diajukan untuk memenuhi salah satu syarat meraih gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik...

116
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DI AJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN OBSERVATION LEARNING DENGAN RESOURCE BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X SMA MUHAMMADIYAH LEMPANGANG KAB. GOWA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Prodi Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar Oleh WIWIK WIDIYARTI NIM. 20403110106 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN ALAUDDIN MAKASSAR 2014

Upload: phunglien

Post on 06-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DI AJAR MELALUI

MODEL PEMBELAJARAN OBSERVATION LEARNING DENGAN

RESOURCE BASED LEARNING PADA MATA

PELAJARAN BIOLOGI KELAS X

SMA MUHAMMADIYAH

LEMPANGANG

KAB. GOWA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Prodi Pendidikan Biologi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Alauddin Makassar

Oleh

WIWIK WIDIYARTI

NIM. 20403110106

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

2014

Page 2: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Wiwik Widiyarti

NIM : 20403110106

Tempat/Tgl. Lahir : Limbung/14, Februari 1992

Fakultas/Program : Tarbiyiah/Pend. Biologi

Alamat : Limbung

Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model

Pembelajaran Observation Learning Dengan Resource Based Learning Pada Mata

Pelajaran Biologi Kelas X SMA Muhammadiyah Lempangang Kab. Gowa”.

Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini

benar adalah hasil karya sendiri. Jika di kemudian hari terbukti bahwa ia merupakan

duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka

skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hokum.

Makassar, 10 Juli 2014

Penyusun

Wiwik Widiyarti

NIM. 20403110106

Page 3: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Pembimbing penulisan skripsi saudara Wiwik Widiyarti, NIM:

20403110106, Mahasiswa Jurusan Tadris Program Studi Pendidikan Biologi pada

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar, setelah dengan seksama

meneliti dan mengoreksi skripsi yang bersangkutan dengan judul “Perbandingan

Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Observation Learning dengan

Resource Based Learning Pada Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah

Lempangang Kabupaten Gowa” memandang bahwa skripsi tersebut telah

memenuhi syarat-syarat ilmiah dan dapat disetujui dan diajukan ke sidang

Munaqasyah.

Demikian persetujuan ini diberikan untuk proses selanjutnya.

Makassar, 10 Juli 2014

Pembimbing I Pembimbing II Dr. Ilyas Ismail, M.Pd., M.Si Dr. Sitti Mania, S.Ag., MAg.

Nip. 19620107 199403 1 002 Nip.19731212 200003 2 001

Page 4: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil’Alamin penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Rab

yang Maha pengasih tapi tidak pilih kasih, Maha penyayang yang tidak pilih sayang

penggerak yang tidak bergerak, atas segala limpahan rahmat dan petunjuk-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam senantiasa kita

curah kepada Rasulullah Muhammad SAW , dan para sahabatnya, tabi’ tabiin serta

orang-orang yang senantiasa ikhlas berjuang di jalanNya. Segala usaha dan upaya

telah dilakukan oleh penulis dalam rangka menyelesaikan skripsi ini dengan

semaksimal mungkin. Namun, penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak

luput dari berbagai kekurangan.

Melalui tulisan ini, penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada keluarga terutama orang tuaku tercinta Ayahanda dan ibundaku tersayang

Muhammad Hatta dan Ibuku St. Nasiah yang telah memberikan kasih sayang, jerih

payah, cucuran keringat, dan doa yang tidak putus-putusnya buat penulis, sungguh

semua itu tak mampu penulis gantikan, serta saudara-saudariku tersayang atas segala

dukungan, semangat, pengorbanan, kepercayaan, pengertian dan segala doanya

sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik. Semoga Allah SWT selalu

merahmati kita semua dan menghimpun kita dalam hidayahNya.

Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-

tingginya kepada:.

Page 5: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

1. Prof. Dr. H. A. Qadir Gassing H.T, M.S. selaku rektor UIN Alauddin

Makassar, Dr. H. Salehuddin, M.Ag. selaku dekan dekan Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan UIN Alauddin Makassar beserta seluruh stafnya atas segala

pelayanan yang diberikan kepada penulis.

2. Dr. Misykat Malik Ibrahim, M.Si Si selaku ketua Program Studi Pendidikan

Biologi dan Jamilah, M. Si selaku sekretaris serta stafnya atas izin, pelayanan,

kesempatan dan fasilitas yang diberikan sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

3. Dr. Ilyas Ismail, M.Pd., M.Si. selaku pembimbing I dan Dr. Sitti Mania,

S.Ag., M.Ag. selaku pembimbing II yang dengan sabar membimbing penulis

hingga menyelesaikan skripsi ini.

4. Dosen-dosen yang telah mendidik dan mengajar hingga penulis dapat

menambah ilmu dan wawasan.

5. Drs. Arsul. Arifin. K, S.Pd selaku kepala sekolah dan Nikmawati, S.Pd

selaku guru mata pelajaran beserta seluruh staf, guru- guru, siswa kelas atas

segala bantuan yang telah diberikan selama penulis melakukan penelitian.

6. Seluruh rekan-rekan mahasiswa pendidikan biologi angkatan 2010 khususnya

biologi kelas 5,6 yang telah memberikan kebersamaan dan keceriaan kepada

penulis selama di bangku perkuliahan, teristimewa buat semua angkatan 2010.

Atas segala bantuan dan dukungan seluruh pihak penulis ucapkan

jazakumullahu khairan, semoga Allah membalas semua kebaikan kalian dengan yang

Page 6: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

lebih baik dan semoga menjadi amal shaleh dan mendapatkan pahala dari Allah

Subhanah Wata’ala.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh

karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi

kesempurnaan karya selanjutnya. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi kita

semua, Amin.

Limbung, 11 Juli 2014

Penulis

Page 7: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………… i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………………… ……………. ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ……………………………………….. iii

PENGESAHAN SKRIPSI …………………………………………………….... iv

KATA PENGANTAR …………………………………………… ……………. v

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. vii

DAFTAR TABEL ……………………………………………….……………… ix

ABSTRAK ………………………………………………………………………. xi

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………... 1

A. Latar Belakang ………………………………………………………….. 1

B. Rumusan Masalah ………………………………………………………. 8

C. Hipotesis ………………………………………………………............... 9

D. Definisi Operasional Variabel …………………………………………... 10

E. Tujuan Penelitian …………………………………………….………….. 11

F. Manfaat Penelitian ………………………………………………………. 12

BAB II TINJAUAN TEORITIS …………………………………. .…............. 13

A. Hasil Belajar Biologi ................................................................................ 13

B. Model Pembelajaran Observation Learning..........………….……............ 25

a. Definisi Model Pembelajaran Observation Learning ……….…….... 25

b. Proses Pelaksanaan Observation Learning …............………….…... 27

c. Manfaat Model Pembelajaran Observation Learning .....….……..… 27

C. Model Pembelajaran Resource Based Learning ...................................... 28

a. Definisi Model Pembelajaran Resource Based Learning .................. 28

b. Proses Pelaksanaan Model Pembelajaran Resource Based Learning ..... 30

c. Manfaat Model Pembelajaran Resource Based Learning ........... 31

D. Materi Ajar (Ekosistem)……………………………………………… 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………………………………… ….. 58

A. Jenis dan Desain Penelitian …………………….…………….………... 58

B. Populasi dan Sampel Penelitian ……………………………………….. 58

C. Instrumen Penelitian …………………………………………................ 60

D. Prosedur Pengumpulan Data ………………………………………….... 62

E. Teknik Analisis Data …………………………………………………... 64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …..………………… 65

A. Hasil Belajar Siswa .......……………………………….......................... 66

B. Perbandingan Hasil Belajar Siswa …………………………….............. 77

C. Pembahasan …………………………………………………………… 80

Page 8: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

D. Hasil Observasi Siswa Dan Guru……………………………………… 82

BAB V PENUTUP …………………………………………………………… 83

A. Kesimpulan ……………………………………………………………. 83

B. Implikasi........................……………………………………………….. 84

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………. 85

DAFTAR RIWAYAT HIDUP……………………………………………….. 87

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 9: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Hal

2.1 Kategori Hasil Belajar

3.1 Teknik Kategorisasi Standar Berdasarkan Ketetapan

Departemen Pendidikan Nasional

4.1 Hasil Belajar Siswa Pada Materi Ekosistem Dengan Penerapan Model

Pembelajaran Observation Learning Kelas X SMA Muhammadiyah

Lempangang

4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Pada Materi Ekosistem

Setelah Penerapan Model Pembelajaran Observation Learning Siswa

Kelas X SMA Muhammadiyah Lempangang

4.3 Tabel Untuk Menghitung Rata-rata dan Standar Hasil Belajar Siswa

Pada Materi Ekosistem Dengan Menerapkan Model Pembelajaran

Observation Learning Pada Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah

Lempangang

4.4 Kategori Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada Materi Ekosistem Setelah

Penerapan Model Pembelajaran Observation Learning Pada Siswa

Kelas X SMA Muhammadiyah Lempangang

4.5 Hasil Belajar Siswa Pada Materi Ekosistem Dengan Penerapan Model

Pembelajaran Resource Based Learning Siswa Kelas X SMA

Muhammadiyah Lempangang

4.6 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Pada Materi Ekosistem

Setelah Penerapan Model Pembelajaran Resource Based Learning

Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah Lempangang

4.7 Tabel Untuk Menghitung Rata-Rata Standar Hasil Belajar Siswa Pada

Materi Ekosistem Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Resource

Based Learning Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah Lempangang

4.8 Kategori Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada Materi Ekosistem Setelah

Penerapan Model Pembelajaran Resource Based Learning Siswa

Kelas X SMA Muhammadiyah Lempangang

Page 10: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

ABSTRAK

N a m a : Wiwik Widiyarti

N I M : 20403110106

J u d u l : Perbandingan Hasil Belajar Siswa yang di Ajar melalui Model

Pembelajaran Observation Learning dan Model Pembelajaran

Resource Based Learning Pada Mata Pelajaran Biologi Kelas X

IPA SMA Muhammadiyah Lempangang Kabupaten Gowa.

Skripsi ini membahas tentang perbandingan hasil belajar siswa yand

diajar melalui model pembelajaran observation learning dan model pembelajaran

resource based learning. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

bagaimanakah hasil belajar siswa sesudah penerapan model pembelajaran

observation learning pada mata pelajaran biologi kelas X SMA Muhammadiyah

Lempangang, bagaimanakah hasil belajar siswa sesudah penerapan model

pembelajaran resource based learning pada mata pelajaran biologi kelas X SMA

Muhammadiyah Lempangang, dan adakah perbedaan hasil belajar siswa antara

yang di ajar melalui model pembelajaran observation learning dan model

pembelajaran resource based learning siswa kelas X SMA Muhammadiyah

Lempangang..

Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen. Pada penelitian ini,

peneliti mengambil sampel 1 kelas, yaitu kelas X IPA yang siswanya berjumlah

42 orang. Kelas tersebut dibagi menjadi 2 kelompok besar, kelompok yang

pertama diberikan perlakuan model pembelajaran observation learning dan

kelompok yang kedua diberikan perlakuan model pembelajaran resource based

learning, siswa yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran observation

learning dan model pembelajaran resource based learning diberikan tes dengan

soal yang sama. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

deskriptif dan analisis inferensial.

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, untuk siswa yang diberikan

perlakuan model pembelajaran observation learning didapatkan hasil yaitu nilai

rata-rata sebesar 77 dari skor maksimal 100, dari 17 siswa. Sementara untuk siswa

yang diberikan perlakuan model pembelajaran resource based learning didapatkan

hasil yaitu nilai rata-rata sebesar 67,3 dari skor maksimal 100, dari 15 siswa.

berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan uji t diperoleh nilai sebesar 7,47.

Jika dibandingkan dengan nilai t tabel yang besarnya 1,5 maka dapat dinyatakan

bahwa tt 0 = 7,47 > 1,5. Hal ini menunjukkan bahwa H0 pada penelitian ini

ditolak. Berdasarkan hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan

hasil belajar biologi antara model pembelajaran observation learning dan model

pembelajaran resource based learning siswa kelas X SMA Muhammadiyah

Lempangang.

Page 11: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan segala bidang penghidupan dalam memilih dan

membina hidup yang baik, yang sesuai dengan martabat manusia. Pendidikan

berusaha mengembangkan potensi individu agar mampu berdiri sendiri. Dengan itu,

individu perlu diberi berbagai kemampuan dalam pengembangan beberapa hal,

seperti: konsep, prinsip, kreativitas, tanggung jawab dan keterampilan. Dengan kata

lain, perlu mengalami perkembangan dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

Pendidikan adalah proses sosialisasi untuk mencapai kompetensi pribadi, sosial

sebagai dasar untuk mengembangkan potensi dirinya sesuai dengan kapasitas yang

dimilikinya. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat

hidup berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera dan

bahagia menurut konsep pandangan hidup mereka. Pendidikan memegang peranan

dalam menjamin kelangsungan kehidupan suatu bangsa, karena pendidikan

merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya

manusia.

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat strategis dalam pembangunan

bangsa. Berbagai kajian di berbagai negara menunjukkan adanya hubungan yang kuat

antara tingkat pendidikan dengan tingkat perkembangan bangsa. Pendidikan yang

mampu menfasilitasi perkembangan bangsa adalah pendidikan yang merata, bermutu

Page 12: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

2

dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. Di Indonesia diharapkan mampu

menciptakan seorang pendidik yang domokratis-religius yang berjiwa mandiri,

bermartabat, menjunjung tinggi harkat kemanusiaan dan menekankan keunggulan

masyarakat di berbagai bidang sehingga tercapai kemajuan dan kemakmuran. Saat ini

berbagai cara sudah dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan Indonesia,

mulai dari pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan, peningkatan

kompetensi guru melalui penataran, pengadaan sertifikasi guru sampai pada

perubahan dan pengembangan kurikulum.

Berkaitan dengan usaha yang menyiapkan sumber daya manusia yang

berkualitas, pemerintah Republik Indonesia telah memberikan perhatian yang cukup

besar terhadap dunia pendidikan dengan berusaha keras untuk meningkatkan mutu

pendidikan nasional. Langkah konkritnya adalah dengan disusunnya UU No. 20

tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam Bab II pasal 3 dinyatakan

bahwa:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis serta tanggung jawab.1

Pendidikan suatu bangsa berusaha untuk mencapai kemajuan-kemajuan dalam

berbagai bidang kehidupannya, baik dalam bidang ekonomi, sosial, politik, ilmu

pengetahuan, teknologi dan dalam bidang-bidang kehidupan budaya lainnya. Melalui

1UU Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), h. 7.

Page 13: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

3

proses pendidikan pula, suatu bangsa berusaha untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu

yang direncanakan. Proses pendidikan yang diselenggarakan dan melaksanakan suatu

bangsa dalam upaya menumbuhkan dan mengembangkan watak atau kepribadian

bangsa, memajukan kehidupan bangsa dalam berbagai bidang kehidupannya, serta

mencapai tujuan nasional bangsa yang bersangkutan, itulah yang disebut dengan

sistem pendidikan nasional. Biasanya pendidikan nasional tumbuh dan berkembang

dari sejarah bangsa yang bersangkutan, dipengaruhi oleh berbagai faktor dan sumber

daya serta potensi-potensi yang ada dikalangan bangsa itu di samping faktor-faktor

luar.

Fenomena yang ada pada saat ini, banyak metode atau model pembelajaran

yang digunakan dalam proses belajar mengajar di sekolah, dan berdasarkan hasil

pengamatan yang telah dilakukan sebelum turun kelapangan saya sebagai peneliti

melakukan wawancara atau tanya jawab kepada guru bidang studi biologi bahwa

disekolah tersebut masih menggunakan metode pembelajaran konvensional seperti

metode diskusi, ceramah dan metode lain, sehingga saya berinisiatip atau

berkeinginan untuk menerapkan sebuah model pembelajaran yaitu model

pembelajaran Resource Based Learning dan model pembelajaran Observation

Learning sebagai perbandingan hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi.

Karena pada dasarnya model pembelajaran Observation Learning merupakan model

pembelajaran yang cara pelaksanaanya adalah belajar dengan mengamati dan meniru

dengan orang lain, jadi siswa dituntut untuk mengamati obyek yang ada di sekitarnya

agar mereka dapat mengetahui obyek yang diamatinya. Contohnya yaitu praktek

Page 14: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

4

mikroteaching, dimana setelah siswa mengamati guru mengajar selanjutnya siswa

tersebut mempraktekan apa yang telah diamatinya. Jadi model pembelajaran ini

menuntut guru siswa saling bekerja sama. Sedangkan salah satu model pembelajaran

yang bisa menghadapkan murid dengan suatu atau sejumlah sumber belajar secara

individual atau kelompok yang bertalian dengan itu model pembelajaran ini

merupakan model pembelajaran yang bentuk belajar yang langsung , model

pembelajaran ini juga tidak menuntut guru sebagai sumber belajar satu-satunya,tetapi

murid dapat belajar dalam kelas, dalam laboratorium , dalam perpustakaan,

dalam”ruang sumber belajar khusus” bahkan diluar sekolah. Jadi model pembelajaran

ini menuntut siswa untuk aktif belajar siswa dengan memanfaatkan sumber belajar

selain guru dan model pembelajaran tersebut model pembelajaran Resource Based

Learning.2

Secara umum model pembelajaran mempunyai pengertian suatu garis-garis

besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.

Dihubungkan dengan belajar mengajar, model bisa diartikan sebagai pola-pola umum

kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk

mencapai tujuan yang telah digariskan.

Guru sebagai tenaga pengajar yang membimbing siswa secara langsung di

kelas dan pihak sekolah sebagai fasilitator dalam penyelenggaraan proses

pembelajaran, senantiasa mengevaluasi sejauh mana hasil yang telah dicapai

2Hamzah B. Uno. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran, (Cet. III; Jakarta: Bumi

Aksara, 2008), h. 194

Page 15: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

5

sehubungan dengan permasalahan mencari, merumuskan dan proses berpikir siswa

dalam hal mata pelajaran biologi kelas X SMA. Sehingga dianggap masih perlu

untuk melakukan pengkajian secara sistematik tentang bagaimana perbedaan hasil

belajar biologi yang menggunakan model pembelajaran Resource Based Learning

dan model pembelajaran Observation Learning sebagai sumber peningkatan belajar

siswa dalam pembelajaran biologi sehingga pencapaian tujuan pendidikan dapat

terwujud sesuai dengan apa yang diinginkan. Tentunya hal ini dapat diketahui dengan

tinggi rendahnya hasil belajar siswa setelah diajar dengan mengefektifkan gaya

belajar siswa dalam proses pembelajaran.

Membahas tentang bagaimana meningkatkan kemampuan berpikir atau daya

serap siswa dan bagaimana peran siswa dalam mencari dan merumuskan sendiri

materi pelajaran, dalam kaitannya dengan hasil belajar, salah satu metode mengajar

yang cukup efektif untuk memberikan pemahaman dalam meningkatkan daya

berpikir siswa, mencari dan merumuskan sendiri materi pelajaran yang di berikan

adalah dengan menggunakan model pembelajaran Resource Based Learning dan

model pembelajaran Observation Learning pada pokok bahasan .

Belajar berdasarkan sumber ( Resourse Based Learning ) ialah segala bentuk

belajar yang langsung menghadapkan murid dengan suatu atau sejumlah sumber

belajar secara individual atau kelompok yang bertalian dengan itu. Dalam “Resourse

Based Learning” guru bukan merupakan sumber belajar satu-satunya. Murid dapat

belajar dalam kelas, dalam laboratorium, dalam perpustakaan, dalam “ruang sumber

Page 16: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

6

belajar khusus” bahkan di luar sekolah.Jadi model pembelajaran ini menuntut siswa

untuk aktif belajar dengan memanfaatkan semua sumber belajar selain guru.3

Berdasarkan observasi peneliti di SMA Muhammadiyah Lempangang

Kabupaten Gowa khususnya pada kelas X, ketuntasan belajar siswa masih rendah

dan kebanyakan siswa remedial karena tidak mencapai nilai ketuntasan yang telah

ditetapkan oleh guru.

Setelah dilakukan wawancara terhadap siswa dan guru, maka penulis

memperoleh informasi bahwa model pembelajaran yang diterapkan di sekolah

tersebut tidak menuntut keaktifan baik siswa maupun guru tersebut. Model

pembelajaran yang diterapkan sangatlah vakum sehingga pengetahuan siswa pada

mata pelajaran biologi minim.

Setelah melakukan observasi di SMA Muhammadiyah Lempangang Kab.

Gowa, pada kelas X kondisi dikelas tersebut hasil belajarnya sangat kurang dan

sekolah tersebut merupakan sekolah yang baru 2 tahun menghasilkan alumni

sehingga sangat penting peneliti untuk menerapkan model pembelajaran tersebut.

Dengan demikian penulis menggunakan dua model pembelajaran yaitu

observation learning dimana guru dan siswa dituntut untuk aktif serta resource based

learning dimana siswa dituntut aktif dan belajar dengan memanfaatkan semua sumber

belajar. Serta membandingkan hasil belajar biologi melalui dua model pembelajaran

di atas pada kelas X SMA Muhammadiyah Lempangang Kab. Gowa.

3Nasution. Berbagai Pendekatan dalam dalam Proses Belajar dan Mengajar, (Cet. XIV;

Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), h. 18.

Page 17: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

7

B. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini, masalah yang akan diteliti dirumuskan sebagai

berikut:

1. Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran Biologi kelas X SMA

Muhammadiyah Lempangang Kab. Gowa dengan menggunakan model

pembelajaran observation learning?

2. Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran Biologi kelas X SMA

Muhammadiyah Lempangang Kab. Gowa dengan menggunakan model

pembelajaran resource based learning?

3. Adakah perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Biologi kelas X

SMA Muhammadiyah Lempangang Kab. Gowa yang diajar dengan

menggunakan model pembelajaran observation learning dengan yang diajar

dengan menggunakan model pembelajaran resource based learning?

C. Hipotesis

Salah satu keunggulan dari observation learning adalah dapat memotivasi

siswa dalam belajar. Dalam hal ini Bandura memberikan keterangan bahwa dengan

menggunakan model pembelajaran observation learning, siswa termotivasi untuk

belajar dan pada akhirnya mendapat hasil prestasi yang baik.4

Penelitian yang dilakukan oleh khusnul khotimah menunjukkan bahwa

dengan melaksanakan pembelajaran berdasarkan sumber/resource based learning

4Hamzah B Uno. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran, (Cet. III; Jakarta: Bumi

Aksara, 2008), h. 194

Page 18: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

8

secara efektif, mengalami peningkatan penguasaan mereka terhadap materi zakat. Hal

ini dapat dilihat dari cara mengerjakan soal post test, nilai ujian serta sikap dan

antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran agama.5

Sebagai dasar landasan dalam pelaksanaan penelitian, maka hipotesis yang

diajukan adalah: Terdapat perbedaan hasil belajar Biologi dengan menggunakan

model pembelajaran observation learning dengan resource based learning pada

siswa kelas X SMA Muhammadiyah Lempangang kab. Gowa.

D. Definisi operasional variabel

Pengertian operasional variabel dimaksudkan untuk memberikan gambaran

yang jelas tentang variabel-variabel yang diperhatikan. Pengertian operasional

variabel penelitian ini diuraikan sebagai berikut:

1. Model pembelajaran observation learning

Observation learning adalah belajar dengan mengamati dan meniru orang lain

(learning by observation and imitation of others). Jadi siswa dituntut untuk

mengamati obyek yang ada disekitarnya agar mereka dapat mengetahui obyek yang

diamatinya. Contohnya yaitu praktek yang dilakukan di pekarangan kelas untuk

mengamati faktor-faktor yang mempengaruhi ekosistem, dimana setelah siswa

5Khusnul Khotimah. 2009. Implementasi Pembelajaran Berbasis Sumber (Resource Based

learning) dalam Meningkatkan PenguasaanSiswa Terhadap Materi ZakatMadrasah Aliyah Negeri

(MAN) Sidoarjo Kelas X-X. (Skripsi, Jurusan Pendidikan Islam , Program studi S1. Fakultas Tarbiyah

Universitas Islam Negeri Malang)

Page 19: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

9

mengamati guru mengajar selanjutnya siswa tersebut memperaktekkan apa yang telah

diamatinya.

2. Model pembelajaran Resource Based Learning

Resource based learning adalah bentuk belajar yang langsung menghadapkan

murid dengan suatu atau sejumlah sumber belajar secara individual atau kelompok,

dengan segala kegiatan yang bertalian dengan hal itu. Jadi tidak dengan cara

konvensional di mana guru hanya menyampaikan materi kepada peserta didik.

Kemudian peserta didik mencari pengetahuan dari berbagai sumber belajar yang ada.

Berbeda dengan Observation Learning dimana guru bukan merupakan sumber

belajar satu satunya. Belajar bisa dilaksanakan di dalam kelas dan dilaksanakan di

luar kelas.

3. Hasil belajar Biologi

Hasil belajar biologi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah skor yang

menunjukkan tingkat penguasaan dan pemahaman siswa X di SMA Muhammadiyah

Lempangang dalam pelajaran biologi setelah mengikuti proses belajar mengajar.

E. Tujuan penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi kelas X

SMA Muhammadiyah Lempangang Kab. Gowa yang diajar dengan

menggunakan model pembelajaran Observation Learning.

Page 20: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

10

2. Untuk mengetahui hasil belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi kelas X SMA

Muhammadiyah Lempangang Kab. Gowa yang diajar dengan menggunakan

model pembelajaran Resource Based Learning.

3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi

kelas X SMA Muhammadiyah Lempangang Kab. Gowa yang diajar dengan

menggunakan model pembelajaran Observation Learning dengan yang diajar

dengan menggunakan model pembelajaran Resource Based Learning.

F. Manfaat penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat yang berarti

sebagai berikut:

1. Bagi Guru

- Dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi guru bidang studi Biologi di

SMA Muhammadiyah Lempangang tentang suatu bentuk pembelajaran

untuk meningkatkan hasil belajar dalam upaya peningkatan prestasi belajar

biologi siswa.

- Sebagai bahan masukan bagi para pendidik dalam memilih bentuk

pembelajaran yang lebih bervariasi yang dapat memperbaiki dan

meningkatkan sistem pembelajaran di kelas, sehingga permasalahan-

permasalahan yang dihadapi guru dan siswa dapat terselesaikan.

Page 21: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

11

2. Bagi Siswa

Dapat dijadikan sebagai pengalaman bagi siswa mengenai adanya kebebasan

dalam belajar secara aktif dan kreatif sesuai dengan perkembangan berpikirnya.

3. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat memberikan konstribusi bagi peningkatan proses

belajar mengajar di sekolah.

4. Bagi Pembaca

Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti-peneliti selanjutnya di bidang yang

sama, serta bahan pertimbangan bagi yang berminat mengembangkan hasil penelitian

ini.

Page 22: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

12

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Hasil Belajar Biologi

1. Pengertian Belajar

Definisi tentang belajar berbeda-beda menurut teori belajar yang dianut orang.

Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil latihan atau

pengalaman interaksi antar individu dengan lingkungannya.

Chaplin dalam Dictionary of Psychology membatasi belajar dengan dua

macam rumusan. Rumusan pertama berbunyi: Belajar adalah perolehan perubahan

tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan pengalaman. Rumusan yang

keduaadalah: Belajar ialah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya

latihan khusus.1

Kata belajar berarti berusaha memperoleh kepandaian untuk ilmu. Dalam

bahasa sederhana kata belajar dimaknai sebagai menuju kearah yang lebih baik

dengan cara sistematis. Bruner mengemukakan proses belajar yang terdiri atas tiga

tahapan, yaitu tahapan informasi, transfortasi dan evaluasi.2

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat diketahui bahwa, belajar berarti

usaha mengubah tingkah laku, jadi belajar akan membawa suatu perubahan pada

individu-individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan

1MuhibbinSyah, Psikologi Belajar, Chaplin dalam Dictionary of Psychology (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2013), h. 65.

2Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa (Bandung : PT

Remaja Rosdakarya, 2013), h. 4.

Page 23: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

13

penambahan ilmu pengetahuan tetapi juga berbentuk kecakapan, sikap, pengertian

harga diri minat, watak dan penyesuaian diri.3

Selanjutnya dalam perspektif keagamaan pun (dalam hal ini Islam), belajar

merupakan kewajiban bagi setiap orang beriman agar memperoleh ilmu pengetahuai

dalam rangka meningkatkan derajat kehidupan mereka. Belajar merupakan kegiatan

yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam

menyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan.4

Belajar dapat didefenisikan merupakan suatu usaha atau kegiatan yang

bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup perubahan

tingkah laku, sikap kebiasaan, ilmu, pengetahuan, keterampilan dan sebagainya.

Dari pengertian tersebut di atas dapat diambil kesimpulan yaitu:

a. Belajar adalah suatu usaha. Perbuatan yang dilakukan secara sungguh-sungguh,

dengan sistematis.

b. Belajar bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri antara lain tingkah laku,

misalnya seseorang anak kecil yang tadinya sebelum memasuki sekolah bertingkah

laku manja, egois, cengeng dan sebagainya.5

Belajar merupakan aktivitas yang berproses sudah tentu didalamnya terjadi

perubahan-perubahan yang bertahap, perubahan-perubahan tersebut timbul melalui

3Abdurrahman, Pengelolaan Pengajaran (Ujung Pandang : IAIN Alauddin, 2013), h. 98.

4 MuhibbinSyah, Psikologi Belajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), h. 62.

5Dalyono M, Psikologi Pendidikan (Jakarta: PT Rineka cipta, 2013), h. 49.

Page 24: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

14

fase-fase yang antara satu dengan lainnya bertalian secara berurutan dan fungsional,

dalam proses belajar siswa menempuh 3 episode/ tahap:

1) Fase Informasi (Tahap penerimaan materi)

2) Fase transformasi (Tahap pengubahan materi)

3) Fase Evaluasi (Tahap penilaian materi)6

Menurut uraian di atas sudah dijelaskan bagaimana defenisi dari belajar

tersebut seperti apa,itulah sebabnya mengapa terlebih dahulu kita harus mengetahui

bagaimana pengertian belajar itu sebelum melakukan penelitian. Kemudian terlepas

dari semua itu belajar juga sangat penting untuk diketahui karena tanpa belajar maka

tidak akan ada hasil belajar,seperti yang akan dibahas selanjutnya.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar berasal dari dua kata hasil dan belajar. Hasil sendiri artinya

sesuatu yang diadakan, atau juga akibat dari sesuatu, sedangkan belajar adalah

perubahan tingkah laku, atau berusaha memperoleh suatu kepandaian.

Istilah hasil belajar tersebut tersusun dari dua kata yakni dari kata hasil dan

belajar. “Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hasil diartikan sebagai sesuatu

yang telah dicapai dari apa yang dilakukan atau apa yang telah dikerjakan

sebelumnya”.7

6 MuhibbinSyah, Psikologi Belajar, Chaplin dalam Dictionary of Psychology (Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 2006), h. 109.

7 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi V (Cet I; Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama, 2010), h. 22.

Page 25: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

15

Hasil belajar tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan

kegiatan belajar. Kenyataan menunjukkan bahwa untuk mendapatkan hasil belajar

yang baik tidak semudah yang dibayangkan tetapi harus didukungoleh sebuah

kemauan dan minat dalam belajar serta program pengajaran yang baik.

Bukti bahwa seseorang telah belajar ialah terjadinya perubahan tingkah laku

pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti

menjadi mengerti. Hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan pada aspek-aspek

seperti pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan apresiasi dan sebagainya.8

Pengertian tentang hasil belajar yang dimaksud oleh peneliti adalah hasil

belajar yang diperoleh seorang siswa dalam mata pelajaran tertentu dengan

menggunakan tes sebagai alat ukur keberhasilan siswa, atau dapat dikatakan bahwa

hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.

3. Hasil Belajar Biologi

Dengan mempelajari biologi, seseorang dapat mengetahui tentang lingkungan,

tumbuhan, hewan, tubuh manusia dan sistem yang menjalankan proses kehidupan.

Biologi merupakan ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang kehidupan.9

“Setelah mengetahui bagaimana defenisi dari belajar, hasil belajar, dan

selanjutnya hasil belajar biologi itu sendiri bagaimana, jika disandingkan hasil belajar

biologi itu merupakan kemampuan belajar yang dicapai pada mata pelajaran biologi

yang dimana biologi itu sendiri merupakan ilmu yang mempelajari tentang makhluk

8Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar( Jakarta: PT Bumi aksara, 2001), h. 30.

9Tati Suryati, Biologi 2 SMA Kelas X dan XI (Cet. I; Bandung: Quadra, 2007), h. 8.

Page 26: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

16

hidup, jadi kaitannya dengan hasil belajar dan hasil belajar biologi sangat erat,

karena hasil belajar biologi di sini terkhususnya akan dikaitkan dengan mata pelajaran

biologi itu sendiri.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Perubahan tingkah laku dan perubahan itu tergantung dari sifat dan kondisi

lingkungan serta pengalaman yang diperoleh. Dalam proses belajar perubahan

tingkah laku tidak terjadi sepenuhnya, hal ini dimungkinkan karena adanya faktor

yang tidak mendukung. Semakin banyak faktor yang mendukung dari faktor belajar

akan semakin terjadi perubahan yang diharapkan, dan semakin kurang faktor yang

mendukungnya akan semakin sulit pula terjadi perubahan tingkah laku, dengan

demikian maka dalam proses belajar mengajar diperlukan beberapa perangkat agar

dapat terjadi perubahan tingkah laku yang diharapkan. Oleh karena itu perlu diketahui

faktor-faktor yang dapat mempengaruhi belajar dan hasil belajar seseorang.

Perkembangan pribadi manusia merupakan hasil dari proses kerja sama

antara hereditas (pembawaan) dan environment (lingkungan), tapi pribadi itu

merupakan perpaduan antara konvergensi dari faktor-faktor internal dan potensi-

potensi yang ada dalam diri manusia dan faktor-faktor eksternal (lingkungan)

termasuk pendidikan.10

Bertolak dari pendapat tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa secara

garis besarnya ada dua faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar

10

Wasty Sumanto dkk, Psikologi Pendidikan (Bandung: Bumi Aksara, 1987), h. 87.

Page 27: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

17

siswa yaitu faktor internal dan faktor eksternal, untuk lebih jelasnya kedua faktor

tersebut diatas akan diuraikan sebagai berikut:

a. Faktor Internal

Faktor internal adalah keadaan atau kondisi jasmani dan rohani peserta didik,

faktor ini meliputi dua aspek yakni aspek fisiologi dan aspek psikologi.11

Faktor

internal ini berkaitan dengan kesehatan jasmani dan rohani, di bawah ini akan

diuraikan beberapa faktor yang berkaitan dengan faktor internal:

1) Faktor fisiologi

Dari teori sistematik Behaviour yang dikutip oleh Clark C. Hull

mengemukakan teorinya yaitu bahwa suatu kebutuhan jasmani terdorong oleh motif,

tujuan, inspirasi dan ambisi harus ada pada seseorang yang belajar.12

a) Faktor kesehatan

Kesehatan seseorang sangat berpengaruh terhadap kondisi belajarnya siswa

yang kurang sehat, keadaan fisiknya lemah, gangguan kesehatan lainnya, tidak dapat

berkonsentrasi dalam belajarnya sehingga hal ini biasa mengakibatkan materi sukar

diterima dengan baik, contohnya seperti akibat kelesuhan dan kebosanan ini

mengakibatkan manusia kehilangan minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu.

Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu,

selain itu juga akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, mengantuk, jika

11

MuhibbinSyah,Psikologi Pendidikan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2004), h. 145.

12Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Clark C. Hull dalam Sistematik Behavior

(Bandung: PT Rosdakarya, 2003), h. 97.

Page 28: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

18

badan lemah kurang darah atau gangguan-gangguan lain. Dengan demikian agar

sesorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan badannya tetap

terjamin dengan cara itu mengindahkan ketentuan-ketentuan tentang bekerja, tidur,

makan, olah raga dan rekreasi.

b) Cacat tubuh

Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang

sempurna mengenai tubuh/badan.Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar.13

.

Jadi cacat tubuh merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kurang baiknya

dalam mengikuti proses belajar, biasanya mempengaruhi minat belajar.

2) Faktor psikologi

Teori John Lockc” berpikir itu tidak lain dari pada jalannya tanggapan yang

disukai oleh hukum asosiatif.14

Dari teori di atas tentang faktor psikologis, yang dapat

mempengaruhi kualitas dan kuantitas yang diperoleh dari hasil pembelajaran siswa.

Di bawah ini akan dijelaskan beberapa bagian yang terdapat dalam faktor psikologi

adalah sebagai berikut:

a) Intelegensi

Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik

untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dari lingkungan dengan cara yang

13

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta: PT BinaAksara,

2010), h. 55. 14

Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Teori John Lock dalam Hukum Asosiatif

(Bandung: PT Rosdakarya, 2003), h. 44.

Page 29: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

19

tepat. Jadi intelegensi sebenarnya bukan persoalan kualitas otak saja, melainkan juga

kualitas organ-organ tubuh lainnya.15

Intelegensi atau kemampuan intelektual besar pengaruhnya terhadap

kemajuan belajar.Ini berarti kemampuan intelegensi siswa semakin tinggi maka

semakin besar pengaruhnya meraih kesuksesan.

b) Perhatian

Perhatian merupakan pemusatan energi psikis yang tertuju kepada suatu objek

pelajaran atau dapat dikatakan sebagian banyak sedikitnya kesadaran yang

aktivitasnya belajar.16

Perhatian menurut Gazali adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun

semata-mata tertuju kepada suatu objek (benda/hal) atau sekumpulan objek. Untuk

mendapat hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap

bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka

timbullah kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar.17

. Jadi untuk mendapatkan

hasil belajar yang baik dari siswa, kita harus terlebih dahulu memperhatikan

bagaimna perhatian siswa tersebut dalam mengikuti proses pembelajaran.

15

MuhibbinSyah,Psikologi Pendidikan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2004), h. 147.

16Sardiman A M, Interaksi dan motivasi belajar mengajar (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2007), h. 45. 17

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta: PT BinaAksara,

2010), h. 56.

Page 30: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

20

c) Bakat Siswa

Bakat merupakan kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk

mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Hal ini dapat dilihat dari

kemampuan individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa banyak bergantung pada

upaya pendidikan latihan. Bakat dapat mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi

belajar dalam bidang studi tersebut.

Bakat siswa dapat mempengaruhi prestasi belajarnya, siswa yang memiliki

bakat tertentu kemudian menyadari bakatnya, maka siswa tersebut akan menjadi

cerdas dan berprestasi.

d) Minat Siswa

Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keingginan yang

besar terhadap sesuatu hingga dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar

siswa dalam bidang studi tertentu.18

Minat dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, seorang siswa memiliki minat

yang tinggi terhadap suatu pelajaran akan memusatkan perhatian secara intensif

terhadap pelajaran tertentu.

18

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta: PT BinaAksara,

2010), h. 57.

Page 31: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

21

e) Motivasi Siswa

Motivasi merupakan keadaan internal organisme, baik manusia maupun

hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Motivasi dapat dibedakan menjadi

2 bagian yaitu:

1) Motivasi ekstrinsik, merupakan motif-motif yang aktif dan berfungsi karena

adanya rangsangan dari luar. Dan merupakan hal atau keadaan yang datang dari

luar siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan tindakan belajar

2) Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsi tidak

perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan

untuk melakukan sesuatu. Dan merupakan hal atau keadaan yang berasal dari

dalam siswa yang dapat mendorongngnya untuk melakukan tindakan belajar.19

Dari uraian di atas, dipahami bahwa motivasi merupakan sesuatu dorongan

yang dapat mempengaruhi kecerdasan dan prestasi seseorang.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang bersumber dari luar diri seseorang

yang dapat mempengaruhi prestasi belajarnya. Faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar siswa dalam pelaksanaan proses belajar mengajar dalam kelas atau pun di luar

kelas sebagai faktor yang berasal dari luar diri dapat digolongkan menjadi dua

19

Sardiman A M, Interaksi dan motivasi belajar mengajar (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2007), h. 89-90.

Page 32: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

22

golongan yaitu faktor sosial dan non sosial.20

Di bawah ini akan diuraikan beberapa

faktor-faktor yang berkaitan dengan faktor eksternal:

1) Cara orang tua mendidik

Kemauan anak untuk belajar tidak terlepas dari bagaimana cara orang tua

mendidiknya, sebab keluarga sebagai lembaga pendidikan yang pertama dan utama

sangat memegang peranan penting.

Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Keluarga yang

sehat besar artinya untuk pendidikan dalam ukuran kecil, tetapi bersifat menentukan

untuk pendidikan dalam ukuran besar yaitu pendidikan bangsa, Negara dan dunia.21

Melihat kenyataan di atas, dapatlah dipahami betapa pentingnya peranan

keluarga dalam pendidikan anaknya. Karena cara orang tua mendidik anak-anak akan

berpengaruh terhadap belajarnya.

2) Relasi antara anggota keluarga

Relasi antara anggota keluarga yang terpenting adalah relasi orang tua dengan

anaknya hubungan ini harus diciptakan dengan suasana yang harmonispenuh

perhatian dalam keluarga sangat menentukan kesuksesaan anak itu sendiri.22

. Jadi

relasi antara anggota keluarga misalnya orang tua harus mengetahui lebih dalam

tentang anak-anak mereka memberikan pengajaran yang baik dan bekerja sama

20

Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h. 234. 21

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta: PT BinaAksara,

2010), h. 61. 22

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta: PT BinaAksara,

2010), h. 62.

Page 33: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

23

dengan pihak guru sehingga guru tidak terlalu susah untuk membuat siswa mengerti

pelajaran.

3) Suasana rumah tangga

Selain faktor yang telah disebutkan sebelumnya di atas, suasana rumah yang

gaduh atau pun tenang dan lain-lain sangat mempengaruhi ketenangan anak untuk

belajar. Oleh karena itu perlu diciptakan suasana rumah yang tenang dan harmonis.

Sehingga anak bisa senang belajar dan kerasa tinggal dirumah.23

Selanjutnya agar anak dapat belajar dengan baik perlulah diciptakan suasana

yang tenang dan tentram. Di dalam suasana rumah yang tenang dan tentram selain

anak kerasa/betah tinggal dirumah, anak juga dapat belajar dengan baik.

4) Guru

Guru juga faktor utama dalam hasil belajar siswa dan termasuk factor.

Eksternal. Dimana guru sangat berperan penting dalam keaktifan siswa belajar

sehingga mendapatkan hasil yang baik. Guru juga dapat menjadi orang tua kedua

ketika siswa bearda diluar terutama disekolah. Oleh karena itu guru hrus menciptakan

suasana belajar yang kondusif.

23

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta: PT BinaAksara,

2010), h. 63.

Page 34: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

24

5) Keadaan ekonomi keluarga

Kondisi ekonomi juga merupakan faktor yang mempengaruhi keberhasilan

belajar anak, hal ini erat kaitannya dengan fasilitas-fasilitas yang diperlukan dalam

belajar, fasilitas belajar ini akan terpenuhi jika didukung oleh ekonomi yang cukup.24

Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak-anak yang

sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya misalnya: pakaian,

perlindungan kesehatan dan lain-lain, juga membutuhkan fasilitas belajar seperi buku,

alat tulis menulis, ruangan belajar, meja, kursi dan lain-lain.

Jadi faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ini perlu diketahui karena

seorang peneliti harus mengetahui terlebih dahulu faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi hasil belajar, sehingga data yang diperoleh lebih akurat.

C. Hakekat Belajar Mengajar

Tujuan pengajaran tentu saja akan dapat tercapai jika anak didik berusaha

secara aktif untuk mencapainya. Keaktivan anak didik di sini tidak hanya dituntut dari

segi fisik, tetapi juga dari segi kejiwaan. Jika hanya fisik anak yang aktif, tetapi

pikiran dan mentalnya kurang aktif, maka kemungkinan besar tujuan pembelajaran

tidak tercapai. Padahal belajar pada hakikatnya adalah “perubahan” yang terjadi di

dalam dirinya setelah melakukan aktivitas belajar.

Kegiatan mengajar bagi seorang guru menghendaki hadirnya sejumlah anak

didik. Sedangkan belajar tidak selamanya memerlukan kehadiran seorang guru.

24

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta: PT BinaAksara,

2010), h. 63.

Page 35: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

25

Cukup banyak aktivitas yang dilakukan oleh seseorang guru di luar dari keterlibatan

guru. Mengajar merupakan kegiatan yang mutlak memerlukan keterlibatan individu

anak didik. Hal ini perlu guru menyadari agar tidak terjadi kesalahan tafsir terhadap

kegiatan pengajaran. Sama halnya dengan belajar, mengajar pun pada hakekatnya

adalah suatu proses, yaitu proses mengatur, mengorganisasi. Lingkungan yang berada

di sekitar anak didik, sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong anak didik

melakukan proses belajar. Pada tahap berikutnya mengajar adalah proses memberikan

bimbingan/bantuan kepada anak didik dalam melakukan proses belajar 25

D. Model Pembelajaran

Model merupakan kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman

dalam melakukan kegiatan. Istilah Model Pembelajaran (model of teaching)

sebagaimana dijelaskan Toeti dan Sarifudin, Model pembelajaran didefinisikan

sebagai suatu kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan

berfungsi sebagi pedoman bagi perancang pembelajaran dan para pengajar dalam

merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar. Juga menjelaskan

tentang model pembelajaran, yaitu sebagai landasan praktik pembelajaran hasil

penurunan teori psikologi pendidikan dan belajar, yang dirancang berdasarkan proses

25

http://aksiguru.org/2013/06/12/pengertian-definisi-hasil-belajar.html

Page 36: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

26

analisis yang diarahkan pada implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat

operasional di depan kelas26

.

Model pembelajaran mengambarkan keseluruhan urutan alur atau langkah-

langkah yang pada umumnya diikuti oleh serangkaian kegiatan pembelajaran. Dalam

model pembelajaran ditunjukkan secara jelas kegiatan-kegiatan apa yang perlu

dilakukan oleh guru atau siswa, bagaimana urutan kegiatan-kegiatan tersebut, dan

tugas-tugas khusus apa yang perlu dilakukan oleh siswa. Model pembelajaran

merupakan aktualisasi dari model belajar, yang hakekatnya membantu para siswa

memperoleh informasi, ide, keterampilan, nilai, cara berpikir, sarana untuk

mengekspresikan dirinya, dan juga mengajar cara-cara bagaimana mereka belajar.

Proses belajar mengajar tidak hanya memiliki makna deskriptif dan kekinian, akan

tetapi juga bermakna prospektif dan berorentasi masa depan. Penggunaan model

pembelajaran memungkinkan guru dapat mencapai tujuan tertentu dan berorentasi

pada jangka panjang 27

.

B. Model pembelajaran observation learning

a. Definisi model pembelajaran observation learning

Istilah observation learning ini sinonim dengan learning thougt imitation

(belajar melalui peniruan). Imitasi adalah peniruan (pengkopian) perilaku, yaitu

26

http://belajar.org/2013/06/15/keterkaitan/antara/bahasa/dan/pikiran.html 27

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta: PT BinaAksara,

2010), h. 194.

Page 37: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

27

meniru perilaku seseorang, dimana perilaku orang yang ditiru tersebut merupakan

suatu pola.28

Bandura dan Walters menjelaskan tiga perbedaan efek imitasi (three effect

of imitation) yaitu

a. Eliciting effect, yaitu efek yang mendatangkan respons meskipun tidak sama

dengan model. Tetapi berkaitan erat dengan model tersebut.

b. Inhibitory/disinhibitory yaitu hasil dari pengamatan terhadap model yang

mendapat reward atau punishment dari perilaku yang menyimpang.

c. Modeling effect yaitu pengaruh yang menyangkut penguasaan respons baru.

Observation learning atau biasa disebut metode observasi adalah salah satu

strategi pembelajaran yang menggunakan pendekatan kontekstual dan media asli

dalam rangka membelajarkan siswa yang mengutamakan kebermaknaan proses

belajar. Dengan metode observasi siswa akan merasa tertantang mengeksplorasi rasa

keingin tahuannya tentang fenomena dan rahasia alam yang senantiasa menantang.

Metode observasi mengedepankan pengamatan langsung kepada obyek yang

akan dipelajari. Sehingga siswa mendapatkan fakta berbentuk data yang obyektif

yang kemudian di analisa sesuai tingkat perkembangan siswa. Item yang dianalisa

siswa kemudian digunakan sebagai bahan penyusunan evaluasi bagi siswa.

28

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta: PT BinaAksara,

2010), h. 194.

Page 38: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

28

Menurut Bandura ada lima hal yang dapat dipelajari seseorang melalui

pengamatan terhadap observation learning yaitu:29

1. Pengamat dapat mempelajari keterampilan kognitif, afektif, atau psikomotor

yang baru, dengan cara memperhatikan ( attention ).

2. Pengamatan terhadap model dapat melemahkan atau menguatkan berbagai

halangan untuk pengamat melakukan perilaku yang sama.

3. Para model dapat pula bertindak sebagai penganjur umum (social prompts) atau

pendorong bagi para pengamat.

4. Dengan memerhatikan model, pengamat dapat belajar bagaimana memanfaatkan

lingkungan sekitar serta benda-benda yang ada di dalamnya.

5. Melihat model mengekspresikan reaksi-reaksi emosional dapat membangkitkan

rangsangan pengamat untuk mengekspresikan reaksi emosional yang sama.

b. Proses pelaksanaan observartion learning

Menurut Ziegler, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses

pembelajaran dengan pengamatan terhadap model yaitu sebagai berikut:30

29

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Bandura dalam Observattion

Learning (Jakarta: PT BinaAksara, 2010), h. 65.

30 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Ziegler dalam Observaion

Learning (Jakarta: PT BinaAksara, 2010), h. 67.

Page 39: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

29

a. Memberikan perhatian (Attention).

Seorang guru harus memberikan perhatian kepada siswanya agar apa yang dia

sampaikan dapat diperhatikan oleh siswa. Sehingga menghasilkan dampak yang

dapat ditangkap oleh pancaindra.

b. Model yang menarik (Attractive Model).

Penerapan teori kognitif sosial dalam proses pembelajaran di sekolah, untuk

mendapatkan perhatian siswa pada proses pembelajaran dari model, para gurus

ebaiknya mengusahakan penekanan bagian terpenting dari perilaku yang akan

dipelajari dalam memusatkan perhatian siswa.

c. Menyimpan dalam ingatan (Retention)

d. Proses Produksi (Production)

Adapun proses berlangsungnya Observation Learning terjadi pada proses

duatahap yaitu proses akuisisi (mendapatkan sesuatu perilaku) dan proses

performance, yaitu dapat atau tidak dapat menampilkan perilaku yang telah

diamati.

c. Manfaat model pembelajaran observation learning

Observation learning atau metode observasi sangat bermanfaat bagi

pemenuhan rasa ingin tahu siswa. Sehingga proses pembelajaran memiliki

kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi siswa menemukan fakta bahwa

ada hubungan antara obyek yang dianalisa dengan materi pembelajaran yang

dibawakan guru.Hal tersebut jarang terjadi pada pola pembelajaran konvensional.

Dalam pola pembelajaran konvensional sering guru menyampaikan materi yang

Page 40: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

30

terkadang siswa mampu mengerjakannya akan tetapi tidak tahu bahwa apa yang

dikerjakannya tersebut berguna baginya dalam mewujudkan kompetensi dirinya.

Metode observasi membantu proses perkembangan kognitif siswa yang terangsang

melakukan adaptasi kognitif. Proses adaptasi kognitif berupa akomodasi dan

asimilasi. Manfaat yang lain adalah dalam rangka menanamkan rasa cinta kepada

lingkungan dan alam.

C. Model pembelajaran Resource Based Learning

a. Definisi Model Pembelajaran Resource Based Learning

Pembelajaran merupakan suatu kegiatan dimana seseorang dengan sengaja

diubah dan di control dengan maksud agar dapat bertingkah laku atau bereaksi sesuai

kondisi tertentu. Sedangkan salah seorang ahli berpendapat bahwa pembelajaran

merupakan upaya membelajarkan siswa.31

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa pembelajaran adalah upaya

membelajarkan siswa melalui kegiatan memilih, menetapkan, dan mengembangkan

model pembelajaran yang optimal untuk mencapai hasil yang diinginkan berdasarkan

kondisi pembelajaran yang ada.Kegiatan memilih, menetapkan, dan mengembangkan

model pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru sebelum

melakukan kegiatan pembelajaran.

Pembelajaran berkaitan dengan bagaimana (how to) membelajarkan siswa,

atau bagaimana membuat siswa dapat belajar dengan mudah dan terdorong oleh

31

Sutiah, Buku Ajar, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Malang: Universitas Negeri Malang,

2010), h.8.

Page 41: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

31

kemauannya untuk mempelajari apa (what to) yang harus dipelajari siswa

(kurikulum). Kegiatan pembelajaran sering kali dikatakan sebagai upaya guru

membelajarjan siswa, dalam arti membuat siswa mau belajar, dapat belajar, tertarik

untuk belajar, dan senang atau betah belajar.

Belajar berbasis beraneka sumber telah menjadi pradigma belajar. Untuk

mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) tidak ada cara yang paling tepat

selain belajar dan belajar. Menurut teori Behaviorisme belajar adalah perubahan

tingkah laku. Belajar adalah pembuka dari tidak tahu menjadi tahu dari

pahammenjadi paham, dari kurang trampil menjadi mahir, dengan kata lain terjadi

perubahan mental dalam diri seseorang.32

Pembelajaran Berdasar Sumber (Resource Based Learning) adalah strategi

pembelajaran dimana siswa membangun pemahamannya melalui interaksi dengan

berbagai sumber belajar baik cetak, non-cetak, maupun orang. Jadi, Resource Based

Learning sangat terkait erat dengan pendekatan konstruktifistik, metode belajar

peemcahan masalah (problem-based learning, inquiry learning, atau pembelajaran

berbasis proyek (project-based learning).33

. Jadi model pembelajaran Resource Based

Learning merupakan bagian dari metode kooperatif learning dengan pendekatan

konstruktifisik.

32

Http://Teknologipendidikan-Unimed.Net/Wpcontent/Uploads/Tugas-Tik.Doc (10 Juni 2013)

33 Zumhaldi, Tugas Matakuliah TIK, Pembelajaran berabasis sumber dan pembelajaran

berbasis multimedia/(http://www.centralischool.ca/~bestpractice/resource/index.html) (10 November

2013

Page 42: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

32

b. Proses Pelaksanaan Model Pembelajaran Resource Based Learning

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan Resource Based

Learning yaitu:

a. Pengetahuan yang ada. Ini mengenai pengetahuan guru tentang latar belakang

murid dan pengetahuan murid tentang bahan pelajaran

b. Tujuan pembelajaran. Guru harus merumuskan dengan jelas tujuan apa yang

ingin dicapai dengan pelajaran tersebut.

c. Memilih metodologi. Metode pengajaran banyak ditentukan oleh tujuan.

d. Koleksi dan penyediaan bahan. Bahan yang diperlukan oleh semua murid harus

disediakan sebelumnya dan sumber-sumber lain di luar sekolah perlu diselidiki

agar dapat dimanfaatkan bila diperlukan.

e. Penyediaan tempat. Ruangan harus sesuai yang diperlukan karena dalam

pembelajaran memerlukan fasilitas dan bantuan team guru, pembagian dalam

berbagai kelompok, dan kegiatan yang berbagai ragam.34

c. Manfaat Model Pembelajaran Resource Based Learning

Ada pun tujuan model pembelajaran resource based learning adalah :

a. Merangsang daya penalaran dan kreativitas siswa sesuai dengan kemampuan dan

kecepatannya masing-masing karena berhubungan langsung dengan berbagai

sumber informasi dalam pembelajaran.

34

Sutiah, Buku Ajar, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Malang: Universitas Negeri Malang,

2010), h. 30-31.

Page 43: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

33

b. Meningkatkan motivasi, keaktifan dan mengembangakan rasa percaya diri siswa

dalam belajar.

c. Memberikan kesempatan proses bersosialisasi kepada siswa untuk mendapatkan

dan memperkaya pengetahuan dengan menggunakan alat, nara sumber atau

tempat.

d. Meningkatkan perkembangan siswa dalam berbahasa melalaui komunikasi

dengan mereka tentang hal-hal yang berhubungan dengan sumber belajar.35

.

Reosurce Based Learning dapat meningkatkan pengetahuan siswa lewat

memanfaatkan berbagai sumber belajar yang ada seperti buku-buku yang ada di

perpustakaan

Resource Based Learning adalah cara belajar yang bermacam-macam bentuk

dan segi-seginya. Metode ini dapat singkat atau panjang, berlangsung selama satu

jam pelajaran atau selama setengah semester dengan pertemuan dua kali seminggu

selama satu atau dua jam, dapat diarahkan oleh guru atau barpusat pada kegiatan

murid, dapat mengenai satu mata pelajaran tertentu atau melibatkan berbagai

disiplin, dapat bersifat individual atau klasikal, dapat menggunakan alat audio-visual

yang diamati secara individual atau diperlihatkan kepada seluruh kelas.36

Adapun

alasan peneliti membandingkan model pembelajaran observation learning dengan

35

Sutiah, Buku Ajar, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Malang: Universitas Negeri Malang,

2010), h. 29.

36Sutiah, Buku Ajar, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Malang: Universitas Negeri Malang,

2010), h. 29.

Page 44: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

34

resource based learning karena memiliki keunggulan tersendiri. Untuk model

pembelajaran observation learning mempunyai keunggulan yaitu :

1) Menyajikan media obyek secara nyata tanpa manipulasi

2) Mudah pelaksanaannya

3) Siswa akan merasa senang dan tertantang

4) Siswa akan memiliki motivasi dalam belajar37

Sedangkan untuk model pembelajaran resource based learning mempunyai

keunggulan sebagai berikut :

1) Resource based learning ini berisi banyak jenis-jenis sumber sehingga guru

dapat memperhatikan perbedaan yang ada pada peserta didik.

2) Resource based learning merupakan suatu keseluruhan hingga dapat membantu

siswa untuk memperoleh gambaran keseluruhan dari suatu disiplin ilmu.

3) Resource based learning dapat menarik minat siswa untuk belajar, karena dalam

resource based learning menggunakan berbagai metode yang tidak hanya

melayani siswa audio-visual tetapi juga kinestetis.

4) Resource based learning menunjukkan cara-cara belajar yang bermakna bagi

murid, sebab belajar bukan hanya untuk belajar akan tetapi mempersiapkan untuk

hidup selanjutnya.

5) Resource based learning dapat digunakan dalam banyak situasi dan bersifat

fleksibel baik isi maupun prosedur mengajar.

37

http://baliteacher.blogspot.com/karakteristik-metode-observasi.html (7 November 2013)

Page 45: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

35

D. Materi Ekosistem

a. Ekologi

Ekologi, pertama kali disampaikan oleh Ernest Haeckel ( zoologiwan Jerman,

1834-1914), berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari dua kata, yaitu oikos yang

artinya rumah atau tempat hidup, dan logos yang berarti ilmu. Ekologi diartikan

sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi

antara makhluk hidup dan lingkungannya, kita mempelajari makhluk hidup sebagai

kesatuan atau sistem dengan lingkungannya,

Ekologi adalah cabang ilmu biologi yangbanyak memanfaatkan informasi dari

berbagai ilmu pengetahuan lain, seperti : kimia, fisika, geologi, dan klimatologi untuk

pembahasannya. Penerapan ekologi di bidang pertanian dan perkebunan di antaranya

adalah penggunaan kontrol biologi untuk pengendalian populasi hama guna

meningkatkan produktivitas.

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal

balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Lingkungan

hidup meliputi Komponen Biotik dan Komponen Abiotik. Komponen biotik meliputi

berbagai jenis makhluk hidup mulai yang bersel satu (uni seluler) sampai makhluk

hidup bersel banyak (multi seluler) yang dapat dilihat langsung oleh kita. Komponen

abiotik meliputi iklim, cahaya, batuan, air, tanah, dan kelembaban. Ini semua disebut

faktor fisik. Selain faktor fisik, ada faktor kimia, seperti salinitas (kadar garam),

tingkat keasaman, dan kandungan mineral.

Page 46: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

36

Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan

menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi. Di

dalam ekosistem, seluruh makhluk hidup yang terdapat di dalamnya selalu

melakukan hubungan timbal balik, baik antar makhluk hidup maupun makhluk hidup

dengan lingkungnnya atau komponen abiotiknya. Hubungan timbal balik ini

menimbulkan keserasian hidup di dalam suatu ekosistem.

b. Lingkungan

Lingkungan suatu organisme adalah segala sesuatu diluar organisme, yang

menjadi kondisi atau persyaratan organisme untuk hidup, lingkungan makhluk hidup

( organisme dibagi menjadi 2 :

1. Lingkungan abiotik ( benda mati / Fisik )

2. Lingkungan Biotik ( Maklhuk Hidup )

A. Lingkungan abiotik ( benda mati / Fisik )

Lingkungan abiotik meliputi segala sesuatu yang tidak secara langsung terkait

pada keberadaan organisme tertentu antara lain :

1. Sinar Matahari: Jika tidak ada, tidak akan ada kehidupan

2. Air: ±70% Struktur penyusun makhluk hidup. fungsi: untuk reaksi kimia pada

tubuh yg disebut juga metabolisme dan juga untuk menjaga suhu tubuh tetap

stabil.

Page 47: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

37

3. Senyawa organik: karbohidrat, lemak dan protein. senyawa organik harus

memiliki unsur C, H, O. khusus untuk protein, harus memiliki C, H, O, N.

4. Udara: ±80% udara bebas adalah Nitrogen (N). fungsi N: membentuk protein

bagi tubuh. N bisa didapat dari atmosfer langsung, tetapi harus dirubah ke

dalam bentuk N2 . Proses pengubahan N menjadi N2 dinamakan Proses

Biogeokimia. sisanya, udara bebas adalah Oksigen (O2). fungsi O2: untuk

respirasi. tetapi untuk respirasi yang tidak menggunakan O2

dinamakanRespirasi anaerob.

5. Tanah: sebagai substrat bagi tumbuhan dan sebagai tempat tinggal bagi

hewan.

6. Suhu: mempengaruhi reaksi kimia. jika suhu tinggi, zat/unsur yang

direaksikan lebih cepat bereaksi karena dalam suhu yang tinggi terdapat zat

katalis yang berfungsi untuk mempercepat reaksi kimia. dalam tubuh

manusia, terdapat zat katalis yang disebutbiokatalisator yang

berbentuk enzim. suhu yang tinggi juga dapat mengakibatkan enzim rusak.

sedangkan suhu rendah menyebabkan melambatnya kinerja enzim.

7. Mineral: membantu proses reaksi kimia

8. Kelembaban udara: kandungan air di udara

9. PH: derajat keasaman suatu zat. ukuran PH: 0-14. PH 0-7 mengindikasikan

zat tersebut asam. PH 7 mengindikasikan zat tersebut normal. PH 7-14

mengindikasikan zat tersebut basa.

B. Lingkungan Biotik ( Maklhuk Hidup )

Page 48: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

38

Lingkungan Biotik adalah lingkungan yang meliputi semua makhluk hidup di

bumi, baik tumbuhan maupun hewan. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai

produsen, hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai

decomposer, juga meliputi tingkatan-tingkatan organisme yang meliputi individu,

populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Tingkatan-tingkatan organisme makhluk

hidup tersebut dalam ekosistem akan saling berinteraksi, saling mempengaruhi

membentuk suatu sistemyang menunjukkan kesatuan. Secara lebih terperinci,

tingkatan organisasi makhluk hidup adalah sebagai berikut :

a. Individu

Individu merupakan organisme tunggal seperti : seekor tikus, seekor kucing,

sebatang pohon jambu, sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia. Dalam

mempertahankan hidup, seti jenis dihadapkan pada masalah-masalah hidup yang

kritis. Misalnya, seekor hewan harus mendapatkan makanan, mempertahankan diri

terhadap musuh alaminya, serta memelihara anaknya. Untuk mengatasi masalah

tersebut, organisme harus memiliki struktur khusus seperti : duri, sayap, kantung,

atau tanduk. Hewan juga memperlihatkan tingkah laku tertentu, seperti membuat

sarang atau melakukan migrasi yang jauh untuk mencari makanan. Struktur dan

tingkah laku demikian disebut adaptasi

b. Populasi

Kumpulan individu sejenis yang hidup padasuatu daerah dan waktu tertentu

disebut populasi

Page 49: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

39

c. Komunitas

Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu

dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain.

Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan

dengan individu dan populasi.

d. Ekosistem

Antara komunitas dan lingkungannya selalu terjadi interaksi. Interaksi ini

menciptakan kesatuan ekologi yang disebut ekosistem. Komponen penyusun

ekosistem adalah produsen (tumbuhan hijau), konsumen (herbivora, karnivora, dan

omnivora), dan dekomposer/pengurai (mikroorganisme). Dalam komunitas, semua

organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara komponennya saling

berhubungan melalui keragaman interaksinya.

e. Biosfer

Seluruh ekosistem di dunia disebut biosfer. Dalam biosfer, setiap makhluk hidup

menempati lingkungan yang cocok untuk hidupnya. Lingkungan atau tempat yang

cocok untuk kehidupannya disebut habitat. Dalam biologi kita sering membedakan

istilah habitat untuk makhluk hidup mikro, seperti jamur dan bakteri, yaitu disebut

substrat. Dua spesies makhluk hidup dapat menempati habitat yang sama, tetapi tetap

memiliki relung (nisia) berbeda. Nisia adalah status fungsional suatu organisme

dalam ekosistem. Dalam nisianya, organisme tersebut dapat berperan aktif,

sedangkan organisme lain yang sama habitatnya tidak dapat berperan aktif. Sebagai

contoh marilah kita lihat pembagian nisia di hutan hujan tropis.

Page 50: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

40

C. Komponen dalam Ekosistem

1. Aliran Energi

Aliran energi dalam ekosistem mengalami tahapan proses sebagai berikut :

a. Energi masuk ke dalam ekosistem berupa energi matahari, tetapi tidak semuanya

dapat digunakan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis. Hanya sekitar

setengahnya dari rata-rata sinar matahari yang sampai pada tumbuhan diabsorpsi

oleh mekanisme fotosintesis, dan juga hanya sebagian kecil, sekitar 1-5 %, yang

diubah menjadi makanan (energi kimia). Sisanya keluar dari sistem berupa panas,

dan energi yang diubah menjadi makanan oleh tumbuhan dipakai lagi untuk

proses respirasi yang juga sebagai keluaran dari sistem.

b. Energi yang disimpan berupa materi tumbuhan mungkin dilakukan melalui rantai

makanan dan jaring-jaring makanan melalui herbivora dan detrivora. Seperti telah

diungkapkan sebelumnya, terjadinya kehilangan sejumlah energi diantara

tingkatan trofik, maka aliran energi berkurang atau menurun ke arah tahapan

berikutnya dari rantai makanan. Biasanya herbivora menyimpan sekitar 10 %

energi yang dikandung tumbuhan, demikian pula karnivora menyimpan sekitar 10

% energi yang dikandung mangsanya.

1. Apabila materi tumbuhan tidak dikonsumsi, maka akan disimpan dalam sistem,

diteruskan ke pengurai, atau diekspor dari sistem sebagai materi organik.

Page 51: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

41

2. Organisme-organisme pada setiap tingkat konsumen dan juga pada setiap

tingkat pengurai memanfaatkan sebagian energi untuk pernafasannya, sehingga

terlepaskan sejumlah panas keluar dari system

3. Dikarenakan ekosistem adalah suatu sistem terbuka, maka beberapa materi

organik mungkin dikeluarkan menyeberang batas dari sistem. Misalnya akibat

pergerakan sejumlah hewan ke wilayah, ekosistem lain, atau akibat aliran air

sejumlah gulma air keluar dari sistem terbawa arus.

Gambar 10. 1. Aliran energi dalam ekosistem

1. Rantai Makanan dan Jaring Jaring Makanan. adalah pengalihan energi dari

sumbernya dalam tumbuhan melalui sederetan organisme yang makan dan yang

dimakan

Page 52: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

42

Gambar 10. 2. Rantai Makanan

Apabila antara rantai makanan yang satu dengan yang lainnya terdapat hubungan (ada

komponen yang sama), maka beberapa rantai makanan akan membentuk jaring-jaring

makanan.

Berikut ini contoh jaring-jaring makanan :

Gambar 10. 3. jaring-jaring makanan

Page 53: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

43

D. Interaksi Antar Komponen

Interaksi antar komponen ekologi dapatmerupakan interaksi antar organisme, antar

populasi, dan antar komunitas.

1. Interaksi antar organisme

Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap

individu akan selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis,

baik individu dalam satu populasinya atau individu-individu dari populasi lain.

Interaksi demikian banyak kita lihat di sekitar kita.Interaksi antar organisme dalam

komunitas ada yang sangat erat dan ada yang kurang erat. Interaksi antarorganisme

dapat dikategorikan sebagai berikut.

a. Netral

Hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang sama

yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak, disebut

netral. Contohnya : antara capung dan sapi.

b. Predasi

Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan

ini sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator

Page 54: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

44

juga berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa. Contoh : Singa dengan

mangsanya, yaitu kijang, rusa,dan burung hantu dengan tikus.

c. Parasitisme

Parasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda spesies, bilasalah

satu organisme hidup pada organisme lain dan mengambil makanan dari

hospes/inangnya sehingga bersifat merugikan inangnya.contoh : Plasmodium dengan

manusia, Taeniasaginata dengan sapi, dan benalu dengan pohon inang.

d. Komensalisme

Komensalisme merupakan hubunganantara dua organisme yang berbeda

spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan; salah satu

spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak dirugikan. Contohnya anggrek dengan

pohon yang ditumpanginya.

e. Mutualisme

Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies

yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Contoh, bakteri Rhizobium yang

hidup pada bintil akar kacang-kacangan.

Page 55: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

45

2. Interaksi Antar populasi

Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi secara

langsung atau tidak langsung dalam komunitasnya.Contoh interaksi antar populasi

adalah sebagai berikut.

a. Alelopati merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu

menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya,

di sekitar pohon walnut (juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena

tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada mikroorganisme istilah

alelopati dikenal sebagai anabiosa.Contoh, jamur Penicillium sp. dapat

menghasilkan antibiotika yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu.

b. Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi, bila antarpopulasi terdapat

kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang

diperlukan. Contoh, persaingan antara populasi kambing dengan populasi sapi di

padang rumput.

3. Interaksi Antar Komunitas

Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang

sama dan saling berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya komunitas sawah dan

sungai. Komunitas sawah disusun oleh bermacam-macam organisme, misalnya padi,

Page 56: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

46

belalang, burung, ular, dan gulma. Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang,

zooplankton, fitoplankton, dan dekomposer. Antara komunitas sungai dan sawah

terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke sawah dan

peredaran organisme hidup dari kedua komunitas tersebut. Interaksi antarkomunitas

cukup komplek karena tidak hanya melibatkan organisme, tapi juga aliran energi dan

makanan. Interaksi antarkomunitas dapat kita amati, misalnya pada daur karbon. Daur

karbon melibatkan ekosistem yang berbeda misalnya laut dan darat.

4. Interaksi Antar komponen Biotik dengan Abiotik

Interaksi antara komponen biotik dengan abiotik membentuk ekosistem.

Hubunganantara organisme dengan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran

energi dalam sistem itu. Selain aliran energi, di dalam ekosistem terdapat juga

struktur atau tingkat trofik, keanekaragaman biotik, serta siklus materi. Dengan

adanya interaksi-interaksi tersebut, suatu ekosistem dapat mempertahankan

keseimbangannya. Pengaturan untuk menjamin terjadinya keseimbangan ini

merupakan ciri khas suatu ekosistem. Apabila keseimbangan ini tidak diperoleh maka

akan mendorong terjadinya dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai

keseimbangan baru.

Page 57: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

47

A. Contoh Dari Faktor Abiotik dan Peranannya

a. Cahaya Matahari.

Peranan : Sebagai sumber energi bagi tumbuhan yang diperlukan dalam

proses fotosintesis, memberikan rasa hangat untuk semua makhluk.

b. Udara.

Peranan : Untuk bernapas bagi semua makhluk hidup, dan untuk proses

fotosintesis pada tumbuhan.

c. Suhu.

Peranan : Suhu dapat memberikan pengaruh baik secara langsung maupun

tidak langsung. Menurut Rai dkk (1998) suhu dapat berperan langsung hampir

pada setiap fungsi dari tumbuhan dengan mengontrol laju proses-proses kimia

dalam tumbuhan tersebut, sedangkan berperan tidak langsung dengan

mempengaruhi faktor-faktor lainnya terutama suplai air. Suhu akan

mempengaruhi laju evaporasi dan menyebabkan tidak saja keefektifan hujan

tetapi juga laju kehilangan air dari organisme.

Page 58: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

48

d. Air.

Peranan : Sebagai media pelarut zat-zat yang dibutuhkan dalam tubuh

makhluk hidup, sebagai media pengangkut dalam tubuh makhluk hidup. Dan

sebagai habitat bagi makhluk hidup, seperti : danau, sungai, dan laut.

e. Tanah.

Peranan : Sebagai tempat hidup berbagai makhluk hidup dalam suatu

ekosistem, di dalam tanah terdapat zat hara yang merupakan mineral penting

untuk mempertahankan proses di dalam tubuh, terutama bagi tumbuhan.

B. Komponen-Komponen Biotik dan Peranannya

a. Produsen.

Peranan : Menyediakan makanan/sumber makanan bagi konsumen tingkat I.

b. Konsumen.

Peranan : Sebagai penyeimbang populasi dalam lingkungan.

c. Dekomposer/Pengurai.

Peranan : Menguraikan sisa-sisa mahluk hidup yang sudah mati.

C. Contoh Interaksi Antara Faktor Biotik dan Abiotik

1. Curah hujan dan suhu mempengaruhi jenis tumbuhan yang hidup di suatu tempat

2. Cacing tanah menyebabkan struktur tanahnya menjadi berongga, sehingga tanah

menjadi gembur.

Page 59: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

49

3. Penghijauan menyebabkan kandungan oksigen di udara cukup banyak, sehingga

kualitas udara menjadi baik.

D. Contoh Bentuk Interaksi Individu dalam Populasi yang Bersifat Menguntungkan

dan Contoh dari Kompetisi

Contoh Bentuk Interaksi Individu dalam Populasi yang Bersifat

Menguntungkan

1. Simbiosis Mutualisme

Misalnya : Hubungan antara jamur dan alga. Jamur mendapat karbohidrat dari

alga sedangkan alga mendapat air atau terlindung dari kekeringan. Hubungan

ini juga bersifat mutlak, artinya apabila tidak bersimbiosi, alga dan jamur tidak

akan membentuk lumut kerak (lichines).

2. Protokooperasi.

Misalnya : Kupu-kupu dengan bunga, kerbau dengan burung jalak.

Contoh Kompetisi

1. Persaingan antara populasi singa dengan harimau yang memperebutkan

makanan.

2. Persaingan antara populasi kambing dengan populasi sapi di padang rumput.

Bentuk interaksi antar populasi dalam komunitas beserta contohnya

Interaksi antar populasi dapat terjadi secara langsung atau tidak langsung. Contoh

interaksi antarpopulasi adalah :

Page 60: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

50

1. Kompetisi

Kompetisi merupakan interaksi yang memiliki kepentingan yang sama

sehingga terjadi persaingan antarpopulasi. Misalnya, persaingan antara

populasi singa dengan harimau yang memperebutkan makanan.

2. Alelopati merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu

menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain.

Contohnya, di sekitar pohon walnut (juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain

karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada

mikroorganisme istilah alelopati dikenal sebagai anabiosa.Contoh, jamur

Penicillium sp. dapat menghasilkan antibiotika yang dapat menghambat

pertumbuhan bakteri tertentu.

Contoh interaksi antar komunitas

Misalnya : Komunitas sawah dan sungai. Komunitas sawah disusun oleh

bermacam-macam organisme, misalnya padi, belalang, burung, ular, dan

gulma. Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang, zooplankton,

fitoplankton, dan dekomposer. Antara komunitas sungai dan sawah terjadi

interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke sawah dan

peredaran organisme hidup dari kedua komunitas tersebut.

E. Keseimbangan Ekosistem

Ekosistem terbentuk dari komponen hidup dan tak hidup di suatu tempat yang

berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur.Keteraturan itu terjadi oleh

Page 61: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

51

adanya siklus materi dan aliran energi yang terkendalikan oleh arus informasi antar

komponen dalam ekosistem. Masing-masing komponen memiliki fungsi yang

berbeda- berbeda. Selama masing-masing komponen itu melakukan fungsinya dan

bekerja sama dengan baik, keteraturan ekosistem itupun terjaga. Keteraturan itu

menunjukkan bahwa ekosistem berada dalam keseimbangan tertentu.

F. Komponen Ekosistem

Berdasarkan fungsinya suatu ekosistem terdiri dari dua komponen yaitu (1)

komponen autotrophik ( autos = sendiri, trophikhos = menyediakan makanan) artinya

organisme yang mampu menyediakan atau mensintesis makannya sendiri berupa

bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan sinar matahari dan klorofil (2)

komponen heterotrophik ( hetero = berbeda, lain) artinya organisme yang hanya

mampu memanfaatkan bahan oraganik sebagai makannya dan bahan tersebut

disintesis dan disediakan oleh organisme lain Berdasarkan komponen penyusunnya,

komponen ekosistem dapat dibedakan menjadi empat (4) komponen yaitu :

1. Komponen autotrof (Auto = sendiri dan trophikos = menyediakan makan).

Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan

sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi

seperti matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen,

contohnya tumbuh-tumbuhan hijau.

2. Komponen heterotrof (Heteros = berbeda, trophikos = makanan).Heterotrof

merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai

Page 62: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

52

makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh organisme lain. Yang

tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.

3. Bahan tak hidup (abiotik) Bahan tak hidup yaitu komponen fisik dan kimia

yang terdiri dari tanah, air, udara, sinar matahari. Bahan tak hidup merupakan

medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan

tempat hidup.

4. Pengurai (dekomposer) Pengurai adalah organisme heterotrof yang

menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati (bahan organik

kompleks). Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut

dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali

oleh produsen. Contoh pengurai ini adalah bakteri dan jamur. termasuk dalam

kelompok tersebut adalah perombak dan detritifor. Perombak adalah

Organisme yang mampu merombak bahan organik kompleks, dan menyerap

sebagian hasil perombakannya. Organisme ini mampu menghasilkan enzim

pencerna bangkai atau bahan organik buangan lainnya. Detritifor adalah

organisme pemakan detritus (yaitu fragmen, hancuran, remukan, bagian-

bagian lembut dari bahan yang sudah terurai).

Kualitas dan kuantitas komponen dalam suatu ekosistem berbeda-beda. Jika

susunan komponen biotik dan abiotiknya berbeda maka interaksi yang terjadi antar

komponen akan berubah, karena itulah setiap ekosistem mempunyai penampilan

yang tidak sama. Perbedaan ini akan terlihat pada ciri keseutuhan ekosistem, baik

Page 63: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

53

menyangkut proses pengambilan dan perpindahan energi, pendauran materi maupun

produktivitasnya. Kombinasi organisme dan unsur lingkungan dalam sebuah

ekosistem selalu menunjukkan penampilan yang khas. Kondisi inilah yang mungkin

melahirkan tipe ekosistem yang beraneka ragam.

G. Macam-macam Ekosistem

Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan

ekosistem perairan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan

ekosistem air Laut. Para ahli ekologi umumnya membagi tipe ekosistem di bumi

menjadi tiga ekosistem utama yaitu ekosistem darat (terrestrial ecosystem),

ekosistem perairan (aquatic ecosystem) dan ekosistem buatan.

a. Ekosistem darat

Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan.

Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan

menjadi beberapa bioma, yaitu sebagai berikut.

1. Bioma gurun

Beberapa Bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang

berbatasan dengan padang rumput.

Page 64: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

54

Ciri-ciri bioma gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun).

Suhu slang hari tinggi (bisa mendapai 45°C) sehingga penguapan juga tinggi,

sedangkan malam hari suhu sangat rendah (bisa mencapai 0°C). Perbedaan suhu

antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun

berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun

seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta

mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain

rodentia, ular, kadal, katak, dan kalajengking.

Gambar 10.16. Bioma Gurun

b. Ekosistem Air Tawar

Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi

cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang

terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua

Page 65: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

55

filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada

umumnya telah beradaptasi.

1. Danau

Danau merupakan suatu badan air yang menggenang dan luasnya mulai dari

beberapa meter persegi hingga ratusan meter persegi.

Gambar 10.23. Berbagai Organisme

Air Tawar berdasarkan Cara Hidupnya

Di danau terdapat pembagian daerah berdasarkan penetrasi cahaya matahari. Daerah

yang dapat ditembus cahaya matahari sehingga terjadi fotosintesis disebut daerah

fotik. Daerah yang tidak tertembus cahaya matahari disebut daerah afotik. Di danau

juga terdapat daerah perubahan temperatur yang drastis atau termoklin. Termoklin

memisahkan daerah yang hangat di atas dengan daerah dingin di dasar.

Page 66: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

56

c. Ekosistem Air Laut ( Ekosistem Bahari )

Merupakan bagian terluas (kira-kira 70 %) di muka bumi. Beberapa

karakteristik Ekosistem bahari antara lain, Salinitasnya tinggi terutama di daerah

tropika, semakin jauh dari khatulistiwa salinitas berkurang. Salinitas di permukaan

laut dan pada kedalaman yang berbeda bervariasi. Memiliki kadar mineralnya

tinggi, dengan ion clorida merupakan ion yang terbanyak. Pengaruh faktor iklim dan

cuaca kurang begitu nampak dengan suhu permukan air laut di daerah tropic berkisar

antara 25 oc – 30

oc, makin ke arah kutub suhu menurun sampai 0

oc. Adanya aliran

air laut dipengaruhi oleh adanya angin dan perputaran bumi.

d. Ekosistem laut dalam

Bagian lautan terdalam mempunyai suatu lingkungan yang khas dan

diperlukan adaptasi yang luar biasa untuk memungkinkan kehidupan disini. Keadaan

di kedalaman ini dingin, gelap dan sunyi. Disini tidak terdapat produsen. Makanan

untuk organisme hidup berasal dari bahan organi yang mengendap dari bagian atas,

sehingga jumlahnya relative sedikit sekli. Adaptasi yang memungkinkan kehidupan

di bawah tekanan di kedalaman mengakibatkan jika terjadi perpindahan ke lapisan

atas maka organisme ini tidak dapat hidup. Keanekaragaman dan jumlah organisme

biasanya kurang dengan bertambah dalamnya lautan. Dalam kegelapan abadi

Page 67: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

57

sebagian besar hewan berwarna hitam atau merah tua dan mempunyai mata yang

sangat peka.

Gambar 10.26. Organisme penghuni

ekosistem laut dalam

Di kedalaman lautan kebanyakan hewan dapat membuat cahaya dalam tubuhnya

atau serung dinamakan Bioluminisens( yunani: bios + lumon = cahaya). Apakah

manfaat bioluminisense bagi organisme ? Selain sebagai identitas organisme,

kemampuan ini juga menjadikan organisme laut dalam dapat memikat mangsanya

dan membantu organisme dalam menghindarkan diri dari tanda bahaya. Beberapa

contoh organisme penghuni ekosistem laut dalam dapat dilihat pada gambar 10.26

e. Ekosistem Buatan

Page 68: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

58

Ekosistem buatan adalah ekosistem yang sengaja diadakan dengan maksud

menyenangkan pembuatannya. Hal ini banyak terjadi akibat perkembangan

teknologi. Beberapa contoh diantaranya ialah :

1. Ekosistem Danau

Umumnya air danau merupakan air tawar. Sebagai salah satu ekosistem air

tawar yang dibuat oleh manusia, umumnya memiliki karakteristik antara lain.

salinitasnya rendah bahkan lebih rendah dari organisme yang hidup didalamnya,

dipengaruhi oleh iklim dan cuaca

Page 69: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

59

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen Pre-

Experimental Designs (nondesigns), dikatakan pre-eksperimental designs, karena

desain ini belum merupakan eksperimen sngguh-sungguh. Mengapa?, karena masih

terdapata variabel luar yang ikut berepengaruh terhadap terbentuknya variabel

dependen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan

semata-mata dipengaruhi oleh variabel indenpenden. Hal ini dapat terjadi karena

tidak adanya variabel control, dan sampel tidak dipilih secara random1 .

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Intact-Group

Comparison, pada desain ini terdapat satu kelmpok yang digunakan untuk

penelitian, tetapi dibagi dua, yaitu stengah kelompok untuk eksperimen (yang diberi

perlakuan model observation Learning) dan setengahnya untuk kelompok yan diberi

perlakuan resource based learning2 . Yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan

1 Sugiyono, Metodologi penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta,

2012), h. 74.

2 Sugiyono, Metodologi penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta,

2012), h. 75.

Page 70: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

60

secara mendetail antara hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran

observation learning dan model pembelajaran resource based learning.3

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Dalam suatu penelitian, ada objek yang diteliti untuk memperoleh data yang

dibutuhkan. Objek tersebut adalah populasi, yaitu seluruh elemen yang menjadi objek

penelitian. Dengan kata lain, data secara menyeluruh terhadap elemen yang menjadi

objek penelitian, tanpa terkecuali 4

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya .5

Populasi juga merupakan totalitas yang mungkin, hasil menghitung ataupun

pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua

anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Selain

itu, populasi juga didefinisikan sebagai keseluruhan aspek tertentu dari ciri,

fenomena, atau konsep yang menjadi pusat perhatian 6.

Berdasarkan uraian di atas dapatlah diketahui bahwa populasi merupakan

keseluruhan objek yang menjadi sasaran penelitian. Dengan demikian, yang menjadi

4 Sudijono, Statistik Pendidikan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), h. 28.

5 Sugiyono, Metodologi penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 117.

6Arif Tiro, Dasar-Dasar Statistika (Makassar: State Universitas of Makassar Press, 2000), h.

3.

Page 71: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

61

populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Kelas X IPA SMA

Muhammadiyah Lempangang yang berjumlah 42 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sejumlah anggota yang diambil dari suatu populasi. Besarnya

sampel ditentukan oleh banyaknya data atau observasi dalam sampel itu. Oleh karena

itu, sampel diplih harus mewakili populasi7. Selain itu, sampel juga didefinisikan

sebagai penelitian sebagian kecil saja dari seluruh elemen yang menjadi objek

penelitian8.

Berdasarkan uraian tersebut maka penulis mengambil sebagian sampel untuk

mewakili populasi yang ada untuk mempermudah dalam memperoleh data yang

kongkrit dan relevan dari sampel yang ada. Menurut Suharsimi Arikunto bahwa

apabila populasi di atas 100, maka dapat dimbil sampel 15%, 20%, dan 30% dari

populasi.

Adapun sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa X IPA yang

berjumlah 42 orang , yang dibagi menjadi 2 kelompok besar. Satu kelompok terdiri

dari 21 siswa dan satu kelompok lainnya terdiri dari 21 siswa. Satu kelompok akan

diberi perlakuan model pembelajaran observation learning dan satu kelompok yang

lainnya akan diberi perlakuan model pembelajaran resource based learning.

7 Arif Tiro, Dasar-Dasar Statistika (Makassar: State Universitas of Makassar Press, 2000),

h. 3.

8 Sudijono, Statistik Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006), h. 29.

Page 72: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

62

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu

pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu, yang menjadi pertimbangan

peneliti mengambil sampel tersebut, karena kelas X IPA termasuk kelas yang

memiliki tingkat kemampuan akademik yang rendah.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat yang digunakan untuk memperoleh atau

mengumpulkan data. Dengan demikian, instrumen penelitian harus relevan dengan

masalah dan aspek yang akan diteliti, agar memperoleh data yang akurat, karena

instrumen penelitian termasuk sebagai alternatif untuk menjawab problema yang

terdapat pada penelitian sekaligus untuk menguji kebenaran suatu hipotesis.

Keberhasilan suatu penelitian banyak ditentukan oleh instrumen, maka

instrumen penelitian merupakan seperangkat alat yang digunakan oleh peneliti untuk

mendapatkan data atau informasi sehubungan dengan masalah yang diteliti. 9

Instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti dalam

mengumpulkan data. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Tes

Menurut Sukmadinata bahwa “tes hasil belajar kadang-kadang disebut juga tes

prestasi belajar, mengukur hasil-hasil belajar yang dicapai siswa selama kurun waktu

9 Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005),

h. 5.

Page 73: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

63

tertentu”.10

Indikator hasil belajar siswa diperoleh pada penelitian ini yaitu dengan cara

menggunakan tes pada akhir proses penerapan model pembelajaran. Tes yang diberikan

dalam bentuk soal pilihan ganda berjumlah 20 butir..

2. Lembar observasi

Proses observasi dilaksanakan terhadap pelaksanaan tindakan dengan

menggunakan lembar observasi guru dan siswa.

a. Lembar Observasi Guru

Pada lembar observasi ini, guru bidang studi Biologi di SMA Muhammadiyah

Lempangang akan mengamati peneliti, apakah peneliti menerapkan model

pembelajaran Observation Learning dan model pembelajaran Resource Based

Learning sesuai dengan langkah-langkah yang dirumuskan.

b. Lembar Observasi Siswa

Dalam tahap ini peneliti bertindak sebagai observer, peneliti akan mengamati

respon yang diberikan siswa selama kedua model pembelajaran ini diterapkan.

Selama proses pembelajaran berlangsung, dilakukan pengamatan tentang :

Kesungguhan murid mengikuti kegiatan pembelajaran berupa perhatian murid

dalam menyimak materi pelajaran yang disajikan.

Kerjasama murid yang diperlihatkan murid dalam kelompoknya.

Rasa percaya diri yang diperlihatkan murid dalam proses pembelajaran

Antusias siswa dalam bersaing pada proses pembelajaran.

10

Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007),

h. 223.

Page 74: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

64

Cara siswa memecahkan suatu masalah atau soal-soal yang berkaitan dengan

materi pelajaran.

D. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data adalah langkah yang ditempuh seseorang untuk

memperoleh data yang dibutuhkan.Adapun prosedur pengumpulan data yang

dilakukan yaitu :

1. Tahap persiapan

Pada tahap ini penulis mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan

penelitian lapangan yang akan dilakukan, baik masalah penyusunan maupun

penetapan instrument penelitian, kelengkapan persuratan yang diperlukan, silabus,

rancangan perangkat pembelajaran (terlampir).

2. Tahap pelaksanaan

Pada tahap ini penulis mengumpulkan data dengan cara sebagai berikut :

a. Memberikan perlakuan observation learning. Hal-hal yang perlu diperhatikan

oleh guru dalam memberikan perlakuan observation learning yaitu:

1) Memberikan perhatian (attention), dimana guru memberikan perhatian kepada

siswa agar apa yang dia sampaikan dapat diperhatikan oleh siswa. sehingga dapat

menghasilkan dampak yang dapat ditangkap oleh pancaindera.

2) Attractive model, untuk mendapatkan perhatian siswa pada proses pembelajaran

dari model, guru sebaiknya mengusahakan penekanan bagian terpenting dari

perilaku yang akan dipelajari dalam memusatkan perhatian siswa.

3) Menyimpan dalam ingatan (retention)

Page 75: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

65

4) Proses produksi (Production)

b. memberikan perlakuan model pembelajaran resource based learning. Langkah-

langkah yang harus dilakukan:

1) Pengetahuan yang ada. Ini mengenai pengetahuan guru tentang latar belakang

murid dan pengetahuan murid tentang bahan pelajaran

2) Tujuan pembelajaran. Guru harus merumuskan dengan jelas tujuan apa yang ingin

dicapai dengan pelajaran tersebut.

3) Memilih metodologi. Metode pengajaran banyak ditentukan oleh tujuan.

4) Koleksi dan penyediaan bahan. Bahan yang diperlukan oleh semua murid harus

disediakan sebelumnya dan sumber-sumber lain di luar sekolah perlu diselidiki

agar dapat dimanfaatkan bila diperlukan.

5) Penyediaan tempat. Ruangan harus sesuai yang diperlukan karena dalam

pembelajaran memerlukan fasilitas dan bantuan team guru, pembagian dalam

berbagai kelompok, dan kegiatan yang berbagai ragam

3. Tahap observasi

Teknik observasi digunakan untuk mengamati secara langsung aktivitas siswa

dan guru selama proses pembelajaran berlangsung di kelas. Dalam penelitian ini

peneliti bertindak sebagai guru, sementara guru di biologi yang bersangkutan

bertindak sebagai observer. Tujuan penggunaan teknik ini adalah untuk memperoleh

data berupa tindakan guru dalam mengarahkan dan mengontrol siswa serta tindakan

siswa dalam pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran Observation

Learning dan model pembelajaran Resource Based Learning.

Page 76: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

66

4. Tahap Evaluasi

Tahap evaluasi adalah pemberian tes formatif pada siswa pada setiap akhir proses

penerapan model pembelajaran. Evaluasi dilaksanakan pada akhir proses penerapan

model pembelajaran Observation Learning dan pada akhir proses pembelajaran

Resource Based Learning.

E. Teknik Analisis Data

a. Teknik analisis data

1. Analisis Deskriptif

Data yang terkumpul di analisis dengan menggunakan teknik analisis

deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Data tentang hasil pengamatan dianalisis

secara kualitatif. Data hasil belajar murid dianalisis secara deskriptif yakni

menghitung skor rata-rata, standar deviasi, median, nilai tertinggi, dan nilai

terendah. Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan

sajian grafik atau histogram. Kategori hasil belajar dengan menggunakan teknik

kategorisasi skala lima berdasarkan standar yang ditetapkan Departemen

Pendidikan Nasional adalah :11

11

Depdiknas, Pedoman Umum Sistem Pengujian Hasil Belajar Kegiatan Belajar.

(Http:www.google.com, 2013)

Page 77: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

67

Tabel 3.1. Teknik Kategorisasi Standar Berdasarkan Ketetapan Departemen

Pendidikan Nasional

Skor Kategori

0,0-3,4 Sangat rendah

3,5-5,4 Rendah

5,5-6,4 Sedang

6,5-8,4 Tinggi

8,5-10,0 Sangat tinggi

1. Analisis Inferensial

Statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian.

Dengan rumus sebagai berikut:

√( )

( )

(

)

12

Keterangan:

t = Harga t

x = Mean

S = Standar deviasi

n = Banyaknya subjek

12

Sugiyono. Buku Metodologi Penelitian Pendidikan, h. 273

Page 78: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

68

d. Penentuan Taraf Signifikan

α = 0,05 n = sehingga:

ttabel = …..

e. Pengujian Hipotesis

H0 = ditolak jika, -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel

H1 = diterima jika, thitung > ttabel atau –thitung < -ttabel

Page 79: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

69

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini, akan dibahas hasil penelitian secara rinci dengan pendekatan

analisis statistik. Adapun analisis yang digunakan dalam penelitin ini yaitu analisis

deskriptif dan analisis inferensial.

Analisis deskriptif merupakan analisis statistik yang tingkat pekerjaannya

mencakup cara-cara menghimpun, menyusun atau mengatur, mengolah, menyajikan,

dan menganalisis data angka, agar dapat memberikan gambaran yang teratur, ringkas,

dan jelas mengenai suatu gejala, peristiwa, atau keadaan. Dengan kata lain, statistik

deskriptif merupakan statistik yang memiliki tugas mengorganisasi dan menganalisis

data agar dapat memberikan gambaran secara teratur, ringkas, dan jelas, mengenai

sesuatu gejala, peristiwa atau keadaan, sehingga dapat ditarik pengertian atau makna

tertentu 1

Analisis inferensial merupakan statistik yang menyediakan aturan atau cara

yang dapat dipergunakan sebagai alat dalam rangka mencoba menarik kesimpulan

yang bersifat umum, dari sekumpulan data yang telah disusun dan diolah. Selain itu,

statistik inferensial juga menyediakan aturan tertentu dalam rangka penarikan

kesimpulan (conclusion), penyusunan atau pembuatan ramalan (prediction),

1 Sudijono, Statistik Pendidikan (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2006), h. 4.

Page 80: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

70

penaksiran (estimation), dan sebagainya. Dengan demikian statistik inferensial

sifatnya lebih mendalam dan merupakan tindak lanjut dari statistik dekriptif 2.

Dalam penelitian ini, analisis deskriptif digunakan untuk menjawab rumusan

masalah yang pertama dan kedua yaitu hasil belajar siswa setelah penerapan model

pembelajaran observation learning dan model pembelajaraan resource based

learning siswa SMA Muhammadiyah Lempangang. Sedangkan analisis inferensial

digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang ketiga yaitu perbedaan hasil

belajar siswa antara model pembelajaran observation learning dan model

pembelajaran resource based learning . Selain itu, analisis inferensial juga digunakan

untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya apakah diterima atau

ditolak.

A. Hasil Belajar Siswa pada Materi Ekosistem dengan Penerapan Model

Pembelajaran Observation Learning Siswa Kelas X IPA SMA

Muhammadiyah Lempangang Kab. Gowa

Di bawah ini merupakan tabel hasil belajar siswa yang di ajar dengan

menggunakan model pembelajaran observation learning kelas X SMA Muhamadiyah

Lempangang Kab. Gowa sebagai berikut:

2Sudijono, Statistik Pendidikan (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2006), h. 5.

Page 81: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

71

Tabel 4.1: Nilai hasil Belajar Siswa pada Materi Ekosistem dengan Penerapan

Model Pembelajaran Observation Learning Siswa Kelas X IPA SMA

Muhammadiyah Lempangang Kab. Gowa

No Nama Siswa Nilai

1 H a r w a n 80

2 Musdalifah 75

3 Musliadi 80

4 Nisrayanti 80

5 Nurannisa 80

6 Nurul Imani 75

7 Nur Rahmi 75

8 Sugiarti Ka'ani 80

9 Zulkifli 80

10 Syahrul 78

11 Muh. Irwandi Ar. 75

12 Nur Astri 80

13 Abd. Rahman 83

14 St. Nurhaliza 80

15 Tasmir 70

16 Nurfaidah 70

17 Abd. Rifai 70

18 Andrian -

19 Nur Aslin Asri -

20 Rahman -

21 Yasrib Prasetyo Nadib -

Sumber: Data Hasil Penelitian Siswa kelas X IPA SMA Muhammadiyah

Lempangang tahun 2014

Dari tabel 4.1 dapat dilihat hasil belajar siswa pada saat diberikan perlakuan

model pembelaran Observation Learning, Maka untuk mengetahui rata-rata hasil

Page 82: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

72

belajar siswa pada penerapan model pembelajaran Observation Learning dilakukan

perhitungan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menghitung rentang kelas, yaitu data terbesar dikurangi dengan data terkecil.

R = Xt – Xr

= 83 – 70

R = 13

Ket: R = Rentang kelas

Xt = Skor tertinggi

Xr = Skor terendah

2. Menentukan banyak kelas interval dengan rumus:

K = 1 + (3,3) log n

= 1 + (3,3) log 17

= 1 + (3,3) (1,23)

= 1 + 4,059

K = 5,059 dibulatkan menjadi 5

Ket: K = Banyaknya kelas

n = Jumlah siswa

3. Menentukan panjang kelas interval dengan rumus:

p = 2,6 dibulatkan menjadi 3

Page 83: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

73

Ket: p = panjang kelas interval

R = Range (jangkauan)

K = Banyaknya kelas

4. Membuat tabel frekuensi

Di bawah ini merupakan tabel distribusi frekuensi hasil belajar siswa setelah

penerapan model pembelajaran observation learning. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2: Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa pada Materi Ekosistem

Setelah Penerapan Model Pembelajaran Observation Learning Siswa

Kelas X IPA Muhammadiyah Lempangang Kab. Gowa

Interval Frekuensi

70 – 72 3

73 – 75 4

76 – 78 1

79 – 81 8

82- 84 1

Jumlah 17

Sumber: Data Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa setelah penerapan model

pembelajaran observation learning kelas X SMA Muhammadiyah

Lempangang Kab. Gowa tahun 2014

Di bawah ini merupakan tabel nilai rata-rata dan standar deviasi hasil belajar

siswa setelah penerapan model pembelajaran observation learning. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 84: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

74

Tabel 4.3: Tabel untuk Menghitung Rata-rata dan Standar Deviasi Hasil

Belajar Siswa Pada Materi Ekosistem dengan Menerapkan Model

Pembelajaran Observation Learning Siswa Kelas X IPA SMA

Muhammadiyah Lempangang Kab. Gowa

Interval Frekuensi

(fi)

Titik

tengah

(xi)

fi .xi

70 – 72 3 71 213

77

-6 36 108

73 – 75 4 74 296 -3 9 36

76 – 78 1 77 77 0 0 0

79 – 81 8 80 640 3 9 72

82- 84 1 83 83 6 36 36

Jumlah 17 1309 0 90 252

a. Menghitung rata-rata dengan rumus:

77

Ket: _

X = rata-rata

f = frekuensi

x = titik tengah

b. Menghitung Standar Deviasi

Page 85: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

75

c. Menghitung Standar Deviasi (SD)

Dari perhitungan di atas, kita dapat mengetahui bahwa rata-rata skor yang

diperoleh siswa setelah diberikan tes adalah 77 dari skor maksimal 100 dengan nilai

variansi sebesar 3,96. Nilai variansi menunjukkan bahwa data yang telah diperoleh

sudah berdistribusi normal dengan alasan nilainya lebih kecil jika dibandingkan

dengan nilai rata-rata yang diperoleh. Adapun jika dikategorikan pada pedoman

Depdikbud, maka hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.4: Kategori Hasil Belajar Kognitif Siswa pada Materi Ekosistem Setelah

Penerapan Model Pembelajaran Observation Learning Siswa Kelas X

IPA SMA Muhammadiyah Lempangang Kab. Gowa

Interval Frekuensi Persentase(%) Kategori

0 – 34 0 0 Sangat rendah

35 – 54 0 0 Rendah

55 – 64 0 0 Sedang

65 – 84 17 100 Tinggi

85 – 100 0 0 Sangat Tinggi

Jumlah 17 100

Page 86: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

76

Berdasarkan pengategorian hasil belajar kognitif siswa pada tabel 4.4, maka

dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada materi ekosistem dengan

penerapan model pembelajaran Observation Learning dikategorikan tinggi. Hal ini

dapat diperhatikan pada nilai persentase yang terbesar yang ditunjukkan pada

kategori tinggi sebesar 100% dari 17 siswa.

B. Hasil Belajar Siswa pada Materi Ekosistem dengan Penerapan Model

Pembelajaran Resource Based Learning Siswa Kelas X IPA SMA

Muhammadiyah Lempangang Kab. Gowa

Di bawah ini merupakan tabel hasil belajar siswa yang di ajar dengan

menggunakan model pembelajaran Resource Based Learning kelas X SMA

Muhamadiyah Lempangang Kab. Gowa sebagai berikut:

Tabel 4.5: Hasil Belajar Siswa pada Materi Ekosistem dengan Penerapan Model

Pembelajaran Resource Based Learning Siswa Kelas X IPA SMA

Muhammadiyah Lempangang Kab. Gowa

No Nama Siswa Nilai

1 F a j r i a t i 65

2 Nasrawati B. 70

3 Sri Yulianti 65

4 Zulfahmi 65

5 Muh. Syaifullah 70

6 Nurdianti 70

7 Fitri Handayani 65

8 Syahrullah 70

9 Supriadi 70

10 Herman 65

Page 87: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

77

11 S a h r u l 66

12 Muh. Ilham Ilahi 70

13 Ainul Zarkasi 65

14 Syamsurya 70

15 Muh. Rezki 65

16 Achsan Ahmad Zakir -

17 Suwandi -

18 Riswan Kurniawan -

19 S a s m i t a -

20 Mifta Farid -

21 Sasmita Shasya -

Sumber: Data Hasil Penelitian Siswa kelas X IPA SMA Muhammadiyah

Lempangang Tahun 2014

Dari tabel 4.5 dapat dilihat hasil belajar siswa pada saat diberikan perlakuan

model pembelajaran resource based learning . Maka untuk mengetahui rata-rata

hasil belajar siswa pada penerapan model pembelajaran resource based learning

dilakukan perhitungan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menghitung rentang kelas, yaitu data terbesar dikurangi dengan data terkecil.

R = Xt – Xr

= 70 – 65

R = 5

Ket: R = Rentang kelas

Xt = Skor tertinggi

Xr = Skor terendah

Page 88: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

78

2. Menentukan banyak kelas interval dengan rumus:

K = 1 + (3,3) log n

= 1 + (3,3) log 15

= 1 + (3,3) (1,17)

= 1 + 3,861

K = 4,861dibulatkan menjadi 5

Ket: K = Banyaknya kelas

n = Jumlah siswa

3. Menentukan panjang kelas interval dengan rumus:

p = 1

Ket: p = panjang kelas interval

R = Range (jangkauan)

K = Banyaknya kelas

4. Membuat tabel frekuensi

Di bawah ini merupakan tabel distribusi frekuensi hasil belajar siswa

setelah penerapan model pembelajaran resource based learning. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 89: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

79

Tabel 4.6: Frekuensi Hasil Belajar Siswa pada Materi Ekosistem dengan

Penerapan Model Pembelajaran Resource Based Learning Siswa

Kelas X IPA SMA Muhammadiyah Lempangang Kab. Gowa

Interval Frekuensi

65 – 66 8

67 – 68 0

69 – 70 7

71 – 72 0

73 – 74 0

Jumlah 15

Sumber: Data Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa setelah penerapan model

pembelajaran resource based learning kelas X SMA Muhammadiyah

Lempangang Kab. Gowa tahun 2014

Di bawah ini merupakan tabel nilai rata-rata dan standar deviasi hasil belajar

siswa setelah penerapan model pembelajaran resource based learning. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.7: Tabel untuk Menghitung Rata-rata dan Standar Hasil Belajar Siswa

pada Materi Ekosistem dengan Penerapan Model Pembelajaran

Resource Based Learning Siswa Kelas X IPA SMA Muhammadiyah

Lempangang

Interval Frekuensi

(fi)

Titik

tengah

(xi)

fi .xi

65 - 66 8 65,5 524

67,

3

-1,8 3,24 25,92

67 – 68 0 67,5 0 0,2 0,04 0

69 – 70 7 69,5 486,5 2,2 4,84 33,88

71 - 72 0 71,5 0 4,2 17,64 0

73 - 74 0 73,5 0 6,2 38,44 0

Jumlah 15 1010,

5 11 64,2 59,8

Page 90: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

80

d. Menghitung rata-rata dengan rumus:

67,3

Ket: _

X = rata-rata

f = frekuensi

x = titik tengah

e. Menghitung Standar Deviasi

f. Menghitung Standar Deviasi (SD)

Page 91: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

81

Dari perhitungan di atas, kita dapat mengetahui bahwa rata-rata skor yang

diperoleh siswa setelah diberikan tes adalah 67,3 dari skor maksimal 100 dengan

nilai variansi sebesar 2,06. Nilai variansi menunjukkan bahwa data yang telah

diperoleh sudah berdistribusi normal dengan alasan nilainya lebih kecil jika

dibandingkan dengan nilai rata-rata yang diperoleh. Adapun jika dikategorikan pada

pedoman Depdikbud, maka hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.8: Kategori Hasil Belajar Siswa pada Materi Ekosistem dengan

Penerapan Model Pembelajaran Resource Based Learning Siswa

Kelas X IPA SMA Muhammadiyah Lempangang Kab. Gowa

Interval Frekuensi Persentase(%) Kategori

0 – 34 0 0 Sangat rendah

35 – 54 0 0 Rendah

55 – 64 0 0 Sedang

65 – 84 15 100 Tinggi

85 – 100 0 0 Sangat Tinggi

Jumlah 15 100

Berdasarkan pengategorian hasil belajar kognitif siswa pada tabel 4.8, maka

dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada materi ekosistem dengan

penerapan model pembelajaran resource based learning dikategorikan tinggi. Hal ini

dapat diperhatikan pada nilai persentase yang terbesar yang ditunjukkan pada

kategori tinggi sebesar 100% dari 15 siswa.

Page 92: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

82

C. Perbandingan Hasil Belajar Siswa pada Materi Ekosistem antara yang di

ajar dengan Model Pembelajaran Observation Learning dan Model

Pembelajaran Resource Based Learning Di Kelas X IPA SMA

Muhammadiyah Lempangang

Pada bagian ini, penulis menggunakan analisis inferensial (komparatif) untuk

mengolah data yang diperoleh dalam penelitian sehingga akan diketahui perbedaan

hasil belajar siswa pada materi ekosistem antara model pembelajaran Observation

Learning dan model pembelajaraan Resource Based Learning siswa kelas X IPA

SMA Muhammadiyah Lempangang. Dengan kata lain, peneliti menggunakan t-test

sebagai uji statistik. Adapun langkah-langkahnya yaitu sebagai berikut:

1. Uji Signifikansi (Uji-t)

Prosedur pengujian hipotesis:

a) menentukan formulasi hipotesis:

0 0

0

:

:

H

H

b) menentukan taraf nyata dan nilai t tabel

α = 5% = 0.05

dk = n1 + n2 -2

dk = 17 + 15 – 2 = 30

t0,05(30) = 1,5

c) menentukan kriteria pengujian

H0 = ditolak jika, -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel

Page 93: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

83

H1 = diterima jika, thitung > ttabel atau –thitung < -ttabel

2. Menentukan nilai t hitung dengan rumus sebagai berikut:

(

)

(

)

√ (

)

t = 7,47

3. Membuat kesimpulan dengan membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel.

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan diperoleh nilai t hitung sebesar

7,47 dan nilai t tabel yang diperoleh adalah sebesar 1,5. Dari hasil ini maka dapat

ditentukan bahwa tt 0 = 7,47 > 1,5. Sehingga dapat disimpulkan bahwa 0H

ditolak.

Page 94: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

84

to= 7,47 H1

Grafik 4.1: Uji Hipotesis

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa H1 > H0, sehingga peneliti dapat

menyimpulkan bahwa hipotesis dalam penelititan ini diterima karena adanya

perbedaan hasil belajar antara model pembelajaran observation learning dan model

pembelajaran resource based learning siswa kelas X SMA Muhammadiyah

Lempangang.

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, untuk siswa yang diberikan

perlakuan model pembelajaran observation learning didapatkan hasil yaitu nilai rata-

rata sebesar 77 dari skor maksimal 100. Jika dikategorikan dalam pedoman tentang

kategori hasil kognitif siswa maka dapat ditunjukkan bahwa terdapat 0% siswa

berkemampuan sangat rendah, rendah dan sedang, sementara terdapat 100% siswa

yang berkemampuan tinggi. Dari hasil ini maka dapat dinyatakan bahwa hasil belajar

H1

H0

tt= 1,5

0

Daerah Penerimaan Ho

Daerah Penolakan H0 Daerah Penolakan H0

Page 95: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

85

siswa tergolong tinggi. Hal ini dapat diperhatikan pada nilai persentase yang terbesar

yang ditunjukkan pada kategori tinggi sebesar 100% dari 17 siswa.

berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, untuk siswa yang diberikan

perlakuan model pembelajaran resource based learning didapatkan hasil yaitu nilai

rata-rata sebesar 67,3 dari skor maksimal 100. jika dikategorikan dalam pedoman

tentang kategori hasil kognitif siswa maka dapat ditunjukkan bahwa terdapat 0%

siswa berkemampuan sangat rendah, rendah dan sedang, sementara terdapat 100%

siswa yang berkemampuan tinggi. dari hasil ini maka dapat dinyatakan bahwa hasil

belajar siswa tergolong tinggi. hal ini dapat diperhatikan pada nilai persentase yang

terbesar yang ditunjukkan pada kategori tinggi sebesar 100% dari 15 siswa.

Jika dilihat berdasarkan persentase pedoman tentang kategori hasil kognitif

siswa menurut Depdikbud ( Bab 3 : 40), tidak terdapat perbedaan hasil belajar antara

kedua model pembelajaran tersebut, Namun jika dilihat secara spesifik dan secara

mendetail ( nilai rata-rata dan rincian nilai masing-masing siswa) dapat dilihat bahwa

hasil belajar dengan menerapkan model pembelajaran observation learning lebih

tinggi daripada model pembelajaran resource based learning. hal itu menandakan

bahwa terdapat perbedaan hasil belajar biologi antara model pembelajaran

observation learning dan model pembelajaran resource based learning.

Dalam model pembelajaran observation learning siswa lebih mengutamakan

kemampuan siswa berpikir sendiri dan memecahkan suatu masalah secara sendiri

sedangkan dalam model pembelajaran resource based learning siswa hanya dituntut

untuk mengerjakan dan menyelesaikan sebuah Lembar Kerja Siswa (LKS). Pada saat

Page 96: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

86

tahap evaluasi dengan soal-soal yang baru dan sama untuk setiap model

pembelajaran, ternyata di dapatkan hasil, bahwa nilai rata-rata siswa untuk kelompok

model pembelajaran observation learning lebih tinggi yaitu 77 dan model

pembelajaran resource based learning 67,3. menurut penulis penyebab model

pembelajaran observation learning lebih tinggi karena model tesebut lebih

mengutamakan kemampuan siswa untuk bepikir sendiri dan memecahkan masalah

sendiri, sehingga ketika ada soal-soal yang baru, para siswa kelompok observation

learning dengan mudah menyelesaikan soal tersebut dikarenakan mereka sudah

menguasai konsep dasar pada materi tersebut.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan uji t diperoleh nilai sebesar 7,47.

Jika dibandingkan dengan nilai t tabel yang besarnya 1,5 maka dapat dinyatakan

bahwa tt 0 = 7,47 > 1,5. Hal ini menunjukkan bahwa H0 pada penelitian ini

ditolak. Dari hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar

biologi antara model pembelajaran observation learning dan model pembelajaran

resource based learning siswa kelas X IPA SMA Muhammadiyah Lempangang,

dengan kata lain hipotesis dalam penelitian ini diterima. Karena dari hipotesis yang di

bahas pada bab sebelumnya sebagai dasar landasan dalam melakukan penelitian ini

membuktikan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar karena dilihat dari angka, nilai

atau skor yang di dapatkan menunjukkan perbedaan. Meskipun pada dasarnya sama-

sama menunjukkan angka yang tinggi yang mencapai taraf keberhasilan tingkat hasil

belajar siswa.

Page 97: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

88

BAB V

P E N U T U P

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data tentang perbandingan hasil belajar Siswa

antara model pembelajaran Observation learning dan model pembelajaran Resource

Based Learning siswa kelas X IPA SMA Muhammadiyah Lempangang maka dapat

disimpulkan:

1. Hasil belajar biologi siswa dengan menerapkan model pembelajaran

Observation Learning pada materi Ekosistem dikategorikan tinggi. Hal ini

ditunjukkan pada rata-rata nilai yang diperoleh sebesar77 dan pedoman

Depdikbud tentang kategori hasil kognitif siswa yang menunjukkan persentase

yang terbesar ditunjukkan pada kategori tinggi yaitu sebesar 100%dari 17

siswa.

2. Hasil belajar biologi siswa dengan menerapkan model pembelajaran Resource

Based Learning pada materi Ekosistem dikategorikan tinggi. Hal ini

ditunjukkan pada rata-rata nilai yang diperolehsebesar 67,3 dan pedoman

Depdikbud tentang kategori hasil kognitif siswa yang menunjukkan persentase

yang terbesar ditunjukkan pada kategori tinggi yaitu sebesar 100% dari 15

siswa.

3. Model pembelajaran Observation Learning lebih tinggi karena model

pembelajaran Observation Learning lebih mengutamakan kemampuan siswa

untuk bepikir sendiri dan memecahkan masalah sendiri.

Page 98: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

89

B. ImplikasiPenelitian

Sehubungan dengan hasil yang telah dikemukakan dalam penelitian ini, maka

saran yang diajukan oleh penulis yaitu sebagai berikut:

1. Pembelajaran biologi dengan merujuk kedua model pembelajaran yang

digunakan oleh peneliti layak untuk dipertimbangkan.

2. Model pembelajaran observation learning sebaiknya digunakan oleh guru

bidang studi biologi di sekolah yang bersangkutan, agar siswa tidak jenuh

dengan model pembelajaran yang monoton.

3. Dalam pengumpulan data penelitian, peneliti harus bekerja sama dengan

pihak-pihak tertentu yang sesuaidengan sasaran penelitian seperti sekolah,

kepala sekolah, guru-guru bidang studi serta yang paling utama adalah siswa

yang menjadi objek penelitian.

Page 99: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

69

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Prosedur penelitian .Jakarta: Bumi aksara,2002.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Bumi

Aksara,1987.

Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian.Jakarta: Rineka Cipta, 2007

Depdiknas. 2010. Pedoman Umum sistem pengujian hasil belajar kegiatan belajar.

(Http://www.google.com)

Depdiknas. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi V. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama, 2010

Depdikbud RI. 2013Kamus Besar Bahasa Indonesia. Cet. I; Jakarta: Balai Pustaka

Haling, Abdul. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Makassar : Badan Penerbit

Universitas Negeri Makassar.

http://eprints.uny.ac.id/3668/2013/10/karakteristik-metode-observasi.html

http://baliteacher.blogspot.com/2013/10/karakteristik-metode-observasi.html

http://teknologi pendidikan-unimed.net/wpcontent/ uploads/2013/12/tugas-tik.doc

Khotimah, Khusnul. Implementasi Pembelajaran Berbasis Sumber (Resource Based

learning) dalam Meningkatkan Penguasaan Siswa Terhadap Materi Zakat

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Sidoarjo Kelas X-X. (Skripsi, Jurusan

Pendidikan Islam , Program studi S1. Fakultas Tarbiyah Universitas Islam

Negeri Malang), 2009.

Kunandar. Guru professional, implementasi kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) dan sukses dalam sertifikasi guru. Jakarta : PT Grafindo Persada.

Nasution. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Yogyakarta: Bumi

Aksara, 1992.

Purwanto. Psikologi Pendidikan. Cet. II. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,1996.

Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka

Cipta.

Page 100: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

70

Sagala, Syaiful. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta, 2010.

Sudjana, Nana. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. cet ke VII Bandung:

Rosdakarya, 2005.

Sudjana, Nana. 2007. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Sudjana, Nana,dkk. 2009. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru

Algensindo.

Sudjana, Nana, dkk. Penelitian dan Penilaian Pendidikan.Bandung: Sinar Baru

Algesindo, 2009.

Sugiyono. 2009. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. ( Cet XIII; Bandung:

CV. Alfabeta, 2011)

Suherman, Erman. Strategi Pembelajaran Biologi Kontemporer. Bandung:JICA-

IMSTEP, 2010.

Sutiah. Buku Ajar,Teori Belajar dan Pembelajaran. Malang: Universitas Negeri

Malang, 2010.

Tiro, Arif. Dasar-dasar Statistik.Cet. II. Makassar: State University of Makassar

Press, 2010.

Tamsil, Wawancara di SMA Muhammadiyah Lempangang, tanggal 06 November

2013

Uno, Hamzah B. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2010.

Zumhaldi.Tugas Matakuliah TIK, Pembelajaran berabasis sumber dan

pembelajaranberbasismultimedia(http://www.centralischool.ca/~bestpractic

e/resource/index.html)

Page 101: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran
Page 102: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

TABEL 14. DATA HASIL OBSERVASI SISWA SELAMA PROSES BELAJAR MENGAJAR

BERLANGSUNG PADA KELOMPOK (OBSERVATION LEARNING) DAN KELOMPOK (RESOURCE BASED LEARNING)

No Aspek Indikator

Kelompok

Observation

learning

Resource

based

learning

1 Rasa ingin tahu a. Mengajukan pertanyaan 5 5

b. Mengajukan gagasan dalam memecahkan masalah 3 4

2 Keberanian a. Berani mengemukakan pendapat 4 5

b. Berani mempertahankan pendapat 3 5

c. Berani mengakui kesalahan dalam mengemukakan

pendapat 5 4

3 Sifat menghargai a. Menghargai pendapat orang lain 5 4

b. Santun dalam mengemukakan pendapat 3 4

c. Tidak menjatuhkan orang lain ketika berdiskusi 5 3

4

Rasa hormat dan

perhatian a. memperhatikan pelajaran 5 4

b. menghormati guru dan siswa lain 4 4

5 Tekun a. Tekun dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan 3 4

b. mengerjakan tugas tanpa bantuan orang lain 4 4

Jumlah 49 50

rata-rata 4.083333333 4.16666667

Keterangan : 5 = sangat baik

4 = baik

3 = cukup baik

2 = kurang

1 = sangat kurang

Page 103: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

DATA HASIL OBSERVASI SISWA SELAMA PROSES BELAJAR MENGAJAR

BERLANGSUNG PADA KELOMPOK (Observation Learning)

NO KOMPONEN YANG DIAMATI PERTEMUAN x % I II III

1. Siswa yang hadir pada saat pembelajaran

2. Siswa yang bertanya materi pelajaran yang belum

dimengerti

3. Siswa yang menyelesaikan soal yang diberikan

sebelumnya

4. Siswa yang bekerja aktif pada saat melakukan

pengamatan

5. Siswa yang aktif pada saat persentasi hasil

pengamatan

6. Mengerjakan soal pada LKS

Page 104: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

DATA HASIL OBSERVASI SISWA SELAMA PROSES BELAJAR MENGAJAR

BERLANGSUNG PADA KELOMPOK (Resource Based Learning)

NO KOMPONEN YANG DIAMATI PERTEMUAN x %

I II III

1. Siswa yang hadir pada saat pembelajaran

2. Siswa yang bertanya materi pelajaran yang belum

dimengerti

3. Siswa yang menyelesaikan soal pada LKS

4. Siswa yang aktif membaca di perpustakaan

5. Siswa yang aktif memeberi pertanyaan serta

menjawab pertanyaan ketika berlangsungnya diskusi

kelompok

6. Siswa tekun dalam berdiskusi

Page 105: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

HASIL TES UJI COBA

Siswa Nomor Soal skor

Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Fitri Ramadani 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 7

Ma`Ruf Marsuki 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 5

Syahrul 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 5

Reski Auliah

Rhamadani 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 17

Nurfadillah Amalia 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

Nur Hasanah Putri 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 17

Sutmiana 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 17

Wahyudi Rahman 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 8

Nur Ainun Azizah 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 5

Muhammad Fajar 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 5

Arifuddin 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 14

Arina Saadah Azra 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 9

Yenni Kurniasari 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 4

Hasliana 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 13

Nur Syamsi Bahar 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 14

Hasriani 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 13

Miftahul jannah 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 8

Nurfadillah 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 8

Munawwarah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 4

Rif`atul Mahfudah 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 10

Adi Darmawansyah 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 6

Kasmawati 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 5

Jumlah 10 14 12 13 5 15 4 11 16 12 15 16 12 14 11 16 1 1 5 11

Page 106: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

HASIL TEST SISWA KELAS X KELOMPOK OBSERVATION LEARNING

NAMA SISWA

NOMOR SOAL SKOR

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

HARWAN 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 16

MUSDALIFAH 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 14

MUSLIADI 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 15

NISRAYANTI 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 13

NURANNISA 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 12

NURUL IMANI 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 13

NUR RAHMI 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 11

SUGUARTI KA’ANI 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 7

ZULKIFLI 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 15

SYAHRUL 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 11

MUH IRWANI AR. 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 10

NUR ASTRI 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 13

ABD RAHMAN 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 9

ST NURHALIZAH 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 12

TASMIR 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 9

NURFAIDAH 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 7

ABD. RIFAI 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 9

ANDRIAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

NUR ASLIN ASRI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

RAHMAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

YASRIB PRASETYO

NADIB 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH 15 13 11 14 15 16 17 7 15 15 14 14 17 13 16 15 13 14 4 17

Page 107: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

HASIL TEST KELAS X KELOMPOK RESOURCE BASED LEARNING

NAMA SISWA NOMOR SOAL

JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

FAJRIATI 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 15 65

NASRAWTI B 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 19 70

SRI YULIANTI 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 15 65

ZULFAHMI 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 15 65

MUH. SYAIFULLAH 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 19 70

NURDIANTI 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 19 70

FITRI HANDAYANI 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 15 65

SYAHRULLAH 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 19 70

SUPRIADI 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 19 70

HERMAN 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 15 65

SYAHRUL 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 18 66

MUH. ILHAM ILAHI 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 18 70

AINUL ZARKASI 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 15 65

SYAMSURYA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 19 70

MUH. REZKI 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 17 65

ACHSAN AHMAD ZAKIR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SUWANDI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

RISWAN KURNIAWAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SASMITA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

MIFTA FARID 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SASMITA SHASYA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH 15 12 12 11 13 14 14 11 12 15 10 11 11 9 12 13 11 15 11 10

Page 108: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

Output Analisis Deskriptif

Statistics

Kelas_Kontrol Kelas_Eksperimen

N Valid 34 34

Missing 0 0

Mean 51.32 62.21

Std. Error of Mean 2.927 2.849

Median 55.00 65.00

Mode 60 65

Std. Deviation 17.070 16.615

Variance 291.377 276.047

Range 75 60

Minimum 10 30

Maximum 85 90

Sum 1745 2115

Page 109: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran
Page 110: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran
Page 111: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

Uji Hipotesis

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Nilai Equal variances assumed .030 .864 -2.479 65 .016 -10.085 4.068 -18.209 -1.961

Equal variances not

assumed

-2.479 64.924 .016 -10.085 4.068 -18.209 -1.960

Page 112: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Item 1 9.27 22.970 .415 .872

Item 2 9.09 23.134 .397 .872

Item 3 9.18 23.108 .385 .873

Item 4 9.14 22.790 .460 .870

Item 5 9.50 22.548 .620 .865

Item 6 9.05 22.712 .510 .868

Item 7 9.55 22.355 .735 .862

Item 8 9.23 22.089 .604 .865

Item 9 9.00 23.238 .412 .872

Item 10 9.18 23.108 .385 .873

Item 11 9.05 22.903 .466 .870

Item 12 9.00 23.333 .389 .872

Item 13 9.18 22.918 .426 .872

Item 14 9.09 22.848 .460 .870

Item 15 9.23 22.755 .458 .870

Item 16 9.00 22.952 .480 .869

Item 17 9.68 24.323 .422 .873

Item 18 9.68 24.323 .422 .873

Item 19 9.50 22.357 .669 .863

Item 20 9.23 22.089 .604 .865

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.875 20

Page 113: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

KISI-KISI SOAL INSTRUMEN PENELITIAN

TES HASIL BELAJAR

Sekolah : SMA Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Kelas/ Semester : X / II Bentuksoal : PilihanGanda

Mata Pelajaran : BIOLOGI Jumlah Soal : 20 Butir

Pokok Bahasan : EKOSISTEM

Standar Kompetensi : Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energy serta peranan

manusia dalam keseimbangan ekosistem

KompetensiDasar Materi pokok Indikator Nomor soal Skor

1. Mendeskripsikan peran komponen

ekosistem dalam aliran energy dan

daur biogeo kimia serta

pemanfaatan komponen ekosistem

bagi kehidupan

2. Menjelaskan keterkaitan antara

kegiatan manusia dengan masalah

perusakan pencemaran lingkungan

Komponen

penyususn ekosistem

Membedakan penggunaanistilah-

istilah habitat, relung, individu,

populasi, komunitas, ekosistem, factor

biotik, dan factor abiotik

Mengaitkan hubungan antaratipe-tipe

ekosistem dengan kondis lingkungan

biotik dengan abiotic

Membandingkan piramida ekologi

Mengatasi masalah lingkungan

dengan menggunakan rantai makanan

Menjelaskan aliran energy dan

1

2

3,4,5,

6,7

1

1

3

2

Page 114: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

dan pelestarian lingkungan

3. Menganalisis jenis-jenis limbah dan

daur ulang limbah

4. Membuat produksi daur ulang

limbah

Interaksi antar

komponen ekosistem

Aliran energy dan

daur biogeokimial

Kerusakan

lingkungan dan

upaya pelestariannya

Limbah dan daur

ulang limbah

membuat skema daur biogeokimia

Mendata upaya manusia dalam

mengatasi masalah lingkungan akibat

kegiatan manusia

Mendata limbah-limbah organic yang

dapat dimanfaatkan tanpadan dengan

proses daur ulang

Mengusulkan alternative pemnafaatan

dunia hewan bagi perkembangan

sains, teknologi, dan lingkungan pada

masyarakat

8,9

10,11,12

13,14,15

16,17,18

19,20

2

3

3

3

2

Page 115: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

Skor total =

Page 116: Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar ...repositori.uin-alauddin.ac.id/6910/1/wiwik widiyarti.pdf · Judul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalaui Model Pembelajaran

62

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Wiwik Wididyarti lahir di Limbung pada tanggal 14

Februari 1992 merupakan pertama dari tiga bersaudara.

Anak dari pasangan Muh. Hatta dan St. Nasiah. Awal

Jenjang pendidikan penulis dimulai pada tahun 1999 yaitu

Sekolah Dasar di SDN Bontomaero II.

Pada tahun 2004 melanjutkan pendidikan di SMPN 1 Sinjai Selatan, dan selesai

tahun 2007, pada tahun yang bersamaan penulis melanjutkan pendidikan di SMA

Tarbiyah Takalar dan selesai pada tahun 2010. Selanjutnya melanjutkan

pendidikan program S1 Prodi Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Alauddin Makassar.

Selama terdaftar sebagai mahasiswa, penulis aktif pada kegiatan organisasi

intra dan ekstra kampus yaitu sebagai berikut:

1. Pengurus LKM Biologi 2011-2012

2. Anggota HMJ Pendidikan Biologi tahun 2012-2013

3. Anggota Green House Pendidikan Biologi 2011-2012