diang sagita ipb pkmt

28
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA INTIP BROMesin Pengutip Brondolan Sawit Berbasis Solar Cell Charger Sebagai Teknologi Tepat Guna Untuk Mengurangi Losses Saat Pemanenan dan Pengangkutan Sawit di Perkebunan Sawit. BIDANG KEGIATAN: PKM PENERAPAN TEKNOLOGI INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 Diusulkan Oleh : Diang Sagita F14120001/2012 Ayatulloh Nur Amin F14110047/2011 Chandra Gupta F14120010/2012 Andriyana F14110029/2012 Vicky Syaiful Ulum F14120050/2012

Upload: diang-al-kadarna

Post on 12-Nov-2015

55 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

PKMT, Pengutip Sawit

TRANSCRIPT

  • PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    INTIP BRO Mesin Pengutip Brondolan Sawit Berbasis Solar Cell Charger

    Sebagai Teknologi Tepat Guna Untuk Mengurangi Losses Saat Pemanenan

    dan Pengangkutan Sawit di Perkebunan Sawit.

    BIDANG KEGIATAN:

    PKM PENERAPAN TEKNOLOGI

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    BOGOR

    2014

    Diusulkan Oleh :

    Diang Sagita F14120001/2012

    Ayatulloh Nur Amin F14110047/2011

    Chandra Gupta F14120010/2012

    Andriyana F14110029/2012

    Vicky Syaiful Ulum F14120050/2012

  • ii

  • iii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii

    DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

    RINGKASAN ........................................................................................................ iv

    BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

    Latar Belakang Masalah................................................................................... 1

    Perumusan Masalah ......................................................................................... 2

    Tujuan Program ............................................................................................... 2

    Luaran Yang Diharapkan ................................................................................. 2

    Manfaat Program ............................................................................................. 3

    BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 3

    Kelapa Sawit .................................................................................................... 3

    Jenis Kelapa Sawit ........................................................................................... 3

    Panen Kelapa Sawit ......................................................................................... 4

    Hasil Produksi Kelapa Sawit ........................................................................... 4

    BAB 3. METODE PELAKSANAAN .................................................................... 5

    Alat dan Bahan ................................................................................................. 5

    Perumusan Ide Rancangan ............................................................................... 5

    Proses Pabrikasi ............................................................................................... 7

    Mekanisme Kerja Alat ..................................................................................... 7

    Uji Coba Alat ................................................................................................... 7

    BAB 4. JADWAL KEGIATAN PROGRAM ......................................................... 8

    Jadwal Kegiatan ............................................................................................... 8

    Rancangan Biaya ............................................................................................. 8

    DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 9

    LAMPIRAN .......................................................................................................... 10

  • iv

    RINGKASAN

    Kelapa sawit merupakan salah satu komoditi pertanian yang menjadi

    primadona hampir di seluruh dunia termasuk Indonesia. Hal tersebut

    dipertimbangkan dari hasil produksi komoditinya berupa CPO (Crude Palm Oil)

    dan PKO (Palm Kernel Oil) yang dapat diolah sebagai bahan mentah untuk

    membuat berbagai produk yang bernilai komersial dengan profit yang tinggi.

    Umumnya pemanenan kelapa sawit masih dilakukan secara manual

    menggunakan alat dodos atau egrek, sehingga pada saat tandan jatuh dari pohon,

    banyak brondolan sawit yang tercecer. Para pekerja malas untuk memungut

    brondolan tersebut, dengan alasan proses pengutipan brondolan masih dilakukan

    secara manual dan menyita waktu. Di sisi lain, bila brondolan itu tidak dipungut,

    diperkirakan dapat mengakibatkan kehilangan panen (losses) yang cukup besar.

    Oleh karena itu, diperlukan suatu inovasi yaitu membuat sebuah alat pengutip

    brondolan sebagai solusi untuk memudahkan proses pengutipan brondolan yang

    lebih ergonomis dan meminimalisir losses buah saat pemanenan.

    Mesin Pengutip Brondolan hadir sebagai solusi bagi perusahaan perkebunan

    sawit khususnya untuk buruh pengutip brondolan agar mereka mampu

    mengumpulkan brondolan secara maksimal, lebih cepat dan lebih ergonomis

    sehingga dalam skala besar dapat meningkatkan produksi sawit dalam negeri. Di

    samping itu mesin ini juga menggunakan sumber energi alternatif radiasi cahaya

    matahari mengingat potensinya di Indonesia cukup tinggi tidak terkecuali juga di

    lahan sawit, Potensi tersebut perlu dimanfaatkan karena memang baru-baru ini isu

    kelangkaan bahan bakar minyak bumi dan listrik makin nyata terasa di kalangan

    masyarakat.

    Pabrikasi inovasi teknologi ini rencananya akan dilakukan di bengkel

    Berdikari Desa Cibanteng Kecamatan Dramaga, Bogor. Mesin pengutip ini terdiri

    dari beberapa komponen, antara lain pengutip yang berbentuk sisir, motor listrik,

    aki, serta rangka beroda, sementara komponen solar cell charger terdiri dari panel

    surya, rangka panel dan transformator. Solar cell charger ini diletakkan secara

    stationer di sekitar lahan sawit dan digunakan sebagai charger dari aki sehingga

    apabila aki habis, aki dapat di charge di tempat tersebut. Mekanisme kerja dari

    pengutip sendiri sangat sederhana dimulai dengan cara mendorong mesin ini

    kemudian pengutip yang dihubungkan dengan motor listrik akan berputar dan

    menggiring brondolan akan secara otomatis masuk ke penampung. Apabila alat ini

    berhasil dan bekerja dengan baik, maka peluang untuk dapat dipatenkannya alat ini

    sangat besar sekali. Dalam jangka panjang, mesin ini memang perlu dikembangkan

    dalam proses panen kelapa sawit dan diterapkan di seluruh perkebunan kelapa sawit

    Indonesia sehingga dapat meningkatkan produksi kelapa sawit nasional.

    Kata Kunci : sawit, pengutip, brondolan, teknologi pertanian

  • 1

    BAB 1. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Kelapa sawit merupakan salah satu komoditi pertanian yang menjadi

    primadona hampir di seluruh dunia termasuk Indonesia. Hal tersebut

    dipertimbangkan dari hasil produksi komoditinya berupa CPO (Crude Palm

    Oil) dan PKO (Palm Kernel Oil) yang dapat diolah sebagai bahan mentah untuk

    membuat berbagai produk yang bernilai komersial dengan profit yang tinggi.

    Kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan dari minyak kelapa sawit tidak

    terlepas dari kegiatan budidaya dan pengolahan komiditi di perkebunan

    terutama saat kegiatan pemanenan.

    Saat ini, proses pemanenan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit

    dilakukan secara manual dengan menggunakan alat egrek dan dodos. Pada saat

    pemanenan, beberapa brondolan sawit terlepas dari tandannya dan jatuh di

    sekitar piringan pohon kelapa sawit. Persentase jumlah brondolan yang terlepas

    dari tandannya cukup besar sehingga pengutipan atau pengumpulan brondolan

    tersebut tidak bisa diabaikan karena akan menurunkan kuantitas hasil panen

    secara signifikan. Namun di sisi lain para pekerja malas untuk memungut

    brondolan tersebut. Alasannya karena proses pengutipan brondolan sawit masih

    dilakukan secara manual. Akibatnya selain memakan waktu yang lama, buruh

    panen juga mudah lelah karena terus menerus membungkuk selama pengutipan

    sehingga produktivitas kerja mereka akan menurun dan ikut berdampak pada

    menurunnya tingkat produktivitas hasil panen yang akan diolah oleh pabrik.

    Proses pengutipan brondolan kelapa sawit secara manual ini dilakukan

    hampir di seluruh perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Hingga saat ini belum

    ada yang bisa membuat mesin pengutip brondolan karena memang perlu

    analisis yang matang dan mengetahui karakteristik dari sawit sendiri. Menurut

    mitra, sebelumnya sudah ada yang mencoba membuat alat semacam ini dari

    berbagai pihak, namun belum ada yang berhasil. Dari beberapa tinjauan literatur

    yang diperoleh, saat ini alat yang sudah ada hanya menyerupai garuk yang

    berfungsi mengumpulkan brondolan pada suatu tempat lalu ditampung lagi

    disisi lahan secara terpisah untuk diangkut oleh buruh panen. Oleh karena itu,

    Kami berusaha mencari solusi dari permasalahan ini yaitu dengan membuat

    sebuah mesin pengutip brondolan sebagai solusi untuk memudahkan proses

    pengutipan yang merupakan bagian dari kegiatan pemanenan di perkebunan

    kelapa sawit agar lebih ergonomis dan meminimalisir losses buah saat

    pemanenan. Di samping itu mesin ini juga menggunakan sumber energi

    alternatif radiasi cahaya matahari mengingat potensinya di Indonesia cukup

    tinggi tidak terkecuali juga di lahan sawit, Potensi tersebut perlu dimanfaatkan

    karena memang baru-baru ini isu kelangkaan bahan bakar minyak bumi dan

    listrik makin nyata terasa di kalangan masyarakat.

  • 2

    1.2 Perumusan Masalah

    Permasalahan yang menjadi latar belakang perancangan dan

    pembuatan mesin pengutip brondolan sawit ini adalah:

    1. Potensi sinar matahari yang cukup besar perlu dimanfaatkan.

    2. Proses panen yang masih manual membuat banyak brondolan sawit menjadi

    tercecer.

    3. Para pekerja malas untuk memungut brondolan yang tercecer.

    4. Pengutipan memerlukan waktu yang lama dan tenaga yang lebih.

    5. Alat yang sudah ada masih manual dan kurang ergonomis.

    1.3 Tujuan Program

    Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penerapan Teknologi yang

    kami lakukan ini memiliki tujuan :

    1. Mengurangi losses saat panen dan pengangkutan sawit.

    2. Membantu para buruh panen dalam pengutipan brondolan sawit.

    3. Memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para buruh panen dalam

    pengutipan brondolan sawit.

    4. Memberikan wawasan bagi buruh panen bahwa brondolan yang terjatuh

    tidak bisa diabaikan karena mengurangi produksi.

    5. Meningkatkan effisiensi waktu dan tenaga dalam proses pengutipan

    brondolan sawit.

    6. Mengembangkan jiwa kreativitas dan kepeduliaan sosial pada mahasiswa.

    7. Memanfaatkan potensi energi matahari sebagai sumber energi mesin

    pengutip brondolan.

    1.4 Luaran Yang Diharapkan

    Luaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah :

    1. Menghasilkan teknologi dengan kriteria :

    Rancangan suatu mesin pengutip brondolan sawit yang sederhana dan

    tepat guna.

    Hasil berupa mesin pengutip brondolan sawit yang aman, ergonomis dan

    ramah lingkungan.

    Inovasi alat yang mudah digunakan buruh panen sawit.

    2. Menghasilkan suatu artikel ilmiah yang dapat dipublikasikan ke

    masyarakat.

    1.5 Manfaat Program

    1.5.1 Bagi Pemerintah dan Dikti

    Membantu pemerintah melalui instansi DIKTI untuk ikut serta

    membangun dan mengimplementasikan teknologi berdasarkan bidang

    yang dipelajari mahasiswa menjadi suatu produk yang dapat membantu

    menangani permasalahan yang berkaitan dengan proses pemanenan sawit

  • 3

    yaitu pengutipan brondolan sawit dimana alat yang sudah ada dan

    pengutipan secara manual masih belum ergonomis dengan waktu kerja

    yang lama.

    1.5.2 Bagi Mahasiswa

    Pelaksanaan program ini akan merangsang mahasiswa dalam

    menumbuhkan jiwa kepedulian sosial, berfikir positif, kreatif, inovatif dan

    dinamis. Pelaksanaan program ini menuntut mahasiswa untuk dapat

    bekerja dalam tim yang akan menumbuhkan kesolidan dan kekuatan tim.

    Program ini dapat menumbuhkan sikap kepedulian mahasiswa terhadap

    tuntutan kemandirian teknologi dan energi yang ada.

    1.5.3 Bagi Masyarakat dan Mitra

    Teknologi yang hendak diterapkan merupakan alat bantu yang sangat

    dibutuhkan oleh masyarakat atau mitra khususnya yang memiliki profesi

    buruh panen sawit, karena dengan teknologi ini masyarakat dapat lebih

    mudah mengggunakan teknologi tersebut.

    BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

    Kelapa Sawit

    Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) merupakan tanaman yang

    berasal dari Nigeria, Afrika Barat. Namun, ada sebagian pendapat yang justru

    menyatakan bahwa tanaman tersebut berasal dari Amerika Serikat yaitu Brazil. Hal

    ini dikarenakan oleh lebih banyaknya ditemukan spesies kelapa sawit di hutan

    Brazil dibandingkan dengan di Afrika. Pada kenyataannya tanaman kelapa sawit

    hidup subur di luar daerah asalnya, seperti Malaysia, Indonesia, Thailand dan Papua

    Nugini. Bahkan, mampu memberikan produksi per hektar yang lebih tinggi (Iyung,

    2011).

    Kelapa sawit merupakan salah satu jenis tanaman dari famili palma yang

    mampu menghasilkan minyak nabati. Minyak nabati saat ini menjadi sangat

    kompetitif di pasar internasional. Pada dasarnya bukan hanya kelapa sawit

    penghasil minyak nabati, namun terdapat juga tanaman lain yang berpotensi

    tumbuh dengan baik di Indonesia seperti kelapa, bunga matahari, kacang kedelai

    dan masih banyak lainnya. Namun dari sekian banyak tanaman yang mengandung

    minyak, kelapa sawit merupakan tanaman yang paling produktif menghasilkan

    rendemen minyak tertinggi terutama di Indonesia.

    Jenis Kelapa Sawit

    Menurut tim penulis PS 2012, berdasarkan ketebalan cangkang dan daging

    buah, kelapa sawit dibedakan menjadi beberapa jenis sebagai berikut :

    1. Dura, jenis ini memiliki inti besar dan bijinya tidak dikelilingi sabut dengan

    ekstraksi minyak sekitar 1718%. Dura memiliki inti besar dan cangkang

    tebal serta dipakai oleh pusat-pusat penelitian untuk memproduksi jenis

    Tenera.

  • 4

    2. Tenera, jenis ini memiliki cangkang agak tipis (2-3 mm), dengan cincin

    serat di sekeliling biji, daging buah tebal, serta ektraksi minyak sekitar 22-

    25%.

    3. Pisifera, jenis ini memiliki cangkang yang sangat tipis dengan inti kecil.

    Tandan buahnya hampir selalu gugur sebelum masak, sehingga jumlah

    minyak yang dihasilkan sedikit. Jenis ini tidak dikembangkan sebagai

    tanaman komersial.

    Panen Kelapa Sawit

    Proses pemanenan pada tanaman kelapa sawit meliputi pekerjaan

    memotong tandan buah masak, memungut brondolan, dan mengangkutnya dari

    pohon ke tempat pengumpulan hasil (TPH) serta ke pabrik. Dalam pelaksanaan

    pemanenan perlu memperhatikan beberapa kriteria tertentu karena tujuan panen

    kelapa sawit adalah untuk mendapatkan rendemen minyak yang tinggi dengan

    kualitas minyak yang baik. Kriteria panen yang perlu diperhatikan antara lain

    matang panen, cara panen, alat panen, sistem panen, dan mutu panen. Kriteria

    matang panen yang dijadikan patokan di perkebunan kelapa sawit adalah bila sudah

    ada 2 brondolan (buah yang lepas dari tandannya) untuk tiap kg tandan yang

    beratnya kurang dari 10 kg atau satu brondolan untuk tiap kg tandan beratnya lebih

    dari 10 kg. Dengan adanya brondolan yang jatuh ke piringan, maka panenan dapat

    dilakukan (Iyung, 2011).

    Hasil Produksi Kelapa Sawit

    Kelapa sawit adalah tanaman industri penting penghasil minyak masak,

    minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel). Perkebunannya mampu

    menghasilkan keuntungan besar sehingga perkebunan kelapa sawit ini sangat

    berpotensi untuk dikembangkan. Secara umum produk yang dihasilkan dari pabrik

    kelapa sawit dalam bentuk CPO (Crude Palm Oil) dan PKO (Palm Kernel Oil).

    Minyak kelapa sawit yang mengandung asam lemak jenuh dan tidak jenuh dalam

    proses selanjutnya akan menghasilkan fraksi olein, stearin, dan fatty acid. Olein

    dipergunakan untuk pembuatan minyak goreng, stearin digunakan untuk

    pembuatan mentega, sedangkan fatty acid dalam pengembangannya dapat

    digunakan sebagai bahan dasar oleokimia. Dari produk-produk ini terutama CPO

    dapat dihasilkan menjadi produk-produk turunan seperti seperti bahan bakar,

    margarin, sabun, kosmetik, industri baja, industri farmasi, dan industri kulit (Iyung,

    2011).

  • 5

    BAB 3. METODE PELAKSANAAN

    3.1 Metode Pelaksanaan Program

    Alat dan Bahan

    Alat Bahan

    Mesin bor listrik Besi kolom

    Mesin bubut Besi silinder

    Gerinda Roda kecil

    Tool set Motor listrik

    Rivet Mur, baut

    Gergaji besi Puli dan sabuk

    Las karbon Poros

    Panel Surya

    Aki

    3.2 Perumusan Ide Rancangan

    Dalam proses produksi atau pembuatan suatu alat diperlukan suatu

    perencanaan yang jelas, adapun tahapan perencanaan hingga proses pembuatan

    dapat dilihat pada Gambar 1.

    Mulai

    Identifikasi masalah

    Perumusan dan penyempurnaan konsep desain

    Analisis desain

    Pembuatan model 3D dan gambar kerja

    Pembuatan prototipe

    Uji fungsional

    Berhasil

    Uji Kinerja

    Selesai

    Data dan Informasi

    Modifikasi

    Ya

    Tidak

    Gambar 1. Diagram alir perancangan

  • 6

    1) Rancangan fungsional

    Dalam perumusan ide suatu rancangan mesin, rancangan fungsional

    sangatlah penting untuk dipertimbangkan. Pada rancangan mesin pengutip

    brondolan ini, rancangan terbagi menjadi dua komponen utama yaitu mesin

    pengutip dan solar cell charger. Pada mesin pengutip terdapat 6 (enam)

    komponen utama yang terdiri dari pengutip yang berbentuk sisir, motor listrik,

    aki, penampung, roda dan pegangan. Sementara untuk solar cell charger terdiri

    dari panel surya, rangka panel dan trafo. Adapun fungsi dari komponen-

    komponen tersebut adalah :

    a. Pengutip berbentuk sisir, mempunyai fungsi untuk mengambil brondolan

    dan menyeretnya masuk ke ruang penampung. Pengutip ini memiliki bentuk

    utama berupa sisir agar tidak ada tanah atau benda lain yang ikut.

    b. Motor Listrik, mempunyai fungsi untuk menggerakkan komponen mesin

    pengutip.

    c. Penampung, karung atau kain yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan di

    lahan yang berfungsi untuk menampung hasil pengutipan brondolan.

    d. Aki berfungsi sebagai sumber energi dan sebagai tempat menyimpan energi

    yang dihasilkan oleh photovoltaic (panel surya).

    e. Panel surya berfungsi sebagai alat konversi energi panas matahari menjadi

    energi listrik.

    f. Inverter berfungsi sebagai pengubah aliran DC menjadi AC.

    g. Trafo untuk merubah besarnya tegangan listrik.

    h. Rangka beroda berfungsi untuk mempermudah pengutipan dan mobilitas

    dari satu tempat ke tempat lain.

    2) Rancangan Struktural

    Dalam pembuatan suatu alat/mesin perlu diperhatikan bentuk, dimensi,

    dan kekuatan bahan yang akan digunakan. Hal-hal tersebut disesuaikan dengan

    kapasitas yang dibutuhkan dan beban yang akan diterima alat. Alat akan dibuat

    agar dapat bekerja pada keadaan lahan sawit yang tidak rata. Dengan

    mempertimbangkan jumlah brondolan yang jatuh dari tiap pohon maka dibuat

    mesin pengutip dengan kapasitas penampung sebesar 5 kg. Kapasitas ini

    diperhitungkan dari brondolan yang jatuh dari beberapa pohon.

    Mesin ini juga dibuat dari beberapa bahan yang berbeda disesuaikan

    dengan kebutuhan, misalnya pengutip dibuat dari besi karena harus kuat dan

    tidak mudah melengkung.

    3) Gambar Teknik

    Gambar teknik diperlukan agar dapat memudahkan dalam proses

    pabrikasi. Dalam gambar teknik harus memperhatikan dimensi dari mesin dan

    skala. Gambar teknik dilakukan dengan bantuan software yang umum dalam

    pembuatan konstruksi mesin. Gambar teknik dilakukan 2 kali yaitu pada saat

    setelah selesai perancangan ide awal dan pada saat sudah dilakukan analisis

    bahan material dan penyempurnaan ide rancangan. Hal ini dilakukan agar

  • 7

    proses pabrikasi dapat berjalan dengan lancar tanpa ada kendala teknis karena

    gambar teknik yang tidak memungkinkan untuk diproduksi. Dalam proses

    desain alat ini diperhatikan juga ergonomikanya agar penggunaannya mudah,

    aman dan nyaman. Desain alat dapat di lihat pada Lampiran 6.

    3.3 Proses Pabrikasi

    Setelah selesai dilakukan desain, tahapan selanjutnya adalah proses

    pembuatan (pabrikasi). Pabrikasi akan dilakukan di bengkel alsintan yang berada

    di sekitar kampus IPB Darmaga. Proses pabrikasi harus dilakukan secara presisi

    sehingga memerlukan analisis dan perhitungan yang cukup. Oleh karena itu

    diperlukan keahlian khusus dalam melakukan proses pabrikasi.

    Dalam proses pembuatan alat ini diperlukan alat-alat utama seperti bor tangan, las

    dan gergaji besi. Mesin las berfungsi untuk mengelas bagian besi/baja yang perlu

    disambungkan. Gergaji besi berfungsi untuk memotong bagian-bagian tertentu.

    3.4 Mekanisme Kerja Mesin

    Mesin pengutip ini terdiri dari beberapa bagian antara lain pengutip yang

    berbentuk sisir, motor listrik, aki, panel surya, inverter, dan trafo serta memiliki

    roda untuk menggerakannya. Proses kerjanya sangat sederhana dimulai dengan cara

    mendorong mesin ini kemudian pengutip akan berputar dan menggiring brondolan

    masuk ke penampung, sehingga brondolan akan terkumpul.

    3.5 Uji Coba Alat

    Uji coba akan dilakukan apabila alat sudah selesai secara keseluruhan. Uji

    coba pertama akan dilakukan dalam skala lab, setelah uji skala lab selesai dengan

    hasil yang baik, uji coba akan dilakukan di lapangan secara langsung, apabila

    hasilnya kurang baik, maka akan dilakukan modifikasi pada alat. Kemudian jangka

    kedepannya mesin ini akan coba dipatenkan mengingat peluang untuk

    dipatenkannya alat ini sangat besar sekali karena memang teknologi seperti ini

    belum pernah ada sampai saat ini.

  • 8

    BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

    4.1 Rancangan Biaya

    Tabel 2. Anggaran Biaya

    No

    . Jenis Pengeluaran Biaya

    1 Peralatan Penunjang ( gergaji besi, gerinda, dll) Rp 1.940.000

    2 Bahan habis pakai ( Plat baja, pipa klon, dll) Rp 8.400.000

    3 Biaya Perjalanan ( pasar, bengkel) Rp 950.000

    4 Lain-lain Rp. 1.700.000

    Jumlah Rp. 12.390.000

    4.2 Jadwal Kegiatan

    Tabel 1. Jadwal Kegiatan

    No Kegiatan Bulan ke 1 Bulan ke 2 Bulan ke 3 Bulan ke 4

    1 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    2 Persiapan

    3 Survey Lapang

    4 Survey Bengkel

    5 Survey Peralatan

    dan bahan

    6 Pembuatan

    Alat

    7 Uji Kinerja

    8 Uji Kelayakan

    9 Evaluasi

    10 Pelaporan

  • 9

    DAFTAR PUSTAKA

    Pahan, Iyung. 2011. Panduan Lengkap Kelapa Sawit Manajemen Agribisnis dari

    Hulu Hingga Hilir. Depok. Swadaya.

    Tim Penulis PS. 2012. Kelapa Sawit Usaha Budidaya, Pemanfaatan Hasil dan

    Limbah, Analisis Usaha dan Pemasaran. Jakarta: Penebar Swadaya.

  • 10

  • 11

  • 12

  • 13

  • 14

  • 15

  • 16

    Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

    1. Peralatan Penunjang

    Material Justifikasi

    Pemakaian Kuantitas

    Harga

    Satuan (Rp) Keterangan

    Tool Set Berisi kunci pas,

    obeng, dan alat

    untuk perawatan

    dan pemasangan

    komponen mesin

    1 Set 500.000 500.000

    Gerinda Menghaluskan

    dan mengikis

    komponen alat

    1 buah 350.000 350.000

    Bor Tangan Membuat lubang

    pada alat

    1 buah 500.000 500.000

    Gergaji besi Memotong besi

    rangka alat

    5 40.000 200.000

    Cutter Memotong

    Bahan/komponen

    4 10.000 40.000

    Elektroda las Las Besi 5 kg 40.000 200.000

    Cat, amplas,

    kuas

    Estetika

    Rancangan 1 paket 100.000 100.000

    SUB TOTAL (Rp) 1.940.000

    2. Bahan Habis Pakai

    Material Justifikasi

    Pemakaian Kuantitas

    Harga Satuan

    (Rp) Keterangan

    Plat besi Komponen

    rangka

    mesin

    7 meter 100.000 700.000

    Besi siku Komponen

    rangka

    mesin

    10 meter 30.000 300.000

    Besi kolom Bahan

    Pembuat

    rangka

    mesin

    9 buah 90.000 810.000

    Plat alumunium Komponen

    pegangan

    10 meter 105.000 1.050.000

    Panel Surya 1

    m2

    Pembangkit

    listrik

    1 buah 2.000.000 2.000.000

    Aki 100 Ah Penyimpan

    daya dan

    sumber

    penggerak

    1 buah 250.000 250.000

  • 17

    Inverter Pengubah

    tegangan

    AC ke DC

    1 buah 250.000 250.000

    Motor listrik

    hp

    Penggerak

    alat

    1 buah 1.500.000 1.500.000

    Puli-sabuk Komponen

    pengubah

    kecepatan

    putar motor

    2 pasang 200.000 400.000

    Gear-box Transmisi

    Daya dari

    motor ke

    poros

    pengutip

    1 buah 450.000 450.000

    SUB TOTAL (Rp) 8.400.000

    3. Perjalanan

    Material Justifikasi

    Perjalanan Kuantitas

    Harga Satuan

    (Rp) Keterangan

    Perjalanan ke

    bengkel

    Bensin dan

    konsumsi

    7 kali 50.000 350.000

    Perjalanan ke

    tempat mitra

    Bensin, biaya

    pengangkutan

    komponen uji

    coba,

    konsumsi dan

    pengiriman

    alat

    2 Kali 200.000 400.000

    Perjalanan

    membeli alat-

    alat dan

    bahan

    Angkutan

    umum,

    Pengangkutan

    alat dan bahan

    dari pasar

    2 kali 100.000 200.000

    SUB TOTAL (Rp) 950.000

    4. Lain-lain

    Material Justifikasi

    Pemakaian Kuantitas

    Harga Satuan

    (Rp) Keterangan

    Sewa Bengkel Pembuatan

    komponen,

    dan perakitan

    mesin

    1 600.000 600.000

    Biaya

    pembuatan

    Biaya Teknisi 500.000 500.000

  • 18

    Ujicoba Alat Menguji

    kinerja mesin,

    pembelian

    bahan uji

    coba

    2 250.000 500.000

    Administrasi Pembuatan

    rangka dan

    penutup

    mesin

    1 100.000 100.000

    SUB TOTAL (Rp) 1.700.000

    Total (Keseluruhan) 12.390.000

  • 19

    Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

    No Nama / NIM Program

    Studi

    Bidang

    Ilmu

    Alokasi

    waktu

    (jam/minggu)

    Uraian

    Tugas

    1 Diang Sagita /

    F14120001

    Teknik

    Mesin dan

    Biosistem

    Teknik

    Mesin dan

    Biosistem

    5 jam/

    minggu

    Ketua

    Kelompok (

    konsep dan

    desain alat)

    2 Ayatulloh Nur

    Amin /

    F14120063

    Teknik

    Mesin dan

    Biosistem

    Teknik

    Mesin dan

    Biosistem

    5 jam /

    minggu

    Anggota

    Kelompok (

    administrasi)

    3 Chandra Goepta

    / F14120050

    Teknik

    Mesin dan

    Biosistem

    Teknik

    Mesin dan

    Biosistem

    5 jam/

    minggu

    Anggota

    kelompok (

    Manufactur

    alat dan

    pengujian

    atat)

    4 Andriyana /

    F14120029

    Teknik

    Mesin dan

    Biosistem

    Teknik

    Mesin dan

    Biosistem

    5 jam/

    minggu

    Anggota

    kelompok (

    Management

    Keuangan)

    5 Vicky Syaiful

    Ulum /

    F14120050

    Teknik

    Mesin dan

    Biosistem

    Teknik

    Mesin dan

    Biosistem

    5 jam/

    minggu

    Anggota

    Kelompok (

    akomodasi

    dan

    transportasi)

  • 20

    Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

  • 21

    Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan Dari Mitra

  • 22

    Lampiran 6. Gambaran Teknologi Yang Akan Diterapkembangkan

    Gambar 2. Desain Mesin Pengutip (Ortogonal)

    Gambar 3. Desain alat dan keterangan

    Pelindung (tudung)

    Motor Listrik

    Poros dengan

    Pengutip

    Pegangan/Pendorong

    Accu/Aki

    Roda

    Penampung

  • 23

    Gambar 4. Desain Solar Cell Charger dan keterangan

    Panel Surya

    Pasak (ditancapkan ke

    tanah)

    Rangka Panel

  • 24

    Lampiran 7. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja

    PT. Perkebunan Nusantara 8 adalah perkebunan Kelapa sawit milik negara

    yang terletak di Cikasungka Kab. Bogor.