diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/kti...

93
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU, STATUS GIZI DAN CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK USIA 3-6 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDALAS PADANG KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Studi DIII Gizi OLEH : YOLA FITRI HANDAYANI (1613411026) PROGRAM STUDI DIII GIZI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERINTIS PADANG 2019

Upload: others

Post on 19-May-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU, STATUS GIZI DAN CUCI

TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK USIA 3-6 TAHUN

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDALAS PADANG

KARYA TULIS ILMIAH (KTI)

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program

Studi DIII Gizi

OLEH :

YOLA FITRI HANDAYANI

(1613411026)

PROGRAM STUDI DIII GIZI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERINTIS PADANG

2019

Page 2: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan
Page 3: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan
Page 4: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

KATA PERSEMBAHAN

Bismillahirrahmanirrohim

Dan jangankamumengikuti

Apa yang tidakmempunyaipengetahuantentangnya

Akan dimintapertanggungjawabannya (AL-Iaradayat 16)

Yaallah…..

Andaikanengkauizinkanakuuntuktanpakkembali

Langkah yang pernahakulangkahkan

Izinkanakumemujakebesaranmu

Ampunidarisemuakekilafanku

Pujidan puja atassemua yang engkaukaruniakan

Kumulaiperjuanganku

Kupercayakanhatikupadaiktiardandoa

Karya Tulis Ilmiah Ini Aku Persembahkan kepada yang kusayangi

Kedua orang tuadankeluargatercinta

Semuanya takakan pernah ada tanpa cinta, doadan air mata akhir dari perjalanan yang panjang,

satu halberat yang pernah aku lewati doa mu selalu kuharapkan iringilangkah ku tuk jelang hari

esok. Terimakasih atas dukungan semangat yang tiadah entinya sampai karya tulis ilmiah ini

selesai tepat padawaktunya… yeeeeee Alhamdulillah akhirnyawisudajuga

Teruntuk dosen pembimbing

Makasih kepadaibu Maria Nova,M.Kes yang telah membimbing sampai Karya Tulis Ilmiah Ini

selesai.

Page 5: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

My best friends

Untuk sibuntel ( Afifah Nadya ) dan dedek emass ( Winda Rahmadhani ) makasih telah

menemani perjalanan ini dan terlibat, memotifasi, dukungan dan semangatnya, hiburannya,

jalan-jalannya dan kegilaannya, sukamaupun dukannya. Selamat buat kita bertiga dan

Alhamdulillah kitawisuda barengya..

Thank you very much bp 2016 atas perhatian dan bantuannya semoga kebersamaan yang kita

jalani tetap awet dan swett..

Salam manis

YolaFitriHandayani, Amd, Gz

Page 6: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama :YOLA FITRI HANDAYANI

Tempat / Tgl Lahir : Padang Tongga 13 Juni 1997

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Padang Tongga, Kenagarian Manggopo, Kecamatan Lubuk

Basung

No. Telp/ Handphone : 081267548662

PENDIDIKAN FORMAL

2005-2007 SDN 50 Padang Tongga

2010-2013 SMPN 2 Lubuk Basung

2013-2016 SMAN 3 Lubuk Basung

2016-2019, Program Studi Diploma III Gizi STIKes Perintis Padang

PENGALAMAN MEDIS

Februari- maret 2019, Praktek Kerja Lapangan di RS Aulya Hospital

Pekanbaru

Maret- April 2019, Pengabdian Masyarakat Praktek Kerja Lapangan di

Kenagarian Simpang Sugiran, Kecamatan Guguk, Kabupaten 50 Kota

Juli 2019, Karya Tulis Ilmiah

Judul : Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu, Status Gizi Dan Cuci Tangan

Dengan Kejadian Diare Pada Anak Usia 3-6 Tahun Di Wilayah Kerja

Puskesmas Andalas Kota Padang Tahun 2019

Page 7: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan
Page 8: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

PROGRAM STUDI DIII Gizi

STIKesPerintis Padang

Karya Tulis Ilmiah Juli 2019

Nama : YOLA FITRI HANDAYANI

Nim :1613411026

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU, JAMBAN SEHAT, DAN CUCI

TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK USIA 3-6 TAHUN DI

PUSKESMAS ANDALAS PADANG

Viii+ 55Halaman + 5Tabel+10Lampiran

ABSTRAK

Diare merupakan merupakan penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan

masyarakat di negara berkembang termasuk Indonesia. Hal ini di sebabkan karena

morbiditas dan mortalitasnya yang masih tinggi. Pada tahun 2000 sampai tahun 2010

surve morbiditas yang di lakukan oleh subdit Diare Departemen Kesehatan Republik

Indonesia didapatkan insiden diare meningkat. Tujuan penelitian untuk Mengetahui

hubungan tingkat pengetahuan ibu, jamban sehat, dan cuci tangan dengan kejadian

diare pada anak usia 3-6 tahun di puskesmas andalas padang.

Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain Cross sectinal

study.Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2019di Puskesmas Andalas Padang,

sasaran47 orang responden, teknik pengumpulan data yaitu data primer, teknik

pengambilan sampelnya teknik simple random sampling. Teknik pengolahan data

dengan editing, coding, data entry, tabulating, cleaning serta analisa data dengan

analisaunivariat dan analisabivariat dengan uji Chi-Square.

Dari hasilpenelitiandidapatkan kejadian diare anemia yaitu (66%),

pengetahuan baik sebanyak (70,2%), status gizi baik yaitu (48, 9%), dan cuci

tanganbaik yaitu (66,1%).Ada hubungan pengetahuan dengan kejadian diare dengan

(p = 0,028), ada hubungan status gizi dengankejadian diare dengan (p = 0,004) dan

ada hubungan cuci tangandengan kejadian diare dengan (p = 0,002).

Pengetahuan, status gizi dan cuci tangan yang tepat dapat mempengaruhi kondisi

kesehatan anak, terutama meminimalisir angka kejadian diare pada balita. Diharapkan

pelayanankesehatanlebih ditingkatkankepadabalitaagar dapat membantu ibu untuk

memenuhi nutrisi selama masa tumbuh kembang anakdan membantu ibu mencukupi

asupan nutrisi terutama untuk menghindari balita dari kejadian diare,.

DaftarPustaka :30 ( 2008-2017)

Kata Kunci :Kejadian diare, pengetahuan, status gizi, cuci tangan.

Page 9: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmaddanhidayah-Nya.

Terutama nikmat iman, serta kenikmat kesehatan yang telah di limpahkan kepada

hamba-Nya. Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah SAW,

serta keluarga, parasahabat, dan parapengikut yang senantiasa setia dan menyebarkan

sunna-sunnah hingga akhirzaman.

Penyelesaian penulis Karya Tulis Ilmiah dengan judul“ HUBUNGAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU, STATUS GIZI DAN CUCI TANGAN

DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK USIA 3-6 TAHUN DI WILAYAH

KERJA PUSKESMAS ANDALAS KOTA PADANG “

Sebagai salah satus yarat mencapai gelar Ahli Madia Gizi di Sekolah Tinggi

Kesehatan Perintis Padang tidak lepas partisipasibanya kpihak. Pada kesempatan ini

penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak YendrizalJafri, S.Kp, M. Biomed selaku Ketua STIKes Perintis

Padang.

2. Ibu Alya Misdhal Rini, S.Gz. M.Biomed selaku ketua Program studi DIII Gizi

STIKes Perintis Padang.

3. Ibu Maria Nova, SKM. M.Kes Selaku pembimbing yang telah memberikan

motivasi, bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan proposal ini.

Page 10: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

4. Seluruh dosen dan staf pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Perintis

Padang yang telah mendidik dan memberikan ilmu yang sangat bermanfaat.

5. Terimakasih untuk orang tua serta keluarga tercinta yang telah memberikan

semangat, dorongan dan doa yang tulus kepada penulis dalam

mempersiapkan diri untuk menjalani semua tahap-tahap dalam penyusun

proposal penelitian.

Atas segala bantuan tersebut penulis hanturkan ribuan terimakasih, doa dan

harapan kepada semuany aAllas SWT melipat gandakan pahala yang berlimpah.

Penulis menyadari bahwa masih banyak ketidak sempurnaan dalam penulisan Karya

Tulis Ilmiah ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

mendukung demi hasil yang lebihbaik, semoga hasil dari Karya Tulis Ilmiah ini

mendapat Ridho dari Allah SWT dan bermanfaat bagi kita semuanya, Amin

YaRabbalAlamin. Atas segala perhatiannya penulis ucapkan terimakasih.

Padang, Januari 2019

Penulis

Page 11: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................. iv

DAFTAR TABEL .................................................................................................... v

DAFTAR BAGAN .................................................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................

1.1 LatarBelakang ............................................................................................. 1

1.2 RumusanMasalah ........................................................................................ 3

1.3 TujuanPenelitian ......................................................................................... 3

1.4 ManfaatPenelitian ....................................................................................... 4

1.5 Ruang Lingkup ........................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 6

2.1 Diare ........................................................................................................... 6

2.1.1. Pengertian Diare ............................................................................. 6

2.1.2. Klasifikasi Diare ............................................................................. 7

2.1.3. Patofisiologi Diare .......................................................................... 8

2.1.4. Tanda dan Gejala ............................................................................ 9

2.1.5. Komplikasi ...................................................................................... 10

2.1.6. Pencegahan Diare ........................................................................... 12

2.1.7. Faktor-faktor mempengaruhi diare ................................................. 12

2.2. Pengetahuan ............................................................................................... 17

2.2.1. Pengertian Pengetahuan .................................................................. 16

2.2.2. Tingkat Pengetahuan ...................................................................... 17

2.2.3. Pengukuran Pengetahuan ................................................................ 19

2.2.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ............................ 19

Page 12: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

2.3. Status Gizi ................................................................................................. 21

2.3.1. Pengertian ....................................................................................... 21

2.3.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi status gizi ................................ 22

2.4. Mencuci tangan ......................................................................................... 23

2.4.1. Pengertian ........................................................................................ 23

2.4.2.Sabun cuci tangan ............................................................................. 24

2.4.3 Cuci tangan menggunakan sabun ..................................................... 34

2.5. Kerangka Teori .......................................................................................... 26

2.6. Hipotesis .................................................................................................... 27

2.7. Kerangka Konsep ...................................................................................... 28

2.8. Defenisi Operasional ................................................................................. 29

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 30

3.1 DesainPenelitian ......................................................................................... 31

3.2 Tempat danWaktu penelitian ...................................................................... 31

3.3 PopulasidanSampel ..................................................................................... 31

3.4 Pengumpulan Data ...................................................................................... 33

3.5 Pengolahan Data ......................................................................................... 35

3.6 Analisa data ................................................................................................ 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian ....................................................... 40

4.2 Karateristik Responden ............................................................................ 41

4.3 Hasil Penelitian ........................................................................................ 41

4.3.1 Analisa Univariat ............................................................................ 41

4.3.2 Analisa Bivariat ............................................................................... 45

4.4 Hasil Pembahasan ....................................................................................... 49

4.4.1 Analisa Univariat ............................................................................ 49

Page 13: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

4.4.2 Analisa Bivariat ............................................................................... 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 60

5.1 Kesimpulan .................................................................................................... 60

5.2 Saran ............................................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 63

Page 14: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 DistribusiFrekuensiKarakteristikRespondenDi Wilayah

KerjaPuskesmasAndalas Padang Tahun 2019

Tabel 4.2 DistribusiFrekuensiRespondenBerdasarkanKejadianDiarePadaAnakUsia

3-6 Tahun Di Wilayah KerjaPuskesmasAndalas Padang Tahun 2019

Tabel 4.3 DistribusiFrekuensiRespondenBerdasarkanPengetahuanPadaAnakUsia

3-6 Tahun Di Wilayah PuskesmasAndalas Padang Tahun 2019

Tabel 4.4 DistribusiFrekuensiRespondenBerdasarkanCuciTanganPadaAnakUsia

3-6 Tahun Di Wilayah KerjaPuskesmasAndalas Padang Tahun 2019

Tabel 4.5 DistribusiFrekuensiRepondenBerdasarkanCuciTanganPadaAnakUsia 3-

6 Tahun Di Wilayah KerjaPuskesmasAndalas Padang Tahun 2019

Tabel 4.6 HubunganPengetahuandenganDiarePadaAnakUsia 3-6 Tahun Di

Wilayah KerjaPuskesmasAndalas Padang Tahun 2019

Tabel 4.7 Hubungan Status GizidenganDiarePadaAnakUsia 3-6 Tahun Di

Wilayah KerjaPuskesmasAndalas Padang Tahun 2019

Tabel 4.8 HubunganCuciTangandenganDiarePadaAnakUsia 3-6 Tahun Di

Wilayah KerjaPuskesmasAndalas Padang Tahun 2019

Page 15: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pneumonia dan diare merupakan penyebab kematian balita sebesar 40% di

seluruh dunia setiap tahunnya. Diare adalah pembunuh utama anak-anak, pada tahun

2015 sebanyak 9% dari semua kematian anak balita di seluruh dunia.Ini berarti untuk

lebih dari 1.400 anak-anak meninggal setiap hari, atau sekitar 526.000 anak pertahun.

(WHO 2013)

Diare merupakan merupakan penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan

masyarakat di negara berkembang termasuk Indonesia. Hal ini di sebabkan karena

morbiditas dan mortalitasnya yang masih tinggi. Pada tahun 2000 sampai tahun 2010

surve morbiditas yang di lakukan oleh subdit Diare Departemen Kesehatan Republik

Indonesia didapatkan insiden diare meningkat. Pada tahun 2000 insiden diare yaitu

301/1000 penduduk, tahun 2003 insiden diare naik menjadi 374/1000 penduduk,

tahun 2006 insiden diare naik menjadi 423/1000 penduduk dan tahun 2010 insiden

diare menjadi 411/1000 penduduk (Depkes RI,2011)

Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), studi Mortalitas dan

Riset Kesehatan Dasar (Risedas) dari tahun ke tahun di ketahui bahwa diare masih

menjadi penyebab utama kematian anak di Indonesia. Penyebab utama kematian

akibat diare adalah tata laksana yang tidak tepat baik di ru,ah maupun di sarana

Page 16: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

kesehatan. Untuk menurunkan kematian karena diare perlu tata laksana yang cepat

dan tepat (Depkes RI, 2011)

Berdasarkan pola penyebab kematian semua umur, diare merupakan penyebab

kematian peringkat ke-13 sedangkan proposi kematian 3,5%. Sedangkan berdasarkan

penyakit menular, diare merupakan penyebab kematian peringkat ke-3 setelah

Tuberculosis dan Pneumonia (Depkes RI ,2011) Kebiasaan yang berhubungan

dengan kebersihan perorangan yang penting dalam penularan kuman diare adalah

mencuci tangan. Mencuci tangan dengan sabun, terutama sesudah buang air besar,

sesudah membuang tinja anak, sebelum menyiapkan makanan, sebelum menyuapi

makan anak dan sebelum makan, mempunyai dampak menurunkan angka kejadian

diare sebesar 47% (Kemenkas Ri,2011)

Banyak faktor yang secara lansung maupum tidak lansung dapat menjadi faktor

pendorong terjadinya diare. Penyebab tidak lansung atau faktor-faktor yang

mempermudah atau mempercepat terjadinya diare seperti : status gizi, pemberian ASI

Eklusif , lingkungan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) , kebiasaan mencuci

tangan, perilaku makan, imunisasi dan sosial ekonomi. Penyebab lansung antara lain

infeksi bakteri virus dan parasit , malabsorbsi, alergi, keracunan bahan kimia maupun

keracunan oleh racun yang diproduksi olehjasad renik, ikan,buah dan sayur-sayuran

(Zaitun, 2011)

Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbetuknya tindakan

atau praktik seseorang (overt behavior). karena daripengalaman dan penelitian

Page 17: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

ternyata perilaku yang di dasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada

prilaku yang tidak di sadari oleh pengetahuan(Notoatmodjo,2003) praktik itu sendiri

merupakan tindakan seseorang dalam melaksanakan apa yang di ketahui atau yang

disikapi (dinilai baik) (Notoamodjo,2007).

Pengetahuan ibu mengenai diare meliputi pengertian, penyebab, gejala klinis,

pencegahan, dan cara penanganan yang tepat dari penyakit diare pada balita, berperan

penting dalam penurunan angka kematian dan pencegahan kejadian diare serta

malnutrisi pada anak.pengetahuan juga mrmpengaruhi tindakan ibu tentang

pencegahan terhadap suatu penyakit kusus nya diare.

Berdasarkan permasalahan di atas hal inilah yang melatarbelakangi saya sebagai

penulis untuk memberikan sebuah gagasan mengenai “ faktor-faktor yang mengenai

kejadian Diare pada Anak Usia 3-6 Tahun (Balita) Di Wilayah kerja puskesmas

andalas padang

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka dapat di simpulkan “

Apakah ada hubungan tingkat pengetahuan ibu, jamban sehat, dan cuci tangan dengan

kejadian diare pada anak usia 3-6 tahun di puskesmas andalas padang”

1.3 Tujuan Penelitian

1.2.1 Tujuan Umum :

Page 18: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Mengetahui faktor yang mengetahui kejadian diare anak usia 3-6 tahun di

wilayah kerja puskesmas Andalas pada tahun 2019.

1.2.2 Tujuan Khusus:

a. Diketahuinya distribusi frekuensi kejadian diare usia 3-6 tahun di wilayah kerja

puskesmas Andalas Kota Padang.

b. Diketahui distribusi frekuensi pengetahuan dan sikap ibu tentang diare di wilayah

kerja Puskesmas Andalas Kota Padang.

c. Diketahui distribusi frekuensi tentang jamban bersih dengan kejadian diare di

wilayah kerja Puskesmas Andalas Kota Padang.

d. Diketahui distribusi frekuensi tentang cara cuci tangan dengan kejadian diare di

wilayah kerja puskesmas Andalas kota Padang.

e. Diketahuinya hubungan antara pengetahuan ibu dengan diare.

f. Diketahuinya hubungan antara status gizi dengan diare.

g. Diketahuinya hubungan antara cara cuci tangan dengan diare.

1.3 Manfaat penelitian

1.3.1 Manfat bagi peneliti

a. mengasah kemampuan untuk melaksanakan penelitian yang memiliki tingkat

objektiviti yang tinggi.

Page 19: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

b. Melatih kemampuan berinteraksi dengan masyarakat.

c. Menambah pengetahuan peneliti terhadap hubungan tingkat pendidikan

d. Sebagai alat atau bahan mengurangi angka krjadian diare padabalita.

1.3.2 Manfaat bagi Responden

Agar responden dapat mengetahui dan mencegah kejadian diare pada balita.

1.3.3 Manfaar bagi Puskesmas

a. Sebagai bahan masukan terhadap pemerintah melakukan penyuluhan tentang

diare pada balita.

b. Sebagai data awal untuk penelitian selanjutnya guna mengembangkan program

penyuluhan mengenai diare pada balita.

Page 20: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Diare

2.1.1 Definisi Diare

Diare akut merupakan masalah yang sering terjadi pada balita. Setiap tahun di

perkirakan sebanyak 2 milyar kasus diare terjadi di seluruh dunia. Infeksi bakteri

merupakan salah satu penyebab diare cair ataupun diare berdarah. Etiologi diare akut

yaitu bakteri, virus, protozoa, dan helmitnhs. Diagnosis dan memperhitungkan

kebutuhan cairan pengganti, serta pemilihan anti biotik yang dapat menjadi elemen

penting dalam tatalksana diare akut (Amin,2015).

Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan kondisi

lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering

(biasanya tiga kali atau lebih) dalam satu hari ( Kemenkes,2011). Menurut Arifianto

(2012) diare adalah produksi tinja yang lebih cair dibandingkan biasanya frekuensi

buang air besar (BAB) menjadi lebih sering. Umumnya, anak-anak mengalami BAB

tidak mencapai tiga kali sehari sehingga frekuensi lebih dari tiga kali sering di

gunakan sebagai patokan diare meskipun tidak selalu.

Diare adalah peningkatan frekuensi buang air besar(kotoran), serta pada kandungan

air dan volume kotoran itu. Diare dapat menjadi masalah yang berat. Diare yang berat

Page 21: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

juga dapat menyebabkan dehitrasi atau masalah gizi yang berat (Yayasan

Spiritia,2015).

2.1.1 Klasifikasi diare

Klarifikasi diare di bagi menjadi diare akut dan kronis. Diare akut yaitu diare

yang berlansung jurang dari 14 hari. Diare kronik, yaitu diare yang berlansung lebih

dari 14 hari dengan kehilangan berat badan atau berat badan tidaj bertambah ( failure

to thrive) selama masa diare tersebut ( Kamenkas 2011).

Menurut Sudaryat (2007) diare diklasifikasikan menjadi beberapa diantaranya:

1. Diare kronik di bagi menjadi 5 :

a. Diare psrsisten : Diare yang di sebabkan oleh infeksi.

b. Protacted diare : Diare yang berlansung lebih dari dua minggu dengan

tinja cair dan frekuensi lebih dari 4x atau lebih perhari.

c. Diare intraktabel :Diare yang timbul berulang kali dalam waktu yang

singkat ( misalnya 1-3 bulan ).

d. Prolonget diare : Diare yang berlansung dari 7 hari.

e. Chronic non specific diarrhea :Diare yang berlansung lebih dari 3

minggu tetapi tidak di sertai gangguan pertumbuhan dan tidak ada

tanda-tanda infeksi maupun malabssorpsi.

Penyebab diare dapat di bagi menjadi 2 bagian ialah penyebab lansung dan

penyebab tidak lansung atau faktor-faktor yang dapat mempermudah atau

Page 22: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

mempercepat terjadinya diaredi tinjau dari sudut fatopisiologi kehilangan cairan

tubuh penyebab diare atau dapat di bagi menjadi 2, yaitu :

1. Diare sakresi di sebabkan oleh :

a. Inveksi virus, kuman-kuman patogen dan aptogen

b. Hiperperistaltik husus halus yang dapat di sebabkan oleh bahan-

bahan kimia, makanan ( misalnya keracunan makanan , makanan

yang pedas, sudah basi,dll), gangguan syaraf, hawa dingin, alergi,

dsb.

c. Definisi imun terutama SigA( secretory immunoglobin a) yang

mengakibatkan terjadinya bakteri atau jamur tumbuh berlipat

ganda.

2. Diare Osmotik , di sebabkan oleh:

a. Malabsorpsi makanan

b. KKP ( Kekurangan kalopi protein)

c. BBLR dan bayi baru lahir

2.1.3 Patofisiologi

Sebagai akibat diare baik akut maupun kronik akan terjadi (Sudaryat, 2007) :

1. Kehilangan air (dehidrasi)

Dehidrasi terjadi karena kekurangan air (output) lebih banyak dari pemasukan air

(input), merupakan penyebab terjadinya kematian pada diare

Page 23: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

1. Gangguan keseimbangan asam-asam (metabolik asidisis) :

a. Kehilangan Na-bikarbonat bersama tinja.

b. Adanya ketosis kelaparan, Metabolisme lemak tidak sempurna sehingga

benda keton tertimbun dalam tubuh.

c. Terjadinya penimbunan asam latktat karena adanya anoksida jaringan.

d. Produksi metabolisme yang sangat asam meningkat karena tidak dapat di

keluarkan oleh ginjal (terjadi oliguria/anuria)

e. Pemindahan ion Na dari cairan ekstraseluler ke dalam cairan intraseluler.

2. Hipoglikemia

Hipoglikemia terjadi pada 2-3 % dari anak-anak yang menderita diare. Pada

anak-anak dengan gizi baik/cukup, hipoglikemia ini jarang terjadi lebih sering terjadi

pada anak sebelumnya pernah menderita KKP. Hal ini terjadi karena :

a. Penyimpanan/persediaan glikogen dalam hati terganggu.

b. Adanya gangguan absobsi glukosa (walaupun jarang terjadi)

Gejala hipoglikemia akan muncul jika kadar glukosa darah menurun sampai

40mg% pada bayi dan 50mg% pada anak-anak.

Gejala: lemah, apatis, peka ransang, bekeringat, pucat, syok, kejang, sampai

koma.

Page 24: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

2.1.4. Tanda dan Gejala

1. Diare akut

a. Akan hilang dalam waktu 72 jam dari onset

b. Onset yang tak terduga dari buang air besar yang encer, gas-gas dalam

perut, rasa tidak enak, nyeri perut.

c. Nyeri pada kuadrat bawah di sertai kram dan bunyi pada perut.

d. Demam

2. Diare kronik

Serangan lebih sering selama 2-3 periode yang lebih panjang.

a. Penurunan BB dan nafsu makan.

b. Demam indikasi terjadi infeksi.

c. Dehidrasi tanda-tandanya di potensi takikardi, denyut lemah.

2.1.5. Komplikasi

Menurut Maryuanin(2010) sebagai akibat diare akan terjadi beberapa hal sebagai

berikut:

1. Kehilangan air ( Dehitrasi)

Dehidrasi terjadi karena kehilangan air (output) lebih banyak dari pemasukan

(input), merupakan terjadinya kematian pada diare.

2. Gangguan keseimbangan asam basa( metabolik asidosis)

Page 25: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Hal ini terjadi karena kehilangan Na-bicaebonat bersama tinja. Metabolisme

lemak tidak sempurna sehingga benda kotor tertibun dalam tubuh, terjadinya

penimbunan asam laktat karena adanya anorexia jaringan. Produk metabolisme yang

bersifat asam meningkat karena tidak dapat dikeluarkan oleh ginjal ( terjadi olgoria

atau anuria) dan terjadinya pemindahan ion Na dari cairan ekstraseluler ke dalam

cairan intraseluler.

3. Hipoglikemia

Hipoglikemia terjadi pada 2-3 % anak yang menderita diare. Lebih sering pada

anak yang sebelumnya telah menderita kekurangan Kalori protein (KKP). Hal ini

terjadi karena adanya gangguan penyimpanan atau penyediaan glikogen dalam hati

dan adanya gangguan etabol glukosa. Gejala hip0glikemia akan muncul jika kadar

glukosa darah menurun hingga 40% pada bayi dan 50% pada anak-anak .

4. Gangguan Gizi

Terjadinya penurunan berat badan dalam waktu singkat, hal ini di sebabkan oleh

makanan sering di hentikan oleh orang tua karna takut diare atau muntah yang

bertambah hebat, walaupun susu di teruskan sering di berikan dengan pengeluaran

dan susu yang encer ini di berikan terlalu lama, makanan yang di berikan sering tidak

dapat dicerna dan diabsorbsi dengan baik karena adanya hiperperistalitik.

5. Gangguan Sirkulasi

Page 26: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Sebagai akibat diare dapat terjadi renjatan (shock) hipovolemik, akibatnya befusi

jaringan berkurang dan terjadi hipoksia, asidosis menurun dan bila tidak segera

diatasi klien akan meninggal.

2.1.6 Pencegahan diare

Kegiatan pencegahan penyakit diare yang benar dan efektif yang dapat di

lakukan adalah (Kemenkas, 2011).

1. Perilaku sehat

a. Pemberian ASI

b. Makanan pendamping ASI

c. Mencuci tangan

d. Menggunakan air bersih yang cukup

e. Menggunakan jamban

f. Membuang tinja yang benar

g. Pemberian imunisasi campak

2. Penyehatan Lingkungan

a. Penyediaan air bersih

b. Pengelolaan sampah

c. Sarana pembuangan air limbah

Page 27: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

2.1.7 Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian diare

Permasalahan kesehatan muncul dapat di gambarkan melalui konsep segi tiga

epidemologi, yaitu adanya agen, host, dan lingkungan. Segitiga epideomologi

tersebut dapat di jabarkan sebagai berikut ini :

1) Agen

Agen penyebab diare dapat berupa bakteri ataupun virus. Menurut Sudaryat

(2007) bahwa diare dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti :

a) Enteropatogen bakteri

Enteropatogen bakteri dapat menyebabkan diare radang dan diare non radang dan

enteropatogen spesifik dapat di sertai dengan salah satu manifestasi klinis. Umumnya

diare radang akibat Aeromonas spp, campylobacter jejuni. Clostridium difficile, E.

coli enterohemoragik, plesiomonas shigelloides, salmonella spp, shiglla spp, vibrio

parahaemolyticus dan vinrio cholerae. Infeksi yarsinea dan salmonella paling sering

di jumpai pada anak berusia 1 bulan hingga 1 tahun. Sementara infeksi shigella dan

campylobacter paling sering jumpai pada anak usia 1-5 tahun.

b) Enteropatogen parasite

Giardia lambia adalah penyebab penyakit diare yang paling sering di amerika

serikat. Phatogen lain adalah cryptosporium. Entamoeba histolytica, strongyloides

stercoralis, isspora belli, dan Enterocytozoon bieneusi.

c) Enteropatogen virus

Page 28: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Empat penyebab gastroentereritir virus adalah adenovirus enteric, astovirus

dan kalsivirus. Rotavirus terutama di jumpai pada anak usia 4 bulan hingga 3 tahun.

Menurut Nelson (2000) dalam Ratna (2015) faktor penyebab diare adalah :

a. Faktor Infeksi

(1) Infeksi in ternal yaitu infeksi saluran pencernaan yang merupakan

penyebab utama diare pada anak. Infeksi internal ini meliputi : Infeksi bakteri (vibrio,

E. Coli, Salmonella, shigela, campylobacter, Yersina , Aeromonas). virus (

Enterovitus, Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus), dan parasit yang terdiri dari cacing

(Ascaris, thrichiuris, oxyuris, strogyloides).

(2) Infeksi parental yaitu infeksi di bagian tubuh lain di luar alat pencernaan,

seperti otitis media akut (OMA) Tonsilofsringitis, Bronemonia, Ensefalitis dan

sebagiannya, Keadaan ini terdapat pada bayi dan anak berumur 2 tahun.

2) Host

Host merupakan manusia yang rentan terhadap infeksi virus atau bakteri

penyebab diare. Menurut Nelson (2000) dalam Ratna (2015) faktor penyebab diare :

a) Faktor Malabsorbsi

Malabsobsi Karbohidrat : disakarida (intolerasi laktosa, maltose, sukrosa),

monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa, galaktosa). pada bayi dan anak yang

terpenting dan tersering adalah intoleransi laktosa.

a. Malabsorbsi lemak.

Page 29: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

b. Malabsorbsi protein.

b) Faktor Makanan

Makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan.

c) Faktor Psikilogis

Faktor psikiologis meliputi rasa takut dan cemas, Walaupun jarang dapat

menimbulkan diare terutama pada anak yang lebih besar.

Secara klinis penyebab diare dapat di kelompokkan dalam 6 golongan besar yaitu (

Kemenkas,2011):

a. Malabsorpasi

b. Alergi

c. Keracunan

d. Imunodefisiensi

e. Sebab-sebab lainnya( perilaku, lingkungan, sanitasi lingkungan).

Menurut Sudaryat (2007) bahwa diare dapat di sebabkan oleh beberapahal

seperti :

a. Kekurangan gizi, seperti kelaparan, kekurangan zat putih telur.

b. Alergi susu diare biasanya timbul beberapa menit atau jam setelah minum

susu tersebut, biasanya pada alergi susu sapi dan produk-produk yang terbuat

dari produk sapi.

Page 30: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

c. Keracunan makanan/minuman yang di sebabkan oleh bakteri maupun bahan

kimia.

3) Lingkungan

Lingkungan merupakan keadaan tempat tinggal atau lingkungan sekitar manusia

yang dapat mempengaruhi kejadian diare. Menurut Kemenkes (2011) bahwa

lingkungan seperti sanitasi lingkungan yang kurang sehat dan menyebabkan kejadian

diare.

Lingkungan yang sehat tentunya tergantung dari prilaku manusia itu sendiri

seperti apa. Menurut Notoatmodjo (2012), teori yang mempengaruhi perilaku,

kususnya perilaku yang berhubungan dari kesehatan.

Menurut Lewrence Green dalam perilaku kesehatan di pengaruhi oleh 3 faktor

yaitu :

a) Faktor predisposisi

Termasuk di dalamnya adalah pengetahuan. Sikap, kepercayaan, tradisi,

kebiasaan nilai budaya atau norma yang di yakini seseorang

b) Faktor pendukung

Yaitu faktor lingkungan yang memfasilitaskan perilaku seseorang, Faktor

pendukung di sini adalah ketersediaan sumber-sumber atau fasilitas. Misalnya

puskesmas, obat-obatan, alat -alat kontrasepsi, air bersih dan sebagainya.

Page 31: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

c) Faktor pendorong atau penguat

Faktor yang menentukan apakah tindakan kesehatan memperoleh dukungan atau

tidak. Perilaku orang lain yang berprngaruh ( toko masyarakat , toko agama, guru,

orang tua, petugas kesehatan, pemegang kekuasaaan). yang dapat menjadi pendorong

seseorang untuk perilaku.

2.2 Pengetahuan

2.2.1 Pengertian pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah orang

melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca

indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, pencium, rasa dan raba.

Sebagian besar pengetahuan manusia di peroleh dari mata dan telinga (

Notostmodjo,2012)

Pengetahuan ini sendri di pengaruhi oleh faktor pendidikan formal.

Pengetahuan sangat herat hubungannya dengan pendidikan, dimana diharapkan

bahwa pendidikan yang tinggi maka orang tersebut maka semakin luas pula

pengetahuannya. Perlu ditekankan. Bukan berarti seseorang yang berpendidikan

rendah mutlak berpengetahuan rendah pula. Pengetahuan seseorang tentang suatu

objek mengandung dua aspek, yaitu aspek positif dan negatif. kedua aspek itu yang

menentukan sikap seseorang semakin banyak aspek positif dan objek yang diketahui,

maka akan menimbulkan sikap makin positif terhadap objek tertentu .

Page 32: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

2.2.2 Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2012), pengetahuan mempunyai enam tingkat yaitu :

1) Tahu(know)

Tahu di artikan sebagai mengingat suatu materi yang telah di pelajari

sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali

sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang di pelajari atau ransangan yang telah di

terima. Oleh bebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.

2) Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara

benar tentang objek yang di ketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut

secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat

menjelaskan,menjelaskan,menyebutkan

contoh,menyimpulkan,meramaikan,dansebagainya terhadap objek yang dipelajari

3) Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah

dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).Aplikasi disini dapat diartikan

sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum,rumus,metode,prinsip dan

sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

4) Analisis(Analysis)

Page 33: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek

kedalam komponen-komponen,tetapi masih didalam suatu struktur organisasi dan

masih ada kaitan nya satu sama lain. kemampuan analisis ini dapat dilihat dari

penggunaan kata kerja,seperti dapat menggambarkan (membuat bagan),

membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan lain sebagainya.

5) Sintesis(Synthesis)

Sintesis menunjuk pada suatu kemampuan untuk melakukan justifikasi atau

penilaian terhadap suatu materi atau objek.penilaian-penilaian itu didasarkan pada

suatu kriteria yang ditentukan sendiri,atau menggunakan kriteria-kriteria yang ada.

6) Evaluasi(Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau

prnilaian terhadap suatu materi atau ditentukan sendiri,atau menggunakan kriteria-

kriteria yang ada.

2.2.3 Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat di ukur dengan wawancara atau kuesoner yang

menanyakan tentang isi materi yang akan di ukur dari subjek penelitian atau

responden. Kedalam pengetahuan yang ingin di ketahui atau yang ingin kita ukur

dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan di atas (Notoatmojo 2007).

pengukuran pengetahuan terbagi menjadi dua yaitu :

1) Tingkat pengetahuan baik bila jumlah jawaban benar > 50%

Page 34: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

2) Tingkat pengetahuan kurang bila jumlah jawaban benar < 50%

2.2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi pengetahuan

Faktor-Faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut Notoatmojo (2007),

adalah sebagai berikut :

1) Umur

Umur merupakan variabel yang selalu di perhatikan dalam penelitian-

penelitian epideomologi yang merupakan salah satu hal yang mempengarui

pengetahuan. Umur adalah lamanya hidup seseorang dalam tahun yang di hitung

sekajak dilahirkan. Semakin tinggi umur seseorang maka semakin bertambah pula

ilmu atau pengetahuan yang di miliki karena pengetahuan seseorang di peroleh dari

pengalaman sendiri maupun pengalaman yang di peroleh dari orang lain.

2) Pendidikan

Pendidikan merupakan proses menumbuh kembangkan seluruh kemampuan

dan perilaku manusia melalui pengetahuan, sehingga dalam pendidikan perlu di

pertimbangkan umur ( proses perkembangan klien) dan hubungan dengan proses

belajar. Tingkat pendidikan juga merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhipresepsi seseorang atau lebih mudah menerima ide-ide dan teknologi.

3) Paparan media masa

Melalui berbagai media massa baik cetak maupun eletronik maka berbagai

informasi dapat di terima oleh masyarakat, sehingga seseorang yang lebih sering

Page 35: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

tepapar media masa akan memproleh informasi yang lebih banyak dan dapat

mempengaruhi tingkat pengetahuan yang di miliki.

4) Sosial ekonomi (Pendapatan)

Dalam memenuhi kebutuhan primer, maupun sekunder keluarga. Status

ekonomi yang baik akan lebih mudah tercukupi di bandingkan dengan orang yang

memiliki status ekonomi rendah, semakin tinggi status sosial ekonomi seseorang

semakin mudah dalam mendapatkan pengetahuan , sehingga menjadikan hidup lebih

berkualitas.

5) Hubungan Sosial

Faktor hubungan soaial mempengaruhi kemampuan individu sebagai

komunikasi untuk menerima pesan menurut model komunikasi media. Apa bila

hubungan sosial sesorang dengan individu baik maka pengetahuan yang di miliki

juga akan bertambah.

6) Pengalaman

Pengalaman adalah suatu sumber pengetahuan atau suatu cara untuk

memperoleh kebenaran pengetahuann, hal ini di lakukan dengan cara mengulang

kembali pengalaman yang di peroleh dalam memecahkan permasalahan yang di

hadapi pada masa yang lalu.

Page 36: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

2.3 Status Gizi

2.3.1 Pengertian

Status gizi merupakan hasil dari keseimbangan atau perwujudan dari nutrisi

dalam bentuk variabel (Supariasa, 2014). Keseimbangan antara 25 asupan dan

kebutuhan zat gizi menentukan seseorang tergolong dalam kriteria status gizi tertentu,

dan meruapakan gambaran apa yang dikonsumsinya dalam rentang waktu yang cukup

lama (Sayoga, 2011). Status gizi juga dapat diartikan sebagai gambaran kondisifisik

seseorang sebagai refleksi dari keseimbangan energi yang masuk dan energi yang

dikeluarkan oleh tubuh (Marmi, 2013)

2.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Gizi

a. Faktor internal

Faktor internal yang mempengaruhi status gizi antara lain (Marmi, 2013)

1) Usia

Usia akan mempengaruhi kemampuan dan pengalaman yang dimiliki orang

tua dalam pemberian nutrisi pada anak dan remaja.

2) Kondisifisik

Jika seseorang sakit, atau dalam penyembuhan dan yang lanjut usia, semuanya

memerlukan pangan khusus karena status kesehatan mereka yang

buruk.Anakdanremajapadaperiodehidupinikebutuhanzatgizidigunakanuntukpe

rtumbuhancepat.

1) Infeksi

Infeksi dan demam dapat menyebabkan menurunnya nafsu makan atau

menimbulkan kesulitan menelan dan mencerna makanan.

Page 37: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

a. Faktorekstenal

Faktoreksternal yang mempengaruhi status giziantaralain(Marmi, 2013)

1) Pendapatan

Masalah gizi sering terjadi karena kemiskinan yang memnyebabkan adalah

tarafekonomi keluarga, yang bearhubungan dengan daya beli keluarga tersebut.

2) Pendidikan

Pendidikanjugamenjadimasalahpenyebabnyakuranggizi, pendidikan gizi

merupakan suatu proses merubah pengetahuan, sikap dan prilaku orang tua atau

masyarakat tenntang status gizi yang baik.

3) Pekerjaan

Bekerja dalah sesuatu yang harus dilakukan terutama untuk menunjang

kehidupan keuarganya. Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap

kehidupan keluarga.

4) Budaya

Budayaa dalah satu cirikhas, akan mempengaruhi tingkah laku.

2.4 Mencuci Tangan

2.4.1 Pengertian

Tangan adalah media utama bagi penularan kuman -kuman penyebab

penyakit. Akibat kurangnya kebiasaan cuci tangan, anak-anak merupakan penderita

tertinggi dari penyakit diare dan penyakit pernapasan. Hingga tak jarang berujung

pada kematian, ( Nadesul 2006).

Page 38: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Mencuci tangan merupakan salah satu cara untuk menghindari penularan

penyakit yang di tularkan melalui makanan. Kebiasaan mencuci tangan secara teratur

perlu di latih pada anak, jika sudah terbiasa mencuci tangan sehabis bermain atau

ketika akan makan maka di harapkan kebiasaan akan terbawa smpai tua ( Samsurdjal

2209).

2.4.2 Sabun cuci tangan

Sabun adalah kumpulan senyawa yang terdiri dari satu jenis asam amono atau

lebih atau ekuivalennya dan alkali (Fazlisia 2014). sabun tercipta dari reaksi yang

terjadi ketika minyak/ lemak di campurkan dengan larutan alkali (NaOH atau KOH).

Reaksi adalah (Puspita dkk, 2012).

2.4.3 Cuci tangan menggunakan sabun

1) Pengertian

Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan

membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia untuk

menjadi bersih dan memutuskan mata ramtai kuman. Mencuci tangan dengan sabun

di kenal juga sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit. Hal ini dilakukan karena

tangan sering menjadi agen yang membawa kuman dan menyebabkan patogen

berpindah dari satu orang ke orang lain. Baik dengan kontak lansun g maupun dengan

kontak tidak lansung (Kemenkes ,2014)

2) Waktu mencuci tangan

Page 39: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Farida (2009) menjelaskan bahwa waktu mencuci tangan , yaitu :

a) Sebelum

1. Makan

2. Minum

3. Memasak

4. Memegang makan atau menyajikan

b) Setelah

1. Dari Toilet

2. Buang Air besar

3. Memegang Binatang

4. Bercocok Tanam

5. Bermain

3) Manfaat Mencuci Tangan

Manfaat mencuci tangan menurut Depkes RI (2013) bahwa:

a. Tangan jadi bersih dan bebas kuman

b. Mencegah penularan penyakit seperti diare, kolera, disentri, thypus, cacingan,

penyakit kulit, flu burung.

Page 40: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Sedangkan menurut sulutg (2012) bahwa manfaat mencuci tangan, yaitu :

a. Membuang kotoran yang menempel di tangan

b. Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan

c. Mencegah penularan kuman penyakit/ infeksi pada orang lain

4) Cara mencuci tangan dengan sabun

Cara mencuci tangan dengan sabun menurut WHO (2009) ada 6 langkah

antara lain:

a. Basahi kedua telapak tangan hingga pergelangan tangan memakai air yang

mengalir, ambil sabun kemudian usap lalu gosok ke dua telapak tangan secara

lembut.

b. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian, jangan

terburu-buru.

c. Jangan lupa jari-jari anda . gosok sela-sela jari ingga bersih’

d. Bersih kan ujung jari secara bergantian

e. Gosok dan putar kedua ibu jari secara pergantian

f. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok berlahan

Page 41: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

2.5. Kerangka Teori

Kerangka teori Modifikasi : Notoatmodjo (2012), Nelson (2000) dalam Ratna (2015),

Kemenkas (2011)2.6. Kerangka Konsep

Host

Keracunan Makanan atau

minuman

Personal hygiene ( Kebiasaan

mencuci tangan menggunakan

sabun)

Pengetahuan

Kejadian Diare

Agen

Entropatogen

Entropatogen

parasit

Eteropatogen

Virus

Lingkungan

Jamban sehat

Toko Masyarakat

Petugas Kesehatan

Orang Tua

Page 42: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Independent Dependent

2.7. HIPOTESIS

Hipotesis dalam penelitian ini yaitu :

1. Adanya hubungan antara pengaruh diare dengan kejadian diare pada anak usia 3-

6 tahun

2. Adanya bubungan kebiasaan mencuci tangan menggunakan sabun dengan

kejadian diare pada anak usia 3-6 tahun

3. Adanya hubungan status gizi diare pada anak usia 3-6 tahun

Kebiasaan cara mencuci

tangn pakai sabun

Pengetahuan

Status Gizi

Kejadian diare

Page 43: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

B. Defenisi Operasional

N

o

Variabel DefenisiOpe

rasional

AlatUkur Cara

pengukuran

Hasil Ukur Skala

Ukur

1 Diare Diare

adalahsuatuk

ondisidimana

seseorangbua

ng air

besardengank

ondisilembek

ataucair

Kuesioner Wawancara 1. diare

2. tidak

diare

(Sri

Handayani

2012)

Ordinal

2 Pengetahua

n orang tua

`

Segalasesuatu

yang di

ketahuiibuten

tangpenyakit

diaredankese

hatanlingkun

gan

Kuesioner Wawancara 1=Kurang

< 75%

2=Baik ≥

75%

(Depkes RI

2013)

Ordinal

3 Status Gizi Status

gizimerupak

anhasildarik

eseimbanga

natauperwuj

udandaridari

nutrisidalam

bentukvaria

bel

Timbangan Antropometri 1. Gizi

baik = > -

2SD

Sampai +

2SD.

2. Gizi

kurang = <

- 2SD dan

> + 2SD

(Depkes

2013)

Ordinal

4 Mencuci

tangan

Merupakan

salah satu

cara untuk

menghindari

penularan

penyakit yang

di tularkan

melalui

makanan

Kuesioner Wawancara 1.tidak

baik = <

50%

2.Baik = ≥

50%

(Depkes

2013)

Ordinal

Page 44: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini penelitian kuantitatif desain cross sectional, yaitu

menganalisis sejauh mana hubungan faktor resiko tertentu terhadap adanya suatu

kejadian tertentu (efek). Menganalisis hubungan variabel independen (kebiasaan cuci

tangan dan pengetahuan terhadap penggunaan jamban sehat) dan variabel dependen

(diare) pada objek penelitian di ukur dalam waktu yang bersamaan atau sekaligus

(Notoatmodjo, 2005).

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini di salah satu puskesmas yaitu puskesmas Andalas Kota

Padang. Dilakukan pada bulan November 2018 - Juli 2019.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah anak-anak dengan usia 3-6 tahun di

wilayah kerja puskesmas Andalas sebanyak 90 orang

3.3.2. Sampel

Sampel penelitian ini adalah bagian dari populasi yang diteliti. Dalam

penelitian ini, tidak semua populasi dijadikan sampel. Teknik pengambilan sampel

Page 45: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

yang akan dilakukan secara Simple Random Sampling yaitu pengambilan anggota

sampel dan populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan stratayang ada

dalam populasi ini (Sujarweni, 2014). Pengambilan sampel diambil dari anak di

wilayah kerja Puskesmas Andalas di Kota Padang.

Perhitungan sampel menggunakan rumus :

Keterangan :

n = Besar Sampel

N = jumlah populasi

d = Derajat ketepatan (presisi) 10% (0,1)

Z = tingkat kepercayaan (presisi) 95% nilai ⁄ = 1, 96

Page 46: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

P = proporsi suatu kasus tertentu terhadap populasi, bila tidak diketahui

proporsinya, ditetapkan 50% (0,50) (Sujarweni, 2014).

Adapun penentuan sampel didasarkan atas kriteria inklusi. Kriteria inklusi

merupakan data persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh subjek agar

dapat diikutsertakan sebagai sumber dalam penelitian.

Kriteria inklusi :

1. Ibu yang dapat membaca dan mampu berkomunikasi dengan baik.

2. Ibu bersedia dijadikan responden dan bersedia untuk di wawancara.

Kriteria ekslusi :

1. Ibu tidak berada dilokasi penelitian

2. Ibu tidak bersedia dijadikan responden

3.4. Pengumpulan Data, Pengolahan, dan Analisa Data

3.4.1. Pengumpulan data

Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan sekunder.

1.Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti terhadap

responden. Data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti berupa data identitas,

pengetahuan tentang cuci tangan dan jamban sehat terhadap diare, menggunakan

Page 47: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

kuesioner dan lembar observasi, dan data diare responden dengan menggunakan

kuesioner.

a) Data dasar anak dan keluarga

b) Kebiasaan cuci tangan

2. Data Sekunder

` Data sekunder meliputi pengumpulan data yang diinginkan peneliti diperoleh

dari orang lain atau tempat lain dan bukan dilakukan oleh peneliti sendiri. Data

sekunder peneliti ini adalah data yang diperoleh dari kepala Puskesmas tentang diare.

Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

1) Kuesioner

Kuesioner yang digunakan berisikan tentang pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan tentang kejadian diare terhadap status gizi. Pertanyaan yang

diajukan berupa :

a) Data dasar anak dan keluarga

b) Pengetahuan ibu tentang diare

3.4.2 Pengukuran Variabel

A. Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan menggunakan kuesioner yang berisikan 10

pertanyaan tertutup yang ditanyakan orang tua anak melalui wawancara

langsung dengan mencheklist salah satu pilihan jawaban.

Page 48: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

B. Mencuci Tangan

Pengambilan data mencuci tangan dilakukan dengan menggunakan kuesioner

pertanyaan yang berisikan 6 pertanyaan.

C. Jamban Sehat

Pengukuran jamban sehat dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang

berisikan 5 pertanyaan.

D. Diare

Pengukuran diare dengan menggunakan kuesioner

3.4.3. Pengolahan Data

Data yang didapatkan dari responden akan diolah dan didistribusikan sesuai

dengan variabel penelitian, dengan langkah-langkah :

a) Editing

Editing merupakan kegiatan pemeriksaan kembali kuesioner yang telah diisi

pada saat pengumpulan data, apakah dapat dibaca, semua pertanyaan terjawab

atau terdapat kesalahan-kesalahan lainnya.

b) Coading

Merupakan kegiatan mengubah data dalam bentuk yang lebih ringkas dengan

menggunakan kode-kode tertentu. Coading bertujuan untuk mempermudah

pada saat analisis dan mempercepat input data.

c) Entry

Page 49: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Setelah data diedit dan dilakukan pemberian kode, langkah selanjutnya adalah

pemasukan data (entry), apabila menggunakan komputer untuk pengolahan

data maka cukup membuat file dan memasukkan satu persatu ke dalam file

data komputer sesuai dengan SPSS

d) Cleaning

Pembersihan data dilakukan untuk mempertimbangkan data yang tidak sesuai

dengan jawaban yang tersedia dalam kuesioner atau data yang mengganggu

atau dengan melihat distribusi frekuensi dari variable dan melihat

kelogisannya.

e) Processing

Dilakukan dengan menggunakan program statistik, kuesioner, dibuat dengan

memberikan nilai pada masing-masing pertanyaan, untuk hasil pengolahan

data disajikan dalam bentuk tabel.

3.4.4. Analisa data

Proses analisa data dapat dilakukan dengan dua tahap yaitu analisa data

univariat dan analisa data bivariat.

a. Analisa Univariat

Analisa yang dilakukan untuk melihat gambaran distribusi frekuensi masing-

masing variabel yaitu independen (perilaku makan orangtua dengan kejadian

picky eating) dan variabel dependen (status gizi). Penyajian data dalam bentuk

tabel distribusi frekuensi dan dipresentasikan.

Page 50: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

b. Analisa Bivariat

Analisa bivariat dilakukan menguji untuk menguji hubungan antara variabel

independen dan variabel dependen dengan menggunakan uji statistik chi

square tingkat kepercayaan 95%, dengan rumus :

Keterangan :

chi square

nilai observasi (hasil)

nilai ekspektasi

∑ jumlah total

3.4.5. Etika Penelitian

Ada beberapa hal yang menyangkut etika penelitian, yaitu :

A. Informed Consent, yaitu peneliti memberikan informasi kepada responden

secara detail tentang tujuan dari penelitian dan menjelaskan kepada responden

bahwa data hanya digunakan untuk pengembangan ilmu.

B. Anonimity, yaitu nama responden hanya diketahui oleh peneliti. Pada

publikasi juga tidak dicantumkan nama responden melainkan menggunakan

kode angka.

C. Confidentiality, yaitu data atau informasi yang didapat selama penelitian akan

dijaga kerahasiaannya dan hanya peneliti yang dapat melihat data tersebut.

Page 51: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

D. Do not harm, yaitu meminimalkan kerugian dan memaksimalkan manfaat

yang ditimbulkan pada penelitian ini.

E. Fair treatment, yaitu melakukan perlakuan yang adil dan memberikan hak

yang sama pada setiap responden.

Page 52: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian

Puskesmas Andalas didirikan pada tahun 1975. Pertama kali dipimpin oleh dr.

Tamrin dengan 6 orang pegawai yang terdiri dari 1 orang bidan, 1 orang perawat, 1

orang tenaga sanitasi, 1 orang pembantu bidan, 1 orang pembantu perawat dan 1

orang tenaga tata usaha dengan 11 program pokok.

Wilayah kerja Puskesmas Andalas setelah pemekaran kota Padang menjadi 11

kecamatan, Alai masuk ke Padang Utara dan 3 buah Pustu di bawah Puskesmas Alai

menjadi milik Puskesmas Andalas, sehingga pegawai Puskesmas Andalas juga

bertambah menjadi 15 orang.

4.1.2. Keadaan Geografis

Puskesmas Andalas terletak di kelurahan Andalas dengan wilayah kerja

meliputi 10 kelurahan dengan luas 8.15 Km2dengan batas-batas sebagai berikut:

Sebelah Utara : Kecamatan Padang Utara,Kuranji

Sebelah Selatan : Kecamatan Padang Selatan

Sebelah Barat : Kecamatan Padang Barat

Sebelah Timur : Kecamatan Lubuk Begalung, Pauh

Page 53: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

yang terdiri dari 10 Kelurahan :

1. Kelurahan Sawahan

2. Kelurahan Jati Baru

3. Kelurahan Jati

4. Kelurahan Sawahan Timur

5. Kelurahan Simpang Haru

6. Kelurahan Andalas

7. Kelurahan Kubu Marapalam

8. Kelurahan Kubu Dalam Parak Karakah

9. Kelurahan Parak Gadang Timur

10. Kelurahan Ganting Parak Gadang

Puskesmas adalah unit pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kota yang

bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas

berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran,

kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat

kesehatan yang optimal. Dengan demikian Puskesmas berfungsi sebagai alat

pengerak pembengun berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan

masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan starata pertama.

Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka puskesmas harus

melaksanakan managemen dengan baik. Managemen puskesmas adalah rangkaian

kegiatan yang dilaksanakan secara sistermatis untuk menghasilkan luaran puskesmas

Page 54: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

secara efektif dan efisien. Managemen puskesmas terdiri dari perencanaan,

pelaksanaan, dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban.

Perencanaan tingkat puskemas disusun untuk mengatasi masalah kesehatan

yang ada diwilayah kerja, baik upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan

pengembangan maupun upaya kesehatan penunjang. Perencanaan ini di susun untuk

kebutuan satu tahun agar puskesmas mampu melaksanakannya secara efisien, efektif,

dan dapat dipertanggungjawabkan.

Puskesmas Andalas terletak di Kelurahan Andalas dengan wilayah kerja

meliputi 10 Kelurahan dengan luas 8,15 KM2

dengan batas-batas wilayah sebagai

berikut:

Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Padang Utara, Kuranji

Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Padang Selatan

Sebelah Barat : Berbatasan dengan Padang Barat

SebelahTimur : Berbatasan denganLubeg, Pauh

Page 55: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

4.2 Karakteristik Responden

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Di Wilayah Kerja Puskesmas

Andalas Padang Tahun 2019

Karakteristik f %

Umur :

<20tahun

20-40tahun

>40 tahun

10

36

1

21,3

76,6

2,1

Jumlah 47 100

Pendidikan :

SMP

SMA

D3

S1/S2

5

16

16

10

10,6

34

34

21,3

Jumlah 47 100

Pekerjaan :

Karyawati

IRT

PNS

13

24

10

27,7

51,1

21,3

Jumlah 47 100

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa sebagian besar (76,6%) ibu balita

berumur 20-40 tahun. Lebih dari separuh (34%) ibu balita berpendidikan SMA dan

Diploma dan lebih dari separuh (51,1%) ibu balita adalah ibu rumah tangga.

4.3 Hasil Penelitian

4.3.1 Analisa Univariat

Analisa univariat ini bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian sehingga dapat mengetahui distribusi

Page 56: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

frekuensi dari masing-masing variabel penelitian (variabel independen dan variabel

dependen) dan memperoleh hasil sebagai berikut :

4.3.1.1 Kejadian Diare

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan distribusi frekuensi responden

berdasarkan kejadian diare pada anak usia 3-6 Tahun Di Wilayah Kerja

Puskesmas Andalas Padang dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini :

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kejadian Diare Pada Anak

Usia 3-6 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas

Padang Tahun 2019

No Kejadian Diare f %

1

Diare 31 66

2 Bukan Diare 16 34

Total 47 100

Berdasarkan tabel 4.2, dari 47 responden terdapat 31 (66%) anak menglaami

diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang Tahun 2019.

Page 57: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

4.3.1.2 Pengetahuan

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan distribusi frekuensi responden

berdasarkan pengetahuanpada anak usia 3-6 Tahun Di Wilayah Kerja

Puskesmas Andalas Padangdapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini:

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan PengetahuanPada Anak

Usia 3-6 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas

Padang Tahun 2019

No Pengetahuan f %

1

Baik 33 70,2

2 KurangBaik 14 29,8

Total 47 100

Berdasarkan tabel 4.3dari 47 responden terdapat 33 (70,2%)dengan

pengetahuan baik Pada Anak Usia 3-6 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas

Andalas Padang Tahun 2019.

Page 58: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

4.3.1.3 Status Gizi

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan distribusi frekuensi responden

berdasarkan status gizi pada anak usia 3-6 Tahun Di Wilayah Kerja

Puskesmas Andalas Padangdapat dilihat pada tabel 4.4di bawah ini:

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan status giziPada Anak Usia 3-

6 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas

Padang Tahun 2019

No Status Gizi f %

1

Baik 23 48,9

2 Kurang Baik 24 51,1

Total 47 100

Berdasarkan tabel 4.4 dari 47 responden terdapat 24 (51,1%) dengan

status gizi baik Pada Anak Usia 3-6 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas

Padang Tahun 2019.

Page 59: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

4.3.1.4 Cuci Tangan

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan distribusi frekuensi responden

berdasarkan cuci tangan pada anak usia 3-6 Tahun Di Wilayah Kerja

Puskesmas Andalas Padangdapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini:

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Cuci TanganPada Anak

Usia 3-6 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas

Padang Tahun 2019

No Cuci Tangan f %

1

Baik 32 68,1

2 Kurang Baik 15 31,9

Total 47 100

Berdasarkan tabel 4.4 dari 47 responden terdapat 32 (68,1%) dengan cuci

tangan baik Pada Anak Usia 3-6 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas

Padang Tahun 2019

4.3.2 Analisa Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara dua variabel

yaitu variabel independen (pengetahuan, status gizi, cuci tangan) dan variabel

dependen (kejadian diare). Semua variabel merupakan data kategorik sehingga

menggunakan uji Chi-Square dan memperoleh hasil sebagai berikut :

Page 60: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

4.3.2.1 Hubungan Pengetahuan dengan Diare Pada Anak Usia 3-6 Tahun Di

Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang

Hasil penelitian hubungan Pengetahuan dengan Diare Pada Anak Usia 3-

6 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang tahun 2019dapat dilihat

pada tabel 4.6 di bawah ini :

Tabel 4.6

Hubungan Pengetahuan dengan Diare Pada Anak Usia 3-6 Tahun Di Wilayah

Kerja Puskesmas Andalas Padang Tahun 2019

Pengetahuan

Kejadian Diare Total

p value Diare Bukan Diare

f

%

f

% f

%

Baik 18 54,5 15 45,5 33 100

0,028

Kurang Baik 13 92,9 1 7,1 14 100

Total 31 66 16 34 47 100

Berdasarkan tabel 4.6dapat dilihatbahwa dari 47 responden yang

mengalami kejadian diare terdapat ibu balita dengan pengetahuan baik yaitu

(54,5%) dibandingkan dengan ibu balita dengan pengetahuan kurang baik yaitu

(92,9%). Berdasarkan hasil uji Chi-Squaremenunjukkan nilai p value = 0,028 (p

≤ 0,05), ini berarti ada hubungan pengetahuan dengan kejadian diare pada anak

usia 3-6 tahun di wilayah kerja Puskesmas Andalas Padang.

Page 61: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

4.3.2.2 Hubungan Status Gizi dengan Diare Pada Anak Usia 3-6 Tahun Di

Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang

Hasil penelitian hubungan Status Gizi dengan Diare Pada Anak Usia 3-6

Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang tahun 2019dapat dilihat

pada tabel 4.7 di bawah ini :

Tabel 4.7

Hubungan Status Gizi dengan Diare Pada Anak Usia 3-6 Tahun

Di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang Tahun 2019

Status Gizi

Kejadian Diare Total

p value Diare Bukan Diare

f

%

f

% f

%

Baik 10 43,5 13 56,5 23 100

0,004

Kurang Baik 21 87,5 3 12,5 24 100

Total 31 66 16 34 47 100

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa dari 47 responden yang

mengalami kejadian diare terdapat balita dengan status gizi baik yaitu (43,5%)

dibandingkan dengan balita dengan status gizi kurang baik yaitu (87,5%).

Berdasarkan hasil uji Chi-Square menunjukkan nilai p value = 0,004 (p ≤ 0,05),

ini berarti ada hubungan status gizi dengan kejadian diare pada anak usia 3-6

tahun di wilayah kerja Puskesmas Andalas Padang.

Page 62: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

4.3.2.3 Hubungan Cuci Tangan dengan Diare Pada Anak Usia 3-6 Tahun Di

Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang

Hasil penelitian hubungan Cuci Tangan dengan Diare Pada Anak Usia 3-

6 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang tahun 2019dapat dilihat

pada tabel 4.8 di bawah ini :

Tabel 4.8

Hubungan Cuci Tangan dengan Diare Pada Anak Usia 3-6 Tahun Di Wilayah

Kerja Puskesmas Andalas Padang Tahun 2019

Cuci Tangan

Kejadian Diare Total

p value Diare Bukan Diare

f

%

f

% f

%

Baik 16 50 16 50 32 100

0,002

Kurang Baik 13 95 2 5 15 100

Total 31 66 16 34 47 100

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa dari 47 responden yang mengalami

kejadian diare terdapat balita dengan cuci tangan baik yaitu (50%) dibandingkan

dengan balita dengan cuci tangan kurang baik yaitu (95%). Berdasarkan hasil uji Chi-

Square menunjukkan nilai p value = 0,002 (p ≤ 0,05), ini berarti ada hubungan cuci

tangan dengan kejadian diare pada anak.

Page 63: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

4.4 PEMBAHASAN

4.4.1 Analisa Univariat

4.4.1.1 Kejadian Diare

Berdasarkan Hasil Penelitian yang di lakukan kepada 47 responden

terdapat 31 (66%) anak menglaami diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas

Padang Tahun 2019.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Ali (2014)

dengan judul Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada

Baduta Di Rumah Sakit Khusus Daerah Provinsi Sulawesi Selatan didapatkan

bahwa responden yang mengalami diare yaitu 39 (70,2%) responden

dibandingkan dengan responden yang tidak mengalami diare yaitu 21

(29,8%)responden.

Diare adalah buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair,

bahkan dapat berupa air saja dengan frekuensi lebih sering dari biasanya (tiga

kali atau lebih) dalam satu hari (Depkes RI 2011). Diare dapat disebabkan oleh

transportasi air dan elektrolit yang abnormal dalam usus. Diseluruh dunia

terdapat kurang lebih 500 juta anak yang menderita diare setiap tahunnya, dan

20% dari seluruh kematian pada anak yang hidup di negara berkembang

berhubungan dengan diare serta dehidrasi. Gangguan diare dapat melibatkan

lambung dan usus (Gastroenteritis), usus halus (Enteritis), kolon (Kolitis) atau

kolon dan usus (Enterokolitis) (Wong, 2008).

Menurut analisa peneliti didapatkan bahwa lebih dari separuh responden

mengalami diare. Hasil penelitian didapatkan balita sering mengalami sakit,

Page 64: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

kurang aktif serta pola makan yang tidak teratur. Balita yang mengalami diare

juga kurang atau tidak pernah melakukan pemeriksaan BB/TB ke pelayanan

kesehatan terdekat. Artinya balita yang mengalami diare cendrung terjadi

karena kurangnya pemahaman ibu akan pentingnya kontrol rutin anak pada usia

3-6 tahun.

Berdasarkan penyebaran kusioner didapatkan juga bahwa, jika dilihat

dengan kasat mata untuk anak-anak sekarang sudah jarang main pasir atau

kotor-kotoran namun masih rentang untuk mengalami diare. Hal ini dapat

terjadi karena balita masih terbiasa dengan pola makan dan kebiasaan yang

kurang higiene, sehingga beresiko untuk mengalami diare.

Hasil penyebaran kusioner didapatkan bahwa ibu mengetahui tanda dan

gejala diare seperti anak BAB lebih dari 4x dalam waktu yang berdekatan. Ibu

juga mengetahui penyebab diare pada anak serta makanan yang baik untuk

menghindari anak dari diare.

4.4.1.2 Pengetahuan

Berdasarkan Hasil Penelitian yang di lakukan kepada47 responden

terdapat 33 (70,2%) dengan pengetahuan baik Pada Anak Usia 3-6 Tahun Di

Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang Tahun 2019.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Widodo (2015) Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dan Dukungan

Keluarga Dengan kejadian diare pada balita Di Rsjd Surakarta didapatkan

bahwa responden menunjukkan bahwa 4 orang atau 8% pengetahuannya

masuk kategori kurang, 30 responden atau 60% pengetahuannya masuk

Page 65: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

kategori sedang, sedangkan 16 responden (32%)pengetahuannya masuk

kategori tinggi.

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan itu terjadi setelah orang

melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan terjadi

melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman,

rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan

telinga.Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting

dalam membentuk tindakan seseorang (over behavior). Sebelum orang

mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru), di dalam diri orang tersebut

terjadi proses yang berurutan, yakni :awareness (kesadaran), interest (tertarik),

evaluation (menimbang-nimbang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi

dirinya). Trial (orang telah mulai mencoba prilaku baru), adoption (subyek

telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya

terhadap stimulus) (Notoatmodjo, 2010).

Menurut analisa peneliti didapatkan bahwa lebih dari separoh responden

memiliki pengetahuan tinggi. Pengetahuan tinggi yang dimiliki responden dapat

mempegaruhi balita untuk tidak mengalami diare. Semakin rendah pengetahuan

keluarga dalam menjaga dan mengasuh anak balita semakin besar pula resiko

balita mengalami diare. Hasil penelitian didapatkan juga, banyak balita yang

suka jajan semabrangan, tidak memperhatikan kebersihan jajannya yang

dikonsumsi. Sehingga balita tersebut mudah terserang penyakit salah satunya

diare.

Page 66: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Hasil penyebaran kusioner didapatkan juga ibu selalu mengajarkan anak

untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, tidak boleh makan

sembarangan dan banyak minum es atau permen yang tidak sehat. Selain itu ibu

juga mengetahui buah terbaik untuk anak terhindar dari diare.

4.4.1.3 Status Gizi

Berdasarkan Hasil Penelitian yang di lakukan kepada47 responden

terdapat 24 (51,1%) dengan status gizi baik Pada Anak Usia 3-6 Tahun Di

Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang Tahun 2019.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Ali (2014)

dengan judul Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada

Anak Di Rumah Sakit Khusus Daerah Provinsi Sulawesi Selatan didapatkan

bahwa responden yang memiliki status gizi baik, lebih banyak yaitu 31 (53,1 %)

responden dari pada responden yang memiliki status gizi rendah, yaitu 19(46,9%)

responden.

Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang

makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal(Almatsier,2011).Zat

gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya,

yaitu mengahasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan, serta

mengatur proses-proses kehidupan (Almatsier,2011). Status gizi adalah

ekspresi dari keadaan keseimabngan dalam bentuk variabel tertentu, atau

perujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu. (Suppariasa,2010).

Berdasarkan analisa peneliti didapatkan bahwa responden yang

memiliki status gizi kurang cedrung mudah dan rentang mengalami sakit.

Page 67: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Balita dengan status gizi kurang baik juga beresiko untuk mengalami berbagai

penyakit infeksi. Hasil penelitian didapatkan, balita dengan status gizi kurang

rata-rata berada dilingkungan keluarga dengan sosial ekonomi menengah

kebawah. Balita dengan status gizi kurang baik memiliki berat badan yang

tidak sesuai dengan usia perkembangnnya saat ini. Sehingga balita tersebut

rentan untuk mengalami demam atau pilek ketika terjadi pertukaran cuaca.

Hal ini disebabkan kembali oleh status imunisasi yang kurang serta daya imun

tubuh yang tidak optimal.

Hasil penyebaran kusioner didapatkan bahwa status gizi anak baik.

Hal ini terjadi karena ibu yang memiliki pengetahuan tinggi tentang nutrisi

lebih protektif terhadap konsumsi makanan yang di perlukan anak. Selain itu

makanan 4 sehat 5 sempurna mampu membantu anak untuk mendapatkan gizi

yang baik.

4.4.1.4 Cuci Tangan

Berdasarkan Hasil Penelitian yang di lakukan kepada47 responden

terdapat 32 (68,1%) dengan cuci tangan baik Pada Anak Usia 3-6 Tahun Di

Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang Tahun 2019.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Ali (2014)

dengan judul Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada

Anak Di Rumah Sakit Khusus Daerah Provinsi Sulawesi Selatan didapatkan

bahwa responden yang memiliki kebiasaan cuci tangan buruk, lebih banyak

yaitu 35 (65,1 %) responden dari pada responden yang memiliki kebiasaan cuci

tangan baik, yaitu 19(34,9%) responden.

Page 68: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Berdasarkan analisa peneliti didapatkan bahwa lebih dari separuh

responden sudah mengetahui apa itu cuci tangan serta manfaat cuci tangan.

Namun masih ada sebagian kecil balita yang tidak mencuci tangan sebelum

mengkonsumsi makanan, sehingga kuman dan infeksi sangan mudah masuk

kedalam tubuh. Selain itu didapatkan juga bahwa balita yang suka bermain

pasir pekarangan rumah cendrung lupa mencuci tangan ketika mencicipi

makanan yang tersedia di dekatnya.

Berdasarkan penyebaran kusioner didapatkan bahwa ibu setuju jika

setelah dari luar anak harus cuci tangan dan anak harus rutin mencuci tangan

dengan sabun sebelum dan sesudah makan. Anak juga harus mencuci tangan

dengan sabun atau anti septik sebelum dan sesudah memegang mainan.

4.4.2 Analisa Bivariat

4.4.2.1 Hubungan Pengetahuan dengan Kejadian Diare

Hasil penelitian didapatkan bahwa dari 47 responden yang

mengalami kejadian diare terdapat ibu balita dengan pengetahuan baik yaitu

(54,5%) dibandingkan dengan ibu balita dengan pengetahuan kurang baik

yaitu (92,9%). Berdasarkan hasil uji Chi-Squaremenunjukkan nilai p value

= 0,028 (p ≤ 0,05), ini berarti ada hubungan pengetahuan dengan kejadian

diare pada anak usia 3-6 tahun di wilayah kerja Puskesmas Andalas Padang.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Ali (2014) dengan judul Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan

Kejadian Diare Pada Anak Di Rumah Sakit Khusus Daerah Provinsi

Page 69: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Sulawesi Selatan terdapat hubungan yangbermakna dan signifikan antara

pengetahuan terhadap kejadian diare. Didapatkan nilai significancy (p) =

0,018 pengetahuan terhadap kejadian diare, artinya semakin

tinggipengetahuan ibu balita maka semakin rendah kejadian diare,

begitupun sebaliknya.

Diare adalah buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair,

bahkan dapat berupa air saja dengan frekuensi lebih sering dari biasanya

(tiga kali atau lebih) dalam satu hari (Depkes RI 2011). Diare dapat

disebabkan oleh transportasi air dan elektrolit yang abnormal dalam usus.

Diseluruh dunia terdapat kurang lebih 500 juta anak yang menderita diare

setiap tahunnya, dan 20% dari seluruh kematian pada anak yang hidup di

negara berkembang berhubungan dengan diare serta dehidrasi. Gangguan

diare dapat melibatkan lambung dan usus (Gastroenteritis), usus halus

(Enteritis), kolon (Kolitis) atau kolon dan usus (Enterokolitis) (Wong,

2008).

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan itu terjadi setelah orang

melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan terjadi

melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh

melalui mata dan telinga.Pengetahuan atau kognitif merupakan domain

yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (over behavior).

Sebelum orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru), di dalam diri

Page 70: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni :awareness (kesadaran),

interest (tertarik), evaluation (menimbang-nimbang baik dan tidaknya

stimulus tersebut bagi dirinya). Trial (orang telah mulai mencoba prilaku

baru), adoption (subyek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,

kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus) (Notoatmodjo, 2010).

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Ambari (2010) yang menyatakan bahwa Semakin tinggi pengetahuan

seseorang, maka semakin tinggi pula keberfungsian dalam lingkungan

keluarganya. Sebaliknya semakin rendah pengetahuan seseorang, semakin

rendah pula keberfungsian ibu dalam merawat dan mengasuh serta

memperhatikan tumbuh kembang anaknya.

Menurut analisis peneliti, hal ini disebabkan karena pengetahuan

seseorang, dapat meningkatkan kemampuan ibu dalam merawat anaknya.

Keterbatasan pengetahuan ibu dapat mempengaruhi balita untuk beresiko

lebih tinggi terkena diare. Tingginya pengetahuan ibu dapat membantu ibu

untuk lebih paham manfaat pemberian ASI Ekslusif serta manfaat

imunisasi agar balita terhindar dari stunting.

Berdasarkan penyebaran kusioner didapatkan bahwa 18 (54,5%)

responden dengan pengetahuan baik namun tetap mengalami diare. Hal ini

dapat terjadi karena pengetahuan yang dimiliki responden tidak teraplikasi

secara nyata dalam mendidik buah hatinya. Selain itu didapatkan juga

bahwa faktor nutrisi dan hygien juga mempengaruhi seorang balita

menglaami diare atau tidak. Sementara, dari 1 (4,8%) responden dengan

Page 71: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

pengetahuan rendah namun tidak mengalami diare. Hal ini dapat terjadi

karena kebersihan dan nutrisi yang dimiliki responden cukup baik

sehingga balitanya dapat terhindar dr penyakit diare.

4.4.2.2 Hubungan Status Gizi dengan Diare

Berdasarkan Hasil Penelitian yang di lakukan kepada 47 responden

yang mengalami kejadian diare terdapat balita dengan status gizi baik yaitu

(43,5%) dibandingkan dengan balita dengan status gizi kurang baik yaitu

(87,5%). Berdasarkan hasil uji Chi-Square menunjukkan nilai p value =

0,004 (p ≤ 0,05), ini berarti ada hubungan status gizi dengan kejadian diare

pada anak usia 3-6 tahun di wilayah kerja Puskesmas Andalas Padang.

Hasil penelitian ini sejala dengan penelitian yang dilakukan oleh

Widodo (2015) Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Dan Dukungan

Keluarga Dengan kejadian stunting didapatkan hasil analisis diperoleh

nilai chisquare sebesar 0,007 dengan probabilitassebesar 2,256. Hasil

perbandingan antara nilaiChi Square hitung dengan Chi Square tabelpada

df = 2 (1,99) menunjukkan bahwa nilaiChi Square hitung besar dari Chi

Squaretabel (2,256 > 1,99) atau dilihat dari nilaiprobabilitas menunjukkan

bahwa nilaiprobabilitas lebih besar dari level of significant5 % (0,007 <

0,05), berarti Ho diterima dan Haditolak.

Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang

makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal (Almatsier,2011).

Zat gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan

Page 72: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

fungsinya, yaitu mengahasilkan energi, membangun dan memelihara

jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan (Almatsier,2011). Status

gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimabngan dalam bentuk variabel

tertentu, atau perujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu.

(Suppariasa,2010).

Berdasarkan analisa peneliti didapatkan bahwa 10 (43,5%)

responden dengan status gizi baik namun tetap mengalami diare. Hal ini

dapat terjadi karena ibu dan balita kurang menjaga hygiene balita terutama

soal makanannya serta balita suka jajan sembarangan. Sehingga balita

cukup rentan untuk terkena diare. Sementara 3 (12,5%) responden dengan

status gizi kurang namun tidak mengalami diare. Hal ini dapat terjadi

karena personal hygiene itu merupakan hal yang paling penting yang

harus di perhatikan ibu agar anak tidak mengalami diare. Kebersihan diri

dan makanan sangat berpengaruh terhadap kejadian diare.

4.4.2.3 Hubungan Cuci Tangan dengan Kejadian Diare

Hasil penelitian dapat dilihat bahwa dari 47 responden yang

mengalami kejadian diare terdapat balita dengan cuci tangan baik yaitu

(50%) dibandingkan dengan balita dengan cuci tangan kurang baik yaitu

(95%). Berdasarkan hasil uji Chi-Square menunjukkan nilai p value = 0,002

(p ≤ 0,05), ini berarti ada hubungan cuci tangan dengan kejadian diare pada

anak usia 3-6 tahun di wilayah kerja Puskesmas Andalas Padang.

Page 73: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan oleh Widodo

(2015) Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dan Personal Hygiene

(cuci tangan) Dengan kejadian diare didapatkan ada hubungan

yangbermakna dan signifikan antara cuci tangan terhadapkejadian diare.

Didapatkan nilai significancy (p) =0,003.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

olehSihaan, C (2012) mendapatkan bahwa faktor yang mempengaruhi

kejadian diare yaitu personal hygiene rendah 75 (75,8%) responden

danhanya sebanyak 24 (24,2%) responden yang personal hygiene tinggi.

Dapat disimpulkanbahwa tingginya angka kejadian diare dapat

dipengaruhi personal hygiene.

Menurut analisis peneliti, menerapkan personal hygiene diri di

wilayah ini sangat sulit. Hal ini dapat dilihat dari hasil penyebaran

kusioner bahwa terdapat 16 (50 %) balita dengan cuci tangan baik namun

tetap menglaami diare sebaliknya 2(5%) balita dengan cuci tangan kurang

baik namun tidak diare. Artinya personal hygiene ini merupakan salah

satu faktor yang dapat mempengaruhi kejadian diare pada balita. Selain itu

didapatkan juga balita yang lebig cendrung main pasir, main comot

makanan sambil main , lebih beresiko untuk terkena diare daripada yang

menjaga personal hygienenya.

Page 74: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas maka dari penelitian

ini dapat disimpulkan beberapa hal mengenai Hubungan Tingkat Pengetahuan

Ibu, Status Gizi Dan Cuci Tangan Dengan Kejadian Diare Pada Anak Usia 3-6

Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang Tahun 2019, yaitu sebagai

berikut:

1. Terdapatlebih dari separoh(66%) respondenmengalami diarePadaAnakUsia 3-

6 Tahun Di Wilayah KerjaPuskesmasAndalas Padang Tahun 2019

2. Terdapatlebih dari separoh (70,2%) responden memiliki pengetahuan

tinggiPadaAnakUsia 3-6 Tahun Di Wilayah KerjaPuskesmasAndalas Padang

Tahun 2019

3. Terdapatlebih dari separoh (51,1%) respondenmemiliki status gizi kurang

PadaAnakUsia 3-6 Tahun Di Wilayah KerjaPuskesmasAndalas Padang

Tahun 2019

4. Terdapatlebih dari separoh (68,1%) respondendengan personal hygiene (cuci

tangan) baik PadaAnakUsia 3-6 Tahun Di Wilayah KerjaPuskesmasAndalas

Padang Tahun 2019

5. Terdapathubungan pengetahuan dengan kejadian diare 0,028PadaAnakUsia 3-

6 Tahun Di Wilayah KerjaPuskesmasAndalas Padang Tahun 2019

Page 75: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

6. Terdapathubungan status gizi dengan kejadian anemia 0,004PadaAnakUsia 3-

6 Tahun Di Wilayah KerjaPuskesmasAndalas Padang Tahun 2019

7. Terdapathubungancuci tangan dengan kejadian diare 0,002PadaAnakUsia 3-6

Tahun Di Wilayah KerjaPuskesmasAndalas Padang Tahun 2019.

5.2.Saran

5.2.1. Bagi Peneliti

Untuk mengetahui dan menambah wawasan dalam melakukan penelitian mengenai

faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian diare pada balita umur3-6 tahun.

5.2.2. Bagi Instusi Pendidikan

Hasil peneliti ini di harapkan menjadi tambahan literature dan sumbangan ilmu

dalam meningkatkan referensi bidang ilmu gizi.

5.2.3. Bagi Ibu/Orang Tua

Diharapkan hasil peneliti ini dapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang diare

sehingga dapat melakukan tindakan pencegahan dalam perawatan pada anaknya.

.

Page 76: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

DAFTAR PUSTAKA

Amin. (2015). Tatalaksana diare akut. Continu Medikal Education, 42(7)

Almatsier, S., 2011. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Anonim, 2013

Ariani, Putri. 2016. Diare Pencegahan dan Pengobatanya. Pelemsari RT. 03/01

Prenggan Kotagede Yogyakarta.

Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT.

Rineka Cipta.

Barness LA, John SC. Nutrisi: ilmu kesehatan anak Nelson Vol. 1 (terjemahan).

Jakarta: EGC; 2000.

Budiman dan Riyanto, Agus. 2014. Kapita Selekta Kuesioner pengetahuan dan sikap

dalam penelitian kesehatan. Jakarta. Salemba Medika

Budiman, Suyono M.Sc, 2016, Ilmu Kesehatan Masyarakat Dalam konteks kesehatan

lingkungan , Badan Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. 2015. Buku Pedoman Pelaksanaan Program P2

Depkes RI. 2010. Penanggulangan Diare. Jakarta: Depkes RI.

Depkes RI. 2013. Manajemen Puskesmas. Jakarta: Depkes RI.

Dinas Kesehatan Kota Padang. Profil kesehatan tahun 2012. Padang: Dinas

Kesehatan Kota Padang; 2013.

Depkes Kesehatan RI. 20011 Pemerantasan Penyakit Diare.Jakarta:Ditjen PPM dan

PL.i8

Depkes RI. (2015). Buku saku petugas kesehatan lintas dia jakarta:Depkes RI

Page 77: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Gunardi et al, 2013 Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Dinas

Kesehatan Kota padang. (2016). Profil Kesehatan Kota Padang tahun 2015

Huffman SL, Combest C. 2005. Role of breast-feeding in the prevention and

treatment of diarrhea. Journal Diarrheal Dis Res 2005

Irianto, 2018. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

Kemenkas RI. (2011).Panduan Sosialisasi Tatalaksana Diare pada Balita.Jakarta:

Direktorat Jendral Pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan.

Kementrian Kesehatan RI. (2014) Profil Kesehatan Indonesia 2014.

http:/www.depkes.go.id. Di akes 23 Mai 2016.

Kementerian Kesehatan. Kerangka kebijakan gerakan sadar gizi dalam rangka 1000

HPK. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2012.

Manary JM, Noel WS. Aspek kesehatan masyarakat pada gizi kurang: gizi kesehatan

masyarakat. Jakarta: EGC; 2008.

Mansjoer , 2013.. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Notoatmodjo, S. 2013. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo.2003 Pendidikan dan Perilaku Kesehatan.Jakarta:Rineka Cipta

Notoatmodjo, Soekijo. 2005 . Metodeologi Kesehatan, Edisi Revisi jakarta, PT

Rineka Cipta

Notoatmodjo.S. (2011) Mwtodwologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka cipta.

Ratna, (2015) . Pengetahuan penyuluhan PHBStentang cuci tangan pada siswa kelas

V di SDN Bulukantil Surakarta.

Rahmawati, A. 2013. Penanganan Diare Di Rumah Tangga Merupakan Upaya

Menekan Angka Kesakitan Diare Pada Anak Balita. Jurnal Kesehatan

Masyarakat.2013; 19 (1).

Sulug.(2012). Kegiatan penyuluhan tentang kegiatan demonstran cara mencuci

tangan yang benar di SD N 16 DAN SDN 19. Laporan pengabdian

Page 78: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Masyarakat. Bukit Tinggi : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Fort De Kock

Bukittinggi.

Samsuridjal. (2009) Raih kembali kesehatan. Jakarta: Universitas Islam Negri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Saworno,2006 Diare Akut Klinik dan Laboratorium, 58-63 Rineka cipta, Jakarta.

Sodikin , 2015. 2012. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak. Yogyakarta: D- Medika.

Soepardi 2013. Asuhan Neonatus Bayi Dan Anak Balita. Jakarta: Salemba Medika.

World Health Organization disease (serial online) 2013 April (diunduh 7 juli 2013).

Tersedia dari: URL: HYPERLINK

http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs330/en/

WSP. (2009) Buku Informasi pilihan jamban sehat. Diakses pada 2November 2016

dari www.sbm.com

Waladow G, Sarah MW, Julia VR. Hubungan pola makan dengan status gizi pada

anak usia 3-5 394 http://jurnal.fk.unand.ac.id Jurnal Kesehatan Andalas. 2016;

5(2) tahun di wilayah kerja Puskesmas Tompaso Kecamatan Tompaso.

Manado: Universitas Sam Ratulangi Manado; 2012.

Widyawati, 2015. Buletin Jendela Data dan Informasi Situasi Diare di Indonesia.

Jakarta. Kementrian Kesehatan .

Yayasan Spiritia.(2015) Lembaran Informasi tentang diare.Jakarta: Yayasan

SpiritiaDepartemen Kesehatan RI. Riset kesehatan dasar 2013. Jakarta: Badan

Litbangkes, Depkes RI; 2013.

Page 79: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Lampiran 2

KUESIONER

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU, STATUS GIZI DAN CUCI

TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK USIA 3-6 TAHUN DI

WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDALAS PADANG

IDENTITAS RESPONDEN

Nama Responden :

Umur Responden :

Pendidikan formal terakhir :

Pekerjaan Responden :

Umur anak :

BB Anak :

PENGETAHUAN

1. Apakah Ibu pernah mendengar tentang penyakit diare?

a) Pernah

b) Tidak pernah

c) Lupa

2. Jika pernah apakah ibu tahu apa yang di maksud dengan penyakit diare ?

a)Muntah

b)Mencret

c)Muntah dan Mencret

3. Apakah ibu mengetahui penyebab penyakit diare?

a)Ya

b) Tidak

Page 80: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

c) Sedikit

4.Jawaban no 3 ya , Apa saja yang dapat menyebabkan diare?

a) Tidak cuci tangan sebelum makan

b) Makanan yang bersih

c) Makan banyak

5. Menurut ibu, diare dapat menular melalui apa saja ?

a) Udara

b) Makanan dan minuman

c) Tidak tau

6. Menurut ibu berapa kali buang air besar dalam sehari hingga di sebut sebagai

penyakit diare?

a) 1 -3 kali

b) Lebih dari 3 kali

c) Tidak tahu

7.Bagaimana cara mencegah diare ?

a) Selalu menjaga kebersihan makanan dan minuman

b) Mencuci tangan sebelum makan

c) Makan dengan porsi banyak

8.Apa yang pertama kali harus diberikan kepada penderita diare?

a)Minuman bergas

b)Pengganti oralit ( air tajin)

c) Tidak tahu

9. Jika anak ibu terkena diare apakah anda tetap mengasih dia makan?

a) Ya

b) Tidak

c) Sedikit

10.Apa buah yang bagus untuk diare?

a) Pepaya

Page 81: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

b) Salak

11. Apakah ibu setuju, bahwa sebelum makan harus cuci tangan dengan sabun ?

a) Ya

b) Tidak

12. Apakah ibu setuju, setelah buang air besar cuci tangan dengan sabun ?

a) Ya

b) Tidak

13. Apakah ibu setuju, setelah melakukan kegiatan di luar rumah, anak harus cuci

tangan aewaktu pulang ?

a) Ya

b) Tidak

14. Apakah ibu setuju cuci tangan harus menggunakan air bersih ?

a) Ya

b) Tidak

15. Apakah ibu tau kalau tidak cuci tangan sebelum makan bisa menyebabkan diare?

a) Ya

b) Tidak

Page 82: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

HASIL OLAH DATA

A. KARAKTERISTIK RESPONDEN

Umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid < 20 tahun 10 21,3 21,3 21,3

21-40 tahun 36 76,6 76,6 97,9

> 40 tahun 1 2,1 2,1 100,0

Total 47 100,0 100,0

pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid karyawati 13 27,7 27,7 27,7

IRT 24 51,1 51,1 78,7

PNS 10 21,3 21,3 100,0

Total 47 100,0 100,0

pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid SMP 5 10,6 10,6 10,6

SMA 16 34,0 34,0 44,7

D3 16 34,0 34,0 78,7

S1/S2 10 21,3 21,3 100,0

Total 47 100,0 100,0

Page 83: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

B. ANALISA BIVARIAT

DIARE

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid DIARE 31 66,0 66,0 66,0

BUKAN DIARE 16 34,0 34,0 100,0

Total 47 100,0 100,0

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid BAIK 33 70,2 70,2 70,2

KURANG 14 29,8 29,8 100,0

Total 47 100,0 100,0

STATUS GIZI

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid baik 23 48,9 48,9 48,9

kurang baik 24 51,1 51,1 100,0

Total 47 100,0 100,0

CUCI TANGAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid BAIK 32 68,1 68,1 68,1

KURANG BAIK 15 31,9 31,9 100,0

Total 47 100,0 100,0

Page 84: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

C. ANALISA BIVARIAT

1. Diare dengan Pengetahuan

Crosstab

DIARE

Total DIARE BUKAN DIARE

PENGETAHUAN BAIK Count 18 15 33

Expected Count 21,8 11,2 33,0

% within PENGETAHUAN 54,5% 45,5% 100,0%

KURANG Count 13 1 14

Expected Count 9,2 4,8 14,0

% within PENGETAHUAN 92,9% 7,1% 100,0%

Total Count 31 16 47

Expected Count 31,0 16,0 47,0

% within PENGETAHUAN 66,0% 34,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic

Significance (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 6,426a 1 ,011

Continuity Correctionb 4,833 1 ,028

Likelihood Ratio 7,604 1 ,006

Fisher's Exact Test ,017 ,010

Linear-by-Linear Association 6,289 1 ,012

N of Valid Cases 47

a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,77.

b. Computed only for a 2x2 table

2. Diare dengan Status Gizi

Crosstab

DIARE

Total DIARE BUKAN DIARE

STATUS GIZI baik Count 10 13 23

Expected Count 15,2 7,8 23,0

Page 85: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

% within STATUS GIZI 43,5% 56,5% 100,0%

kurang baik Count 21 3 24

Expected Count 15,8 8,2 24,0

% within STATUS GIZI 87,5% 12,5% 100,0%

Total Count 31 16 47

Expected Count 31,0 16,0 47,0

% within STATUS GIZI 66,0% 34,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic

Significance (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 10,137a 1 ,001

Continuity Correctionb 8,271 1 ,004

Likelihood Ratio 10,707 1 ,001

Fisher's Exact Test ,002 ,002

Linear-by-Linear Association 9,921 1 ,002

N of Valid Cases 47

a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7,83.

b. Computed only for a 2x2 table

3. Diare dengan Cuci Tangan

Crosstab

DIARE

Total DIARE BUKAN DIARE

CUCI TANGAN BAIK Count 16 16 32

Expected Count 21,1 10,9 32,0

% within CUCI TANGAN 50,0% 50,0% 100,0%

KURANG BAIK Count 13 2 15

Expected Count 9,9 5,1 15,0

% within CUCI TANGAN 95,0% 5,0% 100,0%

Total Count 31 16 47

Expected Count 31,0 16,0 47,0

% within CUCI TANGAN 66,0% 34,0% 100,0%

Page 86: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic

Significance (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 11,371a 1 ,001

Continuity Correctionb 9,253 1 ,002

Likelihood Ratio 15,922 1 ,000

Fisher's Exact Test ,001 ,000

Linear-by-Linear Association 11,129 1 ,001

N of Valid Cases 47

a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,11.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 87: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan
Page 88: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan
Page 89: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan
Page 90: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan
Page 91: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

DOKUMENTASI

Page 92: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan
Page 93: Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan ...repo.stikesperintis.ac.id/464/1/KTI BESAR.pdf · KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan