diagnosis pulpa dan periapikal serta perawatannya

22
DIAGNOSIS PULPA DAN PERIAPIKAL SERTA PERAWATANNYA Terminologi diagnostik endodontik didasarkan pada tanda dan gejala klinis, gambaran radiografi, serta ada tidaknya pembengkakan. Diagnosis endodontik lengkap terdiri atas dua: 1. Diagnosis pulpa 2. Diagnosis periapikal DIAGNOSIS PULPA 1. Pulpa Normal Kategori diagnosis klinis ini ditandai dengan pulpa tidak menunjukkan simptom apapun dan memberi respon terhadap tester pulpa elektrik. Pada saat diperiksa menggunakan tes termal, pulpa normal akan menghasilkan respon positif yang ringan dan segera reda bila stimulus dihilangkan. 2. Pulpitis Reversibel Kategori diagnosis klinis ini mengindikasikan bahwa inflamasi pulpa harus ditangani dan pulpa akan kembali normal. Karies, retakan, prosedur restoratif, trauma, atau diskrepansi oklusal dapat menyebabkan inflamasi pulpa. Keluhan utama pasien biasanya sensitivitas terhadap dingin atau panas. Tes termal menghasilkan respon yang kuat, tetapi ketika stimulus dihilangkan, ketidaknyamanan juga akan hilang. Hasil dari tester pulpa elektrik adalah responsif. Perawatan : Pembuangan karies atau penyebab penyakit lainnya + penambalan (restorasi) 3. Pulpitis Ireversibel Kategori diagnosis klinis ini mengindikasikan bahwa pulpa vital yang mengalami inflamasi tidak dapat sembuh. Pasien memiliki riwayat nyeri spontan dan mengeluhkan respon yang kuat terhadap dingin atau panas yang 1 RDP

Upload: dewww

Post on 24-Jul-2015

726 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Diagnosis Pulpa Dan Periapikal Serta Perawatannya

DIAGNOSIS PULPA DAN PERIAPIKAL SERTA PERAWATANNYA

Terminologi diagnostik endodontik didasarkan pada tanda dan gejala klinis, gambaran radiografi, serta ada

tidaknya pembengkakan. Diagnosis endodontik lengkap terdiri atas dua:

1. Diagnosis pulpa

2. Diagnosis periapikal

DIAGNOSIS PULPA

1. Pulpa Normal

Kategori diagnosis klinis ini ditandai dengan pulpa tidak menunjukkan simptom apapun dan memberi

respon terhadap tester pulpa elektrik. Pada saat diperiksa menggunakan tes termal, pulpa normal akan

menghasilkan respon positif yang ringan dan segera reda bila stimulus dihilangkan.

2. Pulpitis Reversibel

Kategori diagnosis klinis ini mengindikasikan bahwa inflamasi pulpa harus ditangani dan pulpa akan

kembali normal. Karies, retakan, prosedur restoratif, trauma, atau diskrepansi oklusal dapat menyebabkan

inflamasi pulpa. Keluhan utama pasien biasanya sensitivitas terhadap dingin atau panas. Tes termal

menghasilkan respon yang kuat, tetapi ketika stimulus dihilangkan, ketidaknyamanan juga akan hilang.

Hasil dari tester pulpa elektrik adalah responsif.

Perawatan: Pembuangan karies atau penyebab penyakit lainnya + penambalan (restorasi)

3. Pulpitis Ireversibel

Kategori diagnosis klinis ini mengindikasikan bahwa pulpa vital yang mengalami inflamasi tidak dapat

sembuh. Pasien memiliki riwayat nyeri spontan dan mengeluhkan respon yang kuat terhadap dingin atau

panas yang tetap bertahan setelah stumulus dihilangkan. Gigi yang bersangkutan biasanya responsif

terhadap tes pulpa elektrik. Gigi yang bersangkutan juga seringkali memiliki riwayat restorasi yang luas

dan/ atau karies, atau trauma. Secara radiografi, ruang ligamen periodontal tampak normal, sedikit melebar,

atau menampilkan radiolusensi yang berbeda.

Deskripsi tambahan:

- Simptomatik : Kategori diagnosis klinis ini mengindikasikan bahwa pulpa vital yang mengalami

inflamasi tidak dapat sembuh. Pasien memiliki riwayat nyeri spontan dan

mengeluhkan respon yang kuat terhadap dingin atau panas yang tetap bertahan

setelah stumulus dihilangkan. Gigi yang bersangkutan biasanya responsif

terhadap tes pulpa elektrik. Gigi yang bersangkutan juga seringkali memiliki

1

RDP

Page 2: Diagnosis Pulpa Dan Periapikal Serta Perawatannya

riwayat restorasi yang luas dan/ atau karies, atau trauma. Secara radiografi, ruang

ligamen periodontal tampak normal, sedikit melebar, atau menampilkan

radiolusensi yang berbeda.

Pada kasus pulpitis irreversibel simptomatik, pasien akan menghindari

temperatur yang ekstrim bagi gigi. Sebagai contoh, pasien datang pada klinik gigi

dan menyesap segelas air es atau mengaplikasikan es pada area yang nyeri. Pada

kasus ini, dingin meringankan nyeri pasien, karena pulpa gigi telah mengalami

allodynia dan hiperalgesik. Ketika hal ini terjadi, suhu tubuh normal

menyebabkan nosiseptor terhenti. Simptom akan kembali bila aplikasi es

dihentikan dan hal ini dapat digunakan sebagai tes diagnostik.

- Asimptomatik : Kategori diagnosis klinis ini mengindikasikan bahwa pulpa vital yang

terinflamasi sudah tidak dapat sembuh. Deskriptor tambahan: tidak ada simptom

klinis namun terdapat inflamasi yang disebabkan oleh karies, ekskavasi karies,

atau trauma. Resorpsi internal dan pulpitis hiperplastik (pulpa polip) merupakan

contoh lain pulpitis irreversibel asimptomatik.

Perawatan: Pulp capping, pulpotomi, pulpektomi vital, pulpektomi devital

4. Nekrosis Pulpa

Kategori diagnostik klinis ini mengindikasikan kematian pulpa gigi. Pulpa tidak akan merespon tes pulpa

elektrik – tidak ada respon (no response/ NR) di atas 80. Pulpa juga tidak merespon tes termal. Gigi dengan

pulpa nekrosis biasanya asimptomatik kecuali inflamasi telah berkembang hingga jaringan periradikuler.

- Nekrosis pulpa parsialis : tes termis – bereaksi atau tidak bereaksi

tes jarum miller – bereaksi

pemeriksaan Ro – terlihat adanya perforasi

Perawatan: Pulpektomi?

- Nekrosis pulpa totalis : tes termis, tes pulpa elektrik, tes kavitas – tidak bereaksi

pemeriksaan Ro – kavitas atau tumpatan besar, jalan terbuka ke saluran

akar, penebalan ligamen periodontal. Dapat juga disebabkan oleh

trauma.

Perawatan: Endodontik intrakanal

2

Page 3: Diagnosis Pulpa Dan Periapikal Serta Perawatannya

5. Pulpless Tooth

Gigi telah dirawat saluran akar sebelumnya. Kategori diagnosis klinis ini mengindikasikan bahwa gigi

telah dirawat endodontik sebelumnya dan saluran akar telah diobturasi dengan berbagai bahan atau

medikamen saluran akar. Gigi seharusnya tidak dapat merespon tes pulpa elektrik atau tes termal. Gigi yang

telah dirawat sebelumnya biasanya asimptomatik kecuali terjadi kebocoran mikro di korona atau sebuah

saluran akartidak terdeteksi sebelumnya.

Gigi telah menjalani perawatan inisial. Kategori diagnosis klinis ini mengindikasikan bahwa gigi telah

dirawat sebelumnya dengan perawatan endodontik sebagian (misalnya pulpotomi, pulpektomi). Gigi ini

tidak dapat merespon tes pulpa elektrik atau tes termal. Gigi yang telah menjalani perawatan inisial

sebelumnya biasanya asimptomatik kecuali jaringan inflamasi masih ada, termasuk saluran akar yang tidak

terdeteksi sebelumnya, atau terjadi kebocoran mikro di korona.

DIAGNOSIS PERIAPIKAL

1. Jaringan Apikal Normal

Jaringan apikal normal tidak sensitif terhadap tes perkusi dan palpasi. Pada gambaran radiografi, lamina

dura disekeliling akar intak, dan ruang periodontal ligamen sama rata.

2. Periodontitis Apikal Simptomatik

Hal ini terjadi bila ada inflamasi pada periodonsium di apikal. Periodontitis apikal simptomatik dapat

terjadi sebagai akibat dari trauma oklusal. Pasien umumnya mengeluhkan rasa tidak nyaman saat menggigit

atau mengunyah. Gigi dapat menunjukkan berbagai kondisi yang mendekati diagnosis penyakit pulpa.

Sensitivitas terhadap perkusi merupakan tanda yang penting dari hasil tes diagnostik. Tes palpasi dapat

menghasilkan respon sensitif atau tidak ada respon. Pada gambaran radiografi, ruang ligamen periodontal

tampak normal, sedikit melebar, atau menunjukkan radiolusensi yang berbeda.

3. Periodontitis Apikal Asimptomatik

Kondisi ini ditandai oleh inflamasi dan destruksi jaringan apikal yang berasal dari pulpa tanpa simptom

klinis. Proses inflamasi menyebabkan resorpsi tulang apikal yang bermanifestasi sebagai radiolusensi apikal

pada radiograf. Secara klinis, pasien asimptomatik. Pulpa tidak memberi respon terhadap tes vitalitas dan

tes pulpa elektrik. Perkusi dan palpasi menghasilkan respon non-sensitif.

4. Abses Apikal Akut

Kondisi ini merupakan reaksi inflamasi terhadap infeksi dan nekrosis pulpa yang ditandai oleh onset yang

cepat, nyeri spontan, gigi lemah terhadap tekanan, pembentukan pus, dan pembengkakan jaringan

3

Page 4: Diagnosis Pulpa Dan Periapikal Serta Perawatannya

sekitarnya. Pembengkakan biasanya terbentuk di vestibulum bukal, pada area lingual/palatal atau sebagai

infeksi rongga fasial, bergantung pada lokasi apeks gigi dan perlekatan otot. Tes perkusi menghasilkan

respon yang sangat sensitif. Respon tersebut dapat membantu dalam membedakan periodontitis apikal

simptomatik dan tahap awal abses apikal akut. Tes palpasi juga menghasilkan respon sensitif. Pada

gambaran radiografi, rongga ligamen periodontal terlihat normal, sedikit lebar, atau menunjukkan

radiolusensi yang berbeda. Patosis apikal ini dapat terjadi bila pulpa nekrosis atau gigi telah menjalani

perawatan endodontik namun kontaminasi bakteri tetap berlangsung dan/ atau terjadi kebocoran.

5. Abses Apikal Kronis

Kondisi ini merupakan reaksi inflamasi terhadap infeksi dan nekrosis pulpa yang ditunjukkan oleh onset

yang berangsur-angsur, rasa tidak nyaman ringan, drainase intermitten melalui sinus tract. Secara klinis,

pasien biasanya asimptomatik karena sinus tract memudahkan drainase eksudat dari jaringan apikal. Tes

pulpa elektrik dan tes termal tidak menghasilkan respon. Tes perkusi dan palpasi biasanya menghasilkan

respon non-sensitif. Pada radiograf, lesi apikal berhubungan dengan gigi. Kondisi tersebut juga dapat

terjadi pada gigi yang tidak memiliki pulpa dan telah menerima perawatan endodontik parsial atau definitif

bila kontaminasi bakteri terus berlangsung dan/ atau timbul kebocoran restorasi.

6. Condensing Osteitis

Pada radiograf, kelainan ini tampak sebagai lesi radiopak yang difus yang menghasilkan reaksi pada tulang

yang terlokalisir terhadap stimulus inflamasi yang rendah, biasanya tampak pada apeks gigi. Stimulus

inflamasi kronis dapat berasal dari pulpa nekrotik, riwayat restorasi yang luas, atau retakan. Pasien

asimptomatik atau menunjukkan berbagai simptom pulpa. Tes elektrik pulpa dan tes termal dapat

menghasilkan respon atau tidak. Gigi bisa saja sensitif atau tidak terhadap tes perkusi dan palpasi. Pada

gambaran radiografi, gigi yang terlibat tampak mengalami peningkatan radiodensitas dan opasitas disekitar

satu akar atau lebih. Condensing osteitis dapat dianggap sebagai lesi yang benar-benar berasal dari kelainan

endodontik (lesion of endodontic origin/ LEO) karena 85% radiodensitas apikal akan berkurang setelah

terapi endodontik.

7. Focal Osteopetrosis (Periapical Osteosclerosis)

Kelainan ini bukan merupakan LEO. Pasien asimptomatik. Gigi memberi respon normal terhadap tes pulpa

elektrik dan tes termal, dan tidak sensitif terhadap tes perkusi dan palpasi. Gigi yang terlibat biasanya tidak

direstorasi atau memiliki pulpa normal. Pada gambaran radiografi, gigi yang terlibat tampak mengalami

peningkatan radiodensitas dan opasitas disekitar satu akar atau lebih. Tidak perlu dilakukan perawatan

namun perlu dilakukan pemeriksaan secara periodik.

4

Page 6: Diagnosis Pulpa Dan Periapikal Serta Perawatannya

SELEKSI KASUS

I Kasus Darurat :1. Relief of pain2. Imobilisasi gigiII. Kasus biasaIII. Retreatment :1. konvensional2. bedah endo

Ruang Lingkup Perawatan Endo

Indikasi Perawatan Endo :· semua gigi yang mempunyai kelainan periapikal dan kelainan pulpa· gigi yang tidak mempunyai kelainan pulpa tetapi gigi tersebut dibutuhkan sebagai pilar mahkota jembatan (post intracanal = intersional endodonti)

Pertimbangan dalam perawatan endodonti· gigi yang tidak dapat dilakukan restorasi akhir dengan baik· jaringan periodontal pendukung gigi tinggal sedikit· gigi yang tidak terletak dalam lengkung gigi (tidak dapat oklusi dengan baik)· gigi dengan fraktur akar vertikal· gigi dengan saluran akar yang tidak dapat dijajaki secara konvensional· resorbsi massive :1. Internal2. eksternal

PERTIMBANGAN

I. Keadaan Pasien· keadaan medis1. penyakit jantung2. kelainan pendarahan3. diabetes4. kanker5. HIV6. kehamilan7. alergi8. penyakit menular9. cacat fisik· keadaan gigi1. motivasi2. managemen pasien3. keadaan sosial ekonomi

6

Page 7: Diagnosis Pulpa Dan Periapikal Serta Perawatannya

II. Keadaan gigi· Morfologi gigia. panjang gigi , bentuk saluran akar yang tidak biasab. jumlah saluran akarc. Resorbsid. kalsifikasi· Lokasi gigia. Kasesibilitas gigib. kedekatan dengan struktur anatomi tertentu· Perawatan yang sudah pernah dilakukana. salah preparasi saluran akarb. pengisianc. instrumen patahd. perforasi· Bisa atau tidak gigi direstorasi· Status periodontal

III. Kemampuan operator1. pengalaman kerjaJika perlu , rujuk kasus kebahagian lain misalnya untuk pembuatan bridge/jembatan2. kemampuan bekerja3. peralatan yang cukup dan lengkap

IV. Keadaan sosiali ekonomi pasien1. pendidikan pasien2. kultural3. ekonomi

Menghilangkan rasa sakit (relief of pain) , bila tidak sakit lagi , lakukan pemeriksaan menyeluruh dan menyusun rencana perawatan

Tahap Perawatan1. perawatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit2. ekstraksi gigi yang tidak dapat dipertahankan3. perawatan karies (prefentif)4. perawatan periodontal5. perawatan saluran akar6. prosedur restoratif

Perawatan berdasarkan diagnosa penyakit· Pulpa normal1. pembuangan kariesatau penyebab penyakit lainnya tambah penambalan (restorasi)2. perawatan endo tidak diindikasikan , kecuali pada kasus yang memerlukan perawatan endo secara selektif

7

Page 8: Diagnosis Pulpa Dan Periapikal Serta Perawatannya

· Pulpitis irreversible1. dilakukan pulpotomia. hanya diindikasikan pada gigi muda dan keadaan darurat (bila pulpektomi tidak dapat dilakukan

b. tidak diindikasikan secara rutin karena kegagalan tinggi , terjadi kalsifikasi pada orifice2. pulpektomi

· Nekrosis pulpa1. Dilakukan pulpektomi2. Pada kunjungan pertama dilakukan debridement dan irigasi saluran akar3. Bila ada eksudat didalam ruang pulpa , maka diusahakan bersih total dalam kunjungan pertama4. Dressing kalsium hidroksida

· Periodontal normalTidak dilakukan perawatan

· Periodontal apikalis akut1. lihat penyebab :a. jika disebabkan kelainan pulpa : dilakukan perawatan saluran akar vitalb. jika disebabkan gigi nekrosis : perawatan saluran akar vitalc jika penyebab diiringi dengan adanya traumatik : perawatan saluran akar dan eliminasi trauma2. tekanan intra periapeks : dilakukan preparasi saluran akar dan irigasi3. beri dressing saluran akar (bahan yang mengandung kortikostiroid/kalsium hidroksida)lalu ditambal

· Abses apikalis akut1. buang total pulpa nekrotik dan irigasi2. drainase melalui koronal/incisi , tergantung ada/tidaknya pembengkakan , difus/terlukalisir3.perawatan saluran akar = prinsip perawatan nekrotik pulpa

· Periodontitis apikalis supuratif1. buang pulpa nekrotik dan irigasi2. bila fistula tetap ada , diagnosa mungkin abses periodontal3. biasanya fistula sembuh beberapa hari dengan pembersihan dan pengisian saluran akar yang optimal

Perawatan yang tepat dimulai dengan diagnosa yang tepat.Untuk sampai kepada diagnosa yang tepat diperlukan ilmu pengetahuan , keterampilan dan seni , ilmu pengetahuan penyakit serta gejala-gejalanya , keterampilan untuk melakukan cara menguji yang tepat dan seni menyatakan impresi , fakta , dan perjalanan kedalam pengertian . Sehubungan dengan banyaknya penyakit mempunyai gejala yang sama seorang klinis harus tajam dalam menentukan ketepatan diagnosa banding adalahcara yang paling umum

DiagnosaYaitu mempelajari gejala dan riwayat penyakit , untuk menegakkan jenis penyakit

· Riwayat dan catatan medis1. data pasien

8

Page 9: Diagnosis Pulpa Dan Periapikal Serta Perawatannya

2. rencana perawatan3. hasil perawatan4. evaluasi perawatan5. surat persetujuan tindakan medispendekatan sistemik untuk menegakkan diagnosa melalui proses diagnostik dari keluhan utama

· Pemeriksaan subjektif1. riwayat kesehatan umum2. riwayat medis3. riwayat dental4. riwayat penyskit sekarang5. pemeriksaan subjektif (umum dan sekunder)

· Pemeriksaan objektif1. ekstra oral2. intra oral3. tes klinis4. tes khusus5. radiografi

Pemeriksaan subjektif

· riwayat kesehatan umum1. Data Demografi untuk mengetahui karakter pasien2. Riwayat Medis dengan pengisian kartu dan anamnesa (bila gejala penyakitbtidak jelas , ajukan pertanyaan yang lebih spesifik)

· Riwayat Medis1. garis besar kesehatan umum penderita2. ada atau tidak penyakit sistemik yang diderita(rheumatic fever , kelainan jantung , dll)3. pernah cedera , menjalani pembedahan , sedang terapi obat tertentu4. mencegah terhadap penyakit menular5. alergi / tidak terdapat obat-obat6. pacu jantung – elektrosurgery , test EPT7. ada / tidak rasa nyeri-penyakit pulpa/periradikular

· Riwayat Dental1. penyakit gigi sekarang2. gigi yang pernah dirawat3. kapan perawatan gigi terakhir4. adakah keluhan utama5. apa yang dirawat6. adakah gigi yang sakit setelah benturan7. apakah perawatan / pemeliharaan berdampak pada rencana dan metodepenelitian

9

Page 10: Diagnosis Pulpa Dan Periapikal Serta Perawatannya

· Riwayat Penyakit SekarangMenunjukkan perubahan dalam kesehatan akhir-akhir ini yang membuat pasien mencari bantuan medis sekarang . Ia menguatkan informasi yang relevan dengan keluhan utama :Sehat / Sakit

· Riwayat Subjektif umumMenanyakan problem pada penderita dengan ramah dan tenang1. bagaimana sakitnya spontan / berdenyut / tajam atau tidak / menyebar / lokasi

2. sakitnya meningkat karena panas / dingin / tekanan / kunyah / berbaring /rasa manis / asam3. dimanakah sakitnya ? apakah hilang bila diinum obat

· Riwayat Subjektif Sementara1. berdasarkan perubahan patologis dipulpa dan periapeks2. pertanyaan khusus mengenai kualitas dan kuantitas nyeri3. untuk menentukan urgensi perawatan

Contohnya :1. sakit pulpa pada pasien dilukiskan dalam satu atau dua cara ; menusuk tajam , menusuk atau menyayat , rasa sakit seperti dibur , perih sekali atau luat biasa sakitnya

rasa sakit kelompok pertama adalah cocok dengan rasa sakit biasanya dihubungkan dengan rangsangan serabut saraf-saraf ”delta A” didalam pulpa

sedangkan rasa sakit kelompok kedua adalah cocok dengan rasa yang dihasilkan dari eksitasi dan kecepatan penyebaran serabut saraf ”c” , yang lebih lambat didalam pulpa

contoh : rasa sakit oleh rangsangan spesifikhilang begitu bila iritasi hilang

pulpitis reversible (hipermia) à peka terhadap dingin dari panasbila sakitnya bertahan /timbul tanpa adanya sebabpulpitis irreversible à perlu perawatan endodontipemeriksaan Ekstra oral :1. penampilan umum2. tonus kulit3. asimestris wajah4. pembengkakan5. perubahan warna

Pemeriksaan objektif

Pemeriksaan Intra oral :1 . Alat : kaca mulut dan sonde2 . jaringan lunak : tes digital jaringan lunak mulut , pembengkakan besar / kecil menyebar / terlokalisir /fistel warna dan bentuk ginggiva ada resesi . tes dengan GP point pada stoma saluran sinus

10

Page 11: Diagnosis Pulpa Dan Periapikal Serta Perawatannya

3 . gigi geligi- plak / kalkulus- karies / tumpatan / restorasi à dimana dan berapa besarnya- perubahan warna / fraktur / fragmen goyang / derajat goyang , abrasi , erosi- oklusinya ? à traumatik oklusi / restorasi baik atau jelek

Tes Klinis· Pada pulpaDengan tes vitalitas , stimulasi langsung pada dentin dengan sodasi , test dingin, panas listrik

· SodasiLakukan dengan menggeser sonde tanpa tekanan pada seluruh permukaanAlat :1 . Sonde bengkok / lurus2 . Jarum Miller3 . Reaksi ( + ) / ( – ) (dentin sekunder)4 . Sonde periodental5 . Status jaringan periodentalDd / lesi periodental dengan lesi endodontia

Penyebab :1. Mekanis , kimia2. Termis3. Trauma4. Karies

PULPITIS REVERSIBLE

Menurut arti katapulpitis reversible adalah : inflamasi pulpa yang tidak parah jika penyebabnya dihilangkan , inflamasi nya akan pulih kembali dan pulpa akan kembali normal

ETIOLOGIStimulasi ringan / berjalan sebentarSeperti :1 . karies insipien2 . erosi servikal3 . sebagian prosedur operatif4 . kuretasi periodontium yang dalam5 . fraktur email yang menyebabkan terbukanya dentin

Pulpitis reversible tidak menimbulkan gejala (asimptomatik) , tetapi jika ada gejala biasanya timbul dari pola tertentuEx :· Aplikasi cairan / udara dingin atau panas à menyebabkan nyeri tajam sementara· Jika panas diaplikasikan pada gigi yang pulpanya normal , akan timbul respo awal yang lambat dan intensitas

11

Page 12: Diagnosis Pulpa Dan Periapikal Serta Perawatannya

nyeri akan semakin naik à jika suhunya dinaikkan· Sebaliknya , jika dingin diaplikasikan pada gigi yang pulpanya normal , akan timbul reaksi nyerri dan intensitas nyerinya cenderung menurun jika stimulus dinginnya dipertahankan

Berdasarkan observasi-observasi ini , respon pulpa pada kedua keadaannbaik sehat ataupun sakit , tampaknya timbul akibat perubahan tekanan intrapulpa

Terapi / perawatan :Iritasi dihilangkan dan dentin vital yang terbuka itu tertutup à gejala akan hilangJika iritasi pulpa terus berlanjut / intensitasnya meningkat , maka akan timbul inflamasi moderat sampai parah dan menjadi pulpitis irreversibleyang berakhir dengan nekrosis

PULPITIS IRREVERSIBLEAdalah inflamasi parah yang tidak akan pulih kembali sekalipun penyebabnya dihilangkan

Gejala-gejalanyaPulpitis Irreversible sering merupakan akibat atau perkembangan lebih lanjut dari pulpitis reversible . Kerusakan pulpa yang parah akibat pengambilan dentin yang banyak selama prosedur operatif atau gangguan dalam aliran darah dalama pulpa akibat trauma atau gerakkan gigi pada perawatan orthodonti dapat juga menjadi penyebabnya

Pulpitis irreversible biasanya tidak menimbulkan gejala , atau pasien hanya mengeluh gejala yang ringan saja , akan tetapi pulpitis irreversible dapat juga menyebabkan episode nyeri spontan yang intermiten atau teru menerus tanpa ada stimulus eksternalNyerinya bisa tajam, tumpul, berbatas jelas, menyebar, bisa hanya beberapa menit atau berjam-jam.

Mengetahui letak pulpanya lebih sukar dibandingkan dengan menentukan letak nyeri periradikuler dan akan makin sukar jika nyeri makin parah. Aplikasi Stimuli eksternal seperti dingin atau panas dapat mengakibatkankan nyeri yang berkebjangan.

Jadi, pada pulpa dengan nyeri parah responsnya berbeda pada pulpa pada gigi dengan pulpitis Ireversibel bisa menimbulkan respons dengan segera, kadang-kadang dengan aplikasi dingin responsnya tidak hilang dan berkepanjangan. Adakalanya akan menimbulkan Vasokonstruiksi, turunnya tekanan pulpa dan hilangnya nyeri setelah beberapa saat.Walaupun telah dinyatakan bahwa gigi-gigi dengan pulpitis ireversiel memiliki ambang rangsang lebih rendah terhadap simulasi elektrik, Mumford menemukan ambang presepsi nyeri yang serupa, baik dalam pulpa yang terimflamasi maupun tidak.

TEST KLINIS

Pengetesan dan PerawatanJika inflamasinya hanya terbatas dalam jaringan pulpa dan tidak meluas ke jaringan periapeks, gigi akan bereaksi normal terhadap palpasi dan perkusi.Perluasan inflamasi pada ligamen Periodontium akan menyebabkan kepekaan pada perkusi dan penentuan lokasi nyeri yang lebih mudah. Perawatan saluran akar atau pencabutan merupakan indikasi bagi gigi dengan gejala dan tanda-tanda pulpitis irreversibel.

12

Page 13: Diagnosis Pulpa Dan Periapikal Serta Perawatannya

(-) Termal testTes PanasØ Daerah yang kan di tes diisolasi dan dikeringkan.Ø Udara hangat dikenakan pada permukaan gigi yang terbuka.Ø Catat respon pasien.Untuk mendapatkan subuah respon bisa dengan temoperatur yang lebih tinngi, dengan menggunakan air panas, gula perca panas atau kompoun panas atau sembarang instrumen yang dapan menghantarkan temperatur yang terkontrol pada gigi.

Tes DinginØ Semprotkan etil krorida pada gulungan kapas penguapan cepat dapat menimbulkan sensasi dingin. Gulungan kapas dikenakan pada mahkota gigi.Ø Air yang dibekukan pada kapsul anestotik kosong menghasilkan suatu batang es untuk tes dingin.Ø Gulungan kapas disemprotkan dengan Frigident (insert), untuk dikenakan pad permukaan mahkota ; Frigident dengan temperatur kira-kira -50 derjat C, bila disemprotkan pada email / permukaan mahkota gigi yang direstorasi merupakan test yang paling teliti untuk mengetajhui vitalitas pulpa.

PerkusiØ Ketukan ringan pada gigi dengan ujung jari / ujung tangkan instrumenØ Arah : vertika / horizontal ( bukal / ungual / oklusal ).Ø Dimulai dari gigi sehat ke gigi yang sakit agar penderita dapat membedakan mana yang lebih sakit.

PalpasiCara : Palpasi dengan ujung jari menggunakan tekanan ringan pada gusi/mukosa sekilas apeks gigi.

Untuk menentukan :Ø Apakah jaringan fluktuan dan cukup membesar untuk insisi dan drainase.Ø Adanya intensitan dan lokasi rasa sakit.Ø Adanya lokosid adenopati

Tes Mobilitas – DepresibilitasUntuk mengetahui :Ø Integritas jaringan penyanggahØ Eksistensi peradangan jaringan periodontalØ Derajat kegoyangannyaØ Mendeteksi ada tidaknya kerusakan alveolarCara : menggunakan ibu jari dan telunjuk / tongue biade.

(-) Test khususTes anastesisCara :Ø Menggunakan injeksi infiltrasi atas intraligamen.Ø Lakukan pada gigi paling belakang ( pada daerah yang dicurigai sakit )Ø Bila rasa sakit masih ada setelah di anastesi, lakukan anstesi di sebelah mesial (lakukan samppai sakit hilang ).

13

Page 14: Diagnosis Pulpa Dan Periapikal Serta Perawatannya

Tes kavitas / pembuangan jaringan kariesCara : mengebur melalui pertemuan detin-email sebuah gigi yang tidak di anastesi, suatu sensasi rasa sakit menunjukkan adanya vitalitas pada pulpa.

(-) RadografiDapat berisi informasi mengenai adanya karies yang mengancam pulpa.Radiolusan : terlihat gelap, yaitu : jaringan lunak dan subtansi lain dapat dilalui sinar X.Radio-Paque : terlihat jelas, yaitu : tumpatan metal, jaringan krrsa dan subtansi lain yang tidak dapat dilalui sinar X.

MORFOLOGI GIGI SUSU

Ciri-ciri umum ruang pulpa gigi geligi susuØ Kedalaman dentin antara rongga pulpa dan enamel lebih kecilØ Tanduk pulpa yang sangat tipis dan menonjol tinggi pada molarØ Kamar pulpa relatif lebih besarØ Tidak terlihat pintu masuk saluran akar yang jelasØ Saluran akar panjang : pada gigi molar , sering tidak teratur dan seperti pulpaØ Saluran akar molar susu sangat divergenØ Enamel tipis

Gigi Incisivus susu· Kamar pulpa berbentuk seperti kipas , relatif lebih lebar dari incisivus permanen· Saluran akar lebar dan meluas lebih dari pada incisal tetap· Kamar pulpa berbentuk baji pada labiolingual dan menyempit pada tepi incisal· Tanduk pulpa kurang runcing

Gigi Caninus susu· Kamar pulpa mirip banyak hal dengan gigi incisal susu kecuali gigi caninus susu memiliki tanduk pulpa tunggal sesuai morfologi luar mahkota· Keseluruhan kamar pulpa meruncing rata pada atap kamar pulpa keapeks akar pada potongan melintang· Saluran akar tampak merata pada mesial distal yang memberika bentuk agak oval· Saluran akar lebih panjang dari gigi susu yang lain

Gigi Molar susu· Kamar pulpa lebih besar dari dimensi luar mahkota· Dinding enamel dan dentin tipis· Jarak antar tanduk pulpa dan permukaan enamel kadang-kadang setipis 2 mm· jumlah cuspis pada mahkota dan meluas sampai bawah cuspis· Saluran akar tidak teratur , bentuknya seperti pita dan jauh lebih rumit daripada molar tetap

MORFOLOGI GIGI GELIGI TETAP

Incisivus tetap pertama atas· Pulpa seperti kipas bila dilihat dari labial , menyempit kedaerah servic , melebar kedaerah tepi incisal· Pada pandangan labiopalatal pulpa berbentuk seperti baji yang bertahap menyempit kearah incisal

14

Page 15: Diagnosis Pulpa Dan Periapikal Serta Perawatannya

· Saluran akar tunggal dan meruncing secara bertahap kedaerah apeks akar· Saluran akar berbentuk oval dalam potongan melintang , membulat pada daerah sepertiga apikal

Gigi incisivus dua tetap atas· Ukurannya lebih kecil· Kamar pulpa lebih sempit· Saluran akar melebar dari foramen apikal yang sempit sampai ia bergabung dengan ruang pulpa berbentuk kipas bila dilihat dari permukaan labial· Ruang pulpa berbentuk baji bila dilihat dari daerah mesial distal (proksimal)· Atap pulpa mempunyai dua tanduk yang meluas kearah sudut mesioincisal dan distoincisal mahkota· Bagan kamar pulpa hampir bunbar pada potonagan melintang· Saluran akar menyerupai incisivus

15

Page 16: Diagnosis Pulpa Dan Periapikal Serta Perawatannya

16