengan nilai realisasi
investasi PMDN tahun 2015, dimana nilai realisasi investasi tahun 2016
hanya mencapai 8,53 triliun. Namun kemudian mengalami kenaikan lagi
pada tahun 2017 sebesar 14,42%, dimana nilai realisasi investasi PMDN
tahun 2017 sebesar 9,76 triliun.
Pada akhir periode RPJMD, yaitu tahun 2018 capaian nilai realisasi
investasi PMDN hanya mencapai angka 7,465 triliun, terjadi penurunan
sebesar 23,51% jika dibandingkan dengan nilai realisasi investasi PMDN
tahun 2017 ( 9,76 triliun). Dan angka ini (7,465 triliun) jauh dibawah
target RPJMD Provinsi Sumatera Selatan dan Renstra OPD akhir periode
(tahun 2018) sebesar 11,11 triliun.
Jika dibandingkan dengan target RPJMD Provinsi Sumatera
Selatan dan Renstra OPD tahun 2018, nilai realisasi investasi yang
dicapai pada tahun 2018 hanya mencapai 67,19% dari target yang ingin
dicapai, dengan kata lain target nilai realisasi investasi PMDN pada
akhir periode RPJMD dan Renstra tidak tercapai.
Secara umum dapat dianalisa, ada beberapa faktor penyebab tidak
tercapainya nilai realisasi investasi PMDN diakhir periode RPJMD di
Sumatera Selatan, diantaranya :
1. Adanya beberapa perusahaan yang telah menyelesaikan investasinya
lebih cepat dari yang direncanakan (2018), sehingga pada periode
selanjutnya tidak ada penambahan nilai investasi yang signifikan dari
perusahaan tersebut seperti PT. OKI Pulp & Paper Mills, PT. Tirta
Fresindo Jaya dan PT Surya Eka Perkasa.
2. Masih banyak perusahaan yang mempunyai nilai investasi yang
cukup besar tetapi belum menyelesaikan proyeknya, seperti PT.
Hutama Karya, PT. Tanjung Enim dan lain-lain.
3. Belum adanya perbaikan di sektor produksi, terutama di manufaktur
yang dapat meningkatkan investasi. Perbaikan tersebut di antaranya
meliputi regulasi penanaman modal.
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.II. 44
4. Sumber in put bahan baku untuk pendukung pengoperasian industri
yang masih relatif mahal, seperti gas. Terakhir, rencana pemerintah
untuk membatasi bahan baku impor yang kontribusinya masih besar
di Indonesia. Dengan rencana ini, investor melihatnya sebagai
ancaman untuk melakukan usaha.
5. Masih ada perusahaan yang bernilai investasi, belum secara
rutin/berkala memanfaatkan LKPM dalam penyampaian laporannya.
Sementara nilai realisasi investasi diukur dengan menggunakan
Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM).
6. Belum adanya sinkronisasi implementasi OSS antara pusat dan
daerah yang menimbulkan misinterpretasi penerapan Online Single
Submission (OSS)
Rendahnya capaian total nilai realisasi investasi di Provinsi Sumatera
Selatan tahun 2018 menggambarkan lambatnya Pertumbuhan investasi
pada tahun tersebut, dari di atas 10 persen pada 2013 menjadi sekitar
-10,52 persen pada 2018. Hal ini menunjukkan tidak tercapainya target
pertumbuhan ekonomi tahun 2018
Secara umum, belum tercapainya target indikator kinerja pada
Renstra DPMPTSP yaitu ; nilai realisasi investasi PMDN dan pertumbuhan
nilai investasi pertahun disebabkan oleh beberapa faktor :
1. Adanya beberapa perusahaan yang telah menyelesaikan investasinya
lebih cepat dari yang direncanakan, sehingga pada periode selanjutnya
tidak ada penambahan nilai investasi yang signifikan dari perusahaan
tersebut seperti PT. OKI Pulp & Paper Mills, PT. Tirta Fresindo Jaya dan
PT Surya Eka Perkasa.
2. Belum optimalnya pembangunan dan perbaikan infrastruktur di
kawasan industri di Provinsi Sumatera Selatan yang menyebabkan
tertahannya minat investor untuk berinvestasi.
3. Belum maksimalnya perbaikan di sektor produksi, terutama di
manufaktur yang dapat meningkatkan investasi. Perbaikan tersebut di
antaranya meliputi regulasi yang mengatur masalah penanaman modal
4. Dirilisnya Online Single Submission (OSS) diharapkan dapat
mempermudah proses investasi, tapi faktanya ada misinterpretasi. Ada
kebingungan yang timbul pada kalangan pengusaha terkait perbedaan
OSS ini dengan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PTS) di daerah-daerah.
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.II. 45
5. Tertahannya minat investor untuk berinvestasi dikarenakan adanya
kebijakan pemerintah daerah yang dianggap belum mempermudah
investor untuk berinvestasi
6. Sumber input bahan baku untuk pendukung industri yang masih
mahal, seperti gas. Terakhir, rencana pemerintah untuk membatasi
bahan baku impor yang kontribusinya masih besar di Indonesia. Dengan
rencana ini, investor melihatnya sebagai ancaman untuk melakukan
usaha.
Tahun 2019 iklim investasi diharapkan akan jauh membaik.
Melemahnya realisasi investasi tahun 2018 ini menunjukkan masih banyak
persoalan yang mesti dibenahi. Saat ini memang gejolak ekonomi global
menekan ekonomi domestik, namun pemerintah Provinsi Sumatera Selatan
harus fokus pada persoalan internal.
Untuk meningkatkan investasi di Provinsi Sumatera Selatan,
pemerintah harus mengeluarkan sejumlah terobosan kebijakan yang sangat
ditunggu pelaku usaha. Faktor internal cukup dominan, seperti
diperlihatkan dengan penurunan realisasi investasi PMDN sebesar 23,51%
di tahun 2018 (7,465 triliun) jika dibandingkan dengan realisasi investasi
tahun sebelumnya, 2017 (9,76 triliun).
Sama halnya dengan PMDN, investor asing (PMA) juga terpengaruh
dengan kondisi politik di Sumatera Selatan. Hal itu terlihat dari adanya
penurunan nilai realisasi investasi PMA sebesar 2,6% di tahun 2018.
Dimana nilai realisasi investasi tahun 2017 sebesar 16.03 triliun menurun
menjadi 15,613 triliun pada tahun 2018. Tetapi angka ini melebihi target
realisasi PMA yang ditetapkan pada RPJMD dan Renstra 2013-2018 diangka
14,580 triliun.
Dalam kondisi di mana faktor internal tahun 2018 ini lebih berat
dibandingkan tahun–tahun sebelumnya, maka terobosan kebijakan di
bidang penanaman modal sangat diperlukan pada tahun 2019 untuk
meningkatkan daya tarik Provinsi Sumatera Selatan sebagai provinsi tujuan
investasi.
Terobosan kebijakan investasi yang diluncurkan harus lebih efektif
dan efisien untuk kemudahan investasi dibandingkan kebijakan sebelumnya
sehingga realisasi investasi dapat meningkat. Berkaca pada pengalaman
tahun 2016, nilai realisasi investasi terdongkrak oleh sejumlah kebijakan
yang dibuat pemerintah.
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.II. 46
Namun karena tahun 2017 tidak ada terobosan kebijakan yang
berarti, pertumbuhan investasi tahun ini menurun sangat tajam
dibandingkan tahun 2016 hingga mencapai -45,5%. Ditambah pula dengan
adanya empat perusahaan terbesar di Provinsi Sumatera Selatan yang telah
menyelesaikan proyeknya lebih awal, sehingga menyumbang investasi
terbesar pada tahun 2016, seperti: PT OKI Pulp and Paper Mills, PT
Primanaya, PT Golden Oilindo Nusantara dan PT Tirta Fresindo Jaya.
Di sisi lain, rendahnya realisasi investasi tahun 2018 ini tidak lepas
dari penundaan sejumlah proyek infrastruktur pemerintah seperti
tertundanya operasional Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-api yang
diiringi pelemahan rupiah. Sementara beberapa proyek yang sudah
diwacanakan beberapa waktu lalu belum bisa diimplementasikan tahun
2018. Salah satu penyebabnya adalah karena jajaran pemerintahan dari
pusat hingga daerah belum serius dalam eksekusi kebijakan yang sudah
diputuskan. Karena itu, perbaikan iklim investasi dan kemudahan perizinan
menjadi hal mutlak dilakukan agar realisasi investasi terus meningkat.
Seringkali terjadi perizinan yang sudah beres di tingkat pusat, tapi tidak
bisa diimplementasikan di daerah dikarenakan tidak ada peraturan daerah
(perda) yang mendukung.
Kita mencatat bahwa pemerintah telah berupaya menjaga iklim
investasi dengan menyediakan sistem pelayanan terintegrasi atau online
single submission (OSS). Namun dengan menurunnya realisasi investasi
pada tahun 2018 dapat memberi gambaran bahwa upaya tersebut belum
optimal dalam mendongkrak investasi.
Turunnya realisasi investasi tahun 2018 tentu akan menjadi
pekerjaan rumah yang berat bagi Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan
terutama Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan terpadu Satu Pintu.
Pemerintah harus mengkaji dan mengevaluasi lagi kebijakan-kebijakan yang
dianggap kurang/tidak mendukung dan mengganggu stabilitas investasi.
Pemerintah juga harus mengantisipasi faktor-faktor eksternal yang mungkin
akan berdampak pada realisasi investasi di Provinsi Sumatera Selatan
kedepannya seperti krisis ekonomi yang terjadi di negara berkembang
seperti Turki dan Argentina. Antisipasi ini perlu dilakukan untuk mencegah
para investor menarik kembali modal yang telah diinvestasikan melalui
pasar modal ataupun pasar uang di Provinsi Sumatera Selatan.
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.II. 47
2.3.2. Anggaran dan Realisasi Pendanaan DPMPTSP Prov. Sumsel
Untuk mengidentifikasi potensi dan permasalahan khusus pada aspek
pendanaan pelayanan OPD pada level program, selanjutnya kinerja Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera
Selatan akan dianalisis melalui pelaksanaan Renstra DPMPTSP Provinsi
Sumatera Selatan periode perencanaan Tahun 2013-2018 yang dituangkan
dalam tabel 16 berikut.
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.II. 48
Tabel 16
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera Selatan
Uraian ***) Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun
ke-
Rasio antara Realisasi dan
Anggaran Tahun ke-
Rata-rata
Pertumbuhan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
Belanja Langsung (Rp. Miliar) 5.304 6.304 1.972 4.213 3.135 5.046 5.880 1.841 3.264 2.648 95.14 93.27 93.36 77.47 84.47 0.20 0.25
Belanja Tidak Langsung (Rp.Miliar) 5.988 5.939 4.758 4.404 7.397 5.796 5.842 4.747 4.255 6.759 96.79 98.37 99.77 96.62 91.37 0.20 0.25
Total (Miliar) 11.292 12.243 6.730 8.617 10.532 10.84 11.722 6.588 7.519 9.407 95.96 95.82 96.56 87.05 87.92 0.20 0.25
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan. IV. 49
Selama kurun waktu 5 (lima) tahun, jumlah alokasi anggaran yang
diterima oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi Sumatera Selatan untuk melaksanakan program dan kegiatan
mengalami fluktuasi (ketidak stabilan), namun cenderung menurun.
Pada tahun 2014 jumlah anggaran Rp 5,304 Milyar dan mengalami
kenaikan pada tahun 2015 sekitar 18,85% persen menjadi Rp 6,304 Milyar.
Pada tahun 2016 jumlah anggaran hanya berjumlah 1,972 Milyar,
terjadi penurunan yang cukup signifikan yaitu sekitar 68,72% dibandingkan
dengan jumlah anggaran tahun 2015.
Pada tahun 2017, jika dibandingkan dengan anggaran tahun 2016,
anggaran yang diterima DPMPTSP Provinsi Sumatera Selatan mengalami
peningkatan yang sangat signifikan sebanyak 113,64% menjadi Rp 4,213
Milyar. Sementara itu, di tahun 2018 kembali terjadi penurunan jumlah
anggaran sebesar 25,59% bila dibandingkan dengan anggaran tahun 2017
menjadi Rp 3,135Milyar
Realisasi anggaran selama kurun 5 (lima) tahun mulai tahun 2014
sampai dengan tahun 2018 rata-rata sebesar 92,66% dan dengan angka ini
rasio realisasi anggaran DPMPTSP Provinsi Sumatera Selatan dapat
dikatakan berada pada kategori Baik. Realisasi anggaran tidak langsung
dengan rata-rata sebesar 96,58% dan anggaran langsung dengan rata-rata
88,74%.
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Investasi sangat memegang peranan penting dalam menopang
pertumbuhan ekonomi daerah. Rendahnya realisasi investasi menunjukkan
rendah pula pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Hal yang terjadi
sebaliknya, meningkatnya pertumbuhan ekonomi suatu daerah ditandai
oleh meningkatnya pertumbuhan investasi daerah tersebut. Tantangan bagi
pemerintah daerah adalah upaya untuk meningkatkan iklim investasi dan
iklim usaha yang kondusif di daerah yang salah satunya adalah dengan
mengadakan unit pelayanan investasi yang mempunyai kualitas dan dapat
memberikan kemudahan pelayanan perizinan/non perizinan.
Sebagai salah satu strategi dasar dalam rangka menumbuh
kembangkan perekonomian yang akan meningkatkan pendapatan
masyarakat, menyerap tenaga kerja, dan alih teknologi di Provinsi Sumatera
Selatan, maka pembangunan di bidang Penanaman Modal harus kedepan
harus terencana, terprogram dan terealisasi dengan baik. Sehubungan
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan. IV. 50
dengan hal tersebut maka perlu diketahui dan dipahami tantangan dan
peluang yang akan dihadapi.
Beberapa tantangan yang dihadapi Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu satu Pintu dalam mencapai target kinerja adalah :
1. Masih rendahnya nilai realisasi investasi, terutama PMDN di Provinsi
Sumatera Selatan yang menyebabkan melambatnya laju pertumbuhan
investasi.
2. Belum maksimalnya koordinasi antar dinas instansi/sektor/lembaga
terkait dalam menyusun rencana pembangunan ekonomi, khususnya
dalam bidang penanaman modal.
3. Belum terwujudnya kepastian hukum yang dapat mempermudah
proses investasi dan masih adanya regulasi penanaman modal yang
tidak selaras baik ditingkat nasional maupun daerah.
4. Masih rendahnya tingkat kepatuhan dan kesadaran perusahaan
/ investor dalam menyampaikan Laporan Kegiatan Penanaman Modal
(LKPM) secara berkala.
5. Belum maksimalnya jumlah tenaga pelayanan perizinan/non perizinan
yang terampil dan berkompeten dibidangnya dalam upaya mewujudkan
pelayanan investasi yang berkualitas.
6. Belum tersedianya data potensi peluang investasi daerah terkini (update)
sehingga menyebabkan timbulnya kendala dalam kegiatan promosi
peluang investasi daerah.
7. BKPM telah mengimplementasikan Sistem Informasi Potensi Investasi
Daerah (SIPID), namun pada kenyataannya implementasi SIPID di
Sumatera Selatan belum optimal.
8. Belum terwujudnya sentra promosi dan sentra industri yang berguna
untuk mempermudah proses promosi peluang investasi daerah.
9. Terbatasnya sarana dan prasarana penunjang operasional pelayanan
perizinan/non perizinan dan promosi penanaman modal sehingga
kinerja aparatur belum maksimal
10. Tertahannya pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung
Api-api yang berlokasi di Kabupaten Banyusasin yang menyebabkan
tertahannya minat investor.
Disamping tantangan yang ada, terdapat beberapa peluang yang
merupakan trend dan perkembangan diluar wilayah/komunitas/ organisasi
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan. IV. 51
yang dapat membantu tercapainya visi dan misi. Peluang yang dimiliki
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu Provinsi Provinsi
Sumatera Selatan antara lain :
1. Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu ( P T SP ) yang
merupakan unit pelayanan yang dapat memudahkan calon investor
untuk mendapatkan izin usaha.
2. Perencanaan pembangunan jalan highway lintas Sumatera
3. Proses pembangunan pelabuhan Tanjung Api-Api
4. Proses Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-api yang
berpeluang meningkatkan jumlah investor di Sumatera selatan
5. Kesepakatan perdagangan bebas antar negara di kawasan ASEAN
6. Potensi peluang investasi yang tersebar di seluruh kab/kota di Sumatera
Selatan yang memiliki nilai investasi yang cukup tinggi, terutama di
sektor pertanian, perkebunan, pertambangan dan energi dll.
7. Upaya pembentukkan sentra promosi dan sentra industri yang
diharapkan dapat mengakomodir semua kegiatan promosi investasi dan
industri di Provinsi Sumatera Selatan
8. Ditunjuknya Sumatera Selatan menjadi penyelenggara kegiatan
yang berskala nasional dan internasional
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan. IV. 52
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
Penentuan isu strategis didasarkan pada masalah terkini di bidang
Penanaman Modal yang terjadi dalam skala nasional/daerah dan Rencana
Strategis Pembangunan Sumatera Selatan 2019-2023 serta berdasarkan
hasil evaluasi dan identifikasi potensi dan kondisi sumber daya di Provinsi
Sumatera Selatan. Isu strategis dan masalah strategi pembangunan daerah
di bidang Penanaman Modal merupakan tantangan yang harus dihadapi
oleh kebijakan pembangunan penanaman modal yang akan ditetapkan.
Isu-isu strategis tersebut merupakan tantangan ke depan sebagai
rencana tindak lanjut suatu upaya untuk dapat memperbaiki,
mempertahankan dan menyelesaikan permasalahan yang akan dihadapi.
Dalam hal ini adalah upaya peningkatan investasi dalam rangka
mempertahankan keberadaan investasi yang sudah ada serta menarik
investasi baru. Dengan memperhatikan isu strategis kewilayahan yang telah
ditetapkan melalui kebijakan pengembangan investasi yang terfokus pada
kawasan andalan di Sumatera Selatan.
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan Perangkat Daerah
Penanaman modal memiliki peran yang dominan dalam pembangunan
perekonomian daerah dimana penanaman modal memberikan multiplier
effect pada pertumbuhan pendapatan daerah diantaranya ; mendorong
peningkatan daya beli masyarakat lokal. Adanya kawasan industri seperti
Kawasan Ekonomi Khusus sebagai salah satu program unggulan bidang
penanaman modal yang merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan
investasi daerah. Selain itu juga, keberadaan kawasan industri akan
memberikan dampak positif diantaranya ; membuka peluang lapangan
kerja, tumbuhnya berbagai peluang usaha baru, meningkatkan ekspor,
meningkatkan pendapatan asli daerah, pemerataan penduduk dan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Untuk mengidentifikasi permasalahan DPMPTSP Provinsi Sumatera
Selatan berdasarkan tugas pokok dan fungsi DPMPTSP beserta faktor-faktor
yang mempengaruhinya, dapat dilihat pada uraian telaahan terhadap Visi
Misi Gubernur terpilih, telaahan terhadap Renstra BKPM RI, telaahan
terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Selatan 2016-
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan. IV. 53
2036, dan telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategi (KLHS) Provinsi
Sumatera Selatan.
Berdasarkan tugas dan fungsi Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sumatera Selatan serta
masukan dari penyelenggara pelayanan, dapat diidentifikasi permasalahan
yang dihadapi adalah sebagai berikut :
1. Kebijakan pusat yang sering kali berubah dan memerlukan pengkajian
dan implementasi kebijakan baru dari daerah sehingga kebijakan pusat
tidak selalu dapat direalisasikan langsung seketika oleh daerah;
2. Kebijakan pusat yang tidak semuanya dapat diakomodasi dan
direalisasikan oleh daerah;
3. Regulasi investasi dan atau penanaman modal sering berubah sehingga
investor tidak memiliki kepastian dalam berusaha (iklim investasi);
4. Minimnya jumlah SDM yang memiliki kompetensi dan pemahaman
terkait investasi baik regulasi, potensi daerah dan cara mempromosikan
potensi daerah;
5. Kualitas pelayanan publik belum optimal dikarenakan masih
terbatasnya sarana prasarana dan SDM pelayanan perizinan/non
perizinan yang terlatih dan paham ttg proses pelayanan publik;
6. Masih ada layanan perizinan/non perizinan yang diproses secara
manual dikarenakan masih belum optimalnya sosialisasi layanan
berbasis aplikasi;
7. Promosi investasi daerah belum optimal sehingga Sumatera Selatan
secara khusus belum menjadi Brand Tujuan Investasi Nasional maupun
internasional;
8. Belum maksimalnya pelaksanaan pengawasan, pengendalian dan
evaluasi pelaksanaan penanaman modal dilapangan;
9. Masih adanya investor yang terlambat atau belum
membuat/menyampaikan LKPM;
10. Belum optimalnya pelaksanaan pelayanan penanganan pengaduan,
hambatan dan sengketa perizinan/non perizinan;
11. Belum tersedianya SDM sesuai bidang kerja pengaduan dan komunikasi
masyarakat;
12. Masih belum tercukupnya sarana prasana di lingkup Dinas Penanaman
Modal dan PTSP
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan. IV. 54
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
VISI
Dengan mempertimbangkan kemajuan yang telah dicapai pada
periode 2013-2018, memperhatikan hasil analisis isu strategis, mengacu
pada visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur yang terpilih untuk masa
bakti 2019-2023, mengikuti prioritas pembangunan RPJMD Provinsi
Sumatera Selatan 2005-2025, memperhatikan prioritas pembangunan
nasional, merujuk pada tujuan nasional yang tercantum dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945, serta memperhatikan tujuan pembangunan
berkelanjutan, maka visi pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun
2019-2023 adalah :
“ SUMSEL MAJU UNTUK SEMUA “
Berikut dapat dilihat uraian penjelasan Visi pembangunan Sumatera
Selatan 2019-2023 :
Sumsel maju untuk semua adalah keadaan dimana terwujudnya
pembangunan daerah yang berwawasan lingkungan atau pembangunan
berkelanjutan dan pembangunan maritim yang merata dan berkeadilan,
dimana hasil-hasil pembangunannya dinikmati seluruh anggota
masyarakat.
Sumsel maju untuk semua adalah kondisi dimana meningkatnya kualitas
sumber daya manusia yang menjunjung tinggi nilai-nilai keimanan,
ketaqwaan, kejujuran, integritas dan kearifan local, disamping
terpenuhinya hak-hak dasar masyarakat dengan dukungan anggaran pro
rakyat, pro lingkungan dan pro gender yang transparan dan akuntabel.
Sumsel maju untuk semua adalah kondisi tercapainya pelayanan publik
yang baik dengan dukungan pemerintahan daerah yang bersih dan bebas
dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), serta meningkatnya partisipasi
masyarakat dalam proses penentuan kebijakan pembangunan yang
menyangkut hajat hidup orang banyak.
Sumsel maju untuk semua adalah terwujudnya rasa aman dan nyaman
bagi kehidupan masyarakat sehingga anggota masyarakat dapat
menjalankan aktivitas keagamaan, terciptanya kehidupan masyarakat yang
menghargai perbedaan, dan masyarakat dapat menikmati kesenian yang
bermutu di pusat-pusat kebudayaan.
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan. IV. 55
MISI
Berdasarkan visi pembangunan yang telah ditetapkan, berikut dapat
dilihat uraian Misi pembangunan Provinsi Sumatera Selatan periode Tahun
2019-2023 :
1. Membangun Sumsel berbasis ekonomi kerakyatan, didukung sektor
pertanian, industri dan UKM yang tangguh untuk mengatasi
pengangguran dan kemiskinan baik di perkotaan maupun di pedesaan.
2. Meningkatkan kualitas SDM, baik laki-laki maupun perempuan, yang
sehat, berpendidikan, profesional dan menjunjung tinggi nilai
keimanan, ketaqwaan, kejujuran dan integritas.
3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bebas KKN dengan
mengedepankan transprantasi dan akuntabilitas yang didukung
aparatur pemerintahan yang jujur, berintegritas, professional dan
responsive.
4. Membangun dan meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur,
termasuk infrastruktur dasar guna percepatan pembangunan wilayah
pedalaman dan perbatasan, memperlancar arus barang dan mobilitas
penduduk, serta mewujudkan daya saing daerah dengan
mempertimbangkan pemerataan dan keseimbangan daerah.
5. Meningkatkan kehidupan beragama, seni dan budaya untuk
membangun karakter kehidupan sosial yang agamis dan berbudaya,
ditopang fisik yang sehat melalui kegiatan olah raga dan pengembangan
pariwisata berorientasi pariwisata religius.
TUJUAN DAN SASARAN
Berdasarkan visi dan misi pembangunan Provinsi Sumatera Selatan
Tahun 2019-2023 dan memperhatikan Tujuan pembangunan
berkelanjutan, mendukung prioritas Pembangunan Nasional RPJMN 2015-
2019, maka tujuan dan sasaran yang hendak dicapai kurun waktu lima
tahun adalah sebagai berikut :
Misi 1 : Membangun Sumatera Selatan berbasis ekonomi kerakyatan,
didukung sector pertanian, industry dan UMKM yang tangguh untuk
mengatasi pengangguran dan kemiskinan baik diperkotaan maupun
dipedesaan
Tujuan 1 : Meningkatkan perekonomian yang inklusif berbasis inovasi
daerah
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan. IV. 56
Sasaran :
1. Maju ekonomi kerakyatan (meningkatnya ekonomi kerakyatan)
2. Maju investasi, industri dan perdagangan (meningkatnya investasi,
industry dan perdagangan)
3. Maju pertanian rakyat dan kedaulatan pangan (meningkatnya
produksi/produktivitas pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan
dan kedaulatan pangan)
4. Maju kesejahteraan masyarakat (menurunnya jumlah orang miskin dan
desa tertinggal)
5. Maju akses energi (meningkatnya akses energi)
Misi 2 : Meningkatkan kualitas SDM, baik laki-laki maupun perempuan,
yang sehat, berpendidikan, professional dan menjunjung tinggi nilai
keimanan, ketaqwaan, kejujuran dan integritas.
Tujuan 2 : Meningkatkan kualitas SDM
Sasaran :
1. Maju kesehatan masyarakat (meningkatnya derajat kesehatan
masyarakat)
2. Maju akses pendidikan berkualitas (meningkatnya akses pendidikan
berkualitas)
Tujuan 3 : Meningkatkan kesetaraan dan keadilan gender
Sasaran : Maju pembangunan gender dan perlindungan anak
(meningkatnya pembangunan gender dan perlindungan anak)
Misi 3 : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bebas KKN dengan
mengedepankan transparansi dan akuntabilitas yang didukung aparatur
pemerintahan yang jujur, berintegritas, professional dan responsive.
Tujuan 4 : Meningkatkan tata kelola pemerintahan
Sasaran :
1. Maju pelayanan publik berkualitas ( meningkatnya pelayana publik
berkualitas)
2. Maju pembangunan yang transparan dan akuntabel (meningkatnya
transparansi akuntabilitas)
3. Maju aparatur profesional dan berintegritas (meningkatnya
profesionalisme integritas aparatur pemerintah daerah)
Misi 4 :
Membangun dan meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur,
termasuk infrastruktur dasar guna percepatan pembangunan wilayah
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan. IV. 57
pedalaman, perbatasan, memperlancar arus barang dan mobilitas
penduduk, serta mewujudkan daya saing daerah dengan
mempertimbangkan pemerataan dan keseimbangan daerah.
Tujuan 5 : Mewujudkan pemerataan pembangunan berkelanjutan
Sasaran :
1. Maju kualitas lingkungan hidup (meningkatnya kualitas hidup)
2. Maju infrastruktur dan konektivitas (meningkatnya akses pelayanan
infrastruktur dan konektivitas)
Misi 5 :
Meningkatkan kehidupan beragama, seni dan budaya untuk membangun
karakter kehidupan sosial yang agamis dan berbudaya, ditopang fisik yang
sehat melalui kegiatan olah raga dan pengembangan pariwisata
berorientasi pariwisata religius.
Tujuan 6 : mewujudkan masyarakat madani.
Sasaran :
Maju stabilitas keamanan,ketertiban dan kehidupan beragama(mewujudkan
kestabilan keamanan,ketertiban dan kehidupan beragama yang berkualitas)
Tujuan 7 : meningkatkan daya saing pariwisata daerah melalui
seni,budaya,dan religi
Sasaran :
Maju seni ,budaya,dan pariwisata(meningkatnya seni,budaya,dan
pariwisata)
Tujuan 8 : meningkatkan daya saing pemuda dan olahraga
Sasaran :
Maju pemuda dan olahraga (meningkatnya pembangunan pemuda dan
olahraga)
Dari misi tersebut, maka Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera Selatan menyajikan faktor-faktor
penghambat dan pendorong pelayanan Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera Selatan yang dapat
menunjang pencapaian Visi dan Misi Gubernur dan Wakil Gubernur
tersebut dalam Tabel 17.
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan. IV. 58
Tabel 17 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan DPMPTSP Terhadap
Pencapaian Visi, Misi dan Program Kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan
Visi : Sumsel Maju Untuk Semua
No. Misi dan program
Gubernur dan Wakil
Gubernur Terpilih
Permasalahan Pelayanan DPMPTSP
Faktor Penghambat Faktor Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
Misi : 1
Membangun Sumatera Selatan berbasis ekonomi kerakyatan, didukung sector pertanian, industri dan UMKM yang tangguh untuk
mengatasi pengangguran dan kemiskinan baik diperkotaan maupun dipedesaan
Sasaran : 2 Maju investasi, Industri dan
Perdagangan (Meningkatnya investasi, industry dan perdagangan)
1. Program peningkatan
promosi, kerjasama dan realisasi investasi
Masih rendahnya capaian
realisasi investasi dibandingkan target baik PMA maupun PMDN
Belum maksimalnya
penyampaian LKPM oleh perusahaan/ investor
Adanya
perusahaan besar yang belum menyelesaikan proyek
Kinerja promosi yang belum terintegrasi
Kerjasama antar instansi terkait dan perusahaan dalam pelaksanaan
promosi investasi Kinerja promosi belum
maksimal terutama dalam upaya melaksanakan
pameran investasi, business meeting
Terbatasnya anggaran promosi penanaman modal &
kurangnya koordinasi kerjasama dgn pelaku usaha
Banyaknya event promosi investasi dan business
meeting baik didalam maupun di luar negeri
Kurangnya SDM promosi yang handal dan skill dibidang promosi
Banyaknya potensi peluang investasi yang dapat dipromosikan
Belum optimal koordinasi dan kerjasama ke pusat dan ke daerah (kab/kota) dalam hal pelaksanaan kegiatan
penanaman modal
Kurangnya koordinasi dengan pusat, kab/kota dan pelaku usaha
Adanya forum investasi sebagai sarana komunikasi untuk koordinsi
dengan pusat dan kab/kota
2. Program peningkatan iklim investasi dan daya
saing penanaman modal
Belum semua perusahaan/investor
menyampaikan LKPM secara kontinyu
Kurangnya koordinasi antara
aparat dengan perusahaan/investor
Tersedianya aplikasi LKPM
Belum dilakukannya kegiatan pertemuan
yang sifatnya kontinyu guna membahas LKPM
Tersedianya dana APBN & APBD
untuk kunjungan ke perusahaan
Masih kurangnya
pembinaan dan pengawasan ke pelaku usaha dan fasilitasi kemitraan pelaku
usaha dgn perusahaan besar
Terbatasnya
anggaran
Banyaknya sumber
daya alam dan potensi peluang investasi yang
dapat dikembangkan
Belum optimalnya implementasi Sistem
Informasi Potensi Investasi Daerah (SIPID)
Belum up to datenya data profil potensi
peluang investasi kab/kota
Adanya aplikasi online SIPID yang
operasinya bisa dioptimalkan
Misi : 3 Mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang bebas KKN dengan mengedepankan transparansi & akuntabilitas yg didukung aparatur pemerintahan
yang jujur, berintegritas, professional dan responsif
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan. IV. 59
Visi : Sumsel Maju Untuk Semua
No. Misi dan program Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih
Permasalahan Pelayanan DPMPTSP
Faktor Penghambat Faktor Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
Sasaran : 1 Maju Pelayanan Publik Berkualitas (Meningkatnya pelayanan publik berkualitas)
3. Program peningkatan kualitas pelayanan perizinan dan non perizinan
implementasi OSS dalam pelaksanaan pelayanan perizinan/non perizinan di daerah belum optimal
Belum sinkronnya kepastian implementasi OSS antara pusat dan daerah
PP no.24 tahun 2018, semua izin usaha wajib diproses melalui sistem OSS
Adanya misinterpretasi penerapan Online Single Submission (OSS) dikalangan pengusaha
Tersedianya akses internet sudah memadai
Bimbingan teknis OSS bagi SDM daerah oleh pemerintah pusat melalui kemendagri dan BKPM
Terbatasnya jumlah petugas perizinan yang berkompeten dalam pelayanan dan penanganan masalah perizinan/non perizinan
Belum optimalnya kerja tim pengaduan dalam upaya penanganan masalah perizinan/non perizinan
Komitmen pimpinan untuk meningkatkan jumlah aparatur yang kompeten dalam menangani masalah pengaduan perizinan/non perizinan
Terbatasnya kemampuan teknis aparatur di bidang penanaman modal
Adanya komitmen pimpinan dan program pemerintah dalam melaksanakan diklat/pelatihan dibidang perizinan
Belum optimalnya kerja Tim Teknis dalam pelaksanaan pengolahan perizinan/non perizinan
Terbatasnya anggaran dan sarana prasarana pelayanan investasi
Adanya dukungan pemerintah daerah dan Pusat
Kinerja aparat belum masimal dalam upaya memfasilitasi pelaku usaha dengan perusahaan
Belum tersedianya data UKM yang difasilitasi
Program prioritas pemerintah pusat
Dalam upaya mencapai visi misi gubernur dan wakil gubernur
Sumatera Selatan periode 2019-2023 yang mempunyai visi “Sumsel Maju
Untuk Semua”, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu terkait pada :
❖ Misi 1 : Membangun Sumatera Selatan berbasis ekonomi kerakyatan,
didukung sektor pertanian, industri dan UMKM yang tangguh untuk
mengatasi pengangguran dan kemiskinan baik diperkotaan maupun
dipedesaan
Sasaran 2 : Maju investasi, Industri dan Perdagangan (Meningkatnya
investasi, industri dan perdagangan)
❖ Misi 3 : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bebas KKN dengan
mengedepankan transparansi dan akuntabilitas yang didukung aparatur
pemerintahan yang jujur, berintegritas, professional dan responsive
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan. IV. 60
Sasaran 1 : Maju Pelayanan Publik Berkualitas (Meningkatnya pelayanan
publik berkualitas)
Guna mencapai kedua misi tersebut, DPMPTSP melaksanakan 3
program yaitu :
➢ Program peningkatan promosi, kerjasama dan realisasi investasi;
➢ Program peningkatan iklim investasi dan daya saing penanaman modal;
➢ Program peningkatan kualitas pelayanan perizinan dan non perizinan
Dimana ketiga program ini diharapkan dapat mengakomodir semua
kegiatan di DPMPTSP untuk mencapai target indikator kinerja DPMPTSP
yang tercantum pada Renstra OPD periode tahun 2019-2023 dan
mewujudkan visi misi gubernur dan wakil gubernur periode 2019-2023.
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota
Berdasarkan Renstra BKPM RI 2015-2019, Visi BKPM RI adalah
Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong Royong dengan Misi :
1. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan
sejahtera
2. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing
3. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat
dan berbasiskan kepentingan nasional
Dalam rangka mencapai Visi dan Misi, BKPM menetapkan sasaran strategis
dari masing-masing tujuan yang ingin dicapai dalam periode 2015-2019,
antara lain :
Tujuan 1: Mewujudkan iklim penanaman modal yang berdaya saing
Untuk mencapai tujuan tersebut, ada 3 (tiga) sasaran strategis yaitu:
1. Meningkatnya iklim penanaman modal dalam rangka peningkatan
daya saing penanaman modal, yang ditandai dengan:
a. Meningkatnya kualitas iklim penanaman modal.
b. Meningkatnya pelayanan penanaman modal di BKPM.
c. Meningkatnya kualitas informasi peluang penanaman modal di
daerah.
d. Meningkatnya kemitraan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dengan
usaha besar.
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan. IV. 61
2. Meningkatnya kualitas pelayanan penanaman modal yang prima dan
responsif melalui PTSP pusat dalam rangka peningkatan daya saing
penanaman modal, yang ditandai dengan:
a. Meningkatnya kualitas pelayanan penerbitan surat persetujuan
penanaman modal.
b. Meningkatnya kapasitas dan kualitas pelayanan perizinan
penanaman modal.
c. Meningkatnya kualitas pelayanan fasilitas penanaman modal.
3. Meningkatkan kinerja lembaga melalui ketersediaan sarana, prasarana
dan aparat dalam rangka menunjang tugas dan fungsi BKPM
Tujuan 2 : Mewujudkan penanaman modal yang berkualitas dan
berkelanjutan
Untuk mencapai tujuan tersebut, ada 4 (empat) sasaran strategis yaitu:
1. Meningkatnya realisasi penanaman modal melalui kegiatan
pemantauan, pembinaan, dan pengawasan pelaksanaan penanaman
modal dalam rangka peningkatan daya saing penanaman modal
2. Meningkatnya daya tarik penanaman modal melalui promosi yang
terpadu dan efektif bagi penanam modal dalam dan luar negeri yang
berpijak pada peningkatan daya saing penanamanmodal, yang ditandai
dengan:
a. Tersedianya strategi promosi penanaman modal yang berkualitas.
b. Meningkatnya jumlah awareness, minat, dan rencana investasi di
sektor dan kawasan ekonomi prioritas.
c. Meningkatnya kualitas fasilitasi promosi daerah.
d. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pameran dan penyediaan
sarana promosi penanaman modal.
3. Meningkatnya kerjasama internasional untuk mendorong investasi dan
melindungi kepentingan nasional dalam rangka peningkatan daya saing
penanaman modal, yang ditandai dengan :
a. Meningkatnya kesepakatan hasil pertemuan kerjasama bilateral dan
multilateral di bidang penanaman modal.
b. Meningkatnya kesepakatan hasil pertemuan kerjasama regional di
bidang penanaman modal.
c. Meningkatnya manfaat secara optimal dari perundingan -
perundingan kerjasama dengan dunia usaha internasional.
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan. IV. 62
4. Tersusunnya perencanaan penanaman modal dan rekomendasi
kebijakan yang terintegrasi, kolaboratif dan implementatif dalam rangka
peningkatan daya saing penanaman modal pada sector prioritas, yang
ditandai dengan :
a. Meningkatnya kualitas pemetaan dan perencanaan pengembangan
penanaman modal sektor industri agribisnis dan sumber daya alam
lainnya.
b. Meningkatnya kualitas pemetaan dan perencanaan pengembangan
penanaman modal sektor industry manufaktur.
c. Meningkatnya kualitas pemetaan dan perencanaan pengembangan
penanaman modal di bidang jasa dan kawasan.
d. Meningkatnya penanaman modal di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
e. Meningkatnya kualitas pemetaan dan perencanaan pengembangan
penanaman modal di bidang infrastruktur.
f. Informasi potensi investasi dan fasilitasi proyek strategis nasional di
bidang infrastruktur.
Tabel 18 Realisasi dan proyeksi Penanaman Modal Bappenas 2010 – 2024
Rincian
Realisasi Target
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Pertumbuhan PDB (%) 4.9 5.0 5.1 5.2 5.3 5,4 5,5 5,7 5,9 6,1
Pertumbuhan PMTB (%) 5.0 4.5 6.2 7.0 7.2 7,4 7,6 7,9 8,2 8,4
Kebutuhan Investasi (Rp
Triliun) 3,926.2 4,199.1 4,545.1 5,069.8 5,572.0 6145,3 6775,8 7515,5 8365,5 9326,9
Share PMA PMDN thd
kebutuhan investasi (%) 13.9 14.6 15.2 14.8 14.9 14,9 15,0 15,1 15,1 15,2
Realisasi PMA PMDN (Rp
Triliun) 545.4 612.9 692.8 750.0(a) 830.0 (b) 915,4 1014,7 1131,5 1266,2 1419,2
Share PMDN (%) 32.9 35.3 37.9 37.6 38.9 39,9 40,9 41,9 42,9 43,9
Share Sektor Sekunder
(%) 43.3 54.8 39.6 43.4 43.4 44,4 45,4 47,9 50,4 52,9
Ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra BKPM RI tersebut
diatas maka faktor-faktor penghambat ataupun faktor-faktor pendorong
yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Dinas Penanaman Modal dan
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan. IV. 63
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera Selatan dapat dilihat pada
Tabel 19 berikut.
Tabel 19
Permasalahan Pelayanan DPMPTSP Prov. Sumsel berdasarkan Tujuan
dan Sasaran Renstra BKPM RI beserta Faktor Penghambat dan
Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No. Tujuan dan Sasaran Jangka
Menengah Renstra BKPM RI
Permasalahan Pelayanan DPMPTSP
Prov. Sumsel Faktor Penghambat Faktor Pendorong
Tujuan 1: Mewujudkan iklim penanaman modal yang berdaya saing
1. Meningkatnya iklim penanaman modal dalam rangka peningkatan daya saing penanaman modal
Rendahnya realisasi investasi PMA dan PMDN
Masih ada pengusaha/investor yang belum menjalankan LKPM secara berkala
Adanya upaya pengembangan peluang usaha baru yang bernilai investasi guna menarik minta investor
Kurangnya proaktif aparat dalam upaya memfasilitasi UKM dgn perusahaan besar
Minat perusahaan besar untuk bermitra dengan UKM
2. Meningkatnya kualitas pelayanan penanaman modal yang prima dan responsif melalui PTSP pusat dalam rangka peningkatan daya saing penanaman modal
wewenang perizinan belum sepenuhnya Pelimpahan kepada PTSP
Masih kurangnya tenaga teknis dan pelayanan perizinan yang kompeten dibidangnya
Implementasi OSS yang sepenuhnya dipusatkan di PTSP
3. Meningkatkan kinerja lembaga melalui ketersediaan sarana, prasarana dan aparat dalam rangka menunjang tugas dan fungsi BKPM
Masih terbatasnya aparat yang kompeten di bidang penanaman modal
Tersedianya bimbingan teknis penanaman modal yang diadakan oleh kemendagri dan BKPM
Terbatasnya sarana prasarana dalam menunjang operasional pelayanan penanaman modal
Adanya barang hibah dari BKPM untuk menunjang operasional pelayanan
Tujuan 2 : Mewujudkan penanaman modal yang berkualitas dan berkelanjutan
1. Meningkatnya realisasi penanaman modal melalui kegiatan pemantauan, pembinaan, dan pengawasan pelaksanaan penanaman modal dalam rangka peningkatan daya saing penanaman modal
Belum semua perusahaan/investor yang bernilai investasi menjalankan LKPM
Terbatasnya anggaran pembinaan dan pengawasan
Tersedianya dana APBN untuk pembinaan dan pengawasan penanaman modal
Belum optimalnya koordinasi antara aparat dengan pengusaha/investor
Belum adanya kegiatan koordinasi/ pertemuan dengan pengusaha/ investor yang dilakukan kontinyu
Adanya Forum investasi nasional dan daerah
Terbatasnya kuantitas dan kualitas SDM pembinaan dan pengawasan penanaman modal masih terbatas
Tersedianya LKPM online
2.
Meningkatnya daya tarik penanaman modal melalui promosi yang terpadu dan efektif bagi penanam modal dalam dan luar negeri yang berpijak pada peningkatan daya saing penanamanmodal
Belum ter updatenya data potensi peluang investasi daerah
Belum semua kab/kota mengimplementasikan SIPID
Pertemuan dan pelatihan SIPID oleh BKPM secara berkala
Promosi yang berkualitas memerlukan anggaran yang tidak sedikit, sedangkan biaya promosi terbilang mahal
Minimnya anggaran promosi investasi
Kerjsama antar instansi terkait dan perusahaan dalam rangka memaksimalkan kegiatan promosi investasi
No. Tujuan dan Sasaran Jangka
Menengah Renstra BKPM RI
Permasalahan Pelayanan DPMPTSP
Prov. Sumsel Faktor Penghambat Faktor Pendorong
3. Meningkatnya kerjasama internasional untuk mendorong investasi dan melindungi
Belum tersedianya regulasi yang dapat mempermudah
Belum sinergisnya koordinasi kerjasama dibidang penanaman modal
UU NO.25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan. IV. 64
kepentingan nasional dalam rangka peningkatan daya saing penanaman modal
pelaksanaan penanaman modal untuk meningkatkan kerjasama investasi
antara provinsi dengan kab/kota
Dilaksanakannya event-event nasional dan internasional dalam rangka promosi investasi
4. Tersusunnya perencanaan penanaman modal dan rekomendasi kebijakan yang terintegrasi, kolaboratif dan implementatif dalam rangka peningkatan daya saing penanaman modal pada sektor prioritas
Masih kurangnya kegiatan koordinasi dan rapat koordinasi teknis perencanaan penanaman modal dengan kab/kota
Tidak tersedianya dana untuk rakor dikarenakan terbatasnya anggaran
Pergub No. 6 tahun 2014 ttg Rencana Umum Penanaman Modal
Belum dilaksanakannya kegiatan sinkronisasi program kegiatan penanaman modal
Pro aktif kab/kota dalam konsultasi sinkronisasi program kegiatan ke provinsi dan ke BKPM
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan KLHS RPJMD
Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Berikut ini akan diuraikan faktor-faktor penghambat dan pendorong
dari pelayanan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi Sumatera Selatan yang mempengaruhi permasalahan pelayanan
DPMPTSP ditinjau dari implikasi RTRW dan disajikan dalam Tabel 20
berikut ini.
Tabel 20
Permasalahan Pelayanan DPMPTSP Provinsi Sumatera Selatan
berdasarkan Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah beserta Faktor
Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No Rencana Tata Ruang Wilayah
terkait Tugas dan Fungsi DPMPTSP Prov. Sumsel
Permasalahan Pelayanan DPMPTSP Prov. Sumsel
Faktor Penghambat Faktor Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Pusat kegiatan nasional (PKN) terletak di Kota Palembang
• Investor yang masuk ke Sumatera Selatan belum tersebar merata ke seluruh kab/kota
• Kendala dalam pelaksanaan promosi di karenakan profil data potensi peluang investasi kab/kota ada yang belum up date
• Terbatasnya infrastruktur yang ada di kab/kota
• Kota Palembang memiliki potensi pasar modal yang besar
• Sebaran penduduk terbesar berpusat di Kota Palembang
2 Pengembangan pelabuhan utama Tanjung Api-api untuk memantapkan peran provinsi dalam skala regional dan internasional
• Masih terhambatnya proses pembebasan lahan pengembangan pelabuhan TAA
• Kurangnya promosi pengembangan KEK bagi calon investor
• Belum tersedianya anggaran untuk proses pembebasan lahan KEK TAA
• Terbatasnya anggaran promosi
• Komitmen dan kebijakan pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam pengembangan KEK TAA
No Rencana Tata Ruang Wilayah
terkait Tugas dan Fungsi DPMPTSP Prov. Sumsel
Permasalahan Pelayanan DPMPTSP Prov. Sumsel
Faktor Penghambat Faktor Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
• Pengembangan KEK TAA termasuk didalam skala prioritas nasional pengembangan
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan. IV. 65
kawasan ekonomi khusus
3 Pengembangan kawasan industri yg dikelompok kan berdasarkan jenis industri : ▪ Industri skala besar yang
dikembangkan Di TAA (Banyuasin) dan Pendopo (PALI)
▪ Industri sedang dan industri kecil dan sentra-sentra industri yg akan tersebar disetiap kab/kota
▪ Industri yg menjadi prioritas provinsi : Palembang, Banyuasin, Lubuk Linggau, Muara enim, PALI, OKU dan OKI
• Pembangunan infrastruktur dasar yang belum memadai
• Pembangunan pelabuhan utama TAA dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) TAA masih terhambat
• Belum ada rancangan untuk membuat sentra promosi dan sentra industri
• Belum dilakukan pendataan sentra-sentra industri yang ada di kab/kota
Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
KLHS sebagaiman dimaksud dalam pasal 153 huruf d, yaitu kajian
yang memastikan bahwa pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar
pembangunan dengan memperhatikan potensi dampak pembangunan
melalui penyusunan rekomendasi perbaikan berupa antisipasi, mitigasi,
adaptasi dan/atau kompensasi program dan kegiatan.
Berikut ini diuraikan faktor-faktor penghambat dan pendorong dari
pelayanan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi Sumatera Selatan yang mempengaruhi permasalahan pelayanan
DPMPTSP ditinjau dari implikasi KLHS dan disajikan dalam Tabel 21.
Tabel 21
Permasalahan Pelayanan DPMPTSP Provinsi Sumatera Selatan
berdasarkan Analisis Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) beserta
Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No Hasil Analisis KLHS Terkait Tugas
dan Fungsi DPMPTSP Prov. Sumsel
Permasalahan Pelayanan
DPMPTSP Prov. Sumsel Faktor Penghambat Faktor Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Regulasi dibidang penanaman modal sering berubah-ubah
Perlunya proaktif dari bidang terkait regulasi penanaman modal
Belum tersedianya aparatur yang ahli dalam menganalisa setiap perubahan regulasi penanaman modal yang ada
UU no 25 tahun 2007 ttg penanaman modal
Proaktif kementerian dan lembaga terkait dalam penanganan perubahan regulasi
2 Kurangnya sarana prasarana dan konektivitas
Terbatasnya anggaran rehab gedung dan pengadaan prasarana pelayanan
Adanya kab/kota yang masih bermasalah dengan konektivitas internet
Peran aktif dan dukungan pemerintah daerah dan instansi terkait
No Hasil Analisis KLHS Terkait Tugas
dan Fungsi DPMPTSP Prov. Sumsel Permasalahan Pelayanan DPMPTSP Prov. Sumsel
Faktor Penghambat Faktor Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan. IV. 66
3 Data Potensi Unggulan kab/kota belum lengkap dan kurang valid
Terbatasnya anggaran sehingga koordinasi ke kab/kota belum maksimal
Data potensi unggulan yang disampaikan Kab/kota belum menggambarkan potensi daerah yang sebenarnya karena belum ada kajian secara ilmiah
Dukungan regulasi Pusat dan daerah
Koordinasi yang sudah dilakukan ke kab/kota belum sepenuhnya memberikan feedback yang diharapkan
Informasi data potensi unggulan yang disampikan kab/kota bukan merupakan data terbaru
Adanya tenaga pengelola SIPID di Tk Provinsi yang terlatih
4 Sinkronisasi rencana umum penanaman modal daerah Provinsi Sumatera Selatan
Belum maksimalnya kegiatan sinkronisasi RUPM di Prov. Sumsel
Adanya kab/kota yang belum memiliki RUPM (Palembang, Banyuasin,Lahat, PALI, Prabumulih, OKUT, OKU, Pagar Alam, Ogan Ilir, Muratara.
PP Nomor 16 Tahun 2012 ttg RUPM
5 Pelayanan terpadu yang belum Online Single Submission (OSS)
Belum optimalnya Pengawasan, pembinaan dan evaluasi penerapan OSS ke kab/kota
Keterbatasan anggaran daerah untuk menyediakan prasarana penerapan OSS
Regulasi daerah tentang percepatan berusaha
Terbatasnya tenaga terlatih untuk pengawasan, pembinaan dan evaluasi OSS di lapangan
Sudah diterapkannya OSS oleh 15 kab/kota di wilayah Sumatera Selatan
6 Sarana, prasarana dan SDM belum memadai dibidang pelayanan perizinan
Fasilitas pelayanan publik yang belum optimal
Masih kurangnya tenaga skill/teknis dibidang pelayanan perizinan dan non perizinan
Adanya tenaga yang ahli dan terlatih di bidang pelayanan perizinan dan non perizinan
7 Belum ada mall pelayanan publik Belum teranggarkannya dana untuk pembentukan mall pelayanan publik di karenakan terbatasnya anggaran daerah
Terbatasnya anggaran daerah
Dukungan pemerintah daerah dan instansi terkait, perusahaan dan BUMD
Belum optimalnya koordinasi dengan dinas/instasi, BUMD dan swasta terkait pembentukan mall pelayanan public
Belum maksimalnya dukungan dinas/instansi, swasta terkait
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis
Penentuan isu-isu strategis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Serpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera Selatan berdasarkan pada beberapa
faktor, yaitu :
1) Gambaran pelayanan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Provinsi Sumatera Selatan;
2) Visi, Misi, dan program kegiatan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih;
3) Sasaran jangka menengah pada Renstra BKPM RI;
4) Implikasi RTRW bagi pelayanan DPMPTSP
5) Implikasi KLHS bagi pelayanan DPMPTSP
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan. IV. 67
Dari pembahasan permasalahan faktor penghambat dan faktor
pendorong tersebut diatas, selanjutnya diidentifikasi isu strategis DPMPTSP
Provinsi Sumatera Selatan sebagai berikut:
➢ Kebijakan dan komitmen pemerintah daerah dalam membuat regulasi
yang bersifat mempermudah dan mempercepat perizinan/non perizinan
melalui prosedur perizinan yang tepat, efektif dan efisien
➢ Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi program kegiatan penanaman
modal yang mengasu pada Rencana Umum Penanaman Modal Daerah
belum guna menyamakan presepsi pelaksanaan penanaman modal
➢ Pengawasan pelaksanaan implementasi OSS di kab/kota dan
investor/calon investor untuk meningkatkan jumlah investor dan proyek
yang bernilai investasi guna meningkatkan nilai realisasi investasi
➢ Jenis peluang usaha/proyek yang ditawarkan merupakan peluang usaha
inovasi baru yang dapat menarik minat investor asing dan lokal.
➢ Promosi investasi yang belum optimal dikarenakan terbatasnya anggaran
➢ Sebaran Investasi yang belum merata di kab/kota yang ada di provinsi
Sumatera Selatan
➢ Peningkatan kesadaran perusahaan PMA dan PMDN untuk
menyampaikan laporan kegiatan penanaman modal dalam bentuk LKPM
➢ Harmonisasi dan sinkronisasi berbagai kebijakan dibidang penanaman
modal, baik dengan pusat dan dengan daerah (kab/kota);
➢ Belum terakomodirnya investor yang berminat berinvestasi di bidang
infrastruktur pendukung terutama kawasan industri, kawasan ekonomi
khusus dan lain-lain;
➢ Masih terbatasnya investor pengembangan investasi di bidang
industri hilirisasi;
➢ Peningkatan kapasitas Kinerja Aparatur penanaman modal untuk
mengoptimalkan kinerja PTSP sehingga mampu memberikan kontribusi
dalam mendukung terwujudnya pelayanan perizinan/non perizinan yang
berkualitas.
➢ Informasi Potensi Unggulan Daerah belum up date sedangkan
masyarakat dan dunia usaha membutuhkan data/informasi
penanaman modal di Sumatera Selatan;
➢ Belum optimalnya tata kelola pemerintahan yang baik dan perencanaan
program pembangunan daerah yang sinergis antar pemerintah
dan provinsi dengan Kab/Kota.
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan. IV. 68
➢ Belum operasionalnya KEK tanjung Api-Api
Investasi merupakan salah satu fokus utama kebijakan pemerintah
sebagai variabel penting dalam meningkatkan perekonomian. Selain itu,
semua hal yang berkaitan dengan regulasi investasi juga harus diberi
perhatian khusus sebagai salah satu dari tiga tugas pokok yang terdapat
dalam MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia) yang telah dicanangkan oleh Presiden pada tanggal 27 Mei 2011.
Dalam hal ini, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi Sumatera Selatan merupakan Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
yang bertugas mengkoordinasikan investasi penanaman modal terus
berupaya memperbaiki kinerja dengan menentukan berbagai langkah
strategis, terarah dan terencana.
Konsep perencanaan strategis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera Selatan tidak mengabaikan dalam
memberi penekanan pada pentingnya analisis terhadap kapasitas lembaga
dan aparaturnya untuk menjawab tantangan lingkungan internal dan
eksternal yang terus berubah. Secara singkat berbagai situasi yang
mempengaruhi kinerja investasi pada akhirnya menjadi faktor prioritas yang
menjadi pertimbangan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Provinsi Sumatera Selatan dalam membuat Rencana Strategis
lima tahun ke depan.
Provinsi Sumatera Selatan disamping memiliki berbagai keunggulan
yaitu potensi dan peluang usaha juga memiliki berbagai keterbatasan
apabila dibandingkan dengan Provinsi lain di Indonesia. Keterbatasan
tersebut antara lain mencakup luas ruang dan lahan yang terus semakin
berkurang, kualitas sumber daya manusia untuk mendukung pemanfatan
dan eksploitasi sumber daya alam yang masih terbatas.
Dengan demikian maka pengembangan Investasi perlu diposisikan
sebagai visi dan fokus pembangunan kedepan terlebih bagi Provinsi
Sumatera Selatan sebagai Provinsi yang sedang maju dan berkembang,
mandiri dan mampu mengemban peningkatan kualitas dan kesejahteraan
seluruh penduduknya melalui kegiatan Investasi.
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan. IV. 69
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN
4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah
Berdasarkan isu-isu strategis di bidang penanaman modal di
Sumatera Selatan serta untuk mewujudkan Visi dan Misi Gubernur
Sumatera Selatan dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan 2019-2023, maka
ditetapkan Visi da Misi DPMPTSP Provinsi Sumatera Selatan 2019-2023
yaitu :
VISI : “Provinsi Tujuan Investasi Utama Berbasis Sumber daya Lokal Yang
Berdaya Saing Guna mendukung Sumsel Maju Untuk Semua”
MISI :
Mendorong Terciptanya Iklim Investasi Yang Berdaya Saing
Meningkatkan Investasi Yang Berbasis Sumber Daya Lokal
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan
Selanjutnya berdasarkan Visi dan Misi tersebut ditetapkan tujuan
dan sasaran bidang Penanaman Modal termasuk tujuan dan sasaran yang
tercantum didalam RPJMD Provinsi Sumatera Selatan periode 2019-2023,
yaitu :
Tujuan
1. Meningkatnya perekonomian yang inklusif berbasis inovasi daerah
2. Meningkatnya tata kelola pemerintahan
Sasaran
1. Meningkatnya investasi, industri dan perdagangan (Maju Investasi,
Industri dan Perdagangan)
2. Meningkatnya pelayanan publik berkualitas (Maju Pelayanan Publik
Berkualitas)
Untuk lebih jelasnya, uraian Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
DPMPTSP Provinsi Sumatera Selatan dapat dilihat pada Tabel 22 berikut.
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan. IV. 70
Tabel 22
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Prov. Sumsel
NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR TUJUAN/SASARAN
Kondisi kerja
awal RPJMD
(2018)
TARGET KINERJA TUJUAN/SASARAN PADA TAHUN
2019 2020 2021 2022 2023
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Meningkatnya perekonomian yang inklusif berbasis inovasi daerah
Maju investasi, industri dan perdagangan (Meningkatnya investasi, industri dan perdagangan)
Realisasi PMA 15.613 T 16.03 17.63 19.39 21.32 23.45
Realisasi PMDN 7.465 T 12.22 13.44 14.78 16.25 17.87
Jumlah Investor PMA 126 investor 131 investor 136 investor 141 investor 148 investor 154 investor
Jumlah Investor PMDN 207 investor 213 investor 218 investor 223 investor 228 investor 233 investor
Jumlah Proyek PMA 366 proyek 369 proyek 372 proyek 375 proyek 378 proyek 383 proyek
Jumlah Proyek PMDN 481 proyek 484 proyek 487 proyek 492 proyek 495 proyek 498 proyek
Jumlah Tenaga kerja PMDN 10.585 org 10.810 org 11.035 org 11.260 org 11.485 org 11.710 org
Jumlah Tenaga kerja PMA 3.491 org 3.666 org 3.841 org 4016 org 4.191 org 4.366 org
Rasio tenaga kerja PMDN 75,20% 75,20% 75,20% 75,20% 75,20% 75,20%
Kenaikan/penurunan nilai realisasi PMDN
-2,295T 0,755 T 1,220 T 1,340 T 1,470 T 1,620 T
Jumlah regulasi penanaman modal
1 PERDA 1 PERDA 2 PERDA 2 PERDA 3 PERDA 3 PERDA
Jumlah Kab/kota yang memiliki RUPM
7 kab/kota 9 kab/kota 12 kab/kota 15 kab/kota 17 kab/kota 17 kab/kota
Jumlah kegiatan pameran investasi yang diikuti
1 event 2 event 5 event 6 event 8 event 8 event
Jumlah temu bisnis dan forum investasi yang dilaksanakan/diikuti
1 event 2 event 3 event 3 event 4 event 4 event
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan. IV. 71
NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR TUJUAN/SASARAN Kondisi kerja awal RPJMD
(2018)
TARGET KINERJA TUJUAN/SASARAN PADA TAHUN
2019 2020 2021 2022 2023
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Jumlah kegiatan bussines gathering dan bussiness trip yang
dilaksanakan
0 kab/kota 0 kab/kota 2 kab/kota 2 kab/kota 3 kab/kota 3 kab/kota
Persentase peningkatan jumlah calon investor/investor
Jumlah kab/kota yang mengimplementasikan SIPID
5 kab/kota 7 kab/kota 12 kab/kota 15 kab/kota 17 kab/kota 17 kab/kota
Jumlah Kerjasama/MoU Penanaman Modal
Jumlah regulasi/deregulasi yang difasilitasi
Jumlah perda tentang penyelenggaraan Penanaman Modal
Jumlah UKM yang difasilitasi 20 ukm 25 ukm 25 ukm 30 ukm 30 ukm 30 ukm
Jumlah perusahaan yang dimonitoring dan dievaluasi
97 perusahaan
103 perusahaan
109 perusahaan
112 perusahaan
115 perusahaan
118 perusahaan
Jumlah perusahaan yang menyampaikan LKPM
847 perusahaan
853 perusahaan
859 perusahaan
865 perusahaan
871 perusahaan
876 perusahaan
Jumlah proyek yang ditinjau perizinannya
325 perusahaan
350 perusahaan
375 perusahaan
400 perusahaan
425 perusahaan
450 perusahaan
Persentase tingkat kepatuhan investor
2 Meningkatnya
indeks reformasi birokrasi
Maju pelayanan
publik berkualitas (meningkatnya pelayanan publik berkualitas)
Indeks Kepuasan Investor 89.41 89.5 89.55 89.6 89.65 89.70
Perizinan dan non perizinan yang diselesaikan tepat waktu sesuai SOP
904 940 974 1006 1036 1064
Jumlah SOP penanaman modal 43 SOP 43 SOP 43 SOP 43 SOP 43 SOP 43 SOP
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan. IV. 72
NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR TUJUAN/SASARAN Kondisi kerja awal RPJMD
(2018)
TARGET KINERJA TUJUAN/SASARAN PADA TAHUN
2019 2020 2021 2022 2023
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Jumlah perizinan dan non perizinan yang diterbitkan
934 dokumen
943 dokumen 953 dokumen
963 dokumen
973 dokumen
983 dokumen
Jumlah perizinan dan non perizinan yang dilayani
1.116 dokumen
1.116 dokumen
1.120 dokumen
1.125 dokumen
1.125 dokumen
1.130 dokumen
Jumlah kab/kota yang mengimplemetasi OSS
15 kab/kota 16 kab/kota 17 kab/kota 17 kab/kota 17 kab/kota 17 kab/kota
Jumlah kab/kota yang mengimplemetasi Si Cantik Cloud
7 kab/kota 9 kab/kota 13 kab/kota 15 kab/kota 17 kab/kota 17 kab/kota
Persentase perizinan yang diselesaikan tepat waktu sesuai SOP
96,89 % 96,89 % 96,89 % 96,92 % 96,92 % 97,00 %
Jumlah masalah/hambatan pelaksanaan penanaman modal yang dilaporkan
8 kasus 10 kasus 12 kasus 14 kasus 16 kasus 18 kasus
Jumlah pengaduan kasus penanaman modal yang difasilitasi
2 kasus 10 kasus 12 kasus 14 kasus 16 kasus 18 kasus
Jumlah SDM PTSP yang berkompeten
10 orang 10 orang 12 orang 12 orang 14 orang 14 orang
Jumlah mall pelayanan publik 0 unit 0 unit 1 unit 2 unit 2 unit 2 unit
Jumlah perusahaan/instansi yang ikut serta dalam pelaksanaan mall pelayanan publik
0 perusahaan/ instansi
0 perusahaan/ instansi
10 perusahaan/
instansi
10 perusahaan/
instansi
14 perusahaan/
instansi
14 perusahaan/
instansi
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.VI. 73
Tujuan, mengambarkan hasil yang harus dicapai oleh DPMPTSP
Provinsi Sumatera Selatan dalam jangka waktu lima tahun ke depan.
Dengan demikian, berbagai kondisi lingkungan investasi dengan segenap
potensi dan permasalahannya ke depan juga menjadi pertimbangan dalam
perumusannya. Tujuan mensyaratkan adanya konsistensi dengan tugas
pokok dan fungsi, selaras dengan perumusan sasaran, kebijakan,
program dan kegiatan yang akan dilakukan dalam upaya merealisasikan
misi.
Dengan menggunakan visi dan misi sebagai acuan utama, tujuan
yang ingin dicapai DPMPTSP Provinsi Sumatera Selatan dalam lima tahun
kedepan adalah:
1. Mewujudkan iklim investasi yang kondusif dan berdaya saing dengan
memberikan kesempatan yang lebih besar pada UMKM untuk
mengembangkan inovasi daerah;
a) Meningkatnya realisasi investasi.
b) Meningkatnya Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)/investor atas
layanan perizinan/non perizinan
c) Meningkatnya jumlah UMKM yang bermitra dengan perusahaan
swasta
d) Tersedianya inovasi peluang usaha baru yang dapat menarik minat
investor
2. Menguatkan image Sumatera Selatan sebagai provinsi tujuan investasi
yang dapat menarik minat investor untuk berinvestasi;
a) Meningkatnya jejaring potensi peluang investasi
b) Meningkatnya sarana dan prasarana promosi
c) Meningkatnya minat investor untuk berinvestasi di Provinsi
Sumatera Selatan
3. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)
dalam penyelenggaraan urusan penanaman modal, dalam hal ini
pelayanan perizinan/non perizinan;
a) Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi dengan lintas sektor dan
instansi terkait penyelenggaraan penanaman modal
b) Meningkatnya kompetensi dan profesionalisme SDM aparatur
penanaman modal
c) Tersedianya SOP untuk semua jenis pelayanan administrasi kantor
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.VI. 74
d) Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan
penunjang operasional kantor
4. Meningkatkan realisasi penanaman modal sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
a) Meningkatnya jumlah perusahaan yang menyampaikan laporan
kegiatan penanaman modal (LKPM) secara cepat, tepat dan benar
b) Meningkatnya pertumbuhan investasi
c) Minimnya pengaduan gangguan dan hambatan terkait pelaksanaan
penanaman modal
d) Meningkatkan tingkat kepatuhan investor terhadap peraturan
penanaman modal yang berlaku.
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.VI. 75
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
5.1. Strategi dan Arah Kebijakan Nasional
Arah kebijakan dan strategi nasional di bidang penanaman modal
dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2015-2019 pada agenda pembangunan nasional nomor 6 (enam),
“Meningkatkan Produktivitas Rakyat dan Daya Saing di Pasar
Internasional”, dengan sub agenda prioritas “Penguatan Investasi”.
Sasaran yang hendak dicapai dalam rangka “Penguatan Investasi” untuk
lima tahun ke depan adalah:
1. Menurunnya waktu pemrosesan perizinan investasi nasional di pusat
dan di daerah menjadi maksimal 15 hari per jenis perizinan pada
tahun 2019.
2. Menurunnya waktu dan jumlah prosedur untuk memulai usaha
(starting a business) menjadi 7 hari dan menjadi 5 prosedur pada
tahun 2019, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan peringkat
Indonesia pada Ease of Doing Business (EoDB).
3. Meningkatnya pertumbuhan investasi atau Pembentukan Modal Tetap
Bruto (PMTB) menjadi sebesar 12,1% pada tahun 2019.
4. Meningkatnya investasi PMA dan PMDN menjadi Rp 933 triliun pada
tahun 2019 dengan kontribusi PMDN yang semakin meningkat menjadi
38,9%.
Beberapa kebijakan dan strategi yang tercantum dalam agenda
prioritas lain terkait penanaman modal adalah:
1. Peningkatan kapasitas kelembagaan daerah melalui peningkatan
harmonisasi peraturan perundangan daerah dengan peraturan
perundangan sektoral dan investasi.
2. Pelaksanaan reformasi sistem hukum perdata yang mudah dan cepat
untuk menciptakan kepastian investasi.
3. Akselerasi ekspor untuk komoditas – komoditas unggulan serta
komoditas prospektif melalui promosi investasi agroindustri.
4. Penguatan kelembagaan usaha melalui kemitraan investasi berbasis
keterkaitan usaha (backward-forward linkages).
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.VI. 76
5. Penciptaan daya tarik sektor pertanian bagi petani / tenaga kerja
muda melalui peningkatan investasi dalam negeri di pedesaan
terutama dalam industrialisasi dan mekanisasi pertanian.
6. Penerapan kebijakan harga & insentif yang tepat untuk mendorong
investasi di bidang energi baru terbarukan.
7. Peningkatan pembiayaan investasi melalui pengembangan lembaga
yang sudah ada serta pengkajian pembentukan lembaga keuangan
baru dan penyusunan kerangka regulasi terkait.
8. Penyediaan dan penyaluran dana di bidang investasi melalui
pinjaman dan kredit, pengembangan lembaga yang sudah ada,
pengkajian pembentukan lembaga keuangan baru serta penyusunan
kerangka regulasi terkait dalam rangka mendorong pertumbuhan
infrastruktur dan iklim investasi pemerintah.
9. Penggabungan lembaga keuangan penjaminan investasi dalam satu
wadah untuk membiayai kegiatan-kegiatan berisiko tinggi.
10. Sinkronisasi pemanfaatan tata ruang sebagai dasar / landasan
perizinan investasi.
5.2. Arah Strategi dan Kebijakan BKPM RI
Dua pilar arah kebijakan penanaman modal yang menjadi dasar
arah kebijakan penanaman modal yang tercantum dalam RPJMN 2015-
2019 yaitu penguatan investasi adalah :
1. Peningkatan iklim investasi dan iklim usaha
2. Peningkatan investasi yang inklusif terutama di sektor domestik
Kemudian dua pilar arah kebijakan penanaman modal ini diterjemahkan
dalam bentuk dua pilar arah kebijakan dan strategi BKPM yang terurai
didalam Renstra BKPM 2015-2019, yaitu:
1. Menciptakan iklim penanaman modal yang berdaya saing,
Kebijakan-kebijakan dalam pilar pertama ini ditujukan untuk
meningkatkan penanaman modal secara umum melalui percepatan
realisasi penanaman modal dari proyek "on the pipeline" melalui
pemberian kemudahan perizinan dan nonperizinan, fasilitasi penyelesaian
masalah dan meningkatkan kepastian hukum.
Upaya untuk meningkatkan penanaman modal secara keseluruhan
sangat diperlukan untuk mendukung pencapaian sasaran pertumbuhan
ekonomi yang tinggi. Upaya ini diharapkan dapat membalikkan
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.VI. 77
kecenderungan perlambatan pertumbuhan ekonomi dan penanaman
modal yang saat ini terjadi. Adapun rincian arah kebijakan dan strategi
BKPM yang akan ditempuh adalah sebagai berikut:
a) Memberikan kemudahan, kepastian, dan transparansi dalam
pelayanan perizinan dan nonperizinan
b) Mengembangkan SPIPISE untuk mendukung PTSP
c) Meningkatkan kepastian hukum dan penyederhanaan prosedur
perizinan dan nonperizinan
d) Meningkatkan daya tarik penanaman modal (insentif fiskal dan non
fiskal)
e) Memfasilitasi penyelesaian permasalahan / hambatan dalam
pelaksanaan penanaman modal (debottlenecking)
2. Meningkatkan penanaman modal yg berkualitas & berkelanjutan
Arah kebijakan pilar kedua meningkatkan penanaman modal yang
berkualitas dan berkelanjutan ditujukan untuk mendorong penanaman
modal pada sektor yang menjadi prioritas nasional, mendorong
pemerataan pembangunan antar wilayah, inklusif, mendorong
kemandirian, pembangunan berkelanjutan serta meningkatkan daya saing
dan ketahanan perekonomian nasional. Kebijakan ini diperlukan untuk
memperbaiki kinerja ekonomi yang saat ini terjadi yaitu antara lain
meningkatnya kesenjangan pembangunan antar masyarakat, wilayah dan
kerusakan lingkungan.
Adapun rincian arah kebijakan dan strategi yang akan ditempuh
adalah sebagai berikut:
1. Mendorong penanaman modal di sektor-sektor prioritas dan berlokasi
di pulau jawa, khususnya Provinsi Papua dan Papua Barat
2. Peningkatan peran serta Usaha Kecil dan Menengah (UKM) melalui
kemitraan dengan PMA dan PMDN
3. Peningkatan efektivitas strategi dan upaya promosi investasi
4. Fasilitasi percepatan investasi di bidang infrastruktur melalui skema
Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dari tahap perencanaan hingga
financial closing.
5. Pemanfaatan kerjasama ekonomi internasional untuk kepentingan
nasional (outward investment)
6. Meningkatkan peran perencanaan sebagai integrator pengembangan
penanaman modal.
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.VI. 78
5.3. Strategi dan Arah Kebijakan Provinsi Sumatera Selatan
Strategi dan arah kebijakan pembangunan Provinsi Sumatera
Selatan 2018-2023 disusun dengan memperhatikan arahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Sumatera Selatan
2005-2025 dan rancangan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
Sumatera Selatan 2016-2033 serta arahan Gubernur Sumatera Selatan.
Arahan tersebut menuntun Provinsi Sumatera Selatan pada
prioritas pembangunan daerah sekaligus strategi terhadap penjabaran
Visi-Misi Gubernur dan Wakil Gubernur masa bakti 2018-2023.
Arah kebijakan dan strategi di bidang penanaman modal
dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) 2018-2023 pada:
1) Misi 1 : Membangun Sumatera Selatan berbasis ekonomi kerakyatan,
didukung sektor pertanian, industri dan UMKM yang tangguh untuk
mengatasi pengangguran dan kemiskinan baik diperkotaan maupun
dipedesaan
Tujuan 1 : Meningkatkan perekonomian yang inklusif berbasis inovasi
daerah
Sasaran 2 : Maju investasi, industri dan perdagangan (meningkatnya
investasi, industri dan perdagangan)
Strategi :
1) Meningkatkan koordinasi dan kerjasama lintas sektor;
2) Mendorong terciptanya iklim investasi yang kondusif dan berdaya
saing;
3) Mengembangkan strategi promosi dan potensi peluang investasi;
4) Penguatan regulasi/deregulasi penanaman modal untuk
memberikan kepastian hukum bagi investor/pelaku usaha;
5) Mendorong percepatan beroperasinya KEK Tanjung Api-api dan
kawasan insustri lainnya;
2) Misi 3 : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bebas KKN
dengan mengedepankan transparansi dan akuntabilitas yang
didukung aparatur pemerintahan yang jujur, berintegritas, profesional
dan responsive.
Tujuan 4 : Meningkatkan tata kelola pemerintahan
Sasaran 1 : Maju pelayanan publik berkualitas ( meningkatnya
pelayanan publik berkualitas)
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.VI. 79
Strategi :
1) Meningkatkan pelayanan publik yang terpadu, cepat, tepat, mudah
dan inklusif
2) Mengembangkan sistem aplikasi pelayanan online berbasis IT
terintegrasi
3) Meningkatkan kualitas SDM aparatur pelayanan perizinan
4) Revitalisasi infrastruktur pelayanan publik (pelayanan
perizinan/non perizinan maupun pelayanan pengaduan perizinan
dan non perizinan) baik secara manual maupun online;
5) Penguatan regulasi/deregulasi pelayanan perizinan dan non
perizinan
5.4. Strategi dan Arah Kebijakan DPMPTSP Prov. Sumatera Selatan
Strategi dan Arah kebijakan Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera Selatan memuat
langkah-langkah berupa program-program indikatif yang berguna untuk
memecahkan berbagai permasalahan strategis dan mendesak untuk
segera ditindaklanjuti dalam jangka menengah guna mencapai visi, misi,
tujuan, dan sasaran strategis DPMPTSP dan Pemerintah Daerah Provinsi
Sumatera Selatan periode 2018-2023.
Penyusunan konsep strategi dan arah kebijakan DPMPTSP Provinsi
Sumatera Selatan berpedoman pada strategi dan arah kebijakan :
1. Strategi dan arah kebijakan Nasional Penanaman Modal yang tertuang
dalam RPJMN 2015-2019
2. Strategi dan arah kebijakan Badan Koordinasi Penanaman Modal
(BKPM) Republik Indonesia 2015-2019
3. Strategi dan arah kebijakan Penanaman Modal daerah Provinsi
Sumatera Selatan yang tertuang didalam RPJMD Provinsi Sumatera
Selatan 2018-2023
Strategi DPMPTSP Provinsi Sumatera Selatan 2018-2023 dapat
diurai sebagai berikut :
1. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama lintas sektor;
2. Mendorong terciptanya iklim investasi yang kondusif dan berdaya
saing;
3. Mengembangkan strategi promosi dan potensi peluang investasi;
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.VI. 80
4. Penguatan regulasi/deregulasi penanaman modal untuk memberikan
kepastian hukum bagi investor/pelaku usaha;
5. Mendorong percepatan beroperasinya KEK Tanjung Api-api dan
kawasan insustri lainnya;
6. Menelaah dan merumuskan rencana umum penanaman modal daerah
yang tersedia sesuai kondisi kebutuhan daerah kedepan;
7. Menciptakan peluang investasi agar dapat memberikan kesempatan
kerja seluas-luasnya dan tingkat pendapatan pekerja lebih besar dan
lebih merata;
8. Melakukan identifikasi dan menentukan sektor-sektor unggulan di
daerah dalam pengembangan penanaman modal melalui sistem
informasi potensi investasi daerah (SIPID);
9. Menghimpun data perkembangan realisasi investasi dan informasi
masalah dan hambatan penanaman modal di perusahaan;
10. Konsep pelaksanaan strategi promosi yang berorientasi pada
bussiness to business;
11. Meningkatkan kerjasama penanaman modal dengan penguatan peran
DPMPTSP sebagai advokat kebijakan investasi dan penghubung
antara investor dengan pemerintah, baik untuk modal asing maupun
domestik;
12. Mendorong pengembangan UMKM melalui kemitraan dengan
PMA/PMDN;
13. Meningkatkan pembinaan dan pengawasan penanaman modal;
14. Meningkatkan pelayanan publik yang terpadu, cepat, tepat, mudah
dan inklusif;
15. Mengembangkan sistem aplikasi pelayanan online berbasis IT
terintegrasi;
16. Meningkatkan kualitas SDM aparatur pelayanan perizinan;
17. Revitalisasi infrastruktur pelayanan publik (pelayanan perizinan/non
perizinan maupun pelayanan pengaduan perizinan dan non perizinan)
baik secara manual maupun online;
18. Penguatan regulasi/deregulasi pelayanan perizinan dan non perizinan;
19. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pelayanan
di fasilitas pelayanan perizinan dan non perizinan;
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.VI. 81
20. Mengoptimalkan proses perizinan dengan pengutamaan kepentingan
publik/calon investor/investor dalam proses perizinan dan non
perizinan;
21. Optimalisasi penggunaan aplikasi pelayanan online dalam proses
pelayanan perizinan dan non perizinan (pelayanan birokrasi yang
berbasis IT).
Sedangkan Arah Kebijakan DPMPTSP adalah sebagai berikut :
1. Harmonisasi dan koordinasi serta meningkatkan kerja sama antar
instansi dan antar daerah, dengan asosiasi usaha dan berbagai
pemangku kepentingan dalam rangka pengelolaan dan pengembangan
investasi penanaman modal;
2. Menciptakan kondisi yang aman, nyaman dan profesionalitas dalam
pelaksanaan investasi;
3. Pengembangan strategi promosi yang lebih fokus, terarah dan inovatif;
4. Meningkatkan koordinasi promosi penanaman modal antar instansi
dan antar kabupaten/kota;
5. Menjaga agar pelaksanaan hak, kewajiban dan tanggung jawab
penanaman modal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
6. Memfasilitasi percepatan pembangunan dan pengembangan KEK
tanjung Api-api;
7. Mengupayakan tersedianya konsep rencana umum penanaman modal
yang jelas dan akurat sesuai dengan kebutuhan daerah kedepan;
8. Meningkatkan efisiensi investasi yang mencakup optimalisasi sumber
daya alam guna pengembangan investasi yang berfokus pada sektor-
sektor unggulan daerah;
9. Melakukan bimbingan dan evaluasi terhadap implementasi Sistem
informasi potensi peluang investasi penanaman modal yang
terintegrasi;
10. Melakukan pengawasan dan fasilitasi LKPM dan penyelesaian masalah
dan hambatan (debottleneking) yang dihadapi oleh perusahaan;
11. Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan temu calon investor/investor guna
meningkatkan kualitas promosi;
12. Fasilitasi kerjasama penanaman modal baik asing maupun domestik
dengan melakukan advokasi antar pemerintah ataupun dengan pihak
swasta;
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.VI. 82
13. Memfasilitasi UMKM untuk bermitra dengan pengusaha PMA/PMDN;
14. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan ke perusahaan secara
berkala;
15. Mengimplementasikan standar operasional prosedur yang jelas
terhadap semua jenis pelayanan perizinan/non perizinan;
16. Melakukan pengawasan terhadap implementasi penggunaan
pelayanan perizinan/non perizinan berbasis IT (OSS dan Si Cantik
Cloud);
17. Mengikutsertakan ASN DPMPTSP pada berbagai pelatihan yang
berhubungan dengan penanaman modal untuk meningkatkan
kualitas dan kompetensi;
18. Memberikan insentif penanaman modal bagi ASN DPMPTSP;
19. Mendorong pelaksanaan pelayanan prima dan berbasis IT baik dalam
proses pelayanan perizinan dan non perizinan maupun penanganan
pelayanan pengaduan perizinan dan non perizinan;
20. Melakukan penyempurnaan regulasi pelayanan perizinan dan non
perizinan;
21. Memberi kemudahan berusaha bagi calon investor dan investor
dengan peraturan-peraturan daerah yang tidak memberatkan;
22. Meningkatkan dukungan sarana dan prasarana pelayanan
perizinan/non perizinan;
23. Melakukan pengawasan terhadap optimalisasi Pelaksanaan pelayanan
terpadu satu pintu (PTSP);
24. Memfasilitasi calon investor/investor dalam proses perizinan dan non
perizinan;
25. Mengupayakan pelayanan prima yang sesuai dengan SOP perizinan
dan penggunaan aplikasi online dalam setiap proses perizinan dan
non perizinan.
Selanjutnya rumusan pernyataan strategi dan kebijakan DPMPTSP
dalam periode lima tahun mendatang, sebagaimana dihasilkan pada
tahapan perumusan Strategi dan Kebijakan Pelayanan Jangka Menengah
DPMPTSP dalam tabel T-C.26.
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.VI. 83
Tabel T-C.26.
Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan VISI : Sumsel Maju Untuk Semua
Misi 1. Membangun Sumatera Selatan berbasis ekonomi kerakyatan, didukung sektor pertanian, industri
dan UMKM yang tangguh untuk mengatasi pengangguran dan kemiskinan baik diperkotaan maupun di pedesaan
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Meningkatnya perekonomian
yang inklusif berbasis inovasi daerah
Maju Investasi, industri dan
perdagangan (Meningkatnya investasi, industri dan
perdagangan)
1 Meningkatkan koordinasi dan kerjasama lintas
sektor
1 Harmonisasi dan koordinasi serta meningkatkan kerja
sama antar instansi dan antar daerah, dengan asosiasi usaha dan berbagai pemangku kepentingan
dalam rangka pengelolaan dan pengembangan investasi penanaman modal
2 Mendorong terciptanya
iklim investasi yang kondusif dan berdaya saing
2 Menciptakan kondisi yang aman, nyaman dan profesionalitas dalam pelaksanaan investasi
3 Mengembangkan strategi promosi dan potensi
peluang investasi
3 Pengembangan strategi promosi yang lebih fokus,
terarah dan inovatif;
4 Meningkatkan koordinasi
promosi penanaman modal antar instansi dan antar kabupaten/kota
4 Penguatan
regulasi/deregulasi penanaman modal untuk memberikan kepastian
hukum bagi investor/pelaku usaha
5 Menjaga agar pelaksanaan
hak, kewajiban dan tanggung jawab penanaman modal sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
5 Mendorong percepatan beroperasinya KEK
Tanjung Api-api dan kawasan insustri lainnya
6 Memfasilitasi percepatan pembangunan dan
pengembangan KEK tanjung Api-api
6 Updating rumusan
rencana umum penanaman modal daerah secara menyeluruh
7 Mengupayakan tersedianya
konsep rencana umum penanaman modal yang jelas dan akurat sesuai dengan kebutuhan daerah kedepan
7 Menciptakan peluang investasi agar dapat memberikan kesempatan kerja seluas-luasnya dan
tingkat pendapatan pekerja lebih besar dan lebih merata
8 Meningkatkan efisiensi investasi yang mencakup optimalisasi sumber daya alam guna pengembangan
investasi yang berfokus pada sektor-sektor unggulan daerah
8 Melakukan identifikasi dan menentukan sektor-sektor unggulan di daerah dalam pengembangan
penanaman modal melalui sistem informasi potensi investasi daerah (SIPID)
9 Melakukan bimbingan dan evaluasi terhadap Implementasi Sistem informasi potensi peluang
investasi penanaman modal yang terintegrasi
9 Menghimpun data
perkembangan realisasi investasi dan informasi
masalah dan hambatan penanaman modal di perusahaan;
10 Melakukan pengawasan dan fasilitasi LKPM dan penyelesaian masalah dan
hambatan (debottleneking) yang dihadapi oleh perusahaan;
10 Konsep pelaksanaan strategi promosi yang berorientasi pada bussiness to business
11 1. Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan temu calon investor/investor guna meningkatkan kualitas
promosi 2.
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.VI. 84
11 Meningkatkan kerjasama penanaman modal
dengan penguatan peran DPMPTSP sebagai advokat kebijakan investasi dan penghubung
antara investor dengan pemerintah, baik untuk modal asing maupun domestic
12
3. 4. Fasilitasi kerjasama
penanaman modal baik
asing maupun domestik dengan melakukan advokasi antar pemerintah ataupun dengan pihak swasta
12 Mendorong
pengembangan UMKM melalui kemitraan dengan
PMA/PMDN
13 5. Memfasilitasi UMKM untuk bermitra dengan pengusaha PMA/PMDN;
13 Meningkatkan pembinaan
dan pengawasan
penanaman modal
14 6. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan ke
perusahaan secara berkala
Misi 3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bebas KKN dengan mengedepankan transprantasi dan akuntabilitas yang didukung aparatur pemerintahan yang jujur, berintegritas, profesional dan responsif
Meningkatnya tata kelola
pemerintahan
Maju pelayanan publik
berkualitas (meningkatnya pelayanan publik
berkualitas)
1 Meningkatkan pelayanan publik yang terpadu,
cepat, tepat, mudah dan inklusif
1 Mengimplementasikan standar operasional prosedur
yang jelas terhadap semua jenis pelayanan perizinan/non perizinan;
2 Mengembangkan sistem aplikasi pelayanan online berbasis IT terintegrasi
2 Melakukan pengawasan terhadap Implementasi penggunaan pelayanan perizinan/non perizinan
berbasis IT (OSS dan Si Cantik Cloud)
3 Meningkatkan kualitas SDM aparatur pelayanan
perizinan
3 Mengikutsertakan ASN DPMPTSP pada berbagai
pelatihan yang berhubungan dengan penanaman modal untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi
4 Memberikan insentif penanaman modal bagi ASN DPMPTSP
4 Revitalisasi infrastruktur
pelayanan publik
(pelayanan perizinan/non perizinan maupun pelayanan pengaduan perizinan dan non
perizinan) baik secara manual maupun online
5 Mendorong pelaksanaan pelayanan prima dan
berbasis IT baik dalam proses pelayanan perizinan dan non perizinan maupun penanganan pelayanan
pengaduan perizinan dan non perizinan.
5 Penguatan regulasi/deregulasi
pelayanan perizinan dan non perizinan
6 Melakukan penyempurnaan regulasi pelayanan perizinan
dan non perizinan
7 Memberi kemudahan
berusaha bagi calon investor dan investor dengan peraturan-peraturan daerah yang tidak memberatkan
6 Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pelayanan di
fasilitas pelayanan perizinan dan non perizinan
8 Meningkatkan dukungan sarana dan prasarana pelayanan perizinan/non
perizinan;
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
7 Mengoptimalkan proses perizinan dengan pengutamaan kepentingan
publik/ calon investor/investor dalam proses perizinan dan non perizinan;
9 Melakukan pengawasan terhadap optimalisasi Pelaksanaan pelayanan
terpadu satu pintu (PTSP) 10 Memfasilitasi calon
investor/investor dalam
proses perizinan dan non perizinan
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.VI. 85
8 Optimalisasi penggunaan aplikasi pelayanan online
dalam proses pelayanan perizinan dan non perizinan (pelayanan birokrasi yang berbasis IT)
11 Mengupayakan pelayanan prima yang sesuai dengan
SOP perizinan dan penggunaan aplikasi online dalam setiap proses perizinan dan non perizinan
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Pada bagian ini akan dikemukakan rencana program dan kegiatan,
indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif yang akan
dilaksanakan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.VI. 86
Provinsi Sumatera Selatan dalam masa kerja Tahun 2018-2023. Adapun
Program dan kegiatan tersebut dapat dilihat pada Tabel T-C.27 berikut ini.
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.VI. 87
Tabel T-C.27.
Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018-2023
Tujuan Sasaran Kode Program dan
Kegiatan
Indikator Kinerja Tujuan, Sasaran,
Program (outcome) dan Kegiatan
(output)
Data Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan ( Tahun 2018 )
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit Kerja Perangkat
Daerah Penanggun
g jawab
Lokasi 2019 2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja
pada akhir periode Renstra
Perangkat Daerah
Capaian Rp
(Ribu) Target Rp (Ribu) Target Rp (Ribu) Target Rp (Ribu) Target
Rp (Ribu)
Target
Rp (Ribu) Targe
t Rp
(Ribu)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)
I. Program Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
Persentase Administrasi
Perkantoran yang
Terlayani
89,36% 1,538,690 100% 1,754,138 100% 2,536,698 100% 2,678,898 100% 2,814,698 100% 2,925,698 100% 2,925,698 Sekretariat
1 Penyediaan Jasa Surat
Menyurat
Jumlah dokumen/surat 2 Jenis 5,000 500 dok/
surat 5,000 400 dok/
surat 4,000 400 dok/
surat 4,000 400 dok/
surat 4,000 400
dok/
surat
4,000 400
dok/
surat
4,000 Sekretariat Kantor
DPMPTSP
2 Penyediaan Jasa
Komunikasi Sumber daya
air, listrik, telpon, dan
internet
Jumlah Kwitansi rekening
air, listrik, telpon, dan
internet yang dibayar
4 Rek 302,000 48
Kwitansi
rekening
368,546 48
Kwitansi
rekening
380,000 48
Kwitansi
rekening
500,000 48
Kwitansi
rekening
550,000 48
Kwitansi
rekening
600,000 48
Kwitansi
rekening
600,000 Sekretariat Kantor
DPMPTSP
3 Penyediaan Jasa
Pemeliharaan dan
Perizinan Kendaraan
Dinas/Operasional
Jumlah unit kendaraan
dinas yang terpelihara dan
tersedia operasionalnya
5 R2, 6
R4 135,000 120 unit
(3 R2, 7
R4/ Bln)
135,000 132 unit
(3 R2, 8
R4/ Bln)
250,000 168 unit
(5 R2, 9
R4/ Bln)
300,000 168 unit
(5 R2, 9
R4/ Bln)
300,000 168 unit
(5 R2, 9
R4/ Bln)
325,000 168 unit
(5 R2, 9
R4/ Bln)
325,000 Sekretariat Kantor
DPMPTSP
4 Penyediaan Jasa
Administrasi Keuangan
Jumlah bulan terbayarnya
jasa 2 org pengelola adm
keuangan
2 orang 8,400 24 Bulan
utk 2 org
PNS
8,400 84 Bulan
utk 7 org
PNS
80,000 84 Bulan
utk 7 org
PNS
80,000 84 Bulan
utk 7 org
PNS
86,000
84 Bulan
utk 7
org PNS
86,000 84 Bulan
utk 7
org PNS
86,000 Sekretariat Kantor
DPMPTSP
5 Penyediaan Jasa
Kebersihan Kantor
Frekwensi tersedianya
jasa kebersihan gedung
kantor
5
gedung 100,000 4 TW 100,000 4 TW 110,000 4 TW 110,000 4 TW 120,000 4 TW 120,000 4 TW 120,000 Sekretariat Kantor
DPMPTSP
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.VI. 88
6 Penyediaan Alat Tulis
Kantor
Jumlah Pcs tersedianya
ATK
4 kali 50,000 850 Pcs 50,000 1700 Pcs 100,000 1700 Pcs 100,000 1800 Pcs 120,000 1800
Pcs 120,000 1800
Pcs 120,000 Sekretariat Kantor
DPMPTSP
7 Penyediaan Barang
Cetakan dan
Penggandaan
Jumlah lembar barang
cetakan dan penggandaan
4 kali 30,318 55.000
lbr 60,000 55.000
lbr 60,000 60.000
lbr 70,000 60.000
lbr 70,000 60.000
lbr 80,000 60.000
lbr 80,000 Sekretariat Kantor
DPMPTSP
8 Penyediaan Komponen
Instalasi
Listrik/Penerangan
Jumlah unit/pcs
tersedianya komponen
instalansi listrik
12
bulan 26,000 750
unit/pcs 70,000 1000
unit/pcs 100,000 500
unit/pcs 50,000 500
unit/pcs 50,000 500
unit/pcs 60,000 500
unit/pcs 60,000 Sekretariat Kantor
DPMPTSP
9 Penyediaan Bahan
Bacaan dan Peraturan
Perundang-Undangan
Jumlah expsemplar/buku
yang tersedia
2 jenis 8,000 2000 Exp 8,000 3120
Exp/10
buku
15,000 3120
Exp/10
buku
15,000 3120
Exp/10
buku
20,000 3120
Exp/10
buku
20,000 3120
Exp/10
buku
20,000 Sekretariat Kantor
DPMPTSP
10 Penyediaan Makanan dan
Minuman
Frekuensi penyediaan
makan dan minum untuk
rapat/tamu
28 kali 50,000 80 kali 60,000 80 kali 60,000 90 kali 70,000 90 kali 70,000 100 kali 80,000 100 kali 80,000 Sekretariat Kantor
DPMPTSP
11 Penyediaan Jasa
Pendukungan
Administrasi
Teknis/Perkantoran
Jumlah bulan terbayarnya
jasa tenaga pendukung
Adm perkantoran
13
Orang 403,572 234
bulan
untuk 18
org
558,792 234
bulan
untuk 18
org
655,200 234
bulan
untuk 18
org
655,200 234
bulan
untuk 18
org
700,000 234
bulan
untuk
18 org
700,000 234
bulan
untuk
18 org
700,000 Sekretariat Kantor
DPMPTSP
12 Penyediaan Jasa Tutor
SKJ
Frekuensi terbayarnya
jasa tutor SKJ
36 Kali 15,400 44 Kali 15,400 44 Kali 15,400 44 Kali 17,600 44 Kali 17,600 44 Kali 17,600 44 Kali 17,600 Sekretariat Kantor
DPMPTSP
13 Penyediaan Peralatan
dan Bahan Pembersih
Jumlah unit tersedianya
peralatan dan jumlah pcs
bahan pembersih yang
tersedia
-
-
-
-
40 unit /
120 pcs 12,442 40 unit /
120 pcs 12,442 40 unit /
120 pcs 12,442 40 unit /
120 pcs 12,442 40 unit /
120 pcs 12,442 Sekretariat Kantor
DPMPTSP
14 Koordinasi dan
Konsultansi ke Dalam
Daerah, Luar Daerah dan
Luar Negeri
Frekuansi koordinasi dan
konsultansi yang diikuti
20 DD,
30 LD 405,000 70 X (30
DD, 40
LD)
315,000 140 X
(DD, LD,
LN)
694,656 140 X
(DD, LD,
LN)
694,656 140 X
(DD, LD,
LN)
694,656 160 X
(DD, LD,
LN)
700,656 160 X
(DD, LD,
LN)
700,656 Sekretariat Kantor
DPMPTSP
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.VI. 89
II. Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur
Persentase Sarana dan
Prasarana Aparatur
yang Berfungsi Baik
100% 208,288.36 100% 1,853,862 100% 11,890,000 100% 1,635,000 100% 300,000 100% 390,000 100% 390,000 Sekretariat
1 Penyusunan DED
pembangunan gedung
kantor baru DPMPTSP
jumlah dokumen DED
pembangunan gedung
DPMPTSP
-
-
10 set
dokumen 450,000 -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Sekretariat Kantor
DPMPTSP
2 Pembangunan Gedung
Kantor DPMPTSP
Jumlah terbangunnya
gedung kantor baru
DPMPTSP
-
-
-
-
1 gedung
baru
DPMPTS
P
10,000,000
-
-
-
-
-
-
-
-
Sekretariat Kantor
DPMPTSP
3 Pengadaan Jaringan
instalasi internet dan
telepon untuk Gedung
DPMPTSP
Jumlah Unit jaringan
internet dan telpon untuk
gedung baru
-
-
-
-
2 Unit
jaringan 300,000
-
-
-
-
-
-
-
-
Sekretariat Kantor
DPMPTSP
4 Rehabilitasi halaman
dan taman gedung kantor
DPMPTSP
Jumlah gedung yang
direhabilitasi halaman dan
tamannya
-
-
-
-
-
-
1 gedung
DPMPTSP 1,000,000
-
-
-
-
-
-
Sekretariat Kantor
DPMPTSP
5 Rehabilitasi
Sedang/Berat Gedung
Kantor
Jumlah gedung kantor
yang direhabilitasi
-
-
1
gedung 404,912
-
-
-
-
-
-
1
gedung 200,000 1
gedung 200,000 Sekretariat Kantor
DPMPTSP
6 Pengadaan Kendaraan
Dinas/Operasional
Jumlah unit kendaraan
dinas operasional yang
tersedia
-
-
1 unit R4 580,000 3 unit
( R4 =1 ;
R2=2)
450,000
-
-
-
-
- -
- - Sekretariat Kantor
DPMPTSP
7 Pengadaan Peralatan dan
Perlengkapan Kantor
Jumlah unit peralatan dan
perlengkapan kantor yang
tersedia
3 Jenis 188,288.36 7 unit 91,450 63 unit 500,000 50 unit 450,000 20 unit 200,000
- -
- - Sekretariat Kantor
DPMPTSP
8 Pengadaan Peralatan
dan Perlengkapan Rumah
Tangga
Jumlah unit peralatan
rumah tangga yang
tersedia
- -
- - 50 unit 500,000 20 unit 70,000 15 unit 60,000
- -
- - Sekretariat Kantor
DPMPTSP
9 Pengadaan Meubeler Jumlah jenis meubeler
yang tersedia
- - 64 unit 147,500 10 unit 100,000 6 unit 75,000
- -
- -
- - Sekretariat Kantor
DPMPTSP
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.VI. 90
10 Pemeliharaan
Rutin/Berkala Gedung
Kantor
Jumlah gedung kantor
yang depelihara
- - 5 gedung 160,000
- -
- -
- - 1
gedung 150,000 1
gedung 150,000 Sekretariat Kantor
DPMPTSP
11 Pemeliharaan
Rutin/Berkala Peralatan
dan Perlengkapan Kantor
Frekuensi pemeliharaan
peralatan dan
perlengkapan kantor
4 Kali 20,000 4 TW 20,000 4 TW 40,000 4 TW 40,000 4 TW 40,000 4 TW 40,000 4 TW 40,000 Sekretariat Kantor
DPMPTSP
III. Program
Peningkatan/Pengemb
angan Sistem
Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
Persentase Sistem
Capaian Kinerja yang
Meningkat/Berkembang
95% 52,200 100% 12,000 100% 36,000 100% 38,000 100% 39,000 100% 43,000 100% 43,000 Sekretariat
1 Penyusunan Laporan
capaian kinerja dan
ikhtisar realisasi kinerja
OPD
Jumlah dokumen
perencanaan, kinerj adan
laporan
2 dok 52,200 3 dok 12,000 10 dok 30,000 10 dok 32,000 10 dok 32,000 10 dok 35,000 10 dok 35,000 Sekretariat Kantor
DPMPTSP
2 Penyusunan Pelaporan
keuangan
semesteran/akhir tahun
Jumlah Laporan Keuangan
-
-
0 0 2
Laporan 6,000 2
Laporan 6,000 2
Laporan 7,000 2
Laporan 8,000 2
Laporan 8,000 Sekretariat Kantor
DPMPTSP
IV. Program Peningkatan
Disiplin Aparatur
Persentase Peningkatan
Disiplin Aparatur
-
-
100% - 100% 94,293 100% 47,146 100% 47,146 100% 94,293 100% 94,293 Sekretariat
1 Pengadaan Pakaian
Khusus Hari-hari
Tertentu
Jumlah aparatur yang
mendapat pakaian
-
-
-
-
94 PNS 47,146 94 PNS 47,146 94 PNS 47,146 94 PNS 47,146 94 PNS 47,146 Sekretariat Kantor
DPMPTSP
2 Pengadaan Pakaian dinas
beserta perlengkapannya
Jumlah aparatur yang
mendapat pakaian
-
-
-
-
95 PNS 47,147 95 PNS 0 95 PNS 0 95 PNS 47,147 95 PNS
47,147
Sekretariat Kantor
DPMPTSP
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.VI. 91
V. Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
Persentase Aparatur
yang Meningkat
Kapasitasnya
-
-
100% 160,900 100% 270,900 100% 260,900 100% 260,900 100% 260,900 100% 260,900 Sekretariat
1 Pendidikan dan Pelatihan
Formal bagi Aparatur
DPMPTP
Jumlah aparatur yang
mengikuti pelatihan
formal, diklat/kursus
-
-
5 org 40,000 10 Org 150,000 10 Org 140,000 10 Org 140,000 10 Org 140,000 10 Org 140,000 Sekretariat Dalam/
Luar
daerah
2 Benchmarking
Perencanaan
Pembangunan Perangkat
Daerah (DID
Perencanaan Terbaik)
Jumlah aparatur yang
mengikuti
-
-
3 org 30,750 3 org 30,750 3 org 30,750 3 org 30,750 3 org 30,750 3 org 30,750 Sekretariat Dalam/
Luar
daerah
3 Capacity Building SDM
Aparatur Bidang
Perencanaan(DID
Perencanaan Terbaik)
Jumlah aparatur yang
mengikuti
-
-
3 org 40,700 3 org 40,700 3 org 40,700 3 org 40,700 3 org 40,700 3 org 40,700 Sekretariat Dalam/
Luar
daerah
4 Benchmarking
Peningkatan Sakip
Perangkat Daerah (DID
Kinerja SAKIP dengan
nilai A)
Jumlah aparatur yang
mengikuti
-
-
3 org 25,750 3 org 25,750 3 org 25,750 3 org 25,750 3 org 25,750 3 org 25,750 Sekretariat Dalam/
Luar
daerah
5 Bimbingan Teknis Sakip
Perangkat Daerah (DID
Kinerja SAKIP dengan
nilai A)
Jumlah aparatur yang
mengikuti
-
-
3 org 23,700 3 org 23,700 3 org 23,700 3 org 23,700 3 org 23,700 3 org 23,700 Sekretariat Dalam/
Luar
daerah
Misi 1. Membangun Sumatera Selatan berbasis ekonomi kerakyatan, didukung sektor pertanian, industri dan UMKM yang tangguh untuk mengatasi pengangguran dan kemiskinan baik diperkotaan maupun di pedesaan
Tujuan 1 Sasaran 1
I. Program peningkatan
promosi, kerjasama
dan realisasi investasi
1. Nilai Realisasi
investasi PMA
( Trilyun Rp)
15,613 270,000 16,71 210,000 17,88 8,680,000 19,13 10,965,000 20,47 12,577,000 21,90 13,000,000 21,90 13,000,
000
Meningkatkan
perekonomian
Maju Investasi,
industri dan
2. Nilai Realisasi
investasi PMDN
7,465 7,99 8,55 9,14 9,79 10,47 10,47
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.VI. 92
yang inklusif
berbasis
inovasi
daerah
perdagangan
(meningkatnya
investasi,
industri dan
perdagangan)
( Trilyun Rp)
1 Peningkatan Kerjasama
Stategis Antar Usaha
Besar dan UKM
Jumlah kerjasama yang
dihasilkan
-
-
- - 3 PKS/
MoU 250,000 4 PKS/
MoU
275,000 5 PKS/
MoU
300,000 6 PKS/
MoU
350,000 6 PKS/
MoU
350,000 Perencanaan Sumsel
2 Koordinasi Perencanaan
dan Pengembangan PM
Jumlah rapat koordinasi
PM
-
-
1 kali 40,000 5 kali 75,000 5 kali 75,000 5 kali 80,000 5 kali 80,000 5 kali 80,000 Perencanaan Sumsel
3 Peningkatan Koordinasi
dan Kerjasama di Bidang
Penanaman Modal
dengan Instansi
Pemerintah dan Dunia
Usaha
Jumlah kesepakatan/
kerjasama bidang PM
-
-
- - 2 PKS/
Mou
300,000 3 PKS/
Mou
350,000 4 PKS/
Mou
400,000 5 PKS/
Mou
500,000 5 PKS/
Mou
500,000 Perencanaan Sumsel
4 Pengembangan Potensi
investasi Unggulan
Daerah
Kabkota yang memiliki
potensi investasi unggulan
-
-
- - 2 Kab/
kota
500,000 4 Kab/
kota
632,000 5 Kab/
kota
727,000 6 Kab/
kota
836,000 6 Kab/
kota
836,000 Promosi Sumsel
5 Penyelenggaraan
Pameran Investasi
Jumlah pameran yang
diikuti
1 event
DN
168,000
1 event
DN 110,000 5 event 950,000 5 event 1,045,000 5 event 1,149,000 5 event 1,264,000 5 event 1,264,000 Promosi Sumsel
6 Pembuatan Bahan
Promosi
Jumlah bahan promosi
-
-
- - 10 Jenis 600,000 10 Jenis 690,000 10 Jenis 793,000 10 Jenis 912,000 10 Jenis 912,000 Promosi Sumsel
7 Temu Investor (Business
Forum) / Bisnis
Gathering
frekwensi temu investor
luar dan dalam negeri
-
-
- - 2 Kali 900,000 2 Kali 1,035,000 2 Kali 1,190,000 2 Kali 1,368,000 2 Kali 1,368,000 Promosi Sumsel
8 Promosi Investasi
Melalui Media Cetak dan
Media Elektronik
Jumlah penerbitan media
cetak, media elektronik
-
-
- - 10 Paket 700,000 10 Paket 805,000 10 Paket 925,000 10 Paket 1,064,000 10 Paket 1,064,000 Promosi Sumsel
9 Promosi Investasi
Melalui Media Luar
Ruang
Jumlah lokasi media luar
ruang
-
-
- - 10 Titik 700,000 10 Titik 810,000 10 Titik 931,000 10 Titik 1,071,000 10 Titik 1,071,000 Promosi Sumsel
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.VI. 93
10 Penyediaan
Sarana/Prasarana
Promosi
Jumlah sarana prasarana
pusat promosi digital
-
-
- - 15 Jenis 800,000 15 Jenis 920,000 15 Jenis 1,058,000 15 Jenis 1,216,000 15 Jenis 1,216,000 Promosi Sumsel
11 Pemetaan potensi dan
peluang investasi
Jumlah kabupaten /kota
yang memiliki peta
potensi peluang investasi
-
-
- - 3 Kab 755,000 6 Kab 1,058,000 8 Kab 1,216,000 - - - - Promosi Sumsel
12 Pelaksanaan South
Sumatera Investment
Forum
Frekwensi pelaksanaan
South Sumatera Forum
-
-
- - 1 Kali 950,000 1 Kali 1,092,000 1 Kali 1,256,000 1 Kali 1,444,000 1 Kali 1,444,000 Promosi Sumsel
13 Pameran Investasi dan
Infrastruktur ( Infrada)
Sumsel
Jumlah peserta pameran
dan kesepakatan investasi
-
-
- - 1 Kali 700,000 1 Kali 828,000 1 Kali 952,000 1 Kali
1,095,00
0
1 Kali
1,095,0
00
Promosi Sumsel
14 Promosi KEK Tj. Api- Api
dan Kawasan Industri
Sumsel
Frekwensi Promosi
-
-
-
-
- - 4 kali 300,000 4 kali 350,000 4 kali
350,000
4 kali
350,000
Promosi Sumsel
15 Pembentukan Kawasan
Pusat Promosi
Terbentuknya kawasan
pusat promosi
-
-
-
-
- - 1 KPP 300,000 1 KPP 350,000 1 KPP
350,000
1 KPP
350,000
Promosi Sumsel
16 Peningkatan Pemantauan
dan Pengawasan
Pelaksanaan Penanaman
Modal (PMA/PMDN)
Jumlah perusahaan yang
dipantau dan diawasi
60
Perusahaan 102,000 15
Perusahaan 60,000 50
Perusahaan 300,000 100
Perusahaan 500,000 120
Perusahaan 600,000 150
Perusahaan
700,000
150
Perusah
aan
700,000
Dalak Sumsel
17 Koordinasi Antar
Lembaga dalam
Pengendalian
Pelaksanaan Investasi
PMA/PMDN
Jumlah
perusahaan/investor yang
berpartisipasi / patuh
terhadap peraturan
perizinan penanaman
modal
-
-
-
-
50
Perusahaan/
investor
200,000 60
Perusahaan/
investor
250,000 70
Perusahaan/
investor
300,000 80
Perusahaan
/investor
400,000
80
Perusah
aan/inv
estor
400,000
Dalak Sumsel
II. Program peningkatan
iklim investasi dan
daya saing penanaman
1 Jumlah investor
(UU)
333 704,540 345 80,000 357 1,450,000 369 1,915,000 381 2,545,000 393 3,045,000 393 3,045,000
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.VI. 94
modal 2 Persentase
pertumbuhan nilai
investasi (%)
10 7 7 7.00 7 7 7
1 Pembinaan kemudahan
investasi bagi pelaku
usaha (UMKMK)
Jumlah pelaku usaha
(UMKMK) yang diberi
kemudahan perizinan
-
-
- - 25 org 300,000 30 org 345,000 35 org 375,000 40 org 425,000 40 org 425,000 Perencanaan Sumsel
2 Pemutakhiran data dan
informasi investasi PM
Jumlah dokumen
/database data investasi
PM
-
-
- - 2
Dokumen
/database
200,000 3
Dokumen
/database
300,000 4
Dokumen/
database
400,000 4
Dokumen/
database
500,000 4 500,000 Perencanaan Sumsel
3 Pengembangan Sistem
Informasi Penanaman
Modal
Jumlah sistem aplikasi
-
-
1 40,000 1 sistem
aplikasi 200,000 1 sistem
aplikasi 20,000 1 sistem
aplikasi 20,000 1 sistem
aplikasi 20,000 1 sistem
aplikasi 20,000 Perencanaan Sumsel
4 Kajian Kebijakan
Penanaman Modal
Jumlah dokumen yang
dikaji
-
-
- - 1 Dokumen 300,000 1 Dokumen 400,000 1 Dokumen 500,000 1 Dokumen 600,000 1 Dokumen 600,000 Perencanaan Sumsel
5 Perencanaan dan
Pengembangan Iklim
Penanaman Modal
Jumlah rapat koordinasi
PM
1 kali 101,240 - - 2 Kali 250,000 2 Kali 300,000 2 Kali 350,000 2 Kali 400,000 2 Kali 400,000 Perencanaan Sumsel
6 Penyusunan Regulasi
bidang PM
Jumlah Regulasi PM 1 perda 183,300 - - - - - - - - - - - - Perencanaan Sumsel
7 Penyediaan operasional
administratur KEK Prov.
Sumsel dan Sekretariat
Dewan KEK Prov. Sumsel
Jumlah Investor
- - 1
investor 40,000 4
investor 200,000 5
investor 300,000 6
investor 400,000 7
investor 500,000 7
investor 500,000 Perencanaan Sumsel
8 Sarana Prasarana
Sekretariat Dewan
Kawasan KEK Tanjung
Api-Api
Jumlah investor 20
investor 420,000 - - - - - - - - - - - - Perencanaan Sumsel
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.VI. 95
9 Pengembangan Sistem
Pelayanan Satu pintu dan
pemberian insentif di
daerah yang masuk
dalamWPPI
Kab/kota WPPI dengan
sistem PTSP
- - - - - - - - 1 Kab 250,000 1 Kab 250,000 1 Kab 250,000 Perencanaan Muara
Enim dan
Banyuasin
10 Pembeian insentif
investasi di kawasan
industri
Jumlah investor dengan
fasilisati insentif
-
-
- - - - 2
investor 250,000 2
investor 250,000 4
investor 350,000 4
investo
r
350,000 Perencanaan Banyuasin
, ME, LL,
Pali, PLG,
OKI
Misi 3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bebas KKN dengan mengedepankan transprantasi dan akuntabilitas yang didukung aparatur pemerintahan yang jujur, berintegritas, profesional dan responsif
Tujuan 1 Sasaran 1 I Program Peningkatan
Kualitas Pelayanan
Perizinan dan Non
Perizinan
1. Indeks Kepuasan
Investor (angka)
89.41 255,200 89.50 140,000 89.55 5,340,000 89.60 5,420,000 89.65 5,800,000 89.70 5,850,000 89.70 5,850,000
Meningkatnya
tata kelola
pemerintahan
Maju
pelayanan
publik
berkualitas
(meningkatny
a pelayanan
publik
berkualitas)
2. Jumlah Perizinan
dan Non Perizinan
Yang diselesaikan
Tepat Waktu
sesuai SOP
(angka)
904 940 974 1006 1036 1064 1064
1 Penyederhanaan
Prosedur Perizinan dan
Non Perizinan
Penanaman Modal
Jumlah perizinan terlayani
sesuai SOP
934
perizinan/
non
perizinan
162,300 940
perizinan/
non
perizinan
80,000 974
perizinan
/non
perizinan
1,000,000 1006
perizinan
/non
perizinan
1,025,000 1036
perizinan
/non
perizinan
1,050,000 1064
perizinan/
non
perizinan
1,075,000 1064
perizinan
/non
perizinan
1,075,000 PTSP
2 Verifikasi dan Evaluasi
permohonan Perizinan
dan non Perizinan
Jumlah permohonan
perizinan yang terlayani
- - - - 400
izin/non
izin
2,430,000 425
izin/non
izin
2,480,000 450
izin/non
izin
2,530,000 475
izin/non
izin
2,580,000 475
izin/non
izin
2,580,000 PTSP
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.VI. 96
3 Peningkatan Kinerja
Pelayanan sistem
aplikasi perizinan online
Jumlah peserta yang
mengikuti peningkatan
kinerja sistem aplikasi
perizinan online
- - - - 200
perusahaan 300,000 200
perusahaan 325,000 200
perusahaan 350,000 200
perusahaan 375,000 200
perusahaan 375,000 PTSP
4 Pemetaan Perusahaan
yang sudah/belum
memiliki izin
- Jumlah database
pemetaan perusahaan
- Jumlah notifikasi
perizinan
- - - - 1
database,
200
notifikasi
500,000 2
database,
300
notifikasi
600,000 2
database
, 400
notifikasi
700,000 2 database,
500
notifikasi
800,000 2
database,
500
notifikasi
800,000 PTSP
5 Peningkatan Kapasitas
Petugas PTSP untuk
sistem aplikasi online
terintegrasi
Petugas PTSP terlatih - - - - 100
orang 200,000 100
orang 225,000 100
orang 250,000 100
orang 300,000 100
orang 300,000 PTSP
6 Pengembangan sistem
aplikasi pelayanan
perizinan dan non
perizinan
Jumlah sistem aplikasi
pelayanan perizinan dan
non perizinan
- - - - 1 sistem
aplikasi 200,000 1 sistem
aplikasi 25,000 1 sistem
aplikasi 250,000 1 sistem
aplikasi 25,000 1 sistem
aplikasi 25,000 PTSP prov dan
kab/kota
7 Penanganan Pengaduan
Prima Pada
Penyelenggaraan
Perizinan Terpadu
Jumlah
Perusahaan/investor yang
terlayani prima
5
perusahaan 52,600 5
perusahaan 60,000 50
Perusahaan
/ investor
100,000 40
Perusahaan
/investor
100,000 30
Perusahaan/
investor
75,000 30
Perusahaan
/investor
75,000 30
Perusahaan/
investor
75,000 Pengaduan
8 Advokasi Penanganan
Pengaduan dan
Penyelesaian Sengketa
Pelayanan Perizinan dan
Non Perizinan
Jumlah
Perusahaan/investor yang
diadvokasi
2
perusahaan 40,300 6
Perusahaan
/ investor
150,000 6
Perusahaan
/ investor
150,000 4
Perusahaan/
investor
120,000 4
Perusahaan
/investor
120,000 4
Perusahaan/
investor
120,000 Pengaduan
9 Mediasi Permasalahan
investasi dan PM
Jumlah perusahaan/
investor yang dimediasi
-
-
12
Perusahaan
/ investor
200,000 12
Perusahaan
/investor
200,000 8
Perusahaan/
investor
150,000 8
Perusahaan
/investor
150,000 8
Perusahaan/
investor
150,000 Pengaduan
10 Diseminasi informasi
kebijakan dan
harmonisasi regulasi
daerah terkait
pelayanan perizinan
Jumlah
perusahaan/investor yang
berpartisipasi
-
-
50
Perusahaan
/ investor
100,000 75
Perusahaan
/ investor
125,000 75
Perusahaan/
investor
125,000 100
Perusahaan
/investor
150,000 100
Perusahaan
/investor
150,000 Pengaduan
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.VI. 97
dan non perizinan
11 Analisis laporan hasil
penanganan
pengaduan
Jumlah laporan/dokumen
analisis hasil penanganan
pengaduan
-
-
20
Laporan 50,000 20
Laporan 50,000 20
Laporan 50,000 20 Laporan 50,000 20
Laporan 50,000 Pengaduan
12 Penyusunan Survey
Index Kepuasan
Investor
Jumlah Laporan hasil
penyusunan IKI
-
-
10
Laporan 50,000 10
Laporan 50,000 10
Laporan 75,000 10 Laporan 75,000 10
Laporan 75,000 Pengaduan
13 Rapat Koordinasi dan
Sinkronisasi
Perencanaan
(Program/Kegiatan)
dengan Kab/kota dan
K/L
Jumlah tersedianya
dokumen perencanaan
OPD tahun n+1
-
-
1 Dok
Renja 2021
60,000 1 Dok
Renja 2022
65,000 1 Dok
Renja 2023
75,000 1 Dok
Renja 2024
75,000 1 Dok
Renja 2024
75,000 Sekretariat
Jumlah Total (Rp Ribu)
3,150,900 30,297,891 22,959,944 24,383,744 25,608,891 25,608,891
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.VII 98
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN
Kinerja dapat diartikan sebagai gambaran mengenai tingkat
pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam
mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi, yang dalam hal ini
OPD.
Indikator kinerja adalah uraian singkat dengan menggunakan
ukuran yang spesifik baik secara kuantitatif dan/atau kualitatif yang
mengindikasikan pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah
disepakati atau ditetapkan Digunakan untuk dasar penilaian kinerja baik
dalam tahap perencanaan, pelaksanaan maupun setelahnya dan
merupakan petunjuk kemajuan dalam rangka mencapai tujuan atau
sasaran yang telah ditetapkan.
Pada bab ini akan diuraikan indikator kinerja Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera Selatan yang
secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai OPD dalam lima
tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian
tujuan dan sasaran RPJMD, yang ditampilkan dalam tabel T-C.28 berikut
ini.
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.VII 99
Tabel T-C.28.
Indikator Kinerja DPMPTSP yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
NO Indikator Kinerja Utama (IKU)
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja
pada akhir
periode RPJMD (2017) (2018) 2019 2020 2021 2022 2023
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
12 Urusan Penanaman Modal
1 Pertumbuhan investasi 10% 10% 7% 7% 7% 7% 7% 7%
2 Realisasi PMA 16.03 T 15.613 T 16,71 T 17,88 T 19,13 T 20,47 T 21,90 T 21,90 T
3 Realisasi PMDN 9.76 T 7.465 T 7.99 T 8,55 T 9,14 T 9,79 T 10,47 T 10,47 T
4 Indeks Kepuasan Investor 89% 89.41 89.5 89.55 89.6 89.65 89.70 89.70
5 Jumlah Perizinan dan Non Perizinan Yang diselesaikan Tepat Waktu sesuai
SOP
867 904 940 974 1006 1036 1064 1064
6 Jumlah Investor 260 333 345 357 369 381 393 393
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.VII 100
BAB VIII
PENUTUP
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 - 2023 telah
disusun berdasar pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Penyusunan Renstra sudah dilakukan melalui berbagai tahapan,
termasuk interaksi dengan para pemangku kepentingan Bidang Investasi
Penanaman Modal di Provinsi dan Kabupaten Kota, partisipasi seluruh
unit kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi Sumatera Selatan, serta dengan mempertimbangkan capaian
kinerja pembangunan Bidang Investasi Penanaman Modal dan Pelayanan
Perizinan yang berada pada beberapa OPD lainnya di Provinsi Sumatera
Selatan (Pertambangan, Perindustrian, Perdagangan, Perkebunan,
Kehutanan, dll. Diharapkan, Renstra Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera Selatan ini telah
mengakomodasikan semua tugas dan fungsi yang menjadi
tanggungjawabnya, memelihara kesinambungan dan keberlanjutan
program, memenuhi aspirasi pemangku kepentingan dan masyarakat,
serta mengantisipasi masa depan.
Renstra menjabarkan visi dan Misi Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera Selatan beserta tujuan,
sasaran dan kebijakan pembangunan bidang penanaman modal dalam
rangka mencapai tujuan dan sasaran program Kepala Daerah Provinsi
Sumatera Selatan. Dengan demikian Renstra menggambarkan secara jelas
keterkaitan antara sasaran Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera Selatan, sasaran program, dan
sasaran kegiatan, rincian indikator kinerja, serta memantapkan
penerapan Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK) untuk meningkatkan
mutu keluaran (output) dan hasil (outcome) guna mewujudkan
akuntabilitas dan transparansi dalam pemanfaatan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja
Nasional (APBN).
Renstra selayaknya digunakan sebagai pedoman dan arah
pembangunan Bidang Investasi Penanaman Modal dan Pelayanan
perizinan/non perizinan yang hendak dicapai pada akhir periode 2018-
2023.
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.VII 101
Renstra merupakan dasar dan acuan bagi Unit Eselon II, III dan IV
di lingkungan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Provinsi Sumatera Selatan, dan OPD di Kabupaten/Kota dalam
menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT); Koordinasi perencanaan dan
pengendalian kegiatan Pembangunan Investasi Penanaman Modal dan
Pelayanan Perizinan/nonperizinan; Laporan Tahunan bidang dan OPD;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) dan Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPJ) yang setiap tahun harus disusun dan
disampaikan kepada Kepala Daerah.
Dengan telah disusunnya Renstra Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018-
2023, diharapkan perencanaan pembangunan bidang Investasi
Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan/non perizinan kedepan, dapat
dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan. Akhirnya semoga Renstra
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan dalam
penggunaannya.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera Selatan
Dra. Hj. MEGARIA, M.Si. Pembina Utama Muda/IVc NIP. 19620609 198303 2004
Contact. Dinas Penanaman Modal Provinsi Sumatera Selatan
Renstra Tahun 2019 - 2023
Dinas Penanaman Modal dan PTSP | Provinsi Sumatera Selatan.VII 102
Jalan Kapten A. Rivai No. 23 Palembang 30129 +62-711-356108, 356118 .Telp +62-711-356118 .Fax bappeda.sumselprov.go.id .Web