diagnosa banding katarak

17
BAB I PENDAHULUAN Lensa mata merupakan struktur globular yang transparan, terletak di belakang iris, di depan benda kaca. Bagian depan ditutupi kapsul anterior dan belakang oleh kapsul posterior. Di bagian dalam kapsul terdapat korteks dan nucleus. Posisi lensa tergantung pada Zonula Zinn yang melekat pada prosesus siliaris. 1 Keadaan patologik lensa dapat dalam bentuk-bentuk seperti katarak dan dislokasi lensa. Katarak dapat terjadi secara kongenital, juvenil, degeneratif (senilis), komplikasi penyakit (katarak komplikata) dan karena trauma. 1 Pada makalah ini akan dibahas beberapa diagnosis banding katarak. 1

Upload: hana-fachir

Post on 11-Dec-2015

8 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

mata

TRANSCRIPT

Page 1: Diagnosa Banding Katarak

BAB I

PENDAHULUAN

Lensa mata merupakan struktur globular yang transparan, terletak di

belakang iris, di depan benda kaca. Bagian depan ditutupi kapsul anterior dan

belakang oleh kapsul posterior. Di bagian dalam kapsul terdapat korteks dan

nucleus. Posisi lensa tergantung pada Zonula Zinn yang melekat pada prosesus

siliaris.1

Keadaan patologik lensa dapat dalam bentuk-bentuk seperti katarak dan

dislokasi lensa. Katarak dapat terjadi secara kongenital, juvenil, degeneratif

(senilis), komplikasi penyakit (katarak komplikata) dan karena trauma.1

Pada makalah ini akan dibahas beberapa diagnosis banding katarak.

1

Page 2: Diagnosa Banding Katarak

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Diagnosa banding katarak adalah:

1. Retinoblastoma

Retinoblastoma adalah tumor endo-ocular pada anak yang mengenai

syaraf embrionik retina dan merupakan tumor ganas tersering pada masa

kanak-kanak. Retinoblastoma sering muncul sebagai tumor congenital, dapat

bersifat multifokal dan bilateral, mengalami regresi spontan. Retinoblastoma

muncul dalam pola familial dan sporadik.2,3

Gejala dari retinoblastoma sering diketahui oleh orang tuanya, yang secara

umum konsultasi ke dokter ahli mata karena keluhan yang sering adalah :2

- Leukocoria

- Strabismus

- Mata merah

- Nyeri mata yang sering disertai glukoma

- Visus yang menurun.

Adapun gejala klinis paling awal dari retinoblastoma antara lain :4

1. Leukokoria

Merupaka gejala klinis yang palin sering ditemukan pada

retinoblastoma intraokuler yang dapat mngenai satu atau kedua mata.

Gejala ini sering disebut seperti “mata kucing”. Hal ini disebabkan

refleksi cahaya dari tumor yang bewarna putih disekitar retina. Warna

2

Page 3: Diagnosa Banding Katarak

putih mungkin terlihat pada saat anak melirik atau dengan

pencahayaan pada waktu pupil dalam keadaan semi midriasis.

2. Strabismus

Merupakan gejala dini yang sering ditemukan setelah leukokoria.

Strabismus ini muncul bila lokasi tumor pada daerah macula sehingga

mata tidak dapat terfikasasi. Strabismus dapat juga terjadi apabila

tumornya berada diluar macula tetapi massa tumor sudah cukup besar.

3. Mata merah

Mata merah ini sering berhubungan dengan glukoma sekunder yang

terjadi akibat retinoblastoma. Apabila sudah terjadi glukoma maka

dapat diprediksi sudah terjadi invasi ke nervus optikus. Selain

glukoma, penyebab mata merah ini dapat pula akibat gejala inflamasi

okuler atau periokuler yang tampak sebagai selulitis preseptal atau

endoftalmitis. Inflamasi ini disebabkan oleh adanya tumor yang

nekrosis.

4. Buftalmus

Merupakan gejala klinis yang berhubungan dengan peningkatan

tekanan intraokuler akibat tumor yang bertambah besar.

5. Pupil midriasis

Terjadi karena tumor telah mengganggu saraf parasimpatik.

6. Proptosis

Bola mata menonjol kearah luar akibat pembesaran tumor intra dan

ekstra ocular. Bila tumor tumbuh cepat tanpa diikuti system pembuluh

3

Page 4: Diagnosa Banding Katarak

darah, maka sebagian sel tumor mengalami nekrose dan melepaskan

bahan-bahan toksik yang menyebabkan iritasi pada jaringan uvea,

sehingga timbul uveitis disertai dengan pembentukan hipopion dan

hifema. Komplikasi lain berupa terhambatnya pemutusan akuos

humor, sehingga timbul glukoma sekunder.

Diagnosis pasti retinoblastoma ditegakkan melalui pemeriksaan patologi

anatomi post enukleasi atau eksenterasi. Retinoblastoma diperkirakan terjadi

dari satu sel yang berasal dari neuroepitel, biasanya di retina posterior. Tumor

cenderung membentuk massa nodular, sering dengan penyebaran satelit. Pada

pemeriksaan dengan mikroskop cahaya, daerah yang tidak berdiferensiasi

pada tumor ini ternyata terdiri atas sel kecil bulat dengan nucleus besar

hiperkromatik dan sedikit sitoplasma, mirip dengan retinoblas yang tidak

berdiferensiasi.3

2. Ablasio Retina

Ablasio retina (retinal detachment) adalah pemisahan retina sensorik,

yakni lapisan fotoreseptor (sel kerucut dan batang) dan jaringan bagian dalam,

epitel pigmen retina dibawahnya. Sesungguhnya antara sel kerucut dan sel

batang retina tidak terdapat suatu perlekatan struktural dengan koroid atau

pigmen epitel, sehingga merupakan titik lemah yang potensial untuk lepas

secara embriologis.1

Gejala paling penting dari ablasio retina regmatogenosa adalah fotopsia

(kilatan cahaya pada mata), floaters (mouchesvolantes), dan skotoma absolut

(bayangan). Jika makula tidak terpengaruh, ketajaman visual dapat relatif

4

Page 5: Diagnosa Banding Katarak

bagus. Secara klinis, ablasio retina menunjukkan permukaan pucat dan

berkerut. Defek retinal, sel pigmen, dan eritrosit ditemukan dalam korpus

vitreous sering dengan tekanan intraokular subnormal. 5

Ablasio retina ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan

oftalmologi dan pemeriksaan penunjang.

1. Anamnesis

Gejala umum pada ablasio retina yang sering dikeluhkan penderita

adalah:

a. Floaters (terlihatnya benda melayang – laying) yang terjadi karena

adanya kekeruhan di vitreus oleh adanya darah, pigmen retina yang

lepas atau degenerasi vitreus itu sendiri.1,6,7

b. Photopsi/light flashes (kilatan cahaya), tanpa adanya sumber cahaya di

sekitarnya, yang umumnya terjadi sewaktu mata digerakkan dalam

keremangan cahaya atau dalam keadaan gelap.6

c. Penurunan tajam penglihatan, penderita mengeluh penglihatannya

sebagian seperti tertutup tirai yang semakin lama semakian luas. Pada

keadaan yang telah lanjut, dapat terjadi penurunan tajam penglihatan

yang berat.1,7,8

2. Pemeriksaan

Adapun tanda – tanda yang dapat ditemukan pada keadaan ini antar lain :

a. Pemeriksaan visus. Dapat terjadi penurunan tajam penglihatan akibat

terlibatnya makula lutea atau kekeruhan media refrakta atau badan

5

Page 6: Diagnosa Banding Katarak

kaca yang menghambat sinar masuk. Tajam penglihatan akan sangat

terganggu bila makula lutea ikut terangkat. 1,5,6

b. Tekanan intraokuler (TIO) biasanya sedikit hipotoni atau mungkin

normal.1,6

c. Pemeriksaan funduskopi. Merupakan salah satu cara terbaik untuk

mendiagnosa ablasio retina dengan menggunakan oftalmoskop

indirek binokuler. Pada pemeriksaan ini retina yang mengalami

ablasio tampak sebagai membran abu – abu merah muda yang

menutupi gambaran vaskuler koroid. Jika terdapat akumulasi cairan

pada ruang subretina, didapatkan pergerakkan undulasi retina ketika

mata bergerak. Pembuluh darah retina yang terlepas dari dasarnya

berwarna gelap, berkelok – kelok dan membengkok di tepi ablasio.

Pada retina yang terjadi ablasio telihat lipatan – lipatan halus. Satu

robekan pada retina terlihat agak merah muda karena terdapat

pembuluh koroid dibawahnya. 1,6,9

d. Ultrasonography mngkonfirmasikan diagnosis. Ini adalah nilai khusus

pada pasien media berkabut terutama dihadapan padat katarak. Pada

ablasio eksudatif, USG dapat mendeteksi penebalan koroid, ada atau

tidaknya massa koroid, ukuran dan lokasi massa koroid, dan ketebalan

sklera.6,10

3. Endoftalmitis

Endoftalmitis adalah peradangan intraokuler yang melibatkan badan kaca

dan segmen anterior bola mata, serta dapat melibatkan struktur yang

6

Page 7: Diagnosa Banding Katarak

berdekatan seperti retina dan koroid, biasanya akibat trauma atau bedah, atau

endogen akibat sepsis. Berbentuk radang supuratif dalam bola mata, dan akan

mengakibatkan abses di badan kaca. Bila terjadi peradangan lanjut yang

mengenai ketiga dinding bola mata, maka keadaan ini disebut

panoftalmitis.11,12,13

Endoftalmitis terjadi akibat suatu keradangan akut pada jaringan uvea dan

retina disertai pembentukan abses badan kaca (korpus vitreum). Keradangan

tersebut menyebabkan destruksi jaringan, sehingga tajam penglihatan mundur

sampai buta.

Peradangan yang disebabkan bakteri akan memberikan gambaran klinik

rasa sakit yang sangat, kelopak merah dan bengkak, kelopak sukar dibuka,

konjungtiva kemotik dan merah, kornea keruh, bilik mata depan keruh. Selain

itu akan terjadi penurunan tajam penglihatan dan fotofobia (takut cahaya).

Endoftalmitis akibat pembedahan biasa terjadi setelah 24 jam dan penglihatan

akan semakin memburuk dengan berlalunya waktu. Bila sudah memburuk,

akan terbentuk hipopion, yaitu kantung berisi cairan putih, di depan iris.1

Pasien terlihat sakit dapat disertai oleh demam, Pada mata timbul gejala

berupa mata sakit, merah, kelopak bengkak, edema kornea, disertai hipopion,

refleks fundus hilang akibat adanya nanah di dalam badan kaca. Tajam

penglihatan sangat menurun. Tekanan bola mata sangat merendah dan kadang-

kadang meninggi akibat massa supuratif yang tertumpuk di dalam bola mata.1

Endoftalmitis terbagi menjadi 2, yaitu:

1. Endoftalmitis Supurativa

7

Page 8: Diagnosa Banding Katarak

Dari luar tak tampak gejala-gejala peradangan. Gejala utama yang

dirasakan oleh penderita ialah penglihatan yang lekas hilang dan tidak

kembali lagi, oleh karena koroid yang sakit dan sudah rusak tidak dapat

sembuh kembali. Pemeriksaan fokal : dibelakang lensa tampak warna

kuning, didalam badan kaca. Gambaran fundus tak terlihat sama sekali,

karena tertutup oleh abses tadi. Visus : 0 atau hanya persepsi cahaya

dengan proyeksi buruk. Tensi intraokuler sangat rendah. Disertai gejala

umum, seperti pada infeksi akut lainnya, suhu badan yang tinggi,

menggigil dan sebagainya.14

2. Endoftalmitis Septika

Selain peradangan koroid, juga terdapat peradangan dari iris dan badan

siliar. Oleh karenanya selain abses badan kaca, disertai pula gejala-gejala

dari iridosiklitis, seperti injeksi perikornea, kornea yang keruh, keratik

presipitat, dicoa flare (+), mungkin ada hipopion, nyeri tekan pada bola

mata, sakit kepala dan sakit pada mata. Gerak mata masih baik. Visus

lenyap dan tidak kembali lagi, disebabkan koroid yang memberi makanan

pada batang dan kerucut di retina rusak sama sekali oleh degenerasi atau

hanya persepsi cahaya dengan proyeksi yang buruk.5 Gejala umum seperti

pada penyakit infeksi akut yang lain, rasa sakit, demam, badan lemah,

mual dan muntah.5 Pus yang ada didalam badan kaca dan jaringan uvea,

kemudian mengalami jaringan organisasi jaringan fibrotik, yang disebut

retinitis proliferans dan bila mengisut menyebabkan ablasi retina. Tekanan

intraokuler mula-mula dapat meninggi, kemudian menurun. Tekanan yang

8

Page 9: Diagnosa Banding Katarak

tinggi dapat pula menyebabkan visus menjadi 0 karena tekanan pada

nervus II.14

4. Fibroplasi retrolental

Fibroplasi retrolental atau Retinopathy of prematurity (ROP) adalah suatu

keadaan dimana terjadinya perkembangan abnormal pada pembuluh darah

retina pada bayi prematur.15

-Retina merupakan jaringan yang unik. Pembuluh darah retina mulai

terbentuk pada 3 bulan setelah konsepsi dan menjadi lengkap pada waktu

kelahiran normal. Jika bayi lahir sebelum waktunya, hal ini dapat mengganggu

perkembangan mata. Pertumbuhan pembuluh darah mungkin saja terhenti atau

tumbuh abnormal misalnya rapuh dan bocor, yang dapat menimbulkan

perdarahan pada mata.15

Semua bayi prematur dengan berat badan lahir dibawah dari 1500 gram

dan masa gestasi dibawah 30 minggu harus diperiksa secara rutin untuk

mengetahui ada atau tidaknya ROP. Bayi prematur akan diperiksa dini mulai 4

sampai 6 minggu setelah lahir.15

Berdasarkan derajatnya, ROP diklasifikasikan menjadi16 :

Derajat 1 : Pertumbuhan pembuluh darah abnormal yang ringan. Pada

stadium ini biasanya membaik sendiri dan bayi akan mempunyai

penglihatan yang normal.

Derajat 2 : Pertumbuhan pembuluh darah abnormal yang sedang. Pada

stadium ini biasanya akan membaik sendiri dan bayi akan mempunyai

penglihatan yang normal.

9

Page 10: Diagnosa Banding Katarak

Derajat 3 : Pertumbuhan pembuluh darah abnormal yang berat. Pembuluh

darah abnormal tersebut akan tumbuh ke arah sentral dan tidak mengikuti

pola pertumbuhan yang normal di permukaan retina. Pada stadium ini ada

bayi yang akhirnya membaik dan tidak memerlukan terapi serta

mempunyai penglihatan yang normal. Pada bayi dengan stadium III dan

“plus disease (dimana pembuluh retina menjadi membesar dan berkelok-

kelok, yang mengindikasikan perubahan penyakit kearah yang lebih

buruk), terapi diperlukan terutama untuk mencegah terjadi pelepasan

retina.

Derajat 4 : Pertumbuhan pembuluh darah abnormal yang berat ditambah

robekan lapisan retina sebagian yang berawal pada ridge. Retina tertarik ke

anterior ke dalam vitreous oleh ridge fibrovaskular, tarikan disebabkan

oleh perdarahan.

Derajat 5 : robekan retina total berbentuk seperti corong (funnel). Bayi

akan mengalami kebutaan. Pada derajat 5 memberi gambaran leukokoria.

10

Page 11: Diagnosa Banding Katarak

BAB III

PENUTUP

Keadaan patologik lensa dapat dalam bentuk-bentuk seperti katarak dan

dislokasi lensa. Katarak dapat terjadi secara kongenital, juvenil, degeneratif

(senilis), komplikasi penyakit (katarak komplikata) dan karena trauma.

Diagnosis banding katarak ada beberapa, diantaranya adalah seerti yang

telah dijelaskan di atas yaitu retinoblastoma, ablasio retina, Endoftalmitis, dan

Fibroplasi retrolental atau Retinopathy of prematurity (ROP).

11