contoh proposal pkmt

54
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA INTERACTIVE ELECTRONIC CAUTER DENGAN CONTROL DISPLAY UNTUK MEMPERMUDAH KERJA DOKTER KHITAN DAN MEMPERCEPAT KESEMBUHAN PASIEN BIDANG KEGIATAN : PKM PENERAPAN TEKNOLOGI Diusulkan oleh: Mochamad Taufik Mulyadi 16509312 angkatan 2009 Novi Arianto 13207158 angkatan 2007 Firman Baihaki 13207197 angkatan 2007 Pradita Octoviandiningrum Hadi 18008026 angkatan 2008 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG BANDUNG 2009

Upload: gilang-ade-septian

Post on 13-Aug-2015

2.612 views

Category:

Documents


32 download

DESCRIPTION

aaa

TRANSCRIPT

Page 1: Contoh Proposal PKMT

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

INTERACTIVE ELECTRONIC CAUTER DENGAN CONTROL DISPLAY

UNTUK MEMPERMUDAH KERJA DOKTER KHITAN

DAN MEMPERCEPAT KESEMBUHAN PASIEN

BIDANG KEGIATAN :

PKM PENERAPAN TEKNOLOGI

Diusulkan oleh:

Mochamad Taufik Mulyadi 16509312 angkatan 2009

Novi Arianto 13207158 angkatan 2007

Firman Baihaki 13207197 angkatan 2007

Pradita Octoviandiningrum Hadi 18008026 angkatan 2008

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

BANDUNG

2009

Page 2: Contoh Proposal PKMT

i

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

INTERACTIVE ELECTRONIC CAUTER DENGAN CONTROL DISPLAY

UNTUK MEMPERMUDAH KERJA DOKTER KHITAN

DAN MEMPERCEPAT KESEMBUHAN PASIEN

BIDANG KEGIATAN :

PKM PENERAPAN TEKNOLOGI

Diusulkan oleh:

Mochamad Taufik Mulyadi 16509312 angkatan 2009

Novi Arianto 13207158 angkatan 2007

Firman Baihaki 13207197 angkatan 2007

Pradita Octoviandiningrum Hadi 18008026 angkatan 2008

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

BANDUNG

2009

Page 3: Contoh Proposal PKMT

ii

HALAMAN PENGESAHAN

USUL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1. Judul kegiatan : Interactive Electronic Cauter dengan Control Display untuk Mempermudah Kerja Dokter Khitan dan Mempercepat Kesembuhan Pasien

2. Bidang kegiatan : PKMT 3. Bidang Ilmu : Teknologi dan Rekayasa 4. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Mochamad Taufik Mulyadi b. NIM : 16509312 c. Fakultas : STEI d. Universitas : Institut Teknologi Bandung e. Alamat Rumah : Jalan Tubagus Ismail XVII No.57,

Bandung No Tel/HP : (022) 2512891 / 085221615840

f. Alamat email : [email protected] 5. Anggota Pelaksana Kegiatan : 4 orang 6. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap : Tridesmana Rachmilda S.T. , M.T. b. NIP : c. Biaya Kegiatan Total : Rp 9.791.000,00 d. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan

Bandung, 18 Oktober 2009

Mengetahui

Menyetujui

Ketua Program Studi

Ketua Pelaksana Penelitian

Dr. Ir. Adit Kurniawan.

NIP. 131875306

Mochamad Taufik Mulyadi NIM. 16509312

Deputi WRM Bidang Pengembangan

Kegiatan Non-Kulikuler Dosen Pendamping,

Dr. Ir. Nanang T. Puspito NIP.131476575

Tridesmana Rachmilda S.T. , M.T. NIP. .

Page 4: Contoh Proposal PKMT

iii

Daftar Isi

Halaman Judul ................................................................................................ i

Lembar Pengesahan ....................................................................................... ii

Daftar Isi......................................................................................................... iii

Biodata Anggota............................................................................................. iv

A. Judul .......................................................................................................... 1

B. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

C. Perumusan Masalah ................................................................................... 3

D. Tujuan ....................................................................................................... 3

E. Luaran yang Diharapkan............................................................................ 3

F. Kegunaan ................................................................................................... 4

G. Tinjauan Pustaka ....................................................................................... 6

H. Metode Pelaksanaan .................................................................................. 25

I. Jadwal Kegiatan .......................................................................................... 30

J. Rancangan Biaya ........................................................................................ 32

K. Daftar Pustaka ........................................................................................... 36

L. Lampiran .................................................................................................... 37

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota Kelompok .............................. 37

Lampiran 2. Biodata Dosen Pendamping ............................................... 42

Lampiran 3. Gambaran Teknologi .......................................................... 43

Lampiran 3. Surat Pernyataan Kesediaan Bekerjasama .......................... 44

Lampiran 4. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja ....................................... 47

Page 5: Contoh Proposal PKMT

iv

Nama dan Biodata Ketua serta Anggota Kelompok

1. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Mochamad Taufik Mulyadi

b. NIM : 16509312

c. Fakultas : STEI ( Sekolah Teknik Elektro dan

Informatika ) Tahap Tahun Pertama

d. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Bandung

e. Waktu untuk kegiatan : 8 jam/minggu

2. Anggota Pelaksana

2.1

a. Nama Lengkap : Novi Arianto

b. NIM : 13207158

c. Program Studi : Power Engineering

d. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Bandung

e. Waktu untuk kegiatan : 8 jam/minggu

2.2

a. Nama Lengkap : Firman Baihaki

b. NIM : 13207197

c. Program Studi : Teknik Elektro

d. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Bandung

e. Waktu untuk kegiatan : 8 jam/minggu

2.3

a. Nama Lengkap : Pradita O H

b. NIM : 18008026

c. Fakultas/Program Studi: STEI/Teknik Tenaga Elektrik

d. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Bandung

e. Waktu untuk kegiatan : 8 jam/minggu

Page 6: Contoh Proposal PKMT

1

A. Judul

“ Interactive Electronic Cauter dengan Control Display untuk Mempermudah

Kerja Dokter Khitan dan Mempercepat Kesembuhan Pasien”.

B. Latar Belakang Masalah

Khitan adalah salah satu prosedur medis yang paling sering dilakukan di

dunia. Secara global, lebih dari sepertiga laki-laki di dunia dikhitan. Di Indonesia,

jumlah penduduk adalah 225 juta (proyeksi BPS 2008), dimana 90 %-nya adalah

warga Muslim yang melaksanakan khitan. Prosedur khitan sangat familiar selain

karena pertimbangan syariat agama, juga karena banyaknya manfaat yang

didapatkan untuk kesehatan. Khitan terbukti dapat mencegah HIV (Estrada,

2008), menurunkan insidensi penyakit kelamin dan saluran kemih, mengobati

penyakit penis yang terjepit (phimosis), mengurangi resiko kanker penis, dll. Hal

itu membuat khitan menjadi tidak hanya eksklusif untuk agama tertentu.

Rata-rata 2 juta anak disunat setiap tahunnya di Indonesia dimana 99%-

nya masih menggunakan metode tradisional atau konvensional dan tidak

mendapatkan pelayanan dengan standar tertentu.

Maka kami menawarkan metode modern dengan standar medis yang

terkualifikasi yaitu metode Interactive Electronic Cauter, tanpa jahitan, minim

perdarahan, dengan nilai estetika lebih baik sehingga layak disebut “The Fine Art

of Male Circumcision”. Alat yang kami rancang ini juga mampu memudahkan

dokter khitan dalam pekerjaannya. Dengan interactive Control Display, alat ini

mampu diatur panas dari arus yang dialirkan dan secara langsung menampilkan

besaran fisis yang ada.

Alat ini juga kami desain dengan harga yang relatif lebih murah dibanding

alat sejenis yang ada saat ini. Hal ini dikarenakan kebutuhan mitra kami akan alat

dengan harga yang terjangkau, namun kualitas tetap baik.

Mitra kami merupakan dokter pada daerah kabupaten Sukabumi, dengan

pasien berasal dari daerah Sukabumi kota, sampai Sukabumi pedalaman daerah

Jampang Kulon. Beliau sering diminta bantuan untuk melakukan check up

Page 7: Contoh Proposal PKMT

2

kesehatan hingga khitan ke rumah-rumah warga. Saat ini beliau lebih sering

dipanggil untuk melakukan khitan, baik khitan perorangan, maupun khitan

massal. Penggunaan alat electro cauter dibanding metode konvensional,

diakuinya karena kelebihan yang dimiliki oleh electro cauter. Selain praktis dalam

penggunaan, pasien mengalami luka minimal dan luka dapat kering hanya dalam

beberapa hari saja.

Namun saat itu beliau mengeluhkan harga alat ini yang cukup mahal. Satu

set alat electro cauter yang bagus, harganya mencapai di atas Rp5.000.000,00.

Sementara harga alat electro cauter standar, harganya sekitar Rp 2.000.000,00.

Karena keterbatasan dana yang beliau miliki, akhirnya beliau menggunakan alat

electro cauter standar. Namun ternyata, alat ini tidak cukup bagus untuk

digunakan. Pernah beberapa kali, saat melakukan khitan, alat ini sempat berhenti

bekerja, akibatnya anak yang akan dikhitan terpaksa disuntik dua kali. Ketahanan

alat yang beliau pakai juga tidak tahan lama, waktu pemakaian hanya sekitar satu

tahun saja. Akibatnya, setiap tahun, beliau harus membeli alat yang baru. Beliau

mengatakan kepada kami, bahwa saat ini beliau sangat membutuhkan alat khitan

electro cauter dengan harga yang terjangkau, namun kualitas yang baik dan tahan

lama. Beliau juga mengatakan kepada kami bahwa keluhan serupa juga

disampaikan oleh teman-teman seprofesi beliau di daerah Sukabumi. Artinya

permasalahan ini bukan permasalahan mitra kami saja, namun juga permasalahan

dokter-dokter khitan di daerah-daerah, terutama daerah Sukabumi.

Info-info kebutuhan mitra kami, yang dilakukan lewat obrolan langsung,

membuat keingintahuan kami meningkat akan teknologi alat sunat electro cauter

yang beliau maksud. Akhirnya berbekal tinjauan pustaka, diskusi dengan beberapa

dosen jurusan, diskusi dengan laboratorium biomedik yang juga terdapat di

jurusan kami, serta pencarian info tentang alat electro cauter dari berbagai sumber

lainnya, kami menyimpulkan bahwa teknologi electro cauter mampu kami buat

dengan harga yang relatif murah. Selanjutnya kami juga menambahkan beberapa

inovasi, yaitu penambahan interactive control display pada alat yang kami buat.

Sehingga mampu memudahkan kerja dokter saat melakukan khitan.

Page 8: Contoh Proposal PKMT

3

C. Perumusan Masalah

Membuat suatu alat khitan laser interaktif yang memudahkan dokter khitan

menjadi fokus bahasan dalam proposal ini. Perlu diadakan studi yang dapat

membuktikan bahwa masih diperlukanya alat khitan modern, serta studi bahwa

pemakaian khitan laser lebih memudahkan dokter khitan dan membuat pasien

menjadi lebih cepat sembuh. Diharapkan solusi yang ditawarkan penulis yaitu

penggunaan Interactive Electronic Cauter untuk mempermudah kerja dokter

khitan dan mempercepat kesembuhan pasien benar - benar dapat memberikan

manfaat bagi dokter khitan, pasien, pengembang alat ini.

D. Tujuan Program

Dengan dilaksanakannya penerapan inovasi teknologi Automatic

Interactive Electronic Cauter ini, kami berharap akan tercapai tujuan sebagai

berikut:

1. Menyediakan alat khitan yang berteknologi dan interaktif atau

memudahkan dokter khitan .

2. Memenuhi kebutuhan para dokter khitan akan alat khitan yang berkualitas

karena alat mudah di dapatkan dan lebih steril.

3. Menerapkan inovasi teknologi baru dalam pembuatan alat khitan.

4. Memudahkan proses khitan sehingga waktu operasi dapat lebih singkat

dan cocok untuk digunakan pada acara amal seperti khitanan masal.

5. Kesembuhan pasien setelah dikhitan menjadi lebih cepat daripada

penggunaan alat khitan konvesional.

E. Luaran yang Diharapkan

Luaran yang diharapkan dari program penerapan teknologi Interactive

Electronic Cauter ini adalah didapatkanya suatu alat khitan laser yang mampu

memberikan nilai dayaguna sehingga dengan inovasi terhadap alat electro cauter

Page 9: Contoh Proposal PKMT

4

ini, akan didapatkan suatu model desain yang menarik, mempunyai keunggulan

ketika dioperasikan, dan tentunya memudahkan penggunaanya oleh dokter.

Melalui kajian literatur disertai dengan inovasi terbaru atas alat rancangan

yang kami buat, maka kami mengharapkan juga luaran berupa paten atas alat ini.

Dengan pendaftaran sebagai dokumen paten, maka diharapkan hasil kreativitas

kami atas alat yang kami buat dapat terlindungi. Dengan memulai dengan karya

ini diharapkan akan muncul terobosan-terobosan baru dari masyarakat sendiri

untuk mulai memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menciptakan

alat-alat atau inovasi terkait dengan penyelesaian masalah pemenuhan kebutuhan

masyarakat.

Melalui program ini juga kami mengharapkan mampu membuat lebih dari

satu unit alat khitan. Tujuannya tidak lain untuk membantu dokter-dokter di

daerah untuk mendapatkan alat khitan berkualitas baik dengan harga terjangkau.

Alat ini akan didistribusikan melalui mitra kami kepada rekan-rekan seprofesi

beliau di daerah Sukabumi. Tidak menutup kemungkinan juga bagi kami untuk

memberikan alat khitan ini ke daerah-daerah lain yang membutuhkan.

F. Kegunaan

Manfaat yang didapatkan masyarakat, terutama untuk dokter dan pasien

adalah

1. Secara ekonomi, alat ini dapat terbuat dengan harga yang jauh lebih murah

dibanding dengan alat yang ada saat ini. Hal ini sangat menguntungkan

bagi para dokter khitan, terutama yang berada di daerah untuk membeli

alat ini dengan harga yang terjangkau. Sementara mereka dapat menikmati

kecanggihan dan keamanan dari penggunaan alat ini.

2. Desain dan rancangan yang kami buat menjamin kenyamanan dan

keamanan dari penggunaan alat ini. Sehingga dokter khitan tidak akan

mengalami kesulitan ketika mengoperasikan alat ini.

Page 10: Contoh Proposal PKMT

5

3. Bagi mitra kami, keberadaan alat yang kami buat akan mampu

mempermudah pekerjaan beliau menjadi dokter sunat. Selain itu,

keberadaan alat sunat buatan kami merupakan sebuah jawaban atas

kebutuhan beliau dalam menjalankan profesinya.

4. Alat yang kami jawab juga merupakan jawaban atau solusi bagi rekan-

rekan seprofesi dari mitra kami. Keberhasilan program kami diharapkan

mampu menyebarkan manfaat secara lebih luas, tidak hanya terbatas pada

mitra kami.

5. Bagi para pasien sunat. Keberadaan alat sunat laser berteknologi modern

tentu merupakan sebuah kebutuhan. Dengan hadirnya alat sunat buatan

kami yang dengan harga relatif murah, maka selain kenyamanan dan

keamanan dalam proses sunat, mereka juga akan dapat merasakan

teknologi ini dengan harga yang relatif terjangkau. Harapan jangka

panjang, tentu biaya sunat dapat lebih murah sehingga tidak banyak

masyarakat yang menunda-nunda urusan sunat ini.

6. Luka bakar yang disebabkan oleh khitan laser juga akan memberikan

kesembuhan yang lebih cepat di bandingkan luka dengan gunting pada

metode sunat konvensional.

Sementara kegunaan program ini bagi kami adalah :

1. Aktualisasi ide inovatif atas latar belakang keilmuan yang sesuai dengan

program studi kami.

2. Peningkatan pemahaman tentang prinsip elektronik terapan pada bidang

ilmu kedokteran.

3. Aktualisasi bentuk kepedulian terhadap permasalahan yang terjadi pada

masyarakat, pada program ini, khususnya pada dokter khitan.

4. Peningkatan skill komunikasi terhadap berbagai pihak, yaitu dosen

pembimbing, beberapa dosen jurusan terutama dengan latar bidang

keahlian elektronika, kendali, dan biomedik, dekan fakultas, pihak

kemahasiswaan ITB, beberapa mahasiswa kedokteran UI, UGM, UNS dan

UNPAD, dokter-dokter sunat di daerah Sukabumi dan Bandung, beberapa

Page 11: Contoh Proposal PKMT

6

toko alat-alat kedokteran (Sakura di Bandung dan Pramuka di Jakarta),

distributor alat electro cauter ( Cimahi ), dan banyak pihak lainnya.

5. Peningkatan skill teamwork dan manajemen, hal ini dikarenakan program

ini dilakukan secara berkelompok yang otomatis membutuhkan faktor-

faktor tersebut dalam bekerjasama.

G. Tinjauan Pustaka

Pembuatan Interactive Electronic Cauter ini terinspirasi dari sebuah

keinginan mitra kami yaitu salah satu dokter didaerah untuk mendapatkan alat

khitan yang lebih terjangkau harganya dan dengan tampilan lebih simpel dari alat

khitan laser yang ada pada saat ini.

Selanjutnya kami meninjau beberapa metode sunat/khitan yang telah ada

dan dipraktekan saat ini.

7.1 Metode sunat

Macam- Macam Metode Khitan:

7.1.1. Konvensional

Metode ini adalah metode yang masih banyak digunakan oleh masyarakat

Indonesia pada umumnya. Pemotongan kulit kulup dilakukan secara manual

dengan menggunakan gunting dan dibantu klem. Biasanya banyak sekali terjadi

perdarahan, sehingga memakan waktu yang cukup lama yaitu hingga 30 - 45

menit. Dengan memilih metode ini maka kulit harus dijahit dan diperban. Pasien

tidak diperkenankan banyak bergerak sekurang-kurangnya hingga 4 hari serta

perban agar dijaga untuk senantiasa tetap bersih dan kering. Namun jika

perawatan luka pasca khitan baik, penyembuhan dengan metode ini relatif cepat.

7.1.2. Electric Cauter

Page 12: Contoh Proposal PKMT

7

Metode ini merupakan semacam pembakaran pada kawat tipis melalui

rangkaian arus listrik. Alatnya berbentuk seperti pistol dengan dua buah lempeng

kawat di ujungnya yang saling berhubungan. Jika dialiri listrik, ujung logam akan

panas dan memerah. Elemen yang memerah tersebut digunakan untuk memotong

kulup. Proses relatif cepat dan perdarahan minimal. Biasanya dengan metode ini

kulit tetap harus dijahit guna menghindari pendarahan. Metode ini sering pula

dikenal dengan sebutan metode laser di masyarakat. Sebenarnya ini merupakan

penamaan yang tidak begitu tepat, karena metode laser sendiri menggunakan alat

khusus yang memang mengunakan cahaya laser.

Metode ini lah yang menjadi focus perhatian kami, terkait dengan

kebutuhan yang mitra kami sampaikan kepada kami. Penjelasan detail tentang

teknologi ini akan dijelaskan kemudian.

7.1.3. Flash cutter

Alat ini hampir sama dengan Electric Cauter, namun tidak

mempergunakan listrik. Pisau sangat tajam sehingga menjamin luka lurus, steril

tanpa luka bakar dan pendarahan. Kecepatannya mampu memotong prepusium

(kulit kulup) cukup 2-5 detik saja. Pada umumnya khitan dengan Flash Cutter

penyembuhannya akan lebih cepat. Flash Cutter bertenaga baterai rechargeable,

jika tegangan sudah habis baterai tidak perlu diganti, cukup di charging sudah

cukup untuk menghitan 100 kali bahkan lebih. Pada khitan diluar klinik, seperti

panggilan, dokter tidak harus mambawa kabel atau mencari jalur listrik, karena

Flash Cutter sudah di-charging sebelum dibawa. Flash Cutter dikemas dalam tas

laptop yang memang dirancang untuk para dokter agar lebih elegan. Namun

demikian biasanya dengan metode ini kulit tetap harus dijahit guna menghindari

pendarahan.

7.1.4. Laser

Metode ini hampir sama dengan Electric Cauter, hanya saja alat pemotong

preputium memang menggunakan sinar Laser. Biasanya alat yang digunakan

Page 13: Contoh Proposal PKMT

8

adalah jenis Sharplan Suretouch CO2 Laser. Dengan menggunakan metode ini

proses relatif cepat dan perdarahan minimal. Biasanya dengan metode ini kulit

tetap harus dijahit guna menghindari pendarahan Namun pengunaan alat ini tidak

begitu populer di kalangan praktisi khitan ,kecuali di rumah sakit besar. Hal ini

dipengaruhi oleh harga alat yang begitu mahal, kira-kira seharga 60 jt-an. Bisa

dibayangkan berapa biaya khitan yang harus di bayarkan jika menggunakan alat

ini.

7.1.5. Klamp

a. Gomco

Klamp dibuat pertama kali pada tahun 1934 oleh Hiram S. Yellen, M.D.

dan Aaron Goldstein. Alat ini terdiri dari bel logam dan plat datar dengan lubang

di dalamnya untuk menempatkan keduanya dalam posisi yang sesuai. Terdapat

sebuah sekrup berbentuk lingkaran yang berfungsi memberikan tekanan

b. Q-Tan

Alat ini menyerupai Ismail Clamp hanya saja sistem sekrupnya terkunci

mati (irreversible locking system) sehingga alat ini tidak mungkin di daur ulang

kembali karena pembukaan alat ini harus dengan dipotong. Alat ini belum

diproduksi secara massal dan masih merupakan prototype. Saat ini masih

diadakan riset yang mendalam sehingga alat ini layak untuk digunakan secara

luas.

c. Ismail Clamp

Ismail Klamp ditemukan oleh Dr Ismail Md Salleh. Alat ini sebenarnya

hampir menyerupai alat klem lainnya, hanya saja alat ini memiliki mekanisme

penguncian dengan sistem sekrup, sehingga pemasangan dam pelepasan alat ini

sangat mudah tanpa harus merusak alat ini. Saat ini baru tersedia 2 ukuran untuk

anak-anak

d. Sunathrone Clamp

Page 14: Contoh Proposal PKMT

9

Sunathrone adalah metode sunat yang ditemukan oleh Dr. Mohammad

Tasron Surat, dokter kelahiran Malaysia yang memiliki keilmuan dan wawasan

yang tinggi. Keistimewaan Sunathrone ini adalah karena praktis dan proses

penyembuhannya lebih cepat. Alat khitan sekali pakai ini akan tertanggal sendiri,

serta tidak memerlukan perawatan khusus.

e. Ali's Clamp

Alat ini mirip dengan Smart Klamp, hanya saja tabung klem-nya didesain

miring dengan pertimbangan agar mengikuti kontur glans penis

f. Tara's Clamp

Dr. T. Gurcharan Singh adalah penemu Taraklamp pada tahun 1990. Alat

ini terbuat dari plastik dan untuk sekali pakai. Dapat digunakan untuk bayi hingga

dewasa dengan berbagai ukuran.

Tara klamp memiliki 2 bagian yang menyatu yaitu tabung dan klem.

Tabung berbentuk silinder yang mana berfungsi melindungi glans penis saat

proses khitan. Terdapat 2 "sayap" yang berfungsi sebagai kunci klem.

g. Smartklamp

Smartklamp merupakan metode dan teknik sunatan terkini yang

diperkenalkan sejak tahun 2001 di Dusseldorf- Jerman. Penemunya adalah dr.

Harrie van Baars. Smart Klamp terbuat dari bahan plastik dengan cara kerja

seperti klem tali pusar pada bayi yang baru lahir, terdiri dari 2 komponen pilihan

dengan standar mutu Eropa , tabung plastic dari polycarbonate dan ring klem dar

nylon. Tabung terdiri dari beberapa ukuran yang dapat digunakan dari usia bayi

sampai usia dewasa.

Keuntungan menggunakan alat ini diantaranya adalah : melindungi kepala

penis saat disunat, perdarahan sedikit sehingga mengurangi risiko infeksi dan

tidak memerlukan antibiotik, alat ini mudah digunakan, mencegah cedera pada

saat proses sunatan, proses sunat cepat hanya 7 menit, dengan mekanisme

Page 15: Contoh Proposal PKMT

10

penutupan "klik" maka tidak perlu lagi jahitan, hasil kosmetik yang lebih baik dan

simetris, aman bagi pasien kencing manis, hemofilia, autis atau hiperaktif.

Setelah disunat, pasien dapat langsung memakai celana dan beraktifitas

seperti biasa. Namun, tetap dianjurkan untuk tidak melakukan kegiatan yang

berlebihan. Setelah 5 hari, alat dapat dilepas sendiri atau oleh dokter yang

mengkhitan.

7.2. Electro Cauter

Electrocauterization adalah proses menghancurkan jaringan menggunakan

konduksi panas dari probe logam yang dipanaskan oleh arus listrik (mirip dengan

solder besi). Prosedur ini digunakan untuk menghentikan pendarahan dari

pembuluh kecil (pembuluh yang lebih besar diligasi) atau untuk memotong

melalui jaringan lunak. Tidak seperti elektrokauter, electrosurgery didasarkan

pada generasi panas di dalam jaringan, dengan menggunakan arus listrik yang

melewati jaringan itu sendiri.

Electrocauterization lebih baik daripada cauterization kimiawi karena bisa

meluluhkan jaringan sekitar dan membakar daging di luar batas-batas yang

dimaksud.

Prinsip Energi Listrik

Gambar 1. Ilustrasi Elektron

Orbit elektron dengan energi atom dan bergerak keluar dari satu atom ke

atom lain untuk menghasilkan arus listrik. Memahami ilmu pengetahuan dan

prinsip-prinsip listrik

Page 16: Contoh Proposal PKMT

11

merupakan langkah penting untuk menggunakan teknologi dengan benar

dan menghilangkan bahaya yang mungkin ditemui selama penerapan

elektrocautery pasien.

Dalam operasi, generator listrik mengubah bentuk gelombang frekuensi

tinggi dan tegangan untuk menciptakan aliran arus. Mengubah 60 siklus saat ini

meningkat menjadi lebih dari 300.000 siklus per detik oleh generator.

Gambar 2. Ilustrasi Electro Cauter

Mengapa lebih dari 300.000 siklus per detik?

60 siklus per detik menciptakan stimulasi saraf dan listrik.

Radio Frekuensi Tinggi menghilangkan stimulasi saraf dan otot dan sengatan

listrik pada paseien.

7.2.1. Elektro couter yang sudah ada

Pemotongan arus akan memotong jaringan tetapi memberikan sedikit

hemostasis. The koagulasi saat ini memberikan koagulasi tapi tidak

memungkinkan untuk memotong halus. Perpaduan arus arus perantara antara

pemotongan dan koagulasi arus tetapi tidak kombinasi dari kedua sebagai nama

bisa berarti. Ini adalah pemotongan arus di mana siklus (waktu saat ini sebenarnya

Page 17: Contoh Proposal PKMT

12

mengalir) berkurang dari 100 persen waktu untuk kira-kira 50 persen dari waktu

(tergantung pada produsen).

The "off" waktu memungkinkan jaringan untuk mendinginkan

menciptakan beberapa hemostasis. Hal ini penting untuk mengetahui bahwa

"Blend" arus di Esus disampaikan hanya ketika tombol cut / Footswitch

diaktifkan. Menekan tombol coag / Footswitch akan memberikan coag atau

semprotan coag saat ini.

Saat ini terdapat dua jenis sistem elektrokauter : monopolar dan bipolar.

1. Monopolar sistem menggunakan ujung logam terhubung ke generator arus;

ground pad terpasang ke tubuh suatu tempat yang jauh dari tempat pembedahan

untuk melengkapi rangkaian. Karena intensitas medan listrik tertinggi di ujung

monopolar logam, panas yang dihasilkan adalah tertinggi dekat dengan itu.

2. Sistem bipolar memiliki dua kabel yang mengarah ke sepasang gunting tang

dengan metalik tips, dan rangkaian dilengkapi dengan arus yang mengalir dari

satu ujung forsep untuk yang lain dengan jaringan di

antara ujung. Sistem bipolar dapat memberikan banyak lebih terkontrol

pembekuan jaringan dibandingkan dengan dalam sistem monopolar.

7.2.2. Komponen – komponen Electro Cauter

Radiofrequency Generator:

Menghasilkan arus frekuensi tinggi (100 K-Hz sampai 4 M-Hz) yang

menginduksi getaran ion tapi tidak ada gerakan.

RF generator menyediakan daya untuk peralatan pemrosesan film tipis,

sistem fabrikasi semikonduktor, plasma generasi, induksi pemanas, aplikasi

telekomunikasi, dan peralatan radar. RF generator juga digunakan untuk daya

komputer, peripheral komputer, peralatan medis, peralatan magnetik, dan alat uji.

Satu-fasa AC input yang digunakan dengan aplikasi tegangan rendah. Tiga-fasa

AC input yang digunakan dengan pasokan listrik tegangan tinggi. Produk yang

Page 18: Contoh Proposal PKMT

13

memenuhi spesifikasi militer AS (MIL-SPEC) menerima input frekuensi tinggi,

biasanya di rentang 400 Hz. Common tegangan AC input meliputi 115, 208, 230,

dan 480 VAC. Common AC input frekuensi 50 dan 60 Hz. Spesifikasi output RF

output generator meliputi frekuensi, tegangan dan arus; disesuaikan frekuensi,

tegangan, dan arus dan daya keluaran, jumlah yang dinyatakan dalam watt (W).

Penyesuaian frekuensi otomatis (belakang) mengurangi harmonik, meningkatkan

kecepatan dan kehandalan, dan menghilangkan tuning unsur yang ditemukan

dalam banyak jaringan tradisional.

Ada beberapa mount gaya dan faktor bentuk RF generator. Surface mount

technology (SMT) menambahkan komponen ke Printed Circuit Board (PCB)

dengan komponen solder atau terminal mengarah ke atas permukaan papan.

Sebaliknya, melalui teknologi lubang (THT) tunggangan dengan memasukkan

komponen komponen mengarah melalui lubang-lubang di papan dan kemudian

solder yang mengarah pada tempatnya di seberang dewan. Beberapa RF generator

rack-mount, dinding-mount, chassis-mount, atau dirancang untuk duduk di atas

sebuah desktop atau rak. Lain memiliki frame atau mount terbuka di DIN standar

rel. DIN adalah akronim untuk Deutsches Institut für Normung (DIN), sebuah

organisasi nasional Jerman untuk standardisasi. Beberapa pemasok menyediakan

RF generator yang menyertakan input dan output sambungan, termasuk berdiri di

lantai-lemari, atau memiliki faktor bentuk PCB. Produk modular juga tersedia.

Memilih RF generator memerlukan analisis fitur khusus. Baterai backup

memberikan kekuasaan darurat untuk terus output. Hot swappable perangkat

dapat diganti tanpa mematikan sistem. Perlindungan kelebihan arus bawah batas

atau menutup arus keluaran pada kondisi kelebihan arus. Demikian pula,

Overvoltage protection batas atau menutup menurunkan tegangan output pada

kondisi Overvoltage. Beberapa RF generator kompensasi suhu, air dingin, kipas

dingin, atau menyertakan heatsink integral. Lain memberikan DC output, sebuah

interface komputer yang dapat digunakan untuk pemantauan atau remote control,

Page 19: Contoh Proposal PKMT

14

atau remote on / off switch. Koreksi faktor daya digunakan untuk memperbaiki

perbedaan fasa antara tegangan dan arus untuk mengoptimalkan output daya.

Perangkat sinus murni menghasilkan kualitas yang sangat tinggi, sinus bentuk

gelombang output. Produk tahan cuaca dapat bertahan lama paparan kondisi

outdoor seperti hujan atau salju.

7.2.3. Cara Kerja electro Cauter

Arus dengan frekuensi tinggi (> 300 kHz) dialirkan melalui elemen

stainless steel. Elemen ini akan memijar dalam waktu singkat. Pijarnya elemen ini

dikarenakan aliran frekuensi tinggi yang dialirkan pada elemen tersebut.

Gambar 3. Sinyal dalam Electro Cauter

Elemen yang memijar tersebut menghasilkan panas yang tinggi pada alat

ini. Selanjutnya, bagian yang ingin dipotong cukup disentuhka pada elemen yang

telah memijar ini. Ilustrasi terlihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 4. Ilustrasi Pemakaian Electro Cauter

Page 20: Contoh Proposal PKMT

15

Pada praktek khitan, ujung kulup cukup disentuhkan dengan elemen yang telah

memijar. Dalam hitungan detik, proses pemotongan telah selesai, dan luka

mengering seperti luka bakar biasa pada kulit.

7.2.4. Electro Cauter yang Dibuat

Blok diagram untuk system elektrocauter adalah sebgai berikut :

Gambar 5. Blok Fungsional system elektrocauter

Bagian utama dari blok rangkaian ini adalah RF Generator, pada alat yang

kami buat, kami menggunakan Half Bridge Controller, keluaran dari blok ini

berupa tegangan dengan frekuensi osilasi 500-600kHz. Detail dari blok rangkaian

ini adalah :

Page 21: Contoh Proposal PKMT

16

Gambar 6.Rangkaian pada blok RF Generator

Blok Power Supply merupakan power suplai sederhana dengan output 12-

24 V. Detail rangkaian adalah sebagai berikut :

Gambar 7. Detail blok power supply

Blok sensor terdiri atas sensor suhu, sensor tegangan, dan sensor arus yang

telah ada. Pemasangan pada rangkaian cukup sederhana, hanya dengan

memasangkan sensor pada alat, kemudian bagian out disambungkan ke input

kontroler.

Page 22: Contoh Proposal PKMT

17

Blok Mikrokontroller dan Blok Kontrol pada aplikasinya merupakan

sebuah rangkaian dengan dua fungsi, yang juga merupakan tempat Interactive

Display kami tanamkan.

Tambahan Control Display yang nanti akan ditambahkan ke dalam

Interactive Electro Cauter adalah sebagai berikut :

Rangkaian Control

Rangkaian Control dalam percobaan ini terdiri dari beberapa komponen

penyusun, yaitu

LCD

LCD disini digunakan sebagai output dari pengesetan regulator panas yang

dapat langsung dilihat dokter khitan. Modul LCD Character dapat dengan mudah

dihubungkan dengan mikrokontroller seperti AVR. LCD yang akan kita

praktikumkan ini mempunyai lebar display 2 baris 16 kolom atau biasa disebut

sebagai LCD Character 2x16, dengan 16 pin konektor, yang didifinisikan sebagai

berikut Display karakter pada LCD diatur oleh pin EN, RS dan RW.

Gambar 8. Gambar display LCD

Jalur EN dinamakan Enable. Jalur ini digunakan untuk memberitahu LCD

bahwa anda sedang mengirimkan sebuah data. Untuk mengirimkan data ke LCD,

maka melalui program EN harus dibuat logika low “0” dan set pada dua jalur

kontrol yang lain RS dan RW. Ketika dua jalur yang lain telah siap, set EN

dengan logika “1” dan tunggu untuk sejumlah waktu tertentu ( sesuai dengan

datasheet dari LCD tersebut ) dan berikutnya set EN ke logika low “0” lagi.

Page 23: Contoh Proposal PKMT

18

Gambar 9. Rangkaian LCD

Jalur RS adalah jalur Register Select. Ketika RS berlogika low “0”, data

akan dianggap sebagi sebua perintah atau instruksi khusus ( seperti clear screen,

posisi kursor dll ). Ketika RS berlogika high “1”, data yang dikirim adalah data

text yang akan ditampilkan pada display LCD. Sebagai contoh, untuk

menampilkan huruf “T” pada layar LCD maka RS harus diset logika high “1”.

Jalur RW adalah jalur kontrol Read/ Write. Ketika RW berlogika low (0),

maka informasi pada bus data akan dituliskan pada layar LCD. Ketika RW

berlogika high ”1”, maka program akan melakukan pembacaan memori dari LCD.

Sedangkan pada aplikasi umum pin RW selalu diberi logika low ”0”.

Pada akhirnya, bus data terdiri dari 4 atau 8 jalur ( bergantung pada mode

operasi yang dipilih oleh user ). Pada kasus bus data 8 bit, jalur diacukan sebagai

DB0 s/d DB7

Mikrokontroller AVR

Keluarga Mikrokontroler AVR merupakan mikrokontroler dengan

arsitektur modern. Terdapat 3 macam atau jenis mikrokontroler AVR, yaitu:

* TinyAVR

* AVR atau Classic AVR, dan

Page 24: Contoh Proposal PKMT

19

* megaAVR

Perbedaan jenis-jenis tersebut terletak dari fasilitas, atau lebih dikenal

dengan fitur-fiturnya. Jenis TinyAVR merupakan mikrokontroler dengan jumlah

pin yang terbatas (sedikit ) dan sekaligus fitur-fiturnya juga terbatas dibandingkan

yang megaAVR. Semua mikrokontroler AVR memiliki set instruksi (assembly)

dan organisasi memori yang sama.

Gambar 10. Port – Port Mikrokontroller

Yang akan kita gunakan dalam pembuatan alat ini adalah menggunakan

Mega AVR. Tepatnya Mikrokontroler Atmel seri AVR(Alf and Vegard’s Risc

processor) yaitu Atmega8535 Mikrokontroler. Mikrokontroller AVR memiliki

arsitektur RISC 8 bit, dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit (16-bits

word) dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam satu siklus clock, berbeda

dengan instruksi MCS51 yang membutuhkan 12 siklus clock. Hal ini terjadi

karena perbedaan arsitektur yang dipakai. AVR menggunakan arsitektur RISC

(Reduced Instruction Set Computing) sedangkan MCS51 menggunakan arsitektur

CISC (Complex Instruction Set Computing). AVR imemiliki fitur berupa SRAM,

EEPROM, antarmuka SRAM eksternal, ADC, pengali perangkat keras, UART,

USART dan lain sebagainya.

Sedangkan dalam pemrogramanya kita akan menggunaka bahasa C, untuk

lebih memudahkanya kita akan menggunakan software CodeVision AVR. Di

Page 25: Contoh Proposal PKMT

20

software ini tampilan GUI -nya sangat mendukung dalam penulisan bahasa C.

Sedangkan setelah program telah jadi dan program siap di download ke AVR

maka kita menggunakan Downloader, misalnya AVR Burn O Map.

Inti penggunaan Mikrokontroller AVR pada pembuatan aplikasi ini adalah

sebagai otak dalam menjalankan berbagai fitur tambahan dalam alat ini, sepeti

sensor, keypad, dan lampu.

Sensor suhu

Sensor adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk mendeteksi gejala-

gejala atau sinyal-sinyal yang berasal dari perubahan suatu energi seperti energi

listrik, energi fisika, energi kimia, energi biologi, energi mekanik dan sebagainya.

IC LM 35 sebagai sensor suhu yang teliti dan terkemas dalam bentuk

Integrated Circuit (IC), dimana output tegangan keluaran sangat linear berpadanan

dengan perubahan suhu. Sensor ini berfungsi sebagai pegubah dari besaran fisis

suhu ke besaran tegangan yang memiliki koefisien sebesar 10 mV /°C yang berarti

bahwa kenaikan suhu 1° C maka akan terjadi kenaikan tegangan sebesar 10 mV.

IC LM 35 ini tidak memerlukan pengkalibrasian atau penyetelan dari luar

karena ketelitiannya sampai lebih kurang seperempat derajat celcius pada

temperature ruang. Jangka sensor mulai dari – 55°C sampai dengan 150°C, IC

LM35 penggunaannya sangat mudah, difungsikan sebagai kontrol dari indicator

tampilan catu daya terbelah. IC LM 35 dapat dialiri arus 60 m A dari supplay

sehingga panas yang ditimbulkan sendiri sangat rendah kurang dari 0 ° C di dalam

suhu ruangan.

Gambar. Bentuk dan simbol IC LM 35

Page 26: Contoh Proposal PKMT

21

Gambar 11. Sensor suhu

Adapun keistimewaan dari IC LM 35 adalah :

• Kalibrasi dalam satuan derajat celcius.

• Lineritas +10 mV/ º C.

• Akurasi 0,5 º C pada suhu ruang.

• Range +2 º C – 150 º C.

• Dioperasikan pada catu daya 4 V – 30 V.

• Arus yang mengalir kurang dari 60 µA

Sensor Arus dan tegangan

Sensor Arus sering digunakan pada aplikasi-aplikasi rangkaian elektrik.

Contoh aplikasi dari rangkaian ini adalah sebagai sensing untuk proteksi arus

lebih, sebagai sensing pada feedback kontrol yang terkendali arus dan aplikasi

sensing lainnya untuk meningkatkan efisiensi sistem. Metode konvensional yang

biasanya digunakan untuk sensing arus adalah dengan menggunakan resistor

sebagai bagian dari rangkaian sensor. Nilai arus diekivalenkan dengan nilai

tegangan tertentu pada resistor tesebut. Namun, dengan menggunakan metode ini

akan menghasilkan rugi-rugi yang signifikan apabil arus rating yang melalui R

tinggi. Berbagai macam cara membuat sensor arus:

- Sensing arus pada kaki DS mosfet mampu menghilangkan losses namun

memiliki keakuratan yang kecil.

Page 27: Contoh Proposal PKMT

22

- Sensing arus dengan trafo hanya mengukur bagian AC dari arus yang

dilewatkan, aplikasi ini tidak cocok untuk aplikasi arus DC karena tidak

bisa mengukur arus rata-ratanya.

- Sensing arus pada Induktor (filter) Cf dan Rf pada komponen sensor

bergantung pada besarnya nilai L dan R pada filter, jadi teknik ini cocok

apabila nilai R dan L filter diketahui. (nilai Rf dan Cf dapat dicari dengan

menggunakan rumus seperti tertera pada gambar)

- Sensing arus dengan teknik sensefet, teknik ini dapat mengurangi losses

akibat sensing dengan cara menambah N MOSFET. Teknik ini merupakan

pengembangan dari teknik sensor arus pada kaki DS MOSFET. namun

semakin banyak N dan semakin tinggi frekuensi sampling keakurat

rangkaian sensor semakin berkurang.

- Sensorless current sensing dsini adalah teknik sensing dengan mengukur

tegangan pada induktor kemudian dengan rangkaian op amp integrator dan

scaling adder 1/L maka akan didapatkan nilai arus yang melewati induktor.

Untuk keakuratan nilai arus hanya diperlukan nilai L yang akurat saja.

Input Keypad 4 x 4

Keypad yang digunakan pada aplikasi ini adalah keypad 4x4. Keypad 4x4

pada dasarnya adalah kumpulan 16 push button yang disusun secara tabel. Keypad

memiliki 8 kaki, dengan 4 kaki bersesuaian dengan kolom 1-4, dan 4 kaki lainnya

bersesuaian dengan kolom 5-8. Pada aplikasi ini untuk 4 kaki kolom

bersambungan dengan pin 2.3-2.0, sedangkan untuk 4 kaki baris bersambungan

dengan pin 2.7-2.4. Misal apabila tombol A ditekan maka pin kolom 4 (Pin 2.0)

dan baris 1 (Pin 2.7) akan berhubungan sehingga logika pin 2.0 sama dengan

logika pin 2.7.

Gambar di bawah ini merupakan rangkaian yang akan dipakai untuk

mengecek aplikasi kali ini.

Page 28: Contoh Proposal PKMT

23

Gambar 12. Rangkaian Keypad dengan Mikrokontroller

Komponen yang digunakan:

1. Rangkaian awal

2. 1 buah Seven Segment Anode / LCD 16 x 2

3. 8 buah resistor 330Ω

4. 1 buah Keypad 4x4

Tampilan akan muncul pada sevensegment sesuai keypad yang ditekan.

Bila tidak ada penekanan tombol maka seven segment tidak menampilkan apa –

apa. Keadaan awal: Seven Segment tidak menampilkan apa – apa.

Awalnya seven segment tidak akan menampilkan apa apa sehingga kita

akan memberikan logika 1 pada semua pin di port 1. Kita juga akan memberikan

logika 1 pada semua pin di port 2 untuk kepentingan scanning keypad. Program

yang digunakan untuk menjalankan fungsi penekanan pada keypad disebut

program Scanning

Pogram Scanning Keypad 4 x 4

dasarnya algoritma scanning sebagai berikut:

1. Kita merujuk pada baris 1 terlebih dahulu (pengecekan pada baris 1 dahulu),

dengan memberikan

logika 0 pada baris 1 (Pin 2.7).

Page 29: Contoh Proposal PKMT

24

2. Cek tiap tombol pada baris 1, apabila ditekan maka kolom yang bersesuaian

juga berlogika 0.

3. Cek tombol 1 dengan mencek pin kolom 1(P2.3)

4. Cek tombol 2 dengan mencek pin kolom 2(P2.2)

5. Cek tombol 3 dengan mencek pin kolom 3(P2.1)

6. Cek tombol A dengan mencek pin kolom 4(P2.0)

7. Merujuk pada baris 2

8. Dst sampai baris ke 4.

9. Apabila tidak ada tombol tertekan maka periksa kembali.

Algoritma ini kita realisasikan dalam list pogram sebagai berikut:

Lampu Flash

LED berfungsi sebagai Indikator dan pemberi nyala pada ujung pegangan.

Arus maksimum LED : 20 mA.

Gambar 13. Ilustrasi LED

Sehingga untuk mencari besar nilai resistor yang dibutuhkan adalah

Page 30: Contoh Proposal PKMT

25

7.2.5. Cara Penggunaan Electro Cauter

1. Memasangkan konektor pegangan alat dengan generator

2. Meletakan posisi regulator panas dan regulator lampu pada generator ke

posisi nol

3. Menghubungkan steker dari generator ke tegangan jala – jala ( PLN)

4. Menekan tombol power generator pada posisi on dan menekan posisi

power pegangan juga pada posisi on

5. Mengatur posisi regulator panas dan regulator lampu pada posisi yang

diiinginkan

6. Menunggu hingga ujung dari logam berpijar sempurna

7. Alat sudah siap dipakai.

H. Metode Pelaksanaan Program

Metode pelaksanaan program terbagi atas empat tahap yaitu:

1. Survey, Studi Literatur, dan Wawancara

Bertujuan mendapatkan data akurat mengenai kondisi perbandingan

penggunaan khitan laser dengan khitan tradisional. Selain itu juga

bertujuan mendapatkan data mengenai berbagai manfaat mengenai khitan

laser. Selain survey kami juga melakukan studi literatur dan wawancara

agar data yang didapatkan dari surey lebih ilmiah.

2. Pembuatan dan desain alat Automatic Interactive Electronic Cauter

Jumlah Automatic Interactive Electronic Cauter yang akan dibuat

berjumlah 5 buah dan desainnya akan dibuat mudah untuk digunakan dan

aman.

3. Pengujian Alat pada Kulit Hewan dan Penerapan pada Manusia

Untuk menguji bahwa alat yang telah dibuat aman di gunakan, alat

tersebut akan diujikan terlebih dahulu pada kulit ayam untuk melihat efek

dan hasil optimasi yang terjadi pada kulit ayam sehingga ketika diterapkan

Page 31: Contoh Proposal PKMT

26

pada manusia, alat tersebut telah aman dan siap digunakan serta dapat

dirasakan manfaatnya tanpa khawatir terjadi efek samping.

4. Pengumpulan dan Pengolahan Data

Untuk mendapatkan hasil dari pemakaian alat, maka dilakukan tahapan

metode yang ke-empat, metode tersebut mengumpulkan data hasil

pemakaian alat yang meliputi keamanan, kepraktisan, dan biaya bulanan

tiap rumah setelah memakai alat.

Detail pelaksanaan untuk keempat tahap tersebut adalah sebagai berikut:

1. Survey

Untuk memperoleh data yang terbaru dan akurat, kegiatan ini

membutuhkan survey ke beberapa tempat, antara lain:

a. Lokasi praktek mitra

Survey ke alamat praktek mitra bertujuan untuk mengetahui

permasalahan yang biasanya terjadi di tempat praktek mitra, baik

masalah yang berhubungan dengan alat praktek mitra (electrocauter

biasa), maupun kendala teknis yang biasa terjadi akibat

kekurangpraktisan alat praktek mitra.

b. Rumah - rumah penduduk yang telah khitan konvensional dan khitan

dengan electro cauter

Survey ke rumah-rumah penduduk bertujuan untuk mengetahui

bagaimana pandangan penduduk terhadap metode khitan konvensional

dan metode menggunakan electro cauter biasa, tentang kepercayaannya

dan kesannya terhadap alat tersebut. Memberikan form pengisian

mengenai kedua ala tersebut.

c. Instansi lain yang terkait

Instansi lain yang masih terkait dengan PKMT ini adalah Rumah khitan

yang ada di Bandung dan Kelompok Keahlian Biomedika pada

Program Studi Teknik Elektro ITB, disini kita bertujuan untuk

mendapatkan data-data alat interactive electronic cauter, cara membuat

Page 32: Contoh Proposal PKMT

27

yang praktis dan ekonomis, serta mencari data bagaimana

pengembangan untuk masa depan.

d. Studi Literatur

Studi Literatur bertujuan untuk mendapatkan data – data cara

pembuatan Interactive electronic cauter dan berbagai hal

pengembangan mengenai alat ini. Sedangkan wawancara bertujuan

untuk mendapatkan informasi dari seorang ahli yang mengetahui

bagaimana alat ini dibuat, difungsikan, dikembangkan dan prospek

untuk masa depan.

2. Pembuatan dan Desain Alat Interactive electronic cauter

a. Perancangan Model Rangkaian

Rancangan model rangkaian didapatkan dari survei terhadap alat yang

sudah ada, kajian literatur, disertai inovasi dari kelompok kami.

b. Pengumpulan Bahan Baku

Bahan baku diperoleh dari toko elektronik.

c. Perakitan Komponen Menjadi Alat Interactive Electronic Cauter

Perakitan Komponen disesuaikan dengan rancangan model rangkaian

yang telah ada dan perakitan dianggap telah selesai apabila rangkaian

ini dicobakan di berbagai sampel tiruan dan dapat berfungsi dengan

baik.

d. Programming Microcontroller dan Sensor

Programing berguna sebagai pengatur Microcontroller agar dapat

berjalan sesuai yang diharapkan.

e. Desain Luar dari Interactive electronic cauter

Desain dibuat sesuai standar keamanan dan estetika sehingga dapat

meningkatkan minat dan memudahkan pengguna alat ini.

3. Pengujian Alat pada Kulit Hewan dan Penerapan pada Manusia

a. Pengujian Alat pada Ayam

Page 33: Contoh Proposal PKMT

28

Alat yang telah selesai dibuat tidak dapat secara langsung diterapkan

kepada manusia, perlu pengujian terhadap alat. Pengujian alat akan

diterpkan pada kulit ayam. Pengamatan bekas luka pada kulit ayam, apa

efek sampingnya dan resiko terhadap penggunaan alat tersebut.

b. Optimasi Alat

Optimasi alat dilakukan setelah mengetahui bagaimana kekurangan alat

tersebut setelah pengamatan dengan melakukan pengecekan dan

perbaikan terhadap alat tersebut.

c. Troubleshooting

Pada tahap ini, alat diuji pada beberapa worst case yang mungkin

terjadi saat penggunaaan. Dilakukan guna mengantisipasi kejadian-

kejadian tersebut.

d. Penerapan terhadap Pasien

Setelah melakukan perbaikan dan optimasi pada alat, alat Automatic

Interactive Elektronic Cauter akan di terapkan pada pasien dokter mitra

yang berlokasi di Sukabumi, Jawa Barat.

4. Pengumpulan dan Pengolahan Data Pendukung

a. Penyebaran Kuesioner

Setelah memakai alat diharapkan ada feedback dari masyarakat yang

pernah menggunakan alat, dengan mengumpulkan kuesioner, sehingga

dapat teramati keefisienan dan kemanfaatan serta kepuasan masyarakat

terhadap alat tersebut.

b. Pengolahan dan Analisis Data

Dengan sudah terkumpulnya data akan dibuat suatu analisis dan

kesimpulan dari kegiatan yang selama ini dilakukan. Tingkat

keberhasilan akan menjadi fokus di analisis data ini.

5. Penyusunan Laporan Akhir Kegiatan PKM

Pada tahap ini, alat telah kami buat sampai pada penerapannya,

selanjutnya kami mendokumentasikan proses pembuatan alat kami dalam

Page 34: Contoh Proposal PKMT

29

bentuk laporan akhir PKM. Beserta data-data pendukung, selanjutnya

kami dapat menentukan tingkat keberhasilan yang kami capai.

Page 35: Contoh Proposal PKMT

30

I. Jadwal Kegiatan Program

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Program

No. Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Survey,Studi Literatur, dan Wawancara

Survey praktek dan penduduk

Program Studi Teknik Elektro ITB

Studi Literatur

2 Tahap desain dan pembuatan

Perancangan model rangkaian

Pengumpulan bahan baku

Perakitan komponen

Programming IC

Desain dan perakitan casing

3 Tahap Pengujian dan Penerapan Alat

Pengujian pada ayam

Optimasi Alat

Troubleshooting

Page 36: Contoh Proposal PKMT

31

Penerapan terhadap pasien

4

Tahap pengumpulan dan pengolahan

data

Penyebaran kuesioner

Pengolahan dan analisi data

5 Laporan akhir penelitian

Page 37: Contoh Proposal PKMT

32

J. Rancangan Biaya

1. Perancangan Alat

Tabel 2. Rincian Perancangan Alat

Bahan Jumlah Harga per satuan (Rp) Biaya (Rp)

500-kHz Half-Bridge DC ( si9122) 1 100.000 100.000

Mikrokontroler AVR 32 1 30.000 40.000

Adaptor 12 Volt 1 40.000 50.000

Cetak PCB 1 40.000 40.000

LCD 1 55.000 55.000

Sensor 1 100.000 100.000

Key Pad 1 25.000 25.000

Casing 1 50.000 50.000

Wire Resistor 3 15.000 45.000

Hand Set 1 50.000 50.000

Saklar dan Steker 4 20.000 20.000

Header 6 3.000 18.000

Resistor 4 250 1.000

Kapasitor 2 250 500

Kristal 1 1.000 1.000

Subtotal

595.500

Total 4 x @ Rp 595.500 Rp 2.382.000

2. Peralatan Penunjang

Tabel 3. Rincian Peralatan Penunjang

Bahan Status Jumlah Biaya (Rp)

Solder Beli 2 buah 80.000

Page 38: Contoh Proposal PKMT

33

Kabel Beli 10 meter 20.000

Timah Solder Beli 2 gulung 50.000

Komputer Programming Sewa 3 kali 300.000

Gunting Beli 2 buah 20.000

Sucker Beli 1 buah 25.000

Tang Set Beli 1 set 200.000

Obeng Set Beli 1 set 220.000

Multimeter Digital Beli 1 buah 280.000

Bread Board Beli 2 buah 80.000

Lem kertas Beli 1 botol 4.000

Lem kastol Beli 1 botol 10.000

Downloader AVR Beli 3 kali 250.000

Total Rp 1.539.000

3. Perjalanan

Tabel 4. Rincian Biaya Perjalanan

Perjalanan Kuantitas Biaya (Rp)

Pembelian peralatan 2 orang, 5 kali perjalanan 200.000

Survey ke rumah penduduk

(Sukabumi) 4 orang, 3 kali perjalanan 1.200.000

Uji kelayakan alat 3 orang, 4 kali perjalanan 150.000

Total Rp 1.550.000

Keterangan :

• Perjalanan dihitung pulang pergi ITB - tempat tujuan - ITB

• Biaya perjalanan dianggarkan untuk perjalanan dengan angkutan kota/bis

• Pembelian peralatan dan bahan diasumsikan sejauh ITB – Jaya Plaza

Page 39: Contoh Proposal PKMT

34

• Pengujian kelayakan alat dilakukan di Laboratorium Biomedika ITB atau

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

4. Pegujian

Tabel 5. Rincian Biaya Pengujian

Kegiatan Biaya (Rp)

Alat pembanding ( ESU 250)* 2.000.000

Alat bekas (ESU 250)* 1.000.000

Sampel pengujian 100.000

Sewa peralatan uji lab 500.000

Total Rp 3.600.000

* Pembelian alat untuk membandingkan kinerja alat rakitan dan alat yang

sudah ada serta untuk menentukan respon seharusnya terhadap sampel

yang digunakan

* Mempelajari komponen yang terdapat di dalam alat tersebut, sehingga

dapat ditelusuri respon alat tersebut berdasarkan rangkaian yang terdapat

di dalamnya

5. Pelaporan dan Dokumentasi

Tabel 6. Rincian Biaya Pelaporan dan Dokumentasi

Kegiatan Jumlah Biaya (Rp)

Print laporan

(warna 50 lbr x 4 x Rp.1000)

4

200.000

Sampul dan Jilid Laporan 4 40.000

Cetak foto 1 set 60.000

Page 40: Contoh Proposal PKMT

35

Total Rp 300.000

6. Biaya Riset Masyarakat

Tabel 7. Rincian Biaya Riset Masyarat

Riset Masyarakat Biaya (Rp)

Kuesioner 200.000

Souvenir Responden 200.000

Bingkisan untuk lokasi

kunjungan 200.000

Total 600.000

7. Biaya Total

Tabel 8. Rekapitulasi Biaya total

Jenis Biaya (Rp)

Perancangan Alat 2.382.000

Peralatan Penunjang 1.359.000

Perjalanan 1.550.000

Pengujian 3.600.000

Pelaporan dan Dokumentasi 300.000

Biaya Riset Masyarakat 600.000

Biaya Tak Terduga

Total Rp 9.791.000

Page 41: Contoh Proposal PKMT

36

K. Daftar Pustaka

Darwanto, Djoko .2007. Kompatibilitas Elektromagnetik, Penerbit ITB :

Bandung

Eko, Putra. 2004. Belajar Mikrokontroller, Gava Media : Jogjakarta.

Smith, Sedra. 1998. Microelectronic Circuit, Mc. Graw Hill : London

Shareder, Robert.1989. Komunikasi Elektronika, Erlangga : Jogjakata.

Telford W. And Sheriff.1982.Apllied Geophysics, Canbridge University

PRESS: Canbridge.

http://Alatsunat.wordpress.com

http://rumah-khitan.net

Ogata, Katsuhito. 1998. Modern Control Engineering, Mc. Graw Hill :

London

Page 42: Contoh Proposal PKMT

37

L. Lampiran

Lampiran 1. Riwayat Hidup Personalia Kelompok

1. Riwayat Hidup Anggota Dan Ketua Kelompok

A.1. Ketua Kelompok

Nama : Mochamad Taufik Mulyadi

NIM : 16509312

Tempat, tanggal lahir : Bandung, 17 Agustus 1991

Alamat Asal (tetap) : Jalan Pasir Luhur 26 RT 04 RW 11 Kel.

Padasuka Kec. Cimenyan Kab. Bandung

40192

Alamat Bandung : Jalan. Tubagus Ismail XVII/ 57 Kelurahan

Sekeloa Kecamatan Coblong, Bandung

40134

Telp/HP : 085221615840

e-mail : [email protected]

Progam Studi : Tahap Tahun Pertama STEI (Sekolah

Teknik Elektro dan Informatika)

Semester : 1 (satu)

Waktu Untuk Kegiatan : 8 jam/ minggu

Page 43: Contoh Proposal PKMT

38

Riwayat pendidikan : SDN Pasir Layung II Bandung (1997-2003)

SMPN 22 Bandung (2003-2006)

SMAN 10 Bandung (2006-2009)

Institut Teknologi Bandung (2009- ... )

Prestasi : Juara I Olimpiade Kimia

se-Bandung Timur (2008)

Juara Harapan Lomba Cepat Tepat Fisika

Tingkat Jawa Barat UIN Sunan Gunung

Djati Bandung (2009)

Juara Kelas selama empat semester berturut-

turut di SMA (2006-2008)

Siswa berprestasi di SMAN 10 Bandung

Angkatan 2009 dan menjadi salah satu

lulusan terbaik di SMAN 10 Bandung(2009)

Duabelas (12) Besar Olimpiade Kimia

Kota Bandung (2008)

A.2. Riwayat Hidup Anggota Kelompok

Nama : Novi Arianto

NIM : 13207158

Tempat, tanggal lahir : Sukoharjo, 25 November 1988

Alamat Asal : Sanggrahan Rt. 01 Rw.02, Pucangan,

Kartasura, Sukoharjo

Page 44: Contoh Proposal PKMT

39

Alamat Bandung : Jl. Tubagus Ismail XVII no. 57 Bandung

Telp/HP : 081 571 772 45

e-mail : [email protected]

Progam Studi : Teknik Elektro

Semester : 5 (lima)

Waktu Untuk Kegiatan : 8 jam/ minggu

Riwayat pendidikan : TK Aisyah I Kartasura (1993-1995)

SD Negeri Kartasura 4 (1995-1998)

SD Negeri Ngadirejo 1 (1999 - 2001)

SMP Negeri 9 Surakarta (2001 – 2004)

SMA Negeri 1 Surakarta (2004-2007)

Institut Teknologi Bandung (2007- ... )

Prestasi : - Juara 4 lomba Paskibraka SMA

se – Surakarta 2005

- Juara Juara I Lomba menggambar

se –Kartasura 1999

- Juara 1 Juara I Lomba agama Islam se –

Kartasura 1998

A.3. Riwayat Hidup Anggota Kelompok

Nama : Firman Baihaki

NIM : 13207197

Tempat, tanggal lahir : Tangerang, 9 Maret 1989

Page 45: Contoh Proposal PKMT

40

Alamat Asal : Jl. Galeong No. 24

Alamat Bandung : Jalan Tubagus Ismail VIII No. 62A

Bandung 40135

Telp/HP : 085697806863

e-mail : [email protected]

Progam Studi : Teknik Elektro

Semester : 5 (lima)

Waktu Untuk Kegiatan : 8 jam/ minggu

Riwayat pendidikan : TK Al-Furqan (1994-1995)

SDN Pab. Tumpeng 3 (1995-2001)

SMPN 1 Tangerang (2001-2004)

SMAN 1 tangerang (2004-2007)

Institut Teknologi Bandung (2007- .... )

Prestasi : - Finalis OSN Bidang Matematika 2006

- Finalis Lomba Sains IPB 2006

- Finalis Lomba Sains UI 2007

- Electrical Engineering Award

tahap pra-final 2009

- Intensive Student Technopreneurship

Program I-STEP Bogor 2009

Page 46: Contoh Proposal PKMT

41

A.4. Riwayat Hidup Anggota Kelompok

Nama : Pradita Octoviandiningrum Hadi

NIM : 18008026

Tempat, tanggal lahir : Ambon, 13 Oktober 1990

Alamat Asal : Jl. Kavaleri Blok A No.65 Cilame Permai

Padalarang Jawa Barat

Alamat Bandung : Bangbayang Timur No.148/157-C Legok

Hiris Coblong

Telp/HP : 081394486769/085659477169

e-mail : [email protected]

Progam Studi : Teknik tenaga Elektrik

Semester : 3 (tiga)

Waktu Untuk Kegiatan : 8 jam/ minggu

Riwayat pendidikan : TK Kartika Siwi (1995-1996)

SDN Purnama (1996-2002)

SMPN 1 Cimahi (2002-2008)

SMAN 2 Cimahi (2005-2008)

Institut Teknologi Bandung (2008- .... )

Prestasi : Finalis ITB Photo Hunting 2009

Page 47: Contoh Proposal PKMT

42

Lampiran 2. Biodata Dosen Pendamping

Nama dan Biodata Dosen Pendamping

1. Nama Lengkap : Tridesmana Rachmilda S.T. , M.T.

2. NIP :

3. Golongan Pangkat :

4. Jabatan Fungsional :

5. Jabatan Struktural :

6. Fakultas/Program Studi : Sekolah Teknik Elektro Informatika

7. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Bandung

8. Bidang Keahlian : Teknik Tenaga Elektrik

9. Waktu untuk kegiatan : 2 jam/minggu

Mengetahui, .

Tridesmana Rachmilda S.T. , M.T.

NIP. .

Page 48: Contoh Proposal PKMT

43

Lampiran 3. Gambaran Teknologi Penjelasan tentang teknologi yang kami gunakan telah kami uraikan secara lengkap pada bagian tinjauan pustaka.

Page 49: Contoh Proposal PKMT

44

Lampiran 4. Surat Bekerjasama dengan Mitra

Surat Pernyataan Kesediaan Bekerjasama

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama = Rudi Budiman S.K.M

Pekerjaan = Dokter

Alamat = Jalan Siliwangi no.10, desa Buniasih,

kecamatan Tegalbuleut,

Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya dalam perjanjian ini disebut sebagai Pihak Pertama.

Nama = Mochamad Taufik Mulyadi

Jabatan = Ketua pelaksana PKMT Interactive Electronic Cauter

Alamat = Asrama Etos Bandung

Jalan Tubagus Ismail 17 no. 57, Bandung

Selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua.

Kedua belah pihak telah sepakat untuk mengadakan kerjasama dalam

pemakaian alat khitan Interactive Electronic Cauter. Kerjasama yang dimaksud

disebutkan dalam pasal-pasal dibawah ini, sebagai dasar untuk melakukan

kerjasama.

PASAL 1

KETENTUAN UMUM

Kerjasama ini bersifat mengikat kedua belah pihak yang mengadakan perjanjian

sebagai dasar untuk melakukan kerjasama yang dimaksud.

Perlu adanya kejelasan mengenai hak dan kewajiban masing-masing pihak atas

kegiatan pemakaian alat khitan Interactive Electronic Cauter.

Page 50: Contoh Proposal PKMT

45

PASAL 2

KEGIATAN PEMAKAIAN INTERACTIVE ELECTRONIC CAUTER

Pihak kedua selaku penyedia alat khitan Interactive Electronic Cauter

bertanggung jawab atas operasional dan perawatan alat khitan Interactive

Electronic Cauter selama kegiatan PKM berlangsung.

PASAL 3

HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

Kewajiban pihak kedua selaku penyedia alat khitan Interactive Electronic Cauter

sesuai dengan Pasal 2 perjanjian ini.

Sebagai imbalan atas kewajibannya, pihak kedua berhak untuk mendapatkan

data pengguna dan feedback pengguna alat khitan Interactive Electronic Cauter

dari pihak pertama.

PASAL 4

HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA

Kewajiban pihak pertama adalah memenuhi hak-hak pihak kedua.

Hak pihak pertama adalah hal-hal yang menjadi kewajiban pihak kedua.

Page 51: Contoh Proposal PKMT

46

PASAL 5

PENUTUP

Surat perjanjian ini dibuat dan ditanda tangani di bawah materai oleh kedua belah

pihak dalam keadaan sadar dan tidak dalam tekanan pihak lain.

Perjanjian ini berlaku sejak alat khitan Interactive Electronic Cauter digunakan

dan berlaku sampai salah satu pihak merasa perlu meninjau kembali kesepakatan

bersama ini.

Demikian surat perjanjian ini dibuat dengan sebenarnya dan untuk dapat

dipergunakan sebagaimana mestinya.

Bandung, 15 Oktober 2009

Pihak Pertama

Rudi Budiman S.K.M

( dokter Mitra)

Pihak kedua

Mochamad Taufik Mulyadi

( Ketua Pelaksana PKMT )

Page 52: Contoh Proposal PKMT

47

Lampiran 5. Denah Lokasi Mitra

a. Daerah ciracap, surade, jampang kulon, sukabumi

Ini merupakan daerah asal dari mitra kami. Mitra kami sering pulang kampong ke daerah ini. Saat ini juga beliau sering mendapat panggilan untuk melakukan khitan di daerah ini. Berikut denah daerah tersebut.

Gambar 14. Denah Kecamatan Jampang Kulon

Page 53: Contoh Proposal PKMT

48

Gambar 15. Denah Daerah Surade dan Ciracap

b. Daerah Tegalbuleud, Suka bumi

Daerah ini merupakan daerah tempat mitra kami tinggal saat ini.

Gambar 16. Denah kabupaten Sukabumi

Page 54: Contoh Proposal PKMT

49

Gambar 17. Denah daerah tegalbuleud