abses periapikal makalah

20
BAB I PENDAHULUAN I.1 LA T AR BELAKANG Berawal dari sisa maka nan ya ng berampu r de ng an hasil metabo lisme bakteri Staphy lococcu s aureu s, Strept ococcu s mutan s, Lacto bacillu s, dll yang berupa asam akan mengakibatkan proses demineralisasi pada email sehingga terbentuk karies. Proses karies ini mengakibatkan radang pada pulpa yang dikenal sebagai Pulpitis Reversibel dan akan berlanjut menjadi Pulpitis Irreversibel. Bila ineksi dibiarkan jaringan pulpa akan menjadi nekrosis sehingga ineksinya dapat masuk ke pembuluh darah menuju jaringan periapikal melalui apeks. Sel!sel dar ah put ih yan g mer upakan per taha nan tub uh dal am mel awan in eksi,  bergerak ke dalam rongga tersebut dan setelah memagosit bakteri, sel darah putih akan mati. Sel darah putih yang mati inilah yang membentuk nanah yang mengisi rongga tersebut. "kibat penimbunan nanah ini maka jaringan sekitarnya akan terdorong dan menjadi dinding  pembatas abses. #al ini merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk mencegah penyebaran ineksi lebih lanjut.$ika suatu abses pecah maka ineksi bisa menyebar tergantung kepada lokasi abses. Sehingga "bses Periapikal dapat dideinisikan sebagai suatu proses supurati dis eki tar ujung akar gigi yan g ter jadi kar ena han cur nya jari nga n dan mer upakan resp on inlamasi berlanjut dari jaringan periapikal terhadap iritasi pulpa. I.2 RUMUSAN MASALAH I.%.& Bagaimana etiologi dan patoisiologi abses periapikal' I.%.% Bagaimana diagnosis dan penatalaksanaan abses periapikal' I.3 TUJUAN I.(.& )engetahui etiologi dan patoisiologi abses periapikal. I.(.% )engetahui cara mendiagnosis dan penatalaksanaan abses periapikal. I.4 MANFAAT I.*.& )enamb ah wawasan mengenai ilmu kedok tera n pada umumnya, dan ilmu gigi dan mulut pada khususnya 1

Upload: hcham-achmad

Post on 07-Jul-2018

248 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: abses periapikal makalah

8/19/2019 abses periapikal makalah

http://slidepdf.com/reader/full/abses-periapikal-makalah 1/20

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANGBerawal dari sisa makanan yang berampur dengan hasil metabolisme bakteri

Staphylococcus aureus, Streptococcus mutans, Lactobacillus, dll yang berupa asam akan

mengakibatkan proses demineralisasi pada email sehingga terbentuk karies. Proses karies ini

mengakibatkan radang pada pulpa yang dikenal sebagai Pulpitis Reversibel dan akan berlanjut

menjadi Pulpitis Irreversibel. Bila ineksi dibiarkan jaringan pulpa akan menjadi nekrosis

sehingga ineksinya dapat masuk ke pembuluh darah menuju jaringan periapikal melalui

apeks. Sel!sel darah putih yang merupakan pertahanan tubuh dalam melawan ineksi,

 bergerak ke dalam rongga tersebut dan setelah memagosit bakteri, sel darah putih akan mati.

Sel darah putih yang mati inilah yang membentuk nanah yang mengisi rongga tersebut.

"kibat penimbunan nanah ini maka jaringan sekitarnya akan terdorong dan menjadi dinding

 pembatas abses. #al ini merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk mencegah penyebaran

ineksi lebih lanjut.$ika suatu abses pecah maka ineksi bisa menyebar tergantung kepada

lokasi abses. Sehingga "bses Periapikal dapat dideinisikan sebagai suatu proses supurati 

disekitar ujung akar gigi yang terjadi karena hancurnya jaringan dan merupakan respon

inlamasi berlanjut dari jaringan periapikal terhadap iritasi pulpa.

I.2 RUMUSAN MASALAH

I.%.& Bagaimana etiologi dan patoisiologi abses periapikal'

I.%.% Bagaimana diagnosis dan penatalaksanaan abses periapikal'

I.3 TUJUAN

I.(.& )engetahui etiologi dan patoisiologi abses periapikal.

I.(.% )engetahui cara mendiagnosis dan penatalaksanaan abses periapikal.

I.4 MANFAAT

I.*.& )enambah wawasan mengenai ilmu kedokteran pada umumnya, dan ilmu gigi

dan mulut pada khususnya

1

Page 2: abses periapikal makalah

8/19/2019 abses periapikal makalah

http://slidepdf.com/reader/full/abses-periapikal-makalah 2/20

I.*.% Sebagai proses pembelajaran bagi dokter muda yang sedang mengikuti

kepaniteraan klinik bagian ilmu gigi dan mulut

BAB II

LAPORAN KASUS

II. IDENTITAS

 +ama -n. B

"lamat $ember  

mur %/ tahun

0elamin Laki ! laki

Pekerjaan mahasiswa

Status belum menikah

-anggal periksa &% "gustus %1&*

I. RIWAYAT KASUS

&. Keluh! U"# Pasien ingin menambal gigi kanan atas, terasa

 bengkak, tetapi pasien sudah tidak merasakan linu2nyeri

%. R$%&" 'e!&($" )e(*!+ +yeri dan terasa bengkak sejak kurang lebih 3 bulan

yang lalu. +yerinya hilang!timbul.

(. R$%&" 'e*%"!

a. 4igi pernah open burr 5gigi kiri atas tersebut6, tetapi karena

gigi tersebut kemasukan makanan, sehingga perlu di lakukan perawatan kembali.

 b. $ar.lunak R. mulut7sekitarnya belum pernah melakukan perawatan $ar.lunak 

R. mulut sebelumnya.

4. R$%&" (e)eh"!

• 0elainan darah Pasien mengaku tidak ada kelainan

• 0elainan endokrin Pasien mengaku tidak ada kelainan

• 4angguan nutrisi Pasien mengaku tidak ada kelainan

• 0elainan jantung Pasien mengaku tidak ada kelainan

2

Page 3: abses periapikal makalah

8/19/2019 abses periapikal makalah

http://slidepdf.com/reader/full/abses-periapikal-makalah 3/20

• 0elainan kulit2 kelamin Pasien mengaku tidak ada kelainan

• 4angguan pencernaan Pasien mengaku tidak ada kelainan

• 4angguan respiratori Pasien mengaku tidak ada kelainan

• 0elainan imunologi Pasien mengaku tidak ada kelainan

• 4angguan -)$ Pasien mengaku tidak ada kelainan

• -ekanan darah Pasien mengaku tidak ada kelainan

• 8iabetes mellitus Pasien mengaku tidak ada kelainan

• Lain!lain "lergi terhadap telur, ayam,dan ikan laut.

/. O,"-,"! &!+ "elh /)e0!+ 0$l!$Pasien tidak menjalani pengobtan

3. Ke0! ))$l/(e,$)!  )enengah ke atas2 )erokok dan minum kopi

9. R$%&" Kelu*+

a. 0elainan darah Pasien mengaku tidak ada kelainan

 b. 0elainan endokrin Pasien mengaku tidak ada kelainan

c. 8iabetes melitus Pasien mengaku tidak ada kelainan

d. 0elainan jantung Pasien mengaku tidak ada kelainan

e. 0elainan syara Pasien mengaku tidak ada kelainan

. "lergi Pasien mengaku tidak ada kelainan

g. lain!lain !

III. PEMERIKSAAN KLINIS

1. EKSTRA ORAL

a. )uka Simetris

 b. Pipi kiri tidak ada kelainan

Pipi kanan tidak ada kelainan

c. Bibir atas tidak ada kelainan

 bibir bawah tidak ada kelainan

d. Sudut mulut tidak ada kelainan

e. 0elenjar submandibularis kiri tidak teraba2 tidak ada kelainan

0elenjar submandibularis kanan tidak teraba2 tidak ada kelainan

. 0elenjar submentalis tidak teraba2 tidak ada kelainan

g. 0elenjar leher tidak teraba2 tidak ada kelainan

h. 0elenjar sublingualis tidak teraba2 tidak ada kelainan

3

Page 4: abses periapikal makalah

8/19/2019 abses periapikal makalah

http://slidepdf.com/reader/full/abses-periapikal-makalah 4/20

i. 0elenjar parotis tidak teraba2 tidak ada kelainan

$. Lain!lain 5!6

2. INTRA ORAL

a. )ukosa labial atas edema

)ukosa labial bawah tidak ada kelainan

 b. )ukosa pipi kiri tidak ada kelainan

)ukosa pipi kanan tidak ada kelainan

c. Bukal old atas tidak ada kelainan

Bukal old bawah tidak ada kelainan

d. Labial old atas tidak ada kelainan

Labial old bawah tidak ada kelainan

e. 4inggiva rahang atas edema

4inggiva rahang bawah kanan tidak ada kelainan

 f. Lidah tidak ada kelainan

g. 8asar mulut tidak ada kelainan

h. Palatum tidak ada kelainan

i. -onsil tidak ada kelainan

 j. Pharyn: tidak ada kelainan

k. Lain ; lain tidak ada kelainan

4

Page 5: abses periapikal makalah

8/19/2019 abses periapikal makalah

http://slidepdf.com/reader/full/abses-periapikal-makalah 5/20

0eterangan

04 karang gigi

4P gangrene pulpa

I. DIAGNOSE SEMENTARA

• 4angren pulpa

• 0alkulus

. RENANA PERAWATAN

Pro<pen Burr

"bsessembuh pro kontrol

Pro Scalling

1. Pe!+,"!

R2 =lindamicyn caps (11mg +o.>

S ( dd caps I

R2 "sam meenamat tab /11mg +o.>

5

BTGK BT

GKG K BT BTKG

8764 5321

&

*/9

Page 6: abses periapikal makalah

8/19/2019 abses periapikal makalah

http://slidepdf.com/reader/full/abses-periapikal-makalah 6/20

S ( dd tab I

2. Pe#e*$()! Pe!u!!+

Lab.Rontgenologi mulut2 Radiologi !

Lab.Patologi anatomi !

• Sitologi !

• Biopsi !

Lab.)ikrobiologi !

• Bakteriologi !

• $amur !

Lab.Patologi 0linik !

3. Ruu(!

Poli Penyakit 8alam !

Poli -#- !

Poli 0ulit 7 0elamin !

Poli Syara !

I. DIAGNOSE AKHIR

"bses periapikal oleh karena gangrene pulpa

0aries gigi

II. DIFFERENTIAL DIAGNOSA

4ranuloma periapikal

"bses ginggiva

6

&

*/9

Page 7: abses periapikal makalah

8/19/2019 abses periapikal makalah

http://slidepdf.com/reader/full/abses-periapikal-makalah 7/20

LEMBAR PERAWATAN

T!++l

Ele#e!D$+!)

The*'$

Ke"e*!+!

&% agustus %1&*

"bses periapikal oleh karena gangrene pulpa

0alkulus

Pro <pen Burr

"bses sembuh, pro kontrol

F*#( R2 =lindamicyn caps (11mg +o.>

S ( dd caps I

R2 "sam meenamat tab /11mg +o.>

S ( dd tab I

Pro scalling

!0ontrol 9hari lagi

!)enjaga kesehatan dan kebersihan mulut

7

&

*/9

Page 8: abses periapikal makalah

8/19/2019 abses periapikal makalah

http://slidepdf.com/reader/full/abses-periapikal-makalah 8/20

!Sikat gigi sebelum tidur dan sesudah makan

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 DEFINISI

"bses periapikal adalah kumpulan pus yang terlokalisir dibatasi oleh jaringan tulang

yang disebabkan oleh ineksi dari pulpa dan atau periodontal.

"bses ini biasanya dimulai di regio periapikal dari akar gigi dan sebagai akibat dari

 pulpa yang non vital atau pulpa yang mengalami degenerasi."bses ini merupakan keadaan

yang berkepanjangan dari reaksi peradangan dalam tingkat yang lebih rendah dari jaringan

=onnective periapikal terhadap iritasi pulpa.0arakteristik dari keadaan ini dapat dilihat

adanya pembentukan pus yang akti.

8

Page 9: abses periapikal makalah

8/19/2019 abses periapikal makalah

http://slidepdf.com/reader/full/abses-periapikal-makalah 9/20

"bses periapikal umumnya berasal dari nekrosis jaringan pulpa.$aringan yang

terineksi menyebabkan sebagian sel mati dan hancur, meninggalkan rongga yang berisi

 jaringan dan sel!sel yang terineksi. Sel!sel darah putih yang merupakan pertahanan tubuh

dalam melawan ineksi, bergerak ke dalam rongga tersebut dan setelah memagosit bakteri, sel darah putih akan mati. Sel darah putih yang mati inilah yang membentuk 

nanah yang mengisi rongga tersebut. "kibat penimbunan nanah ini maka jaringan

sekitarnya akan terdorong dan menjadi dinding pembatas abses. #al ini merupakan

mekanisme pertahanan tubuh untuk mencegah penyebaran ineksi lebih lanjut.$ika suatu

abses pecah di dalam maka ineksi bisa menyebar tergantung kepada lokasi abses. 0etika

ineksi mencapai akar gigi, jalur patoisiologi proses ineksi ini dipengaruhi oleh jumlah

dan virulensi bakteri, ketahanan host , dan anatomi jaringan yang terlibat.

3.2. PATOGENESA

"bses merupakan rongga patologis yang berisi pus yang disebabkan oleh ineksi

 bakteri campuran. Bakteri yang berperan dalam proses pembentukan abses ini yaitu

Staphylococcus aureus dan Streptococcus mutans. Staphylococcus aureus dalam proses ini

memiliki en?im akti yang disebut koagulase yang ungsinya untuk mendeposisi ibrin.

Sedangkan Streptococcus mutans memiliki ( en?im utama yang berperan dalam

 penyebaran ineksi gigi, yaitu  streptokinase, streptodornase, dan

hyaluronidase. Hyaluronidase adalah en?im yang bersiat merusak jembatan antar sel,

yang pada ase aktinya nanti, en?im ini berperan layaknya parang yang digunakan petani

untuk merambah hutan.

9

Page 10: abses periapikal makalah

8/19/2019 abses periapikal makalah

http://slidepdf.com/reader/full/abses-periapikal-makalah 10/20

Bakteri Streptococcus mutans 5selanjutnya disingkat S.mutans6 memiliki ( macam

en?im yang siatnya destrukti, salah satunya adalah en?im hyaluronidase, en?im ini

merusak jembatan antar sel yang terbuat dari jaringan ikat 5hyalin2hyaluronat6, kalau

ditilik dari namanya “hyaluronidase”, artinya adalah en?im pemecah hyalin2hyaluronat.Padahal, ungsi jembatan antar sel penting adanya, sebagai transpor nutrisi antar sel,

sebagai jalur komunikasi antar sel, juga sebagai unsur penyusun dan penguat jaringan.$ika

 jembatan ini rusak dalam jumlah besar, maka dapat diperkirakan, kelangsungan hidup

 jaringan yang tersusun atas sel!sel dapat terancam rusak2mati2nekrosis.

Proses kematian pulpa, salah satu yang bertanggung jawab adalah en?im dari

S.mutans  tadi, akibatnya jaringan pulpa mati, dan menjadi media perkembangbiakan

 bakteri yang baik, sebelum akhirnya mereka mampu merambah ke jaringan yang lebih

dalam, yaitu jaringan periapikal.

Pada perjalanannya, tidak hanya S.mutans  yang terlibat dalam proses abses,

karenanya ineksi pulpo!periapikal seringkali disebut sebagai mixed bacterial infection.

0ondisi abses kronis dapat terjadi apabila ketahanan host dalam kondisi yang tidak terlalu

 baik, dan virulensi bakteri cukup tinggi. @ang terjadi dalam daerah periapikal adalah

 pembentukan rongga patologis abses disertai pembentukan  pus  yang siatnya berkelanjutan apabila tidak diberi penanganan.

"danya keterlibatan bakteri dalam jaringan periapikal, tentunya mengundang

respon keradangan untuk datang ke jaringan yang terineksi tersebut, namun karena

kondisi host nya tidak terlalu baik, dan virulensi bakteri cukup tinggi, yang terjadi alih!alih

kesembuhan, namun malah menciptakan kondisi abses yang merupakan hasil sinergi dari

 bakteri S.mutans dan S.aureus.

S.mutans  dengan ( en?imnya yang bersiat destrukti tadi, terus saja mampu

merusak jaringan yang ada di daerah periapikal, sedangkan S.aureus  dengan en?im

koagulasenya mampu mendeposisi ibrin di sekitar wilayah kerja S.mutans, untuk 

membentuk sebuah pseudomembran yang terbuat dari jaringan ikat, yang sering kita kenal

sebagai membran abses 5oleh karena itu, jika dilihat melalui ronsenologis, batas abses

tidak jelas dan tidak beraturan, karena jaringan ikat adalah jaringan lunak yang tidak 

mampu ditangkap dengan baik dengan ronsen oto6. Ini adalah peristiwa yang unik 

10

Page 11: abses periapikal makalah

8/19/2019 abses periapikal makalah

http://slidepdf.com/reader/full/abses-periapikal-makalah 11/20

dimana S.aureus  melindungi dirinya dan S.mutans  dari reaksi keradangan dan terapi

antibiotika.

-idak hanya proses destruksi oleh S.mutans  dan produksi membran abses saja

yang terjadi pada peristiwa pembentukan abses ini, tapi juga ada pembentukan  pus oleh

 bakteri pembuat  pus  5pyogenik6, salah satunya juga adalah S.aureus. jadi, rongga yang

terbentuk oleh sinergi dua kelompok bakteri tadi, tidak kosong, melainkan terisi oleh  pus

yang konsistensinya terdiri dari leukosit yang mati 5oleh karena itu  pus  terlihat putih

kekuningan6, jaringan nekrotik, dan bakteri dalam jumlah besar.

Secara alamiah, sebenarnya pus yang terkandung dalam rongga tersebut akan terus

 berusaha mencari jalan keluar sendiri, namun pada perjalanannya seringkali merepotkan

 pasien dengan timbulnya gejala!gejala yang cukup mengganggu seperti nyeri, demam, dan

malaise. 0arena mau tidak mau,  pus dalam rongga patologis tersebut harus keluar, baik 

dengan bantuan dokter gigi atau keluar secara alami.

Rongga patologis yang berisi pus 5abses6 ini terjadi dalam daerah periapikal, yang

notabene adalah di dalam tulang.ntuk mencapai luar tubuh, maka abses ini harus

menembus jaringan keras tulang, mencapai jaringan lunak, lalu barulah bertemu dengan

dunia luar.-erlihat sederhana memang, tapi perjalanan inilah yang disebut pola

 penyebaran abses.

Pola penyebaran abses dipengaruhi oleh ( kondisi, yaitu 5lagi!lagi6 virulensi

 bakteri, ketahanan jaringan, dan perlekatan otot.Airulensi bakteri yang tinggi mampu

menyebabkan bakteri bergerak secara leluasa ke segala arah, ketahanan jaringan sekitar 

yang tidak baik menyebabkan jaringan menjadi rapuh dan mudah dirusak, sedangkan

 perlekatan otot mempengaruhi arah gerak pus.

3.3. KOMPLIKASI

&. Periostitis

Perjalanan  pus  ini mengalami beberapa kondisi, karena sesuai perjalanannya, dari

dalam tulang melalui cancelous bone, pus bergerak menuju ke arah tepian tulang atau

lapisan tulang terluar yang kita kenal dengan sebutan korteks tulang.-ulang yang

dalam kondisi hidup dan normal, selalu dilapisi oleh lapisan tipis yang tervaskularisasi

11

Page 12: abses periapikal makalah

8/19/2019 abses periapikal makalah

http://slidepdf.com/reader/full/abses-periapikal-makalah 12/20

dengan baik guna menutrisi tulang dari luar, yang disebut  periosteum. 0arena

memiliki vaskularisasi yang baik ini, maka respon keradangan juga terjadi ketika pus

mulai mencapaiC korteks, dan melakukan eksudasinya dengan melepas komponen

keradangan dan sel plasma ke rongga subperiosteal  5antara korteks dan periosteum6dengan tujuan menghambat laju pus yang kandungannya berpotensi destrukti 

tersebut. Peristiwa ini alih!alih tanpa gejala, tapi cenderung menimbulkan rasa sakit,

terasa hangat pada regio yang terlibat, bisa timbul pembengkakan, peristiwa ini

disebut  periostitis/serous periostitis. "danya tambahan istilah “serous”  disebabkan

karena konsistensi eksudat yang dikeluarkan ke rongga  subperiosteal   mengandung

kurang lebih 91D plasma, dan tidak kental seperti  pus karena memang belum ada

keterlibatan  pus  di rongga tersebut.  Periostitis  dapat berlangsung selama %!( hari,

tergantung keadaan host.

%. "bses subperiosteal 

"bses  subperiosteal   terjadi di sela!sela antara korteks tulang dengan lapisan

 periosteum, bedanya adalah di kondisi ini sudah terdapat keterlibatan  pus, alias pus

sudah berhasil menembusC korteks dan memasuki rongga  subperiosteal , karenanya

nama abses yang tadinya disebut abses periapikal, berubah terminologi menjadi abses subperiosteal . 0arena lapisan  periosteum  adalah lapisan yang tipis, maka dalam

 beberapa jam saja akan mudah tertembus oleh cairan  pus yang kental, sebuah kondisi

yang sangat berbeda dengan peristiwa periostitis dimana konsistensi cairannya lebih

 serous.

(. Eascial abscess

$ika  periosteum  sudah tertembus oleh  pus  yang berasal dari dalam tulang tadi,

maka dengan bebasnya, proses ineksi ini akan menjalar menuju  fascial space

terdekat, karena telah mencapai area jaringan lunak. "pabila ineksi telah meluas

mengenai  fascial spaces, maka dapat terjadi  fascial abscess. Fascial spaces  adalah

ruangan potensial yang dibatasi2ditutupi2dilapisi oleh lapisan jaringan ikat.  Fascial 

 spaces dibagi menjadi

• F)5$l )'5e) '*$#e*

12

Page 13: abses periapikal makalah

8/19/2019 abses periapikal makalah

http://slidepdf.com/reader/full/abses-periapikal-makalah 13/20

&. )aksila

a. =anine spaces

 b. Buccal spaces

c. Inratemporal spaces

%. )andibula

a. Submental spaces

 b. Buccal spaces

c. Sublingual spaces

d. Submandibular spaces

• F)5$l )'5e) )e(u!0e*

Eascial spaces sekunder merupakan ascial spaces yang dibatasi oleh

 jaringan ikat dengan pasokan darah yang kurang. Ruangan ini berhubungan secara

anatomis dengan daerah dan struktur vital. @ang termasuk ascial spaces sekunder 

yaitu masticatory space, cervical space, retropharyngeal space, lateral pharyngeal

space, prevertebral space, dan body o mandible space. Ineksi yang terjadi pada

ascial spaces sekunder berpotensi menyebabkan komplikasi yang parah.

-erjadinya ineksi pada salah satu atau lebih ascial space yang paling

sering oleh karena penyebaran kuman dari penyakit odontogenik terutamakomplikasi dari abses periapikal. Pus yang mengandung bakteri pada abses

 periapikalakan berusaha keluar dari apeks gigi, menembus tulang, dan akhirnya ke

 jaringan sekitarnya, salah satunya adalah ascial spaces. 4igi mana yang terkena

abses periapikal ini kemudian yang akan menentukan jenis dari ascial spaces yang

terkena ineksi.

− =anine spaces

13

Page 14: abses periapikal makalah

8/19/2019 abses periapikal makalah

http://slidepdf.com/reader/full/abses-periapikal-makalah 14/20

Berisi musculus levator anguli oris, dan m. labii superior.Ineksi

daerah ini disebabkan abses periapikal dari gigi caninus maksila. 4ejala

klinisnya yaitu pembengkakan pipi bagian depan dan hilangnya lekukan

nasolabial. Penyebaran lanjut dari ineksi canine spaces dapat menyerangdaerah inraorbital dan sinus kavernosus.

− Buccal spaces

-erletak sebelah lateral dari m. buccinator dan berisi kelenjar 

 parotis dan n. acialis. Ineksi berasal dari gigi premolar dan molar yang

ujung akarnya berada di atas perlekatan m. buccinator pada maksila atau

 berada di bawah perlekatan m. buccinator pada mandibula. 4ejala ineksi

yaitu edema pipi dan trismus ringan.

− Inratemporal spaces

-erletak di posterior dari maksila, lateral dari proc. Pterigoideus,

inerior dari dasar tengkorak, dan proundus dari temporal space.Berisi

nervus dan pembuluh darah.Ineksi berasaal dari gigi molar III

maksila.4ejala ineksi berupa tidak adanya pembengkakan wajah dan

kadang terdapat trismus bila ineksi telah menyebar.

− Submental space

Ineksi berasal dari gigi incisivus mandibula.4ejala ineksi berupa

 bengkak pada garis midline yang jelas di bawah dagu.

− Sublingual space

-erletak di dasar mulut, superior dari m. mylohyoid, dan sebelah

medial dari mandibula.Ineksi berasal dari gigi anterior mandibula dengan

14

Page 15: abses periapikal makalah

8/19/2019 abses periapikal makalah

http://slidepdf.com/reader/full/abses-periapikal-makalah 15/20

ujung akar di atas m. mylohyoid.4ejala ineksi berupa pembengkakan

dasar mulut, terangkatnya lidah, nyeri, dan dysphagia.

− Submandibular space

-erletak posterior dan inerior dari m. mylohyoid dan m.

 platysma.Ineksi berasal dari gigi molar mandibula dengan ujung akar di

 bawah m. mylohyoid dan dari pericoronitis.4ejala ineksi berupa

 pembengkakan pada daerah segitiga submandibula leher disekitar sudut

mandibula, perabaan terasa lunak dan adanya trismus ringan.

)asticator space

Berisi m. masseter, m. pterygoid medial dan lateral, insersi dari m.

temporalis.Ineksi berasal dari gigi molar III mandibula.4ejala ineksi

 berupa trismus dan jika abses besar maka ineksi dapat menyebar ke lateral

 pharyngeal space. Pasien membutuhkan intubasi nasoendotracheal untuk 

alat bantu bernapas.

− Lateral pharyngeal space 5parapharyngeal space6

Berhubungan dengan banyak space di sekelilingnya sehingga

ineksi pada daerah ini dapat dengan cepat menyebar.4ejala ineksi berupa

 panas, menggigil, nyeri dysphagia, trismus.

− Retropharyngeal space 5posterior visceral space6

Ineksi berasal dari gigi molar mandibula, dari ineksi saluran

 pernapasan atas, dari tonsil, parotis, telinga tengah, dan sinus. 4ejala

ineksi berupa kaku leher, sakit tenggorokan, dysphagia, hot potato voice,

stridor. )erupakan ineksi ascial spaces yang serius karena ineksi dapat

menyebar ke mediastinum dan daerah leher yang lebih dalam

5menyebabkan kerusakan n. vagus dan n cranial bawah, #orner syndrome6

3.4. GEJALA

15

Page 16: abses periapikal makalah

8/19/2019 abses periapikal makalah

http://slidepdf.com/reader/full/abses-periapikal-makalah 16/20

Gambaran radiolusen berbatas difus di eriai!al"

• 4igi terasa sakit, bila mengunyah juga timbul nyeri.

• 0emungkinan ada demam disertai pembengkakan kelanjar getah bening di leher.

• $ika sangat berat, di daerah rahang terjadi pembengkakan.

(.6. GAMBARAN RADIOLOGIS

8itandai dengan adanya pelebaran membran periodontal di daerah periapikal

sebagai akibat dari suatu peradangan.8alam waktu yang singkat dapat juga menyebabkan

demineralisasi dari tulang alveolar dan sekitarnya sehingga terlihat gambaran radiolusen

yang meluas disekitar apeks dengan batas yang dius.Lamina dura di daerah apeks gigi

terputus.-erlihat adanya pelebaran membran periodontal.4ambaran radiograi

memperlihatkan kerusakan tulang yang jelas meliputi sepanjang permukaan akar gigi

sehingga membran periodontalnya sukar untuk dibedakan lagi. "pabila abses ini sudah

 berjalan cukup lama maka akan terlihat adanya resobsi dari ujung apeks akar gigi.

3.7. DIAGNOSA

8iagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan isik.

16

Page 17: abses periapikal makalah

8/19/2019 abses periapikal makalah

http://slidepdf.com/reader/full/abses-periapikal-makalah 17/20

3.8. DIFERENSIAL DIAGNOSA

Pe#e*$()! G*!ul# 'e*$'$(l K$)" 'e*$'$(l A,)e) 'e*$'$(l

 +yeri spontan ! ! F

-es perkusi ! ! F

-es palpasi ! ! F

-es vitalitas ! ! !

Radiologis Radiolusensi batas jelas Radiolusensi batas jelas Radiolusensi dius

3.9. TERAPI

&. insisi untuk drainase 5mengeluarkan cairan pus6, dengan catatan, prinsip ini

dipergunakan untuk abses yang berada di jaringan lunak. Pada abses periapikal

memiliki kondisiC khas berupa gigi mengalami karies besar dan terasa

menonjol, sakit bila digunakan mengunyah, kadang terasa ada cairan asin

keluar dari gigi yang berlubang tersebut. -erapi kegawat!daruratannya dalam

kondisi ini tentunya belum dapat dilakukan insisi, oleh karena pus berada

dalam tulang, namun yang dapat dilakukan adalah melakukan prosedur open

 bur, melakukan eksterpasi untuk mengeluarkan jaringan nekrotik, oklusal

grinding.

%. terapi armakologi pemberian antibiotik.

(. Bedah Gndodontik 

digunakan tehnik kuretase periapikal. 0uretase periapikal ini lebih dulu

dikerjakan sebelum melakukan perawatan bedah lain seperti apikoektomi.

lndikasi dari kuretase periapika& adalah, bila pada daerah periapikal dijumpai

abses atau lesi yang tidak sembuh dan juga bila ada dijumpai kelebihan pasta

 pada perawatan secara konvensional. 0uretase periapikal dilakukan setelah

selesai pengisian saluran akar.Prinsip perawatan lesi periapikal secara bedah

endodontik adalah sama dengan prinsip bedah secara umum, yakni insisi,

17

Page 18: abses periapikal makalah

8/19/2019 abses periapikal makalah

http://slidepdf.com/reader/full/abses-periapikal-makalah 18/20

 pembukaan lap, menjahit kembali lap, dan instruksi kepada pasien. "dapun

tehnik perawatan lesi periapikal adalah sebagai berikut

&. 8ilakukan Rontaen photo untuk melihat posisi atau keadaan lesi periapikal.

%. 8ilakukan anestesi lokal.(. Lapangan kerja diisolasi dan disterilkan dengan topikal anti septik.

*. Pembuatan lap. Bentuk lap tergantung pada besar, letak lesi dan gigi yang

dirawat.

/. Elap dibuka dengan periosteal elevator dan ditahan dengan -issue reraktor.

3. Pembuatan tulang alveolar yang menutupi lesi periapikal dengan bar yang

tajam.

9. Pengambilan jaringan lesi dengan alat kuret.

H. 8aerah operasi dibersihkan dan lap ditutup kembali.

. Elap dijahit, tergantung bentuk lap. 5interrupted suture atau sirkumerensial

suture6

&1. Instruksi pada pasien dan kontrol setelah %* jam. $ahitan dapat dibuka

setelah /!9 hari.

&&. 8ilakukan kontrol secara bertahap dengan mengadakan Rontgen photo

untuk melihat pertumbuhan pada daerah periapikal.

BAB I

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

8ari anamnesa dan pemeriksaan isik didapatkan bahwa pasien didiagnosa abses

 periapikal oleh karena gangrene pulpa pada elemen gigi & dengan dierential diagnose

granuloma periapikal abses ginggiva.

"bses periapikal umumnya berasal dari nekrosis jaringan pulpa.$aringan yang

terineksi menyebabkan sebagian sel mati dan hancur, meninggalkan rongga yang berisi

 jaringan dan sel!sel yang terineksi. Sel!sel darah putih yang merupakan pertahanan tubuh

18

Page 19: abses periapikal makalah

8/19/2019 abses periapikal makalah

http://slidepdf.com/reader/full/abses-periapikal-makalah 19/20

dalam melawan ineksi, bergerak ke dalam rongga tersebut dan setelah memagosit

 bakteri, sel darah putih akan mati. Sel darah putih yang mati inilah yang membentuk 

nanah yang mengisi rongga tersebut. "kibat penimbunan nanah ini maka jaringan

sekitarnya akan terdorong dan menjadi dinding pembatas abses. #al ini merupakanmekanisme pertahanan tubuh untuk mencegah penyebaran ineksi lebih lanjut.$ika suatu

abses pecah di dalam maka ineksi bisa menyebar tergantung kepada lokasi abses. 0etika

ineksi mencapai akar gigi, jalur patoisiologi proses ineksi ini dipengaruhi oleh jumlah

dan virulensi bakteri, ketahanan host , dan anatomi jaringan yang terlibat.

4.2 SARAN

&. Pemberian dental health education kepada masyarakat awam mengenai abses

 periapikal

%. Pembahasan yang lebih mendetail lagi tentang kemungkinan komplikasi dari abses

 periapikal

DAFTAR PUSTAKA

"l!0andari "), "l!Juoud <". #ealing o a large periapical lesion in the palate ollowing

nonsurgical endodontic treatment. Saudi dental ournal , 5online6,

5http22www.sdsjournal.org2&12volume!%!number!%2&1!%!%!3%!3/!ull.html,

diakses &% agustus %1&*6.

=haker, E.). 8ent. =lin. +orth "m., &H((, &9* dalam 4rossman, L.I., <liet, S. 7 8el

Rio, =.G. &HH. !ndodontic practice.&& th ed. Philadelphia Lea 7 Eebiger.

19

Page 20: abses periapikal makalah

8/19/2019 abses periapikal makalah

http://slidepdf.com/reader/full/abses-periapikal-makalah 20/20

4ilangrasuna.$uni %1&1, Penjalaran Ineksi <dontogen.Patogenesa, Pola Penyebaran, dan

Prinsip -erapi "bses Rongga )ulut. "vailable at http22www. "bses periapikal. =om

Hamsa#r $%an " 18 &ril 2010" Kese'atan (i(i ) *e#nisi abses eriai!al"

&%ailable at 'tt++,,," -nfoGi(i usat !ese'atan (i(i dan

mulut".om"

Hollender / mnell K" 2008" dental radiology pathology " online

'tt)++,,,"medloaedia"om+librar+radiolo(+'ater11+114"a

s dia!ses 12 a(ustus 2014"

)a?ur, B., 7 )assler, ). <ral Surg., &9 /%. &3* dalam 4rossman, L.I., <liet, S. 7 8el

Rio, =.G. &HH.Gndodontic Practice. && th ed. Philadelphia Lea 7 Eebiger.

<liet, S. 7 Pollock,S. Bull. Phila. 8ent. Soc., (*&%, &3H dalam 4rossman, L.I., <liet, S. 7

8el Rio, =.G. &HH. Gndodontic Practice. && th ed. Philadelphia Lea7 Eebiger.

adenfa'mi" anuar 2010" &bses Periai!al" &%ailable at 'tt++,,," &bses

eriai!al".om"

20