( studi kasus di smpit insan mubarak joglo jakarta barat )

57
i PERBEDAAN PRESTASI HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) ANTARA SISWA LULUSAN SDIT DENGAN SISWA BUKAN LULUSAN SDIT ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat ) Oleh Jamaluddin Mardani NIM : 805011001501 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2008

Upload: others

Post on 21-Nov-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

i

PERBEDAAN PRESTASI HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) ANTARA SISWA

LULUSAN SDIT DENGAN SISWA BUKAN LULUSAN SDIT

( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

Oleh

Jamaluddin Mardani NIM : 805011001501

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2008

Page 2: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam menempatkan pendidikan pada posisi yang sangat luhur,

sebagai upaya menumbuh-kembangkan potensi manusia menuju manusia

yang mulia, untuk mengemban amanah mulia sebagai khalifah Allah di

muka bumi. Oleh karena itulah pendidikan menjadi agenda pertama dan

utama Islam sebagaimana deklarasi Al-Qur,an dalam surat al-‘Alaq : 1-5 ;

– ا��أ ور�� ا���م –

� � ا����ن �� �� –

� ا��أ ��س� ر�� ال�ى �

. � �� � ا����ن ��ل� � - � � ال�ى � � �� ل

“ Bacalah dengan menyebut nama Rabb mu yang menciptakan – Dia telah

menciptakan manusia dari segumpal darah – Bacalah ! dan Rabb mu yang

palin pemurah – Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam –

Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya “. (al-

‘Alaq : 1-5)

Pendidikan adalah proses “ memanusiakan” manusia. Dengan

pendidikan kita akan menjadi makhluk mulia yang sebenarnya, karena

pendidikan akan menjadikan kita beradab.1

Dengan pendidikan, manusia

baru dapat menjalankan fungsi yang sejati yakni menjadi hamba Allah SWT

dan menjalankan misi penciptaannya sebagai “Khalifah” di muka bumi (QS

2 : 31).:

��ل أ�)'&�% �$س#�ء "! ء* +,' 0ّ� ��.-� � % ال# �- و� � ءادم ا�س#�ء �ّ

ان ��89 67��5. (ال)��ة : ٣١)

1

Tim JSIT Indonesia, Sekolah Islam Terpadu Konsep dan Aplikasinya, (Syaamil Cipta

Media, Bandung : 2006), hal. 3

1

Page 3: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

2

" Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda)

seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu

berfirman : ” Sebutkanlah kepada-Ku nama-nama benda itu jika kamu

memang orang-orang yang benar.”

Rasulullah SAW diutus oleh Allah SWT dengan deklarasi awal yang

sangat fenomenal : Iqrobismirobbbika ! Bacalah dengan nama rabmu.! Pesan

yang sangat jelas, tegas, lugas, cerdas dan terpadu dalam upaya

membangunkan masyarakat yang “bodoh” menjadi ummat yang mulia

(minazhulumatil Jahiliyah ila nuril Islam). Sejak saat itulah dimulai revolusi

pemberdayaan manusia melalui pendidikan yang bersumber dari wahyu

ilahi.2

Dalam Pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa salah satu tujuan

kemerdekaan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Hidup bangsa yang

cerdas hanya akan diwujudkan apabila setiap warga negara juga hidup

cerdas. Sehingga merupakan hak setiap warga negara untuk hidup cerdas. Ini

dapat dicapai melalui pendidikan. Oleh karena itu setiap warga negara wajib

untuk selalu belajar. Di sisi lain pemerintah wajib menjamin kesempatan

bagi warganya untuk mengenyam pendidikan dan menjamin tersedianya

sarana pendidikan. Warga negara yang tidak mau belajar dan pemerintah

yang tidak memberi kesempatan warganya untuk mendapatkan pendidikan

dan tidak menyediakan sarana pendidikan sebenarnya mengingkari tujuan

kemerdekaan.

Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional dikatakan, ”Pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa dan negara”.3

Pernyataan di atas merupakan harapan untuk mewujudkan generasi

unggul dalam hal pengetahuan, akhlak maupun kemampuannya. Semua itu

2 Tim JSIT Indonesia, Sekolah Islam… , hal. 3

3 Undang-Undang R.I. NO. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, (Citra Umbara :

Bandung , 2003), hal. 3

Page 4: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

3

merupakan bukti keseriusan pemerintah dalam melaksanakan amanat

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 di atas.

Kewenangan pemerintah sebagai penanggung jawab terselenggaranya

pendidikan bagi seluruh warga negara dengan menetapkan suatu Sistem

Pendidikan Nasional merupakan upaya untuk merealisasikan tujuan yang

telah ditetapkan sebagai tujuan pendidikan nasional. Sebagai tindak lanjut

untuk mewujudkan tujuan tersebut pemerintah menetapkan jenjang

pendidikan yang harus diikuti atau dilalui oleh peserta didik mulai dari

pendidikan pra sekolah, pendidikan dasar, menengah hingga pendidikan

tinggi.

Dalam pelaksanaan pendidikan formal di tiap jenjang tersebut ada

lembaga pendidikan yang bersifat umum dan ada lembaga pendidikan umum

yang berciri khas agama Islam. Lembaga pendidikan yang bersifat umum

berada di bawah pembinaan Departemen Pendidikan Nasional, sedangkan

lembaga pendidikan umum berciri khas agama Islam berada dibawah

pembinaan Departemen Agama. Yang termasuk kategori sekolah umum

adalah Taman Kanak-kakak (TK) sebagai pendidikan pra sekolah, Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebagai pendidikan

tingkat dasar, dan Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMU dan SMK)

sebagai pendidikan tingkat menengah. Adapun yang termasuk kategori

sekolah umum berciri khas agama Islam adalah Raudhatul Athfal (RA)

sebagai pendidikan pra sekolah, Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah

Tsanawiyah (M.Ts) sebagai pendidikan tingkat dasar, dan Madrasah Aliyah

(MA) sebagai pendidikan tingkat menengah.4

Perbedaan yang cukup mendasar dari kedua jenis pendidikan formal

tersebut adalah masalah kurikulum atau lebih khusus lagi masalah struktur

kurikulum yang memuat mata pelajaran Agama Islam. Secara umum

struktur kurikulum untuk jenjang SD/MI adalah sebagai berikut :

hal. 53.

4 Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Raja Grafindo : Jakarta, 2003), cet. Ke-3,

Page 5: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

4

Tabel 1.

Struktur Kurikulum SD/MI

Kelas dan Alokasi Waktu

Komponen

I

II

III

IV, V, dan VI

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama

3

2. Pendidikan Kewarganegaraan

2

3. Bahasa Indonesia

5

4. Matematika

5

5. Ilmu Pengetahuan Alam

4

6. Ilmu Pengetahuan Sosial

3

7. Seni Budaya dan Keterampilan

4

8. Pendidikan Jasmani, Olahraga

dan Kesehatan

4

B. Muatan Lokal

2

C. Pengembangan Diri

2*)

Jumlah

26

27

28

32

*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

Pada sekolah dasar (SD) umum pelajaran agama pada umumnya

diberikan sesuai dengan jumlah jam pelajaran yang telah ditentukan,

walaupun tidak menutup kemungkinan adanya penambahan jam pelajaran.

Tidak demikian dengan Madrasah Ibtidaiyah (MI), pelajaran Agama Islam

dibagi menjadi mata pelajaran Al-Qur,an – hadits, fiqh, akidah-akhlak,

sejarah kebudayaan Islam dan bahasa Arab untuk kelas VI, V dan VI. Jika

masing-masing mata pelajaran diberikan alokasi waktu 2 jam pelajaran

perminggu, maka siswa kelas VI MI mendapat 8 jam pelajaran agama Islam

plus 2 jam pelajaran bahasa Arab. Jika dibandingkan dengan SD umum,

maka muatan kurikulum MI jauh lebih padat.

Page 6: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

5

Selain dua jenis pendidikan di atas, belakangan muncul Sekolah Islam

Terpadu (SIT) yang secara formal berada di bawah pembinaan Departemen

Pendidikan Nasional. Kurikulum SIT sesungguhnya merupakan perpaduan

antara kurikulum nasional dengan kurikulum pendidikan Islam yang

meliputi pembelajaran al Qur,an, Bahasa Arab, dan kepemimpinan kader.5

Adapun yang termasuk dalam kurikulum nasional meliputi :

1. Matematika dan Sains

2. Ilmu Sosial

3. Bahasa

4. Keterampilan dan Kesenian

Sementara itu yang dikatakan sebagai kurikulum Pendidikan Agama Islam

meliputi :

1. Pendidikan Agama Islam (PAI)

2. Pendidikan Al Qur,an

3. Kepanduan (PANDU SIT) dan

4. Keterampilan

Seperti halnya kurikulum yang berlaku di Madrasah (MI dan M.Ts),

muatan pelajaran Agama Islam pada sekolah-sekolah Islam Terpadu

diberikan lebih luas dan lebih padat. Secara khusus sekolah-sekolah Islam

Terpadu menekankan penguasaan Al-Qur,an (tahfidz, qiroaty dan tahsin)

pada tiap jenjang pendidikan. Sebagai contoh, untuk tingkat SD selama 6

tahun siswa ditargetkan menghafal 2 juz Al-Qur,an (juz 29 dan 30) di

samping menghafal arti/terjemahan beberapa surat pilihan. Sementara untuk

tingkat SMPIT, standar kompetensi pelajaran al-Qur,an adalah : Siswa

mampu membaca al-Qur,an dengan tajwid dan murattal standar; menambah

hafalan dua juz al-Qur,an, yaitu juz 28 dan 27. Berikut struktur kurikulum

yang berlaku di SDIT dan SMPIT.6

5 Tim JSIT Indonesia, Sekolah Islam .. hal. 66

6 Tim JSIT Indonesia, Sekolah Islam .. hal. 69

Page 7: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

6

Tabel 2.

Struktur Kurikulum SDIT

ALOKASI WAKTU

NO

MATA PELAJARAN

I

II

III

IV

V

VI

1

Pendidikan Agama Islam

4

4

4

4

2

Kewarganegaraan

2

2

2

2

3

Bahasa Indonesia

5

5

5

5

4

Bahasa Arab

2

2

2

2

5

Bahasa Inggris

2

2

2

2

6

Matematika

6

6

6

6

7

Ilmu Pengetahuan Alam

3

4

4

4

8

Ilmu Pengetahuan Sosial

3

3

3

3

9

Keterampilan dan Kesenian

2

2

2

2

10

Pendidikan Jasmani

2

2

2

2

11

Kepanduan

Tematik

2

2

2

2*

12

Tilawah dan Tahfizhul Qur,an

10

10

6

6

6

6

Jumlah

38

38

39

47

47

45

* Hanya berlaku di semester I

Tabel 3

Struktur Kurikulum SMPIT

ALOKASI WAKTU NO

MATA PELAJARAN

KELAS I

KELAS II

KELAS III

1

Pendidikan Agama Islam

5

5

5

2

Kewarganegaraan

2

2

2

3

Bahasa Indonesia

5

5

5

4

Bahasa Arab

4

4

4

5

Bahasa Inggris

4

4

4

6

Matematika

5

5

5

7

Sains

5

5

5

Page 8: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

7

8

Ilmu Pengetahuan Sosial

5

5

5

9

Teknologi Informasi & Kom

2

2

2

10

Keterampilan dan Kesenian

2

2

2

11

Pendidikan Jasmani

2

2

2

12

Kepanduan

2

2

2

13

Tilawah dan Tahfizhul Qur,an

5

5

5

Jumlah

48

48

48

Secara teknis, pembelajaran tahfidz, qiroaty dan tahsin dipisahkan dari

PAI. Pembelajaran PAI terbatas tiga jam pelajaran dalam sepekan sesuai

dengan kurikulum nasional. Sementara itu, tahfidz, qiroaty dan tahsin

dilaksanakan secara fleksibel sesuai dengan ketersediaan waktu. Hal tersebut

mengingat bahwa secara umum sistem full day school atau boarding school

memiliki jumlah jam pelajaran relatif lebih banyak daripada tuntutan

kurikulum nasional.7

Sekolah Islam Terpadu berlandaskan kepada Kurikulum Nasional

yang diperkaya dengan pendekatan dan isi yang sesuai dengan pijakan

filosofis, visi dan tujuan pendidikan Islam. Implikasinya, kurikulum SIT

memberikan tambahan muatan pada pelajaran Agama Islam, Pelajaran

membaca dan menghafal Al Qur,an, serta mempertajam kurikulum

kepanduan dalam kerangka pembentukan karakter. Jika dibandingkan

dengan sekolah umum atau bahkan dengan madrasah, muatan kurikulum

Sekolah Islam Terpadu jauh lebih padat terutama untuk bidang studi

pendidikan agama Islam. Adanya keluasan materi, kedalaman indikator

target pencapaian, dan standar hasil belajar siswa dimaksudkan untuk

mendukung pembentukan moralitas peserta didik yang lebih memadai. Hal

7 Tim Penyusun JSIT, Kurikulum Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Syamil Cipta

Media, 2006), cet. pertama, hal. 11

Page 9: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

8

ini sesuai dengan model pembelajaran di Sekolah Islam Terpadu yang

menggunakan sistem full day school atau boarding school. 8

Kondisi yang demikian tentu akan menjadi pertimbangan bagi orang

tua dalam memilih sekolah lanjutan untuk anak-anaknya. Kesalahan dalam

menentukan pilihan sekolah bagi anak sebagai kelanjutan jenjang

sebelumnya akan memberikan dampak yang kurang baik bagi

perkembangan kejiwaan sekaligus prestasi anak. Pola-pola pembinaan dan

pengajaran seta pengalaman belajar yang mereka dapati ketika di sekolah

dasar (SD/MI/SDIT) akan terbawa dan dapat berpengaruh terhadap prilaku

mereka di sekolah tingkat lanjutan (SMP/MTs/SMPIT). Pengalaman belajar

PAI di SD, MI dan SDIT dengan pola-pola pembinaan, keluasan dan

kedalaman materi yang berbeda akan menjadi modal masing-masing siswa

dalam menjalani proses pembelajaran di sekolah yang baru secara bersama-

sama dari jenis-jenis sekolah yang berbeda.

Di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT),

sebagaimana di SDIT memiliki muatan kurikulum pelajaran agama Islam

yang lebih luas dan lebih padat dibandingkan muatan pendidikan agama

Islam pada kurikulum nasional yang berlaku di SMP. Jika ditinjau dari latar

belakang (asal sekolah), siswa SMPIT terdiri dari berbagai jenis sekolah.

Karena, seperti halnya SMP dan M.Ts, SMPIT pun terbuka untuk semua

lulusan, baik SD, MI dan terlebih lagi SDIT. Kondisi siswa dengan latar

belakang pendidikan yang berbeda akan memiliki implikasi dan konsekuensi

pada proses pembelajaran. Pengalaman belajar PAI yang diperoleh ketika

berada di SD, MI atau SDIT berkontribusi terhadap kesiapan siswa dalam

belajar PAI di SMPIT. Diperlukan pendekatan dan metode yang tepat atau

bahkan pendekatan khusus oleh guru dalam proses pembelajaran PAI agar

diperoleh hasil belajar yang maksimal untuk semua siswa yang berasal dari

latar bekang pendidikan yang berbeda.

8 Ibid, hal. 2

Page 10: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

9

B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi

permasalahan yang muncul dari adanya perbedaan latar belakang pendidikan

siswa SMPIT antara yang berasal dari SDIT dan bukan SDIT dalam

pembelajaran bidang studi pendidikan agama Islam. Adapun permasalahan-

permasalahan tersebut diantaranya adalah :

1. Berdasarkan hasil tes masuk siswa yang berasal dari lulusan bukan SDIT

memiliki rata-rata kemampuan akademik dan hafalan al-Qur,an lebih

rendah dibandingkan dengan siswa lulusan SDIT.

2. Latar belakang pendidikan antara lulusan SDIT dan bukan lulusan SDIT

di SMPIT menimbulkan perbedaan perlakuan dalam proses belajar

mengajar.

3. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru PAI diperoleh

informasi bahwa, siswa yang berasal dari sekolah bukan SDIT merasa

minder dengan siswa yang berasal dari SDIT ketika mengikuti pelajaran

tahfidzul Qur,an.

Dalam penelitian permasalahan tersebut, penulis batasi pada hal-

hal berikut :

1. Prestasi dimaksud dalam penelitian ini adalah perolehan nilai yang

didapat siswa pada evaluasi hasil belajar (EHB).

2. Data yang menjadi acuan adalah nilai EHB semester Ganjil bidang studi

PAI siswa kelas VII tahun pelajaran 2007/2008.

Dengan melihat pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini, yaitu : Adakah perbedaan prestasi hasil belajar PAI

antara siswa yang berasal dari SDIT dengan siswa yang berasal dari sekolah

bukan SDIT ? jika ada, bagaimana perbedaannya ?

Page 11: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

10

C. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian

Penelitian ini akan menghasilkan bukti empirik tentang kondisi real

di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat dan bagaimanakah prestasi

siswa yang berasal dari SDIT dan sekolah bukan SDIT dalam pelajaran

agama Islam dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan

prestasi belajar pendidikan Agama Islam antara yang berasal dari SDIT

dengan yang bukan berasal dari SDIT.

Dari penelitian yang penulis lakukan, penulis berharap dapat

bermanfaat antara lain :

1. Sebagai pengetahuan bagi penulis sebagai sebuah ilmu yang mungkin

dapat dikembangkan selanjutnya.

2. Menjadi bahan masukan bagi pihak sekolah dalam memberikan

pelayanan kepada siswa terkait perlakuan terhadap siswa dengan latar

belakng yang berbeda.

3. Dapat menjadi acuan dan masukan bagi mahasiswa yang ingin

melakukan penelitian lebih lanjut terkait masalah tersebut.

Page 12: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Variabel penelitian

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian

suatu penelitian. menurut F.N. Kenlinger bahwa variabel merupakan sebuah

konsep seperti halnya laki-laki dalam konsep jenis kelamin, insyaf dalam konsep

kesadaran. Sedangkan menuurut Sutrisno Hadi variabel adalah gejala bervariasi,

misalnya jenis kelamin, karena jenis kelamin mempunyai variasi yaitu laki-laki

dan perempuan.1

Yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah latar belakang

pendidikan yang dilambangkan dengan (X) dan prestasi belajar PAI yang

dilambangkan dengan (Y). Berikut ini jenis variabel beserta lambangnya :

Tabel 3

Matriks Variabel

Variabel Bebas Variabel Terikat

Latar Belakang Pendidikan

SDIT (X1)

Prestasi Belajar PAI Siswa dari

SDIT (Y1)

Latar Belakang Pendidikan

bukan SDIT (X2)

Prestasi Belajar PAI Siswa dari

Bukan SDIT (Y2)

B. Sumber Data

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek dari

mana data dapat diperoleh.2

Yang menjadi sumber data dari penelitian ini adalah nilai evaluasi hasil

1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : Rineka

Cipta, 2002), edisi revisi V, cet. Ke-12, hal. 94 2

Ibid, hal. 107

Page 13: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

46

belajar (raport) semester 1 kelas I SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat,

yakni siswa yang berasal dari SDIT dan siswa yang berasal dari bukan SDIT,

dokumentasi berupa data profil sekolah, data guru dan data siswa dan responden

yakni Kepala sekolah dan guru-guru PAI SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta

Barat.

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian3. berdasarkan hasil observasi

penulis terhadap absensi siswa kelas VII, dalam penelitian ini yang menjadi

populasi adalah siswa kelas VII SMPIT IM yang berjumlah 43 siswa

2. Sampel

.Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti4. Dalam

menentukan sampel penelitian ini penulis mengobservasi populasi yang

disajikan di atas dengan cara purposive untuk mengetahui siswa lulusan bukan

SDIT, ternyata hasil observasi tersebut menemukan bahwa siswa lulusan bukan

SDIT berjumlah 19 orang. Kemudian untuk menentukan sampel siswa lulusan

SDIT penulis menentukannya dengan cara random sampling (sampel acak),

yakni dengan mendata siswa lulusan SDIT yang berjumlah 24 orang sebagai

sisa dari siswa lulusan bukan SDIT, kemudian jumlah tersebut diundi menjadi

19 orang sebanding dengan jumlah siswa lulusan bukan SDIT. Dengan

demikian sampelnya adalah siswa kelas VII SMPIT IM berjumlah 38 dari 43

siswa atau sekitar 88%.

Berikut hasil penentuan sampel dari populasi yang disajikan dalam bentuk

matriks.

Tabel 4

Matriks Populasi dan Sampel

Populasi Sampel %

43 38 88%

Lulusan SDIT

Lulusan bukan SDIT

44%

44%

3 Ibid, hal. 108 4

Ibid, hal. 109

Page 14: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

47

C. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik.5

Untuk memperoleh data guna diolah dan dianalisis serta diteliti penulis

menggunakan instrumen penelitian yang terdiri dari :

1. Pedoman wawancara

Dalam mengumpulkan data penelitian, penulis melakukan

wawancara dengan guru-guru PAI dengan instrumen berupa pedoman

wawancara.

2. Studi dokumentasi

Dokumentasi adalah sumber data yang berupa data atau barang

tertulis6. Dalam hal penelitian yang dilakukan ini dokumentasinya berupa

dokumen profil sekolah, daftar guru dan siswa, daftar nilai raport, daftar

hadir siswa dan biodata siswa, terutama latar belakang pendidikan siswa.

D. Teknik Pengolahan dan Analisa Data

Yang termasuk langkah-langkah dalam pengolahan dan analisa data

adalah :

1. Persiapan; mengecek kelengkapan datadan instrumen yang sesuai dengan

data yang akan dikumpulkan.

2. Tabulasi data; menyajikan data yang diperoleh sebagai hasil penelitian

3. Analisa data; menganalisa data yang sudah ditabulasikan dengan

membandingkan antara satu variabel dengan variabel lainnya7. Dengan

menghitung perbandingan mean keduanya, mencari standar deviasi

keduanya yang kemudian mencari t signifikansi komparatifnya lalu

5

Ibid, hal. 166 6

Ibid, hal. 135

Page 15: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

48

dikonsultasikan kepada t tabel dengan signifikansi 5% dan 1%dan terakhir

menginterpretasikan hasil konsultasi t tersebut secara akurat sehingga

dapat diperoleh suatu kesimpulan yang sesuai dengan tujuan penelitian.

Dalam hal ini penulis menggunakan rumus uji "t" 8:

to = M1 - M2

SEM1 - SEM2

Keterangan :

to = t observasi

M1 = Mean Varibel X

M2 = Mean Variabel Y

SEM1 = Standar Error Mean Variabel X

SEM2 = Standar Error Mean Variabel Y

7 Ibid, hal. 209

8 Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2005),

cet. ke-15, hal. 347

Page 16: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat.

Untuk memberikan gambaran secara umum dan guna mendukung

penelitian yang dilakukan, penulis merasa perlu menyajikan profil sekolah

yang menjadi tempat penelitian terbatas pada hal-hal yang berkaitan dengan

permasalahan yang diteliti sebagai berikut :

1. Profil singkat SMPIT Insan Mubarak

DATA KETERANGAN

Nama Sekolah SMP Islam Terpadu Insan Mubarak

Visi Menjadi Sekolah Unggulan Nasional

Berbasis Al-Qur’an

Nama Yayasan Al-Mubarak

Nama Kepala Sekolah Edi Nasirun, S.Pd

Alamat Jl. Al-Mubarak Ii No. 28 Rt 014 Rw 02

Kelurahan Joglo

Kecamatan Kembangan

Kodya Jakarta Barat

Kode Pos 11640

Telp 021-70603647 , 585 4501

Fax 021-585 4501

2. Kegiatan Kesiswaan

a. Kegiatan Ekstrakurikuler

- Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)

- Kepanduan

- Marawis

- Muhadharah

- Olahraga (Futsal dan Basket)

- Bela diri (Pencak silat)

b. Kegiatan khusus

Page 17: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

50

- Tahfidz al-Qur,an

- Pendalaman bahasa (Arab dan Inggris)

3. Jadwal Harian Siswa SMPIT Insan Mubarak

04.00-05.00 : Qiyamulail,Shalat subuh dan Tilawah

05.00-06.00 : Pemberian Mufradat /vocabulary (Arab dan Inggris)

06.00-07.00 : Persiapan Ke sekolah

07.00-15.00 : Classical Learning

15.00-15.30 : Shalat Ashar

15.30-16.00 : Tahsin Tahfidz

16.00-17.00 : Olahraga

17.00-18.00 : Istirahat/MCK,shalat Maghrib

18.00-19.30 : Tahsin Tahfidz

19.30-21.00 : Tutorial/Belajar

21.00 : Istirahat (Tidur Malam)

4. Keadaan Guru dan Siswa SMPIT IM tahun pelajaran 2007/2008

a. Keadaan Guru SMPIT Insan Mubarak

Guru SMPIT Insan Mubarak saat ini berjumlah 12 orang, yang

terdiri dari 7 guru perempuan dan 5 guru laki-laki. Sebagian besar adalah

para lulusan fakultas pendidikan dari Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta.

3 dari 12 orang guru tersebut tinggal di asrama sebagai guru pembimbing

sekaligus kepala asrama yang bertugas mengawasi segala aktifitas harian

siswa Jika dibandingkan dengan jumlah murid yang ada sekarang, rasio

perbandingan antara jumlah guru dan jumlah murid adalah 12 : 60 atau 1 :

5 . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 18: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

51

( Sumber : Tata Usaha SMPIT IM )

Tabel 4

Berdasarkan tabel 4 di atas terlihat bahwa 10 dari 12 (85%) guru

SMPIT Insan Mubarak adalah lulusan S-1. Dari 10 orang tersebut 6 di

antaranya berasal dari fakultas kependidikan. Namun demikian tidak berarti

bahwa 6 guru lainnya tidak memiliki kualifikasi mengajar. Berdasarkan tabel

4 di atas, untuk mata pelajaran bahasa Indonesia, bahasa Arab, matemátika,

IPA, bahasa Inggris, diajarkan oleh guru yang sesuai dengan jurusannya.

Artinya untuk mata pelajaran inti guru-guru yang mengajar sudah sesuai

dengan kualifikasinya. Sementara untuk pelajaran komputer, tahfidz al-

Qur,an menurut penulis juga sudah sesuai walaupun guru yang bersangkutan

bukan dari kependidikan. Jika di analisa lebih dalam, menurut hemat penulis

hanya mata pelajaran olahraga dan IPS saja yang diajarkan oleh guru yang

tidak sesuai dengan jurusannya dan itu masih dimungkinkan.

Page 19: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

Jumlah, 12

S-1, 10

D2/D3, 2

12

7

5

52

Grafik 1

KEADAAN GURU BERDASARKAN KUALIFIKASI

AKADEMIK

14

12

10

8 S-1

D2/D3 6

Jumlah

4

2

0

PENDIDIKAN

Grafik 2

KEADAAN GURU BERDASARKAN JENIS KELAMIN

14

12

10

8 Laki-laki

Perempuan 6

Jumlah

4

2

0

JENIS KELAMIN

Page 20: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

53

b. Keadaan Murid SMPIT Insan Mubarak

Siswa SMPIT Insan Mubarak saat ini berjumlah 60 siswa yang terdiri

dari 43 siswa kelas VII dan 17 siswa kelas VIII. Kelas VII dibagi menjadi dua

kelas yaitu kelas putra (17 siswa) dan kelas putri (26 siswa). Dari 60 siswa

tersebut 58 siswa tinggal di asrama (boarding). Sedangkan 2 siswa lainnya

non boarding (tidak tinggal di asrama). Mereka adalah siswa kelas VII yang

tinggalnya tidak jauh dari sekolah (± 400 m). Menurut keterangan kepala

sekolah, salah satu alasan mereka tidak tinggal di asrama adalah karena faktor

biaya. Dengan tidak tinggal di asrama berarti mereka tidak perlu membayar

uang makan dan penginapan. Di samping itu siswa yang tidak tinggal di

asrama dapat membantu orang tuanya untuk mengerjakan tugas sehari-hari di

rumah. Namun demikian mereka masih dapat mengikuti kegiatan-kegiatan

asrama mengingat jarak rumah mereka yang tidak jauh dari sekolah.

SMPIT Insan Mubarak memiliki 2 asrama dengan kapasitas masing-

masing 25 orang dan 45 orang yang diperuntukan masing-masing bagi siswa

putra dan putri. Pada masing-masing asrama terdapat 2 guru pendamping

(musrif/musrifah). Secara keseluruhan daya tampung asrama masih

memungkinkan untuk tambahan 8 orang putri dan 2 putra. Kondisi asrama

juga cukup baik dan layak. Siswa tidak dibebani tugas mencuci pakaian,

menyetrika dan masak. Sekolah menyediakan petugas untuk mengerjakan

tugas-tugas tersebut. Saat ini Yayasan sedang membangun asrama yang

diperuntukan bagi siswa baru tahun pelajaran mendatang. Menurut

keterangan kepala sekolah, tahun ini target penerimaan siswa baru sejumlah

50-60 siswa atau 2 rombongan belajar.

Page 21: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

43

24

9 10

54

Grafik 3

KEADAAN SISWA SMPIT INSAN MUBARAK

TAHUN PELAJARAN 2007/2008

50

45 43

40

35

30 26

25

20 17

15

10

5

0

Laki-laki

Perempuan 17 Jumlah

11

6

Kelas VII Kelas VIII

Grafik 4

KEADAAN SISWA KELAS VII BERDASARKAN

SEKOLAH ASAL

50

40

SDIT

30 MI

20 SD

Jumlah 10

0

ASAL SEKOLAH

Page 22: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

55

5. Sarana dan Prasarana SMPIT IM

Kondisi

No

Jenis Ruangan

Jumlah Luas

(M2) Baik Sedang Rusak

1 Ruang belajar 6 336 √

2 Ruang Kep. Sekolah 1 6 √

3 Ruang Guru 1 28 √

4 R. Tata Usaha 1 6 √

5 Lab. Sains 1 56 √

6 Lab. Komputer 1 42 √

7 R. Multimedia 1 55 √

8 R. OSIS 1 15 √

9 Perpustakaan 1 28 √

10 Lap. Olahraga 1 364 √

11 Masjid 1 800 √

12 Asrama 2 700 √

13 Kantin 2 40 √

B. Deskripsi dan Analisa Data

Terkait pengolahan data, penulis mengambil data berupa rekap nilai

raport kelas VII untuk bidang studi agama Islam, rekap nilai rata-rata hasil tes

ujian masuk SMPIT IM dan rekap nilai EHB semester ganjil untuk bidang

studi PAI. Data tersebut disalin dalam bentuk tabel dan grafik, lalu

dikelompokkan sesuai dengan latar belakang sekolah asal siswa. Dari 24 siswa

yang berasal dari SDIT penulis mengambil 19 nama dan nilai sesuai dengan

sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Sisanya adalah nilai siswa yang

berasal bukan dari SDIT. Masing-masing kelompok dicari jumlah dan rata-

ratanya. Daftar berikut menunjukkan rekapitulasi nilai raport kelas VI, nilai tes

masuk SMPIT dan nilai EHB PAI siswa kelas VII yang disusun berdasarkan

sekolah asal siswa (SDIT atau non SDIT) :

1. Analisa nilai raport kelas VI bidang studi agama Islam

Untuk mengetahui prestasi siswa pada pelajaran PAI dari masing-

masing lulusan, penulis mengambil nilai raport kelas VI dari masing-

masing siswa untuk bidang studi PAI. Prestasi siswa diukur dari nilai rata-

Page 23: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

56

rata kelas yang ditentukan oleh adanya selisih antara nilai dengan nilai

rata-rata kelas masing-masing. Semakin besar selisih antara nilai dengan

nilai rata-rata, maka prestasi siswa dalam pelajaran PAI semakin tinggi.

Berikut penulis menyajikan rekap nilai raport kelas VI untuk bidang studi

PAI dari masing-masing lulusan.

Tabel 5

NILAI RAPORT KELAS VI BIDANG STUDI PAI

SISWA LULUSAN SDIT

NILAI PAI

NO

NAMA SISWA

Raport Rata2

kelas

Selisih

( Raport – Rata2

Kelas )

1 Abdurrahman Fadhil 80 7,7 0.3

2 Abdurrahman F. Islam 70 7,7 - 0.7

3 Anissa Nurul Aini 80 7,9 0.1

4 Annida Ambarumi 83 7,9 0.4

5 Fakhirah Dianah Ghaisani 95 7,9 1.6

6 Farha Zakiyya 90 8,9 0.1

7 Fatimah Ghaida 81 7,9 0.2

8 Hafizh Iqomatul Islam 85 7,8 0.7

9 Luthfiah Fadlun Muhammad 90 8,1 0.9

10 Mia Aulia Fitrianissa 88 8,9 - 0.1

11 Muhamad Ihsan Ramadhan 62 7,8 - 0.16

12 Nida Azizah 90 7,9 1.1

13 Nurul Hidayati 80 7,9 0.1

14 Rifdah Luthfiyah 77 7,8 - 0.1

15 Rizky Amalia Yuswa 78 7,9 - 0.1

16 Sarah Fauziyah 88 7,8 0.1

17 Syadza Rose Mawaddah 85 7,9 0.6

18 Syifa Duhita Dewakanya 60 7,8 - 1.8

19 Umar Abdul Aziz 90 8,5 0.5

Jumlah 1552 + = 13

Mean 81,7 - = 6

Keterangan :

+ = nilai di atas rata-rata kelas

- = nilai di bawah rata-rata kelas

Page 24: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

57

Berdasarkan tabel 5 di atas, terdapat 13 siswa (68,4%) siswa

lulusan SDIT yang mendapat nilai PAI di atas rata-rata kelas mereka dan 6

siswa (31,6%) mendapat nilai PAI di bawah rata-rata kelas mereka. Hal

tersebut menggambarkan bahwa sebagian besar siswa lulusan SDIT adalah

siswa yang berprestasi untuk bidang studi agama Islam di kelasnya.

Tabel 6

NILAI RAPORT KELAS VI BIDANG STUDI PAI

SISWA LULUSAN NON SDIT

NILAI PAI

NO

NAMA SISWA

Raport Rata2

kelas

Selisih

( Raport – Rata2 Kelas )

1 Abdur Rosyid 70 7.2 - 0.2

2 Ahmad Faiz Abdurrahman 80 8,1 - 0.1

3 Al Nirsyad Insan 60 7,6 - 1.6

4 Annisa Fatima Zahra 70 6,7 0.3

5 Arsyan Zain Ghazali 70 7,4 - 0.4

6 Asti Syakila 73 7,1 0.2

7 Firas 80 7,2 0.8

8 Hafidzati Idzni 70 7,6 - 0.6

9 Hammaam Hudzaifah 81 7,8 0.3

10 Java Batara Nurazad 73 8,2 - 0.9

11 Mohammad Anndrey B. 70 6,9 0.1

12 Muhammad Afif Handrianto 60 7,4 - 1.4

13 Muhammad Jauhar Al Fatih 80 6,7 1.3

14 Muhammad. Irfan Muzakki 70 7,4 - 0.4

15 Mukaromah Nur Afifah 83 7,2 1.1

16 Novita Andriani 80 7,8 0.2

17 Rafika Dewi 68 7,1 - 0.3

18 Saifullah Siddiq 80 7,7 0.3

19 Ulfa Aulia 83 7,9 0.4

Jumlah 1401 + = 10

Mean 73,7 - = 9

Keterangan :

+ = nilai di atas rata-rata kelas

- = nilai di bawah rata-rata kelas

Page 25: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

58

Sementara itu berdasarkan tabel 6 di atas, terdapat 10 siswa (52,6%)

siswa lulusan SDIT yang mendapat nilai PAI di atas rata-rata kelas mereka

dan 9 siswa (47,4%) mendapat nilai PAI di bawah rata-rata kelas mereka.

Hal tersebut menggambarkan bahwa lebih dari separuh siswa lulusan

SDIT adalah siswa yang berprestasi untuk bidang studi agama Islam di

kelasnya. Perolehan tersebut masih berada di bawah nilai yang diperoleh

siswa lulusan SDIT. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ditinjau dari

perolehan nilai raport bidang studi PAI di kelas VI, siswa/siswi lulusan

SDIT lebih unggul.

2. Analisa nilai hasil tes masuk SMPIT

Instrumen yang kedua yang penulis jadikan sebagai data pembanding

adalah nilai tes masuk ke SMPIT. Jenis tes yang digunakan adalah tes tulis

yang memuat seluruh pelajaran secara umum dan tes membaca al-Qur,an.

Dari dua jenis tersebut, penulis hanya mengambil tes tulis yang dijadikan

data analisa. Dalam hal ini penulis ingin mengetahui kemampuan

akademik siswa, baik siswa lulusan SDIT maupun siswa lulusan bukan

SDIT. Untuk memudahkan dalam menganalisa, data tersebut disajikannya

dalam bentuk tabel frekuensi dan Histogram berikut :

Page 26: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

59

Tabel 7

NILAI HASIL TES SELEKSI MASUK SMPIT

N I L A I P A I

NO LULUSAN SDIT LULUSAN NON SDIT

1

82 60

2

65 68

3 76 73

4 82 66

5 96 59

6 76 66

7 74 62

8 76 72

9 94 80

10 56 71

11 64 62

12 68 56

13 76 86

14 66 60

15 86 66

16 84 58

17 80 60

18 66 78

19 76 58

Jumlah 1443 1261

Rata-rata 75,9 66,4

Rata-rata keseluruhan : 69,1

Berdasarkan daftar nilai Evaluasi Hasil Relajar Semester I siswa kelas

VII di atas, berikut disajikan tabel Distribusi Frekuensi, Grafik Histogram dan

analisa data dari masing-masing lulusan.

Page 27: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

1

4

4

1 1

1

1 1 1

60

Tabel 9

Distribusi Frekuensi Nilai Seleksi Masuk SMPIT

Siswa yang Berasal dari SDIT

NILAI 55-

59

60-

64

65-

69

70-

74

75-

79

80-

84

85-

89

90-

94

95-

99

FREK 1 1 4 1 5 4 1 1 1

Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas, data di atas juga disajikan

dalam bentuk Histogram sebagai berikut :

Grafik 5

6

5 5

4

3

2

1

0 54,5 59,5 64,5 69,5 74,5 79,5 84,5 89,5 94,5 99,5

Dengan melihat grafik Histogram berdasarkan tabel distribusi frekuensi di

atas (tabel 5), dapat diketahui bahwa nilai tertinggi yang diperoleh siswa dari

SDIT adalah 96 dengan jumlah siswa yang memperolehnya satu orang, kemudian

nilai yang banyak diperoleh adalah antara 74 sampai 79 dengan banyaknya siswa

yang memperolehnya 5 orang. sedangkan nilai terendah yang diperoleh adalah 56,

dengan jumlah siswa yang memperolehnya 1 orang.

Berikutnya disajikan tabel Distribusi Frekuensi dan Histogram untuk data

dari kelompok siswa yang bukan berasal dari SDIT.

Page 28: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

3

3

3 3

1

1 1 1

61

Tabel 10

Distribusi Frekuensi Nilai Seleksi Masuk SMPIT

Siswa Yang Bukan Berasal dari SDIT

NILAI 55-58 59-62 63-66 67-70 71-74 75-78 79-82 83-86

FREK 3 6 3 1 3 1 1 1

Grafik 6

6 6

5

4

3

2

1

0 54,5 58,5 62,5 66,5 70,5 74,5 78,5 82,5 86,5

Adapun untuk siswa yang berasal dari bukan SDIT dengan melihat grafik

Histogram berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas (tabel 6) yang

menggambarkan perolehan nilai beserta frekuensinya, dapat diketahui bahwa nilai

tertinggi yang diperoleh siswa bukan lulusan SDIT adalah 86 dengan jumlah

siswa yang memperolehnya 1 orang, kemudian nilai yang banyak diperoleh adalah

antara nilai 58 sampai 62 dengan banyaknya siswa yang memperoleh 6 orang.

Sedangkan nilai terendah yang diperoleh adalah 56, dengan jumlah siswa yang

memperolehnya 1 orang.

Page 29: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

62

Berdasarkan hasil tersebut teryata nilai tertinggi yang diperoleh siswa dari

SDIT lebih tinggi dari siswa bukan dari SDIT (96 dan 86) yang diperoleh

masing-masing oleh satu orang. Adapun jika dilihat dari perolehan nilai terendah,

siswa lulusan SDIT lebih unggul dengan hanya menempatkan satu orang di

interval kelas 55 – 58, sementara untuk siswa bukan lulusan SDIT terdapat 3

orang pada posisi interval kelas 55 – 58.

Sedangkan jika dilihat berdasarkan nilai Mean (rata-rata) yang diperoleh

antara siswa lulusan SDIT dengan siswa yang bukan lulusan SDIT dapat

diketahui bahwa nilai rata-rata prestasi belajar siswa lulusan SDIT adalah 75,9

dari 19 siswa, dengan jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas rata-rata

sebanyak 12 orang atau 63%. Sedangkan bagi siswa bukan lulusan SDIT nilai

rata-ratanya adalah 66,4 dengan siswa yang memperoleh nilai di atas rata-rata

sebanyak 7 orang atau 37% dan siswa yang memperoleh nilai di bawah rata-rata

sebanyak 12 orang (63%). Dengan lebih banyaknya siswa lulusan SDIT yang

memperoleh nilai di atas rata-rata menunjukkan bahwa lulusan SDIT lebih unggul

dari siswa bukan lulusan SDIT dalam penguasaan materi tes yang diberikan dalam

tes seleksi masuk SMPIT Insan Mubarak.

Dari data yang ditampilkan dalam tabel distribusi frekuensi dan Histogram

dapat disimpulkan bahwa siswa-siswa dari lulusan SDIT memiliki keunggulan

dalam penguasaan materi tes masuk dengan perbedaan perbandingan rata-rata

yang cukup signifikan yaitu 75,9 : 66,4 dan perbandingan siswa yang memperoleh

nilai di atas rata-rata keseluruhan (69,1) adalah 13 : 6 atau dengan kata lain ada

13 siswa (68,4%) lulusan SDIT yang memperoleh nilai di atas rata-rata

keseluruhan dan ada 6 orang (31,5%) siswa lulusan bukan SDIT yang

memperoleh nilai di atas rata-rata keseluruhan.

Page 30: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

63

3. Analisa nilai EHB semester ganjil kelas VII untuk bidang studi PAI.

Tabel 8

DAFTAR NILAI EHB PAI SEMESTER I KELAS VII

N I L A I P A I

NO LULUSAN SDIT LULUSAN NON SDIT

1

90

88

2

93

90

3

88

73

4

85

85

5

98

75

6

94

78

7

84

93

8

90

95

9

95

73

10

83

80

11

83

73

12

93

88

13

87

70

14

80

78

15

88

88

16

85

93

17

94

98

18

75

83

19

83

80

Jumlah

1668

1581

Rata-rata

87,8

83,2

Page 31: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

1

1

3 3 3

2

1 1

1

64

Berdasarkan daftar nilai Evaluasi Hasil Relajar Semester I siswa kelas

VII di atas, berikut disajikan tabel Distribusi Frekuensi, Grafik Histogram dan

analisa data dari masing-masing lulusan.

Tabel 9

Distribusi Frekuensi Nilai Raport PAI Semester Ganjil

Siswa Kelas VII yang Berasal dari SDIT

NILAI 75-77 78-80 81-83 84-86 87-89 90-92 93-95 96-98

FREK 1 1 3 3 3 2 5 1

Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas, data di atas juga disajikan

dalam bentuk Histogram sebagai berikut :

Grafik 5

6

5 5

4

3

2

1

0 74,5 77,5 80,5 83,5 86,5 89,5 92,5 95,5 98,5

Dengan melihat grafik Histogram berdasarkan tabel distribusi frekuensi di

atas (tabel 5), dapat diketahui bahwa nilai tertinggi yang diperoleh siswa dari

SDIT adalah 98 dengan jumlah siswa yang memperolehnya satu orang, kemudian

nilai yang banyak diperoleh adalah antara 93 sampai 95 dengan banyaknya siswa

Page 32: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

3

3 3

1

1

1 1

1

1

65

yang memperolehnya 5 orang. sedangkan nilai terendah yang diperoleh adalah 75,

dengan jumlah siswa yang memperolehnya 1 orang.

Berikutnya disajikan tabel Distribusi Frekuensi dan Histogram untuk data

dari kelompok siswa yang bukan berasal dari SDIT.

Tabel 10

Distribusi Frekuensi Nilai Raport PAI Semester Ganjil

Siswa Kelas VII yang Berasal Bukan dari SDIT

NIL 69-

71

72-

74

75-

77

78-

80

81-

83

84-

86

87-

89

90-

92

93-

95

96-

98

FRE 1 3 1 4 1 1 3 1 3 1

Grafik 6

5

4 4

3

2

1

0 68,5 71,5 74,5 77,5 80,5 83,5 86,5 89,5 92,5 95,5 98,5

Adapun untuk siswa yang berasal dari bukan SDIT dengan melihat grafik

Histogram berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas (tabel 6) yang

menggambarkan perolehan nilai beserta frekuensinya, dapat diketahui bahwa nilai

tertinggi yang diperoleh siswa bukan lulusan SDIT adalah 98 dengan jumlah

siswa yang memperolehnya 1 orang, kemudian nilai yang banyak diperoleh adalah

antara nilai 78 sampai 80 dengan banyaknya siswa yang memperoleh 4 orang.

Sedangkan nilai terendah yang diperoleh adalah 70, dengan jumlah siswa yang

memperolehnya 1 orang.

Page 33: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

66

Berdasarkan hasil tersebut teryata nilai tertinggi yang diperoleh siswa

siswa dari SDIT sama dengan nilai yang siswa bukan dari SDIT yaitu 98 masing-

masing diperoleh satu orang. Adapun jika dilihat dari perolehan nilai terendah,

siswa lulusan SDIT lebih unggul daripada siswa bukan lulusan SDIT dengan

perbandingan nilai 75 : 70.

Sedangkan jika dilihat berdasarkan nilai Mean (rata-rata) yang diperoleh

antara siswa lulusan SDIT dengan siswa yang bukan lulusan SDIT dapat

diketahui bahwa nilai rata-rata prestasi belajar siswa lulusan SDIT adalah 87,8

dari 19 siswa, dengan jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas rata-rata

sebanyak 10 orang atau 53%. Sedangkan bagi siswa bukan lulusan SDIT nilai

rata-ratanya adalah 83,3 dengan siswa yang memperoleh nilai di atas rata-rata

sebanyak 9 orang atau 50% dan siswa yang memperoleh nilai di bawah rata-rata

sebanyak 9 orang (50%). Dengan banyaknya siswa lulusan SDIT maupun lulusan

bukan SDIT yang memperoleh nilai di atas rata-rata menunjukan bahwa seluruh

siswa baik lulusan SDIT ataupun bukan lulusan SDIT dapat menguasai dan

memahami materi agama Islam secara baik di SMPIT Insan Mubarak.

Dari kedua perolehan nilai rata-rata antara siswa dari SDIT dan bukan

SDIT menunjukan bahwa prestasi belajar pendidikan agama Islam antara siswa

lulusan SDIT dengan siswa bukan lulusan SDIT menunjukkan adanya perbedaan.

Langkah selanjutnya adalah melakukan uji statistik terhadap data di atas

dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana perbedaan prestasi belajar

pendidikan agama Islam antara siswa lulusan SDIT dengan siswa bukan lulusan

SDIT. Apakah perbedaan tersebut signifikan atau tidak signifikan. Untuk itu

langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencari nilai standar deviasi dan

standar error variabel X dan Y sebagai berikut :

Page 34: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

67

Tabel 11

Perhitungan Mean, Deviasi Standar dan Standar Error Variabel X

Skor f x x1 f ·x

1 f ·x

1· x

1

96 – 98 1 97 3 3 9

93 – 95 5 94 2 10 20

90 – 92 2 91 1 2 2

87 – 89 3 88 0 0 0

84 – 86 3 85 -1 -3 3

81 – 83 3 82 -2 -6 12

78 – 80 1 79 -3 -3 9

75 – 77 1 76 -4 -4 16

Jumlah 19 ∑f·x1

= -1 ∑ f ·x1· x

1 = 71

Dari tabel di atas dapat dihitung nilai rata-rata, standar deviasi dan standar

error dari Variabel I sebagai berikut :

∑f·x1

M1 = M0 + p · = 88 + 3(-1 : 19) = 88 - 0,16 = 87,84 N1

SD1 = p √ ∑ f ·x1· x

1 - (∑ f·x

1 )

2

N1

= 3 √ 71 – (-1)2 = 3 √ 70 : 19 = 3 √ (3,68) = 3 (1,91) = 5,73

19

SEM1 = SD1 = 5,73 = 5,73 = 1,35

√ N1 – 1 √19 – 1 4,24

Page 35: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

68

Tabel 12

Perhitungan Mean, Deviasi Standar dan Standar Error Variabel Y

Skor f y y1 f ·y1 f ·y1· y1

96 – 98 1 97 6 6 36

93 – 95 3 94 5 15 75

90 – 92 1 91 4 4 16

87 – 89 3 88 3 9 27

84 – 86 1 85 2 2 4

81 – 83 1 82 1 1 1

78 – 80 4 79 0 0 0

75 – 77 1 76 -1 -1 1

72 – 74 3 97 -2 -6 12

69 - 71 1 94 -3 -3 9

Jumlah 19 ∑fy1

= 27 ∑f ·y1· y

1 = 181

Dari tabel di atas dapat dihitung nilai rata-rata, standar deviasi dan standar

error dari Variabel II sebagai berikut :

∑fy1

M2 = M0 + p = 79 + 3(27 : 19) = 79 + 3 (1,42) = 79 + 4,26 = 83,26 N2

SD2 = p √ ∑ f ·y1· y

1 - (∑ f·y

1 )

2

N2

= 3 √ 181 - 272 = 3 √ 181 – 729 = 3 √ -548 : 19

19 19

= 3√ 28,84 = 3 (5,37) = 16,11

SEM2 = SD2 = 16,11 = 16,11 = 3,79

√ N1 – 1 √19 – 1 4,24

Setelah diketahui Mean, Standar deviasi dan Standar error masing-masing

variabel, langkah selanjutnya adalah mencari perbedaan standar error antara M1

dan M2 sebagai berikut :

SEM1-M2 = √ SEM12 + SEM2

2 = √ 1,352 + 3,792 = √ 1,82 + 14,36

= 4,022

Page 36: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

69

Dengan diperolehnya nilai SEM1-M2 akhirnya dapat diketahui harga thitung

( t0 ) yaitu :

to = M1 - M2 = 87,84 - 83,26 = 4,58 = 1,139 SEM1 - SEM2 4,022 4,022

Selanjutnya memberikan interpretasi terhadap t0 dengan melihat ttabel ( tt )

pada derajat kebebasan (dk) = ( N1 + N2 ) - 2 = ( 19 + 19 ) - 2 = 38 – 2 = 36

pada δ = 0,05.

Konsultasi tabel nilai "t" , ternyata dalam tabel tidak ditemui nilai dk

sebesar 36; karena itu dipergunakan dk yang terdekat yaitu 40. Dengan dk = 40

maka dapat diketahui harga “ tt “ baik pada taraf signifikansi 5% maupun pada

taraf signifikansi 1%. Ternyata dihasilkan :

Pada taraf signifikansi 5%, ttabel atau tt = 2,021

Pada taraf signifikansi 1%, ttabel atau tt = 2,704

Karena t0 yang diperoleh sebesar 1,139 ; sedangkan tt = 2,021 pada δ =

0,05 dan tt = 2,704 pada δ = 0,01, dengan demikian 2,021 1,139 2,704, yang

berarti bahwa t0 lebih kecil dari baik pada taraf signifikansi 5% maupun pada

taraf signifikansi 1%. Dengan demikian hipotesis nol (H0) yang menyatakan

bahwa tidak ada perbedaan antara prestasi hasil belajar PAI siswa lulusan SDIT

dengan siswa bukan lulusan SDIT ditolak. Dan hipotesis kerja (H1) yang

menyatakan ada perbedaan antara prestasi hasil belajar PAI siswa lulusan SDIT

dengan siswa bukan lulusan SDIT di terima.

Dengan demikian antara siswa yang berlatarbelakang pendidikan SDIT

dan bukan SDIT pada siswa kelas VII SMPIT Insan Mubarak memiliki perbedaan

prestasi hasil belajar PAI, namun perbedaan tersebut tidak signifikan.

Page 37: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

70

C. Tinjauan Analisis

Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung

serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang

berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi

atau hubungan timbal balik antara guru dan murid merupakan syarat utama

bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Interaksi di dalamnya memiliki

arti luas, tidak hanya sekadar hubungan antara guru dan murid, tetapi berupa

interaksi edukatif. Dalam hal ini bukan hanya penyampaian pesan berupa

materi pelajaran, melainkan sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang

belajar.

Dalam pembelajaran di kelas khususnya pada pembelajaran pendidikan

agama Islam di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat, menurut hasil

wawancara dengan salah seorang guru PAI, dikatakan bahwa penguasaan

materi tidak terlalu ditekankan kepada anak didik, tetapi yang paling

ditekankan adalah masalah pemahaman, terutama masalah aqidah yang benar,

ibadah (khususnya shalat) secara benar, berakhlaq baik, disamping penekanan

pada aspek hafalan ayat-ayat Al-Qur,an. Adapun untuk penguasaan materi

lebih ditekankan kepada anak melalui buku bacaan yang mereka miliki

ditambah tugas-tugas yang ada dalam LKS.

Dalam penggunaan media pembelajaran, di sekolah telah tersedia

ruang, perpustakaan, laboratorium sains, laboratorium komputer dan ruang

multimedia yang digunakan untuk menunjang proses belajar-mengajar secara

interaktif melalui media audio visual. Dan yang tak kalah penting adalah

keberadaan masjid besar di dalam lingkungan sekolah. Masjid menjadi pusat

kegiatan dan ibadah siswa seharí-hari.

Untuk mencapai tujuan supaya siswa berakhlak baik sebagaimana

dicontohkan Rasulullah dan sahabat-sahabatnya, setiap akhir pekan siswa

dipertunjukan film-film Islam yang berisi tentang perjuangan sahabat dalam

memperjuangkan Islam, prilaku sahabat dan film-film pendidikan lainnya yang

berhubungan dengan pendidikan akhlak.

Page 38: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

71

Untuk pencapaian tujuan beribadah secara baik, pada setiap waktu

shalat seluruh siswa (kecuali yang berhalangan) diwajibkan mengikuti shalat

berjama’ah di masjid yang ada di dalam kompleks sekolah. Tidak hanya shalat

lima waktu, shalat sunnah dhuha dan tahajud pun menjadi menu sehari-hari

siswa. Kegiatan tersebut sepenuhnya dimonitor oleh petugas yang berasal dari

siswa secara bergantian dan dikoordinasikan dengan guru pembimbing.

Jika dalam pengujian hipotesis di atas diperoleh hasil “ada perbedaan

hasil belajar PAI antara siswa lulusan SDIT dengan siswa bukan lulusan SDIT,

namun tidak signifikan“ , maka dalam proses pembelajaran perbedaan prestasi

cukup terlihat pada penguasaan bacaan dan hafalan al-Qur,an . Rata-rata siswa

lulusan SDIT telah hafal antara 85% – 100% juz 30 dan juz 29. Sementara

siswa yang berasal dari lulusan bukan SDIT tingkat hafalan juz 30 rata-rata

kurang dari 50%. Hal ini dapat dipahami karena untuk siswa lulusan SDIT

program hafalan secara intensif (tahfidz Al-Qur,an) sudah diterapkan

semenjak siswa duduk di kelas I. Berdasarkan buku panduan kurikulum untuk

Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) standar kompetensi pelajaran Al-

Qur,an untuk tingkat sekolah dasar (SDIT) adalah : “ Siswa mampu membaca

Al-Qur,an sesuai dengan tajwid, menulis huruf Al-Qur,an, menghafal dua juz

Al-Qur,an, dan memahami arti beberapa surat pilihan.”1 Oleh karena itu dalam

hal ini latar belakang pendidikan lulusan SDIT dan bukan lulusan SDIT

berpengaruh terhadap penguasaan hafalan Al-Qur,an.

1 Tim Penyusun JSIT, Kurikulum Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Syamil Cipta

Media, 2006), cet. pertama, hal. 31

Page 39: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )
Page 40: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

BAB V

P E N U T U P

A. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan seluruh bab dalam skripsi ini, penulis

berkesimpulan bahwa :

1. Ada perbedan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam antara siswa lulusan

SDIT dengan siswa lulusan bukan SDIT, yaitu prestasi siswa lulusan SDIT

lebih baik dari siswa lulusan bukan SDIT, namun perbedaan tersebut tidak

signifikan.

2. Perbedaan tersebut dapat terjadi karena :

a. Secara umum siswa lulusan SDIT memiliki pengalaman belajar yang

lebih baik disebabkan oleh muatan kurikulum yang lebih luas dan

mendalam serta alokasi waktu belajar yang lebih panjang.

b. Siswa non SDIT yang masuk ke SMPIT rata-rata memiliki prestasi

yang baik dalam PAI ketika berada di Kelas VI SD sehingga mereka

dapat mengikuti pelajaran PAI secara baik dan dapat bersaing dengan

siswa lulusan SDIT.

c. Perbedaan tersebut hanya terkait perolehan nilai semester satu bidang

studi PAI saja.

B. Saran

Sebagai akhir dari kegiatan penulisan penelitian ini, kiranya penulis perlu

menyampaikan saran-saran berdasarkan hasil penelitian data dan pengolahannya

terhadap proses pembelajaran PAI secara umum, dan khususnya proses

pembelajaran PAI di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat.

Diantara saran-saran yang perlu penulis sampaikan berkaitan dengan

72

Page 41: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

73

tugas dan fungsi pendidikan agama Islam di sekolah yaitu :

1. Melihat hasil penelitian yang menunjukan bahwa ada perbedaan prestasi hasil

belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) antara siswa lulusan SDIT dengan

siswa lulusan selain SDIT, dimana siswa lulusan SDIT lebih unggul sedikit

(tidak signifikan) dari siswa lulusan bukan SDIT, menurut penulis perlu ada

pengkajian lebih lanjut terkait masalah teknis pengelompokkan. Menurut

Hemat penulis pengelompokkan berdasarkan asal sekolah (SDIT/Non SDIT)

perlu dipertimbangkan, agar guru dapat secara tepat menggunakan metode

dan pendekatan pembelajaran sehingga siswa, baik yang berasal dari SDIT

maupun non SDIT dapat mengikiti pembelajaran secara maksimal.

2. Kepada guru-guru, khususnya guru-guru PAI agar terus berusaha

meningkatkan kemampuan mengajar, khususnya terkait metode dan

pendekatan dalam pembelajaran.

Page 42: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

LAMPIRAN

Lampiran 1

MATRIK POPULASI

N

O

NAMA SISWA

L/P

ASAL SEKOLAH

1 Abdur Rosyid L MI. Al Munawaroh

2 Abdurrahman Fadhil Al Hadi L SDIT Baitul Mal

3 Abdurrahman Fi Zhilali'l Islam L SDIT Baitul Mal

4 Ahmad Faiz Abdurrahman L MI Assa'adah

5 Aisyah Farah Amani P SDIT Auliya

6 Al Nirsyad Insan L SDI Bhakti Ibu

7 Anissa Nurul Aini P SDIT Asy-Syukriyah

8 Annida Ambarumi P SDIT Assy-Syukriyah

9 Annisa Fatima Zahra P SDN Pinang 2

10 Arsyan Zain Ghazali L SDN

11 Asti Syakila P MI Al Mubarak

12 Fadhlia Berliani P SDIT Al-Furqon

13 Fakhirah Dianah Ghaisani P SDIT Asy-Syukriyyah

14 Farha Zakiyya P SDIT Al-Hikmah

15 Fatimah Ghaida P SDIT Baiturrahman

16 Firas L SDN 04 Pg. Ulujami

17 Hafidzati Idzni P MI Attaqwa

18 Hafizh Iqomatul Islam L SDIT Al-Furqon

19 Hammaam Hudzaifah L MI El-Syifa

20 Hanaan Fauziyyah Hilmi P SDIT Al-Hikmah

21 Java Batara Nurazad L MI Soebono Mantofani

22 Khairuna Yamini P SDIT Auliya

23 Luthfiah Fadlun Muhammad P SDIT Assa'adah

24 Mia Aulia Fitrianissa P SDIT Al Hikmah

25 Mohammad Anndrey Baihaqie L SDN 02 Pg. Ulujami

26 Muhamad Ihsan Ramadhan L SDIT Al-Furqon

27 Muhammad Afif Handrianto L SDN 03 Petukangan Sel.

28 Muhammad Jauhar Al Fatih L SDN Mer. Selatan 02

29 Muhammad. Irfan Muzakki L SDN Larangan

Page 43: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

30 Mukaromah Nur Afifah P SDN Karang Tengah 14

31 Nida Azizah P SDIT Baiturrahman

32 Novita Andriani P MI Al falah

33 Nurul Hidayati P SDIT Asy-Syukriyah

34 Rafika Dewi P MI Al Mubarak

35 Rifdah Luthfiyah P SDIT Al Furqon

36 Rizky Amalia Yuswa P SDIT Baiturrahman

37 Saifullah Siddiq L SDN 01 Pd. Pinang

38 Sarah Fauziyyah P SDIT Al Furqon

39 Syadza Rose Mawaddah P SDIT Baiturrahman

40 Syifa Duhita Dewakanya P SDIT Al Furqon

41 Ulfa Aulia P MI Asy Syukriyyah

42 Umar Abdul Aziz L SDIT Auliya

43 Wardah Firdaus P SDIT Alkautsar

Page 44: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

Lampiran 2

DAFTAR SAMPEL

SISWA LULUSAN SEKOLAH ISLAM TERPADU

NO NAMA SISWA L/P ASAL SEKOLAH

1 Abdurrahman Fadhil Al Hadi L SDIT Baitul Mal

2 Abdurrahman Fi Zhilali'l Islam L SDIT Baitul Mal

3 Anissa Nurul Aini P SDIT Asy-Syukriyah

4 Annida Ambarumi P SDIT Assy-Syukriyah

5 Fakhirah Dianah Ghaisani P SDIT Asy-Syukriyyah

6 Farha Zakiyya P SDIT Al-Hikmah

7 Fatimah Ghaida P SDIT Baiturrahman

8 Hafizh Iqomatul Islam L SDIT Al-Furqon

9 Luthfiah Fadlun Muhammad P SDIT Assa'adah

10 Mia Aulia Fitrianissa P SDIT Al Hikmah

11 Muhamad Ihsan Ramadhan L SDIT Al-Furqon

12 Nida Azizah P SDIT Baiturrahman

13 Nurul Hidayati P SDIT Asy-Syukriyah

14 Rifdah Luthfiyah P SDIT Al Furqon

15 Rizky Amalia Yuswa P SDIT Baiturrahman

16 Sarah Fauziyyah P SDIT Al Furqon

17 Syadza Rose Mawaddah P SDIT Baiturrahman

18 Syifa Duhita Dewakanya P SDIT Al Furqon

19 Umar Abdul Aziz L SDIT Auliya

Page 45: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

DAFTAR SAMPEL

SISWA LULUSAN SEKOLAH NON SDIT

N

0

NAMA SISWA

L/P

ASAL SEKOLAH

1 Novita Andriani P MI Al falah

2 Asti Syakila P MI Al Mubarak

3 Rafika Dewi P MI Al Mubarak

4 Ahmad Faiz Abdurrahman L MI Assa'adah

5 Ulfa Aulia P MI Asy Syukriyyah

6 Hafidzati Idzni P MI Attaqwa

7 Hammaam Hudzaifah L MI El-Syifa

8 Java Batara Nurazad L MI Soebono Mantofani

9 Abdur Rosyid L MI. Al Munawaroh

10 Muhammad. Irfan Muzakki L SDN Larangan

11 Al Nirsyad Insan L SDI Bhakti Ibu

12 Saifullah Siddiq L SDN 01 Pd. Pinang

13 Mohammad Anndrey Baihaqie L SDN 02 Pg. Ulujami

14 Muhammad Afif Handrianto L SDN 03 Petukangan

15 Firas L SDN 04 Pg. Ulujami

18 Mukaromah Nur Afifah P SDN Karang Tengah 14

17 Muhammad Jauhar Al Fatih L SDN Mer. Selatan 02

18 Annisa Fatima Zahra P SDN Pinang 2

19 Arsyan Zain Ghazali L SDN

Page 46: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

Lampiran 3

NILAI RAPORT BIDANG STUDI PAI

SISWA LULUSAN SDIT

NO NAMA SISWA NILAI PAI

1 Abdurrahman Fadhil Al Hadi 80

2 Abdurrahman Fi Zhilali'l Islam 70

3 Anissa Nurul Aini 80

4 Annida Ambarumi 83

5 Fakhirah Dianah Ghaisani 95

6 Farha Zakiyya 90

7 Fatimah Ghaida 81

8 Hafizh Iqomatul Islam 85

9 Luthfiah Fadlun Muhammad 90

10 Mia Aulia Fitrianissa 88

11 Muhamad Ihsan Ramadhan 62

12 Nida Azizah 90

13 Nurul Hidayati 80

14 Rifdah Luthfiyah 77

15 Rizky Amalia Yuswa 78

16 Sarah Fauziyah 88

17 Syadza Rose Mawaddah 85

18 Syifa Duhita Dewakanya 60

19 Umar Abdul Aziz 90

Jumlah 1552

Mean 81,7

Page 47: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

NILAI RAPORT BIDANG STUDI PAI

SISWA LULUSAN NON SDIT

N

0

NAMA SISWA

NILAI PAI

1 Abdur Rosyid 70

2 Ahmad Faiz Abdurrahman 80

3 Al Nirsyad Insan 60

4 Annisa Fatima Zahra 70

5 Arsyan Zain Ghazali 70

6 Asti Syakila 73

7 Firas 80

8 Hafidzati Idzni 70

9 Hammaam Hudzaifah 81

10 Java Batara Nurazad 73

11 Mohammad Anndrey Baihaqie 70

12 Muhammad Afif Handrianto 60

13 Muhammad Jauhar Al Fatih 80

14 Muhammad. Irfan Muzakki 70

15 Mukaromah Nur Afifah 83

16 Novita Andriani 80

17 Rafika Dewi 68

18 Saifullah Siddiq 80

19 Ulfa Aulia 83

Jumlah 1401

Mean 73,7

Page 48: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

SMP ISLAM TERPADU INSAN MUBARAK

Jl. Almubarak II no. 28 Kelurahan Joglo Kecamatan Kembangan Jakarta Barat 11640 Tlp. 021-70603647, Fax : 021-5854501

DATA HASIL TES SELEKSI MASUK SISWA BARU SMPIT IM

TAHUN PELAJARAN 2007/2008

N I L A I

NO

NAMA SISWA

L/P

ASAL SEKOLAH AKDMK TILAWAH

KET

1 Fakhirah Dianah G. P SDIT As-Syukriyah 96 Bagus Lulus

2 Luthfia Fadhlun P SDIT As-Sa'adah 94 Bagus Lulus

3 M. Jauhar Al Fatih L SDN 02 Maruya 86 Cukup Lulus

4 Rizky Amalia Yuswa P SDIT Baiturrahman 86 Bagus Lulus

5 Sarah Fauziyah P SDIT Al Furqon 84 Bagus Lulus

6 Azmi Muhammad L 82 Bagus Lulus

7 A Fadhil Al Haili L 82 Bagus Lulus

8 Annida Ambarumi P SDIT As-Syukriyah 82 Bagus Lulus

9 Hawari Aulia L 80 Cukup Lulus

10 Syadza Rose M. P SDIT Baiturrahman 80 Bagus Lulus

11 H Hudzaifah L MI El Syifa 80 Bagus Lulus

12 Jeveni Saradisya P 78 Bagus Lulus

13 Saefulah Siddiq L SDN 01 Pd. Pinang 78 Bagus Lulus

14 UmarAbdul Aziz L SDIT Auliya 76 Cukup Lulus

15 Farha Zakiyya P SDIT Al-Hikmah 76 Bagus Lulus

16 Annisa Nurul Aini P SDIT As-Syukriyah 76 Bagus Lulus

17 Hafizh Iqomatul G P SDIT Al Furqon 76 Bagus Lulus

18 Aisyah Farah A. P SDIT Auliya 76 Bagus Lulus

19 Nurul Hidayati P SDIT As-Syukriyah 76 Bagus Lulus

20 Hilyati Taqiyya P 72 Cukup Lulus

21 Nasrin Nasir P 72 Bagus Lulus

22 Khairuna Yamini P SDIT Auliya 72 Bagus Lulus

23 Nahdiah NK P 70 Bagus Lulus

24 Fadhlia Berliani P SDIT Al Furqon 70 Bagus Lulus

25 A. Faiz Abdurrahman L SDIT As-Sa'adah 68 Cukup Lulus

26 Nida Azizah P SDIT Baiturrahman 68 Bagus Lulus

27 Syifa Duhita DA P SDIT Al Furqon 66 Cukup Lulus

28 Mukarromah Nur A. P SDN 14 Kr. Tengah 66 Bagus Lulus

29 Rifdah Luthfiah P SDIT Al Furqon 66 Bagus Lulus

30 Annisa Fatima Zahra P SDN 02 Pinang 66 Bagus Lulus

31 Abdurahman F L SDIT Baitul Maal 65 Bagus Lulus

Page 49: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

32 M Ihsan Ramadhan L SDIT Al Furqon 64 Bagus Lulus

33 Firas L SDN 04 Ulujami 62 Cukup Lulus

34 Rapika Dewi P MI Al-Mubarak 60 Cukup Lulus

35 Annisa Ramadhani P 60 Kurang Lulus

36 Armando Bintar W L 60 Bagus Lulus

37 Ulfa Aulia P MI As-Syukriyah 58 Bagus Lulus

38 Novita Andiani P MI Al-Falah 58 Bagus Lulus

39 Aal Al Farabi L 58 Kurang T. Lulus

40 Mia aulia Fitriannisa P SDIT Al-Hikmah 56 Bagus Lulus

41 Muhammad Afif H L SDN 03 Pet. Selatan 56 Bagus Lulus

42 Ghufron Mauludi L 55 Kurang T. Lulus

43 Maryam M.F. P 54 Cukup Lulus

44 Wardah Firdaus P SDIT Al-Kautsar 52 Bagus Lulus

45 Fahmi Rabbani L 40 Cukup Lulus

46 Abdur Rosid L

47 Firas L

48 Hanaan Fauziyyah H P

49 Java Batara Nurazad L

50 Muhammad Irfan M L

51 Muhammad Andrey B L

52 Arsyan Zain Ghazali L

53 Asti Syakila P

54 Hafidzati Idzni P

55 Al Nirsyad Insan L

Jakarta, 12 Juni 2007

Kepala SMPIT Insan Mubarak

Edi Nasirun, S.Pd.

Page 50: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

Lampiran 4

DAFTAR NILAI EHB PAI

SISWA LULUSAN SDIT

NO NAMA SISWA NILAI PAI

1 Abdurrahman Fadhil Al Hadi 90

2 Abdurrahman Fi Zhilali'l Islam 93

3 Anissa Nurul Aini 88

4 Annida Ambarumi 85

5 Fakhirah Dianah Ghaisani 98

6 Farha Zakiyya 94

7 Fatimah Ghaida 84

8 Hafizh Iqomatul Islam 90

9 Luthfiah Fadlun Muhammad 95

10 Mia Aulia Fitrianissa 83

11 Muhamad Ihsan Ramadhan 83

12 Nida Azizah 93

13 Nurul Hidayati 87

14 Rifdah Luthfiyah 80

15 Rizky Amalia Yuswa 88

16 Sarah Fauziyah 85

17 Syadza Rose Mawaddah 94

18 Syifa Duhita Dewakanya 75

19 Umar Abdul Aziz 83

Jumlah 1668

Mean 87,8

Page 51: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

DAFTAR NILAI EHB PAI

SISWA LULUSAN NON SDIT

N

0

NAMA SISWA

NILAI PAI

1 Novita Andriani 88

2 Asti Syakila 90

3 Rafika Dewi 73

4 Ahmad Faiz Abdurrahman 85

5 Ulfa Aulia 75

6 Hafidzati Idzni 78

7 Hammaam Hudzaifah 93

8 Java Batara Nurazad 95

9 Abdur Rosyid 73

10 Muhammad. Irfan Muzakki 80

11 Al Nirsyad Insan 73

12 Saifullah Siddiq 88

13 Mohammad Anndrey Baihaqie 70

14 Muhammad Afif Handrianto 78

15 Firas 88

18 Mukaromah Nur Afifah 93

17 Muhammad Jauhar Al Fatih 98

18 Annisa Fatima Zahra 83

19 Arsyan Zain Ghazali 80

Jumlah 1581

Mean 83,2

Page 52: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

Lampiran 5

BERITA WAWANCARA

Pelaksanaan : 8 Januari 2008

Nama : Edi Nasirun, S.Pd.

Jabatan : - Kepala SMPIT Insan Mubarak

- Sekretaris JSIT DKI Jakarta

1. Apa visi, misi dan tujuan dibukanya SMPIT Insan Mubarak

2. Strategi apa yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan tersebut ?

3. Bagaimana kurikulum Pendidikan Agama Islam dilaksanakan di SMPIT

Insan Mubarak ?

4. Bagaimana kegiatan pembinaan keagamaan di SMPIT Insan Mubarak ?

5. Apa criteria penerimaan siswa yang masuk ke SMPIT Insan Mubarak ?

Page 53: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

Lampiran 6

HASIL WAWANCARA

1. Yang menjadi visi SMPIT Insan Mubarak adalah Menjadi Sekolah

Unggulan Nasional berbasis Al-Qur’an, sedangkan misi SMPIT IM yaitu :

a. Membentuk SDM yang beraqidah lurus, beribadah benar, berakhlak

terpuji, berwawasan luas, mandiri dan berketerampilan.

b. Memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa dalam

mengembangkan kehidupannya (life skill).

c. Membekali siswa/siswi dengan hafalan dan pemahaman Al-Qur’an

yang benar.

Adapun tujuan didirikannya SMPIT Insan Mubarak adalah :

a. Mencetak siswa/siswi yang sehat dan kuat, baik jasmani maupun

rohani.

b. Mewujudkan sekolah unggulan berskala nasional.

c. Melahirkan lulusan yang soleh, cerdas, terampil, sehat, berguna dan

mandiri.

2. Untuk mewujudkan tujuan tersebut seluruh komponen pendukung

mulai dari kepala sekolah, guru-guru, komite sekolah, pengurus yayasan

maupun walimurid ikut dilibatkan baik dalam perencanaan secara

langsung ataupun tidak langsung dalam

3. Kurikulum yang diajarkan adalah Kurikulum Berbasis Kompetensi

versi DIKNAS dipadukan dengan Kurikulum yang dikeluarkan oleh

Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT).

4. Kegiatan Keagamaan yang dilaksanakan antara lain :

5. Kriteria penerimaan siswa baru SMPIT Insan Mubarak :

- Nilai rata-rata raport minimal 7,0

- Memiliki hafalan minimal ¾ juz 30

- Sehat jasmani dan rohani.

Jakarta, 8 Januari 2008

Interviewee Interviewer

Edi Nasirun, S.Pd. Jamaluddin M

Page 54: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

Lampiran 7

BERITA WAWANCARA

Pelaksanaan : 8 Januari 2008

Nama : Muhammad Amin, Lc

Jabatan : Guru Bidang Studi Agama Islam (Pembina OSIS)

1. Apa latar belakang pendidikan bapak ¿

2. Apa posisi atau jabatan bapak di SMPIT Insan Mubarak ¿

3. Metode apa saja yang bapak gunakan dalam mengajarkan materi PAI ¿

4. Media apa saja yang bapak gunakan dalam pembelajaran ¿

5. Apakah ada kendala dalam menyampaikan materi PAI kepada siswa ¿

6. Usaha apa yang bapak lakukan untuk mengatasi kendala tersebut ¿

7. Bagaimanakah sikap siswa ketika berlangsung proses belajar mengajar

PAI ¿

8. Apakah focus dari proses pembelajaran PAI yang bapak usahakan ?

9. Bagaimanakah strategi untuk mewujudkannya ?

10. Apa saja kegiatan keislaman yang dijalankan ?

11. Bagaimanakah keadaan akhlak siswa SMPIT Insan Mubarak Joglo secara

umum ¿

12. Bagaimanakah kemampuan baca Qur,an siswa SMPIT Insan Mubarak ¿

13. Apa upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan tersebut ?

14. Menurut bapak apakah ada pengaruh perbedaan latar belakang pendidikan

antara SDIT dan bukan SDIT terhadap prestasi belajar, sikap dan

kemampuan baca Qur,an di SMPIT Insan Mubarak.

Page 55: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

15. Apakah bapak melihat kecenderungan bahwa siswa yang berprestasi baik

dan sikapnya baik serta kemampuan baca Qur,annya baik berasal dari

lulusan SDIT ?

16. Apakah bapak melihat adanya kecenderungan bahwa siswa yang terlibat

atau banyak terlibat (aktif) dalam kegiatan keislaman siswa yang

berprestasi atau berasal dari SDIT ?

17. Apakah bapak melihat kecenderungan bahwa siswa yang prestasinya

kurang, sikapnya kurang baik dan kemampuan baca Qur,annya kurang

berasal dari lulusan non SDIT ?

18. Apakah menurut bapak perbedaan asal sekolah SDIT dan bukan SDIT

mempengaruhi daya tangkap atau pemahaman terhadap materi PAI yang

bapak ajarkan ?

19. Jika ada, apakah perlu adanya perlakuan berbeda antara siswa yang

berbeda latar belakang pendidikannya ?

20. Apakah perlu untuk mengetahui perbedaan latar belakang pendidikan

siswa yang bapak ajar dalam hal ini SDIT dan bukan SDIT terhadap

materi PAI ¿

21. Apakah yang menjadi indikator dari penilaian kognitif, afektif dan

psikomotorik siswa yang bapak ajar ¿

HASIL WAWANCARA

1. Latar belakang pendidikan saya

2.

Jakarta, 8 Januari 2008

Interviewee Interviewer

Muhammad Amin, Lc. Jamaluddin M

Page 56: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

RIWAYAT HIDUP

Jamaluddin M, lahir di Jakarta, 10 Maret 1969, anak ke-3 dari pasangan Mardani Muhammad dan Ami Ahmad. Setelah menamatkan sekolah dasar di SD Negeri 03

Joglo, Jakarta Barat, pada tahun 1983 melanjutkan pendidikan ke Madrasah Tsanawiyah Al-Islamiyah di Kampung Kecil, Kebayoran Lama,

Jakarta Barat. Selanjutnya pada tahun 1986 melanjutkan ke Madrasah Aliyah Negeri 3 Filial di Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Selepas Aliyah, pada

tahun 1989, Penulis melanjutkan ke IAIN Jakarta pada Fakultas

Tarbiyah Jurusan Matemátika (Tadris). Kuliah di IAIN Jakarta hanya diikuti sampai dengan semester

VII. Setelah keluar dari IAIN, pada tahun 1994 penulis mengikuti kuliah program D-1 untuk jurusan Tehnik Komputer di AMIK BSI. Pada tahun

1995 penulis mengikuti kuliah Program D-3 PGMI (kerjasama IAIN Jakarta dengan Depag) dan selesai tahun 1999. Tahun 2005 penulis mengikuti

kuliah program S-1 - PTTM (kerjasama Departemen Agama dengan UIN Jakarta) hingga selesai tahun

2008.

Selain kuliah aktifitas penulis adalah mengajar. Penulis mengajar untuk

bidang studi Matematika dan Komputer di M.Ts Al-Mubarak dari tahun 1990 hingga tahun 2004. Sejak tahun 2004 penulis aktif mengelola sebuah

yayasan yang bergerak di bidang pendidikan hingga sekarang.

Page 57: ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )