diajukan kepada fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan untuk...
TRANSCRIPT
ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN
KONSEP MATEMATIKA SISWA SMPIT NUR HIKMAH
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh :
Umai Matul Wafa1112017000024
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019
i
ABSTRAK
Umai Matul Wafa (1112017000024) “Analisis Kemampuan Pemahaman
Konsep Matematika Siswa”. Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
tahun 2019.
Penelitian ini dilakukan di SMPIT Nur Hikmah Bekasi pada kelas VII tahun
ajaran 2018/2019 semester genap yang diambil sampel secara acak sehingga
diperoleh kelas VII-3 dari populasi sebanyak 3 kelas. Metode penelitian ini adalah
analisis deskriptif, Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan
pemahaman konsep matematika siswa secara keseluruhan dan berdasarkan
indikator interpreting, classifying, inferring dan comparing melalui instrumen
kemampuan pemahaman konsep matematika berbentuk tes uraian pada materi
segitiga dan segi empat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman konsep
matematika siswa secara keseluruhan berdasarkan hasil rata-rata tes kemampuan
pemahaman konsep matematika sebesar 72,76 termasuk ke dalam kategori baik.
Urutan penguasaan berdasarkan indikator mulai dari yang terbesar adalah
comparing (80,95%), inferring (76,98%) , interpretting (75,2%), dan classifying
(60,12%). Berdasarkan skor rata-rata keseluruhan, indikator interpreting, inferring
dan comparing berada di atas skor rata-rata dan hanya skor indikator classifying
yang berada di bawah skor rata-rata.
Kata kunci : pemahaman konsep, interpreting, classifying, inferring, comparing
ii
ABSTRACT
Umai Matul Wafa (1112017000024), "Analysis of Students' Mathematical
Conceptual Understanding Ability". Thesis of Mathematics Education Department,
Faculty of Tarbiyah and Education Science, Syarif Hidayatullah State Islamic
University of Jakarta, 2019.
This research was conducted at SMPIT Nur Hikmah Bekasi in class VII of
the 2018/2019 academic year even semester which was randomly sampled to obtain
class VII-3 from a population of 3 classes. The method of this research is descriptive
analysis, this study aims to analyze the ability to comprehend student’s
mathematical concepts as a whole and based on interpreting, classifying, inferring
and comparing indicators through instruments of understanding the mathematical
concepts in the form of description tests on triangular and rectangular material.
The results of this research indicate that the ability to comprehend student’s
overall mathematical concepts based on the results of the average test of
understanding the mathematical concepts of 72.67 is included in the good category.
The order of mastery based on indicators ranging from the biggest is comparing
(80.95%), inferring (76.98%), interpretting (75.2%), and classifying (60.12%).
Based on the overall average score, the interpreting, inferring and comparing
indicators are above the average score and only the classifying indicator score is
below the average score.
Keywords: concept understanding, interpreting, classifying, inferring, comparing
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi rabbil’aalamin, puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang
selalu melimpahkan kasih sayang-Nya kepada penulis, hingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW beserta seluruh keluarga, sahabat, serta para pengikutnya hingga
akhir zaman.
Penulis menyadari bahwa selama penulisan skripsi ini tidak terlepas dari
berbagai hambatan dan kesulitan yang dihadapi. Namun, berkat kerja keras,
perjuangan, kesungguhan hati, doa, motivasi, serta saran positif dari berbagai pihak,
akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Sururin M.Ag., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. Kadir, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Semoga Bapak selalu diberkahi dan dirahmati Allah SWT.
3. Bapak Abdul Muin, S.Si, M.Pd., Sekretaris Jurusan Pendidikan
Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Dr. Lia Kurniawati dan Ibu Dra. Afidah Mas’ud, selaku Dosen
Pembimbing yang telah meluangkan waktu dan dengan sabar memberikan
bimbingan, arahan, motivasi, dan semangat selama proses penyusunan
skripsi. Semoga Ibu selalu diberkahi dan dirahmati Allah SWT.
5. Ibu Dr. Gelar Dwirahayu, M.Pd selaku Dosen Penasihat Akademik yang
selalu memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan semangat untuk
segera menyelesaikan penulisan skripsi ini.
iv
6. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan, dan bimbingan selama
masa perkuliahan, semoga ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan kepada
penulis mendapat keberkahan dari Allah SWT.
7. Staff Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan serta Staf Jurusan Pendidikan
Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberi
kemudahan dalam proses administrasi.
8. Kepala SMPIT Nur Hikmah Ibu Farkhatun, M.Pd beserta seluruh staff dan
siswa-siswi,
9. Umi terhebat yang selalu sabar dan memberikan do’a serta nasihat dan
keluarga tercinta atas dukungan yang luar biasa.
10. Teman-teman yang lalu mau pun kini yang pernah, masih dan selalu
memberikan semangat dalam hal apa pun khususnya penyelesaian skripsi.
11. Bapak perpustakaan, mas dan mbak Lantai 2 FITK, abang fotokopi,
pegawai transjakarta, orang lalu-lalang dan seluruh insan yang
menyalurkan energi positif dan menginspirasi secara langsung mau pun
tidak langsung. Terima kasih.
Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada semua pihak yang namanya tidak dapat
disebutkan satu persatu. Semoga bantuan, bimbingan, dukungan, masukan, dan doa yang
telah diberikan kepada penulis dapat diterima sebagai suatu kebaikan yang diberkahi oleh
Allah SWT. Aamiin yaa robbal’alamin.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari berbagai
pihak untuk perbaikan penulis di masa yang akan datang. Penulis berharap skripsi
ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya.
Penulis
Bekasi, Maret 2019
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................................... i
ABSTRACT.................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................ 6
C. Pembatasan Masalah ............................................................... 7
D. Perumusan Masalah ................................................................. 7
E. Tujuan Penelitian ..................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian ................................................................... 7
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ............... 9
A. Kajian Teoritik ......................................................................... 9
1. Pemahaman Konsep Matematika ....................................... 9
2. Indikator Pemahaman Konsep Matematika ........................ 14
3. Pokok Bahasan Segitiga dan Segi Empat ........................... 17
B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................. 23
C. Kerangka Berpikir ................................................................... 24
vi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................... 25
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 25
B. Metode dan Desain Penelitian ................................................. 25
C. Populasi dan Sampel ................................................................ 25
D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 26
E. Instrumen Penelitian ................................................................ 26
F. Validasi Instrumen ................................................................... 30
G. Teknik Analisis Data ............................................................... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................ 37
A. Deskripsi Data ......................................................................... 37
1. Distribusi Frekuensi Kemampuan Pemahaman
Konsep Matematika Siswa Secara Keseluruhan ................. 37
2. Statistika Kemampuan Pemahaman
Konsep Matematika Siswa ................................................. 38
3. Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika
Siswa berdasarkan Indikator secara Keseluruhan ............... 39
4. Perbandingan Kemampuan Pemahaman Konsep
Matematika Kelompok Tinggi, Sedang, dan Rendah
Berdasarkan Indikator ......................................................... 40
B. Pembahasan Hasil Penelitian.................................................... 41
1. Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika
Tingkat Interpreting ............................................................ 42
2. Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika
Tingkat Classifying ............................................................. 47
3. Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika
Tingkat Inferring ................................................................. 50
4. Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika
Tingkat Comparing ............................................................. 56
vii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 60
A. Kesimpulan .............................................................................. 60
B. Saran ........................................................................................ 60
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 62
LAMPIRAN ................................................................................................... 64
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Pemahaman Konsep
Matematika Siswa ........................................................................ 26
Tabel 3.2 Pedoman Penskoran Instrumen Kemampuan Pemahaman
Konsep Matematika Siswa ........................................................... 28
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Isi Instrumen Kemampuan Pemahaman
Konsep Matematika ...................................................................... 30
Tabel 3.4 Kriteria Koefisien Korelasi Reliabilitas Instrumen ...................... 31
Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Kemampuan Pemahaman
Konsep Matematika ...................................................................... 31
Tabel 3.6 Kriteria Interpretasi Daya Beda .................................................... 32
Tabel 3.7 Hasil Uji Daya Beda Soal Instrumen Kemampuan Pemahaman
Konsep Matematika ...................................................................... 32
Tabel 3.8 Kriteria Indeks Kesukaran Instrumen Tes .................................... 33
Tabel 3.9 Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal Instrumen Kemampuan
Pemahaman Konsep Matematika ................................................. 34
Tabel 3.10 Rekapitulasi Hasil Analisis Instrumen Kemampuan
Pemahaman Konsep Matematika Siswa ...................................... 34
Tabel 3.11 Kriteria Tingkat Kemampuan Siswa Melalui Tes ........................ 35
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kemampuan Pemahaman Konsep
Matematika ................................................................................... 36
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Kemampuan Pemahaman Konsep
Matematika ................................................................................... 37
Tabel 4.3 Hasil Skor Rata-Rata Kemampuan Pemahaman Konsep
Matematika Berdasarkan Indikator .............................................. 38
Tabel 4.4 Perbandingan Skor Rata-Rata Kemampuan Pemahaman
Konsep Matematika Kelompok Tinggi, Sedang, dan Rendah
berdasarkan Indikator ................................................................... 39
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Segitiga .................................................................................... 17
Gambar 2.2 Jenis-jenis Segitiga .................................................................. 18
Gambar 2.3 Persegi ..................................................................................... 19
Gambar 2.4 Persegi Panjang ....................................................................... 20
Gambar 2.5 Jajar Genjang ........................................................................... 20
Gambar 2.6 Trapesium Sama Kaki ............................................................. 22
Gambar 2.7 Trapesium Siku-Siku ............................................................... 22
Gambar 2.8 Kerangka Berpikir ................................................................... 24
Gambar 4.1 Diagram Rata-rata Skor Kemampuan Pemahaman Konsep
Matematika Kelompok Tinggi, Sedang, dan Rendah
berdasarkan Indikator .............................................................. 40
Gambar 4.2 Contoh jawaban benar pada indikator Interpreting no. 1 ........ 41
Gambar 4.3 Contoh kesalahan jawaban pada indikator Interpreting no. 1 .. 41
Gambar 4.4 Contoh jawaban benar pada indikator Interpreting no. 3a ...... 42
Gambar 4.5 Contoh kesalahan jawaban pada indikator Interpreting no.3a.. 43
Gambar 4.6 Contoh jawaban benar pada indikator Interpreting no. 4a ...... 44
Gambar 4.7 Contoh kesalahan jawaban (1) indikator Interpreting no. 4a ... 44
Gambar 4.8 Contoh kesalahan jawaban (2) indikator Interpreting no. 4a ... 44
Gambar 4.9 Contoh jawaban benar pada indikator Classifying no. 2 ......... 46
Gambar 4.10 Contoh kesalahan jawaban pada indikator Classifying no. 2 ... 47
Gambar 4.11 Contoh jawaban benar indikator Classifying no. 4b ............... 48
Gambar 4.12 Contoh kesalahan jawaban indikator Classifying no. 4b.......... 48
Gambar 4.13 Contoh jawaban benar pada indikator Inferring no, 3b........... 49
Gambar 4.14 Contoh kesalahan jawaban indikator Inferring no. 3b ............. 50
Gambar 4.15 Contoh jawaban benar pada indikator Inferring no. 6............. 51
x
Gambar 4.16 Contoh kesalahan jawaban indikator Inferring no. 6 ............... 52
Gambar 4.17 Contoh jawaban benar pada indikator Inferring no. 8............. 53
Gambar 4.18 Contoh kesalahan jawaban indikator Inferring no.8 ................ 53
Gambar 4.19 Contoh jawaban benar pada indikator Comparing no.5.......... 54
Gambar 4.20 Contoh kesalahan jawaban indikator Comparing no. 5............ 55
Gambar 4.21 Contoh jawaban benar pada indikator Comparing no.7.......... 56
Gambar 4.22 Contoh kesalahan jawaban indikator Comparing no. 7............ 56
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi-Kisi Instrumen Tes Kemampuan Pemahaman Konsep ... 64
Lampiran 2 Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika ................ 66
Lampiran 3 Kunci Jawaban Instrumen Pemahaman Konsep Matematika .. 68
Lampiran 4 Pedoman Penskoran Tes Pemahaman Konsep Matematika .... 70
Lampiran 5 Hasil Skor Uji Coba Instrumen Kemampuan Pemahaman
Konsep Matematika Siswa ...................................................... 72
Lampiran 6 Langkah-langkah Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ................ 73
Lampiran 7 Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas .................................... 74
Lampiran 8 Langkah-langkah Uji Daya Beda dan Uji Taraf Kesukaran .... 77
Lampiran 9 Hasil Uji Daya Beda dan Taraf Kesukaran .............................. 78
Lampiran 10 Hasil Tes Kemampuan Pemahaman
Konsep Matematika Siswa ....................................................... 79
Lampiran 11 Nilai Hasil Tes Kemampuan Pemahaman Konsep................... 81
Lampiran 12 Distribusi Frekuensi Hasil Tes ................................................. 83
Lampiran 13 Tabel Distribuse Frekuensi Hasil Tes....................................... 84
Lampiran 14 Hasil Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Per Indikator...... 86
Lampiran 15 Hasil Tes Kemampuan Pemahaman Konsep
Kelompok Tinggi, Sedang dan Rendah ................................... 87
Lampiran 16 Surat Izin Penelitian
Lampiran 17 Surat Keterangan Telah Penelitian
Lampiran 18 Uji Referensi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan matematika dari zaman ke zaman terus meningkat sesuai
dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena
tuntutan itulah manusia didorong untuk terus mengembangkan atau
menerapkan matematika. Salah satu pengembangan yang dimaksud adalah
dalam dunia pendidikan yakni masalah pembelajaran matematika.
Pembelajaran matematika sangat diperlukan mengingat banyaknya ilmu-ilmu
lain yang menggunakan matematika sebagai dasarnya.
Pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan
pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen
pendidikan. Pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan dalam program
wajib belajar 9 tahun. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk
meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olah batin (aspek
transendensi), olah pikir (aspek kognisi), olah rasa (aspek afeksi), dan olah
kerja (aspek psikomotoris) agar memiliki daya saing dalam menghadapi
tantangan global. 1
Peningkatan mutu pendidikan dimaksudkan agar dapat menghasilkan
lulusan-lulusan yang mampu mencapai tuntutan sumber daya manusia yang
mampu bersaing di era globalisasi. Dalam program wajib belajar 9 tahun,
matematika merupakan mata pelajaran yang ada pada tiap jenjang sekolah.
Namun upaya-upaya yang dilakukan oleh berbagai pihak baik pemerintah
maupun perangkat sekolah belum mampu secara signifikan meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia.
1 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalamKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta:2010), Cet.VIII, h. 3
2
Selain dengan dikeluarkannya UU tentang pendidikan, kepedulian
pemerintah terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia adalah dengan adanya
penyusunan kurikulum pendidikan secara nasional baik itu untuk tingkat
pendidikan dasar maupun pendidikan menengah. Kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai tujuan pendidikan.2
Menurut PISA (Programme for International Students Assessment) pada
abad ke-20 sebagian besar kurikulum sains sekolah, khususnya dalam
pendidikan menengah atas, cenderung berfokus pada penyediaan pendidikan
yayasan untuk pelatihan sejumlah kecil ilmuwan dan insinyur. Kurikulum ini
kebanyakan disajikan sains dalam bentuk yang difokuskan pada memberikan
siswa dengan fakta dasar, hukum atau teori yang terkait dengan berbagai
disiplin ilmu bukan pada konsep penyelidikan ilmiah yang lebih luas dan sifat
yang berkembang "kebenaran" ilmiah.
Salah satu alasan yang melatar belakangi perubahan kurikulum adalah
perubahan paradigma tentang pendidikan khususnya pembelajaran sebagai
dampak dari perkembangan ilmu dan teknologi. Perubahan kurikulum akan
membawa perubahan pada tujuan pendidikan atau pembelajaran. namun untuk
perubahan kurikulum selalu didasarkan pada teori dan juga hasil penelitian.
Dalam Permendikbud nomor 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) dikatakan bahwa kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Lebih lanjut dalam
kurikulum 2013, untuk dimensi pengetahuan, kompetensi yang harus
dicapainya dari suatu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah menyangkut pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif. 3 Dilihat dari klasifikasinya maka rumusan ini mengacu pada
Taksonomi Bloom yang direvisi oleh Anderson and Krathwol.
2 Gelar Dwirahayu, dkk, Pendekatan Baru dalam Proses Pembelajaran Matematikadan Sains Dasar: Sebuah Antologi, (Tangerang: PIC UIN, 2007), h. 83
3 Permendikbud nomor 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
3
Kemampuan kognitif dapat diartikan sebagai sebuah proses berfikir
yang tidak dapat secara langsung melainkan dari tingkah laku yang tampak
dapat ditarik kesimpulan mengenai kemampuan kognitifnya. Proses berfikir
seseorang atau siswa yang sedang dihadapkan dengan sejumlah pertanyaan
tidak dapat dilihat secara langsung akan tetapi kemampuan kognitifnya dapat
dilihat dari jenis dan kualitas respons yang diberikan.
Terdapat dalam Permendikbud No. 58 tahun 2014 bahwa salah satu
tujuan pembelajaran matematika adalah agar peserta didik dapat memahami
konsep matematika.4 Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan
keterkaitan antarkonsep dan menggunakan konsep maupun algoritma, secara
luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah. Pemahaman
konsep matematika juga merupakan salah satu aspek kemampuan yang perlu
dilaporkan dalam laporan hasil penilaian oleh pendidik, karena tujuan penilaian
adalah untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa maupun antarsiswa.
Depdiknas mengungkapkan bahwa pemahaman konsep merupakan salah
satu kecakapan atau kemahiran matematika yang diharapkan dapat tercapai
dalam belajar matematika yaitu dengan menunjukkan pemahaman konsep
matematika yang dipelajarinya, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat
dalam pemecahan masalah. Tujuan pembelajaran matematika di sekolah,
sebagaimana disajikan Depdiknas sebagai berikut:5
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan
antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara
luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau
gagasan dan pernyataan matematika
4 Permendikbud No. 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMP/MTs (PMP), h. 3255 Ahmad Susanto, Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta:
Prenamedia Group, 2015), Cet. III, h. 190
4
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami
masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan
menafsirkan solusi yang diperoleh
4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau
media lainunruk memperjelas keadaan atau masalah
5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupa,
yaitu rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari
matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan
masalah.
Pentingnya pemahaman konsep tersebut tidak seirama dengan
kemampuan pemahaman konsep matematis yang dimiliki oleh siswa. Hasil
PISA 2015 menunjukkan bahwa skor rata-rata matematika siswa Indonesia
adalah 403, dengan rata-rata skor internasional sebesar 4936. Ini artinya
Indonesia menempati peringkat 9 dari bawah. Hasil penelitian oleh
Purwaningsih dan Ariyanto (2016) juga menyatakan rendahnya kemampuan
pemahaman konsep matematika, pada kondisi awal siklus I sebelum pemberian
tindakan di kelas, hanya 10 siswa atau 45,45% yang dapat menyatakan ulang
sebuah konsep. Setelah pemberian tindakan terdapat peningkatan menjadi
59,09% yakni 13 siswa, yang artinya setelah pemberian tindakan hanya
bertambah 3 siswa yang mampu menyatakan ulang sebuah konsep.7
Pelajaran matematika merupakan ilmu yang terstruktur secara hierarkis,
artinya bahwa pelajaran matematika di sekolah dasar merupakan dasar bagi
pelajaran matematika pada tingkat selanjutnya. Sebagian besar siswa
menganggap sulit pelajaran matematika karena: 8
1. Banyak rumus-rumus yang harus dihafal, jadi siswa kesulitan dalam
menghafal rumus, apalagi rumusnya mirip atau serupa sehingga
sering tertukar.
6 Angel Gurria, PISA 2015: PISA Results in Focus, OECD 20187 Purwaningsih & Ariyanto, Peningkatanpemahaman Konsep Pembelajaran
Matematika Melalui Pendekatan Reciprocal Teaching Siswa Smp Kelas VII, [Prosiding] FKIPUMS
8 Gelar Dwirahayu, dkk, op.cit, h. 85
5
2. Matematika dianggap sebagai materi yang abstrak sehingga sulit
untuk difahami.
3. Perhitungan-perhitungan dalam matematika juga sangat sulit.
4. Soal-soal cerita yang ada dalam matematika juga membingungkan.
Dalam proses pembelajaran, anak lebih sering diarahkan pada
kemampuan menghafal dan menggunakan rumus untuk mengerjakan soal
dengan tipe yang serupa dengan contoh latihan soal, dampaknya adalah saat
diberikan variasi soal yang berbeda atau soal penerapan dalam kehidupan
sehari-hari, siswa menemukan kesulitan untuk menyelesaikannya. Contoh
kasus penerapan matematika dalam kehidupan sehari-hari adalah apabila
seseorang pergi ke apotek untuk membeli obat yang diresepkan oleh dokter,
pada keterangan obat dokter menulis obat tersebut untuk diminum 3 × 2.Bagaimana orang tersebut akan meminum obat tersebut? Apakah ia akan
meminum 3 tablet sekaligus dan dilakukan 2 × dalam sehari pada pagi dan
siang hari, atau kah ia akan meminum obat tersebut 2 tablet pada 3 × waktu
yang berbeda, pagi, siang, dan malam? Jika cara kedua adalah cara yang benar
dianjurkan dokter, maka jika ia meminum dengan cara pertama, ia meminum
obat dengan dosis yang berlebihan. Maka dari itu, siswa harus memahami
konsep perkalian dengan benar.
Selain itu, belajar matematika yang dilakukan selama ini umumya
bersifat prosedural, artinya kita hanya mengikuti atau mengerjakan soal
sesuai dengan rumus yang tertulis di buku acuan atau berdasarkan rumus
yang diberikan oleh guru tanpa memahami betul dari mana asalnya rumus
tersebut. Dengan kata lain pemahaman konseptualnya diabaikan. Padahal
dalam menyelesaikan soal kita perlu pemahaman prosedural dan
konseptual secara terpadu.9
Apabila dilihat dari sudut pengklasifikasian bidang ilmu
pengetahuan, matematika termasuk ke dalam kelompok ilmu-ilmu eksakta,
yang lebih banyak memerlukan pemahaman dari pada hapalan. Untuk dapat
9 Gelar Dwirahayu, dkk, Op.cit., h. 46
6
memahami suatu pokok bahasan dalam matematika, siswa harus mampu
menguasai konsep-konsep tersebut untuk memecahkan masalah yang
dihadapinya.10
Pengajaran umumnya berlangsung secara verbal artinya dengan
menggunakan bahasa lisan. Hal ini terjadi dalam pengajaran pada semua
jenjang persekolahan. Pengajaran lebih tinggi, hanya mungkin berlangsung
secara efektif jika siswa telah memiliki konsep dan prinsip berbagai mata
pelajaran yang telah diberikan pada jenjang sekolah dibawahnya. Konsep-
konsep dan prinsip-prinsip yang telah dimilikinya itu pada dasarnya berfungsi
sebagai entry behavior yang dapat dijadikan dasar untuk meningkatkan proses
pengajaran berikutnya.11
Dari pernyataan-pernyataan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
siswa cenderung kurang memahami konsep matematika dari pembelajaran
yang diberikan oleh guru. Padahal, matematika merupakan salah satu bagian
yang penting dalam bidang ilmu pengetahuan.
Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul: “Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Rendahnya kemampuan pemahaman konsep matematika siswa.
2. Siswa sebagian besar masih menganggap matematika adalah mata
pelajaran yang sulit.
3. Sedikitnya variasi pembelajaran di kelas. Proses pembelajaran cenderung
menggunakan metode ekspositori yang berpusat pada guru.
10 Gelar Dwirahayu, dkk, Op.cit.,, h. 4511 Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta:
PT Bumi Aksara, 2014), Cet. XI, h.165
7
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian lebih fokus dan terarah, dari indentifikasi masalah di atas,
penulis membuat pembatasan masalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini dibatasi pada empat indikator kemampuan pemahaman
konsep matematika yaitu interpreting (menafsirkan), classifying
(mengklasifikasikan), inferring (menyimpulkan).
2. Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas VII SMPIT Nur Hikmah Bekasi
tahun ajaran 2018/2019 pada materi segitiga dan segi empat.
D. Perumusan Masalah
Masalah yang akan dikaji dalam penelitian dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana kemampuan pemahaman konsep matematika siswa secara
keseluruhan pada materi segitiga dan segi empat?
2. Bagaimana kemampuan pemahaman konsep matematika siswa pada
indikator interpreting, classifying, inferring dan comparing?
E. Tujuan Penelitian
Melihat perumusan masalah yang telah ditentukan, maka tujuan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis kemampuan pemahaman konsep matematika siswa pada
materi segitiga dan segi empat.
2. Menganalisis materi segitiga dan segi empat kemampuan pemahaman
konsep matematika siswa pada indikator interpreting, classifying,
inferring dan comparing.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Guru, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi informasi
mengenai kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dalam
menyelesaikan masalah matematika.
8
2. Bagi Siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
mengembangkan kemampuan pemahaman konsep matematika agar
dapat menyelesaikan masalah matematika.
3. Bagi Peneliti lainnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat
mendeskripsikan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dan
mampu menjadi referensi dalam penelitian yang lain.
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMPIT Nur Hikmah Bekasi.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII pada semester genap tahun ajaran
2018/2019.
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, metode
deskriptif menurut Bugin yaitu untuk menggambarkan, meringkas berbagai
kondisi, berbagai situasi atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada di
masyarakat yang menjadi objek penelitian, dan berupaya menarik realitas itu ke
permukaan sebagai ciri karakter, sifat, model, tanda atau gambaran tentang kondisi,
situasi ataupun fenomena tertentu.1 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
konsep pemahaman matematika siswa dengan indikator interpreting, classifying,
inferring dan comparing.
C. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Bekasi. Populasi
terjangkau pada penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPIT Nur Hikmah pada
tahun ajaran 2018/2019. Sampel yang diambil pada penelitian ini adalah kelas VII
kelas yaitu 28 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel acak
kelas atau random sampling. Pengambilan sampel acak artinya setiap individu atau
siswa memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel.
1 Tim Penyusun. Pedoman penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UINSyarif Hidayatullah Jakarta, (Jakarta: FITK UIN Jakarta, 2019), h. 46
26
D. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan pemahaman konsep
siswa melalui tes bentuk uraian (essay) sebanyak 10 soal dengan pokok bahasan
segitiga dan segi empat.
E. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instumen tes sebanyak 10 butir soal. Tes disusun
dalam bentuk uraian dengan materi matematika kelas VII di semester genap yaitu
segitiga dan segi empat. Penyusunan soal berdasarkan perumusan empat indikator
kemampuan konsep yang akan diukur yaitu interpreting, classifying, inferring,
comparing. Data penelitian menggunakan hasil tes kemampuan pemahaman konsep
yang diberikan kepada siswa.
Kisi-kisi soal disesuaikan dengan indikator kemampuan pemahaman konsep
sebagai acuan pembuatan soal. Berikut kisi-kisi dari instrumen tes kemampuan
pemahaman konsep.
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen
Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa
NoIndikator
Pemahaman KonsepIndikator
Nomor
Butir
Soal
1 Interpretting
Menerjemahkan
informasi dari satu
bentuk ke bentuk
lain
Menerjemahkan informasi sisi-sisi segitiga
ke dalam bentuk gambar untuk
mengidentifikasi jenis segitiga
1
Menerjemahkan informasi titik koordinat
ke dalam bentuk gambar untuk
mengidentifikasi bentuk jajar genjang
3a
Menerjemahkan informasi sifat-sifat
bangun datar ke dalam bentuk gambar
untuk mengidentifikasi bentuk trapesium
4a
27
NoIndikator
Pemahaman KonsepIndikator
Nomor
Butir
Soal
2 Classifying
Mengkategorikan
informasi
berdasarkan konsep
Mengklasifikasi segitiga dan bukan
segitiga berdasarkan ukuran panjang sisi
menggunakan konsep syarat segitiga
2
Mengklasifikasi garis sejajar, sudut siku-
siku dan diagonal bangun datar
berdasarkan gambar
4b
3 Inferring
Membuat
keputusan/kesimpul
an berdasarkan
informasi yang
disajikan dengan
perhitungan logis
matematis
Menerapkan konsep jajar genjang dalam
perhitungan matematis
3b
Menerapkan konsep trapesium, persegi,
dan persegi panjang dalam menghitung
luas bangun datar campuran
6
Menerapkan konsep persegi dan jajar
genjang dalam menyelesaikan masalah dan
menyimpulkan hubungan antar dua bangun
datar
8
4 Comparing
Membandingkan
dua atau lebih
konsep/objek
Membandingkan luas tiga buah segitiga
dengan melakukan perhitungan matematis
sesuai konsep
5
Membandingkan luas dengan menerapkan
konsep segi empat dalam menyelesaikan
soal yang berkaitan dengan permasalahan
sehari-hari.
7
Pedoman penskoran kemampuan pemahaman konsep matematika
disesuaikan dengan indikator pemahaman konsep yang digunakan dalam penelitian
ini. Adapun pedoman penskoran dapat dilihat pada tabel berikut :
28
Tabel 3.2 Pedoman Penskoran Instrumen
Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa
Indikator
Pemahaman
Konsep
Indikator Skor
Interpreting Tidak ada respon 0
Menuliskan beberapa informasi dari soal yang
disajikan menggunakan konsep yang berlaku
namun terdapat jawaban salah/belum lengkap
1
Menuliskan beberapa informasi dari soal yang
disajikan menggunakan konsep yang berlaku dan
semua benar
2
Menuliskan semua informasi dari soal yang
disajikan menggunakan konsep yang berlaku
namun terdapat jawaban salah
3
Menuliskan semuainformasi dari soal yang
disajikan menggunakan konsep yang berlaku dan
semua benar
4
Classifying Tidak ada respon 0
Mengelompokkan semua informasi sesuai konsep
yang berlaku namun ada jawaban yang salah
1
Mengelompokkan semua informasi sesuai konsep
yang berlaku namun ada jawaban yang salah dan
menuliskan semua garis dan sudut yang terbentuk
2
Mengelompokkan semua informasi sesuai konsep
yang berlaku tetapi ada garis dan sudut yang tidak
disebutkan
3
Menuliskan semua informasi yang terbentuk serta
dapat mengelompokkan berdasarkan konsep yang
berlaku
4
29
Indikator
Pemahaman
Konsep
Indikator Skor
Inferring Tidak ada respon 0
Memberikan jawaban, tetapi jawaban yang
diberikan salah, konsep yang digunakan sangat
terbatas, sebagian besar algoritma tidak lengkap
dan tidak tepat
1
Jawaban kurang tepat, terdapat banyak kesalahan
perhitungan, algoritma sebagian lengkap dan
konsep yang digunakan kurang tepat
2
Jawaban secara umum benar, tetapi terdapat
sedikit kesalahan pada langkah penyelesaian,
algoritma lengkap dan konsep yang digunakan
sebagian besar tepat
3
Langkah pengerjaan benar, jawaban pada hasil
akhir tepat, algoritma lengkap dan tepat, konsep
yang digunakan untuk menyelesaikan soal tepat,
kesimpulan benar
4
Comparing Tidak ada respon 0
Penggunaan konsep yang salah dalam menentukan
perbandingan dua atau lebih objek
1
Penggunaan konsep sebagian benar, algoritma
kurang tepat dalam menentukan perbandingan
2
Penggunaan konsep benar, terdapat algoritma
yang salah atau kesalahan perhitungan matematis
3
Penggunaan konsep benar, algoritma benar,
perbandingan benar
4
30
F. Validasi Instrumen
Instrumen dalam penelitian terlebih dahulu melalui uji coba untuk melihat
apakah instrumen telah memenuhi kriteria instrumen yang baik, Instrumen
penelitian diuji dengan mengukur validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan taraf
kesukaran.
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila
mampu mengukur apa yang diinginkan.2 Perhitungan validitas empiris ini
menggunakan perangkat lunak SPSS (Statistical Package for Social Sciences).
Berikut hasil uji validitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS 23. Pada
taraf signifikansi 5% = 0,468. Apabila > , maka butir soal
tersebut dapat dinyatakan valid atau dapat dengan melihat hasil output SPSS
bagian kolom Pearson Correllation pada Skor Total terdapat simbol bintang (*)
artinya soal valid dan dapat digunakan. (lampiran 7)
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Isi Instrumen
Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika
Nomor Butir
Soal
ValiditasKriteria
rxy rtabel
1 0,512
0,468
Valid
2 0,500 Valid
3a 0,680 Valid
3b 0,549 Valid
4a 0,646 Valid
4b 0,781 Valid
5 0,642 Valid
6 0,672 Valid
7 0,727 Valid
8 0,636 Valid
2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: PT Rineka Cipta 2013), Cet. XV, h. 211
31
b. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas menggunakan SPSS dilakukan setelah uji validitas untuk
mengetahui tingkat kepercayaan instrumen. Reliabilitas menunjuk pada suatu
pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai
alat pengumpul data.3
Pengujian reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan kriteria
indeks reliabitas sebagai berikut: 4
Tabel 3.4
Kriteria Koefisien Korelasi Reliabilitas Instrumen
Koefisien Korelasi Interpretasi Reliabilitas
0,90 ≤ r < 1,00 Sangat tetap/sangat baik
0,70 ≤ r < 0,90 Tetap/baik
0,40 ≤ r < 0,70 Cukup tetap/cukup baik
0,20 ≤ r < 0,40 Tidak tetap/buruk
r < 0,20 Sangat tidak tetap/sangat buruk
Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas menggunakan program SPSS
23, diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 3.5
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika
Variabel Hasil uji (r) Keterangan
Kemampuan
Pemahaman Konsep
Matematika
0,815 Koefisien Korelasi
Reliabilitas tetap/baik
3 Suharsimi Arikunto, Op.cit., h. 2214 Karunia Eka L. & M. Ridwan Yudhanegara, Op.cit,, h. 206
32
c. Daya Pembeda
Uji daya pembeda soal bertujuan untuk mengetahui sejauh mana soal yang
diberikan dapat menunjukkan siswa yang mampu dan tidak mampu menjawab
soal. Perhitungan daya pembeda soal dalam penelitian ini menggunakan
software Anates.
Kriteria yang digunakan untuk menentukan daya pembeda adalah sebagai
berikut:5
Tabel 3.6
Kriteria Interpretasi Daya Beda
Nilai Keterangan
≤ 0,00 Tidak baik
0,00 < ≤ 0,20 Kurang baik
0,20 < ≤ 0,40 Cukup baik
0,40 < ≤ 0,70 Baik
0,70 < ≤ 1,00 Sangat Baik
Hasil perhitungan uji daya beda soal pada instrumen kemampuan
pemahaman konsep matematika siswa dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.7
Hasil Uji Daya Beda Soal Instrumen
Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika
No Indikator No. SoalDaya pembeda
D Kriteria
1 Interpreting
1 0,31 Cukup baik
3a 0,31 Cukup baik
4a 0,37 Cukup baik
2 Classifying2 0,62 Baik
4b 0,68 Baik
5 Karunia Eka L. & M. Ridwan Yudhanegara, Op.cit, h.217.
33
No Indikator No. SoalDaya pembeda
D Kriteria
3 Inferring
3b 0,43 Baik
6 0,37 Cukup Baik
8 0,50 Baik
4 Comparing5 0,25 Cukup baik
7 0,31 Cukup baik
d. Uji Taraf Kesukaran
Instrumen tes dapat diketahui tergolong tingkat kesulitannya dengan cara
melakukan uji taraf kesukaran. Indeks kesukaran adalah suatu bilangan yang
menyatakan derajat kesukaran suatu butir soal. 6
Kriteria yang digunakan untuk menentukan daya pembeda adalah sebagai
berikut:7
Tabel 3.8
Kriteria Indeks Kesukaran Instrumen Tes
IK Interpretasi Indeks Kesukaran= 0,00 Terlalu Sukar
0,00 < ≤ 0,30 Sukar
0,30 < ≤ 0,70 Sedang
0,70 < ≤ 1,00 Mudah
= 1,00 Terlalu Mudah
Berikut ini disajikan hasil rekapitulasi uji taraf kesukaran dari instrumen
kemampuan pemahaman konsep matematika dalam penelitian ini.
6 Karunia Eka L. & M. Ridwan Yudhanegara, Op.cit, h.2237 Karunia Eka L. & M. Ridwan Yudhanegara, Op.cit, h.224.
34
Tabel 3.9
Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal Instrumen
Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika
No Indikator No. SoalTaraf Kesukaran
P Kriteria
1 Interpreting
1 0,78 Mudah
3a 0,84 Mudah
4a 0,56 Sedang
2 Classifying2 0,50 Sedang
4b 059 Sedang
3 Inferring
3b 0,72 Mudah
6 0,68 Sedang
8 0,62 Sedang
4 Comparing5 0,75 Mudah
7 0,71 Mudah
Hasil perhitungan di atas dapat disajikan ke dalam rekapitulasi hasil
perhitungan analisis instrument penelitian. Rekapitulasi hasil perhitungan tersebut
disajikan pada tabel berikut:
Tabel 3.10
Rekapitulasi Hasil Analisis Instrumen
Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa
No.Butir
SoalIndikator Validitas
Daya beda
soal
Taraf
KesukaranKeterangan
1 Interpreting Valid Cukup baik Sedang Digunakan
2 Classifying Valid Baik Sedang Digunakan
3a Interpreting Valid Cukup baik Mudah Digunakan
3b Inferring Valid Cukup baik Sedang Digunakan
35
No.Butir
SoalIndikator Validitas
Daya beda
soal
Taraf
KesukaranKeterangan
4a Interpreting Valid Baik Sedang Digunakan
4b Classifying Valid Sangat baik Sedang Digunakan
5 Comparing Valid Cukup baik Sedang Digunakan
6 Inferring Valid Cukup baik Sedang Digunakan
7 Comparing Valid Cukup baik Sedang Digunakan
8 Inferring Valid Baik Sedang Digunakan
Derajat Reliabilitas Soal Valid 0,815
G. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menganalisis dengan cara menghitung atau jumlah skor siswa
dan jumlah total skor dari data yang diambil yaitu jawaban siswa terhadap
instrumen tes pemahaman konsep matematika.
Tes essay terdiri dari 10 soal dengan 3 soal indikator interpreting, 2 soal
indikator classifying, 3 soal indikator inferring, dan 2 soal indikator comparing.
Setiap soal menggunakan skala minimum 0 dan maksimum 4.
Analisis yang dilakukan setelah data terkumpul adalah deskiptif kuantitatif.
Analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mencari jumlah frekuensi dan mencari jumlah persentasenya.
Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan cara :
a. Memberi skor mentah pada setiap jawaban siswa pada soal essay
berdasarkan standar jawaban yang telah dibuat.
b. Menghitung skor total dari soal essay untuk masing-masing siswa
berdasarkan setiap indikatornya.
c. Menentukan nilai kemampuan pemahaman konsep masing-masing siswa
dengan menggunakan rumus: = 100
36
Keterangan :
NP = Nilai
R = Skor mentah yang diperoleh siswa
SM = Skor maksimum ideal
100 = Bilangan tetap
d. Menghitung skor rata-rata untuk seluruh aspek indikator berpikir reflektif yang
terdapat pada tes untuk nilai persentase dicari dengan menggunakan rumus:− = ∑ ℎe. Menentukan tingkat kemampuan siswa berdasarkan kriteria. Adapun kriteria
tingkat kemampuan siswa melalui tes yakni sebagai berikut:8
Tabel 3.11
Kriteria Tingkat Kemampuan Siswa Melalui Tes
Interval Nilai Kategori
0 - 60 Rendah
61 − 75 Sedang
76 − 100 Tinggi
8 Masrurotullaily, Hobri dan dan Suharto, Analisis Kemampuan Pemecahan MasalahMatematika Keuangan Berdasarkan Model POLYA Siswa SMKN 6 Jember, (Prosiding Kadikna,vol. 4, 2013), h. 132
60
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan temuan dalam pembahasan, secara
keseluruhan dapat disimpulkan bahwa :
1. Kemampuan pemahaman konsep matematika siswa termasuk dalam
kategori sedang dengan rata-rata skor 72,76, artinya kemampuan siswa
dalam mengubah informasi dari satu bentuk ke bentuk lainnya,
mengkategorikan suatu objek, membuat keputusan/kesimpulan dengan
perhitungan logis matematis, dan membandingkan dua objek melalui
persamaan dan perbedaan objek adalah baik.
2. Penguasaan indikator berdasarkan rata-rata skor mulai dari yang terbesar
adalah comparing (80,95%), inferring (76,98%), interpreting (75,2%,),
dan classifying (60,12%). Kemampuan siswa pada indikator comparing
pada penelitian ini mendapatkan hasil paling besar menunjukkan bahwa
siswa memiliki kemampuan yang baik dalam membandingkan luas dari
beberapa buah bangun datar menggunakan rumus hafalan sedangkan
classifying menempati urutan terakhir artinya siswa masih kurang mampu
untuk mengklasifikasi berdasarkan atribut atau ciri dan syarat dari sebuah
bangun datar.
B. Saran
1. Bagi siswa
Siswa disarankan memperbanyak latihan mengerjakan soal-soal yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari khususnya pada materi segitiga
dan segi empat.
61
2. Bagi guru
Guru disarankan membuat pemetaan terhadap kemampuan pemahaman
siswa di awal tahun pelajaran, melakukan pendampingan pada kelompok
belajar dengan mempertimbangkan heterogenitas kemampuan
pemahaman siswa.
3. Bagi Peneliti Lain
Peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis yang terkait dengan
pemahaman konsep segitiga dan segi empat disarankan untuk dapat
meneliti dengan menambah faktor-faktor lain yang lebih luas. Seperti
penambahan faktor keaktifan siswa, motivasi siswa dan faktor-faktor lain
yang masih mendukung data penelitian
62
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Lorin W. & David R. Krathwol, dkk. 2001. A Taxonomy for Learning,Teaching, and Assesing, A revision of Bloom’s Taxonomy of EducationObjectives. New York: Addison Wesley Lonman
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penilaian. Cet. XV, Jakarta: PT Rineka Cipta
Bonaci, Carmen G. 2013. Revisiting Bloom’s Taxonomy of Educational Objecttives,The Macrotheme Review 2. Spring
Dwirahayu, Gelar, dkk. 2007. Pendekatan Baru dalam Proses PembelajaranMatematika dan Sains Dasar: Sebuah Antologi. Tangerang: PIC UIN
FIP UP. 2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: PT.IMTIMA
Gurria, Angel. 2018. PISA 2015: PISA Results in Focus. OECD
Hamalik, Oemar.2014. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Cet.XI. Jakarta: PT Bumi Aksara
Hendriana, Herris dan Utari Soemarmo. 2014. Penilaian Pembelajaran Matematika.Bandung: PT. Refika Aditama
Lestari, Karunia Eka & M. Ridwan Nugraha. 2015. Penelitian PendidikanMatematika, Bandung: PT Refika Aditama
Masrurotullaily, Hobri dan dan Suharto. 2013. Analisis Kemampuan PemecahanMasalah Matematika Keuangan Berdasarkan Model POLYA Siswa SMKN 6Jember. Prosiding Kadikna Vol. 4
Permendikbud Nomor 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMP/MTs.
Purwaningsih & Ariyanto. 2017. Peningkatanpemahaman Konsep PembelajaranMatematika Melalui Pendekatan Reciprocal Teaching Siswa Smp Kelas VII.[Prosiding] FKIP UMS
Sanjaya, Wina. 2015. Perencanaan & Desain Sistem Pembelajaran. Cet. VIII.Jakarta: Prenamedia Group
63
Soemarmo, Utari. 2010. Berpikir dan Disposisi Matematik: Apa, Mengapa, danBagaimana Dikembangkan Pada Peserta Didik. FPMIPA UPI.
Susanto, Ahmad. 2015. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Cet. III.Jakarta: Prenamedia Group
Tim Penyusun. 2019. Pedoman penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah danKeguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta: FITK UIN Jakarta
Trianto. 2017. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, danImplementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Cet.VIII. Jakarta: Bumi Aksara
Walle, John. A Van de. 2008. Matematika Sekolah Dasar dan Menengah. Jakarta:Erlangga, 2008