upaya meningkatkan hasil belajar ipa melalui metode

105
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA MATERI GAYA (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Kertajaya 02 Kec. Rumpin Kab. Bogor) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh MASUMAH NIM. 1812018300180 PROGRAM STUDI DUAL MODE SISTEM PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017 M/1438 H

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

DEMONSTRASI PADA MATERI GAYA

(Penelitian Tindakan Kelas di SDN Kertajaya 02 Kec. Rumpin Kab. Bogor)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana

Pendidikan (S.Pd)

Oleh

MASUMAH

NIM. 1812018300180

PROGRAM STUDI DUAL MODE SISTEM

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA

2017 M/1438 H

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Metode

Demonstrasi pada Materi Gaya Penelitian Tindakan Kelas IV SDN Kertajaya 02

Rumpin Bogor disusun oleh Masumah, NIM 1812018300180, Program Studi

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan

dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan sesuai

ketentuan yang ditetapkan oleh Fakultas.

Jakarta, 31 Maret 2017

Yang Mengesahkan,

Pembimbing

Dr. Ahmad Sofyan, M.Pd

NIP. 19650115 198703 1 002

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

ii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul : “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Metode

Demonstrasi Pada Materi Gaya Penelitian Tindakan Kelas IV SDN

Kertajaya 02 Rumpin Bogor” disusun oleh Masumah, NIM : 1812018300180,

diajukan ke Falkutas Ilmu Tarbiyah dan Kegururan (FITK) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada

tanggal 13 April 2017 di depan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam bidang Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

iii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Masumah

NIM : 1812018300180

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Alamat : Kp. Bojong Jaya RT 001/003 Desa Kertajaya

Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor 16350

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

Bahwa skripsi yang berjudul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA

Melalui Metode Demonstrasi pada Materi Gaya Penelitian Tindakan Kelas

IV SDN Kertajaya 02 Rumpin Bogor adalah benar karya tulis sendiri dibawah

bimbingan dosen:

Nama Pembimbing : Dr. Ahmad Sofyan. M.Pd

NIP : 19650115 198703 1 002

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya

siap menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil

sendiri.

Page 5: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

iv

ABSTRAK

MASUMAH, NIM 1812018300180. Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA

Tentang Gaya Melalui Metode Demonstrasi Penelitian Tindakan Kelas IV

SDN Kertajaya 02 Rumpin Bogor. Skripsi Program Studi Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi gaya

melalui metode Demonstrasi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai

Maret 2016 di kelas IV SDN Kertajaya 02 pada semester genap tahun pelajaran

2016/2017. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan

kelas (Classroom Action Research). Penelitian ini dilaksanakan sebagai upaya

untuk mengatasi permasalahan pembelajaran yang terjadi di kelas. Metode ini

dilakukan dalam empat tahap yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan

pengamatan ( observasi ) serta refleksi tindakan. Keempat tahapan tersebut

merupakan siklus yang berlangsung secara berulang dan dilakukan dengan

langkah-langkah yang sama dan difokuskan pada pembelajaran yang

menggunakan metode demonstrasi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah

dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan mencatat hal- hal

yang terjadi, dapat disimpulkan bahwa mata pelajaran IPA khususnya materi gaya

pada siklus I terdapat 19 orang siswa atau 67,86% telah mengalami peningkatan

hasil belajar ( mencapai KKM ). Pada siklus II mengalami peningkatan menjadi

78,57% atau 22 dari 28 siswa telah mencapai KKM. Hasil belajar siswa pada

postes siklus I memperoleh nilai rata-rata 71,07, sedangkan postes siklus II terjadi

peningkatan hasil belajar rata-rata menjadi 78,21. Dari hasil itu sebagian besar

siswa telah mencapai KKM sekolah yang telah ditentukan. Dengan demikian dari

hasil analisa peneliti, bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode

demonstrasi pada mata pelajaran IPA tentang gaya, dapat meningkatkan hasil

belajar siswa.

Kata Kunci : Hasil Belajar, IPA, Metode Demonstrasi

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

v

ABSTRACT

MASUMAH, NIM 1812018300180. Improving Learning Outcomes IPA About

Style Through Action Research Methods Demonstration Class IV SDN Kertajaya

02 Rumpin Bogor. Thesis Program Government Elementary School Teacher

Education Faculty and Science Teaching Tarbiyah State Islamic University (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta, in 2016.

This study aims to improve student learning outcomes in style materials through

methods Demonstration. This research was conducted from January to March

2016 in the fourth grade SDN Kertajaya 02 in the second semester of the school

year 2016/2017. The method used in this research is classroom action research

(Classroom Action Research). This study was conducted as an attempt to address

the learning happens in the classroom. This method is carried out in four phases

including planning, implementation, and observation (observation) and reflection

action. The fourth stage is the present cycle repeatedly and carried out with the

same measures and focusing on learning the method demonstration. Based on the

research that has been done during the process of learning takes place by

recording the things that happen, it can be concluded that the science subjects

especially the material force in the first cycle there are 19 students or 67.86%

have improved learning outcomes (achieving KKM). In the second cycle

increased to 78.57% or 22 out of 28 students have reached KKM. The results of

students in the first cycle postes obtain the average value of 71.07, while the

second cycle occurs postes learning outcome average being 78.21. From the

results that most students have reached KKM schools that have been determined.

Thus the results of the analysis researchers, that learning by using the method of

demonstration in science subjects about style, can improve student learning

outcomes.

Keywords: Learning Outcomes, IPA, Methods Demonstration

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas karunia

rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyususn skripsi yang berjudul “Upaya

Peningkatan Hasil Belajar IPA Tentang Gaya Melalui Metode Demonstrasi

Penelitian Tindakan Kelas IV SDN Kertajaya 02 Rumpin Bogor”.

Shalawat dan salam smoga selalu tercurahkan kepada baginda Rasulallah

Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabatnya, dan semua selaku

ummatnya yang selalu berusaha untuk menjalankan semua sunah-sunahnya

hingga akhir zaman.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan trimakasih dan

penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu

dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Khalimi, M.Ag Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negri

Sarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dindin Ridwanuddin, M.Pd., Ketua Pengelola Dual Mode System (DMS)

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Dr, Ahmad Sofyan, M.Pd. Dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

meluangkan waktu untuk memberikan arahan, bimbingan, dan motivasi

dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang selama ini memberikan ilmu

dan membimbing penulis selama mengikuti perkuliahan di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

6. Kepala Sekolah SDN Kertajaya 02, Bapak Sukarna, S.Pd. yang telah

memberikan izin dan kesempatan dalam penelitian.

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

vii

7. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak H. Arsen dan Ibu Hj. Baenah yang telah

memberikan dukungan materil dan moril kepada penulis.

8. Kakakku Musadad, S.Pd.I, Nurpiyah A.Ma. Pd, Paridah, Azis Muslim, Deden

Suprihatin, S.Sos dan Nengsih A. Ma. Pd. dan adikku Nurijah, S.Pd yang

telah memberikan dukungan moril dan memberikan semangat kepada penulis.

9. Rekan-rekan mahasiswa kelas C dan semua pihak yang telah membantu

dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini.

10. Guru-guru SDN Kertajaya 02 yang telah memberikan dukungan dalam proses

penelitian yang dilakukan di sekolah tersebut.

Semoga dukungan, bantuan dan kontribusi yang diberikan kepada penulis

membuahkan karya yang bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi

semua pihak yang membacanya.

Jakarta, 21 April 2017

Penulis

Masumah

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ............................................. ii

LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI .......................................... iii

ABSTRAK ..................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................. vi

DAFTAR ISI ................................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ............................................. 3

C. Pembatasan Masalah Penelitian ............................................ 3

D. Perumusan Masalah Penelitian ............................................. 3

E. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian .......................... 4

BAB II KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

INTERVENSI TINDAKAN

A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti ............................. 6

1. Belajar ............................................................................ 6

2. Hasil Belajar ................................................................... 8

3. Metode Demonstrasi ....................................................... 10

4. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam ..................................... 12

B. Kajian Penelitian yang Relevan .............................................. 17

C. Kerangka Berpikir ................................................................. 19

D. Hipotesis Penelitian ............................................................... 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 23

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ............... 23

1. Metode Penelitian ........................................................... 23

2. Desain Penelitian ............................................................ 25

C. Subjek Penelitian ................................................................... 27

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ............................. 27

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

ix

E. Tahapan Intervensi Tindakan ................................................ 27

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ........................... 31

G. Data dan Sumber Data ........................................................... 31

H. Instrumen Pengumpulan Data. ............................................... 31

I. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 38

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan .................................... 39

K. Analisis Data dan Interpretasi Data ........................................ 39

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan ................................... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Sekolah ......................................................... 41

1. Sejarah singkat Berdirinya Sekolah SDN Kertajaya 02 ... 41

a. Profil Sekolah .......................................................... 41

b. Visi, Misi, dan Tujuan .............................................. 41

c. Tujuan ..................................................................... 42

d. Struktur Organisasi................................................... 42

e. Kurikulum ................................................................ 42

f. Keadan Guru dan Siswa ........................................... 43

g. Keadaan Siswa ........................................................ 44

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian .............................................. 46

1. Penelitian Pendahuluan ................................................... 64

2. Siklus I ........................................................................... 47

3. Siklus II .......................................................................... 55

C. Pembahasan ........................................................................... 62

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ............................................................................... 65

B. Saran .................................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 67

LAMPIRAN

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut pengembangan

kemampuan siswa Sekolah Dasar dalam bidang akademis. Selain itu kemajuan

ilmu pengetahuan dan teknologi juga sangat diperlukan untuk melanjutkan

belajar ke sekolah yang lebih tinggi maupun untuk mengembangkan bakat,

minat, dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Misalnya dengan mata

pelajaran IPA dapat melatih keterampilan anak untuk berpikir secara kreatif dan

inovatif. IPA merupakan latihan awal bagi siswa untuk berpikir dalam

mengembangkan daya cipta dan minat siswa secara dini kepada alam

sekitarnya. Adapun arti dari pendidikan adalah “proses pengubahan sikap dan tata

laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia

melalui upaya pengajaran dan pelatihan.” 1

Sehubungan dengan hal tersebut di atas jelas bahwa pengajaran IPA

menunjang kemajuan perkembangan teknologi. Keberhasilan pengajaran IPA

ditentukan oleh berbagai hal, antara lain, kemampuan siswa dan kemampuan

guru itu sendiri di dalam melaksanakan proses belajar mengajar yang bermakna

sesuai dengan tujuan pengajaran IPA yang terdapat pada kurikulum. Siswa

sebagai objek pengajaran, memiliki kemampuan yang berbeda-beda, ada yang

cerdas, ada pula yang kurang. Untuk itu guru harus pandai dalam

menyampaikan materi kepada siswa karena keragaman yang ada pada siswa.

Hasil belajar siswa kelas IV SDN Kertajaya 02 Rumpin Bogor pada

pembelajaran IPA di bawah KKM 70. Dari 28 siswa kelas IV SDN Kertajaya

02 Rumpin Bogor, 19 siswa mendapat nilai di bawah KKM, sedangkan hanya 9

siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM. Data diperoleh dari daftar nilai

ulangan harian yang dilakukan oleh guru pada awal semester ganjil tahun

1Departemen Pendidikan Nasional, Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 326.

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

2

pelajaran 2016/2017. Berdasarkan observasi, hal ini disebabkan karena

keterlibatan siswa secara langsung dalam pembelajaran sangat minim sehingga

siswa tidak memahami materi yang diajarkan. Di samping itu, siswa tidak

antusias dan tertarik pada materi karena guru menggunakan metode

konvensional dalam mengajar.

Pembelajaran dengan metode konvensional tak lebih dari transfer ilmu

guru kepada murid di dalam kelas melalui komunikasi satu arah. Murid hanya

menjadi obyek pasif yang mempunyai kewajiban untuk menghafal catatan yang

telah diberikan guru supaya bisa menjawab soal-soal yang nantinya akan

diujikan.

Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan

memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi

atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya

maupun dalam bentuk tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan.

Dengan metode demontrasi, proses penerimaan siswa terhadap pelajaran

akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian

dengan baik dan sempurna. Juga siswa dapat mengamati dan

memperhatikan apa yang diperlihatkan selama pelajaran berlangsung.2

Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi di atas dan didukung oleh

referensi studi dan penelitian, maka peneliti berkolaborasi dengan guru kelas IV

menerapkan metode pengajaran demonstrasi dalam sebuah penelitian tindakan

kelas (PTK) untuk mengantisipasi masalah tersebut, yang sekaligus mengurangi

cara belajar konvensional yang sering digunakan dalam belajar mengajar IPA.

Besar harapan penulis dalam pembelajaran tentang hantaran panas pada benda

menggunakan metode demonstrasi dapat menarik minat belajar siswa dalam

pembelajaran sehingga tujuan yang diharapkan yaitu hasil belajar IPA tentang

hantaran panas pada benda dapat meningkat.

Penelitian ini berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa

Melalui Metode Demonstrasi Pada Materi Gaya”.

2Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, cetakan keempat,

(Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 90.

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

3

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Identifikasi area dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran IPA di

kelas IV. Untuk fokus penelitiannya adalah sebagai berikut:

1. Hasil belajar sebagian besar siswa pada materi IPA di bawah KKM 70.

2. Keterlibatan siswa dalam PBM masih sangat minim sehingga siswa tidak

memahami materi yang diajarkan.

3. Proses pembelajaran IPA dirasa masih kurang menarik bagi siswa sehingga

berakibat kurang optimalnya hasil pembelajaran.

4. Guru menggunakan metode konvensional dalam mengajar.

C. Pembatasan Masalah Penelitian

Agar masalah tidak terlalu luas, maka dalam penelitian ini penulis membatasi

penelitian yaitu:

1. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar ipa

pada konsep gaya

2. Sekolah yang digunakan pada penelitian ini adalah SDN Kertajaya 02

kelas IV, yang beralamat di Kecamatan rumpin kab. Bogor.

3. Hasil belajar kognitif jenjang C1-C2-C3

D. Perumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka peneliti

merumuskan permasalahannya sebagai berikut:

“Apakah penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar

siswa pada pembelajaran IPA tentang gaya kelas IV di SDN Kertajaya 02

Rumpin Bogor?”

E. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai

dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar IPA siswa melalui

penggunaan metode demonstrasi.

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

4

F. Manfaat Penelitian

Manfaat teoritis yang akan diperoleh adalah:

1. Mendapatkan teori/pengetahuan dan pengalaman baru yang relevan dalam

upaya meningkatkan prestasi belajar IPA.

2. Sebagai dasar untuk mengembangkan dan melaksanakan penelitian lebih

lanjut, baik untuk diri sendiri maupun guru kelas.

Hasil penelitian tindakan kelas ini akan memberikan manfaat yang berarti

Bagi perseorangan atau institusi, seperti diuraikan berikut ini:

1. Bagi Siswa

a. Untuk meningkatkan daya tarik siswa dalam mempelajari IPA

b. Untuk meningkatkan perhatian siswa dalam proses pembelajaran IPA.

c. Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA tentang

Gaya.

d. Mendapatkan hasil belajar yang lebih baik dan memuaskan.

e. Untuk melatih kerja sama dalam memecahkan masalah.

2. Bagi guru

a. Memberikan manfaat kepada guru dalam rangka mengembangkan dan

memperbaharui cara mengajarnya untuk meningkatkan perhatian siswa.

b. Sebagai masukan bagi guru dalam rangka meningkatkan kualitas proses

dan hasil belajar.

c. Menemukan suatu strategi untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang

gaya.

3. Bagi Kepala Sekolah

a. Sebagai masukan dalam rangka memotivasi para guru untuk

meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar.

b. Sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk

meningkatkan mutu sekolah

c. Sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan nilai KKM.

4. Bagi Peneliti

Dapat digunakan sebagai bahan rujukan yang dapat memberikan manfaat

dalam memperkuat landasan teori yang dibutuhkan dalam penelitiannya.

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

5

BAB II

KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN

KONSEPTUAL INTERVENSI TINDAKAN

A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti

1. Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu aktifitas yang dilakukan seseorang dengan

sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep,

pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang

terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berfikir,

merasa, maupun dalam bertindak.1Menurut Slameto “belajar adalah suatu

proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.”2

Sedangkan menurut Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno belajar

pada hakikatnya adalah “perubahan” yang terjadi di dalam diri seseorang

setelah melakukan aktifitas tertentu.Walaupun pada kenyataannya tidak

semua perubahan termasuk kategori belajar. Misalnya, perubahan fisik,

mabuk, gila dan sebagainya. Dalam belajar yang terpenting adalah proses

bukan hasil yang di perolehnya. Artinya, belajar harus diperoleh dengan

usaha sendiri, adapun orang lain itu hanya sebagai perantara atau

penunjang dalam kegiatan belajar agar belajar itu dapat berhasil dengan

baik.3

Sedangkan menurut Masitoh dan Laksmi Dewi “belajar adalah suatu proses

atau kegiatan yang di lakukan sehingga membuat suatu perubahan perilaku yang

berbentuk kognitif, afektif, maupun psikomotor”.4

Sebagai landasan penguraian mengenai apa yang di maksud dengan belajar,

terlebih dahulu akan dikemukakan beberapa definisi:

1) Hilgard dan Bower, mengemukakan: “Belajar berhubungan dengan perubahan

tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu yang disebabkan oleh

pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, di mana perubahan

1 Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana,

2013), h.4 2Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta : Rineka Cipta,

2010), h.2 3 Pupuh Fathurrahman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT Refika

Aditama, 2007), h.6. 4

Masitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta : Direktorat Jenderal

Pendidikan Islam 2009), h. 3

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

6

tingkah laku itu tidak dapat di jelaskan atau dasar kecenderungan respon

pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang.”

2) Gagne, menyatakan bahwa: “Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus

bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga

perbuatannya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu

sesudah ia mengalami situasi tadi.”

3) Morgan, mengemukakan: “Belajar adalah setiap perubahan yang relatif

menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau

pengalaman.”

4) Witherington, mengemukakan: “Belajar adalah suatu perubahan di dalam

kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi

yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian.”5

Dari definisi-definisi tersebut di atas, ada beberapa elemen penting yang

mencirikan pengertian tentang belajar, yaitu : Belajar merupakan suatu perubahan

dalam tingkah laku, perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu

masalah/berpikir, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, ataupun sikap.

Dalam perspektif keagamaan belajar merupakan kewajiban bagi setiap orang

beriman agar memperoleh ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan derajat

kehidupan.6 Hal ini dinyatakan dalam surat Mujadalah : 11 yang berbunyi :

Artinya: “….niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat kepada orang-

orang beriman dan berilmu”.

Dari definisi-definisi yang telah diungkapkan di atas peneliti berpendapat

belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku untuk memperoleh

pengetahuan dan keterampilan dan memiliki tujuan.

b. Ciri Khas perilaku belajar yaitu :

Setiap perilaku belajar selalu ditandai oleh ciri-ciri perubahan perilaku yang

spesifik. Diantara ciri-ciri perubahan khas yang menjadi karakteristik perilaku

belajar yang terpenting adalah :

1) Perubahan Intensional

2) Perubahan Positif dan Aktif

5 M.Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), h.84.

6Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006), h.62.

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

7

3) Perubahan Efektif dan Fungsional7

c. Prinsip-Prinsip Belajar

Prinsip-prinsip belajar dapat di susun oleh calon guru atau pembimbing

dengan prinsip yang dapat di laksanakan dalam situasi dan kondisi yang berbeda,

dan oleh setiap siswa secara individu. Susunan prinsip-prinsip belajar tersebut

adalah : 1. Berdasarkan prasarat yang di perlukan untuk belajar, 2. Sesuai hakekat

belajar dan yang ke-3 sesuai dengan materi/bahan yang harus dipelajari.

1) Berdasarkan prasarat yang di perlukan untuk belajar

a) Dalam belajar setiap siswa harus di usahakan partisipasi aktif,

meningkatkan dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional;

b) Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang

kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional;

c) Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat

mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan

efektif;

d) Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.

2) Sesuai hakekat belajar

a) Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut

perkembangannya;

b) Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery;

c) Belajar adalah proses kontinguitas, (hubungan antara pengertian

yang satu dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan

pengertian yang di harapkan. Stimulasi yang di berikan

menimbulkan respon yang di harapkan.

3) Sesuai materi/bahan yang harus dipelajari

1. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki

struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah

menangkap pengertiannya;

2. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai

dengan tujuan instruksional yang harus dicapai.

4) Syarat keberhasilan belajar

1. Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat

belajar dengan tenang;

2. Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar

pengertian/ketrampilan/sikap itu mendalam pada siswa.8

2. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Di dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar dapat di lihat dari

7 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2005), h. 116 8 Slameto, op.cit. h.27-28

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

8

terjadinya perubahan yang di harapkan sesuai dengan tujuan yang telah di

rumuskan. Tujuan yang di maksud tersebut berupa hasil belajar siswa. Hasil

belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang

menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan

belajar.

Secara sederhana, yang di maksud dengan hasil belajar siswa adalah

kemampuan yang di peroleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena

belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk

memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relative menetap. Untuk

mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang

di kehendaki dapat di ketahui melalui evaluasi.

b. Macam-macam Hasil Belajar

1) Pemahaman konsep

Pemahaman menurut bloom diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap

arti dari materi atau bahan yang dipelajari.

2) Keterampilan Proses

Usman dan setiawan mengemukakan bahwa keterampilan proses

merupakan keterampilan yang mengarah kepada pembangunan

kemampuan mental, fisik, dan social yang mendasar sebagai penggerak

kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa.

3) Sikap

Menurut lange dalam azwar sikap tidak hanya merupakan aspek mental

semata, melainkan mencakup pula aspek respon fisik,.9

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Keberhasilan belajar sangat di pengaruh oleh beberapa faktor.Faktor-

Faktor tersebut dapat di kelompokkan menjadi dua kelompok yaitu faktor

dalam diri siswa sendiri (intern) dan faktor dari luar diri siswa (ekstern).

1. Faktor dari dalam diri siswa yang berpengaruh terhadap hasil belajar di

antaranya adalah kecakapan, minat, bakat, usaha, motivasi, perhatian,

kelemahan dan kesehatan, serta kebiasaan siswa.

2. Faktor dari luar diri siswa yang mempengaruhi hasil belajar di antaranya

adalah lingkungan fisik dan nonfisik (termasuk suasana kelas dalam belajar,

seperti riang gembira, meyenangkan), lingkungan sosial budaya, lingkungan

9Ahmad Susanto, op.cit, h.5-11.

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

9

keluarga, program sekolah (termasuk dukungan komite sekolah), guru,

pelaksanaan pembelajaran, dan teman sekolah.10

3. Metode Demonstrasi

a. Pengertian Metode Demonstrasi

Demonstrasi berarti pertunjukan atau peragaan. Dalam pembelajaran

menggunakan metode demonstrasi dilakukan pertunjukan sesuatu proses,

berkenaan dengan materi pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan baik oleh guru

maupun orang luar yang diundang ke kelas. Proses yang didemonstrasikan

diambil dari obyek yang sebenarnya.11

Metode demonstrasi biasanya berkenaan dengan tindakan-tindakan atau

prosedur yang dilakukan.12

Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang

menyajikan bahan pelajaran dengan mempertunjukkan secara langsung objek atau

cara melakukan sesuatu sehingga dapat mempelajarinya secara proses. Melalui

metode demonstrasi guru memperlihatkan suatu proses, peristiwa, atau cara kerja

suatu alat kepada peserta didik. Demonstrasi dapat dilakukan dengan berbagai

cara, dari yang sekedar memberikan pengetahuan yang sudah di terima begitu saja

oleh peserta didik, sampai pada cara agar peserta didik dapat memecahkan suatu

masalah.

Metode Demonstrasi ialah metode mengajar dengan menggunakan peragaan

untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana

berjalannya suatu proses pembentukan tertentu pada siswa. Untuk memperjelas

pengertian tersebut dalam prakteknya dapat di lakukan oleh guru atau anak didik

itu sendiri. Peran penggunaan metode demonstrasi mampu mengkomunikasikan

sesuatu yang ingin disampaikan oleh pemberi kepada penerima. Oleh karena itu

dalam merancang proses belajar hendaknya dipilih metode yang benar-benar

efektif dan efisien atau merancang metode sendiri sehingga dapat menyampaikan

pesan pembelajaran, yang akhirnya terbentuk kompetensi tertentu dari siswa.

Metode yang di maksud dalam penelitian ini adalah metode demonstrasi.

10

Ibid, h. 12 11

Zakiah Daradjat, metodik khusus pengajaran agama islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995),

h.296. 12

Masitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Direktorat Jenderal

Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2009), h.162.

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

10

Metode demonstrasi mempunyai kemampuan atau potensi mengatasi kekurangan-

kekurangan guru, metode demonstrasi mampu menyampaikan meteri secara jelas

dan mudah di pahami siswa.Dengan demikian penggunan metode demonstrasi

dapat menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan.

Dari hal tersebut maka proses belajar akan efektif dan prestasi belajar siswa akan

meningkat.

Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan

memperagakan dan mempertujukan kepada siswa tentang suatu proses,situasi

atau benda tertentu,baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Sebagai

metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh

guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekedar

memperhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran

lebih konkret. Dalam strategi pembelajaran, demonstrasi dapat digunakan

untuk mendukung keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori dan

inkuiri.13

Dari definisi- definisi di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa metode

demonstrasi adalah cara-cara guru dalam mengajar dengan memperagakan dan

mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, kejadian, urutan melakukan

suatu kegiatan atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk yang

sebenarnya maupun tiruan melalui penggunaan berbagai macam media yang

relevan dengan pokok bahasan untuk memudahkan siswa agar kreatif dalam

memahami materi.

Metode demonstrasi ini tepat digunakan apabila bertujuan untuk:

1) Memberikan ketrampilan tertentu

2) Penjelasan sebab penggunaan bahasa lebih terbatas

3) Menghindari verbalisme, menbantu peserta didik dalam memahami dengan

jelas, jalannya suatu proses dengan penuh perhatian sebab lebih menarik.

Metode demonstrasi bertujuan untuk memberikan gambaran atau

memperlihatkan suatu proses terjadinya suatu peristiwa sesuai dengan materi ajar

agar peserta didik dengan mudah untuk memahaminya.

b. Kelebihan dan kelemahan Metode Demonstrasi

1) Kelebihan Metode Demonstrasi a. Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat

dihindari, sebab siswa disuruh langsung memerhatikan bahan

13

Wina Sanjaya, Strategi Pembeljaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta,

Kencana, 2010), h.152.

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

11

pelajaran yang dijelaskan.

b. Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya

mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.

c. Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki

kesempatan untuk membandingkan anatara teori dan kenyataan.

Dengan demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran materi

pembelajaran.

2) Kelemahan Metode Demonstrasi

a. Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang,

sebab tanpa persiapan yang memadai demonstrasi yang memadai

demonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini

tidak efektif lagi.

b. Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat

yang memadai yang berarti penggunaan metode ini memerlukan

pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan ceramah.

c. Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru

yang khusus, sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih

professional.14

4. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam

IPA merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan

di Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah Dasar. Mata Pelajaran IPA

merupakan mata pelajaran yang selama ini di anggap sulit oleh sebagian besar

peserta didik, mulai dari jenjang sekolah dasar sampai sekolah menengah. Salah

satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan saat ini adalah masalah lemahnya

pelaksanaan proses pembelajaran yang diterapkan para guru di sekolah. Proses

pembelajaran yang terjadi selama ini kurang mampu mengembangkan

kemampuan berpikir peserta didik. IPA adalah pengetahuan khusus yaitu dengan

melakukan observasi, eksperimen, penyimpulan, penyusunan teori dan demikian

seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain. IPA

berhubungan dengan mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA

bukan hanya penguasaan kumpulan sistematis, sehingga IPA bukan hanya

penguasaan kumpulan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip

prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan pada prinsipnya

mempelajari IPA sebagai cara mencari tahu dan cara mengerjakan atau

melakukan dan membantu siswa untuk memahami siswa untuk memahami alam

14

Ibid, h. 152-153

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

12

sekitar secara mendalam.15

Pelaksanaan proses pembelajaran yang berlangsung di kelas hanya di arahkan

pada kemampuan siswa untuk menghafal informasi, otak siswa di paksa hanya

untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa di tuntut untuk

memahami informasi yang di peroleh untuk menghubungkannya dengan situasi

dalam kehidupan sehari-hari. Kondisi ini juga menimpa pada pembelajaran IPA,

yang memperlihatkan bahwa selama ini proses pembelajaran sains disekolah dasar

masih banyak yang dilaksanakan secara konvensional.

Sains atau IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui

pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan di jelaskan

dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan. Hakikat pembelajaran

sains yang didefinisikan sebagai ilmu tentang alam yang dalam Bahasa Indonesia

disebut dengan ilmu pengetahuan alam, dapat diklasifikasikan menjadi tiga

bagian, yaitu : ilmu pengetahuan alam sebagai produk, proses, dan sikap.16

Pertama, ilmu pengetahuan alam sebagai produk, yaitu kumpulan sebagai

produk, yaitu kumpulin hasil penelitian yang telah ilmuwan lakukan dan sudah

membentuk konsep yang telah dikaji sebagai kegiatan empiris dan kegiatan

analitis. Bentuk IPA sebagai produk, antara lain : fakta-fakta, prinsip,hukum,dan

teori-teori IPA.

Kedua, ilmu pengetahuan alam sebagai proses, yaitu untuk menggali dan

memahami pengetahuan tentang alam. Karena IPA merupakan kumpulan fakta

dan konsep, maka IPA membutuhkan proses dan menemukan fakta dan teori yang

akan digeneralisasi oleh ilmuwan.

Ketiga, ilmu pengetahuan sebagai sikap. Sikap ilmiah harus dikembangkan

dalam pembelajaran sains. Hal ini sesuai dengan sikap yang harus di miliki oleh

seorang ilmuwan dalam melakukan penelitian dan mengkomunikasikan hasil

penelitiannya.17

b. Tujuan Pembelajaran IPA di SD/MI

Pembelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar siswa :

15

Budi Setyawan, http://cumanulisaja.blogspot.com/2012/10/hakekat-pembelajaran-ipa-di-

sd.html diunduh 24/2/2016 16

Ahmad Susanto, Op.Cit, h. 165. 17

Ibid., h.165-169.

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

13

1) Mengembangkan rasa ingin tahu dan suatu sikap positif terhadap saint,

teknologi, dan masyarakat. Mengembangkan keterampilan proses untuk

menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.

2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep saint yang

akan bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

3) Mengembangkan kesadaran tentang peran dan pentingnya saint dalam

kehidupan sehari-hari.

4) Mengalihkan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman di bidang

pengajaran lain.

5) Ikut serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.

Menghargai berbagai macam bentuk ciptaan Tuhan di alam semesta ini

untuk dipelajari.

c. Ruang Lingkup Pembelajaran IPA di SD/MI

Ruang lingkup pembelajaran IPA di SD/MI meliputi aspek-aspek sebagai

berikut :

1) Menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak benda dipengaruhi oleh

bentuk dan ukuran.

2) Mendeskripsikan hasil pengamatan tentang pengaruh energi panas,

gerak,getaran dalam kehidupan sehari-hari.

3) Mengidentifikasi sumber energi dan kegunaannya

d. Gaya

1) PengertianGaya

Gaya sering diartikan sebagai dorongan atau tarikan. Bila kita menarik atau

mendorong suatu benda, maka berarti kita memberikan gaya pada benda tersebut.

Untuk melakukan suatu gaya, diperlukan tenaga. Gaya tidak dapat dilihat, tetapi

pengaruhnya dapat dirasakan. Gaya ada yang kuat dan ada yang lemah. Makin

besar gaya dilakukan, makin besar pula tenaga yang diperlukan. Besar gaya dapat

diukur dengan alat yang disebut dinamometer. Satuan gaya dinyatakan dalm

Newton (N). Gaya dapat mempengaruhi gerak dan bentuk benda.

2) Macam – macam Gaya

a) Gaya otot

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

14

Adalah gaya yang ditimbulkan oleh otot. Misalnya, tangan mengangkat buku,

orang mendorong meja, dan kuda menarik delman,

b) Gaya Magnet

Adalah gaya yang dihasilkan oleh magnet. Benda magnet akan menarik benda

logam. Magnet berasal dari kata Magnesia yaitu tempat orang Yunani menemukan

sifat magnet yang terdapat dalam batu-batuan yang dapat menarik logam,

misalnya magnet yang terdapat pada pintu kulkas, alat pengumpul sampah besi,

dan penutup tempat pensil.

c) Gaya Gesek

Adalah gaya yang timbul akibat gesekan dua benda. Gaya gesek adalah gaya

yang menahan gerak benda agar benda itu dapat berhenti bergerak. Besar kecilnya

gaya gesek dipengaruhi oleh kasar licinnya permukaan benda yang bergesekan.

Makin halus/licin permukaan gaya gesek semakin kecil. Makin kasar permukaan

gaya gesek semakin besar Misalnya, karet rem yang bergesekan dengan pelek

seperti kayuh, amplas dengan kayu, dn ban mobil dengan permukaan jalan.

d) Gaya Pegas

Adalah gaya yang dihasilkan oleh benda elastis atau lentur. Misalnya, tali

ketapel, tali busur panah, dan pegas.

e) Gaya Gravitasi

Adalah gaya tarik dari pusat bumi. Gaya Gravitasi adalah gaya yang menarik

semua benda baik benda hidup maupun benda tidak hidup ke arah pusat

bumi.Gaya gravitasi bumi menyebabkan semua benda di Bumi mempunyai berat.

Gaya gravitasi bumi disebut juga gaya berat, yaitu gaya yang dimiliki suatu

benda terhadap pusat bumi.18

Contoh: daun berguguran dari pohon, buah yang

telah masak jatuh ke tanah, dan penerjun payung. Benda-benda yang mengalami

tarikan gaya gravitasi bumi akan bergerak jatuh ke tanah. Gerak jatuh akan

semakin cepat bila benda semakin dekat dengan tanah. Setelah benda mencapai

tanah, gaya gravitasi tetap bekerja sehingga benda tetap berada pada

tempatnya.Akibat tidak adanya gaya gravitasi semua makhluk hidup dan makhluk

tak hidup akan melayang-layang di angkasa.

3) Pengaruh Gaya terhadap Gerak dan Bentuk Benda

18

Jumali, dkk, Kreatif Ilmu Pengatahuan Alam Kelas 4 untuk Sekolah Dasar, (Jakarta: Duta,

2013), h.94-95.

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

15

Gaya dapat menyebabkan benda bergerak, gaya dapat menambah kecepatan

benda, dan gaya dapat mengurangi kecepatan benda. Gaya dapatmenyebabkan

kedudukan benda berubah atau gaya dapat menyebabkan benda yang tadinya

diam menjadi bergerak.

a. Gaya Menggerakkan Benda Diam

Benda diam akan bergerak jika diberi gaya. Contohnya, bola akan

melambung ke udara jika tendang. Lemari akan bergeser jika kita dorong. Sepeda

akan berjalan jika kita kayuh. Batu akan bergerak jika kita lempar.

b. Gaya Membuat Benda Bergerak Menjadi Diam

Contoh benda yang bergerak adalah sepeda yang dikayuh, sepeda motor yang

sedang bergerak, kelereng yang menggelinding dan sebagainya. Benda yang

bergerak tersebut dapat berhenti jika diberi gaya. Sepeda yang bergerak akan

berhenti jika direm. Sepeda motor yang sedang bergerak akan berhenti jika direm.

Kelereng yang menggelinding akan berhenti jika kita tahan dengan tangan atau

kaki. Mengerem sepeda dan sepeda motor termasuk bentuk gaya. Begitu pula

dengan menahan kelereng dengan tangan juga termasuk bentuk gaya, dengan

demikian, gaya dapat membuat benda bergerak menjadi diam.

c. Gaya Mengubah Kecepatan Benda

Perhatikan mobil yang sedang bergerak! Jika kamu amati, kecepatan mobil

tersebut tidak akan sama. Kamu bisa melihatnya pada spidometer. Gerak mobil

terkadang cepat dan terkadang lambat. Apakah yang menyebabkan kecepatan

mobil tersebut berubah-ubah? Ketika jalan lengang, pengemudi akan menginjak

gasnya, akibatnya, mobil akan melaju kencang. Namun, ketika ada mobil yang

lain didepannya, pengemudi akan menginjak rem. Akibatnya, laju mobil akan

melambat. Injakan gas dan injakan rem termasuk bentuk gaya. Oleh karena itu,

gaya dapat mempengaruhi kecepatan benda.

d. Gaya Mengubah Arah Gerak Benda

Sepeda tidak hanya dapat berjalan lurus, sepeda dapat kita belokkan ke arah

yang dibutuhkan. Jika ingin mengubah arah sepeda, kita cukup membelokkan

setangnya. Hasilnya, arah sepeda akan berubah. Begitu juga dengan orang yang

bermain bola. Bola tidak hanya bergerak ke satu arah. Namun, arah gerak bola

tidak dapat berubah dengan sendirinya. Arah gerak bola harus diubah oleh

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

16

pemain bola. Caranya dengan menyundul atau menendang bola. Membelokkan

arah sepeda dan bola termasuk bentuk gaya. Dengan demikian, gaya dapat

mengubah arah gerak benda.

e. Gaya Dapat Mengubah Bentuk Benda

Gaya dapat mengubah bentuk suatu benda yang terjadi pada karet gelang

yang semula berbentuk lingkaran berubah bentuk ketika ditarik. Kayu yang

semula berbentuk gelondong bisa diubah menjadi berbagai bentuk. Ada yang

menjadi meja, kursi, mobil-mobilan, patung, dan sebagainya. Tarikan pada karet

gelang dan pahatan pada kayu termasuk bentuk gaya. Dengan demikian, terbukti

bahwa gaya dapat mengubah bentuk benda.

f. Gaya Dapat Mempengaruhi Keadaan Benda di dalam Air

Di dalam air terdapat suatu gaya yng disebut gaya tekan ke atas. Gaya ini

menyebabkan benda bisa mengapung di permukaan. Benda yang masuk ke dalam

air akan dikenai gaya tekan ke atas, sehingga benda muncul kembali ke

permukaan. Itulah sebabnya, ketika berenang kita tidak akan ke dasar kolam,

melainkan berada di permukaan air. Namun gaya tekan ke atas dipengaruhi oleh

luas permukaan benda. Benda yang permukaannya lebar mendapat banyak gaya

tekan ke atas. Akibatnya benda itu akan tenggelam. Inilah penyebab batu

tenggelam ketika dilempar ke dalam air. Hal ini karena batu memiliki luas

permukaan yang kecil. Keadaan benda di dalam air di pengaruhi oleh gaya tekan

ke atas dan berat benda.

a. Jika gaya tekan ke atas lebih besar dari berat benda, maka benda akan

terapung.

b. Jika gaya tekan ke atas sama dengan berat benda, maka benda akan melayang.

c. Jika gaya tekan ke atas lebih kecil dari berat benda, maka benda akan

tenggelam.

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh ST Rusiah dengan skripsi berjudul “Upaya

Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Demonstrasi Pada

Materi Bangun Ruang dan Hubungan Antar Bangun Datar”19

Penelitian Tindakan

19

ST Rusiah, “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Demonstrasi

Pada Materi Bangun Ruang Dan Hubungan Antar Bangun Datar” PenelitianTindakan Kelas di

Kelas IV MI Assyairiyah Attahiriyah, Skripsi S1 UIN Jakarta, 2012, h.77.

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

17

Kelas di kelas IV MI Assyairiyah Attahiriyah Tahun Pelajaran 2011/2012, dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

proses pembelajaran melalui metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil

belajar siswa. Hasil belajar dari sebelum siklus ke siklus I meningkat sebesar

10,69%. Hasil belajar dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 4,40%. Secara

keseluruhan terjadi peningkatan hasil belajar sebesar 15,09%. Hasil belajar dari

awal sampai dengan akhir siklus II, dengan tingkat ketuntasan (pencapaian KKM)

pada tes sebelum sikus sebesar 50% (18 orang), pada siklus I yang sudah

mencapai nilai KKM 88,88% (32 orang), dan pada siklus II meningkat menjadi

100% telah mencapai nilai yang ditetapkan yaitu 70.

Penelitian yang dilakukan Agus Andriyanto dengan judul skripsi

“Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sifat-sifat Cahaya Melalui

Metode Demonstrasi di Kelas V SDN 5 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten

Gorontalo”20

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Hasil penelitian

menunjukan hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Hal ini terlihat pada

pembelajaran siklus I diperoleh data dari 34 orang siswa. Siswa yang belum tuntas

ada 13 orang siswa atau 38.23% dan yang tuntas ada 21 orang siswa atau 61.77%.

sedangkan pada siklus II meningkat dimana siswa yang belum tuntas ada 3 orang

siswa atau 8.82% dan yang sudah tuntas menjadi 31 orang siswa atau 91.18%.

dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan maka penulis menyampaikan

bahwa dengan menggunakan metode demonstrasi hasil belajar siswa di kelas V

SDN 5 Telaga Kab Gorontalo tentang sifat-sifat cahaya mengalami peningkatan.

Penelitian yang dilakukan oleh Wahdania dengan judul skripsi “

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 9 Mamboro Pada Mata

Pelajaran IPA Melalui Metode Demonstrasi”21

, dapat ditarik kesimpulan:

Pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan metode demonstrasi dapat

meningkatkan hasil belajar siswa, peningkatan tersebut dapat dilihat pada siklus

Isiswa yang tuntas sebanyak 10 orang, persentase tuntas klasikal mencapai 58,82

%dan mengalami peningkatan pada siklus II yaitu siswa yang tuntas sebanyak 16

orangatau presentase ketuntasan klasikal mencapai 94,11%. Bila dilihat dari aspek

20

Agus Andriyanto, Djotin dan Meylan, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi

Sifat-sifat Cahaya Melalui Metode Demonstrasi di Kelas V SDN 5 Telaga Kecamatan Telaga

Kabupaten Gorontalo”Jurnal Penelitian Tindakan Kelas (kim.ung.Ac.id/index.php

/KIMPIF/…4324, 2013), h.13. 21

Wahdania, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 9 Mamboro Pada Mata

Pelajaran IPA Melalui Metode Demonstrasi”Jurnal Penelitian Tindakan Kelas

(jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/ESE/article), h.12.

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

18

aktivitassiswa maupun aktivitas guru keduanya mengalami peningkatan dari

kategori baikpada siklus I menjadi kategori sangat baik pada siklus II. Dengan

demikianpenggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa

kelas IVSDN Mamboro Pada Mata Pelajaran IPA.

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan sebelumnya diperoleh

kerangka pikir bahwa kondisi awal pembelajaran IPA kelas IVSDN Kertajaya 02

Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor lebih banyak berpusat kepada guru, guru

lebih banyak berceramah. Siswa hanya sebagai pendengar, kondisi seperti ini

mengakibatkan siswa merasa bosan dan enggan belajar IPA. Dengan kondisi awal

seperti ini kemudian peneliti akan melaksanakan suatu tindakan untuk

mengatasinya. Peneliti akan menerapkan metode demonstrasi dalam proses

pembelajaran IPA.

Dari tindakan yang dilaksanakan peneliti, diharapkan mencapai kondisi

akhir, yaitu hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN Kertajaya 02 Kecamatan

Rumpin Kabupaten Bogor dapat meningkat. Melalui metode demonstrasi,

diharapkan siswa lebih senang dan tertarik untuk belajar IPA, sehingga hasil

belajarnya diduga akan meningkat.

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

19

Gambar.2.1 Skema Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian dalam landasan teori dan kerangka pikir di atas, maka

dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian tindakan kelas sebagai berikut: jika

pembelajaran dengan metode demonstrasi diterapkan dalam mata pelajaran IPA,

maka dapat meningkatkan hasil belajar IPA kelas IV SDN Kertajaya 02

Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor.

KONDISI

AWAL

GURU

Menggunakan

metode

ceramah

SISWA Hasil belajar siswa

masih rendah

TINDAKAN Menerapkan metode

demonstrasi

SIKLUS I

Menggunakan metode

demonstrasi dengan

kelompok

KONDISI

AKHIR

SIKLUS II

Menggunakan metode

demonstrasi secara

kelompok dengan

bimbingan guru.

Diharapkan

melaluimetode

demonstrasi dapat

meningkatkan

keaktifan, kreatifitas,

kerjasama dan hasil

belajar siswa dalam

pelajaran IPA tentang

gaya.

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

20

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelas IV SDN Kertajaya 02 yang beralamat di

Kp. Bababakan Ds. Kertajaya Kec. Rumpin Kab. Bogor. Alasan penulis

mengadakan penelitian di lembaga tersebut adalah : sebagai tempat penulis

menjalankan aktivitas sebagai guru mata pelajaran sehingga penulis mengetahui

kondisi sekolah tersebut, kurangnya minat siswa untuk belajar IPA. Berdasarkan

pengamatan kondisi sekolah tersebut, maka penulis tertarik untuk memeberikan

kontribusi untuk meningkatkan mutu pembelajaran bagi siswa di SDN Kertajaya

02.Adapaun Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret

2016.

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

Tindakan Kelas (PTK), Penelitian tindakan kelas merupakan suatu

penelitian yang mengangkat masalah-masalah aktual yang dihadapi oleh

guru di lapangan.

Wibawa dan arikunta mengartikan bahwa penelitian tindakan kelas

merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah

tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas

secara bersama. Menurut Wiriaatmadja penelitian tindakan kelas adalah

bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek

pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka

sendiri.1Metode ini dipilih didasarkan pada pertimbangan bahwa peneliti

adalah seorang guru. Sebagai seorang guru peneliti sangat berkeinginan

memperbaiki kualitas hasil belajar IPA peserta didik khususnya di SDN

1 Tukiran Taniredja, Irma Pujiati dan Nyata, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Alfabeta,

2011) h. 15-16

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

21

Kertajaya 02 Rumpin Bogor, sekolah dimana peneliti melaksanakan

tugas sehari-hari.

Penelitian yang dilakukan terdiri dari empat tahapan, yaitu:

a. Perencanaan (Planning).

Tahapan ini berupa penyusunan rancangan tindakan yang menjelaskan

tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan

tersebut akan dilakukan. Pada tahap perencanaan peneliti menentukan fokus

peristiwa yang perlu mendapat perhatian khusus untuk diamati, kemudian

membuat sebuah instrument pengamatan untuk merekam fakta yang terjadi

selama tindakan berlangsung. Rincian tahap perencanaan terdiri dari kegiatan

sebagai berikut:

1) Menetapkan cara yang akan dilakukan untuk menemukan jawaban berupa

rumusan hipotesa tindakan

2) Menjabarkan indikator-indikator keberhasilan serta instrument

pengumpulan data yang dipakai untuk menganalisa indikator keberhasilan

3) Menyiapkan instrument pengumpulan data

4) Membuat rancangan tindakan secara rinci yang tertuang dalam Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran

b. Tindakan (Action).

Pada tahap ini, peneliti melaksanakan rencana atau strategi pembelajaran

yang sudah di skenariokan. Pembelajaran yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah menggunakan metode Demonstrasi pada proses pembelajaran dengan

materi gaya.Rincian tindakan tersebut menjelaskan tentang:

1) Menerapkan strategi pembelajaran dengan menggunakan metode

demonstrasi dalam materi gaya.

2) Mengamati pembelajaran yang dilakukan siswa

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

22

c. Pengamatan (Observasi)

Tahap ini berjalan bersamaan dengan saat pelakanaan pembelajaran.

Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, dengan demikian

keduanya berlangsung dalam waktu yang bersamaan.

Pada tahap ini, peneliti dibantu observer melakukan pengamatan dan

mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan

berlangsung.Pengumpulan data berupa lembar observasi dan tes hasil

belajar.Panduan observasi yang digunakan terdiri dari dua, yaitu guru dan

siswa.

Observasi ini digunakan untuk mengamati secara cermat terhadap

penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA pada materi

gayayang dilaksanakan pada siklus penelitian.

d. Refleksi

Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang

sudah dilakukan. Hasil yang telah diperoleh dari pengamatan dikumpulkan dan

dianalisa oleh peneliti, sehingga dapat diketahui apakah kegiatan yang telah

dilaksanakan mencapai tujuan/target yang diharapkan atau masih perlu adanya

perbaikan. Tahap ini dilaksanakan dengan maksud untuk memperbaiki

kegiatan penelitian sebelumnya yang akan diterapkan pada penelitian

berikutnya.

2. Desain Penelitian

Uraian tahapan penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

a. Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Siklus satu (1) adalah segala upaya

mulai dari tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang

diarahkan untuk mengkaji masalah penggunaan metode demonstrasi untuk

meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi gaya. Sub pokok materi

pambahasan dalam tindakan pembelajaran siklus I adalah materi tentang

pengaruh gaya terhadap gerak benda yang dilaksanakan selama dua kali

pertemuan dalam proses pembelajaran. Siklus I diakhiri dengan evaluasi

terhadap pencapaian indikator hasil belajar siswa dan analisis hasil

observasi terhadap penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran.

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

23

Untuk mencapai hasil yang maksimal, setelah melakukan refleksi pada

siklus I, peneliti akan melanjutkan kegiatan penelitian pada siklus II

melalui tahapan yang sama seperti pada siklus I dengan sub materi

pengaruh gaya terhadap bentuk benda. Proses pembelajaran ini pun

dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dalam proses pembelajaran dan

satu kali tes evaluasi hasil belajar siklus II.

b. Penelitian ini berakhir apabila peneliti telah memperoleh data bahwa hasil

belajar IPA siswa pada materi gaya telah mencapai rata-rata hasil belajar

70% dan analisa hasil pengamatan menunjukkan bahwa proses

pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi pada materi gaya

mencapai target serendah-rendahnya, kategori baik.

c. Desain penelitian tindakan kelas ini selanjutnya secara sistematis disajikan

dalam alur diagram sebagaimana terlihat dibawah ini.

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

24

Gambar.3.1 Skema Desain Penelitian

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Kertajaya 02 dengan

jumlah siswa 28 orang yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 14 siswa

Pelaksanaan pembelajaran pengaruh gaya terhadap gerak

benda

Pengamatan dan

pengumpulan Data saat tindakan

Tindakan dilanjutkan

ke siklus berikutnya

Refleksi dari pelaksanaan

pembelajaran dengan metode demontrasi

pada materi pengaruh gaya

terhadap gerak benda

Jika hasil

belajar IPA

siswa belum

sesuai target

yang

diharapkan

Tindakan dihentikan

Perencanaan proses

pembelajaran gaya melalui

metode demontrasi Pengamatan

dan pengumpulan

Data saat tindakan

Refleksi dari

pelaksanaan materi

gaya

Perencanaan proses pembelajaran gaya

melalui metode demontrasi

Pelaksanaan pembelajaran

dengan menggunakan

metode demontrasi pada materi

gaya

S

I

K

L

U

S

I

Hasil belajar IPA siswa pada materi gaya

Jika hasil belajar IPA siswa ≥ KKM 70

dan ketuntasan klasikal ≥70%

Hasil belajar siswa belum

dapat ditingkatkan

sesuai dengan

target yang ditetapkan

S

I

K

L

U

S

II

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

25

perempuan. Pertimbangan dipilihnya kelas tersebut didasarkan pada temuan

masalah bahwa kemampuan IPA siswa kelas tersebut masih rendah.

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

Peran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai guru sekaligus pelaku

penelitian.Peneliti membuat rancangan pembelajaran, melakukan refleksi dan

menentukan tindakan-tindakan pada siklus selanjutnya.Peneliti dibantu oleh guru

kelas III yang berperan sebagai Observer. Observer bertugas mengamati proses

pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa tentang pendemonstrasian

materi pelajaran serta mengamati proses pembelajaran.

E. Tahapan Intervensi Tindakan

Perencanaan tindakan ini diawali dengan identifikasi persoalan di kelas dan

direncanakan alternatif penyelesaiannya.Alternatif penyelesaian dilaksanakan

dalam sikus penelitian yang terdiri dari perencanaa tindakan, pelaksanaan

tindakan, pengamatan/observasi, evaluasi serta analisis dan refleksi. Setelah

dilakukan evaluasi dan refleksi pada siklus I, maka peneliti akan melanjutkan

pada perencanaan dan tindakan siklus II jika data yang diperoleh memerlukan

penyempurnaan dan begitu selanjutnya, sampai hasil analisis akhir tindakan

menunjukkan bahwa kriteria target atau tujuan penelitian yang telah ditetapkan

tercapai.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

sebagaimana terlihat pada tabel berikut:

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

26

Tabel.3.1

Tahap Perencanaan Siklus 1

Tahap Perencanaan

1 Menyiapkan kelas tempat penelitian

2 Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

3 Mendiskusikan RPP dengan dosen pembimbing

4 Menyiapkan materi ajar untuk setiap pertemuan dengan metode

demonstrasi beserta media pembelajaran

5 Menyiapkan lembar observasi siswa dan guru, penggunaan metode

demonstrasi, catatan lapangan

6 Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada setiap pertemuan

7 Menyiapkan soal akhir siklus I

8 Menyiapkan alat dokumentasi

Tahap Pelaksanaan

1 Guru menyampaikan kompetensi, indikator dan tujuan

pembelajaran yang diharapkan

2 Guru melakukan apersepsi dan motivasi

3 Guru membagi siswa di kelas menjadi 5 kelompok

4 Guru mendemonstrasikan tentang hantaran panas pada benda,

konduktor dan isolator panas dengan bantuan media pembelajaran

5 Siswa ditugaskan untuk mendemontrasikan tentang materi gaya

secara berkelompok

6 Siswa secara berkelompok mengerjakan LKS yang berkaitan

dengan demonstrasi yang telah dilakukan dan menyampaikan hasil

pengamatan untuk setiap kelompok

7 Siswa mengerjakan soal tes akhir siklus I

8 Guru menutup pelajaran

9 Mendokumentasikan semua data yang diperoleh setiap

pembelajaran selama siklus I

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

27

Tahap Observasi

1 Pada tahap ini peneliti dibantu oleh Observer. Tahap ini

berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan tindakan

(pembelajaran) yang terdiri dari observasi terhadap siswa dan guru,

dan mencatat semua hal yang terjadi selama proses pembelajaran.

Tahap Refleksi

1 Melakukan analisa terhadap semua data yang telah terkumpul dari

hasil observasi dan menentukan keberhasilan dan kelemahan pada

siklus I yang akan dijadikan dasar perbaikan pada pelaksanaan

siklus berikutnya

Tabel. 3.2

Tahap Perencanaan siklus 2

Tahap Perencanaan

1 Memperbaiki kelemahan-kelemahan pada siklus1

2 Menyiapkan kelas tempat penelitian

3 Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

4 Mendiskusikan RPP dengan dosen pembimbing

5 Menyiapkan materi ajar tentang pengaruh gaya terhadap gerak

benda untuk setiap pertemuan untuk metode demonstrasi

6 Menyiapkan lembar observasi siswa dan guru, catatan lapangan

serta keperluan observasi lainnya

7 Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada setiap pertemuan

8 Menyiapkan soal akhir siklus 2

9 Menyiapkan alat dokumentasi

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

28

Tahap Pelaksanaan

1 Memberikan sekilas ulasan tentang materi yang telah dipelajari dan

melakukan penguatan khususnya kepada siswa yang pada siklus I

belum mampu mencapai hasil sesuai kriteria yang ditetapkan

2 Menjelaskan tujuan pembelajaran, melakukan apersepsi dan

motivasi

3 Menjelaskan materi pengaruh gaya terhadap gerak benda serta

mendemonstrasikan bagaimana pengaruh gaya terhadap gerak

benda itu dapat digunakan

4 Siswa ditugaskan secara berkelompok untuk mendemonstrasikan

tentang pengaruh gaya terhadap gerak benda dengan menggunakan

alat peraga

5 Siswa secara berkelompok mengerjakan LKS yang berkaitan

dengan demonstrasi yang telah dilakukan dan menyampaikan hasil

pengamatan untuk setiap kelompok

6 Siswa mengerjakan soal test akhir siklus II

7 Mendokumentasikan semua data yang diperoleh setiap

pembelajaran selama siklus II

Tahap Observasi

1 Tahap ini pada dasarnya sama dengan observasi pada tahap I,

hanya ada beberapa tambahan pengamatan sebagai upaya

perbaikan tindakan

Tahap Refleksi

1 Menganalisa data yang telah terkumpul selama tindakan pada

siklus I dan menentukan hasil tindakan siklus II yang akan

dijadikan dasar tindakan selanjutnya, apakah akan melanjutkan

tindakan pada siklus II jika target belum tercapai atau tindakan

dihentikan jika target telah tercapai

Page 39: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

29

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan

Diharapkan hasil dari tindakan yang dilaksanakan adalah tercapainya

indikator-indikator keberhasilan, yaitu siswa dapat memahami apa itu gaya dan

pengaaruh gaya terhadap gerak benda. Untuk mencapai target di akhir siklus 70%

siswa atau lebih memperoleh nilai sesuai nilai KKM yang telah ditetapkan atau

melampauinya. Nilai KKM yang telah ditetapkan sekolah untuk pelajaran IPA

adalah 70. Penelitian tindakan kelas ini dianggap berhasil apabila ≥ 70% dari

jumlah siswa yang mengikuti proses pembelajaran mencapai nilai ≥ 70 di akhir

siklus.

G. Data dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data kualitatif dan data

kuantitatif.

1. Data kualitatif

Data kualitatif adalah data yang berupa kalimat atau pernyataan bukan

berupa angka. Dalam penelitian ini data kualitatif yang digunakan berupa hasil

observasi aktivitas guru dan siswa, aktivitas belajar IPA melalui metode

demontrasi, catatan lapangan, dan hasil dokumentasi selama proses

pembelajaran.

2. Data kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka. Dalam penelitian

ini data kuantitatif berupa hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan

menggunakan metode demonstrasi.Sumber data: sumber data dalam penelitian

ini adalah siswa,guru,dan peneliti.

H. Instrumen Pengumpulan Data.

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini

terdiri atas dua jenis, yaitu:

1. Test

Untuk mengukur tingkat hasil belajar siswa digunakan test akhir siklus I

berupa post tes dalam bentuk pihan ganda, isian dan essai. Test ini bertujuan

Page 40: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

30

untuk menganalisa peningkatan hasil belajar siswa pada materi gaya yang telah

disampaikan pada proses pembelajaran selama siklus.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Tes Pilihan Ganda Pada Siklus I

No

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Materi

Indikator

Instrumen Soal

Nomor Soal

Jumlah C1 C2 C3

1 Standar

Kompetensi :

memahami

gaya dapat

mengubah

gerak dan atau

bentuk suatu

benda

Kompetensi

Dasar :

menyimpulkan

hasil

percobaan

bahwa gaya (

dorongan dan

tarikan ) dapat

mengubah

gerak suatu

benda

Gaya siswa dapat

menyebutkan

pengertian gaya.

Menyebutkan

pengertian gaya 1 1

2 siswa dapat

menyebutkan alat

ukur gaya

Menyebutkan alat

ukur untuk gaya. 2 1

3

Siswa dapat

menyebutkan

satuan ukur untuk

gaya

Menyebutkan

satuan ukur untuk

gaya

3 1

4

Siswa dapat

Menentukan

bentuk gaya yang

digunakan pada

suatu kejadian

Menentukan

bentuk gaya yang

digunakan pada

suatu kejadian

4 1

5

Siswa dapat

Mengklasifikasikan

gaya yang terjadi

pada suatu kejadian

( gaya otot )

Mengklasifikasikan

gaya yang terjadi

pada suatu kejadian

( gaya otot )

5 1

6

Siswa dapat

Mengklasifikasikan

gaya yang terjadi

pada suatu kejadian

( gaya gesek )

Mengklasifikasikan

gaya yang terjadi

pada suatu kejadian

( gaya gesek )

6 1

Page 41: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

31

N

o

Standar

Kompete

nsi

Kompete

nsi Dasar

Mate

ri

Indikator

Instrumen Soal

Nomor Soal Juml

ah C1 C2 C

3

7 Standar

Kompeten

si :

memahami

gaya dapat

mengubah

gerak dan

atau bentuk

suatu

benda

Kompeten

si Dasar :

menyimpul

kan hasil

percobaan

bahwa

gaya (

dorongan

dan tarikan

) dapat

mengubah

gerak suatu

benda

Gay

a

Siswa dapat

Memperkiraka

n

besar kecilnya

gaya yang

terjadi pada

suaatu tempat.

Memperkiraka

n besar

kecilnya gaya

yang terjadi

pada suaatu

tempat.

7 1

8 Siswa dapat

Mengklasifika

sikan gaya

yang terjadi

pada suatu

kejadian ( gaya

gravitasi )

Mengklasifika

sikan gaya

yang terjadi

pada suatu

kejadian ( gaya

gravitasi )

8,

1

3

2

9 Siswa dapat

Mengklasifika

sikan gaya

yang terjadi

pada suatu

kejadian ( gaya

listrik )

Mengklasifika

sikan gaya

yang terjadi

pada suatu

kejadian ( gaya

listrik )

9,1

4,

15

`2

1

0

Siswa dapat

Menunjukkan

sifat benda

elastis

Menunjukkan

sifat benda

elastis

1

0

1

1

1

Siswa dapat

memperkiraka

memperkiraka

n besar

11,1

2

2

Page 42: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

32

n besar

kecilnya gaya

yang terjadi

pada suatu

tempat

kecilnya gaya

yang terjadi

pada suatu

tempat

Jumlah 6 4 5 15

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes Isian Pada Siklus I

No

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Materi

Indikator

Instrumen

Soal

Nomor Soal

Jumlah C1 C2 C3

1 Standar

Kompetensi :

memahami

gaya dapat

mengubah

gerak dan atau

bentuk suatu

benda

Kompetensi

Dasar :

menyimpulkan

hasil

percobaan

bahwa gaya (

dorongan dan

tarikan ) dapat

mengubah

gerak suatu

benda

Gaya Siswa dapat

menuliskan

benda elastis

menuliskan

benda elastis 16 1

2

Siswa dapat

menentukan

pengaruh/akibat

dari suatu gaya

yang dikenakan

terhadap benda

(benda diam

menjadi

bergerak)

menentukan

pengaruh/akibat

dari suatu gaya

yang dikenakan

terhadap benda

(benda diam

menjadi

bergerak)

17,18,19,20 4

Jumlah 1 4 5

Page 43: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

33

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes Essay Pada Siklus I

No

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Materi

Indikator

Instrumen Soal

Nomor Soal

Jumlah C1 C2 C3

1

Standar

Kompetensi :

memahami

gaya dapat

mengubah

gerak dan atau

bentuk suatu

benda

Kompetensi

Dasar :

menyimpulkan

hasil

percobaan

bahwa gaya (

dorongan dan

tarikan ) dapat

mengubah

gerak suatu

benda

Gaya Siswa dapat

mencontohkan

gaya yang terjadi

dikehidupan siswa

mencontohkan

gaya yang terjadi

dikehidupan siswa

1 1

2

Siswa dapat

Mengklasifikasikan

gaya yang terjadi

pada suatu kejadian

( gaya gravitasi )

Mengklasifikasikan

gaya yang terjadi

pada suatu kejadian

( gaya gravitasi )

1 1

3 Siswa dapat

Mencontohkan

gaya listrik

Mencontohkan

gaya listrik 1 1

4

Siswa dapat

menentukan

pengaruh/akibat

dari suatu gaya

yang dikenakan

terhadap benda

(benda diam

menjadi bergerak)

menentukan

pengaruh/akibat

dari suatu gaya

yang dikenakan

terhadap benda

(benda diam

menjadi bergerak)

1 1

5

Siswa dapat

menuliskan

Pengaruh gaya

terhadap suatu

benda

Menuliskan

Pengaruh gaya

terhadap suatu

benda

1 1

Jumlah 1 3 1 5

Page 44: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

34

2. Non Test

Instrument non test yang digunakan dalam penelitian ini berupa :

a. Lembar observasi tentang aktivitas siswa pada saat proses

pembelajaran, baik yang mengenai keaktifan, motivasi, minat, sikap,

dan kemampuan siswa dalam proses pembelajaran

Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi Guru Pada Siklus I dan II

No Aspek yang dinilai

Penilaian

Pertemuan

siklusI

Penilaian

Pertemuan

siklusII

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 Mempersiapkan diri untuk mengikuti kegiatan

pembelajaran

2 Menyimak apa yang disampaikan guru

3 Memperoleh pengetahuan awal melalui kegiatan

tanya jawab

4 Menyimak penjelasan guru tentang metode

demonstrasi

5 Siswa merespon dan menjawab pertanyaan guru

dengan baik

6 Siswa mendemonstrasikan benda yang

mempengaruhi gerak benda

7 Siswa tampak antusias selama mengikuti

pembelajaran

8 Bersama guru menyimpulkan apa yang

dipelajari

9 Siswa mengikuti pelajaran sampai akhir dengan

tertib

Jumlah

Persentase pertemuan

Kategori Sangat baik

kriteria: Katagori Jumlah Skor

Page 45: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

35

5 = Sangat baik

4 = baik

3 = Cukup

2 = kurang

1 = kurang sekali

80-100% = Sangat baik

70-79% = baik

60-69% = cukup

50-59% = kurang

0-40% = kurang sekali

b. Lembar observasi tentang keterampilan guru dalam menggunakan Metode

Demontrasi dalam menyampaikan materi pelajaran, membimbing dan

mengarahkan siswa, membangkitnya motivasi siswa, mengelola kelas dan

berbagai kompetensi lain yang harus dimiliki seorang guru.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi Guru Pada Siklus I dan II

No Aspek yang dinilai

Penilaian

Pertemuan

siklusI

Penilaian

Pertemuan

siklusII

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 Guru membuat RPP

2 Guru membuka pelajaran dengan baik

3 Guru menanyakan kembali pelajaran siswa

sebelumnya (appersepsi)

4 Guru menguasai materi

5 Guru mengolah kelas dengan baik

6 Guru memberikan tugas

7 Guru menggunakan metode demonstrasi

8 Guru bersifat luwes, terbuka dan membantu

9 Guru memberikan waktu yang cukup kepada

siswa untuk menyelesaikan tugas siswa

10 Guru menutup pelajaran dengan baik

Jumlah

Persentase pertemuan

Kategori Sangat baik

kriteria: Katagori Jumlah Skor

Page 46: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

36

5 = Sangat baik

4 = baik

3 = Cukup

2 = kurang

1 = kurang sekali

80-100% = Sangat baik

70-79% = baik

60-69% = cukup

50-59% = kurang

0-40% = kurang sekali

c. Lembar observasi keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP).

d. Catatan lapangan selama proses pembelajaran berlangsung.

e. Dokumentasi, berupa foto, dan dokumen-dokumen lain sebagai bukti

otentik penelitian.

I. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan pada setiap aktivitas, situasi atau kejadian yang

berkaitan dengan tindakan penelitian yang dilakukan.Hal ini dimaksudkan untuk

menjawab pertanyaan penelitian. Rincian teknik pengumpulan data dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa dalam materi gaya diperoleh dari test hasil belajar setiap

akhir siklus.

2. Keterampilan dan kemampuan guru menggunakan Metode Demontrasi

diperoleh dari lembar pengamatan yang dilakukan oleh observer.

3. Instrument penelitian dicatat dengan menggunakan lembar catatan lapangan,

baik yang dilakukan peneliti maupun observer.

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan

Dalam penelitian ini, validitas instrument dilakukan melalui judgement

(penilaian) oleh dosen pembimbing.Instrument tes hasil belajar di validasi secara

konstruk baik aspek bahasa/redaksinya maupun kesesuaian item soal dengan

indikator pembelajaran.

Page 47: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

37

K. Analisis Data dan Interpretasi Data

Proses analisis data terdiri atas analisis data pada saat di lapangan yaitu pada

pelaksanaan kegiatan penelitian. Data yang sudah terkumpul berupa hasil kerja

LKS, hasil observasi, catatan lapangan dan hasil belajar siswa.Semua data

dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Adapun peneliti menggunakan

indikator keberhasilan penelitian untuk menentukan apakah siklus akan

dilanjutkan atau dihentikan. Indikator keberhasilan tersebut adalah:

1. Data hasil observasi disajikan dalam bentuk tabel kemudian dianalisis

menggunakan nilai persentase. Rumus persentase yang digunakan adalah:2

P =

Keterangan:

P = Angka persentase

F = Frekuensi yang akan dicari persentasenya

N = Number of Cases (Jumlah frekuensi)

2. Adapun teknik analisis data yang peneliti gunakan dalam memperoleh data

hasil belajar siswa adalah tes tertulis, dianalisis dengan membuat rata-rata nilai

tes formatif yang kemudian dibuat persentasenya, yang dihitung dengan

perhitungan sebagai berikut:

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan

Penelitian ini diakhiri setelah hasil analisis data menunjukkan bahwa target

peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN Kertajaya 02 Kecamatan

Rumpin Kabupaten Bogor pada Materi Gaya telah tercapai. Jika belum tercapai

akan dilanjutkan tindakan pada siklus berikutnya.

2 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008),

h.43.

Page 48: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Sekolah

1. Sejarah singkat Berdirinya Sekolah SDN Kertajaya 02

Penelitian perbaikan pembelajaran telah dilaksanakan di SDN Kertajaya

02 yang terletak di Kp. Babakan RT. 002 RW. 006, Desa Kertajaya Kecamatan

Rumpin Kabupaten Bogor. Adapun fasilitas gedung yang dimiliki Sdn Kertajaya

02 diantaranya : Ruang kelas yang memadai, Ruang kantor guru, Ruang kantor

Kepala Sekolah, Ruang Perpustakaan dan toilet serta lapangan yang cukup

memadai untuk memenuhi sarana dan prasarana sekolah.

a. Profil Sekolah

Profil sekolah adalah identitas sekolah SDN Kertajaya 02. Peneliti

menjabarkan dalam tabel berikut ini :

Tabel 4.1

Profil sekolah SDN Kertajaya 02 Kp. Babakan RT. 002 RW. 006

No Identitas Sekolah

1. Nama Sekolah SDN Kertajaya 02

2. Alamat Kp. Babakan RT.002 RW. 006

3. Desa Kertajaya

4. Kecamatan Rumpin

5. Provinsi Jawa Barat

6. Kode Pos 16350

7. Status Sekolah Negeri

8. Tahun Berdiri 1975

9. KBM Pagi/siang

10 Bangunan Sekolah Negeri

b. Visi, Misi, dan Tujuan

Sekolah ini menetapkan visi, misi, dan tujuan untuk menyeleraskan gerak

organisasi dengan kinerja warga sekolah sebagai berikut :

Visi :

“Mewujudkan sekolah berkualitas, relevan, kompeten dan dinamis

sesuai dengan perkembangan masa depan”

Page 49: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

39

Misi :

Melalui pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, efisien, inovatif dan

menyenangkan untuk dapat :

1. Meningkatkan Iman dan Taqwa sebagai landasan utama dalam melaksanakan

aktivitas sehari–hari.

2. Meningkatkan penguasaan Ilmu pengetahuan dan teknologi, memberikan

keterampilan dasar hidup dalam bidang Iptek maupun seni budaya.

3. Memberikan bimbingan dalam rangka meningkatkan : kecerdasan Spiritual

(SQ) Kecerdasan Emosional (EQ) Kecerdasan Intelegensi (IQ) agar siswa

mampu mengorganisasi dirinya sehingga memiliki kepribadian yang luhur.

c. Tujuan

Tujuan dasar pendidikan dasar SDN Kertajaya 02, adalah sebagai berikut :

1) Siswa memiliki Iman dan Taqwa yang tercermin dalam perilaku sehari-hari.

2) Siswa mampu melanjutkan kejenjang sekolah yang lebih tinggi sesuai dengan

pilihannya dan mampu berperan dalam kehidupan bermasyarakat.

3) Siswa memiliki kepribadian dan budi pekerti (Akhlaqulkharimah) siap

menghadapi tantangan masa depan.

d. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu kerangka atau susunan yang

menunjukkan hubungan antar komponen yang satu dengan yang lain, sehingga

jelas tugas, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing dalam suatu kebulatan

yang teratur. Adapun bagan struktur organisasi SDN Kertajaya 02 dimulai dari

kepala sekolah Bapak Sukarna, S.Pd.SD, kurikulum ibu Kurniasih, S.Pd.SD,

Kesiswaanibu Siti Sumirah, S.Pd.SD, Tata Usaha Batria Efendri dan Bendahara

Ubang Ubaidillah.

e. Kurikulum

Struktur kurikulum SDN Kertajaya 02 disusun berdasarkan standar

kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan

sebagai berikut :

1) Kurikulum SDN Kertajaya 02 memuat 10 Mata Pelajaran yaitu:

a) Pendidikan Agama Islam

Page 50: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

40

b) Pendidikan Kewarganegaraan

c) Bahasa Indonesia

d) Matematika

e) Ilmu Pengetahuan Alam

f) Ilmu Pengeatahuan Sosial

g) Seni Budaya dan Keterampilan

h) Pendidikan Jasmani dan Olahraga dan Kesehatan

2) Muatan Lokal

a) Budaya Sunda

b) Bahasa Inggris

c) PLH

3) Pengembangan Diri, meliputi :

a) Pramuka

b) Olahraga

1) Permainan

2) Atletik

c) Keterampilan

4) Pembelajaran pada kelas I s/d III dilaksanakan melalui pendekatan tematik,

sedangkan pada kelas IV s/d VI dilaksanakan melalui pendekatan mata

pelajaran.

5) Alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 35 menit.

6) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (2 semester ) adalah 36 minggu.

f. Keadan Guru dan Siswa

Tabel 4.2

Data Kependidikan SDN Kertajaya 02 Kp. Babakan RT. 002 RW. 006

No Nama L/P Jabatan Jenjang

1. SUKARNA, S.Pd.SD L Kepala Sekolah S1

2. KURNIASIH, S.Pd.SD P Guru kelas I A S1

3. SITI ROFIQOH, A.Ma.Pd P Guru kelas V B D2

4. NENGSIH, A.Ma.Pd P Guru kelas VI B D2

Page 51: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

41

5. BATRIA EFENDRI, A.Ma.Pd L Guru kelas II A D2

6. DAROJATUL, S.Pd.SD P Guru kelas III B S1

7 ENENG S MULYANI P Guru kelas I B MA

8 MASUMAH P Guru kelas IV SMA

9 SITI SUMIRAH,S.Pd.SD P Guru kelas VI A S1

10 ACENG SAPRUDIN L Guru kelas V A SMA

11 UBANG UBAEDILLAH L Operator Sekolah SMA

12 CITA NURANI P Guru kelas II B SMA

13 LISNA SETIAWATI P Guru kelas III A SMA

Tabel 4.3

Tabel Latar Belakang Pendidikan Guru

No Jenjang Pendidikan Jumlah

1. S1 5

2. D2 3

3. SMA/Sederajat 6

Jumlah 13

g. Keadaan Siswa

Siswa adalah objek pendidikan sekaligus subjek, dengan hak-hak yang

dimilikinya, maka bakat, minat dan kemampuannya sedapat mungkin

dioptimalkan. Hasil yang didapatkan berupa prestasi atau minimal pengamalan

siswa di masyarakat akan turut mengharumkan nama sekolah.

Berikut ini adalah jumlah siswa yang bersekolah di SDN Kertajaya 02 di

desa Kertajaya kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor.

Page 52: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

42

Tabel 4.4

Data Jumlah Siswa SDN Kertajaya 02 RT. 002 RW. 006

Kelas L P Jumlah

I 18 25 43

II A 14 10 24

II B 13 10 23

III A 22 11 33

III B 20 11 31

IV A 19 9 28

IV B 18 14 32

VA 17 12 29

VB 12 15 27

VI A 22 12 34

VI B 14 16 30

Jumlah 190 145 335

Tabel 4.5

Daftar siswa kelas IV SDN Kertajaya 02 Kecamatan Rumpin Bogor.1

NO No Induk Nama Siswa L/

P

Tempat Tanggal Lahir Alamat

1 11.12.01.008 BAGAS SAPUTRA L Bogor, 19-03-2005 Kp. Karehkel

2 12.13.01.022 JAENAL L Bogor, 19-05-2006 Kp. Karehkel

3 12.13.01.023 MALIKIL HARIS L Bogor, 18-05-2006 Kp. Karehkel

4 13.14.01.001 ABDUL AZIS L Bogor, 10-02-2007 Kp. Karehkel

5 13.14.01.005 ANISA P Bogor, 28-06-2006 Kp. Karehkel

6 13.14.01.008 BASIT ALBAHRI L Bogor, 21-12-2006 Kp. Karehkel

7 13.14.01.018 HOTIMAH P Bogor, 01-01-2007 Kp. Karehkel

8 13.14.01.020 IBNU SURUR L Bogor, 25-06-2007 Kp. Karehkel

9 13.14.01.021 INDRIYANI P Bogor, 01-09-2007 Kp. Babakan

10 13.14.01.023 MUHAMAD BALYA L Bogor, 13-07-2007 Kp. Karehkel

11 13.14.01.028

MUHAMAD ANDRI

YANSAH

L Bogor, 19-07-2006 Kp. Babakan

12 13.14.01.033 PENTI P Bogor, 26-02-2007 Kp. Babakan

1 Profil SDN Kertajaya 02

Page 53: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

43

13 13.14.01.034 RAJIP L Bogor, 12-08-2006 Kp. Karehkel

14 13.14.01.035 SITI MURSILAH P Bogor, 30-12-2007 Kp. Babakan

15 13.14.01.036 RIFKI L Bogor, 05-11-2006 Kp. Babakan

16 13.14.01.037 RIPALDI L Bogor, 09-02-2007 Kp. Pabuaran

17 13.14.01.038 RIJKI MAULANA L Bogor, 18-04-2007 Kp. Karehkel

18 13.14.01.039 ROHMAT L Bogor, 13-10-2006 Kp. Babakan

19 13.14.01.041 SIROJUDDIN L Bogor, 21-04-2001 Kp. Babakan

20 13.14.01.042

SITI ANITA

KONAATUL, H.

P Bogor, 18-06-2007 Kp. Karehkel

21 13.14.01.040 SARIPUDIN L Bogor, 15-04-2006 Kp. Kebon cau

22 13.14.01.044 MALASARI P Bogor, 06-07-2007 Kp. Babakan

23 13.14.01.045 SITI MARIYAM P Bogor, 27-08-2007 Kp. Babakan

24 13.14.01,048 SULTON HIDAYAT L Bogor, 05-07-2007 Kp. Pabuaran

25 13.14.01.050 TUTI MUTI SINTIYANI P Bogor, 04-01-2007 Kp. Karehkel

NO No Induk Nama Siswa L/

P Tempat Tanggal Lahir Alamat

26 13.14.01.054 YUDISTIRA L Bogor, 07-03-2007 Kp. Babakan

27 13.14.01.055 ANITA RUBIAH P Bogor, 13-07-2007 Kp. Pabuaran

28 14.15.02.050 RISLAN SUHENDAR

L Bogor, 19-08-2006 Kp. Cibunar

Muara

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian

1. Penelitian Pendahuluan

Penelitian pendahuluan dilakukan sebagai langkah awal penelitian tindakan

kelas. Dimulai dengan observasi terhadap pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

di kelas IV SDN Kertajaya 02 Rumpin Bogor. Observasi dilakukan oleh peneliti

sendiri yang juga sebagai guru kelas dibantu oleh seorang observer. Berdasarkan

hasil observasi diperoleh gambaran umum bahwa pembelajaran bersifat klasikal

dan berpusat pada guru (teacher centered). Media pembelajaran yang digunakan

guru adalah White Board. Metode yang digunakan guru dalam pembelajaran

adalah metode ceramah.

Page 54: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

44

Hasil analisis terhadap pembelajaran di atas, bahwa pembelajaran terdapat

beberapa kelemahan, yaitu kegiatan belajar mengajar lebih didominasi oleh guru.

Materi Gaya yang dijelaskan dengan metode ceramah kurang efektif dan tidak

membuat siswa lebih terampil dan lebih kreatif.

Berdasarkan hasil observasi diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran

belum berjalan secara maksimal dan hasil belajar IPA siswa masih tergolong

rendah berdasarkan data hasil ulangan harian IPA siswa.2

Adapun rekapitulasi nilai hasil ulangan harian Ilmu Pengetahuan Alam

materi Gaya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1

Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa Sebelum Tindakan

No Nilai Frekuensi Persentase

1 50 7 25%

2 60 12 42,86%

3 70 5 17,86%

4 80 4 14,28%

Jumlah 28 100%

Rata-rata Nilai = 62,14

Berdasarkan tabel 4.1 terlihat bahwa siswa hanya memperoleh rata-rata

62,14 dengan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 50. Siswa yang hasil

belajarnya mencapai KKM hanya 9 orang atau (32,14%) dari nilai KKM yang

ditetapkan yaitu 70. Sementara ketuntasan klasikal yang ingin dicapai sebesar

70%. Hal ini memberikan gambaran bahwa hasil belajar siswa tentang Materi

Gaya masih perlu untuk diperbaiki.

2. Siklus I

a. Perencanaan (Planning)

Tahap perencanaan yang dilakukan pada siklus I sesuai dengan yang telah

di paparkan pada bab III. Peneliti mempersiapkan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dengan langkah-langkah pembelajaran menggunakan

metode demonstrasi serta menyiapkan media pembelajaran. Dalam

2 Lampiran

Page 55: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

45

menyiapkan media pembelajaran ini, peneliti sedikit mengalami kendala

karena media yang akan digunakan harus sesuai dan menunjang dalam

pelaksanaan metode demonstrasi dan harus dapat membantu siswa memahami

materi pelajaran yang disajikan, tetapi setelah melihat ketertarikan siswa akan

benda-benda konkrit akhirnya peneliti memilih media berupa benda konkrit

yang banyak ditemukan di lingkungan sekitar baik di rumah maupun disekolah.

Masing-masing kelompok ditugaskan untuk membawa media tersebut.

Kendala lain adalah dalam pembentukan kelompok. Peneliti harus mampu

meyakinkan siswa untuk tetap bergabung dalam kelompok yang telah

ditentukan peneliti karena biasanya ada saja siswa yang tidak mau bergabung

dengan kelompoknya tapi lebih memilih kelompok lain. Hal ini di lakukan oleh

peneliti dengan maksud agar siswa terbiasa berinteraksi dan bekerjasama

dengan siswa lain.

b. Pelaksanaan (Acting)

Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan

dengan alokasi waktu 2 x 35 menit untuk setiap pertemuan, dan ditambah 1

kali pertemuan untuk tes.

Pertemuan Pertama (Rabu, 6 Januari 2016)

Pada pertemuan pertama siklus I ini peneliti dibantu oleh seorang guru

yang bertindak sebagai observer. Langkah-langkah pembelajaran yang

dilaksanakan oleh peneliti mengacu pada RPP yang telah dibuat. Peneliti

memberikan stimulus dengan pertanyaan yang berhubungan dengan materi,

dan siswa merespon dengan berbagai jawaban, namun hanya sedikit siswa

yang menjawab pertanyaan guru.

Peneliti melakukan demonstrasi serta menjelaskan materi. Kemudian

peneliti meminta siswa membentuk kelompok menjadi lima berdasarkan yang

telah ditentukan oleh peneliti. Selanjutnya peneliti memberikan Lembar Kerja

Siswa (LKS). Untuk menyelesaikan LKS tersebut masing-masing kelompok

melakukan demonstrasi. Selama proses berlangsung peneliti dan observer

berkeliling kepada setiap kelompok untuk memberikan bimbingan, dorongan

dan kemampuan berpikir dan berdiskusi. Peneliti memberikan batas waktu

Page 56: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

46

untuk menyelesaikan LKS tersebut. Setelah batas waktu yang ditentukan habis,

maka setiap kelompok harus mengumpulkan LKS hasil diskusi.

Kemudian peneliti meminta perwakilan setiap kelompok untuk maju

mempresentasikan hasilnya. Dan siswa yang lain memperhatikan. Peneliti

memberikan respon atau tanggapan mengenai hasil kerja siswa, dan meminta

siswa lain untuk ikut menanggapi hasil kerja temannya. Peneliti dan siswa

menyimpulkan bersama-sama. Pembelajaran di tutup dengan mengucap

hamdallah dan diiringi dengan salam penutup.

Berdasarkan catatan lapangan, pada saat pembentukan kelompok siswa

terlihat gaduh dan tak beraturan. pada saat berkumpul dengan kelompoknya

beberapa siswa terlihat pasif, hal ini disebabkan karena mereka tidak ingin

berada dalam kelompok tersebut, sehingga interaksi dan komunikasi pun tidak

berjalan dengan baik. Sebab lain adalah tingkat kognitif siswa yang memang

kurang. Sementara pada saat pengerjaan LKS masih ada beberapa siswa yang

bercanda dan ngobrol. Dalam kelengkapan media pembelajaran ada dua

kelompok yang tidak membawa media dengan lengkap sehingga kesulitan

menyelesaikan LKS dan akhirnya mencontek pada kelompok lain. Hal lain

masih ada yang mengumpulkan hasil diskusi melebihi batas waktu. Pada saat

masing-masing perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya,

mereka masih terlihat malu-malu dan saling melempar tugas untuk presentasi.

Pertemuan Kedua (Rabu, 3 Februari 2016)

Pertemuan kedua siklus I ini pada dasarnya langkah-langkah

pembelajarannya sama, hanya materi dan media nya yang berbeda. Dan

berdasarkan catatan lapangan ada beberapa perubahan dalam proses

pembelajaran. Siswa yang pasif mulai berkurang, karena mungkin sudah mulai

terbiasa berinteraksi dengan anggota kelompok lainnya. Namun demikian

siswa yang bercanda dan ngobrol masih terlihat. Dalam hal kelengkapan media

hanya ada satu kelompok yang tidak lengkap membawa media pembelajaran.

Masih ada yang mengumpulkan hasil diskusi melebihi batas waktu. Dalam

presentasi siswa masih terlihat malu-malu dan tidak percaya diri.

Page 57: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

47

Pertemuan Ketiga (Rabu, 16 Maret 2016)

Pada pertemuan ketiga peneliti memberikan tes hasil belajar (post test)

pada akhir siklus I. sebelum dilaksanakan tes, peneliti menanyakan kepada

siswa apakah masih ada kesulitan-kesulitan pada materi yang telah diajarkan,

kemudian peneliti mereview semua materi yang telah diajarkan selama 25

menit. Tes dilaksanakan setelah review selama 45 menit. Selama pengerjaan

post-test berlangsung, suasana kelas menjadi hening dan sepi namun masih ada

beberapa siswa yang menyontek dengan teman sebangkunya dan peneliti

segera menegurnya. Setelah waktu habis siswa segera mengumpulkan lembar

jawaban tes.

c. Observasi (Observing)

1) Lembar Observasi Keterlaksanaan RPP

Berdasarkan data terkait keterlaksanaan RPP yang dilakukan oleh

observer, peneliti melakukan setiap langkah yang ada dalam Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran secara terurut dengan persentase 100%.3

2) Lembar Observasi Aktivitas Guru

Pengamatan dilakukan oleh observer yang mencatat seluruh aktivitas guru

selama proses pembelajaran. Berikut rekapitulasi data hasil observasi aktivitas

guru:

Tabel 4.2

Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I

Penilaian Aspek yang Diamati

Baik Cukup Kurang

Jumlah 8 16 4

Persentase 28,57% 57,15% 14,28%

Berdasarkan data hasil observasi pada aktivitas guru terdapat penilaian dengan

kategori kurang sebesar 14,28% yaitu pada aspek memotivasi siswa dan

kemampuan guru dalam mengoptimalkan pelaksanaan metode demonstrasi.4

3 Lampiran

4 Lampiran

Page 58: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

48

3) Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Observer juga mencatat hasil observasi aktivitas siswa selama proses

pembelajaran. Berikut rekapitulasi data hasil observasi aktivitas siswa:

Tabel 4.3

Rekapitulasi Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I

Penilaian Keaktifan Siswa

Baik Cukup Kurang

Jumlah 8 16 4

Persentase 28,57% 57,15% 14,28%

Berdasarkan data hasil observasi keaktifan siswa, lebih dari 50% siswa

termasuk dalam kategori cukup aktif, sementara yang termasuk dalam

kategori baik lebih sedikit. Siswa yang kurang aktif pun masih beberapa.

Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

belum optimal. Adapun aspek yang diamati dalam aktivitas siswa adalah:

siswa memperhatikan dan merespon saat guru menjelaskan materi dan

melakukan demonstrasi, siswa merespon dan menjawab dengan baik

pertanyaan guru, siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan

baik, siswa saling berdiskusi dan bekerjasama dengan teman

sekelompoknya, siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya,

siswa tampak antusias selama mengikuti pelajaran, siswa mengikuti

pelajaran sampai akhir.5

5 Lampiran

Gambar 4.1 siswa sedang Berdiskusi

Page 59: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

49

4) Tes Hasil Belajar

Untuk mengukur hasil belajar siswa, pada setiap akhir siklus dilakukan

post tes dengan Instrument soal berupa pilihan ganda 15 soal, isian 5 soal,

dan essay 5 soal. Adapun rekapitulasi data hasil tes siklus I dapat dilihat

pada tabel berikut:

Gambar 4.2 siswa sedang Berdiskusi

Gambar 4.3 Siswa mempersentasi hasil diskusi di

depan kelas

Page 60: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

50

Tabel 4.4

Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa

Siklus I

No Nilai Frekuensi Persentase

1 50 3 10,71%

2 60 6 21,43%

3 70 8 28,57%

4 80 7 25%

5 90 4 14,29%

Jumlah 28 100%

Rata-rata Nilai = 71,07

Berdasarkan tabel 4.4 terlihat bahwa siswa memperoleh rata-rata nilai

71,07 dan siswa yang hasil belajarnya mencapai KKM 19 orang atau

67,86% dari nilai KKM yang ditetapkan yaitu 70. Hal ini memberikan

gambaran bahwa hasil belajar siswa tentang Materi Gaya pada siklus I

meningkat jika dibandingkan dengan tes hasil belajar sebelum tindakan

yang hanya mendapatkan nilai rata-rata sebesar 62,14 dan siswa yang hasil

belajarnya mencapai KKM sebanyak 9 orang atau 32,14%.6

5) Catatan Lapangan

Selama proses pembelajaran siklus I berlangsung, observer mencatat hal-

hal penting yang terjadi.7

d. Refleksi

Tahap ini dilakukan oleh peneliti dan dibantu observer setelah melakukan

analisis pada siklus I. Proses pembelajaran dengan metode demonstrasi yang di

terapkan pada mata pelajaran IPA Materi Gaya di kelas VI membuat

pembelajaran tidak monoton dan membosankan. Pembelajaran tidak lagi

berpusat pada guru (teacher centered), tapi keterlibatan siswa lebih banyak.

Namun demikian proses pembelajaran belum terlaksana secara optimal, masih

banyak terdapat kekurangan. Peneliti harus lebih baik lagi dalam hal perencanaan

terutama dalam mempersiapkan pembentukan kelompok serta kelengkapan

6 Lampiran

7 Lampiran .

Page 61: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

51

media pembelajaran agar mempermudah siswa dalam melakukan demonstrasi

dan menyelesaikan permasalahan yang ada di LKS.

Berdasarkan hasil observasi diharapkan peneliti harus lebih bisa

memotivasi siswa agar siswa lebih bersemangat, aktif dan bersungguh-sungguh

dalam proses pembelajaran, termasuk diantaranya memberikan pengertian dan

pengalaman pada siswa yang tidak mau bergabung dengan kelompoknya.

Menurut observer, hal yang dilakukan oleh peneliti tetap menempatkan siswa

yang menolak bergabung pada kelompok yang ditunjuk sudah bagus karena

mengajarkan siswa untuk terbiasa berinteraksi dan bekerjasama dengan teman

yang lain. Peneliti juga harus lebih mengoptimalkan pelaksanaan metode

demonstrasi, karena menurut observer peneliti terlalu cepat dalam

mendemonstrasikan materi pelajaran. Peneliti harus lebih membimbing dan

mengarahkan siswa dalam melaksanakan demonstrasi agar proses demonstrasi

berjalan lebih baik dan kerjasama antar anggota dalam kelompok lebih terjalin.

Selain itu sangat diperlukan ketegasan peneliti pada siswa yang tidak serius

masih bercanda dan mengobrol pada saat pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan data hasil belajar IPA siklus I diperoleh rata-rata nilai sebesar

71,07 dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 50. Siswa yang hasil belajarnya

mencapai KKM 19 orang atau 67,86% dari nilai KKM yang ditetapkan yaitu 70.

Sementara ketuntasan belajar klasikal yang ingin dicapai sebesar 70%. Ini

menunjukkan bahwa ketuntasan dalam pembelajaran belum tercapai.

Seluruh hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus I menunjukkan

bahwa indikator keberhasilan penelitian belum tercapai, sehingga penelitian

dilanjutkan pada tahap siklus II dengan hasil refleksi yang digunakan sebagai

perbaikan.

Hal-hal yang menghambat siklus I akan diperbaiki pada siklus II agar hasil

yang diperoleh lebih baik. Secara rinci, kekurangan-kekurangan pada siklus I dan

rencana perbaikan pada siklus II di sajikan dalam tabel berikut ini:

Page 62: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

52

Tabel 4.5

Kekurangan dan Rencana Perbaikan Siklus I

No Kekurangan Rencana Perbaikan

1 Guru kurang memotivasi siswa Memotivasi dan menarik perhatian

siswa dengan melakukan ice breaking

baik dengan nyanyian, tepuk semangat

atau permainan.

2 Guru terlalu cepat dalam

mendemonstrasikan materi

pelajaran

Lebih rinci dalam menjelaskan materi

dan melakukan demonstrasi

3

Saat akan berkumpul dengan

kelompoknya masing-masing

siswa terlihat gaduh dan tak

beraturan

Pengaturan posisi duduk siswa

sebelumnya sudah diatur oleh guru dan

siswa tinggal menempati tempat duduk

sesuai kelompoknya

4 Pada saat berkumpul dengan

kelompoknya beberapa siswa

terlihat pasif, interaksi dan

komunikasi pun tidak berjalan

dengan baik.

Memotivasi dan membimbing siswa

agar ikut aktif dalam diskusi dan

kerjasama dalam kelompok dan

meminta siswa yang pintar agar mau

berbagi pengetahuannya kepada teman

sekelompoknya sehingga kerjasama

dalam kelompok berjalan baik

5 Pada saat pengerjaan LKS masih

ada beberapa siswa yang

bercanda dan ngobrol

Guru akan bersikap tegas bila perlu

memberikan sanksi

6 Dalam kelengkapan media

pembelajaran ada kelompok

yang tidak membawa media

dengan lengkap

Guru akan menugaskan siswa untuk

mempersiapkan media jauh sebelum

pembelajaran dan bila ada media yang

sukar untuk dibawa guru yang akan

menyediakan

7 Ada kelompok yang

mengumpulkan hasil diskusi

tidak tepat waktu

Memberikan reward bagi kelompok

yang selesai tepat waktu sehingga dapat

membuat siswa lebih termotivasi

8 Pada saat masing-masing

perwakilan kelompok

mempresentasikan hasil

diskusinya, mereka masih

terlihat malu-malu dan saling

melempar tugas untuk presentasi

Memotivasi siswa dengan mengatakan

bahwa guru lebih menghargai siswa

yang berani maju ke depan dan akan

memberikan nilai lebih

3. Siklus II

1. Perencanaan (Planning)

Tahap perencanaan yang dilakukan pada siklus II merupakan perbaikan dari

proses pembelajaran yang belum optimal dilakukan pada pembelajaran siklus I.

Page 63: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

53

Setelah mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan

langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode demonstrasi, peneliti juga

mempersiapkan media pembelajaran. Peneliti menugaskan siswa untuk

mempersiapkan media jauh sebelumnya, namun ternyata ada beberapa media

yang siswa agak sulit untuk membawanya, maka penelitilah yang menyediakan.

Kemudian peneliti mempersiapkan ruang belajar yang di tata dengan tempat

duduk secara berkelompok agar siswa tinggal menempatinya sesuai kelompoknya

masing-masing, sehingga pada saat siswa akan berkumpul dengan kelompoknya

siswa tidak gaduh dan lebih teratur.

2. Pelaksanaan (Acting)

Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan

dengan alokasi waktu 2 x 35 menit untuk setiap pertemuan, dan ditambah 1 kali

pertemuan untuk tes.

Pertemuan Pertama (Rabu, 6 januari 2016)

Pada pertemuan pertama siklus II ini peneliti melaksanakan prosedur

tindakan yang telah disusun dengan mengacu pada rencana pelaksanaan

pembelajaran dengan memperhatikan refleksi pada siklus I, sehingga kekurangan

pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Pada saat pembentukan kelompok

siswa lebih tertib duduk sesuai kelompoknya karena peneliti telah mengatur

terlebih dahulu tempat duduk siswa berdasarkan kelompoknya masing-masing.

Sebelum memberikan apersepsi peneliti mencoba untuk melakukan ice breaking,

hal ini dilakukan agar siswa lebih termotivasi dalam pembelajaran. Respon positif

cukup baik diberikan oleh para siswa. Siswa terlihat lebih bersemangat dan ceria.

Peneliti memberikan stimulus dengan pertanyaan yang berhubungan dengan

materi sebelumnya dan memberikan penguatan, siswa merespon dengan berbagai

jawaban. Kali ini siswa yang menjawab pertanyaan guru terlihat lebih banyak

bahkan ada beberapa siswa yang bertanya. Peneliti melakukan demonstrasi serta

menjelaskan materi dengan lebih rinci, sehingga siswa benar-benar paham.

Pada siklus II ini respon positif cukup baik yang diberikan oleh para siswa,

hal ini terlihat siswa lebih fokus dalam mengikuti proses pembelajaran. Dalam

Page 64: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

54

melakukan demonstrasi dan mengerjakan LKS siswa terlihat lebih aktif

bekerjasama dalam kelompoknya karena peneliti telah memberikan motivasi lebih

pada para siswa agar kerjasama berjalan dengan baik. Siswa yang mengobrol dan

membuat kegaduhan pun berkurang, karena peneliti telah bersikap tegas pada

siswa. Siswa tidak ada yang mencontek pada kelompok lain saat mengerjakan

LKS, mereka berusaha mengerjakan sendiri karena masing-masing kelompok

sudah memiliki kelengkapan media dan untuk media yang sulit dibawa seperti

kompor, penelitilah yang menyediakan. Karena peneliti hanya bisa menyediakan

tiga kompor yaitu dua kompor gas portable tabung kecil dan satu kompor listrik

maka untuk demonstrasi yang menggunakan kompor ada kelompok yang

digabung.

Hampir semua kelompok mengumpulkan LKS tepat waktu, hal ini karena

peneliti memberikan reward berupa hadiah yang di bungkus sampul coklat untuk

kelompok yang mengumpulkan tepat waktu atau bahkan kurang dari waktu yang

di tentukan. Namun dalam memberikan reward ini peneliti memberikan syarat

bahwa LKS dikerjakan dengan sungguh-sungguh tidak asal-asalan. Siswa telihat

antusias ingin mendapatkan reward tersebut. Pada saat perwakilan kelompok

mempresentasikan hasil kerjanya, rata-rata kelompok sudah tidak malu-malu lagi.

Berdasarkan hasil catatan lapangan, siswa terlihat sudah terbiasa dengan metode

demonstrasi dan dapat bekerjasama dengan baik dalam kelompoknya.

Pertemuan Kedua (Rabu, 3 Februari 2016)

Pertemuan kedua siklus II ini pada dasarnya langkah-langkah

pembelajarannya sama, hanya materi dan media nya yang berbeda. Peneliti

kembali memberikan ice braking agar siswa lebih fresh dan tetap semangat dalam

mengikuti pelajaran. Suasana kelas pada saat pembelajaran dalam menjelaskan

materi lebih relax sehingga materi tersampaikan dengan optimal. Pada saat

pembentukan kelompok siswa jauh lebih tertib dibandingkan pertemuan

sebelumnya. Siswa pun terlihat lebih aktif saat mengerjakan LKS bersama

kelompoknya, bahkan setiap kelompok berlomba-lomba untuk cepat

menyelesaikan LKS sebelum waktu yang telah ditentukan. Berdasarkan catatan

lapangan siswa dapat bekerjasama lebih baik dengan kelompoknya sendiri.

Page 65: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

55

Kepercayaan diri mereka meningkat dan tidak malu-malu lagi dalam berdiskusi

dan mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas.

Pertemuan Ketiga ( Rabu, 16 Maret 2016 )

Pada pertemuan ketiga peneliti memberikan tes hasil belajar (post test)

pada akhir siklus II. Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana

peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II dibandingkan hasil belajar siklus I.

Sebelum dilaksanakan tes, peneliti menanyakan kepada siswa apakah masih ada

kesulitan-kesulitan pada materi yang telah diajarkan, kemudian peneliti mereview

semua materi yang telah diajarkan selama 25 menit. Tes dilaksanakan setelah

review selama 45 menit. Selama pengerjaan post-test berlangsung, suasana kelas

menjadi hening dan sepi, tidak ada siswa yang mencontek. Setelah waktu habis

siswa segera mengumpulkan lembar jawaban tes.

3. Observasi (Observing)

a. Lembar Observasi Keterlaksanaan RPP

Berdasarkan data terkait keterlaksanaan RPP yang dilakukan oleh

observer, peneliti melakukan setiap langkah yang ada dalam Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran secara terurut dengan persentase 100%.8

b. Lembar Observasi Aktivitas Guru

Pengamatan dilakukan oleh observer yang mencatat seluruh aktivitas

guru selama proses pembelajaran. Berikut rekapitulasi data hasil observasi

aktivitas guru:

Tabel 4.6

Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Guru

Siklus II

Penilaian Aspek yang Diamati

Baik Cukup Kurang

Jumlah 15 0 0

Persentase 100% 0 0

8 Lampiran

Page 66: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

56

Berdasarkan data hasil observasi pada aktivitas guru semua aspek yang

diamati berkategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa peneliti sudah

melaksanakan proses pembelajaran dengan optimal.9

c. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Observer juga mencatat hasil observasi aktivitas siswa selama proses

pembelajaran. Berikut rekapitulasi data hasil observasi aktivitas siswa:

Tabel 4.7

Rekapitulasi Hasil Observasi Keaktifan Siswa

Siklus II

Penilaian Keaktifan Siswa

Baik Cukup Kurang

Jumlah 23 3 2

Persentase 82,14% 10,72% 7,14%

Selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus II, terlihat aktivitas siswa

sudah menunjukkan perkembangan yang signifikan. Keaktifan siswa jauh

meningkat. Hal ini dapat dilihat pada tabel rekapitulasi keaktifan siswa yang

menunjukkan penilaian terbesar berkategori baik, hanya dua orang siswa yang

kurang aktif. Adapun aspek yang diamati dalam aktivitas siswa adalah: siswa

memperhatikan dan merespon saat guru menjelaskan materi dan melakukan

demonstrasi, siswa merespon dan menjawab dengan baik pertanyaan guru, siswa

mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan baik, siswa saling berdiskusi dan

bekerjasama dengan teman sekelompoknya, siswa mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya, siswa tampak antusias selama mengikuti pelajaran, siswa

mengikuti pelajaran sampai akhir.10

9 Lampiran

10 Lampiran 21, h.117.

Page 67: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

57

Gambar 4.4 siswa sedang mendemonstrasikan gaya dorong

Gambar 4.4 Guru sedang menjelaskan materi pelajaran

Gamabr 4.4 siswa sedang mendemonstrasikan gaya

gravitasi

Page 68: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

58

d. Tes Hasil Belajar

Untuk mengukur hasil belajar siswa, pada setiap akhir siklus dilakukan

post tes dengan Instrument soal berupa pilihan ganda 15 soal, isian 5 soal, dan

essay 5 soal. Adapun rekapitulasi data hasil tes siklus II dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.8

Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa

Siklus II

No Nilai Frekuensi Persentase

1 50 2 7,14%

2 60 4 14,27%

3 70 - -

4 80 13 46,43%

5 90 9 32,14%

Jumlah 28 100%

Rata-rata Nilai = 78,21

Berdasarkan tabel 4.8 terlihat bahwa siswa memperoleh rata-rata nilai

78,21 dan siswa yang hasil belajarnya mencapai KKM 22 orang atau 78,57% dari

nilai KKM yang ditetapkan yaitu 70. Hal ini memberikan gambaran bahwa hasil

belajar siswa tentang Materi Gaya pada siklus II meningkat jika dibandingkan

dengan tes hasil belajar siklus I yang hanya mendapatkan rata-rata nilai sebesar

71,07 dan siswa yang hasil belajarnya mencapai KKM sebanyak 19 orang atau

67,86%.11

e. Catatan Lapangan

Selama proses pembelajaran siklus II berlangsung, observer mencatat hal-

hal penting yang terjadi.12

f. Refleksi

Proses pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi pada mata

pelajaran IPA Materi Gaya membuat siswa lebih mudah mengerti dan lebih

menarik dengan menggunakan media benda konkrit dapat memberikan

11

Lampiran 22, h.118. 12

Lampiran 23, h.119.

Page 69: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

59

pengalaman langsung pada siswa untuk lebih aktif dalam berpikir dan bertindak

serta bekerjasama dalam menyelesaikan masalah.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti dibantu

dengan observer, proses pembelajaran pada siklus II ini secara keseluruhan

mengalami peningkatan baik pada aktivitas guru maupun keaktifan siswa. Hasil

belajar siswa pun meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan siklus II

mampu memperbaiki kekurangan pada siklus I. Peneliti yang sekaligus

merangkap sebagai guru IPA telah berusaha dengan optimal melaksanakan

pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi.

Berdasarkan data hasil belajar IPA siklus II diperoleh rata-rata nilai

sebesar 78,21 dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 50. Siswa yang hasil

belajarnya mencapai KKM 22 orang atau 78,57% dari nilai KKM yang ditetapkan

yaitu 70. Sementara ketuntasan belajar klasikal yang ingin dicapai sebesar 70%.

Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus II sudah mencapai

indikator keberhasilan yang diharapkan. Oleh karena itu, penelitian dianggap

cukup sampai siklus II.

C. Pembahasan

Pada pelaksanaannya penelitian ini dilakukan dalam dua siklus mulai dari

tanggal 6 Januari 2016 sampai tanggal 16 maret 2016. Dari kedua siklus yang

telah dilaksanakan terlihat adanya peningkatan hasil belajar siswa dengan

penerapan metode demonstrasi. Hal tersebut diperkuat juga dengan peningkatan

aktivitas belajar siswa dari siklus ke siklus, begitupun dengan aktivitas guru. Tes

hasil belajar berupa post tes yang dilaksanakan setiap akhir siklus terdiri dari 20

soal dalam bentuk pilihan ganda 15 soal, isian 5 soal dan essai 5 soal.

Pada siklus I telah terjadi perubahan dalam proses pembelajaran jika

dibandingkan dengan sebelum siklus, namun hasil belajar belum meningkat secara

signifikan dalam artian belum memenuhi kriteria ketuntasan belajar yang

diharapkan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya adalah

perencanan yang dilakukan peneliti belum optimal, masih adanya penyesuaian

guru dan siswa, guru belum optimal dalam melaksanakan metode demonstrasi,

Page 70: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

60

siswa belum terbiasa bekerjasama dalam kelompok, siswa belum fokus dalam

proses pembelajaran, masih ada siswa yang asik dengan aktivitasnya sendiri

seperti bercanda, mengobrol bahkan ada yang mengantuk serta siswa kurang

termotivasi karena masih terbiasa dengan pembelajaran konvensional dimana guru

mempunyai peran utama dalam pembelajaran serta kurangnya ketegasan guru

dalam menghadapi siswa yang sering membuat gaduh.

Dengan adanya evaluasi pada siklus I kemudian diperbaiki pada siklus II

ternyata ada peningkatan hasil belajar siswa yang terlihat pada hasil tes akhir

siklus I dan siklus II yang rata-rata nilainya meningkat dari 71,07 menjadi 78,21.

Sementara siswa yang memenuhi ketuntasan belajar meningkat dari 19 siswa

(67,86%) menjadi 22 siswa (78,57%), ini berarti telah melebihi ketuntasan belajar

klasikal yang ingin dicapai sebesar 70%, maka penelitian dianggap berhasil.

Adapun rekapitulasi hasil tes belajar siswa baik sebelum siklus maupun sesudah

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9

Perbandingan Hasil Belajar Siswa

No Uraian

Frekuensi

Sebelum

Tindakan

(Siswa)

Siklus I

(Siswa)

Siklus II

(Siswa)

1 Memperoleh nilai 50 7 3 2

2 Memperoleh nilai 60 12 6 4

3 Memperoleh nilai 70 5 8 -

4 Memperoleh nilai 80 4 7 13

5 Memperoleh nilai 90 - 4 9

Nilai rata-rata 62,14 71,07 78,21

Siswa tuntas 9 19 22

Persentase siswa tuntas 32,14% 67,86% 78,57%

Siswa tidak tuntas 19 10 6

Persentase siswa tidak tuntas 67,86% 32,14% 21,43%

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian sebagaimana telah diuraikan di

atas, maka target yang telah ditetapkan dalam penelitian ini tercapai, yaitu ≥70%

siswa telah mencapai ketuntasan hasil belajar dan rata-rata keaktifan siswa dalam

pelajaran IPA termasuk kategori baik serta rata-rata kegiatan guru dalam

menggunakan metode demonstrasi termasuk kategori baik. Atas dasar hasil

tersebut maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini bahwa: “jika

Page 71: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

61

pembelajaran dengan metode demonstrasi diterapkan dalam mata pelajaran IPA,

maka dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN Kertajaya 02

Kecamatan Rumpin Kab. Bogor”, telah terbukti secara ilmiah atau hipotesis

diterima. Oleh sebab itu peneliti mengambil keputusan bahwa kegiatan penelitian

dihentikan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti sejalan dengan hasil penelitian

yang dilakukan oleh Ratu Agustin Umul Hazaain 2015, dalam skripsinya yang

berjudul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Melalui Metode

Demonstrasi Pada Materi Hantaran Panas Pada Benda di Kelas VI MI

Ianatussibyan Lebaksari Kota Bogor Tahun Pelajaran 2014/2015. Hasil penelitian

tersebut menunjukkan bahwa penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan

hasil belajar IPA13

.

13

Ratu Agustin Umul Hazaain, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Melalui

Metode Demonstrasi Pada Materi Hantaran Panas Pada Benda di Kelas VI MI Ianatussibyan

Lebaksari Kota Bogor Tahun Pelajaran 2014/2015, Skripsi S1 UIN Jakarta, 2015,

Page 72: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

62

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada Bab IV dapat

disimpulkan bahwa:

1. Nilai rata-rata hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa di Kelas IV

SDN Kertajaya 02 Kec. Rumpin Kab. Bogor pada siklus I sebesar 71,07

dan pada siklus II sebesar 78,21, sehingga dapat diketahui terdapat

kenaikan/peningkatan nilai rata-rata dari siklus I ke siklus II.

2. Persentase ketuntasan belajar siswa pada siklus I menunjukkan angka

sebesar 67,86% atau sebanyak 19 orang dari 28 siswa dan pada siklus II

meningkat menjadi 78,57% atau sebanyak 22 orang dari 28 siswa. Dengan

demikian terdapat peningkatan persentase ketuntasan belajar siswa dari

siklus I ke siklus II.

Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar

siswa dalam mata pelajaran IPA pada materi gaya di kelas IV SDN Kertajaya

02 Kec. Rumpin Kab. Bogor.

B. Saran

Bertitik tolak dari simpulan hasil penelitian ini, maka saran yang

dapat diajukan peneliti, agar peneliti selanjutnya dapat lebih baik antara lain:

1. Bagi guru, diharapkan dapat lebih variatif dalam menerapkan metode

pembelajaran, sehingga siswa tidak merasa bosan dan jenuh dalam

mengikuti pembelajaran. Metode demonstrasi dapat juga digunakan oleh

guru untuk pembelajaran mata pelajaran lain selain mata pelajaran IPA.

2. Bagi siswa, diharapkan lebih terbiasa dengan metode atau strategi-

strategi pembelajaran yang lainnya dan hendaknya lebih tekun dalam

belajar, sehingga akan meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 73: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

63

3. Bagi peneliti, jika terdapat kesalahan atau kekurangan dalam penelitian

ini bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengembangkan lebih lanjut

metode demonstrasi agar bisa memperbaikinya dimasa depan dan

diharapkan dapat mengembangkan model atau metode yang bervariasi

dalam pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa.

4. Bagi sekolah, diharapkan menyediakan sarana dan prasarana yaitu

berupa media pembelajaran serta buku pelajaran yang lebih bervariatif

untuk siswa agar proses pembelajaran di kelas lebih optimal dan

menyenangkan.

Page 74: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, Ratu Umul Hazaain, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa

Melalui Metode Demonstrasi Pada Materi Hantaran Panas Pada Benda di

Kelas VI MI Ianatussibyan Lebaksari Kota Bogor Tahun Pelajaran

2014/2015, Skripsi S1 UIN Jakarta, 2015,

Andriyanto, Agus, Djotin dan Meylan, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada

Materi Sifat-sifat Cahaya Melalui Metode Demonstrasi di Kelas V SDN 5

Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo” Jurnal Penelitian

Tindakan Kelas (kim.ung.ac.id/index.php/KIMPIF/…4324, 2013.diakses

pada hari selasa 15 maret 2016.

Arikunto, Suharsimi, Suhardjono dan Supardi, Penelitian Tindakan Kelas,

Jakarta:PT Bumi Aksara, 2008.

Daradjat, Zakiah, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam , Jakarta : Bumi

Aksara, 1995.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa,

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008.

Djamarah, Bahri Syaiful dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, cetakan

keempat, Jakarta: Rineka Cipta, 2010.

Fathurrahman, Pupuh dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, Bandung :

PT Refika Aditama, 2007

Hardini, Isriani dan Dewi Puspitasari, Strategi Pembelajaran Terpadu, cetakan

pertama, Yogyakarta: Familia, 2012.

Jumali, dkk, Kreatif Ilmu Pengatahuan Alam kelas 4 untuk Sekolah Dasar,

Jakarta, Duta, 2013.

Masitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, Direktorat Jenderal

Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2009.

Ngalim, M. Purwanto, Psikologi Pendidikan, cetakan keduapuluhlima, Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2011.

Rusiah, ST, “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode

Demonstrasi Pada Materi Bangun Ruang Dan Hubungan Antar Bangun

Datar” PenelitianTindakan Kelas di Kelas IV MI Assyairiyah Attahiriyah,

Skripsi S1 UIN Jakarta, 2012

Page 75: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

Sanjaya,Wina, Strategi Pembeljaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

Jakarta, Kencana, 2010.

Setyawan, Budi, http://cumanulisaja.blogspot.com/2012/10/hakekat

pembelajaran-ipa-di-sd.html diunduh 24/2/2016

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta : Rineka

Cipta, 2010

Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2008.

Susanto, Ahmad, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, Jakarta :

Kencana, 2013.

Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006.

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya,2005.

Wahdania, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 9 Mamboro Pada

Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Demonstrasi” Jurnal Penelitian

Tindakan Kelas (jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/ESE/article.diakses

pada hari senin 14 november 2016.

Page 76: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

Lampiran 1

Data Hasil Belajar Siswa Sebelum Tindakan

No. Nama Siswa Nilai Keterangan

1 BAGAS SAPUTRA 70 Tuntas

2 JAENAL 70 Tuntas

3 MALIKIL HARIS 60 Belum Tuntas

4 ABDUL AZIS 50 Belum Tuntas

5 ANISA 60 Belum Tuntas

6 BASIT ALBAHRI 80 Tuntas

7 HOTIMAH 50 Belum Tuntas

8 IBNU SURUR 50 Belum Tuntas

9 INDRIYANI 60 Belum Tuntas

10 MUHAMAD BALYA 50 Belum Tuntas

11 MUHAMAD ANDRI YANSAH 60 Belum Tuntas

12 PENTI 70 Tuntas

13 RAJIP 60 Belum Tuntas

14 SITI MURSILAH 60 Belum Tuntas

15 RIFKI 80 Tuntas

16 RIPALDI 50 Belum Tuntas

17 RIJKI MAULANA 60 Belum Tuntas

18 ROHMAT 60 Belum Tuntas

19 SIROJUDDIN 60 Belum Tuntas

20 SITI ANITA KONAATUL, H. 80 Tuntas

21 SARIPUDIN 70 Tuntas

22 MALASARI 60 Belum Tuntas

23 SITI MARIYAM 50 Belum Tuntas

24 SULTON HIDAYAT 50 Belum Tuntas

25 TUTI MUTI SINTIYANI 60 Belum Tuntas

26 YUDISTIRA 60 Belum Tuntas

27 ANITA RUBIAH 80 Tuntas

28 RISLAN SUHENDAR 70 Tuntas

Rata-Rata 62,14

Nilai Terendah 50

Nilai Tertinggi 80

Jumlah Siswa yang Sudah Tuntas 9

Jumlah Siswa yang Belum Tuntas 19

Persentase Ketuntasan 32,14%

Page 77: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

Lampiran 2

LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN RPP SIKLUS I

Kegiatan Pertemuan I Pertemuan II

Dilaksanakan Tidak Dilaksanakan Tidak

Kegiatan Awal

Guru mengajak siswa

untuk berdo’a sebelum

pembelajaran dimulai

Guru memeriksa kehadiran siswa

Guru memotivasi siswa

Guru

menyampaikan

kompetensi,

indikator dan

tujuan

pembelajaran yang

diharapkan

Kegiatan Inti

Guru memancing rasa

ingin tahu siswa dengan

pertanyaan yang

berhubungan dengan

materi pembelajaran

Guru menjelaskan materi yang akan

dipelajari (......)

Guru memperlihatkan media pembelajaran

berupa benda- benda

yang berkaitan

dengan hantaran

panas pada benda

serta memberikan

penjelasan terkait

Guru mendemonstrasikan

tentang hantaran

panas pada benda

melalui media

pembelajaran

dengan

Page 78: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

menggunakan

metode demonstrasi

Guru membentuk

kelompok, dan

membagikan media

pembelajaran serta

LKS yang berisi

petunjuk dan

permasalahan yang

berkaitan dengan

pembelajaran

Guru meminta masing-masing kelompok

untuk melakukan

demonstrasi dengan

media yang ada dengan

petunjuk dari

Bogor, 6 Januari 2016

Observer

Siti Sumirah, S. Pd.SD

Page 79: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

Lampiran 3

Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I

No. Aspek yang Diamati Penilaian

Baik Cukup Kurang

1 Pendahuluan

a. Memotivasi siswa

b. Apersepsi

2 Kegiatan Inti

a. Bahan pembelajaran yang disajikan

sesuai dengan yang direncanakan

b. Kesesuaian pelaksanaan metode

demonstrasi dengan materi

c. Kemampuan mengoptimalkan

pelaksanaan metode demonstrasi

d. Antusias dalam menanggapi

pertanyaan siswa

e. Membantu meningkatkan proses

pembelajaran

f. Mengarahkan siswa untuk

mengerjakan latihan soal

g. Mengamati proses belajar siswa

3 Penutup

a. Penilaian

b. Refleksi

4 Pengelolaan Waktu

5 Penggunaan Media Pembelajaran

6 Suasana Kelas

a. Semangat guru

b. Semangat siswa

Jumlah

Persentase

Bogor, 6 Januari 2016

Observer

Siti Sumirah, S. Pd.SD

Page 80: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

Lampiran 4

Data Keaktifan

Siswa Siklus I

No. Nama Siswa Perhatian Siswa

Baik Cukup Kurang

1 BAGAS SAPUTRA

2 JAENAL

3 MALIKIL HARIS

4 ABDUL AZIS

5 ANISA

6 BASIT ALBAHRI

7 HOTIMAH

8 IBNU SURUR

9 INDRIYANI

10 MUHAMAD BALYA

11 MUHAMAD ANDRI YANSAH

12 PENTI

13 RAJIP

14 SITI MURSILAH

15 RIFKI

16 RIPALDI

17 RIJKI MAULANA

18 ROHMAT

19 SIROJUDDIN

20 SITI ANITA KONAATUL, H.

21 SARIPUDIN

22 MALASARI

23 SITI MARIYAM

24 SULTON HIDAYAT

25 TUTI MUTI SINTIYANI

26 YUDISTIRA

27 ANITA RUBIAH

28 RISLAN SUHENDAR

Jumlah

Persentase

Bogor, 6 Januari 2016

Observer

Siti Sumirah, S. Pd.SD

Page 81: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

Lampiran 5

Data Hasil Belajar Siswa Siklus I

No. Nama Siswa Nilai Keterangan

1 BAGAS SAPUTRA 80 Tuntas

2 JAENAL 70 Tuntas

3 MALIKIL HARIS 70 Tuntas

4 ABDUL AZIS 90 Tuntas

5 ANISA 70 Tuntas

6 BASIT ALBAHRI 80 Tuntas

7 HOTIMAH 60 Belum Tuntas

8 IBNU SURUR 80 Tuntas

9 INDRIYANI 70 Tuntas

10 MUHAMAD BALYA 70 Tuntas

11 MUHAMAD ANDRI YANSAH 80 Tuntas

12 PENTI 80 Tuntas

13 RAJIP 60 Belum Tuntas

14 SITI MURSILAH 60 Belum Tuntas

15 RIFKI 90 Tuntas

16 RIPALDI 70 Tuntas

17 RIJKI MAULANA 90 Tuntas

18 ROHMAT 70 Tuntas

19 SIROJUDDIN 70 Tuntas

20 SITI ANITA KONAATUL, H. 90 Tuntas

21 SARIPUDIN 80 Tuntas

22 MALASARI 60 Belum Tuntas

23 SITI MARIYAM 50 Belum Tuntas

24 SULTON HIDAYAT 50 Belum Tuntas

25 TUTI MUTI SINTIYANI 60 Belum Tuntas

26 YUDISTIRA 60 Belum Tuntas

27 ANITA RUBIAH 80 Tuntas

28 RISLAN SUHENDAR 50 Belum Tuntas

Rata-Rata 71,07

Nilai Terendah 50

Nilai Tertinggi 90

Jumlah Siswa yang Sudah Tuntas 19

Jumlah Siswa yang Belum Tuntas 9

Persentase Ketuntasan 67,86%

Page 82: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

Lampiran 6

Catatan Lapangan Pada Proses Pembelajaran Siklus I

No Catatan Lapangan

1 Guru melaksanakan metode demonstrasi dalam pembelajaran dengan

langkah-langkah pembelajaran sesuai RPP

2 Saat akan berkumpul dengan kelompoknya masing-masing siswa terlihat

gaduh dan tak beraturan

3 Pada saat berkumpul dengan kelompoknya beberapa siswa terlihat pasif,

interaksi dan komunikasi pun tidak berjalan dengan baik.

4 Pada saat pengerjaan LKS masih ada beberapa siswa yang bercanda dan

ngobrol.

5 Dalam kelengkapan media pembelajaran ada kelompok yang tidak

membawa media dengan lengkap.

6 Ada kelompok yang mengumpulkan hasil diskusi tidak tepat waktu.

7 Pada saat masing-masing perwakilan kelompok mempresentasikan hasil

diskusinya, mereka masih terlihat malu-malu dan saling melempar tugas

untuk presentasi.

8 Pada pertemuan kedua Siswa yang pasif dan yang kuang lengkap membawa

media pembelajaran mulai berkurang.

Page 83: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

Lampiran 7

LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN RPP SIKLUS II

Kegiatan Pertemuan I Pertemuan II

Dilaksanakan Tidak Dilaksanakan Tidak

Kegiatan Awal

Guru mengajak siswa untuk berdo’a sebelum

pembelajaran dimulai

Guru memeriksa

kehadiran siswa

Guru memotivasi siswa

Guru menyampaikan

kompetensi,

indikator dan

tujuan

pembelajaran yang

diharapkan

Kegiatan Inti

Guru Memberikan sekilas ulasan tentang

materi yang telah

dipelajari dan

melakukan penguatan

khususnya kepada siswa

yang pada siklus I belum

mampu mencapai hasil

sesuai kriteria yang

ditetapkan

Guru melakukan interaksi dengan siswa

dengan tanya jawab

seputar hal yang

bekaitan dengan materi

pembelajaran

Guru memperlihatkan

media pembelajaran

serta memberikan

penjelasan terkait

Guru berdemonstrasi dengan menggunakan

Page 84: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

alat peraga yang sesuai

dengan materi pelajaran

Guru memberi kesempatan pada siswa

untuk melakukan

demonstrasi secara

berkelompok, sesuai

dengan petunjuk pada

LKS dengan

menggunakan alat

peraga yang tersedia

Guru membimbing

siswa untuk

mengumpulkan

informasi dan

berdiskusi untuk

menyelesaikan

masalah yang ada di

LKS

Guru memberi kesempatan kepada

siswa untuk

menyampaikan

hasil diskusinya di

depan kelas

Guru memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk bertanya

tentang materi yang

belum dipahami

Guru memantapkan materi pelajaran dan

mengaktifkan siswa

melalui pertanyaan-

pertanyaan untuk

lebih memantapkan

konsep agar tidak

terjadi miskonsepsi

Guru memberikan soal-soal postes siklus 1

Kegiatan Akhir

Guru memberikan

penugasan berupa

pekerjaan rumah

Guru mengingatkan

Page 85: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

materi yang akan dibahas

untuk pertemuan

selanjutnya dan siswa

diminta mencari

informasi sebanyak-

banyaknya mengenai

materi yang akan dibahas

Mengakhiri

pembelajaran dengan mengucapkan salam

Persentase

Bogor, 3 Februari 2016

Observer

Siti Sumirah, S. Pd.SD

Page 86: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

Lampiran 8

Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II

No. Aspek yang Diamati Penilaian

Baik Cukup Kurang

1 Pendahuluan

a. Memotivasi siswa

b. Apersepsi

2 Kegiatan Inti

a. Bahan pembelajaran yang disajikan

sesuai dengan yang direncanakan

b. Kesesuaian pelaksanaan metode

pembelajaran demokrasi dengan

materi

c. Kemampuan mengoptimalkan

pelaksanaan metode pembelajaran

demokrasi

d. Antusias dalam menanggapi pertanyaan siswa

e. Membantu meningkatkan proses

pembelajaran

f. Mengarahkan siswa untuk

mengerjakan latihan soal

g. Mengamati proses belajar siswa

3 Penutup

a. Penilaian

b. Refleksi

4 Pengelolaan Waktu

5 Penggunaan Media Pembelajaran

6 Suasana Kelas

a. Semangat guru

b. Semangat siswa

Jumlah

Persentase

Bogor, 16 Maret 2016

Observer

Siti Sumirah, S. Pd.SD

Page 87: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

Lampiran 9

Data Keaktifan Siswa Siklus II

No. Nama Siswa Perhatian Siswa

Baik Cukup Kurang

1 BAGAS SAPUTRA

2 JAENAL

3 MALIKIL HARIS

4 ABDUL AZIS

5 ANISA

6 BASIT ALBAHRI

7 HOTIMAH

8 IBNU SURUR

9 INDRIYANI

10 MUHAMAD BALYA

11 MUHAMAD ANDRI YANSAH

12 PENTI

13 RAJIP

14 SITI MURSILAH

15 RIFKI

16 RIPALDI

17 RIJKI MAULANA

18 ROHMAT

19 SIROJUDDIN

20 SITI ANITA KONAATUL, H.

21 SARIPUDIN

22 MALASARI

23 SITI MARIYAM

24 SULTON HIDAYAT

25 TUTI MUTI SINTIYANI

26 YUDISTIRA

27 ANITA RUBIAH

28 RISLAN SUHENDAR

Jumlah

Persentase

Bogor, 16 Maret 2016

Observer

Siti Sumirah, S. Pd.SD

Page 88: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

Lampiran 10

Data Hasil Belajar Siswa Siklus II

No. Nama Siswa Nilai Keterangan

1 BAGAS SAPUTRA 80 Tuntas

2 JAENAL 80 Tuntas

3 MALIKIL HARIS 90 Tuntas

4 ABDUL AZIS 90 Tuntas

5 ANISA 80 Tuntas

6 BASIT ALBAHRI 80 Tuntas

7 HOTIMAH 60 Belum Tuntas

8 IBNU SURUR 80 Tuntas

9 INDRIYANI 80 Tuntas

10 MUHAMAD BALYA 90 Tuntas

11 MUHAMAD ANDRI YANSAH 90 Tuntas

12 PENTI 90 Tuntas

13 RAJIP 60 Belum Tuntas

14 SITI MURSILAH 60 Belum Tuntas

15 RIFKI 80 Tuntas

16 RIPALDI 80 Tuntas

17 RIJKI MAULANA 80 Tuntas

18 ROHMAT 80 Tuntas

19 SIROJUDDIN 90 Tuntas

20 SITI ANITA KONAATUL, H. 80 Tuntas

21 SARIPUDIN 80 Tuntas

22 MALASARI 90 Tuntas

23 SITI MARIYAM 50 Belum Tuntas

24 SULTON HIDAYAT 60 Belum Tuntas

25 TUTI MUTI SINTIYANI 90 Tuntas

26 YUDISTIRA 80 Tuntas

27 ANITA RUBIAH 90 Tuntas

28 RISLAN SUHENDAR 50 Belum Tuntas

Rata-Rata 78,21

Nilai Terendah 50

Nilai Tertinggi 90

Jumlah Siswa yang Sudah Tuntas 22

Jumlah Siswa yang Belum Tuntas 6

Persentase Ketuntasan 78,57%

Page 89: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

Lampiran 11

Catatan Lapangan Pada Proses Pembelajaran Siklus II

No Catatan Lapangan

1 Guru melaksanakan metode demonstrasi dalam pembelajaran dengan

langkah-langkah pembelajaran sesuai RPP

2 Saat akan berkumpul dengan kelompoknya masing-masing siswa sudah

terlihat tertib dan teratur

3 Kerjasama antar siswa dalam kelompok sudah berjalan dengan baik

4 Pada saat pengerjaan LKS tidak ada siswa yang bercanda dan ngobrol.

5 Dalam kelengkapan media pembelajaran sudah baik

6 Beberapa kelompok mengumpulkan hasil diskusi berlomba tepat waktu.

7 Pada saat masing-masing perwakilan kelompok mempresentasikan hasil

diskusinya, sudah terlihat percaya diri

8 Guru sudah optimal dalam melaksanakan metode demonstrasi

Page 90: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

Lampiran 12

EVALUASI SIKLUS I

I. Berilah tanda silang ( X ) pada salah satu huruf a, b, c atau d yang kamu

anggap benar!

1. Dalam Sains, dorongan dan tarikan yang dapat mempengaruhi kedudukan meja

dikenal dengan sebutan.....

a. gaya

b. kerja

c. usaha

d. gerak

2. Sepeda dapat bergerak karena adanya....

a. gesekan

b. gravitasi

c. gaya

d. pantulan

3. Alat yang digunakan untuk mengukur gaya adalah....

a. pegas

b. neraca

c. batre

d. dinamometer

4. Satuan gaya dinyatakan dengan

a. meter

b. newton

c. watt

d. liter

5. Contoh kegiatan yang menggunakan gaya tarik adalah....

a. melempar batu

b. mengayuh sepeda

c. mendorong gerobak

d. mengambil air dengan timba

6. Ketika kita mendorong mobil yang mogok, bentuk gaya yang bekerja berupa.........

a. gaya pegas

b. gaya gravitasi

c. gaya tarik

d. gaya dorong

7. Gaya yang bekerja pada sebuah benda selain mempengaruhi gerak benda juga

mengubah....

a. bentuk benda

b. jarak benda

c. isi benda

d. warna benda

Page 91: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

8. Gaya yang diperlukan untuk olahraga angkat besi adalah.....

a. gaya otot

b. gaya gesek

c. gaya magnet

d. gaya gravitasi

9. Gaya yang terjadi karena bersentuhannya bola dengan permukaan lantai disebut

gaya....

a. otot

b. gesek

c. tarik

d. magnet

10. Berikut ini merupakan contoh kejadian yang menggunakan prinsip gaya gesek,

kecuali...

a. kelereng yang menggelinding

b. sepeda yang direm akan berenti

c. bola akan menggelinding lambat dilapangan yang berbatu

d. buah kelapa yang jatuh dari pohon ke bumi

11. Pada lantai yang bersih dan licin, maka gaya geseknya....

a. kecil

b. bertambah

c. besar

d. tetap

12. Semakin kasar ban mobil yang saling bersentuhan dengan jalan, gaya gesekan akan

semakin....

a. kecil

b. berkurang

c. besar

d. cepat

13. Buah jambu dapat jatuh dari pohon disebabkan oleh gaya...

a. dorong

b. tarik

c. gravitasi

d. gesek

14. Bergeraknya mobil dan motor karena adanya sumber listrik berupa aki merupakan

contoh gaya....

a. magnet

b. gesekan

c. dorong

d. listrik

15. Penggaris plastik yang digosokan pada rambut kering memiliki gaya....

a. gravitasi

b. listrik

c. pegas

Page 92: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

d. gesekan

II. Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang benar!

16. Gaya pegas terdapat pada benda yang mempunyai sifat......

17. Sepeda yang diam akan bergerk dengan cepat jika dikayuh, hal ini menunjukkan

bahwa gaya dapat....

18. Mobil mogok akan bergerak maju jika didorong, dalam hal ini gaya mempengaruhi....

19. Sepeda yang bergerak bisa menjadi berhenti karena adanya.....

20. Tanah liat atau plastisin ditekan bentuknya akan.....

Page 93: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

Lampiran 13

EVALUASI SIKLUS II

II. Isilah pertanyaan berikut dengan jawaban yang tepat !

1. Berikan 2 contoh gaya dalam IPA yang terdapat dilingkungan

sekitarmu!

2. Ketika sebuah pensil yang terdorong kemudian jatuh dari atas

meja ke lantai, faktor apa yang mempengaruhi gaya tersebut!

3. Sebutkan dua sifat gaya yang dapat mempengaruhi gerak suatu

benda!

4. Sebutkan 2 contoh kejadian yang menunjukkan bahwa gaya

dapat membuat benda diam menjadi bergerak!

5. Berikan 2 contoh benda yang bekerja karena diberikan gaya

listrik!

Page 94: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

Lampiran 14

Kunci jawaban soal PG Siklus I

1. A

2. C

3. D

4. B

5. D

6. D

7. A

8. A

9. B

10. D

11. A

12. C

13. C

14. D

15. B

Kunci Jawaban isian Siklus I

16. Elastis

17. Membuat benda diam menjadi bergerak

18. Membuat benda diam menjadi bergerak

19. Gaya

20. Berubah

Kunci jawaban essay Siklus II

1. a. Seekor anak melempar bola

b. Seekor kuda menarik pedati

2. a. Gaya dorogan

b. gaya gravitasi

3. a. Gaya membuat benda bergerak menjadi diam

b. gaya mengubah arah bergerak benda

4. a. Sebuah kelereng yang diam kemudian disentil

b. sebuah meja yang diam kemudian didorong

5. a. Kipas angin

b. lampu

Page 95: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Sekolah : SDN Kertajaya 02

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )

Kelas/Semester : IV/II

Materi Pokok : Gaya

waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi : 7. Memahami Gaya dapat mengubah gerak dan/atau

bentuk suati benda

B. Kompetensi Dasar : 7.1 menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya

(dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu benda

C. Indikator : 1. Mampu memberi contoh dalam kehidupan sehari-

hari cara gaya mengubah bentuk benda

2. Mampu membuktikan bahwa gaya dapat mengubah

bentuk benda.

D. Tujuan Pembelajaran :

Melalui kegiatan percobaan, diskusi kelompok, kerja

kelompok,latihan, dan penugasan, tentang gaya

mengubah bentuk benda, siswa dapat :

1. Menyebutkan 2 contoh dalam kehidupan sehari-hari

cara gaya mengubah bentuk benda.

2. Membuktikan bahwa gaya dapat mengubah bentuk

benda.

C. Materi Pembelajaran : Pengaruh gaya terhadap gerak benda

D. Metode Pembelajaran : 1. percobaan

2. kerja kelompok

3. penugasan

4. latihan

5. diskusi kelompok

G. Langkah-langkah Pembelajaran :

NO Kegiatan Langkah-langkah kegiatan Waktu

1. Pendahuluan a. Guru meyiapkan kondisi

siswa untuk belajar

b. Guru membuka kegiatan

pembelajaran

c. Guru menyampaikan tema,

standar kompetensi,

kompetensi dasar, dan

indikator-indikator yang

disampaikan.

d. Guru memberikan pretest dan

mengajukan pertanyaan

10 Menit

Page 96: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

tentang terjadinya gol ketika

dilakukan tendangan pojok,

meja bergerak.

e. Guru menambahkan

informasi mengenai gaya.

2. Kegiatan inti a. Guru membagi kelas menjadi

lima kelompok tiap kelompok

terdiri dari lima orang.

b. Guru menyampaikan

penjelasan tentang petunjuk

kegiatan yang akan

dilaksanakan pada

pembelajaran tersebut.

c. Guru memberikan LKS dan

siswa mengecek kembali alat-

alat percobaan yang telah

dibawa.

d. Siswa melakukan percobaan

secara kelompok,

mengerjakan tugas LKS, dan

dengan bimbingan dari guru,

untuk membuktikan bahwa

gaya dapat mengubah bentuk

benda.

e. Guru dan observer melakukan

pengamatan terhadap

keaktifan siswa dalam kerja

kelompok.

f. Setiap kelompok

mempresentasikan hasil kerja

kelompok/LKS di depan

kelas sedangkan kelompok

lain menanggapinya.

g. Siswa dan guru mengadakan

tanya jawab tentang materi

yang sedang dibahas.

50 menit

3. Penutup a. Guru bersama-sama siswa

menyimpulkan atau membuat

rangkuman materi yang sudah

dipelajari

b. Guru melakukan penilaian

atau refleksi terhadap

kegiatan siswa yang sudah

dilaksanakan yaitu dengan

memberikan tes tertulis yang

berbentuk PG sebanyak 15

10 menit

Page 97: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

soal dan isian , sebanyak

lima soal

c. Guru memberikan umpan

balik terhadap proses dan

hasil pembelajaran.

d. Guru memberikan tindak

lanjut berupa penugasan yang

harus dikerjakan diluar jam

sekolah

e. Guru menyampaikan topik

pembelajaran yang akan

dismpaikan pada pertemuan

berikutnya

f. Guru menutup pelajaran dan

mengajak siswa

mengucapkan hamdalah

H. ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN

1. Alat/media pembelajaran a. Lembar evaluasi tes terakhir

2. Sumber belajar a. Buku BSE IPA kelas IV karangan Budi Wahyono, dkk. Penerbit PT. Bengawan Ilmu

b. Buku penunjang lain

I. PENILAIAN

a. Teknik Penilaian : Tugas Individu

b. Bentuk instrument : essay

c. Instrument / soal : terlampir

Mengetahui Kertajaya, 6 Januari 2016

Kepala Sekolah Guru Kelas IV. B

SUKARNA, S.Pd.SD MASUMAH

NIP :196005101983051001

Page 98: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Sekolah : SDN Kertajaya 02

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )

Kelas/Semester : IV/II

Materi Pokok : Gaya

waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi : 7. Memahami Gaya dapat mengubah gerak dan/atau

bentuk suati benda

B. Kompetensi Dasar : 7.1 menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya

(dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu benda

C. Indikator : 1. membuat daftar berbagai gerak benda

2. menjelaskan faktor yang mempengaruhi gerak

benda

3. mendemonstrasikan cara menggerakkan benda

D. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat mendefinisikan gaya

2. Siswa dapat memberikan contoh tiga macam gerak

benda dan tiga macam gaya yang mempengaruhi gerak

benda.

3. Siswa dapat melakukan percobaan tentang gaya

yang dapat mengubah gerak benda

E. Materi Pembelajaran : Pengaruh gaya terhadap gerak benda

F. Metode Pembelajaran : 1. Tanya jawab

2. demonstrasi

3. ceramah

4. tugas

G. Langkah-langkah Pembelajaran :

NO Kegiatan Langkah-langkah kegiatan Waktu

1. Pendahuluan Fase 1 : menyampaikan tujuan dan

mempersiapkan siswa

a. Guru meyiapkan kondisi

siswa untuk belajar

b. Guru membuka kegiatan

pembelajaran

c. Guru menyampaikan tema,

standar kompetensi,

kompetensi dasar, dan

indikator-indikator yang

disampaikan.

d. Guru memberikan pretest dan

10 Menit

Page 99: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

mengajukan pertanyaan

tentang terjadinya gol ketika

dilakukan tendangan pojok,

meja bergerak.

e. Guru menambahkan

informasi mengenai gaya.

2. Kegiatan inti Fase 2 : mendemonstrasikan

pengetahuan dan keterampilan

a. Mengamati percobaan tentang

gaya yang menimbulkan

gerak.

b. Memberi contoh dorongan

dan tarikan.

Fase 3 : membimbing pelatihan

a. Guru menyuruh masing-

masing siswa untuk

melakukan demonstrasi di

depan kelas yang sudah

disediakan.

b. Siswa secara individu

melakukan demonstrasi dan

menjelaskan jika ada yang

bertanya.

Fase 4 : memberikan pemahaman

dan memberikan umpan balik

a. Mendiskusikan gaya yang

terjadi

b. Melakukan percobaan dengan

menggunakan lembar kerja

tentang pengaruh gaya

terhadap perubahan gerak.

c. Menyusun laporan dan

menanggapinya.

50 menit

3. Penutup a. Guru bersama-sama siswa

menyimpulkan atau membuat

rangkuman materi yang sudah

dipelajari

b. Guru melakukan penilaian

atau refleksi terhadap

kegiatan siswa yang sudah

dilaksanakan yaitu dengan

memberikan tes tertulis yang

berbentuk essay, sebanyak

lima soal

10 Menit

Page 100: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

c. Guru memberikan umpan

balik terhadap proses dan

hasil pembelajaran.

d. Guru memberikan tindak

lanjut berupa penugasan yang

harus dikerjakan diluar jam

sekolah

e. Guru menyampaikan topik

pembelajaran yang akan

dismpaikan pada pertemuan

berikutnya

f. Guru menutup pelajaran dan

mengajak siswa

mengucapkan hamdalah

H. SUMBER ALAT DAN MEDIA PEMBELAJAR

- Buku Paket IPA Kelas 4 MI/SD

- Bola kasti

- Meja

- Buku Absen

- Papan Tulis

- Spidol

I. Penilaian

a. Teknik Penilaian : Tugas Individu

b. Bentuk instrument : essay

c. Instrument / soal : terlampir

Mengetahui Kertajaya, 16 Maret 2016

Kepala Sekolah Guru Kelas IV. B

SUKARNA, S.Pd.SD MASUMAH

NIP :196005101983051001

Page 101: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE
Page 102: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE
Page 103: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE
Page 104: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE
Page 105: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

BIODATA PENULIS

MASUMAH, lahir dikota Bogor pada tanggal 30 Juli

1988, putri ke 6 dari pasangan H. Arsen dan Hj.

Baenah. Tinggal di Kp. Bojong Jaya, RT 01/03 Desa

Kertajaya, Rumpin-Bogor ia memulai pendidikannya di

SDN Kertajaya 05 Rumpin, Bogor selama 6 tahun dan

lulus pada tahun 2001. Kemudian melanjutkan ke

SMPN 1 Parung Panjang, Bogor selama tiga tahun dan

lulus pada tahun 2004. Setelah itu, ia melanjutkan

pendidikannya ke SMA Nur El falah Kubang Petir

Serang jurusan IPA, selama tiga tahun dan lulus pada

tahun 2007