perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penerapan ...... · kata kunci: pendekatan pengajaran...

90
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN PENDEKATAN PENGAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII-G SMP N 5 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010/ 2011 Skripsi Oleh: Yesie Erma Yunita X4307055 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: vanmien

Post on 09-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENERAPAN PENDEKATAN PENGAJARAN TERBALIK

(RECIPROCAL TEACHING) UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN

BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII-G SMP N 5 KARANGANYAR

TAHUN PELAJARAN 2010/ 2011

Skripsi

Oleh:

Yesie Erma Yunita

X4307055

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENERAPAN PENDEKATAN PENGAJARAN TERBALIK

(RECIPROCAL TEACHING) UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN

BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII-G SMP N 5 KARANGANYAR

TAHUN PELAJARAN 2010/ 2011

Oleh:

Yesie Erma Yunita

X4307055

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Slamet Santosa, M.Si

NIP. 19591220 198601 1 001

Joko Ariyanto, S.Si, M.Si

NIP. 19720108 200501 1 001

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada Hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Bowo Sugiharto, S.Pd, M.Pd. ....................

Sekretaris : Dr. Baskoro Adi Prayitno, S.Pd, M.Pd ..................

Anggota I : Drs. Slamet Santosa, M.Si ....................

Anggota II : Joko Ariyanto, S.Si, M.Si .......................

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Dekan,

Prof. Dr. H. Muhammad Furqon Hidayatullah, M.Pd

NIP. 19600727 198702 1 001

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Yesie Erma Yunita PENERAPAN PENDEKATAN PENGAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII-G SMP N 5 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010/ 2011. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran Biologi dengan penerapan Pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teaching) pada materi Pengelolaan Lingkungan.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas VII-G SMP Negeri 5 Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011yang berjumlah 32 orang.Teknik dan alat pengumpulan data adalah dengan angket, observasi, dan wawancara. Teknik analisis data adalah dengan teknik analisis deskriptif. Validasi data dengan menggunakan teknik triangulasi.

Hasil penelitian membuktikan bahwa dengan pelaksanaan tindakan kelas melalui penggunaan pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teaching) dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran biologi siswa kelas VII-G SMP N 5 Karanganyar. Hal ini didasarkan pada hasil angket, observasi dan wawancara. Rata-rata nilai persentase capaian setiap indikator dari angket kemandirian belajar siswa pada pra siklus sebesar 67,97%, pada siklus I sebesar 72,55%, dan pada siklus II sebesar 77,58%. Rata-rata nilai persentase capaian setiap indikator dari observasi kemandirian belajar siswa pada pra siklus adalah 39.68%, pada siklus I sebesar 67,5% dan pada siklus II sebesar 80,62%. Kesimpulannya bahwa penerapan penerapan pendekatan pengajaran terbalik (reciprocal teaching) dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa.

Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian belajar, pembelajaran Biologi.

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRACT

Yesie Erma Yunita. THE IMPLEMENTATION OF INVERTED TECHING APPROACH (RECIPROCAL TEACHING) TO IMPROVE THE VII-G OFSMPN 5 KARANGANYAR STUDENT’S INDEPENDENCE IN LEARNING BIOLOGY IN THE ACADEMIC YEAR OF 2010/2011. Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty. Universitas Sebelas Maret Surakarta, January 2012.

The objective of this study is to improve student independence in learning biology by implementing Inverted Teaching Approach (Reciprocal Teaching) on Environmental Management material.

This research is a classroom action research. This research was conducted in two cycles. Each cycle consisted of planning, implementation of the action,observation, and reflection. The subjects of the study were VII-G class students of SMP Negeri 5 Karanganyar in the academic year of 2010/2011. The number of the students was 32. The technique and instrumen of collectiing data were questionnaire, observation, and interviews. The technique of analyzing data was descriptive analysis techniques. Triangulation technique was used in data validation.

The results proved that by implementing Inverted Teaching Approach (Reciprocal Teaching) students' independence in learning biology enhanced. It is based on the results of questionnaires, observations and interviews. The questionnaire of students’ learning independence showed that the mean percentage of students’ achievement in each indicator in pre-cycle, cycle I, and cycle II was 67,97%, 72,55%, and 77,58% respectively. The observation of students’ learning independence showed that the mean percentage of students’ achievement in each indicator in pre-cycle, cycle I, and cycle II was 39,68%, 67,5%, and 80,62% respectively. It can be concluded that the implementation of Inverted Teaching Approach (Reciprocal Teaching) can enhance students learning independence .

Keywords: Inverted Teaching Approach (Reciprocal Teaching), Learning

Independence, Biology Learning.

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

Awali segala sesuatu dengan niat yg baik, jalani proses dengan penuh keikhlasan

dan kesabaran walaupun jalan yg kita lalui itu sulit, dan yakinkan akan ada hasil

yang terbaik karena segala sesuatu perjuangan itu tak ada yang sia-sia…

(Penulis)

Lakukan yang terbaik demi Orangtua dan orang-orang yang kita sayang…karena

kebahagian terbesar kita adalah saat melihat mereka tersenyum melihat

keberhasilan kita

(Penulis)

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya sederhana untuk:

Ibunda dan Ayahanda Tercinta, yang telah memberikan segalanya

untukku, cinta kasih yang tak terhingga, doa yang selalu tercurah &

nasehat yang selalu terucap demi kebaikanku..

Kakak-kakaku tersayang, mas Adhy & mas Jondan yang tak henti-hentinya

memotivasiku, menjagaku dan menyayangiku serta berbagi dalam keadaaan

apapun.. kalian kakak-kakak terhebat yang kumiliki..

Bude Maksum yang selalu mendoakan, menyemangati dan menasehati..

Bapak Slamet Santosa terimakasih telah menjadi Bapakku disini… buat

arahan dan bimbinganya serta nasehat-nasehatnya

Pak Joko Ariyanto terimakasih banyak arahan dan bimbinganya

Semua Dosen Prodi Pendidikan Biologi terima kasih banyak untuk semua

ilmu, didikan dan pengalaman yg sangat berarti yang telah diberikan..

Putra Novembria yang telah memberikan kasih sayang, perhatian, semangat

serta doanya… semoga engkau pilihan yang terbaik buatku dan masa

depanku.

All my best friend “Gambuler’s” Arum, Dama, Baiq, Andhini, Nesya, Nita,

Dina, Yana, Rina, Adin, Kelik, Puguh, Sule, Wahyu, Eko, Mas Lis, terima

kasih telah menjadi bagian dihidupku….mengukir persahabatan yang indah

semoga kebersamaan ini akan selalu terjaga sampai kita tua nanti….. don’t

forget me ya…

Bio holic zero seven dan teman-teman sebimbingan, kebersamaan dan

perjuangan kita akan menjadi sesuatu yang akan aku rindukan….

Teman-teman kost “griyananda” Gesit, Andry, Aziza, Ofy, Hafy, Erni dan

semuanya yang telah menjadi saudaraku dirumah ini…..

Serta semua pihak yg sudah membantu selama penyelesaian skripsi ini..

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Alloh SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga skripsi yang berjudul

“PENERAPAN PENDEKATAN PENGAJARAN TERBALIK

(RECIPROCAL TEACHING) UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN

BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII-G SMP N 5 KARANGANYAR

TAHUN PELAJARAN 2010/ 2011“ dapat diselesaikan untuk memenuhi

sebagian persyaratan mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

Selama penelitian hingga terselesaikannya laporan ini, penulis menemui

berbagai hambatan, namun berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak

akhirnya hambatan yang ada dapat teratasi. Oleh karena itu, atas segala bentuk

bantuan yang telah diberikan, dengan segala kerendahan hati penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. Slamet Santosa, M.Si selaku Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan.

5. Joko Arianto, S.Si, M.Si selaku Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan.

6. Dra. Sri Widoretno M.Si selaku pembimbing akademik yang telah

memberikan bimbingan dan dorongan.

7. Kepala SMP Negeri 5 Karanganyar yang telah memberikan ijin untuk

mengadakan penelitian.

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

8. Kartika Yuni S,S.Pd selaku guru mata pelajaran Biologi SMP Negeri 5

Karanganyar yang senantiasa membantu kelancaran penelitian dan kerja

samanya.

9. Siswa kelas VII-G SMP Negeri SMP Negeri 5 Karanganyar Tahun Pelajaran

2010/2011.

10. Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan dukungan.

11. Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah

membantu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi perbaikan dan

kesempurnaan skripsi ini. Semoga karya ini bermanfaat bagi semua pihak yang

berkepentingan.

Surakarta, Januari 2012

Penulis

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i

HALAMAN PENGAJUAN .................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... iv

HALAMAN ABSTRAK ....................................................................... v

HALAMAN MOTTO ........................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................... viii

KATA PENGANTAR .......................................................................... ix

DAFTAR ISI ......................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... xvii

BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………………

A. Latar Belakang Masalah ……………………………………….. 1

B. Rumusan Masalah ……………………………………………… 4

C. Tujuan Penelitian ………………………………………………. 4

D. Manfaat Penelitian ……………………………………………... 4

BAB II. LANDASAN TEORI ………………………………………..

A. Tinjauan Pustaka ……………………………………………….. 6

B. Kerangka Berfikir ……………………………………………… 16

C. Hipotesis Tindakan …………………………………………….. 20

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN…………………………….

A. Tempat dan Waktu Penelitian ………………………………….. 21

B. Metode Penelitian………………………………………………. 22

C. Data dan Sumber Data …………………………………………. 23

D. Teknik Pengumpulan Data …………………………………….. 24

E. Validitas Data ………………………………………………….. 26

F. Teknik Analisis Data …………………………………………... 27

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

G. Prosedur Penelitian ……………………………………………. 28

H. Target Penelitian ……………………………………………….. 30

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………….

A. Data dan Deskripsi Lokasi Penelitian ..........................................

1. Data dan Deskripsi Sekolah ...................................................

2. Data dan Deskripsi Kelas .......................................................

32

32

B. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) ........................................... 33

C. Deskripsi Siklus I ........................................................................ 40

D. Deskripsi Siklus II ...................................................................... 51

E. Pembahasan ................................................................................ 63

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ..........................

A. Simpulan ...................................................................................... 71

B. Implikasi ...................................................................................... 71

C. Saran ............................................................................................ 71

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 73

LAMPIRAN .......................................................................................... 76

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Waktu Penelitian ................................................................. 22

Tabel 2. Skor Penilaian Angket ……………………………………. 25

Tabel 3. Persentase Capaian Aspek Kemandirian Belajar Siswa

Berdasarkan Data Lembar Observasi Kegiatan Belajar

Mengajar ………………………………………………… 34

Tabel 4. Persentase Capaian Indikator Kemandirian Belajar Siswa

Berdasarkan Data Lembar Observasi Kegiatan Belajar

Mengajar ………………………………………………….. 35

Tabel 5. Persentase Capaian Aspek Kemandirian Belajar Siswa

Berdasarkan Data Angket Kegiatan Belajar Mengajar … 36

Tabel 6. Persentase Capaian Indikator Kemandirian Belajar Siswa

Berdasarkan Data Angket Kegiatan Belajar Mengajar …... 37

Tabel 7. Persentase Capaian Aspek pada Lembar Observasi

Kemandirian Belajar Siswa Prasiklus dan Siklus I ............. 43

Tabel 8. Persentase Capaian Indikator pada Lembar Observasi

Kemandirian Belajar Siswa Prasiklus dan Siklus I ............. 45

Tabel 9. Persentase Capaian Aspek pada Angket Kemandirian

Belajar Siswa Prasiklus dan Siklus I .................................. 46

Tabel 10. Persentase Capaian Indikator pada Angket Kemandirian

Belajar Siswa Prasiklus dan Siklus I……………………... 48

Tabel 11. Persentase Capaian Aspek pada Lembar Observasi

Kemandirian Belajar Siswa Prasiklus, Siklus I dan Siklus

II ………………………………………………………….. 54

Tabel 12. Persentase Capaian Indikator pada Lembar Observasi

Kemandirian Belajar Siswa Prasiklus, Siklus I dan Siklus

II ………………………………………………………….. 56

Tabel 13. Persentase Capaian Aspek pada Angket Kemandirian

Belajar Siswa Prasiklus, Siklus I dan Siklus

II………………………………………………………….. 59

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

Tabel 14 Persentase Capaian Tiap Indikator pada Angket

Kemandirian Belajar Siswa Prasiklus, Siklus I dan Siklus

II…………………………………………………………… 60

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir ……………………………….. 19

Gambar 2. Skema Triangulasi Metode Data ………………………… 27

Gambar 3. Komponen-komponen Analisis Data: Model Interaktif ..... 28

Gambar 4. Skema Prosedur Penelitian Tindakan Kelas …………….. 31

Gambar 5. Diagram Kenaikan Persentase Skor Untuk Setiap Aspek

Lembar Observasi Kemandirian Belajar Siswa Pra Siklus

dan Siklus I ........................................................................ 44

Gambar 6. Diagram Kenaikan Persentase Skor Untuk Setiap

Indikator Lembar Observasi Kemandirian Belajar Siswa

Pra Siklus dan Siklus I ....................................................... 46

Gambar 7. Diagram Kenaikan Persentase Skor Untuk Setiap Aspek

Angket Kemandirian Belajar Siswa Pra Siklus dan Siklus

1 .......................................................................................... 47

Gambar 8. Diagram Kenaikan Persentase Skor Untuk Setiap

Indikator Angket Kemandirian Belajar Siswa Prasiklus

dan Siklus I ………………………………………………. 49

Gambar 9. Diagram Kenaikan Persentase Capaian Skor Untuk Setiap

Aspek Lembar Observasi Kemandirian Belajar Siswa

pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II............................... 55

Gambar 10. Diagram Kenaikan Persentase Capaian Skor Untuk Setiap

Indikator Lembar Observasi Kemandirian Belajar Siswa

pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II .............................. 57

Gambar 11. Diagram Kenaikan Rata-Rata Prosentase Capaian Skor

Ditinjau Dari Aspek Dan Indikator Kemandirian Belajar

Siswa Pada Prasiklus, Siklus I Dan Siklus II Berdasarkan

Hasil Observasi .................................................................. 58

Gambar 12. Diagram Kenaikan Persentase Skor Untuk Setiap Aspek

Angket Kemandirian Belajar Siswa Pada Prasiklus, Siklus

I Dan Siklus II .................................................................... 59

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

Gambar 13. Diagram Kenaikan Persentase Skor Untuk Setiap

Indikator Angket Kemandirian Belajar Siswa Pada

Prasiklus, Siklus I Dan Siklus II ........................................ 61

Gambar 14 Diagram Kenaikan Rata-Rata Persentase Capaian Skor

Ditinjau Dari Aspek Dan Indikator Kemandirian Belajar

Siswa Pada Prasiklus, Siklus I Dan Siklus II Berdasarkan

Hasil Angket ....................................................................... 62

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Instrumen Pembelajaran

a. Silabus …………………………………………………………….. 76

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ……………………….. 83

Lampiran 2. Instrumen Penelitian

a. Lembar Observasi Awal Proses Pembelajaran Biologi .................. 128

b. Pedoman Wawancara Awal Guru ................................................. 129

c. Pedoman Wawancara Awal Siswa ................................................ 130

d. Kisi-kisi Angket Kemandirian Belajar Siswa ................................ 131

e. Angket Kemandirian Belajar Siswa .............................................. 132

f. Kisi-kisi Lembar Observasi Kemandirian Belajar Siswa ................ 135

g. Lembar Observasi Kemandirian Belajar Siswa .............................. 136

h. Lembar Observasi Keterlaksanaan Sintaks Pembelajaran............... 139

i. Pedoman Wawancara Guru ………………………………………..140

j. Pedoman Wawancara Siswa ………………………………….........142

Lampiran 3. Data Hasil Penelitian

a. Daftar Nama Siswa Kelas VII-A SMP Negeri 5 Karanganyar…… 144

b. Daftar Kelompok Siswa Kelas VII-A SMP Negeri 5 Karanganyar.. 145

c. Data Hasil Observasi Awal Proses Pembelajaran............................. 146

d. Data Hasil Wawancara Guru Awal .................................................. 147

e. Data Hasil Wawancara Siswa Awal ................................................ 149

f. Data Hasil Perhitungan Angket Kemandirian Belajar Siswa ......... 152

g. Data Hasil Observasi Kemandirian Belajar Siswa ……………....... 176

h. Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Sintaks Pembelajaran ……... 188

i. Data Hasil Wawancara Guru …………………………………........ 191

j. Data Hasil Wawancara Siswa ……………………………………. 194

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

Lampiran 4. Dokumentasi

a. Gambar Observasi Awal ................................................................. 199

b. Gambar Pelaksanaan Penelitian

1) Siklus I ..................................................................................... 201

2) Siklus II ................................................................................. ... 203

Lampiran 5. Perijinan

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar menghasilkan suatu perubahan pada siswa. Perubahan itu dapat

berupa pengetahuan, pemahaman, dan sikap. Perubahan itu merupakan hasil dari

usaha belajar yang tersimpan dalam ingatan. Belajar sebagai sebuah proses terjadi

karena didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah proses

sistematik yang dinamis, konstruktif dan organik. Belajar merupakan kesatuan

fungsional dari berbagai komponen belajar. Keseluruhan proses pendidikan

disekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Berhasil

tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung dengan bagaimana

proses belajar dialami oleh siswa sebagai anak didik.

Pembelajaran di kelas lebih banyak bersifat teacher centered atau teacher

directed. Sejalan dengan perkembangan teori belajar, khususnya konstruktivisme,

hal itu tidak perlu terjadi lagi. Pendidikan sekarang semestinya sudah

menggunakan pendekatan student center atau student directed learning.

Hasil observasi terhadap proses pembelajaran Biologi kelas VIIG yang

berjumlah 32 SMP Negeri 5 Karanganyar menunjukkan bahwa dalam proses

pembelajaran, siswa terbiasa mengandalkan penjelasan dari guru. Mereka hanya

mencatat apa yang telah dicatat guru di papan tulis atau yang disuruh oleh guru.

Tidak mau menjawab jika ada pertanyaan dan cenderung menunggu jawaban dari

guru kemudian mencatatnya. Siswa yang membaca materi yang dipelajari tanpa

disuruh oleh guru sebanyak 25%. Siswa yang berinisiatif membuat pertanyaan

setelah membaca materi tanpa disuruh sebesar 12.5%. Bertanya pada guru saat

menemui kesulitan 21,87%. Siswa belum mampu mengidentifikasi dan

menganalisis sumber informasi yang mereka dapat. Sebanyak 28,12% mampu

bekerjasama dengan baik dalam kelompok dan 15,62% mampu

mengkomunikasikan hasil kerja kelompoknya. Proses pembelajaran yang terjadi

belum melibatkan kemandirian siswa dalam belajar secara menyeluruh karena

siswa masih bergantung pada guru. Berdasarkan hasil observasi awal tersebut,

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

masalah pada kelas VII-G SMP N 5 Karanganyar yang paling penting dan

mungkin untuk dicarikan solusinya adalah rendahnya kemandirian belajar siswa

dalam pembelajaran Biologi.

Pada observasi lanjutan yang dilakukan terhadap indikator kemandirian

menunjukan siswa yang mampu menunjukkan relevansi mata pelajaran dengan

dunia praktik dan pengembangan ilmu sebesar 34,37%, mengetahui apa yang

dipelajari dan akan diperoleh sebesar 31,25%, membuat pertanyaan yang

jawabanya tersirat atau tersurat dalam bacaan sebesar 34,37%. Membaca buku

yang relevan sebesar 78,12%. Bertanya kepada nara sumber sebesar 40,625

%,nara sumber yang dimaksud adalah guru ataupun teman yang dianggap sudah

menguasai. Mengidentifikasi sumber informasi 37,5 %. Menganalisis sumber

informasi sebesar 43,75 %. Mengkomunikasikan hasil diskusi sebesar 31,25%.

Menerima kesalahan sebagai masukan sebesar 47,75%. Hasil observasi lanjutan

menguatkan kesimpulan sementara bahwa kemandirian siswa kelas VII-G SMP N

5 Karanganyar masih kurang.

Akar masalah penyebab rendahnya kemandirian siswa adalah

pembelajaran lebih banyak berpusat pada guru (teacher centered) sehingga siswa

bertindak sebagai obyek dalam pembelajaran. Pembelajaran yang diterapkan

belum dapat membuat siswa berpartisipasi dalam pembelajaran. Siswa tidak

memiliki kesadaran untuk mampu menyelesaikan permasalahan dengan mandiri

karena mereka hanya mengandalkan guru.

Upaya meningkatkan kemandirian belajar siswa tidak mudah untuk dicapai

secara maksimal, karena banyaknya faktor yang berpengaruh terhadap kemauan

siswa untuk belajar, antara lain inisiatif, kepercayaan diri, tanggungjawab, dan

evaluasi diri sendiri. Untuk itu, perlu adanya perbaikan dan penyempurnaan ke

arah sistem pendidikan ataupun dalam hal yang langsung berkaitan dengan

praktek pembelajaran. Pemilihan dan penggunaan metode atau pendekatan

pembelajaran merupakan hal penting dan berpengaruh terhadap kualitas

pembelajaran. Penggunaan metode atau pendekatan pembelajaran yang tepat

memungkinkan terjadinya interaksi timbal balik, baik antar sesama siswa maupun

antara siswa dengan guru. Salah satunya adalah dengan pendekatan pembelajaran

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

yang bisa dijadikan alternatif guru untuk mengembangkan kemandirian siswa

dalam belajar yaitu dengan pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal

Teaching).

Pengajaran Terbalik merupakan pendekatan terhadap pengajaran siswa

akan strategi strategi belajar. Pengajaran terbalik adalah pendekatan konstruktivis

yang berdasar pada prinsip-prinsip pembuatan atau pengajuan pertanyaan. Teori

konstruktivis menjelaskan bahwa guru tidak hanya sekedar memberikan

pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun sendiri pengetahuan didalam

benaknya. Guru dapat memberikan kemudahan untuk proses ini dengan

memberikan kesempatan siswa untuk menemukan atau menerapkan ide-ide

mereka sendiri dan mengajar siswa menjadi sadar menggunakan strategi mereka

sendiri untuk belajar. Pengajaran terbalik mengajarkan siswa ketrampilan-

ketrampilan kognitif penting dengan menciptakan pengalaman belajar melalui

permodelan perilaku tertentu dan kemudian membantu siswa mengembangkan

ketrampilan tersebut atas usaha mereka sendiri dengan pemberian semangat,

dukungan dan sistem scaffolding.

Melalui pendekatan Pengajaran terbalik Reciprocal teaching, siswa

diajarkan empat strategi pengaturan diri spesifik yaitu perangkuman, pengajuan

pertanyaan, pengklarifikasian dan prediksi. Reciprocal teaching merupakan

strategi belajar melalui kegiatan mengajarkan teman, di mana siswa berperan

sebagai guru menggantikan peran guru untuk mengajarkan teman-temannya. Guru

lebih berperan sebagai model yang menjadi contoh, fasilitator yang memberi

kemudahan, pembimbing yang melakukan scaffolding (bimbingan yang diberikan

oleh orang yang lebih tahu kepada orang yang kurang tahu). Pendekatan

reciprocal teaching mengacu pada sekumpulan kondisi belajar di mana siswa

melakukan sekumpulan kegiatan kognitif tertentu dan perlahan-lahan baru

melakukan kegiatan secara mandiri. Melalui pembelajaran menggunakan

reciprocal teaching, siswa akan berlatih untuk belajar mandiri.

Kemandirian belajar merupakan proses dimana individu berinisiatif belajar

dengan atau tanpa bantuan orang lain, mendiagnosa kebutuhan belajar sendiri,

merumuskan tujuan belajar sendiri, mengidentifikasi sumber belajar yang dapat

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

digunakannya, memilih dan menerapkan strategi belajarnya, dan mengevaluasi

hasil belajar

Pembelajaran dengan pendekatan pengajaran terbalik (Reciprocal

Teaching) diharapakan dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa dalam

pembelajaran biologi. Berdasarkan latar belakang tersebut maka dirumuskan judul

penelitian sebagai berikut: ”Penerapan Pendekatan Pengajaran Terbalik

(Reciprocal Teaching) Untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Biologi

Siswa Kelas VII-G SMP Negeri 5 Karanganyar Tahun Ajaran 2010/2011”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan yang menjadi

pokok penelitian yaitu: Apakah penerapan pendekatan Reciprocal Teaching dapat

meningkatkan kemandirian belajar biologi siswa kelas VII-G SMP N 5

Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011 ?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian belajar biologi

siswa kelas VII-G SMP N 5 Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011 dalam

pembelajaran Biologi melalui penerapan pendekatan Pengajaran Terbalik

(Reciprocal Teaching).

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain:

1. Bagi Institusi

Memberikan masukan atau saran dalam upaya mengembangkan suatu

proses pembelajaran yang mampu meningkatkan kemandirian belajar siswa di

SMP N 5 Karanganyar.

2. Bagi Guru

a. Menambah wawasan tentang model mengajar yang efektif dalam pencapaian

tujuan yang diharapkan.

b. Memberikan solusi terhadap kendala pelaksanaan pembelajaran Biologi,

khususnya terkait dengan kemandirian belajar siswa.

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

3. Bagi Siswa

a. Meningkatkan kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran Biologi.

b. Memberikan suasana belajar yang lebih kondusif dan variatif sehingga siswa

tidak monoton belajar dengan model konvensional, dan diharapkan hal ini

membawa dampak pada peningkatan hasil belajar siswa.

4. Bagi Peneliti

Menjadi bahan rujukan untuk tindakan penelitian lebih lanjut di masa

yang akan datang.

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Strategi Belajar dengan Pendekatan Pengajaran Terbalik

a. Strategi Belajar

Strategi adalah suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam

usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Strategi bisa diartikan sebagai pola

umum kegiatan guru dan anak didik dalam mewujudkan kegiatan belajar

mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Strategi-strategi belajar

mengacu pada perilaku dan proses-proses berfikir yang digunakan siswa dalam

mempengaruhi hal-hal yang dipelajari termasuk proses memori dan metakognitif

(Trianto, 2007: 85).

Michael Pressley (1991) dalam (Trianto, 2007: 85) menyatakan bahwa

strategi strategi belajar adalah operator-operator kognitif yang meliputi proses-

proses yang secara langsung terlibat dalam menyelesaikan suatu tugas (belajar).

Sejalan dengan hal tersebut Sulistiyono (2003) dalam (Trianto, 2007: 86) juga

mendefinisikan strategi belajar sebagai sebuah tindakan khusus yang dilakukan

oleh seseorang untuk mempermudah memahami secara langsung sehingga lebih

efektif dan mudah di transfer kedalam situasi yang baru.

Mengajar pada dasarnya adalah mengajari siswa bagaimana belajar,

mengingat, berfikir dan memotivasi diri sendiri. Guru perlu mengembangkan

prinsip-prinsip umum tentang bagaimana belajar, mengingat, serta memecahkan

masalah dan kemudian mengemasnya dalam bentuk pembelajaran yang siap

diterapkan, dan kemudian memasukkan metode-metode tersebut dalam

kurikulum. Mengembangkan dan mengajarkan strategi-strategi belajar kepada

siswa merupakan tugas seorang guru untuk membentuk siswa menjadi pembelajar

yang memiliki kemandirian (Self Regulated Learning) (Trianto, 2007 :86 ).

Pembelajar mandiri (Self Regulated Learner) adalah pembelajar yang

dapat melakukan hal penting dan memiliki karakteristik, antara lain mendiagnosis

secara tepat suatu situasi pembelajaran tertentu, memiliki pengetahuan strategi-

strategi belajar efektif, bagaimana serta kapan menggunakanya, dapat memotivasi

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

diri sendiri tidak hanya karena nilai atau motivator eksternal, mampu tetep tekun

dalam tugas sehingga tugas itu terselesaikan, belajar secara efektif dan memiliki

motivasi abadi untuk belajar.

Mengajarkan strategi-strategi belajar kepada siswa memiliki langkah-

langkah yang harus diperhatikan yaitu memberitahu siswa bahwa mereka akan

diajarkan suatu strategi belajar, agar perhatian siswa terfokus. Menunjukan

hubungan positif penggunaan strategi belajar terhadap prestasi belajar dan

memberitahu perlunya kerja pikiran ekstra untuk membuahkan prestasi yang

tinggi. Menjelaskan dan memeragakan strategi yang diajarkan. Menjelaskan

kapan dan mengapa suatu strategi belajar digunakan. Memberikan penguatan

terhadap siswa yang memakai strategi belajar. Memberikan praktek yang beragam

dalam pemakaian strategi belajar. Memberikan umpan balik saat menguji materi

dengan strategi belajar tertentu dan mengevaluasi penggunaan strategi belajar dan

mendorong siswa untuk melakukan evaluasi mandiri (Trianto, 2007 : 87-88).

b. Pendekatan Pengajaran terbalik (Reciprocal Teaching)

Pengajaran terbalik merupakan satu pendekatan terhadap pengajaran siswa

akan strategi-strategi belajar. Pengajaran terbalik adalah pendekatan konstruktivis

yang berdasar pada prinsip-prinsip pembuatan/pengajuan pertanyaan. Teori

konstruktivis menjelaskan bahwa guru tidak hanya sekedar memberikan

pengetahuan kepada siswa tetapi juga memberikan kesempatan siswa untuk

menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri dan mengajarkan siswa

menjadi sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar (Trianto, 2007:

13).

Reciprocal teaching (RT) merupakan pendekatan pembelajaran berbasis

pada praktek pemodelan dan terbimbing, dengan permodelan pemahaman

membaca dan kemudian secara bertahap mengalihkan tanggung jawab untuk

strategi ini kepada siswa (Doolittle et al. 2006: 106).

Pengajaran terbalik (RT) adalah salah satu pendekatan yang paling efektif

yang mampu mengembangkan kognitif dan proses metakognitif bagi siswa karena

termasuk prosedur organisasi yang memungkinkan mereka untuk memilih strategi

perencanaan, pengendalian dan mengevaluasi dengan langkah mereka sendiri.

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Reciprocal teaching didasarkan pada dialog dan diskusi antara peserta didik

sendiri atau para siswa dan guru. Ini mencakup interaksi antara guru dan pelajar

yang membuat siswa bertanggung jawab pada peran mereka dalam proses

pembelajaran dan memungkinkan siswa untuk saling mendukung secara kontinyu

(Omari dan Weshah, 2010: 26).

Reciprocal teaching dimodifikasi dengan mengintegrasikan strategi lain

seperti pembelajaran kooperatif, diskusi kelas dan dialog dalam rangka

meningkatkan partisipasi siswa dan mengaktifkan peran mereka dalam proses

belajar mengajar. Guru mengajarkan siswa keterampilan-keterampilan kognitif

penting dengan menciptakan pengalaman belajar, melalui permodelan perilaku

tertentu dan kemudian membantu siswa mengembangkan keterampilan tersebut

atas usaha mereka sendiri dengan pemberian semangat, dukungan dan suatu

sistem scaffolding (Trianto,2007 : 96).

Scaffolding adalah memberikan dukungan dan bantuan kepada peserta

didik yang sedang pada awal belajar kemudian sedikit demi sedikit mengurangi

dukungan atau bantuan tersebut setelah peserta didik mampu memecahkan

problem dari tugas yang dihadapai. Dukungan itu dapat berupa isyarat,

peringatan-peringatan, memecahkan problem dalam beberapa tahap, memberikan

contoh (Suprijono, 2009 : 43).

Pengajaran terbalik dikembangkan untuk membantu menggunakan dialog-

dialog belajar yang bersifat kerja sama untuk mengajari pemahaman materi secara

mandiri di kelas. Melalui pengajaran terbalik siswa diajarkan 4 strategi

pemahaman pengaturan diri spesifik yaitu perangkuman, pengajuan pertanyaan,

pengklarifikasian dan prediksi. Jadi setelah membaca materi dan menerapkan 4

strategi yang telah diajarkan maka pemahaman mengenai materi bisa

ditingkatkan. Pengajaran terbalik juga mendukung dialog yang bersifat kerja sama

(Trianto, 2007: 96).

Prosedur pengajaran terbalik dilakukan pertama-tama dengan guru

menugaskan siswa membaca bacaan dalam kelompok-kelompok kecil, kemudian

guru memodelkan empat keterampilan (mengajukan pertanyaan yang bisa

diajukan, merangkum bacaan, mengklarifikasi poin-poin yang sulit, berat ataupun

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

salah dan meramalkan apa yang akan ditulis pada bagian bacaan berikutnya).

Guru menunjuk siswa untuk menggantikan peran guru sebagai pemimpin diskusi

dalam kelompoknya. Guru beralih peran menjadi motivator, mediator, pelatih dan

memberi dukungan, umpan balik, serta semangat bagi siswa. Secara bertahap guru

mengalihkan tanggung jawab pengajaran yang lebih banyak kepada siswa dalam

kelompok, serta membantu memonitor berfikir dan strategi yang digunakan

(Trianto, 2007: 96).

Awal penerapan pengajaran terbalik guru memberitaukan akan

memperkenalkan suatu pendekatan atau strategi belajar, menjelaskan tujuan

manfaat dan prosedurnya. Mengawali permodelan dengan membaca satu paragraf

dalam bacaan. Kemudian menjelaskan dan mengajarkan bahwa pada saat atau

selesai membaca mendapat kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan yaitu

memikirkan pertanyaan-pertanyaan penting yang dapat diajukan dari apa yang

telah dibaca berkenaan dengan wacana dan memastikan bisa menjawabnya,

membuat ikhtisar/rangkuman tentang informasi terpenting dari wacana,

memprediksi/meramalkan apa yang mungkin akan dibahas selanjutnya. mencatat

apabila ada hal-hal yang kurang jelas atau tidak masuk akal dari suatu bagian,

selanjutnya memeriksa apakah kita berhasil membuat hal-hal itu masuk akal

(Trianto, 2007 : 97).

Setelah siswa memahami keterampilan di atas, guru akan menunjuk

seorang siswa untuk menggantikan perannya dalam kelompok tersebut. Mula-

mula ditunjuk siswa yang memiliki kemampuan memimpin diskusi. Selanjutnya

secara bergilir setiap siswa merasakan/melakukan peran sebagai guru. Setelah sesi

perkenalan berkhir, guru menjelaskan mengapa, kapan, dan bagaimana strategi

tersebut digunakan.

Secara bertahap guru mulai untuk mentransfer kontrol proses untuk para

siswa dengan meminta siswa untuk berperan sebagai pemimpin diskusi. Para

pemimpin ini kemudian memulai dialog tentang pertanyaan, meringkas,

menjelaskan, dan memprediksi, sementara guru beralih peran sebagai pengamat

dan fasilitator. Proses dialog mulai berkembang dengan satu siswa mengajukan

pertanyaan dan lainnya memberikan jawaban dan komentar, satu siswa

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

merangkum dan lain-lain memberikan elaborasi dan penyederhanaan, satu siswa

mengidentifikasi bagian yang sulit dan lain-lain mengklarifikasi dan memperoleh

sumber daya yang relevan, dan satu siswa memprediksi teks yang akan datang dan

lain-lain penyulingan dan memberikan hipotesis alternatif. Penggunaan dialog ini,

mengarah pada tujuan pengajaran terbalik yaitu untuk mempelajari strategi

pemahaman bacaan, belajar bagaimana dan kapan menggunakan strategi, dan

mengatur diri dalam penggunaan strategi (Doolittle et al.,2006: 108).

Tahap kelanjutan prosedur harian dari pelaksanaan pengajaran terbalik

antara lain disediakan bacaan sesuai dengan materi yang hendak diselesaikan.

Segmen pertama guru bertindak sebagai guru (model). Siswa diminta membaca

dalam hati bagian teks yang diterapakan. Untuk memudahkan mula-mula bekerja

paragraf demi paragraf. Jika siswa telah menyelasaikan bagian pertama, dilakukan

permodelan antara lain dengan memperkirakan pertanyaan yang mungkin akan

ditanyakan oleh guru. Guru memberikan kesempatan siswa untuk menjawab

pertanyaan tersebut dan boleh mengacu pada teks dengan kalimatnya sendiri.

Merangkum pokok pikiran yang terdapat dalam paragraf/sub bab kemudian

menunjuk salah seorang siswa untuk membacakan rangkumanya. Memberikan

kesempatan siswa untuk memprediksikan hal yang akan dibahas pada paragraf

selanjutnya. Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan komentar

atau menemukan hal yang tidak jelas pada bacaan. Siswa diminta untuk

memberikan komentar tentang pengajaran yang baru saja berlangsung dan

mengenai bacaan yang telah mereka pelajari. Segmen berikutnya dilanjutkan

dengan bagian bacaan/paragraf berikutnya dan dipilih satu siswa yang akan

berperan sebagai guru. Guru mendorong siswa lain untuk berperan serta dalam

dialog dan memberi kesempatan pada siswa untuk memimpin dialog serta

memberikan banyak umpan balik dan pujian kepada siswa untuk peran sertanya.

Pada hari-hari berikutnya, semakin lama guru mengurangi peran dalam dialog,

sehingga siswa akan berinisiatif sendiri menjalanan kegiaran tersebut. Peran guru

selanjutnya sebagai moderator, menjaga agar siswa tetap berada pada jalur dan

membantu mengatasi kesulitan (Trianto, 2007: 99).

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

2. Kemandirian Belajar Biologi

a. Pengertian Kemandirian Belajar

Menurut Holstein (1986: xiii) kemandirian sebagai bentuk

ketidaktergantungan dan kebebasan bagi keputusan, penilaian pendapat, dan

pertanggungjawaban. Kemandirian menunjukkaan dirinya dalam cara

pengambilan sikap dan bukan abstraksi. Joyoatmojo (2006: 16) mengemukakan

bahwa kemandirian belajar adalah usaha untuk menetapkan sendiri tujuan atau

sasaran belajar, usaha mencapainya mencakup pula usaha memilih sendiri sumber

belajar dan menggunakan teknik-teknik belajar yang tepat untuk mencapai tujuan

tersebut. Pernyataan ini sejalan dengan pendapat (Tahar dan Enceng, 2006: 92)

bahwa dalam kemandirian belajar, individu bebas menentukan dan mengelola

sendiri bahan ajar, waktu, tempat, dan memanfaatkan berbagai sumber belajar

yang diperlukan. Individu memiliki kemampuan dalam mengelola cara belajar,

memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, dan terampil memanfaatkan sumber

belajar.

Kemandirian Belajar menurut Mudjiman (2008: 7) adalah kegiatan belajar

aktif yang didorong oleh niat atau motif untuk menguasai sesuatu kompetensi

guna mengatasi suatu masalah dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau

kompetensi yang telah dimiliki. Seseorang yang sedang menjalankan kegiatan

belajar mandiri lebih ditandai dan ditentukan oleh motif yang mendorongnya

belajar.

Cara belajar mandiri adalah cara belajar aktif dan partisispasi untuk

mengembangkan diri masing-masing individu yang tidak terikat dengan kehadiran

guru, pertemuan tatap muka kelas, kehadiran teman sekolah. Belajar mandiri

merupakan belajar dalam mengembangkan diri, keterampilan dengan cara

tersendiri. Peran guru sebagai fasilitator dan konsultan sebagaimana yang

diamanantkan dalam KTSP (Yamin, 2008: 115).

Belajar mandiri bukanlah belajar individual akan tetapi belajar yang

menuntut kemandirian seorang siswa untuk belajar. Belajar mandiri yaitu

pemberian otonomi kepada siswa dalam menentukan arah/tujuan belajar, sumber

belajar, program belajar, materi yang dipelajarinya dan bagaimana

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

mempelajarinya tanpa diatur secara ketat oleh guru atau peraturan. Kemandirian

memerlukan tanggung jawab, mereka yang mandiri adalah mereka yang

bertanggung jawab, berinisiatif memiliki kemandirian dan sanggup menerima

resiko serta mampu menjadi guru bagi dirinya sendiri (Yamin, 2008: 125).

Kemandirian yang diberikan kepada pebelajar adalah dapat dilihat dari 3

aspek 1) kemandirian dalam menentukan tujuan apakah penentuan tujuan belajar

ditentukan oleh guru atau ditentukan oleh pebelajar? 2) kemandirian dalam

menentukan metode belajar: apakah pemilihan metode dan penggunaan sumber

belajar dan media lain keputusanya dilakukan oleh guru atau pebelajar? 3)

kemandirian dalam menentukan evaluasi apakah keputusan tentang metode

evaluasi serta cerita yang digunakan ditentukan guru atau pebelajar? (Chaeruman

2003: 85).

Pembelajaran mandiri adalah sebuah proses yang melibatkan siswa dalam

tindakan-tindakan yang meliputi beberapa langkah, dan menghasilkan baik hasil

yang tampak maupun tak tampak. Secara umum proses belajar mandiri mengikuti

siklus rencanakan, kerjakan, pelajari, lakukan tindakan (Johnson, 2002: 171).

b. Manfaat kemandirian belajar

Pembelajaran yang berdasarkan pada prinsip kemandirian akan

menjadikan siswa menjadi individu yang mandiri. Kemandirian yang dimiliki oleh

siswa diwujudkan melalui kemampuannya dalam mengambil keputusan sendiri

tanpa pengaruh dari orang lain. Siswa yang mandiri, tidak lagi membutuhkan

perintah dari guru atau orang tua untuk belajar ketika berada di sekolah maupun di

rumah. Siswa yang mandiri telah memiliki nilai nilai yang dianutnya sendiri dan

menganggap bahwa belajar bukanlah sesuatu yang memberatkan, namun

merupakan sesuatu yang telah menjadi kebutuhan bagi siswa untuk meningkatkan

prestasi di sekolah (Hartati dkk, 2007: 7).

Kemandirian belajar memiliki manfaat yang banyak terhadap kemampuan

kognisi, afeksi dan psikomotorik siswa diantaranya adalah dapat memupuk

tanggung jawab, meningkatkan ketrampilan, memecahkan masalah, mengambil

keputusan, berfikir kritis, berfikir kreatif, percaya diri yang kuat dan menjadi guru

bagi dirinya sendiri (Yamin dan Ansari, 2009: 19).

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Proses belajar mandiri yang diterapakan kepada siswa membawa

perubahan yang positif terhadap perkembangan intelektualitas mereka, mereka

kan mampu berdiri atas dirinya sendiri serta menjadi dirinya sendiri guru bukan

sebagai pengendali dalam proses belajar kan tetapi kendali terletak pada mereka

sendiri. Guru sebagai penasehat yang memberi pengarahan siswa dapat

menentukan tujuan belajarnya, arahan belajarnya, strategi pencapaian tujuan

belajar dan sumber-sumber yang digunakan untuk mendukunag proses belajar.

Kemandirian belajar akan menjadikan siswa bertanggung jawab dalam

mengatur dan mendisiplinkan dirinya dalam mengembangkan kemampuan belajar

atas kemauan sendiri. Individu yang menerapkan kemandirian belajar akan

mengalami perubahan dalam kebiasaan belajar, yaitu dengan cara mengatur dan

mengorganisasikan dirinya sedemikian rupa sehingga dapat menentukan tujuan

belajar, kebutuhan belajar, dan strategi yang digunakan dalam belajar yang

mengarah kepada tercapainya tujuan yang telah dirumuskan (Tahar dan Enceng

,2006: 93).

Orang yang mandiri akan memperlihatkan perilaku yang eksploratif,

mampu mengambil keputusan, percaya diri dan kreatif. Selain itu juga mampu

bertindak kritis, tidak takut berbuat sesuatu, mempunyai kepuasan dalam

melakukan aktifitasnya, percaya diri, dan mampu menerima realitas serta dapat

memanipulasi lingkungan, mampu berinteraksi dengan teman sebaya, percaya

diri, terarah pada tujuan, dan mampu mengendalikan diri.

c. Ciri- ciri kemandirian belajar

Seseorang yang mandiri cenderung lebih tergantung pada diri sendiri dari

pada pihak lain, memiliki sifat yang bebas dan kreatif. Rasa percaya diri, inisiatif

dan tanggung jawab dan tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan. Ciri-ciri

kemandirian antara lain adanya kecenderungan untuk berpendapat, berperilaku

dan bertindak atas kehendak sendiri dan tidak tergantung pada orang lain.

Mempunyai keinginan yang kuat untuk mencapai tujuan, membuat perencanaan

dan berusaha dengan ulet, tekun untuk mewujudkan harapannya. Mampu berpikir

dan bertindak secara kreatif penuh inisiatif dan tidak sekedar meniru, mempunyai

kecenderungan untuk mencapai tujuan yaitu meningkatkan prestasinya. Dalam

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

menghadapi masalah mencoba menyelesaikan sendiri tanpa bantuan orang lain

dan mampu menentukan sendiri tentang sesuatu yang harus dilakukannya tanpa

bimbingan dan pengarahan orang lain (Sardiman, 2007: 105 – 107).

Individu yang memiliki kesiapan belajar mandiri dicirikan oleh kecintaan

terhadap belajar, kepercayaan diri, keterbukaan terhadap tantangan belajar, sifat

ingin tahu, pemahaman diri dalam hal belajar, dan menerima tanggung jawab

untuk kegiatan belajarnya (Tahar dan Enceng, 2006: 92).

Menurut Laird (1985) dalam Mudjiman (2008: 14) bahwa ciri-ciri belajar

mandiri adalah kegiatan belajarnya bersifat selfdirecting, mengarahkan diri

sendiri, tidak dependent. Pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam proses

pembelajaran dijawab sendiri atas dasar pengalaman bukan mengharapkan

jawaban dari guru atau orang luar. Tidak mau di dekte oleh guru. Lebih senang

dengan problem centered learning daripada content centered learning. Lebih

senang dengan partisipasi aktif daripasa pasif mendengarkan ceramah guru. Selalu

memanfaatkan pengalaman yang telah dimiliki( kontrustivistik). Lebih menyukai

collaborative learning, karena belajar dan tukar-pengalaman. Perencanaan dan

evaluasi belajar lebih baik dilakukan dalam batas tertentu-bersama antara siswa

dan gurunya. Perencanaan belajar dengan dilakukan bersama guru dan siswa agar

tujuan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa dan tidak semata-mata

dipaksakan oleh guru. Belajar harus dengan berbuat, tidak cukup hanya dengan

mendengar dan menyerap tapi juga berbuat.

Para siswa yang mandiri, baik bekerja dalam kelompok maupun mandiri,

secara mandiri akan menetapkan tujuan dan membuat rencana belajarnya.

Rencana yang dibuat bergantung dari tujuanya baik tujuan tersebut melibatkan

penyelesaian masalah, menyelidiki sesuatu persoalan tertentu, maupun

mengembangkan sebuah proyek, semua membutuhkan pengambilan tindakan,

mengajukan pertanyaan, membuat pilihan, mengumpulkan dan menganalisis

informasi, serta berfikir secara kritis dan kreatif.selain itu siswa secara mandiri

aka mengikuti rencana dan mengukur kemajuan diri dan dapat membuahkan hasil

akhir serta mampu menunjukan kecakapan melalui penilaian autentik (Johnson,

2002: 171) .

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Sumarmo (2006: 4) memberikan tiga ciri/karakteristik kemandirian

belajar, yaitu bahwa individu merancang belajar sendiri sesuai dengan tujuannya,

memilih strategi kemudian melaksanakan rancangan belajarnya dan memantau

kemajuan belajarnya, mengevaluasi hasilnya dan dibandingkan dengan standar

tertentu.

d. Penerapan kemandirian belajar

Kemandirian tidak hanya didapatkan oleh remaja saat berada di rumah,

namun kemandirian juga didapatkan di sekolah. Guru berperan sebagai fasilitator

dalam mengembangkan kemandirian di sekolah. Kemandirian di sekolah,

berkaitan dengan metode yang dipakai oleh guru saat mengajar di dalam kelas.

Guru yang mendukung perkembangan kemandirian siswa, menerapkan cara

belajar yang demokratis seperti, memberikan kebebasan pada siswa untuk

berpendapat dan mempertahankan pendapatnya saat proses belajar di dalam kelas.

Kebebasan yang diberikan oleh guru kepada siswa dapat diwujudkan melalui

kebebasan dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah dengan cara-cara yang siswa

miliki dan cara-cara tersebut dirasa memudahkan siswa dalam mengerjakan tugas

(Hartati dkk. 2007: 6).

Penerapan kemandirian di sekolah tidak hanya melalui diskusi dalam

belajar, namun metode dalam menyelesaikan tugas juga bisa menjadi salah satu

alternative untuk menerapkan kemandirian. Tugas merupakan salah satu sarana

untuk mengevaluasi serta mengetahui seberapa banyak pemahaman yang telah

dimiliki oleh para siswa dari penjelasan yang diberikan oleh guru (Hartati dkk.

2007: 11). Salah satu faktor yang dapat dilakukan guru untuk memotivasi siswa

dalam belajar adalah dengan memberikan kemandirian pada siswa dalam

mengerjakan tugas. Kemandirian dalam mengerjakan tugas akan melatih para

siswa untuk bertanggung jawab pada tugas, melatih kreativitas dalam

mengerjakan tugas, dan melatih siswa mengevaluasi hasil belajar.

Anak-anak memiliki tenaga untuk berkembang sendiri, membentuk

sendiri, membentuk sendiri. pendidik akan berperan sebagai pembimbing dan

mengamati bagaimana perkembangan anak-anak didiknya. Pendidik memberikan

bimbingan dan merencanakan segala kegiatan yang akan diperbuat oleh anak

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

didik dan yang lebih banyak melakukan aktivitas didalam pembentukan diri

adalah anak itu sendiri (Sardiman, 2007: 97).

Kemajuan yang dicapai oleh pebelajar mandiri banyak tergantung kepada

bagaimana ia menetapkan tujuan belajarnya. untuk membantu siswa menentukan

tujuan belajarnya secara benar, agar proses belajar mandirinya memberikan

manfaat optimal kepada dirinya maka guru harus membantu siswa menganalisis

tugas yang diberikan guru untuk dikerjakan. Membantu siswa mengawali

pengetahuan dan kompetensi apa yang telah dan belum dimiliki untuk

menjalankan tugas dari guru, membantu menetapkan langkah-langkah belajar dan

harus memantau pelaksanaan pembelajaranya

Guna membantu siswa dalam pelaksanaan kegiatan belajar, guru perlu

memberikan pantauan baik pada tahap siswa menetapakan tujuan-tujuan belajar,

maupun pada saat pelaksanaan pembelajaranya dalam rangka menumbuhlan

kertampilan belajar mandiri (Mudjiman, 2008: 74-75).

Teknik mengajar untuk membangkitkan untuk membangkitkan motivasi

belajar siswa sekaligus menumbuhkan ketrampilan belajar mandiri siswa antara

lain dengan menumbuhkan rasa tahu kegunaan belajar,menumbuhkan rasa butuh

belajar, menumbuhkan rasa mampu belajar, menumbuhkan rasa senang belajar,

menumbuhkan kemampuan belajar, menumbuhkan kemampuan menilai hasil

belajar (Mudjiman, 2008:89).

Ketrampilan atau kemampuan dasar belajar mandiri antara lain

kemampuan teknis belajar untuk mencapai tujuan belajar atau kompetensi yang

telah ditetapkan dan kemampuan merefleksi. Kemampuan-kemampuan tersebut

harus ditumbuhkan guru dalam sistem pendidikan formal tradisional sebagai

bentuk pembekalan belajar mandiri (Mudjiman, 2008: 143)

3. Kerangka Berpikir

Proses pembelajaran yang berlangsung di kelas VIIG SMP N 5

Karanganyar berdasarkan observasi yang telah dilakukan menunjukan bahwa

kemandirian belajar siswa belum nampak secara signifikan. Hal ini disebabkan

karena pembelajaran kurang inovatif, cenderung ceramah dan masih bersifat

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

teacher centered. Siswa kurang diajak berpartisipasi dalam pembelajaran.

Akibatnya siswa menjadi pasif dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

yang hanya mendengar dan dan mencatat materi yang disampaikan bila disuruh

oleh guru.

Penggunaan pendekatan pembelajaran yang tepat dan efektif merupakan

faktor paling penting yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan kemandirian

belajar siswa dalam pembelajaran biologi. Pendekatan pembelajaran yang

berdasarkan pada prinsip kemandirian akan menjadikan siswa menjadi individu

yang mandiri. Kemandirian yang dimiliki oleh siswa diwujudkan melalui

kemampuannya dalam mengambil keputusan sendiri tanpa pengaruh dari orang

lain. Siswa yang mandiri, tidak lagi membutuhkan perintah dari guru atau orang

tua untuk belajar ketika berada di sekolah maupun di rumah. Kemandirian belajar

merupakan proses dimana individu berinisiatif belajar dengan atau tanpa bantuan

orang lain, mendiagnosa kebutuhan belajar sendiri, merumuskan tujuan belajar

sendiri, mengidentifikasi sumber belajar yang dapat digunakannya, memilih dan

menerapkan strategi belajarnya, dan mengevaluasi hasil belajar. Kemandirian

belajar dapat ditunjukan dengan kemampuan siswa menjelaskan dan menunjukan

relevansi mata pelajaran dengan ilmu yang lain. Siswa yang mandiri akan tau apa

yang akan mereka pelajari dan peroleh setelah mereka belajar. Siswa akan mampu

bekerjasama dengan anggota kelompoknya dengan baik dan tidak terus

bergantung pada guru. Setelah membaca materi-materi yang relevan siswa

terbiasa membuat pertanyaan-pertanyaan kemudian menayakanya pada nara

sumber, bisa pada guru maupun pada siswa yang dianggapnya lebih mampu.

Siswa mengumpulkan berbagai informasi dan mampu mereka identifikasi dan

analisis untuk mendapatkan pemahaman. Siswa yang mandiri akan berani dan

mampu mengkomunikasikan atau mempersentasikan hasil dari diskusi kepada

pihak yang lain. Saat mendapatkan masukan,siswa mau menerima kesalahan

sebagai masukan dan akan mengevaluasi hasil belajar mereka agar belajar mereka

menjadi lebih baik. Siswa yang memiliki kemandirian tidak cukup hanya dengan

mendengar dan menyerap tetapi juga berbuat.

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Pembelajaran dengan pendekatan pengajaran terbalik adalah adalah

alternatif untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran

biologi. Reciprocal teaching merupakan pendekatan pembelajaran yang memiliki

manfaat agar tujuan pembelajaran tercapai melalui kegiatan belajar mandiri dan

peserta didik mampu menjelaskan temuannya kepada pihak lain. Dengan

pendekatan reciprocal teaching, siswa menerapakan strategi belajarnya melalui

kegiatan membaca, perangkuman, membuat pertanyaan, prediksi dan klarifikasi.

Siswa diberi tugas untuk mempelajari suatu topik atau konsep yang terdapat

dalam bacaan/buku paket. Selanjutnya siswa dituntut untuk dapat memahami

pokok atau inti pada topik tersebut, memberikan contoh soal dan penyelesaiannya,

kemudian mempertanggungjawabkan tugas tersebut dengan mempresentasikan di

kelas. Siswa berperan sebagai guru menggantikan peran guru untuk mengajarkan

teman-temannya. Guru lebih berperan sebagai model yang menjadi contoh,

fasilitator yang memberi kemudahan, pembimbing yang melakukan scaffolding

(bimbingan yang diberikan oleh orang yang lebih tahu kepada orang yang kurang

tahu). Melalui pembelajaran menggunakan reciprocal teaching, siswa akan

berlatih untuk belajar mandiri.

Berdasarkan uraian di atas, bersama guru biologi kelas VIIG SMP Negeri

5 Karanganyar dilaksanakan kolaborasi untuk meningkatkan kemandiran belajar

siswa. Kolaborasi diwujudkan dalam kerangka Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

dengan cara penerapan pendekatan pengajaran terbalik (Reciprocal Teaching)

yang terangkum dalam pembelajaran biologi. Bentuk tindakan diupayakan pada

tiap siklus dengan kegiatan yang bermakna. Upaya tersebut diarahkan untuk

meningkatkan kemandiran siswa dalam proses belajar mengajar. Alur kerangka

berpikir dalam melaksanakan kegiatan penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir

PENYEBAB/ AKAR MASALAH

- Pembelajaran masih berpusat pada guru- Siswa tidak/ kurang diajak berpartisipasi

pada pelajaran.- Kurangnya kesadaran siswa dalam

belajar

MASALAH DALAM PEMBELAJARAN

Rendahnya kemandiriran siswa dalam pembelajaran

AKIBAT

- Siswa cenderung pasif dalampembelajaran di kelas.

- Dalam proses KBM, siswa hanya mendengar, dan sedikit mencatat, bertanya ataupun menjawab pertanyaan jika diminta oleh guru

PENERAPAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA

PROSEDUR

1. Guru menugaskan siswa membaca bacaan dalam kelompok-kelompok kecil

2. Guru memodelkan 4 ketrampilan (mengajukan pertanyaan, merangkum, mengklarifikasi poin-poin yang sulit, prediksi

3. Guru menunjuk seorang siswa untuk menggantikan peranannya sebagai guru dan bertindak sebagai pemimpin diskusi

4. Guru sebagai motivator,mediator,pelatih dan member dukungan ,umpan balik,serta semangat

5. Secara bertahap guru mengalihkan tanggung jawab pengajaran yang lebih banyak pada siswa dalam kelompok serta membantu memonitor berfikir dan

MANFAAT

o Membantu siswa menjadipebelajar yang mandiri dan otonom

TARGET

Kemandirian belajar siswa meningkat

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

C. HIPOTESIS TINDAKAN

Berdasarkan tinjauan pustaka dihubungkan dengan permasalahan yang

ada pada proses pembelajaran Biologi, maka dirumuskan hipotesis tindakan yaitu

penggunaan pendekatan pengajaran terbalik (Reciprocal Teaching) dapat

meningkatkan kemampuan kemandirian belajar biologi siswa kelas VIII-G SMP

Negeri 5 Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011.

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 21

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penerapan Pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teaching)

dilaksanakan di kelas VIII G SMP Negeri 5 Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011

yang beralamat di Jalan Lawu No. 36 Karanganyar.

2. Waktu Penelitian

Penelitian Penerapan Pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teaching)

dilakukan secara bertahap meliputi tahap persiapan, penelitian, dan penyelesaian

dengan perincian masing-masing tahap sebagai berikut:

a. Tahap Persiapan

Tahap persiapan meliputi observasi, identifikasi masalah, penentuan tindakan,

pengajuan judul skripsi, penyusunan proposal, penyusunan instrumen penelitian

berupa SP, Silabus, RPP, angket, lembar observasi, dan pedoman wawancara,

seminar proposal, dan pengajuan perijinan penelitian. Perincian persiapan kegiatan

penelitian seperti pada Tabel 1.

b. Tahap Penelitian

Tahap penelitian meliputi kegiatan yang berlangsung di lapangan yaitu

penerapan Pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teaching), pengambilan data,

dan analisis data. Perincian tahap penelitian seperti yang tercantum pada Tabel 1.

c. Tahap Penyelesaian

Tahap penyelesaian penerapan Pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal

Teaching) meliputi kegiatan pembuatan laporan. Perincian tahap penyelesaian seperti

yang tercantum pada Tabel 1.

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

B. Metode Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom

Action Research yaitu penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk

memecahkan masalah yang timbul dalam kelas dan atau meningkatkan kualitas

pembelajaran di kelas dan fokus terhadap proses belajar mengajar yang terjadi di

kelas. Model penelitian tindakan kelas secara garis besar terdapat empat tahapan,

yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi

Tindakan yang dilakukan pada penelitian berupa Penerapan Pendekatan

Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teaching) untuk meningkatkan kemandirian belajar

siswa dalam pembelajaran biologi. Menurut model Hopkins, menggunakan sistem

spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi dan

perencanaan kembali yang merupakan dasar untuk suatu ancang-ancang pemecahan

masalah.

Tabel 1. Waktu Penelitian

NO Rencana Kegiatan Tahun 2010 - Tahun 2011

Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul-

selesai

1. Persiapan

a. Observasi √

b. Identifikasi Masalah √

c. Penentuan Tindakan √

d. Pengajuan Judul √

e. Penyusunan Proposal √

f. Pembuatan Instrumen √

g. Seminar Proposal √

h. Pengajuan Izin

Penelitian

2. Pelaksanaan

a. Pengumpulan Data

Penelitian

b. Analisis Data √

3. Penyusunan Laporan

a. Penulisan Laporan √ √

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan tindakan

berulang atau siklus. Tindakan yang berulang artinya pada sikus I, II, dan berikutnya

pada tiap siklus diterapkan tindakan yang sama, yakni pendekatan pengajaran terbalik

(Reciprocal Teaching). Refleksi untuk tiap siklus tergantung dari fakta dan

interpretasi data yang diperoleh atau situasi dan kondisi yang dijumpai pada

pembelajaran agar diperoleh hasil yang optimal. Berdasarkan tujuan, penelitian lebih

bersifat mendeskripsikan data atau analisis kualitatif berdasarkan fakta dan keadaan

yang terjadi di sekolah yaitu pelaksanaan proses pembelajaran biologi sebelum dan

sesudah diberi tindakan berupa Penerapan Pendekatan Pengajaran Terbalik

(Reciprocal Teaching).

C. Data dan Sumber Data

1. Data Penelitian

Data yang dikumpulkan dalam penelitian Penerapan Pendekatan Pengajaran

Terbalik (Reciprocal Teaching) berupa informasi mengenai kemandirian belajar

siswa dari data hasil pengamatan/ observasi dan angket kemandirian belajar siswa.

Sebagai data pendukung disertakan data hasil wawancara dan tes kognitif siswa.

2. Sumber Data

Data penelitian Penerapan Pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal

Teaching) dikumpulkan dari berbagai sumber meliputi :

a. Informasi yang didapat dari guru dan siswa

b. Tempat dan peristiwa berlangsungnya aktivitas pembelajaran

c. Dokumentasi atau arsip berupa silabus, Satuan Pembelajaran (SP), Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku referensi, dan media pembelajaran yang

digunakan.

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

D. Teknik Pengumpulan Data

Data pada penelitian penerapan Pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal

Teaching) dikumpulkan melalui observasi, angket, dan wawancara.

1. Observasi

Observasi dilaksanakan ketika proses pembelajaran biologi berlangsung di

kelas VIII G SMP Negeri 5 Karanganyar. Observasi dilakukan terhadap siswa beserta

proses pembelajaran yang menyertainya. Kegiatan observasi dilakukan dalam rangka

mengevaluasi peningkatan kemandirian belajar siswa dengan dilakukannya tindakan

pada setiap siklus.

Observasi terhadap siswa difokuskan pada kemandirian belajar siswa dalam

pembelajaran biologi dan keterlaksanaan tahapan pembelajaran. Pengamatan terhadap

kemandirian belajar siswa meliputi aspek-aspek yang diamati yaitu aspek

kemandirian dalam pengembangan motivasi belajar, kemampuan melakukan teknis

belajar untuk mencapai tujuan belajar dan kemampuan melakukan refleksi.

2. Angket

Angket disusun dan diberikan kepada siswa untuk mengetahui berbagai aspek

yang terkait dengan proses pembelajaran terutama aspek/indikator kemandirian

belajar siswa. Sehingga dapat diketahui ada tidaknya peningkatan terhadap aspek-

aspek/indikator kemandirian belajar siswa dalam proses pembelajaran Biologi.

Angket kemandirian belajar siswa disususn berdasarkan aspek-aspek yang

diamati, yaitu aspek kemandirian dalam pengembangan motivasi belajar, kemampuan

melakukan teknis belajar untuk mencapai tujuan belajar dan kemampuan melakukan

refleksi.

Hasil informasi dari angket memiliki kontribusi yang besar dalam

mengevaluasi tindakan yang dilakukan yaitu penggunaan pendekatan pengajaran

terbalik (Reciprocal Teaching). Jenis angket yang digunakan adalah angket langsung

dengan alternatif jawaban tersedia. Angket disusun dengan terlebih dahulu membuat

konsep alat ukur yang mencerminkan isi kajian teori. Konsep alat ukur berisi kisi-kisi

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

angket. Konsep selanjutnya dijabarkan dalam variabel dan indikator yang disesuaikan

dengan tujuan penilaian yang hendak dicapai, selanjutnya indikator digunakan

sebagai pedoman dalam menyusun item-item angket.

Penyusunan item-item angket berdasarkan indikator yang telah ditetapkan

sebelumnya. Responden atau siswa hanya dibenarkan dengan memilih salah satu

alternatif jawaban yang telah disediakan untuk menjawab pertanyaan. Kriteria

penilaian item soal angket sesuai dengan pendapat Nana Sudjana (2005:84) dapat

dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Skor Penilaian Angket

Skor untuk aspek yang

dinilai

Skor

(+) (-)

SS (Sangat setuju)

S (Setuju)

TB (Tidak Berpendapat)

TS (Tidak setuju)

STS (Sangat tidak setuju)

5

4

3

2

1

1

2

3

4

5

(Sumber: Nana Sudjana, 2005: 84)

3. Wawancara

Wawancara dilakukan di setiap siklus setelah proses pembelajaran

berlangsung. Narasumber dalam wawancara adalah guru biologi dan siswa kelas VII

G SMP Negeri 5 Karanganyar. Wawancara dengan narasumber siswa dilakukan

dengan mewawancarai beberapa siswa yang dianggap mewakili siswa lain kelas VIII

G SMP Negeri 5 Karanganyar.

Wawancara terhadap siswa dan guru meliputi hal yang sama yaitu

kemandirian belajar siswa yang meliputi aspek-aspek kemandirian belajar seperti

aspek kemandirian dalam pengembangan motivasi belajar, kemampuan melakukan

teknis belajar untuk mencapai tujuan belajar dan kemampuan melakukan refleksi.

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Metode wawancara digunakan sebagai alat penelitian dalam penerapan

pendekatan pengajaran terbalik (Reciprocal Teaching) dengan tujuan untuk

memperbaiki data penelitian yang diperoleh dari hasil observasi dan angket.

Wawancara dilakukan bersama guru atas dasar hasil pengamatan di kelas

maupun kajian dokumen dalam setiap siklus yang ada. Dalam kegiatan wawancara,

juga dilakukan hal-hal sebagai berikut :

a. Mengemukakan catatan hasil pengamatan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

yang dilakukan guru sesuai dengan fokus penelitian kemudian mengemukakan

segi-segi kelebihan dan kekurangan.

b. Meminta pendapat dari guru tentang pelaksanaan pembelajaran di kelas, yang

antara lain adalah mengungkap kelebihan dan kekurangan serta permasalahan lain

yang berhubungan dengan kegiatan penelitian

c. Mendiskusikan hal-hal yang telah dikemukakan untuk menyamakan persepsi

tentang hal-hal yang perlu dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran

biologi untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa.

Dengan perkataan lain, pada setiap kegiatan diskusi disepakati hal-hal yang

perlu dilakukan pada siklus berikutnya untuk meningkatkan kemandirian belajar

siswa melalui pendekatan pengajaran terbalik ( Reciprocal Teaching).

E. Validitas Data

Suatu informasi yang akan dijadikan data penelitian perlu diperiksa

validitasnya sehingga data tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dijadikan

dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan. Teknik yang digunakan untuk menjaga

kevalidan data dalam penelitian ini yaitu triangulasi sumber data.

Menurut Maleong (2005: 330) teknik triangulasi adalah teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan

mengecek atau sebagai pembanding data. Triangulasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah triangulasi sumber data. Jenis triangulasi sumber data dilakukan

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

dengan mengumpulkan data yang berbeda, dan bahkan lebih jelas untuk diusahakan

mengarah pada sumber data yang sama untuk menguji kebenaran informasinya.

Metode pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara, observasi

selama Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung dan pemberian angket di

akhir siklus. Skema triangulasi dalam penelitian ini menurut Sutopo (2002:81) seperti

pada Gambar 2.

Gambar 2. Skema Triangulasi Sumber Data Penelitian

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang dilakukan dalam penelitian adalah deskriptif kualitatif.

Teknik tersebut dilakukan karena sebagian besar data yang dikumpulkan dalam

penelitian berupa uraian deskriptif tentang perkembangan proses, yakni peningkatan

kemandirian belajar siswa melalui penerapan pendekatan pengajaran terbalik

(Reciprocal Teaching).

Teknik analisis mengacu pada model analisis Miles dan Huberman (1992: 16-

19) yang dilakukan dalam 3 komponen: reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan atau verifikasi sebagai berikut:

1. Reduksi data yaitu meliputi penyeleksian data melalui seleksi yang ketat, melalui

ringkasan atau uraian singkat, menggolongkannya dalam satu pola yang lebih luas

2. Penyajian data dilakukan dalam rangka mengorganisasikan data yang merupakan

penyusunan informasi secara sistematik dari hasil reduksi data dimulai dari

perencanaan, pelaksanaan tindakan observasi dan refleksi pada masing-masing

siklus

Angket

Observasi

Wawancara

SiswaData

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

3. Penarikan kesimpulan dilakukan secara bertahap, kemudian dilakukan verifikasi

untuk memperoleh kesimpulan yang tepat dengan cara diskusi bersama mitra

kolaborasi. Data yang terkumpul disajikan secara sistematis dan bermakna.

Gambar 3 adalah skema komponen analisis data menurut Miles dan

Huberman (1992:20):

Gambar 3. Komponen-komponen Analisis Data: Model Interaktif

G. Prosedur Penelitian

Prosedur dan langkah-langkah dalam penelitian tindakan kelas ini mengikuti

model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart (1997) dalam Supardi

(2009: 104-105) yang berupa model spiral yaitu dalam satu siklus terdiri dari tahap

perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

Langkah-langkah operasional penelitian pada tiap siklus adalah sebagai

berikut :

1. Perencanaan

Berdasarkan hasil identifikasi masalah dari kegiatan observasi yang telah

dilakukan sebelumnya, alternatif pemecahan masalah yang diajukan adalah dengan

menerapkan pendekatan pengajaran terbalik (Reciprocal Teaching) untuk

meningkatkan kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran biologi. Pada tahap ini

Pengumpulan Data

Penyajian Data

Reduksi Data

Kesimpulan-kesimpulan :Penarikan/ Verifikasi

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

dilakukan penyusunan skenario pembelajaran penerapan pendekatan pengajaran

terbalik (Reciprocal Teaching), termasuk penyusunan Silabus dan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian

juga disiapkan seperti lembar observasi, pedoman wawancara, angket dan

dokumentasi.

2. Pelaksanaan

Tindakan yang telah direncanakan diimplementasikan dalam bentuk

pembelajaran dengan pendekatan pengajaran terbalik (Reciprocal Teaching).

Pelaksanaan tindakan diwujudkan dalam langkah-langkah pembelajaran yang

sistematis seperti yang tercantum dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

3. Observasi

Observasi dilakukan selama berlangsungnya proses pembelajaran. Observasi

berupa kegiatan pemantauan, pencatatan, serta pendokumentasian segala kegiatan

selama pelaksanaan pembelajaran. Fokus observasi yaitu kemandirian belajar siswa

meliputi aspek-aspek yang diamati, yaitu aspek kemandirian dalam pengembangan

motivasi belajar, kemampuan melakukan teknis belajar untuk mencapai tujuan belajar

dan kemampuan melakukan refleksi dalam pembelajaran dengan pendekatan

pengajaran terbalik (Reciprocal Teaching) yang diamati dengan bantuan lembar

observasi.

Observasi juga dilakukan pada sintaks pembelajaran dengan pendekatan

pengajaran terbalik(Reciprocal Teaching). Sebagai data pendukung observasi adalah

hasil wawancara terhadap guru dan siswa, angket kemandirian belajar siswa, serta

kajian dokumen yang ada. Data yang diperoleh diinterpretasi guna mengetahui

kelebihan dan kekurangan dari tindakan yang dilakukan.

4. Refleksi

Pada tahap ini dilakukan analisis proses dan dampak dari pelaksanaan

tindakan. Hasil analisis pada tahap refleksi berupa kelebihan, kelemahan, ataupun

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

hambatan dalam pelaksanaan tindakan yang dijadikan dasar perencanaan kegiatan

pada siklus berikutnya.

H. Target Penelitian

Indikator keberhasilan penelitian dalam hal ini adalah indikator ketercapaian

kemandirian belaja siswa dinyatakan dalam bentuk presentase.

Indikator keberhasilan penelitian didapat dari penjabaran aspek-aspek

kemandirian belajar menjadi indikator. Aspek kemandirian belajar yaitu aspek

kemandirian dalam pengembangan motivasi belajar, kemampuan melakukan teknis

belajar untuk mencapai tujuan belajar dan kemampuan melakukan refleksi.

Aspek yang sudah ditentukan kemudian disusun menjadi indikator

keberhasilan penelitian. Proses pembelajaran menurut Mulyasa (2006:101) dikatakan

berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar

(75%) siswa peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran.

Target keberhasilan penelitian yang telah ditetapkan diwujudkan dalam

beberapa kali kegiatan pembelajaran, setiap pembelajaran yang dilakukan pada tiap

siklus. Pembelajaran dengan pendekatan pengajaran terbalik (Reciprocal Teaching)

dilakukan sampai target tercapai. Prosedur jalannya penelitian tindakan kelas dapat

dilihat pada Gambar 4:

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Revi-

Sed Plan

PlanReflect

Reflect

Act & Observe

Perencanaan

Penyusunan instrumen penelitian dan instrumen pembelajaran berupa: lembar observasi (kemandirian belajar siswa), angket kemandirian belajar siswa, pedoman wawancara (siswa&guru), silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, dan media pembelajaran untuk siklus I.

Refleksi

- Mengemukakan hasil yang diperoleh pada siklus I

- Menganalisis pencapaian target pada siklus I, Jika target belum tercapai, maka penelitian dilanjutkan pada siklus II

Pelaksanaan & Observasi

Penerapan pendekatan pengajaran terbalik (Reciprocal Teaching)

Evaluasi & AnalisisEvaluasi dan analisis data yang

diperoleh melalui observasi, angket, dan wawancara.

Refleksi

- Mengemukakan hasil yang diperoleh pada siklus II

- Menganalisis pencapaian target pada siklus I, Jika target belum tercapai, maka penelitian dilanjutkan pada siklus III

Pelaksanaan & Observasi

Penerapan pendekatan pengajaran terbalik (Reciprocal Teaching)

Evaluasi & AnalisisEvaluasi dan analisis data yang

diperoleh melalui observasi, angket, dan wawancara.

Perbaikan PerencanaanBerdasarkan Refleksi Siklus I

Revi-sed Plan

Reflect

Act & Observe

Refleksi

- Mengemukakan hasil yang diperoleh pada siklus III

- Menganalisis pencapaian target pada siklus I, Jika target belum tercapai, maka penelitian dilanjutkan pada siklus berikutnya

Perbaikan PerencanaanBerdasarkan Refleksi Siklus II

Tindak LanjutPerbaikan pembelajaran oleh guru biologi setelah penelitian sehingga

kemandirian belajar siswa semakin meningkat

Pelaksanaan & Observasi

Penerapan pendekatan pengajaran terbalik (Reciprocal Teaching)

Evaluasi & AnalisisEvaluasi dan analisis data yang

diperoleh melalui observasi, angket, dan wawancara.

Act & Observe

SAMPAI TARGET TERCAPAI

Gambar 4. Skema Prosedure Penelitian Tindakan Kelas

(Kemmis dan Mc Taggart dalam Sukardi,2001:215)

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Data dan Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di kelas VII-G SMP Negeri 5 Karanganyar

tahun pelajaran 2010/2011. Data sekolah beserta data dan deskripsi kelas tempat

penelitian dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Data Sekolah

SMP N 5 karanganyar merupakan salah satu sekolah di kota Karanganyar

yang beralamat di Jl. Lawu No. 368 Karanganyar dengan akreditasi A. Kepala

Sekolah yang sedang memimpin adalah Drs. Widodo, M.Pd. Peserta didik SMP N

5 Karanganyar pada tahun pelajaran 2010/2011 berjumlah 779 siswa, terdiri dari

226 siswa kelas VII, 282 siswa kelas VIII, dan 268 siswa kelas IX. Staf pengajar

di sekolah ini berjumlah 47 guru. Persentase kelulusan siswa selama 3 tahun

terakhir yaitu tahun 2008, 2009, dan 2010 adalah 98,9%, 100%, dan 89,37%.

2. Data dan Deskripsi Kelas

Penelitian tindakan kelas dilakukan di kelas VII-G SMP N 5 Karanganyar

tahun pelajaran 2010/2011 dengan wali kelas Ibu Kartini, S.Pd. Siswa kelas VII-G

berjumlah 32 siswa yang terdiri dari 16 siswa perempuan dan 16 siswa laki-laki.

Kelas VII-G menghadap ke arah selatan dan ruang kelasnya berukuran 7x9 m2,

lantainya berwarna putih dengan dinding yang bercat kuning gading. Bangku

siswa berjumlah 32 buah, kursi siswa berjumlah 32 buah, dan meja guru serta

kursi guru masing-masing satu buah. Ruang kelas tersebut terdapat 1 buah pintu, 6

jendela kaca di sisi kanan dan 6 ventilasi di sebelah kiri, selain itu juga terdapat

jam dinding di bagian belakang. Terdapat dua kipas angin dan terdapat jam

dinding didepan.

Deretan meja paling depan terdapat satu meja guru dan sebuah kursi

guru. Buku presensi siswa dan jurnal kegiatan mengajar tertata dengan rapi di atas

meja guru. Sebuah whiteboard terletak di depan kelas. Dua buah papan tulis

berukuran kecil berwarna putih dan hitam terdapat di sebelah kanan dari

whiteboard untuk mengisi data administrasi kelas yang meliputi jadwal pelajaran

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

dan guru mengajar, inventaris kelas, susunan organisasi kelas, absensi kelas, dan

daftar piket.

B. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus)

Kegiatan observasi dilakukan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang

dilakukan guru dalam menyampaikan materi biologi di kelas VII-G SMP Negeri 5

Karanganyar. Hasil observasi menunjukkan bahwa masih kurangnya kemandirian

belajar siswa dalam proses pembelajaran. Kemandirian belajar siswa dapat

meningkatkan penguasaan materi siswa, sehingga diharapkan siswa dapat

mencapai nilai lebih dari atau sama dengan 68 sesuai dengan batas tuntas yang

telah ditetapkan oleh sekolah.

Guru menerapkan pembelajaran yang bersifat teacher centered yaitu

ceramah disertai tanya jawab pada saat pembelajaran pra siklus. Selain itu juga

dilakukan diskusi pada saat pembelajaran akan tetapi diskusi belum berjalan

secara maksimal. Siswa kurang maksimal dalam memanfaatkan sumber belajar

yang mereka punya. Jarang sekali memanfaatkan guru/teman tentang hal yang

belum diketahui, lebih baik diam dengan alasan tidak berani. Kebanyakan dari

siswa hanya sebatas mendengarkan saat guru menerangkan dan hanya beberapa

siswa yang menyalin penjelasan guru tanpa disuruh sedangkan kebanyakan dari

mereka mencatat bila diperintah atau dicatatkan oleh guru didepan papan tulis.

mereka masih bergantung pada guru, sehingga dapat dikatakan kemandirian

belajar siswa masih kurang. Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di SMP

Negeri 5 Karanganyar bertujuan untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa

dalam pembelajaran biologi dengan menerapkan pendekatan pengajaran terbalik

(Reciprocal Teaching).

Kondisi awal (prasiklus) kemandirian belajar siswa kelas VII-G SMP

Negeri 5 Karanganyar pada setiap aspek sebelum digunakan pendekatan

pengajaran terbalik (reciprocal teaching) berdasarkan analisis seluruh hasil

penelitian yang diperoleh melalui tiga metode yaitu angket, observasi, dan

wawancara yang dilakukan terhadap kemandirian belajar biologi siswa kelas VII-

G SMP Negeri 5 Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011.

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Kondisi awal siswa kelas VII-G SMP Negeri 5 Karangayar sebelum

dilakukan tindakan (sebelum perlakuan) yaitu sebelum diterapkannya pendekatan

pengajaran terbalik (Reciprocal Teaching) diukur dengan menggunakan lembar

observasi dan angket kemandirian belajar.

a.Hasil observasi Kemandirian Siswa Pra Siklus

Hasil observasi siswa kelas VII-G SMP Negeri 5 Karanganyar dapat

diukur dengan menggunakan lembar observasi kemandirian belajar. Tabel 3

merupakan hasil observasi kemandirian siswa kelas VII-G SMP Negeri 5

Karanganyar pada tiap indikator dan aspek sebelum diterapkan pendekatan

pengajaran terbalik (Reciprocal Teaching).

Tabel 3. Persentase Capaian Aspek Kemandirian Belajar Siswa Pra Siklus

Berdasarkan Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar

No. Aspek Persentase (%)

1 Pengembangan motivasi belajar 38,28

2Kemampuan teknis belajar untuk mencapai tujuan belajar

40,62

3 Kemampuan melakukan refleksi 40,62

Jumlah 119,53

Rata-rata 39,84

Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa capaian untuk tiap aspek

kemandirian belajar siswa berkisar antara 38,28%-40,62%. Rata-rata persentase

tertinggi adalah aspek kemampuan teknis belajar untuk mencapai tujuan belajar

dan kemampuan melakukan refleksi sebesar 40,62%. Aspek pengembangan

motivasi siswa menempati urutan terendah dengan persentase 38,28%. Pada aspek

pengembangan motivasi belajar, siswa belum maksimal dalam kegiatan yang

dapat mengembangkan motivasi belajarnya yang meliputi menjelaskan dan

menunjukan relevansi mata pelajaran dengan dunia praktik dan pengembangan

ilmu, mengetahui apa yang akan dipelajari dan peroleh, membiasakan kerja

kelompok dan membiasakan membuat pertanyaan pertanyaan setelah membaca

suatu teks yang jawabanya tersurat atau tersirat dalam teks.

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Setiap aspek kemudian dijabarkan menjadi indikator-indikator,

persentase capaian tiap indikator pada lembar observasi kemandirian belajar siswa

prasiklus dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel. 4. Persentase Capaian Indikator Kemandirian Belajar Siswa Berdasarkan

Data Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar

No. Aspek IndikatorPersentase

(%)1 Pengembangan

motivasi belajar

Menjelaskan dan menunjukan relevansi mata pelajaran dengan dunia praktik dan pengembangan ilmu 28,12Mengetahui apa yang akan dipelajari dan peroleh 31,25

Membiasakan kerja kelompok 59,37Membiasakan membuat pertanyaan pertanyaan setelah membaca suatu teks yang jawabanya tersurat atau tersirat dalam teks 34,37

2 Kemampuan teknis belajar untuk mencapai tujuan belajar

Membaca bahan yang relevan 62,50Bertanya kepada narasumber 37,50Mengidentifikasi sumber informasi

31,25

Menganalisis informasi yang dikumpulkan

43,75

Mengkomunikasikan hasil diskusikelompok

28,12

3 Kemampuan melakukan refleksi

Menerima kesalahan sebagai masukan

40,62

Jumlah 396,87

Rata-rata 39,68

Pembelajaran yang diterapkan guru pada saat observasi pra siklus belum

mampu mengoptimalkan kemandirian siswa dalam pembelajaran. Tiap-tiap

indikator dalam aspek kemandirian belajar siswa pada saat observasi atau

memiliki persentase yang masih rendah dan belum mencapai target yang

ditentukan yaitu 75%.

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Berdasarkan Tabel 4 juga dapat diketahui bahwa apabila dibandingkan

dengan nilai rata-rata maka capaian indikator pada nomor 1, 2, 4, 6, 7, dan 9

masih dibawah nilai rata-rata, namun apabila dibandingkan dengan kriteria

minimal proses pembelajaran yang baik dimana 75% atau lebih siswa terlibat aktif

dalam proses pembelajaran capaian semua indikator masih dibawah kriteria

minimal tersebut. Nilai capaian kemandirian yang masih rendah ini antara lain

disebabkan oleh belum digunakannya pendekatan pengajaran terbalik (Reciprocal

Teaching) dalam pembelajaran Biologi.

b. Hasil Angket Kemandirian belajar Siswa Pra Siklus

Data mengenai kemandirian belajar siswa selain diperoleh dari hasil

observasi, juga diperoleh dari angket. Rincian besarnya kemandirian setiap

indikator berdasarkan perhitungan angket dapat dilihat pada Tabel 5. Data dari

angket digunakan sebagai data sekunder yang digunakan untuk menunjang data

hasil observasi. Angket diisi berdasarkan sudut pandang siswa untuk mengetahui

besarnya kemandirian belajar siswa sebelum diterapkan pendekatan pembelajaran

pengajaran terbalik (Reciprocal Teaching).

Tabel 5. Persentase Capaian Tiap Aspek Kemandirian Belajar Siswa Pra Siklus

Berdasarkan Angket Kegiatan Belajar Mengajar

No. Aspek Prosentase (%)1 Pengembangan motivasi belajar 69,23

2Kemampuan teknis belajar untuk mencapai tujuan belajar

67,28

3 Kemampuan melakukan refleksi 67,96Jumlah 204,49

Rata-rata 68,16

Tabel 5 menunjukan bahwa persentase capaian tiap aspek kemandirian

belajar siswa berkisar antara 67,28% sampai 69,23%, dengan nilai rata-rata

persentase setiap aspek 68,16%. Persentase capaian tertinggi adalah aspek

pengembangan motivasi belajar dengan persentase 69,28%, dan aspek

kemampuan teknis belajar untuk mencapai tujuan belajar menempati urutan

terendah dengan persentase 67,28%. Rendahnya kemampuan teknis belajar dapat

disebabkan karena terdapat siswa yang belum mampu dengan baik

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

mengembangkan kemampuan teknis belajarnya yang meliputi membaca bahab

yang relevan,bertanya kepada narasumber, mengidentifikasi sumber informasi,

menganalisis informasi yang dikumpulkan, dan mengkomunikasikan hasil diskusi

kelompok. Setiap aspek kemudian dijabarkan menjadi indikator-indikator,

prosentase capaian tiap indikator pada angket kemandirian belajar siswa prasiklus

dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel. 6. Persentase Capaian Indikator kemandirian Belajar Siswa Berdasarkan

Data Angket Kegiatan Belajar Mengajar

No Aspek IndikatorProsentase

(%)1 Pengembangan

motivasi belajarMenjelaskan dan menunjukan relevansi mata pelajaran dengan dunia praktik dan pengembangan ilmu 73,75Mengetahui apa yang akan dipelajari dan peroleh 66,87Membiasakan kerja kelompok 66,35Membiasakan membuat pertanyaan pertanyaan setelah membaca suatu teks yang jawabanya tersurat atau tersirat dalam teks 69,16

2. Kemampuan teknis belajar untuk mencapai tujuan belajar

Membaca bahan yang relevan 68,75Bertanya kepada narasumber 67,34Mengidentifikasi sumber informasi 67.65Menganalisis informasi yang dikumpulkan 67,34Mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok

64,53

3 Kemampuan melakukan refleksi

10. Menerima kesalahan sebagai masukan67,96

Total 679,73Rata-rata 67,97

Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat nilai kemandirian belajar siswa yang

berkisar antara 64,53%-73,75% dengan rata-rata persentase kemandirian belajar

siswa sebesar 67,97%. Indikator yang memiliki persentase skor tertinggi menurut

jawaban siswa adalah menjelaskan dan menunjukan relevansi mata pelajaran

dengan dunia praktik dan pengembangan ilmu yang merupakan salah satu aspek

dari aspek pengembangan motivasi belajar. Indikator yang memiliki persentase

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

terendah adalah mengkomunikasikan hasil diskusi/belajar.hal ini disebabkan

karena siswa belum mampu dan tidak berani mengkomunikasikan apa yang telah

mereka diskusikan.

Berdasarkan Tabel 6 dapat diketahui bahwa apabila dibandingkan

dengan nilai rata-rata maka capaian indikator pada nomor 2, 3, 6, 7, 8, dan 9

masih dibawah nilai rata-rata, namun apabila dibandingkan dengan kriteria

minimal proses pembelajaran yang baik dimana 75% atau lebih siswa terlibat aktif

dalam proses pembelajaran capaian semua indikator masih dibawah kriteria

minimal tersebut. Nilai capaian kemandirian yang masih rendah ini antara lain

disebabkan oleh belum digunakannya pendekatan pengajaran terbalik (reciprocal

teaching) dalam pembelajaran Biologi.

Hasil perhitungan rata-rata kemandirian belajar siswa menunjukkan

adanya perbedaan persentase antara lembar observasi dan perhitungan angket pra

siklus. Perbedaan hasil dapat terjadi karena perbedaan sudut pandang dalam

mencari informasi mengenai kemandirian belajar siswa. Kegiatan observasi

dilakukan secara objektif terhadap kemandirian belajar siswa selama proses

pembelajaran, sedangkan angket diberikan kepada siswa untuk mengetahui

kemandirian belajar siswa yang diisi secara subjektif menurut sudut pandang

siswa sendiri.

Hasil wawancara dengan siswa diketahui bahwa kemandirian belajar

siswa selama pelajaran masih kurang. Mereka masih bergantung pada penjelasan

guru. Hanya beberapa siswa yang berani bertanya pada guru. Mereka belum

mampu menganalisiss dan mengidentifikasi informasi dari sumber yang mereka

dapat sehingga mereka cenderung mengandalkan penjelasan dari guru dan hanya

beberapa anak yang membuat catatan sendiri tanpa disuruh oleh guru. Hanya ada

beberapa siswa yang membuat pertanyaan-pertanyaan setelah ,membaca materi.

Hasil wawancara dengan guru Biologi kelas VII-G menyatakan bahwa

pembelajaran yang dilakukan adalah ceramah disertai tanya jawab, penggunaan

metode ini membuat banyak siswa tidak aktif mendengarkan misalnya bicara

sendiri dan bermain dengan teman. Pembelajaran juga disertai dengan diskusi,

hanya saja proses diskusi belum berjalan dengan baik. Masih banyak anak yang

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

tidak aktif dalam kerja kelompok. Pemberian tugas rumah kepada siswa juga

dilakukan guru untuk membuat siswa belajar secara mandiri.

Berdasarkan hasil observasi dan hasil angket pra siklus, maka akan

dilakukan tindakan dalam rangka meningkatkan kemandirian belajar siwa kelas

VII-G SMP N 5 Karanganyar. Tindakan tersebut berupa penggunaan Pendekatan

Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teaching) pada pokok bahasan Pengelolaan

Lingkungan Lingkungan. Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teaching) merupakan

pendekatan terhadap pengajaran siswa akan strategi strategi belajar. Pengajaran

terbalik adalah pendekatan konstruktivis yang berdasar pada prinsip-prinsip

pembuatan atau pengajuan pertanyaan. Teori konstruktivis menjelaskan bahwa

guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus

membangun sendiri pengetahuan didalam benaknya. Guru dapat memberikan

kemudahan untuk proses ini dengan memberikan kesempatan siswa untuk

menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri dan mengajar siswa menjadi

sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. Pengajaran terbalik

mengajarkan siswa ketrampilan-ketrampilan kognitif penting dengan menciptakan

pengalaman belajar melalui permodelan perilaku tertentu dan kemudian

membantu siswa mengembangkan ketrampilan tersebut atas usaha mereka sendiri

dengan pemberian semangat, dukungan dan sistem scaffolding.

Pendekatan Reciprocal Teaching mengacu pada sekumpulan kondisi

belajar di mana siswa melakukan sekumpulan kegiatan kognitif tertentu dan

perlahan-lahan baru melakukan kegiatan secara mandiri. Melalui pembelajaran

menggunakan Reciprocal Teaching, siswa akan berlatih untuk belajar mandiri.

Penggunaan pendekatan pendekatan pengajaran terbalik membantu siswa untuk

mencapai tujuan pembelajaran secara efektive dan efisisen serta memungkinkan

peserta didik untuk melakukan pembelajaran secara mandiri dan aktif tanpa

bergantung penuh pada guru. Siswa juga memiliki strategi belajar yang akan

membantu siswa untuk menjadi pebelajar yang mandiri. Dengan penerapan

strategi ini siswa diberikan kesempatan untuk menganalisis sumber informasi

yang mereka dapat, membuat pertanyaan-pertanyaan yang jawabanya tersiratatau

tersurat pada teks, bertanya apabila mengalami kesulitan dan mampu bekerjasama

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

dengan baik. selain itu siswa juga bisa memanfaatkan ilmu dan pengalaman yang

telah dimiliki untuk memecahkan masalah yang mereka temukan. Mereka dilatih

untuk saling berkomunikasi dan menerima masukan baik dari guru ataupun teman

yang lain agar mampu memperbaiki kesalahan pada saat pemahaman materi.

Ada beberapa siklus yang diterapkan untuk menyelesaikan dan

menjawab permasalahan yang terjadi di kelas VIIG SMP Negeri 5 karanganyar

dari hasil observasi awal. Pada setiap siklus yang dilakukan masing-masing

menggunakan Pendekatan pengajaran terbalik pada pokok bahasan pengelolaan

lingkungan. Untuk mengetahui perubahan yang terjadi setelah dilakukan tindakan

yang merupakan pengaruh dari tindakan tersebut, maka evaluasi dilakukan dengan

memberikan angket dan lembar observasi kemandirian belajar siswa pada tiap

akhir siklus. Kegiatan selanjutnya setelah observasi awal adalah merencanakan,

melaksanakan, mengobservasi dan mengevaluasi, menganalisis serta merefleksi

tindakan yang masuk dalam rangkaian siklus. Penelitian yang dilakukan terdiri

dari beberapa siklus dan penelitian diakhiri sampai indikator kemandirian belajar

siswa mencapai target yang telah ditentukan yaitu 75%.

C. Deskripsi Siklus 1

Siklus I terdiri dari kegiatan perencanaan (planning), pelaksanaan (acting),

observasi (observing), dan refleksi (reflecting).

a. Perencanaan Tindakan I

Pada tahap perencanaan yang dilakukan adalah menyusun beberapa

instrumen penelitian dan istrumen pembelajaran yang akan digunakan dalam

tindakan dengan pendekatan pengajaran terbalik (Reciprocal Teaching).

Perangkat pembelajaran meliputi silabus dengan materi pokok Pengelolaan

Lingkungan sub-pokok bahasan Pencemaran, dan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) yang terdiri dari dua kali pertemuan. Penyusunan RPP

disesuaikan dengan penerapan pendekatan pengajaran terbalik (Reciprocal

teaching).

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Perangkat penelitian meliputi lembar observasi kemandirian belajar

siswa, angket kemandirian belajar siswa, lembar observasi sintaks pembelajaran,

pedoman wawancara guru, dan pedoman wawancara siswa.

b. Pelaksanaan Tindakan I

Pelaksanaan tindakan siklus 1, guru menerapkan pendekatan

pengajaran terbalik (Reciprocal Teaching) yang terdiri dari dua kali pertemuan.

Pertemuan pertama (2 x 45 menit) membahas materi Pencemaran Lingkungan

dengan siswa yang hadir 100% dan pada pertemuan kedua masih melanjutkan

materi mengenai Pencemaran Lingkungan dengan kehadiran siswa 100%.

Pertemuan pertama, setelah guru memberikan apersepsi mengenai pencemaran.

Siswa diminta untuk mengamati lingkungan sekitar dan mengamati gambar yang

ada dibuku kemudian memberikan sejumlah pertanyaan sehingga diharapkan

siswa mampu menjawab berdasarkan apa yang telah mereka amati dan mereka

pahami sehingga diharapkan sebelum pelajaran mereka sudah tahu materi yang

akan mereka pelajari.

Kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan pendekatan pengajaran

terbalik yaitu diawali dengan memberikan lembar kerja pada siswa yang berisi

bacaan mengenai materi yang akan mereka pelajari untuk mereka diskusikan.

Sebelumnya dibentuk kelompok dengan anggota max 4 orang. Kemudian guru

memberikan permodelan pada siswa bahwa setelah membaca materi mereka

harus membuat pertanyaan-pertanyaan, rangkuman, mengklarifikasi poin-poin

yang sulit dan memprediksi materi apa yang akan mereka pelajari selanjutnya.

Siswa memperhatikan permodelan yang dilakukan oleh guru.setelah melakukan

permodelan tersebut, guru memberi instruksi kepada siswa untuk membaca materi

pencemaran lingkungan secara umum dan meminta siswa untuk melakukan

kegiatan seperti yang telah dimodelkkan oleh guru.

Siswa dalam kelompok melaksanakan tugas untuk mulai berdiskusi lebih

khusus mengenai materi yaitu sumber dari berbagai macam zat pencemar

(polutan), parameter pencemaran lingkungan, dampak pencemaran lingkungan

dan upaya untuk memperbaiki pencemaran yang terjadi di lingkungan. zat

pencemar lingkungan antara lain buangan rumah tangga (pencemaran air), asap

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

kendaraan, asap pabrik (pencemaran udara), plastik dan sebagainya. parameter

pencemaran lingkungan meliputi parameter fisik, kimia dan biologi.

Pada saat diskusi,guru hanya berperan sebagai fasilitaor. Siswa boleh

bertanya pada teman atau guru bila menemui kesulitan. Guru juga membimbing

dan mengawasi jalanya diskusi. Dengan kegiatan ini siswa diharapkan mampu

menganalisis sumber informasi yang ada baik bacaan yang diberikan oleh

guru,buku paket,buku lks ataupun sumber dari internet yang telah mereka bawa.

Selain itu dengan kegiatan ini siswa akan terbiasa membuat pertanyaan-

pertanyaan dan mampu berdiskusi dengan anggota kelompoknya dengan baik.

selain itu mereka boleh menambahkan catatan sesuai dengan apa yang telah

mereka ketahui.

Setelah diskusi selesai, masing-masing kelompok membacakan hasil

diskusinya dan memberikan sejumlah pertanyaan untuk dijawab kelompok lain

dan kelompok lain boleh bertanya apabila tidak paham dengan apa yang telah

dipersentasikan. Sesi tanya jawab mendorong siswa untuk berpendapat,

menanggapi, bertanya dan menjawab pertanyaan seputar pencemaran lingkungan

yang dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa terutama kemandirian dalam

bertanya pada nara sumber dan mengkomunikasikan hasil diskusinya. Guru juga

menilai performance presentasi siswa menggunakan rubrik penilaian yang

meliputi kejelasan presentasi, pengetahuan dan penampilan presentator.

Pembelajaran pada pertemuan pertama ditutup dengan pemberian tugas oleh guru

kepada siswa untuk dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.

Pertemuan kedua, setelah membuka pelajaran guru meminta siswa untuk

mempersiapkan presentasi kelompok pada materi pencemaran lingkungan. Setelah

selesai presentasi dilanjutkan dengan tanya jawab antara kelompok presentator

dan peserta dari kelompok lainnya mengenai macam pencemaran, parameter

pencemaran, dampak pencemaran serta upaya penanganan pencemaran

Lingkungan. Guru berperan sebagai pembimbing jalannya presentasi agar setiap

siswa berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran

setelah selesai presentasi adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya materi yang belum dipahami dan dilanjutkan dengan penarikan

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

kesimpulan oleh siswa bersama dengan guru. Guru memberikan konfirmasi

kepada siswa yaitu pembenaran konsep sehingga siswa tidak begitu saja menelan

mentah-mentah apa yang mereka pelajari dengan harapan mereka lebih paham

dan mau menerima masukan dari guru untuk membenarkan konsep yang telah

mereka dapat dari kegiatan tersebut. Guru bersama siswa memberikan kesimpulan

mengenai pembelajara yang telah berlangsung. Kegiatan akhir pada siklus 1

pertemuan kedua adalah diadakan postes atau semacam evaluasi untuk

mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi pencemaran lingkungan.

c. Observasi dan Evaluasi Tindakan I

Pada proses pembelajaran yang berlangsung dilakukan penilaian dan

observasi terhadap kemandirian belajar siswa yang meliputi 3 aspek penilaian

yaitu pengembangan motivasi belajar, kemampuan teknis belajar untuk mencapai

tujuan belajar dan kemampuan melakukan refleksi serta terhadap keterlaksanaan

sintaks pendekatan penpengajaran terbalik (Reciprocal Teaching). Observasi

terhadap kemandirian belajar siswa dilakukan dengan cara pengamatan langsung

dan penyebaran angket. Setiap siswa diminta mengisi angket yang bersifat

tertutup pada setiap akhir siklus, dalam hal ini adalah angket kemandirian belajar

siswa. Berikut ini merupakan hasil observasi tindakan pada siklus I.

1) Hasil Penilaian Observasi kemandirian Belajar Siswa

Hasil Observasi terhadap aspek kemandirian belajar siswa dalam

pembelajaran pada siklus I serta perbandingannya dengan hasil pada pra siklus

dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Persentase Capaian Tiap Aspek Pada Lembar Observasi KemandirianSiswa Pra Siklus Dan Siklus I

No AspekCapaian Aspek (%)

Pra-Siklus Siklus I1 Pengembangan motivasi belajar 38,28 70,31

2Kemampuan teknis belajar untuk mencapai tujuan belajar

40,62 65,00

3 Kemampuan melakukan refleksi 40,62 68,75Jumlah 119,53 204,06

Rata-rata 39,84 68,02

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Tabel 7 menunjukkan bahwa persentase tiap aspek kemandirian belajar

siswa berdasarkan lembar observasi pra siklus dan siklus I berkisar antara 65,00%

sampai 70,31%. Perbandingan persentase rata-rata capaian tiap aspek kemandirian

belajar siswa mengalami peningkatan dari 39,84% menjadi 68,02%. Hasil

observasi mengacu pada lembar observasi kemandirian belajar siswa, dari lembar

ini sesuai dengan aspek kemandirian belajar dapat diketahui siswa yang mandiri

dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan perhitungan, kemandirian siswa pada

siklus I secara umum mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan pra

siklus. Persentase tertinggikemandirian belajar siswa adalah aspek pengembangan

motivasi belajar persentase 70,31%, sedangkan terendah adalah Kemampuan

teknis belajar untuk mencapai tujuan belajar yaitu sebesar 65%. Rendahnya aspek

kemampuan teknis belajar untuk mencapai tujuan belajar dapat disebabkan siswa

kurang mampu melaksanankan indikator indikator pada aspek tersebut sehingga

kemampaun untuk mencapai tujuan belajar masih belum maksimal. Diagram

kenaikan presentase nilai kemandirian belajar siswa dilihat dari tiap aspek

berdasarkan hasil observasi dapat dilihat pada Gambar 5.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

1 2 3

Pra-Siklus

Siklus I

Gambar 5. Diagram Kenaikan Persentase Skor Untuk Setiap Aspek Lembar Observasi kemandirian Belajar Siswa Pra Siklus dan Siklus I

Aspek kemandirian siswa

Persentase

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Hasil Observasi terhadap indikator kemandirian belajar siswa dalam

pembelajaran pada siklus I serta perbandingannya dengan hasil pada pra siklus

dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel. 8. Persentase Capaian Tiap Indikator pada Lembar Observasi kemandirian Belajar Siswa Pra Siklus dan Siklus I

Berdasarkan data pada Tabel 8 dapat dilihat bahwa nilai kemandirian

belajar siswa dalam pembelajaran berdasarkan observasi secara langsung jika

dilihat dari indikator berkisar antara 59,37% sampai 78,12%. Persentase rata-rata

kelas juga mengalami peningkatan dari 39,68% menjadi 67,5%. Secara umum

nilai kemandirian belajar siswa pada siklus I ini mengalami peningkatan jika

dibandingkan dengan capaian kemandirian belajar siswa pada kegiatan pra-siklus.

Persentase indikator tertinggi adalah membiasakan kerja kelompok dan membaca

bahan yang relevan yaitu sebesar 78,12% sedangkan persentase indikator terendah

adalah bertanya pada nara sumber dan mengidentifikasi sumber informasi sebesar

59,37%. Siswa cenderung belum mampu mengutarakan kesulitannya pada guru

atau teman yang mereka anggap lebih tau. Mereka cenderung diam dan tidak mau

bertanya.selain itu mereka hanya sekedar membaca buku tanpa mampu

mengidentifikasi informasi yang mereka dapat dari buku yang telah mereka

No IndikatorPersentase

Pra siklus Siklus I

1Menjelaskan dan menunjukan relevansi mata pelajaran dengan dunia praktik dan pengembangan ilmu

28,12 62,50

2 Mengetahui apa yang akan dipelajari dan peroleh 31,25 65,623 Membiasakan kerja kelompok 59,37 78,12

4Membiasakan membuat pertanyaan pertanyaan setelah membaca suatu teks yang jawabanya tersurat atau tersirat dalam teks

34,37 75,00

5 Membaca bahan yang relevan 62,50 78,126 Bertanya kepada narasumber 37,50 59,377 Mengidentifikasi sumber informasi 31,25 59,378 Menganalisis informasi yang dikumpulkan 43,75 65,629 Mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok 28,12 62,5010 Menerima kesalahan sebagai masukan 40,62 68,75

Total 396,87 675Rata-rata 39,68 67,5

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

pelajari. Diagram kenaikan presentase nilai kemandirian belajar siswa

berdasarkan hasil observasi dapat dilihat pada Gambar 6.

0

10

20

30

40

50

60

7080

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Pra-Siklus

Siklus I

Gambar 6. Diagram Kenaikan Persentase Skor Untuk Setiap Indikator Lembar Observasi Kemandirian Belajar Siswa Pra Siklus dan Siklus I

2). Hasil Angket kemandirian Belajar Siswa

Hasil angket kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran Biologi

menggunakan pendekatan pengajaran terbalik (reciprocal teaching) pada siklus I

beserta perbandingannya dengan hasil prasiklus dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Persentase Capaian Tiap Aspek pada Angket Kemandirian belajar Siswa Pra Siklus dan Siklus I

No AspekCapaian Aspek (%)

Pra-Siklus Siklus I1 Pengembangan motivasi belajar 69,23 74,28

2Kemampuan teknis belajar untuk mencapai tujuan belajar

67,24 71,22

3 Kemampuan melakukan refleksi 67,96 73,59

Jumlah 204,49 219,10

Rata-rata 68,16 73,03

Tabel 9 menunjukkan hasil perhitungan angket kemandirian belajar

siswa pada pra siklus dan siklus I jika dilihat dari tiap aspek kemandirian belajar

siswa. Hasil perhitungan pada siklus I berkisar antara 74,28% sampai 71,22%

dengan nilai rata-rata kelas 73,03%. Nilai tersebut menunjukkan adanya

Indikator kemandirian siswa

Persentase

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

peningkatan jika dibandingkan dengan nilai pada pra siklus, baik nilai setiap

aspek maupun nilai rata-rata kelas. Nilai persentase tertinggi pada siklus 1 adalah

aspek pengembangan motivasi belajar, sedangkan persentase terendah adalah

aspek kemampuan teknis belajar untuk mencapai tujuan belajar. Rendahnya

kemampuan teknis belajar untuk mencapai tujuan belajar dapat disebabkan siswa

kurang membaca bahan yang relevan, tidak berani bertanya, kurang mampu

mengidentifikasi dan menganalisis informasi yang dikumpulkan serta belum

mampu mengkomunikasikan hasil diskusi kelompoknaya dengan baik sehingga

mengakibatkan kemampuan teknis belajar untuk mencapai tujuan belajar memiliki

persentase terendah.

Tingkat kenaikan nilai tiap aspek pada angket kemandirian belajar siswa

yang disajikan dalam bentuk diagram seperti pada Gambar 7.

010

20

30

40

50

60

70

80

1 2 3

Pra-Siklus

Siklus I

Gambar 7. Diagram Kenaikan Persentase Skor Untuk Setiap Aspek Angket Kemandirian Belajar Siswa Pra Siklus dan Siklus I

Setiap aspek selanjutnya dijabarkan dalam indikator-indikator. Capaian

setiap indikator angket kemandirian belajar siswa siklus I serta perbandingannya

dengan capaian pada pra siklus dapat dilihat pada Tabel 10.

Data pada Tabel 10 menunjukkan bahwa kemandirian belajar siswa

dalam proses pembelajaran berdasarkan perhitungan angket kemandirian belajar

siswa pada siklus I jika dilihat dari tiap indikator berkisar antara 69,21% sampai

74,47% dengan nilai rata-rata kelas 72,55%. Nilai tersebut juga menunjukkan

Aspek kemandirian siswa

Persentase

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

adanya peningkatan jika dibandingkan dengan nilai pada pra siklus, baik nilai

setiap indikator maupun nilai rata-rata kelas. Indikator membiasakan kerja

kelompok menempati persentase tertinggi aspek kemandirian belajar siswa yaitu

77,47% . Indikator terendah adalah mengidentifikasi sumber informasi dengan

persentase 69,21%

Tabel 10. Persentase Capaian Tiap Indikator pada Angket Kemandirian BelajarSiswa Pra Siklus dan Siklus I

Meningkatnya nilai semua aspek dan indikator pada siklus I ini karena

telah digunakannya pendekatan pengajaran terbalik (Reciprocal Teaching) dalam

proses pembelajaran. Pendekatan pengajaran terbalik (Reciprocal Teaching

memungkinkan peserta didik untuk melakukan pembelajaran secara mandiri.

No Aspek IndikatorPersentase (%)

prasiklus Siklus 1

1 Pengembangan motivasi belajar

10. Menjelaskan dan menunjukan relevansi mata pelajaran dengan dunia praktik dan pengembangan ilmu

73,75 76,77

11. Mengetahui apa yang akan dipelajari dan peroleh

66,87 71,87

12. Membiasakan kerja kelompok 66,35 74,27

13. Membiasakan membuat pertanyaan pertanyaan setelah membaca suatu teks yang jawabanya tersurat atau tersirat dalam teks

69,16 73,43

14. 2 Kemampuan teknis belajar untuk mencapai tujuan belajar

15.

16. Membaca bahan yang relevan 68,75 74,47

17. Bertanya kepada narasumber 67,34 70,78

18. Mengidentifikasi sumber informasi 67,65 69,2119. Menganalisis informasi yang

dikumpulkan67,34 70,07

20. Mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok

64,53 71,09

21. 3 22. Kemampuan melakukan refleksi

23. Menerima kesalahan sebagai masukan

67,96 73,59

Total 679,73 725,59

Rata-Rata 67,97 72,55

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Siswa tidak bergantung pada guru dan mampu bekerjasama dengan

kelompok. Siswa tidak hanya mendengar dan membaca tetapi mampu

menemukan konsep sendiri dari hasil diskusi dan membaca dengan menganalisis,

mengidentifikasi dan membuat pertanyaan-pertanyaa dari apa yang telah mereka

baca. Sehingga siswa , berlatih berdiskusi dengan baik dan mampu berpartisipasi

dalam proses pembelajaran, bekerjasama, serta memecahkan masalah-masalah

tertentu berkaitan dengan materi pembelajaran.

Persentase yang diperoleh dari pengambilan data berdasarkan sudut

pandang yang berbeda menunjukkan hasil yang relatif sama pada setiap aspek

yang diukur. Tingkat kenaikan nilai tiap indikator pada angket kemandirian

belajar siswa yang disajikan dalam bentuk diagram seperti pada Gambar 8.

0

10

20

30

40

50

60

7080

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Pra-Siklus

Siklus I

Gambar 8. Diagram Kenaikan Persentase Skor Untuk Setiap Indikator Angket Kemandirian Belajar Siswa Pra Siklus dan Siklus I

4. Refleksi Siklus 1

Kemandirian belajar siswa pada siklus 1 dapat meningkat dengan

diterapkannya pendekatan pengajaran terbalik (reciprocal teching) pada materi

Pencemaran Lingkungan. Dengan pendekatan pengajaran terbalik siswa mampu

untuk diajak mengkaitkan materi dengan ilmu dan pengalaman yang telah mereka

miliki. Selain itu pada tahap pengajaran terbalik ini siswa dituntut untuk mampu

mandiri dalam menganalisis dan mengidentifikasi sumber belajar yang mereka

miliki. Membiasakan siswa untuk saling bekerja sama, membuat rangkuman

Indikator kemandirian siswa

Persentase

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

sendiri serta membuat pertanyaan-pertanyaan setelah mereka membaca materi.

Selain itu mereka dapat bertukar pikiran kepada teman ataupun bertanya kepada

guru bila menemui kesulitan. Selain itu siswa juga saling mengkomunikasikan

hasil diskusi mereka. Pada tahap terakhir siswa mampu menerima masukan dari

teman maupun guru untuk membenarkan pekerjaan mereka bila masih ada yang

salah.

Selama pelaksanaan pembelajaran siklus I Siswa masih belum berperan

aktif secara keseluruhan khususnya pada saat diskusi kelompok, hal ini terlihat

pada saat diskusi kelompok masih ada siswa yang bercanda dengan siswa lain.

Masing-masing individu dalam kelompok tidak semua menulis hasil diskusi

kelompoknya, hal ini menyebabkan tidak semua anggota kelompok memiliki

catatan padahal diharapkan masing-masing siswa memiliki catatan dari hasil

diskusi mereka. Pada saat kelompok presentator memaparkan di depan, kelompok

lain ada yang sibuk dengan persiapan untuk kelompoknya sendiri sehingga kurang

mengetahui apa yang disampaikan oleh temannya. Guru berusaha membuat siswa

lebih berpartisipasi baik dalam diskusi kelompok maupun kelas. Tugas guru

selama proses pembelajaran adalah sebagai fasilitator. Guru berkeliling kelas

menghampiri setiap kelompok dan mengawasi kegiatan diskusi agar semua siswa

ambil bagian dalam diskusi kelompok dan kelas. Pemberian tugas individual yaitu

pekerjaan rumah bagi siswa juga dilakukan oleh guru agar siswa tetap belajar

ketika berada di rumah.

Berdasarkan hasil penelitian, kekurangan yang ditemukan pada

pelaksanaan siklus I adalah sebagai berikut:

Siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran siklus 1 belum mandiri

secara secara keseluruhan karena hanya satu siswa yang mencatat dan

masing-masing individu dalam kelompok cenderung bergantung pada

teman yang lain.

Selama proses pembelajaran pada siklus I siswa kurang memanfaatkan

waktu dengan baik. Siswa mengulur waktu pada saat diminta

mengumpulkan hasil diskusi.

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Presentasi kelompok dilakukan tanpa bantuan media sehingga kurang

menarik perhatian siswa dalam memperhatikan presentasi.

Masih ada beberapa siswa yang belum paham dengan apa yang telah

dimodelkan oleh guru sehingga mereka terkesan bingung dan hanya diam

tidak mau bertanya pada teman yang sudah paham ataupun bertanya

kepada guru.

Hasil refleksi pada siklus I menunjukkan bahwa kemandirian belajar siswa

dalam proses pembelajaran biologi dengan menggunakan pendekatan pengajaran

terbalik sudah mengalami peningkatan namun belum mencapai target yang telah

ditetapkan, agar peningkatan tersebut dapat mencapai target maka dilanjutkan

pemberian tindakan pada siklus II. Pelaksanaan siklus II selanjutnya dilakukan

revisi terhadap beberapa tindakan untuk memperbaiki kekurangan yang terjadi

pada siklus I untuk membentuk proses pembelajaran yang lebih baik sehingga

kemandirian belajar siswa dalam proses pembelajaran dapat lebih maksimal.

D. Deskripsi Siklus II

a. Perencanaan Tindakan Siklus II

Perolehan hasil pada siklus I yang belum memenuhi batas minimal

kualitas yang baik maka diputuskan untuk melanjutkan pemberian tindakan pada

siklus II. Pelaksanaan siklus II dilakukan dengan pemberian beberapa tindakan

kecil untuk memperbaiki kekurangan yang terjadi pada siklus I agar tercipta

proses pembelajaran yang dapat membuat kemandirian belajar siswa dapat lebih

maksimal.

Perencanaan dalam tindakan siklus II ini adalah guru mengadakan

perbaikan agar proses pembelajaran lebih optimal, siswa lebih antusias dalam

kegiatan pembelajaran dan lebih maksimal dalam pelaksanaan kegiatan

pembelajaran. Perbaikan-perbaikan yang dilakukan pada siklus II antara lain:

Siswa diminta mencari materi melalui berbagai sumber misalnya internet,

buku,referensi lain dan lingkungan sekitar sehingga pada saat diskusi

kelompok masing-masing siswa telah mempersiapkan materi dengan baik.

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Guru lebih tegas dalam mengatur waktu dalam setiap tahap agar dalam

pelaksanaan sesuai dengan alokasi waktu yang telah dibuat. masing-

masing siswa harus lebih berperan aktif,masing-masing harus mempunyai

catatan sendiri walaupun mereka bekerja secar kelompok.

Pada saat persentasi semua anggota dalam kelompok bergantian

membacakan hasil diskusinya agar terjadi komunikasi yang merata dan

semua siswa bisa lebih aktif

Materi yang diberikan pada siklus II adalah pencemaran tanah dan suara

serta penanggulanganya. Pendekatan pembelajaran yang digunakan masih sama

seperti siklus I, yaitu reciprocal teaching. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran

pada siklus II menggunakan instrumen penelitian berupa silabus mata pelajaran

biologi, RPP,angket kemandirian belajar siswa dan lembar observasi kemandirian

belajar siswa. Kegiatan pembelajaran pada siklus II dilakukan sebanyak 2 kali

pertemuan (3x40 menit).

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pembelajaran pada siklus II ini merupakan tindak lanjut dari hasil refleksi

kegiatan pembelajaran pada siklus I. Pelaksanaan tindakan pada siklus II tidak

jauh berbeda dengan siklus I. Strategi dan langkah-langkah pembelajarannya

sama, tetapi ditambahkan tindakan-tindakan perbaikan sebagaimana dalam

perencanaan tindakan siklus II. Pelaksanaan tindakan siklus II, guru menggunakan

Pendekatan pengajaran terbalik (reciprocal teaching) yang terdiri dari 1 kali tatap

muka. Materi pelajaran pada siklus II adalah pencemaran tanah dan suara serta

penanganya dengan presensi kehadiran siswa 100%.

Pertemuan pertama dimulai dari Guru memberikan apersepsi mengenai

pencemaran udara dan tanah, kemudian memberikan sejumlah pertanyaan kepada

siswa untuk mengetahui pemahaman awal siswa karena siswa sebelumnya sudah

diminta untuk mengamati lingkungan sekitar rumahnya dan sudah diminta untuk

mempelajari materi yang akan dipelajari pad hari tersebut. Kemudian dilanjutkan

diskusi seperti yang dilakukan pada siklus satu. Siswa memulai langkah yang

telah diajarkan guru pada siklus sebelumnya. Membentuk kelompok dan

berdiskusi sesuai pembagian tugas masing-masing dan mengerjakan bersama

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

anggota kelompoknya. Pertemuan kedua diawali dengan persensi yang dilakukan

oleh guru, dengan kehadiran siswa 100%. Kegiatan selanjutnya adalah

melanjutkan diskusi pada pertemuan sebelumnya.kali ini masing-masing

kelompok mempersentasikan hasil diskusi mereka dan kelompok yang lain

memberikan tanggapan dan saling tanya jawab sampai. Semua kelompok

mempersentasikan hasil diskusinya.

Tahapan diskusi pada siklus pertama sama dengan pada siklus

kedua,hanya saja pada siklus kedua lebih terarah dan waktunya telah ditentukan

sehingga diskusi tidak membuang-buang waktu dan mapu berjalan dengan efisien.

Pada diskusi kelompok mereka berbagi tugas, ada yang membuat pertanyaan,

mengklarifikasi point-point yang sulit, membuat rangkuman dan memprediksi apa

yang akan dibahas selanjutnya. Kemudian pada diskusi kelas dilakukan

pembahasan terhadap permasalahan-permasalahan yang diajukan

teman/kelompok. Saat salah satu kelompok persentasi, kelompok lain wajib

mendengarkan dan diperbolehkan untuk bertanya, menyanggah ataupun

memberikan pendapat. Dengan adanya diskusi ini siswa mampu untuk bertukar

pikiran dan bisa mandiri dalam belajar. Pada akhir kegiatan diskusi guru bersama

siswa membuat kesimpulan terhadap materi yang telah dipelajari dan guru

menekankan pada siswa untuk menghubungkan materi tersebut pada kehidupan

sehari-hari mereka, sehingga materi yang dipelajari akan selalu teringat. Pada

akhir pembelajaran dilakukan evaluasi secara individu untuk mengetahui daya

serap siswa terhadap materi yang dipelajari. Pelaksanaan pembelajaran secara

rinci dapat dilihat RPP untuk siklus II pada Lampiran 1.

c. Observasi Tindakan Siklus II

Kegiatan observasi kemandirian belajar siswa dilakukan bersamaan

dengan pelaksanaan pendekatan pengajaran terbalik (Reciprocal teaching) pada

siklus II. Observasi pada tindakan kedua ini secara umum sama dengan observasi

tindakan pertama yaitu meliputi observasi kemandirian belajar siswa yang

dilakukan secara langsung dengan mengisi lembar observasi yang telah

disediakan. Selama proses pembelajaran berlangsung, kemandirian belajar siswa

akan dinilai berdasarkan indikator-indikator yang terdapat pada lembar observasi

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

sedangkan keterlaksanaan sintaks pembelajaran pengajaran terbalik (reciprocal

teaching) dilihat menggunakan lembar observasi sintaks pembelajaran yang

dilaksanakan oleh guru berdasarkan urutan langkah-langkah pembelajaran pada

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pada akhir pembelajaran siswa

diminta mengisi angket kemandirian belajar secara tertutup. Hasil dari

pelaksanaan observasi dan evaluasi pada tindakan II adalah sebagai berikut :

1) Hasil Observasi Kegiatan Belajar Mengajar

Hasil observasi terhadap kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran

Biologi pada siklus II jika dilihat dari aspek kemandirian belajar serta

perbandingan dengan hasil pada pra siklus dan siklus I dapat dilihat pada Tabel

11.

Tabel 11. Persentase Capaian Tiap Aspek pada Lembar Observasi kemandirianBelajar Siswa Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

No Aspek Capaian Aspek (%)Pra-Siklus Siklus I Siklus II

1Pengembangan motivasi belajar

38,28 70,31 82,03

2Kemampuan teknis belajar untuk mencapai tujuan belajar

40,62 65,00 80,00

3Kemampuan melakukan refleksi

40,62 68,75 78,12

Jumlah 119,53 204,06 240,15

Rata-rata 39,84 68,02 80,05

Berdasarkan data pada Tabel 11 dapat dilihat bahwa nilai kemandirian

belajar siswa dalam pembelajaran berdasarkan hasil pengamatan langsung ditinjau

dari aspek kemandirian belajar siswa pada siklus II berkisar antara 78,12% sampai

82,03% dengan rata-rata kemandirian tiap aspeknya adalah sebesar 80,05%.

Persentase nilai rata-rata kelas juga mengalami peningkatan dari persentase pra

siklus sebesar 39,84%, siklus I 68,02% dan siklus II 80,05%. Aspek tertinggi yang

dicapai pada siklus 2 adalah aspek pengembangan motivasi belajar yaitu 82,031%

dan aspek terendah adalah aspek kemampuan melakukan refleksi yaitu 78,12%.

Aspek pengembangan motivasi belajar menjadi aspek yang memiliki nilai

tertinggi, hal ini menandakan hasil yang baik karena proses pembelajaran yang

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

baik tidak hanya membuat siswa aktif secara fisik tetapi juga memiliki motivasi

dalam diri untuk mampu mandiri.

Secara umum nilai kemandirian belajar siswa pada siklus II mengalami

peningkatan jika dibandingkan dengan capaian kemandirian belajar siswa pada

kegiatan pra siklus dan siklus I. Presentase rata-rata aspek kemandirian belajar

siswa pada siklus II telah mencapai batas minimal pembelajaran yang berhasil

yaitu ≥ 75 % aktif dan mandiri dalam proses pembelajaran.

Perubahan nilai kemandirian belajar siswa ditinjau dari aspek

kemandirian belajar siswa berdasarkan hasil observasi secara langsung dapat

dilihat pada Gambar 9.

0102030405060708090

1 2 3

Pra-Siklus

Siklus I

Siklus II

Gambar 9. Diagram Kenaikan Persentase Skor Untuk Setiap Aspek Lembar Observasi kemandirian Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Setiap aspek kemandirian kemudian dijabarkan dalam indikator-

indikator. Hasil observasi terhadap kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran

Biologi pada siklus II jika dilihat dari capaian indikator pada aspek kemandirian

belajar serta perbandingan dengan hasil pada pra siklus dan siklus I dapat dilihat

pada Tabel 12.

Berdasarkan data pada Tabel 12 dapat dilihat bahwa nilai kemandirian

belajar siswa dalam pembelajaran berdasarkan observasi secara langsung berkisar

antara 78,12% sampai 87,5% dengan nilai rata-rata kelas sebesar 80,62%.

Indikator dengan persentase tertinggi adalah membiasakan membuat pertanyaan

Aspek kemandirian siswa

Persentase

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

pertanyaan setelah membaca suatu teks yang jawabanya tersurat atau tersirat

dalam teks, dan indikator dengan persentase terendah adalah Menjelaskan dan

menunjukan relevansi mata pelajaran dengan dunia praktik dan pengembangan

ilmu, Mengetahui apa yang akan dipelajari dan peroleh,bertanya pada nara

sumber, mengidentifikasi informasi yang diperoleh, mengkomunikasikan hasil

diskusi kelompok dan menerima kesalahan sebagai masukan.

Tabel. 12. Persentase Capaian Tiap Indikator pada Lembar Observasi Kemandirian Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

No Aspek IndikatorPersentase (%)

Pra-siklus

Siklus I

Siklus 1I

24. 1 Pengemba-ngan motivasi belajar

25. Menjelaskan dan menunjukan relevansi mata pelajaran dengan dunia praktik dan pengembangan ilmu

28,12 62,50 78,12

26. Mengetahui apa yang akan dipelajari dan peroleh

31,25 65,62 78,12

27. Membiasakan kerja kelompok 59,37 78,12 84,37

28. Membiasakan membuat pertanyaan pertanyaan setelah membaca suatu teks yang jawabanya tersurat atau tersirat dalam teks

34,37 75,00 87,50

29. 2 Kemam-puan teknis belajar untuk mencapai tujuan belajar

30.

31. Membaca bahan yang relevan 62,50 78,12 84,37

32. Bertanya kepada narasumber 37,50 59,37 78,1233. Mengidentifikasi sumber

informasi31,25 59,37 78,12

34. Menganalisis informasi yang dikumpulkan

43,75 65,62 81,2

35. Mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok

28,12 62,50 78,12

36. 3 37. Kemampu-an melakukan refleksi

38. Menerima kesalahan sebagai masukan 40,62 68,75 78,12

Total 396,87 675 806,25

Rata-Rata 39,68 67,5 80,62

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Secara umum nilai kemandirian belajar siswa pada siklus II ini mengalami

peningkatan jika dibandingkan dengan capaian kemandirian belajar siswa pada

kegiatan pra siklus dan siklus I. Perubahan nilai kemandirian belajar siswa

berdasarkan hasil observasi pada pra siklus, siklus I dan siklus II dapat dilihat

pada Gambar 10.

0102030405060708090

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Pra-Siklus

Siklus I

Siklus II

Gambar 10. Diagram Kenaikan Persentase Skor Untuk Setiap Indikator Lembar Observasi kemandirian Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan Gambar 9 dan 10 dapat diketahui bahwa nilai capaian

kemandirian belajar siswa berdasarkan observasi secara langsung dalam proses

pembelajaran, mengalami peningkatan dari pra siklus, siklus I, dan siklus II baik

dari semua aspek, indikator maupun dari rata-rata kelas. Peningkatan presentase

capaian penilaian observasi kemandirian belajar siswa pada siklus II disebabkan

materi pada siklus II yaitu tentang pencemaran tanah, suara dan cara

penanganannya dalam kehidupan sehari-hari lebih mudah dipahami. Selain itu

juga pada diskusinya lebih terarah dan tepat alokasi waktunya, tidak seperti pada

siklus pertama. Pada diskusinya juga lebih bagus dan maksimal pada siklus kedua

karena mereka telah terbiasa dengan apa yang mereka kerjakan seperti yang telah

diajarkan dan mereka lebih mempersiapkan apa yang mereka pelajari dengan

membawa referensi lain yang mendukung. Selain itu diskusi antar kelompokpun

berjalan lebih baik.

Indikator

Persentase

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Peningkatan nilai kemandirian belajar siswa ditinjau dari aspek dan

indikator kemandirian belajar siswa secara umum dari pra siklus, siklus I hingga

siklus II berdasarkan hasil observasi kemandirian belajar siswa dapat dilihat pada

Gambar 11.

39,84 39,68

68,02 67,5

80,05 80,62

-10

10

30

50

70

90

PRASIKLUS SIKLUS I SIKLUS II

ASPEK INDIKATOR

Gambar 11. Diagram Kenaikan Rata-Rata Persentase Capaian Skor Ditinjau Dari Aspek Dan Indikator kemandirian Belajar Siswa pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II Berdasarkan Hasil Observasi

2) Hasil Angket kemandirian Belajar Siswa

Data sekunder mengenai kemandirian belajar siswa dalam penerapan

pendekatan pengajaran terbalik (Reciprocal Teaching) pada pembelajaran biologi

didapat melalui angket yang diisi oleh siswa. Hasil angket kemandirian belajar

siswa pada siklus II serta perbandingannya dengan hasil pada pra siklus, dan

siklus I dapat ditunjukkan pada Tabel 13.

Tabel 13 menunjukkan hasil perhitungan angket kemandirian belajar siswa

pada pra siklus, siklus I dan siklus II dilihat dari tiap aspek kemandirian belajar

siswa yang mengalami peningkatan. Hasil perhitungan pada siklus II berkisar

antara 76,80% sampai 78,12%. Nilai rata-rata kelas menunjukkan adanya

peningkatan persentase dari pra siklus 68,16%, siklus I sebesar 73,03% dan siklus

II sebesar 77,63%.

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Tabel 13. Persentase Capaian Tiap Aspek pada Angket Kemandirian BelajarSiswa Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

No AspekCapaian Aspek (%)

Pra-Siklus Siklus I Siklus 21 Pengembangan motivasi belajar 69,23 74,28 78,12

2 Kemampuan teknis belajar untuk mencapai tujuan belajar

67,24 71,22 76,80

3 Kemampuan melakukan refleksi 67,96 73,59 77,96

Jumlah 204,49 219,10 232,89

Rata-rata 68,16 73,03 77,63

Tingkat kenaikan nilai tiap aspek pada angket kemandirian belajar siswa

yang disajikan dalam bentuk diagram seperti pada Gambar 12.

0

10

20

304050

60

70

80

1 2 3

Pra-Siklus

Siklus I

Siklus II

Gambar 12. Diagram Kenaikan Persentase Skor Untuk Setiap Aspek angket kemandirian Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Setiap aspek selanjutnya dijabarkan dalam indikator-indikator. Capaian

setiap indikator angket kemandirian belajar siswa siklus II serta perbandingannya

dengan capaian pada pra siklus dan siklus I dapat dilihat pada Tabel 14.

Data pada Tabel 14 menunjukkan bahwa kemandirian belajar siswa dalam

proses pembelajaran berdasarkan perhitungan angket kemandirian belajar siswa

pada siklus II jika dilihat dari tiap indikator berkisar antara 75,31% sampai

Aspek kemandirian siswa

Persentase

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

80,41%. Nilai rata-rata kelas juga mengalami peningkatan jika dibandingkan pada

pra siklus (67,97%), siklus I (72,55%), dan siklus II adalah (77,58%).

Tabel 14. Persentase Capaian Tiap Indikator pada Angket Kemandirian BelajarSiswa Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Peningkatan skor capaian yang tinggi pada indikator ini disebabkan karena

siswa sudah mampu berkomunikasi dengan siswa lain maupun kelompoknya

dalam berdiskusi. Mereka saling bertukar pendapat dan mampu menjalankan

No Aspek IndikatorPersentase (%)

Pra-siklus

Siklus I Siklus 1I

39. 1 Pengem-bangan motivasi belajar

40. Menjelaskan dan menunjukan relevansi mata pelajaran dengan dunia praktik dan pengembangan ilmu

73,75 76,77 77,18

41. Mengetahui apa yang akan dipelajari dan peroleh

66,87 71,87 76,40

42. Membiasakan kerja kelompok 66,35 74,27 80,41

43. Membiasakan membuat pertanyaan pertanyaan setelah membaca suatu teks yang jawabanya tersurat atau tersirat dalam teks

69,16 73,43 77,91

44. 2 Kemam-puan teknis belajar untuk mencapai tujuan belajar

45.

46. Membaca bahan yang relevan 68,75 74,47 78,9547. Bertanya kepada nara sumber 67,34 70,78 75,31

48. Mengidentifikasi sumber informasi

67,65 69,21 79,37

49. menganalisis informasi yang dikumpulkan

67,34 70,07 77,18

50. Mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok 64,53 71,09 75,15

51. 3 52. Kemam-puan melakukan refleksi

53. Menerima kesalahan sebagai masukan

67,96 73,59 77,96

Total 679,73 725,59 775,88

Rata-Rata 67,97 72,55 77,58

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

diskusi tanpa bergantung sepenuhnya pada guru sehingga tugas yang diberikan

oleh guru dapat terselesaikan dengan baik dengan adanya kerjasama dalam diskusi

kelompok. Tingkat kenaikan nilai tiap indikator pada angket kemandirian belajar

siswa yang disajikan dalam bentuk diagram seperti pada Gambar 13.

0

10

20

3040

50

60

70

80

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Pra-Siklus

Siklus I

Siklus II

Gambar 13. Diagram Kenaikan Persentase Skor Untuk Setiap Indikator Angket Kemandirian Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan Gambar 12 dan 13, dapat dilihat bahwa presentase skor untuk

semua aspek dan indikator kemandirian belajar siswa mengalami peningkatan.

Beberapa aspek dan indikator mengalami peningkatan yang cukup besar

dibandingkan dengan aspek atau indikator yang lain.

Persentase yang diperoleh dari pengambilan data berdasarkan sudut

pandang yang berbeda menunjukkan hasil yang relatif sama pada setiap aspek

yang diukur. Peningkatan nilai kemandirian belajar siswa ditinjau dari aspek dan

indikator kemandirian belajar siswa secara umum dari pra siklus, siklus I hingga

siklus II berdasarkan hasil angket kemandirian belajar siswa dapat dilihat pada

Gambar 14.

Gambar 14 menunjukkan diagram kenaikan rata-rata prosentase capaian

skor ditinjau dari aspek dan indikator kemandirian belajar siswa pada pra siklus,

siklus I, dan siklus II berdasarkan hasil angket. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa pada akhir siklus I dan siklus II terdapat peningkatan kemandirian belajar

siswa. Rata-rata persentase indikator angket kemandirian siswa meningkat sebesar

Indikator

Persentase

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

4,58% dari pra siklus sebesar 67,97% menjadi 72,55% pada akhir siklus I, dan

mengalami peningkatan sebesar 5,02% dari siklus I sebesar 72,55% menjadi

77,58% pada akhir siklus II. Peningkatan rata-rata persentase kemandirian belajar

siswa menunjukkan bahwa ada perubahan kemandirian siswa dalam kegiatan

belajar menjadi lebih baik.

68,16 67,97

73,03 72,55

77,63 77,58

60

65

70

75

80

PRASIKLUS SIKLUS I SIKLUS II

ASPEK INDIKATOR

Gambar 14. Diagram Kenaikan Rata-Rata Persentase Capaian Skor Ditinjau Dari Aspek Dan Indikator Kemandirian Belajar Siswa pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II Berdasarkan Hasil Angket

4. Refleksi Tindakan Siklus II

Hasil analisis pada siklus II menunjukkan bahwa persentase rata-rata

penerapan pendekatan pengajaran terbalik pada materi pencemaran suara dan

udara berdasarkan lembar observasi mengalami peningkatan. Perhitungan rata-

rata angket kemandirian siswa juga menunjukkan adanya peningkatan.

Peningkatan kemandirian siswa dapat dilihat dari kenaikan persentase tiap

indikator yang diukur. Tindakan perbaikan yang dilakukan pada siklus II dapat

meningkatkan setiap aspek yang diteliti dan memperlihatkan adanya pengaruh

langsung dari penerapan pendekatan pengajaran terbalik terhadap kemandirian

belajar siswa dalam pembelajaran biologi pada materi pencemaran suara dan

udara.

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Berdasarkan hasil diskusi dengan guru, pelaksanaan tindakan pada siklus

II menunjukkan kondisi pembelajaran yang baik sehingga memberikan hasil yang

positif dalam upaya meningkatkan kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran

biologi. Siswa dapat menghubungkan antara materi pencemaran udara dan suara

yang dipelajari dibuku dengan apa yang dialami di lingkungan sekitar.

Persentase rata-rata aspek kemandirian belajar siswa yang diukur

berdasarkan data lembar observasi dan angket pada siklus II telah mencapai batas

minimal pembelajaran yang berhasil yaitu ≥ 75 % mandiri dalam proses

pembelajaran. Pencapaian kemandirian belajar siklus II berdasarkan lembar

observasi sebesar 80,05% dan berdasarkan perhitungan angket sebesar 77,58%.

Hasil ini menunjukkan keberhasilan penerapan pendekatan pengajaran terbalik

dalam meningkatkan kemandirian belajar siswa pada materi pencemaran udara

dan suara, dengan demikian penelitian dapat dihentikan. Tindak lanjut dari guru

biologi tetap diperlukan dalam meningkatkan proses pembelajaran untuk

memperbaiki kualitas pendidikan.

F. Pembahasan

Penelitian Tindakan Kelas di kelas VII-G SMP Negeri 5 Karanganyar

tahun pelajaran 2010/2011 dilakukan karena menurut hasil observasi diketahui

bahwa kemandirian belajar siswa di kelas tersebut masih rendah. Rata-rata

persentase kemandirian siswa pra siklus adalah 39,68%. Penerapan pendekatan

pengajaran terbalik (Reciprocal Teaching) dalam kegiatan pembelajaran biologi

pada materi Pencemaran Lingkungan dapat meningkatkan kemandirian belajar

siswa. Peningkatan kemandirian belajar siswa tersebut dapat dilihat melalui hasil

analisis yang berasal dari angket, lembar observasi serta wawancara guru dan

siswa.

Melalui pendekatan Pengajaran terbalik Reciprocal teaching, siswa

diajarkan empat strategi pengaturan diri spesifik yaitu perangkuman, pengajuan

pertanyaan, pengklarifikasian dan prediksi. Reciprocal teaching merupakan

strategi belajar melalui kegiatan mengajarkan teman, di mana siswa berperan

sebagai guru menggantikan peran guru untuk mengajarkan teman-temannya. Guru

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

lebih berperan sebagai model yang menjadi contoh, fasilitator yang memberi

kemudahan, pembimbing yang melakukan scaffolding (bimbingan yang diberikan

oleh orang yang lebih tahu kepada orang yang kurang tahu) hal ini sejalan dengan

penelitian Doolittle et al. (2006) yang menyatakan bahwa Reciprocal teaching

merupakan strategi pembelajaran berbasis pada praktek pemodelan dan

terbimbing, dengan permodelan strategi pemahaman membaca dan kemudian

secara bertahap mengalihkan tanggung jawab untuk strategi ini kepada siswa.

Peningkatan rata-rata persentase kemandirian belajar siswa menunjukkan

bahwa ada perubahan tingkah laku siswa dalam kegiatan belajar mengajar

menjadi lebih baik. Peningkatan capaian setiap indikator dari berbagai aspek yang

diukur berdasarkan lembar observasi dapat dijelaskan sebagai berikut:

Kemandirian dalam aspek pengembangan motivasi mengalami kenaikan

setelah siklus pertama. Dilihat dari indikator pada aspek-aspek ini bahwa dalam

pembelajaran siswa mampu menjelaskan dan menunjukan relevansi mata

pelajaran dengan dunia praktik pendidikan dan pengembangan ilmu karena dalam

pembelajaran dengan pendekatan pengajaran terbalik ini siswa tidak hanya

mendapatkan pengetahuan dari guru tapi juga siswa dituntut dapat

menghubungkan materi yang diperoleh dengan kehidupan sehari-hari dan mampu

menunjukan aplikasinya dalam kehidupan. Siswa juga harus mampu mengetahui

apa saja yang akan mereka pelajarai dan nantinya mereka peroleh setelah

pembelajaran berlangsung karena dalam pembelajaran ini siswa dituntut untuk

mandiri dalam belajar, sehingga sebelum pelajaran dimulai siswa sudah

mengetahui apa yang akan mereka peroleh dan mampu menyimpulkan materi

yang telah didapatkan. Siswa mampu bertukar pikiran dalam diskusi kelompok

dan saling mengajarkankan pada teman tentang apa yang mereka belum ketahui.

Diskusi yang sebelumnya tidak terarah dengan adanya penerapan pengajaran

terbalik ini siswa lebih bertanggungjawab dengan tugas dan melaksanakan

diskusinya dengan lebih optimal. Siswa berdiskusi dan bertukar pengetahuan

dengan teman yang lain untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan

berkaitan dengan materi.

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Diskusi kelompok dapat meningkatkan kemandirian siswa dalam

menyatakan pendapat yang dimiliki, bertanya kepada teman dan menjawab

pertanyaan teman. Siswa berani mengemukakan pendapat saat diskusi, berani

bertanya kepada teman saat presentasi, berani bertanya kepada guru dan

menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Menurut Zsiga and Webster

(2007: 59) bahwa diskusi yang aktif membantu siswa menjadi lebih mandiri

dalam mencari informasi tentang materi yang akan dipelajari, dan dalam

pembelajaran kelompok, kemandirian belajar akan lebih mudah tersalurkan.

Selain itu siswa juga memiliki kemahiran dalam berinteraksi dengan sesama siswa

sehingga dapat menumbuhkan bakat intelektual siswa dalam mensintesis dan

menganalisis. Dengan penerapan pendekatan ini siswa juga dibiasakan untuk

membuatpertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi ataupun yang

belum mereka pahami, untuk ditanyakan pada teman ataupun guru.

Kemampuan teknis belajar untuk mencapai tujuan belajar juga mengalami

peningkatan prosentase setelah tindakan. Hal ini dapat dilihat melalui inidaktor

indikator pada aspek kemampuan teknis untuk mencapai tujuan belajar yang

mengalami peningkatan. Informasi yang didapatkan siswa tidak berasal dari

membaca buku sumber, atau hasil diskusi saat pembelajaran saja, namun siswa

juga melihat bermacam-macam pencemaran secara langsung di lingkungannya.

Hal ini memberikan efek yang positif bagi pengetahuan siswa. Siswa dapat

memahami tentang macam-macam pencemaran tidak hanya secara teori tetapi

dapat mempraktekannya di lingkungan masing-masing. Siswa juga boleh

membawa berbagai macam sumber belajar yang mendukung pembelajran. Siswa

memahami materi tidak hanya dari penjelasan guru tetapi membaca buku-buku

yang relevan. Dari informasi yang mereka dapat di analisis dan diidentifikasi

sehingga pada saat diskusi kelompok mereka mampu memperoleh pemahaman

materi yang diiinginkan. Setelah diskusi mereka selesai siswa dituntut untuk

mampu megkomunikasikan hasil diskusi mereka kepada sesama anggota

kelompok maupun antar kelompok.

Pada aspek kemampuan melakukan refleksi, siswa mampu menerima

masukan dari teman atau guru bila mendapatkan kesulitan. Sehingga siswa

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

mampu mengoreksi dan pemberbaiki kesalahan-kesalahan yang telah mereka

dapat sehingga memberikan pembenaran pada apa yang telah mereka pelajari.

Berdasarkan hasil diskusi dengan guru, pelaksanaan tindakan pada siklus

II menunjukkan kondisi pembelajaran yang baik sehingga memberikan hasil yang

positif dalam upaya meningkatkan kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran

biologi. Penerapan pendekatan pengajaran terbalik ini dapat mengembangkan

pengetahuan mereka secara mandiri. Seiring dengan meningkatnya kemandirian

belajar juga terjadi peningkatan prestasi belajar. Hal ini sesuai dengan yang

dikemukakan oleh Tahar dan Enceng (2006:100) bahwa semakin tinggi

kemandirian belajar seseorang maka akan memungkinkannya untuk mencapai

prestasi belajar yang tinggi.

Pengajaran terbalik juga mampu menciptakan komunikasi yang baik

dalam pembelajaran baik kepada sesama teman ataupun kepada guru. Hal ini

sejalan dengan penelitian Omari dan Weshah (2010:26) bahwa dengan

pendekatan reciprocal teaching mencakup interaksi antara guru dan pelajar yang

membuat siswa bertanggung jawab pada peran mereka dalam proses pembelajaran

dan memungkinkan siswa untuk saling mendukung secara kontinyu .

Setiap pendekatan pembelajaran memiliki kelebihan-kelebihan masing-

masing. Adapaun kelebihan-kelebihan dari Pembelajaran dengan pendekatan

reciprocal teaching sebagai berikut :

1) Melatih kemampuan siswa belajar mandiri. Melalui pembelajaran Reciprocal

Teaching ini, diharapkan siswa dapat mengembangkan kemampuan belajar

mandiri, siswa memiliki kemampuan untuk mengembangkan

pengetahuannya sendiri, dan guru cukup berperan sebagai fasilitator,

mediator, dan manajer dari proses pembelajaran. Reciprocal teaching juga

melatih siswa untuk menjelaskan kembali kepada pihak lain. Dengan

demikian, penerapan pembelajaran ini dapat dipakai untuk melatih siswa

dalam meningkatkan kepercayaan diri mereka.

2) Selama kegiatan pembelajaran, siswa membuat rangkuman. Jadi siswa

terlatih untuk menemukan hal-hal penting dari apa yang siswa pelajari dan ini

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

merupakan ketrampilan penting untuk belajar, sehingga dapat dikatakan

bahwa Reciprocal Teaching dapat meningkatkan hasil belajar yang rendah.

3) Selama kegiatan pembelajaran, siswa membuat pertanyaan dan

menyelesaikan pertanyaan tersebut, sehingga dikatakan bahwa reciprocal

teaching dapat mempertinggi kemampuan siswa dalam memecahkan

masalah.

Presentase rata-rata aspek kemandirian belajar siswa yang diukur

berdasarkan data lembar observasi dan angket pada siklus II telah mencapai batas

minimal pembelajaran yang berhasil yaitu ≥ 75 % aktif dan mandiri dalam proses

pembelajaran. Pencapaian kemandirian belajar siswa berdasarkan dari indikator

lembar observasi pada siklus II sebesar 80,05 % dan berdasarkan perhitungan

angket sebesar 77,58%. Hasil ini menunjukkan keberhasilan penerapan

pendekatan pengajaran terbalik (reciprocal teaching) dalam meningkatkan

kemandirian belajar siswa pada materi pencemaran lingkungan, dengan demikian

penelitian dapat dihentikan. Tindak lanjut dari guru biologi tetap diperlukan

dalam meningkatkan proses pembelajaran untuk memperbaiki kualitas

pendidikan.

a. Hasil Wawancara

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan setelah tindakan I dan II

tentang penggunaan pendekatan pengajaran terbalik (Reciprocal Teaching) dalam

rangka untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran

Biologi, dapat diperoleh informasi sebagai berikut:

1) Hasil Wawancara Guru

Berdasarkan hasil wawancara guru tentang penggunaan pendekatan

pengajaran terbalik (Reciprocal Teaching) pada pokok bahasan pencemaran

lingkungan diperoleh informasi bahwa sebelumnya dalam pembelajaran Biologi

belum pernah menggunakan pendekatan pengajaran terbalik (Reciprocal

Teaching). Guru biasanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan

diskusi sederhana. Penggunaan pendekatan pengajaran terbalik (Reciprocal

Teaching) memungkinkan siswa untuk siap menerima materi pembelajaran

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

dengan mandiri karena pada strategi ini, guru memberikan permodelan strategi

belajar untuk ditepkan siswa sehubungan dengan proses pembelajaran mereka.

Melalui pendekatan Pengajaran terbalik Reciprocal teaching, siswa

diajarkan empat strategi pengaturan diri spesifik yaitu perangkuman, pengajuan

pertanyaan, pengklarifikasian dan prediksi. Reciprocal teaching merupakan

strategi belajar melalui kegiatan mengajarkan teman, di mana siswa berperan

sebagai guru menggantikan peran guru untuk mengajarkan teman-temannya. Guru

lebih berperan sebagai model yang menjadi contoh, fasilitator yang memberi

kemudahan, pembimbing yang melakukan scaffolding sehingga membuat siswa

tidak hanya tergantung pada penjelasan yang diberikan oleh guru.

Berdasarkan wawancara tersebut juga diperoleh informasi bahwa

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pengajaran terbalik (Reciprocal

Teaching) dapat memotivasi siswa untuk berdiskusi, siswa sangat tertarik dengan

pembelajaran yang dilakukan terbukti dengan diskusi baik kelompok maupun

kelas yang berjalan dengan baik. Penggunaan pendekatan pengajaran terbalik

(Reciprocal Teaching) dapat dijadikan alternatif strategi pembelajaran Biologi.

2) Hasil Wawancara Siswa

Berdasarkan hasil wawancara siswa tentang pendekatan pengajaran

terbalik (Reciprocal Teaching) diperoleh informasi bahwa siswa menyukai

penggunaan strategi pembelajaran pengajaran terbalik (reciprocal teaching)

Berdasarkan informasi yang diperoleh bahwa melalui kegiatan saling tukar

pendapat siswa dapat lebih leluasa menyampaikan pendapatnya, berani

menanggapi pendapat temannya, serta dapat bekerjasama dengan siswa lain untuk

menyelesaikan permasalah berkaitan dengan materi pembelajaran. Mereka juga

menjadi lebih mandiri dalam belajar karena mereka telah diajarkan bagaimana

belajar dengan strategi yang baik. Mereka menjadi lebih rajin membuat

rangkuman, pertanyaan serta mampu mengungkapkan kesulitan yang mereka

alami.

Berdasarkan wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

dengan menggunakan pendekatan pengajaran terbalik (Reciprocal Teaching)

dapat membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

serta memungkinkan siswa untuk melakukan pembelajaran secara aktif dan

mandiri tanpa bergantung dengan guru, tidak hanya membaca dan mendengar

tetapi juga memberikan kesempatan pada siswa untuk berlatih berdiskusi,

berpartisipasi, bekerjasama, serta memecahkan masalah-masalah tertentu

berkaitan dengan materi pembelajaran yang akhirnya dapat meningkatkan

kemandirian belajar siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat Arends (1997: 266)

bahwa Reciprocal Teaching adalah suatu prosedur pengajaran atau pendekatan

yang dirancang untuk mengajarkan kepada siswa tentang strategi-strategi kognitif

serta untuk membantu siswa memahami isi bacaan atau materi pembelajaran

dengan baik.

Ketercapaian target yang telah ditentukan pada variabel yang diukur dapat

dilihat dengan membandingkan prosentase yang diperoleh dari berbagai sumber

data dengan prosentase target yang telah ditentukan. Data pada penelitian ini

didapat dari 3 metode (triangulasi metode) yang berbeda yaitu angket, observasi

dan wawancara. Berdasarkan data yang diperoleh dari tiap-tiap metode baik dari

hasil angket maupun observasi masing-masing menunjukkan ada peningkatan

kemandirian belajar siswa siswa untuk setiap siklusnya. Data terkait dengan

peningkatan kemandirian belajar siswa yang menjadi fokus dan tujuan utama

penelitian.

Kesesuaian peningkatan persentase yang terjadi pada setiap siklusnya baik

dari hasil angket maupun observasi menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan

dalam rangka untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa melalui penggunaan

pendekatan pengajaran terbalik (Reciprocal Teaching) sudah berhasil dan

mendapat respon yang baik dari siswa. Hal ini sejalan dengan hasil wawancara

baik dari siswa maupun guru yang menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan

berupa penggunaan pendekatan pengajaran terbalik (Reciprocal Teaching) dapat

meningkatkan kemandirian belajar siswa. Dapat disimpulkan bahwa data yang

diperoleh dari hasil angket, observasi maupun wawancara menunjukkan ada

kesesuaian hasil. Hal ini berarti bahwa data hasil penelitian tentang peningkatan

kemandirian belajar siswa dapat dikatakan valid.

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Berdasarkan analisis seluruh hasil penelitian yang diperoleh melalui tiga

metode yaitu angket, observasi dan wawancara dilakukan terhadap kemandirian

belajar siswa dapat diketahui bahwa capaian kemandirian belajar siswa pada

siklus II sudah sepenuhnya dapat mencapai prosentase capaian target yang telah

ditargetkan. Tindakan dalam rangka meningkatkan kemandirian belajar siswa

melalui penggunaan pendekatan pengajaran terbalik (Reciprocal Teaching)

Sudah berhasil dan dapat mencapai target yang telah ditentukan yaitu dapat

meningkatkan kemandirian belajar siswa, oleh karena itu penelitian ini tidak

dilanjutkan lagi untuk siklus berikutnya.

Penelitian yang relevan dengan pendekatan pengajaran terbalik

(Reciprocal Teaching) dilakukan oleh Elly Liswati telah melakukan penelitian

tentang upaya meningkatkan hasil belajar matematika melalui model Reciprocal

Teaching pada siswa kelas V SD Negeri 3 Gedong Kecamatan Patean, Kabupaten

Kendal tahun pelajaran 2004/2005. Salah satu hasil penelitiannya adalah melalui

metode pembelajaran Reciprocal Teaching ternyata dapat meningkatkan hasil

belajar. Penelitian oleh Indri Nur Hayati (2009) juga menyatakan bahwa dengan

implementasi pembelajaran dengan pendekatan Reciprocal Teaching mampu

meningkatkan kemandirian belajar matematika dan hasil belajar matematika untuk

pokok bahasan kesebangunan pada siswa kelas IX-I SMP Negeri 1 Pacitan

Penggunaan pendekatan pembelajaran bukanlah satu-satunya faktor yang

harus diperbaiki dalam proses belajar mengajar bila ingin pembelajaran dikatakan

menarik, faktor pendukung lainnya yang tidak kalah penting adalah guru. Guru

harus memiliki kemampuan mengajar yang baik. Penelitian ini berhasil

menerapkan pendekatan pengajaran terbalik (Reciprocal Teaching) untuk

meningkatkan kemandirian belajar siswa dibandingkan dengan pembelajaran yang

dilakukan sebelum tindakan.

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Penerapan

Pendekatan Pengajaran terbalik (Reciprocal Teaching) dapat meningkatkan

kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran biologi kelas VII-G SMP Negeri 5

Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011.

B. IMPLIKASI

1. Implikasi Teoritis

Hasil penelitian ini secara teoritis dapat dijadikan sebagai dasar referensi

dalam pengembangan penelitian tindakan kelas lebih lanjut dalam rangka

peningkatan kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran Biologi di SMP

Negeri 5 Karanganyar.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini secara praktis dapat diterapkan pada proses

pembelajaran materi pelajaran Pengelolaan Lingkungan pokok bahasan

Pencemaran dalam rangka untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa serta

memberikan alternatif dalam memilih sistem pembelajaran untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran siswa.

A. SARAN

1. Kepada Siswa

a. Siswa hendaknya memperhatikan instruksi yang diberikan oleh guru

dengan seksama agar dapat melaksanakan penerapan penerapan

pendekatan pengajaran Terbalik (Reciprocal teaching) dengan baik.

b. Siswa hendaknya tidak tergantung pada materi yang diberikan oleh guru

saja, tetapi juga lebih aktif dan mandiri dalam mencari informasi materi

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · Kata kunci: pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teching), kemandirian ... Gambar 3. Komponen-komponen Analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

dari sumber-sumber lain sehingga akan menambah wawasan siswa dalam

pemahaman mengenai materi.

c. Siswa hendaknya lebih aktif dalam kegiatan diskusi kelompok maupun

pada saat presentasi kelompok.

d. Memiliki motivasi yang tinggi dan bertanggungjawab sehingga dapat

memperoleh prestasi belajar yang baik.

e. Mengelola strategi belajar, tempat dan waktu secara lebih baik sehingga

proses pembelajarannya menjadi lebih baik.

2. Kepada Guru

a. Pelaksanaan penerapan penerapan pendekatan pengajaran terbalik

(Reciprocal Teaching).membutuhkan instruksi yang jelas agar siswa dapat

membedakannya dengan metode pembelajaran diskusi, oleh sebab itu guru

hendaknya memberikan instruksi dan arahan yang jelas kepada siswa

tentang pelaksanaan penerapan pendekatan pengajaran Terbalik

(Reciprocal teaching) agar kegiatan pembelajaran berjalan dengan efektif

b. Guru hendaknya lebih memberikan kesempatan pada siswa untuk berperan

serta dalam pembelajaran sehingga pembelajaran lebih menarik dan

menyenangkan.

c. Guru hendaknya mengajarkan siswa untuk lebih mandiri dalam belajar

dengan memberikan bimbingan dan contoh strategi-stategi belajar yang

baik digunakan sehingga siswa tidak selalu bergantung pada Guru.

Semoga hasil penelitian ini dapat dilanjutkan oleh peneliti lain dengan

penelitian yang lebih mendalam serta dapat memberikan manfaat dan sumbangan

pemikiran bagi para pendidik.