perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi...

77
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG ENERGI PADA SISWA KELAS IV SDN TREKO I MUNGKID MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011 OLEH SUMIYATUN XI808076 Skripsi Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program PJJ ICT PGSD Jurusan Ilmu Pendidikan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010/2011

Upload: trinhngoc

Post on 17-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user i

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG ENERGI

PADA SISWA KELAS IV SDN TREKO I MUNGKID MAGELANG

TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011

OLEH

SUMIYATUN

XI808076

Skripsi Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar

Sarjana Pendidikan Program PJJ ICT PGSD Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010/2011

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iv

ABSTRAK

Sumiyatun, PENERAPAN “PROBLEM BASED LEARNING” UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDN TREKO I KECAMATAN MUNGKID KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011, Skripsi,Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada materi energi bunyi melalui penerapan model problem based learning pada siswa kelas IV SDN Treko I Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2010 / 2011. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas ( Class Action Research ) dengan menggunakan populasi sebanyak 26 siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan di kelas IV SDN Treko I Mungkid Magelang Tahun Pelajaran 2010/2011. Data dikumpulkan dengan teknik dokumentasi, tes tertulis, catatan lapangan dan observasi. Simpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya kenaikan hasil belajar secara nyata, pada sebelum siklus siswa yang memperoleh nilai sesuai / di atas dengan KKM sebanyak 14 siswa atau 54 %, pada siklus I dan siklus II sebanyak 22 siswa atau 85 % siswa memperoleh nilai sesuai / di atas dengan KKM.

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user v

ABSTRAC

Sumiyatun, APPLICATION OF "PROBLEM BASED LEARNING" SAINS STUDY RESULTS TO IMPROVE STUDENT IN CLASS I SUB IV SDN TREKO Mungkid MAGELANG DISTRICT OF STUDY 2010/2011, Research Surakarta: Faculty of Teaching and Education Sciences University of Sebelas Maret Surakarta.

The research was carried out aiming to improve learning outcomes of Natural Sciences on the material energy sound through the application of problem based learning model in the four class students of State Elementary School Treko I Mungkid District of Magelang regency year 2010/2011. This research method using a Classroom Action Research by using a population of as many as 26 students consisting of 8 male students and 18 female students in the four class students State Elementary School Treko I Mungkid Magelang Year 2010/2011. Data collected by the engineering documentation, tests, and observations. The conclusions from the results of this study indicate that the increase of learning results in really, on before the cycle of students receiving appropriate value / KKM above with as many as 14 students or 54%, in cycle I and cycle II as many as 22 students or 85% of students received grades in accordance / above the minimum criteria for completeness.

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vi

MOTTO

1. Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman kepada Nya dan

akan mengangkat beberapa derajat bagi orang yang memiliki ilmu

pengetahuan (Al Quran Surat Al Mujadalah: 27)

2. Barang siapa keluar untuk mencari ilmu, maka ia termasuk di jalan Alloh

sampai ia kembali (HR, Turmudzi)

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vii

PERSEMBAHAN

Segala yang pernah dilalui jadikanlah suatu pengalaman, segala yang

sedang dilalui adalah kenyataan, dan segala yang akan dilalui adalah harapan dan

cita-cita. Skripsi ini dipersembahkan kepada :

1. Ayah dan Ibu yang selalu memberikan dukungan

dalam setiap langkahku dengan doanya.

2. Suamiku, yang dengan sabar membantu demi

terselesaikannya Skripsi ini

3. Almamater PGSD Program PJJ FKIP. UNS.

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,

hidayah dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Proposal Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul “Penerapan Problem Based

Learning untuk Meningkatkan Hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SDN Treko

I Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang TahunPelajaran 2010/2011.

Keberhasilan proposal penelitian tindakan kelas ini dapat terwujud tidak

hanya atas hasil kerja penulis sendiri namun juga berkat bantuan dari berbagai

pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima

kasih yang setulus-tulusnya kepada:

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs Rusdiana Indianto, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS Surakarta.

3. Drs. Hadi Mulyono, M.Pd selaku Ketua Program PJJ S1 PGSD FKIP

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Dr. Suwarta WA, M.Pd Dosen Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, saran, dan petunjuk serta semangat hingga selesainya skripsi ini.

5. Drs. Chumdari, M.Pd Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, saran, dan petunjuk serta semangat hingga selesainya skripsi ini.

6. Isti Rokasih, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SDN Treko I, Mungkid,

Magelang.

7. Keluarga Suparman, S.Pd,M.Si yang telah membantu dan menyumbangkan

ilmunya demi terselesainya skripsi ini.

8. Semua pihak yang telah membantu demi terselesaikannya skripsi ini.

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari

Allah SWT. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan di

dalam penyusunan Skripsi ini yang sebenarnya tidak dikehendaki. Akhir kata

penulis berharap semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ix

pendidikan dan dapat meningkatkan kualitas pendidikan seperti yang diharapkan

oleh semua pihak. Semoga Allah Ta’ala selalu membimbing kita semua. Amin.

Surakarta, 07 Juni 2011

Sumiyatun, A.Ma.Pd

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ………………………………………………… i

HALAMAN PERSETUJUAN ………………………………………. ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. iii

HALAMAN ABSTRAK ...................................................................... iv

ABSTRAC ............................................................................................ v

HALAMAN MOTTO .......................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................... vii

KATA PENGANTAR ……………………………………………….. viii

DAFTAR ISI ………………………………………………………… x

DAFTAR TABEL ................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xvi

BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………….. 1

A. Latar Belakang Masalah …………………………………... 1

B. Identifikasi Masalah ………………………………………. 3

C. Pembatasan Masalah ……………………………………… 3

D. Rumusan Masalah ………………………………………… 3

E. Tujuan Penelitian ………………………………………….. 4

F. Manfaat Penelitian ................................................................ 4

BAB II. LANDASAN TEORI ……………………………………… 5

A. Tinjauan Pustaka ………………………………………….. 5

1. Tinjauan tentang model problem based learning

(Pembelajaran Berdasarkan Masalah) ........................... 5

a. Hakikat Pembelajaran ............................................. 5

b. Hakikat Model Pembelajaran ................................. 7

c. Ciri-ciri Model Pembelajaran ................................ 8

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xi

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar..... 11

e. Jenis hasil belajar ................................................... 11

f. Hakekat model problem Based

Learning (pembelajaran berdasarkan

masalah) ................................................................. 12

g. Ciri-ciri Model Problem Based Learning .............. 13

h. Manfaat model Problem Based Learning .............. 14

i. Sintaks Problem Based Learning .......................... 14

2. Tinjauan tentang Hasil Belajar Ilmu

Pengetahuan Alam ........................................................ 16

a. Hakekat Belajar ..................................................... 16

b. Ciri-ciri Belajar ...................................................... 17

c. Pengertian Hasil Belajar ........................................ 18

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .. 19

e. Hakikat Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam .... 21

f. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ..... 22

g. Karakteristik Ilmu Pengetahuan Alam

Sekolah Dasar ........................................................ 22

h. Materi Energi ......................................................... 23

i. Karakteristik Siswa Usia Sekolah Dasar ............... 23

j. Penerapkan Model Problem Based Learning

dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Ilmu

Pengetahuan Alam Siswa ....................................... 25

B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................. 26

C. Kerangka Berfikir.......... ...................................................... 26

D. Hipotesis Tindakan ............................................................... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................ 28

A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 28

1. Tempat Penelitian .......................................................... 28

2. Waktu Penelitian ........................................................... 28

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xii

B. Bentuk dan Strategi Penelitian ............................................. 28

1. Bentuk Penelitian .......................................................... 28

2. Strategi Penelitian........................................................... 29

C. Subjek Penelitian .................................................................. 30

D. Data dan Sumber Data .......................................................... 30

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 30

F. Validitas Data ....................................................................... 31

G. Teknik Analisis Data ............................................................ 31

H. Indikator Kinerja .................................................................. 33

I. Prosedur Penelitian ............................................................... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................... 35

A. HASIL PENELITIAN .......................................................... 35

1. Kondisi awal sebelum penelitian ................................... 35

a. Kondisi awal siswa ................................................. 35

b. Hasil Observasi Pra Siklus ..................................... 35

c. Aktivitas Siswa ...................................................... 37

2. Pelaksanaan Penelitian Tindakan siklus I .................... 37

a. Pelaksanaan Penelitian Tindakan ke – 1 pada

siklus I ....................................................................

37

b. Pengamatan Penelitian Tindakan ke – 2 pada

siklus I ..................................................................

41

c. Pelaksanaan Tindakan ke – 3 pada siklus I ............ 44

3. Pelaksanaan penelitian siklus II .................................... 47

a. Pelaksanaan Penelitian Tindakan ke – 1 pada

siklus II ...................................................................

47

b. Pengamatan Penelitian Tindakan ke – 2 pada

siklus II ..................................................................

50

c. Pelaksanaan Penelitian Tindakan ke – 3 pada

siklus II ..................................................................

53

B. RANGKUMAN HASIL PENELITIAN............................. 56

C. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ............................. 58

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiii

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ............................ 60

A. SIMPULAN .......................................................................... 60

B. IMPLIKASI HASIL PENELITIAN .................................... 60

C. SARAN ................................................................................. 61

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 62

LAMPIRAN

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Tahapan Pembelajaran Berdasarkan Masalah

Tabel 2 : Distribusi Frekuensi Hasil Penilaian Sebelum Pelaksanaan

Problem Based Learning

Tabel 3 : Hasil Percobaan Siswa Terhadap Tiga Sumber Bunyi

Tabel 4 : Distribusi Frekuensi Hasil Penilaian Tindakan 1 siklus I pada

Pelaksanaan Problem Based Learning

Tabel 5 : Contoh Makhluk Hidup Dan Jenis Bunyi Yang Didengar

Tabel 6 : Distribusi Frekuensi Hasil Penilaian Tindakan 2 Siklus I pada

Pelaksanaan Problem Based Learning

Tabel 7 : Distribusi Frekuensi Hasil Penilaian Tindakan 3 Siklus I pada

Pelaksanaan Problem Based Learning

Tabel 8 : Distribusi Frekuensi Hasil Penilaian Tindakan 1 Siklus II pada

Pelaksanaan Problem Based Learning

Tabel 9 : Distribusi Frekuensi Hasil Penilaian Tindakan 2 Siklus II pada

Pelaksanaan Problem Based Learning

Tabel 10 : Contoh Lembar Kerja Siswa

Tabel 11 : Distribusi Frekuensi Hasil Penilaian Tindakan 3 Siklus II pada

Pelaksanaan Problem Based Learning

Tabel 12 : Tabel distribusi sebelum siklus, siklus I, dan siklus II

Tabel 13 : Rekapitulasi Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Bagan kerangka berpikir

Gambar 2 : Daur penelitian tindakan kelas (Depdikbud, 1999 : 20)

Gambar 3 : Model Analisis Interaktif

Gambar 4 : Grafik Hasil Penilaian Sebelum Pelaksanaan Problem Based

Learning

Gambar 5 : Grafik Hasil Penilaian Pelaksanaan Problem Based Learning

Gambar 6 : Grafik Hasil Penilaian Pelaksanaan Problem Based Learning

Gambar 7 : Grafik Hasil Penilaian Pelaksanaan Problem Based Learning

Gambar 8 : Grafik Hasil Penilaian Pelaksanaan Problem Based Learning

Gambar 9 : Grafik Hasil Penilaian Pelaksanaan Problem Based Learning

Gambar 10 : Grafik Hasil Penilaian Pelaksanaan Problem Based Learning

Gambar 11 : Sebelum dan Sesudah Siklus

Gambar 12 : Grafik Rekapitulasi Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Silabus IPA

Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I dan siklus II

Lampiran 3 : Lembar Pengamatan Kegiatan Guru

Lampiran 4 : Daftar Nilai Siswa

Lampiran 5 : Pengamatan Kegiatan Guru

Lampiran 6 : Foto Kegiatan

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Alasan peneliti melakukan penelitian di SDN Treko I Kec Mungkid Kab

Magelang karena adanya masalah pembelajaran yang membuat hasil belajarnya selalu

rendah. Masalah ini datang dari guru dan siswa. Rendahnya hasil pembelajaran ini

sejak dulu sampai sekarang.

Masalah yang datang dari guru diantaranya: mengajar tidak menggunakan RPP,

tidak menggunakan alat peraga atau media yang tepat, adakalanya guru meninggalkan

kelas karena alasan tertentu, bila hasil pembelajaran sangat rendah guru menyalahkan

siswa dan orang tua siswa.

Masalah yang datang dari siswa juga banyak sekali diantaranya adalah sebagai

berikut: malas belajar, saat pembelajaran berlangsung siswa bicara sendiri,

mengantuk, bosan, hasil belajar rendah dan lain sebagainya.

Salah satu masalah pokok dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah

masih rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA. Hal ini nampak dari

nilai hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA yang masih di bawah nilai KKM

(Kriteria Ketuntasan Minimal). Anggapan yang kemudian terjadi adalah mata

pelajaran IPA merupakan mata pelajaran yang sulit dan cenderung tidak disukai

siswa. Anggapan yang demikian itu menjadikan nilai atau prestasi belajar IPA

menjadi semakin menurun. Oleh karena itu peneliti memandang perlu untuk

menyajikan materi pembelajaran mata pelajaran IPA yang mudah dipahami oleh

siswa. Dengan demikian, nilai atau prestasi siswa dalam mata pelajaran IPA secara

berangsur-angsur dapat diperbaiki sampai pada taraf yang maksimal.

Melihat mata pelajaran IPA yang memiliki karakteristik, siswa memahami alam

semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran dengan menggunakan prosedur

1

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

yang benar dan dijelaskan dengan penalaran yang saheh sehingga menghasilkan

simpulan yang benar.

Disamping itu tujuan pembelajaran IPA ( Ilmu Pengetehuan Alam) SD adalah

(1) memahami konsep IPA yang keterkaitannya dalam kehidupan sehari-hari; (2)

memiliki ketrampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan, gagasan tentang

alam sekitar; (3) mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari benda-benda

serta kejadian di lingkungan sekitar; (4) bersifat ingin tahu, terbuka, kritis,mawas diri,

bertanggung jawab dan mandiri; (5) mampu menerapkan konsep IPA untuk

menjelaskan gejala alam dan memecahkan masalah dalam kehidupan ssehari-hari; (6)

mampu menerapkan teknologi sederhana yang berguna untuk memecahkan suatu

masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari; (7) mengenal dan memupuk

rasa cinta terhadap alam sekitar, sehingga menyadari kebesaran dan keagungan

Tuhan. (Permendiknas, 2006 : 6).

Oleh sebab itu, pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebagai salah

satu bidang studi di Sekolah Dasar (SD) khususnya di kelas tinggi yaitu kelas IV

untuk memberikan sumbangan sebesar-besarnya dalam rangka mencapai tujuan

pendidikan.

Berdasarkan tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di atas,

peneliti dapat menerapkan model problem based learning sebagai strategi pemecahan

masalahnya untuk memberdayakan karakteristik siswa itu sendiri. Dipandang dari

kualitas hasil yang akan diperoleh siswa, maka model problem based learning akan

memiliki kontribusi yang lebih baik daripada model konvensiomal yang menerapkan

satu arah dari guru saja.

Dalam model pembelajaran problem based learning pembelajaran didasarkan

pada permasalahan yang membutuhkan penyelidikan dan penyelesaian nyata

sehingga siswa semangat untuk berusaha menyelesaikan masalah secara mandiri.

Dengan pengalaman tersebut siswa dapat memecahkan masalah serupa dalam

kehidupan sehari-hari.

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih

dalam tentang penerapan model problem based learning untuk meningkatkan hasil

belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas IV SDN treko I Kecamatan

Mungkid Kabupaten Magelang.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka dapat diidentifikasi beberapa

permasalahan sebagai berikut :

1. Sebagian siswa, pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dianggap mata

pelajaran yang membosankan.

2. Pada umumnya pembelajaran yang bersifat konvensional kurang memberi

kesempatan pada siswa untuk memberikan potensi dirinya sehingga siswa

kurang semangat dalam pembelajarannya.

3. Biasanya guru memberi tugas menghafal konsep-konsep Ilmu Pengetehuan

Alam (IPA) namun tidak pernah memberi tugas untuk menyelidiki dan

menemukan konsep Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

4. Pembelajaran model problem based learning lebih meningkatkan pembelajaran

yang brorientasi pada penyelidikan, akibatnya anak bersemangat mengikuti

pelajaran Ilmu Pengetehuan Alam (IPA).

C. Pembatasan Masalah

Dengan adanya permasalahan yang cukup banyak, maka peneliti membatasi

masalah dengan upaya untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada materi energi

energi panas, bunyi dan alternatif dengan menggunakan model problem based

learning di SDN treko I Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang. Media yang

dipakai sebagai sumber energi dalam proses pembelajarannya berasal dari piring,

meja, dan kain.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan masalah

penelitian yaitu apakah model pembelajaran problem based learning dapat

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

meningkatkan hasil belajar ILmu Pengetahuan Alam (IPA) siswa kelas IV SDN

Treko I Kecamatan Munkid Kabupaten Magelang?

E. Tujuan penelitian

Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) pada materi enegi bunyi melalui penerapan model problem

based learning pada siswa kelas IV SDN Treko I Kecamatan Mungkid Kabupaten

Magelang tahun pelajaran 2010 / 2011.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :

1. Secara praktis

a. Untuk siswa, sebagai motivasi belajar siswa agar prestasi belajar pada mata

pelajaran IPA akan lebih baik.

b. Untuk guru, sebagai bahan referensi bagi guru dalam meningkatkan kualitas

pembelajaran IPA pada siswa SDN Treko I.

c. Untuk sekolah, dapat memberikan referensi untuk mengatasi kendala yang

ada dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa dengan pembelajaran

mata pelajaran IPA pada siswa kelas IV SDN Treko I.

2. Manfaat Teoritis

a. Dapat menjadi referensi bagi penelitian sejenis

b. Dapat memperkaya khasanah keilmuan.

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan tentang model pembelajaran problem based learning

(Pembelajaran Berdasarkan Masalah)

a. Hakekat Pembelajaran

Pembelajaran menurut UU SPN No. 20 tahun 2003 adalah proses prosedur

dengan pendidikan pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran mempunyai dua

manfaat dan karakter. Pertama dalam proses pembelajaran, proses mental siswa

dilibatkan secara maksimal maksudnya siswa tidak hanya mendengar dan mencatat

melainkan harus juga berpikir. Keduanya dengan pembelajaran, terbangun suasana

dialogis dan proses Tanya jawab secara terus menerus yang bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan berpikir siswa, sehingga siswa dapat memperoleh

pengetahuan yang mereka kontruksi sendiri.

Pembelajaran menurut Gagne dalam www. http//krisna.blog.uns.ac.id adalah

suatu sistim yang bertujuan untuk membantu proses belajar mengajar siswa yang

berisi serangkaian peristiwa yang dirancang untuk mempengaruhi dan mendukung

terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal.

Pembelajaran menurut tim dosen strategi belajar dan mengajar UNS (2006: 6)

adalah proses membelajarkan siswa menggunakan azas pendidikan maupun teori

belajar. Dua hal ini merupakan penentu utama keberhasilan. Pembelajaran

merupakan proses komunikasi dua arah, yang mana mengajar dilakukan pihak guru

sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh siswa.

Pembelajaran menurut Oemar Hamalik dalam St, Y. Slamet dan Suwarto

(2007: 110) adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi,

material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk

mencapai tujuan. Manusia terlibat dalam sitem pengajaran tediri dari siswa, guru, dan

tenaga lainnya misalnya laboratorium. Material meliputi buku-buku, papan tulis,

5

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

fotografi, audio, dan video tape. Fasilitas perlengkapan meliputi ruang kelas,

perlengkapan, audiovisual, juga computer. Prosedur meliputi jadwal dan informasi,

praktek, belajar, dan sebagainya.

Untuk itu jika dilihat dari kondisi pembelajaran maka pendidikan formal harus

mampu memaksimalkan peluang bagi siswa, demi berlangsungnya interaksi yang

hakiki, bukan sekedar menyampaikan pengetahuan dan membentuk ketrampilan yang

diperlukan saja. Jika pembelajaran hanya menyampaikan pengetahuan dan

membentuk ketrampilan yang diperlukan saja , maka hal itu hanya akan menurunkan

kualitas pembelajaran.

Pembelajaran menurut Winfred F.Hill (2008:33) adalah studi mengenai

bagaimana kognisi dimodifikasi oleh pengalaman. Dalam pembelajaran siswa

pengetahuannya terbentuk atas persepsi, sikap atau keyakinan yang dimiliki individu

dalam menghadapi lingkungannya.

Menurut Corey dalam tim dosen SBM UNS (2007: 6) pembelajaran adalah

suatu proses dimana lingkungan seseorang disengaja dikelola untuk memungkinkan

ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau

menghasilkan respond terhadap situasi tertentu.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat peneliti simpulkan pembelajaran adalah

proses mengatur lingkungan agar terjadi interaksi siswa dengan lingkungannya. Pada

suatu saat siswa menerima rangsangan di lingkungan yang luas, sementara pada saat

lain rangsangan itu terlalu kecil. Lingkungan yang diharapkan tentu saja lingkungan

yang seimbang dengan kondisi siswa agar tidak terlalu besar memberi rangsang,

tetapi tidak terlalu kecil dari rangsangan. Lingkungan yang terlalu besar memberi

rangsangan dapat mengakibatkan siswa menjadi ketergantungan, sehingga kurang

membangkitkan kreativitas siswa. Sedangkan lingkungan yang terlalu kecil dari

rangsangan mengakibatkan siswa kurang mendapatkan hasil belajar secara maksimal.

Pada gilirannya siswa akan kurang menguasai konsep dasar yang diajarkan dalam

proses pembelajaran.

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

b. Hakekat Model Pembelajaran

Model pembelajaran merupakan salah satu bagian dari keseluruhan sistim

belajar yang tidak dapat dipisahkan dari sistim yang satu denga sistim yang lainnya.

Menurut Joyse dalam Triyanto (2007: 5) model pembelajaran adalah suatu

perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan

pembelajaran di kelas / pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan

perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya: buku-buku, computer,

film, kurikulum, dan lain-lain. Setiap model pembelajaran mengarahkan guru

mendesain pembelajaran untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran.

Menurut tim dosen strategi belajar dan pembelajaran UNS (2007: 24) model

pembelajaran adalah suatu pola intruksional yang memberi proses spesifik dan

penciptaan situasi lingkungan tertentu yang mengakibatkan para siswa berinteraksi

sehingga terjadi perubahan khusus pada tingkah laku mereka.

Menurut Nurulwati dalam Triyanto (2007: 5) model pembelajaran adalah

kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis yang

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu

dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para pengajar

dalam merencanakan aktivitas belajar.

Menurut Arends dalam Triyanto (2007: 7) menyatakan the term taching model

refers a particular approach intruktion that ingcludes its goals, sintax, environment,

and management system. Istilah model pengajaran mengarah pada suatu pendekatan

pembelajaran tertentu, tujuannya, sintaksnya, lingkungannya, dan pengelolaannya.

Dari beberapa pendapat berikut diatas peneliti dapat menyimpulkan sebagai

berikut : Model pembelajaran adalah suatu perencanaan yang digunakan sebagai

pedoman untuk melaksanakan pembelajaran yang merupakan strategi belajar dalam

pembelajaran yang memberi proses spesifik dan penciptaan situasi lingkungan

tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang mengarah pada suatu pendekatan

pembelajaran tertentu yaitu tujuannya, tingkah laku mengajar, lingkunganya,dan

pengelolaannya.

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

c. Ciri-ciri Model Pembelajaran

Istilah model pembelajaran memiliki makna yang lebih luas dari pada strategi,

metode atau prosedur. Model pembelajaran mempunyai empat cirri khusus yang tidak

dimiliki oleh Strategi, metode, dan prosedur. Ciri-ciri menurut Triyanto (2007: 6)

tersebut adalah : rasional teoritik yang disusun oleh pencipta dan para

pengembangnya, landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar

(tujuan pembelajaran yang akan dicapai), tingkah laku mengajar yang diperlukan agar

model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil, lingkungan belajar yang

diperlukan agar tujuan belajar dapat dicapai. Empat ciri khusus model pembelajaran

yaitu :

1) Istilah model pembelajaran meliputi pendekatan suatu model pembelajaran

yang luas dan menyeluruh. Contohnya pada model pembelajaran

berdasarkan masalah, kelompok-kelompok siswa bekerja sama memecahkan

suatu masalah yang disepakati oleh siswa dan guru. Ketika guru sedang

menerapkan model pembelajaran tersebut, sering kali siswa menggunakan

berbagai-macam ketrampilan, prosedur pemecahan masalah dan berfikir

kritis. Model pembelajaran berdasarkan masalah dilandasi oleh teori belajar

kontruktivistas. Pada model ini pembelajaran dimulai dengan menyajikan

permasalahan nyata yang penyelesaiannya membutuhkan kerjasama antara

siswa-siswa. Dalam model pembelajaran ini guru memandu siswa

menguraikan pemecahan masalah menjadi tahap-tahap kegiatan, guru

memberi contoh mengenai penggunaan ketrampilan dan strategi yang

dibutuhkan supaya tugas-tugas tersebut dapat diselesaikan. Guru

menciptakan suasana kelas yang fleksibel dan berorientasi pada upaya

penyelidikan siswa.

2) Model-model pembelajaran dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan

pembelajaran sintaks (tingkah laku mengajar) dan sifat lingkungan

belajarnya. Sebagai contoh pengklasifikasian berdasarkan tujuan adalah

pembelajaran langsung, Suatu model pembelajaran yang baik untuk

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

membantu siswa mempelajari ketrampilan dasar mengelompokkan energi

bunyi ke dalam tiga jenis bunyi yaitu ultrasonik, audiosonik, dan infrasonik

atau topik-topik yang berkaitan dengan penggunaan alat. Akan tetapi ini

tidak sesuai bila digunakan untuk mengajarkan konsep-konsep yang

memerlukan analisis.

3) Sintaks (tingkah laku mengajar) dari suatu model pembelajaran adalah pola

yang menggambarkan urutan alur tahap keseluruan yang pada umumnya

disertai dengan serangkaian kegiatan pembelajaran. Sintaks (tingkah laku

mengajar) dari suatu model pembelajaran tertentu menunjukkan denga jelas

kegiatan yang harus dilakukan oleh guru dan siswa. Sintaks (tingkah laku

mengajar) dari bermacam-macam pembelajaran memiliki komponen-

komponen yang sama. Contoh setiap model pembelajaran diawali dengan

upaya menarik perhatian siswa dan motivasi siswa agar siswa terlibat dalam

pembelajaran. Setiap akhir pembelajaran diakhiri denga tahap penutup

pelajaran, didalamnya meliputi kegiatan merangkum pokok-pokok pelajaran

yang dilakukan siswa dengan bimbingan guru.

4) Tiap-tiap model pembelajaran membutuhkan sistem pengelolaan dan

lingkungan belajar yang sedikit berbeda. Misalnya model pembelajaran

kooperatif memerlukan lingkungan pembelajaran yang fleksibel seperti

tersedia meja dan kursi yang mudah dipindahkan. Pada model pembelajaran

problem solving harus melaksanakan penyelidikan-penyelidikan atau

eksperimen.

Selain itu cirri-ciri khusus pada suatu model pembelajaran menurut nieveen

dalam Triyanto(2007: 8), suatu model pembelajaran dikatakan baik jika kriteria

memenuhi sebagai berikut : 1) Aspek validitas; 2) Aspek praktis; 3) Aspek efektif.

1) Apek validitas dikaitkan dengan dua hal yaitu apakah model dikembangkan

dan didasarkan pada rasional teoritik yang kuat dan model terdapat

konsistensi internal.

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

2) Aspek praktis yaitu jika memenuhi kriteria sebagai berikut : apa bila para

ahli dan praktisi menyatakan apa yang dikembangkan dapat diterapkan dan

kenyataan menunjukkan bahwa apa yang dikembangkan tersebut dapat

diterapkan.

3) Aspek efektif yaitu para ahli menyatakan bahwa model tersebut efektif dan

secara operasional model tersebut memberikan hasil sesuai dengan

harapan.

Sedangkan menurut Tim Dosen UNS Strategi Belajar Mengajar (2007 : 24)

cirri-ciri model pembelajaran adalah:

1) Memiliki prosedur ilmiah

Suatu model pembelajaran yang harus dimiliki suatu prosedur yang

sistematik untuk mengolah tingkah laku siswa.

2) Memiliki spesifikasi dan hasil belajar

Suatu model pembelajaran menyebutkan hasil-hasil belajar mendetail

mengenai penampilan siswa.

3) Menyebutkan spesifikasi lingkungan belajar

Setiap model pembelajaran menyebutkan secara tegas kondisi lingkungan,

respond dari para siswa yang diobservasi.

4) Memiliki kinerja penampilan

Suatu model pembelajaran menunjukkan kriteria penerimaan penampilan

yang diharapkan dari para siswa. Model pembelajaran merencanakan

tingkah laku yang diharapkan siswa yang dapat didemontrasikan setelah

langkah pembelajaran tertentu.

5) Memiliki spesifikasi cara-cara pelaksanaannya

Suatu model pembelajaran menyebutkan mekanisme yang menunjuk reaksi

siswa dan interaksinya dengan lingkungan.

Dari beberapa pendapat diatas peneliti menyimpulkan bahwa ciri-ciri

pembelajaran adalah suatu model pembelajaran yang dapat diklasifikasikan

berdasarkan tujuan pembelajaran sintaks dan sifat lingkungan belajarnya, baik

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

(validitas, praktis, dan efektif), memiliki prosedur ilmiah, spesifikasi hasil

belajar, spesifikasi lingkungan belajar, memiliki kinerja penampilan, dan

memiliki spesifikasi cara-cara pelaksanaannya.

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Wasty Soemanto (2003:113) dalam belajar, banyak sekali faktor yang

mempengaruhi belajar namun dari sekian banyaknya faktor yang mempengaruhi

belajar, hanya dapat digolongkan menjadi tiga macam yaitu:

1) Faktor-faktor stimulus belajar, stimulus belajar adalah segala hal di luar

individu yang merangsang individu itu untuk mengadakan reaksi atau

pembuatan belajar, misalnya panjangnya bahan pelajaran, kesulitan bahan

pelajaran, berartinya bahan pelajaran, berat ringannya tugas, dan suasana

lingkungan eksternal.

2) Faktor-faktor metode belajar, metode mengajar yang dipakai oleh guru sangat

mempengaruhi metode belajar yang dipakai oleh si pelajar, maka metode yang

dipakai oleh guru menimbulkan perbedaan yang berarti bagi proses belajar.

Misalnya tentang kegiatan berlatih atau praktek, menghafal atau menginggat,

pengenalan tentang hasil-hasil belajar, dan bimbingan dalam belajar.

3) Faktor-faktor individual, faktor-faktor individual ini merupakan faktor yang

juga sangat besar penggaruhnya terhadap belajar seseorang, misalnya tentang

kematangan individu, usia, perbedaan jenis kelamin, pengalaman sebelumnya,

motivasi, dan kondisi kesehatan.

e. Jenis Hasil Belajar

Gagne (1988: 159) menjelaskan jenis-jenis hasil belajar sebagai akibat dari

kegiatan pembelajaran yang efektif. Hasil belajar ini merupakan indikator utama bagi

siswa dalam mengembangkan proses belajar materi selanjutnya. Hasil belajar tersebut

adalah ketrampilan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap, dan

keterampilan motorik.

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

f. Hakekat model problem Based Learning (pembelajaran berdasarkan

masalah)

Problem Based Learning merupakan salah satu model yang menyajikan

kepada siswa situasi masalah ontentik dan berma’na yang dapat memudahkan kepada

mereka untuk melakukan penyelidikan. Menurut Dewey dalam Triyanto (2007: 67)

model berdasarkan masalah adalah interaksi antara stimulus dengan respon, yang

merupakan hubungan antara dua arah yaitu belajar dan lingkungan. Lingkungan

memberikan masukan pada siswa berupa bantuan dan masalah. Kemudian syaraf otak

menafsirkan bantuan itu secara efektif, sehingga masalah yang dihadapi dapat

diselidiki, dinilai, dianalisis, serta dicari pemecahannya dengan baik. Pengalaman

yang diperoleh siswa dari lingkungan, akan menjadikan bahan atau materi yang dapat

digunakan untuk memperoleh pedoman dan tujuan belajarnya. Pembelajaran

berdasarkan masalah merupakan pendekatan efektif untuk pembelajaran proses

berfikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini membantu siswa untuk memperoleh

informasi yang sebenarnya sudah ada dalam benak siswa.

Pembelajaran berdasarkan masalah atau Problem Based Learning menurut

http://www,Irckesehatan.net/cdroms_htm/pbl/pbl.htm adalah proses pembelajaran

yang diawali dari masalah-masalah yang ditemukan dalam lingkungan pekerjaan.

Difinisi lain dari model penerapan Problem Based Learning (PBL) menurut

http://www,Irckesehatan.net/cdroms_htm/pbl/pbl.htm adalah lingkungan belajar yang

di dalamnya menggunakan masalah untuk belajar. Sebelum pebelajar mempelajari

suatu hal, mereka diharuskan mengidentifikasi suatu masalah baik yang dihadapi

secara nyata maupun telaah kasus. Masalah diajukan sedemikian rupa sehingga para

pebelajar menemukan kebutuhan belajar yang dibutuhkan agar mereka dapat

memecahkan masalah tersebut.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan model pembelajaran berdasarkan masalah

adalah model pembelajaran yang menggunakan penyelesaian nyata dari permasalahan

yang nyata pula yang pada akhirnya memunculkan pengetahuan yang berma’na.

Dengan mencari pemecahan masalah secara mandiri, akan mendapatkan suatu

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

pengalaman yang kongkrit dan akan dapat digunakan untuk memecahkan masalah

yang serupa.

g. Ciri-ciri Model Problem Based Learning

Menurut Arends (1997:349) cir-ciri pembelajaran berdasarkan masalah adalah

sebagai berikut:

1. Pengajuan pertanyaan atau masalah. Pembelajaran bukan

mengorganisasikan prinsip-prinsip atau ketrampilan akademik tertentu,

pembelajaran berdasarkan masalah mengorganisasikan pengajaran disekitar

pertanyaan dan masalah yang keduanya secara sosial penting secara pribadi

bermakna bagi siswa. Mereka sederhana dan memungkinkan adanya

berbagai macam solusi untuk situasi itu.

2. Berfokus pada keterkaitan antara disiplin. Pembelajaran berdasarkan

masalah mungkin berpusat pada mata pelajaran tertentu. Misal IPA,

Matematika, IPS. Masalah yang nyata dalam pemecahannya siswa

meninjau masalah itu dari banyak mata pelajaran.

3. Penyelidikan autentik. Pembelajaran berdasarkan masalah mengharuskan

siswa melakukan penyelidikan secara autentik untuk mencari penyelesaian

nyata. Mereka harus menganalisis dan mendefinisikan masalah,

mengembangkan hipotesis dan memprediksi, mengumpulkan, dan

menganalisa informasi, melakukan eksperimen, membuat refensi,dan

merumuskan kesimpulan.

4. Menghasilkan produk dan memamerkannya. Pembelajaran berdasarkan

masalah menuntut siswa untuk menghasilkan pruduk tertentu dalam bentuk

karya nyata atau artefak dan peragaan yang menjelaskan atau mewakili

bentuk penyelesaian masalah yang mereka temukan. Produk tersebut

berupa laporan, model fisik, video maupau program computer. Karya nyata

dan peragaan seperti yang mereka pelajari dan menyediakan suatu

alternative terhadap laporan tradisionel atau makalah.

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

5. Kolaborasi. Pembelajaran berdasarkan masalah dicirikan oleh siswa yang

bekerjasama satu dengan yang lainnya. Biasanya dengan berpasangan

dengan teman sebangkunya. Bekerjasama memberikan motivasi untuk

melanjutkan tugas-tugas kompleks, memperbanyak peluang untuk bebagi

inkuiri dan dialog untuk mengembangkan ketrampilan sosial dan

ketrampilan berfikir.

h. Manfaat model Problem Based Learning

Manfaat pembelajaran berdasarkan masalah menurut Ibrahim dalam Triyonto

(2007: 70) adalah pembelajaran berdasarkan masalah tidak dirancang untuk

membantu guru, memberikan informasi sebanyak banyaknya kepada siswa tetapi

dikembangkan untuk membantu kemampuan berfikir, berpikir pemecahan masalah,

ketrampilan intelektual siswa, belajar berbagai peran orang dewasa melalui pelibatan

mereka dalam pengalaman nyata/ stimulus dan menjadi pebelajar yang

otonom/mandiri.

Menurut Sudjna dalam triyanto (2007: 71) Manfaat khusus yang diperoleh dari

model Problem Based Learning adalah membantu siswa merumuskan tugas-tugas,

bukan menyajikan tugas-tugas pelajaran. Objek pelajaran tidak dipelajari dari buku,

tetapi dari masalah yang ada disekitarnya.

Menurut uraian diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Problem

Based Learning bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan berfikir siswa dalam

memecahkan masalah secara mandiri berdasarkan pengalaman yang telah ada pada

siswa itu sendiri.

i. Sintaks Problem Based Learning

Pembelajaran Berdasarkan Masalah menurut Nur dalam Triyanto (2007: 72)

terdiri dari lima langkah utama yang dimulai dengan guru memperkenalkan siswa

dengan situasi masalah, diakhiri dengan penyajian dan analisis hasil kerja siswa.

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Kelima langkah tersebut dijelaskan pada tabel I di bawah ini.

Tabel 1 : Tahapan Pembelajaran Berdasarkan Masalah

Tahap Tingkah laku guru Tahap 1Orientasi

Guru menjelaskan pembelajaran

Tahap 2 Mengorganisasikan siswa untuk belajar

Guru membantu siswa untuk mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut

Tahap 3 Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah

Tahap 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan kerja yang sesuai seperti laporan,video, dan model serta membantu membagi tugas dengan temannya

Tahap 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang merka gunakan

Menurut Ibrahim dalam Triyanto (2003: 15) di dalam Problim Based

Learning, peran guru berbeda dengan kelas tradisional, peran guru antara lain sebagai

berikut:

1. Mengajukan masalah atau mengorientasikan siswa kepada masalah

autentik yaitu masalah kehidupan nyata sehari-hari.

2. Memfasilitasi atau membimbing penyelidikan misalnya melakukan

pengamatan atau melakukan eksperimen.

3. Memfasilitasi dialog siswa.

4. Mendukung belajar siswa.

5. Kolaborasi. Pembelajaran berdasarkan masalah dicirikan oleh siswa yang

bekerjasama satu dengan yang lainnya, paling sering secara berpasangan

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

atau dalam kelompok kecil. Bekerjasama motivasi untuk secara

berkelanjutan terlibat dalam tugas-tugas kompleks dan memperbanyak

peluang untuk berbagi inkuiri dan dialog untuk mengembangkan

keterampilan sosial dan keterampilan berpikir.

Dari kedua pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

Problem Based Learning sebagai berikut:

1) Tugas-tugas perencanaan

Karena hakekatnya Interaktif, model pembelajaran berdasarkan masalah

membutuhkan banyak perencanaan, seperti halnya model-model

pembelajaran yang berpusat pada siswa lainnya.

2) Tugas interaktif.

a) Orientasi siswa pada masalah

Siswa memahami tujuan pembelajaran yang akan dicapai

b) Mengorganisasikan siswa untuk belajar

Dalam model ini dibutuhkan keterampilan kerjasama antar siswa untuk

penyelidikan.

c) Membantu penyelidikan mandiri dan kelompok

(1)Guru membantu siswa dalam pengumpulan informasi.

(2)Guru mendorong pertukaran pendapat.

(3)Puncak proyek pengajaran berdasarkan masalah adalah penciptaan dan

peragaan artefak seperti laporan, poster, model-model fisik.

d) Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah

Tugas guru adalah membantu siswa menganalisis masalah dan mengevaluasi

proses berpikir mereka sendiri dan ketrampilan yang mereka gunakan.

2. Tinjauan tentang Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

a. Hakekat Belajar

Belajar menurut Tim Dosen Strategi Belajar Mengajar UNS (2007: 2) adalah

suatu proses yang ditandai adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan tersebut

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

dapat ditunjukkan dalam bentuk pengetahuannya, pemahamannya, sikap atau tingkah

laku, Keterampilannya, kecakapannya, kemampuan ,daya reaksi dan daya

penerimaannya.

Belajar adalah proses perubahan secara aktif, proses mereaksi terhadap semua

situasi yang ada di sekitar individu, yang diarahkan pada suatu tujuan, Proses berbuat

berbagai pengalaman, proses melihat, mengamati dan memahami suatu yang

dipelajari (http/krisna.blog.uns..ac.id,).

Belajar menurut Forest W. Parkey dalam Nasibi Lapono (2008: 14) belajar

adalah kegiatan pemrosesan informasi, membuat penalaran, mengembangkan

pemahaman, dan meningkatkan penguasaan ketrampilan dalam proses belajar.

Belajar menurut Skiner adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar maka

responnya menjadi baik. Sebaliknya bila orang tidak belajar maka responnya menjadi

menurun.

Belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (11:247) adalah”penguasaan

ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran lazimnya ditunjukkan dengan

nilai angka atau tes yang diberikan oleh guru”.

Berdasarkan beberapa pendapat peneliti dapat menyimpulkan bahwa belajar

adalah proses perubahan tingkah laku Pada diri seseorang baik secara kognitif,

afektif, dan psikomotor yang berupa pemahaman, pengetahuan, sikap, tingkah laku,

ketrampilan, kecakapan, kemampuan, daya reaksi dan daya penerimaan baik bila

seseorang saat belajar, dan menurun bila seseorang tidak belajar.

b. Ciri-ciri belajar

Belajar merupakan tindakan yang kompleks. Oleh karena itu belajar memiliki

cirri-ciri sebagai berikut:

1) Siswa bertindak sebagai pembelajar

2) Siswa memperoleh hasil dan pengalaman hidup

3) Internal pada diri pembelajar

4) Berada di sembarang tempat

5) Berlangsung sepanjang hayat

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

6) Memiliki motivasi yang kuat

7) Dapat memecahkan masalah

8) Mempertinggi martabat pembelajar

9) Hasil belajar merupakan dampak pengiring.

Menurut Dosen Pengembang MKDK-IKIP Semarang dalam Nabisi Lapono

(2008:12) karakteristik perubahan tingkah laku adalah sebagai berikut:

1) Perubahan tingkah laku secara sadar atau merasa dirinya terjadi perubahan.

Contoh, seseorang merasa pengetahuannya bertambah.

2) Perubahan dalam belajar kontinu dan fungsional.

Perubahan yang terjadi dalam individu berlangsung terus menerus .

3) Perubahan dalam belajar bersifat positip dan aktif. Dalam perubahan belajar

senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik

dari sebelumnya.

4) Perubahan dalam belajar bersifat tidak sementara. Perubahan yang terjadi

bersifat menetap atau permanen untuk beberapa saat saja.

5) Perubahan dalam belajar bertujuan.

Perubahan tingkah laku ini terjadi karena ada tujuan yang ingin dicapai.

Perubahan belajar terarah pada tingkah laku yang benar disadari.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa cirri

proses belajar yaitu:

1). Usaha untuk memperoleh suatu pengetahuan, nilai, dan sikap.

2). Belajar menghasilkan adanya perubahan tingkah laku.

3). Fenomena tingkah laku adalah interaksi aktif dengan lingkunganya.

c. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Catharina Tri Anni (2002:4) hasil belajar merupakan perubahan

perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Hasil belajar

juga merupakan kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar

(H. Nashar, 2004: 77). Hasil belajar adalah terjadinya perubahan dari hasil masukan

pribadi berupa motivasi dan harapan untuk berhasil dan masukan dari lingkungan

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

berupa rancangan dan pengelolaan motivasional tidak berpengaruh terdadap besarnya

usaha yang dicurahkan oleh siswa untuk mencapai tujuan belajar (Keller dalam H

Nashar, 2004: 77). Seseorang dapat dikatakan telah belajar sesuatu apabila dalam

dirinya telah terjadi suatu perubahan, akan tetapi tidak semua perubahan yang terjadi.

Jadi hasil belajar merupakan pencapaian tujuan belajar dan hasil belajar sebagai

produk dari proses belajar, maka didapat hasil belajar.

d. Faktor-faktor yang Memperngaruhi Hasil Belajar

Menurut Dalyono (1997: 55-60) berhasil tidaknya seseorang dalam

belajar disebabkan oleh dua faktor yaitu:

1) Faktor Intern (yang berasal dari dalam diri orang yang belajar)

(a) Kesehatan, kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya

terhadap kemampuan belajar. Bila seseorang yang tidak selalu sehat, sakit

kepala, demam, pilek batuk dan sebagainya dapat mengakibatkan tidak

bergairah untuk belajar. Demikian pula halnya jika kesehatan rohani

(jiwa) kurang baik.

(b) Intelegensi dan Bakat, kedua aspek kejiwaan ini besar sekali pengaruhnya

terhadap kemampuan belajar. Seseorang yang mempunyai intelegensi

baik (IQ-nya tinggi) umumnya mudah belajar dan hasilnyapun cenderung

baik. Bakat juga besar pengaruhnya dalam menentukan keberhasilan

belajar. Jika seseorang mempunyai intelegensi yang tinggi dan bakatnya

ada dalam bidang yang dipelajari, maka proses belajar akan lebih mudah

dibandingkan orang yang hanya memiliki intelegansi tinggi saja atau

bakat saja.

(c) Minat dan Motivasi, Minat dapat timbul karena adanya daya tarik dari

luar dan juga datang dari sanubari. Timbulnya minat belajar disebabkan

beberapa hal, antara lain karena keinginan yang kuat untuk menaikkan

martabat atau memperoleh pekerjaan yang baik serta ingin hidup senang

atau bahagia. Begitu pula seseorang yang belajar dengan motivasi yang

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

kuat, akan melaksanakan kegiatan belajarnya dengan sungguh-sungguh,

penuh gairah dan semangat berbeda dengan minat. Motivasi adalah daya

penggerak atau pendorong.

(d) Cara belajar, cara belajar seseorang juga mempengaruhi pencapaian

hasil belajarnya. Belajar tanpa memperhatikan teknik dan factor

fisiologis, psikologis, dan ilmu kesehatan akan memperoleh hasil yang

kurang.

2) Faktor Ekstern (yang berasal dari luar diri orang belajar)

(a) Keluarga, faktor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap

keberhasilan anak dalam belajar, misalnya tinggi rendahnya pendidikan,

besar kecilnya penghasilan dan perhatian.

(b) Sekolah, keadaan sekolah tempat belajar turut mempengaruhi tingkat

keberhasilan anak. Kualitas guru, metode mengajarnya, kesesuaian

kurikulum dengan kemampuan anak, keadaan fasilitas atau

perlengkapan di sekolah dan sebagainya, semua ini mempengaruhi

keberhasilan belajar.

(c) Masyarakat, keadaan masyarakat juga menentukan hasil belajar. Bila

sekitar tempat tinggal keadaan masyarakatnya terdiri dari orang-orang

yang berpendidikan, terutama anak-anaknya, rata-rata bersekolah tinggi

dan moralnya baik, hal ini akan mendorong anak giat belajar.

(d) Lingkungan sekitar, keadaan lingkungan tempat tinggal, juga sangat

mempengaruhi hasil belajar. Keadaan lingkungan, bangunan rumah,

suasana sekitar, keadaan lalu lintas dan sebagainya semua ini akan

mempengaruhi kegairahan belajar.

3) Klasifikasi Hasil belajar

Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan menggunakan

klasifikasi hasil belajar Benyamin S. Bloom dalam Catharina Tri Ani (2006:7-12)

secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah.

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Tiga ranah itu adalah sebagai berikut:

(1) Ranah Kognitif Ranah kognitif berkaitan dengan kemampuan intelektual

seseorang. Hasil belajar kognitif melibatkan siswa kedalam proses

berpikir seperti menginggat, memahami, menerapkan, menganalisa

sintesis dan evaluasi.

(2) Ranah Afektif, ranah afektif berkaitan dengan kemampuan yang

berkenaan dengan sikap, nilai perasaan dan emosi. Tingkatan-

tingkatannya aspek ini dimulai dari yang sederhana sampai kepada

tingkatan yang kompleks, yaitu penerimaan, penanggapan penilaian,

pengorganisasian, dan karakterisasi nilai.

(3) Ranah Psikomotor, ranah Psikomotor berkaitan dengan kemampuan

yang menyangkut gerakan-gerakan otot. Tingkatan-tingkatan aspek ini,

yaitu gerakan refleks keterampilan pada gerak dasar kemampuan

perseptual, kemampuan dibidang pisik, gerakan-gerakan skil mulai dari

keterampilan sederhana sampai kepada keterampilan yang kompleks dan

kemampuan yang berkenaan dengan non discursive komunikasi seperti

gerakan ekspresif dan interpretative.

e. Hakikat Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

Leo Sutrisno, Hery Krisnandi, Kartono (2007: 19) IPA adalah usaha memahami

alam semesta melalui pengamatan yang tepat (corect) pada sasaran serta

menggunakan prosedur yang benar (true) dan dijelaskan dengan penalaran sahih

(valid) sehingga dihasilkan kesimpulan yang betul (truth). Jadi IPA mengandung tiga

hal yaitu:

a). Proses (usaha manusia memahami alam semesta).

b). Prosedur (pengamatan yang tepat dan prosedurnya benar) dan

c). Produk (kesimpulan lainnya betul).

Menurut Wikepedia dalam Leo Sutrisno at all (2007:27) Ilmu Pengetahuan

Alam adalah sebuah mata pelajaran yang membahas ilmu biologi, fisika, dan kimia

untuk siswa Sekolah Dasar (SD) dan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Dilihat dari pendapat tersebut di atas maka peneliti dapat membuat kesimpulan

Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu yang mempelajari alam sekitar baik yang biotik

maupun yang abiotik dengan jalan mengadakan pengamatan langsung dari bebagai

jenis lingkungan alam dan buatan manusia dengan prosedur yang tepat sehingga

memperoleh kesimpulan yang benar.

f.Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

Tujuan pembelajaran IPA SD adalah: (1) memahami konsep IPA dan

keterkaitannya dalam kehidupan sehari-hari, (2) memiliki pengetahuan proses untuk

mengembangkan pengetahuan, gagasan tentang alam sekitar, (3) mempunyai minat

untuk mempelajari benda-benda serta kejadian di lingkungan sekitar, (4) bersifat

ingin tahu, kritis, terbuka, mawasdiri, tanggung jawab, dan mandiri, (5) mampu

menerapkan konsep IPA untuk menjelaskan gejala alam dan memecahkan masalah

dalam kehidupan sehari-hari, (6) mampu menerapkan teknologi sederhana yang

berguna untuk memecahkan suatu masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-

hari, (7) mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar, sehingga

menyadari kebesaran dan keagungan Tuhan (permendiknas,2006: 6).

Menurut Widyastuti (2009) adalah mengembangkan pengetahuan dan

pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari.

Melihat uraian di atas dapat ditarik kesimpulan, tujuan IPA di SD adalah siswa

mampu memiliki ketrampilan, mengembangkan pengetahuan, gagasan tentang alam

sekitarnya dengan pengamatan dan percobaan sehingga bisa mengakui kebesaran

Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupannya sehari-hari.

g. Karakteristik Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah Dasar

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan yang berkaitan dengan cara mencari tahu

tentang alam secara sistimatis. IPA bukan hanya penguasaan pengetahuan yang

berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja, melainkan juga

merupakan suatu penemuan. Pembelajaran IPA di SD menekankan pada pemberian

pengalaman secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan ketrampilan

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

proses ilmiah. Setiap siswa diajak untuk mengenal dirinya sendiri, lingkungan, alam

semesta, teknologi yang akan membawanya pada sebuah pemahaman tentang IPA.

Ruang lingkup bahan kajian IPA SD/MI semester 2 aspek energi dan perubahan serta

bumi dan alam semesta.

Melalui konsep IPA manusia dapat memanfaatkan alam secara bijaksanauntuk

menghasilkan produk ilmiah dalam rangka memenuhi kebutuhan yang kompleks.

Inilah yang menjadi dasar belajar IPA. Kemajuan teknologi yang pesat telah

mendorong manusia belajar IPA. Berbagai kemajuan teknologi saat ini tidak bisa

lepas dari peranan IPA sebagai disiplin ilmu. Untuk itulah sangat penting bagi

seorang siswa mempelajari IPA, yang nanti dapat diaplikasikan di lingkung sekitar.

h. Materi Energi

Materi Energi untuk kelas IV SD meliputi energy panas, energy bunyi, energy

alternative, dan model perubahan energy. Cakupan materi tersebut berdasarkan

kurikulum KTSP dan diambilkan dari buku IPA kelas IV karangan Budi Wahyono

dan Setyo Nurachmandani yang diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional Tahun 2008.

Referensi di atas merupakan sumber utama bagi peneliti untuk membuat

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), baik siklus I maupun siklus II, maupun

dalam menyusun materi evaluasi (tes formatif).

i. Karakteristik Siswa Usia Sekolah Dasar

Anak usia SD dalam hal ini anak yang duduk di bangku kelas I hingga VI, yang

terbagi dua kelompok yaitu anak usia kelas rendah yang berusia 6 sampai 9 tahun

dan usia kelas tinggi yang berusia 10 hingga 12 tahun. Hal ini sesuai dengan

Peraturan Pemerintah RI nomor 28 1990 tentang pendidikan dasar pada pasal 15

ayat 1 yang berbunyi untuk dapat diterima sebagai siswa SD seorang anak harus

berusia sekurang-kurangnya 6 tahun.

Anak usia kelas tinggi sekolah dasar telah berada pada taraf operasional

kongkret. Usia anak kelas ini sudah dapat berpikir logis, dan sudah mengalami

perkembangan secara holistik dalam setiap aspek fisik, koknitif, maupun

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

emosionalnya. Setiap anak saling mempengaruhi aspek yang lainnya. Sehubungan

dengan aspek perkembangan anak kelas tinggi 4 - 6 menurut Samino Sangadji et all

(2003: 7) menyatakan bahwa perkembangan merupakan suatu proses yang sifatnya

menyeluruh (holistik).

Untuk memahami tingkat perkembangan koknitif anak dapat untuk hasil

penelitian piaget dalam Ruminati (2007: 8) menyatakan bahwa perkembangan

koknitif anak diklasifikasikan dalam 4 tahap yaitu: 1) tahap sensori motor pada usia

0-2 tahun; 2) tahap pra operasional 2-8 tahun; 3) tahap periode operasi kongkrit pada

usia 8-12 tahun; 4) tahap operasi formal pada usia 12 tahun ke atas.

Berdasakan pengelompokan tahap perkembangan anak usia sekolah dasar

tersebut, berarti anak di kelas-kelas awal sekolah dasar termasuk dalam tahap

perkembang akhir pra operasional yaitu anak-anak dalam periode 9 tahun.

Selanjutnya anak-anak dikelas lanjut sekolah dasar yaitu termasuk dalam tahap

operasional kongkret sebab usia mereka antara 8 sampai 14 tahun.

Karakteristik perkembangan anak pada tahap praoperasional menurut Piaget

dalam Zulkfli (2003: 21) yaitu : 1) aktivitas kognitif didasarkan pada pengalaman

langsung panca indra. 2) Fase operasional yaitu anak tidak terikat lagi pada

lingkungan sensori. Kesanngupan menyimpang tanggapan semakin besar. Anak suka

meniru orang lain dan mampu menerima [khayalan dan suka bercerita tentang hal-hal

yang fantastis, dan sebagainya. 3) Fase operasi konhkret yaitu pada fase ini cara anak

berpikir mulai logis. Bentuk aktivitas dapat ditentukan dengan peraturan yang

berlaku. Anak masih berpikir harfiyah sesuai dengan tugas yang diberikan

kepadanya. 4) Fase operasi formal yaitu dalam fase ini anak telah mampu

mengembangkan pola-pola berpikir formal, telah mampu berpikir logis bahkan

abstrak. Anak telah mampu menangkap arti simbolis, dan mengumpulkan suatu

berita, dan sebagainya.

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

j. Penerapkan Model Problem Based Learning dalam Meningkatkan Hasil

Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Siswa

Penerapan Problem Based Learning pada anak usia dini dalam hal ini siswa

kelas IV SD merupakan suatu model yang memilih penyajian bahan pelajaran yang

harus dikerjakan oleh siswa secara bersama dalam bentuk pengamatan dan

penyelidikan. Kegiatan kelompok yang satu dengan yang lain boleh sama boleh juga

berbeda atau seimbang dengan pemecahan masalahnya. Dalam pembelajaran

Problem Based Learning diperlukan kerjasama untuk memecahkan suatu

permasalahan dengan penyelidikan dan pengamatan sehingga siswa mampu

mengembangkan pikiran yang akhirnya memiliki kemandirian memecahkan masalah

dalam pembelajaran.

Penerapan belajar disesuaikan dengan perkembangan anak usia kelas tinggi

bahwa pada umumnya anak-anak pada usia 8-14 tahun. Anak usia tinggi pada SD

tersebut berada pada masa berpikir oprasional kongkret. Anak pada usia tersebut

sudah mampu berpikir secara logis, mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang

holistik yang meliputi fisik, kognitif maupun sosial emosional. Setiap perkembangan

tersebut saling mempengaruhi.

Pembelajaran IPA pada usia SD dimaksud untuk mengembangkan gagasan

tentang alam sekitar. Anak mempunyai minat untuk mempelajari dan mengenal

benda-benda serta peristiwa lingkungan sekitar sehingga dapat memupuk rasa cinta

alam.

Berdasarkan uraian diatas peneliti menyimpulkan bahwa ada pengaruh

signifikan antara penerapan model pembelajaran problem Based Learning dengan

hasil belajar IPA siswa. Model Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil

belajar IPA siswa karena model ini sesuai dengan karakteristik dengan perkembangan

siswa. Selain itu model pembelajaran Problem Based Learning juga sangat sesuai

dengan karakteristik IPA Yaitu memahami alam semesta melalui pengamatan yang

tepat sasaran dengan menggunakan prosedur yang benar dan dijelaskan dengan

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

penalaran yang sahih sehingga menitik beratkan pada masalah berdasarkan

pengamatan dan penyelidikan.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Yunita Ismiyarti (2010: 53-76) mengadakan penelitian. Hasil penelitian ini dapat

dilihat kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor meningkat setelah menggunakan

model pembelajaran kooperatif type jigsaw, dengan meningkatnya kemampuan kognitif,

afektif, dan psikomotor siswa berarti kemampuan pemahaman siswa juga meningkat.

Peningkatan tersebut terbukti dari hasil perbandingan nilai rata-rata yang diperoleh

sebelum menggunakan metode jigsaw yaitu 53,63. Setelah menggunakan metode jigsaw

pada siklus I menjadi 67,27 dan pada siklus II menjadi 79,32.

Penelitian lain yang relevan adalah penelitian yang dilakukan oleh Ana Irawanti

(2010: 45-62). Hasil dari penelitian tersebut menyimpulkan bahwa teknik pembelajaran

“Simpan Pinjam” dapat meningkatkan kemampuan dan minat belajar siswa kelas VIII

SMP Negeri II Trucuk dalam menulis puisi. Peningkatan tersebut terbukti dari hasil

perandingan nilai rata-rata yang diperoleh sebelum mengunakan teknik pembelajaran

simpan pinjam yaitu 52,59 setelah menggunakan teknik pembelajaran simpan pinjam

pada siklus I menjadi 65,37, pada siklus II menjadi 80,35.

C. Kerangka Berpikir

Di dalam pembelajaran di SDN Treko I khususnya dalam mata pelajaran IPA,

banyak yang hasil belajarnya rendah. Hal tersebut Akibat dari pembelajaran yang bersifat

konvensional. Rendahnya hasil belajar siswa dapat dilihat dari berbagai hal, diantaranya

siswa banyak bicara sendiri saat pembelajaran, banyak siswa yang tidak mengerjakan

pekerjaan rumah, siswa merasa kesal jika mendapat tugas dari guru, dan nilai IPA siswa

banyak yang di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Tindakan peneliti untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN

Treko I adalah dengan menggunakan model Problem Based Learning. Model Problem

Based Learning ini merupakan suatu model pembelajaran yang didasarkan pada

banyaknya masalah yang membutuhkan penyelesaian sehingga menghasilkan

pengetahuan yang bermakna. Kelebihan dari pembelajaran Problem Based Learning

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

memberikan pengalaman yang berbeda karena pembelajaran tersebut melatih siswa

mendifinisikan dan mengorganisasikan tugas belajarnya, mengumpulkan Informasi,

melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penyelesaian masalah, membuat

laporan dan melakukan refleksi eksperimen. Hal ini dapat berakibat pada

meningkatanya hasil belajar IPA siswa.

Berdasarkan hal tersebut maka kerangka pemikiran dapat digambarkan secara

sistematis ke dalam bagan berikut:

Gambar 1. Bagan kerangka berpikir

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka pemikiran selanjutnya maka dapat disusun hipotesis

tindakan. Adapun hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah penerapan model

Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV

SDN Treko I Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2010/2011.

Kondisi Awal

Pembelajaran yang bersifat konvensional

hasil belajar IPA siswa rendah

SIKLUS I Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan Model Problem Based Learning

Penggunaan Model Problem Based Learning

Tindakan SIKLUS II Refleksi dari siklus I Pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning dengan materi yang berbeda Hasil belajar IPA

siswa meningkat Kondisi Akhir

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan waktu penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Treko I Kecamatan Mungkid Kabupaten

Magelang yang memiliki 9 ruang, terdiri dari 6 ruang kelas dengan ukuran 6 x 6 m, 1

ruang perpustaan, 1 ruang musholla, 1 kantor kepala sekolah dan guru, dengan

tenaga kependidikan sejumlah 11 yang terdiri dari 1 kepala sekolah, 9 guru, dan 1

penjaga sekolah. Terdapat alasan bagi peneliti untuk pemilihan sekolah ini sebagai

lokasi penelitian adalah :

a. Peneliti sebagai guru di SDN Treko I dan mengajar di kelas IV sejak tahun

2003.

b. Sekolah tersebut belum pernah digunakan sebagai obyek penelitian.

c. Berdasarkan hasil pengamatan penelitian di lapangan terdapat

permasalahan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

2. Waktu Penelitian

. Waktu penelitian dilaksanakan selama 3 bulan, mulai bulan januari hingga

bulan juni tahun 2011

B. Bentuk Dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom actions

research). Menurut Wardani (2007 : 3). Penelitian Tindakan Kelas merupakan

terjemahan dari classroom actions research. Yang berarti satu action research yang

dilakukan di kelas.

Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dalam

kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk meningkatkan kinerjanya

sebagai guru, sehingga diharapkan hasil belajar siswa menjadi meningkat.

28

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitia yang reflektif. Kegiatan

penelitian berangkat dari permasalahan yang riil yang dihadapi oleh guru dalam

proses pembelajaran.

2. Strategi Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan setrategi model siklus. Wardani (2007 : 23)

menyatakan bahwa PTK dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur atau siklus

yang terdiri dari 4 tahap, yaitu merencanakan, melakukan tindakan, mengamati dan

melakukan refleksi seperti tampak pada gambar 2 sebagai berikut :

Gambar 2 : Daur penelitian tindakan kelas (Depdikbud, 1999 : 20)

Adapun rancangan penelitian sebagai berikut :

a. Perencanaan Tindakan

Kegiatan ini meliputi :

1) Membuat perencanaan pengajaran

2) Membuat lembar observasi

3) Membuat alat evaluasi

b. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah melaksanakan

pembelajaran sebagai yang telah derencanakan.

c. Observasi

Dalam tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan

dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan.

Perencanaan siklus selanjutnya Tindakan Perencanaan

Refleksi Pengamatan

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

d. Refleksi Tindakan

Dalam tahap ini data-data yang diperoleh melalui observasi yang

dikumpulkan dan dianalisis, guna mengetahui seberapa jauh tindakan telah

membawa perubahan dan apa atau di mana perubahan terjadi.

C. Subjek Penelitian

Dalam hal ini peneliti mengambil subjek penelitian sebanyak 26 siswa yang

terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan pada kelas IV SDN Treko I Kec

Mungkid Kab Magelang. Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan

materi energy. Dikarenakan subjek diambil seluruhnya untuk penelitian, maka

penelitian ini bersifat populatif.

D. Data dan Sumber Data

Data penelitian yang dikumpulkan berupa informasi Hasil Belajar dalam

pembelajaran ILmu Pengetahuan Alam. Data penelitian itu dikumpulkan dari

berbagai sumber data yang meliputi :

1) Informan atau nara sumber, yaitu siswa dan guru kelas IV.

2) Tempat dan peristiwa berlangsungnya aktivitas pembeljaran Ilmu

Pengetahuan Alam

3) Dokumen atau arsip, antara lain berupa kurikulum, rencana pelaksanaan

pembelajaran, hasil pekerjaan siswa, dan buku penilaian

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data diatas meliputi pengamatan,

kajian dokumen, dan tes formatif, masing-masing metode dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Pengamatan

Peneliti mengamati proses pembelajaran dan pengumpulan data mengenai

segala sesuatu yang terjadi pada proses pembelajaran baik yang terjadi pada

guru, siswa, dan situasi kelas.

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

2. Kajian Dokumen

Kajian dokumen dilakukan terhadap berbagai dokumen atau arsip yang ada,

yaitu tes tulis, dan nilai IPA siswa.

3. Tes tulis

Tes tulis digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran IPA

pada siswa disetiap akhir pertemuan.

F. Validitas Data

Suatu informasi yang akan dijadikan data penelitian perlu diperiksa validitasnya

sehingga data tersebut dapat dipertanggung jawabkan dan dapat dijadikan sebagai

dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan. Teknik yang digunakan untuk memeriksa

validitas data adalah dengan triangulasi.

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan validitas data dengan memanfaatkan

sarana diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembandingan data itu (lexy

H. Moleong.1995:178). Teknik triangulasi yang digunakan antara lain berupa

triangulasi sumber data dan triangulasi metode pengumpulan data. Misalnya untuk

mengetahui rendahnya hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam dan factor-faktor

penyebabnya, peneliti melakukan hal-hal berikut : Guru mengajar siswa dengan

model konvensional (dengan ceramah guru saat mengajar Ilmu Pengetahuan Alam)

selanjutnya mengobservasi untuk mengidentifikasi belajar siswa.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis

kualitatif dengan model interaktif sebagaimana yang disarankan oleh Miles dan

Huberman. Model analisis interaktif mempunyai tiga buah komponen pokok, yaitu

reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan (verifikasi). Aktifitasnya

dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data sebagai suatu

proses siklus.

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Untuk lebih jelasnya, proses analisis kualitatif dengan model interaktif dapat

digambarkan pada gambar 3 dengan skema sebagai berikut.

Gambar : 3. Model Analisis Interaktif

Langkah-langkah analisis :

1. Melakukan analisis awal bila data yang didapat di kelas sudah cukup, data

dikumpulkan.

2. Mengembangkan dalam bentuk sajian data, dengan menyusun coding yang

berguna untuk penelitian lanjut.

3. Melakukan verifikasi, pengayaan, dan pendalaman data apa bila dalam

persiapan analisis ternyata ditemukan data yang kurang lengkap atau

kurang jelas, maka perlu dilakukan pengumpulan data lagi secara khusus.

4. Melakukan analisis antar kasus, dikembangkan struktur sajian datanya bagi

susunan laporan.

5. Merumuskan simpulan akhir sebagai temuan penelitian.

6. Merumuskan implikasi kebijakan sebagai bagian dari pengembangan saran

dalam laporan akhir penelitian.

Teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data-data yang telah

berhasil dikumpulkan antara lain dengan teknik deskriptif komparatif dan teknik

analisis kritis. Teknik statistik deskriptif digunakan untuk data kuantitatif, yakni

dengan membandingkan hasil antar siklus. Misalnya membandingkan hasil belajar

Ilmu Pengetahuan Alam siswa sebelum tindakan, setelah siklus I, setelah siklus II,dan

seterusnya.

Reduksi Data

Pengumpulan Data

Sajian Data

Penarikan simpulan

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

H. Indikator Kinerja

Menurut Sarwiji Suwandi (2008 : 70) indikator kinerja merupakan rumusan

kinerja yang akan dijadikan acuan atau tolok ukur dalam menentukan keberhasilan

atau keefektifan penelitian.

Penelitian ini akan diakhiri setelah 60% siswa telah mengalami peningkatan

hasil belajarnya yang telah memenuhi K K M IPA 6,00 jika dihitung 26 x 60% =

15.60.

Sesuai penghitungan, berarti paling sedikit 17 siswa dari 26 siswa kelas IV

harus mengalami peningkatan hasil belajarnya dengan nilai IPA diatas KKM. Jika

batas KKM tersebut sudah tercapai, berarti siklus dapat dihentikan dan penelitian

dikatakan telah memenuhi standar yang ditetapkan peneliti.

I. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menempuh prosedur dengan tahap-tahap

sebagai berikut :

1. Siklus pertama (Sklus I)

a. Tahap menentukan teknik dan rencana pemantauannya. Merencanakan

tindakan yang dilakukan pada siklus I, dengan siswa mengikuti

pembelajaran IPA.

b. Tahap pelaksanaan hipotesis tindakan. Melaksanakan tindakan yang telah

direncanakan pada siklus I yaitu pembelajaran IPA dengan menggunakan

media buku ajar yang ada.

c. Tahap memantau dan menganalisis pelaksanaan hipotesis tindakan.

Melakukan pengamatan dan analisis terhadap pelaksanaan pembelajaran

siklus I.

d. Tahap refleksi. Melaksanakan refleksi / tindakan pada siklus I oleh peneliti.

2. Siklus ke dua (Siklus II)

a. Tahap menentukan teknik dan rencana pemantauanya. Merencanakan

tindakan pada siklu II yang berdasarkan perbaikan pada siklus I dengan

penyelidikan yang dilakukan siswa.

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

b. Tahap pelaksanaan hipotesis tindakan. Melaksanakan tindakan yang telah

direncanakan pada siklus I yaitu pembelajaran IPA dengan pengamatan dan

penyelidikan.

c. Tahap memantau dan menganalisis pelaksanaan hipotesis. Melakukan

pengamatan dan analisis terhadap pelaksanaan pembelajaran siklus II.

d. Mengadakan refleksi. Melaksanakan refleksi pada siklus II oleh peneliti.

3. Apabila belum tercapai tujuannya dapat dilanjutkan ke siklus berikutnya.

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Kondisi Awal Sebelum Penelitian

a. Kondisi Awal Siswa

Jumlah siswa kelas IV SDN Treko I yang diikut sertakan dalam penelitian

ini adalah 26 siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan.

Sedangkan ruang kelasnya seluas 36 m2.. Berdasarkan pengamatan awal yang

dilakukan peneliti terhadap seluruh siswa kelas IV SDN Treko I pada awal

semester II tahun pelajaran 2010 / 2011, masih rendahnya hasil belajar yang di

capai siswa dalam pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Hal ini ditunjukan

dengan fakta disetiap mengadakan ulangan harian nilai yang didapat banyak yang

di bawah nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).

Informasi nilai tentang kondisi awal siswa dapat dilihat pada hasil ulangan

harian yang pernah dilakukan oleh peneliti. Dari ulangan tersebut diperoleh data

nilai ulangan harian siswa pada kompetensi dasar energi bunyi dengan KKM 60

belum bisa memuaskan, terbukti hanya 14 dari 26 siswa yang sudah tuntas,

sedangkan 12 siswa masih di bawah jauh dari KKM.

b. Hasil observasi pra siklus

Sebelum peneliti melakukan tindakan terlebih dulu melakukan observasi

untuk mengetahui keadaan siswa yang berkaitan dengan pembelajaran IPA bagi

siswa kelas IV, dalam hal ini peneliti melakukan penilaian hasil pembelajaran

sebelum pelaksanaan problem based learning.

Dari hasil observasi dan penilaian yang dilakukan oleh peneliti diperoleh

hasil sebagai berikut :

35

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Tabel 2 : Distribusi Frekuensi Hasil Penilaian Sebelum Pelaksanaan Problem Based Learning

Interval x f f kum f % f % kum

0 - 16 8 1 1 4 4

17 - 33 25 4 5 15 19

34 - 50 42 7 12 27 46

51 - 67 59 10 22 38 85

68 - 84 76 4 26 15 100

85 - 101 93 0 0 0 0

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai tertinggi sebanyak

38, 5 % yang berada pada interval 51 – 67 dengan nilai tengah 59. Nilai rata-rata

sebesar 49,23 diperoleh dari jumlah nilai seluruh siswa yakni 1280 : 26 (jumlah

siswa). Sebanyak 14 siswa atau sebesar 53% siswa telah mengalami ketuntasan

belajar, Sedangkan nilai terendah sebanyak 3,8 %.

Selanjutnya dari tabel distribusi frekuensi yang telah dibuat, dapat

disajikan dalam bentuk/grafik. Hal ini dimaksudkan agar data yang diperoleh

dapat dengan mudah dipahami.

Gambar 4: Grafik Hasil Penilaian Sebelum Pelaksanaan Problem Based Learning

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

c. Aktifitas Siswa

Jumlah siswa didalam kelas sudah ideal (26 siswa) dengan ukuran kelas

(36 m2), namun interaksi dalam pembelajaran belum berlangsung secara

maksimal. Siswa masih sering minta ijin ke belakang, semangat belajar kurang,

banyak bermain saat pembelajaran berlangsung, bila ditanya kurang memberi

respons.

Pada saat diberikan evaluasi sebagian besar siswa tidak siap mengikuti

evaluasi, hal ini ditunjukkan dengan mengeluh kepada peneliti. Oleh karenanya

dapat dilihat dari hasil belajar yang masih rendah sebagaimana yang telah

disebutkan di atas. Diwaktu mengerjakan soal cenderung anak membuka buku

untuk mencari jawabannya.

2. Pelaksanaan Penelitian tindakan Siklus I

a. Pelaksanaan Penelitian tindakan -1 Siklus I

Siklus I dilaksanakan selama 2 minggu yaitu pada minggu pertama dan

kedua bulan Februari ( 1 Februari, 3 Februari, dan 8 Februari 2011) dengan

kompetensi dasar : “Mendiskripsikan energi bunyi yang terdapat di lingkungan

sekitar serta sifat- sifatnya”. Jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran siklus I

sebanyak 26 siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan,

dengan tahapan sebagai berikut :

1) Tahap perencanaan

Pada tahap perencanaan ini terdiri dari 6 indikator yaitu menulis kembali

macam-macam energi bunyi yang ada di lingkungan sekitar, menyebutkan

pengertian bunyi, frekuensi, dan amplitudo, mejelaskan beda bunyi ultrasonik,

audiosonik, dan infrasonik, memberi contoh makhluk hidup yang bisa

mendengarkan bunyi ultrasonik atau infrasonik, mendemontrasikan perambatan

bunyi pada benda padat, benda cair, dan benda gas, membuat simpulan presentasi

hasil percobaan.

Dengan berpedoman pada standar kompetensi mata pelajaran IPA, peneliti

mengadakan persiapan untuk siklus pertama sebagai berikut :

a) Memilih pokok bahasan atau indikator yang sesuai dengan energi

bunyi yaitu : Menyebutkan pengertian bunyi, frekuensi, dan

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

amplitudo (pada pertemuan ke 1 siklus 1), mejelaskan beda bunyi

ultrasonik, audiosonik, dan infrasonik (pada pertemuan ke 2 siklus 1)

Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (R P P) sesuai

indikator.

b) Menyiapkan peralatan dan media pembelajaran.

c) Setiap akan mengadakan pembelajaran, peneliti sebagai peneliti,

menata dan mempersiapkan ruangan sebaik mungkin sehingga siswa

tenang dan nyaman dalam melaksanakan pembelajaran mata

pelajaran IPA.

2) Tindakan ke – 1 pada siklus 1.

Pertemuan ke – 1 pada siklus 1 ini dilaksanakan pada hari Selasa 01

Februari 2011. Pada pertemuan ini terdiri dari 2 indikator yaitu menulis kembali

macam-macam energi bunyi yang ada di lingkungan sekitar, menyebutkan

pengertian bunyi, frekuensi, dan amplitudo.

Sebelum pembelajaran dimulai semua alat dan media pembelajaran yang

akan digunakan telah disiapkan oleh peneliti. Pemelajaran diawali dengan

memunculkan permasalahan yang terdapat pada pembelajaran mata pelajaran IPA

yang dihadapi siswa. Diantaranya, sumber bunyi piring dengan sumber bunyi

meja ternyata hasilnya tidak sama, mengapa? Apa sebenarnya bunyi itu? Dari

manakah asal bunyi? Bagaimanakah proses terjadinya bunyi? Setelah siswa

terlibat untuk memecahkan masalah, peneliti membagi kelompok kerja siswa yang

mana masing-masing kelompok diberi alat-alat percobaan dan memberi petunjuk

pelaksanaan percobaan tentang sumber energi bunyi, juga membagi tabel

pengamatan untuk kegiatan pembelajaran siswa.

Masing-masing kelompok mulai melakukan percobaan. Kelompok pertama,

salah satu siswa mengetuk piring, mengetuk meja, mengetuk kain dengan sendok.

Semua siswa dalam kelompok itu mendengarkan dan membandingkan hasil bunyi

dari ketiga ketukan itu. Kemudian siswa mengisi lembar percobaan dari hasil

percobaan. Hasil pengisian lembar percobaan oleh siswa dapat dilihat pada tabel 3

di bawah ini:

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Tabel 3 : Hasil Percobaan Siswa Terhadap Tiga Sumber Bunyi

No Nama Benda Jenis Bunyi

Kuat Kuat Lemah 1. Piring

2. Meja

3. Kain

Setelah siswa menyelesaikan indikator pertama langkah berikutnya adalah

kegiatan pembelajaran untuk menyelesaikan indikator ke dua yakni dengan

peneliti bertanya kepada siswa berbagai hal yang berhubungan dengan pengertian

bunyi, frekuensi, dan amplitudo.

Peneliti memberikan arahan bagi jawaban siswa yang belum benar dan

penegasan bagi jawaban siswa yang sudah benar, hal ini dilakukan agar jawaban

siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Pada tahap berikutnya, siswa melakukan refleksi dengan bimbingan peneliti.

Refleksi tersebut dilakukan untuk mengevaluasi pemecahan masalah yang mereka

lakukan melalui percobaan.

Pada kegiatan akhir peneliti melakukan evaluasi untuk mengetahui tingkat

keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran dan mengukur tingkat

keberhasilan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

3) Pengamatan tindakan ke – 1 pada siklus 1.

Dalam kegiatan siswa, peneliti melakukan pengamatan tentang

kekompakan, keaktifan dan ketelitian. Hasil pengamatan tersebut dapat dilihat

bahwa sebanyak 50 % siswa melakukan kegiatan dengan kriteria baik, sebanyak

19,2 % siswa melakukan kegiatan dengan kriteria cukup, sebanyak 30,8 % siswa

melakukan kegiatan dengan kriteria kurang.

4) Refleksi tindakan ke – 1 pada siklus I

Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tindakan I, pada awal

pembelajaran masih ada siswa minta izin ke belakang, berbicara dengan teman,

melamun dan kurang perhatian pada penjelasan guru. Dalam kegiatan inti peneliti

mulai menyampaikan materi. Sebagian besar siswa belum bisa menerima dengan

jelas tentang materi yang telah disampaikan oleh peneliti. Oleh karenanya,

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

peneliti menggunakan model pembelajaran problem based learning untuk

mengatasi masalah tersebut dengan cara peneliti menugaskan siswa melakukan

percobaan tentang sumber energi bunyi. Hasilnya siswa dapat menyimpulkan

bahawa setiap benda yang bergetar menghasilkan bunyi. Salah satu yang

menyebabkan benda bergetar adalah dengan dipukul.

Berdasarkan hasil penilaian di atas dapat disajikan dalam bentuk tabel

distribusi frekuensi sebagai berikut :

Tabel 4 : Distribusi Frekuensi Hasil Penilaian Tindakan 1 siklus I pada Pelaksanaan Problem Based Learning

Interval x f f kum f % f % kum

20 - 33 26,5 9 9 35 35

34 - 46 40 3 12 12 46

47 - 59 53 0 0 0 0

60 - 73 66,5 4 16 15 61

74 - 87 80,5 10 26 38 100

88 - 101 94,5 0 0 0 0

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai tertinggi sebanyak

38 % yang berada pada interval 74 – 87 dengan nilai tengah 80,5. Nilai rata-rata

sebesar 51,53 diperoleh dari jumlah nilai seluruh siswa yakni 1340 : 26 (jumlah

siswa). Sebanyak 14 siswa atau sebesar 53% siswa telah mengalami ketuntasan

belajar, Sedangkan nilai terendah sebanyak 3,8 %.

Selanjutnya dari tabel distribusi frekuensi yang telah dibuat, dapat disajikan

dalam bentuk/grafik. Hal ini dimaksudkan agar data yang diperoleh dapat dengan

mudah dipahami.

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Gambar 5 : Grafik Hasil Penilaian Pelaksanaan Problem Based Learning

b. Pelaksanaan Penelitian tindakan ke – 2 Siklus I

Pertemuan ke – 2 pada siklus 1 ini dilaksanakan pada hari Jum’at 04

Februari 2011. Pada pertemuan ini terdiri dari 2 indikator yaitu mejelaskan beda

bunyi ultrasonik, audiosonik, dan infrasonik serta memberi contoh makhluk hidup

yang bisa mendengarkan bunyi ultrasonik atau infrasonik.

1) Tahap perencanaan

Dengan berpedoman pada standar kompetensi mata pelajaran IPA, peneliti

mengadakan persiapan untuk siklus pertama sebagai berikut :

a) Memilih pokok bahasan atau indikator yang sesuai dengan energi

bunyi yaitu : Mejelaskan beda bunyi ultrasonik, audiosonik, dan

infrasonic.

b) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (R P P) sesuai

indikator.

c) Menyiapkan peralatan dan media pembelajaran.

d) Setiap akan mengadakan pembelajaran, peneliti sebagai peneliti,

menata dan mempersiapkan ruangan sebaik mungkin sehingga

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

siswa tenang dan nyaman dalam melaksanakan pembelajaran mata

pelajaran IPA.

2) Tindakan ke - 2 siklus I

Sebelum pembelajaran dimulai semua alat dan media pembelajaran yang

akan digunakan telah disiapkan oleh peneliti. Pembelajaran diawali dengan

memunculkan permasalahan yang terdapat pada pembelajaran mata pelajaran IPA

yang dihadapi siswa. Permasalahan itu adalah memahami arti dari jenis bunyi

ultrasonik, audiosonik, dan infrasonik. Kemudian guru memberi penjelasan pada

siswa mengenai pengertian tentang bunyi ultrasonik, audiosonik, dan infrasonik,

serta berbagai makhluk hidup yang mampu mendengarkan jenis bunyi tersebut di

atas. Contoh yang diberikan oleh peneliti tercantum pada tabel di bawah ini.

Tabel 5: Contoh Makhluk Hidup Dan Jenis Bunyi Yang Didengar

No Makhluk Hidup Jenis Bunyi

Ultrasonik Audiosonik Infrasonik

1. Manusia

2. Lumba-lumba

3. Kuda

Untuk memperdalam pemahaman siswa maka peneliti meberikan lembar

kegiatan siswa yang berupa tabel isian tentang berbagai makhluk hidup dengan

jenis bunyi yang didengar. Agar siswa terjalin kerja sama antara satu dengan yang

lainnya maka tugas lembar kegiatan siswa tersebut dikerjakan dengan

berkelompok.

Diakhir pelajaran peneliti membahas hasil kerja kelompok siswa tersebut

serta memberikan penguatan (reinforcement) agar siswa memiliki ingatan yang

kuat terhadap materi tersebut.

3) Pengamatan tindakan ke – 2 siklus I

Dalam kegiatan siswa, peneliti melakukan pengamatan tentang

kekompakan, keaktifan dan ketelitian. Hasil pengamatan tersebut dapat dilihat

bahwa sebanyak 53,8 % siswa melakukan kegiatan dengan kriteria baik,

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

sebanyak 19,2 % siswa melakukan kegiatan dengan kriteria cukup, sebanyak 27 %

siswa melakukan kegiatan dengan kriteria kurang. 14/5/7

4) Refleksi tindakan ke – 2 siklus I

Tindakan ke - 2 pada siklus I tidak jauh berbeda dengan tindakan ke - 1

walaupun pada tindakan ke - 2 ini telah terjadi kemajuan yaitu siswa tidak

melamun, perhatiannya meningkat, siswa lebih antusias meskipun masih ada

beberapa siswa yang bercakap-cakap dengan temannya.

Berdasarkan hasil penilaian di atas dapat disajikan dalam bentuk tabel

distribusi frekuensi sebagai berikut :

Tabel 6 : Distribusi Frekuensi Hasil Penilaian Tindakan 2 Siklus I pada Pelaksanaan Problem Based Learning

Interval x f f kum f % f % kum

20 - 33 26,5 1 1 4 4

34 - 46 40 8 9 31 35

47 - 59 53 0 0 0 35

60 - 73 66,5 11 20 42 77

74 - 87 80,5 4 24 15 92

88 - 101 94,5 2 26 8 100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai tertinggi sebanyak

8 % yang berada pada interval 88 – 101 dengan nilai tengah 94,5. Nilai rata-rata

sebesar 58,46 diperoleh dari jumlah nilai seluruh siswa yakni 1520 : 26 (jumlah

siswa). Sebanyak 17 siswa atau sebesar 65% siswa telah mengalami ketuntasan

belajar, Sedangkan nilai terendah sebanyak 15 %.

Selanjutnya dari tabel distribusi frekuensi yang telah dibuat, dapat disajikan

dalam bentuk/grafik. Hal ini dimaksudkan agar data yang diperoleh dapat dengan

mudah dipahami.

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Gambar 6: Grafik Hasil Penilaian Pelaksanaan Problem Based Learning

c. Pelaksanaan tindakan ke – 3 pada siklus 1

Pertemuan ke – 3 pada siklus 1 ini dilaksanakan pada hari Selasa 08

Februari 2011. Pada pertemuan ini terdiri dari 2 indikator yaitu mendemontrasikan

perambatan bunyi pada benda padat, cair, gas dan membuat simpulan presentasi

hasil percobaan tentang bunyi.

1) Tahap perencanaan

Dengan berpedoman pada standar kompetensi mata pelajaran IPA, peneliti

mengadakan persiapan untuk siklus pertama sebagai berikut :

a) Memilih pokok bahasan atau indikator yang sesuai dengan energi

bunyi yaitu : Mendemontrasikan perambatan bunyi pada benda

padat, cair, dan gas.

b) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (R P P) sesuai

indikator.

c) Menyiapkan peralatan dan media pembelajaran.

d) Setiap akan mengadakan pembelajaran, peneliti sebagai peneliti,

menata dan mempersiapkan ruangan sebaik mungkin sehingga siswa

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

tenang dan nyaman dalam melaksanakan pembelajaran mata

pelajaran IPA.

2) Tindakan ke - 3 siklus I

Sebelum pembelajaran dimulai semua alat dan media pembelajaran yang

akan digunakan telah disiapkan oleh peneliti. Pemelajaran diawali dengan

memunculkan permasalahan yang terdapat pada pembelajaran mata pelajaran IPA

yang dihadapi siswa. Permasalahan itu adalah bagaimana bunyi dapat sampai ke

telinga? Benda apa yang menjadi perantara sehingga bunyi dapat didengar?

Langkah peneliti selanjutnya mengadakan percobaan untuk menjelaskan

tentang cepat rambat bunyi dan berbagai macam benda yang dapat menjadi

perantara sehingga bunyi dapat didengar.

Peneliti menjelaskan berbagai alat yang dipakai dalam pelaksanaan

percobaan tersebut. Dengan bimbingan peneliti setiap kelompok siswa diminta

untuk melakukan percobaan tentang bunyi merambat melalui benda padat, benda

cair, dan benda gas, menggunakan alat-alat yang telah disiapkan. Kemudian setiap

kelompok siswa disuruh membuat simpulan. Kegiatan akhir siswa membacakan

hasil simpulannya di depan kelas, dan teman lain kelompok memberikan refleksi.

3) Pengamatan tindakan ke – 3 siklus I

Dalam kegiatan siswa, peneliti melakukan pengamatan tentang

kekompakan, keaktifan dan ketelitian. Hasil pengamatan tersebut dapat dilihat

bahwa sebanyak 57,7 % siswa melakukan kegiatan dengan kriteria baik,

sebanyak 23 % siswa melakukan kegiatan dengan kriteria cukup, sebanyak 19,3 %

siswa melakukan kegiatan dengan kriteria kurang. 15/6/5

4) Refleksi tindakan ke – 3 siklus I

Dalam tindakan ke - 3 siklus I peneliti dalam membuka pelajaran terlebih

dahulu memberi nasehat kepada siswa agar siswa lebih siap dalam melaksanakan

pembelajaran. Hasilnya selama kegiatan pembelajaran berlangsung peneliti tidak

banyak memberikan interupsi kepada siswa sehingga kegiatan pembelajaran dapat

berlangsung dengan lebih kondusif.

Berdasarkan tindakan ke - 3 siklus I di atas dapat disajikan dalam bentuk

tabel distribusi frekuensi sebagai berikut :

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Tabel 7 : Distribusi Frekuensi Hasil Penilaian Tindakan 3 Siklus I pada Pelaksanaan Problem Based Learning

Interval x f f kum f % f % kum

20 - 33 26,5 1 1 4 4

34 - 46 40 5 6 19 23

47 - 59 53 0 0 0 23

60 - 73 66,5 11 17 42 65

74 - 87 80,5 6 23 23 88

88 - 101 94,5 3 26 12 100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai tertinggi sebanyak

12 % yang berada pada interval 88 – 101 dengan nilai tengah 94,5. Nilai rata-rata

sebesar 63,84 diperoleh dari jumlah nilai seluruh siswa yakni 1660 : 26 (jumlah

siswa). Sebanyak 20 siswa atau sebesar 77 % siswa telah mengalami ketuntasan

belajar, Sedangkan nilai terendah sebanyak 4 %.

Selanjutnya dari tabel distribusi frekuensi yang telah dibuat, dapat disajikan

dalam bentuk/grafik. Hal ini dimaksudkan agar data yang diperoleh dapat dengan

mudah dipahami.

Gambar 7: Grafik Hasil Penilaian Pelaksanaan Problem Based Learning

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

3. Pelaksanaan Penelitian Siklus II

a. Pelaksanaan Penelitian tindakan -1 Siklus II

Dalam menyajikan siklus II ini peneliti berusaha mengidentifikasi

permasalahan yang terjadi selama proses pembelajaran pada siklus I, selanjutnya

dari berbagai masalah yang telah diidentifikasi dicari solusinya pada siklus II.

Dari tindakan I sampai dengan tindakan III ditemukan masalah sebagai berikut :

1) Tindakan I

a) Konsep tentang amplitudo dan frekuensi belum dapat dimengerti

oleh siswa.

b) Pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung masih terdapat siswa

yang kurang berani dalam mengajukan pertanyaan maupun

mengemukakan pendapatnya.

2) Tindakan II

a) Media yang berupa tilpun tiruan yang terbuat dari kaleng dan

benang kurang dapat memberikan pengalaman belajar bagi siswa

karena sebagian besar siswa tidak dapat mendengarkan suara dari

temannya pada saat menggunakan media tersebut.

b) Karena keterbatasan peneliti media yang telah direncanakan belum

dapat disiapkan seluruhnya.

3) Tindakan III

a) Pada saat siswa melakukan presentasi belum mampu menanggapi

apa yang menjadi refleksi siswa lain.

b) Siswa masih menemui kesulitan dalam membuat simpulan

meskipun telah diarahkan oleh peneliti.

Kemudian peneliti melakukan langkah-langkah demi menyempurnakan

kekurangan yang terdapat pada tindakan I sampai dengan tindakan III dari siklus

I. Langkah penyempurnaan ini diterapkan pada siklus II.

Siklus II dilaksanakan selama 2 minggu yaitu pada minggu ke tiga bulan

Februari dan minggu pertama bulan Maret ( 23 Februari, 02 Maret, dan 4 Maret

2011) dengan kompetensi dasar : Menjelaskan energy alternative dan

penggunaannya. Jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran siklus II sebanyak 26

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan, dengan tahapan

sebagai berikut :

1) Tahap Perencanaan

Dengan berpedoman pada standar kompetensi mata pelajaran IPA, peneliti

mengadakan persiapan untuk siklus pertama sebagai berikut :

a) Memilih indikator yang sesuai dengan energi alternative yaitu :

b) Memberi contoh benda-benda yang menggunakan sumber energi

alternatif.

c) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (R P P) sesuai

indikator.

d) Menyiapkan peralatan dan media pembelajaran.

e) Setiap akan mengadakan pembelajaran, peneliti sebagai peneliti,

menata dan mempersiapkan ruangan sebaik mungkin sehingga

siswa tenang dan nyaman dalam melaksanakan pembelajaran mata

pelajaran IPA.

2) Tindakan ke - 1 siklus II

Sebelum pembelajaran dimulai semua alat dan media pembelajaran yang

akan digunakan telah disiapkan oleh peneliti. Pemelajaran diawali dengan

memunculkan permasalahan yang terdapat pada pembelajaran mata pelajaran IPA

yang dihadapi siswa. Permasalahan itu adalah apakah energy itu? Apakah energy

alternative itu? Kita dapati dari manakah energy itu? Dimanakah energy

alternative kita peroleh?

Langkah peneliti selanjutnya siswa diminta mengambil alat – alat untuk

mengadakan percobaan yaitu mencuci sapu tangan, membuat parasut yang

digunakan sebagai bahan untuk menjelaskan tentang cara menggunaka energy

alternative diantaranya panas matahari dan angin, secara sederhana.

Peneliti menjelaskan berbagai energy alternative dan penggunaannya, yang

kemudaian siswa mengerjakan lembar kerja siswa dengan bimbingannya. Setiap

kelompok dengan diwakili ketuanya, siswa disuruh mempresentasikan hasil

kerjanya di depan kelas, kelompok lain member refleksi atas presentasinya dan

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

kelompok tersebut member tanggapan. Dari pembelajaran tadi kemudian siswa

membuat simpulan.

3) Pengamatan tindakan 1 siklus II

Dalam kegiatan siswa, peneliti melakukan pengamatan tentang

kekompakan, keaktifan dan ketelitian. Hasil pengamatan tersebut dapat dilihat

bahwa sebanyak 73,1 % siswa melakukan kegiatan dengan kriteria baik,

sebanyak 15,4 % siswa melakukan kegiatan dengan kriteria cukup, dan sebanyak

11,5 % siswa melakukan kegiatan dengan kriteria kurang.

4) Refleksi tindakan ke – 1 siklus II

Dalam siswa membacakan hasil kerja kelompok, sudah bagus tapi saat ada

refleksi dari kelompok lain kelompok tersebut belum berani menanggapinya

karena takut salah. Peneliti belum maksimal dalam memberikan bimbingannya

tentang cara untuk menanggapi refleksi dari kelompok lain.

Dari hasil pembelajaran peneliti menyajikan alat evaluasi berupa soal yang

berbentu objektif dan hasilnya sebagai berikut :

Dari hasil evaluasi yang dilakukan dapat disajikan dalam bentuk tabel

distribusi frekuensi sebagai berikut :

Tabel 8 : Distribusi Frekuensi Hasil Penilaian Tindakan 1 Siklus II pada Pelaksanaan Problem Based Learning

Interval x f f kum f % f % kum

20 - 33 26,5 2 2 8 8

34 - 46 40 2 4 8 16

47 - 59 53 0 0 0 16

60 - 73 66,5 13 17 50 66

74 - 87 80,5 6 23 23 89

88 - 101 94,5 3 26 12 100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai tertinggi sebanyak

12 % yang berada pada interval 88 – 101 dengan nilai tengah 94,5. Nilai rata-rata

sebesar 64,61 diperoleh dari jumlah nilai seluruh siswa yakni 1680 : 26 (jumlah

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

siswa). Sebanyak 22 siswa atau sebesar 85% siswa telah mengalami ketuntasan

belajar, Sedangkan nilai terendah sebanyak 8 %.

Selanjutnya dari tabel distribusi frekuensi yang telah dibuat, dapat disajikan

dalam bentuk/grafik. Hal ini dimaksudkan agar data yang diperoleh dapat dengan

mudah dipahami.

Gambar 8: Grafik Hasil Penilaian Pelaksanaan Problem Based Learning

b. Pelaksanaan Penelitian tindakan - 2 Siklus II

1) Tahap Perencanaan

Dengan berpedoman pada standar kompetensi mata pelajaran IPA, peneliti

mengadakan persiapan untuk siklus pertama sebagai berikut :

a) Memilih indikator yang sesuai dengan energi alternative yaitu :

Memberi contoh penggunaan energy alternative dibanding dengan

yang saat ini digunakan.

b) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai

Indikator.

c) Menyiapkan peralatan dan media pembelajaran.

d) Setiap akan mengadakan pembelajaran, peneliti sebagai peneliti,

menata dan mempersiapkan ruangan sebaik mungkin sehingga

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

siswa tenang dan nyaman dalam melaksanakan pembelajaran mata

pelajaran IPA.

2) Tindakan ke - 2 siklus II

Sebelum pembelajaran dimulai semua alat dan media pembelajaran yang

akan digunakan telah disiapkan oleh peneliti. Pemelajaran diawali dengan

memunculkan permasalahan yang terdapat pada pembelajaran mata pelajaran IPA

yang dihadapi siswa. Permasalahan itu adalah apakah energy itu? Apakah energy

alternative itu? Kita dapati dari manakah energy itu? Dimanakah energy

alternative kita peroleh?

Langkah peneliti selanjutnya siswa diminta mengambil alat – alat untuk

mengadakan percobaan yaitu mencuci sapu tangan, yang digunakan sebagai bahan

untuk menjelaskan tentang cara menggunaka energy alternative diantaranya panas

matahari dan angin, secara sederhana.

Peneliti menjelaskan berbagai energy alternative dan penggunaannya, yang

kemudaian siswa mengerjakan lembar kerja siswa. Dengan bimbingan peneliti

setiap kelompok siswa diminta untuk mengerjaka lembar kerja siswa, yang

kemudian setiap kelompok siswa disuruh membuat simpulan. Kegiatan akhir

siswa membacakan hasil simpulannya di depan kelas, dan teman lain kelompok

memberikan refleksi.

3) Pengamatan tindakan 2 siklus II

Dalam kegiatan siswa, peneliti melakukan pengamatan tentang

kekompakan, keaktifan dan ketelitian. Hasil pengamatan tersebut dapat dilihat

bahwa sebanyak 76,9 % siswa melakukan kegiatan dengan kriteria baik,

sebanyak 15,4 % siswa melakukan kegiatan dengan kriteria cukup, dan sebanyak

7,7 % siswa melakukan kegiatan dengan kriteria kurang.

4) Refleksi tindakan ke – 2 siklus II

Karena siswa masih kurang sekali rasa percaya dirinya maka peneliti

memberi motifasi agar siswa percaya diri, dengan menyarankan pada anggota lain

untuk mencari jawaban dari buku. Hal ini dimaksudkan agar kelompok itu dapat

menanggapi refleksi dari temannya.

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Dari hasil pembelajaran peneliti menyajikan alat evaluasi berupa soal yang

berbentu objektif dan hasilnya dapat disajikan dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi sebagai berikut :

Tabel 9: Distribusi Frekuensi Hasil Penilaian Tindakan 2 Siklus II pada Pelaksanaan Problem Based Learning

Interval x f f kum f % f % kum

20 - 33 26,5 2 2 8 8

34 - 46 40 4 6 15 23

47 - 59 53 0 0 0 23

60 - 73 66,5 6 12 23 46

74 - 87 80,5 6 18 23 69

88 - 101 94,5 8 26 31 100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai tertinggi sebanyak

31 % yang berada pada interval 88 – 101 dengan nilai tengah 94,5. Nilai rata-rata

sebesar 70,76 diperoleh dari jumlah nilai seluruh siswa yakni 1840 : 26 (jumlah

siswa). Sebanyak 20 siswa atau sebesar 77 % siswa telah mengalami ketuntasan

belajar, Sedangkan nilai terendah sebanyak 8 %.

Selanjutnya dari tabel distribusi frekuensi yang telah dibuat, dapat

disajikan dalam bentuk/grafik. Hal ini dimaksudkan agar data yang diperoleh

dapat dengan mudah dipahami.

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Gambar 9: Grafik Hasil Penilaian Pelaksanaan Problem Based Learning

c. Pelaksanaan Penelitian tindakan - 3 Siklus II

1) Tahap perencanaan

Dengan berpedoman pada standar kompetensi mata pelajaran IPA, peneliti

mengadakan persiapan untuk siklus pertama sebagai berikut :

a) Memilih pokok bahasan atau indikator yang sesuai dengan energi

bunyi yaitu : Menjelaskan keuntungan energy alternative disbanding

yang saat ini digunakan.

b) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (R P P) sesuai

indikator.

c) Menyiapkan peralatan dan media pembelajaran.

d) Setiap akan mengadakan pembelajaran, peneliti sebagai peneliti,

menata dan mempersiapkan ruangan sebaik mungkin sehingga siswa

tenang dan nyaman dalam melaksanakan pembelajaran mata

pelajaran IPA.

2) Tindakan ke - 3 siklus II

Sebelum pembelajaran dimulai semua alat dan media pembelajaran yang

akan digunakan telah disiapkan oleh peneliti. Pembelajaran diawali dengan

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

memunculkan permasalahan yang terdapat pada pembelajaran mata pelajaran IPA

yang dihadapi siswa. Permasalahan itu adalah apa keuntungan penggunaan energy

alternative? Kemudian guru memberi penjelasan pada siswa mengenai

keuntungan penggunaan energy alternative, missal panas matahari, angin, dan air.

Selanjutnya siswa mengerjkan lembar kerja siswa. Lembar kerja yang disajikan

adalah sebagai berikut :

Tabel 10: Contoh Lembar Kerja Siswa

Carilah contoh suatu alat dari penggunaan energi alternatif!

No Nama enery alternatif Nama alat Keuntungan 1. Angin a. . . .

b. . . . a. . . . b. . . .

2. Air a. . . . b. . . .

a. . . . b. . . .

3. Matahari a. . . . b. . . .

a. . . . b. . . .

4. Panas bumi a. . . . b. . . .

a. . . . b. . . .

5. Kotoran hewan a. . . . b. . . .

a. . . . b. . . .

Diakhir pelajaran peneliti membahas hasil kerja kelompok siswa tersebut

serta memberikan penguatan (reinforcement) agar siswa memiliki ingatan yang

kuat terhadap materi tersebut.

3) Pengamatan tindakan ke – 3 siklus II

Dalam kegiatan siswa, peneliti melakukan pengamatan tentang

kekompakan, keaktifan dan ketelitian. Hasil pengamatan tersebut dapat dilihat

bahwa sebanyak 80,8 % siswa melakukan kegiatan dengan kriteria baik, sebanyak

11,5 % siswa melakukan kegiatan dengan kriteria cukup, sebanyak 7,7 % siswa

melakukan kegiatan dengan kriteria kurang.

4) Refleksi tindakan ke – 3 siklus II

Tindakan ke - 3 pada siklus II tidak jauh berbeda dengan tindakan ke - 2

walaupun pada tindakan ke - 3 ini telah terjadi kemajuan yaitu siswa mulai

mengeluarkan pendapatnya walau masih dengan bimbingan peneliti. Siswa lebih

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

antusias meskipun masih ada satu kelompok yang belum berani bicara / menjawab

pertanyaan.

Berdasarkan hasil evaluasi berupa soal yang berbentuk objektif dan hasilnya

sebagai berikut :

Tabel 11 : Distribusi Frekuensi Hasil Penilaian Tindakan 3 Siklus II pada Pelaksanaan Problem Based Learning

Interval x f f kum f % f % kum

20 - 33 26,5 1 1 4 4

34 - 46 40 1 2 4 8

47 - 59 53 0 0 0 8

60 - 73 66,5 7 9 27 35

74 - 87 80,5 10 19 38 73

88 - 101 94,5 7 26 27 100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai tertinggi sebanyak

27 % yang berada pada interval 88 – 101 dengan nilai tengah 94,5. Nilai rata-rata

sebesar 76,92 diperoleh dari jumlah nilai seluruh siswa yakni 2000 : 26 (jumlah

siswa). Sebanyak 24 siswa atau sebesar 92 % siswa telah mengalami ketuntasan

belajar, Sedangkan nilai terendah sebanyak 4 %.

Selanjutnya dari tabel distribusi frekuensi yang telah dibuat, dapat disajikan

dalam bentuk/grafik. Hal ini dimaksudkan agar data yang diperoleh dapat dengan

mudah dipahami.

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Gambar 10: Grafik Hasil Penilaian Pelaksanaan Problem Based Learning

B.Rangkuman Hasil Penelitian Sebelum siklus, Siklus I, dan Siklus II

Sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan pendekatan Problem Base

Learning, sesuai dengan observasi yang dilakukan oleh peneliti diperoleh

informasi bahwa hasil belajar siswa kelas IV SDN Treko I Tahun Pelajaran

2010/2011 rata-rata berada di bawah nilai ketuntasan minimal (KKM).

Setelah peneliti melakukan siklus I diperoleh hasil penelitian ini pada siklus

I diperoleh data 64,5% mengalami kenaikan hasil belajar, 7,6% hasil belajarnya

tetap, dan 27% mengalami penurunan hasil belajar.

Peneliti melanjutkan dengan melakukan siklus II diperoleh hasil sebanyak

70,76% siswa mengalami kenaikan hasil belajar, sebanyak 15,4% siswa tidak

mengalami perubahan / tetap, sedangkan 7,7% siswa mengalami pasarkaenurunan

hasil belajar.

Berdasarkan kegiatan sebelum tindakan, siklus I dan siklus II dapat disusun

tabel rekapitulasi sebagaimana ditulis di bawah ini :

Tabel 12 : Tabel Rekapitulasi Sebelum Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Tindakan Nilai Terendah Nilai Tertinggi Nilai Rata-rata Sebelum Siklus 0 80 49,23 Siklus I 27 100 70,80 Siklus II 27 100 73,03

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai terendah sebelum siklus

sebesar 0 (nol) sedangkan pada siklus I dan siklus II sebesar 27. Kemudian nilai

tertinggi sebelum siklus sebanyak 80, sedangkan pada siklus I dan siklus II nilai

tertingginya sebesar 100. Nilai rata-rata sebelum siklus sebesar 49,23, siklus I

sebesar 70,80 dan pada siklus II sebesar 73,03. Nilai rata-rata menunjukkan

adanya kenaikan dari sebelum siklus, siklus I dan siklus II.

Selanjutnya berdasarkan tabel di atas, dapat disajikan dalam bentuk/grafik.

Hal ini dimaksudkan agar data yang diperoleh dapat dengan mudah dipahami.

Gambar 11: Sebelum dan Sesudah Siklus

Selanjutnya disajikan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dari

sebelum siklus, siklus I, dan siklus II. Rekapitulasi nilai KKM dapat dilihat pada

tabel di bawah ini :

Tabel 13 : Rekapitulasi Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal

Aspek Sebelum Siklus Siklus I Siklus II

Rata-rata 49,23 70,80 73,03

KKM 14 22 22

Persentase 54 % 85 % 85 %

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Selanjutnya berdasarkan tabel di atas, dapat disajikan dalam bentuk/grafik.

Hal ini dimaksudkan agar data yang diperoleh dapat dengan mudah dipahami.

Gambar 12 : Grafik Rekapitulasi Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk meningkatkan hasil beljar IPA,

maka pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran problem based learning diharapkan membawa perubahan pada

proses pembelajaran IPA di kelas IV SDN Treko I Kecamatan Mungkid

Kabupaten Magelang untuk Kegiatan Pembelajaran selanjutnya.

Hasil belajar yang berupa nilai prestasi baik sebelum dan sesudah

menggunakan model pembelajaran problem based learning dapat dilihat pada

tabel 13.

Dari tabel 13 tersebut menunjukkan bahwa adanya kenaikan hasil belajar

secara nyata, pada sebelum siklus siswa yang memperoleh nilai sesuai / di atas

dengan KKM sebanyak 14 siswa atau 54 %, pada siklus I dan siklus II sebanyak

22 siswa atau 85 % siswa memperoleh nilai sesuai / di atas dengan KKM.

Penelitian yang dilakukan oleh Yunita Ismiyarti (2010 : 53-76)

menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif type jigsaw dapat

meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor. Peningkatan tersebut

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

terbukti dari hasil perandingan nilai rata-rata yang diperoleh sebelum mengunakan

model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan metode jigsaw yaitu 53,63

setelah menggunakan metode jigsaw pada siklus I menjadi 67,27, pada siklus II

menjadi 79,32.

Penelitian yang dilakukan oleh Ana Irawanti (2010 : 45 - 62) menunjukkan

bahwa teknik pembelajaran simpan pinjam dapat meningkatkan kemampuan dan

minat belajar siswa. Peningkatan tersebut terbukti dari hasil perandingan nilai

rata-rata yang diperoleh sebelum mengunakan teknik pembelajaran simpan

pinjam yaitu 52,59 setelah menggunakan teknik pembelajaran simpan pinjam

pada siklus I menjadi 65,37, pada siklus II menjadi 80,35.

Dari dua penelitian di atas, adanya hasil yang relevan dengan temuan

peneliti yang menunjukkan bahwa adanya kenaikan hasil belajar secara nyata,

pada sebelum siklus siswa yang memperoleh nilai sesuai / di atas dengan KKM

sebanyak 14 siswa atau 54 %, pada siklus I dan siklus II sebanyak 22 siswa atau

85 % siswa memperoleh nilai sesuai / di atas dengan KKM.

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan Dari uraian dan penjelasan yang telah dibahas di bab-bab sebelumnya, dapat

disimpulkan bahwa Problem Based Learning yang diterapkan dalam

pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada siswa kelas IV

SDN Treko I Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa adanya kenaikan hasil belajar secara nyata, pada sebelum

siklus siswa yang memperoleh nilai sesuai / di atas dengan KKM sebanyak 14

siswa atau 54 %, pada siklus I dan siklus II sebanyak 22 siswa atau 85 % siswa

memperoleh nilai sesuai / di atas dengan KKM.

B. Implikasi hasil penelitian Berdasarkan simpulan hasil penelitian, maka implikasi dari hasil penelitian

ini adalah :

1. Problem Based learning baik berupa penyelidikan, pengamatan, dan

percobaan dapat diterapkan pada setiap pembelajaran IPA dan pembelajaran

lainnya.

2. Problem Based learning dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar,

ketertarikan, dan keaktifan siswa dalam belajar.

3. Problem Based learning dapat dimanfaatkan oleh guru untuk melatih siswa

dalam bekerja sama, melatih keberanian siswa, melatih kemandirian siswa,

dan meningkatkan kemampuan memecahkan masalah siswa.

4. Problem Based learning sesuai untuk mata pelajaran IPA karena mata

pelajaran IPA membutuhkan pengamatan dan penyelidikan karena untuk

model Problem Based learning prosesnya dengan pengamatan dan

penyelidikan.

60

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · untuk meningkatkan hasil belajar ipa tentang energi pada siswa kelas iv sdn ... ” untuk meningkatkan hasil belajar ipa pada ... dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

C. SaranBerdasarkan hasil penelitian ini, maka disarankan hal-hal sebagai berikut :

1. Bagi Guru

a. Hendaknya model Problem Based learning dapat diterapkan dalam

proses pembelajaran IPA dan dikembangkan lebih lanjut dalam

rangka peningkatan hasil belajar di Sekolah Dasar / MI khususnya

mata pelajaran IPA.

b. Hendaknya guru mempersiapkan secara cermat perangkat

pendukung pembelajaran dan fasilitas belajar yang diperlukan

karena sangat mempengaruhi efektifitas dan efisien pembelajaran

sehingga berpengaruh pada semangat belajar siswa. Selain itu guru

perlu memahami kepribadian, karakteristik, kemampuan, dan

pengalaman siswa, agar dalam proses pembelajaran sesuai dengan

kebutuhan dan potensi siswa.

2. Bagi Siswa

a. Hendaknya siswa semangat untuk belajar dengan model Problem

Based learning agar hasil belajarnya meningkat.

b. Hendaknya siswa ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran,

selalu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru, agar hasil

belajarnya meningkat.

3. Bagi Sekolah

Sekolah mengusahakan tersedianya kelengkapan yang mendukung proses

pembelajaran seperti gambar, buku-buku penunjang, alat peraga, dan bila

memungkinkan computer sebagai sarana multi media, sehingga guru

mampu menerapkan berbagai model pembelajaran salah satunya model

Problem Based learning agar hasil belajarnya meningkat.