differential diagnosis osteomyelitis kronis primer 1

5
Differential Diagnosis Osteomyelitis Kronis Primer Gejala klinis dan perjalanan penyakit osteomyelitis kronis primer sulit dibedakan dengan kasus osteomyelitis akut dan secondary chronic osteomyelitis. Tetapi pada osteomyelitis primer kronis, tidak didapatkan adanya kejadian yang mempengaruhi atau memperparah, seperti prosedur bedah pada mulut atau gigi yang terinfeksi. Oleh karena itu untuk membedakan osteomyelitis primer kronis dengan kedua penyakit ini, dibutuhkan informasi tentang riwayat kesehatan pasien terutama riwayat prosedur bedah ataupun gigi yang terinfeksi. Tabel differential diagnosis penyakit Osteomyelitis Kronis Primer Fibrous/Florid osseous dysplasia (FOD) Periapical Cemental Dysplasia Enostosis (compact island), bone scar Ossifying fibroma, osteoma, osteochondrome Osteosarcoma Tendoperiostitis Paget’s disease (deforming ostitis) Osteopetrosis (Albers-Schonberg disease)

Upload: etuscello

Post on 27-Sep-2015

257 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Differential Diagnosis Osteomyelitis Kronis Primer 1

TRANSCRIPT

Differential Diagnosis Osteomyelitis Kronis PrimerGejala klinis dan perjalanan penyakit osteomyelitis kronis primer sulit dibedakan dengan kasus osteomyelitis akut dan secondary chronic osteomyelitis. Tetapi pada osteomyelitis primer kronis, tidak didapatkan adanya kejadian yang mempengaruhi atau memperparah, seperti prosedur bedah pada mulut atau gigi yang terinfeksi. Oleh karena itu untuk membedakan osteomyelitis primer kronis dengan kedua penyakit ini, dibutuhkan informasi tentang riwayat kesehatan pasien terutama riwayat prosedur bedah ataupun gigi yang terinfeksi.

Tabel differential diagnosis penyakit Osteomyelitis Kronis Primer Fibrous/Florid osseous dysplasia (FOD)

Periapical Cemental Dysplasia

Enostosis (compact island), bone scar

Ossifying fibroma, osteoma, osteochondrome

Osteosarcoma

Tendoperiostitis

Pagets disease (deforming ostitis)

Osteopetrosis (Albers-Schonberg disease)

Florid osseous dysplasia (FOD) sering disamakan dengan osteomyelitis primer kronis. FOD merupakan lesi non-neoplastic dan jinak yang terlihat karakter massa sclerosis yang banyak diantara tulang rahang. Gambaran radiografi Florid osseous dysplasia adalah terdapat sclerosing opaque dan sejumlah massa yang tebal. Perubahan tulang terjadi pada perlekatan dekat apex akar gigi dan berbatasan dengan prosesus alveolar pada satu sisi rahang ataupun kedua sisi rahang tetapi tidak berbatas jelas dengan tulang sekitar. FOD terjadi dalam dua fase. Pada fase pertama terbentuk massa asymptomatic sclerotic. Selanjutnya pada fase kedua terjadi inflamasi yang kemudian diinvasi oleh bakteri dari infeksi periapikal, penyakit periodontal yang sudah parah, ekstraksi gigi, prosedur bedah atau ulcer pada mukosa dimana lesi tersebut berada di superficial. FOD lebih sering terjadi pada wanita berkulit hitam, walaupun begitu tidak menutup kemungkinan gender dan ras lain terkena penyakit ini.Florid osseous dysplasia sulit dibedakan dengan periapical cemental dysplasia (PCD). Walaupun begitu perjalanan penyakit FOD lebih lambat jika dibandingkan dengan PCD. Selain itu FOD juga tidak menimbulkan rasa sakit jika tidak terjadi infeksi sekunder.

Selanjutnya adalah Periapical Cemental Dysplasia, yaitu keadaan dengan lesi yang terlokalisasi pada gigi anterior mandibular, mengelilingi akar dan menjadi opaque pada saat sudah matur. Pada kasus PCD, sclerosis tulang meluas dari periapical terlokalisasi ke lesi regional. Gambaran ini hampir sama dengan gambaran osteomyelitis kronis primer. Walaupun banyak kesamaan dalam FOD dan PCD, kedua penyakit ini merupakan penyakit yang berbeda dalam hal gejala klinis dan biasanya tidak menyebar ke spectrum luas. PCD biasanya terjadi pada middle-aged woman dan terlokalisasi di gigi anterior mandibula. Gigi yang terinfeksi biasanya memberikan respon positif pada vitality test (Eyrich et al. 1999). Lesi yang terjadi pada PCD terdiri dari tiga tahap yang berbeda, yaitu osteolytic, cementoblastic dan inactive.

Diagnosa banding lainnya adalah Enostosis. Enostosis atau bone island merupakan lesi yang jinak atau area kompak pada tulang dapat dilihat sebagai area sclerotic yang tebal pada tulang. Area sclerotic ini merupakan hasil dari proses inflamasi ataupun trauma dan dikenal sebagai bone scar. Biasanya enostosis ini asymptomatic tetapi dapat juga symptomatic. Walaupun begitu symptomatic akan menjadi asymptomatic. Gambaran klinis enostosis merupakan lesi yang ditemukan secara incidental di dalam tulang, terdapat massa tulang kompak yang kecil (1 cm) di dalam tulang cancellous.

Osteoma, ossifying fibroma, osteochondrome dan tumor jinak lainnya pada mandibula dapat membentuk massa sclerotic. Walaupun begitu pada gambaran radiografinya berbeda dengan osteomyelitis kronis primer. Secara radiografi Cemento Ossifying Fibroma terlihat berupa lesi unilokular dan multilokular yang berbatas jelas. Terdapat tiga pola batas dari gambaran radiografi Cemento Ossifying Fibroma yaitu gambaran lesi tanpa batas sklerotik, gambaran lesi dengan batas sklerotik, dan lesi dengan batas tidak jelas. Cemento Ossifying Fibroma mempunyai massa berkapsul sehingga mudah dipisahkan dari tulang normal sekitarnya. Selain itu dalam beberapa hal lesi ini terdapat pada pinggir mandibula dan serupa dengan periosteal reaction seperti yang terlihat pada gambaran osteomyelitis kronis primer.

Pagets disease of bone merupakan penyakit kronis yang menyebabkan perbesaran dan perubahan bentuk tulang. Perubahan bentuk tulang menyebabkan tulang menjadi lemah sehingga menyebabkan tulang menjadi fraktur, perubahan bentuk dan arthritis pada persendian di sekitar tulang. Pagets disease biasanya terlokalisasi dan hanya menyerang salah satu bagian tulang.Osteopetrosis merupakan penyakit dimana tulang menjadi mengeras. Penyakit ini berkebalikan dengan osteoporosis yang menyebabkan tulang menjadi lemah. Osteopetrosis terjadi karena tulang kehilangan kemampuan untuk memproduksi osteoklas sehingga progresi osteoklas menurun tetapi pembentukan tulang oleh osteoblast tetap sehingga tulang semakin keras.