perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id analisis …/analisis... · mata kuliah pengantar...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ANALISIS PENGGUNAAN FACEBOOK SEBAGAI MEDIA PENUNJANG
PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI (STUDI PADA
MATA KULIAH PENGANTAR ANTROPOLOGI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI
ANTROPOLOGI UNS 2012 )
SKRIPSI
Oleh :
SRI LESTARI PUSPITANINGSIH
NIM K7408269
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
ANALISIS PENGGUNAAN FACEBOOK SEBAGAI MEDIA PENUNJANG
PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI (STUDI PADA
MATA KULIAH PENGANTAR ANTROPOLOGI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI
ANTROPOLOGI UNS 2012 )
Oleh :
SRI LESTARI PUSPITANINGSIH
NIM K7408269
Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian
khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAK
Sri Lestari Puspitaningsih, ANALISIS PENGGUNAAN FACEBOOK SEBAGAI
MEDIA PENUNJANG PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI (STUDI
PADA MATA KULIAH PENGANTAR ANTROPOLOGI PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN SOSIOLOGI ANTROPOLOGI UNS TAHUN 2012, Skripsi,
Surakarta, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret
Surakarta, Desember, 2012.
Tujuan penelitian ini adalah, 1) Untuk mengetahui penggunaan facebook sebagai
media penunjang pembelajaran jarak jauh pada mata kuliah Pengantar
Antropologi Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi tahun 2012, 2)
Untuk mengetahui keunggulan facebook sebagai media penunjang pembelajaran
jarak jauh pada mata kuliah Pengantar Antropologi Program Studi Pendidikan
Sosiologi Antropologi tahun 2012, 3) Untuk mengetahui hambatan dan upaya
mengatasinya sebagai media penunjang pembelajaran jarak jauh pada mata kuliah
Pengantar Antropologi Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi tahun
akademi 2012.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dan jenis
penelitian studi kasus, Sumber datanya adalah informan, Tempat dan peristiwa,
arsip, responden, dan analisis dokumen. Teknik sampling yang digunakan adalah
snowball sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara,
dan analisis dokumentasi. Validitas data menggunakan triangulasi data (sumber),
sedangkan analisis data menggunakan analisis interaktif.
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan : (1) Pelaksanaan dalam
Kegiatan Pembelajaran dengan Memanfaatkan Jejaring Sosial Facebook sebagai
Media Penunjang Pembelajaran. Facebook tidak hanya digunakan sebagai media
penunjang tetapi juga digunakan secara penuh selama satu semester, karena dosen
pengajar berada di luar negeri. Facebook digunakan sebagai media pembelajaran
jarak jauh karena hampir semua mahasiswa menggunakan facebook. Facebook
digunakan untuk komunikasi antara dosen dengan mahasiswa dan antar
mahasiswa untuk membahas tentang perkuliahan, mengumumkan tugas dan ujian
sehingga semua anggota bisa melihat semua informasinya digroup. 2) Keunggulan
dalam Pembelajaran dengan Menggunakan Facebook sebagai Media Penunjang
Pembelajaran Jarak Jauh yaitu : a) Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran
antara peserta didik dengan pendidik, b) Memungkinkan terjadinya interaksi
pembelajaran dari mana dan kapan saja, c) Menjangkau peserta didik dalam
cakupan yang luas, d) Meningkatkan keaktifan dalam kegiatan pembelajaran . 3)
Hambatan-hambatan dalam Pembelajaran yang Menggunakan Facebook sebagai
Media Penunjang Pembelajaran Jarak Jauh yaitu : a) Perbedaan kecepatan akses
dan keterlambatan dengan target yang telah ditentukan, b) Aplikasi eror, c)
Terbatasnya karakter huruf, d) Fasilitas yang kurang memadai,
Dari adanya hambatan di atas maka dapat dilakukan upaya untuk
meminimalisir hambatan tersebut yaitu dengan : a) Materi yang diberikan
harusnya singkat dan jelas dan jangan terlalu banyak, b) Memberikan kelonggaran
deadline dan memberikan konfirmasi.
Kata kunci: media pembelajaran, facebook, perguruan tinggi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
ABSTRACT
Sri Lestari Puspitaningsih, AN ANALYSIS OF FACEBOOK USE AS MEDIA TO
SUPPORT THE LEARNING PROCESS AT UNIVERSITY (A STUDY ON THE COURSE OF INTRODUCTION TO ANTHROPOLOGY, THE STUDY PROGRAM OF SOCIOOGY AND ANTHROPOLOGY EDUCATION, SEBELAS MARET UNIVERSITY, YEAR 2012).
Skripsi : Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret University,
Surakarta, December 2012.
The objectives of this research are to investigate: (1) the Facebook use as media to
support distance learning on the course of Introduction to Anthropology at the
Study Program of Sociology and Anthropology Education in 2012; (2) the
excellence of the Facebook use as media to support distance learning on the
course of Introduction to Anthropology at the Study Program of Sociology and
Anthropology Education in 2012; and (3) the constraints and efforts to deal with
them in the Facebook use as media to support distance learning on the course of
Introduction to Anthropology at the Study Program of Sociology and
Anthropology Education in 2012.
This research used the qualitative research method, and it belonged
to a case study. The samples of the research were taken by using the snowball
sampling technique. The data of the research were gathered from informants,
places and events, archives, respondents, and content analysis through in-depth-
interview and content analysis. They were validated by using the data source
triangulation, and were then analyzed by using the interactive technique of
analysis.
The results of the research are as follows. 1) The Facebook has been
used not only as media to support the distance learning on the course of
Introduction to Anthropology at the Study Program of Sociology and
Anthropology Education in 2012, but also as regular media through the one full
semester for the lecturer is overseas. The Facebook is used as media for the
distance learning because nearly all of students use the social media. The
facebook has been utilized for communication by the lecturer- students, and the
students-students to discuss their lectures and to announce assignments and tests
so that all of the members of the group can see the information. 2) The
excellences of the Facebook use include the following: (a) increasing the
interaction between the lecturer and the students; (b) enabling the aforementioned
interaction to take place at any time and any place; (c) covering all of the students
at widest; and (d) improving their activeness in the learning activities. 3) The
constraints encountered to the Facebook use in the distance learning are as
follows: (a) the difference in access speed and the lateness of the targeted
information to be disseminated; (b) error in the computer application; (c) the
limitation in the characters provided by the program; and the less adequate
facilities.
To minimize the constraints, the following can be done: (a) the
learning material presented should be short, concise, and clear; (b) extending
deadline in submitting every task and giving confirmation.
Keywords: Learning media, Facebook, and university.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
MOTTO
o Tugas kita bukanlah untuk berhasil, tugas kita adalah mencoba karena di
dalam mencoba itulah kita menemukan dan membangun kesempatan untuk
berhasil (Mario Teguh).
o Do the best to get the best (No name).
o Teman sejati adalah ia yang meraih tangan anda dan menyentuh hati anda
(Heather Pryor).
o Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari
betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah
(Thomas Alva Edison).
o Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit
kembali setiap kali kita jatuh (Confusius).
o Jangan selalu menengok ke belakang, tapi pandanglah ke depan jika kamu
ingin maju, karena masa lalu hanya perlu di kenang sebagai pembejaran
(Peneliti).
o Jika kita di cela, jangan biarkan celaan itu menjatuhkan semangat kita, tapi
jadikan itu sebagai dorongan untuk membuktikan dan melakukan yang terbaik
yang kita mampu (Peneliti)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
PERSEMBAHAN
Seiring rasa syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk :
”Bapak dan Ibu”
Bapak dan ibu tercinta, sebagai rasa hormat dan baktiku
” Yang tersayang Mas A.W ”
Terima kasih atas dukungan yang diberikan selama empat tahun ini.
”Teletubbies (dipsy <slamet>, lala<nyuk2>, poo<tikul>)”
Terima kasih atas persahabatan dan kebersamaannya.
”Teman-Teman PAP 2008”
Terima kasih atas kerjasamanya selama ini.
”Teman-Teman Program Studi Pendidikan Sosiologi-Antropologi”
Terimakasi atas bantuan yang telah diberikan.
”Almamater”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang
memberi kenikmatan dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul ” ANALISIS PENGGUNAAN FACEBOOK SEBAGAI
MEDIA PENUNJANG PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI (STUDI
PADA MATA KULIAH PENGANTAR ANTROPOLOGI PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN SOSIOLOGI ANTROPOLOGI UNS TAHUN 2012”. Skripsi ini
disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret Surakarta. Peneliti menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini
tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan dukungan dan berbagai pihak. Untuk
itu, peneliti menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dekan dan Para Pembantu Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial.
3. Dr. Wiedy Murtini, M.Pd selaku Ketua Program Pendidikan Ekonomi, Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Drs. Ign. Wagimin, M.Si selaku Ketua BKK Pendidikan Administrasi
Perkantoran Program Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Universitas Sebelas Maret Surakarta.
5. Dr. Hery Sawiji, M.Pd, selaku pembimbing I, yang selalu memberikan
motivasi dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Andre N. Rahmanto, S.Sos, M.Si selaku pembimbing II, yang telah
memberikan bimbingan, arahan dan dorongan dalam penyusunan skripsi ini.
7. Nurhadi, S.Ant., M.Hum. Selaku Dosen pengantar antropologi, yang telah
memberi kesempatan dan tempat guna pengambilan data dalam penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
8. Bapak Suwito serta Ibu Mukhijah atas doa, cinta serta kesabaran yang
senantiasa mengalir.
9. Maz A.W, yang tidak pernah bosan memberikan semangat, perhatian dan
kesabaran selama empat tahun ini.
10. The Best fiends : Teletubbies (dipsy/andry), (lala/iyuk), (po/tika), terimakasih
atas persahabatan dan persaudaraan yang indah selama ini.
11. Keluarga besar Administrasi Perkantoran Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pengetahuan UNS angkatan 08.
12. Teman-teman kost putri “Virgin” terimakasih atas berbagi kebahagiaan bagi
peneliti.
13. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
mungkin disebutkan satu persatu.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan
karena keterbatasan peneliti. Meskipun demikian, peneliti berharap semoga
skripsi ini bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca umumnya.
Surakarta, Desember 2012
Peneliti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………
HALAMAN PERNYATAAN…………………………………………….
HALAMAN PENGAJUAN………………………………........................
HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………….
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………….....
HALAMAN ABSTRAK…………………………………………………..
HALAMAN ABSTRACT…………………………………………………
HALAMAN MOTTO……………………………………………………..
HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………..
KATA PENGANTAR……………………………………………………..
DAFTAR ISI………………………………………………………………
DAFTAR GAMBAR...……………………………………………………
DAFTAR TABEL………………………………………………………..
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……………………………………….
B. Perumusan Masalah……………………………………………
C. Tujuan Penelitian ……………………………………………...
D. Manfaat Penelitian.…………………………………………….
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan......................
1. Kajian tentang Jejaring Sosial Facebook……………....
a. Pengertian Jejaring Sosial Facebook………………
b. Aplikasi Facebook…………………………………
c. Manfaat Facebook…………………………………
d. Dampak Penggunaan Facebook…………………...
2. Kajian tentang Peranan Teknologi dan Komunikasi
sebagai Media Penunjang PJJ……………………..……
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
x
xii
xv
xvi
xvii
1
4
4
5
6
6
6
9
11
13
14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
a. Pengertian Peranan Teknologi……………………..
b. Peranan Komputer dan Internet……………………
3. Kajian tentang Belajar dan pembelajaran……………....
a. Pengertian Belajar………………………………….
b. Tujuan Belajar……………………………………..
c. Hasil penelitian yang Relevan……………………..
d. Kerangka Berpikir………………………................
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………......
1. Tempat Penelitian …………………………………………
2. Waktu Penelitian ………………………………………….
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian………………………………
1. Pendekatan Penelitian ……………………………………..
2. Jenis Penelitian ……………………………………………
C. Data dan Sumber Data ……………………………………….
1. Data……………………………………………………......
2. Sumber data……………………………………………….
D. Teknik Sampling ……………………………………………..
E. Teknik Pengumpulan Data …………………………………...
F. Validitas Data………………………………………………...
G. Teknik Analisis Data …………………………………………
H. Prosedur Penelitian …………………………………………...
BAB IV. HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian…………………………………...
1. Sejarah dan Perkembangan FKIP UNS……………………
2. Visi dan Misi FKIP UNS………………………………….
B. Deskripsi Temuan Penelitian…………………………………
C. Pembahasan…………………………………………………...
14
15
16
16
17
19
20
23
23
23
24
24
24
26
26
26
28
29
30
31
34
36
36
39
42
56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SASARAN
A. Simpulan...................................................................................
B. Implikasi………………………………………………………
C. Saran.........................................................................................
.
DAFTAR PUSTAKA………………………………........………………..
LAMPIRAN……………………………………………………………….
62
65
66
68
70
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Screen Aplikasi Jejaring Sosial Facebook…………..…………… 10
Gambar 2. Skema Kerangka berpikir pnelitian kualitatif……………………. 22
Gambar 3. Komponen Analisis Data dan Model Interaksi…………………... 32
Gambar 4 Skema Prosedur Penelitian…………………………………........... 35
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR TABEL
Gambar 1 Tabel Waktu Penelitian……………………………………………. 70
Gambar 2 Tabel Silabus………………………………………………………. 71
Gambar 1 Tabel Daftar Informan…………………………………………….. 82
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Jadwal Penelitian…………………………………………………………….. 70
2. Silabus………………………………………………………………………... 71
3. Field Note…………………………………………………………………….. 76
4. Daftar informan……………………………………………………………… 82
5. Gambar dalam group………………………………………………………… 83
6. Foto-Foto………………………………………………………………………. 90
7. Surat Permohonan Ijin Penelitian………………………………………..….. 92
8. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi…………………………….……….. 95
9. Surat Permohonan Ijin Research/Try Out……………………………..…….. 97
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini dunia pendidikan dan pengajaran sudah tidak pernah sepi dari
pembaharuan-pembaharuan. Pembaharuan itu dapat berasal dari berbagai pihak,
dan perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat diikuti oleh kemajuan teknologi
informasi, sehingga memudahkan seseorang untuk memperoleh informasi dengan
cepat. Salah satu produk teknologi yang dapat digunakan sebagai sarana timbal-
balik media komunikasi adalah internet. Kehadiran internet telah memberikan
perubahan secara revolusioner terhadap cara hidup dan aktivitas manusia sehari-
hari. Melalui internet, setiap orang dapat mengakses ke dunia global untuk
memperoleh berbagai informasi yang mereka butuhkan. Meskipun internet
termasuk hal yang belum lama di Indonesia, akan tetapi penggunaan dan
pngembangan internet di Indonesia meningkat begitu pesat dan menjadi trend di
semua kalangan.
Internet merupakan salah satu hasil dari kecanggihan dan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi ciptaan manusia. Fungsi internet bermacam-macam,
salah satunya adalah sebagai tempat komunitas jejaring sosial dunia maya.
Jejaring sosial merupakan suatu layanan dari sebuah cakupan
sistem software internet yang memungkinkan penggunanya dapat berinteraksi dan
berbagi data dengan pengguna yang lain dalam skala yang besar. Situs jejaring
sosial di internet bermacam-macam jenis dan bentuknya, namun yang paling
dikenal dan banyak senangi remaja pada masa kini sekarang adalah facebook,
friendster, My Space dan twitter. Media sosial yang berkembang saat ini, telah
menarik perhatian semua kalangan, mulai dari anak-anak sampai orang tua telah
menggunakan media sosial yang digunakan sebagai media interaksi dengan orang
lain disekitaranya. Mereka berasumsi bahawa teknologi ini yang paling
menjanjikan dan merengkuh banyak kalangan. Teknologi ini menyediakan
pengiriman pesan , pembuatan blog, media streaming, dan tagging. Maka situs
pertemanan dan jejaring sosial hadir sebagai kendaraan yang dapat dimanfaatkan-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
untuk kehidupan dalam komunikasi interpersonal. Sekarang ini jejaring sosial
seperti facebook lebih popular dibandingkan email dan lain-lain. Facebook
merupakan sebuah sarana sosial yang membantu masyarakat untuk berkomunikasi
lebih efektif dan efisien, tidak dapat dipungkiri hal tersebut baik secara langsung
maupun tidak langsung mempunyai pengaruh bagi masyarakat, baik itu
berdampak positif ataupun negatif. Pengaruhnya tidak terbatas terhadap kalangan
tertentu saja, tapi juga meluas ke semua kalangan baik kalangan terpelajar atau
bukan kalangan terpelajar. Pada praktiknya, penggunaan media sosial paling
banyak dilakukan oleh kaum remaja. Media sosial tersebut menjadi tempat
intreraksi yang menarik bagi mereka, karena selain sebagai tempat untuk belajar,
media tersebut juga memungkinkan mereka untuk berinteraksi dengan orang lain
dalam jarak jauh. Sehingga kemunculan media sosial tersebut, dianggap
menghilangkan jarak dan batas-batas negara. Fasilitas yang ditawarkan oleh
media sosial menjadi daya tarik tersendiri bagi remaja untuk mendalami dan
memanfaatkannya secara maksimal. Perkembangan teknologi dan informasi telah
diterima positif oleh kaum muda sekarang. Mereka tidak tanggung-tanggung
menghabiskan materi, waktu, dan tenaga untuk dapat mengakses jejaring sosial
tersebut. Besarnya keinginan mereka untuk mengakses media sosial memunculkan
paradigma bahwa remaja dan media sosial tidak dapat dipisahkan. Hal demikian,
tentunya membawa dampak yang cukup jelas, baik dari sisi negatif maupun dari
sisi positifnya. Dampak positif yang paling mereka rasakan dengan mengakses
jejaring sosial facebook adalah dapat memperoleh informasi sebanyak-banyaknya,
mereka dapat saling bertukar pikiran satu sama lain serta memperoleh teman baru
hanya dengan duduk di depan komputer saja. Adapun dampak negatif yang timbul
dari jejaring sosial facebook antara lain apabila tidak dimanfaatkan dengan baik
maka dapat memberikan pengaruh yang buruk. Jika melihat dampak yang
ditimbulkan oleh adanya media sosial, ada dua kemungkinan yang bisa terjadi.
Apabila remaja memanfaatkan media sosial dengan baik, maka mereka akan
mendapatkan hasil yang baik pula tetapi sebaliknya jika media sosial
dimanfaatkan oleh remaja tanpa melihat nilai moral dan etika maka akan
menghasilkan dampak yang kurang baik pula. Dengan demikian, remaja harus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
hati-hati dalam memanfaatkan media sosial yang ada. Remaja harus bisa melihat
setiap kemungkinan-kemungkinan peluang yang akan timbul dari kegiatan
mereka. Tidak hanya kehidupan umum saja yang terkena pengaruh dari situs
jejaring sosial, namun pengaruhnya mulai dirasakan dalam dunia pendidikan.
Pengaruh positif yang dirasakan dalam dunia pendidikan yang mungkin
dihasilkan dari situs jejaring sosial adalah facebook mulai di manfaatkan sebagai
media penunjang pembelajaran jarak jauh. Sehingga pembelajaran akan tetap bisa
berlangsung meskipun tidak bisa bertatap muka secara langsung. Tetapi masih
terdapat sedikit kendala yang didapat dalam pelaksanaannya, seperti tidak semua
mahasiswa yg mempunyai komputer dan modem untuk melaksanakan aktifitas
ini, tapi juga gangguan akses yang sering terjadi.
Universitas Surakarta Sebelas Maret (UNS) adalah salah
satu universitas negeri di Indonesia yang berada di Kota Surakarta. Dalam usianya
yang lebih dari tiga dasa warsa UNS-Solo telah berkembang menjadi salah satu
universitas yang terpandang di Indonesia. Berbagai fasilitas dan infrastruktur
tersedia relative lengkap dan cukup memadai. Pengembangan program studi,
peningkatan kualitas SDM dalam peningkatan peran serta unit-unit penunjang dan
lembaga telah memberikan hasil yang signifikan bagi kemajuan kelembagaan.
Universitas yang menyediakan berbagai program studi yang meliputi program
sarjana, pascasarjana dan program pendidikan dokter spesialis. Program sarjana
dibagi menjadi beberapa fakultas : (1) Fakultas Sastra dan Seni Rupa, (2) Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), (3) Fakultas Hukum, (4) Fakultas
Ekonomi, (5) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, (6) fakultas Kedokteran, (7)
Fakultas Pertanian, (8) Fakultas tehnik, (9) Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam.
Menurut hasil pengamatan yang dilakukan peneliti melalui observasi
sebagian besar hasil belajar mahasiswa FKIP tahun akademik 2012/2013
menunjukkan bahwa banyaknya mahasiswa yang menggunakan jejaring facebook,
sehingga facebook digunakan sebagai media penunjang pembelajaran, karena
dosen Pengantar Antropologi berada di luar negeri. Dengan facebook, dosen dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
mahasiswa bisa berkomunikasi secara intens, meskipun tidak bertatap muka
secara langsung.
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk mengkaji lebih lanjut
tentang : “Analisis Penggunaan Facebook Sebagai Media Penunjang
Pembelajaran Di Perguruan Tinggi (Studi Pada Mata Kuliah Pengantar
Antropologi Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi Uns Tahun
2012”
B. Rumusan Masalah
Adanya rumusan masalah yang jelas, diperlukan agar dapat memberikan
jalan yang mudah di dalam pemecahan masalah. Berdasarkan pada latar belakang
tersebut di atas, maka masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan/implementasi dalam penggunaan facebook sebagai
media penunjang pembelajaran jarak jauh?
2. Apa saja manfaat dari pembelajaran dengan menggunakan facebook sebagai
media penunjang pembelajaran jarak jauh?
3. Apa saja hambatan dan upaya pemecahan masalah dalam pembelajaran
dengan penggunaan jejaring sosial facebook sebagai media penunjang
pembelajaran jarak jauh?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada perumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan
penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui penggunaan facebook sebagai media penunjang
pembelajaran jarak jauh.
2. Untuk mengetahui manfaat penggunaan facebook sebagai media penunjang
pembelajaran jarak jauh.
3. Untuk mengetahui hambatan dan upaya pemecahan masalah dalam mengatasi
hambatan dalam penggunaan facebook sebagai media penunjang
pembelajaran jarak jauh.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik yang
bersifat teoritis maupun praktis.
1. Manfaat Teoritis
Untuk menambah dan memperluas khasanah ilmu pengetahuan di bidang
komunikasi yang berhubungan dengan media elektronik seperti jejaring sosial
facebook sebagai media penunjang pembelajarn jarak jauh.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Dosen
Sebagai bahan kajian dan masukan tentang keunggulan media elektronik
seperti facebook sebagai penunjang media pembelajaran jarak jauh.
b. Bagi peneliti lain
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai bahan rujukan
terutama yang berkaiatan dengan masalah penelitian ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Dunia pendidikan saat ini dari waktu ke waktu mengalami perkembangan
dan penyempurnaan, sehingga diharapkan akan mampu memberikan perbaikan
dalam proses belajar mengajar yang berlangsung. Saat ini teknologi juga
mengalami perkembangan yang sangat pesat sehigga banyak teknologi yang bisa
dimanfaatkan sebagai media pembelajaran.
Dalam bab ini akan dibahas beberapa tinjauan tentang media
pembelajaran yang meliputi:
1. Tinjauan tentang Jejaring Sosial Facebook
2. Tinjauan tentang Peranan Teknologi dan Komunikasi sebagai Media
Penunjang Pembelajaran Jarak Jauh
3. Tinjauan tentang Belajar dan Tujuan pembelajaran
1. Tinjauan tentang Jejaring Sosial Facebook
a. Pengertian Jejaring Sosial
Perkembangan teknologi mempunyai peran yang sangat tinggi dan
ikut memberikan arah perkembangan dunia pendidikan. Dalam sejarah
perkembangan pendidikan, teknologi informasi adalah bagian dari media
yang digunakan untuk menyampaikan pesan ilmu pada orang banyak.
Layanan online dalam pendidikan baik bergelar maupun tidak bergelar pada
dasarnya adalah memberikan pelayanan pendidikan bagi pengguna
(mahasiswa) dengan menggunakan internet sebagai media. Pendidikan jarak
jauh dapat memanfaatkan teknologi internet secara maksimal, dapat
memberikan efektifitas dalam hal waktu, tempat dan bahkan meningkatkan
kualitas pendidikan. Ciri-ciri teknologi internet yang selalu dapat diakses
kapan saja, dimana saja, serta menawarkan segala kemudahannya telah
menjadikan internet suatu media yang sangat tepat bagi perkembangan
pendidikan jarak jauh.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
Seiring dengan perkembangan internet yang semakin pesat itu,
banyak situs jejaring sosial dan aplikasi pertemanan, promosi dan aplikasi-
aplikasi lain. Di antaranya adalah googletalk, yahoo, live messanger,
friendster, dan terutama facebook.
Istilah jejaring sosial ini diperkenalkan oleh profesor J.A.Barnes di
tahun 1954. Istilah lain dari situs jejaring sosial adalah situs pertemanan,
dengan situs pertemanan ini kamu bisa mencari dan mendapatkan banyak
teman jika telah terdaftar dalam situs pertemanan ini. Karena situs
pertemanan ini menggunakan jaringan internet tentunya teman-teman yang
didapatkan bisa dari berbagai daerah, baik dalam negeri maupun luar negeri.
Situs jejaring sosial merupakan situs yang banyak sebagai media penyediaan
informasi bagi masyarakat awam di Indonesia. Hal ini disebabkan karena
terbukti situs jejaring sosial merupakan situs internet yang paling sering
dikunjungi onliner Indonesia. Situs-situs semacam Facebook, Friendster dan
Twitter sangat ramai diakses oleh masyarakat dibandingkan situs-situs yang
lain.
Wahid (2009) mengemukakan bahwa “Facebook adalah dimana para
pengguna jejaring social dapat bergabung dalam komunitas seperti kota,
kerja, sekolah dan daerah untuk melakukan koneksi dan berinteraksi dengan
orang lain. Orang juga dapat menambah teman-teman mereka, mengirim
pesan dan memperbaruhi profil pribadi agar orang lain dapat melihat tentang
dirinya dan semua dapat didapatkan dalam aplikasi jejaring social facebook”.
Di Indonesia dulunya situs layanan jejaring sosial dirajai oleh
friendster, tapi saat ini yang sangat begitu populer adalah layanan dari
facebook. Facebook mampu mengalahkan friendster karena memiliki banyak
kelebihan. Diantaranya adalah, tampilan facebook lebih simpel dibanding
situs jaringan sosial lainnya yang lebih menonjolkan grafis seperti friendster,
myspace, dan lain-lain. Mempunyai menu yang lebih lengkap dan mudah
untuk dimengerti sehingga memudahkan para pengguna facebook yang masih
pemula. Di facebook pengguna dapat mengetahui siapa-siapa saja teman
pengguna yang sedang online dan terdapat fasilitas chatting online, sehingga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
pengguna dapat melakukan chatting secara langsung dengan pengguna
lainnya yang sedang online. Apalagi dalam hal translate bahasa, facebook
nomer satu. Karena facebook menyediakan layanan translate bahasa-bahasa
yang lebih lengkap. Penggunaan situs jaringan pertemanan tidak hanya
menimbulkan pengaruh dan dampak secara langsung pada orang yang sedang
menggunakan fasilitas ini, tetapi juga secara tidak langsung pada orang lain
dan lingkungan. Sama dengan hal lainnya, penggunaan situs jejaring sosial
khususnya Facebook tidak akan menimbulkan dampak yang buruk jika
digunakan sebagaimana mestinya, normal, dan tidak berlebihan. Namun, jika
terlalu sering menggunakan fasilitas ini, dikhawatirkan akan terjadi
ketergantungan yang tidak sehat, serta penyalahgunaan fasilitas yang tidak
benar. Inilah yang mendorong penulis untuk membuat sebuah perwujudan ide
tentang sebuah situs sejenis facebook yang intinya adalah penyajian informasi
mengenai IT.
Facebook adalah sebuah website situs jejaringan sosial dimana para
pengguna dapat bergabung dalam komunitas seperti kota, kerja, sekolah dan
daerah untuk melakukan koneksi dan berinteraksi dengan orang lain. Kita
dapat memasukkan daftar teman- teman, mengirim pesan dan memperbaharui
profil pribadi kita agar dapat mengetahui siapa kita. facebook dibuat oleh
Mark Zuckerbeg yang diluncurkan pada 4 Februari 2004, dia adalah anak
Amerika keturunan yahudi salah satu dari tiga pendiri facebook yang saat ini
bertindak sebagai SEO Facebook. Sebelum sukses dengan situs facebooknya
pada usia 20 tahun dia pernah membuat situs jaringan sosial yang bernama
Cousematch dan Facemash. Pengguna facebook kini dapat bebas bergabung
ke banyak jaringan yang diatur berdasarkan kota, lokasi kerja, sekolah
maupun negara. Jaringan-jaringan ini kemudian akan menghubungkan para
anggotanya. Sesama pengguna dapat berhubungan dengan teman-temannya
dan bisa saling melihat isi profil pengguna facebook.
Pengguna facebook juga bisa update status, add friend, atau kegiatan
di facebook lainnya dengan mengirim SMS. Hampir sama dengan SMS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Banking. Seiring perjalanan waktu, facebook menambahkan beberapa fitur
baru ke dalam situsnya.
Pada September 2006, facebook mengumumkan peluncuran News
Feed/Rangkaian Kabar Berita yang berisi kilasan informasi dari masing-
masing pengguna. Mulanya fitur ini bersifat terbuka dan bisa dilihat oleh
siapa saja. Namun setelah mendapat keluhan dari beberapa pengguna, pihak
facebook merubah pengaturan fitur ini sehingga kini pengguna dapat
mengatur mana yang bisa ditampilkan di News Feed/Rangkaian Kabar Berita
dan mana yang tidak. Pengguna dapat memilih untuk bergabung dengan satu
atau lebih jaringan yang tersedia, seperti berdasarkan sekolah tingkat atas ,
tempat kerja atau wilayah geografis. Situs jejaring sosial facebook kian
populer.
b. Sekilas tentang Facebook
Facebook sebagai jejaring dan media social, merepresentasikan
individu sebagai anggota jejaring sosial dengan penanda Akun dan password.
Akun yang disyaratkan adalah sebuah alamat email, yang selain menjadi ID
untuk log-in , juga akan menjadi alamat pengiriman notifikasi. Akun ini
mempunyai atribut nama pengguna yang merupakan identitas pengenal
anggota Facebook dan juga bagi anggota facebook yang lain.
Hubungan antara pengguna yang satu dengan yang lain disebut
friendship. Sehingga suatu pengguna yang berelasi dengan pengguna yang
lain,disebut sebagai friend. Sejauh ini diperoleh informasi bahwa jumlah
maksimum friends yang bisa dimiliki oleh seorang pengguna facebook adalah
sebanyak 5000. Setiap pengguna yang log-in ke dalam facebook akan
mendapatkan screen sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
1. Profile pengguna, berisi nama serta data pengenal yang lain mengenai
pengguna. Dilengkapi dengan gambar pengenal pengguna.
2. Tanda Notifikasi, merupakan catatan dan pemberitahuan/notifikasi tentang
adanya informasi terbaru dari friend yang terkait dengan pengguna. Warna
merah dan angka yang ditunjukkan merupakan jumlah notifikasi terbaru yang
masuk dan belum dibaca oleh pengguna. Notifikasi pada Mobile device
dilengkapi dengan suara sehingga bisa menarik perhatian pemilik tentang
adanya informasi terbaru yang terkait dengan akun facebooknya.
3. Pilihan Status, merupakan fungsi utama yang dipergunakan oleh pengguna
facebook untuk berinteraksi dengan friend-nya dengan berbagi status. Secara
baku, status yang bisa dibagikan dengan friends adalah:
a. Text, biasanya tentang keadaan atau sistuasi yang dialami atau dirasakan
oleh pengguna dan ingin membaginya dengan para friend yang dimiliki.
b. Photo, adalah status berisi gambar. Ini adalah status paling populer yang
dipergunakan oleh para pengguna facebook.
c. Link, adalah status yang berisi link ke suatu alamat website.
d. Video, adalah status yang berisikan rekaman digital peristiwa dan suara.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
e. Question, adalah status yang berisikan pertanyaan yang diajukan kepada
friends untuk mendapatkan jawaban. Misalnya menanyakan opini friend
terhadap sesuatu.
4. Pengaturan akun, merupakan menu-menu dimana profile, hak akses,
keamanan serta bentuk notifikasi yang diharapkan diatur.
5. Event, yaitu daftar kegiatan yang diagendakan, baik oleh pengguna ataupun
karena ada undangan dari friend pengguna.
6. Chatting, adalah sebuah fasilitas yang memungkinkan pengguna facebook
berkomunikasi secara real time dengan friend yang pada waktu yang sama
sedang online juga.
7. Wall, yaitu area dimana para pengguna yang terhubung (friend) mengetahui
statusstatus yang dibagi oleh para friend.
8. Komentar, yaitu dokumentasi komentar atas suatu status. Komentar akan
ditata sesuai dengan urutan waktu komentar diberikan.
9. Foto friend, yaitu tempat dimana ditampilkan gambar-gambar profile friend
yang dimiliki oleh pengguna.
10. Aplikasi dan Game, yaitu nama-nama aplikasi penunjang dan permainan yang
dipergunakan oleh pengguna.
11. Daftar Group, yaitu daftar nama semua group/kelompok dimana pengguna
terdaftar/bergabung. Setiap pengguna facebook dapat bergabung sebanyak-
banyaknya +/-200 group dan pada satu group sebanyak-banyaknya dapat
mempunyai anggota sejumlah 5000.
c. Manfaat Jejaring Sosial Facebook Sebagai Akses Pembelajaran
Dilihat dari posisi positifnya, menurut Wahid (2009), maraknya
pemanfaatan sosial network digunakan untuk dimanfaatkan dalam dunia
pendidikan sebagai salah satu media pembelajaran. Facebook mempunyai
fitur yang kaya dan penggunanya yang banyak dikalangan remaja, banyak
yang berpendapat bahwa facebook dapat di optimalisasikan untuk mendukung
pengembangan proses pembelajaran untuk siswa atau mahasiswa yaitu
sebagai alat pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Menurut Wijayakusuma (2010), menyatakan bahwa sebagai
pendidik kita harus bisa memanfaatkan facebook untuk menunjang
pembelajaran. Pembelajaran tidak hanya dalam kelas, tetapi bisa dilakukan di
luar kelas. Pembelajaranpun menjadi lebih menarik dan menyenangkan, dan
kita mampu memanfaatkan teknologi seperti facebook ke dalam pembelajaran
kita. Perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi memberikan
dampak positif dalam pengembangan bidang pendidikan yang lebih baik
karena menyediakan media untuk proses pembelajaran dalam mencapai
tujuan pendidikan, salah satunya dengan memanfaatkan facebook sebagai
media kegiatan pembelajaran.
Menurut Mangkulo (2010) kegiatan belajar yang dapat dilakukan
dengan menggunakan facebook adalah dengan cara menjalankan beberapa
fungsi yang dapat diaplikasikan pada sistem pembelajaran online yaitu :
1. Untuk menyampaikan materi pembelajaran
Facebook dapat digunakan untuk menyampaikan materi yang
berhubungan dengan pembelajaran dengan cara :
a. Menggunakan aplikasi link, link ini dapat menuju ke alamat website
di internet yang memuat materi pembelajaran. Sehingga para
mahasiswa cukup mengklik link tersebut untuk melihat materi yang
disampaikan;
b. Menggunakan status atau berita, penulisan tersebut dapat
digunakan untuk menyampaikan pengumuman-pengumuman;
c. menggunakan note, note ini dapat digunakan untuk menyampaikan
materi penunjang pembelajaran.
2. Untuk jadwal pembelajaran dan evaluasi
Dengan facebook dosen dapat membuat jadwal perkuliahan atau evaluasi
secara online.
3. Untuk tempat diskusi
Facebook dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan diskusi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
d. Dampak Penggunaan Facebook di Kalangan Pelajar
Penggunaan situs jaringan memberikan dampak atau pengaruh potitif
dan negatif. Adapun beberapa dampak negatif yang ditimbulkan dari
pengguna facebook, menurut Taylor Nelson Sofres (2009) antara lain :
1. Membuat seseorang menjadi susah bergaul dan menyendiri
Situs jejaring sosial membuat penggunanya memiliki dunia sendiri,
sehingga sebagian besar dari mereka yang tidak peduli dengan orang lain
dan lingkungan di sekitarnya.
2. Kurangnya Sosialisasi dengan Lingkungan
Bagi peserta didik (mahasiswa) yang seharusnya belajar bersosialisai
dengan lingkungan dan mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk
dunia maya bersama teman-teman di komunitas jejaring sosialnya, yang
rata-rata membahas sesuatu yang tidak penting. Akibatnya kemampuan
interaksi siswa menurun.
3. Menghamburkan Uang
Akses internet untuk membuka situs jejaring sosial jelas mempengaruhi
kondisi keuangan mahasiswa (kalau mengakses dari warnet)..
4. Berkurangnya Waktu Belajar Mahasiswa
Hal ini sudah jelas, karena dengan mengakses internet dan membuka
situs jejaring sosial siswa akan lupa waktu, sehingga yang dikerjakannya
hanyalah itu-itu saja.
Menurut Ibrahim (1982) dalam Dubatar (2008) dampak positif dari
penggunakan jejaring sosial facebook adalah sebagai berikut :
1. Dengan facebook kita bisa bertukar pikiran dengan sangat mudah.
Pertukaran informasi. Contoh ketika kita butuh seuatu dan ingin tahu
tentang sesuatu tinggal kita tulis dalam setatus maka akan banyak respon
dari teman-teman kita.
2. Facebook dapat juga dimanfaatkan untuk tempat penyampaian ide dan
gagasan yang terdapat dalam pikiran kita. Membangun komunitas
melalui pages atau group dengan tujuan yang baik akan sangat
bermanfaat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
3. Melalui facebook kita juga dapat mengetahui hal-hal baru yang sedang
berkembang atau popular.
2. Peranan teknologi dan komunikasi sebagai media penunjang
pembelajaran jarak jauh.
a. Peranan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media
penunjang pembelajaran jarak jauh.
Rentra Depdiknas tahun 2005-2009, menegaskan pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi sebagai sarana penunjang
pembelajaran jarak jauh. TIK akan dimanfaatakan secara optimal dalam
fungsinya sebagai media pembelajaran jarak jauh, dan juga untuk
memfasilitasi menegemen pendidikan. Pemanfaatan TIK menyebebkan
tumbuh dan berkembangnya distance learning dan virtual university.
Bahkan tak kurang pakar ekonomi peter Drucker (majalah Forbes 15 Mei
2000). mengatakan bahwa “tringgered by the internet, continuing adult
education may become our greatest growth industry”. Virtual university
memiliki karakteristik yang scalable, yaitu dapat menyediakan
pendidikan yang diakses oleh orang banyak. Jika pendidikan hamya
dilakukan dalam kelas biasa, berapa jumlah orang yang dapat ikut serta
dalam satu kelas, jumlah peserta mungkin hanya dapat diisi 50 orang.
Virtual University dapat diakses oleh siapa saja darimana saja.
Perkembangan TIK, telah mendorong berkembangnya PJJ. PJJ
adalah suatu model pembelajaran yang membebaskan peserta didik untuk
dapat belajar tanpa terikat oleh ruang dan waktu dengan sesedikit
mungkin bantuan dari orang lain. Karena keterpisahan jarak inilah maka
dalam PJJ materi pembelajaran dikembangkan, dikemas dan disampaikan
melalui media dalam berbagai jenis dengan memanfaatkan TIK sehingga
dapat digunakan peserta didik untuk belajar mandiri. Belajar mandiri
tidak berarti belajar sendiri, melainkan belajar dengan prakarsa dan
tanggung jawab sendiri dengan bantuan minimal dari orang lain.
Dalam sistem PJJ tentu tidak mengandalkan kehadiran pengajar
untuk sering bertatap muka dengan peserta didik, karena tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
memungkinkannya peserta didik untuk sering datang ketempat belajar
pada waktu yang ditentukan. Oleh karena itu kehadiran pengajar harus
digantikan oleh kehadiran bahan belajar yang dirancang khusus untuk
dapat dipelajari secara mandiri, didiskusikan dengan teman kelompok
belajar. Bentuk bahan belajar tersebut biasanya dengan memanfaatkan
TIK dalam berbagai kombinasi dari berbagai media.
Kehadiran media yang berbasis TIK dalam sistem belajar jarak
jauh menurut Atwi Suparman dan Aminudin Zuhairi (2004:185)
berfungsi sebagai sumber belajar utama seperti halnya guru atau dosen
dalam pembelajaran konvensional. Pemanfaatan sarana media yang
berbasis TIK ini memungkinkan terjadinya interaksi dan komunikasi
antara peserta didik dengan tenaga pengajar atau dengan bahan belajar,
bahkan dengan penyelenggaraan PJJ. Dengan demikian peserta didik
dapat belajar dimana saja dan kapan saja selama media belajar dan sarana
komunikasi dua arah tersedia sehingga memungkinkan dapat berinteraksi
untuk membahas materi.
b. Komputer dan internet
Pembelajaran berbasis computer dapat dimasukan dalam dua
kategori yaitu komputer mandiri (standalone) dan komputer jaringan.
Pada pembelajaran dengan komputer dalam jaringan, interaktivitas
peserta didik menjadi lebih banyak alternatifnya. Institusi penyelenggara
PJJ menyediakan komputer server untuk melayani interaksi melalu web
server, e-mail server, mailinglist server, chat server dan jejaring sosial
Menurut Hardhono (2002:9) rasional pemilihan jaringan
komputer bagi pengembangan PJJ melalui berbagai aspek, antara lain :
1. Jaringan komputer internet mampu mendukung komunikasi dua arah
antara peserta didik dan pendidik, yang merupakan bagian yang
sangat penting dalam proses pendidikan. Komunikasi dua arah ini
dapat bersifat individual dan kelompok sehingga mempunyai potensi
untuk melayani kebutuhan belajar masing-masing individu yang
sangat bervariasi. Dismping itu, komunikasi pun dapat berupa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
komunikasi multimedia, sehingga memperkaya proses pembelajar
sehingga diharapkan proses belajar lebih berkualitas.
2. Memanfaatkan jaringan komputer internet dalam PJJ mempunyai
nilai tambah bagi peserta didik, kehidupan dewasa ini telah diwarnai
dengan ledakan informasi sebagai hasil dari pertumbuhan
masyarakat maupun hasil dari pengembangan sains dan teknologi.
Pada masa yang akan datang ledakan informasi ini bukannya
semakin reda namun semakin besar dan cepat. Oleh karena itu pperlu
adanya kemampuan untuk mencari informasi, menyeleksi,
mengolah, dan menyimpannya sehingga informasi yang diperoleh
dapat dipakai untuk mengambil keputusan.
3. Tinjauan tentang Belajar dan Tujuan Pembelajaran
a. Pengertian Belajar
Menurut W. S Winkel (2000: 53), “Belajar adalah suatu
aktivitas mental (psikis) yang berlangsung dalam interaksi dengan
lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan nilai sikap”. Dari pendapat
tersebut tampak bahwa belajar sesungguhnya dapat dicapai melalui
proses yang bersifat aktif sehingga menghasilkan perubahan.
Syaiful Bahri Djamarah (2002: 13) mengatakan “Belajar adalah
serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi
dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan
psikomotorik”. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar adalah
perubahan jiwa yang mempengaruhi seseorang.
Belajar menurut Sardiman A. M (2001: 20) “upaya perubaha
tingkah laku, penampilan, dengan serangkaian kegiatan. Misalnya
dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain
sebagainya”. Sedangkan menurut Nana Sudjana (2000: 28) bahwa yang
dimaksud dengan belajar adalah “ Proses mereaksi terhadap semua
situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang diarahkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
kepada tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Apabila kita
membicarakan tentang belajar maka kita berbicara bagaimana mengubah
tingkah laku seseorang”.
Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
belajar merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh setiap individu
secara sadar dan aktif sehingga menghasilkan suatu perubahan dalam
tingkah laku, kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik
(keterampilan/kecakapan) yang dilakukan karena adanya pengalaman
dan latihan dalam waktu yang relatif lama.
b. Pengertian Tujuan Pembelajaran.
Kegiatan menyusun rencana pembelajaran merupakan salah satu
tugas penting dosen dalam memproses pembelajaran mahasiswa. Dalam
perspektif kebijakan pendidikan nasional yang dituangkan dalam
Permendiknas RI No. 52 Tahun 2008 tentang :
Standar Proses disebutkan bahwa salah satu komponen dalam
penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu adanya
tujuan pembelajaran yang di dalamnya menggambarkan proses dan hasil
belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik sesuai dengan
kompetensi dasar.
Gagasan perlunya tujuan dalam pembelajaran pertama kali
dikemukakan oleh B.F. Skinner pada tahun 1950. Kemudian diikuti oleh
Robert Mager pada tahun 1962 yang dituangkan dalam bukunya yang
berjudul Preparing Instruction Objective. Sejak pada tahun 1970 hingga
sekarang penerapannya semakin meluas hampir di seluruh lembaga
pendidikan di dunia, termasuk di Indonesia.
Merujuk pada tulisan Hamzah B. Uno (2008) berikut ini
dikemukakan beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli.
Robert F. Mager (1962) mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran
adalah perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh
siswa pada kondisi dan tingkat kompetensi tertentu. Kemp (1977) dan
David E. Kapel (1981) menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran suatu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
pernyataan yang spesifik yang dinyatakan dalam perilaku atau
penampilan yang diwujudkan dalam bentuk tulisan untuk
menggambarkan hasil belajar yang diharapkan. Henry Ellington (1984)
bahwa tujuan pembelajaran adalah pernyataan yang diharapkan dapat
dicapai sebagai hasil belajar. Sementara itu, Oemar Hamalik (2005)
menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran adalah suatu deskripsi
mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah
berlangsung pembelajaran .
Meski para ahli memberikan rumusan tujuan pembelajaran yang
beragam, tetapi semuanya menunjuk pada esensi yang sama, bahwa :
1. Tujuan pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku atau
kompetensi pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran;
2. Tujuan dirumuskan dalam bentuk pernyataan atau deskripsi yang
spesifik. Yang menarik untuk digarisbawahi yaitu dari pemikiran
Kemp dan David E. Kapel bahwa perumusan tujuan pembelajaran
harus diwujudkan dalam bentuk tertulis. Hal ini mengandung
implikasi bahwa setiap perencanaan pembelajaran seyogyanya
dibuat secara tertulis (written plan).
Upaya merumuskan tujuan pembelajaran dapat memberikan
manfaat tertentu, baik bagi guru maupun siswa. Nana Syaodih
Sukmadinata (2002) mengidentifikasi 4 (empat) manfaat dari tujuan
pembelajaran, yaitu:
1. Memudahkan berkomunikasi dalam kegiatan belajar mengajar
kepada siswa, sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajarnya
secara lebih mandiri.
2. Memudahkan guru memilih dan menyusun bahan ajar.
3. Membantu memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan
media pembelajaran.
4. Memudahkan guru mengadakan penilaian.
W. James Popham dan Eva L. Baker (2005) mengemukakan
bahwa guru diharuskan menuliskan tujuan pembelajarannya dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
bentuk bahan yang akan dibahas dalam pelajaran, dengan menguraikan
topik-topik atau konsep-konsep yang akan dibahas selama
berlangsungnya kegiatan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran pada masa lalu ini tampak lebih
mengutamakan pada pentingnya penguasaan bahan bagi siswa dan pada
umumnya yang dikembangkan melalui pendekatan pembelajaran yang
berpusat pada guru (teacher-centered). Namun seiring dengan pergeseran
teori dan cara pandang dalam pembelajaran, tujuan pembelajaran yang
semula lebih memusatkan pada penguasaan bahan, selanjutnya bergeser
menjadi penguasaan kemampuan siswa atau biasa dikenal dengan
sebutan penguasaan kompetensi atau performansi. Dalam praktik
pendidikan di Indonesia, pergeseran tujuan pembelajaran ini terasa lebih
mengemuka sejalan dengan munculnya gagasan penerapan Kurikulum
Berbasis Kompetensi.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Istilah upaya pelaksanaan penggunaan jejaring sosial facebook sebagai
media penunjang pembelajaran.
Penelitian lain yang relevan adalah penelitian yang dilakukan oleh Rindia
Cincinati Pertiwi yang berjudul “implikasi situs jejaring sosial (facebook)
terhadap prestasi belajar siswa kelas 2 Sma Maarif Nu Pandaan”. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan
terhadap prestasi belajar siswa kelas 2 di SMA Ma’arif Pandaan. Jenis penelitian
ini adalah peneltian kuantitatif deskriptif, tekhnik pengumpulan data berupa
angket, wawancara dan dokumentasi. Dalam penelitian ini menggunakan dua
variable yaitu variable terikat adalah prestasi belajar dan variable bebasnya adalah
pengguna situs jejaring sosial Facebook. Untuk itu dalam penelitian ini tidak
menggunakan hipotesis sehingga menggunakan rumus korelasi product moment,
uji validitas, dan uji reliabilitas dan hasil wawancara sehingga dapat menunjang
kevalidan datanya. Dari hasil penelitian ini yang didapat dari perhitungan melalui
rumus product moment dan dari hasil wawancara, maka dapat disimpulkan bahwa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
ternyata ada pengaruh dari penggunaan situs jejaring sosial facebook terhadap
prestasi belajar siswa, dan adanya pengaruh terhadap perilaku siswa yang
menggunakan situs jejaring sosial (facebook). Untuk itu disarankan agar
menggunakan tekhnologi atau situs jejaring sosial (facebook) dengan baik dan
benar sehingga tidak menimbulkan efek yang negatif bagi pengguna, baik dalam
prestasi belajar ataupun perilakunya. Selain peran orang tua juga sangat
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa dan perilaku siswa.
Sedangkan dalam penelitian Asbi Samli dalam Penelitian yang berjudul
“Pengaruh situs pertemanan Facebook terhadap prestasi mahasiswa teknik
perencanaan wilayah dan kota Universitas Islam Negeri Alauddin”. Penelitian ini
berawal dari situs pertemanan saat ini sedang menjadi suatu trend baru dalam
dunia maya atau dalam dunia internet. Akhir-akhir ini situs pertemanan facebook
menjasi situs yang paling diminati oleh pengguna internet di seluruh dunia. Situs
pertemanan ini bukan hanya dikalangan terpelajar saja namun juga dikalangan
tidak terpelajar baik segala suku, agama, ras, komunitas, kalangan maupun usia.
Situs pertemanan ini sedang menjadi trend baru di kalangan mahasiswa,
khususnya mahasiswa jurusan teknik perencanaan wilayah dan kota Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar. Dalam penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar mahasiswa mengenal dan ikut bergabung dalam situs
pertemanan ini serta pengaruhnya terhadap prestasi mahasiswa ketika mengenal
situs pertemanan facebook. Metode yang digunakan adalah metode analisis
deskriptif dengan menggunakan teknik sampling insidentil dengan instrument
yang dipakai dalam mendapatkan data adalah dengan teknik kuisioner (angket).
C. Kerangka Berfikir
Kerangka berpikir dalam penelitian menjelaskan secara teoritis model
konseptual variabel–variabel penelitian, tentang bagaimana pertautan teori – teori
yang berhubungan dengan variable yang ingin diteliti. a) Pelaksanaan dalam
Kegiatan Pembelajaran dengan Memanfaatkan Jejaring Sosial Facebook sebagai
Media Penunjang Pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran dengan memanfaatkan
jejaring sosial facebook sebagai media penunjang pembelajaran karena dosen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
pengampu berada di luar negeri dan tidak ada dosen pembantu atau tidak ada tim
yang membantu dalam pelaksanaan belajar mengajar dan hampir semua
mahasiswa yang menggunakan facebook, sehingga dosen memanfaatkan facebook
sebagai media penunjang pembelajaran. Facebook juga digunakan untuk
komunikasi antara dosen dengan mahasiswa dan antar mahasiswa untuk
membahas tentang perkuliahan. b) Manfaat Jejaring Sosial Facebook sebagai
Media Penunjang Pembelajaran. Belajar dalam pengertian aktivitas mental siswa
dalam berinteraksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan perilaku
yang bersifat relatif konstan, dengan demikian aspek yang menjadi penting dalam
aktifitas belajar adalah lingkungan. Bagaimana lingkungan ini diciptakan dengan
menata unsur-unsurnya sehingga dapat mengubah perilaku siswa. Dari uraian di
atas, apabila kedua konsep tersebut kita gabungkan maka multimedia
pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia yang digunakan dalam
proses pembelajaran, dengan kata lain untuk menyalurkan pesan (pengetahuan,
keterampilan dan sikap) serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemauan yang belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan
dan terkendali. Dari segi pendidikan facebook dapat dimanfaatkan sebagai media
untuk belajar. Untuk memanfaatkan facebook sebagai media pembelajaran dan
sebagai pendidik wajib menguasai perkembangan IPTEK sehingga tidak kalah
dengan mahasiswa yang nota bene sudah canggih dalam soal teknologi informasi
dan komunikasi terurtama facebook. c) Kendala-Kendala dalam Penggunaan
Jejaring Sosial Facebook sebagai Media Penunjang Pembelajaran. Dalam
pemanfaatan situs jejaring sosial facebook sebagai media penunjang pembelajaran
menimbulkan hambatan dalam pemebelajaran mahasiswa. Adapun hambatan yang
banyak didapatkan mahasiswa setelah mengenal facebook adalah mahasiswa jadi
lupa waktu, perbedaan akses antara mahasiswa satu dengan yang lainnya.
Sehingga diperlukan upaya-upaya untuk megatasi kendala tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Untuk lebih jelasnya dapat diterangkan dalam bentuk skema di bawah
ini:
Dosen
Proses
pembelajaran
dengan media
Memilih media
yang disesuaikan
dengan situasi
belajar
Hambatan
yang ditemui
dalam proses
pembelajaran
Upaya
yang
dilakukan
Mahasiswa
Tujuan
pembelajaran
yang efektif
tercapai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah cara-cara berpikir dan berbuat yang dipersiapkan
dengan baik-baik untuk mengadakan penelitian, dan untuk mencapai suatu tujuan
penelitian, sedangkan metodologi adalah ajaran tentang metode-metode. Metode
di sini diartikan sebagai cara teknis yang dilakukan dalam proses penelitian.
Sedangkan “penelitian” itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu
pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dengan sabar, hati-
hati dan sistematis untuk mewujudkan kebenaran.
Berhasil tidaknya suatu penelitian banyak tergantung pada tepat tidaknya di
dalam memilih suatu metode penelitian tersebut. Oleh karena itu metode
penelitian merupakan suatu bagian yang sangat penting dalam melaksanakan
penelitian.
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Sebelas maret pada
Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi FKIP 2012, yang beralamat
di Jl. Ir. Sutami No.36 A Surakarta, Jawa Tengah Telp: +62 271 646994,
646761, 646624, Fax. 46655. Alasan pemilihan Program Studi Pendidikan
Sosiologi Antropologi.
2. Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah dari
proses persiapan sampai dengan penyusunan laporan penelitian. Dalam
proses penelitian terdapat berbagai kegiatan yang disusun dalam jadwal
penelitian selama tujuh bulan, dimulai dari bulan januari sampai desember.
Untuk lebih jelasnya, dapat dipaparkan jadwal penelitian dalam tabel
terlampir pada no 3.3 halaman 70 :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian merupakan salah satu faktor penting dalam
suatu penelitian karena pendekatan penelitian turut menunjang proses
penyelesaian penelitian yang sedang dilaksanakan. Atas dasar telaah teori
yang telah disusun dan dilihat penelitian serta rumusan masalah yang dikaji,
maka peneliti memilih bentuk penelitian kualitatif, yang dilakukan terhadap
variabel mandiri yaitu tanpa membuat perbandingan dengan variabel yang
lain. Peneliti tidak memberikan treatment atau perlakuan terhadap obyek,
sehingga obyek dibiarkan seperti kondisi aslinya secara apa adanya.
Menurut Lexy J. Moleong yang mengutip pendapat Bogan dan
Taylor (2002:3) “Metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
orang dan perilaku yang diamati”. Penelitian kualitatif menggunakan metode
pendekatan deskriptif, karena penelitian deskristif merupakan penelitian yang
bertujuan untuk menggambarkan data dengan kata atau uraian dan penjelasan,
dimana hal tersebut memungkinkan peneliti untuk menganalisis data sebagai
satu kesatuan yang utuh dalam bentuk aslinya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif kualitatif
adalah suatu cara dalam meneliti suatu peristiwa pada masa sekarang yang
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang
diamati. Penelitian kualitatif membatasi kajian pada fokus tertentu, rancangan
penelitian bersifat sementara, dan hasil penelitiannya dapat bersifat sementara
serta penelitiannya dapat diterima oleh semua pihak. Sehingga pendekatan ini
dirasa penting dalam penelitian ini.
2. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dasar karena penelitian
dasar merupakan jenis penelitian yang banyak dilakukan secara individual,
maka penelitian ini menggunakan metode penelitian dasar dengan tipe
deskriptif. Sutopo (2002) berpendapat bahwa “dalam penelitian deskriptif”,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
studi kasusnya mengarah pada pendiskripsian secara rinci dan mendalam
mengenai potret kondisi tentang apa yang sebenarnya terjadi menurut apa
adanya di lapangan studinya” (hlm. 111).
Strategi diartikan sebagai cara atau siasat berdasarkan rencana yang
cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran atau maksud tertentu.
Sutopo (2002) mengemukakan bahwa “Dalam penelitian kualitatif dikenal
juga adanya studi kasus tunggal dan kasus ganda, dan secara khusus
merupakan penelitian terpancang atau terbuka tanpa penelitian sebelumnya
(holistic penuh).” (hlm.112). Berdasarkan pendapat tersebut dinyatakan
bahwa strategi penelitian dibedakan menjadi tiga yaitu :
a. Tunggal terpancang yaitu penelitian tersebut hanya terarah pada suatu
karakteristik dan sudah memilih dan menentukan variabel yang menjadi
fokus utamanya sebelum memasuki lapangan.
b. Ganda terpancang yaitu penelitian ini mensyaratkan adanya sasaran lebih
dari satu yang meiliki perbedaan karakteristik dan sudah memilih serta
menentukan variable yang menjadi fokus utamanya sebelum memasuki
lapangan.
c. Holistik penuh yaitu peneliti dalam kajiannya sama sekali tidak me-
nentukan fokus sebelum peneliti terjun ke lapangan.
Strategi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah strategi
tunggal terpancang. Alasan dari pemilihan strategi ini didasarkan pada hal-hal
sebagai berikut:
a. Penelitian ini disebut tunggal artinya hanya difokuskan pada satu
permasalahan saja yaitu analisis penggunaan facebook sebagai media
penunjang pembelajaran di Perguruan Tinggi.
b. Penelitian ini disebut terpancang artinya peneliti terjun ke lapangan
sudah memiliki bekal yang berupa asumsi-asumsi atau teori yang sudah
ada. Hal ini tercermin dalam pembuatan proposal penelitian sebelum
peneliti mengumpulkan data di lapangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
C. Data dan Sumber Data
1. Data
Menurut Iskandar (2008: 100), “Secara garis besar data penelitian
dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu data kualitatif dan data kuantitatif
(data statistik)”. Dalam pendekatan kualitatif, data atau informasi yang menjadi
bahan baku penelitian untuk diolah merupakan data yang berwujud data primer
dan data sekunder (Iskandar, 2008: 252). Dalam sumber tersebut disebutkan
bahwa data primer merupakan data yang diperoleh melalui serangkaian
kegiatan observasi, wawancara, maupun penyebaran angket. Sedangkan data
sekunder merupakan data yang diperoleh melalui pengumpulan atau
pengolahan data yang bersifat studi dokumentasi (analisis dokumen) berupa
penelaahan terhadap dokumen pribadi, resmi kelembagaan, referensi-referensi
atau peraturan (literatur laporan, tulisan, dan lain-lain yang memiliki relevansi
dengan fokus permasalahan penelitian (Iskandar, 2008: 253).
a. Dalam penelitian ini data primer berasal dari:
1) Hasil observasi yang berupa kata-kata, aktivitas/tindakan dan foto.
2) Hasil wawancara yang berupa kata-kata.
b. Data sekunder berasal dari:
Data sekunder dalam penelitian ini berasal dari dokumen resmi Program
Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi UNS, laporan, peraturan-peraturan
dan referensi yang relevan dengan masalah penelitian
2. Sumber Data
Sumber data merupakan bagian yang sangat penting bagi peneliti
karena ketepatan memilih dan menentukan jenis sumber data akan menentukan
ketepatan informasi yang diperoleh. Dalam memilih sumber data, peneliti
harus berfikir mengenai kemungkinan kelengkapan informasi yang akan
dikumpulkan dan juga validitasnya. Sumber data berasal dari manusia,
dokumen, arsip dan benda-benda lainnya. Menurut Loftland (2006:157) yang
dikutip Moleong, “Sumber data utama penelitian kualitatif ialah kata-kata dan
tindakan, dan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain”.
Menurut Goez Le Comte dalam Sutopo (2002:54), “Sumber data kualitatif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
dapat berupa manusia, peristiwa, tingkah laku, dokumen dan arsip dan berbagai
benda lain”. Sedangkan menurut H.B Sutopo (2002:49), “jenis sumber data
dapat dikelompokkan sebagai berikut, Narasumber (Informan), peristiwa atau
aktivitas,tempat atau lokasi, benda, beragam gambar atau rekaman, dokumen
dan arsip. Untuk memperoleh data informasi yang berkaitan dengan masalah
dan tujuan penelitian tersebut di atas maka sumber data diambil dari:
a. Informan
Menurut Lofland (Lexy J Moleong, 2002:90), “Informan adalah
orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan
kondisi latar belakang untuk penelitian”. Jadi informan harus mempunyai
banyak pengalaman tentang latar penelitian dan dapat memberikan
informasi yang tepat kepada peneliti. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam,
observasi dan analisis dokumen. Wawancara dilakukan pada informan yang
berkompeten dalam pemecahan masalah yang sedang diteliti. Informan
dalam penelitian ini antara lain :
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi
Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi
b. Tempat dan peristiwa
Kegiatan penelitian kualitatif tidak lepas dari wawancara dan
observasi yang akan melibatkan tempat, pelaku dan peristiwa yang terjadi.
Tempat atau lokasi yang berkaitan dengan sasaran atau permasalahan
penelitian merupakan salah satu jenis sumber data yang bisa dimanfaatkan
oleh peneliti. “Informasi mengenai kondisi dari lokasi peristiwa atau
aktivitas dilakukan bisa digali lewat sumber lokasinya baik yang merupakan
tempat maupun lingkungannya”(Sutopo, 2002:52). Lokasi yang digunakan
pada penelitian ini adalah UNS pada Program Studi Pendidikan Sosiologi
Antropologi di Jalan Ir. Sutami 36A Surakarta.
a. Dokumentasi dan arsip
Moleong (2005:216), menjelaskan bahwa “dokumen ialah setiap
bahan tulisan amupun film”. Dokumen yang digunakan sebagai sumber data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
yaitu dokumen yang berhubungan dengan permasalahan dan tujuan
penelitian yaitu Analisis Penggunaan Facebook Sebagai Media Penunjang
Pembelajaran Di Perguruan Tinggi (Studi Pada Mata Kuliah Pengantar
Antropologi Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi UNS 2012.
Dokumen dapat diperoleh dari buku, artikel, internet, hasil penelitian yang
relevan serta dokumen lain yang menunjang penelitian ini.
D. Teknik Sampling (Cuplikan)
Teknik sampling adalah teknik yang digunakan untuk menyeleksi atau
memfokuskan pada permasalahan agar penelitian sampel lebih mengarah pada
tujuan penelitian. Arikunto (2006) mengemukakan bahwa Teknik sampling yang
digunakan dalam penelitian kualitatif ada empat yaitu :
1. Accindential Sampling, yaitu mengambil sampel dengan pertimbangan
tertentu yang tidak dirancang pertemuaya terlebih dahulu.
2. Purposive Sampling, yaitu menetukan sampel dengan pertimbangan
tertentu yang dipandang dapat memberikan data secara maksimal.
3. Cluster Quota Sampling yaitu memilih sejumlah responden dari wilayah
tertentu sampai batas yang diinginkan terpenuhi.
4. Snow ball Sampling yaitu peneliti memilih responden secara berantai
(hlm16-17).
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
snowball sampling artinya teknik pengambilan sampelnya pertama-tama hanya
beberapa orang saja, tetapi lama kelamaan akan menjadi banyak. Seperti yang
dikemukakan oleh Sugiyono (2009: 85) “Snowball sampling adalah teknik
penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar”. Hal
ini dilakukan karena dari jumlah sumber data sedikit itu belum mampu
memberikan data yang memuaskan, maka berkembang ke orang lain yang
diketahui dari data dan sumber data pertama untuk digunakan sebagai sumber data
yang baru. Dengan demikian jumlah sampel data akan semakin besar, seperti bola
salju yang menggelinding, lama-lama menjadi besar. Sedangkan menurut Sutopo
(2002) menyatakan “Teknik snowball sampling adalah peneliti dapat
mengumpulkan data tanpa rencana, semakin lama semakin menemukan informan
yang paling mengetahui informasi pada akhirnya akan menggali informasi secara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
lengkap dan mendalam” (hlm. 65). Dengan demikian peneliti dapat terhindar dari
pemborosan biaya, waktu, dan tenaga. Teknik snow ball sampling disebut juga
dengan teknik bola salju, dimana informasi yang diperoleh dari beberapa informan
dapat menambah dan melengkapi data-data yang diperlukan oleh peneliti. Sampel
dalam penelitian ini adalah mahasiswa dan dosen Program Studi Pendidikan
Sosiologi Antropologi.
E. Pengumpulan Data
Dalam memecahkan masalah agar dapat dipecahkan secara tuntas, maka
diperlukan suatu data yang valid. Sedangkan untuk mendapatkan data tersebut
maka perlu dipergunakan suatu teknik pengumpulan data. Dalam Buku Pedoman
Penulisan Skripsi FKIP UNS (2012:24) “Dalam penelitian kualitatif, data dapat
diperoleh melalui: (1) wawancara mendalam, (2) observasi, (3) mencatat arsip
atau dokumen. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
1. Wawancara
Menurut Lexy J Moleong (2005:186), “Wawancara adalah percakapan
dengan maksud tertentu”. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu
pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang
diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu”.
Wawancara dilakukan untuk mendapat informasi, sehingga data yang diperoleh
dapat dipercaya. Data yang dikumpulkan dari wawancara merupakan data
penguat bagi penemuan bagi penemuan data yang diperoleh dari pengamatan
atau observasi, sekaligus data-data lain yang diperlukan untuk mendukung
penjelasan tentang permasalahan dalam penelitian ini. Dalam teknik ini peneliti
mengumpulkan data mengenai keunggulan penggunaan facebook sebagai
media penunjang pembelajaran jarak jauh.
2. Analisis Dokumen
Menurut Book Walter dalam Sutardi (1995:74), “Analisis dokumen
adalah suatu penyelidikan dari kumpulan bahan-bahan yang ditulis untuk
menemukan fakta-fakta dari suatu usaha atau pekerjaan”. Metode ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
digunakan untuk mencari data mengenai Analisis Penggunaan Facebook
Sebagai Media Penunjang Pembelajaran Di Perguruan Tinggi (Studi Pada Mata
Kuliah Pengantar Antropologi Program Studi Pendidikan Sosiologi
Antropologi Uns Tahun 2012), yang diperlukan oleh peneliti dengan mengkaji
dan memperlajari dokumen atau catatan yang berhubungan dengan masalah
yang dicari.
F. Uji Validitas Data
Dalam suatu penelitian, untuk mendapatkan keabsahan diperlukan teknik
pemeriksaan data yang disarkan atas jumlah tertentu. H.B Sutopo (2002:787)
mengemukakan bahwa “Validitas data merupakan jaminan bagi kemantapan
kesimpulan dan tafsir makna sebagai hasil penellitian”. Jadi validitas berperan
penting dalam pembuatan simpulan dalam suatu penelitian. Untuk memastikan
validitas data digunakan trianggulasi. Menurut Lexy J Moleong (2002:178),
“Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang dimanfaatkan
sesuatu yang lain di luar itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding
terhadap data itu”. Untuk trianggulasi dimaksudkan untuk memperoleh data yang
dapat dipercaya kebenarannya. Patton yang dikutip H.B Sutopo (2002:78), bahwa
dalam trianggulasi dibedakan menjadi 4 macam teknik trianggulasi sebagai cara
meningkatkan validitas dalam penelitian kualitatif, yaitu:
1. Trianggulasi Sumber
Cara ini mengarahkan penelitian agar dalam mengumpulkan data
wajib menggunakan beragam sumber data yang tersedia. Artinya, data yang
sama atau sejenis akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa
sumber yang ada.
2. Trianggulasi Metode
Jenis Trianggulasi ini bisa dilakukan oleh seorang peneliti dengan
mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik atau metode
yang ditekankan adalah penggunaan metode pengumpulan data yang berbeda
dan bahkan jelas diusahakan mengerahkan pada sumber yang sama untuk
menguji kemantapan informannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
3. Trianggulasi Peneliti
Yang dimaksud dengan trianggulasi peneliti adalah penelitian baik
data ataupun simpulannya mengenai bagian tertentu ataupun keseluruhannya
bisa diuji validitasnya dari beberapa peneliti.
4. Trianggulasi teori
Triangulasi teori dilakukan dengan menggunakan perspektif lebih dari
satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji. Dari beberapa perspektif
teori yang digunakan akan dapat diperoleh pandangan yang lebih lengkap,
tidak hanya sepihak sehingga bisa dianalisis dan ditarik kesimpulan yang lebih
utuh dan menyeluruh.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan trianggulasi sumber atau
yang biasa disebut dengan trianggulasi data yaitu membandingkan dan
mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari
sumber yang berbeda dengan tujuan untuk memperoleh kepercayaan terhadap
suatu data dengan membandingkan data yang diperoleh dari sumber yang
berbeda dimana data yang satu akan dikontrol oleh data yang lain dari sumber
yang berbeda dan juga mengontrol data yang sama dari sumber yang sama
pada situasi yang berbeda.
G. Analisis Data
Menurut Noeng Muhadjir (2000:142) “Analisis data merupakan upaya
mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara dan
lainnya untuk meningkatkan pemahama peneliti tentang kasus yang diteliti dan
menyajikannya sebagai teman bagi orang lain”. Sedangkan Patton dalam Lexy J
Moleong (2000:102) mengemukakan bahwa “Analisis data adalah proses
mengorganisir dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dari satuan untaian
dasar sehingga ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang
disarankan oleh data”. Berdasarkan pendapat tersebut analisis data adalah suatu
proses mengorganisasikan dan mengurutkan data yang ada ke dalam kelompok
tertentu. Dalam penelitian kualitatif analisis data dilakukan bersamaan dengan
proses pengumpulan data dilakukan di lapangan. Teknik analisis data yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
digunakan dalam penelitian ini adalah suatu teknik analisis data yang digunakan
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang didapat dalam penelitian dan
mengembangkan serta menghubungkan dengan teori-teori yang melandasinya.
Model analisis yang diterapkan dalam penelitian ini adalah model
analisis interaktif yaitu model analisis yang menyatu dengan proses pengumpulan
data dalam suatu siklus. Menurut Miles dan Huberman (1994:16), “Analisis
mengalis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu:
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi”. Jadi
antara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dilakukan sebelum,
selama, dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk sejajar untuk membangun
suatu nalisis yang tangguh.
Untuk lebih jelasnya model ketiga komponen analisis di atas dapat
digambarkan dalam skema model analisis interaktif sebagai berikut:
Gambar 3.1 Komponen Analisis Data dan Model Interaktif
Sumber : HB. Sutopo (2002:96)
Pengumpulan Data
Reduksi Data
Penarikan
Kesimpulan
Penyajian Data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Adapun penjelasan dari skema analisis data interaktif di atas
adalahsebagai berikut :
1. Pengumpulan Data
Langkah pengumpulan data ini sesuai dengan teknik pengumpulan
data yang telah diuraikan diatas, yang terdiri dari wawancara, observasi, dan
analisis dokumen. Pengumpulan data dilakukan selama data yang diperlukan
belum memadai dan akan diberhentikan apabila data yang diperlukan telah
memadai dalam pengambilan kesimpulan.
2. Reduksi Data
Reduksi data merupakan bagian analisis data yang berlangsung terus-
menerus selama kegiatan penelitian bahkan sebelum data benar-benar
terkumpul artinya sebelum data terkumpul secara keseluruhan, proses analisis
data sudah dilakukan. Menurut M.B. Miles (1992:16), “Reduksi data diartikan
sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian dan penyederhanaan,
pengabstrakan dan transformasi data, yang muncul dari catatan-catatan tertulis
dilapangan”. Dengan demikian reduksi data merupakan bentuk analisis yang
menajamkan, menggolongkan dan mengarahkan, membuang yang tidak perlu
dan mengorganisir data sehingga dapat diambil kesimpulan akhir.
3. Penyajian Data
Penyajian data menurut Mathew B. Miles dan A. Michael Huberman
(1992:17), “sebagai sekumpulan informasi tersusun yang member
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan”.
Dengan adanya pendapat tersebut penyajian dapat diartikan sebagai suatu
usaha untuk menyusun sekumpulan informasi yang telah diperoleh di lapangan,
untuk kemudian data tersebut disajikan secara jelas dan sistematis sehingga
akan membantu peneliti untuk memahami dan menginterprestasikan apa yang
terjadi dan apa yang seharusnya dilakukan dengan teori-teori yang relevan.
4. Menarik kesimpulan
Menarik kesimpulan merupakan analisis rangkaian pengolahan data
yang berupa gejala dan kasus yang didapat di lapangan. Kesimpulan bukanlah
langkah final dari suatu kegiatan analisis, karena kesimpulan-kesimpulan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
tersebut diverifikasikan. Apabila ternyata belum juga diperoleh data valid,
maka proses analisis diulang lagi dari awal sampai memperoleh data yang
benar-benar akurat dan kokoh, sehingga dapat dipertanggungjawabkan
keasliannya.
H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian adalah tata urutan atau langkah-langkah rinci yang
harus ditempuh untuk melaksanakan penelitian. Dalam hal ini merupakan tahap
akhir didalam proses penelitian. Laporan penulisan ditulis dengan bentuk skripsi
dan dalam kaedah-kaedah yang benar, setelah data yang diperoleh itu diolah dan
dianalisa. Hal ini dimaksudkan agar penelitian dapat berjalan dengan teratur
sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan dan hasil penelitian ini
nantinya juga diharapkan bermanfaat dan juga memiliki wawasan yang luas bagi
penulisan sendiri dan masyarakat luas.
Bogdan dalam Lexy J Moleong (2001: 85) mengatakan bahwa tahapan
penelitian ada 3 macam, yaitu pra lapangan, lapangan analisis intensif. Untuk
mempermudah penulisan laporan penelitian ini, maka perlu disusun prosedur yang
sistematis dan berurutan sehingga hasil yang diperoleh akan tercapai sesuai
dengan yang diinginkan. Prosedur penelitian merupakan tahapan-tahapan yang
dilakukan dalam peelitian dari awal sampai akhir. Adapun tahap-tahap yang
dilakukan adalah:
1. Tahap Persiapan/Tahap Pra Lapangan
Tahap persiapan dilakukan dengan pengajuan masalah, pembuatan proposal
penelitian, mengurus surat perizinan, menetukan lokasi penelitian dan
meyiapkan perlengkapan penelitian.
2. Tahap Pengumpulan Data/Tahap Lapangan
Tahap ini meliputi aktivitas yang ada di lapangan untuk mengumpulkan dan
menggali data yang relevan dengan tujuan penelitian. Pengumpulan data dalam
penelitian ini mengunakan 3 teknik, yaitu: wawancara, observasi, dan analisis
dokumen. Ketiga teknik tersebut digunakan untuk saling melengkapi sehingga
diharapkan akan memperoleh data yang valid.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
3. Tahap Analisis Data
Pada tahap ini peneliti membaca, menelaah, menafsirkan, mengklasifiksikan,
serta menginterprestasikan data yang diperoleh untuk diambil kesimpula.
Analisis yang dilakukan merupkan analisis akhir dimana peneliti
membandingkan data yang diperoleh di lapangan dengan teori yang relevan.
Selanjutnya berdasarkan analisis tadi dilakukan penerikan kesimpulan.
4. Tahap Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan dilakukan setelah semua data analisis dengan teknik
analisis data yang sesuai dengan penelitian. Penarikan kesimpulan didasarkan
pada tujuan penelitian dengan didukung data yang valid, sehingga hasil
penelitian dapat dipertanggungjawabkan.
5. Tahap Penyusunan
Laporan penelitian merupakan tahap akhir dari prosedur penelitian, yaitu
pekerjaan menyusus laporan penelitian yang nantinya akan diujikan dan
dipertanggungjawabkan dihadapan tim penguji. Semua kegiatan yang
berhubungan dengan penelitian dan hasil yang dicapai ditulis dan dibuat
laporan. Laporan yang sudah tersusun dan lengkap selanjutnya akan
digandakan sesuai dengan kebutuhan.
Untuk lebih jelasnya dapat diterangkan dalam bentuk skema di bawah
ini:
Gambar 3.2 Skema Prosedur Penelitian
Proposal
Persiapan
Pelaksanaan
Pengumpulan
Data dan Analisis
Analisis
Akhir Penulisan
Laporan
Penarikan
Kesimpulan
Perbanyakan
Laporan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Sejarah dan Perkembangan FKIP UNS
Sejak tahun 1951, pemerintahan dalam hal ini Kementerian Pendidikan
Pengajaran, dan Kebudayaan telah memikirkan perlunya diselenggarakan
lembaga pendidikan yang menghasilkan guru untuk Sekolah Menengah Atas
(SMA) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Ini dibuktikan dengan
didirikannya kursus-kursus B.I. dibeberapa tempat wilayah tanah air.
Pada tahun 1951 Surakarta juga didirikan kursus B.I., membina satu
jurusan dengan nama Jurusan Tata Negara. Di samping itu pada tahun 1951 atas
prakasa para guru Pendidikan Jasmani dan bekerja sama dengan inspeksi
Pendidikan Jasmani Surakarta dibentuklah kursus B.I. Pendidikan Jasmani.
Dua lembaga tersebut semakin lama semakin berkembang dan dengan
melalui berbagai macam pengelolaan akhirnya berdirilah IKIP Negeri Surakarta
berdasarkan SK Menteri PTIP No. 5 tahun 1966 tanggal 22 Januari 1966 dan
Sekolah Tinggi Olahraga Surakarta dengan berdasarkan SK Menteri Olahraga
No. 40 tahun 1967 tanggal 1 April 1967.
Berdasarkan SK Presiden RI No. 10 tahun 1976 tanggal 8 Maret 1976
didirikan sebuah Universitas Negeri Surakarta dengan nama Universita Sebelas
Maret dan disingkat UNS. UNS merupakan penyatuan dari 5 (lima) perguruan
tinggi yang ada di Surakarta pada waktu itu yaitu:
1. Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Negeri Surakarta
2. Sekolah Tinggi Olahraga (STO) Negeri Surakarta
3. Akademi Administrasi Niaga (AAN) Negeri Surakarta
4. Universitas Gabungan Surakarta (UGS), dan
5. Fakultas Kedokteran Perguruan Tinggi Pembangunan Nasional Veteran
(PTPN Veteran) Cabang Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Pada awal kelahirannya Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret
terdiri atas 9 (sembilan) Fakultas :
1. Fakultas Ilmu Pendidikan
2. Fakultas Keguruan
3. Fakultas Sastra Budaya
4. Fakultas Sosial Politik
5. Fakultas Hukum
6. Fakultas Ekonomi
7. Fakultas Kedokteran
8. Fakultas Pertanian
9. Fakultas Tehnik
Dengan lahirnya Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret tersebut
IKIP Negeri Surakarta dan STO Negeri Surakarta ditutup dan selanjutnya
menjadi fakultas di lingkungan Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret
(UNS) yang tergabung dalam :
1. Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) dan
2. Fakultas Keguruan
Berdasarkan SK Presiden No. 55 tahun 1982 Fakultas Ilmu
Pendidikan dan Fakultas Keguruan digabung menjadi satu Fakultas dengan
nama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Dalam perjalanan Program Studi yang terdapat di FKIP UNS
mengalami beberapa perubahan. Pada tahun Akademik 1997/1998 Program
Studi yang ada di FKIP UNS mengacu pada SK Dirjen Dikti No.
222/Dikti/Kep/1966 tanggal 11 Juli 1996. Berdasarkan SK tersebut Program
Studi tersebut dilingkungan FKIP UNS sebanyak 16 Program Studi. Pada
bulan Desember 2000, berdasarkan SK DIKTI Depdiknas No.
442/DIKTI/KEP/2000 tanggal 20 Desember tentang pembentukan Program
Studi S1 Pendidikan Sosiologi Antropologi di UNS, maka mulai tahun
akademik 2001/2002 secara resmi Program Studi Pendidikan Sosiologi
Antropologi dibuka di bawah Jurusan P.IPS FKIP UNS. Sesuai dengan surat
keputusan Dirjen Dikti nomor 400a/Dikti/Kep/1992 dan nomor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
400b/Dikti/Kep/1992 FKIP UNS merupakan salah satu lembaga Pendidikan
Tenaga kependidikan (LPTK) di Indonesia yang mendapat tugas
menyelenggarkan Program D-2 PGSD baik guru kelas maupun guru
pendidikan jasmani. Berdasarkan surat Dirjen Dikti nomor 4856/D/T/2004
FIKP UNS diizinkan menyelenggarakan Program Pendidikan taman kanak-
kanak baik jenjang D-2 maupun S1. Dengan demikian di FKIP sekarang ada 22
program studi, yaitu :
1. Pendidikan Ekonomi
2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Pendidikan Sejarah
4. Pendidikan Geografi
5. Pendidikan Sosiologi Antropologi
6. Pendidikan Matematika
7. Pendidikan Fisika
8. Pendidikan Kimia
9. Pendidikan Biologi
10. Pendidikan Bahasa Indonesia
11. Pendidikan Bahasa Inggris
12. Bahasa Jawa
13. Pendidikan Seni Rupa
14. Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi
15. Pendidikan Kepelatihan Olahraga
16. Pendidikan Teknik Bangunan
17. Pendidikan Teknik Mesin
18. Pendidikan Luar Biasa
19. Pendidikan Guru Sekolah Dasar
20. Pendidikanj Anak Usia Dini
21. Pendidikan Bimbingan dan Konseling
22. Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
2. Visi dan Misi
a. Visi
Sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret mempunyai
visi yang searah dengan visi Universitas Sebelas Maret yaitu : menjadi
LPTK penghasil dan pengembang kependidikan berkarakter kuat dan
cerdas.
b. Misi
Untuk merealisasikan visi tersebut di atas, maka misi Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan adalah :
1. Menyelenggarakan pendidikan, pengajaran dan bimbingan secara
efektif untuk menghasilkan tenaga kependidikan yang unggul dan
berdaya saing tinggi, mandiri, dan berkebradian.
2. Melaksanakan penelitian yang mendukung pelaksanaan pendidikan
dan pengajaran serta mampu menjadi penghasil bagi berbagai
kegiatan inovatif dalam bidang kependidikan.
3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam
bidang kependidikan yang bermanfaat bagi masyarakat.
4. Mengembangkan ilmu, teknologi, dan seni yang menunjang
pengembangan bidang kependidikan.
3. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi
Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi merupakan salah
satu program studi di bawah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
(P.IPS) FKIP UNS yang dibuka berdasarkan SK Depdiknas Dirjen DIKTI
Nomor 422/KEP/DIKTI/2000 tanggal 20 Desember 2000 tentang
Pembentukan Program Studi S1 Pendidikan Sosiologi Antropologi di
Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Selanjutnya SK di atas diperpanjang
dengan SK DIRJEN Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 140/DIKTI/Kep/2007 dengan nama Pendidikan
Antropologi Sosiologi. Visi, Misi, dan Tujuan sesuai dengan Rencana
Strategis Universitas Sebelas Maret, Surakarta dan FKIP-UNS. Usaha
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
mewujudkan Visi, Misi dan Tujuan dijabarkan dalam Tri Dharma Perguruan
Tinggi, yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat. Program Studi Pendidikan Sosiologi – Antropologi bertempat di
Gedung C FKIP UNS Jalan Ir Sutami 36A Kentingan Surakarta, Telepon
0271 64694 pesawat 379, Fax. 0271 – 648939 dengan website:
sosant.fkip.uns.ac.id
Pengantar Antropologi adalah salah satu mata kuliah yang ada pada
Program Studi Pendidikan Sosiologi-Antropologi yang pembelajarannya
memanfaatkan facebook sebagai media penunjang pembelajarannya karena
dosen yang mengampu matakuliah ini berada di luar negeri, sehingga
memanfaatkan facebook sebagai alat yang membantu dalam berkomunikasi
antara dosen dan mahasiswa, pembelajaran seperti ini juga bisa disebut
pembelajaran jarak jauh, dosen memberikan tugas melalui media elektronik
seperti facebook, email, dan blog. Kemudian mahasiswa mengirim tugas yang
diberikan melalui media yang sama.
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai mata kuliah pengantar
antropologi dapat dilihat sebagai berikut :
1. Menjelaskan tentang kritik ilmu sosial terhadap pemikiran positivisme
a) Menjelaskan konsepchaos dalam ilmu pengetahuan
b) Menjelaskan kritik terhadap positivisme
2. Menjelaskan keterkaitan antara kebudayaan, etnografi dan teori dalam
konteks non positivisme
a) Menjelaskan definisi kebudayaan dalam konteks non positivistik
b) Menjelaskan konsep teori dalam non positivistik
c) Menjelaskan kaitan antara teori dengan etnografi
d) Menjelaskan posisi teori dalam kerja etnografi
e) Menjelaskan fungsi etnografi dalam era positivistik
3. Menjelaskan pemikiran fenomenologi
a) Memahami pemikiran fenomenologi Edmund Husserl
b) Menjelaskan konsep phenomenon
c) Menjelaskan konsep kesadaran dalam pemikiran fenomenologi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
d) Menjelaskan tentang konsep makna tindakan
e) Menjelaskan implikasi metodologis dari pemikiran fenomenologi
f) Menjelaskan konsep pemkanaan dalam fenomenologi
4. Menjelaskan pemikiran dan metode dalam etnosains
a) Menjelaskan munculnya pemikiran cognitive anthropology
b) Menjelaskan konsep dasar etnosains
c) Menjelaskan konsep dasar etnometodologi
d) Menjelaskan persoalan definisi kebudayaan dalam etnosains
e) Menjelaskan model linguistik dalam pelukisan kebudayaan
f) Menjelaskan relevansi model linguistik dalam antropologi
g) Menjelaskan definisi kebudayaan dalam etnosains
h) Menjelaskan implikasi metodologis dari etnosains
i) Menjelaskan kritik yang muncul terhadap pemikiran etnosains dan
fenomenologi
5. Memahami dan menjelaskan teori interpretasi kebudayaan
a) Menjelaskan munculnya krisis dalam ilmu sosial
b) Menjelaskan paradigma dalam interpretasi
c) Menjelaskan konsep dasar interpretasi
d) Menjelaskan konsep manusia sebagai anymal symbolicum
e) Menjelaskan asumsi dasar teori interpretasi
f) Menjelaskan pentingnya konsep simbol dalam interpretasi
g) Menjelaskan definisi kebudayaan menurut Clifford Geertz
h) Menjelaskan konsep pemaknaan dalam interpretasi
i) Menjelaskan kritik yang muncul terhadap teori interpretasi
kebudayaan
6. Menjelaskan teori antropologi simbolik
a) Menjelaskan pengertian antropologi simbolik
b) Menjelaskan pemikiran Clifford Geertz
c) Menjelaskan persoalan yang terjadi dalam penafsiran
d) Menjelaskan konsep subjektivisme dalam penafsiran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
7. Menangkap makna yang ada di balik lukisan bertema ”Petruk Nagih Janji”
a) Menjelaskan tentang konteks yang melatarbelakangi suatu teks
budaya (lukisan)
b) Menjelaskan makna yang terdapat dalam lukisan ”petruk nagih janji”
8. Menjelaskan teori kritik kebudayaan
a) Menjelaskan konsep dasar pemikiran kritik kebudayaan
b) Menjelaskan fungsi etnografi dalam kerangka kritik kebudayaan
c) Menjelaskan fungsi kritik kebudayaan
d) Menjelaskan beberapa teori yang tergabung dalam kritik kebudayaan
9. Menjelaskan pemikiran dekonstruksionisme
a) Menjelaskan konsep dasar dekonstruksionisme
b) Menjelaskan konsep oposisi biner dalam dekonstruksi
c) Menjelaskan cara kerja dekonstruksi
10. Menjelaskan teori feminisme
a) Menjelaskan asumsi dasar teori feminisme
b) Menjelaskan relevansi feminisme dengan kritik kebudayaan
c) Menjelaskan contoh analisis feminis
11. Menjelaskan teori postcolonialism
a) Memahami dan menjelaskan tentang konsep dasar postkolonialism
b) Menjelaskan cara kerja postkolonialism
c) Menjelaskan contoh analisis poskolonialis
B. Deskripsi Temuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan penelitian, dalam sub bab ini akan
dikemukakan hasil temuan penelitian yang berkaitan dengan analisis jejaring
sosial facebook sebagai media penunjang pembelajaran pada Pendidikan Sosiologi
Antropologi di UNS. Selain itu, juga akan diungkapkan mengenai kendala-
kendala dan hambatan serta upaya yang dilakukan. Adapun hasil temuan
penelitian dengan judul, analisis jejaring sosial facebook sebagai media penunjang
pembelajaran pada Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi di FKIP
UNS adalah :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
1. Pelaksanaan Pembelajaran Mata kuliah Pengantar Antropologi di FKIP
UNS
Kegiatan pembelajaran dalam mata kuliah Pengantar Antropologi
merupakan salah satu mata kuliah yang diajarkan kepada mahasiswa
pendidikan Sosiologi Antropologi. Secara garis besar materi mata kuliah ini
adalah pemahaman konsep dasar dari teori-teori yang tergabung dalam
paradigma non positivistik guna menganalisis fenomena sosial budaya.
a. Kegiatan Pembelajaran
Sekilas perlu dipahami apa itu pendidikan jarak jauh.
Pendidikan jarak jauh (distance Learning) adalah pembelajaran yang
memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan Internet.
Pendidikan yang memungkinkan pembelajaran untuk belajar melalui
komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi
mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas. Pendidikan jarak jauh sering
pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa
diakses dari jaringan lokal atau internet. Sebenarnya materi Pendidikan
jarak jauh tidak harus didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan
lokal maupun internet, distribusi secara off-line menggunakan media
CD/DVD pun termasuk pola Pendidikan jarak jauh. Dalam hal ini
aplikasi dan materi belajar dikembangkan sesuai kebutuhan. Pendidikan
jarak jauh bisa menggunakan fasilitas gratis blog, jejaring sosial seperti
facebook, frendster , email dan lain-lain.
Dari hasil wawancara, dapat diketahui kegiatan-kegiatan yang
terlaksana pada saat pembelajaran berlangsung dengan memanfaatkan
jejaring sosial facebook adalah dosen memberikan tugas lewat dinding
group dan mahasiswa memberikan respon yang baik, dosen mencari
pokok masalah yang bisa dibahas dan didiskusikan dalam group, dosen
memberikan kesempatan untuk bertanya pada mahasiswa bila ada yang
kurang dimengerti dengan tugas atau tentang pembelajaran yang
diberikan melalui forum/group.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Hal ini sesuai dengan pendapat informan 1 pada wawancara
tanggal 18 Agustus 2012 sebagai berikut:
Selama saya berada di luar negeri, saya juga harus tetap mengajar
pengantar antropologi mbak, karena pembelajaran jarak jauh jadi
kegiatan pembelajaran hanya bertumpu pada media elektronik seperti
facebook mbak. Kegiatan yang dilakukan yaitu saya memberikan
tugas pada mahasiswa melalui group dalam facebook, terkadang
memberi suatu masalah yang bisa digunakan sebagai bahan diskusi
dan memberikan kesempatan pada semua mahasiswa yang belum jelas
dengan tugas yang diberikan atau hal yang berkaitan dengan
pembelajaran.
Hal tersebut juga diperkuat oleh informan 3 pada wawancara
pada tanggal 18 Agustus 2012 bahwa:
Selama dosen pengantar antropologi berada di luar negeri, kami
memanfaatkan media elektronik, seperti facebook, email dan blog
mbak. Media tersebut banyak membantu dalam kegiatan pembelajaran
jarak jauh seperti ini. Karena meskipun kita tidak bisa bertatap muka
secara langsung sehingga media tersebut sesuai bila digunakan untuk
membantu pembelajaran dan berkomunikasi untuk pembelajaran jarak
jauh.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti, dapat
memberikan pengertian bahwa kegiatan dalam pembelajaran yang
memanfaatkan jejaring sosial facebook, seperti dosen memberikan tugas
kedinding group dan mahasiswa memberikan respon yang baik terhadap
tugas tersebut, dosen memberikan pokok masalah yang bisa digunakan
bahan diskusi pada dinding group, dosen memberikan kesempatan yang
sama pada mahasiswanya untuk bertanya bila ada yang tidak dimengerti
tentang kegiatan pembelajaran. Kegiatan pemebelajaran dengan
memanfaatkan jejaring sosial facebook dikarenakan dosen pengampu
berada di luar negeri sehingga memanfaatkan media elektronik seperti
jejaring sosial facebook sebagai media pembantu untuk kegiatan
pembelajaran dan berkomunikasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
b. Pelaksanaan/Implementasi dalam Penggunaan Facebook sebagai
Media Penunjang Pembelajaran.
Dalam pelaksanaan pembelajaran mata kuliah pengantar
antropologi yang memanfaatkan media elektronik seperti facebook, email
dan blog sebagai media penunjang pembelajaran jarak jauh, berjalan
dengan lancar dan tidak ada kendala yang berarti.
Pelaksanaan/Implementasi jejaring sosial facebook sebagai media
penunjang pembelajaran juga memberikan poin positif terhadap kegiatan
pembelajaran, salah satunya adalah menumbuhkan minat dalam
pelaksanaan pembelajaran. Jadi penggunaan facebook sebagai media
pembelajaran penunjang pembelajaran adalah solusi alternatif bagi
permasalahan dalam pembelajaran e-learning, karena dengan media
elektronik seperti ini lebih fleksibel tidak terbatas oleh waktu
perkuliahan, ruang kelas dan tatap muka intensif. Bagaimana cara
mengoptimalkan fitur/aplikasi yang ada pada facebook sebagai media
pembelajaran diantaranya chating, forum diskusi, pesan, tautan/link
dengan situs lain, grup, dan games quiz, di mana kesemuanya itu
dipergunakan sebagai media e-learning yang menarik dan dekat dengan
peserta didik yang diharapkan akan meningkatkan motivasi belajar
peserta didik dalam pengembangan pembelajaran.
Dalam implementasinya untuk menyukseskan pelaksanaan
pembelajaran ini diperlukan partisipasi pihak-pihak terkait untuk
meminimalisir pengaruh negatif penggunaan facebook dan
meningkatkan manfaat facebook sebagai media pembelajaran.
Hal ini sesuai dengan pendapat informan 4 pada wawancara
tanggal 18 Agustus 2012 sebagai berikut :
Pelaksanaan pembelajaran dengan memnafaatkan jejaring sosial
facebook sebagai media penunjang pembelajaran selama satu semester
ini berjalan dengan lancar mbak, dengan penggunaan media ini juga
dapat memberikan poin positif, salah satunya adalah menumbuhkan
minat mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Hal ini sesuai dengan pendapat informan 1 pada wawancara
tanggal 18 Agustus 2012 sebagai berikut :
Selama ini kegiatan pembelajaran berjalan dengan lancar, meskipun
komunikasi hanya terjalin melalui media jejaring sosial, mahasiswa
bisa menangkap semua penjelasan dan tugas yang diberikan oleh
dosen pengampu mbak. Semua juga merasa ada pembaharuan dengan
kegiatan pembelajaran yang telah dijalankan karena penggunaan
medianya berbeda dari biasanya, mahasiswa lebih antusias dalam
kegiatan pembelajaran, mereka merasa lebih fresh.
Hal serupa diungkapkan informan 5 pada sesi wawancara
tanggal 18 Agustus 2012 sebagai berikut :
Penggunaan media yang berbeda dari biasanya membuat kami lebih
semangat dalam mengikuti pembelajaran mbak karena sebelumnya
kami belum pernah menggunakan media elektronik seperti facebook,
email dan blog sebagai media penunjang pembelajaran. Jadi kami
merasa ada hal baru yang menarik dalam kegiatan pembelajaran ini.
Hal ini sesuai dengan pernyataan informan 2 mengenai
pelaksanaan pembelajaran pada sesi wawancara tanggal 18 Agustus 2012
sebagai berikut:
Dalam pembelajaran mata kuliah pengantar antropologi kami
membuat group dan semua mahasiswa yang ikut mata kuliah
pengantar antropologi disarankan bergabung dalam group ini agar
memudahkan kita untuk berkomunikasi dan berbagi informasi mbak.
Setiap ada tugas di umumkan dalam group dan jawaban dikirim lewat
email.
Hal tersebut juga diperkuat oleh informan 6 pada wawancara
pada tanggal 18 Agustus 2012 bahwa:
Iya mbak, setiap ada tugas selalu diumumin dalam group dan
jawabannya dikirim lewat email. Jejaring sosial facebook juga
dimanfaatkan untuk berkomunikasi antara dosen dengan mahasiswa
atau mahasiswa dengan mahasiswa. Selama ini sih tidak ada kesulitan
yang dirasa begitu parah mbak, soalnya di kampus juga difasilitasi
dengan jaringan internet sehingga memudahkan kita dalam kegiatan
pembelajaran.
Berdasarkan wawancara dan hasil observasi yang dilakukan
peneliti dapat memberikan pengertian bahwa pelaksanaan jejaring sosial
facebook sebagai media penunjang pembelajaran telah berjalan dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
lancar, pelaksanaan pembelajarannya juga bisa menumbuhkan minat
mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran. Pada penggunaan media
seperti jejaring sosial facebook juga dapat memberikan pengertian bahwa
penggunaan media yang berbeda dari biasanya memberikan kesan
tersendiri bagi mahasiswa, mahasiswa lebih antusias dan semangat dalam
mengikuti pembelajaran karena dirasakan hal yang berbeda dalam
kegiatan pembelajaran ini, semua mahasiswa memberikan respon yang
sangat bagus tentang penggunaan jejaring sosial facebook sebagai media
penunjang pembelajaran karena dirasa cara ini sangat menarik dan
mereka juga dirasakan lebih bisa mengemukakan apa yang ada dalam
benak mereka dan cara ini juga belum pernah diterapkan dalam dunia
pendidikan.
2. Manfaat Pembelajaran dengan Menggunakan Facebook sebagai Media
Penunjang Pembelajaran Jarak Jauh.
a. Meningkatkan interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan
pendidik.
Apabila dirancang secara cermat, pembelajaran elektronik dapat
meningkatkan kadar interaksi pembelajaran, baik antara peserta didik
dengan pendidik, antara sesama peserta didik, maupun antara peserta didik
dengan bahan belajar. Berbeda halnya dengan pembelajaran yang bersifat
konvensional. Tidak semua peserta didik dalam kegiatan pembelajaran
konvensional berani atau mempunyai kesempatan untuk mengajukan
pertanyaan ataupun menyampaikan pendapatnya di dalam diskusi. Karena
pada pembelajaran yang bersifat konvensional, kesempatan yang ada atau
yang disediakan dosen untuk berdiskusi atau bertanya jawab sangat
terbatas. Biasanya kesempatan yang terbatas ini juga cenderung
didominasi oleh beberapa peserta didik yang cepat tanggap dan berani.
Keadaan yang demikian ini tidak akan terjadi pada pembelajaran
elektronik. Peserta didik yang malu maupun yang ragu-ragu atau kurang
berani mempunyai peluang yang luas untuk mengajukan pertanyaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
maupun menyampaikan pernyataan/pendapat tanpa merasa diawasi atau
mendapat tekanan dari teman sekelas.
Hal ini sesuai dengan pendapat informan 1 pada wawancara
tanggal 18 Agustus 2012 sebagai berikut,“Dengan pembelajaran yang
memanfaatkan jejaring sosial facebook sebagai media penunjang
pembelajaran, mahasiswa lebih berani mengeluarkan pendapatnya mbak,
interaksi antara dosen dan mahasiswa bisa lebih luwes dan tidak ada
kecanggungan”.
Hal tersebut juga diperkuat oleh informan 7 pada wawancara pada
tanggal 18 Agustus 2012 bahwa, “Pembelajaran melalui media seperti
jejaring social facebook, email dan sebagainya membuat menghilangkan
rasa takut kami dan menghilangkn jarak antara kami dan dosen mbak. Jadi
kami lebih berani mengeluarkan pendapat atau ide-ide kreatif kami
mbak”.
Dari hasil wawancara di atas dapat memberikan pengertian bahwa
dengan menggunakan facebook sebagai media penunjang pembelajaran,
maka akan meningkatkan interaksi antara dosen dan mahasiswanya,
karena dengan menggunakan facebook, mahasiswa dan dosen bisa
berkomunikasi setiap saat. Setiap mahasiswa juga memiliki kesempatan
yang sama untuk mengeluarkan pendapat dan bertanya.
b. Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan
saja
Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik
dan tersedia untuk diakses oleh peserta didik melalui internet, maka
peserta didik dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan
saja dan dari mana saja. Demikian juga dengan tugas-tugas kegiatan
pembelajaran, dapat dikirim lewat email begitu selesai dikerjakan. Tidak
perlu menunggu sampai ada janji untuk bertemu dengan pengajar, Peserta
didik tidak terikat ketat dengan waktu dan tempat penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran sebagaimana halnya pada pendidikan konvensional.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Hal ini sesuai dengan pendapat informan 1 pada wawancara
tanggal 18 Agustus 2012 sebagai berikut:
Ada keunggulan yang didapat dari pendidikan jarak jauh mbak karena
pembelajaran bisa terjadi dimana saja dan kapan saja dan tidak harus
bertatap muka mbak. Waktu dan tempat fleksible sehingga efisien
dalam hal waktu dan tempat, berbeda dengan pembelajaran formal yang
harus dibatasi waktu dan tempat.
.
Hal ini sesuai dengan pendapat informan 3 pada wawancara
tanggal 18 Agustus2012 sebagai berikut:
Banyak manfaat yang bisa dipetik dari pembelajaran yang kami
gunakan mbak, kami bisa tetap melangsungkan pembelajaran meskipun
dosen kami berada di luar negeri, karena pembelajaran ini tidak harus
brtatap muka, sehingga kami memanfaatkan perkembangan teknologi
agar bisa seefisien mungkin.
c. Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas
Dengan fleksibilitas waktu dan tempat, maka jumlah peserta didik
yang dapat dijangkau melalui kegiatan pembelajaran elektronik semakin
lebih banyak atau meluas. Ruang dan tempat serta waktu tidak lagi
menjadi hambatan. Siapa saja, di mana saja, dan kapan saja, seseorang
dapat belajar. Interaksi dengan sumber belajar dilakukan melalui internet.
Kesempatan belajar benar-benar terbuka lebar bagi siapa saja yang
membutuhkan.
Hal ini sesuai dengan pendapat informan 6 pada wawancara
tanggal 18 Agustus 2012 sebagai berikut,“ Jika dalam pembelajaran jarak
jauh, kita tidak akan terhambat pada ruang, selain itu juga dalam
pembelajaran ini bisa mencakup lebih banyak peserta didik, karena semua
bisa ikut dalam pembelajaran ini”.
Hal tersebut juga diperkuat oleh informan 2 pada wawancara pada
tanggal 18 Agustus 2012 bahwa, “ penggunaan facebook sebagai media
penunjang pembelajaran jarak jauh, sangat efesien bila dilaksanakan,
karena berapapun jumlah mahasiswa yang ikut pembelajaran tidak
terbatas, karena tidak terikat dengan ruang”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
d. Meningkatkan keaktifan dalam kegiatan pembelajaran
Penggunaan facebook sebagai media penunjang pembelajaran
memberikan warna tersendiri dalam dunia pendidikan, sehingga bisa
menghilangkan rasa jenuh dalam kegiatan belajar mengajar, selain itu juga
membuat mahasiswa lebih berani untuk mengeluarkan pendapat.
pembelajaran ini juga dirasa cukup sesuai bila dimanfaatkan sebagai media
penunjang pembelajaran jarak jauh, meskipun tidak bisa bertatap muka
langsung tapi pendidik dan peserta didik masih tetap bisa berkomunikasi,
karena aplikasi ini dilengkapi dengan fasilitas chat dan video call. Dengan
menggunakan fasilitas tersebut, mahasiswa dapat bertukar pikiran,
memosting informasi tentang kegiatan pembelajaran, sehingga dapat saling
mengkoreksi kekurangan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan
dosen.
Hal sesuai dengan wawancara pada tanggal 18 Agustus 2012
oleh informan 3 bahwa, “Dengan menggunakan facebook sebagai media
penunjang pembelajaran, kita lebih antusias dan lebih aktif dalam
mengikuti pembelajaran mbak, karena mereka merasa lebih percaya diri
dalam mengeluarkan pendapat dan bertanya.
Hal tersebut juga diperkuat dengan wawancara pada tanggal 18
Agustus 2012 oleh informan 1 bahwa:
Dalam penggunaan facebook sebagai media penunjang pembelajaran
ini dirasa cukup efektif karena membuat mahasiswa lebih aktif dan
berani dalam menyampaikan pendapat-pendapatnya dan mahasiswa
juga bisa saling belajar dari hasil tugas yang mereka kerjakan karena
mereka bisa melihat hasil dari tugas teman mereka yang sudah
diposting sehingga mereka bisa saling mengevaluasi tugas-tugas dan
menyempurnakan tugasnya. Dan bisa terjadi interaksi yang cukup
bagus antara mahasiswa dan dosen, selain itu metode ini cukup menarik
perhatian mahasiswa mbak.
Dari hasil wawancara informan di atas dapat memberikan
pengertian bahwa penggunaan media ini sangat menguntungkan untuk
semua pihak karena dengan pembelajaran seperti ini bisa dilakukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
dimana saja dan kapan saja, tidak terikat dengan tempat dan waktu,
mahasiswa merasa lebih bebas dalam mengemukakan pendapat mereka.
Selain memberikan manfaat yang sangat banyak facebook dirasa
memberikan dampak positif dalam pembelajaran jarak jauh. Karena
dengan facebook dosen dan mahasiswa bisa saling berkomunikasi
meskipun tidak bertatap muka langsung. Mahasiswa juga merasa lebih
antusias dan bersemangat karena mereka bisa keluar dari kejenuhan
selama pembelajaran yang biasanya diberikan. Mereka bisa lebih aktif
dalam berkomunikasi.
Seperti pernyataan informan 7 pada wawancara tanggal 18
Agustus 2012 sebagai berikut :
facebook sangat membantu dalam berkomunikasi mbak, mahasiswa
juga lebih senang dengan penggunaan facebook. Karena dengan
penggunaan facebook mahasiswa lebih merasakan fresh dan tidak
mudah bosan. Mereka juga bisa lebih tahu tentang informasi-informasi
yang terkini dengan cepat melalui jejaring sosial ini.
Seperti pernyataan informan 4 pada wawancara tanggal 18
Agustus 2012 sebagai berikut, “Pemanfaatan facebook sebagai media
penunjang pembelajaran yang memberikan kesan yang berbeda mbak.
Mahasiswa lebih bisa luwes dan aktif mengikuti pembelajaran. Karena
mereka tidak merasa takut seperti pembelajaran yang bertatap muka
langsung”.
Dari hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan oleh
peneliti dapat memberikan pengertian bahwa tenyata jejaring sosial seperti
facebook terdapat banyak hal yang bisa dimanfaatkan dalam segi positif
sebagai media penunjang pembelajaran, karena facebook dapat
dimanfaatkan untuk berkomunikasi dengan siapa saja dan dimana saja
sehingga facebook sesuai jika dimanfaatkan untuk pembelajaran jarak
jauh.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
3. Hambatan-hambatan Pembelajaran dengan Menggunakan Facebook
sebagai Media Penunjang Pembelajaran Jarak Jauh.
a. Perbedaan kecepatan akses dan keterlambatan dalam mengumpulkan tugas
Dari wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 18
Agustus 2012 selama mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran tidak
mengalami kesulitan dari penjelasan yang diberikan karena dosen
pengantar antropologi hanya memberikan poin-poin secara singkat dan
jelas, selain itu juga masih ada beberapa kelemahan yang ditemui dari
bidang akses yaitu tidak semua mahasiswa memiliki kecepatan akses yang
sama antara mahasiswa yang satu dengan yang lain meskipun
menggunakan media/jaringinan yang sama. Karena kecepatan akses juga
tergantung pada lokasi atau area tempat pengakses.
Hal ini sesuai dengan pendapat informan 1 pada wawancara
tanggal 18 Agustus 2012 sebagai berikut:
Dalam metode ini memang masih terdapat beberapa kelemahan mbak,
karena tidak semua mahasiswa memiliki akses yang sama sehingga
akan mempengaruhi hasil yang berkaitan dengan deatline yang sudah
ditentukan dan tugas yang sudah diposting terlambat masuk karena
lemahnya jaringan akses.
Hal ini sesuai dengan pendapat informan 3 pada wawancara
tanggal 18 Agustus 2012 sebagai berikut:
Iya mbak masih ada kelemahan yang terdapat dalam pembelajaran ini
karena kecepatan akses yang dimiliki masing mahasiswa tidak sama
meskipun memakai media yang sama, karena dipengaruhi dengan
keadaan tempat mereka karena beda tempat beda juga kondisi
jaringannya sehingga terkadang tugas yang sudah diposting tidak
masuk atau gagal tapi pemosting tidak tahu hal itu.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut diperoleh pengertian
bahwa perbedaan akses masih menjadi salah satu hambatan yang harus di
diatasi dalam pemanfaatan facebook sebagai media penunjang
pembelajaran karena dapat mengganggu pelaksanaan pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
b. Aplikasi eror
Tidak ada yang sempurna di dunia elektonik buatan manusia,
salah satunya aplikasi seperti jejaring sosial facebook. Terkadang tak
jarang terjadi erorisasi dalam aplikasi ini sehingga bisa saja file yang
sudah diposting tidak bisa terbaca atau tampilan hanya kosong tidak ada
tulisannya.
Seperti pernyataan informan 5 pada wawancara tanggal 18
Agustus 2012 sebagai berikut, “karena aplikasi yang eror jadi tidak jarang
file yang diposting terhapus dengan sendirinya mbak, jadi terkadang ada
yang sampai postingnya berulang-ulang karena takut kalau sampai tidak
terposting. Sehingga terkadang sulit untuk melakukan koreksi dan
membuang-buang waktu”.
Hal ini diperkuat dengan informan 8 pada wawancara tanggal 18
Agustus 2012 sebagai berikut, “Dalam mengumpulkan tugas kita juga
merasa khawatir mbak. Karena terkadang bisa terjadi erorisasi dalam
aplikasi ini, tampilan akan terlihat kosong dan tidak ada tulisan sama
sekali. Apa yang kita posting juga tidak bisa ditampilkan”.
c. Terbatasnya karakter huruf
Keterbatasan pada karakter membuat munculnya penyingkatan-
penyingkatan, sehingga terkadang sulit untuk dibaca. Karena terkadang
mereka menggunakan media yang berbeda, ada yang menggunakan media
telepon seluler atau hp yang karakter hurufnya terbatas. Sehingga mau
tidak mau mereka harus menyingkat kata-kata mereka agar semua yang
dibutuhkan dapat dimuat. Tak jarang juga mereka menggunakan bahasa-
bahasa gaul dalam penulisan mereka.
Seperti pernyataan informan I pada wawancara tanggal 18
Agustus 2012 sebagai berikut :
Karena keterbatasan karakter sehingga file yang diposting seringnya
disingkat-singkat mbak jadi sulit untuk membacanya. Karena
mahasiswa banyak yang menggunakan bahasa gaul atau tidak baku.
Sehingga saya terkadang sulit untuk memahami kalimat-kalimat
mereka.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Hal ini diperkuat dengan pernyataan informan 3 pada wawancara
tanggal 18 Agustus 2012 sebagai berikut :
Setiap mahasiswa itu menggunakan media yang berbeda mbak, jadi
karakter yang tersedia juga berbeda, karena ada yang memanfaatkan
media computer, ada juga yang memanfaatkan media Hp, sehingga
banyak yang menyingkat kalimat-kalimat mereka agar apa yang mereka
tulis muat semua untuk dikirimkan.
d. Fasilitas yang kurang memadai
Fasilitas yang dimiliki mahasiswa satu dengan yang lain itu
berbeda, ada yang memiliki fasilitas seperti modem dan leptop sendiri jadi
mereka bisa siap online kapan saja dan dimana saja, tapi bagi mahasiswa
yg belum mempunyai failitas yang memadai, maka mereka kesulitan untuk
mendapatkan informasi yang diberikan karena mereka tidak bisa membuka
jejaring tersebut setiap saat.
Seperti pernyataan informan 2 pada wawancara tanggal 18
Agustus 2012 sebagai berikut :
Setiap mahasiswa memiliki fasilitas pendukung pembelajaran yang
berbeda beda mbak, karena tidak semua mahasiswa memiliki leptop dan
modem sendiri, jadi bagi mahasiswa yang tidak memiliki fasilitas
tersebut sulit untuk mengetahui informasi apa yang up to date atau
terbaru karena mereka tidak bisa membuka facebook kapan saja dan
selalu membiarkan facebook mereka online.
Hal ini diperkuat oleh pernyataan informan 7 pada wawancara
tanggal 18 Agustus 2012 sebagai berikut :
Iya mbak terkadang kita tidak tahu informasi yang terbaru dengan cepat
karena kita belum mempunyai modem sendiri, jadi kita tidak bisa
membuka facebook setiap saat, kapan saja dan dimana saja. Kita harus
menunggu sms dari teman untuk mendapat informasi yang telah
diposting.
Dari adanya hambatan di atas maka dapat dilakukan upaya untuk
meminimalisir hambatan tersebut yaitu dengan :
a. Materi yang diberikan harus singkat dan jelas.
Tujuan dari pemberian materi yang singkat, jelas dan tidak terlalu
banyak adalah untuk memudahkan masasiswa untuk memahami materi, di
samping terbatasnya karakter yang tersedia pada aplikasi yang mereka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
gunakan. Karena tidak semua mahasiswa menggunakan media yang sama,
ada yang hanya memanfaatkan media seperti hand phone dan ada juga
banyak yang menggunakan kartu yang berbeda sehingga mengakibatkan
perbedaan kekuatan akses yang dimiliki.
Seperti pernyataan informan 1 pada wawancara tanggal 18
Agustus 2012 sebagai berikut, “Karena masing-masing mahasiswa
menggunakan media yang berbeda dan aplikasi yg berbeda juga sehingga
untuk mempermudah pelaksanaan pembelajaran, saya memberikan materi
yang singkat, jelas dan mudah dimengerti/dipahami mbak”.
Hal ini diperkuat oleh pernyataan informan 4 pada wawancara
tanggal 18 Agustus 2012 sebagai berikut, ”Biasanya dosen memberikan
materi yang singkat dan jelas, agar memudahkan untuk bisa mengerti dan
memahami materi yang diberikan, sehingga kita tidak akan mengalami
kesulitan, karena kita menggunakan fasilitas yang berbeda-beda”
b. Memberikan kelonggaran dalam mengumpulkan tugas dan memberikan
konfirmasi.
Dosen memberikan kelonggaran dealine karena biasanya kondisi
jaringan tidak menentu, terkadang baik terkadang trouble. Dan
memberikan kofirmasi siapa saja yang sudah mengirim tugas karena
dikawatirkan akan terjadi pengiriman ganda sehingga akan membuang-
buang waktu dalam hal pengoreksian dan mahasiswa akan lebih merasa
tenang, jika mereka tahu kalau tugas mereka sudah terkirim atau tidak,
sehingga kelonggaran deadline dan memberikan konfirmasi merupakan
salah satu hal yang sangat penting diberikan kepada mahasiswa.
Seperti yang disampaikan oleh informan I pada wawancara
tanggal 1 Agustus 2012 sebagai berikut:
Mahasiswa sering mengirim tugas berulang-ulang karena mereka takut
tugasnya tidak dikirim, padahal tugasnya sudah terkirim. Sehingga saya
perlu mngkonfirmasikan bagi yang sudah mengirim tugas agar tidak
membuang-buang tenaga dan waktu. Saya juga memberi kelonggaran
pada mahasiswa karena keterbatasan media yang digunakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Hal ini diperkuat oleh informan 2 pada wawancara tanggal 1 Mei
2012 sebagai berikut, ”Dosen selalu memberikan kelongaran dalam
mengumpulkan tugas dan konfirmasi mbak, karena Beliau takut kita akan
mengirim berulang-ulang, karena terkadang terjadi gangguan akses
internet, sehingga file yang kita unduh tidak terkirim mbak”.
Berdasarkan wawancara dan studi dokumen yang telah dilakukan,
diperoleh pengertian bahwa untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut
dapat dilakukan beberapa upaya agar sedikit meminimalisir terjadinya
ketidak efektifan dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh yang hanya
memanfaatkan media elektronik.
B. Pembahasan
Dari temuan studi, informasi yang berhasil dikumpulkan dan analisis yang
dapat dilakukan, selanjutnya dilakukan pembahasan yang meliputi : a)
Pelaksanaan pembelajaran mata kuliah pengantar antropologi dengan
memanfaatkan media jejaring sosial facebook di UNS, b) Manfaat penggunaan
facebook sebagai media penunjang pembelajaran jarak jauh dalam mata kuliah
pengantar antropologi di UNS, c) Hambatan-hambatan dalam Pembelajaran yang
menggunakan facebook sebagai media penunjang pembelajaran jarak jauh dan
upaya untuk mengatasi hambatan tersebut. Adapun pembahasan secara rinci
adalah sebagai berikut :
a) Pelaksanaan dalam Kegiatan Pembelajaran dengan Memanfaatkan
Jejaring Sosial Facebook sebagai Media Penunjang Pembelajaran
Pembelajaran yang terlaksana dengan memanfaatkan media
elektronik seperti facebook, email dan blog sebagai media penunjang
pembelajaran jarak jauh, berjalan dengan lancar dan tidak ada kendala yang
berarti. Pelaksanaan/Implementasi jejaring sosial facebook sebagai media
penunjang pembelajaran juga memberikan poin positif terhadap kegiatan
pembelajaran yang berlangsung, menumbuhkan minat dalam pelaksanaan
pembelajaran. Jadi penggunaan facebook sebagai media pembelajaran
penunjang pembelajaran adalah solusi alternatif bagi permasalahan dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
pembelajaran e-learning, karena dengan media elektronik seperti ini lebih
fleksibel tidak terbatas oleh waktu perkuliahan, ruang kelas dan tatap muka
intensif. Faktor yang mendorong pelaksanaan pembelajaran jarak jauh yang
memanfaatkan jejaring sosial facebook sebagai media penunjang
pembelajaran pada Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi adalah
dosen pengantar antropologi berada di luar negeri dan tidak ada dosen
pembantu atau tidak ada tim yang membantu dalam pelaksanaan belajar
mengajar dan hampir semua mahasiswa yang menggunakan facebook,
sehingga dosen memanfaatkan facebook sebagai media penunjang
pembelajaran. Facebook juga digunakan untuk komunikasi antara dosen
dengan mahasiswa dan antar mahasiswa untuk membahas tentang
perkuliahan. Hal ini sesuai dengan pendapat Gross & Acquisti (2005) bahwa
facebook menjadi media penting yang digunakan untuk berinteraksi terutama
dikalangan mahasiswa, dan menurut Colete, Villiers, & Roodt (2009),
Facebook juga digunakan oleh dosen untuk tujuan sosial, selain itu menurut
Boyd & Ellison (2008), Situs jejaring sosial seperti Facebook dan MySpace
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan mahasiswa sehari-
hari. Situs jejaring sosial juga merupakan kegiatan yang paling banyak
dilakukan orang.
b) Manfaat Pembelajaran dengan Menggunakan Facebook sebagai Media
Penunjang Pembelajaran Jarak Jauh.
a. Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan
pendidik.
Pembelajaran yang memanfaatkan jejaring sosial facebook dapat
meningkatkan kadar interaksi pembelajaran, baik antara peserta didik
dengan pendidik, antara sesama peserta didik, maupun antara peserta
didik dengan bahan belajar. Karena tidak semua peserta didik yang dalam
kegiatan pembelajaran konvensional dapat dan berani untuk mempunyai
kesempatan untuk mengajukan pertanyaan ataupun menyampaikan
pendapatnya di dalam diskusi atau hal-hal yang belum dimengerti.
Karena pada pembelajaran yang bersifat konvensional, kesempatan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
ada atau yang disediakan dosen untuk berdiskusi atau bertanya jawab
sangat terbatas. Biasanya kesempatan yang terbatas ini juga cenderung
didominasi oleh beberapa peserta didik yang cepat tanggap dan berani.
Keadaan yang demikian ini tidak akan terjadi pada pembelajaran jarak
jauh yang memanfaatkan jejaring sosial facebook sebagai media
penunjang pembelajaran. Peserta didik yang malu maupun yang ragu-
ragu atau kurang berani mempunyai peluang yang luas untuk
mengajukan pertanyaan maupun menyampaikan pernyataan/pendapat
tanpa merasa diawasi atau mendapat tekanan dari teman sekelas. Hal ini
sesuai dengan pendapat (Loftus, 2001) bahwa pada pembelajaran yang
bersifat konvensional, kesempatan yang ada atau yang disediakan
dosen/guru/instruktur untuk berdiskusi atau bertanya jawab sangat
terbatas. Biasanya kesempatan yang terbatas ini juga cenderung
didominasi oleh beberapa peserta didik yang cepat tanggap dan berani.
Keadaan yang demikian ini tidak akan terjadi pada pembelajaran
elektronik. Peserta didik yang malu maupun yang ragu-ragu atau kurang
berani mempunyai peluang yang luas untuk mengajukan pertanyaan
maupun menyampaikan pernyataan/pendapat tanpa merasa diawasi atau
mendapat tekanan dari teman sekelas.
b. Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan
saja.
Peserta didik dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar
ini kapan saja dan dari mana saja. Demikian juga dengan tugas-tugas
kegiatan pembelajaran, dapat dikirim lewat email begitu selesai
dikerjakan. Tidak perlu menunggu sampai ada janji untuk bertemu
dengan pengajar, Peserta didik tidak terikat ketat dengan waktu dan
tempat penyelenggaraan kegiatan pembelajaran karena pembelajaran ini
berbeda dengan pembelajaran konvensional. Hal ini sesuai dengan
pendapat (Anggoro, 2001) bahwa tidak perlu menunggu sampai ada janji
untuk bertemu dengan guru/instruktur. Peserta didik tidak terikat ketat
dengan waktu dan tempat penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
sebagaimana halnya pada pendidikan konvensional. Dalam kaitan ini,
Universitas Terbuka telah memanfaatkan internet sebagai metode / media
penyajian materi. Sedangkan di Universitas Terbuka Indonesia (UT),
penggunaan internet untuk kegiatan pembelajaran telah dikembangkan.
Pada tahap awal, penggunaan internet di UT masih terbatas untuk
kegiatan tutorial saja atau yang disebut sebagai tutorial elektronika.
c. Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas
Dengan fleksibilitas waktu dan tempat, maka jumlah peserta
didik yang dapat dijangkau melalui kegiatan pembelajaran elektronik
semakin lebih banyak atau meluas. Ruang dan tempat serta waktu tidak
lagi menjadi hambatan. Siapa saja, di mana saja, dan kapan saja,
seseorang dapat belajar. Interaksi dengan sumber belajar dilakukan
melalui internet. Kesempatan belajar benar-benar terbuka lebar bagi siapa
saja yang membutuhkan.
d. Meningkatkan keaktifan dalam kegiatan pembelajaran
Penggunaan facebook sebagai media penunjang pembelajaran
memberikan warna tersendiri dalam dunia pendidikan, sehingga bisa
menghilangkan rasa jenuh dalam kegiatan belajar mengajar, selain itu
juga membuat mahasiswa lebih berani untuk mengeluarkan pendapat.
pembelajaran ini juga dirasa cukup sesuai bila dimanfaatkan sebagai
media penunjang pembelajaran jarak jauh, meskipun tidak bisa bertatap
muka langsung tapi pendidik dan peserta didik masih tetap bisa
berkomunikasi, karena aplikasi ini dilengkapi dengan fasilitas chat dan
video call. Dengan menggunakan fasilitas tersebut, mahasiswa dapat
bertukar pikiran, memosting informasi tentang kegiatan pembelajaran,
sehingga dapat saling mengkoreksi kekurangan dalam menyelesaikan
tugas yang diberikan dosen. Wahid (2009) bahwa maraknya pemanfaatan
sosial network digunakan untuk dimanfaatkan dalam dunia pendidikan
sebagai salah satu media pembelajaran. Facebook mempunyai fitur yang
kaya dan penggunanya yang banyak dikalangan remaja, banyak yang
berpendapat bahwa facebook dapat di optimalisasikan untuk mendukung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
pengembangan proses pembelajaran untuk siswa atau mahasiswa yaitu
sebagai alat pembelajaran.
c) Hambatan-hambatan dalam Pembelajaran dengan Menggunakan
Facebook sebagai Media Penunjang Pembelajaran Jarak Jauh.
a. Perbedaan kecepatan akses dan keterlambatan dengan target yang telah
ditentukan.
Dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan facebook
mahasiwa tidak mengalami kesulitan dari penjelasan yang diberikan
karena beliau hanya memberikan poin-poin secara singkat dan jelas. Tapi
disini ada kelemahan yaitu tidak semua mahasiswa memiliki kecepatan
akses yang sama antara mahasiswa yang satu dengan yang lain meskipun
menggunakan media/jaringinan yang sama tapi tempat mereka berbeda
juga dapat mempengaruhi kecepatan aksesnya.
b. Aplikasi eror
Masih terdapat kelemahan dalam aplikasi jejaring sosial
facebook, tak jarang terjadi erorisasi dalam aplikasi ini sehingga bisa saja
file yang sudah diposting tidak bisa terbaca atau sama halnya gagal
pemostingan tanpa sepengetahuan pengguna.
c. Terbatasnya karakter huruf
Keterbatasan pada karakter membuat munculnya penyingkatan-
penyingkatan, sehingga terkadang sulit untuk dibaca. Karena terkadang
mereka menggunakan media yang berbeda, ada yang menggunakan
media telepon seluler atau hp yang karakter hurufnya terbatas. Sehingga
mau tidak mau mereka harus menyingkat kata-kata mereka agar semua
yang harus di muat dapat di muat. Tak jarang juga mereka menggunakan
bahasa-bahasa gaul dalam penulisan mereka.
d. Fasilitas yang kurang memadai
Fasilitas yang dimiliki mahasiswa satu dengan yang lain itu
berbeda, ada yang memiliki fasilitas seperti modem dan leptop sendiri
jadi mereka bisa siap online kapan saja dan dimana saja, tapi bagi
mahasiswa yg belum mempunyai failitas yang memadai, maka mereka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
kesulitan untuk mendapatkan informasi yang diberikan karena mereka
tidak bisa membuka jejaring tersebut siap saat.
Dari adanya hambatan di atas maka dapat dilakukan upaya untuk
meminimalisir hambatan tersebut yaitu dengan :
1. Materi yang diberikan harusnya singkat dan jelas dan jangan terlalu
banyak.
Tujuan dari pemberian materi yang singkat, jelas dan tidak
terlalu banyak adalah untuk memudahkan masasiswa untuk memahami
materi, di samping terbatasnya karakter yang tersedia pada aplikasi yang
mereka gunakan.
2. Memberikan kelonggaran dalam memberikan batas pengumpulan tugas
dan memberikan konfirmasi
Dosen memberikan kelonggaran deadline karena biasanya
kondisi jaringan tidak menentu, terkadang baik terkadang terdapat
gangguan/trouble, oleh karena itu dosen memberikan kofirmasi siapa saja
yang sudah mengirim tugas karena dikawatirkan akan terjadi
kerangkapan pengiriman sehingga akan membuang-buang waktu dalam
hal pengoreksian karena terdapat kerangkapan pengiriman. Mahasiswa
akan lebih merasa tenang karena mereka tahu tugas mereka sudah
terkirim atau tidak. Sehingga kelonggaran waktu untuk mengumpulkan
dan memberikan konfirmasi merupakan salah satu hal yang sangat
penting di berikan kepada mahasiswa. Hal ini tidak sesuai dengan
pendapat Perry & Rumble (1987 : 5-7) ada beberapa upaya yang bisa
dilakukan yaitu :
a. Bahan ajar. Bahan pembelajaran haruslah sederhana, jelas dan
mudah dipelajari.
b. Pengelolaan administrasi. Karena PJJ pada umumnya tersebar dan
ada keluwesan waktu maka harus pintar mengelola.
c. Mekanisme umpan balik. Mekanisme umpan balik yang baik perlu
dibuat agar peserta didik dapat dengan mudah menyampaikan
kesulitan dan keluhan dalam kegiatan belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan dan analisis yang telah
dilakukan, maka dapat ditarik suatu simpulan sebagai berikut:
a. Pelaksanaan dalam Kegiatan Pembelajaran dengan Memanfaatkan Jejaring
Sosial Facebook sebagai Media Penunjang Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan pada Pendidikan Sosiologi
Antropologi matakuliah Pengantar Antropologi memanfaatkan media elektronik,
seperti facebook, email, blog sebagai media penunjang pembelajaran jarak jauh,
dan pembelajaran tersebut berjalan dengan lancar. Pelaksanaan/ implementasi
jejaring sosial sebagai media penunjang pembelajaran juga memberikan poin
positif terhadap kegiatan pembelajaran yang berlangsung, menumbuhkan minat
belajar mahasiswa. Jadi penggunaan facebook sebagai media penunjang
pembelajaran adalah solusi alternative bagi permasalahan dalam pembelajaran
jarak jauh, karena media ini lebih fleksible, tidak terbatas oleh waktu
perkuliahan, ruang kelas, dan tatap muka intensif.
Jejaring sosial facebook digunakan sebagai media pembelajaran pada
mata kuliah Pengantar Antropologi di Program Studi Pendidikan Sosiologi
Antropologi FKIP UNS. Facebook tidak hanya digunakan sebagai media
penunjang tetapi juga digunakan secara penuh selama satu semester, karena
dosen pengajar berada di luar negeri. Facebook digunakan sebagai media
pembelajaran jarak jauh karena hampir semua mahasiswa menggunakan
facebook. Facebook digunakan untuk komunikasi antara dosen dengan
mahasiswa dan antar mahasiswa untuk membahas tentang perkuliahan,
pengumuman tugas untuk ujian sehingga semua anggota bisa melihat semua
informasi dalam group.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
b. Manfaat dalam Pembelajaran dengan Menggunakan Facebook sebagai
Media Penunjang Pembelajaran Jarak Jauh.
1. Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan
pendidik.
Pembelajaran yang memanfaatkan jejaring sosial facebook dapat
meningkatkan kadar interaksi pembelajaran, baik antara peserta didik
dengan pendidik, antara sesama peserta didik, maupun antara peserta
didik dengan bahan belajar, karena dengan memanfaatkan media
facebook, mahasiswa dapat berkomunikasi setiap saat dan mempunyai
kesempatan yang sama untuk mengemukakan pendapat dan bertanya.
2. Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan
saja.
Peserta didik dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar
ini kapan saja dan dari mana saja. Demikian juga dengan tugas-tugas
kegiatan pembelajaran, dapat dikirim lewat email begitu selesai
dikerjakan. Tidak perlu menunggu sampai ada janji untuk bertemu
dengan pengajar, Peserta didik tidak terikat ketat dengan waktu dan
tempat penyelenggaraan kegiatan pembelajaran karena pembelajaran ini
berbeda dengan pembelajaran konvensional.
3. Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas
Dengan fleksibilitas waktu dan tempat, maka jumlah peserta
didik yang dapat dijangkau melalui kegiatan pembelajaran elektronik
semakin lebih banyak atau meluas. Ruang dan tempat serta waktu tidak
lagi menjadi hambatan. Siapa saja, di mana saja, dan kapan saja,
seseorang dapat belajar. Interaksi dengan sumber belajar dilakukan
melalui internet. Kesempatan belajar benar-benar terbuka lebar bagi siapa
saja yang membutuhkan.
a. Meningkatkan keaktifan dalam kegiatan pembelajaran
Penggunaan facebook sebagai media penunjang pembelajaran
memberikan warna tersendiri dalam dunia pendidikan, sehingga bisa
menghilangkan rasa jenuh dalam kegiatan belajar mengajar, selain itu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
juga membuat mahasiswa lebih berani untuk mengeluarkan pendapat.
pembelajaran ini juga dirasa cukup sesuai bila dimanfaatkan sebagai
media penunjang pembelajaran jarak jauh.
c. Hambatan-hambatan dalam Pembelajaran yang Menggunakan
Facebook sebagai Media Penunjang Pembelajaran Jarak Jauh.
1. Perbedaan kecepatan akses dan keterlambatan dengan target yang telah
ditentukan.
Dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan facebook
mahasiwa tidak mengalami kesulitan dari penejelasan yang diberikan
karena beliau hanya memberikan poin-poin secara singkat dan jelas. Tapi
disini ada kelemahan yaitu tidak semua mahasiswa memiliki kecepatan
akses yang sama antara mahasiswa yang satu dengan yang lain meskipun
menggunakan media/jaringinan yang sama.
2. Aplikasi eror
Tidak ada yang sempurna di dunia ini termasuk aplikasi dalam
jejaring sosial facebook. Terkadang tak jarang terjadi erorisasi dalam
aplikasi ini sehingga bisa saja file yang sudah diposting tidak bisa terbaca
atau sama halnya gagal pemostingan tanpa sepengetahuan pengguna.
3. Terbatasnya karakter huruf
Keterbatasan pada karakter membuat munculnya penyingkatan-
penyingkatan, sehingga terkadang sulit untuk dibaca. Karena terkadang
mereka menggunakan media yang berbeda, ada yang menggunakan
media telepon seluler atau hp yang karakter hurufnya terbatas. Sehingga
penyingkatan kata-kata dilakukan, agar sesuai dengan ketersediaan
karakter pada gadged.
4. Fasilitas yang kurang memadai
Fasilitas yang dimiliki mahasiswa satu dengan yang lain itu
berbeda, ada yang memiliki fasilitas seperti modem dan leptop sendiri
jadi mereka bisa siap online kapan saja dan dimana saja, tapi bagi
mahasiswa yg belum mempunyai failitas yang memadai, maka mereka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
kesulitan untuk mendapatkan informasi yang diberikan karena mereka
tidak bisa membuka jejaring tersebut siap saat.
Dari adanya hambatan di atas maka dapat dilakukan upaya untuk
meminimalisir hambatan tersebut yaitu dengan :
a. Materi yang diberikan harusnya singkat dan jelas dan jangan terlalu
banyak.
Tujuan dari pemberian materi yang singkat, jelas dan tidak
terlalu banyak adalah untuk memudahkan masasiswa untuk memahami
materi, disamping terbatasnya karakter yang tersedia pada aplikasi yang
mereka gunakan.
b. Memberikan kelonggaran deadline dan memberikan konfirmasi
Dosen memberikan kelonggaran dealine karena biyasanya
kondisi jaringan tidak menentu, terkadang baik terkadang trouble. Dan
memberikan kofirmasi siapa saja yang sudah mengirim tugas karena
dikawatirkan akan terjadi kerangkapan pengiriman sehingga akan
membuang-buang waktu dalam hal pengoreksian karena terdapat
kerangkapan pengiriman. Dan mahasiswa akan lebih merasa tenang
karena mereka tahu tugas mereka sudah terkirim atau tidak. Sehingga
kelonggaran deadline dan memberikan konfirmasi merupakan salah satu
hal yang sangat penting di berikan kepada mahasiswa.
B. Implikasi
Berdasarkan simpulan di atas dan fakta yang diperoleh berkaitan dengan
penelitian ini yaitu analisis jejaring sosial fecebook sebagai media penunjang
pembelajaran maka implikasi dari hasil penelitian ini dapat peneliti sampaikan
sebagai berikut:
1. Implikasi Teoretis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan kepada pendidik
Dosen Pengantar Antropologi, untuk meningkatkan pelaksanaan pembelajaran
jarak jauh dengan memanfaatkan perkembangan teknologi/media yang telah
tersedia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
2. Implikasi Praktis
1. Mengetahui keunggulan penggunaan facebook sebagai media penunjang
pembelajaran.
2. Mengetahui hambatan dan solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.
Hambatan dalam pembelajatan adalah suatu hal yang menghalangi atau
permasalahan yang membuat keefektifan pembelajaran berkurang. Dari hasil
penelitian ini dapat diketahui hambatan yang dapat mempengaruhi
pembelajaran, hambatan tersebut antara lain perbedaan kecepatan akses dan
keterlambatan dalam mengumpulkan tugas, aplikasi eror, terbatasnya karakter
huruf, fasilitas yang kurang memadai. Keempat hambatan tersebut dapat
diatasi dengan usaha dan langkah untuk mengatasinya. Sehingga dari hasil
penelitian ini, peneliti mampu memberikan gambaran mengenai kondisi yang
tengah terjadi dalam pembelajaran jarak jauh. Diharapkan nantinya dengan
adanya pengunaan facebook mampu membantu pendidik untuk menemukan
solusi baru dalam mengatasi permasalahan pembelajaran jarak jauh.
3. Memberikan suasana baru agar dapat menarik perhatian peserta
didik/mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran untuk meningkatkan hasil
belajar.
C. Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi penelitian yang telah dikemukan di
atas, maka saran dari peneliti adalah:
1. Kepada dosen
Dosen hendaknya:
a. Membimbing mahasiswa dan selalu memberi arahan pemanfaatan media
seperti facebook, email dan sebagainya yang jarang digunakan sebagai
media pembelajaran sebelumnya.
b. Diharapkan dosen dapat memfasilitasi seperti modem untuk mahasiswanya
selama pembelajaran berlangsung, sehingga pembelajaran bisa berjalan
dengan lancar dan efektif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
2. Kepada mahasiswa
Tetap mengikuti pembelajaran dengan semangat dan sungguh-sungguh
meskipun pembelajaran tidak bisa bertatap muka dan memberikan respon yang
baik terhadap apa yang diberikan dosen sehingga terjadi komunikasi yang
efektif.